Kejang Demam Sederhana

54
KEJANG DEMAM KOMPLEKS DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI SEDANG Tiara Rahmawati (030.08.240 – FK Trisakti) Pembimbing : dr. Thomas Harry Adoe, Sp.A

description

PEDIATRI

Transcript of Kejang Demam Sederhana

Page 1: Kejang Demam Sederhana

KEJANG DEMAM KOMPLEKS DENGAN

DIARE AKUT DEHIDRASI

SEDANG

Tiara Rahmawati(030.08.240 – FK Trisakti)

Pembimbing : dr. Thomas Harry Adoe, Sp.A

Page 2: Kejang Demam Sederhana

Definisi

Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.

Page 3: Kejang Demam Sederhana

Epidemiologi

USA 2-4%Di Asia, kejadiannya lbh tinggi. 20% KDK.

Laki-laki lebih banyak dari

pada perempuan

>> tjd pd usia 17-23 bln

Page 4: Kejang Demam Sederhana

Faktor Resiko

• Demam• Riwayat Kejang Demam Pada

Orangtua Atau Saudara Kandung• Perkembangan Terlambat• Problem Pada Masa Neonatus• Anak Dalam Perawatan Khusus• Kadar Natrium Rendah

Page 5: Kejang Demam Sederhana

KLASIFIKASI1. Kejang Demam Sederhana (Simple

Febrile Seizure)

• Kejang berlangsung singkat, < 15 menit

• Kejang umum tonik dan atau klonik

• Umumnya berhenti sendiri

• Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam

Kejang Demam Komplikata (Complex

Febrile Seizure)

• Kejang lama > 15 menit

• Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial

• Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

Page 6: Kejang Demam Sederhana

Patofisiologi

Page 7: Kejang Demam Sederhana
Page 8: Kejang Demam Sederhana

Manifestasi klinis

Terjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat

Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam, berlangsung singkat dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik-klonik, tonik, klonik, fokal atau akinetik.

Page 9: Kejang Demam Sederhana

Umumnya kejang berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti anak tidak memberikan reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan terbangun dan sadar kembali tanpa adanya kelainan saraf.

Page 10: Kejang Demam Sederhana
Page 11: Kejang Demam Sederhana

DiagnosisAnamnesis:Biasanya didapatkan riwayat kejang deman pada anggota keluarga lainnya (ayah, ibu atau saudara kandung).

Pemeriksaan neurologis:Tidak didapatkan kelainan

 Pemeriksaan laboratorium:Pemeriksaan rutin tidak dianjurkan, kecuali untuk mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab (darah tepi, elektrolit dan gula darah)

 Pemeriksaan radiologi:X-ray kepala, CT Scan kepala atau MRI tidak rutin dan hanya dikerjakan atas indikasi

 Pemeriksaan cairan serebrospinal (CSS): Tindakan pungsi lumbal untuk pemeriksaan CSS dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis.

• Pada bayi kecil, klinis meningitis tidak jelas, maka tindakan pungsi lumbal dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut:• Bayi < 12 bulan: diharuskan• Bayi antara 12-18 bulan: dianjurkan• Bayi > 18 bulan: tidak rutin, kecuali bila ada tanda-tanda menigitis

Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG):Tidak direkomendasikan, kecuali pada kejang demam yang tidak khas (misalnya kejang demam komplikata pada anak usia >6 tahun atau kejang demam fokal)

Page 12: Kejang Demam Sederhana

Diagnosis Banding

- Epilepsi- Meningitis- Ensefalitis

Page 13: Kejang Demam Sederhana

Penatalaksanaan

Page 14: Kejang Demam Sederhana

1. Mencari dan Mengobati Penyebab

2. Pengobatan profilaksis. Ada 2 cara profilaksis, yaitu:1. Profilaksis intermiten pada waktu demam.

2. Profilaksis terus menerus dengan antikonvulsan tiap hari (rumatan).

Page 15: Kejang Demam Sederhana

Prognosis

Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat, prognosisnya baik dan tidak perlu menyebabkan kematian

Lennox-Buchtal (1973) :1

Pada anak berumur kurang dari 13 tahun, terulangnya kejang pada wanita 50% dan pria 33%.

Pada anak berumur antara 14 bulan dan 3 tahun dengan riwayat keluarga adanya kejang, terulangnya kejang adalah 50%, sedang pada tanpa riwayat kejang adalah 25%.

Page 16: Kejang Demam Sederhana

LAPORAN KASUS

Page 17: Kejang Demam Sederhana

IDENTITAS PASIENNama Pasien : An. A

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat rumah : Bantar Gebang, Bekasi

Tanggal lahir/Umur : 7 Maret 2011/ 2 tahun, 6 bulan

Pendidikan : Belum Sekolah

Page 18: Kejang Demam Sederhana

AYAH

Nama : Tn. M

Agama : Islam

Alamat : Jl. Cipinang Bali no.31 Kp. Melayu, Jakarta Timur

Pekerjaan : Pedagang

Penghasilan : Rp 2.500.000,-/bulan

IBU

Nama : Ny. S

Agama : Islam

Alamat : Jl. Cipinang Bali no.31 Kp. Melayu, Jakarta Timur

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Penghasilan :-

Page 19: Kejang Demam Sederhana

RIWAYAT PENYAKIT

Anamnesis didapatkan secara Alloanamnesis (Ibu Kandung) pada tanggal 6 Oktober 2013

KELUHAN UTAMA

• Kejang sejak ±14 jam SMRS

KELUHAN TAMBAHAN

• Demam, Mencret, Nafsu makan turun

Page 20: Kejang Demam Sederhana

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:

2 hari SMRS Ps. demam + BAB

Cair

±15 jam SMRS Ps. demam tinggi (38,50C)

±14 jam SMRS Ps. kejang

±13 jam SMRS timbul kejang ke-2

±1 jam SMRS timbul kejang

ke-3

Masuk RS tanggal 06-09-2013

Diberi obat penurun panas,

demam ↑↓

Page 21: Kejang Demam Sederhana

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien belum pernah mengalami kejang sebelumnya, ini merupakan kejang yang pertama kali.

Ayah pasien pernah kejang seperti OS saat usia 1 tahun. Ibu dan ayah tidak ada riwayat epilepsi.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Page 22: Kejang Demam Sederhana

RIWAYAT KEHAMILAN/ KELAHIRAN

KEHAMILAN

Morbiditas kehamilan Tidak ada

Perawatan antenatal Rutin kontrol ke Bidan 1 bulan sekali dan sudah mendapat imunisasi vaksin TT 2 kali

KELAHIRAN

Tempat persalinan Rumah Bersalin

Penolong persalinan Bidan

Cara persalinanSpontan

Penyulit : -

Masa gestasi 38 minggu

Keadaan bayi

Berat lahir : 3150 gr

Panjang lahir : 49 cm

Lingkar kepala : (tidak tahu)

Langsung menangis (+)Kemerahan (+)Nilai APGAR : (tidak tahu)Kelainan bawaan : tidak ada

Kesimpulan riwayat kehamilan/ kelahiran: Tidak ada masalah dalam kehamilan dan persalinan

Page 23: Kejang Demam Sederhana

RIWAYAT PERKEMBANGANPertumbuhan gigi I: 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)

Psikomotor

• Tengkurap : Umur 3 bulan (Normal: 3-4 bulan)• Duduk : Umur 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)• Berdiri : Umur 11 bulan (Normal: 9-12 bulan)• Berjalan : Umur 13 bulan (Normal: 13 bulan)• Bicara : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Gangguan perkembangan mental : Tidak ada

Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan : sesuai usia(normal)

Page 24: Kejang Demam Sederhana

RIWAYAT MAKANAN

Umur (bulan) ASI/PASIBuah /

BiskuitBubur Susu Nasi Tim

0 – 2 ASI - - -

2 – 4 ASI - - -

4 – 6 ASI - - -

6 – 8 ASI + PASI + + -

8 – 10 ASI + PASI + + +

10 -12 ASI + PASI + + +

Kesimpulan riwayat makanan:tidak ada kesulitan, asupan cukup baik.

Page 25: Kejang Demam Sederhana

Umur di atas 1 tahun

Jenis Makanan Frekuensi dan jumlah

Nasi/pengganti 2-3x/hari, 1 centong nasi

Sayur 3x/minggu

Daging 2x/bulan

Telur 3x/minggu

Ikan 1x/minggu

Tahu 2x/hari

Tempe 3x/hari

Page 26: Kejang Demam Sederhana

RIWAYAT IMUNISASI

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )

BCG 1 bulan - -

DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6bulan

Polio 0bulan 2bulan 4bulan

Campak - - 9 bulan

Hepatitis B 0 bulan 1bulan 6bulan

Kesimpulan riwayat imunisasi : imunisasi dasar sesuai jadwal dan lengkap. Imunisasi ulangan belum dilakukan

Page 27: Kejang Demam Sederhana

RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN

Pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan kakaknya diperkampungan, rumah dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan 1 dapur, beratap genteng, berlantai keramik, berdinding tembok.

Keadaan rumah cukup luas, pencahayaan baik, ventilasi baik.

Sumber air bersih dari air PAM.

Air limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah setiap harinya diangkut oleh petugas kebersihan.

Tidak terdapat orang yang mengeluh hal serupa dengan pasien.

Kesimpulan Keadaan Lingkungan: Cukup baik.

Page 28: Kejang Demam Sederhana

PEMERIKSAAN FISIK

Page 29: Kejang Demam Sederhana

STATUS GENERALIS

Keadaan Umum• Kesan Sakit : tampak sakit sedang• Kesadaran : compos mentis (cengeng)• Kesan Gizi : gizi baik• Keadaan lain : anemis (-), ikterik (-), sianosis (-),

dyspnoe (-)

Data Antropometri• Berat Badan sekarang : 13 kg• Tinggi Badan : 88 cm• Lingkar Kepala : 48 cm• LLA : 16 cm

Status Gizi (WHO)• gizi baik

Page 30: Kejang Demam Sederhana
Page 31: Kejang Demam Sederhana

TANDA VITAL

•140x / menit, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri, regular

Nadi

•90/60 mmHg

Tekanan Darah

•36x / menit, tipe torako-abdominal, inspirasi : ekspirasi = 1 : 2

Nafas

•38,2O C, axilla (diukur dengan termometer air raksa)

Suhu

Page 32: Kejang Demam Sederhana

KEPALA• Normocephali

RAMBUT• Rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah dicabut, cukup tebal

WAJAH• Wajah simetris, tidak ada pembengkakan

MATA :• Visus bedside : kesan baik Ptosis : -/-• Sklera ikterik : -/- Lagofthalmus : -/-• Konjunctiva anemis : -/- Cekung : +/+• Exophthalmus : -/- Kornea jernih : +/+• Strabismus : -/- Lensa jernih : +/+• Nistagmus : -/- Pupil : bulat, isokor

• Refleks cahaya : langsung +/+ , tidak langsung +/+• Injeksi konjunctiva : -/-

Page 33: Kejang Demam Sederhana

TELINGA • Bentuk : normotia Tuli : -/-• Nyeri tarik aurikula : -/- Nyeri tekan tragus : -/-• Liang telinga : lapang Membran timpani : sulit dinilai• Serumen : -/- Refleks cahaya : sulit dinilai• Cairan : -/-

HIDUNG• Bentuk : simetris Napas cuping hidung : - / -• Sekret : -/- Deviasi septum : -• Mukosa hiperemis : -/-

BIBIR• Simetris saat diam, mukosa berwarna merah muda, kering (+), sianosis (-)

MULUT• Oral higiene baik, gigi caries (-), trismus (-), mukosa gusi dan pipi : merah muda, hiperemis (-),

ulkus (-), halitosis (-), lidah : normoglosia, ulkus (-), hiperemis (-) massa (-)

TENGGOROKAN• tonsil T1-T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar, detritus (-), arcus faring hiperemis (-), dinding

posterior faring hiperemis (-), licin, tidak bergranul, ulkus (-) massa (-)

LEHER• Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB, tidak tampak deviasi

trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah

Page 34: Kejang Demam Sederhana

THORAKS :Inspeksi :

• Inspeksi: bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernafasan yang tertinggal, pernafasan torako-abdominal, pembesaran KGB aksila -/- tidak tampak retraksi suprasternal dan sela iga, ictus cordis terlihat pada ICS V linea midclavicularis kiri, pulsasi abnormal (-)

Palpasi • tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan, gerak napas simetris kanan dan kiri, vocal

fremitus sama kuat kanan dan kiri, teraba ictus cordis pada ICS V linea midclavicularis kiri, denyut kuat

Perkusi • sonor di kedua lapang paru, batas atas jantung setinggi interkostal II di linea

parasternalis kiri, batas kiri jantung setinggi interkostalis IV medial dari linea midklavikulatis kiri, batas kanan jantung setinggi interkostalis IV di linea parasternalis kanan.

Auskultasi• suara napas vesikuler, reguler, ronchi -/-, wheezing -/-, bunyi jantung I-II reguler,

punctum maksimum pada ICS V 1 cm linea midclavicularis kiri, murmur (-), gallop (-)

Page 35: Kejang Demam Sederhana

ABDOMEN :

Inspeksi : • perut rata tidak dijumpai adanya benjolan, kulit

keriput(-) gerakan peristaltik (-)

Palpasi : • supel dan tidak teraba adanya massa maupun

pembesaran organ, nyeri tekan (-), turgor kulit baik

Perkusi : • timpani pada seluruh lapang perut, nyeri ketok

abdomen (-)

Auskultasi : • bising usus (+), frekuensi 5 x / menit

Page 36: Kejang Demam Sederhana

ANOGENITALIA• jenis kelamin perempuan, tanda radang (-), ulkus

(-), sekret (-), fissura ani (-)

KGB :• Preaurikuler : tidak teraba membesar• Postaurikuler : tidak teraba membesar• Submandibula : tidak teraba membesar• Supraclavicula : tidak teraba membesar• Axilla : tidak teraba membesar• Inguinal : tidak teraba membesar

Page 37: Kejang Demam Sederhana

ANGGOTA GERAK

Tangan Kanan Kiri• Tonus otot normotonus

normotonus• Sendi aktif aktif• Refleks fisiologis (+) (+)• Refleks patologis (-) (-)• Akral hangat (+) (+)• Lain-lain oedem (-) oedem (-)

Kaki Kanan Kiri• Tonus otot normotonus

normotonus• Sendi aktif aktif• Refleks fisiologis (+) (+)• Refleks patologis (-) (-)• Akral hangat (+) (+)• Lain-lain oedem (-) oedem (-)

Page 38: Kejang Demam Sederhana

KULIT• warna sawo matang merata, tidak anemis, tidak

ikterik, tidak sianosis, turgor kulit baik, lembab, pengisian kapiler < 2 detik, petechie (-)

TULANG BELAKANG• bentuk normal, tidak terdapat deviasi, benjolan

(-)

TANDA RANGSANG MENINGEAL• Kaku kuduk (-)• Brudzinski I& II (-) (-)• Laseq (-) (-)• Kerniq (-) (-)

Page 39: Kejang Demam Sederhana

MAURICE KING SCORE:

- Keadaan Umum: cengeng = 1

- Turgor kulit: baik = 0

- Mata: sedikit cekung = 1

- Ubun-ubun besar: datar = 0

- Mulut: kering = 1

- Denyut nadi: 140 = 1

Jumlah: 4 = Dehidrasi sedang

Page 40: Kejang Demam Sederhana

PEMERIKSAAN LABORATORIUMTanggal 7September 2013

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

HEMATOLOGI RUTIN

Leukosit

Hemoglobin

Hematokrit

Trombosit

LED

Basofil

Eosinofil

Netrofil batang

Netrofil segmen

Limfosit

Monosit

KIMIA DARAH

Gula Darah Sewaktu

ELEKTROLIT

Natrium

Kalium

Klorida

6,6 ribu/μL

11,8 g/dL

36 %

283 ribu/ μL

25 mm/jam

1 %

0 %

1 %

50 %

48 %

14 %

118 mg/dL

130 mmol/L

3,0 mmol/L

98 mmol/L

5,5-15,5

10,8-12,8

35-43

229-553

0-10

0-1

1-5

3-6

25-60

25-50

1-6

33-111

135-155

3,6-5,5

98-109

Page 41: Kejang Demam Sederhana

RESUMEPasien seorang anak perempuan berusia 2 tahun 6 bulan datang dengan keluhan kejang sejak ±14 jam SMRS. Kejang 3x,seluruh tubuh kelojotan, ±1-2 menit,keluar cairan berbusa dari mulut pasien warna bening,jumlah sedikit, lidah tidak tergigit, kepala tidak terbentur saat kejang berlangsung.Setelah kejang berhenti pasien tertidur, setelah bangun dari tidur pasien langsung menangis.

Sejak 1hari SMRS pasien demam (+) mendadak tinggi disertai BAB cair yang berlangsung 5-6 kali sehari, volume ± ½ gelas belimbing, cair dengan sedikit ampas, berwarna kuning, terdapat lendir, tidak ada darah, serta tidak berbau.Nafsu makan pasien menurun semenjak sakit.

Pada pemeriksaan fisik saat pasien sudah di rawat inap didapatkan Keadaan umum Tampak Sakit Sedang, tampak rewel, status gizi baik, tinggi normal, T:36,8 ºC, N: 140x/menit,P: 36x/menit,mata cekung +/+, bibir kering (+).

Dari pemeriksaan Laboratorium didapatkan:Leu: 6,6 rb/uL, LED: 25 mm/jam, monosit: 14%, Natrium: 130mmol/L Kalium: 3,0 mmol/L.Feses lengkap: warna cokelat, cair (+), lendir (+), lemak (+).

Page 42: Kejang Demam Sederhana

DIAGNOSIS BANDING

Kejang:• Kejang Demam Kompleks• Epilepsi yang terprovokasi oleh demam

Diare: • Diare Akut dengan Dehidrasi sedanget

causa infeksi virus• Diare Akut dengan Dehidrasi sedanget

causa infeksi bakteri

Page 43: Kejang Demam Sederhana

DIAGNOSIS KERJA

Kejang Demam Kompleks et causa Diare Akut infeksi virus

Diare Akut dengan Dehidrasi Sedang et causa infeksi virus

Page 44: Kejang Demam Sederhana

ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

EEG

Feses Lengkap

Cek ulang darah rutin

Page 45: Kejang Demam Sederhana

PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa

• Tirah baring• Observasi tanda-tanda vital• Feses ditampung

Medikamentosa:• Rawat inap• Rehidrasi oral

75cc/kgBB dalam 3 jam• IVFD Tridex 27 B 16tpm• Paracetamol 3x3/4 Cth• Diazepam oral 3x5 mg• L Bio 3x1 sach• Zinc 2x10mg

Page 46: Kejang Demam Sederhana

PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad fungtionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

Page 47: Kejang Demam Sederhana

ANALISA KASUS

Pasien, perempuan, 2 tahun 6 bulan

insiden paling banyak pada usia <4 tahun

Kejang Didahului demam >38 C

Berulan 3x dalam 24 jam

Kejang Demam Kompleks

Page 48: Kejang Demam Sederhana

• BAB cair 5-6x/hari• Volume ± ½ gelas Aqua• Cair• sedikit ampas• berwarna kuning• tidak terdapat lendir/darah• tidak berbau

Gejala

• BAB pada bayi atau anak lebih dari 3x/hari

• Perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan /tanpa lendir maupun darah

• Berlangsung kurang dari 1 minggu.

Terminolgi diare akut

ANALISA KASUS

Page 49: Kejang Demam Sederhana

Demam

proses infeksi

bakteri

virus

Anamnesis : BAB cair pasien

memiliki karakteristik tidak berbau

jamur

parasit

proses non - infeksi Dehidrasi

ANALISA KASUS

Page 50: Kejang Demam Sederhana

DERAJAT DEHIDRASI MAURICE KING

0 1 2

KU sehat Gelisah, lekas marah, apatis, mengantuk

Mengigau, koma

Kekenyalan kulit N Sedikit kurang Sangat kurang

Mata N Sedikit cekung Sangat cekung

Ubun-ubun N Sedikit cekung Sangat cekung

Mulut N Kering Kering & membiru

Denyut nadi N 120-140 > 140

Nilai 0-2 : dehidrasi ringan 3-6 : dehidrasi sedang SKOR PASIEN 4 (DEHIDRASI SEDANG) 7- 12 : dehidrasi berat

KU : Tampak Sakit Sedang, tampak rewelT:38,2 ºC, N: 140x/menit, RR : 36x/menitmata cekung +/+, bibir kering (+)

Page 51: Kejang Demam Sederhana

Leukosit 6,6 rb/uL Leukosit normal

Belum menyingkirkan adanya infeksi. Pada infeksi virus, leukosit

dapat turun atau normal

LED 25 mm/jam Meningkat Tanda ada infeksi dalam tubuh

Natrium 130mmol/L Hiponatremi Bisa diakibatkan oleh diare

Kalium 3,0 mmol/L Hipokalemi Bisa diakibatkan

oleh diare

Feses lengkap

warna cokelat

cair (+)

lendir (+)

lemak (+).

Menandakan adanya infeksi pada lapisan

usus paling luar

ANALISA KASUS

Page 52: Kejang Demam Sederhana

Kejang Demam Kompleks

Epilepsi

Didahului demam √ √

Usia Kejang pertama usia 1 tahun – 6 tahun

Kejang pertama usia lebih dari 6 tahun

Frekuensi >15 menitBerulang 1 kali atau lebih dalam 24 jam

frekuensi serangan lebih dari 4 kali / tahun

Pola Kejang fokal/ parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial

kejang lama dan bersifat lokal

EEG Normal setelah tidak demam abnormal

Page 53: Kejang Demam Sederhana

Daftar Pustaka1. Short, Jhon R; Gray, J.P; Dodge, J.A. Ikhtisar Penyakit Anak. Edisi Keenam. Jilid Dua. Binarupa Aksara.

Jakarta: 1994; hal 62-3.

2. S, Soetomenggolo; Taslim; Ismail,S. Buku Ajar Neurologis Anak. Cetakan Kedua. BP. IDAI. Jakarta: 2000; hal 244-51.

3. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Buku Kuliah 2. Ilmu Kesehatan Anak. Bagian IKA FK UI. Jakarta: 1985; hal 847-55.

4. Mansjoer, A; Suprohaita; Wardhan, W.I; Setiowulan, W. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi Ketiga. Media Aesculapius. FK UI. Jakarta: 2000; hal 434-7.

5. ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis. Epilepsia. 1993;34;592-8

6. Pusponegoro, H.D, dkk. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: 2004; hal 210-1.

7. Febrile Sizure. 2002. Pada laman http://aappolicy.aappublication.org/cgi/content/abstract/pediatrics. Diakses pada tanggal 15 September 2013

8. Behrman, Kliegman, Arvinka. Nelson. Ilmu Kesehatan Anak. Vol 3. Edisi 15. EGC. Jakarta: 1999;hal 575-8

9. Infants and children: Acute Management of Seizures. Edisi kedua. 2004. Pada laman www.health.nsw.gov.au/fcsd/rmc/cib/circulars/2004/cir2004-66.pdf. Diakses pada tanggal 15 September 2013

10. Prodigy Guidance Convulsion. 2001. Pada Lamanhttp://www.prodigy.nhs.uk/guidance.asp?gt=febrile%20convulsion. Diakses pada tanggal 15 September 2013

11. Committee on Quality Improvement and Subcommitte on Febrile Seizure. Practice Parameter: Long Term Treatment of The Child with Simple Febrile Seizure. Pediatrics. 1999; 103:1307-9.

12. Sastroasmoro, S, dkk, Panduan Pelayanan Medis Departmen Ilmu Penyakit Anak. Cetakan Pertama. RSUP Nasional Dr Ciptomangunkusumo. Jakarta: 2007; hal 252

Page 54: Kejang Demam Sederhana

~Thank you~