Kegiatan 3, Pengaruh Rangsang Mekanik Dan Suhu

2
Pengaruh Rangsang Mekanik, Suhu Dan Kimia terhadap Kecepatan Aliran Darah 1) Pengaruh Rangsang Mekanik (ijuk/rambut) terhadap Kecepatan Aliran Darah Katak Pada jaringan pembuluh darah di penggantung usus (mesentrium) katak yang diusap dengan menggunakan ijuk, menyebabkan aliran darah pada area penekanan menjadi terhambat atau terhenti untuk sementara. Setelah tekanan ijuk dilepaskan, aliran darah terlihat mengalir lebih cepat dari aliran normalnya. Hal tersebut disebabkan oleh relaksasi miogenik (otot), saat aliran pasokan darah dihambat, sehingga mengalami dilatasi di arteriol. Peningkatan aliran darah karena dilatasi pembuluh darah disebut hiperemia reaktif yang bermanfaat untuk memulihkan komposisi kimiawi lokal ke normal secara cepat. Adanya pengaruh fisik lokal oleh tekanan ijuk, terjadi karena perubahan di dalam jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga aliran darah ke jaringan tersebut berubah terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal atas jari-jari arteriol penting untuk menentukan distribusi curah jantung, sehingga aliran darah sesuai dengan kebutuhan metabolik jaringan. Selain itu, dilatasi pada pembuluh darah terjadi karena naiknya gradien tekanan antara lokasi penyumbatan dengan pembuluh darah yang kekurangan aliran darah yang menyebabkan laju aliran darah bertambah. Terjadi aliran darah yang cepat (+++) pada jaringan pembuluh darah mesentrium yang diberi perlakuan rangsang mekanik. Pengaruh Rangsang Suhu (Dingin) terhadap Kecepatan Aliran Darah Katak Pada jaringan pembuluh darah di mesentrium katak yang ditetesi dengan 5 tetes air es (5˚C), menyebabkan aliran darah pada otot polos dinding pembuluh darah berkontriksi (vasokonstriksi), sehingga jari-jari pembuluh menjadi lebih

description

perbedaan daun monokotil dan dikotil

Transcript of Kegiatan 3, Pengaruh Rangsang Mekanik Dan Suhu

Page 1: Kegiatan 3, Pengaruh Rangsang Mekanik Dan Suhu

Pengaruh Rangsang Mekanik, Suhu Dan Kimia terhadap Kecepatan Aliran Darah

1) Pengaruh Rangsang Mekanik (ijuk/rambut) terhadap Kecepatan Aliran Darah Katak

Pada jaringan pembuluh darah di penggantung usus (mesentrium) katak yang diusap dengan menggunakan ijuk, menyebabkan aliran darah pada area penekanan menjadi terhambat atau terhenti untuk sementara. Setelah tekanan ijuk dilepaskan, aliran darah terlihat mengalir lebih cepat dari aliran normalnya. Hal tersebut disebabkan oleh relaksasi miogenik (otot), saat aliran pasokan darah dihambat, sehingga mengalami dilatasi di arteriol.

Peningkatan aliran darah karena dilatasi pembuluh darah disebut hiperemia reaktif yang bermanfaat untuk memulihkan komposisi kimiawi lokal ke normal secara cepat. Adanya pengaruh fisik lokal oleh tekanan ijuk, terjadi karena perubahan di dalam jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga aliran darah ke jaringan tersebut berubah terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal atas jari-jari arteriol penting untuk menentukan distribusi curah jantung, sehingga aliran darah sesuai dengan kebutuhan metabolik jaringan. Selain itu, dilatasi pada pembuluh darah terjadi karena naiknya gradien tekanan antara lokasi penyumbatan dengan pembuluh darah yang kekurangan aliran darah yang menyebabkan laju aliran darah bertambah. Terjadi aliran darah yang cepat (+++) pada jaringan pembuluh darah mesentrium yang diberi perlakuan rangsang mekanik.

Pengaruh Rangsang Suhu (Dingin) terhadap Kecepatan Aliran Darah Katak

Pada jaringan pembuluh darah di mesentrium katak yang ditetesi dengan 5 tetes air es (5˚C), menyebabkan aliran darah pada otot polos dinding pembuluh darah berkontriksi (vasokonstriksi), sehingga jari-jari pembuluh menjadi lebih kecil. Mengecilnya pembuluh darah meyebabkan resistensi semakin tinggi dan aliran melalui pembuluh bekurang. Vasokonstriksi mengacu pada peningkatan kontraksi otot polos sirkuler di dinding arteriol dan menyebabkan diameter lingkaran pembuluh menjadi lebih kecil, dengan demikian resistensi arteriol meningkat dan terjadilah penurunan aliran darah. (Sherwood, 2001). Tidak terjadi aliran darah (-) pada jaringan pembuluh darah mesentrium yang diteteskan air es.

Kesimpulan

Terjadi aliran darah yang cepat (+++) pada jaringan pembuluh darah mesentrium katak yang diberi perlakuan rangsang mekanik berupa usapan dengan ijuk.

Tidak terjadi aliran darah (-) pada jaringan pembuluh darah mesentrium katak yang diteteskan dengan 5 tetes air es dengan suhu 5˚C.

Daftar PustakaSherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC