Kel 1 Management ABC

31
TUGAS GAWAT DARURAT I MAKALAH KONSEP, MANAGEMEN PENGELOLAAN, DAN GANGGUANAIRWAY BREATHING CIRCULATION OLEH: 1. ABDUL LATIF 12.321.001 2. AMELIA SARAH P.N. 12.321.007 3. DENDY PUTRA P. 12.321.014 4. DEWI RATNA SARI 12.321.016 5. DIAH RATNA A.A. 12.321.017 6. ERVIANA WAHYU S. 12.321.022 7. IKA YUNITA SARI 12.321.030 8. IKE ERVIANA DEWI 12.321.031 9. SUWITA RAHAYU 12.321.054 10. UMY NAZIRAH 12.321.055 11. WITRIYA 12.321.058 12. ZOGIE ARI EFFENDI 12.321.060 KELAS VI A PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

description

stikes icme jombang

Transcript of Kel 1 Management ABC

TUGAS GAWAT DARURAT IMAKALAH KONSEP, MANAGEMEN PENGELOLAAN, DAN GANGGUANAIRWAY BREATHING CIRCULATION

OLEH:1. ABDUL LATIF12.321.0012. AMELIA SARAH P.N.12.321.0073. DENDY PUTRA P.12.321.0144. DEWI RATNA SARI12.321.0165. DIAH RATNA A.A.12.321.0176. ERVIANA WAHYU S.12.321.0227. IKA YUNITA SARI12.321.0308. IKE ERVIANA DEWI12.321.0319. SUWITA RAHAYU12.321.05410. UMY NAZIRAH12.321.05511. WITRIYA12.321.05812. ZOGIE ARI EFFENDI12.321.060

KELAS VI APROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANINSAN CENDEKIA MEDIKAJOMBANG2015BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPenanganan trauma umumnya bertujuan untuk menyelamatkan jiwa, mencegah kerusakan organ yang lebih jauh, mencegah kecacatan tubuh dan menyembuhkan. Seperti kita ketahui, dalam penanganan trauma di kenal primary survey yang cepat dilanjutkan resusitasi kemudian secondary survey dan akhirnya terapi definitif. Selama primary survey, keadaan yang mengancam nyawa harus dikenali dan resusitasinya dilakukan pada saat itu juga. Pada primary survey dikenal sisitem ABCDE(Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure/ Enviromental control) yang disusun berdasarkan urutan prioritas penanganan . Jadi prioritas utama penanganan adalah keadaan menjamin jalan nafas terjaga adekuat. Oleh karena itu, trauma jalan nafas adalah keadaan yang memerlukan yang cepat dan efektif untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan.Pengelolaan penderita dengan luka parah memerlukan penilaian yang cepat dan tepat. Penilaian awal ini meliputi tahap persiapan,trease, primary survey, resusitasi, adjunct,secondary survey,reevaluasi, dan terapi definitive (American College, 1997)Terdapat banyak keadaan yang akan menyebabkan kematian dalam waktu singkat, tetapi kesemuanya berakhir pada satu hasil akhir yakni kegagalan oksigenasi sel, terutama ke otak dan jantung. Pencegahan hipoksemia memerlukan airway yang terlindungi, terbuka dan ventilasi yang cukup yang merupakan prioritas yang harus didahulukan keadaan lainnya(European Resusitasion, 2003)Persiapan penderita berlangsung dari fase pra rumah sakit hingga ke fase rumah sakit. Pada fase pra rumah sakit, titik berat diberikan pada penjagaan saluran nafas, kontrol pendarahan dan syok, immobilisasi penderita, dan segera ke rumah sakit terdekat dengan fasilitas yang memadai. Persiapan pada fase rumah sakit mencakup persiapan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yang diperlukan untuk resusitasi.Penilaian primary survey berpatokan pada urutan ABCDE :A airway (jalan nafas)B breathing (bantuan nafas)C circulation (bantuan sirkulasi)D defibrillation (terapi listrik)E exposure (environmental control)(American College, 1997)1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana penjelasan konsep ABC?2. Apa sajakah management pengelolaan ABC?3. Apa sajakah contoh gangguan dari Airway, Breathing, dan Circulation?

1.3 Tujuan1. Memahami penjelasan konsep ABC2. Memahami management pengelolaan ABC3. Memahami contoh gangguan dari Airway, Breathing, dan Circulation.

BAB IITINJAUAN TEORI

2.1 Konsep ABC2.2.1 AirwayJalan nafas adalah yang pertama kali harus dinilai untuk mengkaji kelancaran nafas. Keberhasilan jalan nafas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses ventilasi pertukaran gas antara atmosfer dengan paru-paru. Jalan nafas seringkali mengalami obstruksi akibat benda asing, serpihan tulang akibat fraktur pada wajah, akumulasi sekret dan jatuhnya lidah ke belakang.Pada orang yang sadar dan dapat berbicara dengan suara yang jelas, maka untuk sementara dapat dianggap bahwa airway dalam keadaan baik. Pernyataan di atas ini berlaku dengan syarat bahwa penderita berbicara jelas, tanpa ada suara suara tambahan ( suara suara lain saat menarik nafas ). Saat menarik nafas hanya terdengar bunyi udara masuk. Masalahnya adalah bahwa banyak penderita tidak dapat diajak berbicara karena kesadaran yang menurun atau pengaruh obat obatan. Penilaian cepat airway pada penderita tidak sadar dapat dilakukan dengan cara : Lakukan pemeriksaan dengan : Melihat Mendengar Meraba

Data yang berhubungan dengan status jalan nafas adalah : Sianosis (mencerminkan hipoksemia) Retraksi interkota (menandakan peningkatan upaya nafas) Pernafasan cuping hidung Bunyi nafas abnormal (menandakan ada sumbatan jalan nafas) Tidak adanya hembusan udara (menandakan obstuksi total jalan nafas atau henti nafas)Taruhlah kepala kita (pemeriksa) di atas mulut penderita, dengan melihat miring ke arah kaki penderita. Mata kita melihat naik turunnya dada penderita, pipi kita meraba rasakan hembusan udara dari mulut penderita dan telinga kita mendengarkan akan adanya bunyi pernafasan. Cara lain adalah dengan menaruh punggung tangan kita di depan hidung penderita untuk merasakan adanya hembusan udara. Cara ini hanya biasa dilakukan oleh orang yang berpengalaman.Apabila pernafasan berbunyi berarti airway tersumbat. Sumbatan ini belum sepenuhnya, masih ada udara yang dapat masuk keluar, tetapi karena ada penyempitan, maka timbullah suara saat bernafas. Jenis jenis bunyi yang dapat timbul adalah : Mengorok (snoring), airway tersumbat oleh lidah atau jaringan jaringan di tenggorokan. Perhatikan bahwa bunyi mengorok terutama terjadi saat mengeluarkan nafas. jika terdengar suara ini maka lakukanlah pengecekan langsung dengan cara cross-finger untuk membuka mulut (menggunakan 2 jari, yaitu ibu jari dan jari telunjuk tangan yang digunakan untuk chin lift tadi, ibu jari mendorong rahang atas ke atas, telunjuk menekan rahang bawah ke bawah). Lihatlah apakah ada benda yang menyangkut di tenggorokan korban (eg: gigi palsu dll). Pindahkan benda tersebut

Tindakan Cross-Finger

Bunyi kumur kumur (gurgling), disebabkan adanya muntahan isi lambung, darah, atau cairan lain yang mungkin ada di airway. Bunyi ini terjadi saat mengeluarkan dan menarik nafas.maka lakukanlah cross-finger(seperti di atas), lalu lakukanlah finger-sweep (sesuai namanya, menggunakan 2 jari yang sudah dibalut dengan kain untuk menyapu rongga mulut dari cairan-cairan).

Tindakan Finger Sweep Stridor, suara yang keras selama menarik nafas (inspirasi) kemungkinan karena laring yang membengkak dan menyumbat airway bagian atas. Bisa juga karena tersumbat sebagian (parsial) oleh benda asing. Crowing:suara dengan nada tinggi, biasanya disebakan karena pembengkakan (edema) pada trakea, untuk pertolongan pertama tetap lakukan maneuver head tilt and chin lift atau jaw thrust saja.Pada umunya lidah merupakan penyebab dari sumbatan airway pada penderita yang tidak sadar. Penderita yang kesadarannya menurun, pangkal lidahnya dapat jatuh ke belakang dan menyumbat airway, kemudian timbul bunyi mengorok. Usaha penderita untuk bernafas kemudian menghasilkan tekanan negatif yang menarik lidah, epiglotis atau keduanya ke dalam tenggorokan. Apabila kemudian dilakukan pernafasan buatan, maka lidah akan bertambah jatuh ke belakang, sehingga semakin tersumbat. Oleh karena itu, apabila akan dilakukan pernafasan buatan, airway selalu harus tetap terbuka.

2.1.2 BreathingKebersihan jalan nafas tidak menjamin bahwa pasien dapat bernafas secara adekuat. Inspirasi dan eksprasi penting untuk terjadinya pertukaran gas, terutama masuknya oksigen yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Inspirasi dan ekspirasi merupakan tahap ventilasi pada proses respirasi. Fungsi ventilasi mencerminkan fungsi paru, dinding dada dan diafragma.Pengkajian pernafasan dilakukan dengan mengidentifikasi : Pergerakan dada Adanya bunyi nafas Adanya hembusan/aliran udara

Tanda-tanda distress nafas: Gelisah (karena hipoksia Tachypnea, nafas cepat, > 30 pm Gerak otot nafas tambahan Gerak cuping hidung Tracheal tug Retraksi sela iga Gerak dada & perut paradoksal Sianosis (tanda lambat)Sangat penting bagi pemeriksa untuk mengenal tanda tanda pernafasan yang tidak adekuat. Tanda pernafasan tidak adekuat adalah :1. Hitung frekuensi (laju) pernafasan dalam setengah menit, lalu kalikan angka.Pernafasan yang pasti tidak adekuat apabila kurang dari 8x / menit pada orang dewasa, kurang dari 10x / menit pada anak atau kurang dari 20x / menit pada bayi.2. Sesak : Meningkatnya usaha dalam bernafas. Pernafasan normal adalah tanpa usaha. Penggunaan otot perut secara berlebihan untuk bernafas, karena penderita memakai diafragma (sekat rongga dada) untuk memaksa udara keluar masuk dari paru paru.3. Sianosis : adalah perubahan warna atau kebiru biruan pada kulit dan lapisan selaput lendir (dapat dilihat pada bibir dan selaput lendir mata). Sianosis berarti terlalu banyak CO2. Sianosis yang jelas terutama akan terlihat pada kuku.4. Perubahan kesadaran. Apabila otak tidak menerima O2, maka pertama tama penderita akan sangat gelisah, tetapi lebih lanjut penderita akan kehilangan kesadarannya (pingsan).5. Denyut jantung yang lambat atau sangat cepat yang disertai dengan jumlah pernafasan yang lambat.

2.1.3 CirculationSirkulasi adalah nama singkat yang berarti peredaran darah. Sebenarnya yang dimaksud adalah jantung dan semua pembuluh darah, baik pembuluh darah nadi (sistem arteri) maupun pembuluh darah balik (sistem vena). Kegagalan pada sistem jantung dan pembuluh darah ini dapat berakibat fatal, kadang kadang dalam bilangan detik. Kita semua mendengar seseorang yang sedang mengerjakan sesuatu, jatuh, lalu meninggal. Ini kerapkali disebabkan gangguan jantung yang mematikan. Tindakan yang cepat dan tepat oleh seorang penolong mungkin akan menghindarkan penderita dari kematian. Sirkulasi yang adekuat menjamin distribusi oksigen ke jaringan dan pembuangan karbondioksida sebagai sisa metabolisme. Sirkulasi tergantung dari fungsi sistem kardiovaskuler.Status hemodinamik dapat dilihat dari : Tingkat kesadarah Nadi Warna kulitPemeriksaan nadi dilakukan pada arteri besar seperti pada arteri karotis dan arteri femoral.Sirkulasi terdiri dari : Jantung Pembuluh darah yang terdiri dari pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik Darah Beberapa tanda apabila ada gangguan perfusi perifer pada system sirkulasi: Raba telapak tanganHangat, Kering, Merah :Normal Dingin, Basah, Pucat :Shock Tekan - lepas ujung kuku / telapak tangan Merah kembali < 2 detik : Normal Merah kembali > 2 detik : Shock Bandingkan dengan tangan pemeriksaPerfusi : pucat - dingin basah; Cap. Refill time lambat ( kuku, telapak ) Nadi >100 x/mnt Tekanan darah 2 detik. Gangguan sirkulasi dapat disebabkan oleh syok atau henti jantung. Henti jantung mengakibatkan suplai oksigen ke jaringan terhenti dan menyebabkan kematian dengan segera. Henti jantung ditandai dengan :1. Hilang kesadaran2. Apneu atau gasping3. Sianosis dan pucat4. Tidak ada pulse (pada karotis atau femoralis)5. Dilatasi pupil (bila henti sirkulasi > 1 menit

TindakanTindakan untuk mengembalikan sirkulasi darah dilakukan dengan eksternal chest compression (pijat jantung) untuk mengadakan sirkulasi sistemik dan paru. Sirkulasi buatan (artificial circulation) dapat dihasilkan denganintermitten chest compression.

Eksternal chest compression menekan sternum ke bawah sehingga jantung tertekan antara sternum dan vertebrae menimbulkanheart pump mechanism, dampaknya jantung memompa darah ke sirkulasi dan pada saat tekanan dilepas jantung melebar sehingga darah masuk ke jantung.

2.3 Gangguan Airway, Breathing, Circulation2.3.1 Gangguan Airway (Hematothoraks)Hemathorax adalah adanya darah dalam rongga pleura.Sumber mungkin darah dinding dada,parenkim paru paru, jantung atau pembuluh darah besar.Kondisi diasanya merupakan konsekuensi dari trauma tumpul atau tajam.Ini juga mungkin merupakan komplikasi dari beberapa penyakit. Hemothorax adalah pengumpulan darah dalam rongga pleura. Hal ini diklasifikasikan menurut jumlah darah yaitu 350 ml atau kurang dianggap minim,350-1500 ml moderat, dan lebih dari 1500 ml dianggap besar.Penyebab utama hematothoraks adalah trauma, seperti luka penetrasi pada paru, jantung, pembuluh darah besar, atau dinding dada. Trauma tumpul pada dada juga dapat menyebabkan hematothoraks karena laserasi pembuluh darah internal. Secara umum manifestasi klinik dari hematothorak sebagai berikut : Gangguan pengembangan dada Perubahan kedalaman pernapasan Sesak napas mendadak dan terjadi serangan dyspnea dari ringan hingga berat. Perkusi dada pekak Nyeri dada Perdarahan nyata (massif) Sianosis Hipoksia Takikardi Hipotensi Gelisah Hb turun

2.3.2 Gangguan Breathing (Pneumothoraks)Pneumothoraks merupakan suatu keadaan dimana terdapat akumulasi udara ekstrapulmoner dalam rongga pleura,antara plura visceral dan parinteral, yang dapat menyebabkan timbulnya kolaps paru. Pada keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru - paru leluasa mengembang terhadap rongga. Pneumothorax adalah adanya udara dalam rongga pleura. Pneumothorax dapat terjadi secara spontan atau karena trauma.Pneumothoraks terjadi karena adanya kebocoran dibagian paru yang berisi udara melalui robekan atau pecahnya pleura. Robekan ini berhubungan dengan bronkhus. Pelebaran alveoli dan pecahnya septa-septa alveoli kemudian membentuk suatu bula yang disebut granulomatus fibrosis. Granulomatous fibrosis adalah salah satu penyebab tersaring terjadinya pneumothoraks, karena bula tersebut berhubungan dengan adanya obstruksi empisema.Manifestasi klinis dari pneumothoraks adalah sebagai berikut.a. Sesak dapat sampai berat, kadang bisa sampai hilang dalam 24 jam apabila sebagian paru yang kolaps sudah mengembang kembali.b. Distres pernapasan berat, agitasi, sianosis, dan takipnea berat.c. Takikardi dan peningkatan awal TD diikuti dengan hipotensi sesuai dengan penurunan curah jantung.d. Tension pneumotorak Hipoksemia (tanda awal) Ketakutan Gawat nafas (takipnea berat) Peningkatan tekanan jalan nafas puncak dan rerata, penurunan komplins, dan auto-tekanan ekspirasi akhir positif (auto-PEEP) pada pasien yang terpasang ventilasi mekanis Kolaps kardiovaskular (frekuensi jantung >140 kali/menit pada setiap hal berikut : sianosis perifer, hipotensi, aktivitas lintrik tanpa denyut nadi)e. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:1. Hidung tampak kemerahan 2. Cemas, stres, tegang3. Tekanan darah rendah (hipotensi)4. Nyeri dada

2.3.3 Gangguan Circulation (Gagal Nafas)Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan dimana paru-paru tidak lagi dapat memenuhi fungsi primernya dalam pertukaran gas yaitu oksigenasi darah arteri dan pembuangan karbondioksida. Gagal napas adalah kegagalan sistem pernapasan untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan pada kehidupan.Beberapa penyebab gagal nafas meliputi.1. Depresi Sistem saraf pusatMengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak adekuat. Pusat pernafasan yang menngendalikan pernapasan, terletak dibawah batang otak (pons dan medulla) sehingga pernafasan lambat dan dangkal.2. Kelainan neurologis primerAkan memperngaruhi fungsi pernapasan. Impuls yang timbul dalam pusat pernafasan menjalar melalui saraf yang membentang dari batang otak terus ke saraf spinal ke reseptor pada otot-otot pernafasan. Penyakit pada saraf seperti gangguan medulla spinalis, otot-otot pernapasan atau pertemuan neuromuslular yang terjadi pada pernapasan akan sangatmempengaruhiventilasi.3. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraksMerupakan kondisi yang mengganggu ventilasi melalui penghambatan ekspansi paru. Kondisi ini biasanya diakibatkan penyakti paru yang mendasari, penyakit pleura atau trauma dan cedera dan dapat menyebabkan gagal nafas.4. TraumaDisebabkan oleh kendaraan bermotor dapat menjadi penyebab gagal nafas. Kecelakaan yang mengakibatkan cidera kepala, ketidaksadaran dan perdarahan dari hidung dan mulut dapat mnegarah pada obstruksi jalan nafas atas dan depresi pernapasan. Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang iga dapat terjadi dan mungkin meyebabkan gagal nafas. Flail chest dapat terjadi dan dapat mengarah pada gagal nafas. Pengobatannya adalah untuk memperbaiki patologi yang mendasar

5. Penyakit akut paruPnemonia disebabkan oleh bakteri dan virus. Pnemonia kimiawi atau pnemonia diakibatkan oleh mengaspirasi uap yang mengritasi dan materi lambung yang bersifat asam. Asma bronkial, atelektasis, embolisme paru dan edema paru adalah beberapa kondisi lain yang menyababkan gagal nafas.6. Gangguan neuromuscularTerjadi pada polio, guillaine bare syndrome, miastenia gravis, cedera spinal, fraktur servikal,keracunan obat seperti narkotik atau sedatif, dan gangguan metabolik seperti alkalosis metabolikkronik yang ditandai dengan depresi saraf pernapasan.

BAB II PENUTUP

3.1 KesimpulanJalan nafas adalah yang pertama kali harus dinilai untuk mengkaji kelancaran nafas. Keberhasilan jalan nafas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses ventilasi pertukaran gas antara atmosfer dengan paru-paru.Kebersihan jalan nafas tidak menjamin bahwa pasien dapat bernafas secara adekuat. Inspirasi dan eksprasi penting untuk terjadinya pertukaran gas, terutama masuknya oksigen yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.Sirkulasi adalah nama singkat yang berarti peredaran darah .Sirkulasi yang adekuat menjamin distribusi oksigen ke jaringan dan pembuangan karbondioksida sebagai sisa metabolisme. Sirkulasi tergantung dari fungsi sistem kardiovaskuler.

3.2 SaranDiharapkan seorang perawat mampu melakukan penanganan kegawat daruratan yang kompehensif guna mengurangiadanya komplikasi yng dapat memperburuk keadaan pasien.