KEL 7-AIR TANAH

26
Disusun oleh: 1. Talista Anasagi (P1337434114017) 2. Dhita Ariefta P (P1337434114021) 3. Fita Dwi (P1337434114027) 4. Damara Desiyanti (P1337434114036) Kelompok 7 Reguler A Semester III Analis Kesehatan AIR TANAH

description

ppt

Transcript of KEL 7-AIR TANAH

Page 1: KEL 7-AIR TANAH

Disusun oleh:1. Talista Anasagi (P1337434114017)2. Dhita Ariefta P (P1337434114021)3. Fita Dwi (P1337434114027)4. Damara Desiyanti (P1337434114036)

Kelompok 7Reguler A Semester III

Analis Kesehatan

AIR TANAH

Page 2: KEL 7-AIR TANAH

Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10, Pasal 12 ayat (3), Pasal 13 ayat (5), Pasal 37 ayat (3), Pasal 57 ayat (3), Pasal 58 ayat (2), Pasal 60, Pasal 69, dan Pasal 76 Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Air Tanah.

Peraturan Perundangan TerkaitPasal 5 ayat (2) Undang–Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945; Undang–Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber

Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 4377.

PENDAHULUAN

Page 3: KEL 7-AIR TANAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH

PENGERTIAN AIR TANAH:

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.(pasal 1 ayat 1)

Cekungan Air Tanah (CAT) adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung.(pasal 1 ayat 3)

Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan. (UU NO 7 TH 2004 PASAL 37 )

Page 4: KEL 7-AIR TANAH

Konservasi air tanah adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi air tanah agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.(PP RI No.43 th 2008 ttg Air Tanah pasal 1)

KONSERVASI AIR TANAH

Page 5: KEL 7-AIR TANAH

Balai Konservasi Air Tanah merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Geologi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan.

Balai Konservasi Air Tanah menyelenggarakan fungsi:a. penyusunan rencana dan anggaran, serta

pelaksanaanb. kerja sarna dan penielolaan informasi;c. pelaksanaan pemantauan kondisi air tanah;d. pelaksanaan penanggulangan dampak pengambilan

air tanah;

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI KONSERVASI AIR TANAH

Page 6: KEL 7-AIR TANAH

e. penyiapan bahan rekomendasi teknis pemanfaatan aIr tanah dan penanggulangan dampak pengambilan air tanah;

f. pelaksanaan pengembangan teknologi konservasi air tanah;g. pengelolaan sarana dan prasarana teknis;h. pelaksanaan evaluasi konservasi air tanah; dani. pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan

rumah tangga.

Balai Konservasi Air Tanah terdiri atas:j. Subbagian Tata Usaha;k. Seksi Pemantauan dan Penanggulangan;l. Seksi Pengembangan Teknologi Konservasi; danm. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 7: KEL 7-AIR TANAH

Pengelolaan air tanah adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, mengevaluasi penyelenggaraan konservasi air tanah, pendayagunaan air tanah, dan pengendalian daya rusak air tanah. (PP RI No.43 th 2008 ttg Air Tanah pasal 7)

Pengelolaan air tanah didasarkan pada cekungan air tanah (Pasal 12 ayat (2) UU No. 7 / 2004).

PENGELOLAAN AIR TANAH

Page 8: KEL 7-AIR TANAH

PP RI No.43 th 2008 ttg Air TanahPasal 45Pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan cara:a. mencegah pencemaran air tanah;b. menanggulangi pencemaran air tanah; dan/atauc. memulihkan kualitas air tanah yang telah tercemar.Pasal 46Untuk menghindari pencemaran air tanah, pengguna air tanah harus menutup setiap sumur bor atau sumur gali yang kualitas air tanahnya telah tercemar.

Page 9: KEL 7-AIR TANAH

Strategi pelaksanaan pengelolaan air tanah disusun berdasarkan data dan informasi mengenai:

a. potensi air tanah dan karakteristik hidrogeologis cekungan air tanah yang bersangkutan;

b. proyeksi kebutuhan air untuk berbagai keperluan pada cekungan air tanah yang bersangkutan; dan

c. perubahan kondisi dan lingkungan air tanah.

Strategi pelaksanaan pengelolaan air tanah memuat:a. tujuan dan sasaran pengelolaan air tanah pada cekungan air

tanah yang bersangkutan;b. skenario yang dipilih untuk mencapai tujuan dan sasaran

pengelolaan air tanah;c. dasar pertimbangan yang digunakan dalam memilih dan

menetapkan skenario sebagaimana dimaksud pada huruf b;d. tindakan atau langkah-langkah operasional untuk

melaksanakan skenario pengelolaan air tanah.

STRATEGI PENGELOLAAN AIR TANAH

Page 10: KEL 7-AIR TANAH

Pengelolaan Air Tanah didasarkan pada asas-asas: a. Kelestarian; b. Keseimbangan; c. Kemanfaatan umum; d. Keterpaduan dan keserasian; e. Keadilan; f. Kemandirian; g. Transparansi dan akuntabilitas.

Pengelolaan Air Tanah bertujuan untuk mewujudkan kelestarian, kesinambungan ketersediaan dan kemanfaatan air tanah yang berkelanjutan.

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

Page 11: KEL 7-AIR TANAH

Untuk memulihkan kondisi dan lingkungan air tanah pada zona kritis dan zona rusak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (3) huruf c dilakukan dengan cara:a. melarang pengambilan air tanah baru dan

mengurangi secara bertahap pengambilan air tanah baru pada zona kritis air tanah;

b. melarang pengambilan air tanah pada zona rusak air tanah; dan

c. menciptakan imbuhan buatan.

Page 12: KEL 7-AIR TANAH

Gubernur memiliki wewenang dan tanggung jawab atas pengelolaan air tanah di wilayah CAT. Kewenangan Gubernur dalam pengelolaan air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat, meliputi:

a. Menyusun dan menetapkan strategi pelaksanaan dan rencana pengelolaan air tanah;

b. Melaksanakan inventarisasi, mengelola dan menyediakan informasi air tanah;

c. Menetapkan zona konservasi dan zona pemanfaatan air tanah;

d. Menetapkan jaringan sumur pantau;

Page 13: KEL 7-AIR TANAH

e. Menetapkan kawasan lindung air tanah; f. Menetapkan potensi, peruntukan, urutan prioritas peruntukan dan alokasi penggunaan air tanah; g. Pemberian rekomendasi teknis atas izin pemakaian air tanah atau izin pengusahaan air tanah; h. Menyelenggarakan pendayagunaan air tanah; i. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pengelolaan air tanah; j. Menyelenggarakan pengendalian daya rusak air; k. Melakukan pemberdayaan, pengendalian dan pengawasan pemakaian dan pengusahaan air tanah.

Page 14: KEL 7-AIR TANAH

Penghematan penggunaan air tanah oleh pengguna air tanah dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:a. menggunakan air tanah secara efektif dan efisien

untuk berbagai macam kebutuhan;b. mengurangi penggunaan air tanah;c. menggunakan kembali air tanah;d. mendaur ulang air tanah;e. mengambil air tanah sesuai dengan kebutuhan;f. menggunakan air tanah sebagai alternatif terakhir;g. mengembangkan dan menerapkan teknologi hemat

air;h. memberikan insentif bagi pelaku penghematan air

tanah;dan/atau

i. memberikan disinsentif bagi pelaku pemborosan air tanah.

PERATURAN MENTERI ESDM NO.15 TAHUN 2012 TENTANG PENGHEMATAN

PENGGUNAAN AIR TANAH 

Page 15: KEL 7-AIR TANAH

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 3261 K/40/MEM/2011

TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEPADA KEPALA BADAN

GEOLOGI DALAM PEMBERIAN REKOMENDASI TEKNIS UNTUK PENERBITAN IZIN PEMAKAIAN AIR TANAH DAN IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH PADA CEKUNGANAIR TANAH LINTAS PROVINSI DAN CEKUNGAN AIR TANAH

LINTAS NEGARA

Page 16: KEL 7-AIR TANAH

KESATU: Melimpahkan wewenang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kepada Kepala Badan Geologi untuk dan atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam pemberian rekomendasi teknis untuk penerbitan izin pemakaian air tanah dan izin pengusahaan air tanah pada cekungan air tanah lintas provinsi dan cekungan air tanah Hntas negara. KEDUA: Dalam pemberian rekomendasi teknis, Kepala Badan Geologi wajib memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan. KETIGA:Kepala Badan Geologi wajib menyampaikan laporan tertulis secara berkala setiap 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengenai pelaksanaan dalam pemberian rekomendasi teknis. KEEMPAT:Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Deserber 2011

Page 17: KEL 7-AIR TANAH

Hak guna pakai air dari pemanfaatan air tanah diperoleh tanpa izin apabila untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagi perseorangan dan pertanian rakyat.

Hak guna pakai air dari pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagi perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan sebagai berikut:

a. penggunaan air tanah dari sumur bor berdiameter kurang dari 2 (dua) inci (kurang dari 5 cm);

b. penggunaan air tanah dengan menggunakan tenaga manusia dari sumur gali; atau

c. penggunaan air tanah kurang dari 100 m3/bulan per kepala keluarga dengan tidak menggunakan sistem distribusi terpusat.

HAK GUNA AIR TANAHPASAL 55

Page 18: KEL 7-AIR TANAH

Hak guna pakai air dari pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan pertanian rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan sebagai berikut:

a. sumur diletakkan di areal pertanian yang jauh dari pemukiman;

b. pemakaian tidak lebih dari 2 (dua) liter per detik per kepala keluarga dalam hal air permukaan tidak mencukupi; dan

c. debit pengambilan air tanah tidak mengganggu kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat setempat.

Page 19: KEL 7-AIR TANAH

Kebijakan teknis pengelolaan air tanah nasional yang disusun dan ditetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengacu pada kebijakan nasional sumber daya air.

Kebijakan teknis pengelolaan air tanah provinsi yang disusun dan ditetapkan gubernur dengan mengacu pada kebijakan teknis pengelolaan air tanah nasional dan berpedoman pada kebijakan pengelolaan sumber daya air provinsi.

Kebijakan teknis pengelolaan air tanah kabupaten/kota yang disusun dan ditetapkan bupati/walikota dengan mengacu pada kebijakan teknis pengelolaan air tanah provinsi dan berpedoman pada kebijakan pengelolaan sumber daya air kabupaten/kota.

PERATURAN MENTERI ESDM NO. 15 TAHUN 2012

Page 20: KEL 7-AIR TANAH

Pengaturan air tanah pada suatu cekungan air tanah secara utuh mencakup daerah imbuhan dan luahan air tanah. Pengaturan yang dilakukan pada setiap zona konservasi air tanah sesuai dengan tingkat kerusakan air tanahnya, meliputi :1. Pengaturan batasan kedalaman penyadapan air tanah.2. Pengaturan jumlah pengambilan dan pemanfaatan air

tanah.3. Pengaturan peruntukan pemanfaatan air tanah

Untuk mendukung kegiatan di atas maka dibutuhkan pemberdayaan, pengendalian, dan pengawasan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, dan peran serta masyarakat.

PEMBERDAYAAN, PENGENDALIAN, DAN

PENGAWASAN

Page 21: KEL 7-AIR TANAH

SANKSI

Dalam pengelolaan air tanah, terdapat 2 (dua) jenis sanksi, yaitu:

(i) sanksi pidana sesuai dengan UU No 7/2004, dan(ii) sanksi administrasi. Sanksi pidana dikenakan

sesuai ketentuan Pasal  94, Pasal 95 dan Pasal 96.

Rangkuman tentang sanksi pidana dapat dilihat pada Tabel berikut:

Page 22: KEL 7-AIR TANAH
Page 23: KEL 7-AIR TANAH
Page 24: KEL 7-AIR TANAH
Page 25: KEL 7-AIR TANAH
Page 26: KEL 7-AIR TANAH

SekianDanTerima kasih.Semoga bermanfaat.

Thanks for your attention.

BYE BYE