Kehidupan Awal Di Indonesi-sejarah

13
Kehidupan awal di Indonesia Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Berdasarkan alat-alat atau benda-benda budaya yang ditinggalkan oleh manusia praaksara, para ahli membagi periodisasi perkembangan budaya pada masyarakat awal Indonesia menjadi dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam.

description

Kehidupan Awal Di Indonesi-sejarah

Transcript of Kehidupan Awal Di Indonesi-sejarah

Kehidupan awal di Indonesia

Kehidupan awal di IndonesiaArkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Berdasarkan alat-alat atau benda-benda budaya yang ditinggalkan oleh manusia praaksara, para ahli membagi periodisasi perkembangan budaya pada masyarakat awal Indonesia menjadi dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam.

Zaman ini disebut zaman batu karena pada zaman ini alat perkakas manusia masih terbuat dari batu. Misalnya, alat untuk mengolah makanan. Dari alat-alat tersebut bisa diketahui system pengetahuan dan kehidupan social ekonomi manusia purba.Zaman batu dibagai menjadi dua, yaitu zaman Batu Tua (Paleolithikum), Batu Tengah (Mesolithikum), Batu Muda (Neolithikum), dan Batu Besar (Megalithikum).

Zaman Batu

Zaman Batu Tua (Paleolithikum)Zaman Batu Tua diperkirakan berlangsung selama masa Kala Plestosen kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman Batu Tua, alat-alat budaya yang ditemukan terbuat dari batu yang dibuat dengan sangat kasar serta sederhana. Cara pembuatannya hanya dibentur-benturkan antara batu yang satu dengan lainnya sehingga menyerupai kapak dan dipergunakan sebagai alat. Alat-alat budaya dari zaman batu ini banyak ditemukan di daerah Pulau Jawa.berdasarkan tempat penemuannya, hasil-hasil kebudayaan zaman Batu Tua dibagi menjadi dua, yaitu kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.

=> Kebudayaan PacitanAlat-alat kebudayaan pacitan upa kapak genggam, kapak berimbas, kapak penetak, pahat genggam, Flake (alat serpih). Di samping di daerah pacitan, alat-alat batu sejenis juga terdapat di daerah-daerah Sukabumi (Jawa Barat), Perigi dan Gombong (Jawa Tengah), Tambangsawah (Bengkulu), Lahat (Sumatra Selatan), Kalianda (Lampung), Awang Bangkal (Kalimantan Selatan), Cabenge (Sulawesi Selatan), Sembiran, Trunyan (Bali), Batu Tring (Sumbawa), Maumere (Flores), serta Atambua (Timor).

=> Kebudayaan Ngandong Peralatan budaya zaman Batu Tua juga banyak ditemukan di daerah sekitar Ngandong dan Sidorejo dekat Ngawi, Jawa Timur. Alat-alat hidup yang ditemukan didaerah Ngandong berupa kapak-kapak genggam dari batu serta alat-alat serpih (flake), dan alat-alat dari tulang berupa alat penusuk (belati). Alat-alat budaya kebudayaan Ngandong juga ditemukan di daerah Sangiran (Jawa Tengah) dan didaerah Cabenge (Sulawesi Selatan). Alat-alat yang berhasil ditemukan berupa alat-alat serpih (flakes) dan alat-alat yang dibuat dari batu chalcedon.

Zaman Batu Tengah (Mesolithikum)Zaman Batu Tengah atau Madya (Mesolithikum) berlangsung pada masa Kala Holosen.Pada zaman Batu Tengah, alat-alat batu dari zaman Batu Tua masih terus digunakan dan telah mendapat pengaruh dari wilayah Asia daratan. Bahkan, alat-alat tulang dan flake dari zaman Batu Tua memegang peranan penting pada zaman Batu Madya. Manusia pada masa ini juga telah mampu membuat gerabah yang dibuat dari tanah liat dan dibakar. Salah satu ciri khas kebudayaan Batu Tengah ialah adanya sampah-sampah dapu dan kulit kerang (Kjokkenmoddinger), yang merupakan bekas-bekas tempat tinggal mereka. Sampah dapu (Kjokkenmoddinger) ini banyak ditemukan di sepanjang pesisir pantai timur Sumatra. Cirri khas lain adalah adanya kehidupan di gua-gua (abris sous roche) didaerah pedalaman Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan lokasi penyebarannya, kebudayaan Batu Madya meliputi tiga jenis, antara lain : Kebudayaan Kapak Genggam Sumatra) (Pabble Culture)Kebudayaan Tulang Sampung ( Bone Culture)Kebudayaan Toala ( Flake Culture)

Zaman Batu Muda (Neolithikum)Perkembangan kebudayaan pada zaman Batu Muda (Neolithikum) sudah sangat maju jika dibandingkan pada masa sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya migrasi secara bergelombang bangsa Proto Melayu dari wilayah Yunan di Cina Selatan ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Para pendatang tersebut membawa kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong serta menyebarkannya ke daerah-daerah yang dituju. Kedua kebudayaan itu akhirnya menjadi ciri khas kebudayaan Neolithikum. Selain itu, pada masa ini juga muncul keterampilan mengasah benda-benda hingga halus sehingga benda-benda yang dihasilkan, seperti kapak persegi dan kapak lonjong sudah dibuat dengan tekhnik asahan yang halus.

Kedua kebudayaan itu akhirnya menjadi ciri khas kebudayaan Neolithikum. Selain itu, pada masa ini juga muncul keterampilan mengasah benda-benda hingga halus sehingga benda-benda yang dihasilkan, seperti kapak persegi dan kapak lonjong sudah dibuat dengan tekhnik asahan yang halus.Pada masa Neolithikum, kepandaian membuat benda-benda gerabah sudah semakin maju dan dibuat dengan tekhnik yang halus. Peninggalan budaya zaman Neolithikum ini terdapat merata diseluruh Kepulauan Nusantara. Menurut R. Soekomo, kebudayaan Neolithikum menjadi dasar kebudayaan Indonesia sekarang. Kebudayaan Neolithikum terbagi menjadi dua, yaitu kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong.

Zaman Batu Besar (Megalithikum)Kebudayaan Batu Besar atau Megalithikum adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan monumental yang terbuat dari batu-batu besar. Tujuan pembangunan bangunan-bangunan monumental tersebut adalah sebagai sarana pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kebudayaan megalithikum berlangsung hingga zaman logam. Bahkan sampai saatini masih banyak dijumpai adanya sisa-sisa tradisi megalithikum da berbagai wilayah Indonesia.

Contoh-contoh bangunan monumental pada masa Zaman Batu BesarMenhirDolmenSarkofagusPeti Kubur BatuPunden Berundek

Zaman LogamPada umunya para ahli mengatakan bahwa zaman Logam Indonesia adalah zaman perunggu karena disamping alat-alat dari besi yang ditemukan jumlahnya terlalu sedikit , alat alat dari besi juga tak begitu banyak bedanya dengan alat-alat dari perunggu. Hasil-hasil kebudayaan dari zaman Perunggu yang cukup penting adalah kapak corong, nekara, barang-barang perhiasan, bejana perunggu, dan arca-arca perunggu.

Apa yang melatarbelakangi perubahan alam kala plastosen? (puput)Panjelasan yang lebih detail dolmen?(ayasy)Mengapa pendukung utama budaya Ngandong adalah homo soloensis dan homo wajakensis? (adel)Apa kegunaan sarkofagus?(nurul)