Kelainan Bawaan Di Bidang THT

54
Kelainan bawaan di bidang THT Nanang M

description

tht

Transcript of Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Page 1: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Kelainan bawaan di bidang THT

Nanang M

Page 2: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

GANGGUAN KOMUNIKASI

GANGGUAN DI PEKERJAAN, PENDIDIKAN, HUBUNGAN SOSIAL & KELUARGA

DEPRESI

BAYI TULI

GANGGUAN PERKEMBANGAN BICARA

“BISU”

GANGGUAN PENDENGARAN

Page 3: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Tuli kongenital

• Hidden/invisible/silent handicap– Diketahui karena gangguan

perkembangan bicara (umur 2 – 3 tahun)

• Serious disability– Gangguan komunikasi – tidak bisa

bicara gangguan intelektual, emosional dan sosial

Page 4: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Perlu intervensi dini (habilitasi): 6 bulan – 1 tahun

Diagnosa pasti Alat Bantu Dengar + AVT

Umur 0 – 3 tahun, masa kritis perkembangan bicara

Page 5: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

JOINT COMMITTEE ON INFANT HEARING (JCIH) TAHUN 2000

Universal Neonatal Hearing Screening Semua bayi discreening – 3 bulan evaluasi 6 bulan diintervensi (Early hearing detection & intervention with integrated interdisciplinary state and national system of universal newborn hearing screening, evaluation and family-centered intervention)

Page 6: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Penyebab Tuli Kongenital• HAMIL TRISEMESTER IHAMIL TRISEMESTER I

RUBELARUBELA

MORBILIMORBILI

DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS

NEFRITISNEFRITIS

TOKSEMIATOKSEMIA

VIRUS YANG LAINVIRUS YANG LAIN

Page 7: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• OBAT-OBATANOBAT-OBATAN::

– SALISILAT, KININESALISILAT, KININE

– TALIDOMIDTALIDOMID

– STREPTOMISINSTREPTOMISIN

– JAMU JAMU (abortus provokatus)(abortus provokatus)

Page 8: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• PERIODE POST NATAL

1.1. GENETIK (keturunan)GENETIK (keturunan)• “ “FAMILIAR PERCEPTION DEAFNESS”FAMILIAR PERCEPTION DEAFNESS”

2. NON GENETIK 2. NON GENETIK • PADA ANAK – ANAK :PADA ANAK – ANAK :

– a.a. MENINGITIS, ENSEFALITISMENINGITIS, ENSEFALITIS

– b.b. MORBILI, VARISELA, PAROTITIS EPID MORBILI, VARISELA, PAROTITIS EPID (MUMPS), INFLUENZA, SKARLATINA TIPUS, PNEMONIA, (MUMPS), INFLUENZA, SKARLATINA TIPUS, PNEMONIA, PARTUSIS, DIFTERI, DEMAM TAK TAHU SEBABNYA.PARTUSIS, DIFTERI, DEMAM TAK TAHU SEBABNYA.

– c.c. OBAT-OBAT OTOTOKSIK PADA ANAK-OBAT-OBAT OTOTOKSIK PADA ANAK-ANAK.ANAK.

Page 9: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• PERIODE PERINATAL

FORSEPSFORSEPSVAKUM EKSTRAKTORVAKUM EKSTRAKTORLETAK BAYI ABNORMALLETAK BAYI ABNORMALPARTUS LAMAPARTUS LAMATOKSEMIA GRAVIDARUMTOKSEMIA GRAVIDARUMPREMATURPREMATURPENYAKIT HEMOLOTIKPENYAKIT HEMOLOTIKKERN IKTERUSKERN IKTERUS

Page 10: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Mikrotia dan Atresia Meatus

• Mikrotia : daun telinga terbentuk kecilAtresia meatus: meatus eksternus tidak terbentuk

gangguan pendengaran dan komunikasi

Page 11: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Penyebab

• Kelainan bawaan• Embriopatia karena - infeksi intra uteri a. Rubella b. Sifilis - Trauma iskemi - Obat: Thalidomite

Page 12: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Diagnosis mikrotiaBedasar pemeriksaan daun telinga

KlasifikasiGrade 1. Daun telinga terbentuk, dengan letak berubah atau ada tambahanGrade II Helix rudimenter sedangkan lobulus normalGrade IIIDaun telinga terbentuk aneh atau tak lengkap

Page 14: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Klasifikasi atresia kongenitalKlas I

a. Auris media normal b.Foramen ovale dan stapes normal c.Foramen ovale tidak tertutup saraf fasialis

Klas II a.Auris media kecil, ventilasi baik b.Stapes fiksasi, aplasia foramen ovalec.Foramen ovale tidak tertutup N Fasialis

KlasIII. a. Auris media hipoplasia, tak ventilasi b.Foramen ovale tertutup saraf fasiali c.Tegmen letak rendah, auris media sempit

Page 15: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Aurikula terbentuk paling awal• Malformasi aurikula malformasi telinga

tengah, mastoid, N VII.• Aurikula normal + atresia meatus

perkembangan abnormal pd mgg ke 28 (telinga tengah dan osikulae sudah terbentuk)

Page 16: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

TERAPI

A. Non bedah Tujuan : a.Menilai rangkaian pendengaran BERA ( Brain Evoked Response Audiometry ). menilai rangkaian pendengaran telinga dalam sampai ke otak

Page 17: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Memperbaiki pendengarana. Atresia meatus bilateral Alat bantu dengar konduksi tulang

b.Atresia unilateral dengan telinga normal Alat bantu dengar konduksi udara

Page 18: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• B.Bedah a.Mikrotia dan atresia meatus eksternus unilateral Pembedahan yang sifat elektif

b.Mikrotia dan atresia bilateral dilakukan operasi usia 5 tahun, menunggu proses pneumatisasi mastoid lengkap

Page 19: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

KiSTA PREAURIKULARIS• Sinonim : Fistel / sinus preaurikularis• kelainan bawaan, terletak didepan telinga• Pria dan wanita dengan frekensi sama dan

tidak ada predileksi suku• Fistel dilapisi epitel skuamosa• Improper fusion of the 1st and 2nd branchial

arches• 20 % kasus: bilateral

Page 20: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Fistula preaurikularis biasanya asimtomatis • Ostium tertutup akibat infeksi deskwamasi

epitel menumpuk• Gejala awal : bengkak,nyeri dan hiperemi• Antibiotik tepat :dapat cegah terjadinya abses

Page 21: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Bila timbul abses dilakukan insisi• Infeksi berulang : dianjurkan eksisi fistel

Page 22: Kelainan Bawaan Di Bidang THT
Page 23: Kelainan Bawaan Di Bidang THT
Page 24: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Kelainan bawaan pada hidungAtresia koana• 50% : terjadi bilateral• 29 % : bony,71% : mix bony – membranous,

10% membran• Pria: wanita = 1:2, Autosomal resesif• Kegagalan pemisahan membran

buccopharyngeal pd kehamilan 6-8 minggu(45 hari).

Page 25: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Bilateral: siklik apneu membaik saat menangis / napas lewat mulut

• Neonatus ---2 – 6 mgg: obligate nasal breather Neonatal respiratory distressdpt menyebabkan kematian bayi

• Unilateral gx timbul pd usia >> sp anak-anak rinore unilateral kronis, hidung buntu dan / anosmia

Page 26: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• 20% - 50% berhubungan Dg kelainan lain:– CHARGE:

• Colobama, Heart anomali, choanal Atresia, Retardation – development delay, Genital anomali, Ear anomali

Page 27: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Diagnosis: • sonde no. 5 atau 6 tidak dapat masuk 5-6 cm

ke nasofaring• cermin ditempatkan didepan hidung tdk

berembun. • Endoscopy• Ct scan

Page 28: Kelainan Bawaan Di Bidang THT
Page 29: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Terapi• Bilateral: pasang oral airway / Mc Govern

nipple . Orogastric tube feeding• Bilateral Atresia repair segera• Bedah: Standart protokol (-)

– Transnasal: dg endoscopic / blind trans nasal menggunakan kuret , microdebrider, bedah laser.

• Komplikasi: perforasi atap koana/ basis kranii.

Page 30: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Transpalatal: terutama atresia bilateral. Kerugian: impaired palatal growth (palatum menyempit), aman bila usia > 5 th.

• Pasang stent post op 6 – 8 mgg

Page 31: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Stent post operasi

Page 32: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Kelainan bawaan pada laringLARINGOMALASIA• Malasia : perlunakan

• Laring masih lunak, belum keras

• Insidens : bayi, sejak lahir biasanya mulai tampak umur ½ - 1 bulan

• Etiologi: gangguan pertumbuhan atau

pembentukan tulang rawan belum sempurna

Page 33: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Gejala :- Sesak nafas / stridor inspiratoir- Retraksi- Suara normal (tidak parau)- Pectus Excavatus

• Pemeriksaan endoskopi :- epiglotis menguncup (omega shape) - aritenoid prominence

Page 34: Kelainan Bawaan Di Bidang THT
Page 35: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Terapi :

- tidak perlu tindakan khusus - menangis, sesak akan (perlu dicegah) - cegah batuk-pilek terlalu lama- Sesak nafas : tergantung berat-ringan malasia- Trakeotomi : bila sesak hebat- Pembedahan dengan laser- Bila tak ada komplikasi atau kelainan

kongenital lain, biasanya sembuh sendiri sesudah umur 1-2 th

Page 36: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

CONGENITAL LARYNGEAL WEBS• Akibat kegagalan rekanalisasi laring secara

lengkap saat embrio• Ddapat terjadi pada semua level larynx, paling

sering di anterior glottis. • Bila webg parah, sering bersamaan dg stenosis

subglotis. • atresia total larynx : jarang perlu

tracheotomy segera

Page 37: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Gejala paling sering : tangisan abnormal dan stridor.

• diagnosis : dg endoscopy. • Web kecil dan tipis: incisi sederhana.• Web lebih parah: eksisi dg pendekatan

laryngofissure, pasang stent.

Page 38: Kelainan Bawaan Di Bidang THT
Page 39: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Laryngeal Cleft:• Jarang• Fusi irreguler & incomplete septum

laryngotracheal fistula / cleft

• Gx segera stlh lahir: – cyanosis bila minum – Stridor – Tangis abnormal – Pneumonia

Page 40: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Pada umumnya: fatal (aspirasi)• kecuali segera di terapi scr tepat • Dx:

– Direct Laringoskopi– MRI

Page 41: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Normal tipe I tipe II tipe III

Page 42: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

TERAPI

• Tipe I: bedah endoskopi• Tipe II dan III:

– lateral faringotomi – laringofisure

Page 43: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Atresia Laring• Kegagalan rekanalisasi laring stlh fusi epitelial

yg normal pd akhir bln ke 3 kehamilan• Bisa di supraglottic, glottic atau subglottic• Atresia lengkap Afonia • Atresia parsial parau stridor • Tx:

– tracheostomi segera – reseksi parsial

Page 44: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

Sumbing palatum atau cleft palate• sumbing palatum atau cleft palate (CP)

Salah satu penyebab gangguan telinga tengah • 75 % - 95 % sumbing palatum abnormalitas

membran timpani + gangguan pendengaran50% sumbing palatum gangguan pendengaran signifikan.Kelainan ↑ dg usia.

Page 45: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• sumbing palatum disfungsi otot gangguan proses pembukaan tuba Eustachius

• sumbing palatum:– aponeurosis (-) atau hampir (-)– arah serabut otot longitudinal, berinsersi ke tepi

posterior palatum durum– ganggu fungsi otot palatum molle – ganggu efektivitas pembukaan tuba Eustachius – fungsi ventilasi tuba Eustachius terganggu– velopharyngeal Insufficiency bindeng,

regurgitasi makanan

Page 46: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Periode kritis terjadinya sumbing palatum : usia kehamilan 4 – 6 minggu

• Kegagalan fusi prominensia nasal medialis dengan prominensia maksilaris sumbing bibir

• kegagalan fusi prosesus palatina lateralis sumbing palatum.

Page 47: Kelainan Bawaan Di Bidang THT
Page 48: Kelainan Bawaan Di Bidang THT
Page 49: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

ETIOLOGI

• Interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan :

• paparan alkohol • rokok pada ibu hamil,• defisiensi asam folat,• fenitoin, derivat asam retinoid, • diabetes mellitus dalam kehamilan

Page 50: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Kondisi genetis yang terkait:– sindroma Treacher Collins (5q32-q33.1), – sindroma Klippel Feil ( 8q24.12), – sindroma Van der Woude (1q32-q41) – aberasi kromosom termasuk keadaan

trisomi seperti pada sindroma Down

Page 51: Kelainan Bawaan Di Bidang THT
Page 52: Kelainan Bawaan Di Bidang THT
Page 53: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

TERAPI• Repair operatif• Primary lip repair : 3 bln• Tip rhinoplasty : 3 bln• Timpanostomy tube : 3 bln• Palatoplasty: 9-18 bln• Speech evaluation : 3-4 th• VPI evaluation and repair (k p) : 4- 6 th

Page 54: Kelainan Bawaan Di Bidang THT

• Repair agresif dan dini: abnormal midfacial growth

• Penundaan palatal clossure: significant speech disorder

• Alternatif: tutup soft palate, hard palate di tunggu usia 4-5 th (pasang obturator)