Kel 5 Alat Alat Optik

31
Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop Dosen Pembimbing : Apit Fathurohman, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015 MAKALAH OPTIK

description

Alat Alat Optik

Transcript of Kel 5 Alat Alat Optik

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop

MAKALAH OPTIKPROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA2015Dosen Pembimbing :Apit Fathurohman, S.Pd., M.Si.

Prisma, Kamera, Mikroskop, dan Teleskop | i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas mata kuliah OPTIK. Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman atas masukkannya, dorongan dan saran yang telah diberikan kepada kami. Dan ucapan terima kasih kepada Bapak Apit Fathurohman S. Pd, M. Si sebagai dosen mata kuliah OPTIK FKIP Universitas Sriwijaya yang telah memberikan waktu kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terima kasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbangan pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya.

Indralaya, Januari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ii DAFTAR GAMBAR iiiBAB 1 PENDAHULUAN11.1 Latar Belakang11.2 Tujuan Penulisan11.3 Rumusan Masalah21.4 Metode Penelitian2BAB II PEMBAHASAN32.1 Pengertian Alat Optik32.2 Alat Optik32.2.1 Prisma.32.2.2 Kamera42.2.3 Mikroskop72.2.4 Teleskop102.3 Contoh Soal15BAB III PENUTUP173.1 Kesimpulan17DAFTAR PUSTAKA18

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Dispersi cahaya oleh prisma3Gambar 2 Tampak samping dari kamera sederhana5Gambar 3Mikroskop gabungan (a) Diagram bekas (b) Foto Mikroskop 9Gambar 4 (a) Pengaturan lensa teleskop refraktor (b) Teleskop refraktor10Gambar 5 (a) Sebuah teleskop fokus Newtonian (b) Teleskop reflektor13Gambar 6 Pembentukan bayangan oleh teleskop bintang13Gambar 7 Pembentukan bayangan oleh teleskop bintang 14Gambar 8 Pembentukan bayangan oleh teleskop bintang 14

BAB I PENDAHULUAN

0. Latar BelakangBanyak orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa kacamata. Dalam kondisi ini, orang-orang tersebut menggunakan mata untuk melihat suatu benda. Jika dengan mata kita tidak dapat melihat dengan jelas maka kita dapat menggunakan alat bantu penglihatan. Alat bantu untuk mengamati benda-benda yang tidak jelas dilihat oleh mata disebut alat optik.Mata adalah suatu alat optik yang memiliki banyak sekali keterbatasan. Mata kita tidak dapat melihat benda yang sangat kecil, misal bakteri, virus, dan sebagainya. Juga tidak bisa melihat benda yang tempatnya sangat jauh dengan jelas, seperti bulan, matahari, atau pesawat yang terbang tinggi, dan sebagainya.Beberapa jenis alat optikyang diciptakan untuk membantu kesulitan manusia dalm hal melihat benda-benda kecil atau yang jauh tempatnya yaitu lup,kamera, mikroskop danteropong. Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi fungsi alat optik yang utama adalah untuk meningkatkan dayapenglihatan manusia. Contohnya kacamata, mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang tak terlihat dengan mata telanjang. Selain itu, alat optik lain yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah kamera. Pernahkah kita menggunakan kamera untuk memotret sebuah peristiwa? Dengan kamera, kita dapat memindahkan keadaan nyata di sekitar kita ke dalam lembaran film, lalu memperbanyaknya dalam bentuk gambar di atas kertas. Gambar hasil pemotretan akan persis sama dengan kenyataan.Lalu, bagaimana konsep-konsep yang bekerja pada alat alat optik tersebut dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapatmengetahuinyamaka makalah ini akanmembahasnya.

0. Tujuan PenulisanAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Optik sebagai salah satu syarat pembelajaran yang diajarkan. 2.Untuk memperdalam pengetahuan penulis tentang konsep konsep yang berkaitan dengan alat-alat optik.3.Untuk menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan keterampilan dan kemampuan menulis khususnya penulisan makalah.

0. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu menjelaskan mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan alat-alat optik antara lain :1. Prisma1. Kamera1. Mikroskop1. Teleskop

0. Metode PenulisanMetode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode studi pustaka yang diperoleh dari literatur-literatur terkait seperti buku-buku bacaan, jurnal ilmiah dan artikel-artikel di media internet. Data dan informasi yang diperoleh tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif terkait permasalahan utama yang diangkat sehingga dari hasil pengolahan data dan informasi tersebut dituangkan dalam bentuk makalah.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alat OptikOptik adalah cabang ilmu fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai dengan fenomena optik. Kata berasal dari optik latin, yang berarti tampilan. Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain prisma, kamera, mikroskop, teleskop.

2.2 Alat-Alat Optik2.2.1 PrismaPrisma merupakan salah satu alat optik yang unik namun masih jarang dijelaskan dan dibahas. Prisma dapat menghasilkan spectrum tujuh warna pelangi dari sebuah cahaya berwarna putih (Gambar 1). Hal tersebut berkaitan dengan fungsi prisma yaitu merefleksikan atau mendispersikan cahaya masukan berupa cahaya putih menjadi spectrum warna pelangi. Bentuk prisma umumnya memiliki dasar berupa segitiga.

Gambar 1. Dispersi cahaya oleh prisma

Salah satu penggunaaan prisma yaitu pada teropong. Teropong prisma atau yang biasa disebut dengan teropong binokuler merupakan teropong yang terdiri atas dua pasang prisma siku-siku sama kaki yang terbuat dari kaca dan dua pasang lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Sepasang prisma ini diletakkan berhadapan hal ini berfungsi untuk membalikkan bayangan dan membelokkan arah cahaya. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, tebalik, dan diperkecil. Kemudian sebelum diteruskan ke lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku. Bayangan nyata yang terbentuk pada lensa objektif setelah dibalik oleh prisma, kemudian menjadi benda bagi lensa okuler. Bayangan akhir yang dihasilkan lensa okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang dihasilkan sama dengan teropong bumi.Beberapa keuntungan yang teropong prisma disbanding teropong yang lain, yaitu:0. Berkas cahaya yang dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma sehingga menghasilkan bayangan yang terang dan jelas.0. Jarak dapat dibuat pendek sekali karena sinrnya tiga kali bolak-balik melalui jarak yang sama.0. Kedua mata dapat melihat secara bersamaan saat daya stereoskopis diperbesar.0. Bayangan yang dihasilkan sesuai kebutuhan yaitu maya, diperbesar, dan tegak dengan adanya prisma yang membalik arah cahaya.Prisma juga digunakan pada periskop. Periskop terdiri atas dua buah prisma siku-siku sama kaki dan dua buah lensa positif sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Jika pada teropong binokuler prisma berfungsi sebagai lensa pembalik, pada periskop prisma berfungsi sebagai reflektor. Periskop merupakan teropong yang digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop biasanya dipasang di kapal selam.Berkas cahaya yang berasal dari benda di permukaan laut setelah melewati lensa objektif dipantulkan secara sempurna oleh bidang-bidang pada prisma. Keuntungan dari prisma adalah dapat diputar 360o untuk mengamati seluruh keadaan di permukaan laut.

2.2.2 KameraAda satu jenis alat optik yang memiliki cara kerja mirip dengan cara kerja mata, yaitu kamera. Kamera merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengambil gambar suatu objek atau benda. Jenis-jenis kamera yang dikenal diantaranya kamera autofokus, kamera single-lens reflex (SLR), dan kamera digital.Kamera fotografi adalah alat optik sederhana yang fitur-fitur utamanya diperlihatkan pada gambar 2. Kamera terdiri atas suatu ruang yang kedap cahaya, sebuah lensa konvergen yang menghasilkan bayangan nyata, dan sebuah film di belakang lensa untuk menerima bayangan. Kamera difokuskan dengan cara mengubah jarak antara lensa dan film. Hal ini dilakukan oleh bagian bawah yang dapat diatur pada kamera-kamera antik dan dengan perubahan mekanika lainnya pada kamera yang lebih modern. Untuk memfokuskan yang diperlukan untuk menciptakan bayangan yang tajam- jarak lensa film bergantung pada jarak benda dan juga pada panjang fokal lensa.Elemen-elemen dasar kameraaadalah lensa, kotak ringan yang rapat, shutter (penutup) untuk memungkinkan lewatnya cahay melalui lensa dalam waktu yang singkat, dan pelat atau potongan film cahya melalui lensa dalam waktu yang singkat, dna pelat atau potongan film yang peka. Ketika shutter dibuka, cahayadari benda luar dalam medan pandangan difokuskan oleh lensa sebagai bayangan pada film. Film terdiri dari bahan kimia yang peka terhadap cahaya yang mengalami perubahan ketika cahya menimpanya. Pada proses pencucian, reaksi kimia menyebabakan bagian yang berubah menjadi tak tembus cahaya sehingga bayangan pada flm. Anda juga dapat melihat bayangan dengan membuka bagian belakang kamera dan memandang melalui secarik tissue atau kertas lilin (di mana bayangan dapat terbentuk) yang diletakkan pada posisi film dengan shutter terbuka.

Gambar 2. Tampak samping dari kamera sederhana. Perhatikan bahwa pada kenyataannya, .

Ada tiga penyetelan utama pada kamera dengan kualitas yang baik: kecepatan shutter, f-stop, dan pemfokusan, dan sekarang kitaakan membacanya. Walaupun banyak kamera saat ini melakukan penyetelan secara otomatis, pemahaman mengenainya aka berguna untuk menggunakan kamera apapun degan efektif. Untuk hasil yang khusus dan kualitas tinggi, kamera yang memunginkan penyetelan manual harus dimiliki.Penutup (shutter), yang terletak di belakang lensa, adalah suatu perangkat mekanik yang dapat dibuka selama selang waktu tertentu, yang disebut waktu penyinaran (exposure time). Seseorang dapat memotret benda yang bergerak dengan menggunakan waktu penyinaran yang singkat atau memotret pemandangan yang gelap (dengan tingkat pencahayaan rendah) menggunakan waktu penyinaran yang panjang. Jika pengaturan ini tidak dapat dilakukan, maka mustahil untuk mengambil foto suatu objek yang sedang beraksi. Contohnya, sebuah kendaraan yang bergerak cepat, dapat bergerak cukup cepat selama selang waktu penutup terbuka, sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. Untuk mencegah pergerakan semacam itu, diperlukan waktu penyinaran yang singkat atau sebuah tripod, bahkan untuk memotret benda yang diam sekalipun. Kecepatan penutup (dengan kata lain, waktu penyinaran) yang umum adalah (1/30) s, (1/60) s, (1/125) s, dan (1/250) s. Untuk kamera genggam, penggunaan kecepatan penutup yang lebih rendah dapat menyebabkan bayangan kabur (akibat gerakan), tetapi penggunaan kecepatan penutup yang lebih tinggi mengurangi tingkat pengumpulan intensitas cahata. Pada kenyataannya, benda yang diam lazimnya dipotret dengan kecepatan penutup (1/60) s.Kamera yang lebih mahal memiliki bukaan yang dapat diubah-ubah diameternya untuk lebih jauh lagi mengatur intensitas cahaya yang mengenai film. Seperti diperlihatkan sebelumnya, ketika bukaan dengan diameter kecil digunakan, hanya cahaya dari bagian tengah lensa saja yang mencapai film; dengan cara ini, aberasi sferis dikurangi.Ukuran bukaan bervariasi untuk mengimbangi hari-hari yang terang atau gelap, kepekaan film+ yang digunakan, dan kecepatan shutter yang berbeda. Ukuran bukaan diatus dengan f-stop, didefinisikan sebagai

Istilah f-number sering dinyatakan sebagai penjelasan dari kelajuan lensa. Semakin rendah f-number, semakin lebar bukaannya dan semakin tinggi jumlah energi dari cahaya yang mengenai film-maka, sebuah lensa dengan f-number yang rendah adalah sebuah lensa yang cepat. Notasi yang konvensional untuk f-number adalah f/ diikuti angka yang sebenarnya. Contohnya, f/4 berarti f-number 4! bukan berarti membagi f dengan lensa 4! Lensa yang sangat cepat, yang memiliki f-number serendah f/1,2; tergolong mahal karena sangat sulit untuk menjaga aberasinya tetap kecil dengan sinar cahaya melewati luas lensa yang besar. Sistem lensa kamera (kombinasi lensa dengan bukaan yang dapat diubah-ubah) sering kali ditandai dengan beberapa f-number, biasanya f/2,8; f/4; f/5,6; f/8; f/11 dan f/16. Salah satu dari pengaturan ini dapat dipilih dengan mengatur bukaannya, yang mengubah nilai D. Meningkatkan pengaturan dari suatu f-number ke nilai yang lebih tinggi (contohnya, dari f/2,8 ke f/4) mengurangi luas bukaan sebesar faktor 2. Pengaturan f-number yang terendah pada sebuah kamera bersesuaian dengan bukaan yang besar dan luas lensa yang digunakan mencapai maksimum.Kamera sederhana biasanya memiliki panjang fokal yang tetap dan ukuran bukaan yang tetap, dengan f-number sekitar f/11. Nilai f-number yang tinggi ini memungkinkan tercapainya kedalaman ruang yang besar, yang berarti bahwa benda-benda yang berada pada suatu rentang jarak yang cukup besar dari lensa membentuk citra yang tajam pada film. Dengan kata lain, kameranya tidak perlu difokuskan.Kamera digital pada dasarnya sama dengan kamera yang telah dijelaskna di sini, kecuali bahwa cahayanya tidak menciptakan citra pada film fotografi. Citra pada kamera digital dibentuk pada sebuah charge-coupled device (CCD), yang membuat citra secara digital, mengubahnya menjadi kode biner. Informasi digital ini kemudian disimpan pada sebuah keping memori untuk diputar ulang pada layar kamera, atau dapat diunduh ke komputer dan dikirimkan ke teman atau kerabat melalui internet.Pemfokusan adalah peletakkan lensa pada posisi yang benar relative terhadap film untuk mendapakan bayangan yang paling tajam. Jarak bayangan minimum untuk benda di jarak tak hingga dan sama dengan panjang focus. Untuk benda-benda yang lebih dekat, jarak bayangan lebih besar dari panjang focus, sebagaimana bisa dilihat dari persamaan lensa, . Untuk memfokuskan benda-benda dekat, lensa harus dijauhkan dari film, dan hal ini biasanya dilakukan dengan memutar sebuah gelang pada lensa.

2.2.3 MikroskopMikroskop merupakan alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda kecil (mikro) seperti bakteri, penampang sel, dan sejenisnya. Pertama kali mikroskop dibuat oleh seorang ilmuwan Belanda, Antoni van Leeuwenhoek (1632 1723), yang terdiri dari gabungan dua buah lensa cembung. Dengan menggunakan mikroskop sederhana bisa dihasilkan pembesaran bayangan hingga kira-kira 300 kali lebih besar dari bendanya.Mikroskop gabungan, seperti teleskop, memiliki lensa obyektif dan okuler. Gambar 3. Rancangannya berbeda dari teleskop karean mikroskop digunakan untuk melihat benda yang sangat dekat, sehingga jarak benda sangat kecil. Benda diletakkan di luar titik focus obyektif seperti pada Gambar 3a. Bayangan l1 yang dibentuk oleh lensa obyektif bersiat nyata, cukup jauh dari lensa, dan sangat diperbesar. Bayangan ini diperbesar oleh okuler menjadi bayangan maya yang sangat besar l2, yang terlihat oleh mata dan dibalik.Perbesaran total mikroskop merupakan kali perbesaran yang dihasilkan olehkedua lensa. Bayangan l1 yang dibentuk oleh obyektif adalah sebesar faktor mo lebih besar dari benda itu sendiri. Dari Gambar 3a dan Persamaan dibawah ini untuk perbesaran lateral lensa sederhana, kita dapatkan

di mana d0 dan df adalah jarak benda dan bayangan untuk lensa obyektif. L adalah jarak antara lensa (sama dengan panjang tabung), dan kita abaikan tanda minus pada Persamaan 23-9 yang hanya memberitahu kita bahwa bayangan terbalik. Okuler berkerja seperti pembesar sederhana.Jika kita anggap bahwa mata rileks, perbesaran anguler Me adalah

Gambar 3. Mikroskop gabungan: (a) diagram bekas, (b) foto (iluminasi datang dari kanan bawah, kemudian ke atas melalui slide yang memegang benda)

di mana titik dekan N = 25 cm untuk mata normal. Karena okuler memperbesar bayangan yang dibentuk oleh obyektif, perbesaran anguler total M adalah hasil kasli perbesaran lateral lens obyektif, mo, dikalikan perbesaran anguler, Me, dari lensa okuler.

Pendekatan ini, Persamaan diatas akurat jika fe dan fo kecil dibandingkan dengan l, sehingga l-fe = l dan do = fo (Gamabr 3). Ini merupakan pendekatan yang baik untuk perbesaran besar, karena didapatkan jika fo lensa fe sangat kecil (ada di peyebut pada Persamaan diatas). Untuk membuat lensa dengan panjang focus yang sangat pendek, yang paling baik dilakukan untuk obyektif, lensa gabungan yang melibatkan beberapa elemen harus digunakan untuk menghindari aberasi.

2.2.4 TeleskopTeleskop atau teropong merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. Teleskop pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei (1564 1642) pada tahun 1609. Terdapat dua jenis teleskop yang sangat berbeda; keduanya dirancang untuk membantu melihat benda jauh, misalnya planet dalam tata surya kita.

Gambar 4. (a) Pengaturan lensa dalam sebuah teleskop refraktor,dengan benda di tak hingga. (b) Sebuah teleskop refraktor.Teleskop refraktor menggunakan kombinasi lensa untuk membentuk sebuah bayangan, sementara teleskop refraktor menggunakan cermin lengkung dan sebuah lensa.Kombinasi lensa yang diperlihatkan pada gambar 4a adalah teleskop refraktor. Seperti halnya mikroskop majemuk, teleskop ini memiliki sebuah lensa objektif dan sebuah lensa okuler. Kedua lensa diatur sedimikian rupa hingga lensa objektif membentuk bayangan nyata dan terbalik dari benda yang jauh pada jarak yang sangat dekat dari titik fokal lensa okuler. Oleh karena benda seakan-akan berada pada tak terhingga, titik di mana I1 terbentuk adalah titik fokal lensa objektif. Lensa okuler kemudian membentuk, di I2, bayangan yang diperbesar dan terbalik dari bayangan di I1. Agar mendapatkan perbesaran maksimum yang mungkin, jarak bayangan untuk lensa okuler haruslah tak terhingga. Hal ini berarti sinar cahaya yang keluar dari lensa okuler sejajar dengan sumbu utama, dan bayangan lensa objektif harus terbentuk pada titik fokal lensa okuler. Dengan demikian, kedua lensa terpisahkan sejauh fob + fok, yang bersesuaian dengan panjang tabung teleskop.Perbesaran sudut teleskop dinyatakan oleh , dimana adalah sudut yang dibentuk oleh benda pada lensa objektif dan adalah sudut yang dibentuk oleh bayangan akhir pada mata pengamat. Perhatikan gambar 4a, dimana benda berada pada jarak sangat jauh di kiri pengamat. Sudut (di kiri lensa objektif) yang dibentuk oleh benda pada lensa objektif sama dengan sudut (di kanan lensa objektif) yang dibentuk oleh bayangan pertama pada lensa objektuf. Oleh karena itu,

Dimana tanda negatif menandakan bahwa bayangannya terbalik.Sudut yang dibentuk oleh bayangan akhir pada mata sama dengan sudut yang dibuat oleh sebuah sinar, yang datang dari ujung I1 dan merambat sejajar sumbu utama, dengan sumbu utama setelah melewati lensa. Jadi,

Kita sudah tidak menggunakan tanda negatif dalam persamaan ini karena bayangan akhirnya tidak terbalik; benda yang menciptakan bayangan akhir I2 ini adalah I1, dan keduanya memiliki arah yang sama. Sehingga, perbesaran sudut teleskop dapat dituliskan sebagai berikut :

dan kita lihat bahwa perbesaran sudut teleskop sama dengan rasio panjang fokal lensa objektif terhadap panjang fokal lensa okuler. Tanda negatif menandakan bahwa bayangannya terbalik.Jika kita melihat benda yang agak dekat seperti bulan dan planet melalui sebuah teleskop, maka perbesarannya sangatlah penting. Namun, bintang dalam galaksi kita sangatlah jauh sehingga tetap terlihat sebagai sebuah titik cahaya, berapa pun perbesarannya. Teleskop besar untuk penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan cahaya sebanyak-banyaknya. Betapa sulit dan mahal untuk membuat lensa yang besar bagi teleskop refraktor. Kesulitan lainnya dengan lensa besar adalah beratnya menyebabkan ia mudah menggelayut, yang menjadi sumber aberasi tambahan. Masalah tersebut dapat sedikit diatasi dengan mengganti lensa objektif dengan cermin cekung, yang menghasilkan teleskop refraktor. Oleh karena cahaya dipantulkan dari cermin dan tidak melewati lensa, maka cermin dapat memiliki penyangga yang kokoh pada bagian belakangnya. Penyangga semacam ini menghilangkan masalah akibat lensa yang menggelayut.Gambar 5a menunjukkan rancangan untuk teleskop refraktor. Sinar cahaya datang melewati tabung teleskop dan dipantulkan oleh cermin parabolik didasarnya. Sinar ini mengumpul menuju titik A, di mana sebuah bayangan akan dibentuk. Namun, sebelum bayangan ini dibentuk, sebuah cermin datar yang kecil, M, memantulkan cahaya menuju bukaan di sisi tabung yang melewati lensa okuler. Rancangan ini dikatakan memiliki fokus Newtonian, karena Newton adalah orang yang mengembangkannya. Gambar 5b menunjukkan teleskop semacam itu. Perhatikan bahwa dalam teleskop refraktor, cahaya tidak pernah melewati kaca (kecuali melalui lensa okuler kecil). Akibatnya, masalah yang berhubungan dengan aberasi kromatis hampir sepenuhnya hilang. Teleskop reflektor dapat dibuat lebih pendek lagi dengan mengarahkan cermin datarnya sedemikian rupa hingga ia memantulkan cahaya kembali menuju cermin objektid dan cahaya memasuki lensa okuler pada lubang di tengah-tengah cermin.

Gambar 5. (a) Sebuah teleskop fokus Newtonian. (b) Sebuah teleskop reflektor. Jenis teleskop ini lebih pendek dari teleskop pada gambar 4b.Teleskop reflektor terbesar di dunia terdapat di Keck Observatorium di Mauna Kea, Hawaii. Situs ini memiliki dua teleskop berdiameter 10 m, masing-masng terdiri atas cermin heksagonal yang dikendalikan oleh komputer, yang bekerja bersamaan untuk membentuk permukaan pantul yang besar. Sebaliknya, teleskop refraktor terbesar di dunia, di Yerkes Obeservatorium di Teluk Williams, Wisconsin, memiliki diameter hanya 1m.Jenis-jenis teleskop diantaranya yaitu :1. Teleskop BintangTeleskop bintang yaitu teleskop yang digunakan untuk melihat benda-benda di langit. Setiap teleskop diharapkan dapat digunakan untuk melihat bayangan dengan cara berakomodasi minimum, sehingga pembentukan bayangan oleh teleskop bintang dapat dilihat seperti pada gamba dibawah ini

Gambar 6. Pembentukan bayangan oleh teleskop bintang2. Teleskop BumiTeleskop bumi adalah teleskop yang digunakan untuk melihat benda-benda jauh di bumi. Supaya bayangan tegak maka teleskop bumi dapat dirancang dari teleskop bintang dengan menambahkan lensa pembalik. Prinsip keja teleskop bumi yaitu lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil yang jatuh pada fob. Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik sehingga terbentuk bayangan padda jarak 2f pembalik juga yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar.

Gambar 7. Pembentukan bayangan oleh teleskop bumi

3. Teleskop PanggungTeleskop panggung memiliki fungsi yang sama dengan teleskop bumi. Tetapi untuk membalik bayangannya (supaya tegak) digunakan lensa negatif (cekung) pada lensa okuler.

Gambar 8. Pembentukan bayangan oleh teleskop panggung.

2.3 Contoh Soal

1. Pada gambar dibawah, merupakan sebuah teleskop pembias terbesar di dunia berada di Yerkes Observatory di Wisconsin. Alat ini disebut sebagai teleskop 40 inci, yang berarti bahwa diameter obyektif addalah 40 inci, atau 102 cm. Objektif memiliki panjang fokus 19 m, dan okuler memiliki panjang fokus 10 cm. (a) Hitung daya perbesaran total teleskop ini. (b) Perkirakan panjang teleskop.

Penyelesaian :(a) (b) Untuk mata yang rileks, bayangan I1 berada pada titik fokus baik dari okuler maupun lensa obyektif. Jarak antara kedua lensa dengan demikian adalah , yang merupakan panjang teleskop.

2. Sebuah mikroskop gabungan terdiri dari okuler 10x dan obyektif 50x dengan jarak 17,0 cm. Tentukan (a) perbesaran total, (b) panjang fokus setiap lensa.Penyelesaian :(a) Perbeseran total adalah 10 x 50 = 500x(b) Panjang fokus okuler adalahUntuk lensa obyektif :

Jadi,

3. Berapa jauh lensa kamera dengan panjang fokus 50,0 mm harus digerakkan dari setelan tak hingganya untuk memfokus dengan tajam pada benda yang jauhnya 3,00 m?Penyelesaian :Ketika terfokus pada tak hingga, lensa berada 50,0 mm dari film. Ketika terfokus pada do = 3,00 m, jarak bayangan dinyatakan dengan persamaan lensa

Sehingga lensa bergerak 0,8 mm.

BAB IIIPENUTUP

0. KesimpulanAlat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya.Alat-alat optik antara lain yaitu :1. Prisma dapat menghasilkan spectrum tujuh warna pelangi dari sebuah cahaya berwarna putih. Salah satu penggunaaan prisma yaitu pada teropong.2. Kamera merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengambil gambar suatu objek atau benda. Jenis-jenis kamera yang dikenal diantaranya kameraautofokus, kamera single-lens reflex (SLR), dan kamera digital.3. Mikroskop merupakan alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda kecil (mikro) seperti bakteri, penampang sel, dan sejenisnya.4. Teleskop atau teropong merupakan sebuah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan jelas.

DAFTAR PUSTAKA

__________. Cahaya dan Alat Optik. (http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM_8_%28Cahaya_dan_alat_Optik%29_KD_Fisika.pdf). Diakses tanggal 26 Januari 2015.

Giancoli, Douglas C. 2010. Fisika Edisi Kelima Buku 2. Jakarta : Erlangga.

Jewett, Serway. 2010. Fisika Untuk Sains dan Teknik Buku 3 Edisi 6. Jakarta : Salemba Teknik.