Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

download Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

of 11

Transcript of Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    1/11

    Tugas Makalah Fisika Kuantum

    Oleh:

    Kelompok I

    Krisna (4113240016)

    Vicky F. Panjaitan (4103240039)

    Ervina Lumban Gaol

    Mutia Amalia

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMUPENETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    2/11

    1

    2013

    Kata Pengantar

    Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa penulis

    telah menyelesaikan tugas mata kuliah Fisika Kuantum yang berjudul Dualisme

    Gelombang Partikel dalam bentuk makalah. Dalam penyusunan makalah ini, tidak

    sedikit tantangan penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam

    penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dosen dan

    teman, sehingga kendala- kendala yang penulis hadapi teratasi dan penulis dapat

    menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.

    Penulis sangat menyadari bahwa isi makalah ini belumlah sempurna seperti

    yang diharapkan oleh para pembaca sekalian, dalam arti disana-sini mungkin dapat

    ditemukan kekurangan. Oleh sebab itu, saya selaku penulis dengan tangan terbuka

    mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian yang bersifat membangun demi

    kesempurnaan makalah ini.

    Semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua dan dapat

    menambah wawasan kita. Akhir kata penulis megucapkan sekian dan terimakasih.

    Medan, 24 September 2013

    Penulis

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    3/11

    2

    Daftar Isi

    Kata Pengantar ..................................................................................................1

    Daftar Isi ............................................................................................................2

    BAB I Pendahuluan ...........................................................................................3

    BAB III Dualisme Gelombang Partikel

    A. Hipotesis de Broglie ...............................................................................4B. Eksperimen Davisson-Germer ...............................................................5C. Ketidak Pastian Heisenberg ...................................................................7D. Fungsi Gelombang .................................................................................8

    Daftar Pustaka ..................................................................................................10

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    4/11

    3

    BAB I

    Pendahuluan

    Fakta bahwa radiasi dan electron adalah partikel dan gelombang menjadi

    konsep yang sulit dipahami, seperti yang dapat dilihat dari perumpamaan berikut ini:

    tidak diragukan lagi bahwa cahaya terdiri dari partikel tunggal, yang disebut foton,

    yang membawa energy dan momentum, seperti yang telah dengan tegas

    didemonstarikan dalam efek Compton. Mata manusia tidak dapat melihat foton

    tunggal, tapi mungkin dapat menghitung foton, karena minimal harus ada 5-10 foton

    untuk membuat mata dapat beradaptasi dengan gelap. Ada sebuah alat, yang bernama

    photomultipliers, yang dapat dengan mudah mendeteksi foton tunggal.

    Sebuah pemikiran mengenai percobaan yang menarik didiskusikan dalambuku Dirac yang luar biasa mengenai mekanika kuantum. Ketika cahaya berada dalam

    polarisasi yang tepat digunakan untuk menghasilkan electron (seperti dalam efek

    fotolistrik), sisanya akan dihamburkan dengan distribusi angular yang bergantung

    pada arah dari polarisasi dari tumbukan foton. Karena dalam efek fotolistrik satu

    foton menolak satu electron, ini mengimplikasikan sebuah foton tunggal, pada saat

    membawa energy dan momentum, juga memiliki polarisasi.

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    5/11

    4

    BAB II

    Isi

    A. Hipotesis De Broglie

    Berdasarkan fakta yang menyatakan bahwa secara konvensional cahaya dianggap

    sebagai gelombang memeiliki sifat partikel . Dari hal ini,seorang fisikawan yaitu Louis De

    Broglie berspekulasi bahwa benda - benda yang disebagi partikel memiliki sifat

    gelombang. Berdasarkan hal ini , sinar elektron yang sangat kecil yang berlaku sebagai

    partikel pada beberapa keadaan ada kemungkinan berlaku sebagai gelombang . Gagasan

    ini pertama kali dikonfirmasi oleh Davidson dan Germer pada tahun 1920. Dimana dalam

    hal ini digambarkan bahwa elektron tersebut melewati kristal grafit dan jika diamati dari

    pola interferensi prinsip ini sama dengan prinsip yang dihasilkan ketika cahaya melewati

    serangkain celah . Bukti lain dari dualisme sifat cahaya yaitu neutron.

    Dalam gelombang klasik, selalu ada sesuatu yang 'melambai'. Jadi dalam gelombang

    air permukaan air bergerak naik dan turun, dalam gelombang suara berosilasi tekanan

    udara dan di gelombang elektromagnetik bidang listrik dan magnetik yang bervariasi.

    Suatu gelombang dapat di hitung dengan menggunakan ide-ide an rumus fisika kuantum .

    Dalam hal ini ada istilah yang disebut fungsi gelombang . Adapun perbedaan teknis antara

    fungsi gelombang dan gelombang klasik yaitu gelombang klasik berosilasi pada frekuensi

    gelombang, dan dalam kasus yang sama fungsi gelombang tetap konstan dalam waktu.

    Fungsi gelombang ini memainkan peran penting dalam penerapan fisika kuantum

    untuk memahami situasi fisik nyata.

    1. Pertama, jika elektron dibatasi dalam suatu wilayah tertentu, fungsi gelombangmembentuk gelombang berdiri dan sebagai akibatnya,adalah pada panjang

    gelombang .

    2. Kedua, jika kita melakukan eksperimen untuk mendeteksi keberadaan elektron dekattitik tertentu, kita lebih cenderung untuk menemukannya di daerah di mana fungsi

    gelombang besar daripada di fungsi gelombang yang kecil.

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    6/11

    5

    Lebih jelasnya ide ini digunakan secara lebih kuantitatif oleh Max Born, yang

    menyatakan bahwa probabilitas untuk menemukan partikel ialah di titik tertentu yang

    sebanding dengan kuadrat besarnya fungsi gelombang pada titik tersebut. Dari apa yang

    dijelaskan sebelumnya, kita bisa nyatakan bahwa fungsi gelombang terkait untuk

    membentuk pola gelombang berdiri.

    Kecepatan Gelombang de Broglie

    Bila kita memberi lambaing kecepatan gelombang De broglie w, kita boleh menetapkan

    rumus : w = /

    panjang gelombang merupakan panjang gelombang De broglie = h/m, untuk

    mendapatkan frekuensinya kita menyamakan persamaan kuantum E = h dengan

    rumus realitifistik untuk energi total E = mc2 untuk mendapatkan;

    h = mc2 ; = mc

    2 /h

    Sehinga persamaan De broglie menjadi : w = = mc2/h x h/mv = c2/v

    B. Ekperimen Davisson-GermerPada tahun 1927, G.P. Thomson menunjukkan difraksi tumbukan electron melewati

    film tipis dan secara terpisah dikonfirmasi oleh persamaan de Broglie secara

    detail. Mengingat percobaan Davisson-Germer seperti percobaan Laue dalam difraksi

    sinar x. Percobaan Thomson sama dengan metode Debye-Hull-Scherrer dalam difraksi

    bubuk dari sinar x (transmisi melalui sebuah agregat dari Kristal yang sangat kecil).

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    7/11

    6

    Thomson menggunakan electron dengan energy tertinggi, yang mana lebih dapat

    menembus, sehingga banyak bidang atom yang terkontribusi ke gelombang terdifraksi.

    Hasil dari corak difraksi memiliki struktur yang tajam. Dalam Gambar 3-4 kita lihat,

    sebagai perbandingan, sebuah difraksi sinar x dan sebuah difraksi electron dari substansi

    polikristalin (substansi yang mana dengan nilai tinggi dari Kristal mikroskopis arahnya

    acak).

    Sangat menarik bahwa J.J. Thomson, yang pada tahun 1897 menemukan electron

    (yang dia karakterisasi sebagai sebuah partikel dengan rasio massa tertentu) dan dihadiahi

    Nobel pada 1906, ayah dari G.P. Thomson, yang pada tahun 1927 menemukan difraksi

    electron dalam percobaannya dan dihadiahi Nobel (dengan Davisson) pada 1937. Max

    Jammer menulis, Seseorang mungkin mereasa segan untuk berkata bahwa Thomson,

    ayahnya, dihadiahi Nobel untuk menunjukkan sebuah electron adalah partikel, dan

    Thomson, anaknya, karena telah menunjukkan bahwa electron adalah gelombang.

    Gambar 3-3 Atas:tumbukan kuatterdifraksi pada=50 dan V=54 V

    naik dari hamburanseperti-gelombangdari bidang atom

    yang ditunjukkan,yang memiliki jarakterpisah d=0,91 .Sudut Bragg adalah=65. Sederhananya,

    refraksi darihamburan

    gelombang saatmeninggalkan

    permukaan Kristaltidak terindikasi.

    Bawah: derivasi dari

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    8/11

    7

    C. Ketidakpastian HeisenbergPada tahun 1927, Heisenberg merumuskan prinsip ketidakpastian namun dia kembali

    menyadari bahwa konsep tersebut harus lebih dispesifikkan melalui pengukuran .

    Pernyataan Heisenberg didasari dari pemikiran ideal yang berusaha untuk

    menjelajahi isi fisik mekanika kuantum. Salah satunya eksperimen pemikiran yang

    terlibat mempertimbangkan apa yang disebut -ray mikroskop. Idenya adalah untuk

    mengetahui pada prinsipnya seberapa akurat seseorang dapat untuk mengukur posisi dan

    momentum sebuah elektron.

    Menurut dengan aturan mekanika kuantum, operator yang sesuai lakukan

    tidak bolak-balik. Oleh karena itu, jika teori tersebut benar-benar bekerja, seharusnya

    tidak mungkin untuk mengetahui nilai-nilai dari kedua posisi dan momentum dengan

    sewenang-wenang akurasi. Heisenberg ingin memahami secara fisik

    istilah mengapa hal ini terjadi. Rumus Planck menunjukkan bahwa semakin tinggi

    frekuensi, semakin banyak energi yang foton akan terbawa. Fakta ini merupakan dasar

    dari prinsip ketidakpastian tidak mungkin secara bersamaan memiliki

    sempurna pengetahuan tentang posisi dan momentum .

    Jika kita kembali kepada aturan aturan prinsip Heisenberg dalam persamaan (2.8)

    yaitu :

    Di identifikasi ulang pada dengan momentum, sehingga diperoleh hubungan

    Persamaan di atas disebut ketidak pastian Heisenberg. Hal ini merupakan konteks

    dari diskusi paket gelombang, , hal ini itu merupakan sebuah pernyataan tentang fungsi

    gelombang. Dimana (x) tidak bisa dijabarkan pada sebuah partikel yang keduanya

    adalah tempat yang baik pada ruang dan momentum yang tajam. Hal ini kontras dengan

    mekanik klasik. Yang menjadi hubungan nya adalah bahwa disini ada sebuah

    penjumlahan limit dari sebuah pengukuran dengan yang bisa kita jabarkan pada sebuah

    system yang sudah terkenal posisi dan momentum Klasik. Posisi dan momentum

    dikatakan variable komlemen yang bisa diilustrasikan dengan beberapa contoh.

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    9/11

    8

    D. Fungsi Gelombang

    Pada kasus ini kita mengingat kembali bahwa dalam kasus foton, intensitas

    sebanding dengan dan ditafsirkan ssebanding dengan kebolehjadian menemukan

    foton di sekitar r pada waktu t. Karena kita mengarah ke kesimpulan bahwa ,

    adalah kompleks, kita menganggap bahwa yang terkait dengan peluang sesuai

    untuk menemukan elektron di sekitarnya r pada waktu t. Untuk mempermudah kita

    menangani gerak dalam satu dimensi . peluang untuk menemukan sebuah elektron, dapat

    dijelaskan dengan fungsi gelombang yang berada pada daerah x dan x +dx yang

    dinyatakan dengan persamaan

    Interpretasi peluang ada karena kelahiran Max , yang tak lama setelah penemuan

    persamaan Schrodinger, mempelajari hamburan sinar elektron dengan target untuk

    mengetahui penyebab masalah di atas.

    Dengan interpretasi penyebaran paket gelombang tidak menimbulkan

    masalah. Semua itu menunjukkan bahwa elektron dapat diketahui di titik tertentu dengan

    beberapa distribusi peluang .

    Munculnya peluang dalam mekanik kuantum berbeda dari kemunculannya fisika

    klasik . Di sini bukan pernyataan ketidaktahuan tentang apa yang "benar-benar" terjadi,

    seperti yang terjadi ketika kita berbicara tentang kemungkinan sebuah peluang koin yang

    muncul antara gambar dengan, tetapi merupakan pembatasan dasar tentang apa yang bisa

    kita ketahui kapan fungsi gelombang dikenal

    Interpretasi peluang memungkinkan kita untuk memahami gangguan elektron.

    Sebagai konsekuensi dari linearitas persamaan untuk fungsi gelombang dari

    bentuk

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    10/11

    9

    Adalah solusi , jika dan sebagai solusinya . Anggaplah ,.adalah sebagai

    fungsi gelombang dari elektron yang digambarkan pada sistem dengan celah yang tertutup.

    Fungsi gelombang ini kemudian pasti terkait dengan lintasan melalui celah 1. Demikian

    pula, jika, adalah fungsi gelombangnya dengan celah 1 ditutup, maka fungsigelombang dengan kedua celah terbuka adalah jumlah dari fungsi gelombang gelombang

    dan . A kibatnya , kerapatan peluang untuk menemukan

    elektron di titik x pada pelat fotografi di bagian belakang celah adalah sebanding dengan

    Jadi,

    Dan ini menunjukkanadanya interferensi. Efek ini mensyaratkan bahwa ada menjadi

    sumber elektron tunggal, sehingga perbedaan fasa dari dua fungsigelombang dan,

    tidak bervariasi secara acak. Jika perbedaan fase bervariasi bisa diprediksi, maka

    kemungkinan akan ditentukan oleh

  • 7/27/2019 Kelompok 1. Makalah Dualisme Partikel

    11/11

    10

    Daftar Pustaka

    Eisberg, Robert M., Quantum Physics. 1985. USA: John Wiley and Sons ,Inc.

    Gasiorowicz, Stephen. Quantum Physics. 2003. Minnesota: University Minnesota Press.

    Polkinghorne, John. Quantum Theory. 2002. New York: Oxford University Press

    Rae, Alastair I.M., Quantum Physics: A Beginners Guide. 2005. England: One World

    Publications.

    Yosi, R. Pendalaman Materi Fisika Kuantum. 2008.Jurnal Ilmu Pendidikan.