Kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Tabbaja
-
Upload
irvan-jatmiko -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of Kegiatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Tabbaja
KEGIATAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
DI DESA/KELURAHAN TABBAJA
I. LATAR BELAKANG
Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah.
Dengan ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang anak, maka
intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai ”waktu”
dalam membuat rencana tindakan/intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan
ibu/keluarga. Bila penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit
dan hal iniakan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Adanya gangguan dan kelainan yang terjadi pada usia dewasa dapat dideteksi sejak
balita. Dalam hal ini, peran orangtua dan dokter anak cukup besar. Setiap orangtua pasti
ingin tumbuh kembang buah hatinya berjalan sempurna. Namun bagaimana jika ada
gangguan dalam tahapan proses tumbuh kembang si kecil?
Anda bisa mengetahuinya melalui program Kementrian Kesehatan yang dilakukan
dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, yakni dengan kegiatan Stimulasi Deteksi
dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK). SDIDTK merupakan rangkaian
kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang secara
dini agar lebih mudah diintervensi serta memberikan konseling kepada keluarga
bagaimana cara menstimulasi tumbuh kembang anak.
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga
kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:
1. Deteksidinipenyimpanganpertumbuhan, yaituuntukmengetahui/menemukan status
gizikurang/burukdanmikro/makrosefali.
2. Deteksidinipenyimpanganperkembangan,
yaituuntukmengetahuigangguanperkembangananak (keterlambatan),
gangguandayalihat, gangguandayadengar.
3. Deteksidinipenyimpangan mental emosional,
yaituuntukmengetahuiadanyamasalah mental emosional, autism,
dangangguanpemusatanperhatiandanhiperaktivitas.
Periode 5 (lima) tahunpertamakehidupananakseringdisebut jugasebagai
"MasaKeemasan (golden period) atauJendelaKesempatan (window opportunity)
atauMasaKritis (critical
period)" karenaperiodeini merupakanmasapertumbuhandanperkembangan yang paling
pesatpadaotakmanusia, masa yang
sangatpekabagiotakanakdalammenerimaberbagaimasukandarilingkungansekitarnya.
Mengingatmasa 5 tahunpertamamerupakanmasa yang 'relatifpendek'
dantidakakanterulangkembalidalamkehidupanseoranganak, maka orang
tua/pengasuh/pendidik/masyarakatdantenagakesehatanharusmemanfaatkankesempatanini
untukmembentukanakmenjadianak yang berkualitastinggimelaluikegiatan Stimulasi,
DeteksidanIntervensiDini TumbuhKembang (SDIDTK).
Kebutuhantumbuhkembangmerupakansalahsatu hakdasaranaksesuaiUndang-
undangNomor 23 tahun 2003 tentangPerlindunganAnakdanKonvensiHak-hakanaktahun
1989/1990. Olehkarenaitu orang tuaperlumengupayakan agar
anaknyabertumbuhdanberkembang optimal sesuaidenganpotensi yang dimilikinya. Upaya
yang dapatdilakukanadalahmemenuhi kebutuhandasaranak agar
bertumbuhdanberkembang optimal termasukmelakukankegiatan
SDIDTK.Kegiatan SDIDTK meliputi:
1. Stimulasidini yang memadai, yaitumerangsangotakbalita agar
perkembangankemampuanmotorik (gerakkasardanhalus), berbicara, berbahasa,
bersosialisasidankemandiriananakmeningkatsecara optimal sesuaiusiaanak.
2. Deteksidini,
yaitumelakukanpemeriksaan/skriningataumendeteksisejakdiniterhadapkemungkin
anadanyapenyimpangantumbuhkembang balita.
3. Intervensidini, yaitu melakukankoreksisejakdinidenganmemanfaatkan
plastisitasotakanakuntukmemperbaikibilaadapenyimpangantumbuhkembang,
sertamencegahsupayapenyimpangannyatidakmenjadilebihberat.
4. Rujukandini, yaitumerujuk/membawaanakkefasilitaskesehatanbilamasalah
penyimpangantumbuhkembangtidakdapatdiatasi di
tingkatrumahtangga meskipunsudahdilakukanintervensidini.
II. RUMUSAN MASALAH:
Berdasarkanuraianlatarbelakang di atas, makamuncullahpermasalahanantara lain:
- Apa sajakah deteksi pertumbuhan bayi?
- Apa sajakah deteksi perkembangan bayi dan balita?
III. PEMILIHAN INTERVENSI
Olehkarenapermasalahan yang terjadi di atas, maka kami
bermaksudmengadakankegiatandanskrining /
deteksipenyimpangantumbuhkembangpadabalitadananakprasekolah.
IV. PELAKSANAAN
Kegiataninidilakukan di wilayahPuskesmasKamanre, KabupatenLuwu:
Dari Aspek pertumbuhan :
1. Timbang berat badannya(BB).
2. Ukuran tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK).
3. Lihat garis pertambahan BB.TB,dan LK pada grafik.
V. EVALUASI
Evaluasi Struktur
Alat bantu yang digunakan untuk deteksi dini tumbuh kembang anak berupa
KMS, timbangan dacin, meteran, tabel BB/TB, grafik LK, KPSP dan KMEE yang
disediakan oleh panitia pelaksana.
Evaluasi Hasil
Dari kegiatan deteksi tumbuh kembang anak yang dilakukan terdapat 9 orang.
Yang terdiri dari anak yang berumur 3 bulan sebanyak 2 orang, umur 6 bulan
sebanyak 2 orang, umur 9 bulan sebanyak 1 orang, umur 12 bulan sebanyak 1
orang, umur 24 bulan sebanyak 2 orang, dan umur 32 bulan sebanyak 1 orang.
Interpretasi dari aspek pertumbuhan, semua anak yang dilakukan pemeriksaan
diperoleh status gizi baik. Interpretasi status gizi ini diperoleh dari barat badan
berdasarkan tinggi badan. Sedangkan untuk lingkar kepala diperoleh makrochepal
sebanyak 1 orang dan normocephal sebanyak 9 orang.
PESERTA PENDAMPING
dr. dr. Nanang Tata, M.Kes