Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
-
Upload
universitas-nahdlatul-ulama-unu -
Category
Education
-
view
1.289 -
download
54
Transcript of Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan & Kelemahan Konselor sebagai personal dan profesional
Cirebon, 6 Mei 2014
• konselor adalah orang yang amat bermakna bagi seorang konseli. Konselor menerima konseli apa adanya dan bersedia dengan sepenuh hati membantu konseli mengatasi masalahnya sekalipun dalam situasi yang kritis
Dalam proses
konseling
“…success in counseling depend more upon personal qualities than upon correct use of specified techniques“.
Pribadi konselor yang amat penting mendukung efektifitas peranannya adalah pribadi yang altruistis-rela berkorban untuk kepentingan orang lain yaitu kepentingan konseli.
Leona E Tyler
kekhasan pribadi konselor pada umumnya meliputi
awareness of self and values; awareness of cultural experience; ability to analyze the helper’s own feeling; ability to serve as model and influencer; altruism; strong sense of ethics; responsibility.
Brammer
harus memiliki pribadi yang berbeda dengan pribadi-pribadi petugas helper
lain. Konselor adalah pribadi yang penuh pengertian dan mampu
mendorong orang lain tumbuh.
Empati (Empaty)
Rasa Hormat (Respect)
Keaslian (genuiness).
Konkret (Concreteness)
Membuka Diri (Self Disclosure)
Kesanggupan (Potency)
Kesiapan (Immediacy)
Aktualisasi Diri (Self Actualization)
Konfrontasi (Confrontation)
9 ciri kepribadian konselor yang dapat menumbuhkan orang lain, menurut
Carlekhuff
Empati (Empaty)kemampuan seseorang untuk
merasakan secara tepat apa yang dirasakan dan dialami orang lain.
Rasa Hormat (Respect)
Respect secara langsung menunjukkan bahwa konselor
menghargai martabat dan nilai konseli sebagai manusia. Konselor menerima kenyataan bahwa setiap
konseli mempunyai hak untuk memilih sendiri, memiliki kebebasan, kemauan
dan mampu membuat keputusan sendiri.
Keaslian (genuiness).
Konselor yang genuine selalu tampak keaslian pribadinya, sehingga tidak ada pertentangan antara apa yang ia katakan dengan apa yang ia lakukan.
konstruktif menjadi diri sendiri yang lebih dewasa.
Konkret (Concreteness)
Kemampuan konselor untuk menkonkritkan hal-hal yang samar-
samar dan tak jelas mengenai pengalaman dan peristiwa yang diceritakan konseli termasuk
ekspresi-ekspresi perasaan yang spesifik yang muncul dalam
komunikasi mereka.
Konfrontasi (Confrontation)
Dalam konseling konfrontasi mengandung pengertian yang sangat berbeda dan tidak ada kaitannya dengan
tindakan menghukum. Konfrontasi terjadi jika terdapat kesenjangan antara apa yang dikatakan konseli dengan apa yang ia alami, atau antara apa yang ia katakan pada suatu saat dengan apa yang
telah ia katakan sebelumnya.
Membuka Diri (Self
Disclosure)
adalah penampilan perasaan, sikap, pendapat, dan pengalaman-pengalaman pribadi konselor untuk kebaikan
konseli. Makna dibalik sikap terbuka mengungkapkan pengalaman pribadi ialah bahwa konselor ingin
menunjukkan kepada konseli bahwa konselor bukanlah seorang pribadi yang berbeda dengan konseli, melainkan manusia biasa yang juga mempunyai
pengalaman jatuh bangun dalam hidup.
Kesanggupan (Potency)
Potency dinyatakan sebagai kharisma, sebagai suatu kekuatan yang dinamis dan magnetis dari kualitas pribadi konselor (Wolf, 1970). Konselor
yang memiliki sifat potency ini selalu menampakkan kekuatannya dalam penampilan pribadinya. Ia mampu menguasai dirinya dan
mampu menyalurkan kompetensinya serta rasa aman kepada konseli.
Kesiapan (Immediacy)
Immediacy adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan diantara konseli dengan
konselor pada waktu kini dan di sini (Colingwood & Renz, 1969). Tingkat immediacy yang tinggi
terdapat pada diskusi dan analisis yang terbuka mengenai hubungan antar pribadi yang terjadi
antara konselor dan konseli dalam situasi konseling.
Aktualisasi Diri (Self
Actualization)
Self Actualization dapat dipergunakan konseli sebagai model . Secara tidak langsung Self
Actualization menunjukkan bahwa orang dapat hidup dan memenuhi kebutuhannya, karena ia
memiliki kekuatan dalam dirinya untuk mencapai tujuan hidupnya. Konselor yang
dapat Self Actualization memiliki kemampuan mengadakan hubungan sosial yang hangat
(warmth), intim, dan secara umum mereka sangat efektif dalam hidupnya.
Konselor yang aktual itu yang memiliki sifat-
sifat kepribadian seperti apa ya ?????
Pribadi yang intelegent, memiliki kemampuan berpikir verbal, bernalar dan mampu memecahkan secara logis dan perseptif.
Menunjukkan minat kerja sama dengan orang lain, di samping dan memberikan pertimbangan berdasrkan ilmu pengetahuan menenai tingkah laku individu dan orang lain.
Menampilkan kepribadian yang dapat menerima dirinya dan tidak akan menggunakan kliennya untuk kepuasan kebutuhan pribadinya melebihi batas yang ditentukan oleh kode etik profesinya.
Memiliki nilai-nilai yang diakui kebenarannya sebab nilai-nilai akan mempengaruhi prilakunya dalam situasi konseling dan tingkah lakunya secara umum.
Menunjukkan sifat yang penuh toleransi terhadap masalah-masalah yang dihadapi dan ia miliki kemampuan untuk menghadapi hal-hal yang krang menentu ( mendesak ) tanpa terganggu profesinya dan aspek kehidupan pribadinya.
Memahamai dan memperlakukan konseli secara psikologis tanpa tekanan-tekanan sosial untuk memaksa konseli menyesuaikan dirinya.
Konselor yang aktual menurut Polmantic
Sebagai “Helper” yang profesional,
konselor harus memiliki
kelebihan....
Sebagai Mediator bagi konseli dalam menyelesaikan masalah
Sebagai Penunjuk dalam pemecahan masalah konseli Memiliki keberanian untuk tidak sempurna
Sebagai pribadi yang menarik Menjaga rahasia
Memiliki kemampuan untuk mengungkap ber bagai masalah konseli
Mampu melihat permasalahan dari berbagai aspek Mampu berkomunikasi dengan konseli yang berbeda
budaya Memiliki pemahaman diri dan mampu mengembangkan teori konseling sendiri
Memiliki rasa kepedulian
Keterbatasan Konselor sebagai “HELPER” yang
profesional
Keterbatasan dalam menyelesaikan masalah konseli Keterbatasan dalam memahami individu lainnya
Keterbatasan dalam membentengi diri terhadap masalah yang dihadapi konseli
Egoisme konselor Berpegang pada satu cara respon, dalam menyelesaikan masalah
Hanya berfungsi pada satu kerangka budaya saja Mendiskusikan/menceritakan kehidupan pribadi konseli kepada orang lain,
tanpa ijin Konselor yang individual
Konselor yang kurang efektif dan efisien Kurang perhatiannya konselor
Konselor tidak berpikir alternatif
Sifat yang harus dimiliki konselor dalam keterbatasan personal dan
profesional
Matur nuwun, jazakumullah....Matur nuwun, jazakumullah....