KEJAR PAKET
-
Upload
mohammed-taufik -
Category
Documents
-
view
846 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of KEJAR PAKET

A Pendahuluan
Pembagunan pada hakikatnya adalah proses perubahan yang terus menerus
yang merupakan kemajuan dan perbaikan kearah tujuan yang ingin dicapai
Pelaksanaan pembangunan itu sendiri melibatkan seluruh lapisan masyarakat serta
ditujukan untuk kepentingan manusia Oleh karena itu menunda sebagai faktor yang
dapat menentukan arah keberhasilan pembangunan dimana pendidikan mempunyai
peranan sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup
bangsa
Pendidikan merupakan sektor penting yang berperan aktif dalam
meningkatkan pembangunan bangsa Apabila melihat kondisi masyarakat Indonesia
sekarang ini masih banyak yang belum mendapatkan pelayanan pendidikan terutama
untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah Mahalnya biaya pendidikan menjadi
faktor utama bagi masyarakat sehingga mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk
mengenyam pendidikan bahkan sampai sekolah dasar sekalipun
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan mengakibatkan semakin
meningkatnya angka kemiskinan dan kebodohan Tidak jarang masyarakat yang
mengalami buta huruf sebagai konsekuensi dari kurangnya pendidikan bagi mereka
Untuk mengurangi masalah tersebut perlu adanya layanan pendidikan yang dapat
menyentuh masyarakat hingga lapisan bawah dimana pendidikan tidak hanya
memusatkan pada jalur pendidikan formal saja melainkan melalui jalur pendidikan
lain yaitu pendidikan non formal dan pendidikan informal
Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal atau Pendidikan Luar Sekolah
dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang tidak
mungkin terlayani pendidikannya di jalur pendidikan formal Program yang
diselenggarakan dalam Pendidikan Non Formal (PNF) meliputi PAUD Program
Kesetaraan Pendidikan Dasar Luar Sekolah Program Pemberantasan Buta Huruf
melalui Keaksaraan Fungsional Program Taman Bacaan Masyarakat Program
Pendidikan Perempuan Program Pendidikan Berkelanjutan Program Pemberdayaan
dan Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Program
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Pengelola program PLS dari oleh dan
untuk masyarakat
Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan program
pendidikan di jalur Pendidikan Luar Sekolah adalah terbentuknya Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) di tingkat daerah yang dikelola oleh lembaga
1
kemasyarakatan daerah setempat PKBM merupakan salah satu ujung tombak
pengembangan program PLSP ditingkat lapangan karena langsung bersentuhan
dengan masyarakat Dari sini diharapkan pengelola PKBM mampu mengembangkan
dirinya secara maksimal dalam melayani dan mengembangkan program
pemberdayaan di masyarakat1
B Pengertian
Kelompok Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang
difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah
atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti
Cambridge dan IB (International Baccalureate) Kejar terdiri atas tiga paket Paket A
Paket B dan Paket C Setiap peserta Kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional
Pendidikan kesetaraan ini merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam
pendidikan luar sekolah sebagai suatu sub sistem pendidikan non formal Yang
dimaksud pendidikan non formal adalah ldquo pendidikan yang teratur dengan sadar
dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketatrdquo
Dengan adanya batasan pengertian tersebut rupanya pendidikan non formal tersebut
berada antara pendidikan formal dan pendidikan informal2
Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu satuan pendidikan pada jalur
pendidikan nonformal yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket A setara
SDMI Program Paket B setara SMPMTs dan Program Paket C setara SMAMA
yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pusat kegiatan
belajar Masyarakat (PKBM) atau satuan sejenis lainnya Dalam UU No 20 Tahun
2003 tentang sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri
atas pendidikan formal nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan
mengganti
Berkenaan dengan hal tersebut di atas maka salah satu upaya yang ditempuh
untuk memperluas akses pendidikan guna mendukung pendidikan sepanjang hayat
adalah melalui pendidikan kesetaraan Pendidikan kesetaraan merupakan program
1 Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001hlm23
2 Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992 hlm79
2
pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum yang mencakup
Paket A (setara SD) Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMU)3
Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect ukuran pengaruh
fungsi dan kedudukan Sebagaimana yang tercantum dalam UU No 20 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 Ayat (6) bahwa Hasil pendidikan nonformal
dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah
Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan4
Oleh karena itu pengertian pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan
nonformal dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal
tetapi kontens konteks metodologi dan pendekatan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan tersebut lebih memberikan konsep terapan tematik induktif yang
terkait dengan permasalahan lingkungan dan melatihkan kecakapan hidup berorientasi
kerja atau berusaha sendiri
Dengan demikian pada standar kompetensi lulusan diberi catatan khusus
Catatan khusus ini meliputi pemilikan keterampilan dasar untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari (Paket A) pemilikan keterampilan untuk memenuhi tuntutan
dunia kerja dan pemilikan keterampilan berwirausaha (Paket C) Perbedaan ini oleh
kekhasan karateristik peserta didik yang karena berbagai hal tidak mengikuti jalur
pendidikan formal karena memerlukan substansi praktikal yang relevan dengan
kehidupan nyata
C Landasan hukum
1 UUD 1945
rdquo hellipKemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan Kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan
Perdamaian abadi dan keadilan sosial helliprdquo
Pasal 28B ayat 1
ldquoSetiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan mafaat dari ilmu
3 httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
4 httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
3
pengetahuan dan teknologi seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan umat manusiardquo
2 UU TAHUN 2003 SISDIKNAS
Pasal 5 ayat (15)
1) Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu
5) Setiap Warga Negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat
Pasal 13 ayat (1)
1) Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal nonformal dan informal yang
dapat saling melengkapi dan memperkaya
3 UU NO 20 Tahun 2003 SISDIKNAS
Pasal 26 ayat (136)
1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti penambah dan
atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
3) Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup pendidikan anak
usia dini pendidikan kepemudaan pendidikan pemberdayaan perempuan
pendidikan keaksaraan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja pendidikan
kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik
6) Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada
standar nasional penilaian
bull Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 menyatakan bahwa pendidikan yang
sederajat dengan SDMI adalah program Paket A dan yang sederajat dengan
SMPMTs adalah program paket B Sedangkan pendidikan yang sederajat
dengan SMAMA adalah program paket C
bull Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A Paket B Paket C
mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah
SDMI SMPMTs dan SMAMA untuk mendaftar pada satuan pendidikan
yang lebih tinggi
4
4 Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991
Pasal 18
Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan
pada kelompok belajar Paket A dan Kejar Paket C Program Paket A setara
Sekolah Dasar dan Program Kejar Paket C setara Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama
5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0131U1991 tentang
Program Paket A dan Kejar Paket C
6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 5 sd Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan
menengah Pasal 25 sd Pasal 27 tentang Standar Kompetensi Lulusan
7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2007 Tentang Standar Isi untuk program paket A program paket B dan program
paket C yang mencakup
bull Beban Belajar dan Struktur Kurikulum
bull Beban Belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kalender Pendidikan
8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah menegaskan beberapa poin penting berikut
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan
berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yakni
a Pendidikan Dasar yang meliputi SDMISDLBPaket A dan
SMPMTsSMPLBPaket B bertujuan Meletakkan dasar kecerdasan
pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
b Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaket C
bertujuan
Meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan
5
peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5
D Peranan dan tujuan
Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat
strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini
terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah
perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas
pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI
Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang
mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan
dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan
kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program
pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis
Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan6
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan
Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun
Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan
menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan
produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)
E Model Program Pendidikan Kesetaraan
Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan
kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan
kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang
pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi
pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7
5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
6
Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di
Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura
Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran
pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang
terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat
ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang
Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat
pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat
harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya
Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan
nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan
lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan
PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk
sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk
Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan
dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah
Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam
kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya
sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat
memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan
dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih
relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah
memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan
mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri
Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang
tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan
mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-
anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya
semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket
C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian
Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi
masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah
7
formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program
kesetaraan yang berkualitas
Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan
luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk
pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan
kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H
Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah
sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul
Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia
belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai
salah satu model
F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan
Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang
dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program
ini ditujukan8
a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas
usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B
b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah
rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet
pelukis dll
c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi
terbatas dan waktu terbatas
d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)
e Keyakinan seperti Ponpes
f Bermasalah (sosial hukum)
g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun
h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C
i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena
berbagai alasan
8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan
8
G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan
sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya
adalah sebagai berikut
1 Standar Isi
Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan
pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan
tematik dan berorientasi kecakapan hidup
2 Standar Kompetensi Lulusan SKL
Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki
kekhasan sendiri meliputi
a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan
hidup
b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja
c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha
3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi
paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan
kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket
C (S1)
4 Standar Sarana dan Prasarana
Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi
yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks
pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran
5 Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi
perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan
sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan
menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian
kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas
9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
9
6 Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas
a Biaya inverstasi
b Biaya oprasional
c Biaya personal
7 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi
a Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
H Analisis
Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini
kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan
pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan
atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat
membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan
antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan
yang layak
Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik
dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan
formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian
kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal
Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan
Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi
pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan
formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang
diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang
memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah
kejar paket yang palsu
10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
10
Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

kemasyarakatan daerah setempat PKBM merupakan salah satu ujung tombak
pengembangan program PLSP ditingkat lapangan karena langsung bersentuhan
dengan masyarakat Dari sini diharapkan pengelola PKBM mampu mengembangkan
dirinya secara maksimal dalam melayani dan mengembangkan program
pemberdayaan di masyarakat1
B Pengertian
Kelompok Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang
difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah
atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti
Cambridge dan IB (International Baccalureate) Kejar terdiri atas tiga paket Paket A
Paket B dan Paket C Setiap peserta Kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional
Pendidikan kesetaraan ini merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam
pendidikan luar sekolah sebagai suatu sub sistem pendidikan non formal Yang
dimaksud pendidikan non formal adalah ldquo pendidikan yang teratur dengan sadar
dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketatrdquo
Dengan adanya batasan pengertian tersebut rupanya pendidikan non formal tersebut
berada antara pendidikan formal dan pendidikan informal2
Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu satuan pendidikan pada jalur
pendidikan nonformal yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket A setara
SDMI Program Paket B setara SMPMTs dan Program Paket C setara SMAMA
yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pusat kegiatan
belajar Masyarakat (PKBM) atau satuan sejenis lainnya Dalam UU No 20 Tahun
2003 tentang sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri
atas pendidikan formal nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan
mengganti
Berkenaan dengan hal tersebut di atas maka salah satu upaya yang ditempuh
untuk memperluas akses pendidikan guna mendukung pendidikan sepanjang hayat
adalah melalui pendidikan kesetaraan Pendidikan kesetaraan merupakan program
1 Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001hlm23
2 Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992 hlm79
2
pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum yang mencakup
Paket A (setara SD) Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMU)3
Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect ukuran pengaruh
fungsi dan kedudukan Sebagaimana yang tercantum dalam UU No 20 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 Ayat (6) bahwa Hasil pendidikan nonformal
dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah
Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan4
Oleh karena itu pengertian pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan
nonformal dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal
tetapi kontens konteks metodologi dan pendekatan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan tersebut lebih memberikan konsep terapan tematik induktif yang
terkait dengan permasalahan lingkungan dan melatihkan kecakapan hidup berorientasi
kerja atau berusaha sendiri
Dengan demikian pada standar kompetensi lulusan diberi catatan khusus
Catatan khusus ini meliputi pemilikan keterampilan dasar untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari (Paket A) pemilikan keterampilan untuk memenuhi tuntutan
dunia kerja dan pemilikan keterampilan berwirausaha (Paket C) Perbedaan ini oleh
kekhasan karateristik peserta didik yang karena berbagai hal tidak mengikuti jalur
pendidikan formal karena memerlukan substansi praktikal yang relevan dengan
kehidupan nyata
C Landasan hukum
1 UUD 1945
rdquo hellipKemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan Kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan
Perdamaian abadi dan keadilan sosial helliprdquo
Pasal 28B ayat 1
ldquoSetiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan mafaat dari ilmu
3 httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
4 httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
3
pengetahuan dan teknologi seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan umat manusiardquo
2 UU TAHUN 2003 SISDIKNAS
Pasal 5 ayat (15)
1) Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu
5) Setiap Warga Negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat
Pasal 13 ayat (1)
1) Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal nonformal dan informal yang
dapat saling melengkapi dan memperkaya
3 UU NO 20 Tahun 2003 SISDIKNAS
Pasal 26 ayat (136)
1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti penambah dan
atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
3) Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup pendidikan anak
usia dini pendidikan kepemudaan pendidikan pemberdayaan perempuan
pendidikan keaksaraan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja pendidikan
kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik
6) Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada
standar nasional penilaian
bull Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 menyatakan bahwa pendidikan yang
sederajat dengan SDMI adalah program Paket A dan yang sederajat dengan
SMPMTs adalah program paket B Sedangkan pendidikan yang sederajat
dengan SMAMA adalah program paket C
bull Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A Paket B Paket C
mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah
SDMI SMPMTs dan SMAMA untuk mendaftar pada satuan pendidikan
yang lebih tinggi
4
4 Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991
Pasal 18
Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan
pada kelompok belajar Paket A dan Kejar Paket C Program Paket A setara
Sekolah Dasar dan Program Kejar Paket C setara Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama
5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0131U1991 tentang
Program Paket A dan Kejar Paket C
6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 5 sd Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan
menengah Pasal 25 sd Pasal 27 tentang Standar Kompetensi Lulusan
7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2007 Tentang Standar Isi untuk program paket A program paket B dan program
paket C yang mencakup
bull Beban Belajar dan Struktur Kurikulum
bull Beban Belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kalender Pendidikan
8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah menegaskan beberapa poin penting berikut
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan
berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yakni
a Pendidikan Dasar yang meliputi SDMISDLBPaket A dan
SMPMTsSMPLBPaket B bertujuan Meletakkan dasar kecerdasan
pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
b Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaket C
bertujuan
Meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan
5
peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5
D Peranan dan tujuan
Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat
strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini
terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah
perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas
pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI
Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang
mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan
dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan
kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program
pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis
Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan6
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan
Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun
Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan
menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan
produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)
E Model Program Pendidikan Kesetaraan
Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan
kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan
kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang
pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi
pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7
5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
6
Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di
Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura
Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran
pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang
terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat
ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang
Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat
pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat
harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya
Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan
nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan
lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan
PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk
sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk
Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan
dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah
Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam
kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya
sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat
memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan
dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih
relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah
memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan
mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri
Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang
tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan
mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-
anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya
semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket
C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian
Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi
masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah
7
formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program
kesetaraan yang berkualitas
Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan
luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk
pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan
kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H
Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah
sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul
Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia
belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai
salah satu model
F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan
Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang
dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program
ini ditujukan8
a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas
usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B
b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah
rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet
pelukis dll
c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi
terbatas dan waktu terbatas
d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)
e Keyakinan seperti Ponpes
f Bermasalah (sosial hukum)
g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun
h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C
i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena
berbagai alasan
8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan
8
G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan
sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya
adalah sebagai berikut
1 Standar Isi
Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan
pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan
tematik dan berorientasi kecakapan hidup
2 Standar Kompetensi Lulusan SKL
Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki
kekhasan sendiri meliputi
a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan
hidup
b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja
c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha
3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi
paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan
kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket
C (S1)
4 Standar Sarana dan Prasarana
Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi
yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks
pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran
5 Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi
perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan
sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan
menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian
kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas
9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
9
6 Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas
a Biaya inverstasi
b Biaya oprasional
c Biaya personal
7 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi
a Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
H Analisis
Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini
kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan
pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan
atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat
membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan
antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan
yang layak
Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik
dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan
formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian
kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal
Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan
Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi
pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan
formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang
diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang
memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah
kejar paket yang palsu
10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
10
Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum yang mencakup
Paket A (setara SD) Paket B (setara SMP) dan Paket C (setara SMU)3
Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect ukuran pengaruh
fungsi dan kedudukan Sebagaimana yang tercantum dalam UU No 20 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 Ayat (6) bahwa Hasil pendidikan nonformal
dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah
Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan4
Oleh karena itu pengertian pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan
nonformal dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal
tetapi kontens konteks metodologi dan pendekatan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan tersebut lebih memberikan konsep terapan tematik induktif yang
terkait dengan permasalahan lingkungan dan melatihkan kecakapan hidup berorientasi
kerja atau berusaha sendiri
Dengan demikian pada standar kompetensi lulusan diberi catatan khusus
Catatan khusus ini meliputi pemilikan keterampilan dasar untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari (Paket A) pemilikan keterampilan untuk memenuhi tuntutan
dunia kerja dan pemilikan keterampilan berwirausaha (Paket C) Perbedaan ini oleh
kekhasan karateristik peserta didik yang karena berbagai hal tidak mengikuti jalur
pendidikan formal karena memerlukan substansi praktikal yang relevan dengan
kehidupan nyata
C Landasan hukum
1 UUD 1945
rdquo hellipKemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan Kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan
Perdamaian abadi dan keadilan sosial helliprdquo
Pasal 28B ayat 1
ldquoSetiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan mafaat dari ilmu
3 httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
4 httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
3
pengetahuan dan teknologi seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan umat manusiardquo
2 UU TAHUN 2003 SISDIKNAS
Pasal 5 ayat (15)
1) Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu
5) Setiap Warga Negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat
Pasal 13 ayat (1)
1) Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal nonformal dan informal yang
dapat saling melengkapi dan memperkaya
3 UU NO 20 Tahun 2003 SISDIKNAS
Pasal 26 ayat (136)
1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti penambah dan
atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
3) Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup pendidikan anak
usia dini pendidikan kepemudaan pendidikan pemberdayaan perempuan
pendidikan keaksaraan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja pendidikan
kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik
6) Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada
standar nasional penilaian
bull Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 menyatakan bahwa pendidikan yang
sederajat dengan SDMI adalah program Paket A dan yang sederajat dengan
SMPMTs adalah program paket B Sedangkan pendidikan yang sederajat
dengan SMAMA adalah program paket C
bull Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A Paket B Paket C
mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah
SDMI SMPMTs dan SMAMA untuk mendaftar pada satuan pendidikan
yang lebih tinggi
4
4 Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991
Pasal 18
Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan
pada kelompok belajar Paket A dan Kejar Paket C Program Paket A setara
Sekolah Dasar dan Program Kejar Paket C setara Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama
5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0131U1991 tentang
Program Paket A dan Kejar Paket C
6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 5 sd Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan
menengah Pasal 25 sd Pasal 27 tentang Standar Kompetensi Lulusan
7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2007 Tentang Standar Isi untuk program paket A program paket B dan program
paket C yang mencakup
bull Beban Belajar dan Struktur Kurikulum
bull Beban Belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kalender Pendidikan
8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah menegaskan beberapa poin penting berikut
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan
berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yakni
a Pendidikan Dasar yang meliputi SDMISDLBPaket A dan
SMPMTsSMPLBPaket B bertujuan Meletakkan dasar kecerdasan
pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
b Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaket C
bertujuan
Meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan
5
peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5
D Peranan dan tujuan
Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat
strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini
terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah
perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas
pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI
Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang
mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan
dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan
kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program
pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis
Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan6
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan
Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun
Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan
menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan
produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)
E Model Program Pendidikan Kesetaraan
Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan
kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan
kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang
pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi
pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7
5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
6
Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di
Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura
Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran
pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang
terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat
ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang
Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat
pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat
harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya
Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan
nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan
lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan
PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk
sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk
Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan
dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah
Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam
kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya
sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat
memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan
dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih
relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah
memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan
mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri
Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang
tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan
mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-
anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya
semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket
C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian
Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi
masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah
7
formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program
kesetaraan yang berkualitas
Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan
luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk
pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan
kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H
Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah
sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul
Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia
belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai
salah satu model
F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan
Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang
dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program
ini ditujukan8
a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas
usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B
b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah
rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet
pelukis dll
c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi
terbatas dan waktu terbatas
d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)
e Keyakinan seperti Ponpes
f Bermasalah (sosial hukum)
g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun
h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C
i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena
berbagai alasan
8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan
8
G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan
sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya
adalah sebagai berikut
1 Standar Isi
Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan
pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan
tematik dan berorientasi kecakapan hidup
2 Standar Kompetensi Lulusan SKL
Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki
kekhasan sendiri meliputi
a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan
hidup
b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja
c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha
3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi
paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan
kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket
C (S1)
4 Standar Sarana dan Prasarana
Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi
yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks
pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran
5 Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi
perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan
sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan
menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian
kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas
9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
9
6 Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas
a Biaya inverstasi
b Biaya oprasional
c Biaya personal
7 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi
a Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
H Analisis
Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini
kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan
pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan
atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat
membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan
antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan
yang layak
Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik
dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan
formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian
kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal
Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan
Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi
pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan
formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang
diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang
memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah
kejar paket yang palsu
10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
10
Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

pengetahuan dan teknologi seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan umat manusiardquo
2 UU TAHUN 2003 SISDIKNAS
Pasal 5 ayat (15)
1) Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu
5) Setiap Warga Negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat
Pasal 13 ayat (1)
1) Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal nonformal dan informal yang
dapat saling melengkapi dan memperkaya
3 UU NO 20 Tahun 2003 SISDIKNAS
Pasal 26 ayat (136)
1) Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti penambah dan
atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat
3) Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup pendidikan anak
usia dini pendidikan kepemudaan pendidikan pemberdayaan perempuan
pendidikan keaksaraan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja pendidikan
kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik
6) Hasil pendidikan non formal dapat dihargai setara dengan hasil program
pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga
yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada
standar nasional penilaian
bull Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 menyatakan bahwa pendidikan yang
sederajat dengan SDMI adalah program Paket A dan yang sederajat dengan
SMPMTs adalah program paket B Sedangkan pendidikan yang sederajat
dengan SMAMA adalah program paket C
bull Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A Paket B Paket C
mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah
SDMI SMPMTs dan SMAMA untuk mendaftar pada satuan pendidikan
yang lebih tinggi
4
4 Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991
Pasal 18
Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan
pada kelompok belajar Paket A dan Kejar Paket C Program Paket A setara
Sekolah Dasar dan Program Kejar Paket C setara Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama
5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0131U1991 tentang
Program Paket A dan Kejar Paket C
6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 5 sd Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan
menengah Pasal 25 sd Pasal 27 tentang Standar Kompetensi Lulusan
7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2007 Tentang Standar Isi untuk program paket A program paket B dan program
paket C yang mencakup
bull Beban Belajar dan Struktur Kurikulum
bull Beban Belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kalender Pendidikan
8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah menegaskan beberapa poin penting berikut
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan
berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yakni
a Pendidikan Dasar yang meliputi SDMISDLBPaket A dan
SMPMTsSMPLBPaket B bertujuan Meletakkan dasar kecerdasan
pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
b Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaket C
bertujuan
Meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan
5
peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5
D Peranan dan tujuan
Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat
strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini
terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah
perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas
pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI
Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang
mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan
dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan
kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program
pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis
Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan6
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan
Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun
Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan
menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan
produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)
E Model Program Pendidikan Kesetaraan
Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan
kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan
kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang
pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi
pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7
5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
6
Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di
Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura
Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran
pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang
terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat
ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang
Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat
pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat
harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya
Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan
nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan
lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan
PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk
sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk
Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan
dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah
Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam
kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya
sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat
memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan
dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih
relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah
memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan
mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri
Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang
tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan
mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-
anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya
semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket
C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian
Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi
masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah
7
formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program
kesetaraan yang berkualitas
Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan
luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk
pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan
kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H
Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah
sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul
Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia
belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai
salah satu model
F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan
Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang
dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program
ini ditujukan8
a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas
usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B
b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah
rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet
pelukis dll
c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi
terbatas dan waktu terbatas
d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)
e Keyakinan seperti Ponpes
f Bermasalah (sosial hukum)
g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun
h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C
i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena
berbagai alasan
8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan
8
G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan
sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya
adalah sebagai berikut
1 Standar Isi
Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan
pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan
tematik dan berorientasi kecakapan hidup
2 Standar Kompetensi Lulusan SKL
Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki
kekhasan sendiri meliputi
a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan
hidup
b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja
c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha
3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi
paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan
kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket
C (S1)
4 Standar Sarana dan Prasarana
Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi
yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks
pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran
5 Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi
perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan
sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan
menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian
kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas
9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
9
6 Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas
a Biaya inverstasi
b Biaya oprasional
c Biaya personal
7 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi
a Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
H Analisis
Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini
kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan
pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan
atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat
membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan
antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan
yang layak
Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik
dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan
formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian
kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal
Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan
Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi
pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan
formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang
diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang
memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah
kejar paket yang palsu
10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
10
Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

4 Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 1991
Pasal 18
Pendidikan Luar Sekolah yang setara dengan pendidikan dasar diselenggarakan
pada kelompok belajar Paket A dan Kejar Paket C Program Paket A setara
Sekolah Dasar dan Program Kejar Paket C setara Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama
5 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0131U1991 tentang
Program Paket A dan Kejar Paket C
6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 5 sd Pasal 18 tentang standar isi pendidikan dasar dan
menengah Pasal 25 sd Pasal 27 tentang Standar Kompetensi Lulusan
7 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2007 Tentang Standar Isi untuk program paket A program paket B dan program
paket C yang mencakup
bull Beban Belajar dan Struktur Kurikulum
bull Beban Belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kalender Pendidikan
8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah menegaskan beberapa poin penting berikut
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan
berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan yakni
a Pendidikan Dasar yang meliputi SDMISDLBPaket A dan
SMPMTsSMPLBPaket B bertujuan Meletakkan dasar kecerdasan
pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
b Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaket C
bertujuan
Meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
9 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan
5
peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5
D Peranan dan tujuan
Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat
strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini
terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah
perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas
pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI
Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang
mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan
dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan
kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program
pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis
Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan6
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan
Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun
Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan
menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan
produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)
E Model Program Pendidikan Kesetaraan
Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan
kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan
kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang
pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi
pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7
5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
6
Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di
Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura
Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran
pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang
terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat
ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang
Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat
pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat
harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya
Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan
nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan
lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan
PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk
sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk
Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan
dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah
Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam
kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya
sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat
memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan
dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih
relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah
memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan
mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri
Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang
tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan
mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-
anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya
semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket
C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian
Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi
masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah
7
formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program
kesetaraan yang berkualitas
Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan
luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk
pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan
kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H
Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah
sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul
Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia
belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai
salah satu model
F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan
Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang
dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program
ini ditujukan8
a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas
usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B
b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah
rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet
pelukis dll
c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi
terbatas dan waktu terbatas
d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)
e Keyakinan seperti Ponpes
f Bermasalah (sosial hukum)
g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun
h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C
i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena
berbagai alasan
8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan
8
G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan
sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya
adalah sebagai berikut
1 Standar Isi
Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan
pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan
tematik dan berorientasi kecakapan hidup
2 Standar Kompetensi Lulusan SKL
Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki
kekhasan sendiri meliputi
a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan
hidup
b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja
c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha
3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi
paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan
kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket
C (S1)
4 Standar Sarana dan Prasarana
Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi
yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks
pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran
5 Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi
perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan
sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan
menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian
kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas
9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
9
6 Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas
a Biaya inverstasi
b Biaya oprasional
c Biaya personal
7 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi
a Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
H Analisis
Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini
kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan
pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan
atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat
membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan
antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan
yang layak
Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik
dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan
formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian
kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal
Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan
Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi
pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan
formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang
diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang
memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah
kejar paket yang palsu
10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
10
Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah5
D Peranan dan tujuan
Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A B dan C sangat
strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan Penyelenggaraan program ini
terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus seperti daerah
perbatasan daerah bencana dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas
pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI
Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang
mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan
dengan antusias Untuk skala nasional penyelenggaraan program pendidikan
kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program
pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis
Departemen Pendidikan Nasional yang meliputi perluasan akses pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan6
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah Pendidikan Kesetaraan
Paket A dan B diarahkan untuk mempercepat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun
Pendidikan Kesetaraan Paket C ditujukan untuk memperluas akses pendidikan
menengah Pendidikan Kesetaraan untuk meningkatkan rata-rata lama belajar dan
produktivitas warga negara (Indeks Pembangunan Manusia IPM)
E Model Program Pendidikan Kesetaraan
Bila dicermati lebih mendalam sedikitnya ada tiga model pendidikan
kesetaraan yang sudah dilakukan oleh Depdiknas antara lain (1) pendidikan
kesetaraan sebagai pelengkap pendidikan sekolah (2) pendidikan kesetaraan yang
pararel dengan pendidikan sekolah (3) pendidikan kesetaraan sebagai alternatif bagi
pendidikan sekolah dan (4) model tempat pembuangan rdquosampahrdquo7
5 Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
6 httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=07 Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
6
Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di
Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura
Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran
pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang
terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat
ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang
Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat
pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat
harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya
Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan
nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan
lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan
PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk
sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk
Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan
dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah
Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam
kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya
sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat
memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan
dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih
relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah
memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan
mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri
Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang
tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan
mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-
anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya
semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket
C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian
Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi
masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah
7
formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program
kesetaraan yang berkualitas
Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan
luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk
pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan
kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H
Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah
sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul
Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia
belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai
salah satu model
F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan
Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang
dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program
ini ditujukan8
a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas
usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B
b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah
rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet
pelukis dll
c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi
terbatas dan waktu terbatas
d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)
e Keyakinan seperti Ponpes
f Bermasalah (sosial hukum)
g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun
h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C
i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena
berbagai alasan
8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan
8
G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan
sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya
adalah sebagai berikut
1 Standar Isi
Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan
pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan
tematik dan berorientasi kecakapan hidup
2 Standar Kompetensi Lulusan SKL
Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki
kekhasan sendiri meliputi
a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan
hidup
b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja
c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha
3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi
paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan
kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket
C (S1)
4 Standar Sarana dan Prasarana
Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi
yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks
pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran
5 Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi
perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan
sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan
menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian
kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas
9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
9
6 Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas
a Biaya inverstasi
b Biaya oprasional
c Biaya personal
7 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi
a Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
H Analisis
Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini
kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan
pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan
atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat
membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan
antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan
yang layak
Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik
dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan
formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian
kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal
Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan
Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi
pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan
formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang
diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang
memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah
kejar paket yang palsu
10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
10
Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

Model pertama umumnya sudah dilakukan oleh negara-negara maju di
Indonesia juga sudah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjungpura
Tasikmalaya warga belajar dapat belajar keterampilan anyaman pemasaran
pemeliharaan kesehatan dan lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang
terdapat di dalam masyarakat desa Tanjungpura Program semacam kelas masyarakat
ini dilakukan bersamaan dengan program peningkatan kemampuan para guru Bidang
Studi Ilmu Pengetahuan Alam serta murid-muridnya dalam membuat alat-alat
pelajaran IPA dengan menggunakan bahan yang terdapat di daerah setempat
harganya terjangkau dan mudah dalam pembuatan serta penggunaannya
Model kedua penekanannya pada kedua jalur pendidikan formal dan
nonformal berjalan berdampingan dan saling menunjang antara yang satu dengan
lainnya hal ini dapat dilihat seperti di PKBM Miftahul Jannah di Jakarta Timur dan
PKBM lainnya yang sudah memiliki sarana belajar yang memadai Termasuk
sekolah-sekolah home schooling yang sedang menjamur di kota-kota besar termasuk
Jakarta Para siswanya adalah mereka yang tidak memiliki kesempatan atau bosan
dengan sistem sekolah termasuk juga di dalamnya anak-anak yang putus sekolah
Model ketiga sebagai alternatif berarti pendidikan kesetaraan ada semacam
kebebasan pendidikan untuk mengembangkan sistem dan program-programnya
sendiri Kebebasan ini penting karena (1) pendidikan formal (sekolah) tidak dapat
memecahkan secara tuntas masalah siswa oleh sebab itu pendidikan kesetaraan
dipandang perlu untuk memantapkan peranannya sebagai pendidikan yang lebih
relevan dengan kebutuhan masyarakat Selain itu tidak semua penduduk usia sekolah
memiliki kesempatan untuk sekolah di pendidikan formal (2) pendidikan kesetaraan
mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuannya sendiri
Model keempat lahir dari sebuah kasus dan kebijakan yaitu siswa-siswa yang
tidak lulus di Ujian Nasional terutama siswa SMA secara otomatis dibolehkan
mengikuti ujian nasional Paket C Kebijakan ini di satu sisi dapat membantu anak-
anak yang tidak lulus ini memperoleh Ijazah setara SMA namun di sisi lainnya
semakin memperburuk citra program Paket C itu sendiri Seakan-akan program Paket
C ini dianggap tempat pembuangan sampah bagi anak-anak yang tidak lulus Ujian
Nasional Kalau kebijakan ini terus dilakukan maka tidaklah salah persepsi
masyarakat bahwa program kesetaraan ini mutunya lebih rendah dari program sekolah
7
formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program
kesetaraan yang berkualitas
Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan
luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk
pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan
kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H
Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah
sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul
Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia
belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai
salah satu model
F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan
Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang
dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program
ini ditujukan8
a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas
usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B
b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah
rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet
pelukis dll
c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi
terbatas dan waktu terbatas
d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)
e Keyakinan seperti Ponpes
f Bermasalah (sosial hukum)
g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun
h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C
i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena
berbagai alasan
8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan
8
G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan
sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya
adalah sebagai berikut
1 Standar Isi
Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan
pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan
tematik dan berorientasi kecakapan hidup
2 Standar Kompetensi Lulusan SKL
Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki
kekhasan sendiri meliputi
a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan
hidup
b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja
c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha
3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi
paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan
kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket
C (S1)
4 Standar Sarana dan Prasarana
Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi
yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks
pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran
5 Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi
perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan
sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan
menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian
kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas
9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
9
6 Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas
a Biaya inverstasi
b Biaya oprasional
c Biaya personal
7 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi
a Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
H Analisis
Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini
kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan
pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan
atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat
membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan
antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan
yang layak
Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik
dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan
formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian
kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal
Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan
Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi
pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan
formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang
diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang
memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah
kejar paket yang palsu
10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
10
Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

formal Padahal saat ini sudah mulai banyak tumbuh di masyarakat program
kesetaraan yang berkualitas
Model pertama sampai model ketiga banyak dianut oleh para ahli pendidikan
luar sekolah Model pertama dianut oleh para pakar dan perencana pendidikan untuk
pembangunan yang berada di negara-negara maju (industri) Model kedua pendidikan
kesetaraan yang pararel dengan pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Philip H
Coombs dan Lyran Srinivasan Model pendekatan ketiga pendidikan luar sekolah
sebagai alternatif pendidikan sekolah dianut antara lain oleh Poule Freire Saul
Alnsky dan Julius Nyrere Sedangkan model keempat uniknya hanya ada di Indonesia
belum ada para ahli yang menganggap model keempat ini perlu dimasukkan sebagai
salah satu model
F Sasaran Program Pendidikan Kesetaraan
Berikut ini dikemukakan sasaran dari program pendidikan kesetaraan yang
dirangkum dari beberapa sumber agar jelas kepada siapakah sesungguhnya program
ini ditujukan8
a Penduduk tiga tahun di atas usia SDMI ( 13-15) Paket A dan tiga tahun di atas
usia SMPMTS ( 16 -18 ) Paket B
b Penduduk usia sekolah yang tergabung dengan komunitas e-learning sekolah
rumah sekolah alternatif komunitas berpotensi khusus seperti pemusik atlet
pelukis dll
c Penduduk usia sekolah yang terkendala masuk jalur formal karena ekonomi
terbatas dan waktu terbatas
d Geografis ( etnik minoritas suku terasing)
e Keyakinan seperti Ponpes
f Bermasalah (sosial hukum)
g Penduduk usia 15-44 yang belum tuntas wajar Dikdas 9 tahun
h Penduduk usia SMAMA berminat mengikuti program Paket C
i Penduduk di atas usia 18 tahun yang berminat mengikuti Program Paket C karena
berbagai alasan
8 httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-kesetaraan
8
G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan
sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya
adalah sebagai berikut
1 Standar Isi
Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan
pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan
tematik dan berorientasi kecakapan hidup
2 Standar Kompetensi Lulusan SKL
Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki
kekhasan sendiri meliputi
a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan
hidup
b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja
c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha
3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi
paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan
kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket
C (S1)
4 Standar Sarana dan Prasarana
Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi
yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks
pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran
5 Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi
perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan
sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan
menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian
kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas
9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
9
6 Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas
a Biaya inverstasi
b Biaya oprasional
c Biaya personal
7 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi
a Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
H Analisis
Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini
kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan
pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan
atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat
membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan
antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan
yang layak
Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik
dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan
formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian
kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal
Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan
Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi
pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan
formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang
diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang
memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah
kejar paket yang palsu
10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
10
Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

G Acuan Standar Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan
Menurut PP No19 tahun 2005 pemerintah telah menetapkan standar yang digunakan
sebagai acuan untuk menyelenggarakan pendidikan kesetaraan9 yang di antaranya
adalah sebagai berikut
1 Standar Isi
Standar isi mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum beban belajar dan
kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan pada satuan
pendidikan nonformal Kurikulum kesetaraan lebih memuat konsep terapan
tematik dan berorientasi kecakapan hidup
2 Standar Kompetensi Lulusan SKL
Pendidikan Kesetaraan sama dengan SKL pendidikan formal akan tetapi memiliki
kekhasan sendiri meliputi
a Paket A lulusannya memiliki keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan
hidup
b Paket B memenuhi tuntutan dunia kerja
c Paket C memiliki keterampilan berwirausaha
3 Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Pendidik Kesetaraan harus memiliki Kualifikasi akademik dan kompetensi
paedagogik dan adragogi kompetensi kepribadian kompetensi propesional dan
kompetensi sosial Kualifikasi Akademik Paket A ( SMA) Paket B (DII) Paket
C (S1)
4 Standar Sarana dan Prasarana
Proses belajar mengajar pendidikan kesetaraan dapat dilakukan di berbagai lokasi
yang memiliki standar sarana pendukung meliputi lahan dan bangunan buku teks
pelajaran buku perpustakaan alat peraga media pembelajaran
5 Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pendidikan kesetaraan merupakan standar minimal meliputi
perencanaan program penyusunan KTSP kegiatan pembelajaran pengelolaan
sarana prasarana penilaian hasil belajar dan pengawasan Pengelolaan pendidikan
menerapkan manajemen berbasis satuan pendidikan dengan ciri kemandirian
kemitraan partisipasi keterbukaan dan akuntabilitas
9 Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
9
6 Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas
a Biaya inverstasi
b Biaya oprasional
c Biaya personal
7 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi
a Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
H Analisis
Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini
kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan
pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan
atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat
membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan
antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan
yang layak
Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik
dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan
formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian
kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal
Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan
Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi
pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan
formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang
diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang
memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah
kejar paket yang palsu
10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
10
Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

6 Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan kesetaraan terdiri atas
a Biaya inverstasi
b Biaya oprasional
c Biaya personal
7 Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan meliputi
a Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
H Analisis
Kalau kita lihat pada sejarah dibentuknya program pendidikan kejar paket ini
kita harus mengapresiasi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional dan pemerataan pendidikan nasional kemudian pemerintah melegalkan
pendidikan nonformal kedalam draft hukum Bagi warga di pedalaman perbatasan
atau yang sulit secara ekonomi diadakannya program ini tentunya akan sangat
membantu untuk bisa mengecam dunia pendidikan Dan dengan adanya penyetaraan
antara pendidikan formal dan nonformal (kejar paket) ini juga memudahkan bagi
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan lanjutan atau untuk mencari pekerjaan
yang layak
Masalah yang muncul kemudian adalah standar kompetensi dan kompetensi
dasar apa yang harus dicapai untuk memenuhi standar kelulusan agar peserta didik
dapat lulus ujian Apakah kesetaraan ini berarti semuanya sama dengan pendidikan
formal Berdasarkan kajian Permen No 14 Tahun 2007 dan Permen 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi tampaknya ada kecenderungan adanya tuntutan pencapaian
kompetensi yang sama antara pendidikan kesetaraan dengan pendidikan formal
Kemudian yang perlu diperhatikan dengan serius adalah maraknya pemalsuan
Ijazah kejar paket dikarenakan kemudahan yang diberikan pemerintah bagi
pemegang ijazah kejar paket dengan mengakuinya setara dengan ijazah pendidikan
formal membuat beberapa oknum menempuh segala cara untuk meraih apa yang
diinginkan banyak terungkap kasus sindikat pemalsuan ijazah10 Bahkan yang
memperihatinkan ada beberapa kasus caleg yang mendaftarkan menggunakan ijazah
kejar paket yang palsu
10httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
10
Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

Ditambah dengan kebijakan yang menggunakan anggaran besar akan tetapi
tidak ditopang dengan pengawasan yang ketat ini juga membuka pintu korupsi
terbuka lebar Ada beberapa kasus yang menyangkut korupsi anggaran pendidikan
kejar paket Ratusan miliaran anggaran dari APBN didampingi anggaran dari masing-
masing pemerintah daerah kabupaten dan kota Dikucurkan untuk menjamin program
kejar paket kesetaraan tersebut berjalan tanpa membebani anak bangsa ini Namun
apa yang terjadi di beberapa kabupaten Sumatera Utara malah amanah undang-
undang tadi dimanfaatkan untuk memperkaya diri mengkorupsi anggaran dimaksud
dengan berbagai jenis modus pula baik penggerogotan angka anggaran maupun
langsung memfiktifkan kegiatan dan anggarannya dipindahkan ke kantong masing-
masing11
Belum lagi ketidakjelasan kebijakan penerimaan anggaran karena dalam
kebijakan ini pemerintah tidak mewajibkan sekolah untuk menerima bantuan dana
akan tetapi diperbolehkan untuk tidak menerima Ini dikhawatirkan akan membuat
sekolah menarik uang dari para peserta didik padahal diadakannya program ini
sejatinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu Anggaran tahun ini untuk
propinsi jatim misalnya untuk bantuan operasional telah disediakan sebanyak
2381445000 Bantuan itu diberikan untuk program kerjar paket AB dan C dengan
total peserta 4669 Ditambah lagi biaya ujian sebesar 402000000 untuk 2680 orang12
Yang tidak kalah kontroversial adalah model kejar paket yang awalnya
didesain untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan nasional berubah menjadi
ldquotempat sampahrdquo Seperti yang kita ketahui dulu peserta UN yang tidak lulus tidak
punya kesempatan untuk mengikuti ujian ulangan tetapi harus mengikuti UN pada
tahun ajaran berikutnya Mereka juga diwajibkan mengulang pelajaran di kelas
terakhir secara penuh Namun ada kebijakan yang cukup melegakan bagi mereka
yang gagal dalam UN yakni bisa menjadikan ujian kejar paket B (SMP) dan kejar
paket C (SMASMK) sebagai alternatif Jika demikian halnya muncul sebuah
pertanyaan tidakkah kebijakan ini justru akan memanjakan siswa Sebab ada
kemudahan bagi mereka Mereka akan berpikir santai saja dan tidak usah belajar
karena sudah ada alternatif yang pada akhirnya toh akan lulus juga
11 httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
12 httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
11
Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

Jika hal ini terjadi berarti pendidikan yang bertujuan mendidik menjadi seolah-
olah tidak mendidik Ini adalah sebuah pembodohan kembali Ini adalah sesuatu yang
sangat tidak masuk akal jika dikaitkan dengan tuntutan dan persaingan dunia global
yang selalu menuntut kualitas untuk bisa eksis dalam pergaulan dan persaingan
internasional Kontroversi standar nilai yang ditetapkan dan materi yang diujikan
untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas ternyata kembali
dimentahkan dengan kebijakan kejar paket Jika siswa dimanjakan seperti ini maka
mutu pendidikan akan selamanya tetap rendah Dengan adanya kebijakan seperti ini
maka motivasi belajar bagi anak-anak akan berkurang Dalam kontes ini kebijakan
kejar paket ini kurang tepat dan akan mengaburkan tujuan pendidikan Yang pada
kenyataanya sudah mulai muncul program pendidikan kejar paket yang bermutu akan
tetapi dengan kebijakan ini pemerintah merusaknya kembali
I Saran
Kebijakan kejar paket ini tidak serta merta harus dihapuskan dikarenakan ada
beberapa kekurangan dan penyelewengan Yang harus dilakukan adalah
menyempurnakan kebijakan yang sudah ada Karena bagaimanapun kondisi sosial
ekonomi kita masih sangat membutuhkan program ini perbaikan bisa dilakukan
dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang jelas dan juga
pengawasan yang jelas
Dan untuk yang sudah mengikuti UN tidak diperkenankan untuk mengikuti
ujian penyetaraan karena hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk mencoba
secara maksimal Biarlah penyetaraan ini diperuntukkan bagi para peserta program
pendidikan ini Sehingga peserta didik bisa memilih sendiri program pendidikan yang
diinginkan dengan siap menanggung segala resiko yang ada Dan kembalikan pada
pola dasar yang ada sebelumnya
J Penutup
Program pendidikan paket adalah merupakan sebuah alternatif bagi
masyarakat untuk bisa mengenyam pendidikan yang bermutu sehingga dengan
kondisi apapun masyarakat bisa menikmati pendidikan Program yang bertujuan
untuk menunjang wajib belajar 9 tahun ini merupakan kebijakan yang sesungguhnya
sangat membantu orang Islam karena seperti yang kita tahu bahwa penduduk miskin
yang ada di Negara ini kebanyakan beragama Islam
Akan tetapi kebijakan yang sejatinya bagus ini pada perkembangannya akhir-
akhir ini mendapat ujian yang berat yang dulunya program pendidikan yang tidak
12
dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

dilirik menjadi program yang dicari-cari untuk mengejar kepentingan sesaat
Kebijakan baru yang dibuat pemerintah yang memperbolehkan peserta UN yang gagal
bisa mengikuti ujian penyetaraan pada program kejar paket berpotensi merusak
program ini
Perlu peninjauan kembali dari pemerintah untuk memperbaiki kebijakan yang
tidak hanya memikirkan gejolak pada masyarakat atau orang tua yang tidak terima
anaknya tidak lulus UN kemudian dicarikan solusi singkat yang sesungguhnya ini
tidaklah mendidik dan tidak memajukan pendidikan nasional Akan tetapi perlu
dipikirkan cara yang lebih mendidik agar tidak ada yang dikorbankan
13
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2002) Education for All Pendidikan Untuk Semua
Persiapan Rencana Kerja Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda Departemen Pendidikan Nasional RI
Departemen Pendidikan Nasional RI (2005) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta
Sihombing U Pendidikan Luar Sekolah Masalah dan Peluang CV Wirakarsa Jakarta 2001
Soelaiman Joesoef Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah JakrtaBumi Aksara 1992
Sudjana Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah amp Teori
Pendukung serta Asas Bandung Falah Production 2000
httpwwwkomisikepolisianindonesiacomsindikat-ijazah-palsu
httpwwwportibionlinecomberita-1112-fiktifnya-paket-kesetaraan-html
httpmajalahsketsablogspotcom201004kebijakan-anggaran-kejar-pakethtml
httpwwwskbskhschidutamaphpvidmenu=1
httpwwwsuaramerdekacomharian060704opi03htm
httpwwwbpplsp-reg-1goidbuletinreadphpid=64ampdir=5ampidstatus=0
httppkbmblogdetikcomkebijakan-pemerintah-dalam-pengembangan-pendidikan-
kesetaraan
14