Kejang Demam Agung

31
KEJANG DEMAM DISUSUN OLEH: Muhammad Agung Wicaksono

description

Kejang Demam Agung

Transcript of Kejang Demam Agung

Page 1: Kejang Demam Agung

KEJANG DEMAM

DISUSUN OLEH:

Muhammad Agung Wicaksono

Page 2: Kejang Demam Agung

KELAINAN GENETIK DAN FAKTOR KELAHIRAN, DEMAM, INFEKSI OTAK, TOKSIN, TRAUMA, GANGGUAN PEREDARAN DARAH, GANGGUAN

METABOLISME DAN NUTRISI,TUMOR, KELAINAN DEGENERATIF,FAKTOR

PSIKOGENIK DAN PENYEBAB YANG TIDAK DIKETAHUI DENGAN JELAS.

PENDAHULUAN

KEJANGBUKAN PENYAKIT TETAPI MANIFESTASI DARI SUATU

PENYAKIT

BERBAGAI PENYAKIT DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA BANGKITAN KEJANG MISALNYA:

Page 3: Kejang Demam Agung

DEFINISIBangkitan kejang yg terjadi pd kenaikan suhu tubuh (rektal > 38oC) tanpa adanya infeksi SSP, gangguan elektrolit atau metabolik lain, kejang disertai demam pd bayi berusia < 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam (IDAI, 2010)

Page 4: Kejang Demam Agung

Epidemiologi Hal ini dapat terjadi pada 2-5 % populasi anak. Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6 bulan – 5 tahun dan jarang sekali terjadi untuk pertama kalinya pada usia < 6 bulan atau > 3 tahun.

Insidensi puncak usia 18-22 bulan Anak laki-laki > perempuan dengan perbandingan 1,4 : 1,0.

Di negara Asia dilaporkan lebih tinggi, sebanyak 80%-90% dari seluruh Kejang demam adalah Kejang Demam Sederhana (KDS). Umumnya kejang demam timbul pd tahun ke-2 kehidupan (17-23 bulan). Kejang demam sedikit lebih sering pd anak ♂ (Laki-laki) dibandingkan anak perempuan.

Page 5: Kejang Demam Agung

ETIOLOGI Belum diketahui dengan pasti Demam sering disebabkan oleh : - ISPA - Radang telinga tengah - Infeksi saluran kemih & saluran cerna Kejang tidak selalu timbul pada suhu yang tinggi terkadang pada suhu tidak terlalu tinggi

Page 6: Kejang Demam Agung

FAKTOR RESIKO KEJANGFaktor demam Cepatnya penaikan suhu tubuh memegang peranan penting sebagai penyebab KD (37,8C)

Panas yang berperan pada kejang demam

- Infeksi saluran pernafasan

- Infeksi saluran pencernaan

- Infeksi saluran kemih

- dll

Page 7: Kejang Demam Agung

Faktor umur Umumnya KD terjadi umur 6 bln -5 thn Kejadian yang paling sering umur 18 –24 bln

Pada usia <2 tahun (developmental window) jika terjadi demam, mudah terjadi bangkitan kejangGenetik •Apabila salah satu orang tua memiliki riwayat kejang maka anaknya beresiko 20-22%•Apabila kedua orang tua memiliki riwayat kejang demam maka anaknya beresiko 59-64%•Jika orang tua tidak ada yang memiliki riwayat kejang demam maka hanya beresiko 9%

Page 8: Kejang Demam Agung

Prenatal dan perinatal Pada usia ibu <25 tahun atau >30 tahun dapat mengalami beberapa komplikasi kehamilan salah satunya adalah hipertensi

Akhirnya aliran darah ke plasenta berkurang dapat mengakibatkan pertumbuhan intrauterin<, prematuritas dab BBLR

Asfiksia dan hipoksi mengakibatkan lesi di hipokampus, rusaknya faktor inhibisi dan meningkatnya fungsi neuron eksitasi sehingga mudah timbul kejang bila ada rangsangan seperti demamPascanatal• Faktor resiko akan lebih tinggi jika terjadi bersamaan dengan infeksi sist,syaraf pusat seperti meningitis, ensefalitis, dll•Cedera kepala dapat memicu kejang demam 20,6%

Page 9: Kejang Demam Agung
Page 10: Kejang Demam Agung

Resiko Tinggi Berulang

Metabolisme Basal Meningkat

Resiko Tinggi Gangguan Kebutuhan

Nutrisi

O² ke Otak Menurun

Kejang Demam

TIK Meningkat

Kejang Demam Komplek

Kejang Demam sederhana

Peningkatan Suhu Tubuh

Resiko Injuri Resiko Tinggi Gangguan Tumbuh

Kembang

Gangguan Perfusi Jaringan

PATOFISIOLOGI KEJANG DEMAM

Page 11: Kejang Demam Agung

PATOFISIOLOGI KEJANG

Page 12: Kejang Demam Agung

PATOFISIOLOGI DEMAM-KEJANG

Page 13: Kejang Demam Agung

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM

Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut:

1.Kejang berlangsung singkat, < 15 menit

2.Kejang umum tonik dan atau klonik

3.Umumnya berhenti sendiri

4.Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam

Kejang Demam Komplikata (Complex Febrile Seizure), dengan ciri-ciri gejala klinis sebagai berikut:

1.Kejang lama, > 15 menit

2.Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial

3.Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

Page 14: Kejang Demam Agung

KLASIFIKASI KEJANG DEMAM MENURUT LIVINGSTONE

Kejang Demam Sederhana◦ Kejang bersifat umum◦ Lamanya kejang berlangsung singkat ( < 15 menit)◦ Usia waktu kejang demam pertama kali muncul < 6 tahun◦ Frekuensi serangan 1-4 kali dalam satu tahun◦ EEG normal

Epilepsi yang di cetus oleh demam ◦ Kejang berlangsung lama atau bersifat fokal/ setempat◦ Usia penderita lebih dari 6 tahun saat serangan kejang demam pertama

◦ Frekuensi serangan melebihi 4 kali dalam satu tahun◦ Gambaran EEG yang dibuat setelah anak tidak normal lagi adalah normal.

Page 15: Kejang Demam Agung

KRITERIA LIVINGSTONE SETELAH DIMODIFIKASI1.UMUR ANAK KETIKA KEJANG ANTARA 6 BULAN

DAN 4 TAHUN 2.KEJANG HANYA SEBENTAR SAJA, TIDAK LEBIH

DARI 15 MENIT3.KEJANG BERSIFAT UMUM.4.KEJANG TIMBUL DALAM 16 JAM PERTAMA

SETELAH TIMBULNYA DEMAM5.PEMERIKSAAN SARAF SEBELUM DAN SESUDAH

KEJANG NORMAL.6.PEMERIKSAAN EEG YANG DIBUAT SEDIKITNYA 1

MINGGU SESUDAH SUHU NORMAL TIDAK MENUNJUKKAN

KELAINAN.7.FREKUENSI BANGKITAN KEJANG DI DALAM 1

TAHUN TIDAK MELEBIHI 4 KALI

Page 16: Kejang Demam Agung
Page 17: Kejang Demam Agung

Manajemen anak dengan kejang demam

Page 18: Kejang Demam Agung

DIAGNOSIS

ANAMNESIS: Kejang:* Frekuensi dan lama kejang* Kapan terjadinya* Pertama kali atau sudah pernah* Bila sudah pernah, saat umur berapa?* Sifat kejang* Gejala penyerta (muntah, lumpuh, kemunduran fungsi kognitif)* Kesadaran waktu kejang dan pasca kejang

Page 19: Kejang Demam Agung

DIAGNOSIS

Demam:

timbul mendadak dan lamanya, menggigil, mengigau, Gejala penyakit penyerta:

Mencret, muntah, sesak nafas, dll

Page 20: Kejang Demam Agung

PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Rangsang meningeal : Pemeriksaan kaku kudukTanda brudzinki I dan IITanda kernig

Pada kejang demam rangsangan meningeal (-)

Page 21: Kejang Demam Agung

PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Refleks Neurologis untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi SSP ( meningitis, ensefalitis)Refleks fisiologis

- Biseps, Triceps, KPR, APR (++ / ++)Refleks patologis

- Babinski, Oppenheim, Chaddok, hoffman ( normal pada bayi < 18 bulan )

Pada kejang demam refleks patologis (-)

Page 22: Kejang Demam Agung

PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium (Darah perifer lengkap, elektrolit, glukosa darah)mengevaluasi sumber infeksi atau mencari penyebab Pungsi lumbal Untuk menegakkan atau menyingkirkan diagnosa meningitis Dilakukan pada:- usia < 12 bulan sangat dianjurkan- usia antara 12-18 bulan dianjurkan- usia > 18 bulan yang dicurigai meningitis

Page 23: Kejang Demam Agung

CT scan atau MRI Diindikasikan pada keadaan:

- adanya riwayat dan tanda klinis trauma kepala

- kemungkinan adanya lesi struktural di otak

- adanya tanda peningkatan TIK (kesadaran menurun, muntah berulang, fontanela anterior menonjol, paresis N.VI, papiledema)

Elektroensefalografi (EEG)

• Tidak dapat memprediksi berulangnya kejang• Tidak dapat memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi di

kemudian hari pada pasien kejang demam• Dapat dilakukan pada keadaan kejang demam yang tidak khas seperti

kejang demam kompleks pada anak usia > 6 tahun• EEG pada kejang demam gambaran berupa perlambatan di

posterior, akan menghilang dalam 7-10 hari

Page 24: Kejang Demam Agung

PADA PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM ADA 3 HAL YANG PERLU DIKERJAKAN,YAITU :

1. PENGOBATAN FASE AKUT

2. MENCARI DAN MENGOBATI PENYEBAB

3. PENGOBATAN PROFILAKSIS TERHADAP

BERULANGNYA KEJANG DEMAM

PENATALAKSANAAN

Page 25: Kejang Demam Agung

PENGOBATAN INTERMITEN

Anti Piretik* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali

Anti Konvulsan* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb

BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg

Page 26: Kejang Demam Agung

Jika kejang tidak teratasi dapat diulang dengan cara dan dosis yang sama dengan interval 5 menit

Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih tetap kejang, dianjurkan ke rumah sakit. Dan diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb

Bila kejang belum berhenti diberikan fenitoin 10-20 mg/kgbb/kali dengan kecepatan 1 mg/kgbb/menit atau kurang dari 50 mg/menit.

Kejang berhenti Dosis selanjutnya 4-8 mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah dosis awal

Kejang belum berhenti rawat di ruang intensif.

Page 27: Kejang Demam Agung

RUMATAN

Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hair dibagi 2-3 dosis DOC : Asam Valproat Pengobatan profilaksis /rumatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang, dihentikan bertahap selama 1 – 2 bulan

Page 28: Kejang Demam Agung

INDIKASI RUMATAN

Kejang > 15 menit Kelainan neurologis Kejang fokal Rumat dipertimbangkan pada keadaan:

- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam

- Kejang demam pada bayi < 12 bulan

- Kejang demam ≥ 4 kali per tahun

Page 29: Kejang Demam Agung
Page 30: Kejang Demam Agung

PROGNOSIS Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko.

Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:

1. Riwayat kejang demam dalam keluarga

2. Usia kurang dari 12 bulan

3. Tingginya suhu badan sebelum kejang

4. Cepatnya kejang setelah demam

- Ada seluruh faktor resiko kejang demam berulang 80%.

- Tidak ada faktor resiko kejang demam berulang 10-15%

Page 31: Kejang Demam Agung

TERIMA KASIH