KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf ·...

54
i KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG SMA N 16 SEMARANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang oleh Nama : Nova Ayu Lisandy NIM : 2302412013 Program Studi : Pendidikan Bahasa Jepang Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf ·...

Page 1: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

i

KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA

JEPANG SMA N 16 SEMARANG

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang

oleh

Nama : Nova Ayu Lisandy

NIM : 2302412013

Program Studi : Pendidikan Bahasa Jepang

Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

ii

Page 3: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

iii

Page 4: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

iv

Page 5: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

� Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al Insyirah:5-6)

� Banyak kegagalan dalam dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak

menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka

menyerah (Thomas Alva Edison)

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Orang tua tercinta (Bapak Nanang Sutrisno dan Ibu

Siti Rodhiah) serta keluarga tersayang

Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes

v

Page 6: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan kasih-Nya sehingga skripsi dengan judul “Kelayakan Butir Soal Pilihan

Ganda Ujian Sekolah Bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang” ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari

dukungan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang

telah memberikan ijin atas penulisan skripsi ini.

2. Dra. Rina Supriatnaningsih, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing

yang telah memberikan fasilitas dalam penulisan skripsi ini.

3. Silvia Nurhayati, M.Pd., Koordinator Prodi Pendidikan Bahasa Jepang yang

telah memberikan fasilitas dalam penulisan skripsi ini.

4. Dyah Prasetiani, S.S., M.Pd, dosen penguji utama yang memberikan

masukan, kritik dan saran hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Dra. Yuyun Rosliyah, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah dengan sabar

dan teliti memberikan bimbingan dan pengarahan hingga terselesaikannya

skripsi ini.

6. Lispridona Diner, S.Pd, M.Pd., dosen pembimbing II yang telah dengan

sabar dan teliti memberikan bimbingan dan pengarahan hingga

terselesaikannya skripsi ini.

vi

Page 7: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

7. Bapak dan ibu dosen prodi Pendidikan Bahasa Jepang yang telah

memberikan wawasan dan ilmunya.

8. Ina Fitriyawati,S.Pd., guru Bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang yang

telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Bapak Nanang Sutrisno dan Ibu Siti Rodhiah, orang tua terkasih yang selalu

memberikan motivasi, doa, dan dukungan baik moral maupun materiil

hingga penulis dapat menyelesaikan studi.

10. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Jepang angkatan 2012.

11. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Semarang, 6 Juni 2017

Penulis

Nova Ayu Lisandy

vii

Page 8: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

SARI

Lisandy, Nova Ayu. 2017. Kelayakan Butir Soal Pilihan Ganda Ujian Sekolah Bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan

Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing 1: Dra. Yuyun Rosliyah, M.Pd. Pembimbing 2: Lispridona

Diner, S.Pd, M.Pd.

Kata kunci: analisis, ujian sekolah, kelayakan soal

Mengevaluasi soal dibutuhkan untuk mengetahui hasil peserta didik dalam

menerima, memahami, dan menguasai pelajaran. Kegiatan pengevaluasian ini

ditunjukkan kepada guru yang berperan penting dalam pembuatan setiap butir soal

pada mata pelajaran tertentu. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap

guru bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang sebagai pembuat soal Ujian

Sekolah belum pernah melakukan analisis butir soal Ujian Sekolah yang telah

dibuat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untu mengetahui tingkat kelayakan dan

faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri

16 Semarang.

Desain penelitian yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data

penelitian ini yaitu soal yang disusun guru mata pelajaran bahasa Jepang yang

berjumlah 50 soal. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode dokumentasi. Data dokumentasi berupa soal yang

bersumber dari guru mata pelajaran bahasa Jepang Ujian Sekolah SMA Negeri 16

Semarang.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa kualitas soal Ujian Sekolah bahasa Jepang SMA Negeri 16

Semarang berdasarkan tingkat kelayakan terdapat 50% soal layak dan 50% soal

tidak layak. Sehingga tingkat kelayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang

seimbang. Faktor ketidaklayakan soal terlihat paling banyak pada opsi pengecoh

yang kurang ada 72%.

viii

Page 9: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

RANGKUMAN

Lisandy, Nova Ayu. 2017. Kelayakan Butir Soal Pilihan Ganda Ujian Sekolah Bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan

Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing 1. Dra. Yuyun Rosliyah, M.Pd. Pembimbing 2: Lispridona

Diner, S.Pd, M.Pd.

Kata kunci: analisis, ujian sekolah.

1. Latar Belakang

Evaluasi adalah kegiatan menilai hasil belajar siswa yang berhubungan

dengan dunia pendidikan. Kegiatan evaluasi ini merupakan bagian yang

terpenting dan merupakan suatu proses untuk mengukur sejauh mana tujuan telah

tercapai. Tercapai atau tidaknya proses belajar mengajar dan tujuan pendidikan

akan terlihat setelah dilakukan pengevaluasian.

Kegiatan evaluasi tersebut dilakukan salah satunya kepada guru, sebagai salah

satu komponen terpenting dalam pendidikan. Analisis soal adalah salah satu

kegiatan evaluasi yang dilakukan guru karena hal ini guru berperan penting dalam

pembuatan soal pada setiap mata pelajaran yang bersangkutan.

Soal tes dibuat untuk mengukur seberapa jauh tujuan pengajaran yang telah

tercapai. Dengan mengetahui informasi dan kemampuan peserta didik, pendidik

dan guru dapat meningkatkan pembelajaran dan mengetahui dengan tepat tentang

peserta didik. Selain itu, guru juga dapat mengetahui kualitas soal tes yang telah

diujikan sudah layak atau belum dari hasil evaluasi. Oleh karena itu, tes yang

telah diujikan perlu dianalisis, kegiatan analisis soal sangatlah penting dalam

ix

Page 10: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

setiap tes yang akan diujikan, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

kualitas kelayakan soal tersebut.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap guru mata pelajaran di

SMA Negeri 16 Semarang diketahui bahwa butir soal Ujian Sekolah sudah pernah

digunakan selama 2 tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2015 dan 2016, namun

belum pernah dianalisis dan belum adanya perbaikan sebelumnya. Karena dilihat

dari jadwal guru mengajar 2jam x 13 kelas yaitu 6 kelas XI IPA IPS, 6 kelas XII

IPA IPS, dan 1 kelas X Peminatan, sehingga dari pihak guru mengatakan bahwa

belum ada waktu untuk melakukan kegitan pengevaluasian atau perbaikan

terhadap butir soal tersebut. Perbaikan sebenarnya harus dilakukan, namun dari

pihak guru belum melaksakan adanya perbaikan terhadap butir soal tes tersebut.

Mengingat pentingnya penganalisisan terhadap butir soal, peneliti merasa

perlu diadakan penelitian tentang “Kelayakan Butir Soal Pilihan Ganda Ujian

Sekolah Bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang” sebagai objek penelitian

bahwa soal tersebut belum pernah dianalisis dan belum diketahui kualitasnya

layak atau tidak untuk digunakan berdasarkan tingkat kesukaran.

2. Landasan Teori

a. Evaluasi Pengajaran

Sudjana (1989:3) evaluasi adalah proses penentuan nilai sesuatu berdasarkan

kriteria tertentu, yang dalam proses tersebut tercakup usaha untuk mencari dan

mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan sebagai dasar dalam

x

Page 11: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

menentukan nilai sesuatu yang menjadi obyek evaluasi, seperti program, prosedur,

usul, cara, pendekatan, model kerja, hasil program dan lain sebagainya.

Sedangkan dalam dunia pembelajaran menurut Arifin (2011: 2) evaluasi

merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh

guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari

evaluasi dapat dijadikan balikan (feed back) bagi guru dalam memperbaiki dan

menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Kita sering mendengar

bahwa guru di sekolah sering memberikan ulangan harian, tes lisan, dan

sebagainnya. Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari system

evaluasi itu sendiri.

b. Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Menurut Arikunto (2009: 10) berpendapat bahwa penilaian mempunyai

beberapa tujuan dan fungsi, yaitu : 1) untuk melaksanakan seleksi atau penilaian

terhadap peserta didik, 2) untuk mengadakan diagnosis kepada peserta didik

mengenai keunggulan dan kelemahannya, 3) untuk dapat menentukan di

kelompok mana seorang peserta didik harus ditempatkan, 4) untuk mengetahui

seberapa jauh suatu program pembelajaran berhasil diterapkan.

c. Jenis Evaluasi Pengajaran

Menurut Arifin (2011: 33) pada hakekatnya pembelajaran adalah suatu

program. Artinya, evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran adalah evaluasi

program, bukan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar hanya merupakan

bagian dari evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu : (1) Evaluasi

xi

Page 12: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

perencanaan dan pengembangan (2) Evaluasi Monitoring (3) Evaluasi dampak (4)

Evaluasi efisiensi – ekonomis (5) Evaluasi program komperhensif.

d. Tes

Menurut Arifin (2011: 118) berpendapat bahwa tes merupakan suatu teknik

atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang

di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas

yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek

perilaku peserta didik.

e. Tes yang Baik

Menurut Mudjijo (1995: 55) ada 4 ciri tes yang baik yaitu : validitas,

realibilitas, kemudahan, dan kepraktisan. Kemudahan dalam hal ini yaitu mudah

dilaksakan dan kepraktisan dalam hubungannya dengan biaya dan waktu untuk

melaksakan dan yang terakhir memiliki butir soal yang baik.

Selain itu, soal yang baik harus (1) jumlah soal dan tingkat kesulitan

disesuaikan dengan alokasi waktu (2) keseimbangan porsi dan muatan soal

dengan kemampuan siswa (3) perintah / instruksi soal harus jelas (4) jenis soal

bervariasi (5) tiap soal harus ada jawaban pasti (6) fokus dan tujuan soal jelas.

f. Jenis Tes

Menurut Sudjiono (1995:99) Tes dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

tes bentuk uraian (essai) yang sering disebut juga tes subjektif dan tes bentuk

objektif. Dalam tes objektif terdapatempat macam bentuk tes yaitu (1) Bentuk

Benar Salah (2) Bentuk Menjodohkan (3) Bentuk Isian (4) Bentuk Pilihan Ganda.

xii

Page 13: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

g. Analisis butir soal

Menurut Arikunto (2009:206) mengemukakan bahwa analisis butir soal

antara lain mempunyai tujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik,

kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan mengadakan analisis butir soal dapat

diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk

mengadakan perbaikan.

Berbeda halnya dengan Sudjana (2011:135) analisis butir soal diartikan oleh

sebagai pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat

pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai.

h. Analisis Tingkat kesukaran

Menurut Arifin (2009: 266) tingkat kesukaran adalah pengukuran seberapa

besar derajat kesukaran suatu soal. Apabila suatu memiliki tingkat kesukaran yang

seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.

Sebaiknya dalam menyusun soal tidak terlalu sulit dan tidak pula terlalu mudah.

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering

diklasifikasikan sebagai berikut (Arikunto 2009:207):

1) Soal dengan P antara 0,00 sampai dengan 0,10 merupakan soal sangat

sukar.

2) Soal dengan P antara 0,11 sampai dengan 0,30 merupakan soal sukar.

3) Soal dengan P antara 0,31 sampai dengan 0,70 merupakan soal sedang.

4) Soal dengan P antara 0,71 sampai dengan 0,90 merupakan soal mudah.

5) Soal dengan P > 0,90 merupakan soal sangat mudah.

i. Tingkat Kelayakan

xiii

Page 14: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

Analisis kelayakan butir soal dapat diketahui dari indeks tingkat kelayakan

yang dimiliki oleh masing-masing butir soal. Menurut Nurgiantoro (2011:196)

menjelaskan bahwa sebuah butir soal dinyatakan baik layak jika indeks tingkat

kesukaran berkisar antara 0,20-0,80. Sehingga butir soal yang indeks tingkat

kesukaran di bawah 0,20 dan di atas 0,80 dinyatakan tidak layak.

Sementara itu, menurut Sudjono (2009:370) menjelaskan butir soal dapat

dinyatakan sebagai butir soal yang layak, apabila butir soal tersebut tidak terlalu

sukar dan terlalu mudah dengan kata lain indeks tingkat kesukaran soal itu adalah

sedang.

3. Metode Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif.

b. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA N 16

Semarang, yang diujikan kepada 140 siswa kelas XII SMA N 16

Semarang baik kelas XII IPA maupun XII IPS tahun ajaran 2015/2016.

Berdasarkan hasil ujian sekolah kelas XII IPS mendapat hasil yang

rendah dibanding kelas XII IPA. Sehingga sampel yang akan diambil

dalam penelitian ini adalah Siswa kelas XII jurusan IPS.

c. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode dokumentasi. Data dokumentasi berupa soal yang

xiv

Page 15: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

bersumber dari guru pengampu mata pelajaran bahasa Jepang Ujian

Sekolah SMA N 16 Semarang.

d. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini berupa butir soal Ujian Sekolah bahasa

Jepang kelas XII IPS SMA N 16 Semarang yang belum diketahui

kelayakannya. Butir soal ini dibuat pada tahun 2016. Butir soal ujian

sekolah dalam penelitian ini merupakan rangkaian tes akhir kelas XII

sebelum menghadapi Ujian Nasional (UN).

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini yaitu dengan dengan

megumpulkan data yang berupa angka kemudian diolah menggunakan program

Microsoft Office Excel untuk menghitung tingkat kesukaran.

Langkah menganalisis data untuk tingkat kesukaran adalah sebagai

berikut :

1. Membuat tabulasi skor dan pemberian skor tiap butir soal. Skor 1 untuk

jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.

2. Analisis tingkat kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal objektif dengan rumus

sebagai berikut :

P = �

��

Keterangan:

P: Indeks kesukaran

B: Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

JS: jumlah seluruh siswa peserta tes

xv

Page 16: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

3. Membuat tabel tingkat kesukaran butir soal

4. Setelah dilakukan analisis tingkat kesukaran maka akan di dapat soal

dengan kategori sangat sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat mudah.

5. Membuat tabel analisis kelayakan butir soal

6. Mencari faktor ketidaklayakan soal

5. Simpulan

Berdasarkan perhitungan dan analisis Tingkat Kelayakan soal Ujian Sekolah

yang dibuat oleh guru mata pelajaran bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang,

dari 50 soal butir soal yang telah dikerjakan siswa terdapat 25 (50%) soal yang

termasuk soal layak dan 25 (50%) soal yang termasuk soal tidak layak.

Berdasarkan analisis faktor ketidaklayakan butir soal Pilihan Ganda Ujian

Sekolah bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang. Dari 25 butir soal sebagian

besar faktor ketidaklayakan yang paling sering muncul dalam soal Ujian Sekolah

yaitu : (1) Opsi pilihan jawaban pengecoh yang kurang bervariasi ada 18 (72%).

(2) Materi soal Ujian Sekolah tidak ada di buku ajar yakni buku Sakura dan

materi yang dijadikan soal Ujian Sekolah belum pernah diajarkan sebelumnya ada

14 (56%). 3) Banyak soal yang jawabannya langsung dapat ditebak tanpa harus

memahami makna soal tersebut ada 15 (60%).

xvi

Page 17: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

16

2017

1.

16

2016

2015

2 50

16 2016

2.

2.1.

Sudjana(1989:3)

xvii

Page 18: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

Arifin(2012:2)

2.2.

Arikunto (2009;10)

(1)

(2)

(3)

(4)

2.3.

Arifin(2011:33)

(1) (2)

;(3) ;(4) ; (5)

2.4.

xviii

Page 19: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

Arifin(2011:118)

2.5.

Mudjiono(1995:55) (1)

;(2) ;(3)

;(4) ;(5)

;(6)

2.6.

Sudjiono(1995:99) 2

4

2.7.

Arkunto(2009:206)

Sudjana(2011:135)

2.8.

xix

Page 20: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

Arifin(2009:26)

Arikunto(2011: 210)

(1) P 0 00 0 10

(2) P 0 11 0 30

(3) P 0 31 0 70

(4) P 0 71 0 90

(5) P 0 91

2.9.

Nurgiyantoro(2011:196) 0 20 0 80

0 80 Sudjo

o(2009:370)

3.

16 12

(140 ) 16

xx

Page 21: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

16 2016 12

50

16 2016

4.

Microsoft

Office Excel

5.

16 50

25 25

:

(1) 18 (72 )

(2) 14 (56 )

(3)

15(60 )

xxi

Page 22: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN............................................................. iii

PERNYATAAN....................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... v

PRAKATA............................................................................................... vi

SARI PENELITIAN................................................................................ viii

RANGKUMAN........................................................................................ ix

MATOME................................................................................................ xvii

DAFTAR ISI............................................................................................... xxii

DAFTAR TABEL...................................................................................... xxv

DAFTAR GAMBAR....................................................................................xxvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xxvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

1.4 Pembatasan Masalah............................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

1.5 Manfaat................................................................................................. 4

1.5.1 Manfaat Teoritis................................................................................ 4

xxii

Page 23: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

1.5.2 Manfaat Praktis................................................................................. 4

1.6 Sistematika Penulisan.......................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka.................................................................................. 6

2.2 Landasan Teori..................................................................................... 8

2.2.1 Evaluasi Pengajaran.......................................................................... 8

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi............................................................. 9

2.2.3 Jenis Evaluasi .................................................................................. 10

2.2.4 Tes ................................................................................................... 12

2.2.5 Tes yang Baik .................................................................................. 14

2.2.6 Jenis Tes ........................................................................................ .. 15

2.2.7 Analisis Butir Soal ........................................................................ .. 19

2.2.7.1 Analisis Tingkat Kesukaran........................................................ .. 20

2.2.7.2 Analisis Kelayakan ....................................................................... 22

2.2.8 Kerangka Berpikir............................................................................ 23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian.......................................................................... 25

3.2 Variabel Penelitian ......................................................................... .... 25

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 26

3.3.1 Populasi ........................................................................................... 26

3.3.2 Sampel ............................................................................................. 26

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 26

3.5 Instrumen Penelitian ........................................................................... 26

xxiii

Page 24: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

3.6 Metode Analisis Data ......................................................................... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian.................................................................................... 31

4.1.1 Tingkat Kesukaran ........................................................................... 32

4.1.2 Kelayakan Soal US .......................................................................... 33

4.1.2.1 Kategori Soal Layak...................................................................... 34

4.1.2.2 Kategori Soal Tidak Layak .......................................................... 35

4.2 Pembahasan ........................................................................................ 37

4.2.1 Faktor Ketidaklayakan Soal ............................................................ 37

4.3 Hasil Analisis ..................................................................................... 87

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan.............................................................................................. 91

5.2 Saran.................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 93

LAMPIRAN.............................................................................................. 95

xxiv

Page 25: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabulasi Skor ........................................................................... 27

Tabel 3.2 Tingkat Kesukaran .................................................................... 29

Tabel 3.3 Kelayakan butir soal ................................................................. 30

Tabel 4.1 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ........................................... 31

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kelayakan ......................................................... 32

Tabel 4.3 Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal yang Layak .................. 33

Tabel 4.4 Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal yang Tidak Layak ........ 35

Tabel 4.5 Prosentase Jawaban Pilihan Soal nomor 1................................ 37

Tabel 4.6 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 2 ............................... 39

Tabel 4.7 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 3 ............................... 41

Tabel 4.8 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomer 6 ............................... 43

Tabel 4.9 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomer 8 ............................... 45

Tabel 4.10 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 9 ............................. 47

Tabel 4.11 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 11 ........................... 49

Tabel 4.12 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 12 ........................... 51

Tabel 4.13 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 13 ........................... 53

Tabel 4.14 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 16 .......................... 55

Tabel 4.15 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 17 ........................... 56

Tabel 4.16 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 19 .......................... 58

Tabel 4.17 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 20 ........................... 60

Tabel 4.18 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 21 ........................... 62

Tabel 4.19 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 23 ........................... 64

Tabel 4.20 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 27 ........................... 66

Tabel 4.21 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 28 ........................... 68

Tabel 4.22 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 31 ........................... 70

Tabel 4.23 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 33 ........................... 72

Tabel 4.24 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 37 ........................... 75

Tabel 4.25 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 38 ........................... 77

Tabel 4.26 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 40 ........................... 79

Tabel 4.27 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 41 ........................... 81

Tabel 4.28 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 44 ........................... 83

Tabel 4.29 Prosentase Pilihan Jawaban Soal Nomor 48 ........................... 84

xxv

Page 26: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir................................................................... 24

xxvi

Page 27: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Soal Ujian Sekolah tahun ajaran 2015/2016 SMA Negeri 16

Semarang

Lampiran 2. Kunci Jawaban Soal Ujian Sekolah Tahun Ajaran 2015/2016 SMA

Negeri 16 Semarang

Lampiran 3. Kisi-Kisi Penulisan Soal Ujian Sekolah Tahun Ajaran 2015/2016

SMA Negeri 16 Semarang

Lampiran 4. Kartu Soal Pilihan Ganda Soal Ujian Sekolah Tahun Ajaran

2014/2015 SMA Negeri 16 Semarang (masih digunakan juga di Tahun Ajaran

2015/2016)

Lampiran 5. Pedoman Penskoran

Lampiran 6. Daftar Nilai Responden

Lampiran 7. Tabel Tabulasi Skor

Lampiran 8. Tabel Kelayakan

Lampiran 9. SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 10. Surat Tanda Telah Penelitian dari SMA Negeri 16 Semarang

Lampiran 11. Pedoman wawancara

xxvii

Page 28: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evaluasi adalah kegiatan menilai hasil belajar siswa yang berhubungan

dengan dunia pendidikan. Kegiatan evaluasi ini merupakan bagian yang

terpenting dan merupakan suatu proses untuk mengukur sejauh mana tujuan telah

tercapai. Tercapai atau tidaknya proses belajar mengajar dan tujuan pendidikan

akan terlihat setelah dilakukan pengevaluasian.

Kegiatan evaluasi tersebut dilakukan salah satunya kepada guru, sebagai salah

satu komponen terpenting dalam pendidikan. Analisis soal adalah salah satu

kegiatan evaluasi yang dilakukan guru karena hal ini guru berperan penting dalam

pembuatan soal pada setiap mata pelajaran yang bersangkutan.

Soal tes dibuat untuk mengukur seberapa jauh tujuan pengajaran yang telah

tercapai. Dengan mengetahui informasi dan kemampuan peserta didik, pendidik

dan guru dapat meningkatkan pembelajaran dan mengetahui dengan tepat tentang

peserta didik. Selain itu, guru juga dapat mengetahui kualitas soal tes yang telah

diujikan sudah layak atau belum dari hasil evaluasi. Oleh karena itu, tes yang

telah diujikan perlu dianalisis, kegiatan analisis soal sangatlah penting dalam

setiap tes yang akan diujikan, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

kualitas kelayakan soal tersebut.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap guru mata pelajaran di

SMA Negeri 16 Semarang diketahui bahwa butir soal Ujian Sekolah sudah pernah

1

Page 29: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

2

digunakan selama 2 tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2015 dan 2016, namun

belum pernah dianalisis dan belum adanya perbaikan sebelumnya. Karena dilihat

dari jadwal guru mengajar 2jam x 13 kelas yaitu 6 kelas XI IPA IPS, 6 kelas XII

IPA IPS, dan 1 kelas X Peminatan, sehingga dari pihak guru mengatakan bahwa

belum ada waktu untuk melakukan kegitan pengevaluasian atau perbaikan

terhadap butir soal tersebut. Perbaikan sebenarnya harus dilakukan, namun dari

pihak guru belum melaksakan adanya perbaikan terhadap butir soal tes tersebut.

Mengingat pentingnya penganalisisan terhadap butir soal, peneliti merasa

perlu diadakan penelitian tentang “Kelayakan Butir Soal Pilihan Ganda Ujian

Sekolah Bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang” sebagai objek penelitian

bahwa soal tersebut belum pernah dianalisis dan belum diketahui kualitasnya

layak atau tidak untuk digunakan berdasarkan tingkat kesukaran.

1.2 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dilakukan terhadap tingkat kesukaran butir soal, dalam tingkat

kesukaran tersebut akan didapat soal yang tidak layak. Soal yang tidak layak

berupa soal dengan kategori sangat sukar dengan indeks P 0,00 – 0,10 dan soal

sangat mudah dengan indeks P > 0,90 (Arikunto 2009:207). Adapun soal yang

dilakukan terhadap penelitian ini adalah soal pilihan ganda, butir soal yang dipilih

sebagai objek penelitian adalah butir soal Ujian Sekolah mata pelajaran bahasa

Jepang tahun ajaran 2015/2016.

1.3 Rumusan Masalah

Page 30: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

3

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan

dikaji adalah :

1) Bagaimana tingkat kelayakan dan ketidaklayakan butir soal pilihan ganda

Ujian Sekolah bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang?

2) Faktor apa saja yang menyebabkan ketidaklayakan soal pilihan ganda Ujian

Sekolah bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan peneltian ini adalah :

1) Mengetahui tingkat kelayakan dan ketidaklayakan butir soal pilihan ganda

Ujian Sekolah bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang.

2) Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan ketidaklayakan soal pilihan

ganda Ujian Sekolah bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pendidikan

dalam pembelajaran bahasa Jepang khususnya evaluasi hasil belajar untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jepang.

1.5.2. Manfaat Praktis

Page 31: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

4

Bagi pengajar hasil penelitian ini diharapakan bisa memberikan perbaikan

dan dapat dijadikan salah satu sumber informasi untuk mengetahui soal-soal

yang baik dan soal-soal yang kurang baik.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan

bagian akhir. Bagian awal skripsi ini terdiri dari halaman judul, halaman

pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, sari penelitian, rangkuman,

matome, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bagian inti terdiri dari lima bab, yaitu:

BAB I berisi pendahuluan yang memuat latar belakang, pembatasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan

skripsi.

BAB II berisi tinjauan pustaka dan landasan teori, yang menyajikan penelitian

sejenis yang telah dilakukan, uraian tentang pengertian evaluasi, tujuan evaluasi,

tes, jenis tes, analisis butir soal, tingkat kesukaran, dan kerangka berfikir.

BAB III berisi metode penelitian yang berisi tentang desain penelitian, data dan

sumber data, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis

data.

BAB IV memaparkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian.

BAB V berisi simpulan dan saran.

Bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka dan lampiran.

Page 32: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, di antaranya dilakukan oleh

Sukrisdianto (2012) dan Triana (2016).

Sukrisdianto (2012)melakukan penelitian yang berjudul, ”Analisis Butir Soal

Pilihan ganda Mata Pelajaran Bahasa Jepang”. Soal yang digunakan dalam

penelitian tersebut adalah soal pilihan ganda semester genap mata pelajaran Bahasa

Jepang kelas XI Bahasa tahun pelajaran 2011/2012 SMA N 1 Purwareja Klampok.

Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dari

hasil analisis tingkat kesukaran yang telah dilakukan terhadap 50 soal dapat diketahui

bahwa soal semester genap mata pelajaran bahasa Jepang kelas XI BAHASA SMA N

1 Purwarejo Klampok, 86% soal terhitung mudah dan 14% terhitung soal kategori

sedang.

Triana (2016)melakukan penelitian yang berjudul,“Analisis Soal Ulangan

Harian Yang Disusun Mahasiswa PPL Bahasa Jepang UNNES 2015 SMA N 1 BOJA

Kabupaten Kendal”. Penelitian ini dilakukan terhadap soal yang telah dikerjakan

oleh peserta didik kelas XI Bahasa SMAN 1 Boja Tahun Ajaran 2015/2016 .Dari

hasil analisis tingkat kesukaran yang telah dilakukan terhadap soal ulangan harian

yang disusun mahasiswa PPL bahasa Jepang UNNES 2015 SMA N 1 Boja

Kabupaten Kendal dapat diketahui soal ulangan harian termasuk kategori soal

5

Page 33: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

6

kurang baik, yakni 74% kategori mudah, 25,5% kategori sedang, dan 0,5% kategori

sukar.

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, memiliki persamaan dengan

penelitian ini. Secara umum, persamaan tersebut terletak pada topik penelitian yang

dilakukan yaitu menganalisis soal evaluasi untuk mengetahui kualitas soal evaluasi

yang digunakan. Persamaan lain di antaranya yaitu pembuat soal oleh Sukrisdianto

yaitu soal yang dibuat oleh guru mata pelajaran bahasa Jepang dan tempat penelitian,

penelitian sama-sama dilaksanakan pada jenjang sekolah menengah atas.

Penelitian yang sebelumnya juga memiliki perbedaan dengan penelitian ini.

Perbedaan tersebut terletak pada objek penelitian, aspek analisis butir soal, dan

pembuat soal. Berdasarkan objek penelitiannya, penelitian tersebut di atas

menganalisis soal ulangan akhir semester dan soal ulangan harian, sedangkan

penelitian ini menganalisis soal Ujian Sekolah. Berdasarkan aspek analisis butir

soalnya, selain menganalisis tingkat kesukaran soal, ada aspek lain yang juga

dianalisis. Aspek lain tersebut di antaranya tingkat kelayakan butir soal dan faktor

yang menyebabkan ketidaklayakan soal tersebut. Berdasarkan pembuat soalnya,

penelitian tersebut di atas menganalisis soal yang disusun mahasiswa PPL Bahasa

Jepang oleh Triana. Sedangkan penelitian ini menganalisis soal yang disusun oleh

guru mata pelajaran bahasa Jepang.

Page 34: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

7

2.2 Landasan Teoritis

Sesuai dengan judul dan tujuan skripsi ini, pada landasan teoritis ini diuraikan

teori-teori yang berhubungan dan merupakan landasan penulisan skripsi ini.

2.2.1 Pengertian Evaluasi Pengajaran

Secara harfiah istilah evaluasi berasal dar bahasa Inggris yaitu evaluation, jika

diartikan kedalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Sedangkan dalam dunia

pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan.

Jika dilihat dari pengertian para pakar, seperti yang dikatakan Sudjana

(1989:3) evaluasi adalah proses penentuan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu,

yang dalam proses tersebut tercakup usaha untuk mencari dan mengumpulkan data

atau informasi yang diperlukan sebagai dasar dalam menentukan nilai sesuatu yang

menjadi obyek evaluasi, seperti program, prosedur, usul, cara, pendekatan, model

kerja, hasil program dan lain sebagainya.

Djiwandono (2011:11) menambahkan sebagai bagian dari penyelenggaraan

pembelajaran, evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk melaksanakan penilaian

terhadap seluruh penyelenggaraan pembelajaran agar dapat dilakukan langkah-

langkah penyesuaian dan perbaikan.

Sedangkan dalam dunia pembelajaran menurut Zainal (2011: 2) evaluasi

merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru

untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat

Page 35: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

8

dijadikan balikan (feed back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan

program dan kegiatan pembelajaran. Kita sering mendengar bahwa guru di sekolah

sering memberikan ulangan harian, tes lisan, dan sebagainnya. Istilah-istilah ini pada

dasarnya merupakan bagian dari system evaluasi itu sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, evaluasi dalam penelitian ini yang

dimaksud adalah kegiatan penilaian dari pembelajaran bahasa Jepang mengenai

analisis butir soal yang penilaiannya berdasarkan kriteria sangat sukar, sukar, sedang,

mudah, dan sanagat mudah. Hasil akhir dari analisis tersebut, akan diketahui bahwa

soal tersebut layak atau tidak layak digunakan dengan penilaian terhadap seluruh

penyelenggaraan pembelajaran dengan dilakukan langkah-langkah penyesuaian dan

perbaikan.

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pengajaran

Evaluasi pada umumnya mengandung tujuan dan fungsi sebagai berikut.

Hamalik (2008:211) mengatakan beberapa tujuan mengenai evaluasi yaitu (1) untuk

menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa, (2) untuk menempatkan

para siswa kedalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat

kemampuan, minat, dan berbagai karakteristik yang dimiliki oleh siswa, (3) untuk

mengenal latar belakang siswa (psikologi, fisik, dan lingkungan), (4) sebagai umpan

balik bagi guru yang gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar

mengajar dan program remedial bagi siswa. Dan fungsi pertama umumnya banyak

Page 36: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

9

mendapat perhatian dalam pelaksanaan pengajaran sehari-hari. Padahal fungsi-fungsi

lainnya tidak kalah pentingnya, bahkan memegang peranan yang cukup menentukan

terhadap keberhasilan pendidikan para siswa dalam jangka waktu yang lama.

Sedangkan Arikunto (2009: 10) berpendapat bahwa penilaian mempunyai

beberapa tujuan dan fungsi, yaitu : 1) untuk melaksanakan seleksi atau penilaian

terhadap peserta didik, 2) untuk mengadakan diagnosis kepada peserta didik

mengenai keunggulan dan kelemahannya, 3) untuk dapat menentukan di kelompok

mana seorang peserta didik harus ditempatkan, 4) untuk mengetahui seberapa jauh

suatu program pembelajaran berhasil diterapkan.

Dalam hal tujuan dan kegunaan, hasil evaluasi dianggap sebagai paling erat

kaitannya dengan gambaran tentang tingkatan kemampuan yang dapat dicapai pada

akhir penyelenggaraan suatu pembelajaran (Djiwandono 2011:6).

Berdasarkan pendapat di atas tersebut bahwa tujuan dan fungsi Evaluasi

dalam penelitian ini adalah hasil analisis butir soal bahasa Jepang yang telah

dilakukan akan di dapat hasil akhir dari analisis tersebut yang hasilnya berupa

ketidaklayakan soal. Sehingga dari hasil tersebut buitr soal yang tidak layak akan

dilakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan pembuatan soal yang baik dan

mengetahui sejauh mana suatu program pembelajaran berhasil diterapkan.

2.2.3 Jenis Evaluasi Pengajaran

Page 37: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

10

Menurut Arifin (2011: 33) padahakekatnya pembelajaran adalah suatu

program. Artinya, evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran adalah evaluasi

program, bukan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar hanya merupakan

bagian dari evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu :

1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan

Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk mendesain program pembelajaran.

Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan awal dalam penyusunan

program pembelajaran. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang

kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan

implementasi program dan tercapainya keberhasilan program pembelajaran.

2. Evaluasi Monitoring

Evaluasi ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah program pembelajaran

mencapai sasaran efektif dan program pembelajaran terlaksana sebagaimana

mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui kemungkinan

pemborosan sumber-sumber dan waktu pembelajaran, sehingga dapat

dihindarkan.

3. Evaluasi dampak

Evaluasi ini dimaksudkan ntuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh

suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria

keberhasilan sebagai indicator ketercapainya tujuan program pembelajaran.

4. Evaluasi efisiensi – ekonomis

Page 38: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

11

Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai tingkat efisiensi pelakasanaan

pembelajaran. Untuk itu diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga,

dan waktu yang diperlukan dalam suatu program pembelajaran dengan

program lainnya yang memiliki tujuan sama.

5. Evaluasi program komperhensif

Evaluasi ini dimaksud untuk menilai program pembelajaran secara

menyeluruh, seperti perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring

pelaksanaan, dampak program, tingkat keefektifan dan efisiensi.

Berdasarkan pendapat tersebut, yang dapat dianalisis dalam penelitian ini

adalah evaluasi dampak, evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak yang

ditimbulkan oleh suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasakan

kriteria keberhasilan sebagai indikator ketercapainya tujuan program pembelajaran.

2.2.4 Pengertian Tes

Bentuk evaluasi pengajaran yang sering digunakan dalam proses belajar

mengajar adalah tes. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan

yang sudah ditentukan (Arikunto 2011:53).

Sedangkan Zainal (2011: 118) berpendapat bahwa tes merupakan suatu teknik

atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di

dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang

Page 39: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

12

harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku

peserta didik.

Adapun kemiripan pendapat dengan Arifin, sedangkan menurut Sudijono

(2006:67) Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu

ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang

berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan-

pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh

testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat

dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau presentasi testee; nilai mana

dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau

dibandingkan dengan nilai standar tertentu.

Disamping itu dalam kaitannya sebagai alat evaluasi hasil belajar, tes minimal

mempunyai dua fungsi menurut Anzwar (1996: 102) yaitu : (1) untuk mengukur

tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau tingkat pencapaian terhadap

seperangkat tujuan tertentu. (2) untuk menentukan kedudukan atau seperangkat siswa

dalam kelompok, tentang penguasaan materi atau pencapaian tujuan pembelajaran

tertentu. Fungsi (1) lebih diitikberatkan untuk mengukur keberhasilan program

pembelajaran, sedang funsgi (2) lebih dititikberatkan belajar masing-masing individu

peserta tes.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa tes dan fungsi dalam penelitian ini

merupakan tes ujian sekolah untuk mengukur atau menilai sejauh mana siswa paham

Page 40: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

13

setelah diadakan proses pembelajaran selama program belajar dilakukan, serta

berfungsi sebagai alat untuk mengukur tingkat penguasaan materi serta keberhasilan

program pembelajaran.

2.2.5 Tes yang baik

Selain dengan menganalisa soal, tes yang disusun juga harus memenuhi syarat

atau ciri-ciri tes yang baik. Menurut Arikunto (2009: 57) berpendapat bahwa suatu tes

dapat dikatakan baik apabila memenuhi lima persyaratan, yaitu : (1) validitas yang

artinya valid apabila alat ukur tersebut dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur

atau diungkap lewat tes tersebut. (2) realibilitas yang artinya dapat dipercaya, tes

yang reliable jika memberikan hasil yang tetap apabila dites berkali-kali. (3)

objektivitas yang artinya sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam

melaksanakan tes tidak ada faktor subbjekif yang mempengaruhi terutama dalam

sistem skornya. (4) praktibilitas yang artinya tes tersebut memiliki praktibilitas yang

tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis. (5) ekonomis yang artinya pelaksanaan tes

tersebut tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak serta

waktu yang lama.

Selain itu, sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus

memenuhi kriteria, menurut Mudjijo (1995: 55) ada 4 ciri tes yang baik yaitu :

validitas, realibilitas, kemudahan, dan kepraktisan. Kemudahan dalam hal ini yaitu

mudah dilaksakan dan kepraktisan dalam hubungannya dengan biaya dan waktu

untuk melaksakan dan yang terakhir memiliki butir soal yang baik.

Page 41: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

14

Berbeda halnya menurut Umar (1996) Soal yang baik harus memenuhi ketiga

kaidah penulisan soal tersebut antara lain:

a) Soal sesuai dengan indikator.

b) Harus memenuhi kaidah-kaidah penulisan soal, misalnya untuk soal pilihan

ganda, pokok soal juga memberikan petunjuk kearah yang benar;

pilihan jawaban harus homogen dan logis.

c) Soal menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Selain itu, tes yang baik harus (1) jumlah soal dan tingkat kesulitan

disesuaikan dengan alokasi waktu (2) keseimbangan porsi dan muatan soal dengan

kemampuan siswa (3) perintah / instruksi soal harus jelas (4) jenis soal bervariasi (5)

tiap soal harus ada jawaban pasti (6) focus dan tujuan soal jelas.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa tes yang baik harus memiliki perencaan

yang baik serta memenuhi syarat validitas, realibilitas, objektifitas, praktis, dan

ekonomis. Selain itu juga harus memperhatikan kaidah penulisan soal yang baik.

2.2.6 Jenis Tes

Sebagai alat pengukur perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik,

apabila ditinjau dari segi bentuk soalnya, tes dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu tes bentuk uraian (essai) yang sering disebut juga tes subjektif dan tes bentuk

objektif (Sudjiono 1995:99).

1. Tes Subjektif

Page 42: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

15

Tes subyektif berbentuk esai ( uraian). Tes bentuk essai adalah sejenis tes

kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau

uraian kata-kata. Ciri-ciri dari pertanyaan yang didahului dengan kata- kata

seperti ; uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan

sebagainya. Bentuk soal esai biasanya jumlahnya tidak banyak,hanya sekitar 5-10

buah soal dalam waktu kira-kira 90 –120 menit.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari tes subyektif sebagai berikut :

Kelebihan tes subjektif adalah :

1) Mudah disiapkan dan disusun

2) Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat

tinggi.

3) Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun

tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah berbahasa.

4) Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran.

5) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.

Sedangkan kekurangan Tes Subyektif sebagai berikut :

1) Sampel tes sangat terbatas sebab dengan tes ini tidak akan mungkin dapat

menguji semua bahan yang telah diberikan.

2) Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-segi

mana dari pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.

Page 43: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

16

3) Sangat subyektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertayaan,

sifatnya ataupun dalam cara memeriksa.

4) Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual

lebih banyak dari penilai.

5) Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang

lain.

2. Tes Objektif

Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara

obyektif. Dalam penggunaan tes obyektif ini jumlahnya soal yang diajukan jauh

lebih banyak daripada tes essai.

Didalam tes obyektif terdapatempat macam bentuk tes yaitu :

1. Bentuk Benar Salah

Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan (statement). Statement tersebut

ada yang benardan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai

masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu

betul menurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataannya salah.

2. Bentuk Menjodohkan

Tes menjodohkan dapat kita ganti dengan istilah mempertandingkan,

mencocokkan, memasangkan, atau menjodohkan. Tes menjodohkan terdiri atas

satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan

Page 44: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

17

mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murid ialah

mencsari dan menempatkan jawaban-jawaban sehingga sesuaiatau cocok dengan

pertanyaannya.

3. Bentuk Isian

Tes biasa kita sebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes

melengkapi. Tes terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang

dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid adalah

merupakan pengertian yang kita minta dari murid.

4. Bentuk Pilihan Ganda

Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang

suatu pengertian yang belum lengkap. Untuk melengkapinya harus memilih satu

dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan, atau tes pilihan ganda

terdiri atas bagian keterangan dan bagian kemungkinan jawaban atau alternative

(option). Kemugkinan jawaban (option) terdiri atas atasjawaban benar yaitu kunci

jawaban dan beberapa pengecoh.

Didalam bentuk soal pilihan ganda terdapat Kelebihan dan kekurangan dari

soal tersebut, yaitu :

Kelebihan soal bentuk pilihan ganda sebagai berikut :

1) Lebih reprensitatif

2) Dalam menilai tester lebih objektif

3) Mengoreksinya mudah

4) Mengoreksinya dapat minta bantuan orang lain

Page 45: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

18

5) Butir-butir soalnya dapat dianalisis dari segi derajat kesukaran, daya

pembeda, validitas dan reabilitas

Sedangkan kekurangan Soal Pilihan Ganda adalah :

1) Menyusunnya sulit

2) Kurang mengukur proses berpikir

3) Terbuka kemungkinan bagi siswa bermain spekulasi

Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat

untuk mengukur dan menilai kemampuan peserta didik yang terbagi menjadi dua

jenis, yaitu tes subjektif atau esai dan tes objektif. Dalam penelitian ini menggunakan

jenis tes objektif dengan bentuk soal pilihan ganda, tes dengan pilihan jawaban yang

sudah disediakan dan memiliki kelebihan bagi pembuat tes yaitu soal dapat mencapai

seluruh aspek materi yang sudah disampaikan.

2.2.7 Analisis Butir Soal

Untuk mengetahui tes secara keseluruhan, analisis perlu pula dilakukan

terhadap butir soal menurut Arikunto (2009:206) mengemukakan bahwa analisis butir

soal antara lain mempunyai tujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang

baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan mengadakan analisis butir soal dapat

diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan

perbaikan.

Page 46: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

19

Berbeda halnya dengan Sudjana (2011:135) analisis butir soal diartikan oleh

sebagai pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan

yang memiliki kualitas yang memadai. Sedangkan menurut Surapranata (2005:1)

Analisis soal dilakukan untuk mengetahui fungsi dari sebuah soal.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa analisis butir soal merupakan kegiatan

yang sangat penting untuk mengetahui kualitas dari sebuah soal. Baik secara

keseluruhan maupun tiap butir soal. Soal sebagai alat evaluasi diharapkan dapat

memberikan nilai dan hasil yang akurat dan objektif. Oleh sebab itu perlu dilakuakan

analisis butir soal aga dapat diketahui soal yang baik dan soal yang kurang baik.

Dalam penelitian ini analisis butir soal meliputi analisis kesukaran, kelayakan soal,

dan faktor yang menyebabkan ketidaklayakan soal.

2.2.7.1 Analisis Tingkat Kesukaran

Didalam menganalisis butir soal terdapat analisis yang perlu dilakukan salah

satunya meliputi analisis tingkat kesukaran. Menurut Zainal (2009: 266) tingkat

kesukaran adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Apabila

suatu memiliki tingkat kesukaran yang seimbang (proporsional), maka dapat

dikatakan bahwa soal tersebut baik. Sebaiknya dalam menyusun soal tidak terlalu

sulit dan tidak pula terlalu mudah. Angka yang menunjukan mengenai tingkat

kesukaran dikenal dengan Difficulty Index yang diberi lamabang P (Proportion).

Besarnya tingkat kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0.

Page 47: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

20

Rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah

P = �

��

Keterangan:

P: Indeks kesukaran

B: Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

JS: jumlah seluruh siswa peserta tes

Arikunto (2009: 207)

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan

sebagai berikut (Arikunto 2009:207):

1) Soal dengan P antara 0,00 sampai dengan 0,10 merupakan soal sangat

sukar.

2) Soal dengan P antara 0,11 sampai dengan 0,30 merupakan soal sukar.

3) Soal dengan P antara 0,31 sampai dengan 0,70 merupakan soal sedang.

4) Soal dengan P antara 0,71 sampai dengan 0,90 merupakan soal mudah.

5) Soal dengan P > 0,90 merupakan soal sangat mudah.

Semua butir soal dinyatakan layak jika indek kesukarannya berkisar antara 0,15

sampai dengan 0,80. Indeks yang diluar itu berarti butir soal terlalu mudah atau sulit,

maka butir soal tersebut perlu direfisi atau diganti (Nurgiyantoro 2010:197).

Sedangkan Sudjana (2011: 137) menyatakan bahwa secara umum indeks

kesukaran suatu butir sebaiknya terletak dalam kategori sedang yakni 0,31 – 0,70.

Pada interval ini, informasi tentang kemampuan siswa akan diperoleh secara

Page 48: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

21

maksimal karena soal berada dalam kategori yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar.

Menurut Sutedi (2011:212), bahwa “Peneliti ketika membuat soal biasanya

menentukan terlebih dahulu berapa persen untuk soal kategori sulit dan berapa persen

untuk soal kategori sedang dan mudah. Misalnya, suatu prangkat tes dibuat dengan

perkiraan di dalamnya mencakup soal kategori sulit 25%, kategori sedang 50%, dan

kategori mudah 25%.

Berdasarkan uraian di atas bahwa analisis tingkat kesukaran adalah kegiatan

mengukur tingkat kesukaran dari setiap butir soal yang dinyatakan dalam bentuk

indek. Tes dikatakan baik selain memenuhi validitas dan realibilitas juga memiliki

proposi kategori tingkat kesukaran. Kemudian setelah dilakukan analisis tingkat

kesulitan, soal dapat dinyatakan soal tersebut layak atau tidak layak sesuai indek soal

yang dimiliki.

2.2.7.2 Analisis Kelayakan

Analisis kelayakan butir soal dapat diketahui dari indeks tingkat kelayakan

yang dimiliki oleh masing-masing butir soal. Menurut Nurgiyantoro (2011:196)

menjelaskan bahwa sebuah butir soal dinyatakan baik layak jika indeks tingkat

kesukaran berkisar antara 0,20-0,80. Sehingga butir soal yang indeks tingkat

kesukaran di bawah 0,15 dan di atas 0,80 dinyatakan tidak layak.

Page 49: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

22

Sementara itu, menurut Sudijono (2009:370) menjelaskan butir soal dapat

dinyatakan sebagai butir soal yang layak, apabila butir soal tersebut tidak terlalu

sukar dan terlalu mudah dengan kata lain indeks tingkat kesukaran soal itu adalah

sedang.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal yang layak merupakan soal yang

indeks tingkat kesukaran soal tersebut dalam kategori soal sedang, dan indeks tingkat

kelayakan butir soal mempunyai indeks 0,20 – 0,80

2.2.8 Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dalam

penelitian ini dapat digambarkan dalam kerangka berpikir.Kerangka berpikir dalam

penelitian ini berfungsi untuk memahami alur pikiran secara cepat dan mudah.

Kerangka berpikir yang dimaksud sebagai berikut :

Page 50: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

23

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

Butir soal pilihan ganda Ujian Sekolah siswa IPS yang dibuat oleh guru mata

pelajaran bahasa Jepang di SMA N 16 Semarang belum pernah dianalisis dan belum

diketahui kualitasnya layak atau tidak untuk digunakan berdasarkan tingkat

kesukaran. Analisis butir soal akan didapat faktor apa sajakah yang menjadikan soal

tersebut layak atau tidak layak. Analisis terhadap soal yang telah dibuat oleh guru

Butir soal yang dibuat oleh

guru bahasa Jepang SMA N 16

Semarang yang belum

diketahui kualitasnya

Analisis butir soal

dengan mencari tingkat

kesukaran

Ditemukan Tingkat

kelayakan soal

Diketahui Faktor

Ketidaklayakan

Butir Soal

Hasil Soal yang layak

Page 51: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

24

mata pelajaran bahasa Jepang dilakukan untuk mengetahui hasil akhir tingkat

kesukaran butir soal tersebut.

Page 52: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian serta pembahasan yang terdapat pada bab

IV, dapat ditarik kesimpulan bahwa butir soal pilihan ganda Ujian Sekolah bahasa

Jepang kelas XII IPS tahun ajaran 2015/2016 yang dibuat guru mata pelajaran bahasa

Jepang SMA Negeri 16 Semarang adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan perhitungan dan analisis Tingkat Kelayakan soal Ujian Sekolah yang

bibuat oleh guru mata pelajaran bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang, dari 50

soal butir soal yang telah dikerjakan siswa terdapat 25 (50%) soal yang termasuk

soal layak dan 25 (50%) soal yang termasuk soal tidak layak.

2. Berdasarkan analisis faktor ketidaklayakan butir soal Pilihan Ganda Ujian Sekolah

bahasa Jepang SMA Negeri 16 Semarang. Dari 25 butir soal sebagian besar faktor

ketidaklayakan yang paling sering muncul dalam soal Ujian Sekolah yaitu : (1)

Opsi pilihan jawaban pengecoh yang kurang bervariasi ada 18 (72%). (2) Materi

soal Ujian Sekolah tidak ada di buku ajar yakni buku Sakura dan materi yang

dijadikan soal Ujian Sekolah belum pernah diajarkan sebelumnya ada 14 (56%). 3)

Banyak soal yang jawabannya langsung dapat ditebak tanpa harus memahami

makna soal tersebut ada 15 (60%).

86

Page 53: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

87

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, saran yang dapat disampaikan

sebagai berikut :

1. Pihak sekolah sebaiknya menghinbau para guru untuk mengevaluasi

butir soal Ujian Sekolah.

2. Sebaiknya guru mata pelajaran bahasa Jepang SMA Negeri 16

Semarang selalu mengevaluasi soal yang telah dibuat sehingga kualitas

soal menjadi lebih baik. Hal tersebut dapat dilakukan melalui

pelatihan-pelatihan, membaca buku referensi tentang pembuatan soal

yang baik dan mengkuti seminar tentang pengkajian soal sehingga

kompetensi guru sebagai tenaga professional dapat ditingkatkan.

3. Butir soal dengan kategori yang tidak layak sebaiknya tidak digunakan

atau direvisi apabila akan digunakan lagi pada tes berikutnya.

4. Kepada peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini sebaiknya

penelitian dilakukan tidak hanya mencari tingkat kelayalakan butir soal

dan faktor yang menyebabkan butir soal tidak layak saja. Peneliti

selanjutnya sebaiknya juga mencari tingkat kesukaran dan daya

pembeda butir soal.

Page 54: KELAYAKAN BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH BAHASA JEPANG …lib.unnes.ac.id/31679/1/2302412013.pdf · faktor ketidaklayakan soal Ujian Sekolah bahasa Jepang kelas XII SMA Negeri 16 Semarang.

DAFTAR PUSTAKA

Anzwar, Saifudin. 1996. TesPrestasi. Yogjakarta: PustakaPelajar

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara

------------------------. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Jakarta: PT Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Sistem. Jakarta:

Bumi Aksara

Mudjijo. 1995. Tes Hasil Belajar. Jakarta: BumiAksara

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta

Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo.

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

-------------------.2011.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang, Bandung: UPI Press.

Umar Jahja dkk. 1996. Bahan Penataran Pengujian Pendidikan. Jakarta:

Balitbang Dikbud.

88