Kel 6 Obat Jamur

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah jamur adalah anggota kelompok besar eukariotik organisme yang meliputi mikroorganisme seperti ragi dan jamur, serta lebih akrab jamur.Kadang disebut juga Fungi yang diklasifikasikan sebagai sebuah kerajaan yang terpisah dari tanaman, hewan dan bakteri.Salah satu perbedaan utama adalah bahwa sel-sel jamur memiliki dinding sel yang mengandung kitin, tidak seperti dinding sel tumbuhan, yang mengandung selulosa.Ini dan perbedaan lainnya menunjukkan bahwa jamur membentuk kelompok satu organisme yang terkait, bernama Eumycota (benar jamur atau Eumycetes), yang berbagi nenek moyang (a monophyletic group). Kelompok jamur ini berbeda dari yang secara struktural mirip jamur lendir (myxomycetes) dan jamur air (Oomycetes). Disiplin biologi yang ditujukan untuk mempelajari jamur ini dikenal sebagai ilmu jamur, yang sering dianggap sebagai cabang botani, meskipun penelitian genetik menunjukkan bahwa jamur yang lebih dekat dengan binatang daripada tumbuhan. Berlimpah di seluruh dunia, kebanyakan fungi tidak mencolok karena ukuran kecil struktur mereka, dan mereka samar gaya hidup di tanah, pada benda mati, dan sebagai symbionts tanaman, hewan, atau jamur lain. Mereka mungkin menjadi terlihat ketika berbuah, baik sebagai jamur atau cetakan.Jamur melakukan suatu peran penting dalam dekomposisi materi organik dan memiliki peran penting dalam siklus hara dan pertukaran. Mereka telah lama digunakan sebagai sumber makanan langsung, seperti jamur dan cendawan, sebagai ragi 1

description

penggolongan obat antijamiur

Transcript of Kel 6 Obat Jamur

Page 1: Kel 6 Obat Jamur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebuah jamur adalah anggota kelompok besar eukariotik organisme yang meliputi

mikroorganisme seperti ragi dan jamur, serta lebih akrab jamur.Kadang disebut juga Fungi yang

diklasifikasikan sebagai sebuah kerajaan yang terpisah dari tanaman, hewan dan bakteri.Salah

satu perbedaan utama adalah bahwa sel-sel jamur memiliki dinding sel yang mengandung kitin,

tidak seperti dinding sel tumbuhan, yang mengandung selulosa.Ini dan perbedaan lainnya

menunjukkan bahwa jamur membentuk kelompok satu organisme yang terkait, bernama

Eumycota (benar jamur atau Eumycetes), yang berbagi nenek moyang (a monophyletic group).

Kelompok jamur ini berbeda dari yang secara struktural mirip jamur lendir (myxomycetes) dan

jamur air (Oomycetes). Disiplin biologi yang ditujukan untuk mempelajari jamur ini dikenal

sebagai ilmu jamur, yang sering dianggap sebagai cabang botani, meskipun penelitian genetik

menunjukkan bahwa jamur yang lebih dekat dengan binatang daripada tumbuhan. Berlimpah di

seluruh dunia, kebanyakan fungi tidak mencolok karena ukuran kecil struktur mereka, dan mereka

samar gaya hidup di tanah, pada benda mati, dan sebagai symbionts tanaman, hewan, atau jamur

lain. Mereka mungkin menjadi terlihat ketika berbuah, baik sebagai jamur atau cetakan.Jamur

melakukan suatu peran penting dalam dekomposisi materi organik dan memiliki peran penting

dalam siklus hara dan pertukaran. Mereka telah lama digunakan sebagai sumber makanan

langsung, seperti jamur dan cendawan, sebagai ragi roti agen, dan di fermentasi berbagai produk

makanan, seperti anggur, bir, dan kecap. Sejak tahun 1940-an, jamur telah digunakan untuk

produksi antibiotik, dan, baru-baru ini, berbagai enzim yang diproduksi oleh jamur digunakan

industri dan deterjen.

Jamur juga digunakan sebagai agen biologi untuk mengendalikan gulma dan hama. Banyak

spesies menghasilkan bioaktif senyawa yang disebut mycotoxins, seperti alkaloid dan polyketides,

yang beracun untuk hewan termasuk manusia.Struktur yang berbuah beberapa spesies

mengandung psikotropika senyawa dan dikonsumsi recreationally atau tradisional upacara

spiritual.Jamur dapat mematahkan dibuat bahan dan bangunan, dan menjadi signifikan patogen

manusia dan hewan lainnya.Kerugian tanaman akibat jamur penyakit (misalnya penyakit ledakan

beras) atau makanan busuk dapat memiliki dampak besar manusia pasokan makanan dan ekonomi

lokal.Kerajaan jamur meliputi keragaman besar taksa dengan bervariasi ekologi, siklus hidup

strategi, dan morfologi mulai dari perairan bersel tunggal chytrids jamur besar. Namun, sedikit

1

Page 2: Kel 6 Obat Jamur

yang diketahui tentang benar keanekaragaman hayati dari Kerajaan Jamur, yang telah

diperkirakan sekitar 1,5 juta spesies, dengan sekitar 5% dari ini telah secara resmi

diklasifikasikan. Perintis sejak 18 dan abad ke-19 taxonomical karya Carl Linnaeus, Hendrik

Kristen persoon, dan Elias Magnus Fries, jamur telah diklasifikasikan menurut morfologi

(misalnya, karakteristik seperti warna atau mikroskopis spora fitur) atau fisiologi. Kemajuan

dalam genetika molekuler telah membuka jalan bagi analisis DNA untuk dimasukkan ke dalam

taksonomi, yang kadang-kadang menantang sejarah pengelompokan berdasarkan morfologi dan

sifat-sifat lainnya.Filogenetik penelitian yang diterbitkan dalam dekade terakhir telah membantu

membentuk kembali klasifikasi Kerajaan Jamur, yang terbagi menjadi satu Subkerajaan, tujuh

filum, dan sepuluh Subfilum.

1.2. Tujuan

1) Mengetahui pengertian tentang jamur

2) Mengetahui macam- macam obat jamur

3) Mengetahui obat jamur kulit dan jamur lidah

2

Page 3: Kel 6 Obat Jamur

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Obat Jamur

Obat anti jamur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan

oleh jamur. Dari Segi terapeutik infeksi jamur dapat dibedakan atas infeksi sistemik,

dermatofit, dan mukokutan.Infeksi sistemik dapat lagi dibagi atas infeksi dalam dan infeksi

subkutan. Dasar farmakologis dari pengobatan infeksi jamur belum sepenuhnya dimengerti.

Secara umum infeksi jamur dibedakan atas infeksi sistemik dan infeksi jamur topical .Dalam

pengobatan beberapa anti jamur dapat digunakan untuk kedua bentuk infeksi tersebut.Ada

infeksi jamur topical yang dapat diobati secara sistemik ataupun topical.

Obat- obat anti jamur sistemik sebagai berikut :

Amfoterisin B

Amfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasi streptomyces nodosus.Sembilan puluh

delapan persen campuran ini terdiri dari amfoterisin B yang mempunyai aktivitas anti

jamur.Kristal seperti jarum atau prisma bewarna kuning jingga, tidak berbau dan tidak berasa

ini merupakan antibiotik polien yang bersifat basa amfoter lemah, tidak larut dalam air,tidak

stabil,tidak tahan suhu diatas 37o C tetapi dapat stabil sampai berminggu-minggu pada suhu 4o

C.

Aktivitas Obat

Amfoterisin B menyerang sel yang sedang tumbuh dansel matang. Aktivitas anti

jamur nyata pada pH 6,0-7,5: berkurang pada pH yang lebihrendah. Antibiotik ini bersifat

fungistatik atau fungisidal tergantung pada dosis dansensitivitas jamur yang dipengaruhi.

Dengan kadar 0,3-1,0 µg/mL antibiotik ini dapatmenchambat aktivitas Histoplasma

capsulaium, Cryptococcus neoformans,Coccidioides immitis, dan beberapa spesiesCandida,

Tondopsis glabrata,Rhodotorula, Blastomyces dermatitidis, Paracoccidioides braziliensis,

Beberapaspesies Aspergillus, Sporotrichum schenckii, Microsporum audiouinidan

spesiesTrichophyton.Secarain vitrobila rifampisin atau minosiklin diberikan bersama

amfoterisin B terjadi sinergisme terhadap beberapa jamur tertentu.

3

Page 4: Kel 6 Obat Jamur

Mekanisme kerja

Amfoterisin B berikatan kuat dengan sterol yang terdapat pada membran sel jamur sehingga  membran sel bocor dan kehilangan beberapa bahan intrasel dan menyebabkan kerusakan yang tetap pada sel.Salah satu penyebab efek toksik yang ditimbulkan disebabkan oleh pengikatan kolesterol pada membran sel hewan dan manusia.Resistensi terhadap amfoterisin B mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan reseptor sterol pada membran sel.

Farmakokinetik

         Absorbsi   : sedikit sekali diserap melalui saluran cerna.

         Waktu paruh kira-kira 24-48 jam pada dosis awal yang  diikuti oleh eliminasi fase kedua

dengan waktu paruh kira-kira 15 hari, sehingga kadar mantapnya akan tercapai setelah

beberapa bulan setelah pemberian.

         Ekskresi : obat ini melalui ginjal berlangsung lambat sekali, hanya 3 % dari jumlah yang

diberikan.

Efek samping

         Infus :  kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, menggigil, lesu, anoreksia, nyeri otot,

flebitis, kejang dan penurunan faal ginjal.

         50% penderita yang mendapat dosis awal secara IV akan mengalami demam dan menggigil.

         Flebitis (-) à menambahkan heparin 1000 unit ke dalam infus.

         Asidosis tubuler ringan dan hipokalemia sering dijumpai à  pemberian kalium.

         Efek toksik terhadap ginjal dapat ditekan bila amfoterisin B diberikan bersama flusitosin.

Indikasi

       Untuk pengobatan infeksi jamur seperti koksidioidomikosis, aspergilosis,kromoblastomikosis

dan kandidosis.

        Amfoterisin B merupakan obat terpilih untuk blastomikosis.

        Amfoterisin B secara topikal efektif terhadap keratitis mikotik.

Sediaan 

         Amfoterisin B injeksi tersedia dalam vial yang mengandung 50 mg bubuk

Dosis

4

Page 5: Kel 6 Obat Jamur

        Pada umumnya dimulai dengan dosis yang kecil (kurang dari 0,25 mg/kgBB) yang dilarutkan

dalam dekstrose 5 % dan ditingkatkan bertahap sampai 0,4-0,6 mg/kgBB sebagai dosis

pemeliharaan.

         Secara umum dosis 0,3-0,5 mg/kgBB cukup efektif untuk berbagai infeksi jamur, pemberian

dilakukan selama 6 minggu dan bila perlu dapat dilanjutkan sampai 3-4 bulan

FLUSITOSIN

Flusitosin (5-fluorositosin; 5FC) merupakan antijamur sintetik yang berasal dari

fluorinasi pirimidin, dan mempunyai persamaan struktur dengan fluorourasil dan floksuridin.

Obat ini berbentuk kristal putih tidak berbau, sedikit larutdalam air tapi mudah larut dalam

alkohol.

Aktivitas Obat

Spektrum antijamur flusitosin agak sempit. Obat iniefektif untuk pengobatan

kriptokokosis, kandidiasis, kromomikosis, torulopsis, danaspergilosis. Cryptococcus dan

Candidadapat menjadi resisten selama pengobatan denganflusitosin. Empat puluh sampai

50%Candidasudah resisten sejak semula pada kadar 100 µg/mL flusitosin. Infeksi saluran

kemih bagian bawah olehCandidayang sensitif dapat diobati dengan flusitosin saja karena

kadar obat ini dalam urin sangat tinggi.Invitropemberian flusitosin bersama amfoterisin B

akan menghasilkan efek supraaditif terhadapC. neoformans, C.tropicalis danC.

albicansyang sensitif.

Mekanisme kerja

Flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase dan dalam

sitoplasma akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi menjadi 5-

Fluorourasil. Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesis

DNA oleh metabolit fluorourasil.

Farmakokinetik

         Absorbsi   : diserap dengan cepat dan baik melalui saluran cerna.Pemberian bersama

makanan memperlambat penyerapan  tapi jumlah yang diserap tidak berkurang. Penyerapan

5

Page 6: Kel 6 Obat Jamur

juga diperlambat pada  pemberian bersama suspensi alumunium hidroksida/magnesium

hidroksida dan dengan neomisin.

        Distribusi  :didistribusikan dengan baik ke seluruh jaringan dengan volume

distribusi mendekati total cairan tubuh.

         Ekskresi : 90% flusitosin akan dikeluarkan bersama melalui filtrasi glomerulu dalam bentuk

utuh, kadar dalam urin berkisar antara 200-500µg/ml.

         Kadar puncak dalam darah setelah pemberian per-oral dicapai 1-2 jam. Kadar ini lebih tinggi

pada penderita infusiensi ginjal.

        Masa paruh obat ini dalam serum pada orang normal antara 2,4-4.8 jam dan sedikit

memanjang pada bayi prematur tetapi dapat sangat memanjang pada penderita insufisiensi

ginjal.

Efek samping

        Dapat menimbulkan anemia, leukopenia, dan trombositopenia, terutama pada penderita

dengan kelainan hematologik, yang sedang mendapat pengobatan radiasi atau obat yang

menekan fungsi tulang, dan penderita dengan riwayat pemakaian obat tersebut.

         Mual,muntah, diare dan enterokolitis yang hebat.

         Kira-kira 5% penderita mengalami peninggian enzim SGPT dan SGOT, hepatomegali.

         Terjadi sakit kepala, kebingungan, pusing, mengantuk dan halusinasi.

Indikasi

         infeksi sistemik, karena selain kurang toksik obat ini dapat diberikan per oral.

         Penggunaannya sebagai obat tunggal hanya diindikasikan pada kromoblastomikosis

Sediaan dan dosis 

         Flusitosin tersedia dalam bentuk kapsul 250 dan 500 mg

         Dosis yang biasanya digunakan ialah 50-150 mg/kgBB sehari yang dibagi dalam 4 dosis.

Ketokonazol

Ketokonazol merupakan turunan imidazol sintetik denganstruktur mirip mikonazol

dan klotrimazol. Obat ini bersifat liofilik dan larut dalam air  pada pH asam.

6

Page 7: Kel 6 Obat Jamur

Aktivitas Obat

Ketokonazol aktif sebagai antijamur baik sistemik maupun nonsistemik efektif

terhadap Candida, Coccidioides immitis, Cryptococcusneoformans, H. capsulatum, B.

dermatitidis, Aspergillus dan Sporot hrix spp.

Mekanisme kerja 

         Seperti azole jenis yang lain, ketoconazole berinterferensi dengan biosintesis ergosterol,

sehingga menyebabkan perubahan sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan membran.

Farmakokinetik

         Absorbsi  : diserap baik melalui saluran cerna dan  menghasilkan kadar plasma yang cukup

untuk menekan aktivitas berbagai jenis  jamur. Penyerapan melalui saluran cerna akan

berkurang pada penderita dengan pH lambung yang tinggi,pada pemberian bersama antasid.

         Distribusi  : ketokonazol setelah diserap belum banyak diketahui.

         Ekskresi    : Diduga ketokonazol diekskresikan   bersama cairan empedu ke lumen usus  dan

hanya sebagian kecil saja yang dikeluarkan bersama urin, semuanya dalam bentuk metabolit

yang tidak aktif.

Efek samping 

         Efek toksik lebih ringan daripada Amfoterisin B.

         Mual dan muntah merupakan ESO paling sering dijumpai

         ESO jarang :  sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia, parestesia, gusi berdarah,

erupsi kulit, dan trombositopenia.

Indikasi

         Ketokonazol terutama efektif untuk histoplasmosis paru, tulang, sendi dan jaringan lemak.

KONAZOL

Antijamur sistemik turunan triazol ini erat hubungannya dengan ketokonazol.Obat ini

dapat diberikan per oral dan IV. Aktivitas antijamurnya lebih lebar sedangkan efek samping

yang ditimbulkan lebih kecil dibandingkan dengan ketokonazol.Itrakonazol diserap lebih

sempuma melalui saluran cerna bila diberikan bersamamakanan. Itrakonazol, seperti

golongan azol lainnya, juga berinteraksi dengan enzimmikrosom hati, tetapi tidak sebanyak

7

Page 8: Kel 6 Obat Jamur

ketokonazol. Rifampisin akan mengurarangi kadar plasmaitrakonazol.Itrakonazol

memberikan hasil mernuaskan untuk indikasi yang sama denganketokonazol antara lain

terhadap blastomikosis, histoplasmosis, koksidioidomikosis,sariawan pada mulut dan

tenggorokan serta tinea versikolor. Berbeda dariketokonazol, itrakonazol juga memberikan

efek terapi terhadap aspergilosis di luar SSP.Itrakonazol suspensi diberkan dalam keadaan

lambung kosong dengan dosis duakali 100 mg sehari, dan sebaiknya dikumur dahulu sebelum

ditelan untuk meng-optimalken efek topikalnya. Lamanya pengobatan biasanya 2-4 mirggu.

ItrakonazolIV diberikan untuk infeksi berat melalui infus dengan dosis muat dua kali 200

mgsehari, diikuti satu kali 200 mg sehari selama 12 hari. Infus diberikan dalam waktu satu

jam.

Mekanisme kerja 

       Seperti halnya azole yang lain, itraconazole berinterferensi dengan enzim yang dipengaruhi

oleh cytochrome P-450, 14(-demethylase. Interferensi ini menyebabkan akumulasi 14-

methylsterol dan menguraikan ergosterol di dalam sel-sel jamur dan kemudian mengganti

sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan membran

Farmakokinetik

       Itrakonazol akan diserap lebih sempurna melalui saluran cerna, bila diberikan bersama

dengan makanan. Dosis 100 mg/hari selama 15 hari akan menghasilkan kadar puncak sebesar

0,5 µg/ml.

        Waktu paruh eliminasi obat ini 36 jam (setelah 15 hari pemakaian).

Sediaan dan dosis

         Itrakonazol tersedia dalam kapsul 100 mg.

         Untuk dermatofitosis diberikan dosis 1 x 100mg/hari selama 2-8 minggu

         Kandidiasis vaginal diobati dengan dosis 1 x 200 mg/hari selama 3 hari.

         Pitiriasis versikolor memerlukan dosis 1 x 200 mg/hari selama 5 hari.

         Infeksi berat mungkin memerlukan dosis hingga 400 mg sehari

Efek samping

    Kemerahan,

8

Page 9: Kel 6 Obat Jamur

  pruritus,

  lesu,

   pusing,

     edema,

      parestesia

   10-15% penderita mengeluh mual atau muntah tapi pengobatan tidak perlu dihentikan

Indikasi

Itrakonazol memberikan hasil memuaskan untuk indikasi yang sama dengan ketokonazol antara lain terhadap blastomikosis, histoplasmosis, koksidiodimikosis, parakoksidioidomikosis, kandidiasis mulut dan tenggorokan serta tinea versikolor.

FLUKONAZOL

Ini adalah suatu fluorinated bis-triazol dengan khasiat farmakologis yang baru.Obat

ini diserap sempuma melalul saluran cema tanpa dipengaruhi adanya makananataupun

keasaman lambung. Kadar plasma setelah pemberian per oral sama dengankadar plasma

setelah pemberian IV. Flukonazol tersebar rata ke dalam cairan tubuh juga dalam sputum

danGangguan saluran cerna merupakan efek samping yang paling banyak ditemukan. Pada

pasien AIDS ditemukan urtikaria, eosinofilia, sindrome Stevens-Johnson, gangguan fungsi

hati yang terspmbunyi dan trombositopenia.Flukonazol berguna untuk mencegah relaps

meningitis yang disebabkan olehCryptococcuspada pasien AIDS setelah pengobatan dengan

amfoterisin B. Jugaefektif untuk pengobatan kandidiasis mulut dan tenggorokan pada pasien

AIDS.

Farmakokinetik

         Obat ini diserap sempurna melalui saluran cerna tanpa dipengaruhi adanya makanan ataupun

keasaman lambung.

         Kadar puncak 4-8 µg dicapai setelah beberapa kali pemberian 100 mg.

         Waktu paruh eliminasi 25 jam sedangkan ekskresi melalui ginjal melebihi 90% bersihan

ginjal

Sediaan dan dosis

        Flukonazol tersedia untuk pemakaian per oral dalam kapsul yang mengandung 50 dan

150mg.

9

Page 10: Kel 6 Obat Jamur

        Dosis yang disarankan 100-400 mg per hari.

        Kandisiasis vaginal dapat diobati dengan dosis tunggal 150 mg.

Efek samping

         Gangguan saluran cerna merupakan ESO paling banyak

         Reaksi alergi pada kulit, eosinofilia, sindrom stevensJohnson.

Indikasi

         Flukonazol dapat mencegah relaps meningitis oleh kriptokokus pada penderita AIDS setelah

pengobatan dengan Amfoterisin B. Obat ini juga efektif untuk pengobatan kandidiasis mulut

dan tenggorokan pada penderita AIDS.

VORIKONAZOL

Obat ini adalah anti jamur baru golongan triazol yang diindikasika, untuk aspergiiosis

sistemik danInfeksi jamur berat yang disebabkan oleh Scedosporium apiosperrnun dan

Fusarium sp.Obat ini juga mempunyai efektivitas yang baik terhadap Candida

sp,Cryptococcus sp dan  Dermatoph yte sp ,termasuk untuk infeksi kandida yang

resistenterhadap flukonazol. Farmakokinetik obat ini tidak linier akibat terjadinya

saturasimetabolisme.Vorikonazol dimetabolisme oleh sitokrom P450 di hati dan metabolit

utamanya adalah N-oksida yang tidak aktif.

Sekitar 80% vorikonazol diekskresikan dalam urine.Pengurangan dosis diperlukan

pada pasien dengan gangguan fungsi hati.Pengobatan yang dimulai dengan pemberian IV ini,

secepatnya harus dialihkanke pemberian oral. Dosis muat oral untuk pasien dengan berat

badan >40 kg ialah 400mg dan untuk pasien yang berate nya < 40 kg diberikan 200 mg. Dosis

must oral irat juga diberikan hanya 2 kali dengan interval 12 jam. Pengobatan lalu

dilanjutkandengan pemberian oral 200 mg tiap 12 jam bagi pasien dengan berat badan > 40

kg.Untuk pasien dengan berat badan kurang dari 40 kg diberikan dosis pemeliharaan 2kali

100 mg sehari.

Efek samping terpenting dari obat ini ialah gangguan pengelihatan sementara berupa

pengelihatan kabur atau fotofobia yang terjadi pada sekitar 30% pasien. Efek samping

lainnya ialah reaksi fotosensitivitas dan kenaikkan kadar transaminase serum yang bersifat

sementara.

10

Page 11: Kel 6 Obat Jamur

KALIUM IODIDA

         Kalium Iodida adalah obat terpilih untuk Cutaneous lymphatic sporotrichosis

Efek samping

         mual 

         rinitis

         salivasi

         lakrimasi

         rasa terbakar pada mulut dan tenggorok

         iritasi pada mata

         sialodenitis dan akne pustularis pada bagian atas bahu

Dosis

         Kalium iodida diberikan dengan dosis 3 kali sehari 1 ml larutan penuh (1g/ml).

         Dosis ditingkatkan 1 ml sehari sampai maksimal 12-15 ml.

         Penyembuhan terjadi dalam 6-8 minggu, namun terapi masih dilanjutkan sampai sedikitnya 4

minggu setelah lesi menghilang atau tidak aktif lagi.

Obat- obat Infeksi jamur topikal (dermatofit dan mukokutan)

GRISEOFULVIN

Asal dan Kimia.

Griseofulvin diisolasi dari Penicillium griseovulyum dierckx Pada tahun 1946, Brian

dkk. menemukan bahan yang menyebabkan susut dan mengecilnya hifa yang disebut

sebagai curling factor  kemudian temyata diketahui bahwa bahan yang mereka isolasi

dari Penicillin janczewski adalah griseofulvin.

Aktivitas Anti Jamur

Griseofulvinin vitro efektif terhadap berbagai jenis jamur dermatofit seperti

Trichophyton, Epidermophyton dan Microsporum.Terhadap selmuda yang sedang

11

Page 12: Kel 6 Obat Jamur

berkembang griseofulvin bersifat fungisidal. Obat ini tidak efektif terhadap bakteri,

jamur lain dan ragi, Actinomyces dan Nocardia. Obat ini dimetabolisme di hati dan

metabolit utamanya adalah 6-metilgriseofulvin. Waktu paruh obat ini kira-kira 24

jam, 50% dari dosis oral yangdiberikan dikeluarkan bersama urin dalam bentuk

metabolit selarna 5 hari. Kulit yangsakit mem punyai afinitas yang tinggi terhadap

obat ini. Obat ini akan dihimpun dalamsel pembentuk keratin, lalu muncul bersama

sel yang baru berdiferensiasi, terikat kuatdengan keratin sehingga sel baru ini akan

resisten terhadap serangan jamur. Keratinyang mengandung jamur akan terkelupas

dan diganti oleh sel yang normal. Antibiotik ini dapat ditemukan dalam lapisan

tanduk 4-8 jam setelah pemberian per oral. Keringatdan hilangnya cairan

transepidermal memegang peranan penting dalam penyebaranobat ini pada stratum

korneum kadar yang ditemukan dalam cairan dan jaringan tubuhlainnya kecil sekali.

IMIDAZOL DAN TRIAZOL

Antijamur golongan imidazol mempunyai spektrum yang luas. Karena sifat

dan penggunaannya praktis tidak berbeda, maka hanya mikonazol dan klotrimazol yang

akandibahas. Ketokonazol yang juga termasuk golongan imidazol telah dibahas

pada pembicaraan mengenai antijamur untuk infeksi sistemik, juga itrakonazol

(golongantriazol). Resistensi terhadap imidazol dan triazol sangat jarang terjadi dari

jamur  penyebab dermatofitosis, tetapi dari jamur kandida paling sering terjadi.

MIKONAZOL

Asal dan Kimia

Mikonazol merupakan turunan imidazol sintetik yang relatif stabil, mempunyai

spektrum antijamur yang lebar terhadap jamur dermatofit. Obat ini berbentuk kristal

putih, tidak bewama dan tidak berbau, sebagian kecil larut dalam air tapi lebih larut

dalam pelarut organik.

Aktivitas Anti Jamur.

12

Page 13: Kel 6 Obat Jamur

Mikonazol menghambat aktivitas jamur  Trichophyton, Epidermophyton,

Microsporum, Candida dan Malassezia furfur.Mikonazolin vitro efektif terhadap

beberapa kuman Gram positif.

Mekanisme Kerja

Obat ini belum diketahui sepenuhnya. Mikonazol masuk kedalam sel jamur

dan menyebabkan kerusakan dinding sel sehingga permeabilitasterhadap berbagai zat

intrasel meningkat. Mungkin pula terjadi gangguan sintesisasam nukleat atau

penimbunan peroksida dalam sel jamur yang akanmenyebabkan kerusakan. Obat yang

sudah menembus ke dalam lapisan tanduk kulit akan menetap di sana sampai 4 hari.

Mikonazol topikal diindikasikan untuk dermatofitosis, tinea versikolor

dankandidiasis mukokutan. Untuk dermatofitosis sedang atau berat yang

mengenaikulit kepala, telapak dan kuku sebaiknya dipakai griseofulvin.

KLOTRIMAZOL

Klotrimazol berbentuk bubuk tidak berwama yang praktis tidak larut dalamair,

larut dalam alkohol dan kloroform, sedikit larut dalam eter.Klotrimazol mempunyai

efek antijamur dan antibakteri dengan mekanismekerja mirip mikonazol dan secara

topikal digunakan untuk pengobatan tinea pedis, kruris dan korporis yang disebabkan

oleh T. rubrum, T. mentagrophytes, E. floccosum dan M. Canis dan untuk tinea

versikolor. Juga untuk infeksi kulit danvulvovaginitis yang disebabkan oleh C.

albicans.

 

 

TOLNAFTAT DAN TOLSIKLAT

TOLNAFTAT. Tolnaftat adalah suatu tiokarbamat yang efektif untuk

pengobatansebagian besar dermatofitosis tapi tidak efektif terhadap kandida.

13

Page 14: Kel 6 Obat Jamur

TOLSIKLAT. Tolsiklat merupakan antijamur topikal yang diturunkan dan

tiokarbamat. Namun karena spektrumnya yang sempit, antijamur ini tidak

banyak digunakan lagi.

NISTATIN

Asal danKimia

Nistatin merupakan suatu antibiotik polien yang dihasilkanoleh Streptomyces

noursei Obat yang berupa bubuk wama kuning kemerahan ini bersifat higroskopis,

berbau khas, sukar larut dalam kloroform dan eter. Larutannyamudah terurai dalam

air atau plasma. Sekalipun nistatin mempunyai struktur kimiadan mekanisme kerja

mirip dengan amfoterisin B, nistatin lebih toksik sehingga tidak digunakan sebagai

obat sistemik. Nistatin tidak diserap melalui saluran cema, kulitmaupun vagina.

Aktivitas Anti Jamur.

Nistatin menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi tetapi tidak aktif

terhadap bakteri, protozoa dan virus.

Mekanisme Kerja

Nistatin hanya akan diikat oleh jamur atau ragi yangsensitif. Aktivitas

antijamur tergantung dari adanya ikatan dengan sterol padamembran sel jamur atau

ragi terutama sekali ergosterol. Akibat terbentuknya ikatanantara sterol dengan

antibiotik ini akan terjadi perubahan permeabilitas membran selsehingga sel akan

kehilangan berbagai molekul kecil.

Candida albicans hampir tidak memperlihatkan resistensti terhadap nistatin,

tetapi C. tropicalis,. C. guillermondi dan C. Stellatiodes mulai resisten. bahkan

sekaligusmenjadi tidak sensitif terhadap amfoterisin B. namun resistensi ini biasanya

tidak terjadi in vivo.

2.2. Beberapa Jenis Obat-obatan anti Jamur

14

Page 15: Kel 6 Obat Jamur

a. Anti jamur cream

Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan vagina. Antara lain : ketoconazole,

fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole.

b. Anti jamur peroral

Amphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges.Obat-obatan ini tidak terserap

melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati infeksi Candida (guam) pada

mulut dan tenggorokan. itraconazole, fluconazole, ketoconazole, dan griseofulvin dalam bentuk tablet

yang diserap ke dalam tubuh. Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur.Penggunaannya

tergantung pada jenis infeksi yang ada.example: Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati

infeksi kuku yang biasanya disebabkan oleh jenis jamur tinea.

Fluconazole umumnya digunakan untuk mengobati jamur Vaginal. Juga dapat digunakan

untuk mengobati berbagai macam infeksi jamur pada tubuh

c. Anti jamur injeksi

Amphotericin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dan caspofungin adalah obat-obatan

anti jamur yang sering digunakan dalam injeksi.

BAB III

OBAT JAMUR KULIT DAN JAMUR LIDAH

15

Page 16: Kel 6 Obat Jamur

3.1. Obat Jamur Kulit dan Obat jamur Lidah

Obat Jamur Kulit

Umumnya, obat jamur kulit ini bekerja menghambat jamur dengan

mengganggu aktivitas sel jamur sehingga menjadi rusak. Obat jamur kulit diberikan

berupa krim atau salep yang dapat dioleskan langsung pada daerah yang terinfeksi

jamur. Namun, suatu obat jamur secara sistemik diperlukan sebagai tambahan bila

infeksi sudah meluas.

Penggolongan obat Jamur Kulit

Obat jamur kulit yang ada di Indonesia , antara lain:

1. Griseofulvin

Obat ini efektif untuk infeksi jamur di kulit, rambut, dan kuku yang

disebabkan berbagai jamur dermatofit seperti Trichophyton, Epidermophyton,

dan Microsporum. Griseofulvin bekerja dengan menghambat mitoisi jamur

dengan mengikat protein mikrotubuler dalam sel.

2. Imidazol dan Triazol

Obat jamur golongan imidazol mempunyai spektrum yang luas. Kelompok ini

adalah mikonazol, klotrimazol, ekonazol, isokonazol, tiokonazol, dan

bifonazol. Angka penyembuhan tinea pedis dengan mikonazol sebesar 95%.

3. Tolnaftat

Tolnaftat merupakan suatu tiokarbamat yang efektif untuk sebagian besar

dermatofitosis yang disebabkan T. Rubrum, T. metagrophites, T. tonsurans, E.

Floccosum, M.canis, M. Auduoini dan P.orbiculare tapi tidak efektif terhadap

candida. Angka penyembuhan tolnaftat pada tinea pedis sebesar 80%.

4. Nistatin

16

Page 17: Kel 6 Obat Jamur

Obat ini merupakan suatu antibiotik polien yang dihasilkan oleh Streptomyces

noursei. Nistatin terutama digunakan infeksi kandida di kulit, selaput lendir

dan saluran cerna.

5. Lainnya

kandisidin, asam benzoat dan asam salisilat, asam uindesilat, haloprogin,

natamisin, siklopiroks olamin.

Infeksi jamur kulit

Infeksi jamur kulit kerap diderita oleh masyarakat yang tinggal di negara

beriklim tropis. Indonesia memiliki iklim tropis yang berakibat suhu udara yang panas

dan lembab sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan organisme seperti jamur dan

parasit. Jamur dapat tumbuh pada daerah kulit manusia yang lembab misalnya ketiak,

selangkangan, sela jemari kaki, lipatan kulit yang lembab, di bawah lipatan payudara,

atau di lipatan bokong. Bagian-bagian kulit tersebut selain lembab, sering tidak kering

setiap kali habis mandi.

Obat Jamur Lidah

Infeksi jamur dapat terjadi di berbagai bagian tubuh kita, termasuk di rongga mulut.

Di rongga mulut pun, jamur dapat muncul di berbagai tempat namun yang paling sering

terjadi adalah di permukaan lidah, kulit yang mengitari mulut, atau pojok mulut.

Bayi dan anak kecil dapat menjadi korban dari jamur di mulut. Wujudnya adalah

lapisan atau bercak-bercak putih kekuningan menimbul di lidah yang mungkin dikelilingi

oleh daerah kemerahan. Awalnya bercak-bercak putih ini tidak menimbulkan rasa sakit.

Namun apabila sering terkelupas dan teriritasi  akan menyebabkan rasa sakit dan panas di

mulut yang dapat menyebar ke tenggorokan.

Adanya jamur di lidah umumnya  disebabkan karena infeksi dari jamur jenis

Candida. Sebetulnya setiap orang mempunyai jamur Candida di mulut. Jamur ini langsung

menjadi penghuni rongga mulut begitu bayi dilahirkan, umumnya karena penyebaran dari

genetalia ibu atau kontak dengan kulit dan benda lainnya yang terkontiminasi jamur. Secara

normal dalam mulut terdapat jamur dan kuman yang bermanfaat bagi manusia dan hidup

berdampingan dengan aman, namun apabila terjadi keseimbangan kehidupan mereka akan

menyebabkan terjadinya keadaan yang tidak aman seperti berkembang biaknya jamur atau

kuman yang dapat menyebabkan penyakit dan tentunya akan merugikan.

17

Page 18: Kel 6 Obat Jamur

Infeksi jamur dalam mulut dapat disebabkan karena kebersihan mulut yang

kurang terjaga seperti penumpukan sisa-sisa dari produk susu yang tidak dibersihkan

setelah memberikan susu pada anak atau dapat juga disebabkan karena pengobatan

penyakit tertentu dengan menggunakan antibiotika yang penggunaannya tidak tepat

atau berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan flora normal

dalam mulut. Perkembangan jamur juga dapat disebabkan karena efek penyakit lain

seperti HIV dsb dan dapat juga disebabkan karena malnutrisi atau masukan gizi yang

tidak baik atau tidak seimbang.

Umumnya lapisan putih tersebut dapat dibersihkan dengan kasa steril atau

handuk lembut dan air hangat. Lapisan putih pada lidah juga dapat dibersihkan

dengan sikat khusus untuk membersihkan lidah. Jadi sebenarnya setiap ada putih-

putih di lidah itu belum tentu dikarenakan jamur.

Pengobatan jamur di lidah

Untuk pengobatan jamur di lidah, yang paling sering digunakan adalah obat

anti jamur berupa cairan yang diteteskan di mulut bayi. Dokter anak atau dokter gigi

anak dapat memberikan dosis yang sesuai dengan umur anak Anda. Umumnya

pengobatan dilakukan 7 sampai 10 hari, bercak putih akan segera hilang, namun yang

perlu diingat obat perlu dilanjutkan 3 hari setelah bercak hilang.

Dan yang tidak kalah penting adalah kebersihan setiap peralatan makan dan

minum bahkan mainan (dot, botol, empeng, teething ring) yang masuk ke mulut bayi

Anda, karena dapat juga menyebabkan infeksi berulang.

BAB IV

PENUTUP

18

Page 19: Kel 6 Obat Jamur

Kesimpulan

Sebuah jamur adalah anggota kelompok besar eukariotik organisme yang meliputi mikroorganisme

seperti ragi dan jamur, serta lebih akrab jamur.Kadang disebut juga Fungi yang diklasifikasikan

sebagai sebuah kerajaan yang terpisah dari tanaman, hewan dan bakteri.Salah satu perbedaan utama

adalah bahwa sel-sel jamur memiliki dinding sel yang mengandung kitin, tidak seperti dinding sel

tumbuhan, yang mengandung selulosa.

Obat anti jamur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh

jamur. Dari Segi terapeutik infeksi jamur dapat dibedakan atas infeksi sistemik, dermatofit,

dan mukokutan.Infeksi sistemik dapat lagi dibagi atas infeksi dalam dan infeksi subkutan.

Dasar farmakologis dari pengobatan infeksi jamur belum sepenuhnya dimengerti. Secara

umum infeksi jamur dibedakan atas infeksi sistemik dan infeksi jamur topical

Infeksi jamur dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Infeksi jamur sistemik

- Amfoterisin B

- Flusitosin

- Ketokonazol

- Itakonazol

- Fluconazol

- Kalium Iodida

2. Infeksi jamur topikal (dermatofit dan mukokutan)

DAFTAR PUSTAKA

19

Page 20: Kel 6 Obat Jamur

1. Evelyn R, Hayes. 1996. Alih Bahasa: Farnakologi Pendekatan Prosesperawatan,Jakarta: EGC

2. http://dianhusadaikesutyaningsih.blogspot.com/p/pengertian-obat-anti-jamur.html

3. http://kumpulan-farmasi.blogspot.com/2010/11/anti-jamur.html

20