kegawatdaruratan_psikiatri__tatalaksana.ppt

31
Kegawatdaruratan Psikiatri & Tatalaksana Ns. I WAYAN DARSANA, S.Kep. Perawat Rumah Kakit Jiwa Provinsi Bali

Transcript of kegawatdaruratan_psikiatri__tatalaksana.ppt

  • Kegawatdaruratan Psikiatri & TatalaksanaNs. I WAYAN DARSANA, S.Kep. Perawat Rumah Kakit Jiwa Provinsi Bali

  • PengertianKedaruratan Psikiatri Kedaruratan psikiatrik Adl: Setiap Gangguan Dalam : Pikiran, Perilaku, Perasaan, - Intervensi Terapeutik Segerakondisi psikiatrik yang membutuhkan intervensi /terapi segera dan intensif agar tidak mengancamkeselamatan jiwa penderita, lingkungan / membuat > parah penyakit yang dideritanyaMeliputi : percobaan bunuh diri, ketergantungan obat, intoksikasi alkohol, depresi akut, adanya delusi, kekerasan, serangan panik, dan perubahan tingkah laku yang cepat dan signifikan

  • EPIDEMIOLOGI

    Di Amerika tiap tahun kasus bunuh diri yang berhasil mencapai 30.000 orang per tahun yang mencoba bunuh diri sekitar 8 10xDi Indonesia belum ada dataLiteratur menunjukkan 95% kasus bunuh diri berkaitan dengan masalah kesehatan jiwa diantaranya 80% Depresi 10% Skizofrenia 5% Dementia/Delirium5% diagnosa ganda yang berkaitan dengan Ketergantungan Alkohol

  • GAWAT DARURAT PSIKIATRIKGaduh gelisah & Tindak kekerasanTentamen Suicidum/percobaan bunuh diriSindrom neuroleptik maligna

  • 1. Percobaan Bunuh Diri /TENTAMEN SUICIDETENTAMEN SUICIDE ( PERC. BUNUH DIRI): Upaya yg dilakukan dgn tujuan menghabisi nyawa sendiriGAGASAN B D: PIKIRAN, IDE utk menghabisi nyawa sendiri PERILAKU B D: Perilaku yg disengaja / tidak , dpt membahayakan nyawa sendiri

  • FAKTOR TERKAIT B.D.1. SEX : 3x lebih sering > : 4x >Lebih mungkin berusaha > 2. Methoda : : Fire Arm Hang Jump Guns : Overdosis poison / drugs(Guns ok UU)3. Usia : medgn bertambahnya usia : > 45 th : > 55 th (yang berhasil)rata2 : usia : 15 44 th

  • Tidak bekerja Bercerai atau ditinggal mati pasangan hidupnya Mempunyai riwayat keluarga yang bermasalahMempunyai penyakit fisik kronisMempunyai gangguan kesehatan jiwaHubungan sosial yang buruk baik terhadap keluarga/lingkungan Cenderung mengisolasi diri

  • PENYAKIT/MASALAH YG MELATARBELAKANGI BDDepresi BeratPenggunaan NAPZASkizofrenia Peny fisik yg mengancam kehidupanGangguan Stres Pasca TraumaHidup seorang diri/kesepianKematian pasangan hidupProblem ekonomi

  • Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menduga adanya resiko bunuh diri Adanya ide bunuh diri/percobaan bunuh diri sebelumnya Adanya kecemasan yang tinggi, depresi yang dalam & kelelahanAdanya ide bunuh diri yang diucapkanKetersediaannya alat atau cara untuk bunuh diriMempersiapkan warisan terutama pada pasien depresi yang agitatifAdanya krisis dalam kehidupan baik fisik maupun mental Adanya riwayat keluarga yang melakukan bunuh diriAdanya kecemasan terhadap keluarga jika terjadi bunuh diri Adanya keputus-asaan yang mendalam

  • Proses Terjadinya Resiko Bunuh diri

    Suicidal ideation/Keinginan BD

    Suicide

    Suicidal attemptUpaya BDSuicidal gesture/Isyarat

    Suicidal threatAncaman BD

    Suicidal intentNiat BD

  • Suicidal ideation/ide atau keinginan BDPada tahap ini merupakan proses contemplasi dari suicide, atau sebuah metode yang digunakan tanpa melakukan aksi/tindakan, bahkan klien pada tahap ini tidak akan mengungkapkan idenya apabila tidak ditekanSuicidal intent/niat bunuh diri Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah melakukan perencanaan yang konkrit untuk melakukan bunuh diri.

  • Suicidal threat/Ancaman BD Pada tahap ini klien mengekspresikan adanya keinginan dan hasrat yang dalam , bahkan ancaman untuk mengakhiri hidupnya . Suicidal gesture/Isyarat BD Pada tahap ini klien menunjukkan perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri yang bertujuan tidak hanya mengancam kehidupannya tetapi sudah pada percobaan untuk melakukan bunuh diri

  • Suicidal attempt/Upaya BD Pada tahap ini perilaku destruktif klien yang mempunyai indikasi individu ingin mati dan tidak mau diselamatkan misalnya minum obat yang mematikan .Suicide/ Bunuh diri Tindakan yang bermaksud membunuh diri sendiri

  • PANDUAN WAWANCARA Pada waktu wawancara, pasien mungkin secara spontan menjelaskan adanya ide bunuh diri. Bila tidak, tanyakanlangsung. Mulailah dengan menanyakanApakah anda pernah merasa ingin menyerah saja?Apakah anda pernah merasa bahwa lebih baik kalau anda matisaja? Tanyakan isi pikiran pasien: Berapa sering pikiran ini muncul?, Apakah pikiran tentang bunuh diri ini meningkat? Selidiki : Apakah pasien bisa mendapatkan alat dan cara untuk melaKukan rencana bunuh dirinya?, Apakah mereka sudah mengambilkah aktif, Misalnyamengumpulkan obat?

  • TatalaksanaPencegahan yang utamaHospitalisasi tergantungDiagnosis Beratnya DepresiKuatnya ide bunuh diriKemampuan pasien dan keluarga mengatasi masalahnyaKeadaan kehidupan pasienTersedianya support sosial bagi pasienAda tidaknya faktor resiko bunuh diri pada saat kejadian

  • Ketika sedang mengevaluasi pasien dengan kecendrunganbunuh diri : jangan tinggalkan mereka sendiri di ruangan. Singkirkan benda-benda yang dapat membahayakan dariruang tersebut. Buatlah penilaian apakah hal itu direncanakan atau dilakukansecara impulsif. Rawat inap jangka panjang diperlukan bagi pasien yang cendrung dan mempunyai kebiasaan melukai diri sendiri serta parasuicides. Parasuicides yaitu mereka yang berulang kali melakukan hal-hal berbahaya tetapi menyangkal adanya ide-ide bunuh diri.

  • 2. GADUH GELISAH & TINDAK KEKERASANDefinisi:GADUH GELISAH: ATAU AGITASI= peningkatan aktivitas mental & motorik sesorg- sukar dikendalikanTINDAK KEKERASAN= agresi fisik thd orang lain- berat (Pembunuhan). Tindak kekerasan thdp diri sendiri+ mutilasi diri- berat (Bunuh diri) Dpt terjadi pd: orang dg latar belakang GG. JIWA atau tdk ada GG.JIWA., manakala org itu mengalami stres berat

  • ETIOLOGIGMO: Delirium, Intoksikasi/putus zat, Tumor otak, dll PSIKOTIK FUNGSIONAL: Skizofrenia paranoid/katatonik, Gg. Afektif berat (depresi/mania), Gg paranoid, Psikotik akut, post partum dllPROBLEM SITUASIONAL: perselisihan keluarga, panik homoseksual dll

  • Tanda-tanda adanya perilaku kekerasan yang mengancam Kata-kata keras/kasar atau ancaman akan kekerasanPerilaku agitatif Membawa benda-benda tajam atau senjataAdanya pikiran dan perilaku paranoidAdanya penyalah gunaan zat/intoksikasi alkoholAdanya halusinasi dengar yang memerintahkan untuk melakukan tindak kekerasanKegelisahan katatonikEpisode ManikEpisode Depresi Agitatif

  • Hal yang perlu diperhatikanAdanya ide-ide kekerasan disertai rencana dan sarana yang tersediaAdanya riwayat kekerasan sebelumnyaAdanya riwayat gangguan impuls termasuk penjudi, pemabuk, penyalahgunaan zat psikoaktif,percobaan bunuh diri ataupun melukai diri sendiri, Psikosis.Adanya masalah dalam kehidupan pribadi yang nyata

  • PANDUAN WAWANCARA Ketahui sebanyak mungkin mengenai pasien sebelum menjumpaiWaspada mengenai ancaman kekerasanPerhatikan posisi diri jika berada di ruang tertutupPastikan ada orang lain pada saat pemeriksaanBersikaplah suportif dan tidak mengancam,Tegas dan berikan batasan yang jelas bahwa kalau perlu pasien dapat diikat (physical restraints). Tentukan batasan itu dengan memberikan pilihan (misalnya pilih obat atau diikat), dan bukan dengan menyuruh pasien secara provokatif: minum tablet ini sekarang

  • Katakan langsung kepada pasien bahwa tindak kekerasan tidak dapat diterimaTenangkan pasien bahwa ia aman di sini. Tunjukkan dan tularkan sikap tenang dan penuh kontrol. Informasikan pasien bahwa pengikatan atau pengurungan mungkin diperlukanSerahkan prosedur pengikatan kepada mereka yang menguasaiPastikan tim selalu siap menahan pasien

  • PENATALAKSANAANLindungi diri anda !! Waspada terhadap tanda-tanda munculnya kekerasanPastikan bahwa terdapat jumlah staf yang cukup untuk mengikat pasien secara aman.Pengikatan pasien hanya dilakukan oleh merekayang telah terlatih. Biasanya setelah pasien diikat diberikan benzodiazepin atau antipsikotik untuk menenangkan pasien.Observasi TTV

  • PENATALAKSANAAN PENGIKATAN FISIK

    Berbicara secara meyakinkan kepada pasien untuk menghentikan perilakunya.Ulangi penjelasan jika tidak menghentikan perilakunya akan dilakukan pengikatan.Tawarkan untuk menggunakan medikasi dari pada dilakukan pengikatan>>>Jangan tawar-menawar dengan pasien.Jangan membiarkan pasien berpikir tentang keraguan kita untuk melakukan pengikatan.Staf yang akan membantu pengikatan harus sudah berada ditempat.Sering terjadi dengan banyaknya staf akan membuat pasien berubah pikiran untuk tidak melawan.

  • Susunan tim (5 6 orang)Empat menahan anggota gerak.Satu mengendalikan kepala.Satu melakukan prosedur pengikatan.Siapkan peralatan dan medikasi.Lakukan pengikatanTiap anggota gerak satu ikatanIkatan pada posisi sedemikian agar tidak mengganggu aliran cairan IV jika diperlukan

  • Posisi kepala lebih tinggi untuk menghindari aspirasiLakukakan pemeriksaan vital sign tiap setiap jamTempatkan pasien pada tempat yang mudah dilihat oleh stafLanjutkan dengan medikasiSetelah pasien dapat dikendalikan dengan medikasi, mulai dengan melepaskan satu ikatanDua ikatan terakhir harus dilakukan bersama-sama (tidak menganjurkan mengikat pasien dengan hanya satu ikatan pada anggota gerakBuat catatan mengapa pasien harus diikat

  • 3. SINDROM NEUROLEPTIK MALIGNAsuatu sindrom toksik yang berhubungandengan penggunaan obat antipsikotik.Gejalanya meliputi : kekakuan otot, distonia (kontraksi otot terus-menerus yg tdk terkontrol, akinesia (kesulitan memulai gerakan) mutisme dan agitasi.

  • FAKTOR RISIKOJenis kelamin : laki-laki dua kali lebih beresiko dibanding perempuan.Faktor predisposisi : dehidrasi, malnutrisi, kelelahan, injeksi intramuskular neuroleptik, cedera kepala, infeksi, intoksikasi alkohol, pengunaan antipsikotik bersama dengan litium

  • PANDUAN WAWANCARA SNM adalah kegawatdaruratan medik sehingga perlu dirawat di ICU.Kesadarannya terganggu, tanyakan perjalanan penyakitnya pada keluarga dan teman-temannyaBiasanya terjadi dalam hari-hari pertama pengguanaan antipsikotik pada saat dosis mulai ditingkatkan, umunya dalam 10 hari pertama pengobatan antipsikotikSNM paling mungkin terjadi pada pasien yang menggunakan antipsikotik potensi tinggi dalam dosis tinggi atau dosis yang meningkat cepat.

  • PENATALAKSANAANPertimbangkan kemungkinan SNM pasien yang mendapat antipsikotik yang mengalami demam serta kekakuan otot.Bila terdapat rigiditas ringan yang tidak berespon terhadap antikolinergik biasa dan bila demamnya tak jelas sebabnyaHentikan pemberian antipsikotik segera.Monitor tanda-tanda vital secara berkala.Lakukan pemeriksaan laboratoriumHidrasi cepat intravena dpt mencegah terjadinya renjatan dan menurunkan kemungkinan terjadinya gagal ginjal.Sindrom ini biasanya berlangsung selama 15 hari.

  • ****