Kelainan Menstruasi

64
KELAINAN MENSTRUASI Arif fajar maulana Intan Oktarina Listiani fauzia Ratia Resti Yuanita Mirza Heltomi

Transcript of Kelainan Menstruasi

  • KELAINAN MENSTRUASIArif fajar maulanaIntan OktarinaListiani fauziaRatia Resti YuanitaMirza Heltomi

  • PENDAHULUANMenstruasi merupakan gejala fisiologis yang secara periodik dialami oleh setiap wanita usia reproduksi. Proses menstruasi dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor hormonal, anatomi dan psikis. Apabila terjadi gangguan pada salah satu atau lebih faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan gangguan dalam siklus menstruasi.

  • FISIOLOGI MENSTRUASI

  • ASPEK NEUROENDOKRIN DALAM SIKLUS MENSTRUASI

  • SIKLUS MENSTRUASI Siklus OvariumFase FolikulerFase Luteal

  • SIKLUS MENSTRUASISiklus Uterus

  • Fase proliferasi

  • Fase Sekresi

  • Fase Menstruasi

  • KELAINAN HAIDKelainan haid adalah masalah fisik atau mental yang mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan yang tidak biasa yang lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya siklus menstruasi tertentu.

  • INSIDENSI DAN PREVALENSIAmenorrhea sekunder mempengaruhi sekitar 5% sampai 7% wanita menstruasi setiap tahunnya.

    Dysmenorrhea primer, atau kramp menstruasi dan nyeri tanpa penyakit panggul, bisa mepengaruhi wanita menstruasi sebanyak 50% dan biasanya bermanifestasi dalam beberapa tahun pertama dari onset.Dysmenorrhea sekunder, nyeri menstruasi disebabkan oleh penyakit atau patologi yang mendasarinya, ditemukan pada 5% sampai 7% wanita menstruasi dan paling sering rekuren pada wanita usia 30 dan 45 tahun.

    Sepuluh sampai dua puluh persen dari seluruh wanita yang menstruasi mengalami menorrhagia; kebanyakan adalah usia lebih dari 30 tahun (Shaw).

  • MACAM-MACAM KELAINAN HAIDKelainan dalam jumlah darah dan lamanya perdarahan pada haid:Hipermenorea (menorhagia)HipomenoreaKelainan siklus:PolimenoreaOligomenoreaAmenoreaPerdarahan di luar haid:Metroragia Gangguan lain dalam hubungan dengan haidDismenoreaPremenstrual tension (ketegangan prahaid)Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)

  • KELAINAN DALAM JUMLAH DARAH DAN LAMANYA PERDARAHAN PADA HAID:Hipermenorea (menorrhagia)

    Ialah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktilitas yang terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid (irregular endometrial shedding).

  • MENORRHAGIAMenorrhagia adalah pengeluaran darah haid yang terlalu banyak dan biasanya disertai dengan pada siklus yang teraturMenorrhagia biasanya berhubungan dengan nocturrhagia yaitu suatu keadaan dimana menstruasi mempengaruhi pola tidur wanita dimana waita harus mengganti pembalut pada tengah malam. Menorrhagia juga berhubungan dengan kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.

  • Etiologi :

    Etiologi menorrhagia dikelompokan dalam 4 katagori yaitu gangguan pembekuan, disfunctional uterin bleeding (DUB), kelainan pelvis, gangguan medis13. menorrhagia umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal7.

    Gangguan pembekuanWalaupun keadaan perdarahan tertentu seperti ITP dan penyakit von willebrands berhubungan dengan peningkatan menorrhagia, namun efek kelainan pembekuan terhadap individu bervariasi. Pada wanita dengan tromboitopenia kehilangan darah berhubungan dengan jumlah trombosit selama haid. Splenektomi terbukti menurunkan kehilangan darah13.

  • Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB)DUB dapat terjadi disertai ovulasi maupun anovulasi. Pada keadaan terjadinya ovulasi, perdarahan bersifat lebih banyak dan siklik hampir sesuai dengan siklus haid. Pada keadaan anovulasi, perdarahan bersifat namun dengan siklus yang tidak teratur sehingga sering disebut menometrorrhagia. DUB dapat disebabkan estrogen withdrawl bleeding, progesteron withdrawl bleeding, estrogen breakthrough bleeding, progesterone breakthrough bleeding4,

  • Estrogen withdrawl bleeding terjadi pada keadaan setelah ooparektomi bilateral, radiasi folikel yang matur atau penghentian tiba-tiba obat-obatan yang mengandung estrogen4.

    Estrogen breakthrough bleeding menyebabkan lapisan endometrium menjadi semakin menebal namun akhirnya runtuh karena kurang sempurnanya struktur endometrium karena tidak sebandingnya jumlah progesterone yang ada disbanding jumlah estrogen. Perdarahan biasanya bersifat spotting. Estrogen breakthrough bleeding yang berkelanjutan mengacu pada keadaan amenorrhea namun secara tiba-tiba dapat mengakibatkan perdarahan yang banyak4.

  • Progesteron withdrawl bleeding terjadi bila korpus luteum dihilangkan. Progesteron withdrawl bleeding hanya akan terjadi bila diawali proliferasi endometrium yang diatur oleh estrogen. Namun bila kadar estrogen meningkat 10-20 kali lipat, progesteron withdrawl bleeding tidak akan terjadi4.

    Progesterone breakthrough bleeding terjadi bila kadar progesterone melebihi keseimbangan dengan estrogen. Dinding endometrium yang menebal akan meluruh sedikit demi sedikit akibat struktur yang tidak kuat. Hal ini terjadi saat menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka waktu lama4.

  • Pada (estrogen breakthrough bleeding) preparat progesterone yang digunakan adalah medroxypogesteronaseta, 5-10 mg/hari selama 10 hari.

    Pada menorrhagia (estrogen breakthrough bleeding yang berlangsung lama dan progesteron withdrawl bleeding) progestin digunakan selama 10 hari hingga 2 minggu untuk menstabilkan dinding endometrium lalu dihentikan secara tiba-tiba dengan maksud mengikis semua dinding endometrium dan bersifat kuretase alami4.

  • Terapi estrogen diberikan pada Estrogen withdrawl bleeding dan progesterone breakthrough bleeding untuk memperkuat stroma tempat kelenjar yang hiperplasia karena dirangsang progesterone.Pada keadaan ini diberikan 25 mg estrogen terkonjugasi secara intra vena tiap 4 jam hingga perdarahan berhenti atau selama 24 jam untuk menghindari terbentuknya trombus pada kapiler uterus. Semua terapi estrogen harus diikuti terapi progesteron dan withdrawl bleeding4. Dapat juga diberikan anti prostaglandin untuk vasokontriksi darah sehingga perdarahan dapat berhenti4.

  • Desmopresin asetat (analog sintetik dari arginin vasopresin) digunakan untuk mengobati DUB pada pasien gangguan pembekuan terutama pada penyakit von willebrands dan dapat diberikan intranasal maupun intravena. Pengobatan dapat meningkatkan kadar faktor VIII dan faktor von willebrands yang berlangsung sekitar 8 jam4.

  • Gangguan pada organ dalam pelvisMenorrhagia biasanya berhubungan dengan fibroid pada uterus, adenommiosis, infeksi pelvis, polips endometrial, dan adanya benda asing seperti IUD.Wanita dengan perdarahan haid melebihi 200 cc 50% mengalami fibroid. 40% pasien dengan adenomiosis mengalami perdarahan haid melebihi 80cc13. Menorrhagia pada retrofleksi disebabkan karena bendungan pada vena uterus sedangkan pada mioma uteri, menorrhagia disebabkan oleh kontraksi otot yang kurang kuat, permukaan endometrium yang luas dan bendungan vena uterus6.

  • Gangguan medis lainnyaGangguan medis lainnya yang dapat menyebabkan menorrhea diantaranya hipotiroid dan sindrom cushing, patifisiologi terjadinya belum diketahui dengan pasti. Dapat juga terjadi pada hipertensi, dekompsatio cordis dan infeksi dimana dapat menurunkan kualitas pembuluh darah.

  • TERAPI Terapi menorrhagia sangat tergantung usia pasien, keinginan untuk memiliki anak, ukuran uterus keseluruhan, dan ada tidaknya fibroid atau polip. Spektrum pengobatannya sangat luas mulai dari pengawasan sederhana, terapi hormon, operasi invasif minimal seperti pengangkatan dinding endometrium (endomiometrial resection atau EMR), polip (polipektomi), atau fibroid (miomektomi) dan histerektomi (pada kasus yang refrakter)

  • Dianjurkan juga pemberian suplemen besi untuk mengganti besi yang hilang melalui perdarahan. Vitamin yang diberikan adalah vitamin A karena wanita dengan lehilangan darah hebat biasanya mengalami penurunan kadar vitamin A dan K yang dibutuhkan untuk pembekuan darah. Vitamin C, zinc dan bioflavinoids dibutuhkan untuk memperkuat vena dan kapiler

  • HIPORMENOREA (KRIPTOMENORRHEA)Hipomenorrhea adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid sangat sedikit (
  • Penanganan pada hipomenorrhea

    Bila siklus menstruasi berovulasi tidak perlu dilakukan pengobatan apapun. Bila ternyata tetap ingin diberikan pengobatan, maka dapat diberikan kombinasi estrogen-progesteron yang dimulai hari ke-16 sampai hari ke-25 siklus menstruasi.

  • KELAINAN SIKLUSPolimenorrheaPolimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari, dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari.

    EtiologiBila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling sering dijumpai adalah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21 hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini menyebabkan infertilitas.

  • Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati. Hal ini sering terjadi pada disfungsi ovarium saat klimakterium, pubertas atau penyakit kronik seperti TBC.

    Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron6.

  • OLIGOMENORRHEADefinisiOligomenorrhe disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang. Oligomenorrhea terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya berkurang

    EtiologiOligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenorrhea dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti pada awal pubertas

  • Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35 hari dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita dengan oligomenorrhea mungkin sulit hamil.

    Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab. Pada oligomenorrhea dengan anovulatoar serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi. Perbaikin status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomeonrrhea. Oligomenorrhea sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal. Pasien dengan sindrom ovarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan.

  • AMENORRHEAAmenorrhe fisologis dapat terjadi pada menopouse, sebelum pubertas, dalam kehamilan dan dalam masa laktasi. Bila tidak menyusukan, haid datang 3 bulan post partum namun bila menyusukan, haid datang pada bulan ke-6. Amenorrhea patologi terjadi pada 2-5% wanita produktif dengan 66% diantaranya terdiri dari atlet.Definisi amenorrhea lainnyaTidak terjadi haid sampai 14 tahun tanpa adanya tumbuh kembang seks sekunderTidak terjadi haid sampai usia 16 tahun tetapi telah terdapat tanda-tanda seks sekunderTelah terjadi haid kemudian haid terhenti untuk masa 3 daur atau 6 bulan atau lebih.

    Amenorrhea di bagi menjadi menjadi dua:Amenorreha PrimerAmenorreha sekunder

  • Amenorreha Primeryaitu keadaan di mana siklus menstruasi tidak pernah dimulai. Amenorrhe primer berarti seorang perempuan belum mengalami haid setelah usia 16 tahun, ada juga yang mengatakan bahwa amenorhea primer tidak boleh didiagnosa sebelum pasien mencapai usia 18 tahun. Amenorrhea biasanya terjadi pada gadis dengan underweight atau pada aktivitas berat dimana cadangan lemak mempengaruhi untuk memacu pelepasan hormon.

  • Etiologi amenorrhea primer:

    Hypergonadotropic hypogonadismEugonadismandrogen insensitivity syndrome;congenital adrenal hyperplasia; polycystic ovarian syndrome.FSH rendah.Aplasia uterus dan vagina (sindrom Mayer-Kustner-V Rokitansky)

  • AMENORRHEA SEKUNDERamenorrhea sekunder adalah wanita usia reproduksi yang pernah mengalami haid, namun haidnya berhenti untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.Klasifikasi Amenorrhea sekunder berdasarkan kompartemenKompartemen I :Gangguan pada traktus atau uterusKompartemen IIGangguan pada OvariumKompartemen IIIGangguan pada sistem pituitari anteriorKompartmen IVGangguan pada sistem saraf pusat

  • Etiologi

    LINGKUNGANSSPHIPOTALAMUSHipofisis AnteriorGnRHOvariumHaidLHFSHProgesteronEstrogenUterus KOMPARTEMEN IVKOMPARTEMEN IIIKOMPARTEMEN IIKOMPARTEMEN I

  • KELAINAN KOMPARTEMEN 1: KELAINAN SALURAN UTERUSSindrom AshermanPada sindrom ini terjadi amenorrhea sekunder. Keadaan ini terjadi akibat kuretase postpartum berlebihan sehingga terjadi sikatrik dan perlengketan. Endometrium mungkin memiliki tekanan yang begitu besar. Pasien dengan asherman sindrom dapat mengalamai keluhan lain seperti dismenorrhea dan hypomenorrhea.Pada masa lalu, asherman sindorm diobati dengan dilatasi dan kuretase untuk menghancurkan sikatrik. Sekarang dapat digunakan histeroskopi dengan melisiskan adhesi dengan memotong dan membakar dengan hasil yang lebih baik dibanding kuretase yang tidak terarah. Setelah dilakukan histeroskopi, perlu dicegah terjadinya kembali perlengketan dengan memasang IUD. Dapat juga menggunakan folley kateter pediatrik dengan memasukan 3 cc dan baru dilepas setelah 7 hari.

  • Mullerian anomali

    Pada keadaan ini, vagina, servik dan uterus mungkin tidak ada. Atau pada keadaan lain, uterus mungkin ada namun tidak terdapat rongga, atau terdapatnya rongga namun endometrium sangat sedikit.Penanganan pada pasien ini dilakukannya operasi dengan menggunakan teknik vecchietti atau teknik Frank untuk membentuk saluran vagina buatan. Penundaan operasi dapat menyebabkan terjadinya inflamasi.

  • Insensitivitas Androgen (testicular feminization)

    Insenitivitas androgen komplit didiagnosa bila didapatkan kanalis vagina namun tidak didapatkan uterus. Pasien ini berupa pria pseudohermaprodit dimana ketentuan pria ditentukan dari adanya kromosom XY dan pasien memilliki testes. Pseudohermaprodit berarti genitalia berlawanan dengan gonad. Sehingga pada pasien ini secara fenotip tampak seperti wanita tapi tidak ditemukannya rambut pubis dan rambut ketiak. Pada pasien ini terdapat testosteron darah yang normal atau sedikit meningkat dan kenaikan LHPada insensitivitas androgen inkomplit (1:10 dibandingkan yang komplit), individu mendapat sedikit pengaruh androgen. Individu ini mungkin memiliki pembesaran klitoris, dan phallus mungkin ada. Rambut pubis dan ketiak ada dan terdapat pertumbuhan payudara.

  • perbedaanMullerian agenesisTestkular femminizationKariotip46,XX46, XYherediterTidak diketahuiMaternal x-linked resesifRambut seksualWanita normalTidak ada atau jarangKadar testosteronWanita normalNormal atau sedikit mendekati kadar pria normalAnomali lainSeringJarangGonadal neoplasiaNormal5% insidensi tumor maligna

  • KOMPARTEMEN 2GANGGUAN OVARIUMKelainan ovariumKelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekunder. 30-40% amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium (Gonadal disgenesis). Pasien ini dapat terdiri dari pasien dengan kariotip 45,X (50%), mosaik (25%), 46,XX (25%). Wanita dengan gonadal disgenesis diseratai amenorrhea sekunder berhubungan dengan kariotip 46,xx, mosaik , 45,x atau 46xx, 47 xxx dan 45x.

  • Sindrom TurnerPada sindrom ini terjadi kehilangan satu X. Kromososm X aktif dalam oosit untuk menghindari percepatan kematian folikel. Karena pada pasien ini terjadi kekurangan folikel, terjadi kekurangan hormon sex gonadal saat pubertas sehingga terjadi amenorrhea primer.

    Kegagalan ovarium prematurSekitar 1% wanita akan mengalami hal ini sebelum usia 40 tahun. Hal ini juga terjadi pada wanita dengan amenorrhea. Kegagalan ovarium yang prematur dapat disebabkan kelainan genetik dengan peningkatan kematian folikel. Dapat juga merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan.

  • Efek radiasi dan kemoterapiEfek radiasi tergantung dari umur dan dosis radiasi. Fungsi barium dapat kembali setelah bertahun-tahun kemudian. Di lain pihak kerusakan tidak akan muncul hingga terjadinya kegagalan ovarium prematur. Ketika radiasi diberikan di luar pelvis, radiasi tidak memberikan resiko terjadinya kegagalan ovarium prematur. Gonad tidak dalam keadaan bahaya ketika di dapur menggunakan oven microwave yang berdaya penetrasi rendah.

    Dosis radiasiEfek sterilisasi60 radsTidak berefek150radsSedikit berisiko pada usia 40 tahun250-500radsUsia 15-40, 60% steril500-800Usia 15-40, 70% steril>800rads100% permanen steril

  • KOMPARTEMEN III GANGGUAN PADA HIPOFISE ANTERIOR.Gangguan pada kompartemen ini dapat berupa gangguan pada hipofise anterior. Gangguan dapat berupa adanya tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormon yang membuat haid menjadi terganggu9. Tumor mikroadenoma dapat diterapi dengan menggunakan agonis dopamin dimana dopamin dapat menghambat pelepasan prolaktin lebih lanjut sehingga pembesaran tumor hipofise dan prolaktinemia dapat dicegah. Operasi dapat dilakukan terutama bila tumor masih kecil. Namun angka rekurensi setelah opersi sangat besar lagipula struktur tumor sulit dibedakan dengan jaringan hipofise sehat sehingga operasi sering kali meninggalkan sisa. Pada makroadenoma dapat diberikan agonis dopamin terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran tumor. Setelah operasi dapat dilanjutkan dengan pemberian radiasi namun radiasi ini dapat memicu terjadinya tumor di tempat lain pada otak.

  • KOMPARTEMEN IVGANGGUAN PADA SSPGangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmiter seperti serotonin yang dapat menghambat lepasnya gonadotropin. Gangguan pada kompartemen ini dapat terjadi pada penderita anoreksia nervosa maupun atlet atau penari balet yang mengalami latihan dengan ketegangan9.Amenorrhea dapat juga disebabkan oleh penyakit-penyakit lain seperti penyakit kronis (TBC), penyakit metabolik seperti penyakit tiroid, pankreas dan glandula suprarenalis, kelainan gizi (obesitas dan underweight), kelainan hepar dan ginjal

  • Pengelolaan pada pasien ini tergantung dengan penyebab. Bila penyebab adalah kelainan genetik, prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa penelitian, dapat dilakukan terapi sulih hormon, namun fertilitas belum tentu dapat dipertahankan9.

    Komplikasi yang paling ditakutkan dariamenorrhea adalah infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat menggangu kompartemen IV dan terjadilah lingkaran setan terjadinya amenorrhea. Komplikasi lainnya munculnya gejala-gejala lain akibat insufisiensi hormon seperti osteoporosis9.

  • METRORRHAGIAMetrorrhagia pendarahan yang terjadi di antara siklus mentruasi, atau dengan kata lain timbul lebih sering dari biasa (yatim faisal,2001)

    etiologi : organik dan fungsionalOrganik Serviks uteri : polipus servisis uteri, erosio porsionis uteri, ulkus pada porsio uteri, karsinoma servisis uteri.Korpus uteri : polip endometrium, abortus imminens, abortus insipiens, abortus inkompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma, subinvolusio uteri, karsinoma korporis uteri, sarkoma uteri, mioma uteri.Tuba falopii : seperti kehamilan ektopik terganggu, radang tuba, tumor tuba.Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium.

  • FungsionalOvulatoarAnovulatoar Manifestasi klinissiklus menstruasi tak teratur, tidak haid dalam jangka waktu lama (amenore) Selain itu, akan sering mengalami f lek NyeriTegang pada payudara Cepat emosi

  • Pemerikaan penunjang

    1. Pemeriksaan darah : Hemoglobin, uji fungsi thiroid , dan kadar HCG, FSH, LH, Prolaktin dan androgen serum2. Deteksi patologi endometrium melalui :(a) kuretase (b) histeroskopi3. Laparoskopi4. Uji kehamilan: untuk melihat ada tanda-tanda kehamilan 5. Pemeriksaan koagulasi : untuk memantau faktor pembekuan darah

  • Penatalaksanaan Bila perdarahan sangat banyak,Istirahat baring dan transfusi darahBila pemeriksaan gynecologik menunjukan perdarahan berasal dari uterus dan tidak ada abortus inkompletus, perdarahan untuk sementara waktu dapat dipengaruhi dengan hormon steroid. Dapat diberikan :1)estrogen dalam dosis tinggi Dapat diberikan secar IM dipropionasestradiol 2,5 mg, atau benzoas estradiol 1,5 mg, atau valeras estradiol 20 mg. Tetapi apabila suntikan dihentikan perdarahan dapat terjadi lagi.

  • 2)progesteronPemberian progesteron mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium, dapat diberikan kaproas hidroksi progesteron 125 mg, secara IM, atau dapat diberikan per os sehari nirethindrone 15 mg atau asetas medroksi progesteron (provera) 10 mg, yang dapat diulangi berguna dalam masa pubertas.

  • GANGGUAN LAIN DALAM HUBUNGAN DENGAN HAIDDismenorrheaDismenorrhea adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorrhea terdiri dari gejala yang kompleks berupa kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung atau kaki dan biasanya disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum.Klasifikasi DismenorrheaDismenorrhea primer(idiopatik)Dismenorrhea sekunder

  • Dismenorrhea primer (idiopatik)Dismenorrhea primer adalah dismenorrhea yang mulai terasa sejak menarche dan tidak ditemukan kelainan dari alat kandungan atau organ lainnya. Dismenorrhea primer terjadi pada 90% wanita.Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi yaituhiperaktivitas uterus, endotelins, prostaglandin, vasopressin dan faktor lainnya.

  • Hiperaktivitas uterus berhubungan dengan aliran darah uterus. Hiperaktivitas uterus terjadi pada endometriosis dan adenomiosis. Uterus yang berkontraksi menyebabkan angina sehingga terjadilah nyeriEndotelin adalah uterotonin pada uterus yang tidak hamil. Endotelin tersebut dapat menginduksi pelepasan PGF2 dan menginduksi kelenjar lainnya untuk menghasilkan endorpin lainnya (parakrin). Iskemi yang terjadi akibat kontraksi selanjutnya merangsang pelepasan endorpin dan PGF2 sehingga akan menyebabkan disperistaltis lebih lanjut.

  • Endometrium wanita dengan dismenorrhea menghasilkan PGF2 lebih banyak daripada wanita normal. PGF2 adalah oksitoksi dan vasokonstriktor yang poten yang bila diberikan pada uterus akan menghasilkan nyeri dan mengakibatkan pengeluaran darah haid.Vasopresin merupakan vasokonstriktor yang menstimulasi miometrium berkontraksi. Pada hari pertama menstruasi,kadar vasopresin meningkat pada wanita dengan dismenorrhea.Faktor lain yang penting adalah kerusakan saraf perifer pada miometrium dan serviks oleh persalinan. Hal ini menjelaskan mengapa pada wanita yang telah melahirkan dismenorrhea dapat berkurang.

  • Penanganan pada dismenorrea primerPemberian Analgetik: NSAIDs diberikan 1-2 hari menjelang haid dan diteruskan sampai hari kedua atau ketiga siklus haid.Terapi hormonal juga telah banyak digunakan. Tujuannya untuk menghasilkan siklus haid yang anovulatorik, sehingga nyeri haid dapat dikurangi. Biasanya diberikan Progesteron (Didrogesteron 10mg, 2 kali 1, Medroksiprogesteron asetat 5mg/hari) diberikan mulai dari hari ke-5 sampai ke-25 siklus haid.13

  • DISMENORRHEA SEKUNDERDismenorrhea sekunder biasanya terjadi kemudian setelah menarche. Biasanya disebabkan hal lain. Nyeri biasanya bersifat regular pada setiap haid namun berlangsung lebih lama dan bisa berlangsung selama siklus. Nyeri mungki terasa pada satu sisi abdomen.Dismenorrhea sekunder dapat disebabkan oleh endometriosis dimana jaringan uterus tumbuh di luar uterus dan ini dapat terjadi pada wanita tua maupun muda. Implant ini masih bereaksi terhadap estrogen dan progesteron sehingga dapat meluruh saat haid. Hasil peluruhan bila jatuh ke dalam rongga abdomen dan merangsang peritoneum akan menghasilkan nyeri. Endometriosis ditemukan pada 10-15% wanita usia 25-33 tahun2. Dismenorrhea sekunder dapat juga disebabkan fibroid, penyakit radang panggul; IUD; tumor pada tuba fallopi, usus atau vesika urinaria; polip uteri; inflmatory bowel desease; skar atau perlengketan akibat operasi sebelumnya dan adenomiosis yaitu suatu keadaan dimana endometrium tumbuh menembus miometrium.

  • Penanganan pada dismenorrhea sekunderBila ada kelainan organik ditangani secara kausal. Pada kasus-kasus yang menolak tindakan operatif, maka untuk sementara dapat dicoba pengobatan medikamentosa seperti pada dismenorrea primer. Pemberian analog GnRH selama 6 bulan sangat efektif menghilangkan nyeri haid yang disebabkan endometriosis.

    Terapi pemberian NSAID ,Pil kontrasepsiTranscutaneus electrical nerve stimulation (TENS)AkupunturAsam lemak -3Vitamin B1 100 mg /hari selama 90 hari.Suplemen magnesium

  • PREMENSTRUAL SYNDROMEMerupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus sanpai haid berhenti. Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mamma dan sebagainya; sedang pada kasus-kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan konsentrasi, dan peningkatan gejala-gejala fisik tersebut di atas.

    Faktor yang memegang peranan sebagai etiologi premenstrual tension ialah: ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dengan akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema.

  • Kriteria Premenstrual syndrome menurut American Psychiatric Association (APA)

    Gejala-gejala yang yang berhubungan dengan siklus menstruasi secara temporal, mulai dari permulaan selama minggu terakhir fase luteal dan berkurang setelah onset mestruasi.Diagnosis membutuhkan setidaknya lima dari salah satu gejala di bawah, dan salah satu nya harus salah satu dari empat gejala yang pertama:Depresi, perasaan putus asaKecemasan atau keteganganAfeksi yang labil, contoh: perasaan tiba-tiba sedih, menangis, marah, atau mudah tersinggung.Marah atau perasaan tersinggun yang menetap, atau meningkatnya konflik interpersonal.Penurunan ketertarikan terhadapa aktifitas sehari-hariMudah lelahSulit berkonsentrasiGangguan nafsu makan, makan berlebih atau nafsu makan tinggiHypersmonia atau insmoniaPerasaan overprotected atau tidak terkendaliGejala fisik, seperti payudara kencang, sakit kepala, edema, nyeri sendi, penambahan berat badan.Gejala-gejala mempengaruhi pekerjaan atau aktivitas sehari-hari atau hubungan sosial.Gejala-gejala tersebut bukan merupakan sebuah eksarsebasi gangguan psikiatrik yang lain.

  • Penanganan PMSMedikamentosaProstaglandin sintetase inhibitorPil KB : medroxyprogesterone acetate 10-30mg/hariGnRH agonis dikombinasi dengan estrogen-progesteron :Nafareline, goserelideSelective Serotonin Reuptake Iinhibitors: Fluoxetine, Setraline, ParaxetinePlasebo SpironolactoneOperatifoovorektomi

  • MITTELSCHMERZMittelschmerz atau nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid, pada saat ovulasi. Rasa nyeri yang tejadi mungkin ringan, tetapi mungkin juga berat. Lamanya mungkin hanya beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai 2 3 hari. Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai mual atau muntah.

  • TERIMAKSIH