KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik...

26
Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 39 KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen Perubahan “Tujuan tanpa perencanaan hanyalah sebuah harapan” Larry Elder

Transcript of KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik...

Page 1: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 39

KEGIATAN BELAJAR 2

Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen Perubahan

“Tujuan tanpa perencanaan hanyalah sebuah harapan”

Larry Elder

Page 2: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

40 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

I. PENDAHULUAN

Pada pembelajaran terdahulu anda dapat memastikan hakikat profesi guru, serta makna integritas bagi seorang guru. Lebih luas lagi, anda telah mempelajari peran guru dalam penguatan moral bangsa, serta prinsip penguatan integritas kepada peserta didik dan perluasannya kepada keluarga dan lingkungan.

Sebagai bukti kesungguhan tekad, anda harus merancang dan menyusun rencana bagaimana integritas dapat meng hujam ke dalam dada peserta didik kita. Ini tugas guru yang utama. Bukan mengejar pemahaman pengetahuan semata yang dibungkus dengan angka-angka.

Melalui kegiatan pembelajaran kedua ini, diharapkan setiap mahasiswa secara pribadi mampu merancang dan membuat rencana bagaimana menguatkan integritas kepada pe-serta didik. Faktor apa saja yang penting dilakukan dan bagaimana dokumen perenca-naan disusun secara kreatif, inovatif dan menyenangkan. Rencana penguatan integritas harus disusun dengan integritas tinggi.

Tahapan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa pada bagian ini adalah:

1. Menghadapi kondisi nyata lingkungan belajar yang menjadi tanggungjawab anda dengan segenap persoalannya serta menjadikan hal tersebut sebagai bahan pertim-bangan untuk menyusun aksi nyata;

2. Merancang aktivitas sebagai wahana utama penguatan integritas, dan implementasi-kan secara konsisten, menyiapkan instrumen dan mendokumentasikan proses dan perkembangan hasil penguatan integritas seluruh peserta didik;

3. Melakukan evaluasi secara terus menerus sehingga penguatan integritas berjalan secara konsisten sepanjang waktu di manapun, kapanpun dan dalam suasana bagaimanapun.

II. INTI

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN:

1. Mahasiswa mampu merancang kegiatan penguatan integritas peserta didik di semua aktivitas pembelajaran sesuai dengan kondisi yang dihadapi;

2. Mahasiswa mampu menyusun dokumen rencana, materi, bahan, alat, dan instrumen penilaian yang dibutuhkan dalam kegiatan penguatan integritas peserta didik;

3. Mahasiswa mampu mendata, menganalisis, menindaklanjuti dan melaporkan tahap perkembangan penguatan integritas peserta didik di semua aktivitas pembelajaran;

Page 3: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 41

B. POKOK-POKOK MATERI

1. Tahapan Penguatan Integritas2. Aktivitas Penguatan Integritas3. Rencana Penguatan Integritas

C. URAIAN MATERI

Setelah anda memahami betapa pentingnya menjadi guru berintegritas, dan meyakini bahwa anda menjadi bagian dari dalamnya, kini saatnya membuktikan dalam ben-

tuk aksi nyata. Anda adalah bagian dari solusi, bukan bagian dari persoalan. Niatkan, tekadkan, dan buat rancangan berbagai aktivitas untuk penguatan integritas bagi peserta didik dan lingkungan anda. Lalu susun dalam bentuk dokumen yang menjadi acuan dan dokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukan.

Mengacu pada definisinya, pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewu-judkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem-bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Dari definisi tersebut maka ada dua hal yang perlu diciptakan dalam proses pendidikan yakni (1) membangun suasana belajar dan (2) me-lakukan proses pembelajaran.

Dalam konteks penguatan integritas pun, dua hal tersebut yang perlu dilakukan guru, yakni bagaimana “menciptakan suasana belajar yang berintegritas” dan “bagaimana me-lakukan proses penguatan integritas secara konsisten sehingga peserta didik memahami, menyadari dan me yakini, serta mengamalkan perilaku berintegritas dalam kehidupan-nya”.

Tujuan akhir dari penguatan integritas adalah peserta didik secara konsisten memiliki perilaku berintegritas di manapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun sepan-jang hidupnya. Tidak berhenti sampai mereka memahami atau menyadari pentingnya integritas. Bahkan lebih dari itu, peserta didik diharapkan dapat mengamalkan dalam dirinya dan menjadi pelopor hidup berntegritas di lingkungan masyarakatnya.

Upaya untuk mewujudkan suasana belajar dan melakukan proses pembelajaran tentu berbeda tiap jenjang pendidikan. Untuk memahami perbedaan penekanan pada tiap jen-jang pendidikan, silahkan pelajari kembali tentang Prinsip Penguatan Integritas pada Pembelajaran sebelumnya.

Page 4: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

42 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

1. Tahapan Penguatan Integritas

Penguatan integritas dilakukan melalui dua cara utama, yakni (1) dengan mewujud-kan suasana berintegritas di kelas, sekolah, dan di manapun guru berada, serta (2) me lakukan penguatan secara konsisten dalam proses pembelajaran, baik dalam mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, maupun aktivitas lainnya. Di manapun proses penguatan terjadi, tahapannya adalah memberikan pemahaman, menguatkan keyak-inan, dan pengamalan perilaku secara konsisten. Berikut uraiannya.

a. Tanamkan Pemahaman Anak

Langkah awal adalah memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang perilaku berintegritas dan manfaatnya bagi pribadi dan masya rakat. Terutama manfaat pribadi dan kaitannya dengan tanggung jawab individu kepada Tuhan.

Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya pribadi dan orang lain. Materi serta strategi untuk memahamkan disesuaikan dengan usia anak. Contoh sebagai berikut:

• JUJUR> Mengapa kita harus jujur? Apa contoh perilaku jujur? Siapa yang menyuruh manusia jujur? Apa untungnya jujur? Bagaimana kalau tidak ju-jur? Seperti apa contoh tidak jujur Siapa contoh orang jujur? Bagaimana perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari?

• TANGGUNG JAWAB> Mengapa kita harus bertanggungjawab? Bagaima-na kalau tidak bertanggungjawab? Apa manfaatnya bagi diri sendiri dengan menunjukkan rasa tanggungjawab? Apa manfaatnya bagi orang lain dengan menunjukkan rasa tanggungjawab? Siapa yang mengawasi rasa tanggung-jawab kita? Kalau tidak diketahui orang lain bolehkan kita tidak bertang-gungjawab?

• DISIPLIN> Mengapa kita harus berdisiplin? Seperti apa contoh disiplin? Untuk apa kita harus disiplin? Bagaimana kalau tidak berdisiplin? Apa man-faat disiplin bagi diri sendiri? Apa untungnya bagi diri sendiri? Apa untung-nya bagi orang lain?

Pertanyaan-pertanyaan ini dapat diajukan dalam konteks yang berbeda antara anak di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Tujuannya adalah membuat anak paham serta menyadari makna nilai tersebut dalam kehidupan. Oleh kare-na itu, hal ini harus terus diulang-ulang untuk memastikan peserta didik mema-hami betul perlunya integritas bagi dirinya.

Page 5: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 43

b. Kuatkan Penyadaran dan Keyakinan

Setelah hidup berintegritas makin dikenali, dipahami, dan disadari manfaatnya bagi pribadi, yakinkan kepada anak bahwa perilaku tersebut merupakan tang gung jawab pribadi setiap orang sebagai perintah Tuhan dan akan banyak godaannya. Oleh karena itu, tidak perlu menunggu orang lain dulu me lakukannya. Yakinkan prinsip sebagai berikut:

• Perilaku berintegritas adalah kebaikan yang hakiki bagi kehidupan manusia sebagai tanggung jawab pribadi;

• Perilaku berintegritas memberi manfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat. Kebaikan itu membahagiakan. Tidak ada balasan kebaikan se-lain kebaikan pula;

• Kebaikan adalah prinsip hidup, yang harus dilakukan di manapun, kapan-pun, dan dalam kondisi bagaimanapun sepanjang hidup, karena itu merupa-kan perintah Tuhan;

• Kebaikan adalah prinsip hidup, yang dilakukan tanpa pamrih dari sesama, dan tetap dilakukan meski tidak diawasi manusia;

• Setiap perilaku baik akan sangat berat karena orang baik harus diuji terlebih dahulu apakah perilaku baiknya tulus ikhlas atau pamrih. Oleh karena itu kebaikan akan selalu dianggap sulit;

• Dalam melakukan perilaku baik, tidak perlu mencontoh orang lain. Con-tohlah sosok teladan pembawa risalah agama;

• Ambil hikmah dari perilaku orang baik sebagai figur contoh pada sisi baik-nya tersebut.

c. Amalkan Secara Konsisten

Setelah keyakinan makin kuat, bahwa perilaku berintegritas itu sebuah kebai-kan dan ajaran Tuhan, maka gerakkan semua peserta didik untuk mempraktek-kan perilaku itu dalam kehidupan dan terus dibiasakan secara konsisten dalam berba gai hal, di manapun, kapanpun, dan dalam situasi bagaimanapun. Mu-lailah dengan hal termudah lalu jaga konsistensi. Kemudian kembangkan ke berbagai hal.

Guru terus menerus menguatkan perilaku ini dengan dorongan dan apresiasi ser-ta menguatkan pemahaman dalam diri anak agar perilaku berintegritas menjadi

Page 6: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

44 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

prinsip hidup yang terus melakat kuat dalam jiwa anak.

d. Deklarasikan dan Sebarkan

Apabila perilaku berintegritas sudah mulai nampak konsisten dalam diri peser-ta didik, mulailah mendorong mereka untuk mendeklarasikan perilaku tersebut sebagai konsep diri pribadi dalam menjalani kehidupan. Lalu dorong mereka untuk mengajak teman-temannya, anggota keluarga, teman bermain di rumah, dan masyarakat lainnya untuk me lakukan hal yang sama dan mencegah hal yang berlawanan.

Urutan demikian hanya untuk memudahkan tahapan pembelajaran. Dalam praktekn-ya, tidak selalu tahapannya berurutan. Tahap pemahaman, penyadaran dan penga-malan dapat berjalan simultan dan saling menguatkan. Hanya saja, untuk bagian deklarasi, pastikan hal itu dilakukan setelah perilaku berintegritas diamalkan. Hal ini untuk memastikan konsistensi. Dalam bebe rapa kasus, deklarasi didahulukan se-bagai “janji pribadi” agar selanjutnya memiliki komitmen kuat untuk melakukan. Hal demikian bisa saja dilakukan, akan tetapi umumnya terjebak pada seremonial dan berujung inkonsistensi.

Secara skematis alur penguatan dapat disajikan pada Gambar 2.1

Menciptakan situasi atau mengkondisikan agar anak mengenal, mengetahui, mengerti, memaklumi, perlunya nilai integritas dalam menjalani kehidupan.

Menciptakan situasi atau mengkondisikan agar anak meyakini, menginsyafi, dan menyadari bahwa nilai-nilai integritas membawa kebaikan bagi dirinya pribadi maupun orang lain dan lingkungan. Integritas adalah kebutuhan pribadi yang hakiki.

2

1

3

4

Tanamkan Pemahaman

Kuatkan Penyadaran &

Keyakinan

Amalkan Se-cara Konsisten

Deklarasikan & Sebarkan

Menciptakan situasi atau mengkondisikan agar anak terbiasa menerapkan perilaku berintegritas secara konsisten di manapun, kapanpun dan dalam situasi apapun.

Menciptakan situasi atau mengkondisikan agar anak berani menyatakan dirinya sebagai orang yang konsisten memiliki perilaku berintegritas, menjadi teladan, dan aktif mengkampanyekan pentingnya integritas bagi individu, masyarakat dan lingkungan.

Gambar 2.1. Alur penguatan integritas.

Page 7: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 45

2. Aktivitas Penguatan Integritas

Penguatan integritas berupa pemahaman, penyadaran, peyakinan, pengamalan, dan deklarasi dapat dilakukan dalam beragam aktivitas. Berikut beberapa jenis di an-taranya:

a. Pengenalan kata dan istilah

Peserta didik dikenalkan dengan kata dan istilah terkait integritas. Bagi anak usia dini dan pendidikan dasar dimulai dengan pengenalan kata sederhana dan bersifat umum seperti “jujur”, “tanggungjawab”, “disiplin” dan “peduli” serta berbagai kata terkait, termasuk contoh perilaku sesuai tingkatan usia.

Pada anak usia lebih tinggi mulai dikenalkan kata “integritas”, “korupsi”, “nilai”, “norma”, “konsisten”, dan lain sebagainya, disertai contoh. Berbagai as-pek manfaat integritas terhadap diri pribadi seperti “menimbulkan rasa senang”, “sesuai perintah Tuhan”, dan “membuat diri lebih berguna” juga dijadikan ba-han pembelajaran.

Demikian pula sebaliknya dengan perilaku tidak berintegritas, seperti “berbo-hong”, “tidak peduli”, “merusak diri sendiri”, “membuat jiwa tidak tenang”, “tidak sejalan dengan ajaran agama”, “merugikan orang lain”, “melawan hu-kum”, dan berbagai istilah yang relevan.

Kegiatan sebaiknya dilakukan dalam bentuk permainan yang menyenangkan. Dengan demikian, lambat laun diharapkan akan membentuk pemahaman ter-hadap perilaku berintegritas serta membangun konsep diri anak semakin kuat. Untuk menjaga pemahamannya tampilkan dalam simbol-simbol berbentuk ane-ka karya, seperti teks, lagu, video, gerakan dan lain sebagainya.

b. Asosiasi nilai dan karakter

Ditanamkan pada diri anak tentang karakter dan sosok yang di ingat sesuai dengan perkembangan usianya. Karakter atau sosok itu bisa berupa tanaman, bagian ta naman, organ tubuh, hewan, atau contoh figur contoh. Lebih optimal dikaitkan dengan konten mata pelajaran. Misalnya tentang peran akar dalam tanaman, yang memiliki sifat pantang menyerah, konsisten, dan lain sebagai-nya. Demikian juga proses fotosintesis di mana daun “memasak makanan” dan membaginya kepada semua organ tanaman.

Dalam matematika ada urutan bilangan yang menunjukkan sifat tertib dan kon-sisten, yang dapat ditunjukkan dalam antrian. Tentang himpunan, perbedaaan,

Page 8: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

46 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

dan lain sebagainya.

Juga dapat ditampilkan kisah lebih luas tentang sosok sebagai fi gur contoh da-lam Kisah Nabi, Pahlawan Kemerdekaan Indonesia, serta sosok kekinian yang sangat menonjol sisi baiknya.

c. Permainan (games)

Bermain yang menyenangkan akan menjadi wahana belajar yang optimal dalam menguatkan pembiasaan perilaku integritas. Segala macam permainan da pat dilakukan yang ditujukan untuk menguatkan nilai karakter tertentu. Dalam se-tiap permainan dilatih saling menghargai, jujur, tanggungjawab, disiplin, peduli, dan lain sebagainya. Aneka permainan dapat dirancang oleh guru mata pelajar-an, atau wali kelas, dalam menguatkan karakter atau permainan tertentu.

d. Kompetisi olah raga dan seni

Kompetisi olahraga selain mendorong kegiatan olah fisik, juga membelajar-kan beragam karakter pembentuk integritas, seperti jujur, bertanggung jawab, disiplin, peduli, sportif, saling menghargai, dan banyak lagi. Kompetisi dapat digelar secara simultan di sekolah, dalam lingkup sekolah, atau mengikuti kom-petisi di luar sekolah. Libatkan anak secara optimal dalam penyelenggaraannya. Seluruh kepanitiaan dari peserta didik, guru hanya menjaga agar penerapan nilai karakter pembentuk integritas dilakukan secara konsisten. Terapkan aturan se-cara konsisten dalam segala aspek. Jangan pernah mentoleransi ketidakjujuran, tidak bertanggungjawab, tidak disiplin, atau sifat lain seperti tidak sportif, tidak adil, dan lainnya.

Hal demikian juga dapat dilakukan dalam kegiatan kompetensi seni seper-ti pa duan suara, melukis, musik, kriya, karya sastra, juga lomba keagamaan, misal nya tilawah dan tahfidz quran, serta kompetisi dalam berbagai aktivitas produktif seperti kewirausahaan, sales competition, pertanian, dan beragam ak-tivitas lainnya dalam kehidupan.

e. Penciptaan karya seni

Anak dapat mengembangkan potensi dirinya dalam bentuk penciptaan karya yang sesuai bakatnya. Proses penciptaan karya yang sesuai ini terdapat makna untuk melatih karakter pribadi. Kegiatan penciptaan karya yang disenangi anak, merupakan wahana dan media untuk menguatkan integritas.

Page 9: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 47

Lakukan kegiatan penciptaan karya yang sesuai potensi dengan kompleksitas yang makin meningkat. Mulai dari puisi sederhana hingga puisi yang lebih kom-pleks. Demikian pula esai, lukisan, seni gerak, gerakan senam, tari, cipta lagu, menulis cerpen, dan lain sebagainya. Jangan pernah takut salah dalam berkarya dan jangan terlalu dipikirkan langkah untuk memulai. Karya yang baik adalah karya yang dimulai. Para pendidik mengarahkan menuju hasil karya bermakna.

f. Kegiatan Sosial

Anak perlu dilibatkan secara rutin untuk aktivitas kerja sosial bersama baik di sekolah maupun di masyarakat. Dalam kerja sosial diharapkan anak akan mera-sakan makna diri yang memberi manfaat pada orang lain, mengasah simpati dan empati, menerima keberagaman, melatih tanggungjawab dan disiplin, serta menguatkan kepedulian.

g. Perenungan

Perenungan merupakan proses dalam diri anak untuk menemukan makna diri-nya. Anak harus diajak merenungkan segala hal yang ia kerjakan dalam kehidu-pan. Perenungan tentang tujuan hidup, makna hidup, alur kehidupan, manfaat kehadiran dirinya dan kemaslahatan bagi orang lain, dan beragam hal yang da-pat menyentuh hati. Lakukan proses perenungan dengan metode yang berbe-da-beda, yang tujuan akhirnya anak merasa harus berbuat baik sebagai prinsip hidupnya. Dengan demikian lambat laun diharapkan perilaku berkarakter bisa menjadi konsep diri bermoral yang melekat sebagai prinsip hidup.

h. Diskusi bebas dan terbuka

Keterampilan berpikir akan terasah dalam suasana berpikir yang bebas, terbuka, tanpa rasa takut, tanpa pamrih dan suasana rileks. Dorong anak mendiskusikan sesuatu secara bebas dan terbuka. Misalnya mendiskusikan bagaimana mem-buat nyaman ruang kelas. Berdasarkan pengalaman, akan muncul gagasan aneh, “gila”, tidak biasa, atau solusi dengan logika terbalik. Itulah bibit kreativitas dan sesuatu yang bisa saja terjadi.

3. Rencana Penguatan Integritas

Ada pepatah, “ Jika kita gagal membuat rencana, maka kita tengah merencanakan kegagalan”. Demikian pula dalam penguatan integritas. Perencanaan mutlak dilaku-kan oleh setiap guru sebagai rencana dirinya dalam menguatkan integritas peserta didik. Bentuk rencana dapat beragam sepanjang digunakan sebagai acuan dalam

Page 10: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

48 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

melakukan penguatan integritas. Namun, sebagai bukti kinerja, perencanaan itu di-tuangkan dalam bentuk dokumen. Adapun dokumen dapat disajikan dalam bentuk teks, gambar, video, atau bentuk lain yang menunjukkan bahwa ada bukti perenca-naan yang dibuat. Pada prinsipnya, hal terpenting dari sebuah rencana adalah terse-dianya dokumen rencana yang dijadikan acuan dalam bentuk apapun, bukan soal format, bentuk dan segala hal yang serbaseragam.

Oleh karena itu, dokumen harus dibuat sendiri oleh guru sesuai dengan kondisi pe-serta didik dan konteks lingkungannya. Karena dibuat sendiri, maka variasi bentuk dimaklumi sesuai dengan karakteristik kemampuan guru dalam membuat doku-men rencana. Yang terpenting dokumen rencana itu dibuat sendiri, dijadikan acuan pelaksanaan, dan dievaluasi secara terus menerus.

Adapun bentuk dan jenis dokumen perencanaan dalam penguatan integritas pada dasarnya tidak ditentukan secara kaku. Yang terpenting adalah hubungan antarkom-ponen dari dokumen perencarnaan sinkron dan konsisten. Paling tidak dokumen pe rencanaan meliputi komponen berikut:

• Hasil identifikasi potensi peserta didik;

• Aktivitas penguatan integritas secara terjadwal harian, mingguan, bulanan, se-mester, atau tahunan;

• Keterkaitan dengan tema, mata pelajaran, atau kompetensi dalam mapel dan antarmapel secara konsisten;

• Instrumen keterlaksanaan proses dan ketercapaian perilaku berintegritas;

• Pendataan terhadap pelaksanaan kegiatan dan capaian perkembangan perilaku berintegritas.

a. Tahapan Menyusun RPP

Penguatan integritas menjadi ruh dan tujuan utama setiap aktivitas pembelajar-an. Oleh karena itu, penguatan integritas dilakukan dalam semua mata pelajaran, semua tema, dan semua aktivitas, serta dilakukan di semua tingkatan kelas se-suai dengan perkembangannya. Dengan demikian, penguatan integritas melekat pada tanggungjawab semua guru, tanpa kecuali.

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa materi pelajaran menjadi wa-hana penguatan integritas. Atas dasar itulah, maka dalam tahapan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) harus memosisikan integritas se-bagai tujuan. Penguasaan materi pelajaran adalah “jembatan” menuju kokohnya

Page 11: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 49

inte gritas dalam diri peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, penyusunan RPP meng acu pada prinsip berikut:

1. RPP dirancang dan disusun sendiri oleh pendidik dengan pemahaman yang baik, bukan hanya bersifat dokumen administratif;

2. Penyusunan RPP mempertimbangkan konteks dan kearifan lokal;

3. Penyusunan RPP melibatkan peserta didik, khususnya dalam merancang ak-tivitas belajar yang disukai peserta didik;

4. Dalam RPP, sinkron antara kompetensi yang ingin dicapai, pengkondisian yang dilakukan, proses pembelajaran yang dilaksanakan, penilai an yang dilakukan dan tindak lanjutnya;

5. RPP yang disusun menjadi acuan dalam kegiatan pembe-lajaran.

Tahapan penyusunan RPP secara ringkas dapat disajikan pada Gambar 2.2. Contoh RPP untuk tiap jenjang dapat dilihat pada tautan sesuai QR Code di samping ini.

11Pahami kompetensi yang harus dikuasai peserta didik (Pengeta-huan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai apa yang terkandung dalam kompetensi tersebut).

Pahami Kompetensi

44Tentukan alat bahan dan In-strumen Penila-ian yang sesuaiSusun alat bahan dan instrumen penilaian untuk melihat perubahan perilaku sesuai indikator peri-laku berintegritas.

Guru harus men-jaga prinsip dan konsistensi me-

nerapkan pe rilaku berintegritas dalam

setiap tahapan

22Tentukan tanda-tan-da peserta didik mencapai kompetensi dan perilaku dalam penerapan nilai (Ju-jur, tanggungjawab, disiplin, peduli, dll)

Tentukan Indikator

Ketercapaian Kompetensi

33Proses dalam bentuk aktivitas yang rele van, baik tematik atau mata pelajaran atau lainnya.

Tentukan Proses Pembe-

lajaran

55Dokumentasikan da-lam bentuk RPP dan instrumen penilaian 66 Implementasi

dan Tindak lanjut

Nilai-nilai in-tegritas sebagai lan-dasan berperilaku.

Gambar 2.2 Alur penyusunan RPP berintegritas

Page 12: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

50 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

b. Indikator Keterlaksanaan Proses

Sebagai upaya sadar dan terencana untuk menghadirkan peserta didik dengan integritas yang kuat, maka proses penguatan harus benar-benar terlaksana secara konsisten. Keterlaksanaan proses harus terlihat dari tanda-tandanya (indikator) yang dapat diamati, dapat diukur dan dapat dicapai. Indikator ini merupakan tanda apakah proses pe nguatan perilaku berintegritas berlangsung atau tidak, konsisten atau tidak, baik di kelas maupun di sekolah.

Berikut contoh indikator untuk melihat apakah proses penguatan integritas ber-jalan atau tidak, konsisten atau tidak, untuk jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah.

Tabel 2.1 Indikator Proses Penguatan Integritas untuk tingkat PAUD/SD/MI

Indikator Kelas Sekolah Keluarga Ling-kungan

1. Adanya figur contoh yang dapat diteladani oleh anak;2. Adanya simbol-simbol (gambar, poster, span-duk, kata-kata bijak, yel-yel, lagu) yang mengin-spirasi perilaku Integritas;3. Adanya kesepakatan bersama antara anak dan guru terkait praktek pengamalan perilaku Inte-gritas;4. Adanya kesepakatan bersama guru dan orang tua / masyarakat terkait pengamalan perilaku ber-integritas;5. Adanya konsistensi perilaku berntegritas di semua kegiatan dan proses pembelajaran;6. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak ber-peran aktif dalam dalam mempraktekkan perila-ku Integritas;7. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak berpegang teguh pada prinsip hidup berperilaku Integritas;8. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak be-rani mendeklarasikan diri sebagai pribadi berpe-rilaku Integritas;9. Adanya konsistensi penerapan nilai keadilan dalam tata kelola sekolah seper ti bebas dari pung-li, gratifikasi dalam bentuk apapun.

Page 13: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 51

Tabel 2.2 Indikator Proses Penguatan Integritas untuk tingkat SMP/MTs

Indikator Kelas Sekolah Keluarga Ling-kungan

1. Adanya figur contoh yang dapat diteladani oleh anak;2. Adanya simbol-simbol (gambar, poster, span-duk, kata-kata bijak, yel-yel, lagu) yang mengin-spirasi perilaku berintegritas;3. Adanya kesepakatan bersama antara anak dan guru terkait pengamalan perilaku berintegritas;4. Adanya kesepakatan bersama guru dan orang tua / masyarakat terkait pengamalan perilaku ber-integritas;5. Adanya konsistensi dalam mempraktekkan perilaku berintegritas di semua kegiatan dan proses pembelajaran;6. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak ber-peran aktif dalam mempraktekkan perilaku ber-integritas;7. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak mengajak temannya berperilaku berintegritas;8. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak be-rani mendeklarasikan diri sebagai pribadi dengan perilaku berintegritas;9. Adanya konsistensi penerapan nilai ke adilan dalam tata kelola sekolah seper ti bebas dari pungli, gratifikasi dalam bentuk apapun.

Tabel 2.3 Indikator Proses Penguatan Integritas untuk tingkatan SMA/MA/SMK

Indikator Kelas Sekolah Keluarga Ling-kungan

1. Adanya figur contoh yang dapat diteladani oleh peserta didik;2. Adanya simbol-simbol (gambar, poster, span-duk, kata-kata bijak, yel-yel, lagu) yang mengin-spirasi perilaku berintegritas;3. Adanya kesepakatan bersama antara peserta didik dan guru terkait pengamalan perilaku ber-integritas;4. Adanya kesepakatan bersama guru dan orang tua / masyarakat terkait pengamalan perilaku berintegritas;5. Adanya konsistensi dalam mempraktekkan perilaku berintegritas di semua kegiatan dan proses pembelajaran;

Page 14: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

52 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

Indikator Kelas Sekolah Keluarga Ling-kungan

6. Adanya dorongan atau apresiasi agar peserta didik berperan aktif dalam mempraktekkan peri-laku berintegritas;7. Adanya dorongan atau apresiasi agar peserta didik mengajak temannya berperilaku berinteg-ritas;8. Adanya kegiatan deklarasi penerapan perila-ku berintegritas secara konsisten di sekolah dan masyarakat.9. Adanya konsistensi penerapan nilai keadilan dalam tata kelola sekolah seper ti bebas dari pungli, gratifikasi dalam bentuk apapun.

Indikator ini bersifat umum. Oleh karena itu, setiap sekolah dapat mengembang-kan dan menguraikan indikator-indikator tersebut ke dalam sub-indikator yang lebih mudah diamati, diukur dan dicapai. Misalnya untuk indikator pertama un-tuk nilai Disiplin, sebagai berikut:

Tabel 2.4 Indikator Proses Penguatan Integritas dan contoh sub-indika-tor untuk Jenjang SMA/MA/SMK

NILAI INDIKATOR SUB-INDIKATORDISIPLIN Adanya figur contoh

yang da pat diteladani oleh anak;

• Guru tidak pernah terlambat hadir di kelas;

• Guru tidak pernah terlambat hadir dalam kegiatan apapun di sekolah;

• Selalu tepat waktu dalam memenuhi janji;

• Memulai kegiatan tepat waktu;

• Melaksanakan sesuai aturan;

• Dan lain-lain (dikembangkan sendiri oleh sekolah dan disepakati bersama)

2. Adanya sim-bol-simbol (gambar, poster, spanduk, kata-kata bijak) yang menginspirasi perila-ku berintegritas.

• Ruang kelas terjaga kebersihannya sepanjang waktu;

• Terpampang kata motivasi di dinding kelas dengan penempatan yang tepat;

• Kelas punya yel-yel integritas;

• Berdoa dengan narasi memohon dijaga agar senan-tiasa berintegritas;

• Kelas punya komitmen bersama;

• Dan lain-lain (dikembangkan sendiri oleh sekolah dan disepakati bersama)

Dan indikator lainnya

Indikator di atas adalah indikator yang menunjukkan bahwa proses penguatan integritas berjalan atau tidak, konsisten atau tidak. Selain nilai Disiplin, anda dapat mengembangkan sub-indikator untuk nilai integritas lainnya seperti Jujur,

Page 15: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 53

Tanggungjawab, Peduli dan lainnya. Pada akhirnya satu indikator dan sub in-dikator akan ada irisan atau bahkan sama antara satu nilai dengan nilai lainnya.

Selain indikator keterlaksanaan proses, terdapat indikator lain yang perlu terus dicermati yaitu tanda-tanda apakah peserta didik sudah menunjukkan perilaku berintegritas atau belum. Ini dibahas pada bagian berikut.

c. Indikator Pencapaian Perilaku Berintegritas

Berdasarkan proses pembelajaran yang dilakukan, secara periodik dapat dilihat apakah peserta didik sudah menunjukkan tanda-tanda memahami, meyakini, mempraktekkan, dan mengamalkan perilaku integritas secara konsisten atau be-lum. Pencapaian perilaku berintegritas pada tiap jenjang berbeda karena sesuai perkembangan usia.

Berikut indikator perilaku berintegritas pada peserta didik pendidikan dini, dasar dan menengah dibedakan karena perkembangan usia dan psikologis.

1) Indikator Perilaku Berintegritas PAUD/SD/MI Kelas 1-3

Dari kegiatan penguatan integritas, anak kelas 1 s.d. 3 SD/MI diharapkan dapat mengenali, meyakini, dan mempraktekkan secara sederhana perilaku berintegritas. Contoh indikator yang dapat dilihat dalam diri peserta didik adalah sebagai berikut:

; Mengenali dengan tepat perilaku berintegritas dalam hidup manusia (ju-jur, tanggung jawab, disiplin, peduli, dan nilai terkait lainnya);

; Memberikan contoh dengan tepat praktek perilaku berintegritas;

; Menceritakan dengan tepat tentang perlunya perilaku berintegritas da-lam ke seharian;

; Menunjukkan dengan tepat contoh praktek perilaku berintegritas dalam keseharian;

; Menunjukkan dengan tepat contoh praktek perilaku berintegritas dalam beragam kegiatan;

; Secara alamiah mempraktekkan perilaku berintegritas dalam keseharian di sekolah;

; Secara alamiah merespon perilaku tidak berintegritas dalam keseharian di sekolah.

Page 16: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

54 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

2) Indikator Perilaku Berintegritas SD/MI Kelas 4-6

Dari kegiatan penguatan integritas, anak kelas 4 s.d. 6 SD/MI diharapkan dapat mengenali, meyakini, dan mempraktekkan secara sederhana perilaku berintegritas. Contoh indikator yang dapat dilihat dalam diri peserta didik adalah sebagai berikut:

; Menjelaskan manfaat perilaku berintegritas (jujur, bertanggung jawab, disiplin, dan peduli) untuk diri pribadi dan orang lain;

; Menunjukkan dengan tepat contoh perilaku berintegritas dalam kehidu-pan sehari-hari di masyarakat;

; Memberikan contoh dengan tepat praktek perilaku tidak berintegritas di sekolah dan masyarakat;

; Memberikan contoh cara menghindari perilaku tidak berintegritas di se-kolah dan masyarakat;

; Menceritakan dengan tepat tentang perlunya perilaku berintegritas da-lam ke seharian;

; Secara alamiah mempraktekkan perilaku berintegritas dalam keseharian di sekolah dan lingkungan;

; Secara alamiah merespon perilaku tidak berintegritas dalam keseharian di sekolah dan lingkungan.

3) Indikator Perilaku Berintegritas di SMP/MTs

Dari kegiatan penguatan integritas, anak SMP/MTs diharapkan dapat mema-hami, me yakini, dan mempraktekkan secara konsisten perilaku berintegritas di kelas, sekolah dan teman bermain. Contoh indikator yang dapat dilihat dalam diri peserta didik adalah sebagai berikut:

; Menyebutkan dengan tepat nilai pembentuk perilaku integritas dan manfaatnya untuk diri pribadi dan sosial;

; Menjelaskan dengan pemahaman yang benar mengenai perilaku korup-tif dan cara pencegahannya oleh diri pribadi;

; Memberikan contoh dengan tepat praktek perilaku berintegritas di se-kolah dan masyarakat;

; Memberikan contoh dengan tepat praktek perilaku tidak berintegritas di sekolah dan masyarakat;

Page 17: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 55

; Menceritakan dengan tepat tentang perlunya perilaku berintegritas da-lam ke seharian;

; Mempraktekkan perilaku berintegritas secara konsisten di manapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun;

; Secara alamiah mempraktekkan perilaku berintegritas dalam keseharian di sekolah dan lingkungan;

; Secara alamiah memberikan respon penolakan terhadap perilaku tidak berintegritas dalam keseharian di sekolah dan lingkungan.

4) Indikator Perilaku Berintegritas di SMA/MA/SMK

Dari kegiatan penguatan integritas, peserta didik SMA/MA/SMK diharap-kan dapat memahami, meyakini, dan mempraktekkan secara konsisten peri-laku berintegritas di manapun, kapanpun, dan dalam situasi bagaimanapun. Contoh indikator yang dapat dilihat dalam diri peserta didik adalah sebagai berikut:

; Secara alamiah mempraktekkan perilaku berintegritas dalam keseharian di manapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun;

; Secara alamiah merespon penolakan terhadap perilaku tidak berin-tegritas dalam keseharian di manapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun;

; Memberikan contoh dengan tepat praktek perilaku berintegritas di se-kolah dan masyarakat;

; Memberikan contoh dengan tepat praktek perilaku tidak beintegritas di sekolah dan masyarakat;

; Menjelaskan dengan pemahaman yang benar cara pencegahan perilaku tidak berintegritas (perilaku koruptif) oleh diri sendiri;

; Menjelaskan dengan rinci berbagai aspek tindak pidana yang terjadi aki-bat perilaku tidak berintegritas yang terjadi serta berbagai upaya pem-berantasannya;

; Menguraikan penyebab tindak pidana yang terjadi akibat perilaku tidak berintegritas yang terjadi serta solusi pencegahannya;

; Memahami tugas dan fungsi lembaga-lembaga yang terkait dengan pe-nguatan integritas di Indonesia.

Page 18: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

56 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

4. Data dan Dokumentasi Tahapan Penguatan Integritas

Proses penguatan integritas harus dicatat, didata dan didokumentasikan secara oten-tik, terutama dalam dua hal: (1) memastikan bahwa proses berjalan atau tidak, kon-sisten atau tidak; (2) memastikan bahwa perilaku peserta didik sebagai hasil dari proses yang dilakukan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Pendataan atau pendokumentasian ini merupakan upaya untuk menjaga validitas dan objektivitas pencapaian perilaku berintegritas secara terukur atau teramati. Hal ini untuk meng-hindari justifikasi subjektif yang mungkin timbul.

Bagi manajemen sekolah, pendokumentasian terhadap proses ini bermanfaat untuk memastikan proses penguatan integritas berjalan atau tidak, konsisten atau tidak. Hasilnya digunakan untuk memperbaiki proses selanjutnya.

Bagi guru, pendokumentasikan dapat digunakan sebagai bahan refleksi untuk mem-perbaiki tiga hal utama, yakni: (1) memperbaiki kualitas diri pribadi guru sebagai teladan; (2) memperbaiki suasana berintegritas dalam setiap aktivitas; dan (3) mem-perbaiki proses pembelajaran sebagai wahana penguatan integritas.

Bagi peserta didik, pendokumentasian ini menjadi bahan refleksi diri untuk menya-dari dan meyakini perlunya integritas bagi kebaikan dirinya. Juga untuk memper-baiki konsistensi. Dengan demikian, peserta didik dapat menyadari dan meyakini bahwa perilaku berintegritas merupakan kebutuhan bagi dirinya, bukan paksaan atau pamrih untuk mendapatkan nilai baik, pujian atau menghindari hukuman.

Berikut contoh format pendokumentasian untuk keterlaksanaan proses penguatan integritas dalam satu periode (mingguan atau bulanan), sebagai berikut:

KETERLAKSANAAN PROSES PENGUATAN INTEGRITAS

Minggu ke 2 Bulan Februari 2020

Indikator Kelas Sekolah Keluarga Ling-kungan

1. Adanya figur contoh yang dapat diteladani oleh anak;

Tidak Sebagi-an

Belum Belum

2. Adanya simbol-simbol (gambar, poster, spanduk, kata-kata bijak, yel-yel, lagu, dan lainnya) yang menginspirasi perilaku berinteg-ritas;

Ada, kurang

Ada ,kurang

Belum Belum

3. Adanya kesepakatan bersama antara anak dan guru terkait pengamalan perilaku berinte-gritas;

Belum Belum

Page 19: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 57

Indikator Kelas Sekolah Keluarga Ling-kungan

4. Adanya kesepakatan bersama guru dan orang tua / masyarakat terkait pengamalan per-ilaku berintegritas;

Ada, belum ditindak la-juti

Belum

5. Adanya konsistensi dalam mempraktekkan perilaku berintegritas di semua kegiatan dan proses pembelajaran;

Belum Belum Belum Belum

6. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak berperan aktif dalam mempraktekkan perilaku berintegritas;

Ada Ada Belum Belum

7. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak mengajak temannya berperilaku berintegritas;

Belum Belum Belum Belum

8. Adanya dorongan atau apresiasi agar anak berani mendeklarasikan diri sebagai pribadi dengan perilaku berintegritas;

Belum Belum Belum Belum

9. Adanya konsistensi penerapan nilai keadilan dalam tata kelola sekolah seper ti bebas dari pungli, gratifikasi dalam bentuk apapun.

Belum belum

Kesimpulan : Keterlaksanaan belum optimal, perlu dikuatkan kembali kesadaran semua warga sekolah untuk mewujdukan suasana berintegritas. Perlu dilakukan penguatan agar pada pekan berikutnya men-galami perbaikan.

Berikut contoh format pendokumentasian untuk ketercapaian hasil perilaku berintegri-tas dalam proses pembelajaran, sebagai berikut:

CONTOH PENDOKUMENTASIAN

PERKEMBANGAN PERILAKU BERINTEGRITAS SD KELAS IV

Nilai: Jujur

Minggu ke 2 Februari 2020

No. Nilai IndikatorNama Siswa

A B C D Dst1. Jujur Menjelaskan manfaat perilaku jujur v v v v

Menunjukkan dengan tepat con-toh-contoh perilaku jujur dalam ke-hidupan sehari-hari di masyarakat;

v v v v

Memberikan contoh dengan tepat praktek perilaku jujur di sekolah dan masyarakat;

v v v

Memberikan contoh cara menghindari perilaku jujur di sekolah dan masyar-akat;

v v

Menceritakan dengan tepat tentang perlunya perilaku jujur dalam ke-seharian;

v v

Page 20: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

58 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

No. Nilai IndikatorNama Siswa

A B C D DstSecara alamiah mempraktekkan peri-laku jujur dalam keseharian di sekolah dan lingkungan;

v

Secara alamiah menolak perilaku tidak jujur dalam keseharian di sekolah dan lingkungan.

v

Kesimpulan: Siswa A: sudah menunjukkan konsistensi di semua indikator --> Perlu dijaga konsistensi dengan menguatkan prinsip dan keyakinan

Siswa D: baru dapat menjelaskan apa itu jujur tapi belum menunjukkan konsis-tensi pada semua indikator --> Perlu penguatan dalam berbagai aktivitas

Selain pada nilai integritas, penguatan juga dilakukan dalam proses pembelajaran melalui mata pelajaran. Pendokumentasian pada mapel harus dilakukan dengan me-nerapkan nilai integritas seperti jujur, tanggungjawab, disiplin, dan peduli secara konsisten. Contoh pendokumentasian pencapaian kompetensi pada Mata Pelajaran PPKN kelas VII, sebagai berikut:

No Indikator Ketercapaian Kompetensi Instrumen Tindak Lanjut

1 Menyebutkan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan ber-masyarakat;

Daftar ceklist Guru melakukan tindakan berdasar-kan capaian sesuai indikator2 Merinci norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermas-

yarakat secara rinci dan tepat;3 Membedakan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan ber-

masyarakat dengan norma-norma lainnya;4 Mencontohkan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan

bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan5 Menjelaskan perlunya perilaku sesuai norma-norma yang berla-

ku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan6 Menaati norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermas-

yarakat untuk mewujudkan keadilan7 Mempresentasikan perlunya perilaku sesuai norma-norma yang

berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan

Rubrik

8 Mengampanyekan perlunya perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan

Rubrik

No Nama KelasIndikator Pencapaian Kompetensi

Ket1 2 3 4 5 6 7 8

1 Antonius VII2 Bony VII3 Cindy VII4 Enok VII5 Halimah VII6 John VII

Page 21: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 59

No Nama KelasIndikator Pencapaian Kompetensi

Ket1 2 3 4 5 6 7 8

7 Suparman VII8 Wati VII

CONTOH RUBRIK

No Parameter Sangat Baik Baik Cukup Kurang

1 Penampilan

2 Gaya Bicara

3 Alur Bicara

4 Penguasaan Materi

5 Penguasaan audiens

D. FORUM DISKUSI

Diskusikan kasus-kasus berikut dan buat rumusan bagaimana semestinya menurut pen-dapat dan keyakinan anda:

1. Dalam proses penguatan integritas, apakah dapat berjalan apabila guru tidak menun-jukkan perilaku berintegritas? Rumuskan solusi semestinya guru seperti apa?

2. Selama ini dokumen perencanaan lebih banyak berfungsi sebagai administrasi saja. Masih banyak guru tidak mau merancang perencanaan sendiri, mereka hanya men-jiplak dari perencanaan yang sudah ada. Akibatnya rencana dan hasil yang ingin di-capai tidak sesuai. Mengapa ini terjadi? Sampai kapan kita harus begini? Bagaimana jalan keluar dari pola pikir demikian? Seperti apa perencanaan yang baik? Apa akibat jangka panjang dari kebiasaan guru menjiplak dokumen perencanaan? Deskripsikan akibat yang terjadi.

3. Diskusikan bentuk dokumen rencana, materi, bahan, alat, dan instrumen penilaian yang dibutuhkan dalam kegiatan penguatan integritas peserta didik. Bagaimana ben-tuk rancangan perencanaan yang kreatif, inovatif, sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada, kebutuhan anak dan kearifan lokal;

4. Rumuskan cara untuk mendata perkembangan perilaku peserta didik selama pe-nguatan integritas. Profil anak seperti apa yang semestinya terbentuk? Bagaimana jika tidak terbentuk?

Page 22: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

60 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

III. PENUTUP

A. RANGKUMAN

• Perilaku berintegritas bersumber dari dorongan keyakinan yang kuat. Tahapan pengu atan dilakukan dengan pemahaman, penyadaran, menguatkan keyakinan, pengamalan dan pembiasaan yang konsisten dan deklarasi. Tahapan tidak perlu ber-urut melainkan dapat berlangsung simultan;

• Penguatan integritas dapat dilakuan dalam beragam aktivitas yang utamanya memun culkan pemahaman, penyadaran, penguatan keyakinan, dan praktek pembi-asaan atas kesadaran sendiri.

• Dua hal utama dalam penguatan integritas adalah “mewujudkan suasana berinte-gritas baik di kelas dan sekolah, dalam jangkauan kendali guru” dan “melakukan penguatan integritas dalam semua aktivitas pembelajaran baik dalam tema, mata pelajaran, proyek, ekstrakurikuler, dan aktivitas lainnya.

• Perencanaan penguatan integritas mutlak dilakukan sendiri oleh guru dan bukan menjiplak. Perencanaan mengacu pada kondisi peserta didik, kondisi satuan pen-didikan dan konteks lokal.

• Penguatan integritas harus didokumentasikan, dengan melakukan pencatatan data otentik mengenai dua hal: (1) memastikan bahwa proses berjalan atau tidak, konsis-ten atau tidak; (2) memastikan bahwa perilaku peserta didik sebagai hasil dari proses yang dilakukan mengalami perkembangan atau sebaliknya.

B. TES FORMATIF

Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

Kasus: Anda seorang guru muda berintegritas. Anda diangkat menjadi guru di sekolah di mana lingkungan masyarakat tidak begitu peduli pada pendidikan. Kerap terjadi tawuran, pergaulan bebas, bahkan bullying. Sementara para guru senior merasa tidak ada lagi upaya memperbaiki keadaan. Lagi pula hal itu di luar tugasnya sebagai guru bidang studi. Terlebih akan menyita waktu, energi dan perhatian. Ada juga guru seni-or yang peduli tapi mereka terkucil. Terdapat grup-grup di kalangan guru yang saling bertentangan. Sebagai guru berintegritas, anda menguatkan tekad untuk memperbaiki keadaan dengan perencanaan yang matang.

Page 23: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 61

Pertanyaan:

1. Buat pengondisian kelas sebagai penguatan integritas, sebagai berikut:a. Jika anda guru kelas, susun perencanaan yang rapi terukur untuk satu hari ke-

giatan pembelajaran sesuai landasan dan prinsip penguatan integritas. b. Jika anda guru mapel susun rangkaian pembelajaran dalam satu kali pertemuan

agar peserta didik terkondisi untuk mengamalkan perilaku berintegritas dalam pembelajaran yang anda lakukan sesuai landasan dan prinsip penguatan inte-gritas.

2. Buat rencana penguatan integritas berikut:a. Buat rencana penguatan integritas untuk satu semester di kelas anda (atau di

mapel yang anda ampu) berupa aktivitas harian, mingguan, bulanan dan satu se-mester. Dokumen rencana dibuat inovatif dan bebas sesuai dengan kemampuan;

b. Buat rencana penguatan integritas inovatif di sekolah di mana suasana di se-kolah sangat tidak mendukung upaya praktek berintegritas yang dilakukan;

3. Buat RPP tema/mapel secara singkat yang memuat tahapan pembelajaran, indikator, alat bahan dan instrumen penilaian. Dalam tahapan yang dilakukan munculkan ke-giatan dirancang konsisten dengan penguatan integritas.

C. DAFTAR PUSTAKA

Adler, M. 2009. Program Paedia: Silabus Pendidikan Humanistik (Terj.). Indonesia Publishing. Bandung

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2015). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anas, Z. 2019. Guru untuk Kehidupan. Jakarta: AMP Press.

Anita Woolfolk. 2009. Educational Psychology; Aktive Learning Edition. Pustaka Pe-lajar. Yogyakarta.

Dewey, J. 2009. Pendidikan Dasar Berbasis Pengalaman (Terj.). Indonesia Publishing. Bandung

Hurlock, E. B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terj.). Erlangga. Jakarta

Jensen, E. 2008. Brain-Based Learning. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Joyce, A., Weil, M., Calhoun, E. 2009. Model of Teaching: Model-Model Pengajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Kohn, A. 2009. Memilih Sekolah terbaik untuk Anak, Mendobrak Cara Ajar Tradidion-al. Buah Hati: Tangerang.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2017. Pendidikan Antikorupsi untuk Pendidikan Dasar

Page 24: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

62 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

dan Menengah. . KPK, Jakarta.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2018. Insersi Pendidikan Antikorupsi untuk Pendidi-kan Dasar dan Menengah melalui Mata Pelajaran PPKN. KPK, Jakarta.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2019. Panduan Praktis Implementasi Pendidikan An-tikorupsi bagi Guru Kelas dan Guru PPKn Pendidikan Dasar dan Menengah KPK, Jakarta.

Ki Hadjar Dewantara. 1977. Pendidikan. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Yo-gyakarta.

Lickona, A. 2012. Mendidik Untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikaan Tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. Bumi Aksara. Jakarta.

Murty, Ade Iva. 2016. Perumusan Indikator Nilai-Nilai Antikorupsi. Komisi Pemberan-tasan Korupsi-GIZ, Jakarta.

Murty, Ade Iva. 2016. Kajian Kristalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi. Komisi Pemberan-tasan Korupsi-GIZ, Jakarta.

Nafis, A.A.1996. Filsafat dan Strategi Pendidikan M. Sjafei Ruang Pendidik INS Kayu-tanam. Grasindo: Jakarta.

Samani, M., Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Remaja Rosda-karya. Bandung.

Santrock, J. W. Psikologi Pendidikan. Kencana. Jakarta.

Soedarsono,S. (2008). Membangun Kembali Jati Diri Bangsa. Peran Penting Karakter dan Hasrat untuk Berubah. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sjafei, M. 2010. Arah Aktif: Sebuah Seni Mendidik Berkreativitas dan Berakhlak Mulia. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo.

Supriyatna, A dan Eka, N.A. 2019. Cara Mudah Merumuskan Indikator Pembelajaran. Serang: Pustaka Bina Putera.

Page 25: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 63

Page 26: KEGIATAN BELAJAR 2 Aksi Nyata Meneguhkan diri Menjadi Agen ... · Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa perilaku berintegri-tas, serta apa manfaat bagi dirinya

64 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

Halaman ini Sengaja dikosongkan