KELOMPOK 1

114
Achmad Ardiyanto H0809001 Adi Nugraha S. H0809003 Agustina Dwi P. H0809004 Ajeng Niarti A. H0809005 Albetha Sekar H0809006 Aninditya Cahya. H0809010 Anita Suharyati H0809011 Arista Heny U. H0809015 Arsyadani Fahmi H0809017 Ariyanto H0809016 Aulia Warih L. H0809019 Claudia Rizka A.S. H0809021 KELOMPOK 1

description

KELOMPOK 1. Achmad Ardiyanto H0809001 Adi Nugraha S. H0809003 Agustina Dwi P. H0809004 Ajeng Niarti A.H0809005 - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KELOMPOK 1

Page 1: KELOMPOK 1

Achmad Ardiyanto H0809001Adi Nugraha S. H0809003Agustina Dwi P. H0809004 Ajeng Niarti A. H0809005Albetha Sekar H0809006 Aninditya Cahya. H0809010Anita Suharyati H0809011 Arista Heny U. H0809015Arsyadani Fahmi H0809017 Ariyanto H0809016 Aulia Warih L. H0809019Claudia Rizka A.S. H0809021

KELOMPOK 1

Page 2: KELOMPOK 1

Denok Setia P. H0809022Deny Meitasari H0809023 Dian S. Pangaribuan H0809029Dian Widhi Astuti H0809030Dewi S. Panjaitan H0809026Dimas Kharisma R. H0809031 Elank Dhayu H0809038Etin Rosada H0809042Fajar Ridhany U. H0809045Grace M. Sipayung H0809050Hana Fadhillah H0809055Haryo Kardinto H0809057

Page 3: KELOMPOK 1

MAKANAN ADALAH KEKUASAAN

Page 4: KELOMPOK 1

Persoalan LAPAR ternyata dialami oleh lebih dari 800 juta penduduk di dunia saat ini. Kelaparan yang melanda secara luas sebenarnya terjadi karena ulah manusia sendiri: seperti keserakahan segelintir manusia yang merampas sumber daya alam dan makanan yang menjadi hak orang banyak dan mengambil keuntungan dari orang-orang yang tertindas lewat akal-akal bulus.

LAPAR

Page 5: KELOMPOK 1

• Nenek moyang kita dulu memperoleh makanan dengan cara berburu dan meramu. Persediaan bahan makanan dari lingkungan masih melimpah, selain itu juga karena didukung oleh ekosistem yang masih seimbang. Cukup dengan peralatan hidup seadanya dan dengan cara yang sederhana, mereka dapat menikmati limpahan kekayaan alam dan hidup bahagia.

• Seorang pemburu pada saat itu biasa memberi makan empat atau lima orang. Ini berarti bahwa satu orang pemburu dari suku primitif Kung misalnya, memiliki keberhasilan yang sama dengan seorang petani dari Amerika pada tahun 1870 atau petani dari Perancis pada tahun 1938. Walaupun tentu saja pemburu dari suku primitif Kung membutuhkan lahan yang lebih luas.

1. Kelompok Pemburu

Page 6: KELOMPOK 1

Fakta-fakta yang dibeberkan oleh ilmu arkeologi menunjukkan

bahwa sistem pencaharian makanan dari berburu ke bertani didorong oleh

alasan yang berbeda di setiap belahan dunia. Salah satu contohnya adalah di

wilayah yang biasa mengalami musim dingin atau musim kemarau yang

panjang, sumber makanan akan sukar diperoleh, oleh karena itu manusia

yang tinggal diwilayah tersebut harus menyimpan makanan yang cukup agar

dapat memenuhi kebutuhan makan mereka selama musim dingin dingin atau

kemarau. Alasan lain adalah jumlah manusia yang meningkat secara pesat

sehingga persaingan untuk memperoleh makanan menjadi lebih besar. Bisa

juga karena memburuknya beberapa segi kehidupan kelompok pemburu

sehingga mereka kesulitan mempertahankan pola hidup asli mereka yang

baik itu.

Page 7: KELOMPOK 1

Agrikultur

Agrikultur muncul pertama kali pada zaman Batu (Zaman

Neolithikum), maka system agrikultur sering juga disebut dengan istilah

Revolusi Neolithikum atau Revolusi Zaman Batu. Tapi istilah ini sebenarnya

menyesatkan karena system pertanian tidak menggantikan system perburuan

secara tiba-tiba dalam satu malam. Perburuan dan pertanian berjalan

bersama selama berabad-abad. Selain itu ada juga kelompok yang memakai

kedua-duanya, berburu dan bertani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dibanyak tempat datangnya system pertanian merupakan akhir bagi

kehidupan damai kelompok pemburu. Disetiap daerah yang di anggap para

peneliti sebagai garis batas antara para petani dan kelompok pemburu,

ditemukan bukti-bukti arkeologis yang menunjukkan adanya perkelahian

antara persaingan kelompok pemburu dan petani. Proses penyisihan kelompok

pemburu berlanjut sampai masa hidup kita saat ini. Jadi, agrikultur adalah

gejala yang sangat baru dalam sejarah manusia.

Page 8: KELOMPOK 1

3. Apa Manfaat Dari Pertanian?

Dengan munculnya revolusi pertanian, banyak perubahan-perubahan dalam sistem tatanan hidup dan sistem bermasyarakat. Perubahan yang bisa dinikmati saat ini misalnya:1. Kita dapat hidup dalam masyarakat

yang lebih besar dan stabil.2.Kita dapat melakukan jenis pekerjaan

yang berbeda-beda.3. Kita dapat memiliki sedikit harta

kekayaan sendiri.4. Kita dapat berpikir tentang hal lain di

luar makanan kita sehari-hari.

Page 9: KELOMPOK 1

Agrikultur jelas memberikan manfaat lebih besar, menjadikan kita bisa mencurahkan perhatian pada aspek lain kehidupan selain mencari makan.

Page 10: KELOMPOK 1

Melalui pertanian masyarakat mulai mengenal pembagian kekayaan yang tidak merata (tanah dan bahan makanan adalah kekayaan) dan mulai mengenal pembagian masyarakat menjadi kelas penguasa yang memiliki tanah dan kelas yang dikuasai.

Page 11: KELOMPOK 1

KAUM PETANI.....???

Petani dapat didefinisikan sebagai :Sekelompok orang yang terdiri dari penghasil agrikultur kecil dengan bantuan peralatan sederhana dan menggunakan tenaga kerja yang berasal dari keluarga mereka sendiri, umumnya, mereka menghasilkan bahan pangan hanya untuk konsumsi pribadi dan untuk memenuhi kewajiban para pemegang kuasa politik dan ekonomi. Sedangkan pemeganag kekuasaan politik dan ekonomi ini, bertujuan untuk mengeruk kekayaan dari orang di pedesaan.

Page 12: KELOMPOK 1

Dalam kondisi perekonomian dewasa ini, negara-negara di belahan selatan dunia lebih tertinggal. Oleh karena itu kelaparan dan kemiskinan serta keterbelakangan seakan identik dengan negara-negara selatan. Tapi sebenarnya, kelaparan dan kemiskinan serta penindasan tidaklah selalu terjadi di negara-negara tersebut. Di Eropa, keadaan baru berubah setelah petani memperjuangkan nasib mereka, dan karena beberapa faktor lain. Di Eropa Timur misalnya, hampir sepanjang sejarah petani harus bekerja pada tuan tanah tanpa dibayar. Di tempat seperti Silesia (Italia), sebuah peraturan yang dibuat pada tahun 1798 menyatakan bahwa “tidak ada batas-batas hari kerja bagi petani sepanjang diperlukan”. Artinya, bisa jadi sepanjang minggu mereka bekerja terus-menerus.

Page 13: KELOMPOK 1

Sebelum ada hukum yang tetap, persoalan hutang-piutang juga akan memberi akibat yang sama. Para petani meminjam uang atau makanan dari tuan tanah, kemudian mereka harus membayarnya kembali dalam bentuk

kerja berikut bunga. Karena itu kebanyakan petani biasanya selalu bergelimang hutang selama hidupnya. Antara 10%-70% hasil panen petani menjadi hak tuan tanah. Tuan tanah juga mendapat bagiannya bila petani

membawa gandum untuk digiling (di penggilingan milik tuan tanah)atau roti untuk dibakar (di pembakaran milik tuan tanah). Di bagian-bagian tertentu di Eropa, menggiling gandum sendiri, memanggang roti atau memeras anggur sendiri adalah tindakan yang bertentangan dengan hukum. Pajak langsung atau tidak langsung (atas garam contohnya) dapat dibayarkan tunai kepada

raja, tuan tanah, atau kadang-kadang ke gereja. Begitu banyak hal yang harus dihadapi petani. Sebelum Revolusi Prancis (1789), petani mempunyai 10

kewajiban yang berbeda-beda kepada para penguasa.

Page 14: KELOMPOK 1

Kita juga tidak boleh melupakan para pemegang kekuasaan di bidang militer. Prajurit-prajurit tidak diberi

makan oleh para baron atau para bangsawan mereka diharapkan “hidup dari tanah”. Karena itu, para prajurit sering melakukan politik bumi hangus untuk mencegah hasil panen direbut oleh musuh. Sejarah Eropa penuh

dengan perlawanan petani, tapi kebanyakan di antaranya dipadamkan dengan kejam oleh penguasa

dalam hitungan hari atau minggu.

Page 15: KELOMPOK 1

Bencana Kelaparan di Irlandia (1946-19850 )

Sebenarnya bukan karena persediaan stok pangan untuk penduduk kurang, melainkan karena petani terpaksa menanam beberapa komoditas untuk diekspor sebagai ganti untuk membayar sewa tanah yang sangat tinggi kepada para tuan tanah

Page 16: KELOMPOK 1

Tidak ada penanaman

modal kembali dari tuan tanah

untuk petani

Petani kesulitan untuk memperoleh

modal sebagai biaya produksi,

sedangakan hasil dari produksi

pertanian yang diperoleh

digunakan untuk membayar sewa

tanah kepada tuan tanah. Akibatnya

stok pangan untuk penduduk irlandia

berkurang dan pendapatan petani yang sangat kecil berdampak pada

kelaparan

Page 17: KELOMPOK 1

EMIGRASI

Persediaan makanan menjadi semakin tipis, dan harga-harga bahan pokok melangit. Pada saat yang sama, lapangan pekerjaan yang tersedia sangat sedikit membuat para petani dan penduduk miskin semakin kesulitan membeli bahan makanan. Bantuan makanan memang akhirnya datang dari pemerintah Inggris, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Pihak swasta yang mengumpulkan sejumlah uang untuk mengatasi kelaparan mendapat kesulitan penyaluran logistik sehingga bantuan tidak sampai tepat pada sasaran.

Page 18: KELOMPOK 1

Orang-orang Irlandia yang masih dapat bertahan hidup akhirnya memilih untuk beremigrasi. Sebanyak 1 juta orang memilih beremigrasi ke Amerika dan 1 juta lagi memilih beremigrasi ke Inggris, Skotlandia atau Wales.

Negara-negara dunia Ke tiga terpaksa mengekspor makanan pada masa kelaparan demi keuntungan tuan tanah, terbeban hutang dan sewa yang tinggi, serta ancaman diusir oleh tuan tanah. Sementara itu kebanyakan orang tidak memiliki tanah dan tidak tersedia cukup lapangan kerja. Faktor-faktor itulah yang menjadi penyebab utama susahnya kehidupan di negara tertindas dewasa ini. Jadi terlihat bahwa masalah Irlandia yang sebenarnya adalah penindasan, bukan kelaparan semata.

Page 19: KELOMPOK 1

KOLONIALISME

PENJAJAHAN

Penindasan dari penguasa terhadap

petani

Page 20: KELOMPOK 1

PATERNALISME

PENGUASA HAMBANYA

KELAPARAN

AKIBAT PENJAJAHAN

BUKAN BENCANA ALAM

Page 21: KELOMPOK 1

Permulaan abad ke-20Perusahaan British Peruvian Amazon

Pemaksaan ribuan orang Indian untuk mengumpulkan dan membawa karet ke

tempat penampungan di sungai

Orang Indian digiring meninggalkan tempat

tinggal dan dibuat tergantung pada makanan

yang didatangkan oleh perusahaan

Ribuan orang Indian mati kelaparan

(dan pembunuhan)

Perusahaan Keuangan Belgia

di Kongo

Mengambil alih jutaan hektar tanah, membakar perkampungan penduduk Afrika

dan memaksa penduduk untuk menanam dan mengumpulkan hasil perkebunan dengan

todongan senjata

nenek moyang

perusahaan transnasional raksasa yang

sekarang berkuasa

Page 22: KELOMPOK 1

Mendapatkan bahan-bahan mentah untuk industri mereka

Menginginkan jasa buruh yang murah bahkan gratis untuk menanam hasil bumi yang

diperdagangkan

Jika tenaga kerja tidak cukup, maka akan didatangkan dari luar

Contoh : penduduk Afrika dijadikan budak yang “diekspor” ke perkebunan gula di Karibia, penanaman kapas di bagian Selatan Amerika

Serikat

Tujuan PENJAJAH

Page 23: KELOMPOK 1

Sistem Perpajakan oleh Penjajah

Negara Perancis

Yang menolak membayar pajak, akan dipenjarakan

atau dihukum kerja paksa

Masyarakat jajahan terpaksa harus membayar

pajak

Masyarakat jajahan terpaksa

bekerja menanam tanaman yang

dapat diperdagangkan

oleh negara jajahan

Hasil pertanian akan dibeli negara penjajah dengan

harga yang murah

Hasil penjualan panen pertanian digunakan untuk membayar tetapi

tidak tersisa untuk membeli makanan yang mahal dari negara jajahan

Page 24: KELOMPOK 1

Peranan paling bermanfaat dari negeri-negeri jajahan adalah menjadi daerah pasaran barang jadi bagi perdagangan

negara-negara induk, agar industri mereka berjalan dan bertahan, dan mensuplai penduduk negara induk

dengan keuntungan, gaji, atau barang-barang yang terus meningkat

Paul Leroy – Beaul (Profesor untuk Ilmu Akhlak dan Politik dari Universitas

De France 1874 dalam esainya yang memperoleh

penghargaan

Page 25: KELOMPOK 1

MENGAPA MENERAPKAN SISTEM PAJAK ???

Tanaman millet dan sorghum (tanaman utama Afrika) tidak dibutuhkan industri Perancis, sehingga memaksa rakyat

jajahan untuk menanam kacang dan kapas.Hasilnya bisa langsung dijual ke cabang perusahaan dengan

harga murah.Beban biaya pemerintahan dan tentara penjajah Perancis

ditanggung oleh rakyat Afrika.

Dengan memperkenalkan uang dan memaksakan distribusi uangke dalam berbagai masyarakat, para

penjajah merasa sudah membantu “memberadabkan” rakyat jajahan yang bodoh (sedikit bahkan sama sekali

tidak menggunakan uang)

Page 26: KELOMPOK 1

KERUGIAN NEGARA JAJAHAN

Uang dicetak di Perancis, rakyat Afrika harus berusaha memperoleh uang dari Perancis

Orang yang sehat harus bekerja paksa demi penjajah sepanjang tahun dan sering terjadi saat mereka harus

menggarap ladang mereka sendiri

Rakyat jajahan terpaksa ber-Emigrasi untuk mencari penghasilan lain seperti menjadi buruh untuk membayar

hutang pajak mereka

Lumbung cepat kosong dan kelaparan semakin merajaleladan menjadi-jadi

Penjajah tidak peduli dengan kelaparan yang merajalela dan sama sekali bukan alasan untuk tidak sanggup membayar pajak

Page 27: KELOMPOK 1

• Di India, Inggris menarik pajak tanah melalui golongan Zamindari (penguasa tanah).

• Golongan Zamindari mengumpulkan pajak lebih tinggi kepada bawahannya

• Orang bawahan Zamindari memungut pajak kepada orang yang lebih rendah lagi, dst sampai pada petani.

• Dengan demikian semua pihak punya dorongan untuk memeras sebanyak mungkin, kecuali petani.

Page 28: KELOMPOK 1

• Inggris juga menghancurkan industri tekstil India dengan membanjiri pasar India dengan barang-barang katun Inggris, dan India diminta untuk mengekspor kapas ke Inggris.

Page 29: KELOMPOK 1

• Orang yang bekerja di negara jajahan adalah orang yang mampu, setia, orang yang baik dengan keinginan tulus untuk melaksanakan “tugas kulit putih”, yang mengakibatkan kemiskinan dan menghambat pembangunan negara terjajah, dan membuat kaya negara penjajah.

Page 30: KELOMPOK 1

Hampir semua proses pengolahan bahan makanan seperti mengubah biji coklat untuk dihidangkan saat sarapan atau biji kopi untuk diseduh menjadi kopi hangat yang menemani saat istirahat kita, dilakukan di negara-negara Industri. Lalu dijual ke negara-negara penghasil bahan-bahan makanan tersebut dengan harga yang berlipat ganda.

Page 31: KELOMPOK 1

Di negara-negara kaya, orang membelanjakan kira-kira 200 milyar dollar per tahun untuk hasil-hasil agrikultur yang berasal dari dunia ketiga, Negara-negara penghasil hanya mendapat jatah keuntungan kurang lebih 35 juta milyar dollar dari hasil agrikultur mereka, hanya sekitar 15%-nya saja. Sisanya diambil oleh para perantara yang kebanyakan adalah perusahaan-perusahaan transnasional yang menguasai angkutan, pengolahan srta pemasaran.

Page 32: KELOMPOK 1

Sementara itu, negara-negara kaya memasang harga tinggi untuk barang-barang industrial.Ada istilah lain untuk ini yaitu INFLASi.

Page 33: KELOMPOK 1

Kebanyakan sumber tenaga dan sumber lainnya di dunia ketiga dipakai untuk mengerjakan hasil bumi bagi perdgangan.Kekayaan diambil dari pedesaan (dalam bentuk hasi agrikultur) dan kembali ke kota-kota dan dalam bentuk proyek-proyek pembangunan seperti rumah sakit yang hanya menguntungkan penduduk kota.

Page 34: KELOMPOK 1

Dengan penanaman modal yang kecil di bidang agrikultur, hasil panen terus berkurang, dan pemerintah kemudian berusaha menciptakan beberapa lapangan kerja di bidang lain.Tidak ada pekerjaan=tidak ada uang=tidak ad makanan.

Page 35: KELOMPOK 1

Pada tahun 1980-1981 negara-negara belum berkembang mengimpor 100 juta ton sereal. Dengan adanya peningkatan barang yang diimpor tetap saja ada jutaan orang yang kelaparan, terlebih lagi di pedesaan.

Page 36: KELOMPOK 1

Bahan Tipuan

Industri negara-negara kaya tidak mau lagi menerima bahan mentah. Lebih tertarik memproduksi dari bahan yang berasal dari mereka.Mereka telah mengembangkan formula tiruan dari semua jenis hasil alam tropis.Bahan pengganti lainnya siap diluncurkan bila saatnya tiba.Ahli kimia dalam bidang rekayasa cita rasa sudah mampu menciptakan bagaimana menciptakan tiruan rasa alami.

Page 37: KELOMPOK 1

Ketakutan pertambahan Penduduk

Petumbuhan penduduk adalah ketakutan negara-negara kaya.Robet Mcnamara(Presiden BANK Dunia menjabat hingga

1981) : Pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol bisa lebih berbahaya dari ancama Thermodinamika.

Abigniew Brezenzinski (20 Desember 1977):Kondisi perkembangan penduduk menimbulkan timbulnya goncangan sosial dan politik.

Dr. Norman Bourlag (Bapak Revolusi Hijau) :Pertumbuhan penduduk seperti seekor mahluk dengan banyak tentakel yang menjulur dan menekan standar kehidupan di seluruh dunia. Terdapat lebih 5 orang yang lahir di dunia dibanding yang mati.

Page 38: KELOMPOK 1

Neo-Malthusian

T.R.Malthusian (1766-1834) dalam bukunya Pertumbuhan penduduk naik menurut deret ukur (1,2,4,8 dst..) padahal produksi pangan deret hitung (1,2,3 dst..).

Jumlah penduduk generasi yang akan datang akan cenderung melebihi jumlah generasi sebelumnya. Tetapi peningkatan ini dapat dikendalikan oleh penyakit, kelaparan, dan bencana lain, yang terutama menyerang orang miskin.

Penjelasan Malthus tentang kepemilikan barang mewah“Ketidakseimbangan luar biasa dewasa ini disebabkan oleh

harta kepemilikan kekayaan (yang) tidak dibutuhkan dan tidak berguna bagi masyarakat. Hal ini seharusnya dipertimbangkan sebagai sebuah kejahatan .”

Page 39: KELOMPOK 1

Created by H0809015

Mari Kita Bahas!

Kelaparan disebabkan karena kelebihan

penduduk??? Kog bisa??

Page 40: KELOMPOK 1

kelebilan penduduk yang dikhawatirkan itu berkaitan dengan

suatu tingkatan ideal dimana sumber-sumber yang tersedia

termasuk bahan pangan berada dalam keadaan seimbang dengan jumlah orang yang memakainya

Created by H0809015

Page 41: KELOMPOK 1

Jawabnya adalah AMERIKA SERIKAT,,, mengapa??

Siapa yang Paling Banyak Memakai Sumber-sumber Itu???

Created by H0809015

Page 42: KELOMPOK 1

Amerika Serikat •Membutuhkan 35% dari sumber-sumber tersebut, padahal penduduknya hanya 6 % dari jumlah penduduk dunia. Binatang peliharaan mereka memakan 1/3 bagian dari seluruh padi-padian yang dihasilkan dunia

Negara Miskin •Setiap orang hanya memakai energi sebanyak 1% dari yang dipakai seorang penduduk AMERIKA SERIKAT/tahun.

Negara Kaya •Jumlah penduduk 25% dari penduduk dunia , memakan 2/3 produksi pangan dunia.

Sekarang Kita Bicara Fakta

Created by H0809015

Page 43: KELOMPOK 1

Petani India luas tanahnya < petani RRC, MENGAPA INDIA SERING DILANDA KELAPARAN????

Taiwan/Korea Selatan tidak pernah dilanda kelaparan padahal luas lahan garapan < luas lahan garapan di INDONESIA & BANGLADESH

Fakta Lain

Created by H0809015

Page 44: KELOMPOK 1

KESIMPULANNYAA….

Created by H0809015

Page 45: KELOMPOK 1

Keluarga berencanaPenguasaan tanah yang terpusat di segelintir

orang dan tidak terjaminnya penggunaan tanah, secara keseluruhan telah membatasi jumlah

pangan yang dihasilkan. Jumlah produksi pangan akhirnya tidak mencukupi kebutuhan penduduk

secara keseluruhan.Penyelesaian yang diambil oleh penguasa adalah mencoba menekan jumlah penduduk serendah mungkin agar mencapai jumlah yang sanggup ditampung dalam struktur penguasaan tanah

yang tidak adil.

Page 46: KELOMPOK 1

• Manusia terdiri dari mulut dan perut, tangan dan pikiran, yang bila diberi kesempatan akan bisa memperbaiki dan meningkatkan produksi pangan dan jenis-jenis produksi lainnya.

• Laju pertumbuhan penduduk menurun ketika orang-orang sudah merasa memiliki jaminan keamanan dan kekuasaan atas lahan yang berdampak pada jaminan pangan dan kesehatan. Bila jaminan ini terpenuhi tentu saja mereka tak harus lagi memiliki banyak anak.

Page 47: KELOMPOK 1

• Tingkat kelahiran yang rendah dapat menekan permasalahan yang ditimbulkan oleh kurangnya persediaan bahan pangan.

• Walaupun pertambahan jumlah penduduk yang tinggi memang dapat membuat masalah kelaparan kian buruk, tapi pertambahan jumlah penduduk bukanlah penyebab utama kelaparan.

• Faktor penyebab yang lain adalah cuaca yang buruk, erosi tanah, lahan tidak produktif dan fenomena alam lainnya.

• Pengetahuan akan lingkunganlah yang penting disini.

Page 48: KELOMPOK 1

Lingkungan Tropis jelas-jelas mempunyai sumber alam yang berguna bagi para penghuninya. Ketika tanah yang paling kaya kandungan alamnya, paling subur dikuasai oleh petani-petani kaya atau orang-orang asing yang menggunakan tanah untuk tanaman perdagangan. Sehingga para peternak dan petani miskin kian terpinggirkan.

Page 49: KELOMPOK 1

Alasan Semakin Terpinggirkannya Petani Miskin

di Dunia

Page 50: KELOMPOK 1

• Separuh Dari Lahan pertanian di dunia dikuasai oleh 4% para tuan tanah besar.

• Sekitar 58 % pemilik tanah yang kecil harus mengerjakan 8 % tanah pertanian dunia.

• Di 83 negara miskin, 3 % pemilik tanah memiliki atau menguasai 4/5 dari semua lahan pertanian.

• Di Asia antara 1/3 sampai ½ dari penduduk pedesaan tidak mempunyai tanah sama sekali .

Page 51: KELOMPOK 1

Pertanian di Afrika mampu menghasilkan panen dalam jumlah yang besar, lantas

mengapa mereka masih saja miskin?

Pertama •Penggunaan sistem bagi hasil yang lebih banyak menguntungkan tuan tanah

Kedua •Pembagian hasil yang tidak proporsional

Ketiga •Harga sewa tanah serta bunga yang amat tinggi

Page 52: KELOMPOK 1

HUKUM SPITZ

S

P

I

T

Z

INTENSITY

SELF

PROVISIONING

ZERO

TENDS TO

,Para petani secara keseluruhan hidup di dunia

“serba uang”, dimana segala sesuatunya diukur

berdasarkan nilai tunai daan ditukarkan mengggunakan

perantara berupa uang

Dalam sistem ekonomi kapitalis,upaya pemenuhan

kebutuhan sendiri cenderung hilang

Page 53: KELOMPOK 1

FAKTOR KEDUA

Petani di negara kaya

•Tidak tergantung pd musim/perub. iklim•Tidak perlu memikirkan persediaan mkanan. Hanya perlu membeli di toko dan tidak peduli dengan hsl panen.

Petani di negara miskin•Jika tidak dpt menghasilkan cukup makanan, mereka harus bergantung pada makanan yang dijual, dgn harga yg mahal stelah panen

Page 54: KELOMPOK 1

CARA PETANI MENGUKUR PRODUKSI

Petani di desa, dlam menghitung produksi tidak ada satu pun yang menggunkan teknologi informasi untuk pengolahan data, bahkan mereka mungkin tidak mengetahui secara pasti berapa luas lahan dan rata2 hasil produksi mereka.

Yang terpenting adalah mereka mengetahui berapa lama mereka mapu memberi mkan keluarganya dari hasil panen yg mereka peroleh, dalam kurun waktu tertentu, dan kapan mereka harus mengeluarkan uang untuk membeli mkanan.

Page 55: KELOMPOK 1

Lanjutan...

Dengan cara yang sesederhana tersebut, petani sudah MAMPU mengetahui luas dan kualitas tanah, panen, teknologi, tenaga kerja yang digunakan, berapa banyak orang yang harus diberi makan, dan tingkat konsumsi per anggota keluarga

Page 56: KELOMPOK 1

Hikayat tujuh keluarga dalam model spitz

Kelurga ini bercerita tentang keluarga-keluarga dari lapisan masyarakat dan ekonomi yang berbeda dalam menghadapi perubahan musim, mulau dari musim baik sampai musim paceklik yang menyiksa

Page 57: KELOMPOK 1

Pada tahun pertama yang meimiliki musim baik, sehingga panenya juga baik, pada tahun kedua musim kurang baik dan panen turun 1/3 dari panen musim pertama, sedangkan pada tahun ketiga akan terjadi akibat akibat dari tahun kedua yang buruk.

Page 58: KELOMPOK 1

I. Keluarga Tuan Besar

• Keluarga terkaya di desa dengan jumlah panen yang bisa digunakan sendiri selama 36 bulan. Biarpun paceklik mereka tetap kaya, karena jika panen rata-rata menurun maka harga akan semakin tinggi.

Page 59: KELOMPOK 1

Ekonomi Pangan dan Gizi

Kelompok 2

AGB A

Page 60: KELOMPOK 1

2. Keluarga Kaya

• Hasil panen yang berlebihan, maka dikurangi 2/3. Sehingga memutuskan untuk mengurangi konsumsi, agar mempunyai padi lebih banyak untuk dijual dan menjaga agar pendapatan tunai tetap stabil.

Page 61: KELOMPOK 1

3. Keluarga Berkecukupan

• Keluarga ini sebelumnya telah terbiasa dengan adanya pendapatan dari penjualan sisa panen.

• Mengurangi jatah anggota keluarganya agar dapat membayar biaya sekolah anak laki-lakinya, memaksakan diri untuk tidak berbelanja pakaian baru dan sejenisnya.

• Hanya berharap akan mendapat panen lebih baik di musim berikut.

Page 62: KELOMPOK 1

4. Keluarga Pas-pasan

• Hanya bisa memenuhi kebutuhan selama satu tahun dan tidak memiliki sisa panen untuk dijual.

• Pada tahun kedua mengalami paceklik, untungnya keluarga ini memiliki keahlian bertani, sehingga langsung mendapat pekerjaan untuk mengolah lahan milik orang lain dan membeli makanan dengan upah yang diterimanya.

• Karena hanya menggarap lahan milik orang lain, maka lahan milik sendiri menjadi terbengkalai untuk masa tanam musim ketiga akibat tidak dirawatnya lahan. Akibatnya dia akan menghadapi masalah yang lebih besar dan akan membuat lebih menderita.

Page 63: KELOMPOK 1

5. Keluarga Serba Kekurangan• Produksi keluarga ini hanya akan sanggup menutupi

kebutuhan selama setengah tahun.• Pada waktu panen kedua tiba dengan hasil yang sedikit,

maka persediaan makanan untuk konsumsi keluarga ini pada tahun ketiga berkurang jauh.

• Dimusim keempat bisa dipastikan tidak ada makanan yang tersedia buat mereka. Sehingga kesehatan pun menurun maka produtivitas kerja merekapun menurun dan semakin menurunkan hasil panen mereka.

Page 64: KELOMPOK 1

6. Keluarga Miskin• Keluarga miskin ini harus meminjam dari tuan besar labih

awal lebih awal dari keluarga serba kekurangan dan menggadaikan tanahnya sebagai jaminan.

• Tuan besar meminjam uang dengan bunga yang berlaku umum di bank dan kemudian meminjamkan lagi uang tersebut kepada keluarga miskin dengan bunga 10 kali lipat.

• Karena tidak bisa melunasi hutangnya, maka anak-anak keluarga miskin tersebut dipekerjakan tanpa dibayar.

• Nasib keluarga akan tergantung pada nasib anak-anaknya, jika tidak maka tuan besar akan menyita tanah keluarga miskin.

Page 65: KELOMPOK 1

7. Keluarga Papa• Keluarga ini sudah tenggelam dalam hutang

mulai bulan ketiga. Mereka dapat bertahan hingga bulan keenam dengan mengandalkan hasil pinjaman dan hasil penjualan perhiasan sang istri dan ternak yang tersisa.

• Sebagai jalan terakhir, ia harus menjual tanahnya pada si tuan besar dengan harga yang lebih murah dari harga sebenarnya.

Page 66: KELOMPOK 1

• Musim paceklik yang mengurangi hasil panen adalah satu masalah, tetapi yang membuat para petani miskin dililit utang sepanjang sisa hidupnya, bukanlah karena paceklik semata.

• Setiap musim paceklik tiba, maka akan semakin lebih berkurang pula kemampuan daya hidup keluarga yang paling bawah.

Page 67: KELOMPOK 1

Bencana kelaparan 100-108

• Setiap bencana kelaparan mempunyai penyebab tertentu yang berbeda. Semua ini adalah akibat pola hubungan antara golongan yang berkuasa dengan golongan-golongan yang tidak berkuasa.

• Contoh di Irlandia atau India kelaparan selalu menimbulkan krisis besar dalam masyarakat, jika masyarakat tidak dapat mengatasi masalah tersebut maka keadaan akan semakin buruk di masa mendatang.

Page 68: KELOMPOK 1

Rakyat menderita kekurangan makanan bila

1. Tidak ada persediaan uangrakyat akan memiliki banyak hutang.

2. Tidak ada persediaan pangandi beberapa orang saja.

3. Tidak ada jaminan hak atas tanahpara tuan tanah akan membeli tanah kepada

rakyat dengan nilai rendah pada saat para tuan tanah mengetahui bahwa rakyat sedang

kekurangan pangan. Maka bertambahlah orang-orang yang tidak memiliki tanah sesudah

kelaparan terjadi

Page 69: KELOMPOK 1

4. Tidak ada kesempatan kerjajumlah orang yang sedang mencari pekerjaan terus bertambah padahal lapangan pekerjaan sedikit, sehingga tenaga kerjapun berlebih dan upah menurun padahal harga makanan terus meningkat mengakibatkan pengangguran juga meningkat

5. Tidak ada tempat yang ditujukota tidak selamanya dapat menyediakan lapangan kerja, apabila beruntung maka pekerjaan seperti kuli panggul akan didapatkan tetapi apabila tidak beruntung maka akan menjadi gelandangan di sudut-sudut kota. Hal ini mengakibatkan banyaknya orang miskin, yang miskin semakin bergantung dengan yang kaya dan yang kaya akan semakin kaya sehingga yang miskin akan tersingkir baik di kota maupun di desa.

Page 70: KELOMPOK 1

CAMPUR TANGAN YANG BERBAHAYA

Negara-negara kaya dan lembaga-lembaga internasional menganjurkan kepada negara berkembang untuk meningkatkan hasil bahan mentah, namun mereka menolak barang-barang jadi yg berasal dari negara Dunia Ketiga.

SELAIN ITU….

Page 71: KELOMPOK 1

Negara maju melakukan segala hal untuk menghancurkan usaha

dari negara berkembang yg berusaha keras memperjuangkan

pembagian dan pengaturan kembali tanah yg lebih adil. Contoh: Pemerintah Popular

Unity Allende di Chili

Pada dasarnya negara maju sedang mencoba membuat sistem pangan Dunia Ketiga agar meniru sistem pangan Barat .

Page 72: KELOMPOK 1

Negara-negara yg paling berkuasa akan menetapkan SATU sistem pangan yg mereka kuasai sepenuhnya.

Amerika Serikat layaknya keranjang makanan yg menghabiskan semua keranjang makanan lainnya.

SEKARANG suara sudah bulat . Sistem pangan di Amerika Serikat adalah sistem pangan yg paling berkembang, paling modern, paling efisien, dan paling produktif.

Page 73: KELOMPOK 1

Sistem Pangan Terdiri Dari Beberapa Sektor, antara lain : 109-120

1. Asupan

Bibit, mesin, air, pupuk, kimia, penelitian, dan pinjaman. Singkatnya semua digunakan untuk produksi.

2. Produksi Agrikultur

Semua yang dilakukan oleh petani atau peternak hewan.

3. Kegiatan-kegiatan Pasca Panen

Penyimpanan, pengolahan, penyebaran, restoran dan makanan massal. Dengan kata lain : apa saja yang terjadi pada bahan pangan sesudah meninggalkan petani sampai tiba di konsumen.

Page 74: KELOMPOK 1

Biaya sebuah Keuntungan.

Sistem pangan tersebut akan sangat menguntungkan apabila hanya mau mengukur semua efisiensi dalam arti keuntungan dan tidak berusaha menghitung biaya yang tidak pernah muncul pada neraca perusahaan.

Page 75: KELOMPOK 1

Biaya yang tidak nampak jelas dalam buku keuangan dan grafik perusahaan antara lain :

Biaya lingkungan

hidup

Biaya gizi dan kesehatan

Biaya manusia

Biaya Energi

Biaya Genetika

Page 76: KELOMPOK 1

1. Biaya manusiaPasar tradisional menghilang karena semua

bahan makanan telah dikemas dan dipasarkan secara nasional. Kehancuran perlahan akan terjadi, makin bertambahnya penduduk mengakibatkan tidak hanya petani saja yang terpaksa “hijrah” karena kurangnya mata pencaharian, tapi juga para pedagang di pasar, dokter atau guru-guru.

2. Biaya gizi dan kesehatanPara ilmuwan ternama dan para ahki gizi

menyatakan bahwa anggaran kesehatan Amerika Serikat dapat dipotong hingga 1/3-nya atau kira-kira 70 milyar dollar jika warga AS mau memperbaiki kebiasaan makan mereka

Page 77: KELOMPOK 1

3. Biaya lingkungan hidupDalam sistem pangan seperti yang

ada sekarang ini penggarapan lahan yang tidak ramah lingkungan, penggunaan pestida yang berlebihan disamping memerlukan biaya besar akan menimbulkan berbagai masalah lain seperti hama penyakit.

4. Biaya EnergiUntuk menjaga keseluruhan sistem

pangan berfungsi, dibutuhkan 1400 liter minyak dari setiap warga Negara Amerika Serikat.

Page 78: KELOMPOK 1

5. Biaya GenetikaTanaman pangan AS memiliki

keseragaman genetik yang mengangumkan sekaligus begitu mudah terserang hama dengan sangat mengagumkan pula. Para petani dan konsumen harus menanggung beban finansial akibat penyeragaman genetik tersebut.

Page 79: KELOMPOK 1

Sistem pangan ini menghasilkan makanan dalam jumlah besar (dan dengan biaya besar pula) namun membuat kualitas ladang menurun. Sekalipun jumlah makanan yang dihasilkan besar namun sistem ini tidak dapat menyediakan makanan yang sehat

Page 80: KELOMPOK 1

Tidak Ada Bisnis Seperti Agribisnis

130-139

Page 81: KELOMPOK 1

Sistem Agribisnis

Negara maju1.Modal tersedia2.Ketersediaan tanah luas3.Tenaga kerja yang digunakan sedikit tapi produktif

Negara berkembang1.Ketersediaan modal rendah2.Tanah semakin sempit (alih fungsi untuk pemukiman, degradasi dll)3.Surplus tenaga kerja sehingga menimbulkan bertambahnya pengangguran

Perbedaan

Page 82: KELOMPOK 1

Efek Agribisnis pada dunia Pertanian

Pertanian konvensional1. Usaha padat modal2. Tenaga kerja dalam (petani dan keluarga) dan tenaga kerja

luar3. Sangat terpengaruh dan bergantung pada musim4. Pengolahan tanahbudidayapanen

penyimpananpendistribusian (menggunakan teknologi rendah)

Pertanian modern1.Modal tidak begitu banyak2.Tenaga kerja manusia telah digantikan mesin3.Pengolahan tanahbudidayapanenpenyimpananpendistribusian (menggunakan teknologi tinggi)

Tekanan Agribisnis

Page 83: KELOMPOK 1

Alur bahan pangan dalam sistem agribisnis

Negara berkembang

Negara maju

Bahan pangan melimpah, segar dan harga murah

Penanaman modal, infrastruktur, pusat pendidikan dan pelatihan

Menjual mesin-mesin, makanan olahan

Pendapatan dengan nilai yang lebih tinggi

Page 84: KELOMPOK 1

Masalah agribisnis

Revolusi hijau

Kenaikan produksi tapi Untuk siapa?

Oleh siapa?

Tidak jelas

Pemberi bantuan

dari negara barat

Options Perencana

pembangunan

semakin sedikitElit

loka

l ti

dak

peduli

pad

a

gagasa

n b

aru

Page 85: KELOMPOK 1

REVOLUSI HIJAU 140-145

Revolusi Hijau dimulai dengan “bibit-bibit unggul buatan manusia”, yang dapat menghasilkan tanaman berproduksi tinggi.Tanaman-tanaman ini sangat baik hasilnya jika memakai banyak pupuk, bahan-bahan pelindung kimia, herbisida, irigasi yang teratur dan saluran air.

Page 86: KELOMPOK 1

Meskipun memerlukan biaya yang lebih besar, tapi Revolusi Hijau memang dapat meningkatkan hasil produksi, dengan demikian sanggup pula meningkatkan jumlah pendapatan.Orang-orang kaya yang menguasai lahan yang luas akan memiliki keuntungan yang banyak. Mereka akan menggunakan sebagian keuntungannya untuk diinvestasikan dalam bentuk peralatan pertanian yang lebih baik, yang bertujuan untuk menjamin produksi yang lebih tinggi dan juga menggunakan keuntungan tersebut untuk membeli lahan (milik petani-petani miskin) yang lebih luas.

Page 87: KELOMPOK 1

Para penyewa tanah masih boleh menyewa tanah, asal mau membayar harga sewa yang kian tinggi. Bibit gaya baru (Revolusi Hijau) ini hanya memberikan kenaiksn sebesar 10-30%. Namun, akibat adanya Revolusi Hijau lahan-lahan yang beririgasi harganya naik sampai 92%.

Page 88: KELOMPOK 1

Hal 146-149Revolusi hijau yg terjadi di pasaran ekonomi

merupakan gagasan orang2 Amerika Serikat yg direncanakan oleh Rockefeller Foundation dan Ford Foundation

Revolusi hijau meningkatkan ketidakmerataan pembagian tiap wilayah di negara yg sama dan ketidakadilan di antara kelas-kelas sosial masy. petani

Page 89: KELOMPOK 1

Setelah mengembangkan “bibit-bibit ajaib” dengan dukungan USAID, mereka meyakinkan negara2 Dunia Ketiga untuk menerima “bibit-bibit ajaib” itu

Mereka melatih para pekerja lapangan yang akan menyebarkan gagasan itu, sementara para “salesman” didikan sistem lembaga barat dengan gigih membuntuti dari belakang

Di Indonesia, pemerintah memberi tanggung jawab kepada pabrik CIBA untuk menyebarkan pupuk dan pestisida tersebut.

Page 90: KELOMPOK 1

Hal 150-154

Page 91: KELOMPOK 1

Revolusi hijau tidak hanya menaikkan jumlah produksi, tetapi juga meningkatkan jumlah orang

kelaparan.

Bahan pangan menumpuk karena harganya tidak terjangkau oleh orang-

orang miskin.

Revolusi Hijau membuat si Kaya makin jaya, sedangkan si Miskin silahkan minggir

Page 92: KELOMPOK 1

• Perusahaan-perusahaan besar agribisnis memilih membuka usahanya dibelahan bumi Selatan.

• Hal ini disebabkan karena buruh agrikultural di negara-negara industri menuntut upah dan ongkos produksi yang lebih tinggi.

Page 93: KELOMPOK 1

154-165• Dalam jangka waktu 15 tahun, mulai tahun 1965 hingga tahun 1978, hewan dan sayuran yang dipasarkan mencangkup 60% dari seluruh impor agrikultural AS, padahal 15 tahun sebelumnya (1950-1964) hanya mencangkup 46%. Negara-negara berkembang memasok kurang lebih memasok seperempat dari seluruh daging dan hampir tiga perempat dari hasil sayur-sayuran. Sementara penduduk negara-negara berkembang yang termasuk sebagai pengekspor malah menderita kekurangan gizi..

Page 94: KELOMPOK 1

• Negara-negara Amerika Tengah pada akhir 1970an memasok agrikultural bernilai 1,5 Milyar dollar untuk produk “tambahan”. Selain itu negara-negara Amerika Tengah adalah berkah Tuhan bagi perusahaan-perusahaan burger karena mereka meningkatkan pengiriman daging sebesar 70% antara tahun 1975-1979.

Page 95: KELOMPOK 1

• Selain untuk orang-orang Amerika, Afrika juga memberikan sumbangsihnya bagi meja-meja makan di Eropa. Sementara Asia menyuplai buah-buahan untuk Amerika Utara dan Jepang. Suatu konsorsium perusahaan-perusahaan membentuk LAAD (American Agribussines Development Corporotion) yang menanamkan uang dalam sekian proyek agribisnis (sejumlah 108 proyek pada tahun 1878). Kebanyak uang bagi proyek itu datang dari pembayar-pembayar pajak AS melalui USAID. Lembaga pemerintah ini meminjamkan 16 juta dollar dengan bunga 3/4% kepada LAAD.

Page 96: KELOMPOK 1

• Proyek-proyek melibatkan ekspor non-tradisioanl demi negara industri maju, karena terdapat kenaikan permintaan untuk produksi Agrikultural Amerika Latin.

• Tiga puluh dari sekian banyak proyek-proyek milik LAAD berada di Guatemala. Kondisi masyarakat di Guatemala dalam beberapa tahun terakhir : prosentase jumlah kalori dan protein yang dikonsumsi keluarga-keluarga pedesaan perhari berada dibawah standar jumlah yang dianjurkan. Struktur kepemilikan tanah di Guatemala sendiri merupakan struktur yang tidak adil di dunia.

Page 97: KELOMPOK 1

• Perusahaan-perusahaan besar tidak datang ke Guatemala untuk menolong penduduk lokal. Karena jumlah penduduk lokal sangat besar, mereka bukanlah konsumen yang dituju. Ekspor tunai lain adalah ikan. AS membuktikan dirinya sebagai pengimpor terbesar di dunia (2 Milyar dollar per tahun).

Page 98: KELOMPOK 1

• Laporan opik mengatakan 200 ribukaleng ikan tuna diproduksi untuk manusia dan 67ribu kaleng untuk makanan kucing (1/4 dari hasil produksi). pada tahun 1977. Pabrik itu dapat mengolah 2 ton ikan tuna per hari dan Ghana akan memperoleh 12 juta dollar dalam bentuk devisa asing dari tahun 1976 sampai 1981. Keuntungan-keuntungan dari angka-angka (sesuai dengan data-data pokok yang dikumpulkan ANN W.dari pengamatan lapangan di sebuah hypermarket di Washinton DC, AS).

Page 99: KELOMPOK 1

• Pada akhir 1980, ikan tuna starkist dan 9 jenis makanan kucing yang dapat dijual perusahaan dalam kurun waktu 5 tahun berjumlah :

• Dikalengkan (untuk manusia) 118.189.500• 6500 ton tuna untuk kucing 14.462.500• Total penjualan 132.652.500• Keuntungan minimal yang diperoleh sekitar

5.969.300• (Dengan menggunakan angka neraca pengembalian

yang dilaporkan majalah fortune). Ghana memperoleh “keuntungan” sebesar 9% dari total nilai penjualan.

Page 100: KELOMPOK 1

MENGUBAH KEBIASAAN

Terdapat usaha dari Amerika maupun Eropa yang berusaha untuk mengubah kebiasaan makan masyarakat negara dunia ke-3 agar mengkonsumsi produk makanan atau minuman yang mereka produksi. Namun tidak semua usaha mengubah kebiasaan makan tersebut membawa dampak yang positif.

Page 101: KELOMPOK 1

• Contoh dari masalah yang ditimbulkan akibat usaha perubahan kebiasaan tersebut:Terjadi skandal dengan banyaknya bayi yang diare dan mati akibat mengubah kebiasaan dari konsumsi ASI menjadi susu formula dengan iming-iming iklan bahwa susu formula lebih baik daripada ASI. Akibat masalah ini pihak WHO mengajukan suara menentang AS,

Page 102: KELOMPOK 1

HAL.172-176Produksi perusahaan transnasional tidak menguntungkan petani lokal karena jarang menggunakan bahan mentah dari agrikultural lokal. Alat-alat pemroses makanan perusahaan transnasional nyaris tidak menciptakan lapangan kerja karena mereka mengimpor modal padat teknologi. Mereka melenyapkan banyak lapangan kerja karena membuat perusahaan-perusahaan lokal gulung tikar. Yang paling berhasil adalah perusahaan junk-food. Peningkatan pasaran produk tersebut tumbuh 4 kali lebih cepat dari pertumbuhan penduduk. Negara-negara miskin memiliki potensi pertumbuhan yang tidak terbatas. Penduduk miskin rela membayar mahal untuk membeli air, gula, dan perasa buatan, dan perusahaan-perusahaan transnasional paham hal itu. Semakin miskin orang-orang yang kekurangan gizi itu, maka semakin kuatlah hasrat mereka membelanjakan uang yang sedikit tersebut untuk barang mewah seperti minuman kaleng atau rokok, ketimbang membeli barang yang benar-benar dibutuhkan.

INVASI PERUSAHAAN TRANSNASIONAL

Page 103: KELOMPOK 1

Sekalipun kekurangan gizi, tetap saja perusahaan transnasional menganggap mereka sebagai pasar baru. Perusahaan tidak berpikir untuk mengentaskan kemiskinan atau menciptakan lapangan kerja atau berkontribusi dalam pembangunan. Mereka bekerja untuk memperoleh keuntungan dan mengembalikan modal yang dipinjam dari para pemegang saham secara teratur.

Page 104: KELOMPOK 1

APA YANG BISA

DILAKUKAN ???

Page 105: KELOMPOK 1

Bantuan pangan jangka panjang BUKAN JAWABAN 177-178

Program bantuan pangan sebaiknya tidak menjadi lembaga yang

permanen

Karena hanya menciptakan korupsi / kegagalan pemerintah dalam pengelolaan bantuan.Dapat mengurangi produksi pangan lokal.Menambah penderitaan petani.

Page 106: KELOMPOK 1

Negara-negara Sahel AfrikaMengimpor gandum dan jagung 200% lebih besar dibanding 10 tahun lalu

-ketika bantuan pangan besar-besaran dimulai-

Tidak ada penerapan kebijakan produksi gandum

secara tetap

Akibatnya…

Terjadi perubahan kebiasaaan pangan

Menciptakan pasar komersial baru

Negara-negara miskin tersebut semakin

TERJERAT dan ketergantungan impor tergantung secara politis

Page 107: KELOMPOK 1

Seharusnya…Penduduk negara-negara industri yang sungguh

berminat mengatasi kelaparan mendorong perdebatan yang benar-benar demokratis tentang ‘Bantuan

Pangan’

IMFSecara berkala memberikan sumbangan dengan memaksa negara miskin menghilangkan ukuran-

ukuran kesejahteraan hingga taraf ‘mencekik leher’IMF tak ubahnya sebagai penjahat yang merampok

negara miskin.Bila negara miskin tidak patuh maka tidak mendapat

pinjaman

Page 108: KELOMPOK 1

Jika kita punya kekuasaan yang tak terbatas…

• Kita dapat membuat

larangan untuk

menghentikan proyek

pembangunan hingga dapat

jaminan bahwa proyek

pembangunan akan datang

benar menguntungkan

rakyat miskin

• Bantungan keuangan

digunakan untuk

menghapuskan hutang

kolektif Dunia Ketiga

Penetapan harga yg lebih stabil untuk bahan-bahan

mentah Dunia Ketiga tidak akan

menghilangkan persoalan,justru dapat

menghalangi pemasaran produksi hasil bumi

Page 109: KELOMPOK 1

• Kita harus mendorong pemerintah untuk mendukung “Rencana Baru Dunia Ketiga” di bawah nama New International Economic Order (NIEO).

• NIEO memberi peluang negara untuk merencanakan penggunaan tanah mereka sendiri dan mengatur pengeluaran mereka secara rasional.

Page 110: KELOMPOK 1

Apa yang dapat dikerjakan??

KUATKAN YANG LEMAH DAN LEMAHKAN YANG KUAT

-Anda harus mencoba memahami bagaimana segelintir orang menguasai sistem pangan yang dapat mempengaruhi hidup masyarakat.-Buka mata dan telinga mempelajari bagaimana kekuasaan menampakkan dirinya di sekitar kita.-Pahami tentang penindasan di luar negeri.-Melakukan perjuangan sesuai kondisi, lokasi, dan keahlian Anda.

-Fokuskan, konsentrasi, himpun kelompok yang siergis untuk mencapai tujuan.-Mencapai tujuan perbaikan sistem pangan, yang berorientasi ke rakyat dan berwawasan lingkungan.

Page 111: KELOMPOK 1

• Perserikatan (buruh, tani atau serikat konsumen) mempunyai kepentingan yg berbeda, musuhnya sama yaitu industri

pangan yg serakah.• mencari keadilan berarti memperoleh

pengertian yg jelas tentang siapa yg sedang menindas dan mendorong usaha-usaha pihak yg tertindas utk meningkatkan kemampuan mereka menguasai hidup mereka sendiri

Page 112: KELOMPOK 1

• Dlm mendorong kaum tertindas hanya diperlukan sejauh bersifat mendukung dan pelengkap

• Tindakan dan pilihan adalah tugas kaum tertindas sendiri

• Bantuan yg paling baik adalah turut membantu penduduk negara Dunia Ketiga mencapai kemerdekaan sepenuhnya dari penindasan

Page 113: KELOMPOK 1

• Dunia Ketiga memang memiliki masalah pangan, tapi cara menyelesaikannya tidak dgn metode Barat

• Tdk ada resep atau model yg bisa ditiru; krn tiap wilayah memiliki kekhasan lingkungan, keahlian lingkungan, keahlian penduduk, dan tata sosial yg berbeda pula.

Page 114: KELOMPOK 1

• Penelitian agrikultural seharusnya lebih mengutamakan kepentingan rakyat miskin, berusaha melepaskan belenggu yg mengikat mereka dan mengubahnya mjd sesuatu yg bisa mereka nikmati dgn nyata

• Ilmuwan malah meneliti apa yg dibutuhkan tanaman hingga bisa membuat hasil produksi tanaman tetap stabil saat kemarau melanda atau saat hujan terus melanda dan bukannya memikirkan kemungkinan terbesar yg dpt dihasilkan tanaman saat kondisi yg ideal