Kejang Demam Sederhana
-
Upload
tiara-rahmawati -
Category
Documents
-
view
59 -
download
3
description
Transcript of Kejang Demam Sederhana
KEJANG DEMAM KOMPLEKS DENGAN
DIARE AKUT DEHIDRASI
SEDANG
Tiara Rahmawati(030.08.240 – FK Trisakti)
Pembimbing : dr. Thomas Harry Adoe, Sp.A
Definisi
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 380C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
Epidemiologi
USA 2-4%Di Asia, kejadiannya lbh tinggi. 20% KDK.
Laki-laki lebih banyak dari
pada perempuan
>> tjd pd usia 17-23 bln
Faktor Resiko
• Demam• Riwayat Kejang Demam Pada
Orangtua Atau Saudara Kandung• Perkembangan Terlambat• Problem Pada Masa Neonatus• Anak Dalam Perawatan Khusus• Kadar Natrium Rendah
KLASIFIKASI1. Kejang Demam Sederhana (Simple
Febrile Seizure)
• Kejang berlangsung singkat, < 15 menit
• Kejang umum tonik dan atau klonik
• Umumnya berhenti sendiri
• Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam
Kejang Demam Komplikata (Complex
Febrile Seizure)
• Kejang lama > 15 menit
• Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial
• Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Terjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat
Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam, berlangsung singkat dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik-klonik, tonik, klonik, fokal atau akinetik.
Umumnya kejang berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti anak tidak memberikan reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan terbangun dan sadar kembali tanpa adanya kelainan saraf.
DiagnosisAnamnesis:Biasanya didapatkan riwayat kejang deman pada anggota keluarga lainnya (ayah, ibu atau saudara kandung).
Pemeriksaan neurologis:Tidak didapatkan kelainan
Pemeriksaan laboratorium:Pemeriksaan rutin tidak dianjurkan, kecuali untuk mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab (darah tepi, elektrolit dan gula darah)
Pemeriksaan radiologi:X-ray kepala, CT Scan kepala atau MRI tidak rutin dan hanya dikerjakan atas indikasi
Pemeriksaan cairan serebrospinal (CSS): Tindakan pungsi lumbal untuk pemeriksaan CSS dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis.
• Pada bayi kecil, klinis meningitis tidak jelas, maka tindakan pungsi lumbal dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut:• Bayi < 12 bulan: diharuskan• Bayi antara 12-18 bulan: dianjurkan• Bayi > 18 bulan: tidak rutin, kecuali bila ada tanda-tanda menigitis
Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG):Tidak direkomendasikan, kecuali pada kejang demam yang tidak khas (misalnya kejang demam komplikata pada anak usia >6 tahun atau kejang demam fokal)
Diagnosis Banding
- Epilepsi- Meningitis- Ensefalitis
Penatalaksanaan
1. Mencari dan Mengobati Penyebab
2. Pengobatan profilaksis. Ada 2 cara profilaksis, yaitu:1. Profilaksis intermiten pada waktu demam.
2. Profilaksis terus menerus dengan antikonvulsan tiap hari (rumatan).
Prognosis
Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat, prognosisnya baik dan tidak perlu menyebabkan kematian
Lennox-Buchtal (1973) :1
Pada anak berumur kurang dari 13 tahun, terulangnya kejang pada wanita 50% dan pria 33%.
Pada anak berumur antara 14 bulan dan 3 tahun dengan riwayat keluarga adanya kejang, terulangnya kejang adalah 50%, sedang pada tanpa riwayat kejang adalah 25%.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIENNama Pasien : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat rumah : Bantar Gebang, Bekasi
Tanggal lahir/Umur : 7 Maret 2011/ 2 tahun, 6 bulan
Pendidikan : Belum Sekolah
AYAH
Nama : Tn. M
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cipinang Bali no.31 Kp. Melayu, Jakarta Timur
Pekerjaan : Pedagang
Penghasilan : Rp 2.500.000,-/bulan
IBU
Nama : Ny. S
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cipinang Bali no.31 Kp. Melayu, Jakarta Timur
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan :-
RIWAYAT PENYAKIT
Anamnesis didapatkan secara Alloanamnesis (Ibu Kandung) pada tanggal 6 Oktober 2013
KELUHAN UTAMA
• Kejang sejak ±14 jam SMRS
KELUHAN TAMBAHAN
• Demam, Mencret, Nafsu makan turun
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
2 hari SMRS Ps. demam + BAB
Cair
±15 jam SMRS Ps. demam tinggi (38,50C)
±14 jam SMRS Ps. kejang
±13 jam SMRS timbul kejang ke-2
±1 jam SMRS timbul kejang
ke-3
Masuk RS tanggal 06-09-2013
Diberi obat penurun panas,
demam ↑↓
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien belum pernah mengalami kejang sebelumnya, ini merupakan kejang yang pertama kali.
Ayah pasien pernah kejang seperti OS saat usia 1 tahun. Ibu dan ayah tidak ada riwayat epilepsi.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
RIWAYAT KEHAMILAN/ KELAHIRAN
KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan Tidak ada
Perawatan antenatal Rutin kontrol ke Bidan 1 bulan sekali dan sudah mendapat imunisasi vaksin TT 2 kali
KELAHIRAN
Tempat persalinan Rumah Bersalin
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinanSpontan
Penyulit : -
Masa gestasi 38 minggu
Keadaan bayi
Berat lahir : 3150 gr
Panjang lahir : 49 cm
Lingkar kepala : (tidak tahu)
Langsung menangis (+)Kemerahan (+)Nilai APGAR : (tidak tahu)Kelainan bawaan : tidak ada
Kesimpulan riwayat kehamilan/ kelahiran: Tidak ada masalah dalam kehamilan dan persalinan
RIWAYAT PERKEMBANGANPertumbuhan gigi I: 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)
Psikomotor
• Tengkurap : Umur 3 bulan (Normal: 3-4 bulan)• Duduk : Umur 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)• Berdiri : Umur 11 bulan (Normal: 9-12 bulan)• Berjalan : Umur 13 bulan (Normal: 13 bulan)• Bicara : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Gangguan perkembangan mental : Tidak ada
Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan : sesuai usia(normal)
RIWAYAT MAKANAN
Umur (bulan) ASI/PASIBuah /
BiskuitBubur Susu Nasi Tim
0 – 2 ASI - - -
2 – 4 ASI - - -
4 – 6 ASI - - -
6 – 8 ASI + PASI + + -
8 – 10 ASI + PASI + + +
10 -12 ASI + PASI + + +
Kesimpulan riwayat makanan:tidak ada kesulitan, asupan cukup baik.
Umur di atas 1 tahun
Jenis Makanan Frekuensi dan jumlah
Nasi/pengganti 2-3x/hari, 1 centong nasi
Sayur 3x/minggu
Daging 2x/bulan
Telur 3x/minggu
Ikan 1x/minggu
Tahu 2x/hari
Tempe 3x/hari
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )
BCG 1 bulan - -
DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6bulan
Polio 0bulan 2bulan 4bulan
Campak - - 9 bulan
Hepatitis B 0 bulan 1bulan 6bulan
Kesimpulan riwayat imunisasi : imunisasi dasar sesuai jadwal dan lengkap. Imunisasi ulangan belum dilakukan
RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan kakaknya diperkampungan, rumah dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan 1 dapur, beratap genteng, berlantai keramik, berdinding tembok.
Keadaan rumah cukup luas, pencahayaan baik, ventilasi baik.
Sumber air bersih dari air PAM.
Air limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah setiap harinya diangkut oleh petugas kebersihan.
Tidak terdapat orang yang mengeluh hal serupa dengan pasien.
Kesimpulan Keadaan Lingkungan: Cukup baik.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum• Kesan Sakit : tampak sakit sedang• Kesadaran : compos mentis (cengeng)• Kesan Gizi : gizi baik• Keadaan lain : anemis (-), ikterik (-), sianosis (-),
dyspnoe (-)
Data Antropometri• Berat Badan sekarang : 13 kg• Tinggi Badan : 88 cm• Lingkar Kepala : 48 cm• LLA : 16 cm
Status Gizi (WHO)• gizi baik
TANDA VITAL
•140x / menit, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri, regular
Nadi
•90/60 mmHg
Tekanan Darah
•36x / menit, tipe torako-abdominal, inspirasi : ekspirasi = 1 : 2
Nafas
•38,2O C, axilla (diukur dengan termometer air raksa)
Suhu
KEPALA• Normocephali
RAMBUT• Rambut hitam, distribusi merata dan tidak mudah dicabut, cukup tebal
WAJAH• Wajah simetris, tidak ada pembengkakan
MATA :• Visus bedside : kesan baik Ptosis : -/-• Sklera ikterik : -/- Lagofthalmus : -/-• Konjunctiva anemis : -/- Cekung : +/+• Exophthalmus : -/- Kornea jernih : +/+• Strabismus : -/- Lensa jernih : +/+• Nistagmus : -/- Pupil : bulat, isokor
• Refleks cahaya : langsung +/+ , tidak langsung +/+• Injeksi konjunctiva : -/-
TELINGA • Bentuk : normotia Tuli : -/-• Nyeri tarik aurikula : -/- Nyeri tekan tragus : -/-• Liang telinga : lapang Membran timpani : sulit dinilai• Serumen : -/- Refleks cahaya : sulit dinilai• Cairan : -/-
HIDUNG• Bentuk : simetris Napas cuping hidung : - / -• Sekret : -/- Deviasi septum : -• Mukosa hiperemis : -/-
BIBIR• Simetris saat diam, mukosa berwarna merah muda, kering (+), sianosis (-)
MULUT• Oral higiene baik, gigi caries (-), trismus (-), mukosa gusi dan pipi : merah muda, hiperemis (-),
ulkus (-), halitosis (-), lidah : normoglosia, ulkus (-), hiperemis (-) massa (-)
TENGGOROKAN• tonsil T1-T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar, detritus (-), arcus faring hiperemis (-), dinding
posterior faring hiperemis (-), licin, tidak bergranul, ulkus (-) massa (-)
LEHER• Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB, tidak tampak deviasi
trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah
THORAKS :Inspeksi :
• Inspeksi: bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernafasan yang tertinggal, pernafasan torako-abdominal, pembesaran KGB aksila -/- tidak tampak retraksi suprasternal dan sela iga, ictus cordis terlihat pada ICS V linea midclavicularis kiri, pulsasi abnormal (-)
Palpasi • tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan, gerak napas simetris kanan dan kiri, vocal
fremitus sama kuat kanan dan kiri, teraba ictus cordis pada ICS V linea midclavicularis kiri, denyut kuat
Perkusi • sonor di kedua lapang paru, batas atas jantung setinggi interkostal II di linea
parasternalis kiri, batas kiri jantung setinggi interkostalis IV medial dari linea midklavikulatis kiri, batas kanan jantung setinggi interkostalis IV di linea parasternalis kanan.
Auskultasi• suara napas vesikuler, reguler, ronchi -/-, wheezing -/-, bunyi jantung I-II reguler,
punctum maksimum pada ICS V 1 cm linea midclavicularis kiri, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN :
Inspeksi : • perut rata tidak dijumpai adanya benjolan, kulit
keriput(-) gerakan peristaltik (-)
Palpasi : • supel dan tidak teraba adanya massa maupun
pembesaran organ, nyeri tekan (-), turgor kulit baik
Perkusi : • timpani pada seluruh lapang perut, nyeri ketok
abdomen (-)
Auskultasi : • bising usus (+), frekuensi 5 x / menit
ANOGENITALIA• jenis kelamin perempuan, tanda radang (-), ulkus
(-), sekret (-), fissura ani (-)
KGB :• Preaurikuler : tidak teraba membesar• Postaurikuler : tidak teraba membesar• Submandibula : tidak teraba membesar• Supraclavicula : tidak teraba membesar• Axilla : tidak teraba membesar• Inguinal : tidak teraba membesar
ANGGOTA GERAK
Tangan Kanan Kiri• Tonus otot normotonus
normotonus• Sendi aktif aktif• Refleks fisiologis (+) (+)• Refleks patologis (-) (-)• Akral hangat (+) (+)• Lain-lain oedem (-) oedem (-)
Kaki Kanan Kiri• Tonus otot normotonus
normotonus• Sendi aktif aktif• Refleks fisiologis (+) (+)• Refleks patologis (-) (-)• Akral hangat (+) (+)• Lain-lain oedem (-) oedem (-)
KULIT• warna sawo matang merata, tidak anemis, tidak
ikterik, tidak sianosis, turgor kulit baik, lembab, pengisian kapiler < 2 detik, petechie (-)
TULANG BELAKANG• bentuk normal, tidak terdapat deviasi, benjolan
(-)
TANDA RANGSANG MENINGEAL• Kaku kuduk (-)• Brudzinski I& II (-) (-)• Laseq (-) (-)• Kerniq (-) (-)
MAURICE KING SCORE:
- Keadaan Umum: cengeng = 1
- Turgor kulit: baik = 0
- Mata: sedikit cekung = 1
- Ubun-ubun besar: datar = 0
- Mulut: kering = 1
- Denyut nadi: 140 = 1
Jumlah: 4 = Dehidrasi sedang
PEMERIKSAAN LABORATORIUMTanggal 7September 2013
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI RUTIN
Leukosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
LED
Basofil
Eosinofil
Netrofil batang
Netrofil segmen
Limfosit
Monosit
KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu
ELEKTROLIT
Natrium
Kalium
Klorida
6,6 ribu/μL
11,8 g/dL
36 %
283 ribu/ μL
25 mm/jam
1 %
0 %
1 %
50 %
48 %
14 %
118 mg/dL
130 mmol/L
3,0 mmol/L
98 mmol/L
5,5-15,5
10,8-12,8
35-43
229-553
0-10
0-1
1-5
3-6
25-60
25-50
1-6
33-111
135-155
3,6-5,5
98-109
RESUMEPasien seorang anak perempuan berusia 2 tahun 6 bulan datang dengan keluhan kejang sejak ±14 jam SMRS. Kejang 3x,seluruh tubuh kelojotan, ±1-2 menit,keluar cairan berbusa dari mulut pasien warna bening,jumlah sedikit, lidah tidak tergigit, kepala tidak terbentur saat kejang berlangsung.Setelah kejang berhenti pasien tertidur, setelah bangun dari tidur pasien langsung menangis.
Sejak 1hari SMRS pasien demam (+) mendadak tinggi disertai BAB cair yang berlangsung 5-6 kali sehari, volume ± ½ gelas belimbing, cair dengan sedikit ampas, berwarna kuning, terdapat lendir, tidak ada darah, serta tidak berbau.Nafsu makan pasien menurun semenjak sakit.
Pada pemeriksaan fisik saat pasien sudah di rawat inap didapatkan Keadaan umum Tampak Sakit Sedang, tampak rewel, status gizi baik, tinggi normal, T:36,8 ºC, N: 140x/menit,P: 36x/menit,mata cekung +/+, bibir kering (+).
Dari pemeriksaan Laboratorium didapatkan:Leu: 6,6 rb/uL, LED: 25 mm/jam, monosit: 14%, Natrium: 130mmol/L Kalium: 3,0 mmol/L.Feses lengkap: warna cokelat, cair (+), lendir (+), lemak (+).
DIAGNOSIS BANDING
Kejang:• Kejang Demam Kompleks• Epilepsi yang terprovokasi oleh demam
Diare: • Diare Akut dengan Dehidrasi sedanget
causa infeksi virus• Diare Akut dengan Dehidrasi sedanget
causa infeksi bakteri
DIAGNOSIS KERJA
Kejang Demam Kompleks et causa Diare Akut infeksi virus
Diare Akut dengan Dehidrasi Sedang et causa infeksi virus
ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
EEG
Feses Lengkap
Cek ulang darah rutin
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
• Tirah baring• Observasi tanda-tanda vital• Feses ditampung
Medikamentosa:• Rawat inap• Rehidrasi oral
75cc/kgBB dalam 3 jam• IVFD Tridex 27 B 16tpm• Paracetamol 3x3/4 Cth• Diazepam oral 3x5 mg• L Bio 3x1 sach• Zinc 2x10mg
PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad fungtionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
ANALISA KASUS
Pasien, perempuan, 2 tahun 6 bulan
insiden paling banyak pada usia <4 tahun
Kejang Didahului demam >38 C
Berulan 3x dalam 24 jam
Kejang Demam Kompleks
• BAB cair 5-6x/hari• Volume ± ½ gelas Aqua• Cair• sedikit ampas• berwarna kuning• tidak terdapat lendir/darah• tidak berbau
Gejala
• BAB pada bayi atau anak lebih dari 3x/hari
• Perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan /tanpa lendir maupun darah
• Berlangsung kurang dari 1 minggu.
Terminolgi diare akut
ANALISA KASUS
Demam
proses infeksi
bakteri
virus
Anamnesis : BAB cair pasien
memiliki karakteristik tidak berbau
jamur
parasit
proses non - infeksi Dehidrasi
ANALISA KASUS
DERAJAT DEHIDRASI MAURICE KING
0 1 2
KU sehat Gelisah, lekas marah, apatis, mengantuk
Mengigau, koma
Kekenyalan kulit N Sedikit kurang Sangat kurang
Mata N Sedikit cekung Sangat cekung
Ubun-ubun N Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut N Kering Kering & membiru
Denyut nadi N 120-140 > 140
Nilai 0-2 : dehidrasi ringan 3-6 : dehidrasi sedang SKOR PASIEN 4 (DEHIDRASI SEDANG) 7- 12 : dehidrasi berat
KU : Tampak Sakit Sedang, tampak rewelT:38,2 ºC, N: 140x/menit, RR : 36x/menitmata cekung +/+, bibir kering (+)
Leukosit 6,6 rb/uL Leukosit normal
Belum menyingkirkan adanya infeksi. Pada infeksi virus, leukosit
dapat turun atau normal
LED 25 mm/jam Meningkat Tanda ada infeksi dalam tubuh
Natrium 130mmol/L Hiponatremi Bisa diakibatkan oleh diare
Kalium 3,0 mmol/L Hipokalemi Bisa diakibatkan
oleh diare
Feses lengkap
warna cokelat
cair (+)
lendir (+)
lemak (+).
Menandakan adanya infeksi pada lapisan
usus paling luar
ANALISA KASUS
Kejang Demam Kompleks
Epilepsi
Didahului demam √ √
Usia Kejang pertama usia 1 tahun – 6 tahun
Kejang pertama usia lebih dari 6 tahun
Frekuensi >15 menitBerulang 1 kali atau lebih dalam 24 jam
frekuensi serangan lebih dari 4 kali / tahun
Pola Kejang fokal/ parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial
kejang lama dan bersifat lokal
EEG Normal setelah tidak demam abnormal
Daftar Pustaka1. Short, Jhon R; Gray, J.P; Dodge, J.A. Ikhtisar Penyakit Anak. Edisi Keenam. Jilid Dua. Binarupa Aksara.
Jakarta: 1994; hal 62-3.
2. S, Soetomenggolo; Taslim; Ismail,S. Buku Ajar Neurologis Anak. Cetakan Kedua. BP. IDAI. Jakarta: 2000; hal 244-51.
3. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Buku Kuliah 2. Ilmu Kesehatan Anak. Bagian IKA FK UI. Jakarta: 1985; hal 847-55.
4. Mansjoer, A; Suprohaita; Wardhan, W.I; Setiowulan, W. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi Ketiga. Media Aesculapius. FK UI. Jakarta: 2000; hal 434-7.
5. ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis. Epilepsia. 1993;34;592-8
6. Pusponegoro, H.D, dkk. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: 2004; hal 210-1.
7. Febrile Sizure. 2002. Pada laman http://aappolicy.aappublication.org/cgi/content/abstract/pediatrics. Diakses pada tanggal 15 September 2013
8. Behrman, Kliegman, Arvinka. Nelson. Ilmu Kesehatan Anak. Vol 3. Edisi 15. EGC. Jakarta: 1999;hal 575-8
9. Infants and children: Acute Management of Seizures. Edisi kedua. 2004. Pada laman www.health.nsw.gov.au/fcsd/rmc/cib/circulars/2004/cir2004-66.pdf. Diakses pada tanggal 15 September 2013
10. Prodigy Guidance Convulsion. 2001. Pada Lamanhttp://www.prodigy.nhs.uk/guidance.asp?gt=febrile%20convulsion. Diakses pada tanggal 15 September 2013
11. Committee on Quality Improvement and Subcommitte on Febrile Seizure. Practice Parameter: Long Term Treatment of The Child with Simple Febrile Seizure. Pediatrics. 1999; 103:1307-9.
12. Sastroasmoro, S, dkk, Panduan Pelayanan Medis Departmen Ilmu Penyakit Anak. Cetakan Pertama. RSUP Nasional Dr Ciptomangunkusumo. Jakarta: 2007; hal 252
~Thank you~