Kelainan Pada Persalinan

54
KELAINAN PADA PERSALINAN Oleh: Erika irawanie Nur aini Risma pertiwi

description

KELAINAN PADA PERSALINAN

Transcript of Kelainan Pada Persalinan

KELAINAN PADA PERSALINAN

KELAINAN PADA PERSALINAN

Oleh:Erika irawanieNur ainiRisma pertiwiKELAINAN PADA AMNION

Pada keadaan normal banyaknya air ketuban dapat mencapai 1000 cc untuk kemudian menurun lagi setelah minggu ke 38 sehingga akhirnya hanya tinggal beberapa ratus cc saja. Kelainan air ketuban bisa berbentuk melebihi atau kurang dari volume yang normal.

1. POLYHIDRAMNION (HYDRAMNION)Air ketuban paling banyak pada minggu ke 38 ialah sebanyak 1030 cc. Pada akhir kehamilan tinggal 790 cc dan terus berkurang sehingga pada minggu ke 43 hanya 240 cc. Pada akhir kehamilan seluruh air ketuban diganti dalam 2 jam berhubung adanya produksi dan pengaliran\Jika melebihi 2000 cc maka disebut polyhydramnion atau dengan singkat hydramnion.

Kita mengenal 2 macam hydramnion:Hydramnion yang choronisDimana penambahan air ketuban perlahan-lahan, berangsur-angsur. Ini bentuk yang paling umumHydramnion yang akutDimana penambahan air ketuban terjadi dalam beberapa hari. Biasanya terjadi pada kehamilan muda pada bulan ke IV atau V.

Hydramnion sering terjadi pada:Cacat janin terutama pada anencephalus dan atresia oesophagei.Kehamilan kembarBeberapa penyakit seperti diabetes, preeklampsi, eklampsi, erythroblastosis foetalis

Etiologi

1. Produksi air ketuban bertambahYang diduga menghasilkan air ketuban ialah epitel amnion, tetapi air ketuban dapat juga berttambah karena cairan lain yang masuk ke dalam ruangan amnion misalnya air kencing anak atau cairan otak pada anencephalus2. Pengaliran air ketuban tergangguAir ketuban yang telah dibuat dialirkan dan diganti dengan yang baru. Salah satu jalan pengaliran ialah ditelan oleh janin, diabpsorsi oleh usus, dan dialirkan oleh plasenta, akhirnya masuk kedalam peredaran darah ibuGejala-gejala

Sesak nafasOedema labia, vulva dan dinding perutRegangan dinding rahim sendiri menimbulkan nyeri. Gejala-gejala lebih menonjol pada hydramnion yang akutPalpasi anak sulitBunyi jantung sering tidak terdengar

Diagnosa

Hydramnion harus dibedakan dari ascites, cystoma ovarii dan molahydatidosa. Untuk membantuk diagnostik dan untuk mencari etiologi dibuat foto rontgen atau ultrasonogram yang dapat memperlihatkan anaencephalus, gemelli dan lainlain.

Prognosa

Prognosa untuk anak kurang baik walaupun pada rontgen foto tidak nampak kelainan.Sebab-sebab prognosa yang kurang baik ialah:Cacad bawaanPrematuritasProlapsus foeniculiErythroblastosis, preeklampsi , diabetes

Bahaya untuk ibu ialah:Solutio placentaInertia uteriPerdarahan posttpartum

Pengobatan

Hydramnion yang ringan tidak perlu memerlukan terapi , dapat diberi sedativa dan diit pantang garam jika perlu. Jika ada dyspnoe dan pasien sukar berjalan sebaiknya ia di opname.Dirumah sakit ia diberikan:Istirahat rebahSedativa

Jika pasien sangat menderita dan kurang tertolong dengan usaha-usaha tersebut diatas dapat dilakukan punksi selaput janin melalui servix atau dinding perut.Cairan hendaknya dikeluarkan dengan perlahan-lahan untuk mencegah terjadinya solutio placenta.

2. OLYGOHYDRAMNIOJika air ketuban kurang dari 500 cc disebut olygohydramnionEtiologiKeadaan ini kurang baik untuk pertumbuhan janin karena pertumbuhan dapat terganggu oleh perlekatan antara kulit janin dan amnion atau karena janin mengalami tekanan dinding rahim.

Gejala-gejala

Rahim lebih kecil dari tuanya kehamilanBunyi jantung anak sudah terdengar sebelum bulan ke 5 dan terdengar lebih jelasPergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu. Sering berakhir dengan partus praematurus.

KELAINAN PLACENTA

Plasenta atau tembuni adalah suatu organ dalam kandungan pada masa kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan plasenta penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Fungsi plasenta adalah pertukaran produk-produk metabolisme dan produk gas antara peredaran darah ibu dan janin, serta produksi hormonSTRUKTUR PLASENTA Plasenta manusia memiliki diameter rata-rata 22 cm, berat rata-rata 470 gram, dan rata-rata tebal (pada bagian tengah plasenta) 2,5 cm. Plasenta mempunyai dua komponen yaitu bagian ibu yang dibentuk oleh desidua basalis dan bagian janin yang dibentuk oleh korion frondosumSOLUTIO PLASENTA

Solutio plasenta merupakan lepasnya plasenta ( organ yang memberi nutrisi kepada janin ) dari tempat perlekatannya di dinding uterus sebelum bayi di lahirkan.

EtiologiFaktor kardio-reno-vaskulerFaktor traumaFaktor paritas ibuFaktor usia ibuLeiomioma uteri yang hamil dapat menyebabkan solutio plasenta, apabila plasenta berimplatasi diatas bagian yang mengandung leiomioma.Faktor penggunaan kokein

Faktor kebiasaan merokokRiwayat solutio plasenta sebelumnya Pengaruh lain, seperti anemia, malnutrisi/ defisiensi gizi, tekanan uterus pada vena cava inferior dikarenakan pembesaran ukuran uterus oleh karena adanya kehamilan, dll.

Gambaran Klinis

Solutio Plasenta RinganDisebut juga ruptura sinus marginalis, dimana terdapat pelepasan sebagian kecil plassenta yang tidak berdarah banyak

Solutio Plasenta SedangDalam hal ini plsenta terlepas lebih dari bagian, tetapi belum 2/3 luas permukaan tanda dan gejala dapat timbul perlahan-lahan seperti solutio plasenta ringan, tetapi dapat juga secara mendadak dengan gejala sakit perut terus menerus yang tidak lama disusul dengan perdarahan pervaginamSolutio Plasenta BeratPlasenta terlepas lebih dari 2/3 permukaannya terjadi sangat tiba-tiba biasanya ibu telah jatuh dalam keadaan syok dan janin telah meninggal. Uterus sangat tegang, seperti papan dan sangat nyeriPenatalaksanaan

Sebelum dirujuk, anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap ke kiri, tidak melakukan senggama, menghindari peningkatan tekanan rongga perut (misalnya batuk, mengedan karena sulit buang air besar). Pasang infus cairan NaCl fisiologis. Bila tidak memungkinkan, berikan cairan peroral.Pantau tekanan darah dan frekuensi nadi tiap 15 menit untuk mendeteksi adanya hipotensi atau syok akibat perdarahan. Pantau pula BJJ dan pergerakan janin.Bila terdapat renjatan, segera lakukan resusitasi cairan dan transfusi darah. Bila tidak teratasi, upayakan penyelamatan optimal. Bila teratasi, perhatikan keadaan janin.

Setelah renjatan diatasi, pertimbangkan seksio sesarea bila janin masih hidup atau persalinan pervaginam diperkirakan akan berlangsung lama. Bila renjatan tak dapat diatasi, upayakan tindakan penyelamatan yang optimal.Setelah syok teratasi dan janin mati, lihat pembukaan. Bila lebih dari 6 cm, pecahkan ketuban lalu infus oksitosin. Bila kurang dari 6 cm, lakukan seksio sesarea.

Prognosis

Prognosis ibu tergantung luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus, banyaknya perdarahan, derajat kelainan pembekuan darah, ada tidaknya hipertensi menahun atau preeklampsia, tersembunyi tidaknya perdarahan, dan jarak waktu antara terjadinya solusio plasenta sampai pengosongan uterus. Diperkirakan risiko kematian ibu 0,5-5% dan kematian janin 50-80%.

PLASENTA PREVIAPlasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada bagian segmenbawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir yangditandai dengan perdarahan uterus yang dapat keluar melalui vagina tanpa adanyarasa nyeri pada kehamilan trimester terakhir, khususnya pada bulan kedelapan(Chalik, 2008).

Faktor Risiko dan Etiologi Plasenta Previa

Menurut penelitian Wardana (2007) yang menjadi faktor risiko plasenta previa yaitu:Risiko plasenta previa pada wanita dengan umur 35 tahun 2 kali lebih besardibandingkan dengan umur < 35.Risiko plasenta previa pada multigravida 1,3 kali lebih besar dibandingkanprimigravida.Risiko plasenta previa pada wanita dengan riwayat abortus 4 kali lebih besardibandingkan dengan tanpa riwayat abortus.Riwayat seksio sesaria tidak ditemukan sebagai faktor risiko terjadinyaplasenta previa.

Klasifikasi Plasenta PreviaPlasenta previa totalis atau komplit, adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internumPlasenta previa parsialis, adalah plasenta yang menutupi sebagian ostiumuteri internum.Plasenta previa margianalis adalah plasenta yang tepinya berada padapinggir ostium uteri internum. Plasenta letak rendah, yang berarti bahwa plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim yang sedemikian rupa sehingga tepi bawahnyaberada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum.

Diagnosis Plasenta PreviaAnamnesia, pada saat anamnesis dapat ditanyakan beberapa hal yangberkaitan dengan perdarahan antepartum seperti umur kehamilan saat terjadinyaperdarahan, apakah ada rasa nyeri, warna dan bentuk terjadinya perdarahan,frekuensi serta banyaknya perdarahan (Wiknjosastro, 2007)Inspeksi, dapat dilihat melalui banyaknya darah yang keluar melalui vagina,darah beku, dan sebagainyaPalpasi abdomen, sering dijumpai kelainan letak pada janin, tinggi fundusuteri yang rendah karena belum cukup bulan

Pemeriksaan inspekulo, dengan menggunakan spekulum secara hati-hatidilihat dari mana sumber perdarahan, apakah dari uterus, ataupun terdapatkelainan pada serviks, vagina, varises pecah, dll (Mochtar, 1998).Pemeriksaan radio-isotopUltrasonografi, transabdominal ultrasonografi dalam keadaan kandung kemihyang dikosongkan akan memberikan kepastian diagnosa plasenta previa.Pemeriksaan dalam, pemeriksaan ini merupakan senjata dan cara paling akhiryang paling ampuh dalam bidang obstetrik untuk diagnosa plasenta previa.Penatalaksanaan Plasenta Previa

1. Ekspektatif, dilakukan apabila janin masih kecil sehingga kemungkinanhidup di dunia masih kecil baginya. Sikap ekspektasi tertentu hanya dapatdibenarkan jika keadaan ibu baik dan perdarahannya sudah berhenti atau sedikitsekaliMenurut Scearce, (2007) syarat terapi ekspektatif yaitu:Kehamilanpreterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.Belum ada tanda-tanda in partu.Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hemoglobin dalam batas normal).Janin masih hidup.

2. Terminasi, dilakukan dengan segera mengakhiri kehamilan sebelum terjadiperdarahan yang dapat menimbulkan kematian, misalnya: kehamilan telah cukupbulan, perdarahan banyak, dan anak telah meninggal.Komplikasi Plasenta PreviaMenurut Dutta (2004) komplikasi dapat terjadi pada ibu dan bayi yaitu: Selama kehamilan pada ibu dapat menimbulkan perdarahan antepartum yangdapat menimbulkan syok, kelainan letak pada janin sehingga meningkatnya letakbokong dan letak lintang. Selain itu juga dapat mengakibatkan kelahiran prematur. Selama persalinan plasenta previa dapat menyebabkan ruptur atau robekan jalan lahir, prolaps tali pusat, perdarahan postpartum, perdarahan intrapartum, serta dapat menyebakan melekatnya plasenta sehingga harus dikeluarkan secara manual atau bahkan dilakukan kuretase.

Sedangkan pada janin plasenta previa ini dapat mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah, munculnya asfiksia, kematian janin dalan uterus, kelainan kongenital serta cidera akibat intervensi kelahiran.

Prognosis Plasenta PreviaPrognosis ibu pada plasenta previa dipengaruhi oleh jumlah dan kecepatanperdarahan serta kesegeraan pertolongannya. Kematian pada ibu dapat dihindariapabila penderita segera memperoleh transfusi darah dan segera lakukanpembedahan seksio sesareaKELAINAN PLASENTA SECARA UMUMUkuran Normal Dan Berat PlasentaBentuk normal plasenta yaitu ceper dan bulat, dan memiliki diameter 15-20 cm, tebalnya 1 -3cm . Placenta pada kehamilan aterm beratnya 1/6 x berat anak atau 500gram.Plasenta Yang Besar, Dan Berat Terdapat Pada :ErythroblastosisSyphilisPenyak ginjalDan kadang-kadang di temukan plasenta yang kecil pada ibbu dengan tekanan darah diastolik 100 mm Hg seperti pada preeklamsi berat .

Kelainan Besar, Berat , Dan Bentuknya

a. Plasenta FenestrataAdalah plasenta yang berlobang di tengah-tengahnya.b. Plasenta BilobataAdalah plasenta yang terdiri dari 2 lobi .c. Plasenta SuccenturiataDisamping plasaenta terdapat plasenta tambahan yang kecil yang dihubungkan dengan plasenta yang sebenarnya oleh pembuluh-pembuluh darah

d. Plasenta Membranacea Adalah plasenta yang lebar dan tipis meliputi hampir seluruh permukaan chorione. Plasenta CircumvallataPada permukaan fetal dekat pada pinggir plasenta terdapat cincin putih . cincin putih ini menandakan pinggir plasenta, sedangkan jaringan luarnya terdiri dari vili yang timbul ke samping di bawah desidua , jadi bukan vilus pancang

Kelainan Implantasi PlasentaPlasenta biasanya melekat pada dinding belakang atau depan rahim dekat fundus. Jonjot-jonjot masuk ke dalam dinding rahim hanya sampai ke lapisan atas dari stratum spongoiosum.

Berdasarkan dalamnya jonjot-jonjot tersebut masuk ke dalam dinding rahim , plasenta accreta dibagi sebagai berikut :Plasenta AccretaJonjot menembus desidua sampai berhubungan dengan myometrium .Plasenta IncretaJonjot-jonjot masuk sampai ke dalam lapisan myometriumPlasenta PercretaJonjot-jonjot menembus hingga mencapai perimeum dan kadang-kadang juga menembus perimetrium dan menimbulkan ruptur uteri.

Penyakit Plasentaa. Infarkt putih plasentaYang dinamakan Infarkt putih plasenta adalah bagian-bagian yang lebih pucat dari permukaan maternal plasenta infak ini ditimbulkan oleh degenerasi trofoblast ( degenerasi fibrinoid)b. Infark MerahKarena syncytium mengalami degenerasi dan kemudian melepaskan diri maka jaringan ikat villus langsung berhubungan dengan darah sehingga menyebabkan pembekuan darah pada tempat ini .

c. Kista plasentaKadang-kadang terdapat kista pada permukaan foetal plasenta , berisi cairan jernih kuning atau kadang-kadang kemerah merahan . kista ini terjadi karena pencairan chorion.d. Tumor-tumor plasentaChorioangiomaMola hydratidosa Choriocarcinoma

e. Radang PlasentaDapat terjadi karena penjalaran infeksi desidua misalnya oleh gonococcus atau kuman lain radang plasenta juga dapat terjadi pada partus lama .f. Perkapuran PlasentaPada permukaan maternal kadang-kadang terdapat tempat-tempat yang mengalami perkapuran

g. Oedem PlasentaTerjadi pada hydrops foetalis dan pada ganguuan peredaran darah dalam tali pusat.h. Dysfungsi Plasenta

KELAINAN TALI PUSAT

1. KELAINAN INSERSI TALI PUSATInsersi tali pusat yang normal pada plasenta ialah sedikit di luar titik tengah, dinamakan insersi paracentral atau lebih keluar sedikit mendekati pinggir plasenta ialah insersi lateral. Insersi yang tepatpada pinggir plasenta disebut insersi marginal.Insersi tersebut di atas tidak mempunyai arti klinis. Insersi velamentosa ialah insersi tali pusat pada selaput janin. Insersi valamentosa swring terdapat pada kehamilan ganda.

Pada insersi valamentosa tali pusat dihubungkan dengan plasenta oleh pembuluh-pembuluh darah yang berjalan dalam selaput janin. Jika pembuluh darah tersebut berjalan di daerah oestium uteri internum maka disebut vasa praevia2. KELAINAN PANJANGNYA TALI PUSAT Panjang pukul rata dari tali pusat 55 cm, tapi batas-batasnya antara cm dan 108 cm.a. Tali pusat pendek Kadang tali pusat sedemikian pendeknya hingga perut anak berhubungan dengan plasenta; dalam hal ini selalu disertai hernia umbilicalisTali pusat harus lebih panjang dari 20-35 cm untuk memungkinkan kelahiran anak, tergantung apakah plasenta terletak dibawah atau di atas. Tali pusat itu dapat pendek absolut ialah karena ukurannya memang mutlak kurang, tapi mungkin juga pendek relatif, artinya panjangnya cukup tetapi menjadi pendek karena adanya lilitan tali pusat.

Tali pusat yang terlalu pendek dapat menimbulkan.Hernia umbilicalisSolutio placentaPersalinan tak maju dalam kala pengeluaran dan karena tali pusat tertarik mungkin bunyi jantung menjadi burukInversio uteri

b. Tali pusat terlalu panjangTali pusat terlalu panjang memudahkan terjadinya:Lilitan tali pusatTali pusat menumbungSimpul benarSimpul tali pusat ada 2 macam:Simpul yang palsu : bagian yang menonjol dari tali pusat yang meyerupai simpul itu dibentuk oleh penumpukan sele Wharton atau varix dari vena umbilicalisSimpul yang benar : biasanya tidak mempunyai arti klinis tapi kadang-kadang simpul dapat tertarik, sedemikian eratnya hingga menyebabkan kematian janin.

c. Lilitan tali pusatLilitan tali pusat biasanya terdapat pada leher anak. Lilitan tali pusat menyebabkan tali pusat menjadi relatip pendek dan mungkin juga menyebabkan letak defleksi. Setelah kepala anak lahir lilitan perlu segera dibebaskan melalui kepala atau digunting anatar 2 kocher.

d. Tali pusat terkemuka dan tali pusat menumbungDikatatakan bahwa tali pusat menumbung jika tali pusat teraba disamping atau lebih rendah dari pada bagian depan sedangkan ketuban sudah pecah.Jika tali pusat teraba di dalam ketuban maka disebut tali pusat terkemuka.Tali pusat menumbung dan tali pusat terkemuka menyebabkan penyulit didalam persalinan maka akan dibicarakan lebih lanjut dalam patologo persalinan.

TERIMAKASIH