Kelainan Kongenital Ortopedi

57
KELAINAN KONGENITAL KELAINAN KONGENITAL PADA ORTOPEDI PADA ORTOPEDI

Transcript of Kelainan Kongenital Ortopedi

Page 1: Kelainan Kongenital Ortopedi

KELAINAN KONGENITAL KELAINAN KONGENITAL PADA ORTOPEDIPADA ORTOPEDI

Page 2: Kelainan Kongenital Ortopedi

Definisi UmumDefinisi Umum

Kelainan bawaan / defek yang bisa terjadi Kelainan bawaan / defek yang bisa terjadi

baik dalam kandungan dan terlihat pada baik dalam kandungan dan terlihat pada

waktu lahir dapat pula dalamwaktu lahir dapat pula dalam

perkembangan selanjutnya ( kelainan perkembangan selanjutnya ( kelainan

biokimiawi / histologis dikemudian hari ).biokimiawi / histologis dikemudian hari ).

Page 3: Kelainan Kongenital Ortopedi

EtiologiEtiologi Genetik (dominan, herediter & mutasi gen)Genetik (dominan, herediter & mutasi gen) Lingkungan ( hormonal, obat-obatan, Lingkungan ( hormonal, obat-obatan,

defisiensi gizi, zat kimiawi, infeksi, trauma defisiensi gizi, zat kimiawi, infeksi, trauma jalan lahir, radiasi )jalan lahir, radiasi )

Kombinasi genetik dan lingkunganKombinasi genetik dan lingkungan

Letak kelainan :Letak kelainan :- Ekstremitas SuperiorEkstremitas Superior- Ekstremitas InferiorEkstremitas Inferior

Page 4: Kelainan Kongenital Ortopedi

CONGENITAL TALIPES EQUINOVARUSCONGENITAL TALIPES EQUINOVARUS= IDIOPATHIC CLUBFOOT == IDIOPATHIC CLUBFOOT =

Definisi :Definisi :

Deformitas forefoot adduksi dan supinasi melalui Deformitas forefoot adduksi dan supinasi melalui sendi midtarsal, tumit varus pada subtalar, sendi midtarsal, tumit varus pada subtalar, equinus pada ankle dan deviasi medial seluruh equinus pada ankle dan deviasi medial seluruh kaki dalam hubungan dengan lutut. (salter)kaki dalam hubungan dengan lutut. (salter)

Page 5: Kelainan Kongenital Ortopedi

EpidemiologiEpidemiologi

US : 1,2 – 2 / 1000 kelahiran hidupUS : 1,2 – 2 / 1000 kelahiran hidup Singapore : 0,68 / 1000 kelahiran hidupSingapore : 0,68 / 1000 kelahiran hidup Dapat terjadi bilateral pada 1/3 – ½ anak yang Dapat terjadi bilateral pada 1/3 – ½ anak yang

terkena pria 2x > wanitaterkena pria 2x > wanita Sering bersamaan Myelomeningocele dan Sering bersamaan Myelomeningocele dan

Arthrocryposis yang disebabkan multifaktorial ;Arthrocryposis yang disebabkan multifaktorial ;

- faktor keturunan- faktor keturunan

- pasien fetal persisten- pasien fetal persisten

Page 6: Kelainan Kongenital Ortopedi

- primary serum plasma defek- primary serum plasma defek

- faktor neuromuskular- faktor neuromuskular

Klasifikasi :Klasifikasi :

1.1. True Clubfoot ( rigid ) ; fixed deformityTrue Clubfoot ( rigid ) ; fixed deformity

2.2. Postural Talipes ( flexible ) , mudah Postural Talipes ( flexible ) , mudah dikoreksi dengan gentle passive dikoreksi dengan gentle passive movementmovement

Page 7: Kelainan Kongenital Ortopedi

Gejala Klinis :Gejala Klinis :

Anamnesa :Anamnesa : Timbul sejak lahir Timbul sejak lahir

Pemeriksaan fisik :Pemeriksaan fisik :Look :Look : kaki terputar kedalam sehingga kaki terputar kedalam sehingga telapak menghadap ke posteromedialtelapak menghadap ke posteromedial

Pergelangan kaki (angkle) equines, tumit Pergelangan kaki (angkle) equines, tumit inversi & forefoot adduksi & supinasi. inversi & forefoot adduksi & supinasi. Kadang terdapat cavus dan talus menonjol Kadang terdapat cavus dan talus menonjol ke permukaan dorsolateral kaki.ke permukaan dorsolateral kaki.Tumit kecil dan tinggi, betis (calf) tipisTumit kecil dan tinggi, betis (calf) tipis

Page 8: Kelainan Kongenital Ortopedi

Feel :Feel : - Upaya koreksi secara gentle - Upaya koreksi secara gentle fixed fixed

(tipe rigid)(tipe rigid)

Page 9: Kelainan Kongenital Ortopedi

- Pada bayi normal dengan postural - Pada bayi normal dengan postural equinovarus (tipe flexible) kaki dapat equinovarus (tipe flexible) kaki dapat dorsi flexi sehingga jari menyentuh dorsi flexi sehingga jari menyentuh permukaan depan cruris.permukaan depan cruris.

- Kelainan lain yang dapat ditemukan- Kelainan lain yang dapat ditemukan spina bifida atau arhtrocryposisspina bifida atau arhtrocryposis

Move :Move :ROM ; + pada tipe rigidROM ; + pada tipe rigid

Page 10: Kelainan Kongenital Ortopedi
Page 11: Kelainan Kongenital Ortopedi

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang X – ray :X – ray :

Diperlukan terutama untuk evaluasi terapiDiperlukan terutama untuk evaluasi terapi- Posisi AP diambil dengan kaki 30- Posisi AP diambil dengan kaki 30ºº

plantar flexi & tabung (beam) membentukplantar flexi & tabung (beam) membentuk sudut 30º.sudut 30º.

- Tarik garis melalui axis memanjang talus - Tarik garis melalui axis memanjang talus sejajar batas medial & melalui axis sejajar batas medial & melalui axis memanjang calcaneus sejajar tepi lateral.memanjang calcaneus sejajar tepi lateral. Normal sudut talocalkaneal 20º.Normal sudut talocalkaneal 20º.

Page 12: Kelainan Kongenital Ortopedi

Pada Clubfoot normal sejajarPada Clubfoot normal sejajar

- Posisi lateral diambil dengan kaki dalam - Posisi lateral diambil dengan kaki dalam

forced dorsi flexi. Garis ditarik melaluiforced dorsi flexi. Garis ditarik melalui

axis mid longitudinal talus dan tepiaxis mid longitudinal talus dan tepi

bawah calcaneus. bawah calcaneus.

Normalnya 40Normalnya 40°°

Page 13: Kelainan Kongenital Ortopedi

- Dibawah 20- Dibawah 20ºº menujukkan calcaneus menujukkan calcaneus

tidak dapat mendongak (tilted up) ketidak dapat mendongak (tilted up) ke

posisi true dorsiflexi. posisi true dorsiflexi.

Kaki bisa kelihatannya dorsiflexi tapiKaki bisa kelihatannya dorsiflexi tapi

sebenarnya patah pada level mid tarsalsebenarnya patah pada level mid tarsal

menghasilkan keadaan menghasilkan keadaan “Rocker Bottom“Rocker Bottom

Foot”Foot”

Page 14: Kelainan Kongenital Ortopedi

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Tujuan :Tujuan :

1.1. Untuk mengoreksi deformitas sedini Untuk mengoreksi deformitas sedini mungkinmungkin

2.2. Untuk mengoreksi deformitas Untuk mengoreksi deformitas sesempurna mungkinsesempurna mungkin

3.3. Untuk mempertahankan posisi yang Untuk mempertahankan posisi yang sudah terkoreksi dan selesainya sudah terkoreksi dan selesainya pertumbuhan kaki.pertumbuhan kaki.

Page 15: Kelainan Kongenital Ortopedi

PenatalaksanaanPenatalaksanaan Konserfatif Konserfatif

Tipe flexible ; dimulai sejak bayi berusia 2 Tipe flexible ; dimulai sejak bayi berusia 2 - 3 hari dan dikoreksi berdasarkan urutan - 3 hari dan dikoreksi berdasarkan urutan adduksi forefoot, kemudian supinasi dan adduksi forefoot, kemudian supinasi dan akhirnya equines.akhirnya equines.Posisi yang diinginkan dipertahankan Posisi yang diinginkan dipertahankan dengan gips, dikoreksi setiap minggu dengan gips, dikoreksi setiap minggu selama 6 - 8 minggu dengan selama 6 - 8 minggu dengan menggunakan roentgen agar kaki tidak menggunakan roentgen agar kaki tidak over correctedover corrected

Page 16: Kelainan Kongenital Ortopedi

OperatifOperatifTipe rigid / resisten, dioperasi pada usia Tipe rigid / resisten, dioperasi pada usia 8 minggu :8 minggu :

Page 17: Kelainan Kongenital Ortopedi

1.1. Dimulai dengan pemanjangan tendoDimulai dengan pemanjangan tendo

achilesachiles

2. Bila masih ada equines dilanjutkan 2. Bila masih ada equines dilanjutkan

dengan posterior realease kapsuldengan posterior realease kapsul

sampai dengan ankle, kalau perlu kapsul sampai dengan ankle, kalau perlu kapsul talo calcanealtalo calcaneal

3. Varus dikoreksi dengan medial 3. Varus dikoreksi dengan medial

talonaviculare release dan cengtheningtalonaviculare release dan cengthening

tendo tibialis posterior. tendo tibialis posterior.

Talus yang bergeser ke medial harusTalus yang bergeser ke medial harus

dikoreksi dengan K-wiredikoreksi dengan K-wire

Page 18: Kelainan Kongenital Ortopedi

Pasca OperatifPasca Operatif

Pembidaian dilanjutkan, tapi proses Pembidaian dilanjutkan, tapi proses

moulding dilakukan tiap 3 – 4 bulan danmoulding dilakukan tiap 3 – 4 bulan dan

anak mulai jalan selanjutnya.anak mulai jalan selanjutnya.

Koreksi dengan Denis Browne Splint danKoreksi dengan Denis Browne Splint dan

ortosis yang memungkinkan berjalanortosis yang memungkinkan berjalan

dengan posisi eversidengan posisi eversi

Page 19: Kelainan Kongenital Ortopedi

Koreksi dengan Denis Browne Splint danKoreksi dengan Denis Browne Splint dan

ortosis yang memungkinkan berjalanortosis yang memungkinkan berjalan

dengan posisi eversidengan posisi eversi

Page 20: Kelainan Kongenital Ortopedi

Developmental Dysplasia of the Hip (DDH) / Developmental Dysplasia of the Hip (DDH) / Congenital Dislocation of the Hip (CDH)Congenital Dislocation of the Hip (CDH)

Epidemiologi :Epidemiologi :- Terjadi pada 4 – 10 Terjadi pada 4 – 10

kasus/1000 kelahiran hidupkasus/1000 kelahiran hidup- Terjadi 60% kasus pada Terjadi 60% kasus pada

anak pertamaanak pertama- Anak perempuan > laki-laki ; Anak perempuan > laki-laki ;

6 : 16 : 1- Meningkat pada presentasi Meningkat pada presentasi

sungsang dan cairan sungsang dan cairan ketuban sedikit ketuban sedikit (oligohydramnion)(oligohydramnion)

- Kiri lebih sering > kanan Kiri lebih sering > kanan (60%)(60%)Dapat juga bilateral (20%)Dapat juga bilateral (20%)

Page 21: Kelainan Kongenital Ortopedi

Pada bayi dengan posisi kedua tungkai ekstensi Pada bayi dengan posisi kedua tungkai ekstensi dan adduksi meningkatkan kejadian inidan adduksi meningkatkan kejadian ini

Kasus ini terkadang bersamaan dengan Kasus ini terkadang bersamaan dengan Torticolis , metatarsus adduktus sindroma Ehler Torticolis , metatarsus adduktus sindroma Ehler Danlos , Myelomeningocele arthrogryposisDanlos , Myelomeningocele arthrogryposis

Page 22: Kelainan Kongenital Ortopedi

PemeriksaanPemeriksaanTest OrtolaniTest Ortolani

Bayi pada posisi terlentang, lalu paha bayi Bayi pada posisi terlentang, lalu paha bayi

di abduksi dan ditarik ke atasdi abduksi dan ditarik ke atas

Page 23: Kelainan Kongenital Ortopedi

Test BarlowTest Barlow

Untuk mendeteksi sendi panggul dalam Untuk mendeteksi sendi panggul dalam

keadaan normal tetapi dapat terjadi dislokasikeadaan normal tetapi dapat terjadi dislokasiberkurangnya ROM abduksi sendiberkurangnya ROM abduksi sendi

panggulpanggul

Page 24: Kelainan Kongenital Ortopedi

Galleazi signGalleazi sign- Panjang paha dari sendi Panjang paha dari sendi

yang mengalami yang mengalami dislokasi atau tampak dislokasi atau tampak lebih pendek dari pada lebih pendek dari pada sisi sehat bila panggul sisi sehat bila panggul dalam flexi 90dalam flexi 90°°

- Trochanter mayor Trochanter mayor tampak lebih tinggi dan tampak lebih tinggi dan menonjol , Lordosis menonjol , Lordosis lumbal berlebihan lumbal berlebihan terutama pada CDH terutama pada CDH bilateralbilateral

Page 25: Kelainan Kongenital Ortopedi

Trendelenburg signTrendelenburg sign

Pada penderita CDH yang disertaiPada penderita CDH yang disertai

gangguan pertumbuhan sampai dengangangguan pertumbuhan sampai dengan

panggul biasanya disertai dengan kontrakturpanggul biasanya disertai dengan kontraktur

sendi panggul sisi kontralateral, sehinggasendi panggul sisi kontralateral, sehingga

tampak kemiringan dari sendi panggultampak kemiringan dari sendi panggul

(pelvic obliquity) dan panjang kedua tungkai(pelvic obliquity) dan panjang kedua tungkai

tidak samatidak sama

Page 26: Kelainan Kongenital Ortopedi

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang

RoentgenRoentgen- Bermanfaat setelah usia 4 – 6 minggu- Bermanfaat setelah usia 4 – 6 minggu- Index acetabular > 30- Index acetabular > 30°°- Shenton line terputus- Shenton line terputus- Metafisis femur bagian proximal terletak - Metafisis femur bagian proximal terletak sebagai lateral garis Perkins ( Head ofsebagai lateral garis Perkins ( Head of

Femur mengalami migrasi ke lateral danFemur mengalami migrasi ke lateral dan ke atas )ke atas )

Page 27: Kelainan Kongenital Ortopedi

- Ossifikasi head of Femur terlambat - Ossifikasi head of Femur terlambat (normalnya 6 – 12 bulan)(normalnya 6 – 12 bulan)

Centre edge (Wiberg) kurang dari 20Centre edge (Wiberg) kurang dari 20°° – – 2525°° subluxasi subluxasi

Page 28: Kelainan Kongenital Ortopedi

Arthrogram :Arthrogram :

Untuk mengetahui ada tidaknya kontriksi Untuk mengetahui ada tidaknya kontriksi

kapsul sendi oleh jepitan otot psoas yangkapsul sendi oleh jepitan otot psoas yang

mengakibatkan timbulnya mekanik sudutmengakibatkan timbulnya mekanik sudut

reduksi , dapat pula untuk mengetahuireduksi , dapat pula untuk mengetahui

konkruensi antara head femur dengankonkruensi antara head femur dengan

mankuk asetabulummankuk asetabulum

Page 29: Kelainan Kongenital Ortopedi

USGUSG

- Paling efektif untuk diagnosa CDH- Paling efektif untuk diagnosa CDH

dimana pusat osifikasi femur proximaldimana pusat osifikasi femur proximal

belum terjadi.belum terjadi.

- Dapat untuk diagnosa subluxasi sendi - Dapat untuk diagnosa subluxasi sendi

panggul dan konfirmasi hasil reduksipanggul dan konfirmasi hasil reduksi

dengan Paulic Harnessdengan Paulic Harness

Page 30: Kelainan Kongenital Ortopedi

Menegakkan DiagnosisMenegakkan Diagnosis Asimetri lipatan pahaAsimetri lipatan paha Uji Ortolani, Barlow dan Galeazzi +Uji Ortolani, Barlow dan Galeazzi + Asetabuler indeks 40Asetabuler indeks 40º atau lebih besarº atau lebih besar Disposisi lateral kaput femoris pada Disposisi lateral kaput femoris pada

radiogramradiogram Limitasi yang menetap dari gerakan sendi Limitasi yang menetap dari gerakan sendi

panggul dengan atau tanpa gambaran panggul dengan atau tanpa gambaran radiologik yang abnormalradiologik yang abnormal

Kombinasi dari yang diatasKombinasi dari yang diatas

Page 31: Kelainan Kongenital Ortopedi

PengobatanPengobatanPengobatan umumnya hanya dengan Pengobatan umumnya hanya dengan

memasang bidai untuk mempertahankanmemasang bidai untuk mempertahankan

sendi panggul dalam posisinyasendi panggul dalam posisinya

Page 32: Kelainan Kongenital Ortopedi

Legg Calve PerthesLegg Calve Perthes

DefinisiDefinisiAvascular necrosis pada caput femoris yang khasAvascular necrosis pada caput femoris yang khaspada anak dan bisa sembuh sendiri.pada anak dan bisa sembuh sendiri.

Epidemiologi Epidemiologi - Anak laki-laki > permpuan ; 4 : 1Anak laki-laki > permpuan ; 4 : 1- Terjadi pada usia 2 – 13 tahun ( terbanyak usia Terjadi pada usia 2 – 13 tahun ( terbanyak usia

6 tahun ) 6 tahun ) - 10% - 12% bilateral10% - 12% bilateral

Page 33: Kelainan Kongenital Ortopedi

PatofisiologiPatofisiologi

Etiologinya multifaktorialEtiologinya multifaktorial Mulai pada usia 4 bulan pada kaput Mulai pada usia 4 bulan pada kaput

femoris mendapat suplai darah dari :femoris mendapat suplai darah dari :- Metafisial vessel yang menembus epifisial Metafisial vessel yang menembus epifisial

plateplate- Lateral epifisial vessel berjalan di Lateral epifisial vessel berjalan di

retinokularetinokula- Yang kecil di ligamentum teresYang kecil di ligamentum teres

Page 34: Kelainan Kongenital Ortopedi

Suplai dari metafisial vessel menurun Suplai dari metafisial vessel menurun

bertahap usia 4 tahun dan berhenti usia 7bertahap usia 4 tahun dan berhenti usia 7

tahun tetapi suplai dari cabang.tahun tetapi suplai dari cabang.

Ligamentum teres mulai berkembangLigamentum teres mulai berkembang

usia 4 – 7 tahun suplai darah untuk kaputusia 4 – 7 tahun suplai darah untuk kaput

femoris tergantung dari suplai lateral femoris tergantung dari suplai lateral

epifise vessel.epifise vessel.

Page 35: Kelainan Kongenital Ortopedi

Jika peningkatan tekanan maka aliran arteri Jika peningkatan tekanan maka aliran arteri menrun yang menyebabkan aliran venamenrun yang menyebabkan aliran venamengalami stasis dan mengakibatkanmengalami stasis dan mengakibatkantekanan intra osseus meningkat tekanan intra osseus meningkat terjadi terjadiIskemi Iskemi pathologis : pathologis :- Avase nekrosisAvase nekrosis- ResorpsiResorpsi- reparatifreparatif

Page 36: Kelainan Kongenital Ortopedi

Gejala KlinisGejala Klinis

Anamnesa :Anamnesa : nyeri menjalar ke lutut dan nyeri menjalar ke lutut dan

anteromedial aspek dari paha, keluhananteromedial aspek dari paha, keluhan

bertambah bila aktifitas dan berkurang bilabertambah bila aktifitas dan berkurang bila

istirahat.istirahat.

Sering didahului traumaSering didahului trauma

Page 37: Kelainan Kongenital Ortopedi

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

LookLook :: Timpang, shortening minimal Timpang, shortening minimal

FeelFeel :: Atrofi otot paha, kontraktur Atrofi otot paha, kontraktur

adduksiadduksi

MoveMove :: Pergerakan kaki yang timpang Pergerakan kaki yang timpang

terbatasterbatas

Page 38: Kelainan Kongenital Ortopedi

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang

RoentgenRoentgen- Grup IGrup I : Subarticular kolaps / fragmentasi : Subarticular kolaps / fragmentasi

kaput femurkaput femur- Grup IIGrup II : Kistik metafise: Kistik metafise- Grup IIIGrup III : Densitas epifise meningkat, neck: Densitas epifise meningkat, neck

femur melebarfemur melebar- Grup IVGrup IV : Kaput femur melebar dan: Kaput femur melebar dan

mushroomingmushrooming

Page 39: Kelainan Kongenital Ortopedi

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Tujuan :Tujuan :- Agar kaput femur dan collum femur serta Agar kaput femur dan collum femur serta

acetabulum normalacetabulum normal- Sendi panggul kongruen dan mobilitas Sendi panggul kongruen dan mobilitas

penuhpenuh- Mencegah degenaratif arthritisMencegah degenaratif arthritis

Page 40: Kelainan Kongenital Ortopedi

Grup IGrup I : Konservatif: Konservatif

Grup II – IIIGrup II – III : Konservatif dengan: Konservatif dengan

pemasangan castpemasangan cast

Grup IVGrup IV : Operatif bisa dengan: Operatif bisa dengan

inominate osteotomy atauinominate osteotomy atau

femoral osteotomy ataufemoral osteotomy atau

kombinasi kombinasi

Page 41: Kelainan Kongenital Ortopedi

Osteogenesis Imperfekta Osteogenesis Imperfekta (Fragilitas Osseum)(Fragilitas Osseum)

Definisi Definisi

Kelainan jaringan ikat dan tulang yang Kelainan jaringan ikat dan tulang yang bersifat herediter dengan gangguan bersifat herediter dengan gangguan maturitas kolagen, sehingga osteoblas maturitas kolagen, sehingga osteoblas tidak mampu untuk berdiferensiasitidak mampu untuk berdiferensiasi

Insidensnya 1 dari 20000 – 60000 Insidensnya 1 dari 20000 – 60000 kelahirankelahiran

Page 42: Kelainan Kongenital Ortopedi

Manifestasi KlinisManifestasi Klinis Kerapuhan tulangKerapuhan tulang Kelemahan persendianKelemahan persendian Kerapuhan pembuluh darahKerapuhan pembuluh darah Sklera biruSklera biru Gangguan kulitGangguan kulit

Page 43: Kelainan Kongenital Ortopedi

TipeTipe

Tipe I ( autosomal dominant )Tipe I ( autosomal dominant ) Tipe II ( new dominant mutations )Tipe II ( new dominant mutations ) Tipe III ( some gene mutations , some Tipe III ( some gene mutations , some

recessive )recessive ) Tipe IV ( autosomal recessive )Tipe IV ( autosomal recessive )

Page 44: Kelainan Kongenital Ortopedi

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan PenunjangPada foto roentgen terlihat penipisan Pada foto roentgen terlihat penipisan

korteks tulang, diafisis tulang mengecil korteks tulang, diafisis tulang mengecil

tetapi ujung epifisis melebartetapi ujung epifisis melebar

Page 45: Kelainan Kongenital Ortopedi

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

1.1. Merawat bayi secara seksama sehingga Merawat bayi secara seksama sehingga komplikasi fraktur yang lebih lanjut dapat komplikasi fraktur yang lebih lanjut dapat dicegahdicegah

2.2. Mencegah deformitas yang tidak perlu Mencegah deformitas yang tidak perlu terjadi melalui penggunaan bidaiterjadi melalui penggunaan bidai

3.3. Mobilisasi untuk mencegah terjadinya Mobilisasi untuk mencegah terjadinya osteoporosisosteoporosis

4.4. Koreksi deformitas jika perlu dilakukan Koreksi deformitas jika perlu dilakukan osteotomi dan fiksasi internaosteotomi dan fiksasi interna

Page 46: Kelainan Kongenital Ortopedi

SindaktiliSindaktili

DefinisiDefinisi

Merupakan kelainan bawaan yang Merupakan kelainan bawaan yang

ditemukan pada jari tangan, dimana jari-jariditemukan pada jari tangan, dimana jari-jari

tidak terpisah dan bersatu dengan yang lain.tidak terpisah dan bersatu dengan yang lain.

Dapat terjadi satu, dua atau lebih hubunganDapat terjadi satu, dua atau lebih hubungan

pada jari-jaripada jari-jari

Page 47: Kelainan Kongenital Ortopedi

Hubungan pada jari-jari dapat terjadi hanyaHubungan pada jari-jari dapat terjadi hanya

pada kulit dan jaringan lunak saja, dapatpada kulit dan jaringan lunak saja, dapat

pula hubungan tulang dengan tulangpula hubungan tulang dengan tulang

Page 48: Kelainan Kongenital Ortopedi

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Tindakan operasi dengan memisahkan jari-Tindakan operasi dengan memisahkan jari-

jari yang kemungkinan diperlukan skin graft.jari yang kemungkinan diperlukan skin graft.

Page 49: Kelainan Kongenital Ortopedi

POLIDAKTILIPOLIDAKTILI Terjadinya duplikasi jari-jari tangan Terjadinya duplikasi jari-jari tangan

melebihi dari biasanya.melebihi dari biasanya. Kelainan dapat berupa duplikasi jaringanKelainan dapat berupa duplikasi jaringan

lunak sampai duplikasi yang disertai lunak sampai duplikasi yang disertai dengan metakarpal dan phalangs.dengan metakarpal dan phalangs.

Hubungan pada jari tangan daerahHubungan pada jari tangan daerah

metakarpal dapat mempunyai sendi /metakarpal dapat mempunyai sendi /

tanpa sendi tanpa sendi

Page 50: Kelainan Kongenital Ortopedi

PenatalaksanaanPenatalaksanaan Eksisi, kadangkala diperlukan transfer Eksisi, kadangkala diperlukan transfer

tendo dari jari yang berlebih.tendo dari jari yang berlebih.

Tindakan ini dilakukan setelah anak berusiaTindakan ini dilakukan setelah anak berusia

beberapa tahun dan sebaiknya sebelumbeberapa tahun dan sebaiknya sebelum

sekolah.sekolah.

Page 51: Kelainan Kongenital Ortopedi

Radial ClubhandRadial Clubhand

Kelainan berupa hipoplasia atau aplasia Kelainan berupa hipoplasia atau aplasia

radius, skafoid, trapesium, metakarpal I danradius, skafoid, trapesium, metakarpal I dan

terbentuknya ibu jari serta struktur lainterbentuknya ibu jari serta struktur lain

seperti otot, saraf dan pembuluh darah.seperti otot, saraf dan pembuluh darah.

Page 52: Kelainan Kongenital Ortopedi

Gambaran KlinisGambaran KlinisTerlihat ujung jari deviasi ke arah radial, Terlihat ujung jari deviasi ke arah radial,

ulna terlihat lebih pendek dan biasanya ulna terlihat lebih pendek dan biasanya

melengkung.melengkung.

Page 53: Kelainan Kongenital Ortopedi
Page 54: Kelainan Kongenital Ortopedi

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan PenunjangRoentgenRoentgenDitemukan aplasia atau hipoplasia dari Ditemukan aplasia atau hipoplasia dari radius disertai dengan hilangnya jari Iradius disertai dengan hilangnya jari I

Page 55: Kelainan Kongenital Ortopedi

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Bayi Bayi dilakukan manipulasi serta dilakukan manipulasi serta pemasangan bidaipemasangan bidai

Sebelum usia 3 tahun dilakukan koreksi Sebelum usia 3 tahun dilakukan koreksi jaringan lunak serta sentralisasi dan jaringan lunak serta sentralisasi dan stabilisasi tulang karpalstabilisasi tulang karpal

Koreksi permanen dapat dilakukan dengan Koreksi permanen dapat dilakukan dengan polisasi jari kedua untuk memberi fungsi polisasi jari kedua untuk memberi fungsi maksimal pada tangan.maksimal pada tangan.

Page 56: Kelainan Kongenital Ortopedi

??

Page 57: Kelainan Kongenital Ortopedi

TERIMA TERIMA KASIHKASIH

@drian_P@drian_P