KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA ......Jadwal No. Kegiatan Waktu Keterangan 1. Persiapan...

60
1 JAKARTA, 7 AGUSTUS 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, dan PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA, PENDIDIKAN PROFESI GURU dan PENDIDIKAN JARAK JAUH Oleh Dr. Ir. Ridwan Anzib, M.Sc Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi

Transcript of KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA ......Jadwal No. Kegiatan Waktu Keterangan 1. Persiapan...

  • 1 JAKARTA, 7 AGUSTUS 2018

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, dan PENDIDIKAN TINGGI

    REPUBLIK INDONESIA

    KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA, PENDIDIKAN PROFESI GURU dan PENDIDIKAN JARAK JAUH

    Oleh

    Dr. Ir. Ridwan Anzib, M.Sc

    Direktur Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi

  • Arsitektur Perguruan Tinggi –UUPT dan KKNI

    Subspesialis

    Spesialis

    Profesi

    Subspesialis

    Spesialis

    Profesi

    Diploma 4

    Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

  • Rencana Program Reformasi Kelembagaan Pendidikan

    Tahun 2018 LL-DIKTI

    Layanan Ditjen Kelembagaan

    menjadi lebih cepat dan lebih

    murah

    Layanan menjadi lebih

    cepat

    Implementasi Sistem Layanan Satu Atap (OSS: Online Single Submission)

    Jumlah PTS berkurang

    tetapi lebih sehat

    Program Penggabungan dan Penyatuan PTS

    Program Studi Profesi Guru, Advokat, Dan Notariat

    Mutu pendidikan profesi akan lebih baik

    Keahlian Khusus Notaris Membuat Akte

    Keahlian Khusus Advokat Membuat -

    Tuntutan/banding

    Pendidikan Jarak Jauh Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi

    Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

  • PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEKDIKTI

    2018

  • PENDIDIKAN YG BAIK GURU YG BAIK PENDIDIKAN GURU

    YG BAIK

    PERLU PERLU

    ..... > 50% hasil belajar siswa merupakan kontribusi guru (Hattie, 2008; Mourshed et all, 2010, Pujiastuti et all, 2012)....

    UU 14/2005, pasal (24): ...Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan lembaga penyelenggara pendidikan wajib memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah, kualifikasi akademik, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan satuan pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, serta untuk menjamin keberlangsungan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan tanggung jawabnya.

    ..perlu tersedia calon guru dengan jumlah yg cukup, kualifikasi yang cocok, dan kompetensi yang baik.

  • UU 14/2005, Pasal 8: Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

    UU 14/2005, Pasal 10 ayat (1): Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Psl 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepriba-dian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

    UU 20/2003, Penjelasan Psl 15: Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi sete- lah program sarjana yang mempersiapkan peserta di- dik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

    PPG

    Calon guru yg baik dihasilkan oleh PPG yg baik.

  • PROSES PENDIDIKAN DI PPG CALON GURU BERSERTIFI-KAT PROFESI

    MHS BARU PPG (S1/D4

    YG BERMUTU)

    ....bagaimana agar lulusan S1/D4 yg baik, dididik di LPTK yg baik dan dengan proses pendidikan yg baik,

    sehingga menjadi calon guru yg profesional.......

  • Dasar Hukum Pembukaan PPG

    1. UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas. 2. UU No. 14/2005 ttg Guru dan Dosen. 3. UU No. 12/2012 ttg Pendidikan Tinggi. 4. PP No, 74/2008 yg disempurnakan dg PP No. 19/20017 ttg Guru. 5. Permendiknas No. 16/2007 ttg Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 6. Permendiknas No. 18/2007 ttg Sertifikasi bagi Guru. 7. Permendiknas No. 9/2010 ttg Program PPG dalam Jabatan. 8. Permendiknas No. 126/2010 ttg Penetapan LPTK Penyelenggara PPG bagi Guru dalam

    Jabatan. 9. Permendikbud No. 5/2012 ttg Sertifikasi Guru dalam Jabatan. 10. Permendikbud No. 87/2013 ttg Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. 11. Permenristekdikti Nomor 55/2017 ttg Standar Pendidikan Guru (SPG). 12. Permendikbud Nomor .......... ttg Standar Kompetensi Guru (SKG).

  • Permenristekdikti 55/2017 Pasal 1 ayat 5 Program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah.

    AG

    AR

    PP

    G D

    APA

    T M

    ENG

    HA

    SILK

    AN

    C

    ALO

    N G

    UR

    U P

    RO

    FESI

    ON

    AL

  • Permenristekdikti 55/2017 Pasal 28 (1) LPTK penyelenggara Program PPG terakreditasi oleh Badan

    Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).

    (2) Program PPG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam bentuk Program Studi.

    (3) LPTK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki Program Sarjana Pendidikan dalam bidang studi sejenis dengan Program PPG yang akan diselenggarakan.

    (4) Program Sarjana Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terakreditasi oleh BAN-PT atau LAM.

    (5) Ketentuan mengenai peringkat terakreditasi yang dipersyaratkan untuk menyelenggarakan Program PPG ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

    AG

    AR

    PP

    G D

    APA

    T M

    ENG

    HA

    SILK

    AN

    C

    ALO

    N G

    UR

    U P

    RO

    FESI

    ON

    AL

  • PP No. 74/2008, disempurnakan dg PP No. 19/2017, Pasal 9 (1) Jumlah peserta didik PPG setiap tahun ditetapkan oleh Menteri (2) PPG diakhiri dengan uji kompetensi pendidik (3) Uji kompetensi mencakup ujian tertulis dan ujian kinerja sesuai dengan standar kompetensi.

    AG

    AR

    PP

    G D

    APA

    T M

    ENG

    HA

    SILK

    AN

    C

    ALO

    N G

    UR

    U P

    RO

    FESI

    ON

    AL

  • Jumlah LPTK (perlu di update)

    • 421 LPTK LPTK = 12, FKIP = 29, LPTKS = 380

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    1

    Jumlah LPTK

    LPTK FKIP LPTKS

    LPTK terakreditasi A = 18

    LPTK terakreditasi B = 81

    Prodi terakreditasi A = 209

    Prodi terakreditasi B = 811

    Prodi MIPA terakreditasi A = 59

    Prodi MIPA terakreditasi B = 257

    (termasuk teknik)

    KEBIJAKAN

    Yang diberi kesempatan untuk membuka prodi

    PPG adalah kombinasi LPTK A dan B dengan

    Prodi Terakreditasi A

  • Model Program Studi PPG

  • Prodi PPG

    PPG PAUD PPG SD PPG Mapel

    Bidang matematika

    Bidang PPKn

    Bidang Kesehatan

    Jasmani

    PPG Produktif SMK

    Bidang otomotif

    Bidang sipil

    Bidang ....

    TU

    PPG PAUD

    PPG SD

    PPG MAPEL (SMP, SMA, SMK)

    PPG Produktif SMK

    LPTK

    Model Program Studi PPG

    Kebijakan Prodi PPG hanya ada satu di setiap LPTK

    6 orang dosen Prodi PPG

    2 orang coordinator per bidang studi

  • Persyaratan Pembukaan Prodi PPG:

    1. AIPT unggul (A) dan/atau baik sekali (B); 2. Prodi yg terkait dg Bid Ilmu diusulkan terakreditasi A dan B; 3. Rencana penambahan Prodi PPG yang disetujui oleh Senat Perguruan Tinggi; 4. Kurikulum Prodi PPG disusun berdasarkan CP yang telah ditentukan oleh Direktorat

    Pembelajaran, Ditjen Belmawa sesuai SPG 2017; 5. Dosen tetap minimal 6 orang dg kualifikasi:

    (a) Berijazah paling rendah S2 dg jabatan fungsional minimum LK pd bidang yg relevan. (b) Dosen tetap pada prodi lain wajib dilengkapi dg pernyataan pindah home base dari

    pemimpin PT; (c) Bukan PNS/aparatur sipil negara dari kementerian lain;

    6. Tenaga administrasi minimal 3 orang, minimal lulusan D-3/ 7. Setiap Unit Pengelola Bidang Studi (mis Pend Mat/Pend Bhs Inggris dsb) memiliki dosen

    minimal 2 org dg kualifikasi minimal S2 dan jabatan Lektor Kepala. 8. Memiliki sarpras sesuai SNPT, a.l: (a) lab micro teaching, (b) PSB yg terintegrasi dg IT, (c)

    asrama atau sejenisnya, dan (d) sekolah lab atau sekolah mitra. 9. Rasio dosen-mahasiswa setiap prodi maksimal 1:30.

  • PERSYARATAN LEGALITAS LPTKS

    1. Surat persetujuan dari Badan Penyelenggara. 2. Akta notaris pendirian Badan Penyelenggara dan segala perubahannya. 3. Dokumen Keputusan pengesahan Badan Penyelenggara sbg badan hukum. 4. Izin Pendirian LPTKS atau Perubahan Bentuk LPTKS. 5. Bukti kepemilikan dana perguruan tinggi dg saldo minimal sesuai proyeksi arus kas 5 tahun untuk biaya investasi, biaya operasional, biaya pendidik dan tenaga kependidikan

  • • Pedoman Penyelenggaraan • Pedoman Pembukaan Prodi

  • PROSEDUR PEMBUKAAN PRODI PPG LPTKS dan LPTKN, serta PTNBH

    LPTKS MEMINTA

    REKOMENDASI KE KOPERTIS

    KOPERTIS MEMBERI PERTIMBNAGAN TTG: 1. Rekan jejak Yayasan dan LPTKS

    2. Bebas konflil, di Yayasan dan LPTKS. 3. Keberlanjutan PPG jika diberi ijin.

    PEMBUKAAN PPG DILAPORKAN KE MENTERI

    MELALUI DIRJEN KELEMBAGAAN?

    LPTK MENYUSUN DOKUMEN USULAN PEMBUKAAN PPG

    UNTUK DIKIRIM KE DITJEN KELEMBAGAAN

    DIKTI

    PTNBH

    Proses Pengusulan dibuka 4 x dalam setahun melalui OSS (dan

    silemkerma.ristekdikti.go.id)

  • Penyelenggaraan Prodi PPG

    Jenis mahasiswa Workshop Bengkel + Industri PPL

    Dik (vokasi) X X X

    Dik (vokasi) dengan sertifikat keahlian X - X

    Non-Dik Vokasi (dari Poltek) X - X

    Non-Dik Vokasi (bukan dari Poltek) X X X

    Non-Dik Vokasi (bukan dari Poltek) dengan

    sertifikat keahlian

    X - X

    Jan – Mei Mei - Agustus Sept – Des.

    PPG Guru Produktif Workshop Bengkel dan Industri PPL

    PPG Guru lain Workshop PPL

  • Proses Belajar

    Semester 1: Workshop SSP (pengembangan

    perangkat pembelajaran)

    Semester 2: PPL di sekolah

  • Jadwal No. Kegiatan Waktu Keterangan

    1. Persiapan Penilaian Proposal 7 – 8 Agustus

    2. Pelatihan Penilai Proposal 12-13 Agustus

    3. Penilaian Proposal 14 – 20 Agustus Tim Kelembagaan,

    Belmawa, dan

    BAN-PT.

    4. Finalisasi penilaian 21 – 23 Agustus Tim

    Validasi Akreditasi Minimal 24 – 30 Agustus BAN-PT

    5. Pengumuman Penilaian 31 Agustus Dirjen dan

    Menteri

    6. Pembuatan SK Pembukaan

    Prodi

    1 – 15 September Biro Hukor

  • E-LEARNING FOR HIGHER EDUCATION

    Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

    2018

    Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

  • Photo Credit: Azhar Abidi. Online image. Flickr. 15 Dec 2017. https://flic.kr/p/f2S8ek

    POPULASI

    >262 Juta

    Bonus Demografi

    EKONOMI

    Ke-7 Dunia Tahun 2030

    McKinsey Global Institute, 2012

    EKONOMI

    Ke-4 Dunia Tahun 2050

    Pricewaterhouse Coopers (PwC), 2017

    23

    INDONESIA Potensi Ekonomi

    Misi Kemenristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan

    mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas

  • Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017)

    TENAGA KERJA

    GLOBAL BERALIH

    PROFESI

    75–375 Juta

    REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Tantangan

    & Ekonomi Digital

    8,8% / 618 ribu

    UNEMPLOYMENT

    Total Open Unemployment ±7 Million peoples out of ±128 Millions.

    (Schwab, 2016)

    UX Designer

    Pekerjaan baru 10 tahun terakhir

    Pekerjaan hilang 10 tahun ke depan

  • 51%

    PEMANFAATAN TIK Peluang

    Untuk Pendidikan Tinggi

    51%

    132,7 Juta Populasi >262 Juta

    39 Juta Penduduk dewasa >183 Juta

    371,4 Juta 142% Populasi

    Internet Laptop & PC Ponsel/Smartphone 27% Smart Phone

    Pengguna (Indonesia)

    Waktu yang dihabiskan (time spent) akses internet dengan mobile: Indonesia 3,5 jam per/hari; USA 1,9 jam per/hari

    Sumber: • Digital in Southeast Asia in 2017 - We Are Social. 15 Des 17. https://wearesocial.com/special-reports/digital-southeast-asia-2017 • Databoks, Katadata Indonesia (News & Research). 15 Des.17. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/08/29/pengguna-ponsel-indonesia-

    mencapai-142-dari-populasi • Kemenkominfo. 15 Des 2017. https://www.kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media

  • Curriculum Reorientation

    • Development of New Literacy (data, technology, humanities) and new skills & subjects: coding, big data, artificial intelligence, e-commerce, etc.

    • Promote Extra-curricular activities to develop leadership, collaborative teamwork.

    • Facilitating entrepreneurship & internship with industries.

    Lifelong Learning Development Endorse universities to have a unit that facilitate lifelong learning development.

    HIGHER EDUCATION Our Policy

    In Industry 4.0 Revolution Era

    Hybrid/Blended Learning, Online

    Application of Hybrid/Blended Learning system through SPADA-IdREN.

    Promote internationalization and connectivity

  • The need of NEW LITERACY: Facing the Industry 4.0 Revolution

    Data Literacy

    Technology Literacy

    Human Literacy

    Understand the work of machine, application of technology (coding, artificial inteleigence & engineering principles.

    Humanities, Communicatio, & Design.

    The ability to read, nalyisis and use information (Big Data) in digital world.

    HYBRID JOBS (The Economist, 2017)

    Coding

    Big Data / Data

    Analyst

    Artificial Intelligence

    Digital Economy

    --- ICT + Digital Media

    & Content

  • (Schwab, 2016)

    Era disrupsi teknologi, gabungan antara domain fisik, digital, dan biologi

    (Schwab, WEF, 2017)

    Internet of Things Artificial

    Intelligence New Materials

    Big Data Robotics Augmented Reality

    Cloud

    Computing

    Additive Manufacturing 3D

    Printing

    Nanotech & Biotech

    Genetic Editing Coding

    DNA

  • Digital Company (e-commerce)

  • (Digital) Design Thinking Problem solving: KKNI level 6 entrepreneurship

  • Digital Technology RI 4.0

  • 2015 – 2019 : • Personal genome sequencing and genomes of 5000 insects • Solar power aircraft • Self regulating artificial heart • Solar up draft tower generating 200 megawatt • Biometric scanners for on-line banking • The first hotel in space • Agriculture robots • First 1 km high tower • Floating LNG platform • Electric & hybrid trucks • On-line videos exceeding human population • Electronic paper (flexible monitors) • Tooth re-generation • Wireless implantable devices & complex surgeries by robots • Universal flu vaccine & first HIV vaccine • Robot insect spies • Consumer devices with 100 Gbits transfer speed • Portable long range 3D scanners

    2019 – 2024 : • 3D printers becomes consumer products • Exa-flops computers • High-Res Bionic eyes commercially available • Complex organs from stem cells • 5G networks available • First artificial kidney • First experimental fusion reactor • Brain implants to restore lost memories

    2025 – 2030 : • Open source, 3D printed clothes at near zero cost • Human brain simulations becoming possible • Medical nano-robots • 3D printed human organs • Robotic hands matching human capabilities • Hydrogen fuel cell vehicles • Human like AI

    2030 – 2045 : • Terabit internet speed • Holographic wall screens • Self driving vehicles • Robots in battle fields

    • In-vitro meat commercial available • Bionic eyes surpassing human vision • Quantum computers • Teleportation of complex protein molecules

    32

    Perkembangan IPTEK dunia menuju 2045 dan Era Industri 4.0 bidang studi

    Sumber : Dirjen Risbang

  • Spektrum dari Pembelajaran Berbasis Teknologi

    face-to face learning

    Blended/hybrid learning

    Distributed learning

    teleconference e-learning Podcasting Webcasting

    web-based learning

    distance education

    Distance Learning

    Flexible learning

    Open Learning Open and distance learning

    (fully) online learning

    Technology-based learning

    Technology-based training

    Web-based training

    Virtual learning

    Mobile learning

    Off campus learning

    palm learning ubiquitous

    learning

    Open Educational Resources

    Massive Open Online

    Courses

    Online learning

    Gamification Flipped

    classroom Ubiquitous

    learning Social media

    Informal learning

    ....

    Crowd sourcing

    Learning analytics

    Performance Support

    Performance Improvement

    Cloud learning

    robotic

  • Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran

    Proporsi Online

    Deskripsi Tipe

    0% Tatap muka sepenuhnya, pembelajaran dengan bahan ajar cetak atau lisan

    Tatap muka tradisional

    1 %- 29% Menggunakan teknologi Internet untuk memfasilitasi pola tatap muka, mungkin menggunakan LMS atau situs web untuk mem-pos-kan bahan ajar dan tugas

    Web-enhanced (pembelajaran diperkaya dengan akses Internet)

    30% - 79% Mengkombinasikan cara online dan tatap muka. Ada proporsi pengantaran bahan ajar yang online, biasanya dilengkapi dengan diskusi online, dan ada pengurangan frekuensi tatap muka

    Blended/Hybrid

    > 80% Sebagian besar atau seluruh bahan ajar diantarkan secara online, bisa tanpa porsi tatap muka sama sekali

    Fully Online

  • Transformasi PJJ – Pembelajaran Daring

    5th gen DE

  • E-Learning: definisi

    E-learning:

    • Pembelajaran individu/mandiri atau kelompok menggunakan TIK dan jejaring.

    • Memberikan fleksibilitas untuk siswa belajar kapan saja, di mana saja, dan

    dengan siapa saja.

    • Dapat dikombinasikan dengan tatap muka pembelajaran blended, tetapi

    memiliki nilai inovatif karena memberikan nuansa baru dalam proses belajar

    mengajar yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka biasa.

    E-learning is defined as flexible learning experiences delivered through the

    use of information and computer technologies to be accessible anytime,

    anywhere, by anyone (pengalaman belajar yang fleksibel yang memanfaatkan TIK dan

    dapat diakses kapan saja, di masa saja, oleh siapa saja).

  • Pendidikan Jarak Jauh

    Gen 1

    • Model Korespondensi

    • Bahan ajar tercetak

    Gen 2

    • Model Multimedia

    • Cetak, audio-visual, computer-based learning, video interaktif

    Gen 3 • Model Telelearning

    • Audioteleconferencing, videoconferencing, Broadcast TV/ Radio

    Gen 4

    • Model Pembelajaran Fleksibel

    • Online IMM, Internet –based resources, computer-mediated comm

    Gen 5

    • Model Pembelajaran Fleksibel Cerdas

    • Gen 4 + CMC dengan autoresponse, portal administrasi dan akademik

    Gen 6 • Pembelajaran Mobile

    • Akses dari mana saja dengan smartphone, komputer tablet, netbook

  • Indonesian MOOCs (SPADA – 2014) (kuliahdaring.ristekdikti.go.id)

  • 5 2 1 15 5 3

    382

    167

    105

    239

    75

    21

    195

    60 21

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

    2015 UI 2016 ITB 2017 Perbanas

    MK PT Mitra Mhs Daftar Mhs Ujian Mhs Lulus

    SPADA Implementasi

    Indonesia 2017

    16

    10

    16

    10

    0

    5

    10

    15

    20

    Network Governance Knowledge DataDiscovery

    Students Completion (case of BINUS 2017

    Jml Mhs

    Lulus

    OPEN CONTENT

    172

    UNY UM UNPAD UMY UNESA

    TOP 5 HE as Providers

    OPEN COURSE

    142

    ONLINE COURSE

    253

    Providers HE

    51

    Partner HE

    116

    6.927 STUDENTS

  • idREN & SPADA INDONESIA

    www.idren.id

    42

    ISP-n

    TEIN ASN 24490 PT

    ASN 18007 ITB-IdREN GATE

    ISP/Gov IdREN GATE

    UB-IdREN GATE

    ITS-IdREN GATE

    UGM-IdREN GATE

    UI-IdREN GATE

    UB 46019

    PT PT

    UGM 47505

    UI 3882

    PT PT PT

    ISP-2

    ISP-1

    ITS 38331

    ITB 4796

  • Universitas Terbuka

    1. 36 study programs (D2-Master

    degree)

    2. 309,508 active students (0.51% to national GER)

    3. 38 local study centers and 13 study centers abroad

    4. 1704 staff members including 708 lecturers (course managers)

    5. 1,011 courses

    6. Tutors per semester: >30,000 (aprox)

    7. Graduates : 81,171

    8. Length of study (in average) = 6.5 years

    9. 20 OER courses, 18 MOOCs

  • Pembelajaran Terbuka

    • Siapa peserta?

    • Apa yang akan dipelajari?

    • Bagaimana peserta belajar?

  • Pembelajaran Terdistribusi dan Fleksibel

    Pembelajaran Terdistribusi:

    • Pembelajaran yang fleksibel lintas ruang dan waktu dengan menggunakan Teknologi sebagai bentuk “pedagogi” baru.

    • Materi pembelajaran dikemas ulang dalam beragam bentuk informasi dan media berdasarkan kebutuhan (siswa, institusi)

    • Ditawarkan secara global dalam beragam bentuk media.

    Pembelajaran Fleksibel (on-demand learning) :

    ◦ Mengkonvergensikan strategi pembelajaran terbuka dan jarak jauh, pemanfaatan beragam media belajar dan pertemuan tatap muka.

    ◦ Berfokus pada siswa;

    ◦ Memfasilitasi perbedaan kebutuhan siswa dan gaya belajar siswa

    ◦ Memfasilitasi pemerataan dan perluasan akses belajar tanpa

    meninggalkan kualitas dalam kurikulum dan pedagogi

    ◦ Menggunakan beragam sumber belajar dan media

    ◦ Membangun kebiasaan dan keterampilan pembelajar sepanjang hayat.

  • Pembelajaran Daring (Online)

    • Akses terhadap pengalaman belajar melalui pemanfaatan teknologi, termasuk konektivitas, fleksibilitas dan fasilitasi beragam interaksi belajar.

    • Istilah yang digunakan: “fully/purely online learning”, e-learning, Internet learning, distributed learning, networked learning, tele-learning, virtual learning, computer-assisted learning, Web-based learning, distance learning, technology-based learning, podcast/webcasting learning

    • Pembelajaran daring dapat dimanfaatkan dalam pendidikan jarak jauh maupun pendidikan konvensional

    (tatap muka).

    A

    Individual Self-Study

    Computer-based

    instruction/

    learning/training

    B

    Group/ collaborative

    Computer-mediated

    communication

    (1) On-line

    study

    Synchronous

    Communication

    (“real – time”)

    Surfing the internet,

    accessing websites to

    obtain information or to

    learn (knowledge or skills)

    (following up a webquest)

    Chat rooms with/out video

    (IRC, electronic

    whiteboards)

    Audio/videoconferencing

    Cuseeme, netmeeting)

    (2) Off-line

    study

    Asynchronous

    Communication

    (“flexi-time”)

    Using stand-alone

    courseware / downloading

    materials from the internet

    for later local study

    (LOD – learning object

    download)

    Asynchronous

    communication by email,

    discussion lists or a

    learning management

    system (WebCT,

    Blackboard, D2L, etc.)

  • Pembelajaran Blended

    • Mengkombinasikan aspek terbaik dari pembelajaran dari (misalnya akses 24/7

    dan fleksibilitas di mana saja dan kapan saja) dengan aspek terbaik dari

    pembelajaran di kelas (sinkronus, tatap muka)

    • Istilah yang digunakan: pembelajaran bermodus kombinasi/ganda, pembelajaran

    hybrid, e-learning, pembelajaran berbasis beragam sumber.

    • Pendekatan dalam pendidikan yang mengkombinasikan pendekatan tatap muka

    dan pendidikan jarak jauh. Siswa bertemu dosen/tutor/instruktur melalui

    pemanfaatan Teknologi, kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan beragam

    sumber belajar, dan pengalaman belajar dapat diakses siswa di mana saja dan

    kapan saja, biasanya menggunakan e-learning.

  • Education 4.0 Solution

    BLENDED LEARNING Facilitated by SPADA & IdREN: Video Conference, Online Learning, Resource Sharing

    to solve: • Unaffordable tuition fee • Limited teachers/lecturers • High number of students Solution: • Using ICT to enhance productivity,

    emphasize the quality. • Harmobize old and develop new

    rules and regulation.

    INDONESIA

    PTN Exact 1:20

    Non 1:30

    PTS Exact 1:30

    Non 1:40

    ADVANCE COUNTRIES

    1 : 15

    1:8 Japan 1:9 USA

    (Times Higher Education, 2017)

    RASIO DOSEN:MAHASISWA

    79,5% Expensive tution feel

    n=448 responden Sumber: Litbang Kompas, 15 Des ’17

    “One Professor Thousand Students”

    A professor accompanied by some assitants able to teach large classes. A lecturer can offer a certain course that can be followed by students from other

    universities (credit/earning transfer program)

  • MOOC

  • Penerapan Student Centered Learning (connectivism + OER)

  • Inti dari Pembelajaran Daring

    • Pemanfaatan teknologi

    • Perluasan akses pendidikan

    • Pemerataan pembelajaran berkualitas

    • Membuka beragam cara/strategi belajar.

    • Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pembelajaran

  • Prinsip pedagogi dalam e-learning

    1. Learning is open (belajar adalah terbuka)

    2. Learning is social (belajar adalah sosial)

    3. Learning is personal (belajar adalah personal)

    4. Learning is augmented (belajar adalah terbantukan)

    5. Learning is multirepresented (belajar adalah multirepresentasi/multiperspektif)

    6. Learning is mobile (belajar adalah bergerak)

    Adapted from Wheeler, S. (2011) “

  • PT penyedia PJJ (2017)

    No Name of Institutions No. Programs

    1 Universitas Terbuka 36

    2 Bina Nusantara University 5

    3 Poltekkes Kaltim 2

    4 Poltekkes NTT 2

    5 London School of Public Relations

    1

    6 Universitas Pelita Harapan 1

    7 Politeknik Elektronika Surabaya 2

  • Indonesia X

  • Peraturan dan Regulasi

    Permendikbud 107/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh di Perguruan Tinggi

    UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pendidikan Jarak Jauh merupakan salah satu

    bentuk pendidikan di Indonesia

    Pendidikan Jarak Jauh diselenggarakan dalam beragam bentuk: koresponden, multi media, berbasis

    TIK, atau pembelajaran daring.

    Universitas Terbuka merupakan satu-satunya perguruan tinggi penyelenggara pendidikan jarak jauh

    dengan modus tunggal. PT lain hanya boleh menyelenggarakan PJJ dalam bentuk modus ganda

    Permendikbud 109/2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh di Perguruan Tinggi

    Untuk menyelenggarakan PJJ, PT harus memiliki prodi tatap muka dengan akreditasi minimal B – dan dapat beroperasi di 3 propinsi.

    Jika prodi tatap muka sudah terakreitasi A, maka PJJ yang dibuka dapat beroprasi secara nasional maupun internasional

    Prodi PJJ diperlakukan sebagai prodi tersendiri yang memiliki ijin tersendiri dan diakreditasi secara tersendiri.

    Tersedianya pusat belajar jarak jauh di wilayah jangkauan

    Dalam hal program pendidikan berbasis TIK, mata kuliah PJJ (dari PT sendiri atau PT lain) hanya diperbolehkan kurang dari 50%, >50%

    mata kuliah harus dimiliki oleh PT dan diselenggarakan secara tatap muka.

  • Modus PJJ

    Modus Tunggal

    • apabila PJJ diselenggarakan pada semua proses pembelajaran pada mata kuliah dan/atau program studi

    • Hanya menyelenggarakan PJJ saja, tidak ada penyelenggaraan program studi tatap muka

    Modus Ganda

    • Ada penyelenggaraan program studi tatap muka dan jarak jauh

    • apabila PJJ diselenggarakan pada mata kuliah atau program studi secara tatap muka dan jarak jauh

    Modus konsorsium

    • Diselenggarakan oleh lebih dari 1 PT berdasarkan prinsip berbagai (sharing) sumber daya

    • Nasional maupun internasional

    • apabila PJJ diselenggarakan oleh beberapa perguruan tinggi dalam bentuk jejaring kerja sama dengan lingkup wilayah nasional dan/atau internasional

  • Ruang Lingkup Penyelenggaraan PJJ

    Program Studi (>= 50% jumlah MK di-PJJ-kan)

    • Perlu ijin Dikti

    • Prodi tatap muka harus terakreditasi minimal B 3 propinsi

    • Akreditasi A: seluruh Indonesia dan internasional

    Mata Kuliah (

  • SDM PJJ

    perancang program pembelajaran

    pengembang materi ajar

    produser materi ajar dan media

    penyebar luas dan/atau

    pengunggah materi ajar

    penulis soal dosen pengampu

    tutor pembimbing

    praktik penguji

    Tenaga kependidikan pengelola di pusat maupun

    di wilayah jangkauan administrator ujian; laboran dan/atau teknisi; pranata teknologi informasi

    dan komunikasi pustakawan

    Tenaga Pendidik

  • Persyaratan PJJ

    • memiliki dan mengembangkan sistem

    pengelolaan dan sistem pembelajaran berbasis

    teknologi informasi dan komunikasi

    • memiliki sumber daya atau akses terhadap

    sumber daya untuk menyelenggarakan interaksi

    pembelajaran antara tenaga pendidik dengan

    peserta didik secara intensif

    • mempunyai sumber daya praktik dan/atau

    praktikum atau akses bagi peserta didik untuk

    melaksanakan praktik dan/atau praktikum

    • mempunyai fasilitas pemantapan pengalaman

    lapangan atau akses bagi peserta didik untuk

    melaksanakan pemantapan pengalaman

    lapangan

    • mempunyai USBJJ yang bertujuan memberikan

    layanan teknis dan akademis secara intensif

    kepada peserta didik dan tenaga pendidik dalam

    proses pembelajaran

    • sumber daya atau akses terhadap sumber daya

    untuk melakukan evaluasi hasil belajar secara

    terprogram dan berkala paling sedikit 2 (dua)

    kali per semester

  • Lulusan

    Penjaminan Mutu Teknologi dan Sistem

    Pembelajaran

    Quality and Relevance Kurikulum & Materi Pembelajaran

    SDM dan Mahasiswa

    Proses Belajar

  • USBJJ Unit sumber belajar jarak jauh yang selanjutnya disebut USBJJ USBJJ

    adalah unit pendukung penyelenggaraan PJJ yang berada di luar perguruan tinggi penyelenggara PJJ

    USBJJ wajib: melaksanakan penyelenggaraan proses pembelajaran dalam bentuk tutorial bagi

    peserta didik yang terdaftar pada perguruan tinggi penyelenggara PJJ sesuai

    dengan ketentuan yang diberlakukan oleh perguruan tinggi penyelenggara PJJ

    menyediakan bantuan belajar bagi peserta didik yang terdaftar pada perguruan

    tinggi penyelenggara PJJ untuk membantu kelancaran proses belajar peserta

    didik berupa pelayanan akademik dan non-akademik sesuai dengan aturan yang

    ditetapkan oleh perguruan tinggi penyelenggara PJJ

    bekerja sama dengan pihak terkait untuk menjamin penyediaan bantuan belajar

    dan penyelenggaraan proses pembelajaran sesuai dengan aturan yang

    diberlakukan oleh perguruan tinggi penyelenggara PJJ

    Memberikan layanan teknis dan akademis

    • Tutorial

    • Bantuan belajar

    Menjalin kerjasama untuk penyelenggaraan pembelajaran

    • Sesuai aturan PT penyelenggara