KEL 10
description
Transcript of KEL 10
KEARIFAN LOKAL DESA PETULU
Oleh:
1. Nur Afivah (093204034)
2. Reni Istiningrum(093204038)
3. Siti Suhartia(093204040)
4. Amar Al-Fatah (093204047)
5. Rezha Rizky N. (093204052)
KONDISI GEOGRAFIS DESA PETULU
Letak geografis: 8o 25’19” LS dan 115o 14’42” BT
Ketinggian: 325 m dari permukaan laut Curah hujan rata-rata per tahun: 2.379 mm Suhu rata-rata antara 24,1oC – 25,7oC.
Sumber: Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III – Bali
PROFIL DESA TETULU
LetakDesa Petulu terletak di Kecamatan Ubud,
Kabupaten Gianyar, Bali. Jaraknya sekitar 5 km dari sebelah utara Ubud.
Luas wilayah Desa Petulu : ± 384 Ha Penduduk yang bermukim sebanyak 4.352
jiwa (Profil Pembangunan Desa Petulu Tahun 2003)
Kepadatan penduduknya rata-rata 450 org/Km2.
PETA DESA PETULU
KEARIFAN LOKAL
" Dilarang membunuh, menangkap, menembak, burung bangau serta Dilarang Mengambil telur burung bangau dari sarangnya "Setiap Pelanggaran tersebut dikenakan denda Rp. 10.000 ,- ( Sepuluh Ribu Rupiah ).
Semua warga masyarakat Desa Petulu atau siapa saja dilarang merusak atau menembak burung yang hidup bebas berkeliaran. Kalau ada anak burung yang jatuh warga wajib mengembalikan ke sarangnya atau memeliharanya, namun setelah besar wajib melepas ke alam bebas.
Masyarakat desa Petulu menanam berbagai jenis pohon sebagai tempat hidupnya burung
Pepohonan tempat hidupnya burung bangau itu juga beragam. Jenis-jenis pohon tersebut yang dihuni bangau adalah : Pohon Bunut ( Ficus sp ) . Kayu Pule ( Alstonia Scholortis ) . Pohon lainnya seperti : Kelapa , Nangka ,
Mangga , Jeruk , dan lain-lainnya .
BURUNG BANGAU (KOKOAN)
Burung migran sejak tahun 1965 5 ekor
Total populasi mencapai ±20.944 ekor (tahun 2008)
Terdiri dari 6 spesies.
ASAL-USUL BURUNG KOKOAN DI DESA PETULU
Awalnya, burung kokoan ditangkap untuk dipelihara ataupun dipotong untuk dimakan dagingnya oleh masyarakat sekitar.
Keanehan mulai terjadi. Mereka yang menangkap burung-burung bangau yang ada di Desa Petulu, selalu datang kembali ke Desa Petulu untuk mengembalikan burung bangau tersebut.
Menurut mereka, setelah menangkap burung bangau tersebut, mereka mulai didatangi oleh makhluk-makhluk aneh bertubuh besar dan menyeramkan, baik dalam mimpi maupun di alam nyata. Hal tersebut bukan halusinasi, karena yang mengalaminya lebih dari 50 orang.
Akhirnya setelah berkonsultasi dengan seorang pendeta, dilakukanlah ritual meminta maaf di pura Desa Petulu.
Saat prosesi berlangsung, pemangku pura desa mengalami kerasukan/kesurupan dan mengatakan kalau burung bangau tersebut sebenarnya adalah pengawal Ida Betara yang dipuja di pura desa setempat. Burung-burung bangau tersebut adalah pasukan yang akan menjaga desa dari gangguan penyakit dan hama yang menyerang sawah mereka.
Hal ini sudah terbukti. Setelah masyarakat membuat sebuah pelinggih di pura desa sebagai persembahan terhadap burung kokokan, Desa Petulu menjadi makmur, panen melimpah dan tidak ada bahaya yang mengancam sampai dengan hari ini.
MITOS SEPUTAR BURUNG KOKOKAN DI DESA PETULU
Jika saat Anda berjalan terkena kotoran burung bangau, maka keberuntungan akan berpihak kepada anda.
Jika sawah seseorang di Desa Petulu banyak dikerumuni atau dihinggapi burung bangau, diyakini padi di sawah tersebut tidak akan diserang hama (wereng) dan akan menghasilkan panen yang melimpah.
Jika bisa melihat burung bangau yang berwarna hitam maka anda menjadi sangat beruntung. Karena menurut penduduk Desa Petulu, jumlahnya hanya dua ekor, dan mereka adalah pemimpin dari ribuan burung bangau yang ada di Desa Petulu.
Keberhasilan desa Petulu menjaga habitat Bangau membuat presiden RI Bpk Soeharto menganugrahkan hadiah Kalpataru kepada desa Petulu pada tahun 1991.
SUMBER:
http://www.merdeka.com/pernik/warga-petulu-bali-berperan-dalam-kelestarian-burung-kokokan-z1xpa94.html
http://infoseputarbali.blogspot.com/2011/06/dimana-desa-petulu-koloni-unik-burung.html
http://pakettourbalimahabbahtravel1.blogspot.com/2009/12/deskripsi-petulu.html
Anonim. 2011. Skripsi. Bab VI. GAMBARAN UMUM KELURAHAN UBUD. Universitas Udayana, Bali.
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III – Bali
SEKIANTERIMA KASIH