KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3...

24
KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH B3 DARI FASYANKES

Transcript of KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3...

Page 1: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

KELEMBAGAAN DAERAH

PENGELOLAAN LIMBAH B3

DARI FASYANKES

Page 2: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

2

OUTLINE

Program Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes dalam Daftar Proyek Prioritas Strategis RPJMN 2020-2024

2

Isu Strategis Pengelolaan Limbah B3 dalam Penanganan Dampak COVID-19 3

Penanganan Limbah B3 Infeksius COVID-19 4

Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016

1

Page 3: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi Dan Kabupaten/ Kota Yang Melaksanakan Urusan Pemerintah Bidang Lingkungan Hidup dan Urusan Pemerintah Bidang Kehutanan

1

Page 4: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Pasal 59 (1) : Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya.

(3) : Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain.

Badan usaha berbadan Hukum : 1. Perusahaan 2. UPT 3. Perusda, BUMD, BUMN dll

Undang-undang no 32 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Penanggung Jawab Kegiatan

Page 5: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Pasal 2 :

(1) Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang melaksanakan fungsi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup berbentuk dinas. (2) Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang melaksanakan fungsi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kehutanan berbentuk dinas.

Kelembagaan Pemerintah Daerah

Pengelolaan Limbah B3 Infeksius Dari FASYANKES

Peraturan MenteriLHK Nomor P.74 /Menlhk

Tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat

Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan Urusan

Pemerintah Bidang Lingkungan Hidup dan

Urusan Pemerintah Bidang Kehutanan

VS

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3

Limbah dari fasyankes yang memiliki karakteristik Infeksius adalah Limbah B3

1. Penetapan Status Limbah B3 kewenangan Pemerintah Pusat.

2. Perizinan Pengelolaan Limbah B3 wewenang Pemerintah Pusat, Pemprov, Pemkab dan Pemkot (tergantung Kewenangan UU 23 tahun 2014)

Page 6: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Nomenklatur Perangkat Daerah

Pasal 3. Urusan Pemerintahan bidang lingkungan hidup di Prov adalah Dinas LH Prov

Pasal 4. Urusan Pemerintahan bidang kehutanan hidup di Prov adalah Dinas Kehutanan Prov

Pasal 5. Urusan Pemerintahan bidang lingkungan hidup di Kab/Kota adalah Dinas LH Kab/Kota

Pasal 6. Urusan Pemerintahan bidang Kehutanan di Kab/Kota adalah Dinas Kehutanan Kab/Kota

1

2

3

4

Page 7: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Unit Pelaksanaan Teknis

Pasal 15

1) Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan Provinsi dapat membentuk unit pelaksana teknis dinas Daerah provinsi untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

2) Unit pelaksana teknis Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan dalam 2 (dua) klasifikasi.

3) Klasifikasi unit pelaksana teknis Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas: a. unit pelaksana teknis dinas Daerah provinsi kelas A untuk mewadahi beban kerja yang besar; dan b. unit pelaksana teknis dinas Daerah provinsi kelas B untuk mewadahi beban kerja yang kecil.

4) Pembentukan unit pelaksana teknis Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Gubernur setelah dikonsultasikan secara tertulis kepada Menteri Dalam Negeri.

5) Klasifikasi unit pelaksana teknis dan pembentukan unit pelaksana teknis Dinas Lingkungan Hidup dan/atau Dinas Kehutanan Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) tercantum dalam Lampiran 5, Lampiran 7, Lampiran 9, Lampiran 10, Lampiran 11 dan Lampiran 12 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Page 8: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Unit Pelaksana Teknis Kabupaten/Kota

Pasal 25 1) Dinas yang melaksanakan urusan lingkungan hidup dapat membentuk unit pelaksana teknis dinas

Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

2) Unit pelaksana teknis dinas Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan dalam 2 (dua) klasifikasi.

3) Klasifikasi unit pelaksana teknis dinas Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas: a. unit pelaksana teknis dinas Daerah kabupaten/kota kelas A untuk mewadahi beban kerja yang besar; dan b. unit pelaksana teknis dinas Daerah kabupaten/kota kelas B untuk mewadahi beban kerja yang kecil.

4) Pembentukan unit pelaksana teknis dinas Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Wali Kota setelah dikonsultasikan secara tertulis kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

5) Klasifikasi dan tata cara pembentukan unit pelaksana teknis Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) tercantum dalam Lampiran 6 dan Lampiran 8 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Page 9: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Kelompok Bidang Fungsi 2 (Pengelolaan Sampah dan Limbah B3) a. Kelompok Bidang Fungsi 2, melaksanakan fungsi: 1) Perumusan kebijakan pengelolaan sampah di Provinsi; 2) Penetapan target pengurangan dan penanganan sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu

tertentu; 3) Koordinasi pelaksanaan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan

pemrosesan akhir sampah di TPA/TPST Regional; 4) Koordinasi pengangkutan pengolahan dan pemrosesan akhir bila terjadi kondisi khusus (bencana alam/non

alam atau perselisihan pengelolaan sampah antar Kabupaten/kota); 5) Penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 (pengajuan, perpanjangan,

perubahan dan pencabutan); 6) Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3; 7) Pelaksanaan perizinan pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat angkut roda 3 (tiga) dilakukan lintas

kabupaten/kota dalam wilayah provinsi; 8) Pelaksanaan perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan lintas kabupaten/kota dalam wilayah provinsi; 9) Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah B3;

10) Penyediaan sarpras pengolahan sampah dan limbah B3; 11) Perencanaan dan pembangunan TPA/TPST Regional; 12) Penetapan stasiun peralihan antara (intermediate transfer facility) dan alat angkut untuk pengangkutan dan

pengolahan sampah lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi atau atas usulan dari Kabupaten/Kota; 13) Pengembangan teknologi pengelolaan sampah dan limbah B3; dan 14) Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah dan limbah B3. b. Kelompok Bidang Fungsi 2, terdiri dari: 1) Subbidang/Seksi 1, melaksanakan tugas: a) Perumusan kebijakan pengelolaan sampah di Provinsi

Page 10: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

b. Kelompok Bidang Fungsi 2, terdiri dari: 1) Subbidang/Seksi 1, melaksanakan tugas: a) Perumusan kebijakan pengelolaan sampah di Provinsi; b) Penetapan target

pengurangan dan penanganan sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu; c) Koordinasi pelaksanaan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah di TPA/TPST Regional; dan d) Koordinasi pengangkutan pengolahan dan pemrosesan akhir bila terjadi kondisi khusus (bencana alam/non alam atau perselisihan pengelolaan sampah antar Kabupaten/Kota).

2) Subbidang/seksi 2, melaksanakan tugas: a) Penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan); b) Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3; c) Pelaksanaan perizinan pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat angkut roda 3 (tiga) dilakukan lintas kabupaten/kota dalam wilayah provinsi; d) Pelaksanaan perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan lintas kabupaten/kota dalam wilayah provinsi; dan e) Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah

B3. 3) Subbidang/seksi 3, yang melaksanakan tugas: a) Penyediaan sarpras pengolahan sampah dan limbah B3; b) Perencanaan dan pembangunan TPA/TPST Regional; c) Penetapan stasiun peralihan antara (intermediate

transfer facility) dan alat angkut untuk pengangkutan dan pengolahan sampah lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi atau atas usulan dari Kabupaten/Kota; d) Pengembangan teknologi pengelolaan sampah dan limbah B3; dan e) Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah dan limbah B3.

Page 11: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Kata Kunci Perangkat Daerah Dapat Penyediakan Sarana dan Prasarana, dan mengoperasikannya terhadap Limbah B3 dari Fasyankes yang dihasilkan

Izin pengoperasian diatur dalam

peraturan sesuai

kewenangan

Page 12: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

2. Program Pengelolaan Limbah B3

dari Fasyankes dalam Daftar Proyek Prioritas Strategis

RPJMN 2020-2024

12

Page 13: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2020-2024

13

PN 6: Lingkungan

hidup, ketahanan

bencana, dan perubahan iklim

Program Prioritas 1: Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Program Prioritas 2: Peningkatan Ketahanan Bencana dan Iklim

Program Prioritas 1: Pembangunan Rendah Karbon

Proyek Prioritas Strategis (Major Project) 1. Penyediaan Fasilitas

Pengolahan Limbah B3 dari Fasyankes

2. Penyediaan Fasilitas Pengelolaan Limbah B3 dan Sampah Spesifik secara Terpadu

No Proyek Target (unit)

2020 2021 2022 2023 2024

1. Penyediaan fasilitas pengolahan limbah B3 dari Fasyankes di 32 Provinsi

5 6 7 7 7

2. Penyediaan fasilitas pengelolaan limbah B3 dan sampah spesifik secara terpadu (minimal 1 unit disetiap region)

2 2

Page 14: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

3. Isu Strategis Pengelolaan Limbah B3 Infeksius dalam Penanganan

Dampak COVID-19

14

Page 15: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Isu Utama dalam Penanganan Limbah Infeksius Covid-19

1. Limbah Infeksius Covid 19 adalah limbah B3 sehingga penanganannya khusus

2. Memutus mata rantai penularan 3. Jumlah limbah medis bertambang kurang lebih 30% 4. Kapasitas pengelolaan limbah medis belum mengakomodir

seluruh Indonesia

1. Kebijakan dan Respon 2. Koordinasi dengan K/L dan Pemerintah

Daerah 3. Dukungan Sarana dan Prasarana

Page 16: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

PETA SEBARAN RS RUJUKAN & JASA PENGELOLA LIMBAH B3 MEDIS DI INDONESIA

RS Rujukan Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK.01.07/MENKES/169/2020 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu

Data: PKPLB3-KLHK, 22 April 2020

Legenda:

: Lokasi Jasa Pengelola Limbah B3 secara termal berizin :

Region I SUMATERA RS Rujukan COVID-19 : 32 RS Rujukan dengan Insinerator Berizin : 3 RS dengan Insinerator Berizin : 23 Jasa Pengelola Limbah B3 : 1 Pengangkut LB3 : 28

Region IV KALIMANTAN RS Rujukan COVID-19 : 16 RS Rujukan dengan Insinerator Berizin : 3 RS dengan Insinerator Berizin : 10 Jasa Pengelola Limbah B3 : 2 Pengangkut LB3 : 11

Region II JAWA RS Rujukan COVID-19 : 44 RS Rujukan dengan Insinerator Berizin : 11 RS dengan Insinerator Berizin : 59 Jasa Pengelola Limbah B3 : 10 Pengangkut LB3 : 97

Region III Bali Nusra RS Rujukan COVID-19 : 11 RS Rujukan dengan Insinerator Berizin : 0 RS dengan Insinerator Berizin : 5 Jasa Pengelola Limbah B3 : 0 Pengangkut LB3 : 0

Region V SULAWESI RS Rujukan COVID-19 : 20 RS Rujukan dengan Insinerator Berizin : 3 RS dengan Insinerator Berizin : 13 Jasa Pengelola Limbah B3 : 1 Pengangkut LB3 : 4

Region VI MALUKU PAPUA RS Rujukan COVID-19 : 9 RS Rujukan dengan Insinerator Berizin : 0 RS dengan Insinerator Berizin : 0 Jasa Pengelola Limbah B3 : 0 Pengangkut LB3 : 0

16

Page 17: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

GAPANALYSIS:PETASEBARANGAPKAPASITASTIMBULANLIMBAHB3FASYANKESDANKEMAMPUANFASILITASPENGELOLAANLIMBAHB3FASYANKESBERIZIN

Region SUMATERA JAWABALI

NUSRAKALIMANTAN SULAWESI

MALUKUPAPUA

TOTAL

GapKapasitas

-83,19 71,84 -16,57 -4,80 -22,63 -12,81 -68,14

RekapitulasiGapKapasitaspada6Region

diIndonesia

DirektoratPenilaianKinerjaPengelolaanLimbahB3danLimbahNonB3–KLHK

April2020

Riau-8,03T/h

Sumut-28,20T/h

Aceh-11,25T/h

Sumbar-9,39T/h

Jambi-4,03T/h

Bengkulu-2,95T/h

Babel-2,41T/h

Sumsel-10,26T/hLampung

-9,35T/h

Jabar44,65T/h

Jateng-14,20T/h

Bali-8,06T/h

NTB-2,55T/h

NTT-5,96T/h

Kalbar-6,62T/h

Kaltara-1,27T/h

Kalsel-2,75T/h

Sultra-3,24T/h

Kalteng0,04T/h

Sulteng-3,65T/h

Sulbar-1,72T/h

Gorontalo-1,86T/h

Sulut-7,42T/h

Malut-2,00T/h

Maluku-3,30T/h

Papua-5,25T/h

Papbar-2,25T/h

Kep.Riau2,67T/h

Banten87,60T/h DKIJakarta

-19,40T/h

Kal m5,81T/h

Ja m-19,86T/h

DIY-6,95T/h

Sulsel-4,74T/h

Legenda:

:SatuanTon/Hari

:ProvinsiyangkekurangankapasitasPengolahanLimbahB3Medis

:Provinsiyangkelebihankapasitas

PengolahanLimbahB3Medis

T/h Data:PKPLB3-KLHK,22April2020

ASUMSI:• TimbulanLimbahB3Fasyankes

hsailFGDRoadmap2018(KLHK,Kemkes,PERSIdll)+30%

• InsineratorFasyankesBerizin• JasaPengelolaLimbahB3(+30%

untukJasaPengelolaLimbahB3mengelolaLimbahInfeskius)

2Keterangan:Dalamprosesupda ngdataPEMDA

Page 18: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

No Provinsi RS

Rujukan COVID-19

RS Rujukan COVID-19 dengan

Insinerator Berizin

RS dengan Insinerator

Berizin

Jasa Pengelola Limbah B3

Timbulan LB3

Provinsi (COVID-19)

Kemampuan Fasyankes

Kemampuan Jasa PLB3 (Operasi Normal)

Kemampuan Jasa PLB3

(Hanya Olah LB3 Medis)

Alternatif Kiln

Semen

1 Aceh 2 1 2 0 11,25 0,00 0,00 0,60

2 Sumatera Utara 5 1 5 0 30,10 1,90 0,00 0,00 0,00

3 Sumatera Barat 2 0 0 0 9,39 0,00 0,00 0,00 1,33

4 Riau 3 0 2 0 8,27 0,24 0,00 0,00 0,00

5 Kepulauan Riau 4 0 3 1 3,85 1,12 5,40 18,00 0,00

6 Jambi 1 0 3 0 6,03 2,00 0,00 0,00 0,00

7 Sumatera Selatan 6 1 5 0 12,06 1,80 0,00 0,00 1,00

8 Bangka Belitung 2 0 2 0 2,73 0,32 0,00 0,00 0,00

9 Bengkulu 3 0 0 0 2,95 0,00 0,00 0,00 0,00

10 Lampung 4 0 1 0 10,15 0,80 0,00 0,00 0,00

SUMATERA 32 3 23 1 96,77 8,18 5,40 18,00 2,93

11 DKI Jakarta 8 3 6 0 24,60 5,20 0,00 0,00 0,00

12 Jawa Barat 8 0 6 6 48,27 3,40 89,52 242,40 0,58

13 Banten 2 0 1 3 12,52 0,40 99,72 332,40 1,03

14 Jawa Tengah 13 1 9 1 50,52 5,12 31,20 31,20 1,20

15 Daerah Istimewa Yogyakarta

4 0 1 0 8,15 1,20 0,00 0,00 0,00

16 Jawa Timur 9 7 36 1 51,30 26,40 5,04 16,80 1,00

JAWA 44 11 59 11 195,35 41,72 225,48 622,80 3,81

17 Bali 4 0 0 0 8,06 0,00 0,00 0,00 0,00

18 Nusa Tenggara Barat

4 0 3 0 4,55 2,00 0,00 0,00 0,00

19 Nusa Tenggara Timur

3 0 2 0 6,36 0,40 0,00 0,00 1,00

BALI NUSRA 11 0 5 0 18,97 2,40 0,00 0,00 1,00

20 Kalimantan Barat 5 0 1 0 6,62 0,00 0,00 0,00 0,00

21 Kalimantan Tengah 2 0 1 0 1,56 1,60 0,00 0,00 0,00

22 Kalimantan Selatan 2 1 4 0 6,47 3,72 0,00 0,00 0,60

23 Kalimantan Timur 5 2 4 2 7,67 2,68 10,80 36,00 0,00

24 Kalimantan Utara 2 0 0 0 1,27 0,00 0,00 0,00 0,00

KALIMANTAN 16 3 10 2 23,60 8,00 10,80 36,00 0,60

25 Sulawesi Utara 4 0 1 0 7,42 0,00 0,00 0,00 0,00

26 Sulawesi Barat 1 0 0 0 1,72 0,00 0,00 0,00 0,00

27 Sulawesi Tengah 5 1 2 0 5,81 2,16 0,00 0,00 0,00

28 Sulawesi Tenggara 1 0 1 0 3,24 0,00 0,00 0,00 0,00

29 Sulawesi Selatan 8 2 9 1 14,50 7,35 2,40 2,40 2,20

30 Gorontalo 1 0 0 0 1,86 0,00 0,00 0,00 0,00

SULAWESI 20 3 13 1 34,54 9,51 2,40 2,40 2,20

31 Maluku 2 0 0 0 3,30 0,00 0,00 0,00 0,00

32 Maluku Utara 2 0 0 0 2,00 0,00 0,00 0,00 0,00

33 Papua Barat 2 0 0 0 2,25 0,00 0,00 0,00 0,00

34 Papua 3 0 0 0 5,25 0,00 0,00 0,00 0,00

MALUKU PAPUA

9 0 0 0 12,81 0,00 0,00 0,00 0,00

Catatan: Satuan dalam Jumlah Unit

Catatan: Satuan dalam Ton/hari

TOTAL 132 20 110 15 382,03 69,81 244,08 679,20 11

Page 19: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

4. Penanganan Limbah B3 Infeksius

COVID-19

19

Page 20: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

1. KEBIJAKAN DAN RESPON

1. SE MENLHK No. 02/2020, Tentang : Pengelolaan Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Covid-19, tgl 24 Maret 2020;

2. Surat MENLHK No. 167 tgl 22 Maret 2020, Perihal: Pengelolaan LB3 Medis pada Fasyankes Darurat Covid-19 kepada Ketua BNPB;

3. Surat Dirjen PSLB3 No. 156 tgl 30 Maret 2020, kepada Jasa Pengolah dan Pengangkut Limbah B3 Perihal: Pengelolaan Limbah B3 Masa Darurat Penanganan Covid-19;

4. Surat Dirjen PSLB3 No. 194 tgl 20 April 2020 kepada Para Gubernur, terkait Penanganan Limbah Infeksius Covid dan permintaan data limbah medis

RUMAH

SAKIT/FASYANKES ODP / PDP dari RUMAH TANGGA Sampah dari RUMAH TANGGA

APD: masker, sarung

tangan dan baju

pelindung diri Masker

3 PRIORITAS PENANGANAN

Page 21: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Secara Nasional, kemampuan pemusnahan mencukupi

Tantangan : Proximity, Sebaran mayoritas di Jawa,

dan komitmen PEMDA

Region SUMATERA JAWA BALI NUSRA KALIMANTAN SULAWESI MALUKU PAPUA TOTAL

Fasyankes (100% Kap) 8,82 41,72 2,40 8,00 9,51 0,00 70,45

JASA PLB3 (100% KAP) 18 622,8 0 36 2,4 0 679,2

Kiln Semen (> 1% Kap) >70,59 >3,81 >16,57 >1,20 >22,63 >12,81 127,61

TOTAL 97,41 668,33 18,97 45,2 34,54 12,81 877,26 Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 – KLHK

April 2020

Riau 0,24 T/h

Sumut 1,90 T/h

Aceh 0,64 T/h

Sumbar 0 T/h

Jambi 2,00 T/h

Bengkulu 0 T/h

Babel 0,32 T/h

Sumsel 1,80 T/h

Lampung 0,8 T/h

Jabar 3,40 T/h

Jateng 5,12 T/h

Bali 0 T/h

NTB 2,00 T/h

NTT 0,40 T/h

Kaltara 0 T/h

Kalsel 3,72 T/h

Sultra 0 T/h

Sulteng 2,16 T/h

Sulbar 0 T/h

Sulut 0 T/h

Malut 0 T/h

Maluku 0 T/h

Papbar 0 T/h

Kep. Riau 5,40 T/h

Kep. Riau 1,12 T/h

Banten 99,72 T/h

Jabar 89,52 T/h

Jateng 31,20 T/h

Jatim 5,04 T/h

Kaltim 10,80 T/h

Sulsel 2,40 T/h

DKI Jakarta 5,20 T/h

Kaltim 2,68 T/h

Sulsel 7,35 T/h

Data: PKPLB3-KLHK, 23 April 2020

Sumbar 23,53 T/h

Banten 1,03 T/h

Jabar 0,58 T/h

Banten 0,40 T/h

NTT 16,57 T/h

Legenda: : Satuan Ton/ Hari : Provinsi dengan Fasyankes memiliki Fasilitas Pengolahan LB3 Berizin : Provinsi yang tidak memiliki Fasyankes dengan Fasilitas Pengolahan LB3 Berizin : Provinsi dengan Jasa Pengelola Limbah B3 secara termal berizin : Lokasi Jasa Pengelola Limbah B3 secara termal berizin : Lokasi Alternatif Kiln Semen yang dapat melakukan pemusnahan Limbah B3 Medis

Aceh 23,53 T/h

Sumsel 23,53 T/h

Kalsel 0,60 T/h

Kalbar 0 T/h

Kalteng 1,60 T/h

Sulsel 22,63 T/h

Gorontalo 0 T/h

Jateng 1,20 T/h

DIY 1,20 T/h

Jatim 1,00T/h

Jatim 26,40 T/h

Papbar 12,81 T/h

Papua 0 T/h

USULAN SOLUSI : KEMAMPUAN RS RUJUKAN, 100% JASA PENGELOLA DAN KILN SEMEN DALAM MENGELOLA LIMBAH INFEKSIUS (LIMBAH B3) SAAT COVID-19

Page 22: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

2. Koordinasi

22

1. Sosialisasi SE MenLHK 2. cek kapasitas fasyankes seluruh Indonesia 3. SOP Penanganan limbah infeksius

Koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Persatuan RS Indonesia (PERSI)

Koordinasi dengan Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten/Kota Rapat Kerja Regional (akan dimulai dilaksanakan pertengahan Mei_ :

Penyamaan pemahaman SE MenLHK penangangan limbah Covid 19 Langkah tindak masing2 Provinsi Update informasi Para Kepala DLH Provinsi, total limbah medis (1 maret – 30 April 2020) di

14 provinsi : 340.79 ton. Sebanyak 20 provinsi belum menyampaikan datanya Konsultasi by Phone

Page 23: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

3. Dukungan Sarana dan Prasarana

Dropbox Limbah Fasyankes Vol: 60 RS Rujukan Jml: @ 35 Unit Total: 2.100 unit

Plastik pengumpul limbah B3 Fasyankes (Uk. 80 x 120 cm) Vol: 60 RS Rujukan Jml: @7.000 lembar Total: 420.000 lembar

APD petugas pengelola limbah B3 Fasyankes Vol: 60 RS Rujukan Jml: @200 Paket Total: 12.000 Paket

Aceh

Sumbar

Kalsel

NTT NTB

Fasilitas Pengolahan Limbah B3 dari Fasyankes - Kapasitas: 150 – 300 kg/jam - Insinerator, dual chamber - Target thn 2020: 5 lokasi - Target Renstra (2020-2024): 32

lokasi

Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 dari Fasyankes TA. 2020

Page 24: KELEMBAGAAN DAERAH PENGELOLAAN LIMBAH …...Kelembagaan Daerah Dalam Pengelolaan Limbah B3 Berdasarkan Permen LHK Nomor 74 tahun 2016 Tentang Nomen Klatur Perangkat Daerah Provinsi

Terima

Kasih