Kegiatan Administrasi Gudang Terbaruu

67
i KEGIATAN ADMINISTRASI GUDANG PADA PT. CITRA RASA SELARAS MANDIRI (KILLINEY KOPITIAM) JAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma Tiga Politeknik LP3I Jakarta Oleh : Asep Arief Kurniawan 110113020065 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK LP3I JAKARTA 2014

description

free

Transcript of Kegiatan Administrasi Gudang Terbaruu

  • i

    KEGIATAN ADMINISTRASI GUDANG PADA

    PT. CITRA RASA SELARAS MANDIRI

    (KILLINEY KOPITIAM) JAKARTA

    TUGAS AKHIR

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

    Program Diploma Tiga Politeknik LP3I Jakarta

    Oleh :

    Asep Arief Kurniawan

    110113020065

    PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

    POLITEKNIK LP3I JAKARTA 2014

  • ii

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

  • iv

  • v

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

    atas segala berkat karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

    menyelsaikan Tugas Akhir (TA) ini tepat pada waktunya.

    Sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan dan berlaku di Politeknik

    LP3I Jakarta, bahwa setiap mahasiswa tingkat akhir di haruskan

    menyusun dan memaparkan Tugas Akhir (TA) sebagai salah satu

    persyaratan penyelsaian pendidikan Politeknik LP3I Jakarta Program D3,

    oleh karena itu, penulis melakukan pengamatan praktek kerja pada PT

    Citra Rasa Selaras Mandiri. Kemudian menyusun hasil pengamatan

    tersebut kedalam laporan TA inin di bawah bantuan pembimbing yaitu

    Ismi Rahmanda, S.E.

    Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada

    semua pihak yang telah terlibat dalam mendorong,mengarahkan dan

    membantu penulis dalam pelaksanaan penyusunan pelaporan Tugas

    Akhir, khususnya kepada :

    1. Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Drs. Jaenudin Akhmad, SE., M.M.

    2. Wakil Direktur I Bidang Akademik, Dra. Euis Winarti,. M.M.

    3. Wakil Direktur II Bidang Keuangan dan Personalia, D. Purnomo,

    M.M.

    4. Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Verus

    Hadian, S.E., M.SM.

    5. Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Siswandi, S.E., M.M.

    6. Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Ismi

    7. Seluruh Dosen Politeknik LP3I Kramat yang mohon maaf tidak bsa

    disebutkan satu persatu.

    8. Seluruh Staff Politeknik LP3I Kramat yang mohon maaf tidak bisa

    disebutkan satu persatu.

    9. Kedua Orang tua penulis yang telah memberikan bantuan moril

    maupun materil kepada penulis.

    10. Nenek kandung yang tela memberikan bantuan moril maupun

    materi beserta doa nya.

    11. Owner PT Citra Rasa Selaras Mandiri, Bapak H, Muhammad

    Wahyuni, S.H.

    12. Manajer Operasional dan Keuangan PT. Citra Rasa Selaras

    Mandiri, Ibu Henny Hena.

  • vi

    13. Kepala Gudang PT. Citra Rasa Selaras Mandiri, Bapak Angga

    Wicahya.

    14. Seluruh rekan-rekan PT Citra Rasa Selaras Mandiri yang turut

    membantu.

    15. Seluruh teman-teman kelas Administrasi Perkantoran 2011-2014

    Politeknik LP3I Kramat Raya yang selalu memberikan, saran,

    motivasi beserta semangatnya.

    16. Semua pihak yang telah membantu ataupun menuntun dalam

    penyelsaian Tugas Akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu

    persatu.

    Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

    bagi kita semuanya. Khususnya Kepada Perusahaan yang terkait dan

    mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta, Kampus Kramat.

    Jakarta, 14 Juni 2014

    Asep Arief Kurniawan

    Penulis

    ,

  • vii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

    PENGESAHAN NASKAH ............................................................... ii

    PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iii

    SURAT KETERANGAN OBESERVASI .......................................... iv

    KATA PENGANTAR ....................................................................... v

    DAFTAR ISI ..................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL ............................................................................. x

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xi

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

    1.2 Alasan Pemilihan Objek ....................................................... 4

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................ 4

    1.3.1 Tujuan Penulisan ........................................................ 4

    1.3.2 Manfaat Penulisan ...................................................... 5

    1.4 Identifikasi Masalah ............................................................. 6

    1.5 Batasan Masalah ................................................................. 6

    1.6 Metodologi Penulisan .......................................................... 6

    1.7 Sistematika Penulisan ......................................................... 7

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Kegiatan ............................................................. 8

  • viii

    2.2 Pengertian Administrasi ....................................................... 7

    2.3 Penerimaan,Penyimpanan dan Pengiriman barang ............. 12

    2.3.1 Penerimaan Barang ............................................. 13

    2.3.2 Penyimpanan Barang ........................................... 15

    2.3.3 Pengiriman Barang .............................................. 17

    2.4 Manajemen Pergudangan .................................................... 18

    2.4.1 Gudang dan Pergudangan ................................... 19

    2.4.2 Gudang Penyimpanan .......................................... 20

    2.5 Pengertian Gudang .............................................................. 21

    2.6 Cara Penggudangan ............................................................ 22

    2.7 Operasi-Operasi Gudang ..................................................... 25

    BAB III PROFIL PERUSAHAAN

    3.1 Sejarah Singkat Perusahaan .............................................. 28

    3.2 Visi dan Misi ....................................................................... 29

    3.2.1 Visi Perusahaan .................................................. 29

    3.2.2 Misi Perusahaan .................................................. 29

    3.3 Aspek Kegiatan Usaha ....................................................... 29

    3.4 Struktur Organisasi............................................................. 31

    3.1 Deskripsi Kerja ................................................................... 32

    BAB IV

    4.1 Kegiatan Administrasi Gudang Pada PT. Citra Rasa Selaras

    Mandiri ................................................................................ 34

    4.1.1 Penanganan Penerimaan Barang ...................... 36

    4.1.2 Pemeliharaan Penerimaan Barang .................... 37

    4.1.3 Pengeluaran, Penerimaan Barang ..................... 38

    4.1.4 Pelaksanaan (stock Opname) ........................... 40

    4.2 Kendala Yang dihadapi PT. Citra Rasa Selaras Mandiri ... 43

  • ix

    4.3 Solusi atas kendala yang dihadapi PT Citra Rasa Selaras

    Mandiri .............................................................................. 43

    BAB V

    5.1 Kesimpulan ........................................................................ 46

    5.2 Saran ................................................................................. 47

  • x

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1. Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Harga

    Tabel 4.2. Laporan Pengeluaran Barang Berdasarkan (qty)

    Tabel 4.3. Laporan Perhitungan Stock Opname

  • xi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Citra Rasa Selaras Mandiri

    Gambar 4.1. Flowchart Alur Penerimaan Barang Pada PT Citra Rasa

    Selaras Mandiri

  • xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Form Laporan Barang Masuk Berdasarkan Harga

    Lampiran 2 Form Laporan Barang Keluar Berdasarkan (qty)

    Lampiran 3 Form Laporan Keluar Barang Berdasarkan Harga

    Lampiran 4 Form Laporan Kerusakan Barang

    Lampiran 5 Purchase Order (PO) Sukanda Djaya

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh

    seseorang atau sekelompok orang dan juga suatu badan yang

    kegiatannya ialah melakukan produksi atau distribusi guna

    memenuhi kebutuhan ekonomi manusia. Pada era globalisasi ini

    pertumbuhan dan perkembangan ilmu teknologi yang begitu pesat

    akan sangat berpengaruh pada dunia usaha.

    Persaingan antara perusahaan sejenis maupun yang tidak sejenis

    menyebabkan pihak manajemen berusaha untuk mempertahankan

    kelangsungan hidup perusahaannya. Oleh karena itu, pihak

    manajemen dituntut untuk bersikap lebih professional dalam

    melaksanakan tugasnya dengan mengambil keputusan yang tepat.

    Setiap organisasi baik yang berorientasi pada keuntungan maupu

    tidak, dapat di pastikan organisasi mempunyai satu unit khusus yang

    bertugas dalam bidang administrasi. Dengan kata lain setiap

    organisasi pasti memerlukan suatu unit yang mengelola segala

    sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan administrasi yang pada

    akhirnya akan berhubungan dengan kegiatan pengarsipan, jadi

    kegiatan administrasi pada dasarnya adalah menghasilkan,

    mengelola, dan menyimpan berbagai surat laporan, formulir dan

    sebagainya ( Agus Sugiarto 2009:2 ).

    Gerak memindahkan barang ialah persoalan teknik, bukan persoalan

    administratif. Sebagai gambaran disini akan dikemukakan secara

    umum, bahwa perbedaan antara administrator dan teknikus adalah,

    bahwa administrator melihat barang dari segi jumlah persediaan

  • 2

    penambahan dan pengurangan yang tercantum dalam kertas

    maupun dokumen tertentu. Sedangkan teknikus melihat barang dan

    arus barang dari segi sifat fisiknya seperti jenis barang, muat barang,

    berat barang dan sebagainya. Administrator akan mencari

    penghematan dari segi tata usaha, sedangkan teknikus akan

    mencari dari segi fisik yang ada. Sudah tentu kedua pekerjaan

    tersebut harus diperhatikan, tetapi barang itu sendiri harus menjadi

    perioritas utama demi terjadinya keutuhan terhadap barang tersebut,

    dan catatannya pun hanya merupakan cerminan dari apa yang telah

    terjadi di dalam gudang.

    Dalam suatu perusahaan, gudang merupakan tempat yang sangat

    penting bagi aliran barang dalam perusahaan, selain itu, gudang

    merupakan tempat penampungan sementara barang yang akan di

    kirim atau barang yang baru datang. Gudang mempunyai peranan

    penting guna mendukung keberhasilan perusahaan untuk mencapai

    tujuannya.

    Untuk mengolah input menjadi output diperlukan adanya kegiatan

    operasional pergudangan, meningkatkan tertib administrasi,

    pengawasan yang baik, dan diperlukan suatu sitem yang mendukung

    seluruh aspek yang berhubungan dengan proses yang terjadi di

    gudang, oleh karena itu proses administrasi terhadap gudang

    sangat di butuhkan.

    Administrasi Pergudangan adalah suatu sistem pencatatan dan

    pengendalian aliran barang dalam perusahaan khususnya di bagian

    gudang, selain itu gudang merupakan tempat penampungan barang

    yang akan dikirim maupun barang yang datang. Dan gudang

    mempunyai peranan penting bagi sebuah perusahaan khusunya di

    perusahaan dagang maupun jasa, pengawasan di perlukan untuk

    untuk menciptakan keamanan terhadap persediaan barang dagang

  • 3

    untuk menghasilkan barang yang fresh, utuh dan tanpa cacat dari

    segi apapun. Resiko yang mungkin di timbulkan, dapat berupa resiko

    fisik atau resiko keuangan. Misalnya dari segi fisik yaitu, apabila

    terjadi kelalaian terhadap persediaan yang ada di gudang karena

    kurangnya pengawasan dan terjadinya kerusakan terhadap barang,

    yang akan mengakibatkan barang tersebut tidak layak jual, dan dari

    segi keuangan yaitu, apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan

    yang mengakibatkan kerugian perusahaan pada hal pencatatan

    keuangan.

    Dalam perusahaan ini ditemukan adanya kelalaian dalam hal

    persediaan dan pencatatan barang, hal ini mejadi faktor dari

    penelitian ini bagaimana peng- administrasian barang sangat di

    butuhkan guna menghindari ke salah pahaman antara pihak

    pengirim barang, penerima barang dan pihak terkait lainnya. Laporan

    administrasi gudang ini masih menggunakan metode atau cara

    manual dengan cara menuliskan data barang masuk dan barang

    keluar hanya dalam file kertas saja, dalam proses penginputan

    datanya pun masih sederhana yaitu pada saat penginputan data

    barang diinput satu persatu dan proses penyimpanan data barang

    disimpan pada file yang berbeda. Masalah inilah yang menyebabkan

    terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga masih kurang

    efektif efisien dalam prosesnya.

    PT. Citra Rasa Selaras Mandiri yang menaungi KILLINEY

    KOPITIAM merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak

    di industri frenchies, yang memadukan minuman kopi dengan

    makanan yang lainnya, barang dari gudang tersebut kemudian di

    kirim ke outlet-outlet sesuai dengan permintaan yang telah di

    tentukan, untuk di jadikan sebuah hidangan yang khas.

  • 4

    Berdasarkan hal-hal sudah tercantum di atas, maka penulis merasa

    tertarik untuk meneliti tentang hal tersebut guna mengembangkan

    sistem pengawasan yang dilakukan oleh PT. Citra Rasa Selaras

    Mandiri serta dapat mempelajari lebih lanjut bagaimana perusahaan

    tersebut menjalankan usahanya, begitu juga dengan kendala dan

    keuntungan yang dihadapi oleh perusahaan. Untuk itu penulis

    menentukan judul Tugas Akhir (TA) Kegiatan Administrasi

    Gudang Pada PT. Citra Rasa Selaras Mandir (Killiney Kopitiam)

    Jakarta

    1.2 Alasan Pemilihan Objek

    Selain berdasarkan latar belakang pemikiran yang telah di

    kemukakan di atas, alasan yang paling utama dalam objek penelitian

    ini ialah penulis ingin mengetahui sejauh manakah kegiatan

    administrasi gudang yan dijalankan oleh PT. Citra Rasa Selaras

    Mandiri (Killiney Kopitiam)

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

    Adapun penelitian yang diwujudkan dalam Tugas akhir (TA) ini

    mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :

    1.3.1 Tujuan Penulisan

    1. Untuk mengetahui proses administrasi yang meliputi

    penerimaan dan pengeluaran barang, serta kegiatan

    administrasi gudang yang dijalankan oleh PT. Citra Rasa

    Selaras Mandiri.

    2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang terjadi

    dalam kegiatan administrasi gudang Killiney pada PT. Citra

    Rasa Selaras Mandiri.

  • 5

    3. Untuk mengetahui solusi apa sajakah yang di lakukan untuk

    menyelsaikan kendala-kendala yang terjadi pada

    administrasi gudang PT. Citra Rasa Selaras Mandiri.

    1.3.2 Manfaat Penulisan

    Penulis berharap agar penulisan TA ini dapat memberikan

    kontribusi berbagai pihak antara lain

    1. Bagi penulis

    Penelitian dalam proposal tugas akhir (TA) ini bisa dijadikan

    masukan yang tepat, untuk mengembangkan dan

    menambah wawasan pengetahuan praktek tentang hal-hal

    yang berhubungan dengan kegiatan administrasi terhadap

    gudang.

    2. Bagi Pembaca dan Dunia Pendidikan.

    Untuk menambah wawasan dan dapat dijadikan sebagai

    bahan referensi maupun acuan penelitian bagi penulis dan

    dapat memberikan informasi bagi peneliti lainnya yang

    berhubungan dengan Tugas Akhir (TA) ini.

    3. Bagi PT. Citra Rasa Selaras Mandiri. (KILLINEY)

    Dapat menjadikan masukan yang dapat di pertimbangkan

    oleh PT. Citra Rasa Selaras Mandiri khususnya mengenai

    kegiatan administrasi terhadap barang yang tersedia di

    gudang yang ada, agar pengelolaan yang di lakukan lebih

    efektif dari sebelumnya.

  • 6

    1.4 Identifikasi Masalah

    Sesuai dengan latar belakang masalah yang ada, maka penulis

    mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana kegiatan administrasi gudang Killiney yang di

    gunakan oleh PT. Citra Rasa Selaras Mandiri ?

    2. Kendala-kendala apa sajakah yang terjadi dalam kegiatan

    administrasi tersebut ?

    3. Solusi-solusi apa saja yang di lakukan untuk menyeksaikan

    kendala-kendala yang terjadi dalam kegiatan administrasi

    Killiney yang di gunakan oleh PT. Citra Rasa Selaras Mandiri

    ?

    1.5 Batasan Masalah

    Dalam kajian ini penulis hanya membatasi pada masalah tentang

    kegiatan administrasi gudang yang dijalankan oleh PT. Citra Rasa

    Selaras Mandiri, hal ini dikarenakan penulis melakukan observasi

    hanya pada proses administrasi gudang.

    1.6 Metodologi Penulisan

    Dalam pembuatan Tugas Akhir (TA) ini, penulis membutuhkan

    informasi langsung dan data-data yang berhubungan dengan kajian

    yang ada, yang bersumber dari :

    1. Studi lapangan (field research)

    Yaitu penelitian dengan cara mandatangi langsung ke

    perusahaan yang menjadi objek kajian. Supaya menghasilkan

    informasi yang nyata terhadap penelitian yang berlangsung.

    2. Pengamatan (Observasi)

    Pengamatan yaitu penulis mengumpulkan data dengan sistem

    pengawasan barang gudang yang di gunakan.

  • 7

    3. Wawancara

    Wawancara yaitu proses tanya jawab penelitian yang

    berlangsung secara lisan kepada bagian-bagian yang di teliti.

    4. Studi pustaka(Library Research)

    Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari

    berbagai bentuk bahan-bahan tertulis, seperti buku-buku yang

    berkaitan ataupun ebook(electronicbook) yang berarti buku

    elektronik yang ada di internet yang berkaitan dengan cara

    ataupun kegiatan administrasi gudang sebagai bahan

    penunjang penelitian.

    1.7 Sistematika Penulisan

    Dalam penyusunan Tugas Ahir (TA) ini, baik pembahas maupun

    penganalisanya diklasifikasikan ke dalam 5 (lima) bab yaitu :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang

    masalah, alasan pemilihan objek, identifikasi masalah,

    pembatasan masalah, metodologi penulisan dan

    sistimatika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini penulis menjelaskan berbagai referensi

    atau data melalui peninjauan pada pustaka yang

    mendukung kajian atau analisis yang disampaikan

    oleh penulis.

  • 8

    BAB III : PROFIL PERUSAHAAN

    Pada bab ini di bahas menguraikan mengenai sejarah

    singkat perusahaan, lokasi, visi dan misi perusahaan,

    bidang usaha, struktur organisasi, aspek kegiatan

    usaha, deskripsi kerja.

    BAB IV : PEMBAHASAN

    Pada bab ini penulis melakukan penelitian atau

    analisis terhadap materi yang penulis angkat sesuai

    dengan judul yang disajikan.

    BAB V : PENUTUP

    Pada bab ini penulis membuat kesimpulan terhadap

    hasil penelitian yang dilakukan, serta saran yang

    berguna sebagai masukan bagi perusahaan untuk

    mengembangkan kegiatannya tersebut.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Pengertian Kegiatan

    Menurut Indrawan WS (2009;342) dalam Kamus Lengkap Bahasa

    Indonesia dinyatakan bahwa definisi kegiatan yaitu aktifitas,

    tindakan yang di lakukan dengan sungguh-sungguh.

    Menurut W.J.S Poerwadinata (2011;254) dalam Kamus Umum

    Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa definisi kegiatan yaitu

    kekuatan dan ketangkasan (dalam berusaha), keaktifan, usaha

    yang giat.

    2.2 Pengertian Administrasi

    Secara garis besar, administrasi dapat diartikan pelayanan atau

    pengabdian terhadap subjek tertentu. Hal ini karena pada masanya

    administrasi dikenakan pada pekerjaan yang berkaitan dengan

    pengabdian dalam tugas penyelenggara pemerintahan. Kemudian

    berkembang ke berbagai aktivitas organisasi lain, perusahaan dan

    lembaga lain.

    Administrasi juga dapat diartikan sebagai pelayanan terhadap

    semua kebutuhan institutional dengan cara yang efektif dan efisien.

    Administrasi merupakan salah satu komponen dari sistem yang

    subsistemnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Selain itu

    administrasi merupakan aktivitas-aktivitas untuk mencapai suatu

    tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja untu mencapai suatu

    tujuan yang telah ditetapkan.

    Denga kata lain, administrasi adalah keseluruhan proses

    penyelengaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih atau

    usahan bersama untuk menjalankan semua sumber (personal

  • 9

    maupun material) secara efektif, efisien, dan rasional untuk

    menunjang tercapainya tujuan.

    Dalam administrasi diperbincangkan perencanaan, pelaksanaan,

    pengawasan, dan evaluasi. Jika yang dimaksud adalah bidang

    usaha maka administrasi membahas semua aspek formal dan

    materil yang berpengaruh terhadap kemajuan usahanya tersebut.

    Dalam pengertian luas administrasi dapat dilihat dari tiga sudut,

    hingga mencakup tiga pengertian, yaitu dari sudut proses, fungsi,

    dan kelembagaan

    1. Administrasi secara proses adalah keseluruhan proses

    pemikiran, pengaturan, penentuan tujuan hingga

    pelaksanaan kerja. Sehingga tujuan yang dimaksud bisa

    tercapai

    2. Administrasi secara fungsi merupakan keseluruhan aktivitas

    yang secara sadar dilakukan oleh setiap orang atau

    sekelompok orang yang berfungsi sebagai administrator atau

    pemimpin. Dalam kegiatan tersebut terdapat berbagai

    macam tugas kerja yang telah ditetapkan.

    3. Adminitrasi dalam arti Institutionil, yang mana administrasi

    dimaksudkan sebagai keseluruhan kelompok/orang yang

    secara bersama menjalankan proses kegiatan-kegiatan

    untuk mencapai tujuan bersama.

    4. Dari sudut kelembagaan, ilmu administrasi mempelajari

    orang-orang yang bertindak sebagai administrator, baik

    secara perseorangan maupun kelompok yang menjalankan

    kegiatan administratif.

    Pengertian administrasi dapat di bedakan menjadi dua pengertian

    yaitu :

    a. Administrasi dalam arti sempit. Menurut Soewarno

    Handayaningrat (1988) dalam H. Rahmat (2013:2) mengatakan

  • 10

    Administrasi secara sempit berasal dari kata Administratie

    (bahasa Belanda) yaitu meliputi kegiatan catat-mencatat, surat-

    menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan

    sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan Dari definisi

    tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi dalam arti

    sempit merupakan kegiatan ketatausahaan yang meliputi

    kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan dan

    pengarsipan surat serta hal-hal lainnya yang dimaksudkan

    untuk menyediakan informasi serta mempermudah

    memperoleh informasi jika dibutuhkan.

    b. Administrasi dalam arti luas. Menurut The Liang Gien (1980)

    dalam H. Rahmat di bukunya yang berjudul Filsafat

    Administrasi (2013:4) mengatakan

    Administrasi secara luas adalah serangkaian

    kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang

    dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan

    tertentu.

    Administrasi secara luas dapat disimpulkan pada dasarnya

    semua mengandung unsur pokok yang sama yaitu adanya

    kegiatan tertentu, adanya manusia yang melakukan kerjasama

    serta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

    2.2.1 Unsur-unsur Administrasi

    Dalam proses operasional administratif terdapat sejumlah

    unsur yang saling berkaitan antara satu dan lainnya, apabila

    salah satunya tidak ada kegiatan administrasi akan pincang.

    Unsur-unsur tersebut ialah sebagai berikut.

    1. Organisasi, yaitu sebagai wadah bagi segenap kegiatan

    usaha kerja sama

  • 11

    2. Manajemen, yaitu kegiatan menggerakan sekelompok

    orang dan mengerahkan fasilitas kerja. Dalam hubungan

    ini meliputi:

    a. Perencanaan.

    b. Pembuatan keputusan.

    c. Pembimbingan.

    d. Pengoorganisasian.

    e. Pengawasan (control)

    f. Penyempurnaan dan perbaikan tata struktur dan tata

    kerja

    3. Komunikasi, yaitu penyampaian berita dan pemindahan

    sebuah pikiran dari seseorang kepada yang lain dalam

    rangka terwujudnya kerja sama.

    4. Kepegawaian, yaitu pengaturan dan pengurusan pegawai

    atau karyawan yang diperlukan.

    5. Keuangan, pengelolaan berbagai mecam segi pembiyaan

    dan pertanggung- jawaban keuangan.

    6. Perbekalan, yaitu perencanaan, pengadaan, dan

    pengaturan pemakaian barang-barang keperluan kerja.

    7. Tata usaha, yaitu penghimpunan, pencatatan,

    pengolahan, pengiriman, dan penyimpanan berbagai

    keterangan yang diperlukan.

    8. Hubungan masyarakat, yaitu perwujudan hubungan yang

    baik dan dukungan dari lingkungan masyarakat terhadap

    usaha kerja sama.

    Pelaksanaan administrasi adalah memenfaatkan semua sumber,

    tenaga dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Administrasi di

    operasikan dengan mempertimbangkan sarana dan prasarana

    yang seirama dengan keadaan kemampuan lembaga maupun

  • 12

    perusahaan, artinya hemat waktu, tenaga, dan biaya tetapi dapat

    dicapai secara baik.

    Hal-hal yang harus diadministrasikan adalah semua sasaran serta

    objek atau tugas dan fungsi administrasi lainnya.

    Fungsi administrasi yang keberadaannya sangat penting, yaitu

    sebagai berikut:

    1. Melaksanakan kegiatan yang telah di tetapkan.

    2. Menghidupkan organisasi.

    3. Memperkuat kedudukan organisasi.

    4. Cara pengolahan berbagai input untuk menghasilkan output

    tertentu;

    5. Pola dan proses kerja sama dalam mencapai tujuan.

    6. Ilmu kemampuan ataupun skill.

    Agar prinsip yang ditentukan terlaksana dengan baik, semua objek

    administrasi harus di organisasikan dengan baik, sehingga

    penerapan prinsip efisiensi relevan dengan tujuannya. Seluruh

    kegiatan administrasi difokuskan pada pencapaian tujuan yang

    telah ditetapkan sebelumnya. Pada umunmnya pelaksanaan

    administrasi bertujuan sebagai berikut:

    1. Tercapainya fleksibilitas dalam proses administrasi.

    2. Terwujudnya efisiensi efektivitas pelaksanaan administrasi.

    3. Terlaksananya administrasi berkelanjutan.

    4. Efektivitas produksi.

    5. Kemampuan menyesuaikan diri.

    6. Kepuasan kerja.

    2.3 Penerimaan Barang, Penyimpanan dan Pengiriman Barang

    Bagian ini merupakan garis besar yang terjadi dalam gudang dan

    alurnya pun setiap saat bisa berubah tergandung perusahaan

    ataupun manajemen gudang yang mengatur nya. Berikut alur

    Gudang secara garis besar :

  • 13

    2.3.1 Penerimaan Barang

    Penerimaan Barang adalah menerima fisik barang

    dari pemasok, distributor, ataupun supplier yang di

    sesuaikan dengan dokumen pemesanan dan

    pengiriman dalam kondisi yang sesuai dengan

    persyaratan penanganan barangnya.

    Adapun Prosedur penerimaan barang sebagai berikut

    :

    1. Menerima barang dari pengirim barang.

    2. Mencocokan barang yang di terima dengan arsip

    order pembelian.

    3. Memeriksa kondisi fisik barang.

    4. Menghitung kuantitas dan menginput data

    penerimaan ke komputer.

    Penting untuk dipahami segala sesuatu yang

    berkaitan dengan penerimaan barang, dan penting

    pula memberikan intruksi yang jelas kepada karyawan

    yang menangani penerimaan barang tersebut. Hal ini

    sering diabaikan, dan dapat mengakibatkan kerugian

    yang cukup besar.

    Tanggung jawab atas pekerjaan, harus senantiasa

    ditekankan kepada mereka yakni jangan sampai

    menanda-tangani barang yang belum diperiksa

    terdahulu. Kita harus memeriksa barang dahulu dan

    membuat catatan mengenai kerusakan atau

    kekurangan pada buku catatan lalu bila semuanya

    sudah sesuai kita membubuhkan tanda tangan di

    surat jalan tersebut.

  • 14

    a. Pemasok dan Pengangkut

    Terdapat perbedaan antara pengiriman yang

    dilakukan oleh pemasok sendiri, dengan

    pengiriman yang dilakukan oleh pengangku

    ataupun agen lainnya.

    Apabila perusahaan pengangkutan atau agen

    pengiriman barang, maka kita harus mengecek

    barang tersebut dengan teliti apakah pemasok

    dan barang nya sudah sesuai dengan data yang

    ada. Jika terjadi kesalahan dalam pengirimannya

    maka kita harus memberitahu kedua pihak yaitu

    pemasok dan pengangkut barang tersebut,

    mengapa ada kesalahan dalam pengiriman barag.

    Biasanya pihak pemasok dan pengangkut barang,

    akan menetapkan sendiri besarnya ganti rugi

    berdasarkan petunjuk dari pelanggan, dengan

    mempercayai informasi yang diterimanya.

    Apabila pemasok itu mengirimkan barang dengan

    kendaraannya sendiri, biasanya ia mengharapkan

    agar kita menanda-tangani surat tanda terima

    dengan dengan catatan-catatan yang

    diberitahukan dan menunjukan barang-barang

    yang ada di surat pengiriman barang yang ia

    sediakan.

    Berikut beberapa perbedaan pengiriman oleh

    pengangkut.angkut

    1. Surat pengiriman tidak selalu dikirim oleh

    pensuplai, tetapi dapat:

    a. Disertakan dengan barang.

    b. Dikirim lewat wesel pos.

  • 15

    2. Diadakan peraturan untuk menuntut ganti rugi

    atas kerusakan, kekurangan, atau kehilangan

    barang.

    3. Ada tiga pihak yang terlibat dalam tuntutan

    ganti rugi, pemasok, penerima, dan

    pengangkut.

    4. Pengangkut sendiri adalah pelanggan dari

    pemasok, dan berkepentingan untuk mencoba

    melimpahkan tanggung jawabnya kepada

    penerima barang.

    b. Pengiriman oleh pemasok

    1. Surat pengiriman biasanya disertakan dengan

    barang.

    2. Jika terjadi kerusakan, kehiangan, ataupun

    kekurangan barang, dapat berhubungan

    langsung dengan pemasok, sehingga

    penyelsaian tuntutannya lebih mudah.

    3. Biasanya pemasok akan berusaha memasok

    pelanggannya sendiri. Oleh karena itu ia akan

    berusaha keras, agar penerima barang merasa

    puas, kerjasama lebih baik dapat diharapkan.

    4. Tuntutan ganti rugi seringkali dapat dilakukan

    melalui telepon, penyelsaiannya pun dapat

    dilakukan lebih cepat.

    2.3.2 Penyimpanan Barang

    Penyimpanan barang adalah menempatkan barang

    dalam kondisi tunggu untuk order/dipersiapkan untuk

  • 16

    proses selanjutnya, penyimpanan dilakukan sesuai

    dengan karakteristik barang.

    Laporan penerimaan barang adalah sebuah dokumen

    yag berisi tentang informasi rincian barang yang

    diterima, yang mencakup tanggal terima barang,

    nama pengirim barang, nama pemasok, dan nomor

    order pembelian.

    Tujuan utama diselengarakan fungsi penerimaan dan

    penyimpanan barang adalah untuk memverikfikasi

    barang yang diterima dari pemasok dan melindungi

    barang tersebut dari kehilangan,kerusakan dan

    pencurian.

    Berikut ini ancaman-ancaman dan prosedur

    pengendalian yang berhubungan dengan penerimaan

    dan penyimpanan.

    1. Penerimaan barang yang tidak dipesan

    Penerimaan barang yang tidak dipesan

    menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan

    biaya yang berkaitan dengan penyimpanan dan

    pengembalian barang ke pemasok.

    2. Kesalahan dalam perhitungan yang di terima

    Perhitungan barang yang diterima secara akurat

    merupakan faktor penting dalam

    menyelenggarakan catatan persediaan barang

    yang akurat.

    3. Pencurian barang

    Kehilangan dapat diatasi dengan menerapkan

    strategi-strategi pengendalian sebagai berikut.

    - Barang harus disimpan dalam lokasi yang

    aman dan akses ke-lokasi tersebut dibatasi

  • 17

    - Seluruh pengiriman antar bagian dalam

    perusahaan harus didokumentasikan.

    - Memisahkan barang sesuai dengan ukurannya

    masing-masing.

    - Memasang CCTV pada ruangan gudang.

    - Memasang alarm.

    2.3.3 Pengiriman Barang

    Pengiriman barang ialah mempersiapkan

    pengiriman fisik barang dari gudang ke tempat

    yang telah ditentukan, dan disesuaikan dengan

    dokumen pemesanan serta pengiriman dalam

    kondisi yang sesuai dengan persyaratan

    penanganan pengiriman barang

    Metode pengiriman yang digunakan bagian

    pengiriman barang, membutuhkan informasi yang

    akurat tentang jenis barang apa yang dikirim dan

    kemana barang tersebut akan dikirimkan. Informasi

    ini disampaikan melalui dokumen yang diterima dari

    bagian order penjualan dan gudang. Adapun arus

    menyiapkan arus dokumen pengiriman barang

    sebagai berikut:

    1. Departemen ini pertama-tama menerima

    tembusan order penjualan, kemudian diarsipkan

    sesuai nomor urut. Selanjutnya departemen ini

    menerima tiket pengambilan barang bersama

    dengan barangnya dari gudang.

    2. Departemen ini akan menghitung barang dan

    membandingkan hasil perhitungan fisik dengan

  • 18

    kuantitas yang tertulis dalam tiket pengambilan

    barang.

    3. Petugas pengiriman menghitung barang yang

    diterima dari gudang, data tentang nomor order

    penjualan, kode barang dan kuantitas barang di

    input ke komputer .dengan menggunaka sharing

    data sehingga data di administrasi gudang bisa

    diketahui oleh bagian adminnyan untuk

    menjamin bahwa data pengiriman sesuai, valid,

    akurat dan lengkap.

    4. Bagian pengolahan data, setelah menerima data

    pengiriman, lalu menjalankan pembuatan dan

    pencetakan dokumen pengiriman, dengan

    menggunakan file induk persediaan dan file

    pengiriman, prosedur ini akan memastikan data

    kuantitas dalam data induk persediaan, setelah

    proses tersebut pengirim barang akan menerima

    surat muat. Surat muat adalah dokumen yang

    berisi kontrak resmi dari pemasok dan pemesan

    barang yang menetapkan tanggung jawab

    terhadap barang yang dikirimkan. dokumen ini

    mengidentifikasi perusahaan pengangkut,

    sumber, tujuan, dan berbagai intruksi pengiriman

    dan menunjukan pada siapa (pemasok,atau

    pelanggan) yang harus membayar biaya

    pengiriman.

    2.4 Manajemen pergudangan

    Menurut John Warman di bukunya yang berjudul MANAJEMEN

    PERGUDANGAN (2012)

  • 19

    2.4.1 Gudang dan Pergudangan

    GUDANG (kata benda) adalah bangunan yang dipergunakan

    untuk menyimpan barang dagangan. PENGGUDANGAN

    (kata kerja) ialah kegiatan menyimpan dalam gudang. Dalam

    artian yang lebih luas, bermaksud membahas pemindahan

    serta penanganan bahan dan barang jadi. Selama dalam

    perjalanan, bahan dan barang itu akan berhenti untuk

    sesuatu maksud, tetapi akibat dari berhentinya bahan dan

    barang ini harus diperiksa. Akan menanyakan apakah

    barang itu perlu berhenti, apakah perlu berhenti begitu

    sering, apakah kecepatannya arus barang dapat

    ditingkatkan, dan apakah sistem penggerakannya dapat

    diperbaiki.

    Memindahkan barang dari suatu tempat, berhenti ditempat

    lain kemudian berpindah lagi adalah persoalan yang umum

    terjadi sebagai akibat dari adanya kebutuhan.

    Karena itu harus meninjaunya dari segi berikut :

    1. Karakteristik barang tersebut (apakah padat,cair,gas,

    atau apakah lunak, mudah busuk, keras, berat, nilainya

    tinggi atau rendah, atau hubungan antara lain itu dengan

    berat jenisnya), dan korelasi di antara sifat-sifat tersebut.

    2. Sumber dari mana barang tersebut diterima, dan

    bagaimana mengirimnya.

    3. Apa yang terjadi atas barang itu di dalam gudang atau

    tempat dimana barang itu berhenti.

    4. Tujuan terakhir barang itu, siapa yang mebutuhkannya

    dan untuk apa keperluannya.

  • 20

    2.4.2 Gudang Penyimpanan

    Faktor yang pengaruhnya sangat besar terhadap

    penanganan barang ialah letak dan desain gudang dimana

    barang itu disimpan. Berikut adalah berbagai tempat

    penyimpanan dimana kebutuhan yang sama dapat dipenuhi,

    dan dengn demikian terjadi pula proses yang sama,

    sekalipun terdapat perbedaan dalam cara.

    Ada beberapa gudang termasuk fungsinya antara lain :

    1. Gudang operasional : adalah dimana bahan baku

    disimpan. Di sini dapat pula disimpan barang setengah

    jadi, barang-barang tersebut disiapkan untuk diserap

    oleh proses produksi.

    2. Gudang perlengkapan : dapat berupa ruangan

    tambahan yang diletakan dekat dengan ruang produksi

    untuk menyediakan perkakas kerja, barang lainnya

    yang diperlukan oleh proses produksi, tetapi tidak

    ditemukan kembali di dalam produksi akhir. Barang-

    barang itu disimpan untuk di gunakan, sesudah itu

    dikembalikan lagi ke gudang.

    3. Gudang pemberangkatan : merupakan ruang

    penyimpanan dari bagian pengirimann dimana barang-

    barang itu disimpan sebelum keberangkatan dari

    gudang. Dapat juga disebut gudang hasil jadi

    4. Gudang musiman : dalam industri tertentu terkadang

    diperlukan sediaan barang yang harus disimpan dalam

    jumlah banyak, sehingga harus menyewa ruangan.

  • 21

    2.5 Pengertian Gudang

    Eko Hadi Wiyono (Kamus Lengkap bahasa Indonesia:245) :

    Gudang adalah ruang yang digunakan sebagai tempat menyimpan

    barang

    Manajemen Inventory, 2009 oleh Sofian Nur : Gudang ialah lokasi

    penyimpanan barang-barang dagangan baik secara fisik ataupun

    virtual, yang fungsi utamanya ialah menyimpan sisa kuantitas stok

    barang yang terjadi akibat proses transaksi penjualan, retur,

    pembelian dan lain-lain.

    Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang

    meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian,

    pengendalian, dan pemusnahan serta pelaporan logistik dan

    peralatan penanggulangan bencana agar kualitas dan kuantitas

    terjamin (BNPB, 2009)

    wilkpedia.org : Pergudangan berfungsi menyimpan barang untuk

    produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentan waktu

    tertentu yang kemudian di distribusikan ke lokasi yang dituju

    berdasarkan permintaan. Kendala yang dihadapi dalam

    pengelolaan pergudangan adalah akurasi pergerakan barang dan

    menghitung rentan waktu barang yang di simpan. Di butuhkan

    kontrol aktifitas pergerakan barang dan dokumen untuk

    meningkatkan efisiensi penggunaan gudang agar jumlah dan

    rentan waktu barang disimpan dalam nilai minimum atau sesuai

    perencanaan

    Gudang dapat didefinisikan sebagai tempat yang dipersiapkan

    untuk menyimpan barang yang akan digunakan dalam produksi

    sampai barang diminta sesuai dengan jadwal. Selain itu gudang

  • 22

    juga dapat digunakan sebagai sarana tempat jual beli (pasar) hasil

    produksi. Sejak dulu, gudang berfungsi sebagai buffer atau

    penyeimbang dan untuk menentukan langkah selanjutnya suatu

    perusahaan. Apakah perusahaan akan menggunakan gudang

    untuk komersial atau lebih baik digunakan sendiri.

    Pada umumnya gudang perusahaan berada dalam ruangan pada

    satu gudang, namun sekarang lapangan terbuka juga dapat

    dijadikan gudang tergantung dengan barang apa yang akan

    diletakan atau disimpan di lapangan tersebut . berikut sebagian dari

    macam-macam gudang menurut karakteristik material yang

    disimpan yaitu :

    1. Penyimpanan produksi jadi

    Gudang ini disebut pula gudang dengan fungsi menyimpan

    produk-produk yang telah jadi atau telah selsai dikerjakan.

    Didalam penggudangan ini ada produk yang tahan lama dan

    sebaliknya. Dan bentuk gudang ini tergantung pada variasi

    yang berbeda-beda, seperti lingkaran,persegi dan lain-lain.

    2.6 Cara Penggudangan

    Wilkpedia.org Mengelola sistem stock barang dalam gudang dan

    memperlakukannya secara baik dan tepat sebenarnya bukanlah hal

    yang sulit, jika kita memahami bagaimana cara manajemen yang.

    Penting bagi setiap perusahaan memahami hal ini jika bisnis yang

    dikelola mengharuskan adanya stock atas barang dagangan.

    Kesalahan dalam mengelola stock barang bisa mengakibatkan

    kerugian yang tidak sedikit, apalagi stock yang dibuat merupakan

  • 23

    produk atau bahan yang bernilai tinggi. Agar dapat menjaga kondisi

    stock barang digudang baik dalam keamanan dan kontrol

    perputarannya sangatlah dibutuhkan sebuah sistem yang tepat dan

    sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan.

    Pengertian sistem sendiri ialah serangkaian kumpulan interaksi dari

    suatu sub sistem, dan manajemen adalah ilmu mengelola sumber

    daya yang ada. Semuanya saling berakitan dalam berjalannya

    suatu proses. Pengertian gudang adalah tempat penyimpan barang

    sementara,

    secara keseluruhan, sistem manajemen gudang ialah sebuah

    prosedur dan cara pengelolaan dari aktifitas yang saling berkaitan

    dalam operasional perusahaan untuk menyimpan barang barang

    sementara. Dimulai dari pemasok (supplierr), handling barang,

    pengiriman barang, serta pencatatan stock barang yang terbaru.

    Berikut aktifitas keseluruhan gudang secara sederhana.

    1. Administrasi, merupakan proses pencatatan penerima dan

    pengeluaran barang secara tertulis, pengendalian

    dokumen, sampai dengan pelaporan stock barang.

    2. Penerimaan barang, prosedur tata cara bagaimana barang

    masuk kedalam gudang karena adanya proses pembelian

    barang dagangan terlebih dahulu.

    3. Penyimpanan barang, merupakan sistem pengelolaan

    dang pengendalian agar barang bisa terus dalam kondisi

    baik. Pengaturan dan sistem penyimpanan mulai dari

    barang masuk hingga keluar memastikan tetap dalam

    kondisi baik dan aman.

    4. Pengeluaran barang, meliputi sistem tata cara pengiriman

    dan prosedur keluarnya stock barang dari gudang karena

    adanya penjualan/permintaan terhadap pelanggan.

  • 24

    5. Kelengkapan tekhnik dan alat-alat pengecekan yang ada

    untuk mengamati, menilai, dan menyesuaikan barang yang

    ada di gudang.

    Pengawasan juga digunakan dalam situasi-situasi non organisasi,

    namun setiap cara yang dilakukan dalam hal tersebut mempunyai

    beberapa komponen di dalamnya seperti alat pengamatan yang

    mendeteksi atau mengamati dan menggambarkan kegiatan-

    kegiatan ataupun kejadian kejadian yang terjadi dalam gudang

    tersebut. Jika sebuah bisnis masih dalam skala operasional kecil

    hingga menengah bisa saja pengawasan langsung dilakukan oleh

    pemilik usaha, namun jika dalam skala besar tentu saja

    pengawasan harus bisa dipercayakan kepada sorang pegawai

    yang memiliki dedikasi dan integritas tinggi dalam posisi manager

    gudang atau seorang supervisor. Seorang kepala bagian

    khususnya kepala gudang diharuskan menguasai SOP

    pengendalian pada bagiannya, pengendalian yang harus dilakukan

    umumnya :

    Pengendalian Operasional, mengenai sop barang masuk,

    barang keluar, penyimpanan, dan pelaporan ketersediaan

    stock dan pengadaan yang dibutuhkan.

    Pengendalian Biaya, mengendalikan biaya-biaya yang

    muncul dari aktivitas pergudangan serta menekan

    kemungkinan kerugian yang timbul akibat aktivitas

    operasional dan kerusakan barang dagangan.

    Pengendalian Personalia, tentu saja dalam skala besar ini

    sangat penting karena pengelolaan terhadap SDM yang

    berkerja di lokasi penyimpanan atau gudang.

  • 25

    Memang pada dasarnya aktivitas operasional digudang itu sendiri

    nampak sangat monoton dan tidak dinamis, namun pentingnya

    managemen gudang membuat setiap perusahaan yang

    mengharuskan adanya stock barang wajib mengelola operasional

    ini secara baik dan tepat. Kesalahan dalam pengelolaan dan

    pengendalian bisa berakibat fatal dan menjadi kerugian yang

    sebenarnya tidak perlu terjadi, khususnya pada stock barang

    dagangan yang memiliki masa kadaluarsa yang singkat, atau

    rentan pada kondisi cuaca dan ruangan penyimpanan.

    Untuk menghindari kerugian tersebut dibutuhkan analisa yang

    mendukung sebagai berikut :

    - Pastikan mengetahui dan mengenal jenis barang

    dagangan yang disimpan serta cara

    memperlakukannya.

    - Terapkan sistem administrasi dan dokumentasi yang

    mampu memonitor arus keluar, masuk, dan stock

    barang.

    - Tetapkan cara dan prosedur penyimpanan, saat

    barang harus tertahan digudang sebelum pengiriman.

    - Walaupun beroperasi dengan sistem komputer stock,

    tetap terapkan sistem manual atau kartu stock.

    Sehingga saat tertentu bisa membantu jika

    dibutuhkan.

    - Terapkan sistem random check baik harian atau

    mingguan jika stock yang disimpan dalam beberapa

    jenis barang

    2.7 Operasi-operasi Gudang

    Dalam pergudangan terdapat tiga fungsi utama, yaitu :

  • 26

    1. Movement (perpindahan) fungsi ini merupakan fungsi utama,

    yang salah satu kegiatannya adalah memperbaiki perputaran

    stock dan mempercepat proses pemesanan dari produksi

    hingga ke pengirim utama. Menurut Holy Icun Yunarto (2005)

    dalam Manejemen Pergudangan John Warman (2012), fungsi

    movement dibagi menjadi aktivitsa-aktivitas yang meliputi :

    a. Receiving (penerimaan) merupakan aktivitas

    penerimaan barang dimana didalamnya terdapat

    aktivitas-aktivitas seperti pembongkaran muatan,

    perhitungan kuantitas yang diterima dan inspeksi

    kualitas kerusakan, juga aktivitas-aktivitas lain yang

    berkaitan dengan penerimaan barang di gudang.

    b. move away (transfer atau penyimpanan)

    merupakan proses pemindahan barang dri lokasi

    awal untuk disimpan digudang.

    c. Customer Order Packing merupakan aktivitas

    pemindahan barang dari gudang penyimpanan atau

    dari lokasi packing lalu kemudian disiapkan untuk

    proses pengiriman

    1. Packing merupakan proses pengpakan barang

    yang akan dikirim ke konsumen.

    2. Cross Docking merupakan proses pemindahan

    barang dari area receiving langsung ke lokasi

    shipping tanpa melalui aktivitas gudang.

    3. Shipping merupakan aktivitas pengiriman dan

    meliputi proses pembuatan dokumen barang

    yang akan dikirim (pembuatan surat jalannya)

    2. Storage (penyimpanan) merupakan aktivitas penyimpanan

    barang yang merupakan barang baku ataupun barang hasil

    produksi. Penyimpanan dilakukan dalam gudang, gudang

  • 27

    finished good dan barang mudah basi disimpan dalam freezer,

    atau yang lainnya dipisahkan.

    Fungsi penyimpanan terbagi atas dua, yaitu penyimpanan

    sementara dan semi permanen:

    a. Penyimpanan sementara (temporary storage) menekankan

    gerak fungsi gudang, dan termasuk penyimpanan produk

    yang hanya perlu bagi perlengkapan dasar persediaan.

    Sifatnya tidak begitu lama disimpan dalam gudang.

    b. Penyimpanan semipermanen (semipermanen storage)

    merupakan penyimpanan persediaan lebih dari yang

    dibutuhkan dari barang yang lainnya, bahkan untuk

    penyimpanan jangka panjang.

    3. Information Transfer (Transfer Informasi) adalah aktivitas

    transfer informasi seperti informasi mengenai stock yang ada di

    gudang atau informasi-informasi lain yang berhubungan

    dengan gudang tersebut, informasi ini dapat berupa informasi

    untuk pihak luar gudang atau dari pihak gudang itu sendiri.

    Organisasi-organisasi semakin mengandalakan pada transfer

    irmormasi terkomputerisasi yang menggunakan Electronic Data

    Interchange (EDI), Internet dan barcoding untuk memperbaiki

    kecepatan dan transfer informasi.

  • BAB III

    PROFIL PERUSAHAAN

    3.1 Sejarah Perusahaan

    Killiney Kopitiam telah berdiri sejak 1919 yang berasal dari negeri

    sebrang yaitu singapura, Kopitiam(warung kopi) yang mempunyai

    rasa kopi yang khas sehinngga dijadikan minuman utama dalam

    warung tersebut.

    PT. Adri Utama Karya didirikan pada tahun 1983 yang berfokus

    dalam perusahaan kelapa sawit di medan, seiring berkembangnya

    perusahaan tersebut, pada tahun 2006 PT. Adri Utama Karya

    menambahkan Killiney Kopitiam ke jalur usaha nya. Melihat dari

    peluang usaha tersebut maka PT. Adri Utama Karya membeli

    sebagian saham Killiney Kopitiam singapura, untuk dikembangkan

    dan dipasarkan di indonesia.

    Killiney Kopitiam telah beroperasi dibawah Perusahaan tersebut

    yang saat ini telah menyebar di seluruh kota-kota besar di

    indonesia seperti Medan, Jakarta, Bandung, Makassar, Batam,

    Surabaya,Banjarmasin. Dengan kantor pusat di Medan dan kantor

    perwakilan Jakarta, ini menunjukan keseriusan, ke eksisan dalam

    menjalani dalam mengembangkan perusahaan tersebut, dengan

    program yang berkelanjutan akan mengembangkan Killiney

    Kopitiam sebagai brand yang mampu bersaing dengan frenchise

    yang lainnya.

    Kemudian pada tanggal 15 Oktober 2012 PT Citra Rasa Selaras

    Mandiri melakukan kerjasama Frienchise dan sub Frienchise untuk

    ikut serta menjual produk produk Killiney atau barang / Jasa

    lainnya dengan system waralaba di bawah naungan PT Adri Utama

  • 29

    Karya. PT Citra Rasa Selaras Mandiri memiliki 3 outlet yaitu Killiney

    Kopitiam Kota Kasablanca, Killiney Kopitiam Sampoerna Strategic

    dan Killiney Kopitiam Margocity Depok.

    3.2 Visi dan Misi Perusahaan

    3.2.1 Visi

    Menjaga tradisi KOPITIAM untuk generasi yang akan

    datang. Dan kami berharap bahwa tradisi ini akan tetap

    terjaga sehingga dapat berbagi kepada semua pelanggan.

    3.2.2 Misi

    Memberikan kualitas makanan dan minuman dengan harga

    terjangkau. Masukan yang diberikan pelanggan berharga

    bagi kami dan kami mengaplikasikannya kedalam produk

    dan layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Mencapai kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan

    yang baik, dan melestarikan kopitiam kami.

    3.3 Aspek Kegiatan Usaha

    PT Citra Rasa Selaras Mandiri pada awalnya bergerak di bidang

    cargo dengan brand product BERSAMA JAYA EXPRESS.

    Kemudian pada tanggal 15 Oktober 2012, PT Citra Rasa Selaras

    Mandiri bergabung dengan PT ADRI UTAMA KARYA yang

    merupakan pendiri pertama Killiney Kopitiam di Indonesia untuk

    menjalankan usaha Killiney Kopitiam.

    Killiney Kota Kasablanka, Killiney Sampoerna Strategic dan Killiney

    Margocity merupakan 3 (tiga) outlet yang manajemennya dibawah

    naungan PT Citra Rasa Selaras Mandiri. Killiney sendiri merupakan

    perusahaan yang bergerak dibidang restoran yang menyediakan

    makanan dan minuman dengan menu utamanya adalah kopi tariek

  • 30

    (sesuai dengan nama kopitiam yang merupakan bahasa melayu

    dari kedai kopi), teh tariek, Singapore mee goreng, Singapore mee

    laksa, french toast kaya butter dan nasi lemak. Selain itu Killiney

    juga menyajikan makanan khas Indonesia seperti mpek mpek, tahu

    isi dan pisang goreng.

  • 31

    3.4 Struktur Organisasi Perusahaan PT Citra Rasa Selaras

    Mandiri (Frenchise Killiney Kopitiam)

    Gamar 3.1 :

    Sumber Struktur Organisasi PT. Citra RasaSelaras Mandiri

    DIREKTUR

    UTAMA

    General

    Manager

    Operational &

    Keuangan

    Gudang &

    Pembelian

    STAFF

    ADMIN

    GUDANG

    STAFF

    ADMIN

    GUDANG

    Kru Outlet

  • 32

    3.5 Deskripsi Kerja

    Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian yang ada

    pada gambar bagan diatas antara lain :

    1. Owner

    Memimpin,mengurus dan mengamati seluruh kegiatan yang

    berjalan pada perusahaannya.

    2. General Manager

    Mangurus, mengawasi perusahaan kemudian bertanggung

    jawab terhadap semua kegiatan yang berjalan pada perusahaan

    serta mengontrol jalannya kegiatan dalam perusahaan.

    3. Manajer keuangan dan operational

    a. Memimpin, mengurus dan mengkoordinir seluruh kegiatan

    dibidang keuangan.

    b. Mengawasi seluruh kegiatan outlet.

    c. Menerima dan mengkroscheck laporan dari outlet.

    d. Diberi kewenangan untuk mengatasi permasalahan yang

    terjadi di outlet.

    e. Menerima dan merekrut kru outlet.

    f. Membuat laporan penjualan outlet bulanan.

    g. Diberi kewenangan untuk memegang uang kas gudang

    untuk mengontrol kegiatan keluar masuknya uang

    pembayaran di kas kecil.

    4. Kepala Gudang

    a. Bertanggung jawab atas berlangsungnya barang masuk dan

    barang keluar

    b. Mengontrol pengiriman barang sesuai dengan jadwal yang

    telah ditentukan

    c. Melakukan stock opname

    d. Memastikan barang yang masuk sesuai dengan standar atau

    sesuai dengan pesanan yang telah ditentukan

  • 33

    e. Memproses orderan

    f. Menentukan barang apa sajakah yang akan di order

    g. Membuat perencanaan pembelian barang.

    5. Staff Administrasi Gudang

    a. Mencatat jenis barang sesuai dengan barang yang datang.

    b. Mambuat Laporan Barang Masuk dan Barang Keluar setiap

    minggunya.

    c. Menyiapkan barang sesuai orderan.

    d. Menginput barang kedalam program komputer

    e. Memastikan kondisi barang yang akan dikirim sesuai dengan

    pesanannya.

    f. Mengisi form stock serta melaporkan kepada kepala gudang.

    g. Menghitung hasil stock opname.

  • BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1 Kegiatan Admintrasi Gudang di PT. Citra Rasa

    Selaras Mandiri

    Dalam suatu perusahaan banyak kegiatan-kegiatan yang

    dilakukan baik bersifat internal maupun eksternal, seperti

    penerimaan barang, pengeluaran barang, pembelian barang,

    pembayaran hutang, dan sebagainya, untuk menuju hal tersebut,

    perusahaan harus pintar melakukan sebuah cara dalam

    mengendalikan kegiatan ini.

    Pengadministrasian merupakan hal yang penting dalam hal

    mengatur arus barang, karena itu hal ini harus dianggap sebagai

    fungsi yang strategis dalam mengatur pergudangan yang ada,

    dimana dalam pelaksanaannya harus tersedia jumlah yang

    cukup, pada waktu yang tepat, dan harus diatur secara

    berkelanjutan.

    Tujuan utama dari administrasi gudang adalah mengembangkan

    cara yang terpadu dan memanfaatkan semua sumber, tenaga,

    dana, dan fasilitas secara efektif.

    Admistrasi gudang ini berarti mengurus data yang ada dalam

    gudang, seperti barang masuk dan barang keluar termasuk juga

    penyimpanannya. Lalu mendokumentasikan setiap permintaan

    yang masuk secara berkelanjutan.

    Berikut kegiatan administrasi gudang secara garis besar :

    1. Melaksanakan pencatatan setiap barang yang masuk

    dan keluar.

    2. Mencatat Setiap barang yang masuk harus sesuai

    dengan tanggal, nama pengirim, nama supplier,nama

    dan jenis barang nya.

  • 35

    3. Mencatat barang yang keluar sesuai dengan tanggal,

    outlet yang dituju, nomer faktur, dan macam-macam

    barangnya.

    4. Mencatat barang-barang yang mudah west (basi) dari

    setiap outlet.

    5. Membuat laporan barang retur atau barang yang tidak

    sesuai dengan pesanan kepada supplier dan pengirim

    barang yang terkait.

    6. Memisahkan barang satu dengan yang lainnya sesuai

    dengan jenis barang, sehingga dapat mempermudah

    pencarian barang apabila akan dikirim.

    7. Melakukan pengecekan (stock opname) seluruh barang

    perbulan di gudang dan outlet.

    8. Mencatat pengiriman barang, soft copy maupun hard

    copy.

    9. Menyediakan pesanan barang untuk dikirim ke outlet.

    Kemudian menginput pesanan tersebut untuk laporan

    pengeluaran gudang bulanan.

    10. Menghitung hasil stock opname, dan dilaporkan kepada

    kepala gudang.

  • 36

    4.1.1 Penanganan Penerimaan Barang

    Bagian penerimaan barang bertugas menerima

    barang dari supplier, Adapun langkah-langkah

    penerimaan barang, yaitu:

    Tidak

    Ya Ya

    Gambar 4.1 : Flowchart Penerimaan Barang di PT Citra Rasa Selaras

    Mandiri.

    Barang datang

    Isi form cek

    Periksa barang

    Menerima PO

    supplier dari

    pengirim barang

    Memberitahukan

    informasi

    ketidaksesuaian

    kepada supplier

    Membuat hasil

    laporan

    pengecekan

    penerimaan

    barang

    Supplier

    Sesuai dengan

    PO ?

    Proses bongkar

    penyimpanan barang

    ke gudang sesuai

    dengan fisik barang

    dan jenis nya

    Laporan Hasil

    Pengecekan

    selesai

  • 37

    Bagian penerimaan barang akan menerima barang lalu

    menerima PO dari pengirim barang ataupun pemasok barang

    nya sendiri, mengisi form dan melakukan pengecekan

    terhadap barang termasuk mengecek masa kadaluarsa nya

    juga terhadap barang yang datang, sesuai dengan data

    permintaan barang kepada supplier.

    1. Jika tidak sesuai dengan jenis barang yang dipesan

    kepada supplier (tidak sesuai PO) maka kepala gudang

    menghubungi supplier untuk meninjau ulang pengiriman

    dan menunda penagihan dari supplier.

    2. Jika sesuai dengan PO maka proses pembongkaran

    barang dan menyimpan barang sesuai dengan fisik dan

    jenis barangnya, membuat laporan penerimaan dan

    pengecekan barang. Lalu melakukan penyimpanan data ke

    komputer dengan data yang telah ditentukan.

    4.1.2 Pemeliharaan, Penyimpanan Barang

    Pengelolaan gudang nampaknya sederhana,

    namun pelaksanaanya memerlukan keahlian

    karena masing-masing barang mempunyai sifat

    yang berbeda, oleh karena itu cara

    penangannya pun berbeda dari satu barang

    dengan barang yang lainnya. Pada dasarnya

    setiap barang yang masuk harus di sesuaikan

    penyimpanannya, dan setiap barang yang

    masuk harus ditata dengan rapih dan

    disesuaikan dengan kondisi fisik barang

    tersebut, supaya tidak terjadi kehilangan dan

    kerusakan terhadap barang tersebut. Dalam

    proses pencarian kembali nya pun tidak

    memakan waktu.

  • 38

    1. Menyediakan tempat dan ruangan yang

    cukup.

    2. Menyediakan perlatan berupa : lemari

    pendingin, meja, mesin pendingin makanan,

    rak yang sesuai dengan jenis barang yang

    bersangkutan.

    3. Memberikan penerangan (lampu listrik)

    yang cukup.

    4. Menjaga kebersihan dan keamanan barang

    yang disimpan.

    4.1.3 Pengeluaran,Pengiriman barang

    Pengeluaran barang dari gudang dilakukan

    sesuai permintaan yang tercantum dalam email

    yang dikirim oleh outlet, pengambilan atau

    pengeluaran barang dari gudang berdasarkan

    pola FIFO (First in First Out) yaitu barang yang

    pertama kali datang ke gudang harus menjadi

    barang yang pertama kali keluar dari gudang,

    dikarnakan menghindari batas kadaluwarsa dari

    barang tersebut. Bagian pengiriman barang

    bertugas mengecek orderan dari tiap outlet,

    Adapun langkah-langkah pengeluaran barang,

    yaitu :

    1. Proses pengeluaran barang diawali dengan

    pengecekan orderan yang diminta oleh

    setiap outlet, selanjutnya dicatat dalam

    surat jalan lalu menyiapkan barang-barang

    yang akan dikirim.

  • 39

    2. Pengepakan barang yang akan dikirim,

    agar dalam proses pengirimannya barang

    tertata rapih dan tidak berantakan.

    3. Pengecekan barang yang akan dikirim

    apakah sudah sasuai dengan surat jalan

    yang dibuat supaya tidak ada kesalan

    dalam penulisan dan penyiapannya.

    4. Pemisahan barang yang dikirim, seperti

    barang bahan minuman, dan bahan dari

    makanan, dan yang lainnya.

    5. Jika barang sudah siap untuk dikirim maka

    pengiriman berjalan sesuai jam yang telah

    ditentukan.

    6. Menyimpan data pengiriman barang pada

    komputer.

    Sumber Tabel : PT. Citra Rasa Selaras Mandiri

    Tabel 4.1 : Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Harga

    Outlet : Kota Kasablanka

    Tgl Nama Barang Jumlah Sat Harga Satuan Total Sub Total

    21-Mei-14 coffe/0,5 kg 1 pcs Rp 66.521 Rp 66.521

    baverage

    tea/0,5 kg 1 pcs Rp 66.521 Rp 66.521

    millo/ 1 kg 1 pcs Rp 70.000 Rp 70.000

    gula/ 1 kg 1 pcs Rp 125.00 Rp 125.00

    susu kental 1 can Rp 7.550 Rp 7.550

    Food

    mie laksa/ 1kg 1 kg Rp 142.545 Rp 142.545

    pasta curry/1kg 1 kg Rp 133.042 Rp 133.042

    pasta goreng / 1 kg 1 kg Rp 57.018 Rp 57.018

    french fries / 5 kg 1 pck Rp 53.600 Rp 53.600

    ayam utuh 1 ekor Rp 30.000 Rp 30.000

    mie udon / 1 kg 1 kg Rp 40.040 Rp 40.040

    mie hokian / 0,5 kg 1 kg Rp 12.000 Rp 12.000

    Rp 803.837

  • 40

    Sumber Tabel: Pt Citra Rasa Selaras Mandiri

    Tabel 4.2 : Laporan Pengeluaran Barang (qty)

    Outlet : Kota Kasablanka Periode : Mei-14

    JENIS BARANG NAMA BARANG TANGGAL

    TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

    Food

    PASTA LAKSA (kg) 2 3 1 2 8

    PASTA CURRY (kg) 1 5 2 1 9

    PASTA MEE REBUS (kg)

    2 6 1 1 10

    FISH CAKE (kg) 3 2 1 6

    ROTIGANDUM (bag) 7 6 4 5 22

    Beverage

    FANTA (can) 4 5 11 5 26

    SYRUP MONIN (botol)

    3 4 1 8

    MILO (kg) 7 4 2 2 15

    CINGCAU (ptk) 6 5 4 5 20

    SUSU KENTAL (can) 45 35 20 80

    4.1.4 Pelaksanaan (Stock Opname)

    Proses Stock Opname dilakukan

    sebagai mekanisme kontrol terhadap

    arus masuk dan keluarnya barang,

    dimana dalam proses ini akan

    dilakukan perhitungan persediaan

    secara fisik untuk dicocokan dengan

    data yang ada dalam komputer.

    Kegiatan ini dilakukan pada periode

    satu bulan sekali, berikut mekanisme

    stock opname yang digunakan

    1. Pada saat melakukan perhitungan

    fisik, maka pihak penghitung

    memberikan tanda kepada barang

  • 41

    tersebut, berupa tanda dengan

    sepidol, ataupun tempelan stiker.

    2. Ketika proses pengambilan

    barang/pemasukan barang maka

    pihak gudang memberikan label

    pada barang tersebut, tujuannya

    ialah ketika dilakukan stock opname

    oleh pihak penghitung akan

    memberikan catatan bahwa barang

    tersebut sebelumnya telah diambil

    ataupun dihitung dari segi fisik nya.

    3. Setelah semua proses dilakukan,

    maka data barang tersebut dihitung

    dengan rumus ,

    Saldo Awal + Pembelanjaan Gudang

    ( Pengeluaran Barang, ke outlet) =

    Saldo Akhir

    Saldo Barang Bulan lalu = Saldo

    Awal Bulan ini.

    (contoh)

    Sumber Tabel: Pt Citra Rasa Selaras Mandiri

    Tabel 4.3 : Perhitungan Stock Opname

    stock card

    Periode Mei'14

    no Nama Barang

    Saldo Awal per April'14 (per Kg)

    Barang Masuk Barang Keluar

    Saldo Akhir per Mei l'14 (per Kg)

    (1) (2) (3) Saldo akhir

    =1+2-3

    1 Pasta Laksa 20 15 12 23

  • 42

    2 Pasta Curry 23 20 12 31

    3 Fish Cake 20 10 7 23

    4 Mie Udon 12 30 15 27

    5 Fanta 15 40 25 30

    4.2 Kendala Yang Dihadapi Oleh PT. Citra Rasa Selaras Mandiri

    1. Pencatatan Barang.

    Untuk memberikan pencatatan yang akurat dibutuhkan suatu

    program komputerisasi yang memupuni, namun di bagian ini,

    perusahaan masih menggunakan cara yang manual

    sehingga proses nya pun cukup memakan waktu yang tidak

    sebentar.

    2. Pemesanan Barang.

    Barang yang datang dari supplier terkadang tidak sesuai

    dengan kualitas standar yang ditetapkan perusahaan,

    misalnya barang cacat dan masa kadaluarsanya sudah

    dekat.

    3. Persediaan Barang.

    masalah ini sering kali terjadi dikarenakan pembatasan dana

    belanja yang dilakukan seringkali mengakibatkan

    kekosongan persediaan barang, yang mengakibatkan

    pendapatan menurun 5%

    4. Kelebihan Barang.

    Ada kelebihan barang yan tidak tertulis dalam surat jalannya.

    5. Pengadaan barang.

    Masalah ini sering terjadi dikarenakan dari pihak pemasok

    nya terkadang lupa melakukan proses pengiriman barang

    yang telah dipesan oleh kepala gudang.

  • 43

    6. Kehilangan barang.

    Rentan terjadi kehilangan barang pada gudang tersebut,

    kurangnya pengamanan terhadap gudang, meskipun harga

    barang yang hilang tersebut tidak telalu tinggi, namun hal ini

    perlu diperhatikan demi terciptanya gudang yang baik.

    4.3 Solusi Terhadap Pemacahan Masalah

    Adapun bebrapa solusi yang akan diharapkan dapat

    memecahkan masalah/kendala yang muncul dalam kegiatan

    administrasi gudang pada PT. Citra Rasa Selaras Mandiri.

    1. Pencatatan Barang.

    Merubah tata cara pemesanan manual menggunakan sistem

    yang dihitung menggunakan jaringan komputer, sehingga

    daftar pesanan pun sesuai dengan stok yang ada di outlet,

    tanpa terjadinya penumpukan barang di outlet maupun kurang

    barang.

    2. Pemesanan Barang

    Apabila dalam hal pemesanan barang tidak sesuai dengan

    yang diminta, pihak administrasi harus menyiapkan form

    pemesanan/purchase order untuk diberitahukan kepada

    pengirim barang dan supplier yang bersangkutan sehingga

    barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau pun rusak

    dapat dikembalikan kembali ke supplier nya, dan dapat

    digantikan lagi dengan yang baru atau yang sesuai dengan

    PO nya.

  • 44

    3. Persediaan Barang.

    Akibat penurunan pendapatan 5%, perusahaan tidak lagi

    membatasi anggaran belanja gudang, namun perusahaan

    memperketat pegawasan terhadap anggaran tersebut dengan

    menunjukan bukti-bukti pembelian yang ada.

    4. Kelebihan Barang

    Solusi yang telah perusahaan lakukan yaitu, staff administrasi

    gudang yang sekaligus melakukan pengecekan barang yang

    masuk memberikan informasi kepada kepala gudang

    mengenai adanya penambahan barang tersebut, bila barang

    tersebut masih sama jenisnya dengan yang dipesan dan

    jumlahnya pun sedikit, (tidak lebih dari 3 pcs) maka barang

    tersebut diterima oleh kepala gudang sebagai barang yang

    masuk ke gudang, lalu kepala gudang meberikan informasi

    kepada supplier bahwa barang yang dikirimkannya mengalami

    kelebihan, dari yang dipesan maka kepala gudang meminta

    PO baru kepada supplier dan disamakan dengan

    penambahan barang tersebut.

    5. Pengadaan Barang.

    Dalam proses pemesanan barang kepada supplier biasanya

    dilakukan empat hari sebelum barang yang tersedia di gudang

    habis, namun pihak supplier terkadang lupa dalam proses

    pengirimannya tersebut, maka pihak kepala gudang

    melakukan follow up kepada supplier satu hari ataupun dua

    hari sebelum barang tersebut dibutuhkan untuk sebelum ada

    permintaan barang tersebut dari outlet.

  • 45

    6. Kehilangan Barang.

    Solusi yang telah dilakukan ialah dengan menutup rapat akses

    pintu yang menuju ke gudang dan mengunci nya setelah

    melakukan kegiatan di gudang, dan kuncinya disimpan

    ditempat yang khusus hanya diketahui oleh bagian gudang.

    Agar selalu ditutup rapat lalu dikunci, dan kunci nya pun hanya

    dipegang oleh bagian gudang saja, jangan

    Solusi yang telah dilakukan dalah hal ini ialah dengan

    memasang kamera cctv di dalam gudang dan memasang

    alarm bila ada yang memaksa masuk ke gudang tersebut

    akan bunyi menandakan ada org yang memaksa masuk ke

    dalam gudang, lalu mengganti kunci pintu yang lama dengan

    kunci yang baru.

  • BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Kegiatan Administrasi Gudang berperan penting dalam

    kelangsungan kegiatan perusahaan, khususnya pada bagian

    gudang, dalam hal pencatatan dengan bagian tersebut sudah

    menjadi kegiatan sehari-hari apabila ada objek yang di

    catatnya, oleh karena itu pencatatan haruslah menggunakan

    cara yang terintegrasi sehingga dalam pemasukan data

    kedalam file yang ada dikomputer bisa secara otomatis

    menambahkan sesuai dengan yang di masukan ke dalam data

    tersebut.

    Pada PT Citra Rasa Selaras Mandiri dalam pencatatan barang

    masuk maupun barang keluar masih menggunakan sistem

    standar namun pencatatan ini bisa dikatakan lebih baik dari

    cara yang sebelumnya, karena cara pencatatannya disertakan

    dalam program yang ada pada komputer. Sebab perubahan

    tersebut bisa berdampak positif pula pada kegiatan yang

    lainnya, seperti pemesanan barang, apabila barang yang

    diminta tidak sesuai perusahaan bisa memperlihatkan PO yang

    ditunjukan kepada supplier dan dimintakan untuk membawa

    kembali barang yang telah ia kirimkan.

    Keamanan pada gudang perlu diperhatikan dan perlu di adakan

    pengawasan terhadap gudang demi terciptanya gudang yang

    baik, dengan memasang kamera CCTV di dalam gudang, bisa

    diketahui kegiatan apa saja yang terjadi dalam gudang

    tersebut, dan juga memasang alarm, bila ada orang yag masuk

    secara paksa aram tersebut akan berbunyi menandakan ada

  • 47

    oknum yang berusaha masuk kedalam gudang tanpa

    sepengetahuan kepala gudang dan perusahaan.

    5.2 Saran

    Berdasarkan kesimpulan yang telah dicantumkan diatas, maka

    saran yang dapat penulis sampaikan ialah sebagai berikut :

    1. Apabila dalam melakukan pencatatan barang harus

    mencatat sesuai form yang telah ditetapkan dan ditulis

    secara teliti, kemudian di input kedalam file yang tersedia

    dalam komputer.

    2. Dengan memasang sistem terintegrasi pada komputer yang

    dapat menampilkan seluruh data, maka pembatasan dana

    tidak perlu dilakukan, karena hanya akan mengakibatkan

    stok barang di gudang menipis, sehingga berdampak

    negatif pula bagi pengiriman barang ke setiap outlet. Selain

    itu pendapatan dari outlet juga akan berkurang karna

    masalah pembatasan tersebut.

    3. Apabila barang yang sudah dipesan belum dikirim pada

    waktunya, maka pihak kepala gudang melakukan follow up

    kembali ke pihak supplier agar segera dikirimkan, dan untuk

    mengantisipasinya, pemesanan dilakukan sebelum stock

    nya menipis.

    4. Sebaiknya perusahaan memasang kamera cctv di dalam

    gudang dan memasang alarm bila ada yang memaksa

    masuk ke gudang tersebut akan bunyi menandakan ada

    org yang memaksa masuk ke dalam gudang, lalu

    mengganti kunci pintu yang lama dengan kunci yang baru.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pedoman Pergudangan.

    Jakarta: 2009

    Daryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo. 2010

    Departemen Pendidikan Nasional Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan,

    Pengelola Administrasi Gudang, Bandar Lampung: 2009

    Nur, Sofian. Manajemen Inventory, Semarang: Pustaka Ilmu. 2009

    Rahmat, H, Dr, Filsafat Administrasi, Bandung : Cahaya Ilmu, 2013

    Warman, John. Manajemen Gudang. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

    2012

    Yunarto, Icun, dan Getty Santika. Manajemen Pergudangan, Jakarta:

    Indra Sakti. 2009

  • BIODATA PENULIS

    Nama : Asep Arief Kurniawan

    Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 27 Oktober 1993

    Jenis Kelamin : Laki-Laki

    Agama : Islam

    Nama Orang Tua

    1. Nama Ayah : Ending Gustiawan

    2. Nama Ibu : Nina Kurniawati

    Alamat : Jalan Bungur Besar, Komplek PJKA Senen

    RT 19. RW 04. No. 15. Jakarta Pusat.

    Riwayat Pendidikan

    1. SD : SD Negeri Cibeuti 01 (2005)

    2. SMP : SMP Terpadu Riyadlululum Waddawah,

    Cibeureum, Kota Tasikmalaya (2008)

    3. SMA : SMAN 8 Kota Tasikmalaya (2011)

    4. Perguruan Tinggi : Politeknik LP3I Jakarta (2014)

    Program Studi : Administrasi Bisnis

    Konsentrasi : Administrasi Perkantoran

    Kampus : Kramat Raya

    Pengalama Kerja

    1. Bekreja di LCC Tebet sebagai Marketing, Mei 2013- Juni 2013

    2. Bekerja di PT Citra Rasa Selaras Mandiri (Killiney Kopitiam Kota

    Kasablanka) Jakarta Sebagai Staff Administrasi Gudang,

    Juli 2013 - Sekarang

  • Lampiran 1

  • Lampiran 2

  • Lampiran 3

  • Lampiran 4

  • Lampiran 5

    COVERPENGESAHAN NASKAH TASURAT KETERANGAN PERUSAHAANKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRANBAB I1.1 Latar Belakang Masalah1.2 Alasan Pemilihan Objek1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan1.3.1 Tujuan Penulisan1.3.2 Manfaat Penulisan

    1.4 Identifikasi Masalah1.5 Batasan Masalah1.6 Metodologi Penulisan 1.7 Sistematika PenulisanBAB IILANDASAN TEORI2.1 Pengertian Kegiatan2.2 Pengertian Administrasi2.2.1 Unsur-unsur Administrasi

    2.3 Penerimaan Barang, Penyimpanan dan Pengiriman Barang2.3.1 Penerimaan Barang2.3.2 Penyimpanan Barang 2.3.3 Pengiriman Barang

    2.4 Manajemen pergudangan 2.4.1 Gudang dan Pergudangan2.4.2 Gudang Penyimpanan

    2.5 Pengertian Gudang2.6 Cara Penggudangan2.7 Operasi-operasi GudangBAB IIIPROFIL PERUSAHAAN3.1 Sejarah Perusahaan3.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.3 Aspek Kegiatan Usaha3.4 Struktur Organisasi Perusahaan 3.5 Deskripsi KerjaBAB IVPEMBAHASAN4.1 Kegiatan Admintrasi Gudang di PT. Citra Rasa Selaras Mandiri4.1.1 Penanganan Penerimaan Barang4.1.2 Pemeliharaan, Penyimpanan Barang4.1.3 Pengeluaran,Pengiriman barang4.1.4 Pelaksanaan (Stock Opname)

    Tabel 4.1 : Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan HargaTabel 4.2 : Laporan Pengeluaran Barang (qty)Tabel 4.3 : Perhitungan Stock Opname4.2 Kendala Yang Dihadapi Oleh PT. Citra Rasa Selaras Mandiri4.3 Solusi Terhadap Pemacahan MasalahBAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan5.2 SaranDAFTAR PUSTAKABIODATA PENULISLampiran 1Lampiran 2Lampiran 3Lampiran 4Lampiran 5