KELOMPOK 1

5
Nama : Indah Sri wahyuningsih Nim : 1313031061 Kelas : C, SEMESTER : I Pengertian Hakikat Manusia Wujud sifat hakikat manusia Kemampuan menyadari diri Kemampuan bereksistensi Pemilikan kata hati (conscince of man) Moral Kemampuan bertanggung jawab Rasa kebebasan Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak Kemampuan menghayati kebahagiaan Setiap manusia menyadari bahwa dirinya memiliki karakteristik atau kekhasan diri,ini menyebabkan manusia bisa membedakan dirinya dengan manusia-manusia yang lainnya. Kemampuan manusia untuk menempatkan diri pada suatu keadaan dan waktu, baik di masa lampau,maupun di masa depan.Ini yang membedakan manusia dengan mahkluk-mahkluk lainnya,disini manusia menjadi manager terhadap lingkungannya. Kemampuan diri manusia yang memberi penerangan tentang baik buruknya perbuatannya sebagai manusia,dalam kaitannya dengan moral,kata hati merupakan petunjuk bagi suatu perbuatan yang akan menghasilkan baik atau buruknya perbuatan tersebut. Pengembangan dimensi manusia indonesia yang pancasilais

Transcript of KELOMPOK 1

Page 1: KELOMPOK 1

Nama : Indah Sri wahyuningsih

Nim : 1313031061

Kelas : C, SEMESTER : I

Pengertian Hakikat Manusia

Wujud sifat hakikat manusia

Kemampuan menyadari diri Kemampuan bereksistensi

Pemilikan kata hati (conscince of man)

Moral

Kemampuan bertanggung jawab

Rasa kebebasan

Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak

Kemampuan menghayati kebahagiaan

Setiap manusia menyadari bahwa dirinya memiliki karakteristik atau kekhasan diri,ini menyebabkan manusia bisa membedakan dirinya dengan manusia-manusia yang lainnya. Kemampuan manusia untuk menempatkan diri pada suatu keadaan dan waktu, baik di masa lampau,maupun di masa depan.Ini yang membedakan manusia dengan mahkluk-mahkluk lainnya,disini manusia menjadi manager terhadap lingkungannya. Kemampuan diri manusia yang memberi penerangan tentang baik buruknya perbuatannya sebagai manusia,dalam kaitannya dengan moral,kata hati merupakan petunjuk bagi suatu perbuatan yang akan menghasilkan baik atau buruknya perbuatan tersebut.

Pengembangan dimensi manusia indonesia yang pancasilais

Pengembangan dimensi hakikat manusia indonesia diartikan sebagai pembinaan terpadu terhadap dimensi hakikat manusia sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara selaras,seimbang,dan menciptakan ketinggian martabat manusia.

Page 2: KELOMPOK 1

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk IndividuManusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas yang berbeda dengan manusia lainnya. Manusia berbeda dengan manusia lainnya. Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaiut mereka berupaya untuk selaliu merealisasikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada pada dirinya. Setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan dan mempertahankan hidupnya.

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk SosialManusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat Aristoteles, menyatakan bahwa manusia adalah zoom politicon, yang berarti selain sebagai makhluk individu, manusia juga termasuk dalam makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lain. Pada zaman purba, ketika kebutuhannya belum lengkap. Manusia sering memenuhi kebutuhannya dengan membuat dan mencari sendiri. Namun dengan semakin meningkat kebutuhan hidupnya, manusia membutuhkan orang lain untuk mendukung kehidupannya. Pada perkembangan secara lebih luas dan kompleks, manusia membutuhkan tata masyarakat, lembaga-lembaga sosial, dan juga membutuhkan negara.

Tujuh aspek hakikat manusia yaitu. Pertama manusia sebagai makhluk Tuhan, yaitu menurut Kreasionisme menyatakan bahwa beradanya manusia di alam semesta sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Untuk meyakini hal ini tidak dapat dibuktikan dengan akal tetapi berdasarkan keyakinan agama.Contoh: bila tidak melakukan ibadah takut siksaan dari Tuhan YME dsb. Kedua, aspek manusia sebagai kesatuan badan-roh, ada 4 paham mengenai esensi dari badan-roh yaitu materialisme, idealisme, dualisme dan paham yang belum ada aliranya yaitu kesatuan-roh, yaitu “meski manusia merupakan perpaduan dua unsur yang berbeda, roh dan badan, namun ini merupakan pribadi yang integral atau manusia itu merupakan kesatuan badani-rohani artinya tidak dapat dipisahkan dari kedua hal tersebut Ketiga, manusia sebagai makhluk individu, yaitu kesatuan yang tidak dapat dibagi antara badan dan roh, memiliki perbedaan dengan manusia yang lainnya sehingga bersifat unik seperti perbedaan postur tubuh pengetahuan warna kulit dsb, dan merupakan subjek yang otonom (bebas untuk menentukan sendiri atas tanggung jawab sendiri. Keempat, manusia sebagai makhluk social, yaitu melalui hidup dengan sesamanyalah manusia akan dapat mengukuhkan eksistensinya( manusia tanpa orang lain tidak dapat hidup atau tidak ada yang akan mengakui sebagai manusia. Kelima,

Page 3: KELOMPOK 1

manusia sebagai makhluk budaya, yaitu meliputi perbuatan manusia itu sendiri.(semua perbuatan manusia untuk menjaga kelangsungan hidupnya)Keenam, manusia sebagai makhluk Susila, manusia memiliki potensi berbuat baik. Ketujuh, manusia sebagai makhluk Beragama, yaitu adanya bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku.

2. Hubungan Hakikat Manusia dengan Pendidikan

a. Asas azas Keharusan atau perlunya Pendidikan bagi Manusia. Asas keharusan pendidikan ada 3 asas yaitu.Pertama, manusia sebagai makhluk yang belum selesai, artinya manusia harus merencanakan, berbuat, dan menjadi. Dengan demikian setiap saat manusia dapat menjadi lebih atau kurang dari keadaanya. Contoh manusia blm selesai: manusia lahir dalam keadaaan tidak berdaya sehingga memerlukan bantuan orang tuanya atau orang lain dan selain itu manusia harus mengejar masa depan untuk mencapai tujuannya. Kedua, tugas dan tujuan manusia adalah menjadi manusia, yaitu aspek potensi untuk menjadi apa dan siapa, merupakan tugas yang harus diwujudkan oleh setiap orang. Ketiga, perkembangan manusia bersifat terbuka, yaitu manusia mungkin berkembang sesuai dengan kodratnya dan martabat kemanusiaanya, sebaliknya mungkin pula berkembang kearah yang kurang sesuai. Contoh: manusia memiliki kesempatan memperoleh kepandaian, sehat jasmani rohani, tata krama yang baik, tujuan hidupnya.

b.Asas-asas Kemungkinan Pendidikan Ada lima asas antropologi yang mendasari kesimpulan bahwa manusia mungkin dididik atau dapat dididik. Pertama azas Potensial,yaitu manusia akan dapat didik karena memiliki potensi untuk dapat menjadi manusia.Kedua azas Dinamika, yaitu manusia selalu menginginkan dan mengejar segala yang lebih dari apa yang telah dicapainya. Ketiga Azas Individualitas, yaitu manusia sebagai mahluk individu tidak akan pasif, melainkan bebas dan aktif berupaya untuk mewujudkan dirinya. Keempat Azas Sosialitas, yaitu manusia butuh bergaul dengan orang lain. Kelima yaitu azas Moralitas, yaitu manusia memiliki kemampuan untuk membedakan yang baik dan tidak baik, dan pada dasarnya ia berpotensi untk berperilaku baik atas dasar kebebasan dan tanggung jawabnya.

3.Pendidikan, Martabat dan Hak Asasi Manusia

a. Pendidikan sebagai humanisasi yaitu suatu upaya dalam rangka peserta didik agar mampu hidup sesuai dengan martabat kemanusiannya. Contoh pendidikan berupaya agar manusia bertaqwa kepada Tuhan YME, berperilaku baik, hidup sehat, mampu berbudaya dsb. b. Pendidikan dan Hak Asasi ManusiaPendidikan dan hak asasi manusia, yaitu bahwa kesempatan pendidikan yang memadai harus menjadi hak bawaan setiap anak. Misalnya dalam peraturan pemerintah bahwa anak diwajibkan belajar 9 tahun, hal ini merupakan perwujudan dari hak asasi manusia

Page 4: KELOMPOK 1