Kegiatan-Posyandu.doc

18
PROPOSAL KEGIATAN IBU CERDAS BALITA SEHAT di RW 10 di kelurahan Rawakalong GunungSindur Bogor YAYASAN SEHATI MANDIRI Jalan Raya Pemuda Gunung Sindur Parung Bogor Telp. (0265) 600039 Fax. (0265) 787879

description

dokumen

Transcript of Kegiatan-Posyandu.doc

Page 1: Kegiatan-Posyandu.doc

PROPOSAL KEGIATAN

IBU CERDAS BALITA SEHAT

di RW 10 di kelurahan Rawakalong GunungSindur Bogor

YAYASAN SEHATI MANDIRI

Jalan Raya Pemuda Gunung Sindur Parung Bogor

Telp. (0265) 600039

Fax. (0265) 787879

Page 2: Kegiatan-Posyandu.doc

A. Latar Belakang

Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas

sumber daya manuasia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan (termasuk

penanggulangan kurang gizi). Masalah gizi erat kaitannya dengan masalah

ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan menyangkut aspek pengetahuan

serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.Upaya peningkatan

kualitas SDM dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang

anak sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh

kembang ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan

makanan bergizi yang diberikan dengan penuh kasih sayang dapat membentuk

SDM yang sehat, cerdas dan produktif.

Gizi buruk merupakan salah satu masalah kesehatan klasik di

Indonesia, masalah ini bisa jadi ada di sekitar tempat tinggal kita tetapi

sebagian belum begitu paham apa itu gizi buruk. Gizi buruk tidak identik

dengan pedesaan, di kota-kota besar pun pasti terdapat angka kejadian gizi

buruk. Peran serta semua pihak bisa menurunkan angka kesakitan dan

mencegah gizi buruk di Indonesia. Kerjasama baik instansi terkait semisal

Puskesmas dan anggota masyarakat dapat lebih terjalin mesra melalui

posyandu yang dapat mendeteksi dini sehingga gizi buruk dapat tertangani

sejak awal.

Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan

kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di

bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein,

karbohidrat dan kalori. Di Indonesia, kasus KEP (Kurang Energi Protein)

adalah salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi

buruk , yaitu:

Keluarga miskin;

Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak.

Page 3: Kegiatan-Posyandu.doc

Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS,

saluran pernapasan dan diare.

Sedangkan menurut UNICEF (1988), ada 2 faktor penyebab utama, antara lain:

1. Penyebab Langsung : Asupan Makanan, Infeksi Penyakit

2. Penyebab Tidak Langsung : Pola Asuh Anak, Ketersediaan Pangan,

Layanan Kesehatan/Sanitasi

Sedangkan dalam masa balita seorang anak harus mendapat asupan gizi

yang baik dan terpenuhi semuanya, karena masa balita merupakan masa

pertumbuhan yang sangat penting atau biasa disebut dengan masa “golden

age”. Asupan gizi yang baik bagi balita akan sangat mempengaruhi

pertumbuhan dari anak tersebut. Maka dari itu biasakan memberikan asupan

gizi yang baik dari mulai masa golden age ini agar anak terbiasa nantinya.

Agar proses tumbuh-kembang dapat berjalan dengan optimal, seorang

anak harus mendapatkan pemenuhan gizi balita dari 3 kebutuhan pokoknya.

Rangkaian gizi balita yang pertama adalah kebutuhan fisik-biologis, berupa

kebutuhan akan nutrisi (ASI, Makanan Pengganti ASI/MP-ASI), imunisasi,

serta kebersihan fisik dan lingkungan. Kedua adalah kebutuhan emosi berupa

kasih kasih sayang, rasa aman dan nyaman, dihargai, diperhatikan, serta

didengar keinginan dan pendapatnya. Kebutuhan ini memiliki peran yang

sangat besar pada kemandirian dan kecerdasan emosi anak. “Oleh sebab itu

perbanyaklah memberi limpahan kasih sayang dan kegembiraan bagi anak,”

Jelas dr. Soedjatmiko. Kemudian kebutuhan ketiga yang tak kalah penting

adalah kebutuhan akan stimulasi yang mencakup aktivitas bermain untuk

merangsang semua indra, mengasah motorik halus dan kasar, melatih

ketrampilan berkomunikasi, kemandirian, berpikir dan berkreasi. Stimulasi ini

harus diberikan sejak dini karena memiliki pengaruh yang besar pada ragam

kecerdasan atau multiple intelligences.

Ketiga kebutuhan gizi balita tersebut merupakan kebutuhan pokok yang

saling terkait. Satu kebutuhan bukanlah substitusi kebutuhan yang lain, oleh

sebab itu ketiga gizi balita tersebut harus terpenuhi untuk mencapai

Page 4: Kegiatan-Posyandu.doc

perkembangan otak dan pertumbuhan anak yang optimal. Karena apabila

kebutuhan gizi balita berupa fisik-biologis tak tercukupi, tentu anak jadi sering

sakit dan perkembangan otaknya pun tak optimal. Lalu kalau kebutuhannya

akan kasih sayang tak tercukupi, kecerdasan emosinya juga relatif rendah.

Sedangkan jika stimulasi bermainnya kurang bervariasi, perkembangan

kecerdasannya juga kurang seimbang. Jadi, asupan gizi balita yang diberikan

haruslah seimbang.

Untuk itu asupan gizi balita haruslah diperhatikan, terutama dalam 5

tahun pertama dalam kehidupannya karena asupan gizi balita pada masa itu

adalah yang penting dan akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan

anak selanjutnya. Pada 3 tahun pertama kehidupan, gizi balita berperan dalam

pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi

pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya sehingga terbentuk

jaringan saraf dan otak yang kompleks. Gizi balita yang cukup akan

mempengaruhi segala kinerja otak mulai dari kemampuan belajar berjalan,

mengenal huruf, hingga bersosialisasi atas pengaruh jumlah dan pengaturan

hubungan-hubungan antarsel saraf. Sedangkan perkembangan kemampuan

bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia

berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.

Menurut Marzuki Iskandar, STP., MTP., seorang ahli gizi balita, kunci

asupan zat gizi balita yang baik adalah makanan yang sehat dan bervariasi.

Agar gizi balita melalui makanan anak setiap harinya dapat memenuhi

kebutuhan perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisik yang optimal,

maka komposisi makanan haruslah terdiri atas 55-67% karbohidrat, 20-30%

lemak, dan 13-15% protein agar gizi balita terpenuhi. “Konkretnya gizi balita

berupa 3-4 porsi nasi atau penggantinya seperti bihun, mi atau roti yang

merupakan sumber zat tenaga. Sumber zat pembangun diperoleh dari 4-5 porsi

lauk-pauk ditambah sumber zat pengatur berupa vitamin dan mineral yang

terdiri dari 2-3 porsi sayur dan buah,” jelas Marzuki.

Komposisi gizi balita melalui makanan tersebut akan disempurnakan

dengan kehadiran susu sebagai sumber zat tenaga yang juga mengandung

berbagai komponen gizi balita yang penting, seperti DHA, AA, Sialic Acid,

Page 5: Kegiatan-Posyandu.doc

Sphingomyelin, protein, vitamin, dan mineral. Kandungan gizi balita yang

terdiri dari DHA dan AA merupakan asam lemak rantai panjang tak jenuh

ganda sebagai komponen utama pembentuk otak dan retina mata. Gizi balita,

lewat DHA dan AA juga berperan penting dalam mengoptimalkan fungsi

membran sel otak, retina mata, serta proses metabolisme sel-sel syaraf dalam

otak. Sedangkan gizi balita bagi sialic acid (SA), bagian dari ganglion otak,

berdasarkan penelitian memiliki peran penting dalam proses pembelajaran dan

pembentukan daya ingat anak. Kemudian, sphingomyelin adalah suatu

kandungan lemak di dalam otak, berperan sebagai kerangka penyusun

membran sel serta banyak fungsi lainnya. sphingomyelin berperan juga dalam

pembentukan lapisan pelindung myelin, dimana myelin berfungsi untuk

mempercepat rangsangan dari sel syaraf yang satu ke sel syaraf lainnya guna

mengoptimalkan kemampuan otak dalam mengirim pesan.

Oleh sebab itu pemenuhan gizi balita dalam pemilihan susu, penting

sekali untuk memilih susu yang mengandung zat-zat yang penting bagi

pertumbuhan otak tersebut. Tentu saja tujuannya agar gizi balita Anda

terpenuhi dan balita dapat tumbuh secara otimal, baik secara fisik maupun

intelektual.

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2007-2010) meski anggaran untuk

perbaikan gizi masyarakat terus meningkat, namun angka prevalensi penurunan

kurang gizi hanya sedikit, yakni dari 18,4 persen di 2007 turun cuma menjadi 17,9

persen di 2010.Faktor-faktor penyebab gizi buruk, yaitu asupan gizi dan

pemahaman tentang makanan yang aman untuk dimakan, penyakit menular,

lingkungan, akses terhadap pelayanan kesehatan dan pola asuh.

Dr. Minarto menambahkan, selain gizi kurang dan gizi buruk, masih banyak

masalah yang terkait dengan gizi yang perlu perhatian lebih, diantaranya yaitu;

1) stunting atau terhambatnya pertumbuhan tubuh. Stunting adalah salah satu

bentuk gizi kurang yang ditandai dengan tinggi badan menurut umur diukur

dengan standar deviasi dengan referensi WHO.

Page 6: Kegiatan-Posyandu.doc

Data WHO menunjukkan tinggi anak Indonesia masih jauh tertinggal

dibandingkan tinggi anak dari negara-negara lain. Berdasarkan hasil Riskesdas

2010, prevalensi anak balita pendek (stunting) 35,6 % atau turun 1,2 %

dibandingkan 2007 (36,8 %);

2) kesadaran tentang pentingnya keamanan pangan. Status gizi baik

tergantung pada ketersediaan dan keamanan pangan.

Data WHO menunjukkan 2,2 juta orang pertahun meninggal yang diakibatkan

penyakit bersumber dari makanan, terutama makanan yang mengandung zat-

zat berbahaya dan beracun.

B. Nama Kegiatan

Kegiatan ini dinamakan dengan kegiatan “Ibu Cerdas Balita Sehat” bagi ibu-

ibu dan balita di kelurahan Rawakalong GunungSindur Bogor.

C. Tema Kegiatan

Tema dari kegiatan ini adalah “Kesehatan adalah Kunci Kesejahteraan”

D. Tujuan Kegiatan

1) Tujuan Umum

Mengembangkan sumber daya masyarakat setempat untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat.

Meningkatkan kepedulian sosial dan rasa tenggang rasa dalam kehidupan

bermasyarakat.

2) Tujuan Khusus

Mengurangi angka gizi buruk pada balita di kelurahan Rawakalong

GunungSindur Bogor.

Peningkatan kondisi kesehatan bagi ibu dan balita di kelurahan

Rawakalong GunungSindur Bogor.

E. Output (manfaat) Kegiatan

Menciptakan kondisi kesehatan bagi ibu dan balita.

Mengurangi angka gizi buruk pada balita

Page 7: Kegiatan-Posyandu.doc

F. Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan “Ibu Cerdas Balita Sehat” adalah ibu-ibu dan Balita (bayi

lima tahun) di wilayah RW 10 di kelurahan Rawakalong GunungSindur Bogor.

G. Tempat dan Waktu Kegiatan

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 21-23 Januari 2012, bertempat di

Balai Desa Timur di kelurahan Rawakalong GunungSindur Bogor.

H. Rencana kegiatan

1) Kegiatan Umum

Penyuluhan tentang kesehatan bagi ibu dan balita.

2) Kegiatan Khusus

Pemeriksaan kesehatan bagi ibu dan balita.

I. Susunan Panitia

(Terlampir)

J. Susunan Acara

(Terlampir)

K. Anggaran Dana

Kegiatan ini membutuhkan dana dengan total Rp. 10.138.025; (terbilang:

Sepuluh Juta Seratus Tiga Puluh Delapan Ribu Dua Puluh Lima Rupiah)

dengan rincian terlampir.

L. Sumber Dana

Sumber dana kegiatan ini diperoleh dari dana kasa organisasi, sponsorship,

sumbangan dari instansi pemerintah dan swasta yang halal dan tidak mengikat

dan sumbangan lainnya.

M. Lampiran-Lampiran

1) Struktur Kepanitiaan

2) Anggaran Dana

Page 8: Kegiatan-Posyandu.doc

3) Susunan Acara

N. Penutup

Demikian proposal ini dibuat agar mendapat dukungan dan bantuan sesuai

dengan kebutuhan, juga sebagai gambaran dan pertimbangan agar

terlaksananya kegiatan ini.

Jakarta, 9 Januari 2012

Panitia Penyelenggara

Ketua, Sekretaris,

Indra Sutrisno Yuni Sulastini

Mengetahui,

Ketua RW 10

Anton Priatna S.Pdi

Page 9: Kegiatan-Posyandu.doc

Lampiran I

Struktur Panitia

Penanggung Jawab : Anton Priatna S.Pdi (Ketua RW 10)

Pembantu Penanggung Jawab : Imran Sutanto (Ketua RT 03)

Panitia Perencana

Ketua : Indra Sutrisno

Wakil Ketua : Dika Gunawan

Sekretaris : Yuni Sulastini

Bendahara : Ami Rahayu

Divisi-Divisi

1. Divisi Kesekretariatan : Dina, Tono, Devi

2. Divisi Perlengkapan : Budi, Toni, Joni

3. Divisi Humas : Deni, Yanti, Boy

4. Divisi Acara : Bella, Intan, Dimas

Panitia Pelaksana

a) Penyuluhan Gizi Balita

Penanggung Jawab : Anton Priatna S.Pdi

Divisi Pelaksana

Acara : Yuki, Haikal

Konsumsi : Andra, Dini

Keamanan : Jono, Siwon

Page 10: Kegiatan-Posyandu.doc

b) Pemeriksaan Kesehatan

Penanggung Jawab : Imran Sutanto

Divisi Pelaksana

Konsumsi : Yanti, Dina

Keamanan : Andi, Boy

Penanggung Jawab dana

Indra Sutrisno

Bank Mandiri : a/n Indra Sutrisno

02199952000034

Bank BRI :a/n Imran Sutanto

521486950035812

Bank BNI :a/n Yayasan Sehati Mandiri

026486935003259

Page 11: Kegiatan-Posyandu.doc

Lampiran II

Anggaran Dana

Pemasukan

Kas organisasi : Rp. 2.750.000;

Sumbangan instansi pemerintah : Rp. 2.200.000;

Sponsorship : Rp. 2.900.000;

______________+

Total Rp. 7.850.000;

Pengeluaran

a) Upah

Penyuluhan Gizi Balita : Rp. 1.500.000;

Pemeriksaan Kesehatan : Rp. 2.000.000;

b) Konsumsi

Penyuluhan Gizi Balita : Rp. 1.650.000;

Pemeriksaan Kesehatan : Rp. 1.200.600;

c) Perlengkapan : Rp. 1.007.000;

d) Kesekretariatan : Rp. 280.250;

e) Obat-obatan : Rp. 2.500.175

_______________+

Total Rp. 10.138.025;

Page 12: Kegiatan-Posyandu.doc

Lampiran III

Susunan Acara

Penyuluhan Gizi Balita

Pelaksanaan tanggal 21 Januari 2012

09.00 => Pembukaan

09.15 => Sambutan-Sambutan

a) Ketua Panitia

b) Ketua RW 10

c) Kepala Desa

10.00 => Hiburan

10.50 => Penyuluhan tentang Gizi bagi BaLiTa (Bayi Lima Tahun)

12.30 => Penutup

Pemeriksaan Kesehatan bagi Ibu dan Balita

Pelaksanaan tanggal 22-23 Januari 2012

Pukul 09.00 – 14.00 WIB

NB: Pengisi Acara

Penyuluhan Gizi bagi Balita

Dr. Ahmad Fauzi

Bidan Suryani

Pemeriksaan Kesehatan Ibu

dan Balita

Dr. Bagus Sulistyo

Dr. Mesti