Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

162
SMA & MA Atik Catur Budiati Sosiologi XII Kontekstual Atik Catur Budiati

Transcript of Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

Page 1: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

SM

A &

MA

Atik Catur Budiati

So

siolo

gi

XII

Ko

nte

kstu

al

Atik

Ca

tur B

ud

iati

Page 2: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati
Page 3: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati
Page 4: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

iii

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbituntuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website)Jaringan Pendidikan Nasional.Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikandan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syaratkelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada parapenulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepadaDepartemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswadan guru di seluruh Indonesia.Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada DepartemenPendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak,dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaanyang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yangditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akanlebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupunsekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumberbelajar ini.Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada parasiswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009Kepala Pusat Perbukuan

Kata Sambutan

Page 5: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

iv

Berkat rahmat dan hidayah dari Tuhan Yang Maha Esa, serta dorongan

untuk menyukseskan program pendidikan di SMA/MA, maka penyusunan buku

Sosiologi Kontekstual ini dapat kami selesaikan.

Dalam buku ini kalian diberi bekal untuk dapat menerapkan segala ilmu

yang dipelajari melalui uraian materi, kolom fakta sosial, analisis sosial, dinamika

sosial, uji kompetensi, proyek, serta latihan soal-soal semester dan akhir tahun.

Kami menyadari bahwa buku ini masih terdapat kekurangan, maka kami

mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi

perbaikan dan penyempurnaan penerbitan berikutnya.

Surakarta, Mei 2007

Penulis

Kata Pengantar

Page 6: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

v

Daftar Isi

Kata Sambutan ............................................................................................ iiKata Pengantar ............................................................................................ iiiDaftar Isi ........................................................................................................ ivBab I Proses Perubahan Sosial di Masyarakat............................. 1

A. Faktor Terjadinya Perubahan Sosial .................................. 3B. Tipe Perubahan Sosial ......................................................... 11C. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial . 18

Bab II Dampak Perubahan Sosial ...................................................... 31A. Saluran Perubahan Sosial Dalam Masyarakat ................ 33B. Respon Individu dan Masyarakat terhadap perubahan

Sosial ....................................................................................... 35C. Dampak Perubahan Sosial ................................................. 38D. Sikap Kritis Terhadap Perubahan Sosial Budaya ........... 49

Bab III Lembaga Sosial ........................................................................... 57A. Hakikat dan Tipe Lembaga Sosial ..................................... 59B. Peran dan Fungsi Lembaga Sosial ..................................... 60

Latihan Soal-soal Semester Gasal ........................................................... 79

Bab IV Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial .................. 83A. Metode Penelitian Sosial ..................................................... 85B. Membuat Rancangan Metode Penelitian Sosial ............. 87C. Melakukan Penelitian Sosial Secara Sederhana ............. 100

Bab V Publikasi Hasil Penelitian Sosial .......................................... 111A. Fungsi, Jenis dan Bentuk Laporan Penelitian .................. 113B. Kerangka dan Isi Laporan Penelitian ................................ 116C. Teknik Penulisan Laporan Hasil Penelitian ..................... 121

Latihan Soal-soal Semester Genap ......................................................... 137Latihan Akhir Tahun ................................................................................ 140Glosarium ..................................................................................................... 145Daftar Pustaka ............................................................................................. 148Indeks ......................................................................................................... 150Kunci Jawaban Sosiologi XII .................................................................. 155

Page 7: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

vi

Page 8: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

1Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

Perubahan SosialMasyarakat

Tujuan Pembelajaran:Sesudah kalian aktif mengikuti pokok bahasan dalam bab ini, diharapkan kalian dapatmengidentifikasi dan mengetahui perubahan sosial di dalam masyarakat.

Kata kunci

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajari daningatlah beberapa kata kuncinya!

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajarilah petakonsepnya!

men

caku

p

Faktor-faktorPerubahan Sosial

PerubahanSosial

Luar

Pengaruh Perubahan alam

Peperangan

Pengaruh Kebudayaan lain

Dalam

Perubahan Jumlah Penduduk

Penemuan-penemuan Baru

Konflik dan Pemberontakan

terdiri dari

Direncanakan dan tidakdirencanakan

Perubahan Besar dan Kecil

Perubahan Lambat dan Cepat

Tipe PerubahanSosial

terd

iri d

ari

terdiridari

terdiridari

Bab I

Proses Perubahan Sosialdi Masyarakat

Sumber gambar: Periplus Travel Guide Bali

Page 9: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

2 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Setiap kelompok masyarakat di manapun mereka berada pasti pernahmengalami perubahan-perubahan. Perubahan itu ada yang mencolok danada pula yang kurang mencolok, ada yang berlangsung secara cepat danada pula yang lambat, ada yang berpengaruh besar dan ada pula yangkecil. Perubahan-perubahan itu dapat berupa perubahan terhadap nilaidan norma-norma sosial, pola-pola perikelakuan, organisasi sosial, susunanlembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Perubahan-perubahan yang terjadi di dunia ini memang telah berlangsung sejakdahulu kala, hanya saja pada jaman sekarang perubahan-perubahantersebut telah berjalan dengan sangat cepat. Bahkan berkat adanyakemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, makapengaruh-pengaruhnyapun telah menjalar secara cepat ke bagian-bagiandunia lainnya.

Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakatmemang sesuatu hal yang rumit namun menantang untuk dilakukan. Laluapakah yang dimaksud dengan perubahan sosial atau perubahan yangterjadi dalam masyarakat itu? Gillin dan Gillin sebagaimana yang dikutipSukanto (1982 : 307) mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah suatuvariasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baikkarena perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi

Gambar 1.1 Adanya perkembangan teknologi mengakibatkanperubahan hubungan sosial di tempat kerja

Sumber: Tempo, 24 November 2002

Page 10: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

3Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Sedangkanseorang sosiolog Indonesia bernama Selo Sumardjan, mengemukakanbahwa yang dimaksud dengan perubahan sosial adalah segala perubahanpada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yangmempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalammasyarakat. Selanjutnya bagaimana proses terjadinya perubahan sosialitu, bagaimana bentuk-bentuknya, serta apa saja yang menyebabkan ataumelatarbelakanginya, cobalah kalian simak pada keterangan berikut ini.

A. Faktor Terjadinya Perubahan Sosial

Terdapat dua faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahansosial, yakni yang berasal dari dalam serta yang berasal dari luarmasyarakat.

a. Faktor dari DalamFaktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (faktor dalam),

antara lain meliputi:1) Perubahan Jumlah penduduk

Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat, dapatmenyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam strukturmasyarakat, terutama yang menyangkut masalah lembaga-lembagakemasyarakatannya. Sedangkan berkurangnya jumlah pendudukterutama yang diakibatkan oleh proses migrasi (seperti urbanisasi,transmigrasi, dan lain-lain) juga dapat mengakibatkan kekosongan,misalnya pada bidang pembagian kerja, dan stratifikasi sosial yang padagilirannya dapat berpengaruh pula terhadap lembaga-lembagakemasyarakatan di daerah yang ditinggalkannya.

Pada umumnya, masalah kependudukan yang sering menimbulkanperubahan sosial budaya tersebut adalah akibat pertambahan pendudukyang disebabkan oleh arus urbanisasi (ke kota), dan juga akibatberkurangnya jumlah penduduk terutama di daerah-daerah yangditinggalkan oleh orang-orang yang berurbanisasi tersebut. Adanyaurbanisasi penduduk ke kota-kota besar atau tempat-tempat lain yangmenjanjikan harapan telah menimbulkan ketidak-seimbangan antara luasdaerah beserta sumber-sumber kehidupannya dengan jumlah pendudukyang ada.

Page 11: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

4 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Maka, persaingan untuk memenuhi kebutuhan hidup menjadisemakin tinggi, angka pengangguran juga semakin bertambah akibatsulitnya mendapatkan pekerjaan-pekerjaan di sektor formal (biasanya parapendatang tidak memiliki ijasah maupun keahlian-keahlian khusus yangdibutuhkan oleh bursa kerja sektor formal sehingga mereka kalah bersaingdengan tenaga-tenaga terdidik kota yang umumnya memiliki semuapersyaratan-persyaratan yang dibutuhkan bagi bursa tenaga kerja di sektorformal), dan akibat lebih lanjut adalah munculnya kerawanan di bidangkeamanan serta ketertiban masyarakat. Keadaan seperti itu jelas dapatmenimbulkan perubahan-perubahan baru pada struktur masyarakat,seperti perubahan corak kehidupan sosial (masyarakat) yang lebih bersifatindividual, sementara di sektor ekonomi kota juga muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang tidak banyak membutuhkan keahlian khususmaupun pendidikan-pendidikan formal, (asal bisa dikerjakan danmenyerap sebanyak mungkin tenaga kerja), seperti pedagang kaki lima,pedagang asongan, pencuci mobil di pinggir jalan, penyemir sepatu,perantara calo-calo, dan lain-lain. Sementara kebalikan dari semua itu, ialahbahwa di daerah-daerah yang ditinggalkan (umumnya daerah pedesaan)akan mengalami kelambanan dalam pembangunan, antara lain karenatenaga-tenaga potensial yang ada berurbanisasi ke kota-kota (brain drain).2) Pertentangan (konflik) dan Pemberontakan (revolusi) di Masyarakat

Suatu pertentangan (konflik), baik itu berupa pertentangan nilai dannorma-norma, pertentangan agama, etnik, politik, dan lain-lain dapat pulamenimbulkan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cukup luas.Suatu pertentangan individu terhadap nilai-nilai dan norma-norma, sertaadat-istiadat yang telah berjalan lama misalnya, akan dapat menimbulkanperubahan apabila individu-individu yang bersangkutan beralih dari nilai-nilai, norma, serta adat-istiadat yang telah lama diikutinya tersebut. Sebagaicontoh, anggapan umum masyarakat Indonesia bahwa “makin banyakanak makin banyak rejeki”, dan “setiap anak yang dilahirkan telah memilikirejekinya masing-masing”, sehingga tidak menimbulkan kecemasan setiapkali anaknya lahir. Namun kini pandangan semacam itu mengalamiperubahan, yakni bahwa “makin banyak anak makin besar bebanekonominya”. Menurut yang percaya, perubahan tersebut diyakini dapatmengurangi angka pertambahan penduduk dan kesejahteraan juga makinmeningkat, sebab terdapat keseimbangan antara kemampuan ekonomi dantanggungjawab membiayai anak. Contoh lain misalnya, pandanganmasyarakat Batak bahwa di dalam keluarga harus ada anak laki-laki untuk

Page 12: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

5Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

meneruskan garis keturunan keluarga. Adanya keyakinan semacam ituternyata telah mendorong keluarga-keluarga yang belum memperoleh anaklaki-laki untuk terus berupaya mendapatkannya, meskipun sebenarnyajumlah anaknya telah banyak. Akan tetapi karena pengalaman, terutamabagi masyarakat Batak yang telah berpengalaman merantau, terhadappikiran dan keyakinan tersebut menjadi lebih longgar. Mereka dapatberpandangan bahwa anak menantu adalah anak laki-laki mereka juga.

Sumber: Dok. PenerbitGambar 1.2 Terjadi pergeseran antara nilai lama yang mengatakan “banyak anak banyakrezeki” dengan nilai baru yang beranggapan “makin banyak anak justru makin besar beban

ekonominya”, telah membawa perubahan-perubahan, khususnya pandangan orang tuaterhadap anak.

Selain perubahan sosial yang diakibatkan oleh pertentangan nilai-nilaidan norma yang terdapat dalam masyarakat, perubahan sosial juga dapatdiakibatkan oleh pertentangan ideologi (politik, agama), etnik, dan jugapemberontakan-pemberontakan. Di Indonesia, perubahan sosial yangdiakibatkan oleh berbagai faktor pertentangan ideologi serta pemberontakantersebut telah ada buktinya. Sebut saja misalnya konflik pemerintah denganDI/TII, RMS, PRRI/PERMESTA pada awal kemerdekaan, konflik Pemerintahdengan PKI (Pemberontakan PKI tahun 1948 dan 1965), maupun konflik-konflik mutakhir di jaman reformasi ini seperti konflik di Aceh, Ambon, Poso,Papua, Sampit, dan lain-lain. Berbagai perubahan sosial yang ditimbulkanakibat pertentangan maupun pemberontakan-pemberontakan yang munculdalam masyarakat Indonesia tersebut telah berdampak buruk, misalnyaterhentinya aktivitas perekonomian, inflasi, timbulnya rasa saling curiga,kecemasan, dan lain-lain.

Page 13: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

6 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Di dalam jangkauan yang lebih luas, perubahan sosial yangdiakibatkan oleh pertentangan politik maupun pemberontakan (revolusi)dalam masyarakat juga pernah terjadi di negara Rusia. Akibatpemberontakan (revolusi) yang terjadi di Rusia tahun 1917 tersebut telahmenyebabkan adanya perubahan sosial, yakni terjadinya perubahanbentuk sistem kenegaraan, yang mula-mula negara berbentuk kerajaanyang absolut berubah menjadi negara diktator proletariat yang didasarkanpada ajaran atau doktrin marxisme dan leninisme (komunisme).3) Penemuan-penemuan baru dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

TeknologiAkibat perkembangan ilmu

pengetahuan yang semakin tinggidan meluas ternyata berdampakpada penemuan-penemuan baruberupa teknologi canggih, yangkemudian berdampak pula ter-hadap perubahan kehidupanmanusia. Misalnya, jika pada jamandahulu manusia bertempat tinggaldi gua-gua, di rumah-rumahdengan dinding alang-alang, makapada saat ini manusia tinggal dirumah-rumah yang lebih sehat dengan bermacam-macam model dangaya. Jika dahulu alat angkut manusia sangat sederhana (misalnya hanyamenggunakan tenaga hewan), maka sekarang manusia telahmenggunakan alat-alat transportasi mesin, yang sudah super canggih.

Adanya penemuan-pene-muan baru akibat perkem-bangan ilmu pengetahuan,baik itu berupa teknologimaupun berupa gagasan-gagasan baru yang menyebarke masyarakat tersebut,akhirnya dikenal, diakui, danselanjutnya diterima olehmasyarakat sehingga berdam-pak pada timbulnya perubahansosial.

Dinamika Sosial

1. Penemuan baru sebagai sebab terjadinyaperubahan sosial, dapat dibedakandalam pengertian discovery dan invention.

2. Discovery adalah penemuan kebudayaanbaru, baik berupa alat baru atau berupaide baru yang diciptakan oleh seorangindividu.

3. Discovery baru menjadi invention kalaumasyarakat sudah menerima atau me-nerapkan penemuan baru itu dalamkehidupannya.

Sumber: CD Image

Gambar 1.3 Penemuan baru di bidang teknologiyang semakin canggih dapat memicu terjadinya

perubahan sosial yang sangat cepat di masyarakat

Page 14: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

7Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

b. Faktor dari LuarFaktor yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri (faktor luar),

antara lain dapat meliputi:1) Pengaruh kebudayaan

Hubungan atau kontak secara fisik antara satu masyarakat (budaya)dengan masyarakat (budaya) lainnya cenderung dapat menyebabkanterjadinya saling memengaruhi di antara masing-masing masyarakat ataukebudayaan tersebut. Artinya, suatu masyarakat (budaya) itu bisamemengaruhi masyarakat (budaya) lainnya, namun sekaligus juga dapatterkena (mau menerima) pengaruh dari masyarakat (budaya) lainnya itu.Namun apabila hubungan atau kontak tersebut dilakukan secara tidaklangsung, misalnya melalui alat-alat komunikasi massa seperti radio, televisi,film, koran, dan lain-lain, maka komunikasinya cenderung bersifat satuarah saja, yaitu dari masyarakat yang secara aktif menggunakan alat-alatkomunikasi tersebut, sedangkan pihak lain (yakni masyarakat penerima)tidak memiliki kesempatan untuk memberikan pengaruhnya. Apabilapengaruh tersebut diterima tidak karena paksaan dari pihak yangmempengaruhi, maka hasilnya di dalam ilmu ekonomi dinamakandemonstration effect. Sedangkan proses penerimaan pengaruhnya, di dalamilmu antropologi budaya dinamakan akulturasi.

Adakalanya juga, bahwa dalam proses pertemuan kebudayaantersebut, tidak terjadi pengaruh sama sekali (baik satu arah ataupun duaarah). Pada pertemuan kedua kebudayaan yang tarafnya seimbangmisalnya, kadangkala bisa saling menolak yang mungkin disebabkankarena pada masa lalunya pernah saling terjadi pertentangan fisik yangkemudian dilanjutkan dengan pertentangan non fisik antara keduamasyarakat pendukung masing-masing kebudayaan itu. Keadaansemacam itu dalam sosiologi antropologi dinamakan cultural animosity.Suatu cultural animosity hingga kini ada misalnya antara Surakarta danYogyakarta yang dapat dikembalikan pada kejadian-kejadian pada tahun1755 (Perjanjian Gianti), dan kemudian Perjanjian Salatiga pada tahun1757. Pertentangan fisik mengawali bentrokan antara kedua belah pihakyang kemudian dilanjutkan dengan pertentangan-pertentangan dalamsegi-segi kehidupan lainnya. Walaupun kedua kebudayaan itu memilikisumber dan dan dasar yang sama, yakni kebudayaan khusus (sub culture)Jawa, namun terjadi pertentangan-pertentangan (perbedaan) misalnyadalam hal corak pakaian, tari-tarian, seni musik tradisional, gelar-gelarkebangsawanan, dan seterusnya.

Page 15: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

8 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Adanya pengaruh dari kebuda-yaan lain juga dapat menyebabkanterjadinya proses imitasi, yaitutindakan seseorang untuk meniruorang lain melalui sikap,penampakan, gaya hidupnya atauapa saja yang dimilikinya. Biasanyayang lemah cenderung meniru yangdominan. Proses perubahan dengancara imitasi, misalnya dapat terjadiapabila ada dua kebudayaan yangsaling bertemu, sedangkan salah satudari kebudayaan tersebut memilikiunsur-unsur yang lebih tinggi(misalnya dalam aspek teknologinya),maka ada kemung-kinan terjadiproses imitasi (peniruan) dari parapendukung kebudayaan yang masihrendah taraf teknologi-nya. Adapunprosesnya, mula-mula unsur-unsurtersebut ditambahkan padakebudayaannya, akan tetapi lambat laun unsur-unsur kebudayaan merekayang dirubah dan diganti dengan unsur-unsur kebudayaan asing tersebut.Misalnya, pada saat ini orang-orang Indonesia cenderung untuk memakaipakaian yang bercorak barat, karena dianggap lebih mudah dan praktis.Sedangkan memakai pakaian tradisionalnya jarang sekali, kecuali hanyapada kesempatan-kesempatan tertentu misalnya pada saat upacara-upacara resmi seperti resepsi perkawinan, khitanan, dan lain-lain.2) Terjadinya Peperangan

Peperangan yang terjadi antara negara (masyarakat) satu dengannegara (masyarakat) lainnya juga dapat menimbulkan berbagai dampakseperti halnya dampak yang ditimbulkan oleh adanya penberontakan danpertentangan-pertentangan. Akan tetapi dampak negatif yang ditimbulkanoleh adanya peperangan jauh lebih dahsyat, karena peralatan perangbiasanya juga lebih canggih.

Selain perubahan di bidang sosial, peperangan dengan negara(masyarakat) lain dapat pula menyebabkan terjadinya perubahan dibidang kebudayaan, hal ini oleh karena biasanya negara yang menangakan memaksakan kepada negara yang kalah, untuk menerima

Kontak atau Interaksi antarbudaya tidakselamanya menjamin timbulnya pengaruhsatu budaya terhadap budaya lainnya. Suatumasyarakat bisa saja menerima, menolak,atau menyeleksi terlebih dahulu barukemudian menyerap unsur-unsur budayaluar yang sesuai. Respons psikologisindividu terhadap cross-cultural contact adaempat kemungkinan, yaitu: 1. Passing Typed:menolak kebudayaan yang asli, danmengadopsi kebudayaan yang baru 2.Chauvinist Typed: menolak sama sekalipengaruh budaya asing, dan memperta-hankan secara kuat kebudayaan asli 3.Marginal Typed: terombang-ambing diantara kebudayaan asli dan kebudayaanasing 4. Mediating Typed: selektif, maumenerima dan mengkombinasikan(mensintesiskan) di antara unsur-unsurbudaya namun tanpa melalaikan intibudayanya sendiri.

Dinamika Sosial

Page 16: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

9Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

kebudayaannya yang dianggaplebih tinggi tarafnya. Negara-negara yang kalah perang dalamPerang Dunia II seperti Jerman danJepang (Blok Poros/As), harusmenerima ide-ide yang dipaksakandari negara-negara pemenang(Blok Sekutu), sehingga mengalamiperubahan-perubahan besar padamasyarakatnya. Jerman misalnya,telah mengalami perubahan-perubahan besar menyangkutbidang kenegaraan, yakni dipecah-nya negara tersebut menjadi dua yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur(komunis), sebelum akhirnya berhasil dipersatukan kembali menjelangruntuhnya komunisme tahun 1990. Hal tersebut tidak saja mengakibatkanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di bidang politik danpemerintahan, akan tetapi juga di bidang-bidang lainnya seperti ekonomidan militer. Sedangkan di timur, Jepang setelah kalah perang jugamengalami perubahan-perubahan, di mana berkat campur tanganAmerika Serikat Jepang secara berangsur-angsur berubah dari negaraagraris-militer ke negara industri yang cukup disegani. Perubahan-perubahan yang demikian juga terjadi di Vietnam, Kamboja, Korea, danlain-lain.3) Pengaruh Perubahan Lingkungan Alam

Perubahan sosial budaya dapat juga terjadi karena penyebab alam,seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir besar, angin taufan, dan lain-lain. Peristiwa-peristiwa alam semacam itu mungkin dapat menyebabkanbahwa masyarakat-masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebutterpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila masyarakattersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harusmenyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru pula. Dengankejadian semacam itu, kemungkinan akan mengakibatkan terjadinyaperubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.Misalnya masyarakat petani yang terkena musibah banjir besar, kemudianmereka harus pindah ke suatu daerah yang tidak memungkinkan bagiadanya kegiatan pertanian, maka terpaksa harus menyesuaikan matapencahariannya menjadi seorang nelayan. Sementara masyarakat didaerah kota yang dilanda dan harus diungsikan ke suatu tempat yang lebih

Sumber: www.tempophoto.com

Gambar 1.4 Dampak peperangan hampirselalu menimbulkan terjadinya perubahan-

perubahan sosial dalam masyarakat

Page 17: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

10 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

aman, misalnya di daerah transmigrasi, maka harus menyesuaikankehidupannya, yakni dari kebiasaan hidup di daerah berpenduduk rapatdan ramai kepada kebiasaan hidup di alam pedesaan yang sunyi di daerahtransmigrasi. Kejadian-kejadian semacam itu jelas akan mengakibatkanperubahan-perubahan dalam diri masyarakat tadi, misalnya timbullembaga-lembaga kemasyarakatan baru seperti pertanian, perkebunan, danlain-lain.

Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar 2

Gambar 1.5 Salah satu faktor alam yang dapat menyebabkan perubahan sosial adalahterjadinya perubahan-perubahan lingkungan fisik (alam), yang diakibatkan oleh bencana

alam seperti misalnya gempa bumi, angin lesus, banjir, dan lain-lain.

Analisis Sosial

“Mari tumbuhkan etos kerja kalian!”

Kerjakan secara individu, dan selesaikan beberapa tugas berikut ini:1. Carilah tiga buah contoh peristiwa perubahan sosial yang pernah

terjadi di daerah kalian!2. Selanjutnya jelaskan masing-masing, faktor-faktor apa saja yang

menjadi penyebab atau pendorongnya (untuk menjawabpertanyaan ini kalian bisa mengelompokkannya atas dasarfaktor luar dan faktor dalam)?

3. Berilah analisis bagaimana cara pencegahan dari perubahansosial!

Page 18: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

11Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

B. Tipe Perubahan Sosial

Perubahan-perubahan yang terjadi di dunia ini memang telahberlangsung sejak dahulu kala, hanya saja pada jaman sekarangperubahan-perubahan tersebut telah berjalan dengan sangat cepat. Bahkanberkat adanya kemajuan yang begitu pesat di bidang teknologi informasidan komunikasi, maka pengaruh-pengaruhnyapun telah menjalar secaracepat ke bagian-bagian dunia lainnya. Lalu seperti apakah terjadinyaperubahan-perubahan sosial itu? Bagaimana contohnya?

Sebagaimana disinggungdi depan, kehidupan manusia(masyarakat) pasti akan selalumengalami perkembanganatau perubahan. Dalam prosesperubahan tersebut manusia(masyarakat) biasanya akancenderung berusaha (berubah)ke arah yang lebih maju (lebihbaik), meskipun dalam realita-nya tidak selamanya halsemacam itu berhasil didapat-kannya, sebab adakalanyajuga bahwa perubahan itujustru terjadi sebaliknya, yakni bergerak ke arah yang lebih jelek(kemunduran).

Tugas manusia untuk mengusahakan bagaimana agar perubahan-perubahan tersebut mengarah pada kemajuan, dan sebaliknya mencegahsetiap perubahan yang menuju ke arah kemunduran. Perubahan sosialyang mengarah pada kemajuan itu misalnya adanya pembangunan danmodernisasi. Dengan pembangunan, berarti manusia telah merancangperubahan sosial yang mengarah pada kemajuan. Sedangkan adanyamodernisasi berarti manusia telah merubah sikap mental yang modernserta menerapkan teknologi canggih yang berguna bagi kelancaran prosespembangunan suatu masyarakat dan bangsa.

Ditinjau dari aspek historis, terjadinya perubahan sosial adalah suatuproses yang akan berlangsung terus sepanjang kehidupan manusia.Sementara ditinjau dari aspek bentuknya, terjadinya perubahan sosial ituakan meliputi: (1) Perubahan sosial yang berlangsung secara lambat

Sumber: www.dpreview.com

Gambar 1.6 Pembangunan dan modernisasimerupakan salah satu contoh perubahan sosial

yang mengarah kepada kemajuan

Page 19: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

12 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

(evolusi) dan Perubahan sosial yang berlangsung secara cepat (revolusi);(2) Perubahan sosial yang berlangsung dengan skala kecil dan Perubahansosial yang berlangsung dengan skala besar; (3) Perubahan sosial yangberlangsung karena dikehendaki atau direncanakan dan Perubahan sosialyang berlangsung karena tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.Berbagai bentuk perubahan sosial tersebut, beserta beragam contohnyaakan dijelaskan pada uraian berikut ini.

1. Perubahan Lambat (Evolusi) dan Perubahan Cepat (Revolusi)Proses terjadinya perubahan sosial dapat berlangsung secara lambat

dan dapat pula berlangsung secara cepat. Jika perubahan sosial ituberlangsung secara lambat dan memerlukan waktu yang lama, di dalamnyajuga terdapat serentetan perubahan-perubahan kecil yang saling mengikutisecara lambat, maka perubahan semacam itu dinamakan evolusi. Perubahansecara evolusi biasanya terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencanaataupun suatu kehendak tertentu. Perubahan-perubahan semacam iniberlangsung karena adanya upaya-upaya masyarakat untuk menyesuaikandiri dengan keperluan-keperluan,keadaan-keadaan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalandengan pertumbuhan masyarakat.

Apabila suatu perubahanterjadi secara cepat, di mana haltersebut bahkan mampu mengenaidasar-dasar atau sendi-sendi pokokdari kehidupan masyarakat (yaitulembaga-lembaga kemasya–rakatan), maka perubahan tersebutdinamakan revolusi. Di dalamrevolusi, peru-bahan-perubahanyang terjadi dapat direncanakanterlebih dahulu maupun tanparencana. Akan tetapi, meskipunrevolusi dikatakan sebagaiperubahan cepat, namun ukurankecepatan-nya sebenarnya bersifatrelatif, oleh karena suatu revolusidapat pula memakan waktu yangrelatif lama, seperti misalnya

Dinamika Sosial

Menurut para ahli sosiologi, terdapatbeberapa prinsip yang menjadi ciri umumperubahan sosial, antara lain meliputi:1. Tidak ada masyarakat yang berhenti

perkembangannya, karena setiapmasyarakat dapat mengalami perubah-an secara lambat atau cepat

2. Perubahan yang terjadi pada kelemba-gaan masyarakat tertentu akan diikutioleh perubahan pada lembaga sosialyang lainnya karena sifatnya yanginterdependen

3. Perubahan sosial yang cepat biasanyamenimbulkan disorganisasi yang bersifatsementara di dalam proses penyesuaiandiri. Disorganisasi akan diikuti olehreorganisasi berupa pemantapan kaidah-kaidah baru

4. Perubahan sosial tidak dapat dibatasidalam bidang kebendaan atau bidangspiritual saja karena keduanya terdapathubungan timbal balik yang saling kaitmengkait.

Page 20: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

13Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

revolusi industri yang dimulai di Inggris, di mana terjadi perubahan-perubahan dari tahap produksi tanpa mesin menuju ke tahap produksidengan menggunakan mesin. Perubahan tersebut dianggap cepat, karenamerubah sendi-sendi pokok dari kehidupan masyarakat, seperti misalnyasistem kekeluargaan, hubungan antara buruh dan majikan, dan seterusnya.Suatu revolusi dapat pula berlangsung dengan didahului oleh suatupemberontakan (rebellion), yang kemudian menjelma menjadi revolusi.Terjadinya pemberontakan para petani di Banten pada tahun 1888misalnya, telah didahului dengan suatu tindak kekerasan sebelum akhirnyamenjadi suatu revolusi yang mampu merubah sendi-sendi kehidupanmasyarakat di daerah tersebut.

2. Perubahan Kecil dan Perubahan BesarSuatu perubahan dikatakan kecil apabila perubahan itu tidak sampai

membawa pengaruh yang langsung atau berarti bagi masyarakat,sedangkan sebaliknya, suatu perubahan dikatakan besar apabilaperubahan-perubahan tersebut mampu membawa pengaruh yang besarbagi masyarakat (khususnya lembaga-lembaga kemasyarakatannya).Suatu perubahan dalam mode pakaian, gaya rambut, dan model aksesorismisalnya, tidak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakatdalam keseluruhannya, oleh karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Namun sebaliknya, suatu proses industrialisasi pada masyarakat yangagraris misalnya, merupakan perubahan yang akan membawa pengaruhyang besar pada masyarakat yangbersangkutan. Dalam prosestersebut (industrialisasi), diperkira-kan berbagai lembaga-lembagakemasyarakatan akan terpengaruholehnya, seperti misalnya hu-bungan kerja, sistem milik tanah,hubungan-hubungan kekeluar-gaan, stratifikasi sosial, dansebagainya. Dengan demikianterjadinya proses industrialisasipada masyarakat yang masihagraris merupakan suatu peru-bahan sosial yang besar bagimasyarakat yang bersangkutan.

Sumber: Tempo, 15 Januari 2006

Gambar 1.7 Perubahan dalam mode pakaiantidak akan sampai membawa perubahan yang

berarti bagi masyarakat, maka dianggapsebagai perubahan yang kecil saja

Page 21: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

14 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

3. Perubahan yang Dikehendaki (direncanakan) dan Perubahanyang Tidak Dikehendaki (tidak direncanakan).Perubahan sosial dapat berlangsung karena dikehendaki atau

direncanakan (intended change), dan dapat pula tidak dikehendaki atautanpa suatu perencanaan (unintended change). Walaupun suatu perubahansosial telah direncanakan ke arah suatu tujuan yang hendak dicapai, namunperubahan yang terjadi tidak selamanya berhasil seperti yang dikehendaki.Oleh karena itu, keberhasilan suatu perubahan sosial yang direncanakanakan banyak bergantung kepada kemampuan rekayasa sosial yangdilakukan oleh para perencana sosialnya.

Perubahan yang dikehendaki ataudirencanakan merupakan perubahanyang diperkirakan (telah direncanakan)terlebih dahulu oleh pihak-pihak yanghendak mengadakan perubahan dalammasyarakat. Pihak-pihak yang menghen-daki suatu perubahan biasanyamenyebut para perencana sosial, yakniseseorang atau sekelompok orang yangmendapat kepercayaan dari masyarakatsebagai pemimpin satu atau lebihlembaga-lembaga kemasyarakatan.Dengan demikian, dalam konteksperubahan yang dikehendaki maka padaperencana sosial inilah yang akanmemimpin masyarakat dalam merubahsistem sosialnya. Dalam melaksanakan tugasnya, langsung terjun langsunguntuk mengadakan perubahan, bahkan mungkin menyebabkanperubahan-perubahan pula pada lembaga-lembaga kemasyarakatanlainnya. Selain itu, suatu perubahan yang dikehendaki atau yangdirencanakan, selalu berada di bawah pengendalian serta pengawasan dariperencanaan sosial tersebut. Dalam ilmu sosiologi, cara-cara untukmempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakanterlebih dahulu sebagaimana dijelaskan di atas, dinamakan social planning(perencanaan sosial) atau sering dinamakan pula dengan istilah socialengineering (perekayasaan sosial).

Sementara sebaliknya, perubahan-perubahan sosial budaya yangtidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan, merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung di luar

Sumber: Media Indonesia, 7 Agustus 2006

Gambar 1.8 Proses industrialisasimembawa dampak yang besar bagi

masyarakat.

Page 22: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

15Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

jangkauan pengawasan masyarakat, serta dapat menyebabkan timbulnyaakibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Sedangkanapabila perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki tersebutberlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki, makaperubahan tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang demikianbesarnya terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki, sehinggakeadaan tersebut tidak mungkin dirubah tanpa mendapat halangan-halangan dari masyarakat itu sendiri. Atau dengan perkataan lain,perubahan yang dikehendaki diterima oleh masyarakat dengan caramengadakan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyara-katan yang telah ada, atau dengan cara membentuk yang baru. Seringkalipula terjadi bahwa perubahan yang dikehendaki bekerjasama (salingmenerima) dengan perubahan yang tidak dikehendaki dan kedua prosestersebut akhirnya saling pengaruh-memengaruhi.

Konsep perubahan yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki,tidak mencakup faham apakah perubahan-perubahan tersebut diharapkanatau tidak diharapkan oleh masyarakat. Kadang-kadang, suatu perubahanyang tidak diharapkan terjadi tapi justru diharapkan oleh masyarakat,dan sebaliknya suatu perubahan yang diharapkan terjadi tapi tidakdiharapkan oleh masyarakat. Pada umumnya orang sulit untukmengadakan ramalan tentang terjadinya perubahan-perubahan yangtidak dikehendaki, oleh karena proses tersebut biasanya tidak hanyamerupakan akibat dari satu gejala sosial, akan tetapi dari berbagai gejalasosial sekaligus. Misalnya perubahan-perubahan yang terjadi di

Sumber: Kompas 22 Juli 2005

Gambar 1.9 Meningkatnya jumlah kendaraan mempermudah transportasi tetapijuga berdampak terhadap meningkatnya polusi.

Page 23: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

16 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta sejak akhir kekuasaan Belanda,yang sekaligus merupakan perubahan-perubahan yang dikehendakimaupun yang tidak dikehendaki. Perubahan yang dikehendaki,sebagaimana dipelopori oleh Sultan Hamengku Buwono IX, adalahmenyangkut bidang politik dan administrasi, yaitu suatu perubahan darisistem sentralisme yang autokratis ke sistem desentralisasi yang demokratis.Sedangkan perubahan yang tidak dikehendaki (meskipun telahdiperhitungkan sebelumnya oleh para pelopor perubahan), dan yangmerupakan akibat dari perubahan-perubahan yang dikehendaki, misalnyasaja hilangnya wewenang para petugas pamong praja di dalampemerintahan desa, bertambah pentingnya peranan dukuh yangmenyebabkan berkurangnya ikatan antara kekuatan sosial yangmerupakan masyarakat desa, serta secara berangsur-angsur, hilangnyaperanan kaum bangsawan sebagai warga kelas sosial yang tinggi dalammasyarakat.

Suatu perubahan yang dikehendaki dapat timbul sebagai suatu reaksi(yang direncanakan) pada perubahan-perubahan sosial dan kebudayaanyang terjadi sebelumnya, baik yang merupakan perubahan yangdikehendaki maupun yang tidak dikehendaki. Dalam hal terjadinyaperubahan-perubahan yang dikehendaki, maka perubahan-perubahanyang kemudian muncul merupakan perkembangan lebih lanjut dari prosesperubahan sebelumnya. Sedangkan bila sebelumnya terjadi perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki, maka perubahan yang dikehendakidapat ditafsirkan sebagai suatu pengakuan terhadap perubahan-perubahan sebelumnya, agar kemudian diterima secara luas olehmasyarakat. Dalam hal yang terakhir misalnya dapat dicontohkan perihalhukum kewarisan adat di Indonesia. Pada sebagian masyarakat-masyarakat tertentu di Indonesia, ada yang mengenal sistem garisketurunan sepihak, yakni yang hanya mengakui laki-laki saja sebagaipenghubung keturunan seperti di Tapanuli, serta yang hanya mengakuiwanita saja sebagai satu-satunya penghubung keturunan seperti diMinangkabau. Atas dasar kedua ketentuan tersebut maka berlaku garishukum adat bahwa hanya keturunan laki-laki atau wanita saja yang dapatmenjadi ahli waris misalnya di Tapanuli hanya diakui laki-laki, sedangkandi Minangkabau hanya wanita saja yang dapat menjadi ahli waris. Akantetapi seiring dengan perkembangan waktu dan perasaan keadilanmasyarakat, maka ketentuan adat itupun mengalami perubahan-perubahan sehingga banyak di antara keluarga yang pada akhir-nya tidak

Page 24: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

17Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

lagi terlalu mempersoal-kanperbedaan kelamin terhadap paraahli warisnya, bahkan para jandadan duda dapat pula menjadi ahliwaris.

Dalam perkembangan se-lanjutnya, perubahan-perubahanyang tidak dikehendaki oleh adatitupun akhirnya diakui dan dilegal-kan (dikuatkan) oleh pengadilan,yakni sebagaimana dapat dilihatdari keputusan-keputusannya diseputar hukum adat waris. Bahkandi tingkat pemerintahan pusat(negara), keadaan tersebutkemudian disyahkan olehKetetapan MPRS Nomor 2 Tahun 1960, yang antara lain menegaskanbahwa semua warisan adalah untuk anak-anak (tanpa membedakanantara anak laki-laki atau perempuan) dan juga janda.

Dinamika Sosial

Terdapat tiga pola perubahan sosial,yakni pola linier, pola siklus, dan polagabungan di antara keduanya (siklus danlinier). Perubahan-perubahan yangdikehendaki tersebut merupakan suatuteknik sosial yang oleh Thomas danZnaniecki ditafsirkan sebagai suatu prosesyang berupa perintah dan larangan. Artinya,menetralisasikan suatu keadaan krisis dengansuatu akomodasi (khususnya) untukmelegalisasikan hilangnya keadaan yangtidak dikehendaki atau berkembangnyasuatu keadaan (baru) yang dikehendaki.Legalisasi tersebut dilaksanakan dengantindakan-tindakan fisik yang bersifat arbitratif.

Sumber: Tempo 16 April 2006

“Cobalah asah kecakapan sosial kalian!”Cobalah amati gambar di bawah, kemudian berikan pendapat kalian.Mengapa setiap tahun terjadi peningkatan jumlah pencari kerja.

Fakta Sosial

Page 25: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

18 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

C. Faktor Pendorong dan Penghambat PerubahanSosial

Proses perubahan sosial akan senantiasa berlangsung sepanjangkehidupan umat manusia. Namun begitu, berlangsung cepat (lancar) atautidaknya suatu perubahan sosial akan sangat tergantung dari sedikitbanyak (ada tidaknya) faktor-faktor yang diduga dapat mendorong ataumenghambatnya. Apabila di dalam suatu masyarakat terdapat banyakfaktor pendorongnya maka perubahan sosial akan cepat berlangsung, atauapabila telah berlangsung maka akan semakin cepat atau lancar pula prosesberlangsungnya (perubahannya). Namun sebaliknya, jika di dalam suatumayarakat banyak sekali faktor-faktor yang menghambatnya, maka akansemakin sulit atau terhambat pula proses-proses perubahan sosial yangakan terjadi. Lalu faktor-faktor apa sajakah kira-kira yang dapat dianggapsebagai faktor pendorong maupun penghambatnya ? Pada uraian berikutini akan dijelaskan tentang berbagai faktor yang diduga dapatmemengaruhi berlangsungnya proses perubahan sosial, baik yang bersifatmendorong ataupun menghambatnya.

1. Faktor-faktor yang Mendorong Jalannya Proses PerubahanSosialProses perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat dapat

berlangsung secara cepat atau lancar, dan dapat pula berlangsung secaratidak cepat atau tidak lancar, misalnya saja dengan cara yang lambat atautersendat-sendat. Adapun secara umum, faktor-faktor yang diperkirakandapat mendorong (memperlancar/mempercepat) bagi jalannya prosesperubahan sosial itu antara lain:

a. Adanya kontak dengan kebudayaan masyarakat lainSalah satu proses yang menyangkut hal ini adalah misalnya diffusion.

Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dariseseorang kepada orang lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakatlain. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah diterimaoleh masyarakat misalnya, dapat diteruskan dan disebarluaskan padamasyarakat lain, sampai masyarakat tersebut dapat menikmati kegunaandari hasil-hasil peradaban bagi kemajuan manusia. Maka proses semacamitu merupakan pendorong bagi pertumbuhan suatu kebudayaan danmemperkaya kebudayaan-kebudayaan umat manusia.

Page 26: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

19Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

b. Adanya sikap terbuka nterhadap karya serta keinginan orang lainuntuk majuSikap menghargai karya orang lain dan keinginan-keinginan untuk

maju merupakan salah satu pendorong bagi jalannya perubahan-perubahan.Apabila sikap tersebut telah melembaga, maka masyarakat akanmemberikan pendorong bagi usaha-usaha untuk mengadakan penemuan-penemuan baru. Pemberian hadiah nobel dan yang sejenisnya misalnya,merupakan pendorong bagi individu-individu maupun kelompok-kelompoklainnya untuk menciptakan karya-karya yang baru lagi.

c. Adanya Sistem pendidikan formal yang majuSistem pendidikan yang baik

yang didukung oleh kurikulum adaptifmaupun fleksibel misalnya, akanmampu mendorong terjadinya peru-bahan-perubahan sosial budaya.Pendidikan formal, misalnya di sekolah,mengajarkan kepada anak didikberbagai macam pengetahuan dankemampuan yang dibutuhkan olehpara siswa. Di samping itu, pendidikanjuga memberikan suatu nilai-nilaitertentu bagi manusia, terutama dalammembuka pikirannya serta menerimahal-hal baru dan juga bagaimana caraberpikir secara ilmiah. Namun jikadikelola secara baik dan maju, pendi-dikan bukan hanya sekedar dapat mengajarkan pengetahuan,kemampuan ilmiah, skill, serta nilai-nilai tertentu yang dibutuhkan siswa,namun lebih dari itu juga mendidik anak agar dapat berpikir secaraobyektif. Dengan kemampuan penalaran seperti itu, pendidikan formalakan dapat membekali siswa kemampuan menilai apakah kebudayaanmasyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan jamannyaatau tidak. Nah, di sinilah kira-kira peranan atau faktor pendorong bagipendidikan formal yang maju untuk berlangsungnya perubahan-perubahan dalam masyarakat.

Sumber: www.kompas.com

Gambar 1.10 Sistem pendidikan yangmaju juga dapat mendorong bagijalannya proses perubahan sosial

Page 27: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

20 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

d. Sikap berorientasi ke masa depanAdanya prinsip bahwa setiap manusia harus berorientasi ke masa

depan, menjadikan manusia tersebut selalu berjiwa (bersikap) optimistis.Perasaan dan sikap optimistis, adalah sikap dan perasaan yang selalupercaya akan diperolehnya hasil yang lebih baik, atau mengharapkanadanya hari esok yang lebih baik dari hari sekarang. Sementara jika dikalangan masyarakat telah tertanam jiwa dan sikap optimistis semacamitu maka akan menjadikan masyarakat tersebut selalu bersikap ingin maju,berhasil, lebih baik, dan lain-lain. Adanya jiwa dan sikap optimistik, sertakeinginan yang kuat untuk maju itupula sehingga proses-proses perubahanyang sedang terjadi dalam masyarakat itu dapat tetap berlangsung.

e. Sistem lapisan masyarakat yang bersifat terbuka (openstratification)Sistem stratifikasi sosial yang terbuka memungkinkan adanya gerak

vertikal yang luas yang berarti memberi kesempatan bagi individu-individuuntuk maju berdasar kemampuannya. Dalam keadaan demikian,seseorang mungkin akan mengadakan identifikasi dengan warga-wargayang mempunyai status yang lebih tinggi. Dengan demikian, seseorangmerasa dirinya berkedudukan sama dengan orang atau golongan lain yangdianggapnya lebih tinggi dengan harapan agar mereka diperlakukan samadengan golongan tersebut. Identifikasi terjadi di dalam hubungansuperordinat-subordinat. Pada golongan yang lebih rendah kedudukannya,sering terdapat perasaan tidak puas terhadap kedudukan sosial yangdimilikinya. Keadaan tersebut dalam sosiologi dinamakan “status-anxiety”.“Status-anxiety” tersebut menyebabkan seseorang berusaha untukmenaikkan kedudukan sosialnya.

f. Adanya komposisi penduduk yang heterogenPada kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari berbagai latar

belakang seperti kebudayaan, ras (etnik), bahasa, ideologi, status sosial,dan lain-lain, atau yang lebih populer dinamakan “masyarakat heterogen”,lebih mempermudah bagi terjadinya pertentangan-pertentangan ataupunkegoncangan-kegoncangan. Hal semacam ini juga merupakan salah satupendorong bagi terjadinya perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat.

Page 28: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

21Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

g. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untukmemperbaiki hidupnyaNasib manusia memang sudah ditentukan oleh Tuhan, namun adalah

menjadi tugas dan kewajiban manusia untuk senantiasa berikhtiar danberusaha guna memperbaiki taraf kehidupannya. Lagipula, menurut ajaranagama juga ditekankan bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib sesuatuumat (termasuk individu) selama umat (individu) tersebut tidak berusahauntuk mengubahnya. Dengan demikian tugas manusia adalah berusaha,lalu berdoa, sedangkan hasil akhir adalah Tuhan yang menentukannya.Adanya nilai-nilai hidup serta keyakinan yang semacam itu menyebabkankehidupan manusia menjadi dinamik, dan adanya dinamisasi kehidupaninilah sehingga perubahan-perubahan sosial budaya dapat berlangsung.

h. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentuMunculnya ketidakpuasan

masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu,misalnya adanya pelaksanaanpembangunan yang hanyamenguntungkan golongan ter-tentu, pembagian hasil pem-bangunan yang tidak merata,semakin melebarnya jurangpemisah antara si kaya dan simiskin, dan lain-lain, dapatmenyebabkan terjadinya kekece-waan dalam masyarakat. Bah-kan jika dibiarkan sampaiberlarut-larut, hal semacam itudapat mengakibatkan terjadinya demo ataupun protes-protes yangsemakin meluas, atau bahkan kerusuhan-kerusuhan, dan revolusi. Dengandemikian adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidangkehidupan tertentu dapat mendorong bagi bergulirnya perubahan-perubahan sosial budaya.

Selain sejumlah faktor-faktor di atas, terjadinya perubahan sosial dapatpula didorong atau dipercepat karena adanya faktor-faktor intern (darimayarakat yang mengalami perubahan) seperti:a. Adanya sikap masyarakat yang selalu terbuka terhadap setiap perubahan.b. Berkembangnya pola pemikiran yang positif terhadap hal-hal yang baru.

Sumber: Jawa Pos, 16 Januari 2006

Gambar 1.11 Aksi-aksi massa dapatmenjadi pendorong bagi jalannya perubahan-

perubahan sosial dalam masyarakat

Page 29: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

22 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

c. Adanya sikap masyarakat yang selalu menyukai sesuatu yang baru.d. Adanya pengalaman yang luas dari masyarakat yang bersangkutan.

Sumber: www.kompas.comSumber: www.tempophoto.com

Fakta Sosial

1. Coba perhatikan gambar di atas, apa yang kalian tangkaptentang perubahan dalam masyarakat tersebut!

2. Analisislah mengapa perubahan sosial kota dan desa sangatberbeda?

3. Klasifikasikan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari duadaerah ini terkait dengan perubahan sosial?

4. Menurut kalian perubahan mana yang kalian inginkan danjelaskan pendapat kalian!

2. Faktor-faktor yang Menghambat Jalannya Proses Perubahan SosialDalam dinamika masyarakat, selain terdapat faktor-faktor yang dapat

mendorong bagi berlangsungnya proses perubahan sosial, juga terdapatfaktor-faktor yang dapat menghalangi atau menghambatnya. Adapunfaktor-faktor yang diperkirakan dapat menghambat atau menghalangibagi terjadinya proses perubahan sosial tersebut antara lain:

a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lambatSalah satu aspek pendorong terjadinya perubahan sosial budaya

adalah majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).Majunya perkembangan iptek menjadi indikator pula majunya tarafperkembangan budaya suatu masyarakat. Sementara maju dan tingginyataraf peradaban suatu masyarakat menyebabkan masyarakat tersebutakan cepat atau mudah mengadakan adaptasi (penyesuaian) terhadap

“Coba kembangkan wawasan kebinekaan kalian!”

Page 30: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

23Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

munculnya perubahan-perubahan yang datang dari luar masyarakat yangbersangkutan. Oleh karena itu, apabila di dalam suatu masyarakat terjadihal yang sebaliknya, yakni mengalami kelambanan dalam perkembanganilmu pengetahuan dan teknologinya, maka akan menyebabkanterhambatnya laju perubahan-perubahan sosial budaya pada masyarakatyang bersangkutan.

b. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lainAdanya kehidupan masyarakat yang tertutup, hingga menyebabkan

setiap warganya sulit untuk melakukan kontak atau hubungan denganmasyarakat lain, menyebabkan warga masyarakat tersebut terasing daridunia luar. Akibatnya, bahwa masyarakat tersebut tidak dapat mengetahuiperkembangan-perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain diluarnya. Jika hal tersebut tetap berlangsung, atau bahkan tidak sepanjangmasa maka akan menyebabkan kemunduran bagi masyarakat yangbersangkutan, sebab mereka tidak memperoleh masukan-masukanmisalnya saja pengalaman dari kebudayaan lain, yang dapat memperkayabagi kebudayaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, faktor ketertutupanatau kurangnya hubungan dengan masyarakat atau kebudayaan lain,menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat atau menghalangi bagiproses perubahan sosial dan budaya di dalam masyarakat.

c. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaanAdanya kekhawatiran di kalangan masyarakat akan terjadinya

kegoyahan seandainya terjadi integrasi di antara berbagai unsur-unsurkebudayaan, juga menjadi salah satu faktor lain terhambatnya suatu prosesperubahan sosial budaya. Memang harus diakui bahwa tidak mungkinsuatu proses integrasi di antara unsur-unsur kebudayaan itu akanberlangsung secara damai dan sempurna, sebab biasanya unsur-unsur dariluar dapat menggoyahkan proses integrasi tersebut, serta dapatmenyebabkan pula terjadinya perubahan-perubahan pada aspek-aspektertentu dalam masyarakat.

d. Adat dan kebiasaanSetiap masyarakat di manapun tempatnya, pasti memiliki adat serta

kebiasaan tertentu yang harus ditaati dan diikuti oleh seluruh anggotamasyarakat. Adat dan kebiasaan adalah seperangkat norma-norma (aturantidak tertulis) yang berfungsi sebagai pedo-man bertingkah laku bagiseluruh anggota masyarakat. Adat biasanya berisi pola-pola perilaku yangtelah diyakini dan diterima oleh masyarakat secara turun-temurun, bersifat

Page 31: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

24 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

kekal (abadi), dan oleh karenaitu harus ditaati oleh seluruhanggota masyarakat, sertabersifat mengikat. Artinya,apabila ada sebagian anggotamasyarakat yang tidakmengindahkan aturan adatmaka akan mendapat sanksiyang berat baik sanksi moralmaupun sosial dari masyarakat.Sedangkan kebiasaan adalahperbuatan yang pantasdikerjakan maka diterima olehmasyarakat. Karena pantasdikerjakan dan telah diterimaoleh masyarakat, maka kebiasaan menjadi perilaku yang diulang-ulangdari generasi terdahulu ke generasi berikutnya (secara turun-temurun)sehingga menjadi semacam aturan (norma) yang harus diikuti oleh setiapanggota masyarakat. Meskipun tidak sekuat adat, norma kebiasaan jugamemiliki daya pengikat tertentu yang dapat menyebabkan setiap anggotaberperilaku sesuai dengan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.

Dengan demikian dapatlah dibayangkan bahwa apabila dalammasyarakat tersebut muncul nilai (budaya) serta kebiasaan-kebiasaanbaru yang akan menggeser kebiasaan-kebiasaan lama, apalagi sampaimenggeser adat kebiasaan yang selama ini telah menjadi pedoman sertaaturan yang dipegang teguh secara turun-temurun, maka nilai sertakebiasaan-kebiasaan baru tersebut akan ditentang, atau bahkanditolaknya. Misalnya nilai-nilai baru di masyarakat yang mengatakanbahwa upacara hajatan dapat dilaksanakan kapan saja, karena padahakikatnya semua hari dan bulan itu baik sekalipun dilaksanakan di bulanSuro (Muharram). Sedangkan di Indonesia, khususnya di kalanganmasyarakat Jawa ada semacam keyakinan yang telah dipegang teguhkarena telah menjadi adat kebiasaan secara turun-temurun, ialah bahwamenyelenggarakan acara hajatan di bulan Suro adalah suatu pantangan(dilarang), sebab jika dilaksanakan akan mendatangkan mara bahaya(bencana), khususnya bagi mereka yang tetap menyelenggarakannya.Dengan demikian, di kalangan masyarakat Jawa yang percaya sertamemegang secara teguh tradisi serta adat kebiasaan semacam itu, tentu

Sumber: www.tempophoto.com

Gambar 1.12 Suku badui dalam kehidupansehari-hari masih memegang kuat nilai-nilai

adat dan kebiasaan

Page 32: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

25Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

akan mengalami kesulitan untuk bisa merubah keyakinan yang telahmendarah daging itu, meskipun dari luar angin perubahan telah bertiupdengan kencangnya.

e. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat(vested interests)Dalam setiap organisasi sosial yang mengenal sistem berlapis-lapisan,

pasti akan ada sekelompok orang-orang yang menikmati kedudukandalam suatu proses perubahan. Pada masyarakat-masyarakat yang sedangmengalami masa transisi, misalnya saja dari otoritarianisme ke sistemdemokrasi biasanya terdapat segolongan orang-orang yang merasa dirinyaberjasa atas terjadinya perubahan-perubahan. Pada segolonganmasyarakat yang berjasa itu biasanya akan selalu mengidentifikasikandiri dengan usaha serta jasa-jasanya tersebut, sehingga sulit sekali bagimereka untuk melepaskan kedudukan yang baru diperolehnya itu dalamsuatu proses perubahan. Hal inilah yang juga dirasa menjadi salah satufaktor penghalang berikutnya bagi jalannya suatu proses perubahan.

f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap tertutupAdanya sikap semacam itu, misalnya dapat saja dialami oleh suatu

masyarakat (bangsa) yang pada masa lalunya pernah mengalamipengalaman pahit selama berinteraksi dengan masyarakat (bangsa) lainnyadi dunia. Sebut saja misalnya pada masyarakat-masyarakat yang dahulunyapernah mengalami proses penjajahan oleh bangsa lain, seperti bangsa-bangsadi kawasan Asia dan Afrika oleh penjajahan bangsa Barat. Mereka tidakakan melupakan begitu saja atas berbagai pengalaman pahit yang pernahditerimanya pada masa lalu, dan hal tersebut ternyata berdampak padamunculnya kecurigaan di kalangan bangsa-bangsa yang pernah dijajah ituterhadap sesuatu atau apa-apa yang datang dari barat. Selanjutnya, karenasecara kebetulan unsur-unsur baru yang masuk itu juga kebanyakan berasaldari negara-negara barat, maka prasangka-prasangka (negatif) juga tetapada, terutama akibat rasa kekawatiran mereka akan munculnya penjajahankembali yang masuk melalui unsur-unsur budaya tersebut. Dengandemikian munculnya prasangka serta adanya sikap menolak terhadapkebudayaan asing juga akan menjadi salah satu faktor penghambat lainbagi jalannya proses perubahan sosial budaya suatu masyarakat.

g. Nilai bahwa hidup ini buruk dan tidak mungkin dapat diperbaikiDi kalangan masyarakat terdapat kepercayaan bahwa hidup di dunia

itu tidak perlu ngoyo (terlalu berambisi) sebab baik buruknya suatukehidupan (nasib/takdir) itu sudah ada yang mengatur, oleh karena itu

Page 33: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

26 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

harus dijalaninya secara wajar.Sementara jika manusia diberikankehidupan yang jelek, maka harusditerimanya pula apa adanya(nrimo ing pandum) serta denganpenuh kepasrahan karena memangnasib yang harus diterimanyademikian. Dengan demikianmanusia tidak perlu repot-repotberusaha, apalagi sampai ngoyo,karena tidak ada gunanya sebabhasilnya pasti akan jelek, sebabsudah ditakdirkan jelek. Adanyakeyakinan dari masyarakat untuk selalu menerima setiap nasib yangdiberikan Tuhan kepada manusia dengan penuh kepasrahan, termasukbila harus menerima nasib (takdir) buruk, menyebabkan kehidupanmasyarakat menjadi bersifat pesimistis dan statis, atau bahkan fatalistik.Adanya pemahaman yang keliru tentang nasib manusia itulah, sehinggadi dalam masyarakat tidak muncul dinamisasi, yang berarti tidak adaperubahan, atau jika ada perubahan maka hal tersebut akan berjalan secaralambat.

h. Hambatan yang bersifat ideologisAdanya faktor penghambat yang bersifat ideologis, karena biasanya

setiap usaha mengadakan perubahan-perubahan pada unsur-unsurkebudayaan rohaniah, akan diartikan sebagai suatu usaha yangberlawanan dengan ideologi masyarakat yang merupakan dasar bagiterciptanya integrasi dari masyarakat yang bersangkutan. Oleh karenaitu faktor-faktor yang bersifat ideologis akan tetap menjadi perintang bagijalannya perubahan-perubahan.

i. Sikap masyarakat yang sangat tradisionalApabila di dalam masyarakat muncul suatu sikap mengagung-

agungkan akan tradisi masa lampau serta menganggap bahwa tradisitersebut secara mutlak tak dapat dirubah, maka sudah dapat dipastikanbahwa pada masya-rakat tersebut akan mengalami hambatan-hambatandalam proses perubahan sosial budayanya. Keadaan tersebut akan menjadilebih parah lagi apabila golongan yang berkuasa dalam masyarakat jugaberasal dari golongan yang bersifat konservatif, yakni suatu golongan yangnotabenenya adalah penentang atau anti terhadap perubahan-perubahan.

Dinamika Sosial

Perubahan sosial dapat dibedakan dariperubahan kebudayaan. Meskipun demi-kian, secara teoritis, orang hanya cenderungmembedakan perubahan sosial denganperubahan kebudayaan dari segi pengertianmasyarakat dan budaya yang diberikannyasaja. Pada umumnya, perubahan sosial lebihmenekankan pada perubahan dalam sistemkelembagaan yang mengatur tingkah lakumanusia. Sedangkan perubahan kebudayaanlebih menyangkut pada perubahan sistemnilai dari masyarakat yang bersangkutan.

Page 34: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

27Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

Selain yang sudah disebutkan di atas, dilihat dari segi intern (daridalam masyarakat yang mengalami perubahan), terjadinya prosesperubahan sosial juga dapat terhambat oleh karena adanya faktor-faktorsebagai berikut:1) Adanya sikap masyarakat yang ragu-ragu, bahkan curiga terhadap

sesuatu yang baru yang dianggap dapat berdampak negatif.2) Adanya kecenderungan dari masyarakat untuk menyukai dan

mempertahankan sesuatu hal yang lama.3) Kurangnya pengetahuan dan pendidikan masyarakat terhadap

sesuatu yang baru.

Analisis Sosial

“Mari asah kecakapan kontekstual kalian!”Kerjakan dan diskusikanlah bersama kelompokmu (maksimal

5 orang) beberapa persoalan berikut ini:1. Mengapa di lingkungan masyarakat yang heterogen dan

memiliki sistem pelapisan yang terbuka dapat menjadi pendorongbagi berlangsungnya perubahan-perubahan sosial dan budaya?

2. Bagaimanakah karakteristik (ciri-ciri) masyarakat yang dikatakanheterogen dan memiliki sistem pelapisan yang terbuka tersebut?

3. Mengapa sikap masyarakat yang sangat tradisional juga dapatmenjadi faktor penghambat bagi berlangsungnya perubahan-perubahan sosial dan budaya?

4. Bagaimanakah ciri-ciri masyarakat yang dikatakan bersikapsangat tradisional dan tertutup itu?

5. Bandingkan dengan keadaan di daerah kalian, apakahmasyarakatnya termasuk korban dari perubahan sosial!

Rangkuman

1. Perubahan sosial adalah gerakan atau suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima yang disebabkan perubahankondisi geografis, kebudayaan, materiil, komposisi penduduk,ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru.

2. Faktor terjadinya perubahan sosial ada 2 yaitu dari dalam,diantaranya perubahan jumlah penduduk, pertentangan, konflikdan pemberontakan dimasyarakat dan penemuan-penemuan

Page 35: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

28 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Faktor dari luar adalah pengaruh budaya lain, terjadinyapeperangan, dan pengaruh perubahan fisik atau lingkunganalam.

3. Tipe perubahan sosial ada 3: yaitu perubahan lambat atau cepat,perubahan kecil dan besar, serta perubahan yang dikehendakidan perubahan yang tidak dikehendaki.

4. Faktor yang mendorong perubahan sosial adalah adanya kontakdengan kebudayaan masyarakat lain, adanya sikap yang maumenghargai hasil karya orang lain, adanya sistem pendidikanyang maju, sikap berorientasi ke masa depan, sistem lapisan yangbersifat terbuka, adanya komposisi penduduk yang heterogen,nilai yang senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya,ketidakpuasan masyarakat, toleransi terhadap penyimpangan.

5. Faktor penghambat adalah perkembangan iptek, kurangnyahubungan masyarakat, rasa takut akan terjadinya kegoyahan,adat dan kebiasaan, adanya kepentingan yang tertanam kuat,prasangka terhadap hal-hal baru, nilai bahwa hidup ini buruk,hambatan ideologis, dan sikap masyarakat yang tradisional.

Uji Kompetensi

A. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a, b, c, d atau e!1. Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-

lembaga kemasyarakatan di dalam uatu masyarakat yangmempengaruhi sistem sosialnya, seperti dikemukakan oleh . . . .a. Pitirim Sorokin d. Soerjono Soekantob. Soelaeman Soemardi e. Selo Soemardjanc. Koentjaraningrat

2. Terjadinya perubahan sosial dapat diakibatkan oleh faktor-faktorintern seperti . . . .a. perubahan lingkungan fisikb. perubahan lingkungan sosialc. munculnya peperangand. terjadinya pemberontakane. kontak dengan budaya lain

Page 36: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

29Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

3. Berikut ini merupakan salah satu faktor penyebab perubahansosial yang berasal dari luar mayarakat yang bersangkutan . . . .a. pertentangan d. peperanganb. konflik e. penemuan baruc. pemberontakan

4. Bertambahnya jumlah penduduk yang cepat sering menimbulkanterjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yangmenyangkut . . . .a. lembaga masyarakat d. norma masyarakatb. organisasi masyarakat e. perilaku masyarakatc. struktur masyarakat

5. Salah satu contoh upaya perubahan sosial yang mengarah padakemajuan misalnya adalah . . . .a. tradisionalisasi d. informasib. modernisasi e. komunikasic. sosialisasi

6. Salah satu perubahan sosial yang memerlukan waktu lama, didalamnya terdapat serentetan perubahan kecil yang salingmengikuti secara lambat, disebut . . . .a. revolusi d. imitasib. evolusi e. kohesic. difusi

7. Apabila perubahan terjadi dengan cepat bahkan mampumengenai dasar-dasar pokok dari kehidupan masyarakat, makaperubahan semacam itu dinamakan . . . .a. evolusi d. inklusib. sosialisasi e. internalisasic. revolusi

8. Perubahan sosial yang terjadi dengan sendirinya, tanpa rencana, danberlangsung karena adanya usaha manusia untuk menyesuaikandiri terhadap kondisi lingkungannya, dinamakan . . . .a. revolusi d. asimilasib. adaptasi e. akulturasic. evolusi

9. Perubahan mode pakaian, gaya rambut, dan model aksesoristermasuk perubahan sosial budaya dalam artian . . . .a. besar d. cepatb. teratur e. kecilc. lambat

Page 37: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

30 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

10. Dalam sosiologi, cara-cara untuk mempengaruhi masyarakatdengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahuludinamakan pula dengan istilah . . . .a. agent of change d. social changingb. agent of social e. social of controlc. social planning

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!1. Sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan sosial!2. Mengapa pada umumnya orang sulit untuk mengadakan

ramalan tentang terjadinya perubahan-perubahan sosial-budayayang tidak dikehendaki?

3. Berikan sebuah contoh, terjadinya perubahan yang dikehendakiyang juga sekaligus tidak dikehendaki (khususnya oleh paraperencana sosialnya) yang pernah terjadi di Indonesia!

4. Sebut dan jelaskan dua buah contoh masalah kependudukanyang sering menimbulkan perubahan-perubahan sosial dalammasyarakat!

5. Penemuan baru sebagai salah satu penyebab perubahan sosialbudaya dapat dibedakan dalam dua pengertian yakni discoverydan invention. Jelaskan kedua pengertian tersebut!

Proyek

“Coba tunjukan etos kerja kalian!”Prosedur kerja yang dilakukan:1. Coba datanglah ke sebuah lembaga swadaya masyarakat yang

menangani tentang masalah gender. Kemudian cari data-dataperubahan sosial pada bidang gender baik status, peran, maupunpola perilakunya.

2. Analisislah data-data yang kalian dapat, mengapa perempuandi Indonesia mengalami perubahan sosial yang pesat?

3. Menurut kalian, apakah perubahan sosial pada perempuanIndonesia perlu terjadi? Jelaskan pendapat kalian!

Page 38: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

31Dampak Perubahan Sosial

Bab IISumber gambar: Garuda Indonesia, Maret 1995

Dampak Perubahan Sosial Lembaga-Lembaga SosialMasyarakat Norma dan Nilai Sosial

Kata kunci

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajari daningatlah beberapa kata kuncinya!

Ekonomi

Keluarga

Pendidikan

Agama

Pemerintah

Menerima

Menolak

Modernisasi/Globalisasi

Perubahan “Culture Lag”

Disorganisasi/Reorganisasi

Menjunjung Nilai Budaya

Kualitas SDM

Perkuat Nasionalisme

Teguh pada Norma

DampakPerubahan

Sosial

PencegahanPerubahan Sosial

Dampak PerubahanSosial

SaluranPerubahan Sosial

Respon PerubahanSosial

meliputi

terdiri dari

meliputi

terdiri dari

adalah

Dampak PerubahanSosial

Tujuan Pembelajaran:Sesudah kalian aktif mengikuti pokok bahasan dalam bab ini, diharapkan kalian dapatmengidentifikasi dan mengetahui adanya dampak-dampak perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat.

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajarilah petakonsepnya!

Page 39: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

32 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Pernahkah kalian berpikir bahwa perubahan sosial selalu membawadampak yang positif. Bagaimana perubahan sosial ini malah justrumenggilas kehidupan manusia itu sendiri. Pertanyaan inilah yang harusdijawab oleh masyarakat selaku institusi yang mengalaminya.

Perubahan sosial tidak selamanya kearah yang baik. Hal initergantung dari tujuan dari agen-agen perubahan. Memang diawalperubahan selalu memberikan janji-janji yang luar biasa, sehinggamasyarakat mengikuti begitu saja tanpa memperdulikan maksud yangterselubung dibalik perubahan tersebut. Akibatnya masyarakatlah yangmenanggung dampak dari perubahan sosial tersebut dan hanya sebagiangolongan yang mendapat keuntungan. Sebagai contoh pembangunanmall di kota-kota, orang melihat itu sebuah modernisasi, tapi dalamperjalanannya malah justru sifat konsumerisme terbentuk dalam individudi masyarakat. Untuk lebih jelasnya coba pelajari pembahasan berikutini!

Sumber: Tempo 5 Maret 2006

Gambar 2.1 Pesatnya pembangunan mall-mall di kota mengakibatkan terbentuknyasifat konsumerisme pada masyarakat

Page 40: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

33Dampak Perubahan Sosial

A. Saluran Perubahan Sosial Dalam Masyarakat

Saluran-saluran perubahan sosial atau avenue or channel of change,merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan dalammasyarakat yang pada umumnya adalah lembaga-lembagakemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan,agama, rekreasi, dan seterusnya. Lalu apakah yang dinamakan denganlembaga kemasyarakatan itu? Menurut Soerjono Soekanto (1982),lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilahasing “social institution” yang berarti himpunan daripada norma-normadari segala tingkatan yang pada suatu kebutuhan pokok di dalamkehidupan masyarakat. Sedangkan dalam praktiknya, apabila norma-norma tersebut diwujudkan dalam kegiatan hubungan antar manusia,maka himpunan norma-norma tersebut akan berujud sebagai “socialorganization” (organisasi sosial).

Lalu timbul pertanyaan lagi, lembaga kemasyarakatan manakah yangbiasanya menjadi titik tolak bagi suatu perubahan-perubahan sosial dalammasyarakat itu? Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang biasanyamenjadi titik tolak bagi perubahan sosial biasanya tergantung dari “culturalfocus” masyarakat pada suatu masa tertentu. Atau lebih tepatnya sangattergantung dari lembaga kemasyarakatan manakah yang pada saat itumenjadi pusat perhatian dari masyarakat. Sedangkan dalam praktiknya,maka hanya lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mendapatkanpenilaian tertinggi dari masyarakatlah yang biasanya akan cenderungmenjadi sumber atau saluran-saluran utama bagi perubahan-perubahansosial. Sedangkan di sisi lainnya, perubahan-perubahan pada lembagakemasyarakatan tersebut juga akan membawa akibat pula pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya, oleh karena lembaga-lembagakemasyarakatan tersebut merupakan suatu sistem yang saling terintegrasi.Adapun apabila lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai suatu sistemsosial itu digambarkan, maka coraknya adalah sebagai berikut:

Pemerintah

Organisasi-Organisasi Organisasi-organisasiKeagamaan Ekonomi

Organisasi-OrganisasiKeluargaPendidikan

Bagan Lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai suatu sistem sosial

Page 41: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

34 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut di atas merupakan suatustruktur apabila mencakup hubungan antar lembaga-lembagakemasyarakatan yang memiliki pola-pola tertentu dan keseimbangantertentu. Misalnya saja, apabila ditelaah hubungan antara keluarga denganorganisasi-organisasi agama, maka jalan pikiran kita akan mengarah padasuatu kelompok sosial yang terdiri dari ayah, ibu, serta anak-anaknya yangsetiap saat (waktu sholat) pergi ke masjid atau surau untuk mengerjakansholat lima waktu misalnya. Kita ketahui bahwa masjid adalah suatutempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan bagi umat Islam.Dengan demikian apabila hubungan tersebut ditinjau dari sudut aktivitasyang dilakukan kedua lembaga kemasyarakatan tersebut, maka seseorangberurusan dengan fungsinya. Sebenarnya fungsi tersebut lebih penting,karena hubungan antara unsur-unsur kebudayaan maupun masyarakatmerupakan suatu hubungan fungsionil yang sangat erat.

Contoh lain, pada tanggal 17 Agustus 1945, terjadilah ProklamasiKemerdekaan Indonesia, di mana pertama-tama terjadi perubahan padastruktur pemerintahan, dari jajahan menjadi negara yang merdeka danberdaulat. Hal ini menjalar ke lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya,misalnya dalam bidang pendidikan, tidak ada diskriminasi lagi antaragolongan-golongan dalam masyarakat, sebagaimana halnya pada jamanpenjajahan. Setiap orang boleh memiliki pendidikan macam apa yangdisukainya. Perubahan-perubahan tersebut dengan demikian dapatberpengaruh terhadap sikap-sikap, pola-pola perikelakuan, dan nilai-nilaipada masyarakat Indonesia. Jadi, berdasarkan uraian di atas, dengan singkatdapat dikatakan bahwa saluran-saluran perubahan tersebut berfungsi agarsesuatu perubahan dikenal, diterima, diakui, serta dipergunakan olehkhalayak ramai, atau, mengalami proses institutionalization (prosespelembagaan).

Analisis Sosial

“Tunjukan rasa keingintahuan kalian!”

1. Apa jadinya jika lembaga pendidikan menjadi sistem modern?Jelaskan dampaknya bagi masyarakat kecil dan besar serta bagiproses belajarnya?

2. Coba kalian kritisi mengapa kemajuan pendidikan di Indonesiaselalu menimbulkan kesenjangan!

Page 42: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

35Dampak Perubahan Sosial

B. Respon Individu dan Masyarakat terhadapperubahan Sosial

Sebagaimana pernah disinggung pada bab sebelumnya, terjadinyaperubahan sosial dalam masyarakat akan mendapat reaksi yang beragamdari masyarakat yang sedang mengalami perubahan. Berbagai ragamrespon masyarakat terhadap perubahan itu ada yang bersifat menolakdan ada pula yang menerima perubahan, ada yang menanggapinya secarapositif dan adapula yang sebaliknya (negatif), ada yang proaktif danadapula yang apatis, dan ada yang progresif serta adapula yang moderatataupun adaptif. Berikut ini secara garis besarnya akan dijelaskan sejumlahrespon individu dan masyarakat terhadap munculnya perubahan-perubahan sosial.

1. Terjadinya Penolakan (Penentangan-Penentangan)Masuknya unsur-unsur luar ke dalam masyarakat seringkali dapat

mengalami adanya penolakan-penolakan dari masyarakat yangbersangkutan. Meskipun telah terjadi penentangan, atau penolakan-penolakan terhadap unsur-unsur baru (luar) oleh unsur-unsur lama, namunadakalanya unsur-unsur baru itu tetap masuk, oleh karena masyarakattersebut tidak kuasa untuk menolaknya. Dampak dari masuknya unsur-unsur luar itu ada yang besar dan ada pula yang kecil. Apabila dampak/pengaruh masuknya unsur-unsur dari luar itu bersifat kecil/dangkal, makatidak akan sampai menimbulkan kegoncangan-kegoncangan. Sebabsifatnya yang dangkal dan jikalaupun ada pengaruh maka pengaruhnyasangat kecil, dan hanya terbatas pada bentuk luarnya saja. Dalam prosespengaruh perubahan semacam ini maka norma-norma dan nilai-nilai sosialbudaya dari masyarakat yang bersangkutan tidak sampai terpengaruholehnya (nilai-nilai masyarakat luar), dan tetap dapat berfungsi secara wajar.

Namun sebaliknya, apabila dampak atau pengaruh yang ditimbulkandari masuknya nilai atau unsur-unsur budaya luar itu besar (dalam) makadapat menimbulkan adanya ketegangan-ketegangan atau kegoncangan-kegoncangan. Biasanya, munculnya kegoncangan-kegoncangan tersebutoleh karena unsur-unsur baru/luar dan lama/dalam yang salingbertentangan itu, secara bersama-sama berhasil mempengaruhi norma-norma serta nilai-nilai sosial yang kemudian berpengaruh pula pada warga-warga masyarakat. Adanya hal yang semacam ini berarti telah munculadanya suatu gangguan yang bersifat kontinyu di dalam suatumasyarakat. Jika hal tersebut tetap berlangsung secara terus-menerus,

Page 43: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

36 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

maka pada gilirannya juga akan memunculkan ketegangan-keteganganserta kekecewaan-kekecewaan di antara warga masyarakat, yangdiakibatkan oleh karena masing-masing tidak memiliki saluran ke arahsuatu pemecahan atau penyelesaian. Bahkan, apabila keadaanketidakseimbangan (yang diakibatkan oleh ketiadaan penyesuaian sosial/maladjustment) ini tidak dapat diatasi (dipulihkan) maka sangatdimungkinkan akan berakibat pada terjadinya anomie.

2. Terjadinya Penerimaan (Penyesuaian-Penyesuaian)Sebagaimana disebutkan sebelumnya, setiap masuknya unsur-unsur

dari luar dapat menimbulkan ketidakstabilan dalam masyarakat. Haltersebut bisa terjadi oleh karena adanya saling pertentangan di antara unsur-unsur baru dengan unsur-unsur lama, sehingga dapat memengaruhi iklimkeharmonisan dalam masyarakat. Namun apabila ketidakstabilan tersebutdapat dipulihkan kembali, setelah terjadinya pertentangan atau perubahan,maka akan menimbulkan suatu keadaaan yang dinamakan adjustment(penyesuaian). Keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat (socialequilibrium) merupakan keadaan yang diidam-idamkan dalam setiapmasyarakat. Dengan keseimbangan dalam masyarakat dimaksudkansebagai suatu keadaan di mana lembaga-lembaga kemasyarakatan yangpokok dari masyarakat benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dalamkeadaan demikian, maka individu secara psikologis merasakan akanadanya suatu ketenteraman, oleh karena tidak adanya pertentangan-pertentangan ataupun benturan-benturan dalam norma serta nilai-nilai.

Terciptanya suatu penyesuaian dalam masyarakat dapat terjadi ditingkat lembaga ataupun orang-perorangan. Yang pertama menunjukpada suatu keadaan, di mana masyarakat berhasil menyesuaikan lembagakemasyarakatan dengan keadaan yang mengalami perubahan sosial,sedangkan yang kedua menunjuk kepada usaha-usaha orang-peroranganuntuk menyesuikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yangtelah diubah atau diganti, agar supaya dia terhindar dari disorganisasipsikologis. Dikenalnya kehidupan dan praktik ekonomi yang berasal dariBarat, menyebabkan semakin pentingnya peranan keluarga batih sebagailembaga produksi dan konsumsi. Peranan keluarga besar atau masyarakathukum adat semakin berkurang. Hal ini antara lain menyebabkan bahwakesatuan kekeluargaan besar atas dasar ikatan dasar atau kesatuan wilayahtempat tinggal, terpecah menjadi kesatuan-kesatuan yang kecil. DiMinangkabau misalnya, di mana menurut tradisi wanita mempunyaikedudukan yang penting karena garis keturunan yang matrilineal, maka

Page 44: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

37Dampak Perubahan Sosial

sekarang terlihat adanya suatu kecenderungan di mana hubungan antaraanggota-anggota keluarga batih lebih erat, terutama hubungan antaraanak-anak dengan ayahnya, yang semula dianggap tidak mempunyaikekuasaan apa-apa terhadap anak-anak, sebab ayah dianggap sebagaiorang luar. Bukan hanya itu, pendidikan anak-anak yang sebelumnyadilakukan oleh keluarga ibu kemudian juga diserahkan kepada ayah.Selanjutnya, akibat adanya perkembangan-perkembangan kelembagaanyang semacam itu maka orang-perorangan (agar supaya dia tidakmengalami tekanan-tekanan psikologis), maka harus menyesuaikandengan perubahan-perubahan tersebut.

Selo Soemardjan, dalam Sukanto (1982 : 341) yaitu sehubungandengan digantinya bahasa Jawa yang mengenal sistem pertingkatanbahasa, dengan bahasa Indonesia, sebagai suatu gejala yang mengikutiperubahan dari sistem berlapis-lapis yang tertutup ke sistem berlapis-lapisyang terbuka pada masyarakat Jawa di daerah Yogyakarta. Selain itu,juga perubahan-perubahan di bidang pemerintahan dan administrasi yangmenuju ke arah demokrasi. Dengan adanya perubahan-perubahankelembagaan yang semacam itu, kemudian orang-perorangan jugaberusaha untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, yakni sebagaiprasyarat (bekal hidup) dalam suasana yang demokratis. Atau dengan katalain, karena adanya prasyarat bahwa bekal kemampuan merupakan salahsatu prasyarat utama yang sangat dibutuhkan bagi seseorang untuk dapattetap bertahan hidup di lingkungan masyarakat yang demokratis.

Sumber: Kompas, 30 Juni 2004

Gambar 2.2 Perubahan-perubahan juga terjadi di bidang pemerintahan yang menuju ke arahdemokrasi.

Page 45: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

38 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Analisis Sosial

“Mari kembangkan wawasan kebinekaan kalian!”

Buatlah kelompok dikelas kalian yang terdiri 5 orang, kemudiankalian datang ke suatu daerah yang masih memiliki kebudayaanyang kentara!’1. Coba kalian catat tentang budaya asli masyarakatnya dan juga

bentuk stratifikasinya!2. Diskusikan data yang kalian dapat, cari apakah kebudayaan

tersebut akan terkikis akibat perubahan sosial?3. Analisislah secara kritis dampak yang akan terjadi jika

perubahan sosial pada masyarakat tersebut terjadi?4. Menurut kalian, apakah modernisasi akan diterima oleh

masyarakat tersebut! Jelaskan!

C. Dampak Perubahan Sosial1. Dampak Perubahan Sosial yang Berkaitan dengan Disorganisasi

dan Reorganisasi dalam MasyarakatOrganisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan

suatu kesatuan yang fungsional. Sedangkan apabila bagian-bagian yangfungsional itu ada yang mengalami kerusakan maka akan menyebabkanterjadinya ketidakseimbangan atau gangguan dalam fungsi organisasi itu.Tubuh manusia misalnya, terdiri dari bagian-bagian yang masing-masingfungsi seluruh tubuh manusia sebagai suatu kesatuan. Sementara apabilaseseorang sedang sakit (karena ada beberapa bagian tubuhnya yang rusakatau mengalami gangguan), maka dikatakan bahwa ada salah satu ataubeberapa bagian tubuhnya yang tidak dapat berfungsi sebagaimanamestinya. Dengan demikian, secara keseluruhan bahwa bagian-bagiantubuh manusia itu merupakan keseimbangan yang fungsional.

Demikian juga kehidupan dalam sebuah kota misalnya, merupakansuatu organisasi tersendiri. Jadi apabila ada salah satu bagian kota sajayang rusak (tidak berfungsi), maka timbullah ketidak-seimbangan dalamkehidupan kota tadi. Terjadinya ketidak-seimbangan tadi dalam sosiologidinamakan disorganisasi (disintegrasi) sosial. Lalu apakah yang dimaksuddengan disorganisasi (disintegrasi) itu? Disorganisasi adalah suatu keadaandi mana tidak ada suatu keserasian pada bagian-bagian dari suatu

Page 46: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

39Dampak Perubahan Sosial

kebulatan. Misalnya dalam masyarakat, agar dapat berfungsi sebagaiorganisasi, maka harus ada keserasian antara bagian-bagiannya sepertilembaga kemasyarakatan, norma-norma, nilai-nilai, dan sebagainya.

Dalam kaitannya dengan perubahan sosial, suatu disorganisasi ataudisintegrasi mungkin dapat dirumuskan sebagai suatu proses berpudarnyanorma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat, hal mana disebabkankarena perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembagakemasyarakatan. Sedangkan reorganisasi atau reintegrasi adalah suatuproses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru untukmenyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telahmengalami perubahan.

Tahap reorganisasi dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilaiyang baru telah institutionalized (melembaga) dalam diri warga-wargamasyarakat. Sedangkan berhasil tidaknya suatu proses "institutionalization"tersebut dalam masyarakat, mengikuti formula sebagai berikut:

InstitutionalizationEfektivitas menanam - kekuatan menentang dari masyarakat

:Kecepatan menanam

Yang dimaksudkan dengan efektivitas menanam adalah hasil yangpositif dari penggunaan tenaga manusia, alat-alat, organisasi dan metodeuntuk menanamkan lembaga baru di dalam masyarakat. Semakin besarkemampuan tenaga manusia, makin ampuh alat-alat yang dipergunakan,makin rapi dan teratur organisasinya, dan makin sesuai sistem penanamanitu dengan kebudayaan masyarakat, maka makin besar pula hasil yangdapat dicapai oleh usaha penanaman lembaga baru itu.

Akan tetapi, setiap usaha untuk menanam sesuatu unsur yang baru,pasti akan mengalami reaksi dari beberapa golongan dari masyarakat yangmerasa dirugikan. Namun biasanya, kekuatan menentang darimasyarakat itu mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kemungkinanberhasilnya proses "institutionalization" (pelembagaan) tersebut.

Menurut Soerjono Soekanto (1982 : 347) gambaran mengenaidisorganisasi dan reorganisasi dalam masyarakat tersebut pernahdilukiskan oleh William I Thomas dan Florian Znaniecki dalam karyaklasiknya yang berjudul The Polish Peasant in Europe and America,khususnya dalam On disorganization and reorganization, di mana merekamembentangkan pengaruh dari suatu masyarakat yang tradisional danmasyarakat yang modern terhadap jiwa para anggotanya. Watak ataujiwa seseorang, sedikit banyaknya merupakan pencerminan dari

Page 47: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

40 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

kebudayaan masyarakat. Pada masyarakat-masyarakat tradisionalmisalnya, maka aktivitas-aktivitas seseorang sepenuhnya berada di bawahkepentingan masyarakatnya. Di situ segala sesuatunya didasarkan padatradisi, dan setiap usaha-usaha untuk merubah satu unsur saja maka berartipula usaha-usaha untuk merubah struktur masyarakat secara keseluruhan.Dalam masyarakat tradisional, struktur masyarakat tersebut dianggapsesuatu yang suci, yakni sesuatu yang tak dapat diubah-ubah secaramenyolok, atau suatu struktur yang berjalan dengan lambat sekali(perubahannya lambat sekali). Jika terjadi perubahan dari suatumasyarakat tradisional menjadi masyarakat yang modern, makamengakibatkan pula terjadinya perubahan dalam jiwa setiap anggotamasyarakat tersebut.

Thomas dan Znaniecki sebagaimana dikutip Soerjono Soekanto (1982: 348) menggambarkan betapa para petani Polandia yang pindah dariEropa ke Amerika, mengalami disorganisasi. Hal ini disebabkan karena ditempat asalnya, mereka merupakan bagian dari masyarakat yangtradisional dan di Amerika mereka berhadapan dengan masyarakatmodern, yang memiliki pola kehidupan yang berbeda. Dengan demikianmaka timbullah disorganisasi di dalam kalangan masyarakat tradisionalitu. Karena di dalam keluarga batih misalnya, yang semula kuat ikatannya,di mana orang tua di Eropa memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadapanak-anaknya, akan tetapi di Amerika kekuasaan tersebut menjadi pudardan melemah. Selanjutnya ketika terjadi reorganisasi, maka timbullah pulanorma-narma baru yang mengatur hubungan baru antara orang tua dananak-anaknya.

Sementara itu, apabila disorganisasi tersebut terjadi dengan sangatcepatnya, misalnya saja karena meletusnya revolusi, maka kemungkinanbesar akan timbul pula hal-hal yang sukar untuk dikendalikan. Namunsebaliknya, dalam keadaan yang semacam itu maka reorganisasi tidakdapat terjadi dengan cepat, oleh karena dalam proses yang semacam itumaka terlebih dahulu harus menyesuaikan diri dengan masyarakat. Padasituasi yang demikian kemungkinan akan terjadi pula suatu keadaan dimana norma-norma yang lama sudah hilang oleh karena disorganisasitadi, sedangkan norma-norma yang baru belum terbentuk. Jika keadaansemacam itu benar-benar terjadi maka dikatakan telah terjadi krisis dalammasyarakat atau telah terjadi keadaan anomie. Keadaan anomie, yaitusuatu keadaan di mana tidak ada pegangan terhadap apa yang baik danapa yang buruk, sehingga anggota masyarakat tidak mampu lagi untukmengukur tindakannya, oleh karena batas-batasnya sudah tidak ada lagi.

Page 48: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

41Dampak Perubahan Sosial

Sumber: Tempo, Hari merdeka 2004

Gambar 2.3 Penerapan aturan baru yang disertai dengan sanksi yang tegas kiranya dapatmenjadi salah satu alternatif jitu menuju proses reorganisasi pasca terjadinya disorganisasi

ataupun disintegrasi dalam masyarakat

Selain itu, suatu keadaan anomie mungkin pula dapat terjadi padasaat disorganisasi meningkat ke tahap reorganisasi. Contohnya adalahnorma-norma dalam berlalu lintas, terutama di kota-kota besarsebagaimana Jakarta atau Surabaya. Sopan santun berlalu lintas yangsecara minimal menyangkut ketaatan seseorang pengemudi atau orangyang jalan kaki, namun pada peraturan-peraturan lalu lintas itu seringdilanggar. Pada umumnya, ada suatu kecendeungan bahwa peraturan-peraturan tersebut dilangggar, padahal peraturan itu bertujuan untukmenjaga keselamatan masyarakat, termasuk para pengemudi dan orang-orang yang berjalan kaki. Hal semacam itu sedikit banyaknya dapatdijadikan suatu indeks terhadap keadaan sampai di mana disorganisasiitu masih berlangsung dan apakah telah ada suatu reorganisasi.

Analisis Sosial

“Coba tumbuhkan etos kerja kalian!”

Cobalah kalian amati fenomena di sekitarmu, selanjutnyaapakah dalam masyarakat tersebut tercipta keseimbangan sosial atauterjadi hal yang sebaliknya? Berikan ulasan serta contoh-contohkonkritnya! Bandingkan dengan masyarakat multikultural!

Apakah yang kalian ketahui tentang terjadinya disorganisasi(disintegrasi), dan reorganisasi (reintegrasi) dalam masyarakat?Cobalah kaitkan dengan hasil pengamatan kalian tersebut di atas!

Page 49: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

42 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

2. Dampak yang Berkaitan dengan "Cultural Lag"Pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan sosial, tidak

selalu perubahan-perubahan pada unsur-unsur masyarakat dankebudayaan itu mengalami kelainan yang seimbang. Dikenalnya senjataapi dan kuda oleh orang-orang Indian di Amerika Serikat misalnya,meskipun hal tersebut mampu merubah cara-cara mereka dalam mencarimakanan dan cara-cara untuk berperang, akan tetapi tidak demikianhalnya dengan bidang-bidang kehidupan lainnya seperti misalnya agamayang disebarkan oleh penyebar-penyebar agama orang-orang kulit putih.

Di dalam masyarakat, ada unsur-unsur yang dengan cepatnya dapatberubah, namun sebaliknya ada pula unsur-unsur yang tidak mudah untukberubah. Dalam kaitan tersebut, biasanya unsur-unsur kebudayaankebendaan akan cepat mudah berubah daripada unsur-unsur kebudayaanyang bersifat rohaniah. Namun apabila di dalam masyarakat terdapatunsur-unsur yang tidak mempunyai hubungan yang erat, maka tak adapersoalan mengenai tidak adanya keseimbangan lajunya perubahan-perubahan. Misalnya, suatu perubahan dalam cara-cara bertani tidakbegitu berpengaruh terhadap tari-tarian tradisional. Akan tetapi sebaliknya,sistem pendidikan anak-anak mempunyai hubungan yang begitu eratdengan dipekerjakannya tenaga-tenaga wanita pada industri-industri.

Sumber: Tempo 15 Juli 2003

Gambar 2.4 kebudayaan kebendaan seperti teknologi ATM lebih cepat mengalamiperubahan dan perkembangan dari pada unsur-unsur kebudayaan yang bersifat rohaniah.

Page 50: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

43Dampak Perubahan Sosial

Apabila benar-benar terjadi ketidak-seimbangan dalam perubahan(di antara unsur-unsur yang mempunyai hubungan erat), yaitu bahwasatu unsur berubah dengan cepatnya sedangkan unsur lainnya yangberhubungan erat tidak berubah atau berubah dengan lambat sekali, makakemungkinan akan terjadi kegoyahan dalam hubungan antar unsur-unsurtersebut di atas, sehingga dengan begitu keseimbangan daripadamasyarakat pun juga terganggu. Misalnya apabila pertambahanpenduduk berjalan dengan cepat, maka untuk menjaga tata tertib dalammasyarakat diperlukan pula adanya penambahan jumlah petugas-petugaskeamanan yang seimbang pula banyaknya. Dengan demikian, apabiladalam kenyatannya muncul adanya ketidakseimbangan makakemungkinan besar akan menaikkan pula jumlah (volume) kejahatanyang terjadi. Demikian pula bertambah banyaknya sekolah-sekolah yangdidirikan oleh masyarakat, maka harus diimbangi pula denganpenambahan jumlah lapangan pekerjaan. Apabila yang terjadi sebaliknya,atau terjadi ketidakseimbangan maka kemungkinan akan timbulpengangguran, dan seterusnya. Sedangkan sampai sejauh mana dampakyang mungkin muncul sebagai akibat keadaan yang tidak seimbang didalam laju perubahan tersebut, maka hal itu tergantung dari erat tidaknyaintegrasi di antara unsur-unsur tersebut. Apabila unsur-unsur dalammasyarakat itu sangat erat integrasinya seperti halnya dengan bagian-bagian sebuah jam, maka munculnya ketidakseimbangan itu memilikiakibat-akibat yang sangat jauh. Jadi apabila semisal bagian-bagian darijam itu tidak bekerja dengan baik maka tentu saja jam tersebut tidak akanberfungsi pula dengan baik.

Teori yang terkenal di dalam sosiologi mengenai perubahan dalammasyarakat, yakni teori cultural lag dari William F. Ogburn dalamSoekanto, 1982 : 350. Teori tersebut mulai dengan suatu kenyataan bahwapertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya di dalamkeseluruhannya seperti diuraikan sebelumnya, akan tetapi ada bagianyang tumbuh cepat, sedangkan ada bagian lain yang tumbuhnya lambat.Perbedaan antara taraf kemajuan dari berbagai bagian dalam kebudayaandari suatu masyarakat itulah yang dinamakan sebagai "cultural lag"(artinya ketinggalan kebudayaan). Juga suatu lag terjadi apabila lajuperubahan dari dua unsur masyarakat atau kebudayaan (mungkin jugalebih) yang mempunyai korelasi (hubungan), tidak sebanding, sehinggaunsur yang satu dapat tertinggal dari unsur-unsur lainnya.

Page 51: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

44 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Istilah lag, sebenarnya dapat dipakai paling sedikit dalam duapengertian. Pertama, sebagai suatu jangka waktu antara terjadinyapenemuan baru dan diterimanya penemuan baru itu. Contohnya,Pemerintah Amerika Serikat telah menerbitkan suatu brosur mengenai"lag" antara penemuan baru dengan penggunaan penemuan baru(pengetahuan tentang pengobatan), yang antara lain isinya adalah bahwasetiap tahun 40.000 orang mati karena sakit kanker, hal mana sebenarnyadapat dicegah atau diobati, dan demikian pula dengan orang-orang yangmati karena sakit jantung dan sebagainya. Kedua, dipakai untukmenunjuk pada tertinggalnya suatu unsur tertentu terhadap unsur lainnyayang erat hubungannya, misalnya kepadatan penduduk di kota-kota besardan banyaknya petugas-petugas keamanan yang diperlukan. Agar terjadisuatu keseimbangan, maka salah satu unsur tersebut harus dirubah. Yakni,yang terlambat dipercepatperkem-banganya, dan yangterlalu cepat diperlambatperkembangannya. Sedangkanmana yang dipilih, makatergantung dari kemungkinan-kemung-kinannya, misalnyasaja dalam hal hubungannyaantara bertambahnya pendu–duk di kota-kota besar denganjumlah petugas-petugaskeamanan, maka kiranya kecilkemungkinannya untuk me–ngurangi penduduk, misalnyadengan jalan mengusir pen–duduk dari kota-kota besar tersebut.

Sedangkan ketertinggalan yang akan lebih menyolok adalahketertinggalannya alam pikiran dengan perkembangan teknologi yangsangat pesat, yakni sebagaimana yang banyak kita jumpai khususnya dinegara-negara berkembang saat ini (termasuk Indonesia). Suatu contohyang nyata adalah pemanfaatan teknologi internet guna mendapatkansumber-sumber informasi, yang merupakan salah satu hasil dariperkembangan teknologi yang pesat di negara-negara yang telah maju.Bagi negara-negara yang baru berkembang, penggunaan internet sebagaisarana untuk mendapatkan informasi belumlah umum dilakukan olehmasyarakatnya. Jikalaupun ada, maka hanyalah di kalangan orang-orang

Sumber: Tempo 28 April 2002

Gambar 2.5 Munculnya teknologi internetjuga dapat memicu terjadinya Cultural Lag

(ketertinggalan kebudayaan) dalammasyarakat.

Page 52: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

45Dampak Perubahan Sosial

terpelajar, dan itu terbatas di daerah-daerah kota saja, sebab selainteknologinya masih mahal, termasuk membutuhkan fasilitas-fasilitastertentu guna dapat mengaksesnya (misalnya komputer), juga memerlukanpengetahuan-pengetahuan tertentu, yang belum semua orang telahmenguasainya. Dengan demikian bagi kebanyakan masyarakat di negara-negara berkembang, maka hal tersebut masihlah bersifat awam, olehkarena belum banyak dikuasai (diperolehnya) segala persyaratan-persyaratan yang dibutuhkn guna mendapatkan (mengakses) sumber-sumber informasi melalui teknologi canggih semacam internet tersebut.

Memang tidaklah mudah bagi kita untuk mengatasi segala persoalan-persoalan yang demikian itu. Oleh karena paling tidak alam pikiranmanusia di atas haruslah dirubah terlebih dahulu, yaitu dari pikirantradisionil ke alam pikiran yang lebih modern. Adapun yang menjadi ciri-ciri pemikiran modern itu antara lain adalah terbuka terhadap hal-hal yangbaru, termasuk terhadap perubahan serta pembaharuan-pembaharuan,berpikiran luas, mau menghargai pendapat serta pendirian (sikap) dariorang lain (mau menerima perbedaan), lebih berorientasi kepada keadaansekarang serta yang akan datang (daripada ke masa lampau), sehinggaia perlu pula untuk membuat perencanaan-perencanaan untuk haridepannya.

Fakta Sosial

“Mari kembangkan wawasan kebinekaan kalian!”

1. Mengapa muncul ketidakseimbangan sosial dalam masyarakat?2. Sebagai anggota masyarakat yang baik bagaimanakah sikap

yang perlu diambil apabila di dalam masyarakat munculketimpangan?

Sumber: www.tempophoto.com

Page 53: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

46 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

3. Dampak Perubahan Sosial Diakibatkan Modernisasi danGlobalisasiProses modernisasi mencakup proses yang sangat luas yang kadang-

kadang tak dapat ditetapkan batas-batasnya secara mutlak. Di Indonesiamisalnya, modernisasi terutama ditekankan pada sektor pertanian, industri,di samping faktor-faktor lainnya. Di Indonesia pelaksanaan modernisasiterutama melalui perubahan-perubahan yang direncanakan, yaknisebagaimana dilaksanakannya program pembangunan lima tahun(Repelita) yang mulai berlangsung sejak tanggal 1 April 1969.

Pada dasarnya pengertian modernisasi mencakup suatu transformasitotal dari kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern (dalamarti teknologi dan organisasi sosialnya), ke arah pola-pola ekonomis danpolitis yang menyamai negara-negara barat yang stabil. Karakteristik yangumum daripada modernisasi menyangkut aspek-aspek sosio-demografidari masyarakat dan aspek-aspek sosio-demografi yang digambarkandengan istilah gerak sosial (social mobility), yaitu suatu proses di manaunsur-unsur sosial ekonomi dan psikologis dari masyarakat, mulaimenunjukkan adanya peluang-peluang ke arah pola-pola yang barumelalui sosialisasi dan pola-pola perikelakuan, yang berujud pada aspek-aspek kehidupan modern seperti misalnya mekanisasi, mass media yangteratur, urbanisasi, peningkatan pendapatan perkapita, dan sebagainya.Aspek-aspek strukturil dari organisasi sosial diartikan sebagai unsur-unsurdan norma-norma kemasyarakatan yang terujud apabila manusiamengadakan hubungan dengan sesamanya di dalam kehidupanbermasyarakat. Sedangkan perubahan-perubahan strukturil itu sendiridapat menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosial,hubungan-hubungan, dan lain-lain.

Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial, yang biasanyamerupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yangdidasarkan pada suatu perencanaan (jadi juga merupakan intended atauplanned-change). Modernisasi merupakan suatu persoalan yang harusdihadapi oleh masyarakat yang bersangkutan, oleh karena proses-prosestersebut bisa meliputi bidang-bidang yang sangat luas, yang menyangkutproses disorganisasi, problem-probem sosial, konflik-konflik antarkelompok, hambatan-hambatan terhadap perubahan dan sebagainya.

Sebagaimana ditulis, proses modernisasi dapat menimbulkanpersoalan-persoalan sosial, seperti persoalan-persoalan yang berhubungandengan community organization, pembagian kerja, aktivitas untuk mengisiwaktu-waktu senggang, dan lain-lain. Pada awal proses modernisasi yang

Page 54: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

47Dampak Perubahan Sosial

biasanya berupa industrialisasi misalnya, problem pengangguranmerupakan persoalan yang meminta perhatian yang mendalam. Di satupihak inovasi di bidang teknologi menyebabkan persoalan pengangguran(khususnya di negara-negara yang baru mengenal modernisasi),sedangkan di pihak lain (negara-negara maju) juga terjadi problem sosial,misalnya saja yang berkaitan dengan bagaimana cara-cara mengisi waktu-waktu luang masyarakatnya. Dalam hal ini (di negara-negara maju),aktivitas-aktivitas untuk mengisi waktu senggangnya yang biasanyaberhubungan dengan upacara dan tradisi, menjadi pudar akibat adanyaperkembangan teknologi yang cepat tersebut.

Selain itu, di bidang budaya, perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi yang semakin pesatakibat proses modernisasi danindutrialisasi (khususnya pascaPerang Dunia ke II), telah menim-bulkan berbagai dampak yangcukup serius bagi peradaban umatmanusia. Dalam hal ini, meskipunberbagai kemajuan itu telahmendatangkan manfaat berupadimudahkannya manusia akibatdibantu kemajuan iptek, namun di sisi lainnya iptek juga telah membawalaknat, khususnya bagi kehidupan di planet bumi ini. Berbagai kerusakanlingkungan, polusi udara, tanah, ataupun air, bencana alam, maupunberbagai kerusakan akhlak yang diakibatkan oleh munculnya budayaglobal. Sebab pada saat ini, di mana perkembangan teknologi komunikasidan informasi mencapai taraf yang sangat canggih, sehingga berbagaiinformasi global masuk ke berbagai negara atau belahan dunia, termasukke Indonesia. Berbagai nilai-nilai budaya global tersebut ada yang bersifatpositif dan juga negatif. Nah akibat derasnya serbuan arus budaya globalyang bersifat negatif yang masuk ke berbagai negara inilah yangberpengaruh besar terhadap akhlak manusia, khususnya tentu saja paragenerasi muda.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, apabila terjadi pengaruhbudaya luar yang masuk ke suatu negara atau masyarakat maka akantimbul respon (reaksi). Berbagai reaksi itu ada yang bersifat menolak,menyesuaikan (menerima), maupun menerima namun dengan paksaanoleh karena misalnya budaya dari masyarakat tersebut kurang dominan

Dinamika Sosial

Dalam bidang ekonomi, dampakperubahan sosial budaya yang diakibatkanoleh faktor keterbukaan dan globalisasiadalah yang paling besar gemanya. Akibatmodernisasi dan globalisasi menyebabkankontak-kontak antar negara semakin cepatdan sering (banyak) dilakukan.

Page 55: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

48 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

jika dibandingkan dengan budaya luar(asing) yang masuk. Nah di sinilah yang perlukita perhatikan, sebab dengan masuknyaarus budaya global (akibat lemahnya budayalokal) maka dapat berakibat pada kerusakanakhlak suatu bangsa, terutama bagi generasimudanya. Coba kalian perhatikan,bagaimana saat ini di kalangan generasimuda yang ikut-ikutan mengikuti modepakaian, gaya rambut, gaya aksesoris, danbahkan gaya hidup ala orang-orang barat,khususnya para selebritisnya. Bukan hanyaitu saja, akibat serbuan budaya global jugatelah menyebabkan sebagian remaja kitayang suka mengkonsumsi narkoba, mabuk-mabukan, serta pergaulan bebas.

Sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa janganlah ikut-ikutanberbuat tidak baik (amoral) seperti itu!

Tidak kita pungkiri pula,bahwa akibat perubahan-perubahan yang ditimbulkan arusglobalisasi juga telah menyebab-kan dunia semakin transparan dansemakin sempit. Akibatnya duniapun mengalami era keterbukaanserta demokratisasi. Sementara dibidang ekonomi muncul pasarbebas, dan persaingan guna salingmengejar atau meningkatkankualitas barang-barang. Itulahsebabnya, HAR Tilaar dalamprespektif global (1998) mengung-kapkan bahwa di era keterbukaan initelah memunculkan masyarakat mega kompetisi, di mana setiap orangberlomba untuk berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik pula.Untuk itulah agar bisa berkompetisi dengan yang lain maka diperlukanadanya hasil ataupun kualitas yang tinggi pula. Selanjutnya, oleh karenaera globalisasi (keterbukaan) merupakan eranya mengejar keunggulan dankualitas, sehingga masyarakat pun akan menjadi semakin dinamis, aktif,serta kreatif.

Dinamika Sosial

Menurut Alvin Toffler, dampak negatifdari perkembangan dan kemajuan sertapenerapan iptek yang telah menghasilkanberbagai ketimpangan itu disebutnyasebagai Guncangan Hari Esok (FutureShock), suatu dampak yang tidak saja telahmenimbulkan goncangan fisik (physicalshock), melainkan juga guncangankejiwaan (psycological shock).

Sumber: Tempo, 7 Januari 2001

Gambar 2.6 Masuknya arusbudaya global dapat

mempengaruhi perilaku remaja.

Page 56: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

49Dampak Perubahan Sosial

Analisis Sosial

“Ayo kembangkang wawasan kontekstual kalian!”

Amatilah kota kalian dan cari dampak perubahan sosial di bawah ini! No. Dampak Perubahan Pengertian Contoh

Sosial Budaya kasus

1. Adjusment ..................... .....................2. Maladjusment ..................... .....................3. Social equilibrium ..................... .....................4. Disorganisasi ..................... .....................5. Reorganisasi ..................... .....................6. Institutionalization ..................... .....................7. Cultural lag ..................... .....................8. Deviation ..................... .....................9. Modernisasi ..................... .....................10. Transformasi ..................... .....................11. Industrialisasi ..................... .....................13. Pembangunan ..................... .....................14. Globalisasi ..................... .....................

D. Sikap Kritis Terhadap Perubahan Sosial Budaya

Di antara dampak perubahan sosial budaya yang perlu diantisipasiatau dicegah sehingga tidak sampai menimbulkan kegoncangan-kegoncangan atau akibat-akibat yang jelek/negatif atau kurangmenguntungkan bagi masyarakat, adalah dampak-dampak yang bersifatdestruktif (merusak) atau negatif. Untuk itulah agar dampak yang kurangbaik/negatif itu bisa dicegah atau dihilangkan, maka di sini dikemukakanbeberapa alternatif penanggulangan atau pencegahannya antara lain:1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa

Salah satu ciri masyarakat terbelakang (tradisional) adalah kurangnyapengetahuan (pendidikan) dari masyarakat yang bersangkutan. Akibatdari rendahnya tingkat pendidikan dari masyarakat tradisional itu pula

Page 57: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

50 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

sehingga di dalam masyarakat tersebut sulit untuk menerima perubahan-perubahan yang datangnya dari luar. Selain itu, terjadinya ketertinggalankebudayaan (cultural lag) yang dialami oleh suatu masyarakat (khususnyamasyarakat tradisional) juga akibat tidak dikuasainya ilmu serta teknologidari masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itulah pendidikan harussenantiasa diupayakan agar masyarakat menjadi maju atau pandai. Orangyang berpendidikan maju (pandai) biasanya akan berpikiran secara ilmiah,dan apabila masyarakat telah berpikiran secara ilmiah maka padagilirannya akan dapat mencegah pula terjadinya "cultural lag"(ketertinggalan kebudayaan). Pentingnya pendidikan ini, terlebih lagi diera global ini. Sebab salah satu faktor yang menyebabkan mengapagenerasi muda kita mudah terombang ambing (bahkan terseret) oleh arusbudaya global, yakni karena rendahnya kualitas pendidikan (SDM) yangdimilikinya. Oleh karena itulah raih dan tingkatkanlah kualitas pendidikankita, terutama agar kita mampu bersaing dengan bangsa lainnya, sertamemiliki modal yang kuat pula khususnya dalam menghadapi perubahan-perubahan sosial budaya, terlebih perubahan-perubahan yang diakibatkanoleh arus globalisasi saat ini.

2. Memperkuat Nasionalisme (Kesadaran Nasional)Menurut pendapat Haas (1982), nasionalisme yang kuat dapat menjadi

pilar terhadap pengaruh buruk dari perkembangan teknologi yang pesatsaat ini. Secara harfiah, nasionalisme berarti cinta tanah air dengan prinsipbahwa baik dan buruk adalah negeriku. Nasionalisme identik denganperasaan atau semangat kesadaran bersama bahwa kita memiliki nilaibersama yang harus dijaga. Nasionalisme menunjuk pada totalitas kultur,sejarah, bahasa, psikologi, serta sentimen sosial lainnya yang menarik orangpada satu perasaan saling memiliki cita-cita maupun nilai kemasyarakatan.Namun begitu dalam pelaksanaannya, nasionalime tidak boleh disikapisecara kaku, atau merupakan kesetiaan yang buta. Dengan demikian,nasionalisme tetap perlu namun harus dilandasi dengan logika serta pikiranyang rasional.

Kegiatan atau pelajaran bela negara, misalnya upacara bendera,pramuka, dan lain-lain.

Dengan sikap semacam itu, maka nasionalisme diharapkan akanmampu menangkal perbedaan suku, adat-istiadat, ras, dan agama, namunjuga tidak bersikap kaku dengan menganggap bahwa baik dan burukadalah negara dan bangsaku. Sedangkan dalam kaitannya dengan budayaglobal, maka dengan adanya perasaan nasionalisme yang benar maka

Page 58: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

51Dampak Perubahan Sosial

diharapkan kita akan dapat bersikap selektif. Artinya, kita akan mengambil(menyerap) terhadap nilai-nilai yang baik serta sebaliknya, meninggalkannilai-nilai yang buruk (karena tidak sesuai dengan nilai budaya bangsa).

3. Berpegang Teguh Pada Norma-norma SosialDi dalam agama terdapat beberapa aturan yang memberikan

landasan kepada manusia untuk selalu menjalankan perilaku yang baikdan meninggalkan yang buruk. Sedangkan norma sosial juga memberikanrambu-rambu kepada manusia agar berperilaku yang baik, sopan, danteratur, atau berperilaku yang sesuai dengan ketentuan dan aturan yangtelah disepakati bersama oleh seluruh anggota masyarakat. Untuk itulahmaka dengan berpegang teguh pada aturan agama serta norma-normasosial lainnya yang berlaku dalam masyarakat, maka manusia akan dapatditerima di lingkungannya. Sedangkan dalam kaitannya dengan pengaruhbudaya global, maka dengan berpegang teguh pada norma-norma sosialserta agama tersebut, maka kita (bangsa Indonesia) akan memiliki landasanyang kuat tentang jati diri bangsa, sehingga pada akhirnya bukan hanyadapat memilih dan memilah berbagai informasi yang masuk, namun jugakita tidak akan terombang-ambing oleh arus budaya global yang masuk.

Sumber: www.tempophoto.com

Gambar 2.7 Dengan berpegang teguh pada norma-norma sosial serta agama, kita akanmemiliki landasan kuat tentang jati diri bangsa, sehingga mampu membentengi setiap

masuknya pengaruh negatif akibat modernisasi serta perubahan-perubahan global

Page 59: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

52 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

4. Menjunjung Nilai-nilai Budaya BangsaBangsa kita memiliki nilai budaya yang luhur, yang dapat dijadikan

pilar utama guna menangkal pengaruh negatif yang diakibatkan olehderasnya arus globalisasi pada saat ini. Di samping itu, nilai budaya bangsajuga dapat menjadi pendukung bagi nilai serta pengaruh asing yangsekiranya dapat membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa danbernegara. Berbagai nilai budaya bangsa yang positif yang perlu kita ikuti(teladani), kita junjung tinggi, serta kita pertahankan itu misalnya "PelaGandong" di Ambon untuk landasan kerukunan, pepatah "guru kencingberdiri, murid kencing berlari" untuk simbul keteladanan, serta "silih-asihdan silih-asuh" untuk acuan pendidikan masyarakat. Bahkan, bukanlahtidak mungkin pula bahwa nilai-nilai budaya bangsa itu justru akanmenjadi faktor pendukung sekaligus sebagai pilar bagi globalisasi terebut.

Ketiga hal di atas merupakan beberapa faktor penangkal terhadapdampak negatif yang mungkin dapat muncul akibat pengaruh budayaglobal, dan sekaligus menjadi faktor pendukung pula untuk tetap kokohdan kuatnya jati diri bangsa yang pada akhir-akhir mulai terancam (bahkantelah memudar) akibat serbuan budaya global.

Sebagaimana kita rasakan, bahwa globalisasi telah menimbulkandampak yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia. Perlu kitaingatkan kembali bahwa globalisasi dapat menimbulkan dampak positifdan negatif. Jadi meskipun kita dapat mengambil keuntungan yang besardari globalisasi, misalnya saja dariperkembangan iptek serta kema-juan di negara lain (dampakpositif), namun apabila kita tidaksiap untuk menghadapinya makadapat berubah menjadi dampaknegatif yang akan kita perolehnya.Oleh karena itu, agar kita tidaktergilas begitu saja oleh arusbudaya global serta tidak tertinggaljauh dari bangsa-bangsa lain didunia, maka kita harus memper-siapkan diri dengan sebaik-baiknya, misalnya saja denganmembekalinya dengan pengeta-huan yang cukup, serta norma danideologi yang kuat.

Dinamika Sosial

Menurut Emil Salim, terdapat empatbidang kekuatan yang membuat duniamenjadi semakin transparan, yakniperkembangan iptek yang semakin canggih,perkembangan bidang ekonomi yangmengarah pada perdagangan bebas, sertaissu lingkungan hidup dan politik

Sedangkan HAR Tilaar, mengemukakanbahwa era keterbukaan secara khusus akanmemasuki tiga area penting yakni ekonomi,politik, serta budaya, di mana ketiganya akandidukung pula oleh kekuatan bisnis danteknologi sebagai tulang punggungglobalisasi. Oleh karenanya ketiga bidangarea itu akan menempatkan manuia danlembaga-lembaganya pada berbagaitantangan, kesempatan, dan peluang.

Page 60: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

53Dampak Perubahan Sosial

Analisis Sosial

“Mari tumbuhkan sikap kritis kalian!”

Coba kalian amati kehidupan malam di daerahmu! Kemudiananalisislah dengan kritis pertanyaan di bawah ini!1. Fenomena apa yang kalian lihat dan analisislah!’2. Apakah kalian setuju dengan fenomena tersebut? Jelaskan

pendapat kalian!3. Carilah cara untuk menanggulangi perubahan sosial ini!

Rangkuman

1. Dampak perubahan sosial adalah suatu efek sosial yangdiakibatkan oleh bentuk perubahan sosiak baik berupaperubahan negatif maupun perubahan positif.

2. Setiap perubahan sosial memiliki saluran-saluran yang berupalembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan,ekonomi, pendidikan, agama, dan keluarga tergantungkebutuhan apa yang dicapai.

3. Dalam perubahan sosial ada 2 respon yang akan dilakukan olehmasyarakat yaitu penolakan terhadap unsur-unsur dariperubahan sosial dan penerimaan unsur-unsur dari perubahansosial tersebut.

4. Dampak perubahan sosial mempunyai 3 kaitan yaitudisorganisasi dan reorganisasi, cultural lag, modernisasi danglobalisasi.

5. Cara penanggulangan terhadap dampak perubahan sosialadalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia,memperkuat nasionalisme, berpegang teguh pada norma-normasosial dan menjunjung nilai-nilai budaya bangsa.

Page 61: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

54 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Uji Kompetensi

A. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a, b, c, d atau e!1. Saluran-saluran perubahan sosial dan kebudayaan merupakan

saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan dalammasyarakat yang pada umumnya adalah melalui . . . .a. lembaga masyarakat d. agent of changeb. adat-istiadat e. proses sosialisasic. norma dan nilai

2. Suatu lembaga kemasyarakatan yang menjadi titik tolakperubahan, tergantung kepada . . . masyarakat pada suatu masatertentu.a. channel of change d. cultural lagb. agent of change e. social culturec. cultural focus

3. Agar sesuatu perubahan dapat dikenal, diterima, diakui, sertadipergunakan oleh khalayak ramai, maka harus melalui prosesyang disebut . . . .a. internalisasi d. modernisasib. institusionalisasi e. indoktrinasic. sosialisasi

4. Terciptanya keseimbangan atau harmoni dalam masyarakatmerupakan keadaan yang sangat diidam-idamkan oleh setiapmasyarakat, keadaan semacam itu diistilahkan pula dengan nama. . . .a. social contact d. social equilibriumb. social culture e. social valuec. social change

5. Dalam kaitannya dengan ketertinggalan kebudayaan, biasanyayang lebih menyolok adalah yang menyangkut . . . .a. alam pikiranb. perilaku manusiac. kondisi psikologisd. masalah kesejahteraane. faktor sosial budaya

Page 62: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

55Dampak Perubahan Sosial

6. Istilah lembaga kemasyarakatan sebagai saluran perubahan sosial,merupakan terjemahan langsung dari istilah asing, yaitu . . . .a. Social Organization d. Social Anomieb. Social Institution e. Soziale Gebildec. Social Change

7. Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma darisegala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat, sebagaimana dikemukakan oleh. . . .a. Soerjono Soekanto d. Sartono Kartodirdjob. Soelaeman Soemardi e. Koentowijoyoc. Koentjaraningrat

8. Dampak perubahan akibat globalisasi yang paling terasa bagikehidupan manusia terutama pada bidang . . . .a. ekonomi d. budayab. politik e. agamac. sosial

9. Menurut Har Tilaar, dalam bidang budaya munculnya globalisasiakan berdampak positif berupa lahirnya masyarakat . . . .a. terbuka d. sadar hukumb. demokratis e. globalc. mega kompetisi

10. Nasionalisme dapat membentengi pengaruh buruk dariperkembangan teknologi, namun nasionalisme di sini hendaklahyang dilandasi oleh . . . .a. pikiran rasional d. sikap totalitasb. pikiran irasional e. logika hukumc. logika matematika

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Mengapa lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pada suatusaat tertentu mendapatkan penilaian tertinggi dari masyarakatakan cenderung untuk menjadi sumber (saluran utama)perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan?

2. Mengapa perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatanakan membawa akibat pula pada lembaga-lembaga kemasyara-katan lainnya?

Page 63: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

56 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

3. Apakah fungsi saluran-saluran perubahan bagi terjadinyaperubahan-perubahan sosial dalam masyarakat?

4. Apa yang dimaksudkan dengan terciptanya suatu keadaankeseimbangan dalam masyarakat?

5. Jelaskan sejumlah respon individu dan masyarakat atas terjadinyaperubahan-perubahan sosial yang diakibatkan oleh munculnyaunsur-unsur asing atau luar dari individu atau masyarakat yangbersangkutan?

Proyek

“Ayo kembangkan kreativitas kalian!”

Prosedur kerja yang harus dilalui:Siswa secara kelompok (maksimal 5 orang) mengerjakan tugas

untuk mengamati fenomena sosial (dampak perubahan-perubahansosial dan budaya global) yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya.

Dengan bimbingan dan arahan guru, maka sebelum menuju kelapangan siswa merumuskan sejumlah masalah yang akan dicobauntuk dicari pemecahannya. Adapun sejumlah masalah yang akandicari pemecahannya adalah seputar:1. Beberapa dampak negatif perubahan-perubahan global (dampak

secara umum), seperti terhadap lingkungan alam, sosial, fisikserta kejiwaan, dan lain-lain.

2. Perubahan sikap dan perilaku generasi muda akibat pengaruhbudaya global.

3. Beberapa alternatif pemikiran/gagasan (langkah-langkahtindakan) guna mengatasi semakin memudarnya eksistensibudaya bangsa (jatidiri bangsa) akibat perubahan-perubahansosial dan budaya global.Untuk menjawab sejumlah pertanyaan tersebut, siswa diminta

untuk terjun ke lapangan dan mencatat hal-hal penting berkaitandengan dampak negatif perubahan-perubahan sosial dan budayaglobal, khususnya bagi kehidupan manusia. Kegiatan pengamatanlapangan akan disertai pula dengan mewawancarai beberapa orangsebagai informan. Untuk sumber informan diupayakan untuk lebihbanyak mewawancarai generasi muda (remaja), sebab kelompokinilah yang paling banyak kena pengaruh akibat perubahan-perubahan budaya global.

Page 64: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

57Lembaga Sosial

Bab III

Lembaga Sosial Tipe Lembaga SosialMasyarakat

Kata kunci

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajari daningatlah beberapa kata kuncinya!

Sumber gambar: Dok. Penerbit

Lembaga Sosial

menjelaskanLembaga Sosial

Lembaga SosialKeluarga

Lembaga SosialAgama

Lembaga SosialEkonomi

Lembaga SosialPemerintah

Lembaga SosialPendidikan

Tipe Lembaga Sosialmeliputi

Tujuan Pembelajaran:Sesudah kalian aktif mengikuti pokok bahasan dalam bab ini, diharapkan kalian dapatmengidentifikasi dan mengklasifikasikan tipe-tipe lembaga sosial beserta peranannya.

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajarilah petakonsepnya!

Page 65: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

58 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Cobalah kalian perhatikan di dalam lingkungan keluargamu masing-masing Kegiatan apa sajakah yang biasanya kalian kerjakan setiapharinya? Mandi, mencuci pakaian, belajar, membantu orang tua, tidur,menerima tamu, menghormati orang tua, atau mengerjakan berbagaikegiatan rutin lainnya yang biasanya dikerjakan oleh seorang anaksebagaimana kalian? Di dalam suatu keluarga, selain terdapat sejumlahtugas yang harus dikerjakan oleh seorang anak, terdapat pula sekumpulantugas-tugas yang harus dikerjakan oleh anggota keluarga lainnya sepertihalnya bapak, ibu, dan lain-lain. Sebagai contoh, seorang ibu sesuai dengantradisi dalam keluarga misalnya memiliki tugas serta tanggungjawabmemelihara dan mendidik anak, membantu suami menyiapkan makan,mengelola keuangan keluarga, dan lain-lain. Sedangkan seorang suami(ayah) juga memiliki tugas serta tanggungjawab antara lain memberikenyamanan pada keluarga, mencukupi kebutuhan keluarga, memimpinkeluarga, dan lain-lain. Seluruh kumpulan tugas serta tanggungjawabsosial dari masing-masing anggota keluarga itu bisa berjalan oleh karenatelah diatur serta ditentukan oleh masyarakat berdasarkan norma-normayang telah disepakati secara turun-temurun. Namun dalam realitanya,selain terdapat dalam lingkungan keluarga seperangkat atau sekumpulanaturan-aturan (norma-norma) sosial itu juga terdapat pula dalamlingkungan kelompok-kelompok sosial lainnya seperti halnya lingkunganpolitik (pemerintahan), pendidikan, perekonomian, keagamaan, dan lain-lain.

Sumber: Kompas

Gambar 3.1 Melalui proses sosialisasi dalam lembaga keluarga makaakan terjadi pewarisan nilai-nilai kebudayaan.

Page 66: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

59Lembaga Sosial

Secara historis, Nah, Ketentuan-ketentuan maupun norma-normatersebut telah berlangsung lama, mungkin semenjak manusia itu pertamakali diciptakan. Dengan demikian manusia yang akan memasuki(membentuk) keluarga dan sekaligus menjadi anggotanya, diharapkanoleh masyarakat untuk mengikuti dan melaksanakan sejumlah kumpulantugas sesuai dengan norma-norma atau aturan yang menjadi ketentuandalam suatu keluarga. Jadi, keluarga tersebut merupakan suatu contohsistem norma. Lalu apakah yang dinamakan pranata itu? MenurutKoentjaraningrat (1996 : 134), pranata (institution) adalah suatu sistemnorma atau aturan-aturan yang menyangkut suatu aktivitas masyarakatyang bersifat khusus, sedang "lembaga (institute)" adalah badan atauorganisasi yang melaksanakannya. Dengan demikian, sistem norma atauaturan-aturan yang menghidupkan (mengendalikan) keluarga adalahsuatu pranata, sedangkan keluarga yang melaksaksanakan aturan sertanorma-norma tersebut merupakan suatu contoh lembaga.

Selain keluarga, terdapat empat lembaga sosial dasar lainnya yangcukup penting dalam suatu masyarakat yang bersifat kompleks, yakniagama, ekonomi, pendidikan, dan politik (pemerintahan). Nah, agar kalianjuga mengetahui apa yang dimaksudkan dengan kelima pranata dasardalam suatu masyarakat yang bersifat kompleks tersebut, cobalah kalianikuti secara cermat uraian selengkapnya berikut ini.

A. Hakikat dan Tipe Lembaga Sosial

Lembaga sosial terdapat dalam struktur kehidupan masyarakat. Laluapa yang dimaksud dengan lembaga sosial itu? Sebelum kita lebih lanjutberbicara mengenai hakikat atau pengertian lembaga sosial itu, di sini akankita bicarakan terlebih dahulu pengertian lembaga. Secara sosiologis,konsep lembaga berbeda dengan konsep yang umum digunakan. Sebuahlembaga bukanlah sebuah bangunan, bukan sekelompok orang, dan jugabukan sebuah organisasi. Lembaga (institution) adalah suatu sistem normauntuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakatdipandang penting, atau, secara formal sekumpulan kebiasaan dan tatakelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia. Lembagaadalah proses-proses terstruktur (tersusun) untuk melaksanakan berbagaikegiatan tertentu.

Sebuah lembaga adalah sebuah sistem hubungan sosial yangterorganisasi yang mengejawantahkan nilai-nilai serta prosedur umumtertentu dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat. Dalam

Page 67: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

60 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

definisi ini, "nilai-nilai umum" mengacu pada cita-cita dan tujuan bersama.Dalam pengertian tersebut, "prosedur umum" adalah pola-pola perilakuyang dibakukan dan diikuti, dan sistem hubungan adalah jaringan peranserta status yang menjadi wahana untuk melaksanakan perilaku tersebut.Keluarga misalnya sebuah lembaga, yakni lembaga sosial, oleh karenakeluarga mencakup seperangkat nilai umum (tentang cinta, anak-anak,kehidupan keluarga), dan sebuah jaringan peran serta status (suami, istri,nenek, bayi, remaja, tunangan) yang membentuk sistem hubungan sosialyang menjadi wahana untuk melangsungkan kehidupan keluarga.

Fakta Sosial

“Ayo tumbuhkan sikap kritis kalian!”

Coba amati gambar di samping!1. Menurut kalian apa fungsi

embaga ini?2. Menurut kalian, kenapa masih

banyak kasus-kasus yang tidakterselesaikan oleh lembaga ini?

3. Coba kalian jelaskan ada apadengan lembaga ini yang akhir-akhir ini disoroti oleh masyarakat! Sumber: Tempo edisi Hari

Kemerdekaan 2004

B. Peran dan Fungsi Lembaga Sosial1. Lembaga Keluarga

Sebelum dijelaskan lebih lanjut mengenai lembaga keluarga, makaterlebih dahulu perlu kalian ketahui apakah yang dimaksudkan denganpengertian keluarga itu? Secara sederhana konsep keluarga dapat diartikansebagai kesatuan sosial (masyarakat) yang terkecil yang terdiri dari bapak,ibu, dan anak (keluarga dalam artian inti/batih). Namun adakalanya juga,kesatuan keluarga hanya terdiri dari pasangan suami dan istri saja (keluargadalam artian parsial). Atau malahan sebaliknya, terdiri dari banyakanggotanya, yakni di samping adanya keluarga inti juga masih ditambahdengan keponakan, ipar, adik, dan lain-lain. Pengertian yang terakhir ini,mengacu pada pengertian keluarga dalam arti besar (keluarga besar).Sedangkan pengertian keluarga dalam arti luas (umum) di antaranya

Page 68: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

61Lembaga Sosial

dikemukakan oleh Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1999 : 268), yangmendefinisikan keluarga sebagai suatu kelompok kekerabatan yangmenyelenggarakan pemeliharaan anak dan kebutuhan manusiawi tertentulainnya.

Secara historis, keluarga terbentuk atas satuan yang terbatas, yaknidua individu (laki-laki dan wanita) yang mengadakan ikatan-ikatantertentu yang disebut perkawinan. Selanjutnya, secara berangsur-angsuranggota keluarga semakin meluas yaitu dengan kedatangan atau kelahirananak maupun berupa adopsi anak. Pada saatnya nanti, anak-anak itupunakan melangsungkan ikatan perkawinan sehingga terbentuklah keluarga-keluarga baru. Demikianlah seterusnya, sehingga proses atau siklussemacam itu akan terus berlangsung sepanjang kehidupan manusia.

Sebagaimana pernah disinggung di muka, dalam kehidupan keluargaterdapat pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap anggotakeluarga. Pekerjaan-pekerjaan tersebut dilakukan sesuai dengankedudukan maupun peranan masing-masing individu yang menjadianggota keluarga. Sedangkan peranan masing-masing individu sesuaidengan kedudukan dalam keluarganya itu ditentukan berdasarkan aturan-aturan maupun kaidah-kaidah yang menjadi bagian dari norma maupunpranata keluarga. Sementara adanya individu-individu yang melaksana-kan pekerjaan maupun tugas-tugas dalam keluarga itu merupakan bagiandari pelaksanaan fungsi lembaga keluarga.

Secara umum fungsi lembaga keluarga dapat diartikan sebagaipekerjaan maupun tugas-tugas yang harus dilaksanakan (oleh masing-masing anggota) di dalam keluarga itu dan atau oleh keluarga itu. Fungsilembaga keluarga ini dilakukan terutama untuk memenuhi kebutuhan hidupmanusia sebagai warga masyarakat.Adapun secara sosiologis, kebutuhandasar hidup manusia yang terpentingmeliputi kebutuhan biologis, rasaaman, ekonomi, agama, dan sosial.Jadi dapatlah disimpulkan bahwakeluarga melalui aturan serta norma-normanya berperan mengaturperilaku dan tindakan individu didalam keluarga, dengan tujuanuntuk memenuhi kebutuhan hidupindividu tersebut sebagai anggotamasyarakat keluarga.

Sumber: Dok. Penerbit

Gambar 3.2 Salah satu bentukkebutuhan keluarga

Page 69: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

62 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Di antara berbagai fungsi lembaga keluarga tersebut terdapat fungsiyang cukup penting di dalam pembentukan kepribadian seseorang. Fungsitersebut adalah fungsi sosial. Dengan fungsi ini lembaga keluarga berusahauntuk mempersiapkan anak-anaknya bekal selengkap-lengkapnya untukterjun ke dalam masyarakat. Melalui fungsi ini individu diperkenalkannilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajariperanan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila iasudah dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang dinamakan denganistilah proses sosialisasi. Selanjutnya melalui proses sosialisasi tersebut makalembaga keluarga berperan mengatur dan mengarahkan individu untukberperan dan berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.Dengan demikian melalui proses sosialisasi yang diarahkan oleh pranatakeluarga tersebut, akan terjadilah apa yang dinamakan proses pewarisannilai-nilai kebudayaan. Sedangkan nilai-nilai kebudayaan yang diwariskanitu adalah nilai-nilai kebudayaan yang telah dimiliki oleh generasi tua sepertiayah, ibu, nenek, canggah, wareng, dan seterusnya. Adapun bentuk-bentuk nilai budaya itu misalnya berupa sopan santun, bahasa (tuturkata), cara bertingkah laku, ukuran tentang baik-buruknya perbuatan,dan lain-lain. Selanjutnya, dengan melalui nasehat-nasehat serta larangan-larangan, orang tua menyampaikan norma-norma hidup tertentu dalambertingkah laku. Jadi, melalui proses pewarisan nilai-nilai budaya(sosialisasi) yang diatur dan diarahkan oleh lembaga keluarga ini individusebagai bagian dari makhluk sosial akan terbentuk kepribadiannya.

Analisis Sosial

“Ayo tumbuhkan rasa keingintahuan kalian!”

Coba amati suasana keluarga kalian, kemudian catat perilaku-perilaku anggota keluarga kalian!1. Klasifikasikan kebutuhan-kebutuhan dari anggota keluarga

kalian!2. Coba analisislah bagaimana peran dan fungsi keluarha kalian

terhadap perkembangan diri kalian!3. Bagaimana caranya agar keluarga itu tercipta suasana yang

harmonis?

Page 70: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

63Lembaga Sosial

2. Lembaga KeagamaanBeragama merupakan cerminan orang yang beradab. Dengan

beragama seseorang dapat membedakan antara yang benar dan yangsalah. Agama adalah pedoman hidup manusia untuk mencapaikebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Pranata agama mengarahkanmanusia sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang sangat berguna bagikehidupan seseorang, sehingga pranata tersebut diharapkan dapatmenuntun seseorang menuju ke kehidupan yang hakiki di akhirat.

Jadi, agama mempunyaiperanan penting dalam menga-tur kehidupan manusia. Agamamerupakan sistem keyakinan(religi) dan praktek dalammasyarakat yang telah diru-muskan dan dibakukan sertadianut secara luas. Sebagaiinstitusi yang dianut dan dikenalluas dalam masyarakat, agamamerupakan institusi yang banyakragamnya dan berva-riasi didalam masyarakat. Namunsebagai institusi yang terusberkembang, agama dapat dikatakan pula sebagai general institutions danrestricted institutions. Dikatakan sebagai general institutions, oleh karenahampir dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia. Sedangkan sebagairestricted institutions oleh karena dianut oleh masyarakat-masyarakattertentu di dunia.

Dalam pranata (ajaran) agama sebenarnya terkandung dua macamdimensi, yakni vertikal dan horisontal. Secara vertikal pranata agamamengatur hubungan manusia dengan Tuhan. Dalam dimensi ini agamamengajarkan kepada pemeluk-pemeluknya agar selalu berbakti (taat) danmenyembah kepada Tuhan. Sementara dimensi horisontal mengajarkanagar manusia selalu berbuat baik kepada sesamanya, dan makhluk hidupyang lain termasuk terhadap lingkungan. Secara umum, semua agama didunia (Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan lain-lain) memang mengajarkankepada manusia untuk selalu berbuat kebajikan. Kebajikan seperti itusangat penting bagi keteraturan perilaku masyarakat, manusia, dan agamamelalui pranata-pranatanya membantu manusia untuk mentaati

Sumber: Solopos, 1 September 2005

Gambar 3.3 Melalui penggemblengan nilai-nilai keagamaan, seseorang akan selalu berbuatbaik terhadap diri, sesama, dan lingkungannya

Page 71: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

64 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

kebenaran dan kebajikan-kebajikan seperti itu. Misalnya, jika seseorangsuka berbuat baik seperti suka menolong, gemar beribadah danbersedekah, ramah lingkungan, dan lain-lain maka akan mendapat pahala,dan surga adalah balasannya kelak. Sebaliknya, jika seseorang gemarberbuat tidak baik atau jahat seperti suka mencuri, menipu, berbuatbohong, dan lain-lain, sementara terhadap lingkungan alam juga demikianmisalnya suka menyiksa dan merusak lingkungan, maka akanmendapatkan dosa. Jika orang berbuat dosa maka balasannya adalahmendapatkan siksa atau neraka di akherat kelak.

Dengan demikian, jika pranata-pranata agama di atas dipatuhi olehsetiap anggota masyarakat maka bukan hanya ketenangan batin yang iadapatkan, namun secara lahiriyah akan terjadi pula ketenangan dankeselarasan dalam masyarakat.

3. Lembaga EkonomiUpaya manusia untuk mencapai kesejahteraan materialnya akan

diarahkan melalui lembaga ekonomi. Lembaga ekonomi adalah sistemnorma yang mengatur kegiatan ekonomi, meliputi cara-cara berproduksi,distribusi, dan konsumsi (pemakaian) barang dan jasa yang diperlukanbagi setiap manusia, untuk kelangsungan hidupnya.

Berdasarkan pengertian di atas, maka kegiatan ekonomi pada garisbesarnya meliputi tiga kegiatan pokok, yakni produksi, distribusi, dankonsumsi barang-barang dan jasa.

a. Kegiatan ProduksiBerbicara masalah ekonomi adalah berbicara persoalan pilih-memilih,

yakni bagaimana orang memilih sumber daya yang langka dan terbatasitu untuk diproduksi. Sedangkan berbicara masalah produksi adalahberbicara masalah cara-cara bagaimana manusia menghasilkan barang-barang dan jasa.

Kegiatan produksi tersebut biasanya sangat berkaitan erat dengansistem mata pencaharian penduduk yang banyak ragamnya, mulai dariyang paling sederhana seperti berburu dan meramu makanan ( padamasyarakat primitif), bercocok tanam sederhana (berladang), pertanian(bersawah), peternakan, perkebunan, perdagangan sampai yang palingmodern seperti perindustrian, pertambangan, pariwisata, perhotelan,perbankan, dan lain-lain.

Page 72: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

65Lembaga Sosial

b. Kegiatan DistribusiDistribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang-barang atau jasa

kepada pemakai, yang prosesnya antara lain meliputi :1) Resiprositas (timbal balik), yakni pertukaran barang dan jasa yang

kira-kira sama nilainya antara kedua belah pihak.2) Redistribusi atau pendistribusian, yaitu bentuk pertukaran barang

yang masuk ke suatu tempat misalnya pasar, toko, dan sebagainya,dari tempat ini barang selanjutnya didistribusikan kembali.

3) Pertukaran pasar, yakni pertukaran atau perpindahan barang daripemilik yang satu ke pemilik yang lain. Pada prinsipnya, pasarmenentukan harga berdasarkan kekuatan penawaran danpermintaan, dan tidak peduli di manakah transaksi itu dilakukan.

c. Kegiatan KonsumsiSetelah melalui proses pendistribusian, maka barang-barang dan jasa

yang telah dihasilkan oleh produsen selanjutnya dipakai atau dimanfaatkanoleh konsumen. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa kegiatankonsumsi merupakan kegiatan masyarakat dalam rangka memakai danmemanfaatkan barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhanhidupnya. Namun karena barang-barang dan jasa yang terjadi di alamini terbatas, maka sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi diupayakan agarmanusia dapat selalu menghemat dalam pemakaiannya. Dalampemakaian barang-barang yang tidak dapat diperbarui (habis pakai) sepertibensin, minyak tanah, batu bara, dan lain-lain, maka sebaiknya manusiaselalu menghematnya. Pemakaian yang terlalu berlebihan (boros) dansemena-mena akan menyebabkan sumber daya alam tersebut akan cepathabis. Jika persediaan sumber alam (bahan-bahan tambang/galian)tersebut habis tentunya yang akan menanggung resikonya adalah seluruhumat manusia di muka bumi ini. Cobalah kalian bayangkan, bagaimanaseandainya bahan-bahan tambang tersebut habis? Bagaimana kita maubepergian? Bagaimana pabrik-pabrik beroperasi? Bagaimana jika rumahmakan-rumah makan tutup? Bagaimana pula jika ibu-ibu kalian di rumahjuga tidak dapat memasuk oleh karena tidak ada persediaan bahan bakarberupa gas atau minyak tanah? Dengan demikian kesulitan-kesulitanhidup akan timbul di mana-mana, dan di seluruh sektor kehidupan. Itulahgambarannya jika sumber-sumber alam (bahan tambang) di dunia inibenar-benar habis atau semakin langka jumlahnya!

Di samping itu, untuk pemanfaatan sumber-sumber daya alam yangdapat diperbarui (tidak habis pakai), juga harus demikian. Jadi meskipunsumber-sumber daya tersebut dapat diperbarui, namun jika pemakaiannya

Page 73: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

66 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

terlalu berlebihan (boros) dan semena-mena, juga dapat mengganggukehidupan manusia, misalnya saja merusak lingkungan. Sebagai contoh ,jika ada pengusaha hutan yang tidak memperhatikan lingkungan dalamaktivitas pemanfaatan hutannya maka dapat berakibat fatal bagilingkungan alam di sekitarnya. Misalnya, dengan menebangi hutan secarasembarangan, sehingga semua tanaman ditebang, maka akibatnya akanmudah terjadi erosi apabila musim hujan tiba. Sebab dengan kondisi yangdemikian, air hujan yang sampai ke permukaan bumi tidak dapat lagi ditahan oleh hutan yang sudah gundul, dan air akan langsung jatuh ke tanahsehingga tanahpun lama-kelamaan tidak dapat menahan atau menyerapair hujan yang deras. Dengan demikian akibatnya mudah ditebak, yakniterjadi erosi tanah dan banjir khususnya di wilayah-wilayah yang lebihrendah dari hutan.

Itulah sebabnya, sesuai dengan prinsip-prinsip maupun pranataekonomi maka dalam pemanfaatan sumber-sumber daya alam untukkebutuhan manusia itu agar lebih efisien dan lebih efektif, serta tidakmerusak lingkungan alam. Dalam kaitan ini berlaku semacam hukumekonomi, yakni pemanfaatan atau penggunaan barang (dan termasuk jasa)harus lebih efisien, efektif, atau secara ekonomis. Di samping itu, selainpemanfaatan sumber daya secara ekonomis, juga yang ramah lingkungan(tidak merusak lingkungan alam). Jika manusia telah dapat memanfaatkansumber-sumber daya tersebut (alam, manusia/jasa) secara lebih efisien danefektif, serta tidak merusak lingkungan, maka akan terjadi semacamkeseimbangan kehidupan di alam ini.

Fakta Sosial

“Ayo kembangkan wawasan kebinekaan kalian!”

Perhatikan gambar di samping!Bagaimana pendapat kalian tentangperan dan fungsi pasar tradisionalsekarang ini di tengah maraknyamal-mal dan pasar modern?

Sumber: www.tempophoto.com

Page 74: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

67Lembaga Sosial

4. Lembaga PendidikanUsaha pendidikan sering ditafsirkan sebagai bimbingan yang diberikan

oleh seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompokorang lain agar mencapai kedewasaan atau mencapai tingkat hidup danpenghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

Pada masyarakat primitif hampir tidak memiliki sistem pendidikandalam artian formal. Anak-anak mempelajari segala sesuatu yang perlumereka ketahui dengan cara menyaksikan apa saja yang sedangberlangsung dan membantu suatu pekerjaan apabila dianggap praktis.Cara pengajaran semacam itu merupakan bentuk yang paling miripdengan "lembaga pendidikan", yang bisa ditemukan pada masyarakatsederhana. Pengajaran semacam itu, bukanlah sebuah lembaga pendidikan,melainkan hanya merupakan sebagian dari tugas keluarga.

Sekolah mulai lahir ketika kebudayaan telah menjadi sangat kompleks,sehingga pengetahuan yang dianggap perlu tidak mungkin lagi ditanganidalam lingkungan keluarga, sehingga lahirlah "guru" dan "kelas" dalamartian formal. Pada tahap itulah, yakni ketika telah terdapat orang-orangyang berspesialisasi sebagai guru dan terdapat anak-anak didik dalamkelas-kelas formal yang berlangsung di luar lingkungan keluarga, danketika telah ditemukan cara yang pantas untuk mendidik anak-anaktersebut, maka dapatlah dikatakan bahwa lembaga pendidikan pada waktuitu telah lahir.

Pendidikan yang berlangsung di sekolah dan kelas-kelas formaltersebut merupakan pendidikan yang bersifat formal. Sedangkanpendidikan yang berlangsung di lingkungan keluarga dinamakanpendidikan informal. Namun ketika sekolah dan kelas-kelas formal sertalingkungan keluarga tersebut masih belum cukup efektif dalam memenuhikebutuhan sebagian anak didik dalam mengembangkan mental danketrampilannya, maka lahirlah bentuk lembaga pendidikan yang ketiga,yakni yang disebut lembaga pendidikan non formal. Pendidikan non formaladalah suatu sistem pendidikan yang berlangsung dalam masyarakat, diluar keluarga dan sekolah. Berbeda dengan pendidikan keluarga maupunsekolah, pendidikan non formal ini memberikan pelayanan berupapendidikan ketrampilan praktis dan sikap mental yang fungsional sertarelevan agar mereka mampu meningkatkan mutu dan taraf hidup sertamampu berpartisipasi aktif dalam proses pembaruan dan pembangunan.

Page 75: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

68 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Karakteristik (ciri-ciri) pendidikan informal, formal, dan non formal:Pendidikan informal adalah sebagai berikut:

a. Proses pendidikannya tanpa terikat oleh ruang dan waktu.b. Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa adanya guru dan murid,

namun antara anggota keluarga.c. Tidak menggunakan metode tertentu sebagaimana dikenal dalam

dunia pendidikan formal.Pendidikan formal (sekolah) adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan belajar mengajar umumnya dilakukan di dalam kelas.b. Terdapat semacam persyaratan usia serta pengelompokan usia ke

dalam kelas-kelas tertentu.c. Untuk mengendalikan jalannya pelajaran, diatur dengan jadwal yang

telah dirancang sebelumnya.d. Materi pelajaran disusun berdasarkan kurikulum, dan dijabarkan

dalam sejumlah silabus.e. Proses belajar diatur secara tertib, terstruktur serta terkendalikan.f. Materi pelajaran bersifat akademis intelektualitas, berkelanjutan, serta

penyampaiannya menggunakan metode yang sistematis.g. Ada sistem evaluasi, ada laporan hasil belajar (raport), dan ada

semacam penghargaan yang diberikan dalam bentuk sertifikat, ijazahatau surat tanda tamat belajar.

h. Terdapat anggaran pendidikan yang dirancang untuk kurun waktutertentu serta masa studi siswa dibatasi dalam kurun waktu tertentuPendidikan non formal adalah sebagai berikut:

a. Program pendidikannya disesuaikan dengan tuntutan pemenuhankebutuhan belajar yang sifatnya mendesak.

b. Waktu belajarnya lebih singkat serta tidak terlalu banyak biaya.c. Materi pelajarannya bersifat praktis-pragmatis dengan maksud dapat

segera dimanfaatkan.d. Masalah usia tidak begitu dipersoalkan, dan tidak mengenal kelas atau

jenjang secara ketat.e. Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan situasi dan kondisi para

peserta didik serta lingkungannya.f. Tujuan pendidikan mengarah kepada diperolehnya lapangan kerja

bagi para peserta didik atau untuk meningkatkan pendapatannya.Anak didik belajar (mengikuti pendidikan), baik di lingkungan

pendidikan informal (keluarga), formal (sekolah), maupun non formal(masyarakat), adalah bagian dari proses sosialisasinya. Sebagaimana

Page 76: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

69Lembaga Sosial

pernah disinggung sebelumnya, sosialisasi adalah proses pengenalan danpentransferan nilai-nilai kebudayaan dari generasi tua kepada generasimuda, atau dari mereka yang sudah dewasa atau matang mentalnyakepada mereka yang belum dewasa atau belum matang mentalnya.

Sesuai norma-norma dalam pendidikan, maka nilai-nilai budaya itudiajarkan atau disosialisasikan kepada anak didik atau seseorang yangbelum matang mentalnya, untuk selanjutnya diterapkannya dalamkehidupan sehari-hari di masyarakat. Nilai-nilai tersebut misalnya, nilaitentang kesusilaan, nilai tentang kejujuran, nilai tentang kesopanan, nilaitentang kebersihan, nilai tentang kerjasama, dan lain-lain. Di samping itu,melalui pendidikan anak-anak didik juga diajari beberapa nilai yangberkaitan dengan pengetahuan seperti penguasaan ilmu dan teknologi,serta beberapa ketrampilan khusus (tertentu). Dengan demikian, ataspenyerapan dan penguasaan beberapa nilai serta pengetahuan tersebutmaka anak didik atau seseorang yang belum dewasa (belum matangmentalnya), akan tumbuh dan berkembang menuju ke arah kedewasaanmental. Untuk kepentingan pembangunan, hal tersebut sangat positif,sebab orang-orang semacam itulah yang akan menjadi pribadi-pribaditangguh, berkemauan tinggi untuk maju, serta menjadi warga masyarakatyang baik karena jujur dan bertanggung jawab.

Sumber: Dok. Penerbit

Gambar 3.4 Melalui pranata pendidikan yang dikembangkan baik di lingkungan sekolah,keluarga, maupun masyarakat, peserta didik diharapkan dapat ditempa (digembleng) dan

diajari bersosialisasi sehingga akan tumbuh dan berkembang menjadi warga-wargamasyarakat yang baik.

Page 77: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

70 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

5. Lembaga PolitikSecara umum politik sering diartikan sebagai urusan pemerintahan

negara. Sedangkan pranata berarti sistem norma atau aturan-aturan yangmenyangkut aktivitas masyarakat yang bersifat khusus, seperti dalamekonomi, pendidikan, kesenian, agama, politik, dan lain-lain. Dengandemikian, pranata politik dapat diartikan sebagai sistem norma atauaturan-aturan yang menyangkut suatu aktivitas masyarakat dalam halurusan pemerintahan negara.

Pemerintahan negara, sebagai bentuk (wujud) utama dari lembagayang melaksanakan pranata politik, memiliki sifat-sifat yang berbedadengan bentuk lembaga atau organisasi lainnya. Sifat-sifat lembagapemerintahan negara tersebut antara lain :a. Sifat memaksa, yakni bahwa setiap pemerintahan negara dapat

memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik melalui jalur hukum,maupun jalur kekuasaan atau kekerasan.

b. Sifat monopoli, yakni bahwa setiap pemerintahan negara menguasaihal-hal tertentu demi tujuan negara tanpa saingan.

c. Sifat totalitas, yakni bahwa semua hal tanpa kecuali mencakupkewenangan pemerintahan negara, misalnya semua orang harusmembayar pajak, semua orang wajib membela negara, semua orangberdasarkan hukum, dan sebagainya.Di samping ketiga sifat dasar (pokok) tersebut, secara umum setiap

pemerintahan negara juga memiliki empat fungsi utama bagi setiaprakyatnya, yakni :a. Fungsi pertahanan dan keamanan.b. Fungsi pengaturan dan ketertiban.c. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran.d. Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban.

Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapatmengembangkan bakat dan potensinya. Negara dapat memungkinkanrakyatnya maju berkembang serta menyelenggarakan daya cipta ataukreativitasnya secara bebas, bahkan negara berhak memberi pembinaandan perlindungan. Oleh karena itu, sejauh manakah fungsi-fungsipemerintahan negara itu dapat terlaksana dengan baik sangat tergantungpada partisipasi politik semua warga negaranya, di samping mobilisasisumber daya kekuatan negaranya.

Page 78: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

71Lembaga Sosial

Partisipasi politik adalahkegiatan seseorang atau sekelom-pok orang untuk ikut serta secaraaktif dalam kehidupan politik,seperti memilih pimpinan negaraatau upaya-upaya memengaruhikebijakan pemerintah, termasukjuga melaksanakan program-program yang sudah menjadi keputusan politis bersama antara pemerintahdan masyarakat. Berbicara masalah partisipasi warga negara dalamkehidupan politik juga tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan budayapolitik di mana pemerintahan tersebut berlangsung. Budaya politikmerupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebihkhas. Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimilikibersama oleh masyarakat. Namun setiap unsur masyarakat berbeda pulabudaya politiknya, seperti antara masyarakat umum dengan para elitenya.Seperti juga di Indonesia, menurut Benedict R. O'G Anderson (1982),kebudayaan politik Indonesia cenderung membagi secara tajam antarakelompok elite dengan kelompok massanya. Konsep budaya politik terdiriatas sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan ketrampilan yang sedang berlaku padaseluruh anggota masyarakat, termasuk pada kebiasaan yang hidup dalammasyarakat.

Berdasarkan sikap, nilai-nilai, informasi, dan kecakapan politik yangdimiliki oleh seseorang sebagaimana disebutkan di atas, maka orientasi-orientasi warga negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannyadapat dibagi menjadi tiga macam golongan. Pertama, budaya politikpartisipan, yakni jika orang atau warga negara tersebut melibatkan diridalam kegiatan politik, sekurang-kurangnya dalam pemberian suara(voting) dan mencari informasi tentang kehidupan politik negara ataupemerintahannya. Kedua, budaya politik subyek, yakni jika orang tersebuthanya pasif saja kepatuhannya terhadap pemerintah dan Undang-UndangNegara, misalnya dengan tidak ikut serta dalam pemilihan umum (Pemilu).Ketiga, budaya politik parokial, yakni golongan orang-orang yang samasekali tidak menyadari adanya pemerintahan dan politik.

Dengan demikian, agar fungsi dan program-program politik suatupemerintah dapat berjalan dengan baik, maka sangat diperlukan adanyaketerlibatan secara aktif dari setiap warga negaranya dalam kehidupanpolitik atau pemerintahan negara. Menurut Myron Weiner, seperti dikutipSyahrial S, dkk (2002 : 69) terdapat beberapa faktor yang menyebabkan

Dinamika Sosial

Menurut Almond dan Powel, budaya politikmerupakan dimensi psikologi dari sistempolitik, yang mana budaya politikbersumber pada perilaku lahiriah darimanusia yang bersumber pada penalaran-penalaran yang sadar.

Page 79: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

72 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

timbulnya gerakan ke arah partisipasi warga negara yang lebih luas dalamproses politik, antara lain:a. Adanya modernisasi dalam segala bidang kehidupan yang

menyebabkan masyarakat makin banyak terlibat dalam urusanpolitik.

b. Terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur kelas sosial.c. Semakin banyak munculnya kaum intelektual dan komunikasi massa

modern.d. Semakin meluasnya peranan pemerintah dalam urusan-urusan sosial,

ekonomi, dan kebudayaan. Dengan semakin meluasnya ruanglingkup aktivitas pemerintah sering pula merangsang timbulnyatuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan kesempatan untuk ikutserta dalam pembuatan keputusan politik.Di samping keempat hal yang sudah disebutkan di atas, maka agar

sistem politik (pemerintahan) yang dianut oleh suatu negara (penguasa)cepat dan bisa diterima oleh seluruh anggota masyarakat (warganegara),sehingga partisipasi masyarakat juga ada, atau bahkan meningkat, makadiperlukan adanya sosialisasi politik yang terus-menerus dari penguasa(elite) kepada masyarakat (massa). Yang dimaksud sosialisasi politik adalahproses pembentukan sikap dan orientasi politik pada anggota masyarakat.Jadi, dengan proses sosialisasi politik inilah diharapkan, para anggotamasyarakat dapat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupanpolitik yang berlangsung dalam masyarakat. Proses ini berlangsungseumur hidup melalui pendidikan formal, nonformal, maupun informal,di samping ada pula yang berlangsung secara tidak disengaja sepertimelalui kontak-kontak pergaulan ataupun pengalaman sehari-hari yangdiperoleh seseorang, baik dalamkehidupan keluarga, maupunmasyarakat pada umumnya.

Adapun metode sosialisasinyadapat berupa pendidikan politikmaupun indoktrinasi politik. Jikamelalui pendidikan politik makaprosesnya melalui dialog sehinggamasyarakat mengenal nilai, norma,dan simbol-simbol politik. Sedang-kan jika indoktrinasi politik makaprosesnya hanya sepihak, sebabhanya dilakukan oleh penguasa

Dinamika Sosial

1. Pendidikan tinggi dapat mempengaruhipartisipasi politik. Oleh karena itu,banyak negara memperbarui kurikulumsekolah terutama agar berpengaruhterhadap proses sosialisasi politik kaummudanya

2. Menurut Robert Le Vine, sosialisasipolitik di negara-negara berkembangcenderung mempunyai hubungan lebihdekat pada sistem-sistem lokal,kesukuan, etnis, dan regional daripadadengan sistem-sistem politik nasional.

Page 80: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

73Lembaga Sosial

dengan cara memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untukmenerima begitu saja nilai-nilai, norma, dan simbol-simbol yang dianggapoleh pihak yang berkuasa adalah ideal dan baik.

Sosialisasi politik merupakan salah satu proses yang mana individu-individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikapterhadap sistem politik masyarakatnya. Meskipun sosialisasi politik ini jugabelum menjamin terjadinya perubahan pada perilaku individu terhadappartisipasi politiknya, namun upaya yang terus-menerus dari pemerintah(negara) dalam mensosialisasikan sistem poitiknya diharapkan akanmemberi kontribusi yang nyata terhadap perilaku positif individu sebagaiwarganegara. Selain hal tersebut, upaya-upaya yang sifatnya intern (daridalam) pemerintahan sendiri untuk selalu mengadakan koreksi diri atassegala kelemahan maupun kelebihan-kelebihan dari sistem politik yangtelah dijalankannya adalah sesuatu yang sangat penting bagi upayamenegakkan sebuah sistem politik.

Sumber: Tempo, 29 Februari 2004

Gambar 3.5 Melalui proses sosialisasi politik yang terus-menerus, seseorangdiharapkan dapat mengenal dan memahami nilai-nilai serta norrna-norma yang

dikembangkan dalam lembaga politik negaranya. Melalui pranata politik itulah seseorangdibina dan diarahkan sehingga akan tumbuh dan terbentuk pribadi-pribadi warganegara

yang baik.

Page 81: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

74 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Analisis Sosial

“Mari tingkatkan etos kerja kalian!”

Coba kunjungilah salah satu lembaga sosial di daerah kalian lalucarilah data-data berkaitan dengan fungsi dan peran lembaga sosialtersebut!1. Coba kritisilah apakah lembaga tersebut berfungsi dengan baik!2. Analisislah apakah lembaga sosial tersebut mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat!3. Bandingkan dengan lembaga sosial lainnya yang sudah

berfungsi dan berperan dengan baik!

Rangkuman

1. Lembaga sosial adalah suatu sistem norma atau aturan yangmenyangkut pencapaian suatu tujuan atau kegiatan yang olehmasyarakat dipandang penting.

2. Tipe lembaga sosial ada 5 yaitu lembaga keluarga, lembagaekonomi, lembaga agama, lembaga politik, dan lembagapendidikan.

3. Peran dan fungsi lembaga sosial secara umum untuk mengaturpemenuhan kebutuhan hidup dari setiap individu dalammasyarakat.

Page 82: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

75Lembaga Sosial

Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e!

1. Di bawah ini adalah peran dan fungsi lembaga ekonomi, kecuali....a. pemenuhan kebutuhan hidup masyarakatb. pemenuhan ekonomi masyarakatc. sebagai tempat untuk mendapatkan skilld. sebagai penyalur barang produksie. mengatur konsumsi masyarakat

2. Aturan-aturan mengenai incest tubo, eksogami, dan endogamiterdapat dalam lembaga ....a. keluargab. agamac. pendidikand. ekonomie. pemerintah

3. Peran lembaga agama adalah mengatur kehidupan manusiadalam memenuhi ....a. kebutuhan secara tertib dan teraturb. kebutuhan spiritualc. sikap tenggang rasa dan toleransid. pengaturan dalam hidup bernegarae. kebutuhan hidup sehari-hari

4. Salah satu contoh hak yang lahir dari status kita sebagai warganegara Indonesia adalah ....a. mendapat pekerjaan bagi penghidupan yang layak bagi

kemanusiaanb. menghargai hak asasi manusia dari orang lainc. menghargai kebebasan orang lain dalam memeluk agamad. menerima perlakuan menurut status sosial dan prestasi yang

diraihe. menjaga dan memelihara keamanan dan kedamaian

kehidupan berkeluarga

Page 83: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

76 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

5. Salah satu kewajiban yang lahir dari status sebagai warga negaraIndonesia adalah ....a. menghargai hak asasi manusia dari orang lainb. mendapat pekerjaan bagi penghidupan yang layak bagi

kemanusiaanc. memeluk agama menurut keyakinan dan hati nuranid. memeroleh pengajaran dan pendidikane. mendapat perlakuan sesuai dengan hak dan kewajibannya

6. Fungsi lembaga sosial diantaranya adalah ....a. memenuhi kebutuhan manusiab. mengembangkan semangat kerja samac. menjaga keutuhan hidup masyarakatd. membela dan mempertahankan negarae. menyatukan berbagai perbedaan

7. Fungsi laten lembaga sosial berkaitan dengan ....a. sesuatu yang sangat diharapkan akan dipenuhi oleh suatu

lembaga sosialb. konsekuensi yang tidak diharapkan dari suatu lembaga sosialc. menyediakan model bagi terwujudnya keteraturan perilaku

manusiad. mengembangkan bakat perorangan demi kepuasan pribadie. pengembangan keturunan dengan pembatasan yang

ditentukan8. Salah satu contoh dari fungsi laten lembaga pendidikan adalah

....a. mempersiapkan individu mencari nafkahb. pengurangan pengendalian orang tuac. hiduup membujang (jomblo)d. melaksanakan penertibane. menanamkan keterampilan baru yang perlu

9. Fungsi manifest adalah ....a. fungsi sampingan yang tidak direncanakan sebelumnyab. sesuatu yang tidak diharapkan karena merugikan manusiac. sesuatu yang diharapkan dari keberadaan lembaga sosiald. harapan seseorang yang dapat dipenuhi oleh orang laine. fungsi celaan karena tidak sesuai dengan harapan masyarakat

Page 84: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

77Lembaga Sosial

10. Salah satu contoh dari fungsi manifest lembaga ekonomi adalah....a. memproduksi dan mendistribusikan kebutuhan pokok

manusiab. mensosialisasikan anggota baru untuk dapat bermasyarakat

dengan baikc. menghilangkan ketakutan manusia dengan cara

menerangkan yang bersifat irrasionald. melaksanakan penertiban dan mengusahakan kesejahteraan

rakyate. mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dantepat!

1. Bagaimanakah keterkaitan antara status, peran, hak dankewajiban? Jelaskan!

2. Berdasarkan apakah lembaga sosial mengatur kehidupananggotanya dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia itusendiri? Jelaskan!

3. Apakah peran lembaga pemerintahan dalam kehidupan bersamamanusia? Jelaskan!

4. Tuliskan fungsi lembaga sosial menurut Soekanto!5. Uraikan fungsi laten dan manifest dari lembaga keluarga!

Page 85: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

78 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Proyek

“Ayo kembangkan wawasan kontekstual kalian!”1. Buatlah kelompok kerja dengan jumlah 5 orang, kemudian

kalian mengamati dan mendatangi lembaga sosial yang adadidaerah kalian terutama lembaga politik, misalnya partai,pemerintahan kota maupun desa.

2. Coba lakukan wawancara kepada perangkat lembaga tersebuttentang tujuan, fungsi, peran, arah pergerakan lembaga sosialtersebut!

3. Dari data yang didapat, coba analisislah secara kritis apakahada suatu perubahan pada lembaga tersebut atau juga tentangarah kemajuan tersebut maupun tentang pengayoman terhadapmasyarakat secara umum!

Page 86: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

79Latihan Soal-soal Semester Gasal

Latihan Soal-soal Semester Gasal

A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e!1. Perubahan sosial diartikan sebagai proses apabila

mendatangkan….a. kemajuan bagi masyarakatb. peningkatan komoditas eksporc. pertumbuhan ekonomi rakyatd. pemerataan pendapatan nasionale. keuntungan bagi golongan

2. Pengelolaan daerah yang menuntut berpisah dari pemerintahpusat disebut gerakan….a. Ratu Adilb. nasionalisc. ekstrimisd. separatise. sekularis

3. Karyawan perusahaan yang melakukan demonstrasi padaumumnya untuk menuntut….a. perbaikan keadaanb. kenaikan UMKc. hak berpendapatd. kebebasan politike. pergantian politik

4. Lembaga sosial yang digunakan untuk mencukupi kebutuhanhidup bermasyarakat adalah….a. lembaga keluargab. lembaga ekonomic. lembaga agamad. lembaga sekolahe. lembaga pemerintah

5. Gereja, masjid dan pura termasuk dalam….a. lembaga sosialb. asosiatifc. institusid. departemene. pasar

Page 87: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

80 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

6. Fungsi dari lembaga keluarga adalah….a. pemenuhan kebutuhanb. pemenuhan skillc. memberi tindakan afektifd. melindungi individue. membentuk karakter individu

7. Mengapa lembaga pemerintahan di Indonesia masih belummemberikan kontribusi kepada masyarakatnya…..a. sistem birokrasi yang tidak baikb. banyak KKN di tubuh pemerintahc. elite politik mementingkan diri sendirid. tidak professional dari perangkatnyae. pemimpin yang tidak tegas

8. Perubahan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakatmodern termasuk bentuk perubahan sosial dan kebudayaanjenis….a. perubahan kecilb. perubahan besarc. revolusid. perubahan yang dikehendakie. perubahan yang tidak dikehendaki

9. Perubahan sosial yang terjadi secara bertahap dengan wakturelative lama disebut….a. revolusib. evolusic. perubahan konjunturd. perubahan regrese. penemuan baru

10. Masyarakat desa yang gemar memiliki TV, kulkas, mobil danlain-lain tetapi sikap dan tingkah lakunya masih tradisional,merupakan gambaran disintegrasi akibat perubahan sosial yangberbentuk….a. anomieb. cultural lagc. mestizo cultured. cultural animocitye. disosiatif

Page 88: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

81Latihan Soal-soal Semester Gasal

11. Dibawah ini adalah bentuk-bentuk proses disintegrasi sebagaiakibat perubahan sosial dalam masyarakat, kecuali….a. aksi protes dan demonstrasib. pergolakan daerahc. control sosiald. kenakalan remajae. kriminalitas

12. Contoh sosial yang menandai terjadinya disintegrasi sosial sebagaiakibat perubahan sosial antara lain….a. sanksi berfungsi dengan efektifb. meningkatnya wibawa rakyatc. timbulnya kebersamaan dalam masyarakatd. solidaritas kelompok meningkate. masyarakat kurang mematuhi norma yang berlaku

13. Pembangunan termasuk perubahan sosial yang bersifat….a. menyeluruhb. terarah dan terencanac. kenakalan remajad. rendahnya minat bacae. menyesuaikan nilai dan norma

14. Salah satu proses disintegrasi sebagai perubahan sosial adalah aksiprotes, maksudnya….a. demonstrasi buruhb. tuntutan ketidakadilan di daerahc. minta perubahan hidupd. menentang kebijakan pemerintahe. memohon perlindungan

15. Industrialisasi, globalisasi, liberalisme dan modernisasi merupakancontoh-contoh dari….a. perubahan kecilb. perubahan besarc. revolusid. perubahan yang dikehendakie. perubahan yang tidak dikehendaki

Page 89: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

82 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat danjelas!

1. Apakah yang dimaksud dengan perubahan sosial?2. Sebutkan lima faktor pendorong perubahan sosial!3. Jelaskan pengertian adjustment!4. Jelaskan dampak perubahan sosial dari pembangunan di

Indonesia?5. Lembaga sosial yang menjadi pembentuk individu adalah

keluarga. Bagaimana proses pembentukannya?

Page 90: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

83Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

Bab IV

Penelitian SosialMetode Penelitian Sosial

Kata kunci

Mengolah DataPenelitian

MengumpulkanData Penelitian

MelakukanPenelitian Sosial

Sederhana

Merancang danMelakukan

Penelitian Sosial

MerancangPenelitian Sosial

Persiapan dalamMerancang

Penelitian Sosial

MerumuskanMasalah Penelitian

Memilih MetodePenilitian

meliputi

terdiridari

terdiridari

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajarilah petakonsepnya!

Sumber: www.tempophoto.com

Tujuan Pembelajaran:Sesudah kalian aktif mengikuti pokok bahasan dalam bab ini, diharapkan kalian dapatmerancang dan melakukan penelitian sosial secara sederhana.

Merancang dan MelakukanPenelitian Sosial

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajari daningatlah beberapa kata kuncinya!

Page 91: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

84 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Sebagaimana gambar di atas, saat ini fenomena flu burung di negarakita belum ada solusi konkrit untuk menghentikannya. Padahal korbansudah banyak berjatuhan bahkan negara kita sudah masuk urutan atasdalam banyaknya korban. Pernyataan inilah yang harus mampu dicermatioleh para sosiolog, karena dengan adanya fenomena ini perubahan sosialdalam masyarakat cukup signifikan. Misalnya, orang yang dulu sukamakan ayam sekarang sudah pada takut dan masih ada efek berantainyalagi. Ini hanya sepenggal cerita yang dapat diangkat sebagai ikonpenelitian sosial secara sederhana.

Penelitian sosial memang tidak lepas dari berbagai masalah. Fungsidari penelitian sosial memang untuk mengetahui masalah-masalah di telikdari faktor penyebab dan juga indikator untuk menyelesaikan. Kalian jugaakan mengerti lebih jauh setelah mempelajari bab ini. Kalian pasti akantertarik untuk menyusun penelitian sosial. Masalahnya bagaimana carakita mendapatkan masalah? Bagaimana kita memulainya? Pertanyaaninilah yang pasti ada di benak kalian. Maka dari itu kita akan mencobapelajari bab ini.

Sumber: Solopos, 2 September 2006Gambar 4.1 Penyakit flu burung yang

banyak berjangkit sekarang dapat dijadikanbahan kajian untuk penelitian sosial

Page 92: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

85Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

A. Metode Penelitian Sosial

Munculnya suatu masalahataupun gejala-gejala sosial dalammasyarakat adalah sesuatu feno-mena yang akan selalu terjadidalam kehidupan manusia. Feno-mena-fenomena sosial semacamitu bersifat sangat heterogen, dandalam realitasnya dapat ber-pengaruh (baik positif maupunnegatif) terhadap kehidupanmanusia ataupun masyarakat.Untuk itulah agar tidak sampaimenimbulkan hal-hal yang ber-sifat negatif, maka fenomena-fenomena sosial sema-cam ituharus segera diantisipasi sertadihadapinya dengan cara sebaikserta secermat mungkin, sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yangbersifat merugikan, khususnya bagi kehidupan umat manusia. Nah, dalamkaitan ini pulalah maka ilmu sosiologi dipelajari terutama agar dapatmengantisipasi ataupun meminimalisir munculnya berbagai dampaknegatif yang diakibatkan oleh berbagai faktor sosial tersebut, yakni dengancara mengungkapkan serta mempelajarinya secara ilmiah.

Sosiologi adalah salah satu ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosialsecara ilmiah. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi sepertidikutip Soekanto (1982: 17), sosiologi adalah ilmu yang mempelajaristruktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk di dalamnya mempelajariperubahan-perubahan sosial. Sebagai pengetahuan yang telah diakuisebagai ilmu, sosiologi juga telah memiliki berbagai metode ilmiah tertentudalam mempelajari dan mengungkapkan gejala-gejala sosial, sertakebenaran-kebenaran yang terjadi di balik gejala-gejala sosial itu, sehinggamenjadi bahan pengetahuan ilmiah yang bermanfaat bagi kehidupanindividu pada khususnya, serta kemaslahatan seluruh umat manusia padaumumnya. Sedangkan metode ilmiah tertentu yang akan menjadi alatutama dalam mengungkapkan serta mempelajari gejala-gejala sosialtersebut, selanjutnya akan dijabarkannya dalam kegiatan-kegiatanpenelitian sosial dan budaya yang terdapat di lapangan.

Dinamika Sosial

Sosiologi adalah salah satu ilmu yangmempelajari gejala-gejala sosial secarailmiah

Sebagai pengetahuan yang telahdiakui sebagai ilmu, sosiologi jugamemiliki metode-metode ilmiah tertentudalam mempelajari dan mengungkapkangejala-gejala sosial, serta kebenaran-kebenaran yang terjadi di balik gejala-gejala sosial itu, sehingga menjadi bahanpengetahuan ilmiah yang bermanfaat bagikehidupan individu pada khususnya,serta kemaslahatan seluruh umatmanusia pada umumnya.

Page 93: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

86 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa upaya mempelajariserta mengungkapkan masalah-masalah sosial secara ilmiah merupakansalah satu langkah antisipatif serta preventif (bahkan kuratif/pengobatan)guna mencegah dampak yang mungkin timbul akibat munculnyamasalah serta gejala-gejala sosial yang terdapat dalam masyarakat,sehingga tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tidak baik (buruk /negatif) khususnya bagi kehidupan manusia. Sedangkan salah satu upayauntuk mempelajari serta mengungkapkan masalah serta gejala-gejalasosial semacam itu secara ilmiah adalah dengan cara melakukan kegiatanriset serta penelitian-penelitian masalah sosial sebagaimana terdapat(dipraktikkan) dalam disiplin ilmu sosiologi.

Penelitian sosial adalah kegiatan ilmiah, yang memiliki fungsi ataumanfaat antara lain memberikan deskripsi (gambaran dan pemetaan),serta penjelasan terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi dalammasyarakat, dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan sertaimplikasi-implikasinya. Dengan adanya kesimpulan serta implikasi-implikasi yang muncul dari temuan penelitian di lapangan, manusiadiharapkan dapat mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa tersebut,meramalkan secara ilmiah kejadian-kejadian yang mungkin akan munculkemudian, serta mengambil langkah-langkah yang tepat, sehinggalangkah (termasuk kebijakan-kebijakan) yang akan dikeluarkannya kelaktidak sampai menimbulkan kerugian baik terhadap dirinya,lingkungannya, maupun umat manusia pada umumnya. Dengandemikian kegiatan riset atau penelitian-penelitian sosial ini akan memilikiimplikasi yang sangat positif, terutama bagi kemaslahatan kehidupanumat manusia secara keseluruhannya.

Namun sebelum sesuatu kegiatan ilmiah (penelitian sosial) itudilakukan, seorang peneliti sosial harus membuat terlebih dahulu rencanaatau rancangan metode penelitian apa yang akan digunakan dalamkegiatan ilmiahnya tersebut. Rancangan metode penelitian ini antara lainberfungsi untuk mengetahui karakteristik, cara-cara serta seluruh rencanakegiatan ilmiah apa saja yang akan dilakukannya, termasuk keputusan-keputusan apa saja yang akan diambilnya nanti, sehigga si peneliti dapatmembuat persiapan-persiapan awal yang lebih baik. Jadi, denganmembuat rencana atau rancangan metode penelitian tersebut, seorangpeneliti sosial diharapkan akan dapat melaksanakan kegiatanpenelitiannya sesuai dengan arah serta tujuan penelitian sebagaimana iarencanakan sebelumnya.

Page 94: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

87Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

Fakta Sosial

“Coba kembangkan kecakapan personal kalian!”

Perhatikan gambar di atas!Menurut kalian, judul apa yang paling tepat untuk penelitianmengenai fenomena sosial dalam gambar tersebut?

B. Membuat Rancangan Metode Penelitian Sosial

1. Mempersiapkan Sebuah Rancangan Metode Penelitian SosialSebagaimana disebutkan di atas, ada sejumlah hal penting yang perlu

diperhatikan ataupun dipersiapkan oleh seorang peneliti ilmu sosial sebelumia memulai kegiatan penelitiannya di lapangan, yakni antara lain membuatrancangan penelitian sosial yang akan dilakukannya. Sedangkan dalammembuat rancangan penelitian sosial itu juga ada beberapa hal ataukomponen penting yang harus pula dipersiapkan oleh seorang peneliti ilmusosial, yakni antara lain:

a. Menentukan dan Merumuskan Masalah PenelitianSebelum seseorang (peneliti)

memulai sebuah penelitian makalangkah pertama yang harusdiambil adalah menentukanmasalah yang akan ditelitinya.Sedangkan masalah itu sendirimerupakan sesuatu hal (bagian)terpenting yang akan dicantum-kan atau dituliskan ke dalamsebuah rancangan penelitian,

Dinamika Sosial

Dalam dunia ilmiah suatu masalah itu timbulapabila terdapat kesenjangan (jarak yanglebar) antara das sein dan das sollen, atauantara apa yang sebenarnya (sesuaikenyataan) terjadi dengan apa yangseharusnya (sesuai keinginan) terjadi.

Sumber: Suara Merdeka, 22 Januari 2005

Page 95: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

88 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

setelah terlebih dahulu penulismerumuskannya. Seorang pene-liti yang pandai (profesional)biasanya akan cenderung memilihmasalah-masalah penelitian yangunik, masih langka, dan urgen(mendesak) untuk diteliti. Namunsebaliknya, bagi seorang penelitiyang masih pemula biasanyahanya akan memilih masalah-masalah penelitian yang bersifatsederhana serta masih umum.Ada beberapa persyaratan sebuahmasalah dapat diangkat ke dalamsuatu penelitian. Dalam pende-katan positivistik misalnya, syaratsebuah masalah penelitian adalahyang jelas dan secara realitamemang ada (nyata), sehingga secara teknis dapat diteliti atau diamati(bersifat empirik). Hal ini karena salah satu objek penelitian ilmiah adalahdunia kasat mata, yaitu suatu objek atau fenomena sosial yang dapatdiamati secara inderawi, dan bukannya di dunia atau objek yang tidakdapat diamati (di dunia alam maya).

Kemudian setelah kalian mengetahui tentang syarat sebuah masalahyang layak diangkat ke dalam penelitian, lalu timbul pertanyaan, mengapadalam kehidupan sosial di masyarakat itu selalu timbul suatu masalah?Dalam dunia ilmiah suatu masalah itu timbul apabila terdapat kesenjangan(jarak yang lebar) antara das sein dan das sollen, atau antara apa yangsebenarnya (sesuai kenyataan) terjadi dengan apa yang seharusnya (sesuaikeinginan) terjadi. Sebagai contoh, kemiskinan adalah suatu masalah,sebab di dalam masyarakat terdapat banyak orang yang tidak mampuuntuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga timbul kemiskinan(kenyataan yang terjadi/das sein). Kenyataan tersebut adalah jauh dariharapan yang dicita-citakan oleh kebanyakan orang, yakni setiap manusiaseharusnya mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya (apayang seharusnya terjadi/das sollen).

Bagi seseorang yang sudah terbiasa dengan kegiatan riset, masalahpenelitian biasanya sudah bisa ditebak (diketahui) dari judul yang telahdicantumkan atau ditulis oleh seorang peneliti, tetapi tidak selalu penelitian

Sumber: www.tempophoto.com

Gambar 4.2 Dalam dunia ilmiah, suatumasalah dikatakan timbul apabila terjadikesenjangan antara apa yang seharusnya

terjadi (das sein) dengan realitas yangsebenarnya terjadi (das sollen)

Page 96: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

89Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

tersebut tergambar dalam judul sebuah laporan penelitian. Selain dapatdiketahui dari judul penelitian, masalah penelitian juga dapat dilihat darilatar belakang masalah yang telah diajukan oleh peneliti. Latar belakangbiasanya berisi tentang alasanpemilihan judul (masalah),urgen (mendesak/pentingnya)masalah tersebut diangkat(diteliti), serta adanya segikemenarikan dari masalahtersebut, sehingga seorangpeneliti memiliki alasan kuatuntuk mengadakan penelitian.Sebuah masalah penelitianyang telah diulas di dalam latarbelakang masalah biasanyamasih bersifat umum, olehkarena itu harus diuraikan ataudijabarkan lagi sehingga lebihterperinci, dalam hal ini seorangpeneliti harus melakukan proses identifikasi terhadap masalah-masalahyang akan dijabarkan tersebut. Namun begitu, seorang peneliti tidak laluserta merta mengambil seluruh masalah-masalah yang telah teridentifikasiitu ke dalam fokus penelitiannya. Atau dengan kata lain, masalah-masalahyang telah diidentifikasikan itu tidak seluruhnya diteliti, sebab selain tidakefisien/efektif namun juga berakibat penelitiannya tidak memfokus. Jikasuatu penelitian tidak memfokus ke suatu masalah penelitian tertentu makahasilnyapun kurang baik, sebab kesimpulannya akan mengambang dankurang jelas. Oleh karena itu, seorang peneliti harus memilih beberapamasalah saja, terutama yang menurut mereka cukup penting. Atau dengancara lain misalnya, beberapa masalah yang saling berdekatan namun dirasacukup penting bisa saling digabungkan. Dengan demikian untukmemperoleh hasil penelitian yang baik dan memfokus, maka sub-submasalah yang akan diangkat ke dalam suatu penelitian tidak usah terlalubanyak (misalnya saja ambil satu, dua, atau tiga masalah, dan khususnyabagi para peneliti pemula hal semacam ini dirasa sangat cukup).

Secara teknis agar lebih mempermudah proses penelitian selanjutnya,masalah-masalah yang telah dipilih itu kemudian dirumuskan secaraspesifik, dan ditulis ke dalam bahasa serta kalimat yang jelas danoperasional. Perumusan masalah dapat disusun dalam bentuk kalimat

Sumber: Suara Merdeka, 20 Februari 2005

Gambar 4.3 Berbagai permasalahan sosial disekitar kita dapat dijadikan sasaran penelitian

Page 97: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

90 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

pernyataan atau kalimat tanya (pertanyaan). Namun pada umumnya,perumusan masalah lebih banyak disusun dalam bentuk kalimatpertanyaan. Beberapa contoh perumusan masalah dalam penelitian-penelitian sosial budaya itu misalnya:1. Bagaimanakah latar belakang munculnya kenakalan remaja di kota

besar akhir-akhir ini?2. Bagaimanakah peranan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam

membina komunikasi yang sehat antara siswa dan dewan guru?3. Bagaimanakah peranan Pedagang Kaki Lima (PKL) dalam mengge-

liatkan perekonomian sektor informal di kota A?4. Dalam situasi krisis ekonomi, mengapa perjudian menjadi fenomena

yang semakin marak dan tumbuh subur, khususnya di kota-kota besarpada akhir-akhir ini?

5. Apakah ada hubungan antara masuknya pengaruh budaya Baratdengan menurunnya kegairahan masyarakat terhadap apresiasi senitradisi?

6. Bagaimanakah dampak dioperasikannya ATM Kondom terhadapperilaku seks bebas di kalangan remaja?

Analisis Sosial

“Mari tumbuhkan produktivitas kalian!”

Dengan bekal pemahaman materi di atas, cobalah kalian praktikanbeberapa kegiatan pra penelitian sosial sederhana berikut ini:1. Tentukan sebuah masalah penelitian sosial budaya yang menurut

kalian bisa atau layak untuk diteliti (jenis dan topik penelitianbisa deskriptif atau eksplanatif, serta kualitatif atau kuantitatif).

2. Dari masalah utama yang menurut kalian layak teliti tersebut,selanjutnya identifikasikan dan jabarkan sebanyak mungkinmenjadi sub-sub masalah yang kemungkinan akan kalianangkat ke dalam penelitian.

3. Pilih tiga sampai empat masalah yang menurut kalian palingpenting, yang akan kalian pecahkan (temukan) jawabannyadalam penelitian.

4. Rumuskan ketiga atau empat masalah yang kalian pilih itu kedalam bentuk bahasa serta kalimat yang operasional (dibuatdalam bentuk pertanyaan penelitian).

Page 98: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

91Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

b. Tujuan Penelitian SosialTujuan penelitian sosial yang pokok adalah menomena sosial. Dalam

usahanya memahami fenomena itu seringkali peneliti menghubungkanfenomena tersebut dengan fenomena lain.

c. Menentukan dan Memilih Metode Penelitian SosialSelain menentukan masalah dan merumuskannya, hal terpenting yang

perlu diketahui oleh seorang peneliti sebelum membuat atau menentukansebuah rancangan penelitian, yaitu memilih atau menentukan sebuah metodepenelitian yang tepat. Bagi seorang peneliti langkah ini merupakan sesuatuhal yang teramat penting, sebab dengan memperoleh metode yang tepatdalam sebuah penelitian maka dengan sendirinya proses penelitiannya akanberjalan sesuai dengan yang diharapkan, yakni sesuai dengan langkah-langkah ilmiah yang tepat atau benar. Selanjutnya, dengan melalui langkahilmiah yang benar, maka hasil penelitian pun diharapkan dapatdipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah pula.

Jadi, berdasarkan uraian di atasmaka dapatlah disimpulkan bahwakedudukan metode dalam sebuahproses penelitian adalah sangatpenting, oleh karena itu seorangpeneliti harus dapat menen-tukannya secara tepat. Dalamkegiatan penelitian, metode ilmiahini biasanya disesuaikan denganobjek atau masalah apa yang akanditelitinya. Pada uraian berikut iniakan dicoba dijelaskan beberapa halberkaitan dengan pemilihan motodepenelitian ilmiah itu, khususnyadalam bidang ilmu-ilmu sosial.Untuk itu ikutilah uraiannya mulaidari karakteristik, pengertian, alasanatau pentingnya penggunaanmetode, proses sebuah metodesampai kepada bagaimana memilihsebuah metode penelitian sosial yangsesuai dengan masalah yang akanditelitinya itu, berikut ini.

Dinamika Sosial

Kata "metode" yang berasal dari bahasaYunani, "methodos", secara sederhanadapat diartikan sebagai suatu cara kerjauntuk dapat memahami objek yang menjadisasaran ilmu yang bersangkutan.

Kedudukan metode amat penting dalampenelitian ilmu-ilmu sosial dan budaya, sebabfakta-fakta sosial dan budaya tidak tergeletakdan sudah "siap pakai" begitu saja, sehinggatinggal menunggu untuk diambil. Melainkanharus diamati, diukur, dan dikait-kaitkandengan fakta-fakta lainnya yang relevan

Pada awalnya, metode penelitian yangberkembang pada ilmu-ilmu sosial danbudaya dipengaruhi oleh pendekatanpositivistik, namun dalam perkembangannyametode yang dipergunakan dalam pendekatanpositivistik dimodifikasi, dan bahkanditinggalkan oleh para peneliti soial budayaitu sendiri

Para peneliti sosial budaya telahmenemukan bukti bahwa ternyata tidaksemua gejala sosial budaya itu dapat diukurdan dikuantifisir seperti halnya realitas fisik-anorganik.

Page 99: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

92 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Suatu proses penelitian sosial pada hakikatnya adalah sebuah kegiatanspionase untuk mencari, menyelidiki, memata-matai, dan menemukanpengetahuan dari lapangan yang dapat dipertanggungjawabkankebenarannya secara ilmiah. Jadi bukan sebaliknya, yakni mencarikebenaran-kebenaran normatif yang hanya dituntun melalui cara berpikirdeduktif semata. Jadi berbeda dengan kegiatan-kegiatan serupa lainnya,sebut saja kegiatan wawancara dan pelacakan yang biasa dilakukan didunia jurnalistik, di mana pelaksanaannya boleh dilakukan secara tidakberaturan. Sementara pada kegiatan penelitian (khususnya penelitian-penelitian sosial), maka hal itu haruslah dilakukan secara urut, teratur, dansesuai dengan metode tertentu sehingga gejala yang diteliti serta data-datayang diperoleh benar-benar cermat (accurate), berketerandalan (reliable),dan sahih (valid).

Sumber: www.tempophoto.com

Gambar 4.4 Kegiatan wawancara dan pelacakan di dunia jurnalistik berbeda dengankegiatan serupa di dunia penelitian ilmiah, di mana pada jurnalitik dapat dilakukan secaratidak beraturan, sedangkan di dunia ilmiah tidak (harus urut, teratur, sesuai metode ilmiah)

Sementara itu, metode yang berasal dari bahasa Yunani, "methodos",secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu cara kerja untuk dapatmemahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Lalutimbul pertanyaan kenapa di dalam penelitian ilmu sosial, keberadaanmetode ini mutlak diperlukan? Hal ini tidak lain, sebagaimana dikatakanoleh Arnold M. Rose (Bagong Suyanto, dkk, 1995), karena fakta sosial danbudaya tidak tergeletak dan sudah "siap pakai" begitu saja, sehingga tinggalmenunggu untuk diambil. Melainkan, fakta sosial itu harus dibuka dari

Page 100: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

93Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

"kulit pembungkusnya", jadikenyataan yang sepintas tampak,harus diamati dalam suatukerangka acuan yang spesifik,harus diukur dengan tepat, danharus diamati pula pada suatu faktayang dapat dikaitkan denganfakta-fakta lainnya yang relevan.

Pada awalnya, metode peneli-tian yang berkembang pada ilmu-ilmu sosial dipengaruhi olehpendekatan positivistik, yangberpangkal pada keyakinan bahwakebenaran-kebenaran itu selalutermanifestasikan dalam wujudgejala-gejala yang dapat diamatisecara inderawi. Artinya, pendekatan positivistik (lazim pula disebutpendekatan empiris), berasumsi bahwa sebuah gejala itu hanyalah bolehdinilai "betul" (true), dan bukan "benar" (right), manakala gejala itu kasatmata, dapat diamati, dan dapat diukur. Namun dalam perkembangannyakemudian, metode yang dipergunakan dalam pendekatan positivistik di atasmulai dimodifikasi, dan bahkan ditinggalkan oleh para peneliti sosial itusendiri. Oleh karena dalam kenyataannya, bahwa para peneliti sosial telahmenemukan bukti bahwa ternyata tidak semua gejala sosial itu dapat diukurdan dikuantifisir seperti halnya realitas fisik-anorganik.

Beberapa tokoh dari pende-katan interaksionisme simbolik (HerbertMead misalnya), menilai bahwa sesungguhnya mustahil untukmengkonsepkan objek-objek kajian ilmu sosial sepenuhnya sebagai sesuatuyang memiliki raga dan selalu dapat diobservasi. Apa yang disebut socialfact dan social truth dalam penelitian ilmu sosial, adalah gejala yang hanyadapat dipahami secara baik bila peneliti mempertajam apa yang disebutintuitive insight guna "memahami dari dalam" (verstehen) ihwal objekkajiannya. Seorang peneliti yang tidak hendak dikungkung fakta-faktasemu dan gejala yang dangkal, sebagaimana dikatakan sosiolog Peter L.Berger, maka ia harus memiliki mental subversif, dalam arti senantiasaberkeinginan untuk membongkar hal-hal yang sudah mapan dan mencariapa sebenarnya yang ada dan terjadi di balik realita yang manifes itu.

Dinamika Sosial

Dalam ilmu-ilmu sosial budayaterdapat sekurang-kurangnya dua jenispenelitian, yakni deskriptif dan eksplanatif.Penelitian deskriptif adalah penelitian yangbertujuan untuk menjelaskan ihwal masalahatau objek tertentu secara rinci, sedangkanpenelitian eksplanatif yaitu penelitian yangmenghasilkan atau mencari jawab tentanghubungan antar objek atau variabel.

Pada garis besarnya ada dua macammetode penelitian, yakni yang bertipekuantitatif dan kualitatif. Pemilihan metodedalam suatu penelitian sangat tergantungdari objek serta jenis penelitian yang akandilakukan.

Page 101: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

94 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Dalam ilmu-ilmu sosial, berdasarkan tujuannya sekurang-kurangnyaterdapat dua macam jenis penelitian, yakni penelitian deskriptif danpenelitian eksplanatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuanuntuk menjelaskan ihwal masalah atau objek tertentu secara rinci,sedangkan penelitian eksplanatif yaitu penelitian yang menghasilkan ataumencari jawab tentang hubungan antar objek atau variabel. Penelitian yangdeskriptif dapat bertipe kuantitatif atau kualitatif, sedangkan penelitianyang eksplanatif hampir selalu bertipe kuantitatif. Seseorang yang akanmengadakan penelitian kuantitatif, atau yang bertipe kuantitatif (baikpenelitian deskriptif maupun eksplanatif) maka harus menggunakanmetodologi kuantitatif dalam proses penelitiannya, demikian pulasebaliknya bagi seseorang yang akan mengadakan penelitian yang bertipekualitatif (khususnya pada penelitian deskriptif) maka harus menggunakanpula metodologi penelitian kualitatif untuk proses penelitiannya.

Penelitian deskriptif, baik itu penelitian survei maupun penelitiankualitatif, biasanya dilakukan oleh seorang peneliti untuk menjawab sebuahatau beberapa pertanyaan mengenai keadaan suatu objek atau objekamatan secara rinci. Pertanyaan-pertanyaan standar yang diajukan dalampenelitian deskriptif biasanya berkenaan dengan the what, who, why,where, when, dan how-nya objek penelitian. Sebagai contoh, kalau kitaingin memperoleh gambaran secara rinci mengenai "modernisasi perikananyang tengah terjadi dan dialami komunitas nelayan", misalnya, makasejumlah pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian itu adalah diseputar masalah: Bagaimana bentuk konkrit paket modernisasi yangtengah diintroduksikan? Siapa saja yang mengintroduksikan dan siapapula yang mampu memanfaatkan paket modernisasi itu? Kendala-kendalaapakah yang menghambat proses introduksi paket modernisasi perikanan?Demikianlah seterusnya.

Sementara itu, penelitian eksplanatif biasanya dilakukan oleh seorangpeneliti untuk mengetahui atau memperoleh informasi tentang apakahperubahan kuantitas/kualitas suatu variabel, atau mempengaruhiperubahan kuantitas/kualitas variabel yang lain. "Pengaruh tayanganadegan kekerasan dan pornografi terhadap perilaku kenakalan remaja",atau "Pengaruh etos kerja dan besar gaji terhadap kualitas pelayananpekerja bank swasta, misalnya, adalah beberapa contoh judul ataumasalah-masalah penelitian yang terdapat dalam penelitian bertipeeksplanatif. Pada penelitian eksplanatif yang bersifat sederhana biasanyahanya menguji kekuatan hubungan dua variabel. Akan tetapi pada

Page 102: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

95Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

penelitian-penelitian eksplanatif yang lebih sulit (rumit), terutama karenapertimbangan mutu yang ingin diraihnya, maka tidak jarang pulapenelitian-penelitian eksplanatif menguji tiga sampai empat variabelsekaligus, atau bahkan lebih. Bahkan sekarang, dengan adanya bantuanalat-alat hasil teknologi canggih khususnya komputer, maka jumlahvariabel yang akan (dapat) diuji dalam penelitian-penelitian eksplanatif-pun semakin lama semakin rumit dan kompleks.

Para peneliti ilmu-ilmu sosial dan budaya sepakat, bahwa penentuanmetode serta langkah-langkah apa yang harus ditempuh dalam suatuproses penelitian adalah sesuatu hal yang penting dan sentral. Dikatakanpenting oleh karena penelitian yang mencoba mengkaji masalah sosialapapun tidak mungkin dilakukan tanpa didukung oleh metode penelitiantertentu. Sedangkan sentral karena kebenaran seluruh temuan data yangditeliti (terutama kesimpulan dan implikasi hasil penelitian), semuanyasesungguhnya sedikit banyak ditentukan oleh kebenaran dan ketepatanmetode yang dipilih. Hanya satu hal yang perlu selalu diingat oleh parapeneliti ilmu sosial adalah jenis penelitian apapun yang akan dilakukan,metode yang dipilih harus mempertimbangkan kesesuaiannnya denganobjek studi, atau dengan kata lain objeklah yang menentukan metode,bukan sebaliknya. Tujuan penelitian sosial adalah untuk memahami realitassosial, dan keberadaan metode sangat membantu kita agar dapatmemahami realitas sosial secara lebih cermat. Dengan demikian, meskipunkedudukan metode itu amat penting dan sentral, namun metode bukanlahsuatu ideologi yang harus selalu dituruti dan diperjuangkan, ia hanyalahalat yang akan membantu kecermatan peneliti dalam proses penelitiannya.

Tujuan penelitian sosial budaya adalah untuk memahami realitas sosialbudaya, dan keberadaan metode sangat membantu kita agar dapatmemahami realitas sosial secara lebih cermat.

Di depan telah disebutkan, selain hanya sebagai alat, pemilihan metodepenelitian juga harus sesuai dengan objek serta jenis penelitian yang akandilakukan. Seorang peneliti yang jelas-jelas melakukan penelitian tentangmakna sosial, pandangan hidup, ketaatan beribadah, dan sebagainya,seyogyanya tidak memaksakan diri untuk mempergunakan metode yangbertipe kuantitatif (misalnya diterapkannya statistik). Namun sebaliknya,seorang peneliti yang jelas-jelas melakukan studi eksplanatif (menelitihubungan atau pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lain),hendaklah tidak berusaha untuk menghindari statistik hanya denganpertimbangan tidak menguasai metode kuantitatif tersebut.

Page 103: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

96 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Di kalangan ahli-ahli ilmu sosial itu sendiri hingga sekarang masihmerebak perdebatan tentang mana yang lebih baik antara metode kuantitatifdengan metode kualitatif. Tetapi, lepas dari persoalan apakah metode survai(kuantitatif) atau metode grounded research (kualitatif) yang akan dipilih dandipergunakan oleh seorang peneliti, cara dan prosedur penelitian yangditempuh (langkah/tahap-tahap metode ilmiahnya) hendaknya selalumemperhatikan dua hal berikut: konsistensi antar tahap dalam metodepenelitian, dan mempertimbangkan kesesuaian metode yang direncanakandengan kondisi riil di lapangan. Konsistensi di sini, artinya mulai dari tahappemilihan lokasi, penentuan sampel atau informan, proses pendataan, sampaikegiatan analisis hendaknya selalu memperhatikan konsekuensi dari kegiatantahap yang satu dengan tahap kegiatan yang lainnya. Sedangkan yangdimakud dengan mempertimbangkan kesesuaian artinya, peneliti haruspandai-pandai menyiasati perbedaan antara kondisi riil lapangan dengankondisi ideal yang direncanakan.

Selanjutnya, satu hal yang perlu kita ingatkan kembali adalah, bahwametode di dalam penelitian ilmu-ilmu sosial bukanlah suatu harga matiyang harus selalu dituruti atau diperjuangkan. Metode di sini hanyalahsalah satu alat atau cara saja guna memahami dan menggali suatu realitas,serta cara bagaimana suatu realitas yang berhasil digali dan dipahamitersebut kemudian ditulis, dikomunikasikan, dan akhirnya dipertanggung-jawabkan oleh si peneliti secara ilmiah, sesuai dengan kredibilitas sertaintegritasnya.

Analisis Sosial

“Mari coba asah rasa ingin tahu kalian!”

Diskusikan bersama kelompok kalian beberapa topikpermasalahan berikut ini:1. Mengapa kedudukan metode amat penting dan sentral dalam

suatu penelitian?2. Bilamanakah seorang peneliti harus menggunakan metode

penelitian kualitatif dan kuantitatif, manakah di antara keduanyayang dianggap paling baik?

3. Jelaskan, mengapa pemilihan metode penelitian juga harus sesuaidengan objek serta jenis penelitian yang akan dilakukan?

Page 104: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

97Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

2. Membuat Rancangan Penelitian SosialSebagaimana dijelaskan sebelumnya, seorang peneliti sosial yang akan

melaksanakan kegiatan penelitian sosialnya jelas harus mengadakanpersiapan, baik persiapan fisik, administrasi, maupun persiapan secaraprofesional. Jadi dalam hal ini seorang peneliti harus membuat keputusan-keputusan mengenai persiapan-persiapan apa yang akan diadakannyatersebut, sehingga proses maupun hasil akhirnya nanti tidak melencengdari sasaran maupun harapan yang telah dicanangkannya. Beberapapersiapan penelitian yang merupakan hasil keputusan oleh peneliti itulahyang selanjutnya akan dituangkannya ke dalam sebuah rancanganpenelitian.

Sementara itu dalam kaitannya dengan pembuatan rancanganpenelitian sosial yang harus dipersiapkan oleh seorang peneliti tersebut,maka beberapa draf atau poin utama rancangan penelitian yang telahdipersiapkan peneliti sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bersama-sama dengan unsur-unsur rancangan penelitian lainnya secara lengkapakan dituangkannya ke dalam sebuah rancangan penelitian (researchdesign) yang sesungguhnya. Pembuatan rancangan penelitian itu sendirimerupakan langkah terakhir bagi seorang peneliti sebelum merekamemutuskan untuk memulai kegiatan penelitiannya, termasuk terjun kedalam lapangan guna mencari data-data penelitian yang diperlukan. Secarasederhana, istilah rancangan penelitian ini dapat diartikan sebagai suatuperencanaan kegiatan sebelum kegiatan penelitian tersebut dilaksanakan.Suatu rancangan penelitian, dengan demikian dapat diartikan sebagaisuatu rencana kegiatan penelitian sebelum kegiatan penelitian itudilaksanakan. Sedangkan kegiatan merencanakan penelitian itu sendiriberisi atau mencakup beberapa unsur atau komponen-komponenpenelitian yang diperlukan. Meskipun begitu, dalam suatu penelitian yangbertipe kualitatif, komponen-komponen yang akan dipersiapkan itumasihlah bersifat kemungkinan, artinya nanti dalam perjalanannya masihbisa berubah, jadi tergantung dari kondisi serta perkembangan-perkembangan di lapangan (selama penelitian berlangsung). Sedangkanpada penelitian yang bertipe kuantitatif, terjadi hal yang sebaliknya, yaknikomponen-komponen penelitian yang dipersiapakan itu cenderung tidakbanyak berubah.

Untuk penelitian yang bertipe kualitatif, komponen-komponenpenelitian yang perlu dipersiapkan dan diputuskan sebagai persiapan untukmengadakan penelitian, menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong (1998:

Page 105: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

98 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Dinamika Sosial

Lincoln dan Guba, mendefinisikanrancangan penelitian sebagai usahamerencanakan kemungkinan-kemung-kinan tertentu secara luas tanpamenunjukkan secara pasti apa yang akandikerjakan dalam hubungan denganunsurnya masing-masing

Sedangkan menurut Lexy J.Moleong, rancangan penelitian diartikansebagai usaha merencanakan danmenentukan segala kemungkinan danperlengkapan yang diperlukan dalamsuatu penelitian

Sementara Siswoyo, mengemu-kakan bahwa rancangan penelitianmenunjukkan rencana atau langkah-langkah yang akan diambil oleh penelitidalam melaksanakan penelitiannya.

237) terdiri dari sepuluh komponen atau unsur, yakni penentuan fokus(masalah) penelitian, kesesuaian paradigma dengan fokus, kesesuaianparadigma dengan teori substantif, subyek penelitian, tahap-tahappenelitian, teknik penelitian, pengumpulan data, analisis data, perlengkapanpenelitian, dan pemeriksaan keabsahan data. Sedangkan pada penelitianyang bertipe kuantitatif, ada beberapa rancangan pokok (khusus) yangharus dipersiapkan oleh seorang peneliti, di mana hal tersebut tidak terdapatpada tipe penelitian kualitatif. Adapun rancangan pokok penelitiankuantitatif yang harus dipersiapkan peneliti, selain menentukan fokus(masalah) penelitian yang akan diteliti juga berisi komponen-komponenpenelitian sebagai berikut:a. Sampel dan teknik sampling,

antara lain dijelaskan masa-lah definisi populasi dansampel, serta bagaimana caramenentukan sampelnya.

b. Variabel-variabel yang dite-liti, misalnya variabel terikatdan variabel bebasnya apaaja.

c. Instrumen yang digunakanuntuk mencari data, misalnyaberupa tes, angket, daftarobservasi, atau yang lainnya.

d. Teknik Pengukuran, yaknibagaimana variabel diukurdan bagaimana cara meng-kuantifikasikannya.

e. Teknik Analisis Data, yaknibagaimana data akan diolah,misalnya akan memakaiteknik statistik apa.Selanjutnya, setelah kalian mempelajari dan mengetahui beberapa

komponen atau unsur-unsur pokok di dalam rancangan metode penelitian,dan juga beberapa unsur lainnya dalam sebuah penelitian, berikut ini akandiberikan sebuah contoh kerangka rancangan penelitian kualitatif yangnantinya dapat diman-faatkan pula ketika seorang peneliti harus membuatsebuah usulan penelitian (research proposal), baik untuk penelitian-penelitianyang bersifat akademik, proyek, dan lain-lain.

Page 106: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

99Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

Contoh Kerangka Rancangan Penelitian Sosial(Berbentuk Kualitatif)

I. Latar Belakang dan AlasanA. Latar belakang penelitianB. Alasan pemilihan masalah/judul

II. Perumusan Masalah dan TujuanA. Pertanyaan penelitianB. Pembatasan studiC. Kepustakaan yang berkaitanD. Kesesuaian dengan paradigma dan teori substantifE. Tujuan penelitian

III. Metodologi PenelitianA. Dekripsi latar, sumber data, satuan kajian, dan entriB. Tahap-tahap penelitianC. Teknik penelitianD. Pengumpulan dan Pencatatan DataE. Analisis dan Penafsiran Data

IV. Logistik PenelitianA. Secara KeseluruhanB. Sebelum Terjun ke LapanganC. Sewaktu Berada di LapanganD. Sesudah Kegiatan LapanganE. Mengakhiri dan Menutup Kegiatan

V. Pemeriksaan Keabsahan DataA. Perpanjangan KeikutsertaanB. Ketekunan PengamatanC. TrianggulasiD. Pemeriksaan sejawatE. Kecukupan InferensialF. Pengecekan AnggotaG. Uraian TebalH. Auditing

VI. Penulisan LaporanA. Teknik PenulisanB. Jadwal PenulisanC. Kerangka Laporan

Page 107: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

100 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Contoh Kerangka Rancangan Penelitian Sosial (Berbentuk Kuantitaif)1. Coba tentukan masalah apa yang muncul pada fenomena sosial

tersebut.2. Cobalah kalian buat rumusan masalahnya.3. Tentukan pula bagaimana hipotesis penelitiannya menurut

kalian.

Fakta Sosial

“Coba kembangkan wawasan kontekstual kalian!”Perhatikan gambar di samping!1. Cobalah buat perumusan

masalah tentang fenomena disamping!

2. Tentukan hipotesa menurutkalian!

3. Metode penelitian apa yangrelevan untuk menjelaskanfenomena ini! Jelaskan pen-dapat kalian!

C. Melakukan Penelitian Sosial Secara Sederhana

Setelah seorang peneliti membuat atau mempersiapkan rancanganpenelitiannya, maka langkah selanjutnya dalam sebuah kegiatan penelitiansederhana adalah melakukan kegiatan penelitian yang sesungguhnya. Adabeberapa hal yang harus dilakukan dalam tahap kegiatan lapangan ini,yaitu mengumpulkan data penelitian serta mengolah hasilnya.

1. Mengumpulkan Data PenelitianAgar kita dapat sampai kepada kegiatan mengolah dan menganalisis

data hasil penelitian, maka data-data mentah yang masih berserakan dilapangan harus segera dikumpulkan melalui teknik pengumpulan datayang telah dirancang sebelumnya. Ada beberapa teknik pengumpulan datayang masing-masing memiliki dasar keunggulan serta kelemahannyasendiri-sendiri. Namun terlepas dari adanya kelemahan dan keunggulandari masing-masing teknik pengumpulan data tersebut, maka memilih

Sumber: Jawa Pos, 16 Januari 2006

Page 108: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

101Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

teknik pengumpulan data juga harus disesuaikan dengan tipe serta jenispenelitian yang akan dilakukannya.

Secara umum, pengertian teknik pengumpulan data adalah upayamenjaring data hasil penelitian menggunakan alat-alat (instrumen)penelitian tertentu secara ilmiah, atau dengan kata lain prosespengumpulan data hasil penelitian yang dilakukan menggunakan proseduryang benar dan ilmiah, sehingga data-data yang berhasil dijaring ataudikumpulkannya itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secarailmiah.

Dalam penelitian kualitatif, ada beberapa teknik pengumpulan datayang biasa digunakan oleh para peneliti, khususnya di bidang ilmu-ilmusosial dan budaya, di antaranya yang paling umum dan sering digunakanadalah teknik wawancara (interview), observasi, dan analisis dokumen.Teknik pengumpulan data yang semacam itu tentunya disesuaikan denganjenis-jenis sumber data yang akan dijaringnya. Dalam penelitian kualitatif,sumber data yang paling utama adalah informan (yakni orang yang akandimintai keterangan/informasi sehubungan dengan kegiatan penelitiantersebut). Karena sumber utamanya berupa informan, maka teknikpengumpulan data yang paling utama dalam penelitian kualitatif adalahdengan cara wawancara. Sementara sumber-sumber data lainnya sepertitempat dan peristiwa dapat diperoleh melalui teknik pengamatan(observasi), sedangkan sumber atau data-data dokumen seperti arsip danbuku-buku lainnya bersifat mendukung, dan diperoleh melalui teknikanalisis dokumen. Dalam kaitannya dengan penggunaan sumber-sumberbuku serta arsip-arsip tersebut, memang ada satu jenis khusus penelitianyang bersifat diskriptif kualitatif yang menjadikan sumber-sumber tertulistersebut sebagai sumber data utamanya, seperti misalnya penelitian-penelitian studi pustaka.

Dalam penelitian-penelitian kualitatif murni, ada beberapa tekniksampling (cara untuk mendapatkan data/sampel), seperti PurposiveSampling dan Snowball Sampling. Purposive Sampling adalah teknikpengambilan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu,yang diseimbangkan dengan tujuan penelitian, dan karena itu pula tekniktersebut dinamakan sebagai sampling bertujuan. Sedangkan SnowballSampling atau teknik bola salju, yang dimakudkan sebagai teknikpencarian (pemilihan) informan yang semakin lama semakin berkembang(bagaikan bola salju yang semakin menggelinding semakin besar/berkembang bolanya/informannya), sesuai dengan kebutuhan dan

Page 109: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

102 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

kematangan dalam memperoleh data. Jadi dalam hal ini jumlah informantidak dibatasi. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa dalampenelitian kualitatif sampel tidak ditentukan secara random (acak), sebabpenelitian kualitatif tidak bermaksud untuk membuat suatu generalisasidari hasil penelitian. Selain itu, penelitian kualitatif juga dilakukan hanyapada komunitas sosial yang jumlahnya relatif kecil, sehingga penentuansampel cukup dilakukan secara purposive, atau bahkan tidak disebut samasekali sebagai sampel, melainkan hanya disebut sebagai setting atau objekpenelitian saja.

Dalam penelitian kualitatif sampel tidak ditentukan secara random(acak), sebab penelitian kualitatif tidak bermaksud untuk membuat suatugeneralisasi dari hasil penelitian. Sementara dalam kaitannya denganpenelitian-penelitian sosial budaya yang bersifat kuantitatif, maka akanlebih banyak lagi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhinya (olehpara peneliti). Misalnya saja, harus ada penjelasan mengenai variabel-variabel yang akan dikumpulkan (ditelitinya), dan sumber-sumber data(dari mana keterangan mengenai variabel tersebut akan didapatkan).Demikian juga halnya yang menyangkut teknik pengukuran, instrumen(alat) pengukuran, dan teknik mendapatkan data (umpamanya denganinterview). Sekiranya pengumpulan data memerlukan instrumen tertentu(misalnya saja angket, tes, dan lain-lain), maka instrumen yang akandipergunakan juga harus diujinya terlebih dahulu sebelum dipergunakan.Untuk itulah, maka dalam hal ini haruslah dinyatakan terlebih dahulusecara tersurat, langkah-langkah pengujian yang telah ditempuh besertahasil-hasilnya. Memang pada pokoknya, instrumen-instrumen penelitiankuantitatif tersebut memang harus teruji kemampuannya seperti tingkatkeabsahan (validity/ketepatan) serta tingkat keandalannya (reliability/keajegannya).

2. Pengolahan (Analisis) Data Hasil Penelitian

Penelitian Sosial Bertipe KuantitatifSelain pengumpulan data, maka dalam suatu penelitian ada salah satu

tahap lagi yang cukup penting untuk dikerjakan, yakni tahap analisis data.Pada penelitian sosial yang bertipe kuantitatif, kegiatan analisis data barudimulai apabila proses pengumpulan data dari lapangan telah selesaidilakukan. Pada tahap ini data diolah sedemikian rupa sehingga berhasildisimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawabpersoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian. Untuk itulah, maka

Page 110: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

103Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

pada tahap ini imajinasi serta kreativitas dari seorang peneliti benar-benardiuji.

Sebagaimana halnya dengan kegiatan pengolahan (analisis) data, dimana antara jenis penelitian satu dan jenis penelitian lain, akan memilikiteknik pengolahan (analisis) data yang berbeda pula. Misalnya saja, dalampenelitian yang bertipe kuantitatif maka teknik-teknik statistik akan lebihbanyak digunakan daripada dalam penelitian yang bertipe kualitatif.

Dalam penelitian kuantitatif, misalnya saja survei, terdapat dua macamanalisis data, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Perbedaan initergantung dari sifat data yang dikumpulkan oleh peneliti. Apabila datayang berhasil dikumpulkan itu hanya sedikit, bersifat monografi, atauberujud kasus-kasus (sehingga tidak dapat disusun ke dalam suatu strukturklasifikatoris), maka analisisnya menggunakan analisis kualitatif.Sedangkan apabila data yang dikumpulkan tersebut berjumlah besar danmudah diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori, maka analisiskuantitatiflah yang harus dikerjakan. Proses analisis kuantitatif dapat dibagimenjadi tiga tahapan yang satu dengan lainnya saling berkaitan. Tahappertama, adalah pendahuluan, atau yang disebut juga Sebagai tahappengolahan data. Tahap kedua, yang merupakan tahap utama dalamanalisis kuantitatif disebut sebagai tahap pengorganisasian data. Sedangkantahap yang terakhir adalah tahap penemuan hasil. Rangkaian kegiatananalisis kuantitatif tersebut dinamakan pula sebagai analisis statistik, sebabpada tahap kedua dan ketiga pada khususnya, sangatlah diperlukanadanya pengetahuan serta pengukuran yang cermat menurut ilmu statistik.Mengingat adanya kenyataan yang semacam itu pulalah sehingga analisiskuantitatif disebut juga sebagai analisis statistik.

Dalam penelitian kuantitatif terdapat dua macam analisis data, yaituanalisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Perbedaan kedua analisis datatersebut tergantung dari sifat data yang dikumpulkan oleh peneliti.

Menurut Tadjuddin Nur Effendi, terdapat tiga langkah yang perludikerjakan dalam pengolahan (analisis) data. Pertama, memasukkan datake dalam kartu atau berkas (file) data. Kedua, membuat tabel frekuensiatau tabel silang (silang dua atau tiga variabel). Ketiga, mengedit yaitumengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah membaca tabelfrekuensi atau tabel silang. Ketiga langkah atau kegiatan tersebut dapatditempuh baik secara manual maupun melalui komputer. Namun sebelumproses memasukkan data dilakukan, ada beberapa kegiatan yang harusdilakukan oleh seorang peneliti yaitu kegiatan editing dan koding. Editing

Page 111: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

104 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

adalah penelitian kembali catatan-catatan para pencari data (pewawancara)untuk mengetahui apakah catatan-catatan itu cukup baik dan dapatdipersiapkan guna keperluan proses berikutnya. Editing dilakukanterhadap daftar-daftar pertanyaan yang disusun secara terstruktur dandiisi lewat wawancara formal. Lewat cara editing inilah diharapkan akandapat meningkatkan keandalan (reliabilitas) data yang hendak diolah dandianalisis. Sedangkan yang dimaksud dengan kegiatan koding adalahusaha untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban para respondenmenurut macamnya. Sedangkan klasifikasi itu sendiri dilakukan denganjalan menandai masing-masing jawaban dengan kode tertentu (biasanyadalam bentuk angka).

Setelah kegiatan pengolahan data dilakukan, kegiatan analisismeningkat ke kegiatan pengorganisasian data serta penemuan hasil, dimana di dalamnya akan ada uji-uji statistik tertentu yang dipersyaratkan,sehingga dalam kegiatan ini sangatlah dibutuhkan adanya keahlian,kecakapan serta kreativitas dari masing-masing (para peneliti) untukmengeluarkan segala kemampuannya, sehingga akan mendapatkan hasilatau kesimpulan penelitian yang benar, objektif, serta dapat dipercaya.

Penelitian Sosial Bertipe KualitatifUntuk penelitian sosial yang bertipe kualitatif, karena prosesnya yang

bersifat berkesinambungan maka antara kegiatan pengolahan data,pengumpulan data, serta analisisnya dilakukan secara bersamaan selamaproses penelitian. Oleh karena itulah, maka dalam penelitian kualitatifpengolahan datanya tidak harus dilakukan (menunggu) setelah dataterkumpul, atau analisis data baru dapat dilakukan setelah pengolahandata selesai. Atau dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa, selama datadikumpulkan peneliti dapat mengolah data serta menganalisisnya secarabersamaan. Demikian juga sebaliknya, pada saat peneliti menganalisis data,mereka dapat kembali lagi ke lapangan guna memperoleh tambahan datayang dianggap perlu serta mengolahnya kembali. Jadi pada penelitiankualitatif prosedur penelitian tidak distandardisasi dan bersifat fleksibel.Atau dengan kata lain, yang ada adalah petunjuk yang dipakai, namunbukan aturan.

Untuk penelitian sosial yang bertipe kualitatif, karena prosesnya yangbersifat berkesinambungan maka antara kegiatan pengolahan data,pengumpulan data, serta analisisnya dilakukan secara bersamaan selamaproses penelitian.

Page 112: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

105Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

Sementara khusus untuk pengo-lahan data dalam penelitian kualitatif,dilakukan dengan cara mengklasi-fikasikan atau mengkategorikan databerdasarkan beberapa tema sesuai fokuspenelitiannya. Pengolahan data kualitatifini juga dapat dilakukan denganmenggunakan komputer. Selanjutnyabila penelitian (sosial budaya) tersebutdimaksudkan untuk membentukproposisi atau teori, maka analisis datasecara induktif dapat dilakukan melaluibeberapa tahap, yakni sebagaimanadilakukan dalam penelitian groundedresearch, sebagai berikut:a. Membuat definisi umum/sementara tentang gejala yang dipelajari.b. Merumuskan suatu hipotesis untuk menjelaskan gejala tersebut (hal

ini dapat didasarkan pada data, penelitian lain, atau pemahaman daripeneliti sendiri).

c. Mempelajari suatu kasus untuk melihat kecocokan antara kasus danhipotesis.

d. Jika hipotesis tidak menjelaskan kasus, maka akan dirumuskankembali hipotesis atau mendefinisikan kembali gejala yang dipelajari.

e. Mempelajari kasus-kasus negatif untuk menolak hipotesis.f. Bila ditemui kasus-kasus negatif, akan diformulasikan kembali

hipotesis atau mendefinisikan kembali gejala.g. Melanjutkan sampai hipotesis benar-benar diterima dengan cara

menguji kasus-kasus yang bervariasi.Adanya proses yang bersifat berkesinambungan dalam penelitian

kualitatif, sehingga analisis datanya juga dapat bersifat siklus. Proses siklusitu meliputi tiga komponen yakni reduksi data, penyajian data, sertapenarikan kesimpulan/verifikasi. Ketiga komponen itu dapat dilakukanmelalui suatu aktivitas yang berbentuk interaksi antar komponen danmelalui proses pengumpulan data sebagai proses siklus.

Sumber: www.tempophoto.com

Gambar 4.5 Kegiatan memasukkandata merupakan rangkaian dalam

penelitian

Page 113: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

106 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Analisis Sosial

“Ayo tunjukkan wawasan kebinekaan kalian!”

Dengan bekal mempelajari materi dasar-dasar penelitian sebelumnya,cobalah kalian kunjungi tempat masyarakat marginal di daerahkalian.1. Tentukan sebuah topik penelitian (bisa berupa judul penelitian)

tentang masalah sosial.2. Buatlah rancangan daftar pertanyaan (wawancara) yang akan

anda pakai untuk menjaring data.3. Lakukan wawancara sesuai dengan instrumen (daftar

wawancara) yang telah anda buat tersebut!4. Analisislah data tersebut dengan menggunakan teori sosial!

Rangkuman

1. Sosiologi adalah salah satu ilmu yang mempelajari gejala-gejalasosial secara ilmiah. Sebagai suatu pengetahuan yang disebutilmu, sosiologi juga memiliki metode-metode ilmiah tertentudalam mempelajari dan mengungkapkan gejala-gejala sosialtersebut, serta kebenaran-kebenaran yang terjadi di balik gejala-gejala sosial itu, sehingga menjadi bahan pengetahuan ilmiahyang bermanfaat bagi kehidupan manusia serta kebaikan seluruhumat manuia pada umumnya.

2. Dalam bidang ilmu sosiologi, salah satu upaya untukmempelajari serta mengungkapkan masalah serta gejala-gejalasosial semacam itu di antaranya dilakukan dengan caramengadakan penelitian atau kegiatan riset tentang masalah-masalah sosial. Penelitian sosial adalah salah satu kegiatanilmiah, yang memiliki fungsi atau manfaat antara lainmemberikan deskripsi (gambaran dan pemetaan), sertapenjelasan terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi dalammasyarakat, dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulanserta implikasi-implikasinya.

3. Sebelum peneliti terjun ke lapangan, seorang peneliti juga harusharus mengadakan persiapan, baik persiapan fisik, administrasi,maupun persiapan secara profesional. Peneliti harus membuat

Page 114: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

107Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

keputusan-keputusan tentang persiapan-persiapan yang akandiadakannya tersebut. Untuk itu peneliti perlu membuat sebuahrancangan penelitian (research design) sebelum melaksanakanpenelitian. Rancangan dapat diartikan sebagai perencanaansuatu kegiatan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan. Suaturancangan penelitian, dengan demikian dapat diartikan sebagaisuatu rencana kegiatan penelitian sebelum kegiatan penelitianitu dilaksanakan. Sedangkan kegiatan merencanakan penelitianitu sendiri berisi atau mencakup beberapa komponen-komponenpenelitian yang diperlukan. Beberapa hal penting yang perludipersiapkan itu misalnya menyangkut penentuan masalah danmerumuskannya serta memilih dan menentukan metodepenelitian yang akan digunakannya.

4. Dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, berdasarkan tujuannyasekurang-kurangnya terdapat dua macam jenis penelitian, yaknipenelitian deskriptif dan penelitian eksplanatif. Penelitiandeskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskanihwal masalah atau objek tertentu secara rinci, sedangkanpenelitian eksplanatif yaitu penelitian yang menghasilkan ataumencari jawab tentang hubungan antar objek atau variabel.Penelitian yang deskriptif dapat bertipe kuantitatif atau kualitatif,sedangkan penelitian yang eksplanatif hampir selalu bertipekuantitatif.

5. Penelitian ilmu-ilmu sosial mengenal dua macam metodepenelitian, yakni yang bertipe kualitatif dan kuantitatif. Tujuanpenelitian sosial adalah untuk memahami realitas sosial budaya,dan keberadaan metode sangat membantu kita agar dapatmemahami realitas sosial secara lebih cermat. Akan tetapi,meskipun kedudukan metode itu amat penting dan sentral,namun metode bukanlah suatu ideologi yang harus selaludituruti dan diperjuangkan, ia hanyalah alat yang akanmembantu kecermatan peneliti dalam proses penelitian. Selainitu, jenis penelitian apapun yang akan dilakukan, metode yangdipilih harus mempertimbangkan kesesuaiannnya dengan objekstudi, atau dengan kata lain objeklah yang menentukan metode,bukan sebaliknya.

6. Beberapa hal yang harus dilakukan ketika seorang peneliti mulaimelakukan penelitian yang sesungguhnya di lapangan, yaknimengumpulkan dan mengolah (menganalisis) data hasil

Page 115: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

108 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

penelitian. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang masing-masing memiliki dasar keunggulan serta kelemahannya sendiri-sendiri. Namun terlepas dari adanya kelemahan dan keunggulandari masing-masing teknik pengumpulan data tersebut, makamemilih teknik pengumpulan data juga harus disesuaikan dengantipe serta jenis penelitian yang akan dilakukannya. Demikian pulahalnya dengan kegiatan pengolahan (analisis) data, di mana antarajenis penelitian satu dan jenis penelitian lain, akan memiliki teknikpengolahan (analisis) data yang berbeda.

Uji Kompetensi

A. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, dan perubahan-perubahan sosial, yakni sebagaimanadikemukakan oleh . . . .a. Soerjono Soekanto d. Jujun S. Suriasumantrib. Selo Soemardjan e. Max Weberc. Koentjaraningrat

2. Penelitian Sosial adalah salah satu upaya untuk mempelajari sertamengungkapkan gejala-gejala sosial secara . . . .a. deduktif d. ilimiahb. induktif e. mendalamc. transparan

3. Salah satu tugas dan fungsi penelitian-penelitian sosial adalahmemberikan pandangan serta ramalan-ramalan ilmiah, ataskejadian-kejadian (sosial budaya) yang mungkin akan terjadi dikemudian hari, hal tersebut berarti penelitian sosial budayamemiliki tugas dan fungsi . . . .a. edukatif d. prediktifb. adaptif e. preventifc. kuratif

4. Sebelum seorang peneliti memulai sebuah penelitian sosial, makalangkah pertama yang harus diambilnya adalah . . . .a. merumuskan masalah d. membatasi masalahb. mengidentifikai masalah e. membuat hipotesac. menentukan masalah

Page 116: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

109Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial

5. Seorang peneliti yang masih pemula biasanya akan cenderungmemilih masalah-masalah penelitian yang bersifat . . . .a. unik d. umumb. langka e. sulitc. urgen

6. Salah satu kelemahan utama para peneliti pemula dalammenentukan fokus (masalah) penelitiannya adalah . . . .a. terlalu sempit d. terlalu rumitb. terlalu luas e. terlalu mendalamc. terlalu mudah

7. Dalam pendekatan positivistik, syarat sebuah masalah penelitianadalah jelas, nyata, dan secara teknis dapat diteliti serta diamati,atau dikatakan bersifat . . . .a. empiris d. komprehensifb. objektif e. realistisc. fenomenis

8. Bagi seseorang yang sudah terbiasa dengan kegiatan riset,mengetahui sebuah masalah penelitian biasanya lebih mudahkarena ia bisa menebaknya dari . . . .a. judul penelitian dan metodologib. metodologi dan kerangka teoric. kerangka teori dan latar belakangd. latar belakang dan judule. simpulan

9. Latar Belakang Masalah suatu penelitian terutama akanmenguraikan hal-hal seperti berikut . . . .a. mahalnya biaya penelitianb. alasan pemilihan teori substantifc. urgennya masalah untuk ditelitid. kemenarikan jenis penelitianyae. sulit mendapatkan masalah

10 Syarat sebuah perumusan masalah antara lain harus memenuhikriteria sebagai berikut . . . .a. operasional dan menarikb. jelas dan mudah dibacac. mudah dibaca dan menarikd. spesifik dan operasionale. pasti dan mudah dipahami

Page 117: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

110 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkatdan jelas!

1. Dalam dunia ilmiah, bagaimana sebuah masalah sosial itu bisatimbul? Berikan alasan serta contoh-contohnya!

2. Mengapa seorang peneliti tidak boleh dengan serta mertamengambil seluruh masalah ke dalam fokus penelitiannya?

3. Mengapa seorang peneliti yang akan melaksanakan sebuahpenelitian sosial harus mengadakan persiapan, baik persiapanfisik, adminitrasi, maupun persiapan secara profesional?

4. Dalam penelitian kualitatif, mengapa komponen-komponen yangharus dipersiapkan dalam rancangan penelitian masih dikatakanbersifat serba kemungkinan? Dalam kaitan tersebut apa pulaperbedaannya dengan penelitian yang bersifat kuantitatif?

5. Jelaskan beberapa pengertian rancangan penelitian (researchdesign) yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba, Lexy J.Moleong, Siswojo Hardjodipuro!

Proyek

“Ayo tumbuhkan etos kerja kalian!”Prosedur kerja yang dilakukan:1. Siswa membuat kelompok yang terdiri dari 3 sampai 5 orang,

kemudian mengunjungi tempat-tempat yang mempunyaipotensi rawan adanya permasalahan sosial.

2. Siswa diminta menentukan masalah (fokus penelitian) yang akanditelitinya (boleh penelitian diskriptif atau eksplanatif, dan bolehmenggunakan metode kualitatif atau kuantitatif)

3. Berdasarkan fokus masalah, jenis penelitian, serta metode yangakan digunakan buatlah rancangan penelitian yang akandigunakannya sebagai pedoman/rambu-rambu dalammelaksanakan penelitian!

4. Bila ada kesulitan dapat berkonsultasi dengan Bapak/Ibu gurupada waktu melaksanakan penelitian.

5. Hasilnya didiskusikan dan dipresentasikan di depan kelas gunamendapatkan tanggapan, masukan-masukan , serta saran-sarandari kelompok lainnya (termasuk dari guru)!

Page 118: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

111Publikasi Hasil Penelitian Sosial

Hasil Penelitian SosialLaporan Penelitian

Kata kunci

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajari daningatlah beberapa kata kuncinya!

Bab VSumber gambar: GECC Magazine Vol 4 Th II Nov 1991

Tujuan Pembelajaran:Sesudah kalian aktif mengikuti pokok bahasan dalam bab ini, diharapkan kalian dapatmengetahui cara menginformasikan hasil penelitian sosial.

Publikasi Hasil Penelitian Sosial

Publikasi HasilPenelitian Sosial

Fungsi PenelitianSosial

Jenis PenelitianSosial

Kerangka LaporanPenelitian Sosial

Teknik PenulisanLaporan Penelitian

Notasi Ilmiah

Gaya Penulisan

Rambu-rambu Penelitian

Desertasi

Tesis

Skripsi

Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Keperluan Lembaga Masyarakat

Publikasi Ilmiah

Abstrak

Rumusan Masalah

Tinjauan Masalah

Teori dan Metode

Simpulan

Temuan dan Interprestasi

meliputi

adalah

terdiridari

terdiridari

terdiridari

Supaya kalian lebih mudah untuk memahami pokok bahasan dalam bab ini, pelajarilah petakonsepnya!

Page 119: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

112 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Penelitian ilmiah pada hakikatnya merupakan operasionalisasi metodeilmiah dalam kegiatan keilmuan. Demikian juga penulisan ilmiah padadasarnya juga merupakan argumentasi penalaran keilmuan yangdikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Untuk itu maka mutlak diperlukanpenguasaan yang baik mengenai hakikat keilmuan agar dapat melakukanpenelitian ilmiah dan sekaligus mengkomunikasikannya secara tertulis.

Nah, langkah terakhir bagi seorang peneliti dalam melaksanakankegiatan keilmuannya itu (penelitian ilmiah) adalah menyusun danmengkomunikasikan hasil penelitiannya kepada khalayak ramai (umum).Sebenarnya banyak sekali bentuk dan cara penulisan keilmuan yang dapatkita temui dalam berbagai pedoman penulisan. Namun pemilihan bentukdan cara penulisan dari khasanah yang tersedia tersebut merupakanmasalah selera dan preferensi perorangan dengan memperhatikan berbagaifaktor lainnya seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembacatulisan ini, dan dalam rangka kegiatan keilmuan apakah karya ilmiah inidisampaikan.

Untuk itulah, sebelum dibicarakan lebih lanjut tentang teknik-teknikpenulian ilmiah serta cara-cara bagaimana seorang peneliti ilmu sosialharus menulis (mengkomunikasikan, menginformasikan) hasilpenelitiannya itu secara ilmiah dan mudah dipahami, di sini akanditerangkan terlebih dahulu tentang fungsi, jenis dan bentuk-bentuklaporan penelitian ilmiah, serta bagaimana kerangka serta isi dari laporanhasil penelitian ilmiah itu, sehingga segala sesuatunya menjadi lebih jelas.

Sumber: Dok. Penerbit

Gambar 5.1 Hasil-hasil penelitian sosial banyak terdapat di perpustakaan

Page 120: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

113Publikasi Hasil Penelitian Sosial

A. Fungsi, Jenis dan Bentuk Laporan Penelitian

1. Fungsi Laporan Hasil PenelitianLaporan hasil penelitian yang dibuat oleh peneliti pada akhir kegiatan

penelitiannya, antara lain memiliki beberapa keperluan. Pertama, (terutamayang banyak dikenal di perguruan tinggi-perguruan tinggi), yakni laporanhasil penelitian itu dimanfaatkan untuk keperluan studi akademis. Karenadalam hal ini, bahwa setiap mahasiswa yang akan mengakhiri masa studi,salah satu syarat atau tuntutan akademisnya ialah diwajibkan mengada-kan penelitian dan menyusun skripsi (bagi S1), dan tesis (bagi S2), sertadisertasi (untuk S3). lama proses penelitian hingga penyusunannya, merekaakan mendapat pengarahan serta petunjuk dari para dosen yang menjadipembimbing serta penanggungjawabnya.

Sumber: Dok. Penerbit

Gambar 5.2 Di perguruan tinggi, kegiatan penulisan laporan hasil penelitian dimanfaatkanuntuk keperluan studi akademis

Di samping itu, penulisan laporan hasil penelitian juga berfungsi ataudimanfaatkan untuk keperluan pengembangan ilmu pengetahuan.Penelitian yang demikian biasanya dilakukan oleh lembaga-lembagapenelitian. Misalnya saja, di tingkat pusat ada yang namanya LIPI(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan juga lembaga-lembagalainnya, di daerah juga ada lembaga-lembaga penelitian daerah, sertalembaga-lembaga penelitian yang ada perguruan-perguruan tinggi.

Page 121: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

114 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Penulisan laporan hasil penelitian yang dikelola oleh lembaga-lembagatersebut terutama dilakukan untuk keperluan pengembangan ilmupengetahuan.

Sementara itu ada pula beberapa penelitian yang dilakukan karenakeperluan lembaga masyarakat, lembaga pemerintahan, atau lembaga-lembaga bisnis tertentu, atau dengan kata lain, penelitian yang semacamini dilakukan untuk keperluan suatu lembaga tertentu. Dalam hal ini, olehkarena penelitian tersebut dilakukan atas "pesanan" lembaga tertentu,maka penyusunan laporannyapun dengan sendirinya dapat dibuatsedemikian rupa sehingga hasilnya sesuai dengan keinginan (keperluan)si pemesan tersebut. Dengan demikian ada bahaya yang mengancam bagipenelitian pesanan, yakni "pemesan" dapat ikut mengatur "skenario hasilpenelitian yang dilakukan". Atau dengan kata lain, hasil akhir penelitianakhirnya dapat dipengaruhi oleh pemesan penelitian, mungkin untukkeperluan politik tertentu, untuk keperluan strategi dagang, dan lain-lainyang semacamnya. Oleh karena itu, seorang peneliti hendaknya tetapberpegang teguh pada etika (kode etik) penelitian, sehingga seberapapunbesarnya intervensi yang ia terima, ia akan tetap membuat laporanpenelitian apa adanya. Jadi bagi seorang peneliti hendaknya tetap obyektifwalaupun dalam banyak hal ia akan menghadapi kesukaran-kesukaran.

Yang terakhir, penulisan laporan hasil penelitian dapat jugadimanfaatkan untuk keperluan publikasi ilmiah. Namun hal ini sebenarnyaada kaitannya pula dengan fungsi penulisan laporan penelitian sebagaipengembangan ilmu pengetahuan. Hanya saja, fungsi terakhir ini lebihmengarah pada publikasi ilmiah karena suatu dorongan tertentu. Misalnyasaja, seorang peneliti yang bekerja di sebuah lembaga penelitian tertentu,atau seorang dosen yang mengajar di perguruan tinggi tertentu sangatmemerlukan "angka kredit" untuk keperluan pengembangan karierprofesionalnya, misalnya kenaikan pangkat. Sedangkan motivasi ataukeinginan semacam itu dapat dicapai secara efektif dan efisien, apabilaseorang peneliti atau dosen tersebut banyak melakukan penelitian danhasilnya dipublikasikan di majalah atau jurnal-jurnal ilmiah.

2. Jenis dan Bentuk-Bentuk Laporan PenelitianFungsi penulisan laporan penelitian sebagaimana diuraikan di atas,

sangat erat kaitannya dengan jenis dan bentuk-bentuk laporan penelitianitu sendiri. Jenis pertama ialah yang dilakukan oleh mahasiswa S1 padaakhir tahun studinya yang menulis skripsi, serta mahasiswa S2 yangmenulis tesis. Demikian pula halnya bagi mahasiswa tingkat studi S3 yang

Page 122: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

115Publikasi Hasil Penelitian Sosial

juga diwajibkan menyusun disertasi. Skripsi, tesis, maupun disertasimempunyai bentuk khusus yang biasanya mengikuti aturan dan modeltertentu yang ditetapkan oleh suatu perguruan tinggi.

Jenis dan bentuk kedua ialah publikasi ilmiah yang dilakukan olehpeneliti pada majalah ilmiah seperti jurnal. Skripsi, tesis, dan disertasimempunyai tata aturan yang ketat dan kaku dalam pola dan carapenulisannya. Namun pada bentuk publikasi ilmiah (misalnya jika skripsi,tesis, dan disertasi akan dipublikasikan), aturan itu menjadi cukup longgar,dan penyusun laporan hasil penelitian cukup luwes untuk menentukansendiri gaya penulisannya, misalnya dengan menyesuaikan polapenulisannya dengan target audience atau pembacanya.

Jenis dan bentuk ketiga ialah laporan penelitian yang ditujukan kepadapara pembuat keputusan atau kebijaksanaan. Bentuk demikian olehpenulis dinamakan bentuk eksekutif. Bentuk ini agak lain dibandingkandengan bentuk pertama karena pembacanya sekaligus akan menjadipemakai hasil penelitian, sedangkan waktu dan kesibukan kegiatan parapemakai hasil penelitian tersebut menyita hampir seluruh kehidupanprofesionalnya. Oleh karena itu, laporan bentuk seperti itu harus disajikansecara singkat, namun tetap padat berisi, tidak boleh dipenuhi denganjargon-jargon "ilmiah" yang bagi mereka bisa membosankan, sertadiusahakan agar tetap bersifat argumentatif dan persuasif.

Bentuk yang terakhir adalah bentuk tulisan sebagai laporan hasilpenelitian yang dilemparkan kepada masyarakat awam. Bentuk laporanyang semacam ini biasanya dimuat sebagai artikel dalam koran. Bentukseperti ini menuntut cara penyajian tersendiri, sebab para pembacanya terdiriatas orang-orang awamsehingga penyajiannyahendaknya dilakukansecara "ilmiah populer".Cara penyajian demikianmenuntut agar bahasanyadisusun secara sederhana,mudah dipahami, dan lebihsingkat, namun harus tetapdiusahakan agar hakikathasil penemuan tetap dapatterkomunikasikan kepadapara pembacanya.

Sumber:www.tempophoto.com

Gambar 5.3 Surat kabar merupakan salah satu bentukmedia penyampaian penelitian kepada masyarakat.

Page 123: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

116 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Fakta Sosial

“Coba kembangkan rasa ingintahu kalian!”Coba perhatikan gambar salah satu gedung lembaga penelitianuniversitas di bawah ini dan jawablah pertanyaan berikut!1. Bagaimana caranya lembaga

penelitian universitas itumengkomunikasikan hasilpenelitiannya?

2. Jenis-jenis penelitian apa yangbiasanya dilakukan lembagatersebut?

3. Untuk dapat menjawab ketigapertanyaan tersebut kaliandapat mencari informasi disalah satu lingkungan kampusyang terdekat dengan tempattinggal kalian!

B. Kerangka dan Isi Laporan Penelitian

Berdasarkan uraian sebelumnya, kita setidak-tidaknya telah mengenaladanya empat jenis dan bentuk dari laporan penelian ilmiah. Namunkarena adanya jenis dan bentuk laporan penelitian yang berbeda itupula,sehingga kita juga agak kesulitan untuk menentukan unsur-unsur manasaja yang harus dilaporkan, karena berarti akan sangat tergantung darijenis serta laporan penelitiannya. Meskipun demikian, dalam laporanpenelitian yang lengkap maka semua unsur laporan penelitian harusdimasukkan, seperti abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/grafik/gambar, rumusan permasalahan yang diteliti, tinjauan literatur (kajianpustaka), asumsi dasar dan teori (bila ada), hipotesis (bila ada), metodepenelitian yang dipakai, temuan-temuan data, analisis dan/atau interpretasidata, rangkuman dan/simpulan, saran-saran, daftar pustaka, dan lampiran.

Dari sejumlah unsur-unsur yang akan menjadi isi laporan penelitianitu, ada beberapa hal yang cukup penting sehingga perlu dibahas dalampembelajaran ini seperti abstrak, rumusan masalah, tinjauan pustaka, teoridan metode yang digunakan, temuan dan interpretasi, serta kesimpulan.

Sumber: www.tempophoto.com

Page 124: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

117Publikasi Hasil Penelitian Sosial

Untuk itulah, agar kalian mengetahui lebih jelas tentang bagaimana isi sertakerangka laporan penelitian, (khusunya laporan penelitian di bidang sosial-budaya), maka simak dan cermatilah seluruh penjelasan berikut ini.

1. AbstrakSebuah abstrak antara lain berisi uraian singkat tentang permasalahan,

teori dan metode yang dipakai, dan temuan data. Abstrak dapat membantupembaca mengetahui garis besar persoalan, metode, dan temuan data yangada dalam laporan penelitian itu. Kegunaan praktis lainnya, abstrak itudapat dipakai untuk keperluan pemuatan abstrak untuk terbitan berkalatentang penelitian-penelitian. Diharapkan dengan membaca abstrak itu,para pembaca yang tertarik untuk memahami lebih jauh laporan penelitianakan menyerukan membacanya dengan seksama. Sedangkan bagipembaca yang tidak tertarik, atau mungkin tidak memiliki waktu yangcukup guna membaca seluruh isi laporan, maka hanya dengan membacaabstrak ia sudah bisa mengetahui isi laporan, meskipun hanya secara garisbesar saja.

2. Rumusan MasalahSetiap masalah yang diteliti harus dilaporkan dengan jelas. Apakah

permasalahan itu bersifat deskriptif, eksploratif, atau eksplanatif, haruslahdinyatakan secara jelas. Haruslah dijelaskan aspek permasalahan sosialdan/atau aspek permasalahan akademik/teoritiknya. Sedangkan secarateknis, permasalahan penelitian tersebut hendaknya ditulis dengan bahasaserta kalimat yang jelas (mudah dipahami) serta operasional.

3. Tinjauan PustakaTinjauan pustaka (kajian teoritik) antara lain berisi uraian tentang

penelitian-penelitian sebelumnya, tentang permasalahan yang sama atauyang serupa. Setiap penelitian dan hasilnya haruslah ditempatkan dalamkonteks body of knowledge-nya. Untuk itu, peneliti perlu menjelaskankepada orang lain di mana "letak" penelitiannya. Selain itu, dalam tinjauanpustaka peneliti juga perlu meninjau secara kritis data yang sudahditemukan sebelumnya, analisis-analisis apa yang sudah dilakukansebelumnya, faktor-faktor yang belum diperhatikan oleh penelitian-penelitian sebelumnya, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahanlogika yang ada dalam penelitian-penelitian sebelumnya, dan persetujuanatau ketidaksetujuan di antara penelitian sebelumnya.

Page 125: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

118 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

4. Teori dan Metode yang DigunakanTemuan-temuan dan simpulan-simpulan dapat membuat orang lain

frustasi apabila mereka tidak dapat secara jelas mengetahui kerangkateoritik, ruang lingkup penelitian, serta metode dan teknik-teknikmemperoleh temuannya. Makna temuan ilmiah sangat tergantung daricara atau teknik pengumpulan data serta analisisnya. Oleh karena itu adabeberapa hal yang juga perlu dilaporkan secara tegas dalam hal ini, sepertiteori-teori atau asumsi dasar yang dipakai (bila ada), hipotesis-hipotesis(bila ada), populasinya, samplingnya, serta metode pengumpulan data dananalisisnya.

5. Temuan dan InterpretasiPresentasi temuan data dan

interpretasi harus terintegrasikandalam keseluruhan pemikiranyang logis. Ini amat penting bagipengembangan ilmu. Namundemikian, para pembaca jugaharus mudah membedakantemuan-temuan data denganinterpretasi atas temuan-temuandata itu. Oleh karena prosespengorganisasiannya harus jelas,dan dilakukan secara cermat sertaseefisien dan seefektif mungkin.Misalnya saja, pengorganisasian-nya dapat dilakukan denganmenempatkan temuan data diikutiinterpretasi secara bergantian, atau dengan menempatkan seluruh temuan-temuan data secara tersendiri, dan baru kemudian diinterpretasikan secaratersendiri pula. Hal ini amat penting, sebab para pembaca juga harusdapat menganalisis atau menginterpretasikan sendiri temuan-temuan datayang sama dengan analisis serta interpretasi-interpretasinya sendiri pula.

6. SimpulanSimpulan merupakan hasil penelitian. Dalam simpulan tidaklah perlu

ditampilkan penjelasan-penjelasan rinci, akan tetapi yang perlu ditampilkanadalah temuan-temuan yang penting, dan (bila ada) juga perlu dijelakanhubungan antara temuan data dengan hipotesis yang diajukan. Simpulan

Dinamika Sosial

Ditinjau dari aspek jenis pengutaraanpendapat (narasi, argumentasi/persuasi,deskripsi, dan eksposisi), maka padadasarnya laporan penelitian itu termasukjenis eksposisi sebagai pengutaraanpendapat jenis eksposisi, maka fungsiutamanya (laporan penelitian) bukanlahmenciptakan gambaran rinci kepadapembaca, bukan pula meyakinkan ataumempersuasi pembaca untuk menerima ide-ide tertentu, tetapi menjelaskan informasiatau ide-ide tentang: latar belakang masalah,rumusan masalah, kerangka teoritik,hipotesis (bila ada), metode, ruang lingkuppenelitian, temuan data, analisis data,interpretasi atas temuan data, kesimpulan,dan saran-saran.

Page 126: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

119Publikasi Hasil Penelitian Sosial

antara lain berisi pernyataan apa yang sudah ditemukan tentang obyekyang diteliti dalam konteks kerangka teoritik. Ia tidak boleh menyimpulkansesuatu yang tidak diteliti dalam konteks dan jangkauan penelitian.Di samping itu, kendala-kendala apa saja yang dihadapi selama penelitian,dan saran-saran serta cara-cara apa yang harus ditunjukkan gunamengatasinya juga perlu diungkapkan di sini.

Unsur-unsur laporan penelitian yang juga akan mengisi (menjadi isi)laporan hasil penelitian, sebenarnya telah terungkap ketika kita membaca(mengetahui) daftar isi dari suatu laporan penelitian. Namun begitu, yangtertulis dalam daftar isi tersebut barulah kerangka lengkapnya saja. Ataudengan kata lain, daftar isi yang mengungkapkan isi sebuah penelitianpada hakikatnya merupakan kerangka lengkap sebuah laporan penelitian.Adapun secara lebih lengkap kerangka sebuah penelitian itu akan berisi(meliputi) hal-hal sebagai berikut:

A. Bagian Depan, antara lain berisi:Halaman JudulAbstrakHalaman PengesahanKata PengantarDaftar IsiDaftar Tabel/Grafik/Gambar/Lampiran

B. Bagian Tengah (Isi), antara lain memuat:BAB I PENDAHULUAN, yang berisi:1. Latar Belakang Masalah2. Identifikasi Masalah3. Pembatasan Masalah4. Perumuan Masalah5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, yang berisi antara lain:1. Kajian Teoritik2. Pengajuan Hipotesis (bila ada)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN, yang antara lainmemuat:1. Tempat dan Waktu (jadwal) Penelitian2. Populasi dan Sampel (bila ada)

Page 127: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

120 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

3. Metode Penelitian4. Variabel Penelitian (bila ada)5. Instrumen Penelitian6. Teknik Pengumpulan Data (Teknik Sampling/bila ada)7. Teknik Keabsahan Data8. Teknik Pengolahan Data/Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN, yang antara lain berisi:1. Deskripsi Data2. Pengujian Persyaratan Analisis (bila ada)3. Pengujian Hipotesis (bila ada)4. Diskusi dan Interpretasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN, yang akanmenguraikan:1. Simpulan Penelitian2. Implikasi Hasil Penelitian3. Saran-SaranDAFTAR PUSTAKA

C. Bagian Belakang (Akhir), antara lain akan berisi: LAMPIRAN-LAMPIRAN

Kerangka dan Isi laporan penelitian di atas bersifat luwes, artinya bagiseorang tidak perlu memaksakan diri bahwa sebuah kerangkapenelitiannya harus berisi seluruh unsur-unsur sebagaimana disebutkandi atas, namun harus disesuaikan dengan jenis penelitian serta bentuk-bentuk laporan penelitian yang akan dibuatnya. Oleh karena setiap jenispenelitian maupun bentuk-bentuk laporan penelitian memuat unsur-unsurpenelitian yang berbeda-beda sehingga kerangka maupun isi suatu laporanpenelitian juga akan berbeda-beda pula, jadi tergantung dari masing-masing karakteristis suatu jenis penelitian maupun bentuk-bentuk laporanyang ditulisnya. Atau dengan kata lain, bahwa bentuk maupun isikerangka sebuah laporan penelitian bersifat luwes, artinya bisa ditambah,dikurangi, ataupun tidak ditambah/dikurangi sama sekali, jadi tergantungdari jenis penelitian maupun bentuk laporan yang akan ditulisnya, ataudikatakan bersifat situasional dan kondisional.

Page 128: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

121Publikasi Hasil Penelitian Sosial

Fakta Sosial

“Mari tumbuhkan wawasan kebinekaan kalian!”Perhatikan gambar di samping!Melalui membaca di perpustakaansekolah, maka salah satu manfaatnyamengetahui keanekaragaman buda-ya yang ada di Indonesia.Coba lakukan penelitian tentangminat baca pelajar di sekolah kalianterhadap buku-buku tentang kebine-kaan budaya!

C. Teknik Penulisan Laporan Hasil Penelitian

Sebuah karangan atau tulisan, baru dapat dikatakan ilmiah apabiladitulis menggunakan teknik serta kaidah-kaidah penulisan secara ilmiah.Beberapa persyaratan sebuah tulisan (karangan) dikatakan ilmiah antaralain adalah menyangkut gaya penulisan (termasuk menggunakan bahasayang baik dan benar, atau menggunakan bahasa baku), serta ditulis denganteknik penulisan yang benar pula (ilmiah). Dengan demikian penulisansebuah karangan atau tulisan ilmiah, apakah itu berbentuk laporan hasilpenelitian (termasuk skripsi, tesis, maupun disertasi), makalah/paper, karyatulis ilmiah, dan lain-lain, setidak-tidaknya harus memperhatikan dua aspekpokok, yakni menyangkut gaya penulisan (bahasa) guna membuatpernyataan ilmiah, serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber daripengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan. Selain keduaaspek pokok tersebut, secara teknis seorang penulis juga harus tahubagaimana cara pengetikan yang benar (sesuai standar), atau yang sesuaidengan sistem pengetikan yang telah disepakati secara umum berdasarkanstandar keilmiahan, baik secara manual (menggunakan mesin ketik standarIBM) maupun menggunakan komputer.

Selanjutnya, untuk mengetahui lebih lanjut tentang beberapa aspekyang menjadi prasyarat pokok bagi seorang penulis (peneliti) dalammenginformasikan (mengkomunikasikan) hasil tulisan atau laporanpenelitiannya kepada khalayak (pembaca), berikut ini akan dijelaskansecara sederhana berikut contoh-contohnya.

Sumber: Kompas, 25 Agustus 2006

Page 129: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

122 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

1. Gaya Penulisan (Bahasa)Dalam menuliskan hasil laporannya, seorang peneliti harus berusaha

agar prosedur, teori, hasil-hasil, dan kesimpulan-kesimpulan penelitianmereka dapat tersaji dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh orang lain.Dalam hal ini diperlukan suatu penyajian yang jelas dan ringkas, dan untukitulah maka syarat yang pertama seorang penulis harus memperhatikangaya tulisan atau bahasanya dalam menginformasikan hasil tulisan ataupenelitiannya itu. Bahasa sebagai sarana komunikasi yang paling utama,harus dipergunakan secara efektif. Sebagai syarat agar bahasa mampumengkomunikasikan suatu hasil tulisan atau temuan secara lebih tepatdan mudah dipahami, maka komunikasi ilmiah harus bersifat jelas dantepat sehingga memungkinkan proses penyampaian pesan lebih bersifatreproduktif dan impersonal. Atau dengan kata lain, bahasa yangdipergunakan harus jelas di mana pesan mengenai obyek yang ingindikomunikasikan mengandung informasi yang disampaikan sedemikianrupa sehingga si penerima betul-betul mengerti akan isi pesan yangdisampaikan kepadanya.

Selain jelas, penulis ilmiah juga harus menggunakan bahasa yang baikdan benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diidentifikasikan mana yangmerupakan subyek dan mana yang merupakan predikat, serta hubunganapa yang terkait antara subyek dan predikat misalnya, maka kemungkinanbesar akan menjadi informasi yang tidak jelas pula. Jadi, tata bahasamerupakan ekspresi dari logika berpikir, dan tata bahasa yang tidak cermatmerupakan pencerminan dari logika berpikir yang tidak cermat pula. Olehsebab itu maka langkah pertama dalam menulis karangan ilmiah yangbaik adalah mempergunakan tata bahasa yang benar. Demikian jugapenggunaan kata harus dilakukan secara tepat, artinya kita harus memilihkata-kata yang sesuai dengan pesan apa yang ingin disampaikan.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, komunikasi ilmiah harusbersifat reproduktif, artinya bahwa si penerima pesan mendapatkan copyyang benar-benar sama dengan prototipe yang disampaikan si pemberipesan, seperti fotokopi atau sebuah afdruk foto. Jadi dalam komunikasiilmiah tidak boleh muncul atau adanya penafsiran lain selain isi yangterkandung di dalam pesan tersebut, sedangkan dalam komunikasi estetik(non ilmiah) seringkali terdapat atau muncul penafsiran yang berbedaterhadap obyek komunikasi yang sama, yang disebabkan oleh penjiwaanyang berbeda terhadap obyek estetik yang diungkapkan.

Page 130: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

123Publikasi Hasil Penelitian Sosial

Dalam hal ini komunikasi ilmiah memang tidak ditujukan kepadapenjiwaan melainkan kepada penalaran dan oleh sebab itu harusdihindarkan setiap bentuk pernyataan yang tidak jelas dan bermaknajamak. Proposisi ilmiah, umpamanya harus merupakan pernyataan yangmengandung penilaian apakah materi yang dikandung pernyataan itubenar atau salah, namun tidak bisa kedua-duanya. Demikian juga harusdihindarkan bentuk komunikasi yang memiliki konotasi emosional. Sebuahpidato politik yang berapi-api bisa jadi sangat bermanfaat untuk membakarsemangat, tetapi pidato ilmiah seperti itu adalah jelas salah alamat. Namundemikian jangan ditafsirkan bahwa komunikasi ilmiah harus steril samasekali dari jamahan estetik. Jadi, penulis-penulis ilmiah yang baik tetapmemperhatikan faktor estetika, meskipun hanya sebagai pelengkap, sepertikita misalnya meletakkan sebuah pot bunga di samping arsitektur yangperkasa, jadi meskipun sedikit namun dapat memperindah suasana.

Selain jelas dan reproduktif, komunikasi ilmiah juga harus bersifatimpersonal, di mana berbeda dengan tokoh dalam sebuah novel yang bisaberupa "aku", "dia", atau "dokter Panjul", dan lain-lain, merupakan figuryang muncul secara dominan seluruh pernyataan. Kata ganti peroranganhilang dan diganti (ditempati) oleh kata ganti universal, yakni "ilmuwan".Kita tidak menyatakan proses pengumpulan data dengan kalimat seperti"saya bermaksud mengumpulkan datadengan mempergunakan kuesioner",melainkan dengan kalimat yangimpersonal yakni "data akan dikum-pulkan dengan mempergunakankuesioner". Dalam konteks tersebutmaka yang mengumpulkan datamaksudnya adalah "ilmuwan" atau"peneliti", meskipun tidak dinyatakansecara tersurat.

Dalam komunikasi ilmiah, kitaseringkali juga mempergunakanbentuk kalimat pasif seperti dalamcontoh tersebut di atas. Hukum ilmiahbiasa memang mempergunakanbentuk pasif seperti ini sebagaimanadalam pernyataan "Jika dipanaskanmaka logam akan memanjang".Sementara memakai gabungan antara

Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar 9

Gambar 5.4 Pidato adalah cara yangefektif untuk mengkomunikasikan

penelitian sosial

Page 131: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

124 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

bentuk kalimat pasif dengan bentuk kalimat aktif juga sering dipergunakanseperti umpamanya dalam pernyataan "Untuk mendapatkan tingkatkeumuman seperti yang diharapkan maka contoh akan dipilih secaraacak".

2. Notasi IlmiahPembahasan secara ilmiah mengharuskan kita berpaling kepada

pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai premis dalam argumentasi kita.Pengetahuan ilmiah tersebut kita pergunakan untuk bermacam-macamtujuan sesuai dengan bentuk argumentasi yang diajukan. Kadang-kadangkita berpaling kepada pernyataan seseorang yang kita pergunakan sebagaipremis dalam mendefinisikan sesuatu. Untuk itu maka kita harusmengekspresikan hakikat dan tujuan dari pernyataan tersebut,umpamanya saja dengan kalimat, "Larrabe mendefinisikan ilmu sebagaipengetahuan yang dapat diandalkan". Demikian juga kita membuatpernyataan-pernyataan seperti "Si A menyimpulkan", Si B menemukan",atau "Si C menyarankan", di mana dengan jelas dapat kita kenali bentukdan hakikat pernyataan tersebut.

Menurut Jujun S. Suriasumantri (1993), pernyataan ilmiah yang kitapergunakan dalam tulisan setidaknya harus mencakup tiga hal. Pertama,harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat penyataan tersebut.Kedua, harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di manapernyataan itu disampaikan apakah itu makalah, buku, seminar,lokakarya, dan sebagainya. Ketiga, harus dapat kita identifikasikanlembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut beserta tempatberdomisili dan waktu penerbitan itu dilakukan. Sekiranya pernyataanilmiah itu tidak diterbitkan melainkan disampaikan dalam bentuk makalahuntuk seminar atau lokakarya, maka harus disebutkan tempat, waktu danlembaga yang melakukan kegiatan tersebut. Cara kita mencantumkanketiga hal tersebut dalam tulisan ilmiah kita sebut sebagai teknik notasiilmiah.

a. Macam-macam Teknik Notasi IlmiahTerdapat bermacam-macam teknik notasi ilmiah yang pada dasarnya

mencerminkan hakikat dan unsur yang sama, meskipun dinyatakan dalamformat dan simbol yang berbeda-beda. Di dunia keilmuan dikenalbeberapa teknik notasi ilmiah yang diakui secara internasional. Diperguruan-perguruan tinggi tertentu biasanya membuat teknik notasiilmiah sendiri yang merupakan pedoman penulisan ilmiah dilingkungannya, namun pada pokoknya, seorang peneliti boleh memilih

Page 132: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

125Publikasi Hasil Penelitian Sosial

salah satu dari teknik notasi ilmiahyang telah diakui asalkan dilakukansecara konsisten. Adalah kurang baiksekiranya kita mencampur beberapateknik notasi ilmiah sekaligus, sebabhal ini cuma akan menimbulkankebingungan.

Macam teknik notasi ilmiah yangsecara umum telah diakui secarainternasional, misalnya adalah yangdicantumkan atau ditulis langsung dibadan halaman setelah kutipan (ataubiasa disebut model APA), sedangkan teknik yang kedua ditulis pada kakihalaman, atau yang dimaksudkan sebagai catatan kaki (footnote). Dalamdunia penelitian, teknik notasi ilmiah yang dimaksudkan sebagai catatankaki ini biasa disebut pula dengan nama Model Turrabian (1963). Namundalam pembahasan makalah ini terutama hanya akan dibahas secarakhusus tentang model catatan kaki (footnote) atau model Turrabian tersebut.

Bagi seorang peneliti yang menggunakan catatan kaki, maka fungsicatatan kaki antara lain adalah sebagai sumber informasi bagi pernyataanilmiah yang dipakai dalam tulisannya. Sekiranya seluruh catatan kaki kitagunakan untuk itu maka tidak ada salahnya seluruh catatan kaki itu kitakelompokkan dan ditaruh di akhir bab, sebab sekiranya diperlukan makapembaca melihatnya di halaman belakang. Keuntungan lainnya dari caraseperti ini adalah teknik pengetikan yang lebih mudah. Namun sebenarnyaterdapat fungsi kedua dari catatan kaki yakni sebagai tempat bagi catatan-catatan kecil, yang sekiranya diletakkan dalam tubuh utama laporan, akanmengganggu keseluruhan penulisan. Dalam penulisan di bidang-bidangtertentu seperti sejarah, antropologi atau ilmu pendidikan, catatantambahan seperti ini memang berperanan penting. Sebab betapa seringnyakita dihadapkan dengan keinginan untuk memberikan beberapa catatandalam rangka memperkaya kandungan sebuah pernyataan tanpa merusakkeseluruhan bentuk pernyataan tersebut. Catatan semacam ini dapat puladiletakkan dalam catatan kaki yang mengandung keterangan yang bersifatmemperkaya ini ditaruh di halaman belakang, kemungkinan besarketerangan tambahan ini tidak akan terbaca. Dengan demikian, bila tujuancatatan kaki itu juga dimaksudkan untuk memberikan catatan tambahan,sebaiknya catatan kaki itu ditaruh dalam halaman yang sama, meskipunjadi agak sukar dalam melakukan pengetikan.

Sumber: Dok. Penerbit

Gambar 5.5 Cara membaca dari setiaporang berbeda-beda.

Page 133: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

126 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Bagi seorang peneliti (termasuk peneliti ilmu sosial) yangmenggunakan catatan kaki, maka fungsi catatan kaki antara lain adalahsebagai sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang dipakai dalamtulisannya.

b. Macam-Macam KutipanSumber-sumber dituliskan dalam catatan kaki (footnote) maupun

dalam tubuh halaman adalah dimaksudkan untuk menunjukkan darimana sebuah kutipan diambil. Untuk itulah, sebelum diberikan contohbagaimana cara menuliskan sebuah sumber (notasi ilmiah), maka terlebihdahulu perlu kita bicarakan tentang macam dan jenis-jenis kutipan ilmiahini. Menurut Buku Pedoman Penulisan, baik yang dipakai di IKIP/UNJJakarta maupun UNAIR Surabaya (1999), jenis kutipan ada dua macam,yakni: "kutipan langsung" dan "kutipan tidak langsung". Kutipan langsungmerupakan pernyataan yang kita tuliskan dalam karya ilmiah kita dalamsusunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikit pun.Sedangkan dalam kutipan tidak langsung, kita mengubah susunan kalimatyang asli dengan susunan kalimat kita sendiri.

Pada hakikatnya seorang ilmuwan harus mampu menyatakan pendapatorang lain dalam bahasa ilmuwan itu sendiri yang mencirikankepribadiannya. Oleh sebab itu, karya ilmiah yang dipenuhi oleh kutipanlangsung yang terlalu banyak kelihatannya tidak mencerminkankepribadian si penulisnya, melainkan sekedar koleksi pendapat orang lain.Apalagi bila kutipan-kutipan tersebut tidak disusun menjadi suatu kerangkapemikiran yang utuh dan meyakinkan. Dengan demikian sebaiknya kutipanlangsung intensitasnya tidak melebihi 30 persen dari seluruh kutipan yangada. Semua kutipan baik langsung maupun tidak langsung biasanyaditerjemahkan ke dalam bahasa pengantar yang dipakai.

Kutipan langsung kadang-kadang memang diperlukan terutama jikabertujuan untuk mempertahankan keaslian pernyataan itu. Namundemikian, kadang-kadang juga ditemukan bahwa seseorang berusahamemadukan antara kutipan langsung dengan kutipan tidak langsung,dengan tujuan untuk memadukan antara gaya penulisan seseorang denganpernyataan orang lain yang ingin dipertahankan keasliannya, umpamanyadalam kalimat :Perbuatan seorang pembunuh yang memotong-motongorang itu sungguh merupakan "kebiadaban orang biadab" dan "puncaktindak kriminal" tahun ini. Dalam pernyataan tersebut kita mencoba untukmempertahankan keaslian pernyataan yang bersifat otentik seperti"kebiadaban orang biadab" dan "puncak tindak kriminal" dengan

Page 134: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

127Publikasi Hasil Penelitian Sosial

mengutipnya secara langsung, sedangkan penyataan yang lainnya telahkita salin ke dalam bahasa kita sendiri dalam bentuk kutipan tidaklangsung. Kutipan langsung yang jumlahnya kurang dari empat baris,ditaruh dalam tubuh tulisan dengan mempergunakan tanda kutip, "….".(disebut kutipan langsung pendek). Sedangkan untuk kutipan langsungyang terdiri dari empat baris kalimat atau lebih maka keseluruhan kutipantersebut ditaruh dalam tempat tersendiri (disebut kutipan langsungpanjang).

c. Contoh Penulisan Catatan Kaki (Footnote)Tanda catatan kaki diletakkan di ujung kalimat yang kita kutip dengan

mempergunakan angka Arab yang diketik naik setengah spasi. Catatankaki pada tiap bab diberi nomor urut mulai dari angka 1 sampai habisdan diganti dengan nomor 1 kembali pada bab yang baru. Satu kalimatmungkin terdiri dari beberapa catatan kaki sekiranya kalimat itu terdiridari beberapa kutipan. Dalam keadaan seperti ini, maka tanda catatankaki diletakkan di ujung kalimat yang dikutip sebelum tanda baca penutup.Sedangkan suatu kalimat yang seluruhnya terdiri dari satu kutipan tandacatatan kaki, diletakkan sesudah tanda baca penutup kalimat. Sebagaicontoh, misalnya:

Larrabee mendefinisikan ilmu sebagai pengetahuan yang dapatdiandalkan1 sedangkan Richter melihat ilmu sebagai sebuah metode2

dan Conant mengidentifikasikan ilmu sebagai serangkaian konsepsebagai hasil dari pengamatan dan percobaan3.

Namun sekiranya kalimat di atas dijadikan menjadi tiga buah kalimatyang masing-masing mengandung sebuah kutipan maka tanda catatankaki ditulis sesudah tanda baca penutup:

Larrabe mendefinisikan ilmu sebagai pengetahuan yang dapatdiandalkan1. Sedangkan Richter melihat ilmu sebagai sebuahmetode2. Pendapat lain dikemukakan dan seterusnya.

Kalimat yang kita kutip harus dituliskan sumbernya secara tersuratdalam catatan kaki sebagai berikut:1) Harlod A. Larrabee, Reliable knowledge (Boston: Houghton Miffin,

1964), h. 4.2) Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: CV Rajawali,

1982), h. 47.3) Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi I (Jakarta: PT Rineka Cipta,

1996), h. 131.

Page 135: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

128 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Catatan kaki ditulis dalam satu spasi dan dimulai langsung daripinggir, atau dapat dimulai setelah beberapa ketukan tik dari pinggir,asalkan dilakukan secara konsisten.

Nama pengarang yang jumlahnya sampai tiga orang dituliskanlengkap, sedangkan jumlah pengarang yang lebih dari tiga orang hanyaditulis nama pengarang pertama ditambah kata et al. (et alii: dan lain-lain), contoh:1) Syahrial, Syarbaini, A. Rahman, dan Monang Djihado, Sosiologi dan

Politik (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), h. 107.2) Sukarno, et al., Dasar-dasar Pendidikan Science (Jakarta: Bhratara,

1973), h. 3.Sementara kutipan yang diambil dari halaman tertentu disebutkan

halamannya dengan singkatan p (pagina) atau h (halaman). Sekiranyakutipan itu disarikan dari beberapa halaman, umpamanya dari halaman1 sampai dengan 5 maka ditulis pp. 1-5 atau h. 1-5. Sedangkan jika namapengarangnya tidak ada maka langsung saja dituliskan nama bukunyaatau dituliskan Anom (Anonymous) di depan nama buku tersebut. Sebuahbuku yang diterjemahkan harus ditulis baik pengarang maupunpenerjemah buku tersebut, sedangkan sebuah kumpulan karangan cukupdisebutkan nama editornya saja, sebagaimana contoh berikut ini:1) Rencana Strategi Pendidikan dan Kebudayaan (Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1976), h. 171.2) E.F. Schumacher, Keluar dari Kemelut, Terjemahan Mochtar

Pabotinggi, (Jakarta: LP3ES, 1981), h. 12.3) James R. Newman (ed.), What is Science? (New York: Simon and

Schuster, 1955), p. 210.Sebuah makalah yang dipublikasikan dalam majalah, koran,

kumpulan karangan atau disampaikan dalam forum ilmiah dituliskandalam tanda kutip yang disertai dengan informasi mengenai makalahtersebut, misalnya:1) Karlina, "Sebuah Tanggapan: Hipotesis dan Setengah Ilmuwan", Kompas

12 Desember 1981, h. 4.2) Like Wilardjo,"Tanggung jawab Sosial Ilmuwan", Pustaka, Th. III N0.

3, April 1979, h. 11-14.3) M. Sastrapratedja,"Perkembangan Ilmu dan Teknologi dalam Kaitannya

dengan Agama dan Kebudayaan", Makalah disampaikan dalamKonggres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) III, LIPI, Jakarta, 15-19 September 1981.

Page 136: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

129Publikasi Hasil Penelitian Sosial

4) B. Suprapto,"Aturan Permainan dalam Ilmu-ilmu Alam", Ilmu dalamPerspektif, ed. Jujun S. Suriasumantri (Gramedia, 1978), h. 129-133.Namun adakalanya pula, bahwa seorang penulis kadang-kadangmengutip pernyataan yang sama secara berulang-ulang dalammenuliskan laporannya. Dalam hal ini ada teknik notasi ilmiah tertentuuntuk menuliskan pernyataan maupun sumber yang diambil secaraberulang-ulang tersebut. Dalam teknik notasi ilmiah model catatan kaki,pengulangan kutipan dengan sumber yang sama itu dilakukan denganmemakai notasi antara lain, op. cit. (opere citato: dalam karya yang telahdikutip), loc. cit. (loco citato: dalam tempat yang telah dikutip), sertaibid. (ibidem: dalam tempat yang sama). Untuk pengulangan makanama pengarang tidak ditulis lengkap melainkan cukup nama familinyasaja. Sekiranya pengulangan dilakukan dengan tidak diselang olehpengarang lain maka dipergunakan notasi ibid, contoh:Ibid, h. 131.Artinya, kita mengulangi kutipan dari karangan B. Suprapto sepertitercantum dalam catatan kaki nomor 4 meskipun dengan nomorhalaman yang berbeda. Sekiranya kita mengulang kutipan M.Sastrapratedja dalam halaman yang sama (catatan kaki nomor 3)namun telah terhalang (diselingi) oleh sumber lain (yakni karanganB. Suprapto) maka kita tidak mempergunakan ibid lagi, melainkanloc. cit., sebagaimana dicontohkan berikut ini:1) M. Sastrapratedja, loc. cit.Sedangkan untuk ulangan mengutip halaman yang berbeda dan telah

diselang oleh pengarang dan ditulis:1) Wilardjo, op. cit., h. 12.Sekiranya dalam kutipan kita terdapat seorang pengarang yang

menulis beberapa karangan maka untuk tidak membingungkan sebagaipengganti loc. cit atau op. Cit. Dituliskan judul karangannya. Bila judulkarangan itu panjang, maka dapat dilakukan penyingkatan selama itumampu menunjukkan identifikasi judul karangan yang lengkap, seperti:

1) Larrabee, Reliable knowledge, h. 6.Atau kadang-kadang kita juga ingin mengutip sebuah pernyataan

yang telah dikutip dalam karangan yang lain. Untuk itu maka keduasumber itu kita tuliskan sebagai berikut:

1) Robert k. Merton, "The Ambivalence of Scientist", h. 77-79, dikutiplangsung (atau tidak langsung) oleh Maurice N. Richter, Jr., Scienceas a Cultural Process (Cambridge: Schenkman, 1972), h. 114.

Page 137: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

130 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Analisis Sosial

“Mari kembangkan wawasan kontekstual kalian!”Setelah kalian mempelajari teknik notasi ilmiah, cobalah kerjakan

tugas individual berikut ini:1. Carilah lima buah sumber penulisan ilmiah/referensi dalam ilmu-

ilmu sosial (bisa berupa buku, arsip, majalah, jurnal, koran, danlain-lain).

2. Jika kalian mengutip masing-masing (dari kelima sumber itu)bagaimana cara penulisannya?

3. Selanjutnya jika kalian mengulangi lagi mengutip kelima sumberitu dalam penulisan yang sama, (sehingga anda terpaksa harusmenggunakan istilah ibid, op cit, dan loc cit), lalu bagaimanapula teknis penulisannya?

d. Contoh Penulisan Daftar PustakaSemua kutipan tersebut di atas, baik yang dikutip secara langsung

maupun tidak langsung, sumbernya kemudian kita sertakan dalam daftarpustaka. Terdapat perbedaan notasi bagi penulisan sumber dalam referensipada catatan kaki dan referensi dalam daftar pustaka. Dalam catatan kakimaka nama pengarang dituliskan lengkap dengan tidak mengalamiperubahan apa-apa. Sedangkan dalam daftar pustaka nama pengarangharus disusun berdasarkan abjad huruf awal nama familinya. Tujuanutama dari catatan kaki adalah mengidentifikasikan lokasi yang spesifikdari karya yang dikutip. Di pihak lain, tujuan utama dari daftar pustakaadalah mengidentifikasikan karya ilmiah itu sendiri. Untuk itu maka dalamdaftar pustaka tanda kurung yang membatasi penerbit dan domisilipenerbit tersebut dihilangkan serta demikian juga lokasi halamannya. Dibawah ini akan diberikan contoh perbandingan (perbedaan) teknikpenulisan catatan kaki dengan daftar pustaka sebagai berikut:Catatan Kaki:Harold A. Larrabee, Reliable Knowledge (Boston: Houghton Miffin, 1964), h. 4.Daftar Pustaka: Larrabee, Harold A. Reliable knowledge. Boston: HoughtonMiffin, 1964.Catatan Kaki:Sukarno, et al. Dasar-Dasar Pendidikan Science (Jakarta: Bhratara, 1975), h. 3.Daftar Pustaka:Sukarno, et at al., Dasar-Dasar Pendidikan Science. Jakarta Bhratara, 1973.

Page 138: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

131Publikasi Hasil Penelitian Sosial

3. Rambu-rambu PengetikanSetelah mengetahui bagaimana cara menggunakan bahasa yang baik,

cara mengutip sumber, menuliskan notasi ilmiah, dan menuliskan daftarpustaka, maka seorang penulis atau peneliti harus mengetahui pulabagaimana teknik-teknik pengetikannya. Untuk itulah berikut ini akandiberikan rambu-rambunya secara garis besar, sebagai berikut:a. Kertas: biasanya kertas ukuran standar yang dipakai untuk menulis

sebuah karya ilmiah adalah kertas HVS berat 70/80 gram, ukurankuarto (21, 5 x 29,7 cm)/ A4.

b. Jarak Tepi (Margin):1) 3 cm atau 1 inci dari tepi atas.2) 3 cm atau 1 inci dari tepi bawah.3) 4 cm atau 1,5 inci dari tepi kiri.4) 3 cm atau 1 inci dari tepi kanan.

c. Pengetikan Naskah:1) Naskah diketik dengan mesin ketik standar IBM atau

menggunakan komputer.2) Jarak 1,5 atau 2 spasi (yang penting konsisten), kecuali pada grafik

dan tabel yang diketik satu spasi.3) Seluruh naskah mulai dari halaman sampul sampai dengan daftar

pustaka menggunakan huruf yang berukuran sama (12/13 pt),kecuali kata asing/daerah yang dicetak miring (italic), cetak tebal,atau diberi garis bawah.

4) Awal paragraf dimulai pada ketukan ke-5 atau 6 dari tepi kiri(yang penting konsisten).

5) Setiap bab diberi nomor urut sesuai dengan tata cara yang dipilih.d. Nomor Halaman

1) Halaman untuk bagian awal diberi nomor dengan huruf Romawikecil (i, ii. iii, iv., v, dan seterusnya), ditulis di bagian bawah tengah,empat spasi di bawah teks.

2) Halaman sampul depan tidak dihitung tetapi halaman sampuldalam dihitung hanya tidak diberi nomor (nomor halaman tidakditulis).

3) Bab Pendahuluan dan seterusnya diberi nomor dengan angkaArab (1,2,3, dan seterusnya).

4) Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis di bawahtengah (empat spasi di bawah teks).

5) Pada halaman lain, nomor halaman ditulis di kanan atas (1,5 cmdari teks).

Page 139: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

132 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

e. Tabel dan Gambar1) Tabel diberi nomor dengan angka Arab, sesuai dengan nomor

Bab tempat tabel dicantumkan, diikuti dengan nomor urut tabeldengan angka Arab. Contoh penulisan nomor tabel: Tabel 2.1(Tabel ini berada di bab 2 dan merupakan tabel pertama).

2) Tabel diberi judul di atas tabel, berjarak satu spasi.3) Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab, sesuai dengan

nomor urut gambar tersebut pada setiap bab. Nomor bab ditulisdi depan nomor urut gambar dengan angka Arab. Contohpenulisan nomor gambar: Gambar 2.1 (gambar ini berada di Bab2 dan merupakan gambar pertama.

4) Gambar diberi judul di bawah gambar, berjarak satu spasi.5) Tabel dan gambar yang disajikan di lembar yang lebih luas, dapat

dilipat disesuaikan dengan luas halaman materi.6) Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan

sumbernya.

Analisis Sosial

“Coba kembangkan kecakapan kalian!”Dengan memahami pengertian dan konsep-konsep notasi

ilmiah, jelaskan perbedaan pengertian antara Catatan kaki(footnote) dan Daftar Pustaka (DP).

Tuliskan sepuluh buah contoh perbedaan penulisancatatan kaki (footnote) dan Daftar Pustaka (dalam penelitianilmu-ilmu sosial), dengan cara menuliskannya pada kolomlembar kerja sebagaimana terdapat di bawah ini:

NoSumber Cara Penulisan Cara Penulisan

yang diambil Catatan Kaki Daftar Pustaka

1. ........................... ............................ .............................2. ........................... ............................ .............................3. ........................... ............................ .............................4. ........................... ............................ .............................5. ........................... ............................ .............................

Page 140: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

133Publikasi Hasil Penelitian Sosial

Rangkuman

1. Sebagai langkah terakhir seorang peneliti dalam melakukankegiatan ilmiah (penelitian) adalah menyusun dan meng-komunikasikan hasil penelitiannya kepada khalayak ramai(pembaca). Laporan hasil penelitian yang dibuat oleh penelitipada akhir kegiatan penelitiannya memiliki beberapa keperluanatau fungsi, antara lain studi akademis, pengembangan ilmu,serta publikasi ilmiah.

2. Fungsi penulisan laporan hasil penelitian sangat erat kaitannyadengan jenis dan bentuk-bentuk laporan penelitian itu sendiri.Jenis pertama ialah yang dilakukan oleh mahasiswa S1, S2, S3,pada akhir studinya yang memiliki bentuk khusus, seperti harusmengikuti aturan serta model-model tertentu yang ditetapkanoleh suatu perguruan tinggi. Jenis dan bentuk kedua ialahpublikasi ilmiah pada majalah tertentu (seperti jurnal). Jenis danbentuk ketiga ialah laporan penelitian yang ditujukan kepadapara pembuat keputusan atau kebijakan (bentuk eksekutif).Sedangkan yang terakhir adalah bentuk tulisan sebagai laporanhasil penelitian yang dilemparkan kepada masyarakat awam.

3. Dalam laporan penelitian yang lebih lengkap maka semua unsurlaporan penelitian seperti abstrak, kata pengantar, daftar isi,daftar tabel/grafik/gambar, rumusan permasalahan yang diteliti,tinjauan literatur (kajian pustaka), asumsi dasar dan teori (bilaada), hipotesis (bila ada), metode penelitian yang dipakai,temuan-temuan data, analisis dan/atau interpretasi data,rangkuman dan/simpulan, saran-saran, daftar pustaka, danlampiran, akan masuk. Semua unsur laporan penelitian yangjuga akan mengisi (menjadi isi) laporan hasil penelitian,sebenarnya telah terungkap ketika kita membaca (mengetahui)daftar isi dari suatu laporan penelitian.

4. Sebuah karangan atau tulisan, baru dapat dikatakan ilmiahapabila ditulis menggunakan teknik serta kaidah-kaidahpenulisan secara ilmiah. Beberapa persyaratan sebuah tulisan(karangan) dikatakan ilmiah antara lain adalah menyangkutgaya penulisan (termasuk menggunakan bahasa yang baik danbenar, atau menggunakan bahasa baku), serta ditulis denganteknik penulisan yang benar pula (ilmiah). Bahasa sebagaisarana komunikasi yang paling utama, harus dipergunakan

Page 141: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

134 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

secara efektif. Sebagai syarat agar bahasa mampumengkomunikasikan suatu hasil tulisan atau temuan secara lebihtepat dan mudah dipahami, maka komunikasi ilmiah harusbersifat jelas dan tepat sehingga memungkinkan prosespenyampaian pesan lebih bersifat reproduktif dan impersonal.sedangkan yang menyangkut masalah teknik penulisan ilmiah,maka para penulis/peneliti diharapkan mempelajari beberapateknik penulisan ilmiah, khususnya yang akan dipakainya dalammenuliskan (mengkomunikasikan) laporan hasil penelitiannyaitu kepada publik.

Uji Kompetensi

A. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a, b, c, d atau e!

1. Fungsi penulisan laporan penelitian untuk publikasi ilmiah,sebenarnya juga berkaitan dengan fungsi penulisan laporan untuk. . . .a. pengembangan ilmu d. keperluan kebijakanb. keperluan lembaga tertentu e. keperluan praktisc. studi akademis

2. Salah satu contoh jenis atau bentuk penelitian yang dilakukanoleh mahasiswa di perguruan tinggi adalah . . ..a. jurnal ilmiah d. penelitian kebijakanb. karya tulis e. evaluasi programc. penelitian tesis

3. Jenis dan bentuk laporan penelitian yang ditujukan kepada parapembuat keputusan atau kebijakan, lazim pula disebut sebagaibentuk . . . .a. eksklusif d. publikasib. eksekutif e. narasic. artikel

4. Bentuk laporan penelitian yang dilemparkan kepada masyarakatawam, (atau biasanya dimuat sebagai artikel di salah satu koran),hendaknya disusun dalam format yang bersifat . . . .a. ilmiah baku d. non ilmiah populerb. ilmiah populer e. buku populerc. non ilmiah baku

Page 142: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

135Publikasi Hasil Penelitian Sosial

5. Sebuah laporan penelitian yang lengkap, biasanya akan memuatsemua unsur-unsur yang ada dalam laporan penelitian. Padabagian pendahuluan, antara lain akan berisi unsur-unsur . . . .a. latar belakang, perumusan masalah, tujuanb. latar belakang, perumusan masalah, hipotesisc. tujuan, hipotesis penelitian, jadwal penelitiand. tujuan, pembatasan masalah, jadwal penelitiane. tujuan, perumusan masalah, metode

6. Sebuah abstrak antara lain akan berisi uraian singkat mengenai. . . .a. permasalahan, teori dan metode, penyajian datab. permasalahan, teori dan metode, dan temuan datac. tujuan dan manfaat penelitian, metode, temuan datad. tujuan penelitian, teori dan metode, penyajian datae. isi dan kerangka laporan penelitian, penyajian data

7. Dalam menyajikan sebuah laporan penelitian, harus dilakukansecara ringkas dan jelas, oleh karena itu syarat pertama yang harusdikuasai oleh seorang penulis adalah . . . .a. kepandaian mengolah informasi atau beritab. kepandaian mengolah data serta menganalisisnyac. memperhatikan gaya tulisan serta bahasanyad. memperhatikan gaya serta bentuk laporannyae. mengetahui logika dan isi laporan penelitian

8. Selain penggunaan tata bahasa yang benar, penggunaan katadalam menulis sebuah laporan ilmiah juga harus dilakukansecara tepat, artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuaidengan . . . .a. keinginan dan kemauan pembacab. pesan apa yang ingin disampaikanc. maksud yang terkandung dalam tulisand. tata bahasa yang benar dan ilmiahe. cara penyajian yang populer

9. Komunikasi ilmiah tidak ditujukan kepada penjiwaan melainkankepada penalaran dan oleh sebab itu harus dihindarkan setiapbentuk pernyataan yang tidak jelas serta . . . .a. bermakna jamak d. bersifat reproduktifb. bersifat impersonal e. tidak kaburc. tidak membingungkan

Page 143: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

136 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

10. Berikut ini adalah salah satu kalimat ilmiah yang bersifatimpersonal, yakni . . . .a. saya bermaksud mengumpulkan data dengan mempergu-

nakan kuesionerb. saya bermaksud akan mengumpulkan data dengan

kuesionerc. data akan dikumpulkan dengan mempergunakan kuesionerd. dengan menggunakan kuesioner data akan dikumpulkane. data yang kita kumpulkan menggunakan kuesioner

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!1. Jelaskan beberapa fungsi atau keperluan penulisan sebuah laporan

hasil penelitian yang anda ketahui!2. Jelaskan, apa bahayanya apabila seorang peneliti tidak

mengindahkan etika (kode etik) penelitian dalam suatu proyekpenelitian yang bersifat pesanan?

3. Sebutkan beberapa manfaat dicantumkannya abstrak dalamsebuah laporan penelitian!

4. Sebut dan jelaskan beberapa persyaratan agar sebuah tulisan/karangan (termasuk laporan penelitian) dikatakan sebagai sesuatutulisan/karangan yang bersifat ilmiah!

5. Dalam mengkomunikasikan hasil penelitian harus bersifatreproduktif dan impersonal, jelaskan apa maksudnya!

Proyek

“”Coba kalian tumbuhkan etos kerja kalian!1. Tugas dikerjakan secara kelompok (manfaatkanlah kelompok

kerja yang sudah kalian bentuk sebelumnya).2. Dengan memanfaatkan tugas penelitian sosial yang sudah

pernah kalian kerjakan sebelumnya, cobalah kalian susun dankomunikasikan laporannya secara sederhana.

3. Untuk menyusun tugas laporan penelitian ini, gunakanlah teknikpenggunaan bahasa dan kalimat yang benar (jelas dan mudahdipahami), serta gunakan pula teknik penulisan ilmiah yangsudah kalian pelajari (penggunaan notasi ilmiah, cara pengetikanyang benar, dan lain-lain).

4. Kemudian hasi dari penelitian kalian seminarkan dalam kelasdengan model 4 panelis, dan 1 moderator secara bergantian!

Page 144: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

137Latihan Soal-soal Semester Genap

Latihan Soal-soal Semester Genap

A. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e!

1. Pada laporan hasil penelitian bagian (bab) metodologi penelitianmemuat hal-hal diantaranya ….a. subjek atau objek penelitianb. teknik pengumpulan datac. instrument pengumpulan data model penelitiand. metode pengolahan dan analisis datae. semua benar

2. Kesimpulan dalam laporan penelitan harus merupakan ….a. jawaban dari masalah penelitianb. harapan yang ingin dicapaic. akhir sebuah laporand. data yang dapat dibenarkane. pertanyaan yang masih harus dicari jawabannya

3. Pihak-pihak yang diperlukan dalam diskusi laporan ilmiah adalah….a. peserta diskusib. penyaji laporan hasil penelitianc. pembimbingd. ketua dan sekretaris/notulene. semua benar

4. Penyaji laporan hasil penelitian berperan sebagai ….a. penyaji (pemapar) hasil penelitianb. penyanggah laporanc. pendengar peserta melakukan diskusi atas laporan

penelitiannyad. pengarah jalannya diskusie. semua benar

5. Apabila seorang peneliti membuat kesimpulan sementara yangdianggap benar untuk sementara waktu disebut ….a. persepsib. generalisasic. asumsid. proposisie. hipotesis

Page 145: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

138 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

6. Manfaat yang dicapai melalui diskusi laporan penelitian adalahsebagai berikut, kecuali ….a. memperoleh umpanb. membantu peserta menilai kemampuan peneliti atau penulisc. mencari kelemahan peneliti pada waktu melakukan

penelitiannyad. mengembangkan motivasi peserta untuk lebih mendalami

dan memecahkan masalah yang dihadapie. melatih kemampuan peserta

7. Saran-saran dibentuk/dibuat sesuai dengan ….a. pokok permasalahanb. kesimpulan-lesimpulanc. daftar pustaka, indeks, foot noted. kesimpulan, saran, daftar pustakae. lampiran-lampiran

8. Bagian awal laporan ilmiah berisi ….a. halaman judul dan kata pengantarb. halaman judul, kata pengantar dan ucapan terimakasihc. halaman judul, kata pengantar, daftar isid. halaman judul, halaman pengantar, daftar isie. halaman judul, kata pengantar, halaman pengesahan dan

daftar isi9. Yang menjadi langkah terakhir dalam setiap penelitian adalah

.....a. analisis data d. menyusun teorib. penulisan laporan e. pengolahan datac. generalisasi

10. Cara mengkomunikasikan penelitian secara efektif dan efisienadalah ….a. seminar d. astibalb. baliho e. opinic. spanduk

11. Komunikasi adalah faktor penting dari suatu hasil penelitian.Bagaimana terjadinya diawali dengan ….a. kontak d. konflikb. kode e. akolodasic. interaksi

Page 146: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

139Latihan Soal-soal Semester Genap

12. Bagaimana masyarakat tradisional menerima hasil penelitian ….a. sangat memahami d. memahamib. sulit memahami e. mengetahuic. cukup memahani

13. Bentuk penulisan yang digunakan oleh penelitian kualitatif adalah….a. induktif d. segitiga terbalikb. deduktif e. semua benarc. induktif dan deduktif

14. Konflik pengendalian dan penyimpangan dapat dilakukandengan metode penelitian ….a. kualitatif d. eksplanatifb. kuantitatif e. historisc. eksploratif

15. Seorang sosiolog harus mampu menganalisis masalah sosial.Maka hal yang dibutuhkan untuk menganalisa adalah ….a. teori d. metodologib. literature e. hipotesisc. tinjauan pustaka

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawabanyang singkat dan jelas!1. Buatlah garis besar laporan penelitian!2. Sebutkan faktor-faktor penyebab adanya keanekaragaman

laporan penelitian!3. Buatlah satu judul penelitian yang permasalahannya berbentuk

deskriptif!4. Bagaimana cara mengendalikan masyarakat ketika melakukan

penelitian?5. Sebutkan bentuk-bentuk penelitian yang ada di sosiologi?

Page 147: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

140 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Latihan Akhir Tahun

A. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tandasilang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e!1. Industrialisasi di desa-desa merupakan bentuk perubahan sosial

....a. yang direncanakanb. kemunduranc. kemajuand. modernisasie. globalisasi

2. Penduduk yang heterogen dan stratifikasi masyarakat yangterbuka dapat memengaruhi jalannya proses perubahan sosial,budaya, yakni dapat bersifat ....a. mempertahankanb. menetralisirc. mencegahd. menghambate. mendorong

3. Salah satu proses yang dapat mendorong jalannya perubahansosial budaya ialah adanya penyebaran unsur-unsur budaya dariindividu ke individu lain, dan dari masyarakat ke masyarakatlain, atau disebut dengan istilah ....a. difusib. kohesic. akulturasid. sosialisasie. transfusi

4. Salah satu faktor yang dapat menghalangi jalannya prosesperubahan sosial budaya adalah adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat dalam diri individu ataumasyarakat yang bersangkutan, atau dinamakan pula denganistilah ....a. crissis of interestb. vested interestc. capital interestd. strong intereste. social interest

Page 148: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

141Latihan Akhir Tahun

5. Berbagai nilai budaya bangsa yang perlu kita ikuti dan teladanidi era global ini, yang bersifat positif misalnya ....a. alon-alon asal kelakonb. nrimo ing pandumc. tradisi pela gandongd. mangan ora mangan kumpule. kebo nusu gudel

6. Proses berpudarnya atau melemahnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat akibat perubahan biasa di namakan pulasebagai ....a. organisasib. reorganisasic. deviasid. disorganisasie. integrasi

7. Dampak perubahan sosail yang bersifat distruktif dibawah ini,adalah ...a. munculnya gank di daerahb. industrialisasic. penemuan teknologid. komputerisasie. sistem birokrasi yang modern

8. Dampak perubahan sosial akibat masuknya budaya asing adalah....a. berubahnya mata pencaharianb. hilangnya rasa sopan santunc. etika masyarakat yang rasionald. munculnya tarian barue. sistem perbankan yang online

9. Lembaga sosial yang menjadi dasar pembentukan darimasyarakat adalah ....a. keluargab. ekonomic. politikd. pendidikane. agama

Page 149: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

142 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

10. Maksud dibentuknay lembaga sosial di masyarakat adalah ....a. pemenuhan kebutuhan masyarakatb. pembentukan kepribadianc. membantu sistem perekonomiand. mempercepat birokrasie. kebutuhan spiritual

11. Gereja, masjid, wihara, pura merupakan bentuk dari ....a. lembaga sosialb. asosiasic. institusid. departemene. perseroan terbatas

12. Lembaga sosial yang terus mengalami kegagalan dalampemenuhan kebutuhan adalah ....a. agamab. pemerintahc. ekonomid. pendidikane. keluarga

13. Jenis penelitian berikut ini biasanya dilakukan oleh seorangpeneliti untuk mengetahui atau memperoleh informasi tentangapakah perubahan kuantitas/kuaklitas suatu variable berseiring,atau memengaruhi perubahan kuantitas/kualitas variabel yanglain, yaitu penelitian ....a. deskriptifb. eksplanatifc. studi pustakad. kajian hitorise. eksploratif

14. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampelberdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, yangdiseimbangkan dengan tujuan penelitian, dan karena itu pulateknik tersebut dinamakan sebagai ....a. sampling terikatb. sampling bebasc. sampling bertujuand. sampling tidak acake. sampling sosial

Page 150: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

143Latihan Akhir Tahun

15. Dalam penelitian sosial bertipe kualitatif murni, sumber datautamanya berupa ..., dan diperoleh melalui ...a. informan, analisis perilakub. informan, teknik wawancarac. dokumen, analisis dokumend. tempat dan peristiwa, wawancarae. data, angket

16. Pada penelitian sosial bertipe kuantitatif murni, instrumen-instrumen penelitiannya harus terlebih dahulu di ujikemampuannya sebelum digunakan, seperti tingkaty keabsahanatau ... serta tingkat keandalannya atau ....a. validity/ketepatan serta reliability/keajegannyab. validity/keajegan serta reliability/ketepatannyac. keabsahan/kebenaran serta keandalan/kredibilitasnyad. keabsahan/kredibilitas serta keandalan/kebenarannyae. kebenaran/ketepatannya

17. Di dalam dunia ilmiah, terdapat teknik-teknik notasi ilmiah yangsecara umum telah diakui secara internasional, misalnya saja yangdituliskan pada kaki halaman, atau yang dimaksudkan sebagaicatatan kaki (footnote), atau yang biasa dinamakan dengan namamodel....a. APA d. Harvard Univerityb. Turrabian e. UNJc. Latroeb Univerity

18. Jika kita mengutip sebuah sumber sedangkan namapengarangnya tidak ada maka di dalam catatan kaki langsungsaja dituliskan nama bukunya atau dituliskan saja ... di depannama buku tersebut.a. anom d. ibidb. anomin e. et alc. non name

19. Dalam teknik notasi ilmiah model catatan kaki, pengulangankutipan dengan sumber yang sama itu dilakukan denganmemakai notasi antara lain, op.cit (opere citato), yang artinya ....a. dalam karya yang telah dikutipb. dalam tempat yang telah dikutipc. dalam tempat yang samad. dalam tempat yang berbedae. dalam karya yang sama

Page 151: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

144 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

20. Sedangkan sekiranya pengulangan tersebut dilakukan dengantidak diselang oleh pengarang (sumber) lain maka dipergunakannotasi ....a. ibidb. loc citc. op citd. anonymouse. et al

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkatdan jelas!

1. Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?2. Apa dampak perubahan sosial yang terjadi akibat industrialisasi?3. Jelaskan tipe-tipe lembaga sosial dan fungsinya!4. Jelaskan tentang penelitian sosial dan kegunaannya!5. Bagaimana cara mengkomunikasikan penelitian sosial dengan

baik?

Page 152: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

145Glosarium

Glosarium

Agent of Change. Para perencana sosial atau pihak-pihak yang menghendakisuatu perubahan, yakni seseorang atau sekelompok orang yang mendapatkepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.Akulturasi. Proses penerimaan pengaruh kebudayaan lain (luar); prosesmasuknya pengaruh kebudayaan asing.Demonstration Effect. Pengaruh kebudayaan lain, di mana si penerima tidakmengalami paksaan dalam proses penerimaan tersebut.Evolusi.. Perubahan secara lambat, biasanya terjadi dengan sendirinya, dantanpa suatu rencana ataupun kehendak tertentu; perubahan yangmemerlukan waktu lama, dan biasanya di dalamnya terdapat serentetanperubahan-perubahan kecil yang saling mengikuti secara lambat.Imitasi. Proses peniruan terhadap unsur-unsur kebudayaan lain (luar).Modernisasi. Proses, cara, atau perbuatan pergeseran atau peralihan sikapdan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk menyesuaikan hidup dengantuntutan hidup masa kini (modern).Pembangunan. Proses, cara, atau perbuatan membangun. Contohpembangunan misalnya pembangunan infrastruktur, pembangunan sarana-prasarana, pembangunan mental spiritual, pembangunan politik, ekonomi,sosial, dan lain-lain.Perubahan sosial. Segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembagakemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistemsosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-polaperilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.Revolusi. Perubahan secara cepat, perubahan tersebut mampu mengenaidasar- dasar ataupun sendi-sendi pokok dari kehidupan masyarakat, danterjadi bisa direncanakan ataupun tidak.Social Engineering. Rekayasa sosial, yakni cara-cara untuk mempengaruhimasyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu;Social Engineering sering dinamakan pula dengan istilah lain Social Planning(perencanaan sosial).Transmigrasi. Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah yang laindalam suatu negara.Urbanisasi. Perpindahan penduduk dari desa ke kota karena daya tarik kotaatau tekanan penduduk di daerah pedesaan; perubahan dari sifat desa menjadikota.Adjustment. Terciptanya suatu keadaan, di mana masyarakat dan lembaga-lembaga sosial mampu mengadakan penyesuaian-penyesuaian atasterjadinya berbagai perubahan-perubahan yang terjadi; kebalikan darikeadaan tersebut adalah terjadinya maladjustment (tidak tercapainya suatupenyesuaian-penyesuaian atas perubahan-perubahan yang terjadi).

Page 153: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

146 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Anomie. Suatu keadaan di mana tak ada pegangan terhadap apa yang baikdan apa yang buruk, sehingga anggota-anggota masyarakat tidak mampulagi untuk mengukur tindakan-tindakannya, oleh karena batas-batasnyasudah tidak ada lagi.Cultural Lag. Perbedaan taraf kemajuan di antara berbagai bagian dalamkebudayaan dari suatu masyarakat, sehingga dapat menyebabkan terjadinyaketertinggalan kebudayaan antara masyarakat satu dengan lainnya.Disorganisasi sosial. Sering dinamakan pula dengan istilah disintegrasi sosial,yakni sebagai suatu proses berpudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalammasyarakat, hal mana disebabkan karena perubahan-perubahan yang terjadipada lembaga-lembaga kemasyarakatan.Globalisasi. Suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan disalah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagiindividu dan masyarakat di daerah yang jauh; merupakan keseluruhan prosesdi mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalammasyarakat dunia tunggal, masalah global. Selanjutnya, karena proses inibersifat majemuk, maka kita pun memandang globalisasi di dalamkemajemukan.Industrialisasi. Proses pengindustrian, contoh perubahan akibat prosesindutrialisasi misalnya di Indonesia dengan diterapkannya revolui hijau dibidang pertanian, yang mampu merubah cara-cara pertanian tradisional kecara-cara modern, yang berifat mekanik.Intitutionalization. proses pelembagaan norma atau kaidah-kaidah sosialdalam masyarakat.Lembaga Kemasyarakatan. Merupakan terjemahan langsung dari istilahasing "social institution" yang berarti himpunan daripada norma-norma darisegala tingkatan yang pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupanmasyarakat.Organisasi. Merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan suatukesatuan yang fungsional; Organisasi sosial (social Organization) merupakankesatuan fungsional (organisasi) yang bergerak di bidang kemasyarakatanuntuk menyelesaikan masalah yang terjadi di masyarakat secara bersama-sama.Das Sein dan Das Sollen.Das Sein, yaitu realita yang sebenarnya (sesuaikenyataan) terjadi; Das Sollen, yaitu realita yang seharunya (seuai keinginan)terjadiDeduktif. Seuatu proses berpikir, yang mempergunakan premis-premiskhusus; proses berpikir dari hal-hal yang umum menuju yang khususHipotesis. Sesuatu yang dianggap benar meskipun kebenarannya masih perludibuktikan; anggapan dasar, dugaan (jawaban) sementara atas pertanyaanpenelitian yang telah diajukanInduktif. Proses berpikir dengan mempergunakan premis-premis khusus,kemudian bergerak menuju ke premis umum; proses berpikir dari hal-halyang khusus menuju ke yang umum

Page 154: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

147Glosarium

Metode. Berasal dari bahasa Yunani, "methodos", yang berarti sebagai suatucara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yangbersangkutanObervasi. Suatu penggalian data yang dilakukan dengan pengamatan.Populasi. Jumlah orang atau penduduk di suatu daerah tertentu secarakeseluruhan; jumlah penghuni (manusia atau makhluk lainnya) dalam suatusatuan tertentu; sejumlah orang, benda, atau hal lainnya (yang masing-masing memiliki kesamaan ciri), yang dijadikan sampel dalam suatupenelitianSnowball Sampling (teknik sampling bola salju). Yang dimakudkan sebagaiteknik pencarian (pemilihan) informan yang semakin lama semakinberkembang (bagaikan bola salju yang semakin menggelinding semakin besar/berkembang bolanya/informannya), sesuai dengan kebutuhan dankematangan dalam memperoleh data.Teknik Sampling. Cara atau metode tertentu yang digunakan untukmendapatkan data/ampel dalam suatu penelitian ilmiah

Page 155: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

148 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Daftar Pustaka

---------------. 1999. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. TanpaTempat: Putra A. Bardin.

Ary, Donald, Lucy Cheser Jacobs. 1982. Pengantar Penelitian dalamPendidikan, Terjemahan Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional.

Astrid S. Susanto. 1993. Globalisasi dan Komunikasi. Jakarta: PustakaSinar Harapan

Bagong Suyanto (ed.). 1995. Metode Penelitian Sosial. Surabaya:Airlangga University Press.

Bruce L, Berg. 1998. Qualitative Research Methods For The SocialSciences. Boston: Allyn & Bacon A Viacom Company.

D.A, de Vaus, 1990. Survey in Social Research. Melbourne: Allen &Unwin Australia Pty Ltd.

Emanuel J.Mason, and William J. Bramble. 1989. Understandingand Conducting Research. New York: McGraw-Hill, Inc.

George P. Murdock. 1961. Outline of Cultural Material. New Haven:Human Relations Area Files, Inc.

Graham Charles Kinloch. 1977. Sociological Theory Its Developmentand Major Paradigms. New York: Mc Grow, Inc.

HAR, Tilaar. 1998. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional,Dalam Perspektif Abad 21. Jakarta: Tera Indonesia.

Judistira K. Garna. 1992. Teori-Teori Perubahan Sosial. Bandung:PPS Unpad.

Jujun S. Suriasumantri., 1993. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer.Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

K.J. Veeger. 1993. Realitas Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Antropologi I. Jakarta: Rineka

Cipta.Lexy J. Moleong. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarya.Makagiansar M., Sudarmono P. Hamijoyo. 1989. "Mimbar

Pendidikan: Dampak Globalisasi", dalam Jurnal Pendidikan No.4, Tahun IX, Desember 1990. Bandung: IKIP Bandung Press.

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (ed.). 1989. Metode PenelitianSurvai.Jakarta: LP3ES.

Page 156: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

149Daftar Pustaka

Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 199. Analisis DataKualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta:Universitas Indonesia Press.

Naisbit, John, 1994. Global Paradox, ed. Budiyanto, Jakarta:Binarupa Aksara

Newman, Isadore and Carolyn R. Benz. 1998. Research Methodology(Qualitative-Quantitative). Illinois: Southern Illinois UniversityPress.

Nursid Sumaatmadja, dkk., 2000. Buku Materi Pokok Perspektif Global.Jakarta: Depdikbud.

Paul B, Horton. dan Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi Jilid 1.Terjemahan Aminudin Ram dan Tita Sobari. Jakarta: ErlanggaPr.

Pedoman Penulisan Ilmiah. Jakarta. 1996. Jakarta: IKIP Jakarta Press.Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. 1999. Surabaya: PPS Unair

Press.Peter Salim dan Yenny Salim. 1991. Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.Ramlan Surbakti. 1997. Teori-Teori Sosial: Dihimpun dari Beberapa

Sumber Internet. Surabaya: PPS Unair.Siswojo Hardjodipuro. 1987. Metode Penelitian Sosial I. Jakarta: Dirjen

Dikti Depdikbud.Soedjono Dirdjosisworo. 1985. Asas-Asas Sosiologi. Bandung: CV

Armico.Soerjono Soekanto. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT

Rajawali.Susanto, AB. 1997. Visi Global Para Pemimpin: Sinkretisme Peradaban.

Jakarta: PT Gramedia.Syahrial Syarbaini, dkk. 2002. Sosiologi dan Politik. Jakarta: Ghalia

Indonesia.Turabian, Kate L. 1963. Student's for Writing College Papers. The

University of Chicago Press.Usman Pelly dan Asih Menanti. 1994. Teori-Teori Sosial Budaya.

Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.Yatim Riyanto. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya:

Penerbit SIC.

Page 157: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

150 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

Aaccurate 92adaptif 19adjustment 36administrasi 16, 37adopsi 61afdruk 122agama 5agraris 9akademik 117akhirat 63akulturasi 7analisis 101, 103Analisis Data 98analisis statistik 103anomie 36, 40antisipatif 86apatis 35apresiasi 90argumentasi 112argumentatif 115arsip 101asing 48asumsi 118audience 115autokratis 16

Bbahasa 20, 37bangsa 25bathil 63brain drain 4brosur 44budaya 3, 7, 85

Ccanggah 62canggih 6copy 122

cultural animosity 7cultural focus 33cultural lag 43

Ddaftar pustaka 116das sein 88das sollen 88data penelitian 97demokrasi 25, 37demokratis 16, 37demonstration effect 7desentralisasi 16deskripsi 86deskriptif 117destruktif 49diffusion 18difusi 3diktator proletariat 6dinamisasi 26disintegrasi 38diskriminasi 34disorganisasi 36, 38Distribusi 65draf 97

Eediting 103efektif 67ekonomi 9eksekutif 115eksplanatif 94, 117eksploratif 117elite 72empirik 88erosi 66estetika 123etika 114etnik 5, 20

IndeksIndeks Subjek

Page 158: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

151Indeks

Ffakta sosial 92fatalistik 26fenomena sosial 85fleksibel 19, 104fokus 98footnote 125formal 19, 67formula 39frustasi 118fungsi 38fungsi sosial 62

Ggejala sosial 85general institutions 63generalisasi 102generasi 62geografis 2global 47globalisasi 50grounded research 96, 105

Hhakiki 63harapan 88heterogen 20hipotesis 116historis 61hubungan sosial 59

Iide 9identifikasi 20ideologi 3, 5, 95ilmiah 88, 92, 101ilmu 22imajinasi 103imitasi 8impersonal 122implikasi 86Indian 42individu 61indoktrinasi 72induktif 105

industri 9industrialisasi 13informan 96, 101institutionalization 34institutionalized 39Instrumen 98instrumen 101integrasi 43intended change 14interaksi 105interaksi sosial 2interaksionisme simbolik 93internet 45Interpretasi 118interpretasi 116intervensi 114intuitive insight 93

Jjanda 17Jawa 24

Kkebajikan 63kebenaran 63kebudayaan 7kebudayaan asing 25kebudayaan materiil 2kelas sosial 16kemiskinan 88kepribadian 62koding 103Koentjaraningrat 59koleksi 126kompleks 59, 95komponen 97komposisi 2komputer 45komunikasi 2komunis 9komunisme 6komunitas 94konflik 4konotasi 123Konsistensi 96Konsumsi 65

Page 159: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

152 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

kontak 7korelasi 43kota 38kreativitas 103kritis 117kualitatif 94kuantitatif 94kuesioner 123kuratif 86

Llahiriyah 64lazim 93lembaga kemasyarakatan 2literatur 116logika 50, 117

Mmaladjustment 36manifes 93manusiawi 61marxisme 6masalah 86massa 72Masyarakat 4masyarakat 2material 64maya 88memaksa 70memanipulasi 73memobilisasi 73mental 67mental subversif 93metode 39, 86, 117metode ilmiah 85migrasi 3militer 9modal 50mode 48moderat 35modern 39modernisasi 11modifikasi 93monografi 103monopoli 70mutlak 112

NNasionalisme 50nilai 3nilai sosial 35nobel 19norma 33, 35norma sosial 2normatif 92notasi 121

Oobjek 102observasi 101operasional 89, 117optimistis 20organisasi 38organisasi sosial 2, 25, 33otoritarianisme 25

Ppaper 121paradigma 98pariwisata 64parokial 71parsial 60partisipasi 72patuhi 64pembagian kerja 3pemeintahan 72pemerintahan 37penduduk 3peneliti 88penelitian sosial 85pengangguran 43pengetahuan 22penguasa 72peradaban 22perasaan 50perhotelan 64perindustrian 64perkawinan 61persuasif 115pertambangan 64perubahan sosial 2pesimistis 26

Page 160: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

153Indeks

pewarisan 62poin 97pola perikelakuan 2politik 5populasi 98, 118pornografi 94positivistik 88, 93praktis 117pranata 59, 63preferensi 112preventif 86primitif 64, 67prinsip 50Produksi 64profesional 88progresif 35prosedur 101prosedur umum 60prototipe 122psikologis 36publikasi 115Purposive Sampling 101

Rrandom 102ras 20reaksi 35realitas sosial 95rebellion 13Redistribusi 65reduksi 105rejeki 4relevan 93reliability 102reliable 92reorganisasi 40reproduktif 122research design 97Resiprositas 65respon 47revolt 13revolusi 4, 40riset 88rohaniah 26

Ssahih 92Sampel 98sampel 96sampling 98Selo Soemardjan 85Selo Sumardjan 3sentimen 50sentral 95sentralisme 16setting 102sikap 3siklus 61, 105skill 19Snowball Sampling 101social planning 14social engineering 14social equilibrium 36social fact 93social institution 33social truth 93Soelaeman Soemardi 85Soerjono Soekanto 33sosial 20sosial budaya 22sosialisasi 62sosiolog 3spesifik 89, 93spionase 92statis 26statistik 95, 103status sosial 20Status-anxiety 20steril 123stratifikasi sosial 3struktur 34substantif 98superordinat-subordinat 20survai 103

Ttabel frekuensi 103Tadjuddin Nur Effendi 103teknologi 6, 22, 95

Page 161: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

154 Sosiologi Kontekstual XII SMA/MA

teknologi informasi 2teori 98totalitas 50, 70tradisional 40, 49transisi 25transmigrasi 3Tuhan 21

Uunintended change 14urbanisasi 3urgen 89

Vvalid 92validity 102variabel 94verstehen 93vertikal 20volume 43voting 71

Wwareng 62warganegara 72waris 17

Koentjaraningrat 63Selo Soemardjan 3, 39, 87Soelaeman Soemardi 87Soerjono Soekanto 35Tadjuddin Nur Effendi 105

Indeks Pengarang

Page 162: Kelas 12 Sosiologi Konteks Atik Catur Budiati

Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 8.931,-

Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telahdinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007 Tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran

ISBN 978-979-068-218-4 (no.jld.lengkap)

ISBN 978-979-068-221-4