Kelayakan Proyek Ethanol

download Kelayakan Proyek Ethanol

of 96

Transcript of Kelayakan Proyek Ethanol

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    1/96

    Ir. Hutrema Arif

    CARA MUDAH

    MEMAHAMI BUSINESS

    PLAN

    Penerbit

    Grasindo

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    2/96

    2

    CARA MUDAH MEMAHAMI BUSINESS PLAN

    Oleh: Ir Hutrema Arif

    Copyright 2010 by Hutrema Arif

    Penerbit

    Grasindo

    Desain Sampul:

    (Nama Disainer pembuat sampul)

    Diterbitkan melalui:

    www.nulisbuku.com

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    3/96

    3

    Kata Pengantar

    Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak

    kalangan, khususnya terutama bagi para investor

    yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,

    dan pemerintah yang memberikan fasilitas tataperaturan hukum dan perundang-undangan, yang

    tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satusama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka

    untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi,

    bank berkepentingan untuk mengetahui tingkatkeamanan kredit yang diberikan dan kelancaran

    pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan

    manfaat dari investasi tersebut secara makro baik

    bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja,

    dll.

    Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi

    dengan ketidakpastian, maka diperlukan

    pertimbangan-pertimbangan tertentu karena didalamstudi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus

    dikaji dan diteliti kelayakanya sehingga hasil

    daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskanapakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan

    atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut

    diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi

    kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai

    ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    4/96

    4

    masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan,

    perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

    Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadidua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang

    diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan

    orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang

    menitik-beratkan pada keuntungan yang secaraekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang

    dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatuproyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan

    tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

    Sebagai seorang konsultan penulis sering berhadapandengan banyak pemilik perusahaan, direktur dan

    manajer. Di dalam melakukan tugas penyusunan

    studi kelayakan sering kita bertemu dengan klienyang tidak memahami tujuan dari studi tersebut,

    sehingga kadang-kadang harus menjelaskan semua

    yang ada dalam laporan tersebut dari awal sampaiakhir. Berlatar belakang itulah penulis berkeinginan

    menyusun buku ini sebagai pengantar bagi para pihak

    untuk mengerti apa yang dibuat oleh konsultan.

    Selain itu buku ini juga bermanfaat bagi paramembaca yang tertarik untuk menyusun studi

    kelayakan suatu proyek.

    Secara umum kemampuan dalam menyusun studikelayakan terutama pada aspek keuangan dapatdijadikan bekal yang baik untuk kelangsungan karir

    dan profesi tertentu khususnya konsultan keuangan..

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    5/96

    5

    Harapan penulis agar buku ini bermanfaat dan

    memberikan informasi bagi pembaca yang ingin

    mempelajari lebih lanjut tentang Studi Kelayakan.

    Saran dan kritik dari pembaca , penulis harapkan

    untuk perbaikannya dimasa yang akan datang.

    Jakarta, Oktober 2008

    Penulis

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    6/96

    6

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Tujuan Penyusunan .....................................................

    1.2 Metode Penyusunan Studi Kelayakan .........................

    1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Laporan

    Studi Kelayakan ............................................................

    1.4 Ruang Lingkup Buku Ini ...........................................

    BAB II RENCANA INVESTASI

    2.1 Pengertian Investasi ....................................................

    2.2 Sumber Pendanaan Investasi ........................................

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    7/96

    7

    BAB III ASPEK PRODUKSI

    3.1 Pengertian Produksi ...................................................

    3.2 Kapasitas Produksi .....................................................

    3.3 Proses Produksi ..........................................................

    BAB IV PERHITUNGAN HPP

    4.1 Pengertian Biaya Produksi .........................................

    4.2 Biaya Bahan Baku ........................................................

    4.3 Biaya Tenaga Kerja ......................................................

    4.4 Biaya Overhead Pabrik ...............................................

    4.5 Perhitungan Harga Pokok Produksi ............................

    4.6

    HPP dalam penyusunan Studi Kelayakan .....................

    4.7 Fungsi Perhitungan HPP .............................................

    BAB V MENGHITUNG RUGI LABA

    5.1 Pengertian Rugi Laba ..................................................

    5.2 Cara Menghitung Rugi Laba .......................................

    5.3 Pajak Perusahaan ........................................................

    5.4 Laba Rugi Bersih ........................................................

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    8/96

    8

    BAB VI MEMAHAMI ARUS KAS

    6.1 Pengertian Arus Kas ....................................................

    6.2 Item item Arus Kas ..................................................

    BAB VII ANALISA KELAYAKAN PROYEK

    7.1 Pengertian Analisa Kelayakan Proyek ........................

    7.2 Cara Menghitung Analisa Kelayakan

    Proyek ..................................................................................

    Lampiran Contoh Perhitungan Analisa

    Kelayakan Proyek

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    9/96

    9

    BBaabb11

    PENDAHULUAN

    Para manager dan direktur sering kali apabila ingin

    mengajukan kredit ke pihak bank, selaludimintakan kepada pihak perusahaan agar

    mengajukan business plan perusahaan. Terlebih

    dahlu Pihak perusahaan dalam hal ini seringkalitidak mempunyai tenaga ahli untuk menyusun

    tersebut. Maka biasanya pihak bank mengusulkan

    agar menunjuk konsultan untuk membantu menyusun

    business pan yang dimaksud.Mungkin untuk masalah yang pertama, dapat

    diselesaikan dengan menunjuk konsultan yang dapat

    dimintakan oleh bank. Kesulitan baru timbul adalahbagaimana cara memahami isi dari laporan

    konsultan tersebut. Buku ini bermaksud membantu

    para manager dan direktur untuk memahami laporanyang dimaksud dengan tahapan-tahapan yang akan

    diuraikan pada bab-bab berikut.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    10/96

    10

    1.1 Tujuan Penyusunan

    Penyusunan studi kelayakan atau business plann

    bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan dari

    rencana pembangunan suatu proyek yang

    direncanakan.

    Untuk mendukung akurasi perhitungan tingkat

    kelayakan proyek, studi kelayakan biasanya

    menyajikan berbagai aspek dan penganalisaan yang

    meliputi aspek yuridis, aspek teknis, aspek

    pemasaran, aspek organisasi dan manajemen,

    tinjauan dampak lingkungan, aspek keuangan, dananalisa risiko. Selain itu, studi kelayakan diharapkan

    dapat menjadi informasi awal bagi investor maupun

    para kreditur dalam melaksanakan pertimbangan dan

    penilaian lebih lanjut yang mendalam tentang

    berbagai hal sebagai dasar pengambilan keputusan

    tentang pembiayaan rencana investasi.

    Hasil studi kelayakan diharapkan juga merupakansalah satu pegangan yang penting bagi para pengelola

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    11/96

    11

    perusahaan atau manajemen untuk menerapkan

    kebijaksanaan dalam perencanaan perusahaan, serta

    untuk mengambil keputusan dan teknis pelaksanaan

    di kemudian hari, sehingga diharapkan pelaksanaan

    rencana pembangunan sesuai dengan yang

    direncanakan.

    1.2 Metode Penyusunan Studi Kelayakan

    Penyusunan studi kelayakan dilakukan dengan

    melalui beberapa tahapan evaluasi dan kajian yang

    meliputi pengumpulan data dan penyusunan laporan.

    Data yang dikumpulkan meliputi data yang

    bersumber dari perusahaan sebagai data prime sepertilaporan keuangan perusahaan sedangkan data

    sekunder meliputi data tentang prospek pemasaran

    dan kebijaksanaan pemerintah serta informasi atau

    publikasi lain yang terkait.

    Pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan

    peninjauan lokasi, wawancara, diskusi, dan

    penelaahan literature.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    12/96

    12

    Pendekatan yang digunakan dalam menyusun studi

    kelayakan dibagi menjadi 3 metode. Antara metode

    yang satu dihubungkan dengan metode yang lain,

    sehingga dihasilkan suatu studi yang komprehensip.

    Pengumpulan dan Pengkajian Data.

    Data ini diperoleh secara langsung dari

    wawancara ( Interview ) dengan berbagai pihak,

    antara lain dengan pihak manajemen, demikian

    juga data penting lainnya yang diberikan oleh

    perusahaan. yang menyangkut masalah teknis

    maupun yuridis dan laporan keuangan intern

    perusahaan.

    Studi Kepustakaan

    Buku-buku perpustakaan termasuk majalah,

    literartur, brosur yang mendukung dalam

    penyusunan studi kelayakan ini, menyangkut

    tentang pola manajemen yang akan diterapkan.

    Pengamatan Lapangan

    Untuk lebih meyakinkan data dan informasi yangdiperoleh tersebut dilakukan peninjauan dan

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    13/96

    13

    pengamatan langsung ke lokasi dan daerah

    sekitarnya.

    1.3 Sistematika Pembahasan

    Sistematika pembahasan dalam studi kelayakan

    biasanya adalah sebagai berikut :

    1.

    Pendahuluan

    Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar

    belakang, tujuan penyusunan studi kelayakan, metode

    yang digunakan dan sistematika pembahasan.

    2. Aspek Yuridis

    Dalam aspek ini ditelaah mengenai status yuridis

    perusahaan, bidang usaha, permodalan, para

    pemegang saham, komisaris dan direksi serta izin-

    izin yang telah dimiliki oleh perusahaan sampai saat

    ini.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    14/96

    14

    3. Aspek Teknis t

    Dalam aspek ini akan dibahas mengenai kondisi

    proyek tersebut saat ini (misalnya kondisi kebun

    kelapa sawi)t, rencana pembangunan atau

    pengembangan, pelaksanaan pembangunan, target

    produksi, dan pembangunan lainnya.

    4.

    Aspek Teknis

    Dalam aspek ini dibahas mengenai rencana

    pembangunan pabrik, proses produksi, , bahan baku,

    dan analisis kebutuhan bahan baku serta pabrikpengolahan yang telah beroperasi di sekitar proyek.

    5. Aspek Pasar

    Dalam aspek ini ditelaah mengenai evaluasi meliputi

    perkembangan pasar produk yang dihasilkan, harga

    jual, serta strategi pemasaran yang digunakan

    perusahaan.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    15/96

    15

    6. Aspek Organisasi dan Manajemen

    Dalam aspek ini ditelaah mengenai struktur

    organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab, dan

    para pengurus perusahaan.

    7.

    Tinjauan Dampak Lingkungan

    Dalam aspek ini akan ditinjau mengenai dampak

    positif dan negatif yang timbul dari kegiatan

    pembangunan pabrik tersebut serta dampak sosial

    ekonomi terhadap penduduk sekitar pada khususnya

    maupun negara pada umumnya

    8. Aspek Keuangan

    Dalam aspek ini ditelaah mengenai pembiayaan

    proyek, kajian biaya investasi, sumber pembiayaan,

    asumsi-asumsi, proyeksi arus kas, proyeksi laba rugi,

    proyeksi neraca, analisa kelayakan proyek, dan

    analisa sensitivitas.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    16/96

    16

    9. Analisa Risiko

    Untuk mengetahui sejauh mana risiko yang dihadapi

    perusahaan, yang meliputi resiko internal maupun

    risiko eksternal dalam operasional perusahaan.

    10.Kesimpulan dan Saran

    Setelah mengadakan pembahasan seperti tersebut

    diatas, terutama mengenai perhitungan analisa dan

    evaluasi mengenai aspek keuangan, maka akan

    dikemukakan pendapat mengenai kelayakan dari

    pembangunan pabrik atau proyek yang dimaksud..

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    17/96

    17

    BBaabb22

    Rencana investasi

    2.1 Pengertian Investasi

    Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti

    pembelian (dan berarti juga produksi) dari

    kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi

    tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang

    (barang produksi). Contoh termasuk membangun rel

    kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan, atau

    seseorang sekolah di universitas. Untuk lebih

    jelasnya, investasi juga adalah suatu komponen dari

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    18/96

    18

    PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M).

    Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada

    investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll)

    dan investasi residential (rumah baru). Investasi

    adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga,

    dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan

    pada pendapatan akan mendorong investasi yang

    lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi

    akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana

    hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan

    meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan

    lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri

    untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu

    biaya kesempatan dari investasi dana tersebut

    daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

    Setiap investor yang akan membelanjakan uangnya,

    akan selalu merencanakan terlebih dahulu apa yang

    akan diproduksinya, berapa biaya yang harus dia

    keluarkan dan berapa hasil yang akan dia peroleh.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    19/96

    19

    Tahap pertama memahami studi kelayakan atau

    business plan adalah Total Investasi yang

    dibutuhkan. Rincian biaya investasi ini perlu

    diketahui untuk mengetahui kewajaran masing-

    masing item biaya investasi. Yang termasuk biaya

    investasi adalah :

    1. Tanah

    2. Bangunan

    3. Mesin-mesin Pabrik

    4. Sarana prasarana

    5. Kendaraan

    6. Pra Operasi

    Memang rincian investasi ini akan beragam sesuai

    dengan kompleksitas sebuah proyek. Total dari nilai

    investasi ini menjadi titik tolak dari kewajaran

    sebuah investasi. Selain itu nilai investasi ini juga

    menggambar kelayakan investasi yang kita

    rencanakan. Apabila nilai investasi ini lebih besar

    dibandingkan dengan proyek sejenis dengan asumsi

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    20/96

    20

    kapasitas dan hal-hal yang mempengaruhi nilai

    pendapatan sama, maka hal ini perlu dicermati.

    Tanah

    Tanah yang dimaksud disini adalah nilai perolehan

    tanah. Sebagian besar proyek-proyek yang bersifat

    jangka panjang biasanya memerlukan tanah. Seperti

    perkebunan, pabrik-pabrik , jalan toll dan sebagainya.

    Perolehan tanah dapat diperoleh dari pemerintah atau

    pembebasan dari masyarakat. Investasi perkebunan

    biasanya perolehan tanahnya berasal dari

    pemerintah. Sedangkan untuk dengan luas lebih

    kecil maka biasanya diperoleh dari pembebasan dari

    masyarakat.

    Surat bukti kepemilikan tanah untuk perkebunan

    biasanya adalah Hak Guna Usaha ( HGU), sedangkan

    untuk pabrik atau industry menengah berupa Hak

    Guna Bangunan (HGU).

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    21/96

    21

    Nilai tanah akan dipengaruhi oleh letak, lokasi,

    aksesibilitasnya serta kondisi tanahnya ( misalnya

    daerah perbukitan, daerah datar (flat) , daerah

    rendahan atau rawa dan gambut).

    Bangunan

    Bangunan adalah asset dibangun sesuai dengan

    kebutuhan dan speknya. Nilai bangunan akan

    dipengruhi oleh spek serta jenis bahan. Bangunan

    dengan konstruksi baja akan berbeda dengan

    konstruksi beton. Bangunan bertingkat akan berbeda

    dengan bangunan tanpa tingkat. Bangunan pabrik

    beda dengan bangunan gudang. Untuk diperlukan

    rincian dari bangunan yang akan dibangun.

    Mesin-mesin Pabrik

    Mesin-mesin pabrik ini adalah bagian yang cukup

    penting diketahui. Banyak mesin yang tersedia untuk

    produk yang sama. Mesin-mesin ini harusdisesuaikan dengan kapasitas dan jumlah poduksi

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    22/96

    22

    yang direncanakan. Apabila mesin yang

    direncanakan lebih besar, maka perlu diingat bahan

    baku yang tersedia. Selain itu banyak perusahaan

    pemasok mesin-mesin dari dalam negeri juga dari

    impor. Semua itu harus diperhatikan dan dikaji lebih

    dalam. Hal ini dapat ditanyakan kepada penyusun

    mesin dan spesifikasi dari mesin-mesin tersebut.

    Mesin yang tersedia beserta teknologinya juga

    beragam. Ada mesin baru dan ada juga mesin

    recondition (mesin lama yang direhab). Ada juga

    yang menggunakan tekhnologi mutahir dan ada juga

    yang relative sudah usang ( conventional).

    Semua kondisi mesin-mesin diatas mempengaruhi

    nilai investasi pabrik tersebut.

    Sarana pra sarana

    Sarana prasarana banyak arti baik berupa utilitas

    seperti genset, mesin pompa, pagar dan lain

    sebagainya. Intinya sarana prasarana adalah alat

    yang membantu dalam proses produksi dan setelahproduksi.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    23/96

    23

    Kendaraan

    Meliputi jenisnya, jumlah unitnya serta

    penggunaanya.

    Biaya Pra Operasi

    Meliputi biaya perijinan, biaya operasional sebelum

    proyek menghasilkan seperti gaji, dan lain-lain.

    2.2 Sumber Pendanaan

    Sumber pendanaan atau pembiayaan dapat diperoleh

    dengan berbagai cara, diantaranya modal sendiri (usaha sendiri, warisan dan lain sebagainya), pinjaman

    ( dari bank, rentenir, lembaga non bank dan lain

    sebagainya) dan obligasi atau surat utang). Berikut

    ini akan kita fokuskan hanya pada kredit bank.

    Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang

    memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk

    meminjam uang untuk membeli produk dan

    membayarnya kembali dalam jangka waktu yang

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    24/96

    24

    ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan

    bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan

    yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

    persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam

    antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

    pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah

    jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika

    seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan

    dikenakan bunga tagihan.

    Syarat kredit

    Ketika bank memberikan pinjaman uang kepada

    nasabah, bank tentu saja mengharapkan uangnya

    kembali. Karenanya, untuk memperkecil resiko

    (uangnya tidak kembali, sebagai contoh), dalam

    memberikan kredit bank harus mempertimbangkan

    beberapa hal yang terkait dengan itikad baik

    (willingness to pay) dan kemampuan membayar

    (ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali

    pinjaman beserta bunganya. Hal-hal tersebut terdiri

    dari Character (kepribadian), Capacity (kapasitas),

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    25/96

    25

    Capital (modal), Colateral (jaminan), dan Condition

    of Economy (keadaan perekonomian), atau sering

    disebut sebagai 5C (panca C).

    Karakter

    Watak, sifat, kebiasaan debitur (pihak yang berutang)

    sangat berpengaruh pada pemberian kredit. Kreditur

    (pihak pemberi utang) dapat meneliti apakah calon

    debitur masuk ke dalam Daftar Orang Tercela (DOT)

    atau tidak. Untuk itu kreditur juga dapat meneliti

    biodatanya dan informasi dari lingkungan usahanya.

    Informasi dari lingkungan usahanya dapat diperoleh

    dari supplier dan customer dari debitur. Selain itu

    dapat pula diperoleh dari Informasi Bank Sentral,

    namun tidak dapat diperoleh dengan mudah oleh

    masyarakat umum, karena informasi tersebut hanya

    dapat di akses oleh pegawai Bank bidang perkreditan

    dengan menggunakan password dan komputer yang

    terhubung secara on-line dengan Bank sentral.

    Kapasitas

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    26/96

    26

    Kapasitas adalah berhubungan dengan kemampuan

    seorang debitur untuk mengembalikan pinjaman.

    Untuk mengurukurnya, kreditur dapat meneliti

    kemampuan debitur dalam bidang manajemen,

    keuangan, pemasaran, dan lain-lain.

    Modal

    Dengan melihat banyaknya modal yang dimiliki

    debitur atau melihat berapa banyak modal yang

    ditanamkan debitur dalam usahanya, kreditur dapat

    menilai modal debitur. Semakin banyak modal yang

    ditanamkan, debitur akan dipandang semakin serius

    dalam menjalankan usahanya.

    Jaminan

    Jaminan dibutuhkan untuk berjaga-jaga seandainya

    debitur tidak dapat mengembalikan pinjamannya.

    Biasanya nilai jaminan lebih tinggi dari jumlah

    pinjaman.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    27/96

    27

    Kondisi ekonomi

    Keadaan perekonomian di sekitar tempat tinggal

    calon debitur juga harus diperhatikan untuk

    memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi

    di masa datang. Kondisi ekonomi yang perlu

    diperhatikan antara lain masalah daya beli

    masyarakat, luas pasar, persaingan, perkembangan

    teknologi, bahan baku, pasar modal, dan lain

    sebagainya.

    Hal-hal yang Diperjanjikan Dalam Perjanjian

    Kredit

    Jangka waktu kredit

    Suku bunga

    Cara penbayaran

    Agunan/ jaminan kredit

    Biaya administrasi

    Asuransi jiwa dan tagihan

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    28/96

    28

    Bab 3

    Aspek Produksi

    3.1 Pengertian Produksi

    Aspek produksi adalah kegiatan produksi untuk

    menghasilkan barang. Sedangkan untuk tanaman

    misalnya kelapa sawit produksi merupakan hasil dari

    investasi penanaman. Dalam bab ini aspek produksi

    lebih ditekankan kepada proyeksi produksi suatu

    barang.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    29/96

    29

    3.2 Kapasitas Produksi

    Dalam proyeksi produksi ditentukan oleh beberapa

    variable yaitu :

    1. Jumlah hari kerja dalam setahun misalnya 365

    hari,300 hari atau 330 hari. Jumlah hari ini

    disesuaikan dengan jenis barang yang

    dihasilkan. Untuk produksi barang sekunder,

    tidak harus berproduksi tiap hari. Sedangkan

    misalnya produksi listrik, maka harus

    diperhitungkan 24 jam dan 365 hari.

    2. Kapasitas produksi, untuk pabrik yang baru

    maka mungkin belum bisa bekerja dengan

    kapasitas full atau 100%. Mungkin tahun

    tahun berikutnya baru bisa mencapai 100%.

    Namun secara umum kapasitas penuh atau

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    30/96

    30

    100% jarang yang bisa terpenuhi disebabkan

    oleh banyak kendala, misalnya ketersediaan

    bahan baku, kerusakan mesin dan lain

    sebagainya Kalau untuk tanaman, maka

    biasanya tanaman mempunyai kemampuan

    produksi per tahunnya berbeda-beda. Maka

    didalam proyeksi produksi tanaman, kita

    menggunakan standar produksi per tahun lalu

    dikalikan dengan target yang mungkin

    dicapai.

    3. Jumlah Jam kerja per hari, hal ini jika

    kapasitas produksi dikaitkan dengan jam

    kerja atau jam olah. Biasanya pabrik

    pengolahan buah kelapa sawit akan di

    operasionalkan mencapai 20 jam per hari.

    Dengan demikian pihak manager perlu

    menyiapkan bahan baku sebesar

    kebutuhannya.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    31/96

    31

    Tabel 3.1 Proyeksi Produksi Produk A

    3.3 Proses produksi

    Proses produksi yaitu menghasilkan barang

    melalui perakitan, pengolahan, fermentasi,

    pemeliharaan khusus untuk tanaman dan lain

    sebagainya. Dalam proses produksi ini

    membutuhkan :

    - Mesin-mesin pengolahan.

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Description unit 2010 2011 2012 2013 2014Installed Capacity / Year KL 45,000

    45,000

    45,000

    45,000

    45,000

    Total Operating Day / Year day 300 300 300 300 300

    Production Capacity/day :- Fuel Grade Alcohol KL 150.00 150.00 150.00 150.00 150.00

    Capacity Utilization % 90% 100% 100% 100% 100%

    Productions / day

    - Fuel Grade Alcohol KL 135.00 150.00 150.00 150.00 150.00

    Productions / year

    - Fuel Grade Alcohol KL 40,500 45,000 45,000 45,000 45,000

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    32/96

    32

    - Bahan baku

    - Tenaga kerja

    - Bahan pembantu

    - Energi ( Listrik dan BBM)

    - Dan lain-lain.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    33/96

    33

    Bab 4

    Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)

    4.1 Pengertian Biaya Produksi

    Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber

    ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telahterjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk

    tujuan tertentu. Sedangkan dalam arti sempit, biaya

    dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi

    untuk memperoleh aktiva.

    Biaya produksi adalah biaya-biaya yang yang terjadi

    untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi

    yang siap untuk dijual. Menurut objekpengeluarannya, secara garis besar biaya produksi

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    34/96

    34

    dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

    langsung, dan biaya overhead pabrik (factory

    overhead cost).

    4.2 Biaya Bahan Baku

    Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya

    bahan yang membentuk bagian integral dari barang

    jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam

    kalkulasi biaya produk. Contoh bahan baku langsung

    adalah kayu untuk pembuatan meubel dan tanah liat

    untuk pembuatan genteng. Pertimbangan utama

    dalam mengelompokkan bahan ke dalam bahan baku

    langsung adalah kemudahan penelusuran proses

    pengubahan bahan tersebut sampai menjadi barang

    jadi. Sebagai contoh, paku untuk membuat peralatan

    meubel merupakan bagian dari barang jadi, namun

    agar perhitungan biaya meubel tersebut bisa

    dilakukan secara cepat, bahan ini dapat

    diklasifikasikan sebagai bahan baku tidak langsung.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    35/96

    35

    4.3 Biaya Tenaga Kerja

    Biaya tenaga kerja langsung adalah karyawan atau

    karyawati yang dikerahkan untuk mengubah bahan

    langsung menjadi barang jadi. Biaya untuk ini

    meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankankepada produk tertentu.

    4.4 Biaya Overhead Pabrik

    Biaya overhead pabrik disebut juga biaya produk

    tidak langsung, yaitu kumpulan dari semua biaya

    untuk membuat suatu produk selain biaya bahan baku

    langsung dan tidak langsung.

    Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan

    sebagai bahan tidak langsung, pekerja tidak langsung,

    dan bahan pabrik lainnya yang tidak secara mudah

    diidentifikasikan atau dibebankan langsung ke

    pekerjaan produk atau tujuan akhir biaya.

    Biaya overhead pabrik (FOH) terdiri dari biaya FOH

    tetap dan biaya FOH variabel. Biaya tetap adalah

    biaya yang jumlah totalnya tetap untuk tingkat

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    36/96

    36

    volume kegiatan tertentu, biaya variabel adalah biaya

    yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan

    perubahan volume kegiatan. Ada juga yang

    dinamakan biaya semi variabel adalah biaya yang

    berubah tak sebanding dengan perubahan volume

    kegiatan.

    4.5 Perhitungan Harga Pokok Produksi

    Di dalam akuntansi biaya yang konvensional

    komponen-komponen harga pokok produk terdiri dari

    biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

    biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap

    maupun variable. Konsep harga pokok tersebut tidak

    selalu relevan dengan kebutuhan manajemen. Oleh

    karena itu timbul konsep lain yang tidak

    diperhitungkan semua biaya produksi sebagai

    komponen harga pokok produk. Jadi di dalam

    akuntansi biaya, dimana perusahaan industri sebagai

    modal utamanya, terdapat dua metode perhitungan

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    37/96

    37

    harga pokok yaitu Full/Absortion/Conventional

    Costing dan Variable/Marginal/Direct Costing.

    Perbedaan pokok diantara kedua metode tersebut

    adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya

    produksi yang bersifat tetap. Adanya perbedaan

    perlakuan terhadap FOH Tetap ini akan mempunyai

    pengaruh terhadap perhitungan harga pokok produk

    dan penyajian laporan rugi-laba.

    4.5.1 MetodeFull Costing

    Full Costing adalah metode penentuan harga pokok

    produk dengan memasukkan seluruh komponen biaya

    produksi sebagai unsur harga pokok, yang meliputi

    biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya

    overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik

    tetap. Di dalam metode full costing, biaya overhead

    pabrik yang bersifat variabel maupun tetap

    dibebankan kepada produk yang dihasilkan atas dasar

    tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal

    atau atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    38/96

    38

    Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap akan

    melekat pada harga pokok persediaan produk selesai

    yang belum dijual, dan baru dianggap sebagai biaya

    (elemen harga pokok penjualan) apabila produk

    selesai tersebut tidak dijual.

    Menurut metode full costing, karena produk yang

    dihasilkan ternyata menyerap jasa FOH Tetap

    walaupun tidak secara langsung, maka wajar apabila

    biaya tadi dimasukkan sebagai komponen pembentuk

    produk tersebut.

    4.5.2 Metode Variable Costing

    Variable Costing adalah metode penentuan harga

    pokok yang hanya memasukkan komponen biaya

    produksi yang bersifat variabel sebagai unsur harga

    pokok, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga

    kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    39/96

    39

    Variable costing beranggapan bahwa FOH

    Tetap tadi tidak secara langsung membentuk produk,

    maka tidak relevan kalau dimasukkan sebagai

    komponen harga pokok. Sebaiknya FOH Tetap

    dimasukkan dalam kelompok period cost (biaya

    periode).

    4.6 HPP Dalam Penyusunan Studi Kelayakan

    Didalam penyusunan Studi kelayakan perhitungan

    HPP adalah sebagai berikut :

    HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah biaya yang

    telah dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan

    barang. Yang termasuk di dalam biaya HPP adalah :

    1. Biaya Bahan Baku

    2. Biaya Pengolahan ;

    Ad. 1 Biaya Bahan baku : biaya bahan baku adalah

    biaya untuk membeli atau mengadakan barang

    tersebut sampai ke pabrik. Biaya bahan baku ini akan

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    40/96

    40

    diperhitungkan per unit atau berdasarkan standar

    terhadap ukuran produk itu dipasaran.

    Ad.2 Biaya pengolahan, yang termasuk biaya

    pengolahan adalah :

    Biaya Tenaga kerja langsung

    Biaya energy

    Biaya Penyusutan mesin-mesin

    Biaya bahan penolong

    Biaya Asuransi

    Biaya Pemeliharaan mesin -mesin

    Setelah semua biaya-biaya tersebut dihitung dan

    diproyeksikan pada tahun depan sesuai dengan

    jumlah produksi, maka akan diperoleh Total Harga

    Pokok Produksi per tahun. Untuk menghitung

    Harga Pokok Penjualan maka dilakukan penyesuaian

    dengan persediaan awal dan persediaan akhir .

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    41/96

    41

    4.7 Fungsi Perhitungan HPP

    Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan :

    1. Sebagai patokan untuk menentukan harga

    jual.

    2.

    Untuk mengetahui laba yang diinginkan

    perusahaan. Apabila harga jual lebih besar

    dari harga pokok penjualan maka akan

    diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga

    jual lebih rendah dari harga pokok penjualan

    akan diperoleh kerugian.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    42/96

    42

    Contoh Perhitungan HPP

    Adapun rinciaan Biaya Overhead adalah sebagai berikut

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJDescription 2010 2011 2012 2013 2014

    Raw material inventory beginning balance -

    2,598,750

    2,945,250

    3,004,155

    3,064,238Raw material purchase 11,640,873

    10,308,727

    10,216,016

    10,454,675

    10,699,825

    Raw material ready to be used 11,640,873

    12,907,477

    13,161,266

    13,458,830

    13,764,063

    Raw material inventory ending balance (2,598,750)

    (2,945,250)

    (3,004,155)

    (3,064,238)

    (3,125,523)

    Raw Material Use 9,042,123

    9,962,227

    10,157,111

    10,394,592

    10,638,540

    Supporting material inventory beginning balance -

    7,226

    8,430

    8,852

    9,295Supporting material purchase 93,939

    102,369

    106,644

    111,977

    117,576

    Supporting material ready to be used 93,939

    109,595

    115,075

    120,829

    126,870Supporting material inventory ending balance (7,226)

    (8,430)

    (8,852)

    (9,295)

    (9,759)

    Supporting Material Use 86,713

    101,165

    106,223

    111,534

    117,111

    To tal Raw an d Su pp or ti ng Mat er ial Us e 9, 128, 835

    10,063,391

    10,263,334

    10,506,126

    10,755,651

    Factory Overhead 2,670,565

    2,823,938

    2,965,879

    3,114,173

    3,269,882

    Finished Goods Inventory beginning balance 1,174,500

    1,305,000

    1,305,000

    1,305,000Finished Goods Inventory ending balance (1,174,500)

    (1,305,000)

    (1,305,000)

    (1,305,000)

    (1,305,000)

    Cost of Goods Sold 10,624,900

    12,756,829

    13,229,213

    13,620,299

    14,025,533

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    43/96

    43

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Description 2010 2011 2012 2013 2014

    Production Direct Labor 50,356 52,874 55,518 58,294 61,208

    Indirect Labor Cost (Overhead) 34,900 36,645 38,477 40,401 42,421

    Repair & Maintenance 10,000

    10,500

    11,025

    11,576

    12,155Water 212,211 222,821 233,962 245,660 257,943

    Electricity ( PLTU) 2,100,000 2,205,000 2,315,250 2,431,013 2,552,563

    Recycling Water Treatment 10,000

    10,500

    11,025

    11,576

    12,155

    Insurance 5,000

    5,250

    5,513

    5,788

    6,078Laboratory 11,000

    11,550

    12,128

    12,734

    13,371

    Toll Fee Utk Pipa Ethanol 115,425

    141,041

    148,838

    156,279

    164,093

    Others (5%Total OHC) 121,673

    127,757

    134,145

    140,852

    147,895Total 2,670,565

    2,823,938

    2,965,879

    3,114,173

    3,269,882

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    44/96

    44

    Bab 5

    Menghitung Rugi Laba

    5.1 Pengertian Rugi Laba

    Laporan laba/rugi adalah bagian dari laporan

    keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada

    suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-

    unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga

    menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

    Unsur-unsur laporan biasanya terdiri dari

    Pendapatan dari penjualan

    o Dikurangi Biaya penjualan

    Laba/rugi kotor

    o Dikurangi Biaya operasi

    Laba/rugi operasi

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    45/96

    45

    o Ditambah atau dikurangi

    Pendapatan/pengeluaran lain

    Laba/rugi sebelum pajak

    o Dikurangi Biaya pajak

    Laba/rugi bersih

    Adalah laporan hasil kerja suatu periode perusahaan

    yang mengambarkan apakah perusahaan itu untung

    atau rugi.

    5.2 Cara menghitung Rugi Laba

    1. Menghitung semua penjualan dalam satu periode

    2. Menghitung HPP (seperti ) yang diuraikan dalam

    Bab 4

    Selisih dari hasil penjualan dengan HPP disebut

    dengan Laba Kotor perusahaan .

    Tahap berikutnya adalah menghitung biaya

    Usaha

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    46/96

    46

    Biaya usaha merupakan biaya umum dan

    administrasi pabrik, biaya usaha ini diperkirakan

    berdasarkan pendekatan realisasi biaya usaha pabrik

    standar untuk jenis usaha tertentu secara umum dan

    diasumsikan tetap.

    Biaya administrasi dan umum terdiri dari :

    1. Biaya gaji pengawai tetap admnistrasi ,

    direksi serta komisaris

    2. Biaya ATK

    3. Biaya Asuransi kantor

    4.

    Biaya perjalanan dinas

    5. Biaya Konsultan, akuntan dan lain-lain

    6. Biaya pemeliharaan kantor

    7. Biaya Transportasi management

    8. Dan lain sebagainya

    Setelah biaya admnistrasi dihitung maka hasil laba

    kotor dikurangkan lagi dengan biaya admnistrasi ini .

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    47/96

    47

    Adapun cantoh penghitungan Laba rugi adalah

    sebagai berikut

    :

    Dari table diatas dapat dilihat bahwa setelah biaya

    admnistrasi dikurangkan dari laba kotor, maka

    diperolehlah Laba (rugi) usaha. Setelah itu

    dikeluarkan lagi pendapatan( beban) lain-lain.

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Description 2010 2011 2012 2013 2014

    Revenue from Sales

    - Ethnaol 22,315,500 25,969,500 26,100,000 26,100,000 26,100,000

    Ethanol 22,315,500

    25,969,500

    26,100,000

    26,100,000

    26,100,000

    Cost of Goods Sold 10,624,900

    12,756,829

    13,229,213

    13,620,299

    14,025,533

    Operating Profit 11,690,600

    13,212,671

    12,870,787

    12,479,701

    12,074,467

    Operating Expense

    - Marketing Expense 211,997

    246,710

    247,950

    247,950

    247,950- General and Administrative Expense 712,739

    771,727

    799,568

    827,541

    856,912

    - Depreciation 1,749,848

    1,749,848

    1,749,848

    1,749,848

    1,749,848

    Total Operating Expense 2,674,584

    2,768,286

    2,797,367

    2,825,339

    2,854,710

    Operating Profit (Loss) 9,016,015

    10,444,385

    10,073,421

    9,654,361

    9,219,757

    Other Income (Expense)

    Interest Expense (1,801,368)

    (1,830,133)

    (1,551,297)

    (966,084)

    (306,419)Total Other Income (Expense) (1,801,368)

    (1,830,133)

    (1,551,297)

    (966,084)

    (306,419)

    Profit (Loss) Before Tax 7,214,648

    8,614,252

    8,522,123

    8,688,278

    8,913,338

    Estimated Income Tax 2,146,894

    2,566,775

    2,539,137

    2,588,983

    2,656,501

    Net Income (Loss) After Tax 5,067,753

    6,047,476

    5,982,986

    6,099,294

    6,256,837

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    48/96

    48

    Yang dimaksud dengan pendapatan ( beban Lain-

    lain) ini meliputi :

    Pendapatan dari bunga deposito

    Pendapatan dari penjualan asset perusahaan

    Pendapatan dari komisi , dll

    Biaya bunga ( ini adalah beban)

    Biaya bunga disebut juga biaya finansial adalah biaya

    bunga atas fasilitas kredit yang akan diterima dari

    bank berupa kredit investasi dan kredit modal kerja

    dengan tingkat suku bunga tertentu.

    Setelah pendapatan dan beban lain-lain

    dikurangkan, maka diperolehlah laba(rugi) sebelum

    pajak.

    5.3 Pajak Perusahaan

    Pajak penghasilan (PPh) dihitung sesuai dengan

    Undang-Undang Pokok Perpajakan yang berlaku di

    Indonesia dengan tarif sebagai berikut:

    Laba sampai dengan Rp 50 juta dikenakan pajak

    10% Laba Rp 50 juta s.d Rp 100 juta dikenakan pajak

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    49/96

    49

    15%

    Laba lebih dari Rp 100 juta dikenakan pajak 30%

    5.4 Laba Rugi Bersih

    Inilah akhir dari perhitungan laba bersih perusahaan

    per tahun yang bersangkutan, yaitu laba (rugi)

    sebelum pajak dikurangi pajak.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    50/96

    50

    Bab 6

    Memahami Arus Kas (Cash Flow)

    6.1 Pengertian Arus Kas

    Laporan arus kas (cash flow statement atau

    statement of cash flows) adalah bagian dari laporan

    keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada

    suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran

    masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.

    Manfaat informasi arus kas

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    51/96

    51

    Informasi arus kas berguna sebagai indikator

    jumlah arus kas di masa yang akan datang,

    serta berguna untuk menilai kecermatan atas

    taksiran arus kas yang telah dibuat

    sebelumnya.

    Laporan arus kas juga menjadi alatpertanggungjawaban arus kas masuk dan arus

    kas keluar selama periode pelaporan.

    Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan

    lainnya, laporan arus kas memberikan

    informasi yang bermanfaat bagi pengguna

    laporan dalam mengevaluasi perubahan

    kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas

    pelaporan dan struktur keuangan pemerintah

    (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

    6.2 Item-item Arus Kas

    Secara umum Arus kas terdiri dari :

    1. Cash Flow from Operating Activities

    a. Cash Inflow

    . Penjualan

    .

    Piutang

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    52/96

    52

    b. Cash Outflow

    . Pembelian Bahan Baku

    . Pembelian bahan pembantu

    . Biaya Overhead

    . Biaya operasional

    .

    Hutang bahan baku

    c. Cash Flow from Operating Activities

    Yaitu selisih antara pendapatan dengan

    pengeluaran seperti yang diuraikan di atas

    .

    2. Cash Flow from Financing Activities

    Yaitu kegiatan aruskas yang berasal dari

    aktivitas pendanaan.

    a. Cash Inflow

    . Modal disetor

    . Kredit Investasi dari bank

    . Kredit Modal Kerja

    . Kredit IDC

    . Pinjaman pemegang saham

    b. Cash Outflow

    .

    Pembangunan pabrik

    . Pembayaran pokok KI

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    53/96

    53

    . Pembayaran bunga KI

    . Pembayaran pokok KMK

    . Pembayaran pokok IDC

    . Pembayaran bunga IDC

    c.

    Cash Flow from Financing Activities

    Yaitu selisih dari perolehan dana dikurangi

    dengan penggunaan dana.

    Berikut ini contoh arus kas perusahan masa

    investasi dan masa produksi

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    54/96

    54

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    2008 2009 2010 2011 2012

    Cash Flow from Operating Activities

    Sales- Ethanol 22,315,500

    25,969,500

    26,100,000

    Acc. Receivable - Beginning- Beginning -

    1,859,625

    2,164,125

    - Ending (1,859,625)

    (2,164,125)

    (2,175,000)Total Cash Inflow -

    20,455,875

    25,665,000

    26,089,125

    Cash OutflowPurchase of Raw Material 11,640,873

    10,308,727

    10,216,016

    Purchase of Supporting Material 93,939 102,369 106,644Overhead Expense 2,670,565

    2,823,938

    2,965,879

    Operating Expense 924,736

    1,018,438

    1,047,518

    Acc. Payable - Beginning -

    977,901

    867,591

    - Ending (977,901)

    (867,591)

    (860,222)Corporate Income Tax 2,146,894

    2,566,775

    2,539,137

    Total Cash Outflow -

    16,499,106

    16,930,557

    16,882,564

    Cash Flow from Operating Activities -

    -

    3,956,769

    8,734,443

    9,206,561

    Cash Flow from Financing Activities

    Cash InflowPaid in Capital 11,000,000

    Deposit from KMK Shareholders 1,524,660

    -

    -

    KMK Bank Loan 3,557,540

    -

    -

    KI of Shareholders -

    1,771,584

    KI Effective 5,891,395

    14,774,500

    -

    -

    KI IDC 107,076

    841,431

    -

    -

    -

    Total Cash Inflow 16,998,470

    17,387,515

    5,082,200

    -

    -

    Aru s Kas Kelu ar Dari Akt ivi tas Pem biay aan

    Pembangunan Pabrik 9,228,416

    24,024,509

    -

    Pembayaran pokok KMK -

    -

    -

    Pembayaran bunga KMK 142,302

    284,603

    284,603Pembayaran pokok KI 1,032,000

    3,100,000

    3,720,000

    Pembayaran bunga KI 1,622,312

    1,477,712

    1,211,112

    Pembayaran pokok KI IDC 47,425

    142,276

    170,731

    Pembayaran bunga KI IDC 36,755

    67,818

    55,582

    Total Cash Outflow 9,228,416

    24,024,509

    2,880,793

    5,072,409

    5,442,028

    Cash Outf low f rom Financing Activ i ties 7,770,054

    (6,636,994)

    2,201,407

    (5,072,409)

    (5,442,028)

    Cash Increase (Decrease) 7,770,054

    (6,636,994)

    6,158,176

    3,662,034

    3,764,532

    Beginning Cash Flow 0 7,770,054

    1,133,060

    7,291,236

    10,953,271

    Cash Ending Balance 7,770,054

    1,133,060

    7,291,236

    10,953,271

    14,717,803

    Description

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    55/96

    55

    Bab 7

    ANALISA KELAYAKAN PROYEK

    7.1 Pengertian Analisa Kelayakan Proyek

    Kelayakan suatu proyek biasanya diukur dengan

    empat macam kelayakan, yaitu Kelayakan teknis,

    kelayakan ekonomi dan finansial, kelayakan politis,

    dan kelayakan administratif. Keempat kelayakan ini

    diprediksi sebelum suatu proyek dijalankan.

    Kelayakan teknis berkaitan dengan pertanyaan

    apakah secara teknis, proyek tersebut dapat

    dilaksanakan? Misal: apakah jembatan yang

    diusulkan dapat menahan beban lalu lintas yang akan

    terjadi diatasnya? Kelayakan ekonomi dan finansial

    berkaitan dengan biaya dan keuntungan, sedangkan

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    56/96

    56

    kelayakan politis berkaitan dengan perkiraan

    pengaruh proyek terhadap berbagai peran atau

    kekuatan politik di masyarakat dan pemerintahan

    yang terkait dengan proyek tersebut. Kelayakan

    administratif mengukur apakah proyek tersebut dapat

    diimplementasikan dalam sistem administrasi

    pemerintahan yang ada. Dalam buku kita hanya

    akan merngkaji kelayakan secara financial saja.

    Kelayakan Ekonomi dan Finansial

    Salah satu alasan mengapa disiplin ekonomi

    mencapai kepopulerannya dalam analisis kebijakan

    adalah karena mempunyai konsep-konsep yang

    terukur. Analis dan pengambil keputusan lebih

    menyukai analisis dan informasi yang "keras" yang

    dapat dikomunikasikan dengan istilah-istilah

    kuantitatif. Tiga konsep yang sering dijumpai dalam

    kelayakan ekonomi, yaitu: kriteria yang terlihat danyang tidak terlihat, dapat atau tidak dapat diukur

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    57/96

    57

    secara moneter, dan langsung atau tak langsung

    diukur dengan analisis biaya-keuntunga (cost benefit

    analysis).

    Secara umum, biaya dan keuntungan yang terlihat

    (tangible) adalah yang bisa dihitung dengan jelas.

    Biaya dan keuntungan yang dapat diukur secara

    moneter (moneterizable) bahkan lebih jauh lagi, yaitu

    dapat dinyatakan dalam ukuran satuan uang (misal:

    Rupiah); hal ini dimungkinkan karena kita dapat

    mengukurnya di pasaran. Dalam hal langsung atau

    tidak langsung, tergantung pada tujuan utama proyek.

    Keuntungan yang menjadi tujuan utama merupakan

    pengaruh langsung. Contoh, pembangunan

    bendungan dengan pembangkit tenaga listrik

    mempunyai pengaruh langsung (direct) yaitu

    bertambahnya tenaga listrik (yang dapat diukur

    secara moneter), disamping itu, mempunyai pengaruh

    tak langsung (indirect) yaitu menigkatnya kegiatan

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    58/96

    58

    rekreasi dan perikanan (yang juga dapat diukur secara

    moneter).

    Pengaruh negatif tak langsung juga dapat muncul,

    misal dalam contoh bendungan di atas, yaitu

    tenggelamnya lahan pertanian menjadi bendungan.

    Di samping itu, dikenal juga biaya peluang

    (opportunity cost), yaitu selisih nilai yang didapat

    bila tidak ada proyek dengan nilai yang didapat

    setelah terkena proyek. Misal, nilai lahan sebelum

    ada proyek sebesar Rp. 5 juta,sedangkan setelah

    terkena proyek menjadi Rp. 2 juta, maka biaya

    peluangnya adalah Rp. 3 juta Efisiensi ekonomis

    berkaitan dengan pemakaian sumber daya (biaya)

    yang ada dalam mencapai keuntungan yang

    maksimal (maksimal dari segi kepuasan

    masyarakat).Catatan: efiseinsi dan efektivitas

    berkaitan tapi tidak boleh dicampur-adukkan. Sebuah

    proyek bisa efisien (hemat dalam pembiayaan), tapi

    mungkin tidak efektif (tidak mencapai tujuan).

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    59/96

    59

    Cara yang populer untuk mengukur efisiensi adalah

    analisis perbandingan biaya lawan keuntungan (cost-

    benefit analysis). Proyek efisien bila nilai keuntungan

    yang (dapat) diperoleh melebihi nilai biaya yang(akan) dikeluarkan. Hal yang perlu diingat dalam

    mengukur keuntungan proyek adalah keterbatasan

    sumber daya (untuk dipakai bersama -sama oleh

    banyak proyek). Bila mengukur proyek satu per satu,

    maka mungkin layak, tapi bila dikaji pemakaian

    bersama sumber daya, mungkin sekali tidak layak

    (kehabisan sumber daya).

    Profitabilitas (profitability) merupakan salah satu

    ukuran yang dipakai pemerintah daerah dalam

    mengkaji usulan proyek atau program. Ukuran ini

    memperlihatkan selisih antara pendapatan yang akan

    diterima pemerintah dikurangi biaya yang harus

    dikeluarkan oleh pemerintah berkaitan dengan proyek

    yang diusulkan. Bila berkaitan dengan

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    60/96

    60

    proyekpembangunan fisik (misal: perumahan/ real-

    estat), profitabilitas ini biasa disebut sebagai analisis

    dampak fiskal (fiscal impact analysis).

    Efektivitas biaya merupakan ukuran lain, yang berarti

    dapat mencapai tujuan dengan biaya yang minimal.

    Dalam hal ini, semua upaya yang dapat dianggap

    mencapai tujuan diperbandingkan dalam hal biaya

    yang dikeluarkan. Salah satu yang paling sedikit

    memerlukan biaya itulah yang paling tinggi efektif

    biayanya.

    7.2

    Cara Mengitung Analisa Kelayakan

    Proyek

    Analisa kelayakan proyek dimaksudkan untuk

    mengetahui kelayakan proyek ditinjau dari berbagai

    indikator investasi seperti IRR, NPV, dan payback

    period.

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    61/96

    61

    a. PerhitunganInternal Rate of Return (IRR)

    Internal Rate of Return adalah tingkat balikan suatu

    investasi dimana pada saat itu Net Present Value

    adalah 0. Suatu investasi dikatakan layak dan

    menguntungkan untuk dijalankan apabila IRR lebihbesar dari cost of capital yang diasumsikan.

    b. PerhitunganNet Present Value(NPV)

    Net Present Value adalah selisih antara serangkaian

    penerimaan di masa yang akan datang setelah dinilai

    saat ini (menggunakan discount factor) dengan

    pengeluaran (investasi) yang dilakukan pada saat ini.

    Suatu investasi dikatakan layak dan menguntungkan

    untuk dijalankan apabila NPV menunjukkan angka

    positif.

    c. Payback Period

    Analisa payback period adalah untuk mengetahui

    berapa lama suatu investasi yang dilakukan akan

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    62/96

    62

    kembali dengan cara mengurangkan investasi dengan

    rangkaianproceed(laba bersih + penyusutan + bunga

    (1-pajak) + nilai sisa) yang akan diterima.

    Berikut ini cara menghitung IRR, NPV dan Pay back

    Period

    Dari table di atas dapat dilihat bahwa :

    DESCRIPTION PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ2008 2010 2011 2012 2013

    Outlay (33,252,925)

    -

    -

    -

    -

    Proceeds

    EAT -

    5,067,753

    6,047,476

    5,982,986

    6,099,294Interest (I-t) -

    1,260,957

    1,281,093

    1,085,908

    676,259

    Depreciation & Amortization -

    1,749,848

    1,749,848

    1,749,848

    1,749,848Book Value

    Proceed (33,252,925)

    8,078,559

    9,078,417

    8,818,743

    8,525,401Outlay - Cash Flow (33,252,925)

    (25,174,366)

    (16,095,949)

    (7,277,206)

    1,248,195

    Internal Return Rate (IRR) 23.84%

    Net Present Value (NPV) @ 9.75% 25,632,809

    Benefit To Cost Ratio (BCR) 1.77

    Payback Period 4 year 10 month

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    63/96

    63

    1. Outlay adalah nilai investasi yang kita

    masukkan dalam suatu proyek, yang didalam

    computer masukkan negative.

    2. Proceeds : terdiri dari EAT ( Earning After

    Tax), interest ( 1- tax), depreciation&

    amortation serta book value. EAT dapat kitaperoleh dari pehitungan rugi laba, juga

    interest atau bunga dapat kita hitung dari

    perhitungan rugi laba dan dikalikan 0.7 ( 1-

    tax=0,3). Perhitungan lainnya adalah

    Depreciation & amortation yang dapat ambil

    sheet tersendiri dalam perhiungan penyusutan.

    Terakhir dari kolom Proceed ini adalah Book

    Value atau nilai buku asset yang biayanya kita

    tempatkan diakhir proyeksi proyek.

    3. Dalam menghitung kelayakan proyek ini kita

    gunakan program spread sheet Excel dari

    Microsoft atau program sejenis. Untuk

    menghitung IRR kita akan sorot Baris (row)

    proceed dari tahun 1 s.d tahun n = tergantung

    umur proyek diperhitungkan. Dengan

    menggunakan rumus @IRR ( Bx1..Yxn),

    maka secara otomatis kita akan dapatkannilai IRR dari proyek tersebut .

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    64/96

    64

    4. Sedangkan untuk menghitung NPV,

    sebelumnya kita hitung discount factor.

    Dalam menghitung discount factor banyak

    teori yang digunakan, namun dalam buku ini

    kita menggunakan WACC seperti

    perhitungan berikut ini :5.

    Dari table di atas dapat dilihat bahwa WACC

    diperoleh dari komposisi pembiayaan dana

    sendiri dan dana bank serta dikaitkan denganresiko masing-masing pihak. Dari table di atas

    terlihat DF untuk proyek di atas diperhitung

    sebesar 9,75% yan berasal dari :

    - Loan 65% X 8 % ( suku bunga kredit)

    = 5,20%

    - Self Financing 35% x 13% ( bunga

    deposito + resiko) = 4.55%

    Sources of Fund Total Proportion Average DFInterest

    Loan 21,614,401 65.00% 8.00% 5.20%Self Finance 11,638,524 35.00% 13.00% 4.55%Total 33,252,925 100.00%

    Weighted Average Cost of Capital (WACC) 9.75%

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    65/96

    65

    - Total =

    9.75%

    Setelah Discount Factor kita dapatkan maka

    kita hitung NPV sebagai berikut @NPV

    (9,75%; Bx.Yx..), maka secara otomatis

    kita akan dapatkan nilai NPV proyek tersebut.

    6. Sedangkan untuk menghitung Pay Back

    Period, yaitu menghitung lama kembalinya

    modal adalah dengan menghitung total nilai

    kembalian dari investasi ditambah

    pemasukan tiap tahun, seperti contoh dibawah

    ini :

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    66/96

    66

    LLaammppiirraannPPeerrhhiittuunnggaannKKeeuuaannggaann

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    67/96

    67

    Appendix 1 AssumptionAppendix 2 Investment Cost BudgerAppendix 3 Schedule of DevelopmentAppendix 4 Project Financing ScheduleAppendix 5 Projected Balance SheetAppendix 6 Profit / Loss ProjectionAppendix 7 Cash Flow ProjectionAppendix 8 Calculation of DepreciationAppendix 9 Calculation of Working CapitalAppendix 10 Schedule of Installment of KMK

    Appendix 11 Schedulue of Effective KI Installment

    Appendix 12 Schedule of KI IDC Installment

    Appendix 13 Production Plan

    Appendix 14 Projected Sales

    Appendix 15 Calculation of Cost of Goods Sold

    Appendix 16 Raw Material Requirement (Ton)

    Appendix 17 Raw Material Requirement Cost

    Appendix 18 Supporting Material Requirement

    Appendix 19 Supporting Material Cost

    Appendix 20 Factory Overhead

    Appendix 21 Marketing Expense

    Appendix 22 General and Administrative Expense

    Appendix 23 Calculation of Salary Expense

    Appendix 24 Ratio Analysis

    Appendix 25 Project Feasibility Analysis

    Appendix 26 Calculation of Discount Rate

    Appendix 27 Sensitivity Analysis

    Appendix 28 Debt Covered Service Ratio Analysis

    PT Perencana

    Feasibility Study of th e Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    68/96

    68

    Appen dix 1

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT PerencanaAssu mpti on

    In USD

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

    USD Rate 9,500

    9,500

    9,500

    9,500

    9,500

    Increase of Selling Price 0% 0% 0% 0% 0%

    Increase of Salary Expense 5% 5% 5% 5% 5%

    Increase of Raw Material Price 2% 2% 2% 2% 2%Increase of Support Raw Material Price 5% 5% 5% 5% 5%Repair & Maintenance 5% 5% 5% 5% 5%Recycling Water Treatment 5% 5% 5% 5% 5%

    Buying Price

    - Molasses 55.00 56.10

    57.22

    58.37

    59.53- Casava 0.00 -

    -

    -

    -

    Selling PriceEthanol 580 580

    580

    580

    580

    Material Requirement Per Ton

    - Molasses 3.50

    3.50

    3.50

    3.50

    3.50

    Raw Material Usage Percentage- Molasses 100% 100% 100% 100% 100%

    Supporting Material Requirement (Kg)

    - U r e a (Fermentation) 3.33 3.33 3.33 3.33 3.33- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation) 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00- Antifoam(Fermentation) 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50Water Use Composition

    - Lake Water 100% 100% 100% 100% 100%- Spring Water 0% 0% 0% 0% 0%

    Supporting Material Price (USD/Kg)

    - U r e a (Fermentation) 0.13

    0.133

    0.139

    0.146

    0.154- Posphat Acid/H3PO4 (Fermentation) 0.67

    0.704

    0.739

    0.776

    0.814

    - Antifoam(Fermentation) 2.10

    2.205

    2.315

    2.431

    2.553Water Price /M3

    - Lake Water 0.37

    0.387

    0.406

    0.426

    0.448Water Price /M3 0.37

    0.39

    0.41

    0.43

    0.45

    Coal/Kl ethanol 0.047

    0.049

    0.051

    0.054

    0.057Toll Fee/KL 3.00

    3.150

    3.308

    3.473

    3.647

    Transport Expense for Molasses/Kg 0.007

    0.007

    0.007

    0.008

    0.008

    Other ProductRaw Material Vertilizer (180 m3/day) 0 0 0 0 0

    Interest Rate (%) p.a 8.0%

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    69/96

    69

    Appendix 2

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT Perencana

    Investment Cost Budger

    In USD

    Description USD

    Land (60.000 M2 @ Rp. 417,000/M2) 2,633,684

    Buildings & Other Facilities, including : 9,280,000

    - Civil & Architecture Work 4,700,000

    - Storage section 2,200,000- Piping, figting, Water Treatment, Electriical Syncronisation 2,380,000

    Machinery & Equipments, including : 18,230,000

    - Equipment 13,080,000- Erection & Commissioning 3,500,000

    - Packing & Forwarding, Transportation, Insurance 1,650,000

    Electric & Instrument Work, including : 1,650,000

    - Equipment 1,650,000- Erection Work

    Pre Operating Cost, including : -

    - Training Work

    - Over head & Profit (10%)

    TOTAL INVESTMENT 31,793,684

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    70/96

    70

    Appendix 3

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT Perencana

    Schedule of Development

    In USD

    2008 2009

    Uraian TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

    Land (60.000 M2 @ Rp. 417,000/M2) 100.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

    Buildings & Other Facilities, including :

    - Civil & Architecture Work 10.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 10.00%

    - Storage section 10.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 10.00%

    - Piping, figting, Water Treatment, Electriical Syncronisation 10.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 10.00%

    Machinery & Equipments, including :

    - Equipment 0.00% 20.00% 20.00% 25.00% 25.00% 10.00%

    - Erection & Commissioning 0.00% 20.00% 20.00% 25.00% 25.00% 10.00%

    - Packing & Forwarding, Transportation, Insurance 0.00% 20.00% 20.00% 25.00% 25.00% 10.00%

    Electric & Instrument Work, including :

    - Equipment 0.00% 0.00% 20.00% 30.00% 40.00% 10.00%

    - Erection Work 0.00% 0.00% 20.00% 30.00% 40.00% 10.00%

    Pre Operating Cost, including :

    - Training Work 0.00% 0.00% 30.00% 30.00% 40.00% 0.00%

    - Over head & Profit (10%) 10.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 10.00%

    TOTAL INVESTMENT

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    71/96

    71

    Appendi x 4

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT PerencanaProject Financing ScheduleIn USD

    2008 2008

    Description Total TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

    Land (60.000 M2 @Rp. 417,000/M2) 2,633,684

    2,633,684

    -

    -

    -

    -

    -

    Buildings & Other Facilities, including : 9,280,000

    928,000

    1,856,000

    1,856,000

    1,856,000

    1,856,000

    928,000

    - Civil &Architecture Work 4,700,000

    470,000

    940,000

    940,000

    940,000

    940,000

    470,000

    - Storage section 2,200,000

    220,000

    440,000

    440,000

    440,000

    440,000

    220,000

    - Piping, figting, Water Treatment, Electriical Syncronisation 2,380,000

    238,000

    476,000

    476,000

    476,000

    476,000

    238,000

    Machinery &Equipments, including : 18,230,000

    -

    3,646,000

    3,646,000

    4,557,500

    4,557,500

    1,823,000

    - Equipment 13,080,000

    -

    2,616,000

    2,616,000

    3,270,000

    3,270,000

    1,308,000

    - Erection &Commissioning 3,500,000

    -

    700,000

    700,000

    875,000

    875,000

    350,000

    - Packing &Forwarding, Transportation, Insurance 1,650,000

    -

    330,000

    330,000

    412,500

    412,500

    165,000

    Electric & Instrument Work, including : 1,650,000

    -

    -

    330,000

    495,000

    660,000

    165,000

    - Equipment 1,650,000

    -

    -

    330,000

    495,000

    660,000

    165,000

    - Erection Work -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Pre Operating Cost, including : -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    - Training Work -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    - Over head &Profit (10%) -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Total 31,793,684

    3,561,684

    5,502,000

    5,832,000

    6,908,500

    7,073,500

    2,916,000

    Composition of Investment Financing

    - Internal Fund 11,127,789

    1,246,589

    1,925,700

    2,041,200

    2,417,975

    2,475,725

    1,020,600

    - Bank Fund 20,665,895

    2,315,095

    3,576,300

    3,790,800

    4,490,525

    4,597,775

    1,895,400

    Total 31,793,684

    3,561,684

    5,502,000

    5,832,000

    6,908,500

    7,073,500

    2,916,000

    IDC 1,459,241

    46,302

    118,430

    195,785

    288,141

    383,842

    426,740

    Composition of IDC Financing

    - Internal Fund 510,734

    16,206

    41,450

    68,525

    100,849

    134,345

    149,359

    - Bank Fund 948,507 30,096 76,979 127,261 187,292 249,498 277,381Total 1,459,241

    46,302

    118,430

    195,785

    288,141

    383,842

    426,740

    Total Composition of Investment Financing- Internal Fund 11,638,524

    1,262,795

    1,967,150

    2,109,725

    2,518,824

    2,610,070

    1,169,959

    - Bank Fund 21,614,401

    2,345,191

    3,653,279

    3,918,061

    4,677,817

    4,847,273

    2,172,781

    Total 33,252,925

    3,607,986

    5,620,430

    6,027,785

    7,196,641

    7,457,342

    3,342,740

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    72/96

    72

    Appen dix 5

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT PerencanaProjected Balance Sheet

    In USD

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Description 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    ASSETSCurrent Assets- Cash and Cash Equivalent 7,770,054

    1,133,060

    7,291,236

    10,953,271

    14,717,803

    9,504,186

    17,185,465

    - Accounts Receivable -

    1,859,625

    2,164,125

    2,175,000

    2,175,000

    2,175,000- Raw Material Inventory 2,598,750

    2,945,250

    3,004,155

    3,064,238

    3,125,523

    - Supporting Material Inventory 7,226

    8,430

    8,852

    9,295

    9,759- Finished Goods Inventory 1,174,500

    1,305,000

    1,305,000

    1,305,000

    1,305,000

    -Total Current Assets 7,770,054

    1,133,060

    12,931,337

    17,376,076

    21,210,810

    16,057,719

    23,800,747

    Fixed Assets- Cost 9,228,416

    33,252,925

    33,252,925

    33,252,925

    33,252,925

    33,252,925

    33,252,925

    - Accumulated Depreciation -

    -

    (1,749,848)

    (3,499,696)

    (5,249,545)

    (6,999,393)

    (8,749,241)Book Value 9,228,416

    33,252,925

    31,503,077

    29,753,229

    28,003,381

    26,253,532

    24,503,684

    Total Assets 16,998,470

    34,385,986

    44,434,415

    47,129,305

    49,214,190

    42,311,251

    48,304,431

    LIABILITIES AND EQUITYCurrent Liabilities

    - KMK bank loan 3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540- Accounts Payable -

    977,901

    867,591

    860,222

    880,554

    901,450

    - KMK Shareholders Loan 1,524,660

    1,524,660

    1,524,660

    1,524,660

    1,524,660- Tax payables -

    -

    -

    -

    -

    - Accrual Costs -

    -

    -

    -

    -Total Current Liabilities -

    6,060,101

    5,949,791

    5,942,422

    5,962,754

    5,983,650

    Long TermLiabili ties

    - Effect ive KI bank loan 5,891,395

    20,665,895

    19,633,895

    16,533,895

    12,813,895

    -

    -- IDC KI bank loan 107,076

    948,507

    901,081

    758,805

    588,074

    379,403

    94,851

    - Shareholders Loan -

    1,771,584

    1,771,584

    1,771,584

    1,771,584

    1,771,584

    1,771,584

    Total Long TermLiabilities 5,998,470

    23,385,986

    22,306,560

    19,064,284

    15,173,553

    2,150,987

    1,866,435

    Equity

    - Paid in Capital 11,000,000

    11,000,000

    11,000,000

    11,000,000

    11,000,000

    11,000,000

    11,000,000- Planned Paid in Capital -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    - Retained Earning (Loss) -

    -

    5,067,753

    11,115,229

    17,098,216

    23,197,510- Current Profit (Loss) -

    5,067,753

    6,047,476

    5,982,986

    6,099,294

    6,256,837

    Total Equity 11,000,000

    11,000,000

    16,067,753

    22,115,229

    28,098,216

    34,197,510

    40,454,347

    Total Liabilities and Equity 16,998,470

    34,385,986

    44,434,415

    47,129,305

    49,214,190

    42,311,251

    48,304,431

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    73/96

    73

    Appen dix 6

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - JatimPT Perencana

    Profit / Loss Projection

    In USD

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Description 2010 2011 2012 2013 2014

    Revenue from Sales

    - Ethnaol 22,315,500

    25,969,500

    26,100,000

    26,100,000

    26,100,000

    Ethanol 22,315,500

    25,969,500

    26,100,000

    26,100,000

    26,100,000

    Cost of Goods Sold 10,624,900

    12,756,829

    13,229,213

    13,620,299

    14,025,533

    Operating Profit 11,690,600

    13,212,671

    12,870,787

    12,479,701

    12,074,467

    Operating Expense

    - Marketing Expense 211,997

    246,710

    247,950

    247,950

    247,950- General and Administrative Expense 712,739

    771,727

    799,568

    827,541

    856,912

    - Depreciation 1,749,848

    1,749,848

    1,749,848

    1,749,848

    1,749,848

    Total Operating Expense 2,674,584

    2,768,286

    2,797,367

    2,825,339

    2,854,710

    Operating Profit (Loss) 9,016,015

    10,444,385

    10,073,421

    9,654,361

    9,219,757

    Other Income (Expense)

    Interest Expense (1,801,368)

    (1,830,133)

    (1,551,297)

    (966,084)

    (306,419)Total Other Income (Expense) (1,801,368)

    (1,830,133)

    (1,551,297)

    (966,084)

    (306,419)

    Profit (Loss) Before Tax 7,214,648

    8,614,252

    8,522,123

    8,688,278

    8,913,338

    Estimated Income Tax 2,146,894

    2,566,775

    2,539,137

    2,588,983

    2,656,501

    Net Income (Loss) After Tax 5,067,753

    6,047,476

    5,982,986

    6,099,294

    6,256,837

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    74/96

    74

    Appendi x 7

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT Perencana

    Cash Flow Projection

    In USDPROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    Cash Flow from Operating Activities

    Sales

    - Ethanol 22,315,500

    25,969,500

    26,100,000

    26,100,000

    26,100,000

    Acc. Receivable - Beginning - Beginning -

    1,859,625

    2,164,125

    2,175,000

    2,175,000

    - Ending (1,859,625)

    (2,164,125)

    (2,175,000)

    (2,175,000)

    (2,175,000)

    Total Cash Inflow -

    20,455,875

    25,665,000

    26,089,125

    26,100,000

    26,100,000

    Cash Outflow

    Purchase of RawMaterial 11,640,873

    10,308,727

    10,216,016

    10,454,675

    10,699,825

    Purchase of Supporting Material 93,939

    102,369

    106,644

    111,977

    117,576

    Overhead Expense 2,670,565

    2,823,938

    2,965,879

    3,114,173

    3,269,882

    Operating Expense 924,736

    1,018,438

    1,047,518

    1,075,491

    1,104,862

    Acc. Payable - Beginning -

    977,901

    867,591

    860,222

    880,554

    - Ending (977,901)

    (867,591)

    (860,222)

    (880,554)

    (901,450)Corporate Income Tax 2,146,894

    2,566,775

    2,539,137

    2,588,983

    2,656,501

    Total Cash Outflow -

    16,499,106

    16,930,557

    16,882,564

    17,324,967

    17,827,750

    Cash Flow from Operating Activities -

    -

    3,956,769

    8,734,443

    9,206,561

    8,775,033

    8,272,250

    Cash FlowfromFinancing ActivitiesCash Inflow

    Paid in Capital

    11,000,000

    Deposit fromKMKShareholders 1,524,660

    -

    -

    -

    -

    KMKBank Loan 3,557,540

    -

    -

    -

    -

    KI of Shareholders -

    1,771,584

    KI Effective 5,891,395

    14,774,500

    -

    -

    KI IDC 107,076

    841,431

    -

    -

    -

    Total Cash Inflow 16,998,470

    17,387,515

    5,082,200

    -

    -

    -

    -

    Arus K as Keluar Dari Akti vitas Pem biayaan

    Pembangunan Pabrik 9,228,416

    24,024,509

    -

    Pembayaran pokok KMK -

    -

    -

    -

    -

    Pembayaran bunga KMK 142,302

    284,603

    284,603

    284,603

    284,603

    Pembayaran pokok KI 1,032,000

    3,100,000

    3,720,000

    12,813,895

    -

    Pembayaran bunga KI 1,622,312

    1,477,712

    1,211,112

    640,695

    -

    Pembayaran pokok KI IDC 47,425

    142,276

    170,731

    208,671

    284,552

    Pembayaran bunga KI IDC 36,755

    67,818

    55,582

    40,786

    21,816

    Total Cash Outflow 9,228,416

    24,024,509

    2,880,793

    5,072,409

    5,442,028

    13,988,650

    590,971

    Ca sh O ut fl ow f ro m F in an ci ng A ct iv it ie s 7 ,770 ,0 54

    (6,636,994)

    2,201,407

    (5,072,409)

    (5,442,028)

    (13,988,650)

    (590,971)Cash Increase (Decrease) 7,770,054

    (6,636,994)

    6,158,176

    3,662,034

    3,764,532

    (5,213,617)

    7,681,279

    Beginning Cash Flow 0 7,770,054

    1,133,060

    7,291,236

    10,953,271

    14,717,803

    9,504,186

    Cash Ending Balance 7,770,054

    1,133,060

    7,291,236

    10,953,271

    14,717,803

    9,504,186

    17,185,465

    Description

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    75/96

    75

    Appendi x 8

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT Perencana

    Calculation of Depreciation

    In USDPROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Description 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    Addit ion (Deduct ion)

    Land 2,633,684

    -

    Buildings & Other Facilities 2,784,000

    6,496,000

    Machinery & Equipments 3,646,000

    14,584,000

    Electric &Instrument Work -

    1,650,000

    Pre Operating Cost -

    -

    IDC 164,732

    1,294,509

    Total 9,228,416

    24,024,509

    -

    -

    -

    -

    -

    Accu mulated Cos t

    Land 2,633,684

    2,633,684

    2,633,684

    2,633,684

    2,633,684

    2,633,684

    2,633,684

    Buildings & Other Facilities 2,784,000

    9,280,000

    9,280,000

    9,280,000

    9,280,000

    9,280,000

    9,280,000

    Machinery & Equipments 3,646,000

    18,230,000

    18,230,000

    18,230,000

    18,230,000

    18,230,000

    18,230,000

    Electric &Instrument Work -

    1,650,000

    1,650,000

    1,650,000

    1,650,000

    1,650,000

    1,650,000

    Pre Operating Cost -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    IDC 164,732

    1,459,241

    1,459,241

    1,459,241

    1,459,241

    1,459,241

    1,459,241

    Total 9,228,416

    33,252,925

    33,252,925

    33,252,925

    33,252,925

    33,252,925

    33,252,925

    Depreciation per Year

    Land

    Buildings &Other Facilities 464,000

    464,000

    464,000

    464,000

    464,000Machinery &Equipments 911,500

    911,500

    911,500

    911,500

    911,500Electric &Instrument Work 82,500

    82,500

    82,500

    82,500

    82,500Pre Operating Cost -

    -

    -

    -

    -

    IDC 291,848

    291,848

    291,848

    291,848

    291,848Total -

    -

    1,749,848

    1,749,848

    1,749,848

    1,749,848

    1,749,848

    Accu mulati on Depreciat ion

    Land -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    Buildings & Other Facilities -

    -

    464,000

    928,000

    1,392,000

    1,856,000

    2,320,000

    Machinery &Equipments -

    -

    911,500

    1,823,000

    2,734,500

    3,646,000

    4,557,500

    Electric &Instrument Work -

    -

    82,500

    165,000

    247,500

    330,000

    412,500Pre Operating Cost -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    IDC -

    -

    291,848

    583,696

    875,545

    1,167,393

    1,459,241

    Total -

    -

    1,749,848

    3,499,696

    5,249,545

    6,999,393

    8,749,241

    Book Value of Fixed Assets

    Land 2,633,684

    2,633,684

    2,633,684

    2,633,684

    2,633,684

    2,633,684

    2,633,684

    Buildings & Other Facilities 2,784,000

    9,280,000

    8,816,000

    8,352,000

    7,888,000

    7,424,000

    6,960,000

    Machinery & Equipments 3,646,000

    18,230,000

    17,318,500

    16,407,000

    15,495,500

    14,584,000

    13,672,500

    Electric &Instrument Work -

    1,650,000

    1,567,500

    1,485,000

    1,402,500

    1,320,000

    1,237,500

    Pre Operating Cost -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    IDC 164,732

    1,459,241

    1,167,393

    875,545

    583,696

    291,848

    -

    Total 9,228,416

    33,252,925

    31,503,077

    29,753,229

    28,003,381

    26,253,532

    24,503,684

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    76/96

    76

    App endi x 9

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT PerencanaCalculation of Working Capital

    In USDDescription Assumption Total

    (USD)

    Working Capital Required

    1. Raw Material Inventory of Molases 4 Bulan 2,598,750

    2. Persediaan Batubara 2 Bulan 420,000

    3. Average Raw Material Inventory 1 Bulan 7,2264. Average Finished Goods Inventory 0.5 Bulan 1,174,500

    5. Accounts Receivable 1 Bulan 1,859,625

    6. Accounts Payable 1 Bulan (977,901)

    Total Working Capital Requirement 5,082,200

    Financing Composition

    - Internal Fund 30% 1,524,660- Bank Loan Fund 70% 3,557,540

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    77/96

    77

    Appen dix 10

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT PerencanaSchedule of Installment of KMKLoan Balance 3,557,540

    Loan Type KMK

    Interest 8.00%

    Description Year Year Year Year Year Year Year 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

    DrawdownQuarter I

    Quarter II 3,557,540

    Quarter III

    Quarter IV

    Total 3,557,540

    -

    Principal InstallmentQuarter I -

    -

    -

    -

    -

    -

    889,385

    Quarter II -

    -

    -

    -

    -

    -

    889,385

    Quarter III -

    -

    -

    -

    -

    -

    889,385

    Quarter IV -

    -

    -

    -

    -

    -

    889,385

    Total -

    -

    -

    -

    -

    -

    3,557,540

    Loan BalanceQuarter I -

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    2,668,155

    Quarter II 3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    1,778,770Quarter III 3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    889,385

    Quarter IV 3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    3,557,540

    -

    Interest Payment

    Quarter I -

    71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    Quarter II -

    71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    53,363

    Quarter III 71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    35,575

    Quarter IV 71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    71,151

    17,788

    Total 142,302

    284,603

    284,603

    284,603

    284,603

    284,603

    177,877

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    78/96

    78

    App endi x 11

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT PerencanaSchedulue of Effective KI Installment

    Loan Balance 20,665,895

    Loan Type KIInterest 8.00%

    Description Year Year Year Year Year Year

    2008 2009 2010 2011 2012 2013

    Drawdown

    Quarter I 3,790,800

    -

    Quarter II 4,490,525

    -

    Quarter III 2,315,095

    4,597,775

    -

    Quarter I 3,576,300

    1,895,400

    -

    Total 5,891,395

    14,774,500

    -

    Principal InstallmentQuarter I -

    258,000

    775,000

    930,000

    3,203,474

    Quarter II -

    258,000

    775,000

    930,000

    3,203,474

    Quarter III -

    258,000

    775,000

    930,000

    3,203,474

    Quarter I -

    258,000

    775,000

    930,000

    3,203,474

    Total -

    -

    1,032,000

    3,100,000

    3,720,000

    12,813,895

    Loan BalanceQuarter I -

    9,682,195

    20,407,895

    18,858,895

    15,603,895

    9,610,421

    Quarter II -

    14,172,720

    20,149,895

    18,083,895

    14,673,895

    6,406,947

    Quarter III 2,315,095

    18,770,495

    19,891,895

    17,308,895

    13,743,895

    3,203,474

    Quarter I 5,891,395

    20,665,895

    19,633,895

    16,533,895

    12,813,895

    -

    interestQuarter I -

    413,318

    392,678

    330,678

    256,278

    Quarter II -

    408,158

    377,178

    312,078

    192,208

    Quarter III -

    402,998

    361,678

    293,478

    128,139

    Quarter I -

    397,838

    346,178

    274,878

    64,069

    Total -

    1,622,312

    1,477,712

    1,211,112

    640,695

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    79/96

    79

    Appen dix 12

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT PerencanaSchedule of KI IDC InstallmentLoan Balance 948,507

    Loan Type

    KI IDC

    Interest 8.00%

    Description Year Year Year Year Year Year Year Year 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

    DrawdownQuarter I 127,261

    -

    Quarter II 187,292

    -Quarter III 30,096

    249,498

    -

    Quarter IV 76,979

    277,381

    -Total 107,076

    841,431

    -

    Principal InstallmentQuarter I -

    11,856

    35,569

    42,683

    52,168

    71,138

    23,713

    Quarter II -

    11,856

    35,569

    42,683

    52,168

    71,138

    23,713Quarter III -

    11,856

    35,569

    42,683

    52,168

    71,138

    23,713

    Quarter IV -

    11,856

    35,569

    42,683

    52,168

    71,138

    23,713Total - -

    47,425

    142,276

    170,731

    208,671

    284,552

    94,851

    Loan BalanceQuarter I - 234,336

    936,650

    865,512

    716,123

    535,906

    308,265

    71,138Quarter II - 421,628 924,794 829,943 673,440 483,738 237,127 47,425Quarter III 30,096

    671,125

    912,938

    794,374

    630,757

    431,571

    165,989

    23,713

    Quarter IV 107,076

    948,507

    901,081

    758,805

    588,074

    379,403

    94,851

    -

    Interest Payment

    Quarter I -

    -

    18,022

    15,176

    11,761

    7,588

    1,897Quarter II -

    -

    17,310

    14,322

    10,718

    6,165

    1,423

    Quarter III -

    18,496

    16,599

    13,469

    9,675

    4,743

    949Quarter IV -

    18,259

    15,887

    12,615

    8,631

    3,320

    474

    Total -

    36,755

    67,818

    55,582

    40,786

    21,816

    4,743

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    80/96

    80

    Appen dix 13

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT Perencana

    Production Plan

    In USD

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Description unit 2010 2011 2012 2013 2014Installed Capacity / Year KL 45,000

    45,000

    45,000

    45,000

    45,000

    Total Operating Day / Year day 300 300 300 300 300

    Production Capacity/day :

    - Fuel Grade Alcohol KL 150.00 150.00 150.00 150.00 150.00

    Capacity Utilization % 90% 100% 100% 100% 100%

    Productions / day

    - Fuel Grade Alcohol KL 135.00 150.00 150.00 150.00 150.00

    Productions / year

    - Fuel Grade Alcohol KL 40,500 45,000 45,000 45,000 45,000

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    81/96

    81

    App endix 14

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection i n Gresik - Jatim

    PT PerencanaProjected SalesIn USD

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Description 2010 2011 2012 2013 2014

    Ethanol :

    - Net Produc tion to sale (KL) 40,500 45,000 45,000 45,000 45,000

    - Inventory (KL)

    - Beginning 0 2,025 2,250 2,250 2,250- Ending 2,025

    2,250

    2,250

    2,250

    2,250

    - Sales (KL) 38,475 44,775 45,000 45,000 45,000

    - Selling Price (USD/KL) 580

    580

    580

    580

    580

    - Revenue (USD) 22,315,500

    25,969,500

    26,100,000

    26,100,000

    26,100,000

    Methane Gas :

    - Penjualan (Nm3) - - - - -

    - Harga Jual (USD/Nm3) 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11

    - Penerimaan (USD) - - - - -

    Total Pendapatan (USD) 22,315,500 25,969,500 26,100,000 26,100,000 26,100,000

    - Revenue (000 USD) 22,316 25,970 26,100 26,100 26,100

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    82/96

    82

    Appen dix 15

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT Perencana

    Calculation of Cost of Goods SoldIn USD

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Description 2010 2011 2012 2013 2014

    Raw material inventory beginning balance - 2,598,750 2,945,250 3,004,155 3,064,238Raw material purchase 11,640,873

    10,308,727

    10,216,016

    10,454,675

    10,699,825

    Raw material ready to be used 11,640,873

    12,907,477

    13,161,266

    13,458,830

    13,764,063

    Raw material inventory ending balance (2,598,750)

    (2,945,250)

    (3,004,155)

    (3,064,238)

    (3,125,523)

    Raw Material Use 9,042,123

    9,962,227

    10,157,111

    10,394,592

    10,638,540

    Supporting material inventory beginning balance -

    7,226

    8,430

    8,852

    9,295Supporting material purchase 93,939

    102,369

    106,644

    111,977

    117,576

    Supporting material ready to be used 93,939

    109,595

    115,075

    120,829

    126,870

    Supporting material inventory ending balance (7,226)

    (8,430)

    (8,852)

    (9,295)

    (9,759)

    Supporting Material Use 86,713

    101,165

    106,223

    111,534

    117,111

    T ot al Ra w an d Su pp or ti ng Ma ter ia l Us e 9 ,1 28 ,8 35

    10,063,391

    10,263,334

    10,506,126

    10,755,651

    Factory Overhead 2,670,565

    2,823,938

    2,965,879

    3,114,173

    3,269,882

    Finished Goods Inventory beginning balance 1,174,500

    1,305,000

    1,305,000

    1,305,000

    Finished Goods Inventory ending balance (1,174,500)

    (1,305,000)

    (1,305,000)

    (1,305,000)

    (1,305,000)

    Cost of Goods Sold 10,624,900

    12,756,829

    13,229,213

    13,620,299

    14,025,533

  • 7/24/2019 Kelayakan Proyek Ethanol

    83/96

    83

    App endi x 16

    Feasibility Study of the Ethanol Plant Erection in Gresik - Jatim

    PT Perencana

    Raw Material Requirement (Ton)

    Ton

    PROJ PROJ PROJ PROJ PROJ

    Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

    Raw Material Requirement

    - Molasses 141,750

    157,500

    157,500

    157,500

    157,500

    Beginning Inventory

    - Molasses -

    47,250

    52,500

    52,500

    52,500

    Ending Inventory

    - Molasses 47,250

    52,500

    52,500

    52,500

    52,500

    Purchase of Raw Material- Molasses 189,000

    162,750