Cipta Andri Jhona, Cnc II,Kel 5, Turning Dan Milling, Bab I-bab V
Kel 3_Aset Tetap v.2
-
Upload
agus-tubels -
Category
Documents
-
view
226 -
download
4
description
Transcript of Kel 3_Aset Tetap v.2
-
Aset Tetap (Property, Plant, Equipment) Berdasarkan PSAK 16 dan IAS 16
Rabu, 10 Desember 2014 KELOMPOK II
-
Lingkup Pembahasan
1. Penger3an 2. Pengakuan
3. Biaya Perolehan Awal 4. Biaya Setelah Perolehan
5. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
6. Penyusutan 7. Metode Penyusutan
8. Penurunan Nilai dan Penghen3an Pengakuan
9. Pengungkapan
10. Studi Kasus/ Contoh Soal
-
1. Pengertian Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang:
Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan pada pihak lain, atau untuk tujuan
administra3ve; dan
Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode
-
2. Pengakuan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap harus diakui jika dan
hanya jika:
kemungkinan besar en3tas tersebut akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut; dan
Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
-
3. Biaya Perolehan Awal
Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan dan tetap digolongkan sbg aset tetap walaupun tdk secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik masa depan bagi en3tas.
Hal ini disebabkan karena Aset tetap yang diperoleh utk alasan keamanan atau lingkungan memungkinkan en3tas utk memperoleh manfaat ekonomik masa dpn yg lbh besar dari aset-aset terkait dibandingkan dengan manfaat ekonomik yang dihasilkan apabila aset tersebut 3dak diperoleh.
-
Komponen biaya perolehan aset tetap:
Harga perolehannya, termasuk bea
impor dan pajak pembelian yg tdk boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan2 lain
Biaya2 yg dpt diatribusikan
secara langsung utk membawa
aset ke lokasi dan siap digunakan sesuai intensi Manajemen
Es3masi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya
tersebut 3mbul ke3ka aset tersebut diperoleh atau
karena en3tas menggunakan aset
tersebut selama periode tertentu utk tujuan selain menghasilkan persediaan
-
4. Biaya-biaya setelah perolehan Awal
En3tas 3dak boleh mengakui biaya
perawatan sehari-hari aset tetap
sebagai bagian dari aset bersangkutan.
Pengeluaran-pengeluaran
tersebut digolongkan sebagai biaya
pemeliharaan dan perbaikan
Bagian-bagian tertentu pada Aset Tetap
mungkin perlu digan3 secara periodik. En3tas
dapat melakukan penggan3an
komponen aset tetap dan mengakui biaya
penggan3an komponen aset tetap dalam jumlah tercatat
aset tetap jika pengeluaran tersebut memenuhi kriteria utk diakui sebagai bagian
dari aset.
Biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggan3an apabila memenuhi kriteria pengakuan.
-
5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas harus memilih antara:
Sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam
kelompok yang sama
MODEL BIAYA (par.30)
MODEL REVALUASI
(par.31)
-
Model Biaya
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar:
Biaya perolehan dikurangi:
Akumulasi Penyusutan
Akumulasi Rugi Penurunan Nilai Aset
-
Model Revaluasi Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi:
Akumulasi Penyusutan Akumulasi Rugi Penurunan Nilai Aset, yang terjadi setelah
tanggal revaluasi.
Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan secara cukup reguler, sehingga
Jumlah tercatat Jumlah yg ditentukan dg nilai wajar pada neraca
-
Nilai Wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset
antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.
Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualikasi profesional berdasarkan bukti pasar.
Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai.
-
Tidak ada nilai wajar
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjual belikan, maka: Entitas perlu mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan Penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated replacement cost)
-
Frekuensi Revaluasi Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap
yang direvaluasi.
Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
Beberapa aset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signikan dan uktuatif perlu direvaluasi secara tahunan.
Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila perubahan nilai wajar tidak signikan.
Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali.
-
Akumulasi Penyusutan
pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode:
PROPORSIONAL, atau ELEMINASI
-
Metode Proporsional
1/1/10 Dr. Aset tetap 2.000.000 Cr. Kas 2.000.000
31/12/10 Dr. Beban Penyusutan 400.000
Cr. Akumulasi Penyusutan 400.000 31/12/10 Dr. Aset Tetap 1.000.000
Cr. Akumulasi Penyusutan 200.000* Cr. Surplus Revaluasi 800.000
*((2.400.000-1.600.000)/1.600.000) x 400.000 = 200.000
Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2010 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. Tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 2.400.000.
Contoh
-
Metode Eliminasi Contoh Peralatan senilai 2.000.000 diperoleh tanggal 1 Januari 2010
dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. Tanggal 31 Desember 2010 nilai wajar aset adalah 2.400.000.
1/1/10 Dr. Aset tetap 2.000.000 Cr. Kas 2.000.000
31/12/10 Dr. Beban Penyusutan 400.000
Cr. Akumulasi Penyusutan 400.000 31/12/10 Dr. Akumulasi Penyusutan 400.000
Cr. Aset tetap 400.000 31/12/10 Dr. Aset tetap 800.000
Cr. Surplus Revaluasi 800.000
-
-lanjutan- Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset
tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi. (par.36)
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi.(par. 39)
Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut diakui dalam laba rugi. Namun, penurunan nilai tercatat diakui dalam pendapatan komprehensif lain selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut. (par.40)
En3re class
To Equity directly
Nega3ve to P/L
-
-lanjutan- (par.41) Surplus revaluasi yang disajikan dalam ekuitas dapat
dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya
Namun, sebagian surplus revaluasi tersebut dapat dipindahkan sejalan dengan penggunaan aset oleh entitas (partialy realized): sebesar perbedaan antara jumlah penyusutan berdasarkan nilai revaluasian aset dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan aset tersebut. Pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakukan melalui laba rugi. Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
-
-lanjutan-
Dampak atas pajak penghasilan, jika ada, yang dihasilkan dari revaluasi aset tetap diakui dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46
Jika entitas mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam pengukuran aset tetap maka perubahan tersebut berlaku prospektif.
-
6. Penyusutan
Penyusutan
Cost Method
Revalua3on Method
Penyusutan proses akuntansi dengan cara yang sistematik dan rasional untuk mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap menjadi beban pada periode dimana manfaat dari aktiva tersebut dikonsumsi.
Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.
Contoh : rangka dan mesin pesawat
Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain.
-
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan Pada saat aset berada di lokasi dan kondisi
yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.
Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika: Diklasikasikan sebagai aset dimiliki untuk
dijual; dan
Aset dihentikan pengakuannya. Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai
aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus.
Implikasinya, penyusutan 3dak dihen3kan sekalipun aset: sedang 3dak digunakan atau
dihen3kan penggunaannya
6. Penyusutan
-
Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku
Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
6. Penyusutan
-
Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.
Prakiraan daya pakai aset; Prakiraan tingkat keausan sik; Keusangan teknis dan keusangan komersil; Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa).
6. Penyusutan
-
7. Metode Penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan: q Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi
manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas.
q Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan
q Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.
-
Garis Lurus
Saldo Menurun
Jumlah Unit
Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu 3dak berubah
Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat
Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
7. Metode Penyusutan
-
8. Penurunan Nilai PSAK 48
PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas: 1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, 2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan 3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih nilai tercatat suatu asset atau unit penghasil kas atas jumlah terpulihkannya.
Jumlah tercatat adalah jumlah yang diakui untuk suatu aset setelah dikurangi akumulasi penyusutan (amortisasi) dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dan nilai pakainya
-
Penurunan Nilai
Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi Review penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang
telah terjadi
-
Kompensasi untuk Penurunan Nilai
penurunan nilai aset tetap diakui sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset;
penghen3an pengakuan aset tetap yang usang atau dilepas ditentukan sesuai dengan Pernyataan ini;
kompensasi dari pihak ke3ga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihen3kan harus dimasukkan dalam penentuan laba rugi pada saat kompensasi diakui pada saat menjadi piutang; dan
biaya perolehan aset tetap yang diperbaiki, dibeli atau dikonstruksi sebagai penggan3an ditentukan sesuai dengan Pernyataan ini.
-
kapan aset tetap dihentikan pengakuannya?
On disposal
No future economic benefits are expected
from its use or disposal
IAS-par.67
Dilepas Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya PSAK-par.67
-
Penghentian Pengakuan
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap ditentukan sebesar pendapatan antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatat dari aset tersebut.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jual-sewa balik).
Laba tidak boleh diklasikasikan sebagai pendapatan.
-
bagaimana bila timbul keuntungan dan kerugian?
dimasukkan dalam laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya
shall be included in profit or loss when the item is derecognised
-
Laporan keuangan mengungkapkan, untuk se3ap kelompok aset tetap:
dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto;
metode penyusutan yang digunakan;
umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode;
9. Pengungkapan
-
Laporan keuangan juga mengungkapkan:
a) keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik, dan aset tetap yang dijaminkan untuk liabilitas;
b) jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap yang sedang dalam pembangunan;
c) jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap; dan
d) jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan yang dimasukkan dalam laba rugi, jika tidak diungkapkan secara terpisah pada pendapatan komprehensif lain.
-
Untuk aset tetap, pengungkapan tersebut dapat muncul dari perubahan estimasi dalam
a) nilai residu;
b) es3masi biaya pembongkaran, pemindahan atau restorasi suatu aset tetap;
c) umur manfaat; dan
d) metode penyusutan
-
Jika aset tetap disajikan pada jumlah revaluasian, hal berikut diungkapkan:
a) tanggal efektif revaluasi;
b) apakah penilai independen dilibatkan;
c) metode dan asumsi signikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset;
d) penjelasan mengenai nilai wajar aset yang ditentukan secara langsung berdasarkan harga terobservasi (observable prices) dalam suatu pasar aktif atau transaksi pasar terakhir yang wajar atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lainnya;
e) jumlah tercatat aset seandainya aset tersebut dicatat dengan model biaya; dan
f) surplus revaluasi, yang menunjukkan perubahan selama periode dan pembatasan-pembatasan distribusi kepada pemegang saham.
-
Informasi berikut mungkin relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan
a) jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara;
b) jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan;
c) jumlah tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasikasikan sebagai tersedia untuk dijual; dan
d) jika model biaya digunakan, nilai wajar aset tetap apabila berbeda secara material dari jumlah tercatat.
-
Tanggal 1 Januari 2012 PT. Indonesia Indah membeli sebuah mesin dari Hongkong seharga 3 Milyar Rupiah dengan diskon 10%. Semua biaya pengiriman dari Hongkong ke Indonesia menjadi beban PT. Indonesia Indah dengan biaya Rp 100 juta, Bea Masuk Rp 150 juta, Pajak 200 juta. Mesin perlu dirakit agar bisa digunakan, biaya perakitan mesin sebesar 50 juta. Bagaimana jurnal akuntansinya?
10. Studi Kasus / Contoh Soal
SOAL 1
-
Biaya Perolehan: Harga mesin Rp 3 Milyar Diskon 10% Rp (300) juta Biaya kirim Rp 100 juta Bea Masuk Rp 150 juta Pajak Rp 200 juta Biaya Perakitan Rp 50juta +
= Rp 3,2 Milyar
Jurnal Dr. Mesin 3,2 Milyar Cr. Kas 3,2 Milyar
Jawab Soal 1
-
Masa manfaat dari mesin tersebut diperkirakan 10 tahun dengan depresiasi menggunakan garis lurus. Perusahaan melakukan revaluasi aset 2 tahun sekali. Pada 1 Januari 2015 dilakukan revaluasi dengan nilai 2,4 Milyar, dan 1 Januari 2017 nilai revaluasi sebesar 2 Milyar.
Bagaimana jurnal Akuntansi?
SOAL 2
-
31 Des 2013 Dr. Beban Penyusutan 320juta*
Cr. Akumulasi Penyusutan 320juta *3,2Milyar/10Tahun
31 Des 2014 Dr. Beban Penyusutan 320juta
Cr. Akumulasi Penyusutan 320juta 1 Januari 2015 Dr. Akumulasi Penyusutan 640juta
Cr. Mesin 640juta Dr. Rugi Revaluasi 160juta*
Cr. Mesin 160juta *2,4Milyar-(3,2Milyar-640juta)
Jawab Soal 2
-
31 Des 2015 Dr. Beban Penyusutan 300juta*
Cr. Akumulasi Penyusutan 300juta *2,4 Milyar/8tahun
31 Des 2016 Dr. Beban Penyusutan 300juta
Cr. Akumulasi Penyusutan 300juta 1 Januari 2017 Dr. Akumulasi Penyusutan 600juta
Cr. Mesin 600juta Dr. Mesin 200juta*
Cr. Keuntungan Revaluasi 160juta Cr. Surplus Revaluasi 40juta*
*2Milyar-(2,4Milyar-600juta)
Jawab Soal 2 Part 2
-
Pada Juli 2018 mesin tersebut ditukar dengan mesin yang lebih baru dengan menambahkan Kas sebesar 750juta. Nilai perolehan mesin baru tersebut 3,5 Milyar dengan nilai buku 2,2 Milyar. Harga pasar diketahui senilai 2,5Milyar.
Bagaimana Jurnal Akuntansi?
SOAL 3
-
31 Des 2017 Dr. Beban Penyusutan 333juta
Cr. Akumulasi Penyusutan 333juta 1 Juli 2018 Dr. Beban Penyusutan 167juta
Cr. Akumulasi Penyusutan 167juta Dr. Mesin Baru 2,5Milyar Dr. Akumulasi Penyusutan 500juta
Cr. Mesin Lama 1,5Milyar Cr. Kas 750juta Cr. Keuntungan Pertukaran Mesin 250juta
Dr. Surplus Revaluasi 40juta
Cr. Saldo Laba 40juta
Jawab Soal 3
-
TERIMA KASIH