Kehilangan cairan saat pembedahan.docx
-
Upload
felixhartanto -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Kehilangan cairan saat pembedahan.docx
Kehilangan cairan saat pembedahan
- Perdarahan
Salah satu tugas yang paling penting sebagai anestesiologis adalah terus memonitor dan
menghitung jumlah darah yang hilang. Walaupun jumlah perdarahan sulit diperkirakan
secara pasti (perdarahan akut pada luka atau diserap oleh kain). Ketepatan jumlah
penggantian cairan atau transfuse sangat penting. Metode yang paling sering digunakan
ialah dengan melihat jumlah cairan yang ada pada container suction, dan memperkirakan
jumlah darah yang melekat pada peralatan bedah. Penggunaan cairan irigasi yang tidak
dihitung untuk membersihkan lapangan operasi mempersulit perkiraan cairan yang
hilang.
- Lain lain
Berbagai tindakan bedah berhubungan dengan terjadinya kehilangan cairan selain darah.
Kehilangan tersebut terutama disebabkan oleh penguapan dan redistribusi cairan internal.
Penguapan cairan sangat berhubungan dengan luka yang luas dan operasi yang
berlangsung lama. Redistribusi cairan internal dapat menyebabkan pindahnya cairan
dalam jumlah besar dan pengosongan intravascular yang cepat. Trauma, peradangan atau
jaringan yang terinfeksi (luka bakar, cideraluas, diseksi pembedahan, atau peritonitis)
dapat memindahkan cairan tubuh dalam jumlah besar ke daerah lain (ruang interstitial
atau peritoneum).
PENGGANTIAN CAIRAN INTRAOPERATIF
Terapi penggantian cairan intraoperative antara lain adalahmemberikan kebutuhan dasarcairan,
memperbaiki keadaan defisit cairan perioperative, mengganti hilangnya cairan selama operasi
berlangsung (perdarahan, redistribusi cairan, dan penguapan).
Mengganti kehilangan darah
Perdarahan pada pembedahan tidak selalu perlu transfuse, untuk peredaran di bawah 20% dari
volume darah total pada dewasa cukup diganti dengan cairan infus yang komposisi elektrolitnya
kira kira sama dengan komposisi elektrolit serum missal dengan ringer laktat atau ringer asetat.
Untuk bayi dan anak perdarahan diatas 10 % volume darah baru diperlukan transfuse.
- Volume darah bayi anak 80 ml/kgBB
- Volume darah dewasa pria 75 ml/kgBB
- Volume darah dewasa wanita 65 ml/kgBB
Idealnya hilangnya darah harus diganti dengan cairan kristaloid atau koloid untuk menjaga
volume intravascular (normovolemia) sampai dibatas terjadinya risiko anemia. Apabila sudah
mencapai risiko anemia. Kehilangan darah selanjutnya harus diberikan transfuse sel darah merah
untuk mencapai konsentrasi hemoglobin antara 7 dan 8 g/dl atau kadar hematocrit 21-24%.
Kadar Hb dibawah 7 g/dl akan memaksa jantung bekerja lebih berat untuk mengantar
oksigendalam kadar normal. Level 10 g/dl biasanya digunakan pada pasien berusia lanjutdan
mereka memiliki kelainan paru atau jantung yang berat. Batasan kadar Hb yang lebih tinggi
dapat digunakan jika diperkirakan akan terjadi perdarahan yang banyak.
Peran Natrium
Ekskresi air hamper selalu disertai oleh ekskresi natrium baik lewat urin, tinja atau keringat,
karena itu terapi kekurangan cairan selalu diberikan cairan infuse yang mengandung
natrium.natrium berperan memelihara tekanan infuse dan volume cairan ekstraseluler dan
natrium sebagian besar (84%) berada di cairan ekstraseluler. Kebutuhan natrium perhari sekitar
50-100 mEq atau 3-6 gram sebagai NaCl. Keseimbangan Na diatur terutama oleh ginjal. Berat
atom Na=23 dengan muatan listrik 1. Satu gram NaCl=17 mEq. Kekurangan Na biasanya
disebabkan oleh pemberian infuse berlebihan tanpa Na, pada sindrom sekresi prostat atau pada
penurunan sekresi ADH.
Peran Kalium
Sebagian besar K terdapat dalam sel (150 mEq/L). Pembedahan menyebabkan katabolisme
jaringan dan imobilisasi kalium pada hari-hari pertama dan kedua. Kebutuhan akan kalium
cukup diatasi dengan kebutuhan rutin saja sekitar 0,5 mEq/kgBB/hari. Kemampuan ginjal
menahan kalium sangat rendah. Kadar kalium dalam plasma hanya 2% dari Ktotal tubuh,
sehingga kekurangan K jarang terdeteksi. Fungsi K ialah merangsang saraf otot, menghantarkan
impuls listrik membantu utilisasi O2, asam amino, glikogen, dan pembentukan sel. Kadar K
serum normalnya 3-5 mEq/L. hipokalemi (<3 mEq/L) menyebabkan keletihan otot, lemas,
kembung, ileus paralitik, gangguan irama jantung. Konsentrasi K dalam infuse sebaiknya <40
mEq/L atau kecepatan pemberian <20 mEq/jam.
Dehidrasi
Kebutuhan harian air 50 ml/kgBB, natrium 2 mEq/kgBB, kalium 1mEq/kgBB. Dehidrasi ialah
kekurangan air dalam tubuh yang dapat dikategorikan menjadi ringan (<5%), sedang (5%-10%)
dan berat (>10%). Pedoman WHO untuk dehidrasi sebagi berikut.
Klinis Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat
Keadaan umum Baik, Kompos mentis Gelisah, rewel, lesu Letargik, tak sadar
Mata cekung, kering Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Kering Kering sekali
Mulut atau lidah
kering
Lembab Kering Sangat kering pecah
pecah
Haus Minum normal Haus Tak bisa minum
Turgor kulit Baik Jelek Sangat jelek
Nadi Normal Cepat Cepat sekali
Tekanan darah Normal Turun Turun sekali
Air kemih Normal Kurang, oliguri Kurang sekali
Sifat dehidrasi dapat berupa isotomic (kadar Na dalam osmolaritas serum normal) hipotonik atau
hiponatremik (kadar Na <13mmol/L) atau osmolaritas serum <275 mOsm/L) dan hipertonik atau
hopernatremik (kadar Na< 150 mmol/L atau osmolaritas serum >295mOsm/L).
Macam Cairan pada Pembedahan
Terapi cairan ialah tindakan untuk memelihara, mengganti milieu interior dalam batas-batas
fisiologis dengan cairan kristaloid (elektrolit) atau koloid (plasma ekspander) secara intravena.
Pembedahan dengan anesthesia memerlukan ppuasa sebelum dan sesudah pembedahan. Teraoi
cairan parenteral diperlukan untuk mengganti defisit cairan saat puasa sebelum dan sesudah
pembedahan, mengganti kebutuhan rutin saat pembedahan, menggantu perdarahan yang terjadi
dan mengganti cairan pindah ke ruang ke tiga (ke rongga peritoneum, ke luar tubuh)
Kebutuhan cairan basal (rutin, rumatan) ialah :
- 4 ml/kgBB/jam untuk berat badan 10 kg pertama.
- 2 ml/kgBB/jam tambahan untuk berat badan 10 kg kedua
- 1 ml/kgBB/jam tambahkan untuk sisa berat badan
Pembedahan akan menyebabkan cairan pindah keruang ketiga, ke ruang peritoneum dan luar
tubuh. Untuk menggantinya tergantung besar kecilnya pembedahan.
- 6-8 ml/kg untuk bedah besar
- 4-6 ml/kg untuk bedah sedang
- 2-4 ml/kg untuk bedah kecil
Cairan infuse dapat berupa cairan kristaloid, cairan koloid atau campuran keduanya. Pemberian
cairan tanpa elektrolit (dekstrosa 5% atau 10%) secara intravena akan cepat keluar.