Kel 4 Tugas Bebas Rokok

download Kel 4 Tugas Bebas Rokok

of 11

description

anti rokok

Transcript of Kel 4 Tugas Bebas Rokok

TUGAS PROMOSI KESEHATAN BEBAS MEROKOKFK UNSRI

KELOMPOK 4KETUA : M. APRIZAL PUTERA04091401012SEKRETARIS : TIARA CHAIRUNISA04091401068ANGGOTA :1. M. RIDHO FAJRI040914010202. DHINI PUTRI MAHARINI040914010213. MUHAMMAD HADI WIJAYA040914010424. MEINY NASTRIDHA040914010145. ADITYA FRESNO DWI WARDHANA040914010446. RENY PUTRI HARDA040914010507. ANIL PREM SINGH PERAMJEET SINGH040914010768. DINAR KARTIKA HAPSARI040914010289. NORA BUDINA ABDINESIA RITONGA0409140101010. ISNI IRYA MAJA0409140107311. LAVIN DJ NARAINAN54081001120PENDIDIKAN DOKTER UMUMUNIVERSITAS SRIWIJAYA2012

BAB IIIPEMECAHAN MASALAH

3.1. Profil FK UnsriUniversitas Sriwijaya berdiri pada tanggal 29 Oktober 1960 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 1960 (Lembaran Negara Tahun 1960 No 135). Peresmian pendirian Universitas Sriwijaya dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 3 November 1960 dan diperingati sebagai hari lahir Universitas Sriwijaya. Presiden Universitas yang pertama adalah Drg. M.Isa dan lokasi kampus Universitas Sriwijaya pada waktu berdirinya berada di Bukit Besar Palembang yang digunakan sejak berdiri tahun 1960.Pada saat ini Universitas Sriwijaya memiliki kampus di dua lokasi yaitu di Bukit Besar Palembang dan di Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir yang berjarak 32 km dari kota Palembang. Pembangunan kampus Inderalaya dimulai pada tahun 1989 dan selesai pada tahun1993 serta mulai digunakan pada tanggal 1 September 1993, yang ditandai dengan kuliah perdana oleh Gubernur Sumatra Selatan H. Ramli Hasan Basri. Peresmian Kampus Inderalaya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.3.1.1.Visi dan Misi1. Visi:Universitas Sriwijaya merupakan perguruan tinggi terkemuka dan berbasis riset yang unggul dalam berbagai cabang ilmu, teknologi, dan seni pada tahun 2025.2. Misi:1. Untuk mencapai Visi di atas, Misi Universitas Sriwijaya adalah sebagai berikut:2. menghasilkan manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, berakhlak mulia, berbudaya, bersemangat ilmiah, dan menguasai serta mampu mempergunakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;3. menyelenggarakan, mengembangkan, dan membina pendidikan tinggi dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni;4. menyelenggarakan, mengembangkan dan membina penelitian dalam rangka menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model, produk yang memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni;5. menyelenggarakan, mengembangkan, dan membina pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni sebagai upaya memberikan sumbangsih demi kemajuan masyarakat; dan6. menyelenggarakan administrasi pendidikan tinggi yang modern, efektif, dan efisien.

3.2. Program Promosi Kesehatan Manajemen Pencegahan Merokok di FK Unsri3.2.1. Fase Diagnosis Sosial Sebagian warga FK Unsri merasa terganggu dengan asap rokok di lingkungan FK Unsri. Sebagian warga FK Unsri merasa lingkungan FK Unsri tidak sehat dan kotor. Sebagian warga FK Unsri mengeluh masih banyaknya warga yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan setempat. Warga FK Unsri merasa kurangnya sosialisasi yang berkaitan dengan larangan merokok dari pihak fakultas. Sebagian warga FK Unsri mengeluh tidak ada sanksi yang tegas bagi warga yang merokok.

3.2.2. Fase Diagnosis Epidemiologi Tidak ada data pasti tentang warga yang merokok di lingkungan FK Unsri.3.2.3. Fase Diagnosis Perilaku dan LingkunganPerilaku Kurangnya kesadaran warga FK Unsri tentang bahaya merokok. Sebagian warga mudah terpengaruh dengan kebiasaan merokok warga lain di lingkungan FK Unsri Sebagian warga FK Unsri menganggap orang lain tidak merasa terganggu dengan kebiasaan merokok tersebut.Lingkungan Lingkungan yang tidak bersih akibat banyaknya pembuangan puntung rokok. Lingkungan yang tidak sehat akibat asap rokok.3.2.4. Fase Diagnosis Pendidikan dan Organisasi1. Faktor Pendukung (Predisposing Factor)a. Sebagian warga FK Unsri menganggap bahwa merokok merupakan kebiasaan yang lazim ditemukan di masyarakat.b. Sebagian warga FK Unsri memiliki kelompok yang juga mempunyai kebiasaan merokok.2. Faktor Pemungkin (Enabling Factor)a. Kurangnya poster yang menarik di FK Unsri tentang bahaya merokok.b. Penempatan poster bahaya merokok yang tidak strategis.c. Pihak fakultas tidak menerapkan metode yang tepat untuk sosialisasi bahaya merokok.d. Tidak adanya petugas yang mengawasi warga FK Unsri yang merokok.e. Tidak adanya penanggung jawab dalam hal larangan merokok di FK Unsri.3. Faktor Penguat (Reinforcing Factor)a. Belum berlakunya pengambilan tindakan yang tegas bagi warga yang merokok di lingkungan FK Unsri.b. Pihak fakultas tidak pernah melakukan penyuluhan dan inspeksi mendadak terhadap warga yang merokok di lingkungan FK Unsri.

3.2.5. Fase Diagnosis Administrasi dan Kebijakan1. Sumber dayaPihak fakultas sangat berharap adanya sosialisasi tentang lingkungan FK Unsri yang bebas rokok dengan pendekatan komunikasi perubahan perilaku yang akan diterapkan di lingkungan FK Unsri.2. Hambatana. Tidak adanya penjadwalan secara berkala mengenai pelaksanaan sosialisasi bahaya merokok.b. Belum ada kerjasama lintas sektor antara dinas kesehatan, dinas pendidikan dan pemerintah daerah mengenai larangan merokok.3. Kebijakana. Pemerintah kota Palembang telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 7 tentang larangan merokok di tempat umum.

3.3. Implementasi atau Penerapan3.3.1. Metode Penentuan Prioritas MasalahDalam rangka menerapkan program manajemen pencegahan merokok di FK Unsri, maka perlu dilakukan serangkaian program untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, tidak semua masalah tersebut dapat diatasi secara bersamaan. Oleh karena itu, kita harus menentukan terlebih dahulu masalah mana yang harus diprioritaskan untuk menjadi program tersebut. Ada banyak metode penetuan prioritas masalah yang dapat digunakan tergantung dari data yang didapatkan yaitu data non-scoring atau data scoring.Metode yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah dalam program ini adalah metode data scoring (metode USG).

MasalahUSGTotal

Sebagian warga FK Unsri merasa terganggu dengan asap rokok di lingkungan FK Unsri.53460

Sebagian warga FK Unsri merasa lingkungan FK Unsri tidak sehat dan kotor.42432

Sebagian warga FK Unsri mengeluh masih banyaknya warga yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan setempat.42324

Warga FK Unsri merasa kurangnya sosialisasi yang berkaitan dengan larangan merokok dari pihak fakultas.34560

Sebagian warga FK Unsri mengeluh tidak ada sanksi yang tegas bagi warga yang merokok.555125

Tidak ada data pasti tentang warga yang merokok di lingkungan FK Unsri.34224

Sebagian warga mudah terpengaruh dengan kebiasaan merokok warga lain di lingkungan FK Unsri43224

Sebagian warga FK Unsri menganggap orang lain tidak merasa terganggu dengan kebiasaan merokok tersebut.34560

Lingkungan yang tidak bersih akibat banyaknya pembuangan puntung rokok.53460

Lingkungan yang tidak sehat akibat asap rokok.53345

Sebagian warga FK Unsri menganggap bahwa merokok merupakan kebiasaan yang lazim ditemukan di masyarakat.45360

Sebagian warga FK Unsri memiliki kelompok yang juga mempunyai kebiasaan merokok.23424

Kurangnya poster yang menarik di FK Unsri tentang bahaya merokok.34336

Penempatan poster bahaya merokok yang tidak strategis.43436

Pihak fakultas tidak menerapkan metode yang tepat untuk sosialisasi bahaya merokok.45360

Tidak adanya petugas yang mengawasi warga FK Unsri yang merokok.43436

Tidak adanya penanggung jawab dalam hal larangan merokok di FK Unsri.54240

Belum berlakunya pengambilan tindakan yang tegas bagi warga yang merokok di lingkungan FK Unsri.44580

Pihak fakultas tidak pernah melakukan penyuluhan dan inspeksi mendadak terhadap warga yang merokok di lingkungan FK Unsri.4218

Pihak fakultas sangat berharap adanya sosialisasi tentang lingkungan FK Unsri yang bebas rokok dengan pendekatan komunikasi perubahan perilaku yang akan diterapkan di lingkungan FK Unsri.23318

Tidak adanya penjadwalan secara berkala mengenai pelaksanaan sosialisasi bahaya merokok.2124

Belum ada kerjasama lintas sektor antara dinas kesehatan, dinas pendidikan dan pemerintah daerah mengenai larangan merokok.32424

Tabel 3.1. Metode USGDari metode ini, maka prioritas utama dalam permasalahan di atas adalah tidak ada sanksi yang tegas bagi warga yang merokok di lingkukan FK Unsri.

AturanPetugas

Kurangnya keseriusan warga FK untuk memberantas budaya rokokKurangnya kesadaaran untuk melaksanakan peraturanTidak takut akan sanksiKurangnya dana untuk mengadakan petugas pengawas rokok Kurangnya dana untuk membeli peralatan pengawasan rokok cth: CCTVDanaPerilakuKurangnya petugasMasih ada staf dan dosen yang merokokHukuman yang dibuat belum tegasBelum ada peraturan yang jelasBelum ada sanksi yang tegas

Gambar 3.2 Fish bone

Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan merokok di lingkungan FK Unsri:a. Membuat peraturan yang mengatur sanksi bagi perokokb. Membuat poster yang menarik tentang larangan merokokc. Sosialisasi mengenai bahaya, kebijakan, dan sanksi yang telah dibuat oleh fakultas baik melalui tulisan (poster, spanduk dll) maupun lisan (ceramah umum, pidato dll).d. Membentuk tim pengawas untuk menciptakan lingkungan FK Unsri bebas rokok.e. Di akhir tahun dilakukan evaluasi terhadap yang telah dijalankan.3.3.5 Metodea. Melakukan sosialisasi tentang larangan merokok yang dilakukan oleh pihak fakultas melalui kuliah umum atau seminar yang akan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.b. Menempelkan poster dan spanduk mengenai manajemen penanggulangan larangan merokok.c. Membentuk tim pengawas untuk menjadi kader pengawasan lingkungan FK bebas rokok.3.3.6 Mediaa. Spanduk, poster, pamflet stiker dan pin yang berisi larangan merokok.b. Kebijakan yang dibuat oleh fakultas yang berisi sanksi kepada warga FK Unsri yang tidak mengindahkan larangan merokok.3.3.7 Rencana dan Jadwal Kegiatan Penyususan proposal, perencanaan anggaran biaya, mengurus izin ke FK Unsri. Menerapkan program kawasan FK Unsri bebas rokok. Merencanakan seminar akan bahaya rokok.Tabel 3.2. Jadwal Pelaksanaan KegiatanBulanMinggu ke-TanggalKegiatan

Oktober I2Rapat mengenai sosialisasi program kawasan FK Unsri bebas rokok

II13, 14Diskusi rancangan poster, spanduk, pamflet larangan merokok

III20, 21Pencetakan poster, spanduk, pamflet larangan merokok

IV-

November I3, 4Rapat pembentukan tim petugas pengawas bebas rokok

II10, 11Pelaksanaan sosialisasi program kawasan FK Unsri bebas rokok

III-

IV-

3.3.8 Evaluasi Prosesa. Indikator: Diterimanya proposal sesuai standar instansi terkait Ditandatanganinya proposal Tersedia sarana dan prasarana penunjang kegiatan termasuk biaya yang mencukupi Terlaksananya kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.b. Waktu: Evaluasi proses akan dilakukan pada akhir bulan kedua program.3.3.9 Evaluasi Dampaka. Indikator: Terbentuknya perencanaan program-program kawasan FK Unsri bebas rokok. Terlaksananya sosialisasi program FK Unsri bebas rokok Terbentuknya tim pengawas lingkungan FK Unsri bebas rokok Peningkatan kesadaran semua warga FK Unsri mengenai dampak merokok

b. Waktu: Evaluasi dampak dilakukan pada akhir program sosialisasi di FK Unsric. Metode: Evaluasi dampak dilakukan dengan rapat evaluasi antara pihak fakultas dengan tim pengawas kawasan bebas rokok3.3.10 Evaluasi Hasila. Indikator: Terwujudnya lingkungan FK Unsri bebas rokokb. Waktu: Evaluasi hasil dilakukan pada awal bulan ketigac. Metode: Evaluasi hasil dilakukan dengan rapat evaluasi antara pihak fakultas dengan tim pengawas kawasan bebas rokok3.3.11 Anggaran Pembiayaan ProgramNoKegiatanBiayaSumber Dana

1Pembuatan proposalBantuan dari pihak fakultas, dinas kesehatan dan sponsor.

Konsumsi rapat 30 orang @ Rp. 10.000,00 5 kaliRp. 1.500.000,00

Pencetakan proposal 5 kali @ Rp. 50.000,00Rp. 250.000,00

2Poster, spanduk, pamflet, stiker dan pinBantuan dari pihak fakultas, dinas kesehatan dan sponsor.

Pemesanan spanduk, pamflet, poster, stiker dan pin @ 15 buah @ Rp. 50.000,00Rp 750.000,00

3.Pembentukan tim pengawas bebas rokok FK UnsriRp. 2.000.000,00Bantuan dari pihak fakultas, dinas kesehatan dan sponsor.

4Pelaksanaan sosialisasi lingkungan bebas rokokRp. 1.500.000,00Bantuan dari pihak fakultas, dinas kesehatan dan sponsor.

5TransportasiRp. 300.000,00Bantuan dari pihak fakultas, dinas kesehatan dan sponsor.

Total biayaRp. 6.300.000,00Bantuan dari pihak fakultas, dinas kesehatan dan sponsor.