KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

52
Department of Cardiology and Vascular Medicine Faculty of Medicine, University of Indonesia National Cardiovascular Center Harapan Kita Jakarta, Indonesia Surya Dharma, MD, PhD FIHA, FICA, FAPSIC, FESC, FSCAI

Transcript of KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Page 1: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Department of Cardiology and Vascular MedicineFaculty of Medicine, University of Indonesia

National Cardiovascular Center Harapan KitaJakarta, Indonesia

Surya Dharma, MD, PhDFIHA, FICA, FAPSIC, FESC, FSCAI

Page 2: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Cardiac arrest

Page 3: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

DEFINISI Cardiac arrest : Penghentian tiba-tiba

fungsi mekanis kardiovaskular, dapat bersifat reversibel oleh tatalaksana yang tepat namun dapat menyebabkan kematian apabila terlambat ditangani

Penyebab : Ventricular fibrillation (VF), ventricular tachycardia (VT), asystole, bradycardia, pulseless electrical activity (PEA), mechanical factors.

Page 4: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Asystole

Ventricular Tachycardia

Ventricular Fibrillation

Page 5: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt
Page 6: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt
Page 7: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Bradikardia

Page 8: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Definisi

• Bradikardia : denyut jantung kurang dari 60 kali permenit.

• Bradikardia relatif : denyut jantung lebih dari 60 kali permenit tapi masih kurang dari kondisi yang seharusnya

Bradikardia jadi masalah bila simtomatik atau menimbulkan gejala dan tanda akibat denyut jantung yang terlalu lambat, biasanya < 50 menit.

Page 9: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Gejala dan Tanda

• Gejala yang mungkin timbul :1.Pusing, kesadaran menurun2.Lemah, hampir pingsan, pingsan (sinkop)3.Sesak nafas4.Nyeri dada

• Tanda yang dapat terjadi meliputi :1.Hipotensi atau syok2.Akral dingin dengan penurunan produksi

urin3.edema paru

Page 10: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Tatalaksana

• Apabila bradikardia sudah menimbulkan tanda dan gejala, usahakan untuk meningkatkan denyut jantung dengan :

1.Pastikan tidak ada gangguan jalan nafas

2.Berikan oksigen3.Pasang monitor EKG, tekanan darah,

oksimetri4.Pasang jalur intravena

Page 11: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt
Page 12: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

DopaminKatekolamin bekerja pada reseptor α dan

β adrenergik, maka dapat dititrasi pada dosis rendah sebagai inotropik dan meningkatkan denyut jantung, pada dosis yang lebih tinggi (>10 mcg/kgBB/menit) menyebabkan vasokonstriksi baik untuk bradikardia yang diikuti tekanan darah rendah.

Dosis dapat dititrasi mulai dari 2-10 mcg/kg/menit

Page 13: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

EpinefrinKatekolamin bekerja pada reseptor α dan

β adrenergik, maka dapat dititrasi 2-10 mcg/menit sampai denyut jantung meningkat. Hal ini juga meningkatkan vasokonstriksi baik untuk bradikardia yang diikuti dengan tekanan darah yang rendah.

Page 14: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Laki-laki, 50 tahun, nyeri dada 2 jam yang lalu, disertai pusing dan pandangan gelap. TD 80/50 mmHg, HR 56x/menit

Page 15: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Takikardia

Page 16: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

DEFINISI

• Takikardia dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, berdasarkan pemunculan kompleks QRS, denyut jantung dan regularitas.

• Takikardia didefinisikan sebagai aritmia dengan denyut jantung > 100x per menit.

• Takikardia menimbulkan gejala klinis pada kondisi yang ekstrim dan sering kali pada aritmia dengan denyut jantung ≥ 150x per menit.

Page 17: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Klasifikasi Takiaritmia

Takikardia kompleks QRS-sempit (QRS ≤ 0.12), terkait frekuensi

Takikardia kompleks QRS lebar (QRS ≥ 0.12)

• Sinus takikardia• Fibrilasi atrium• Flutter atrium• Re-entri nodus AV• Takikardia dimediasi-jalur

aksesoris• Takikardia atrium

(termasuk bentuk otomatisasi dan reentri)

• Multifocal atrial tachycardia (MAT)

• Junctional tachycardia (jarang pada dewasa)

• Takikardia ventrikular (Ventricular tachycardia [VT]) dan fibrilasi ventrikular (ventricular fibrillation [VF])

• SVT dengan aberan• Takikardia pre-eksitasi

(Wolff-Parkinson-White [WPW] syndrome)

• Irama pacu ventrikel

Page 18: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Supraventricular Tachycardia

Atrial Fibrillation

Atrial Flutter

Page 19: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt
Page 20: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Sindrom Koroner Akut

Page 21: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

DEFINISI

Pengertian SKA merujuk pada sekumpulan keluhan dan tanda klinis yang sesuai dengan iskemia miokardium akut.

Sindrom koroner akut merupakan suatu spektrum dalam perjalanan penderita penyakit jantung koroner (aterosklerosis koroner)

Page 22: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Sindrom koroner akut dapat berupa :1.Angina pektoris tidak stabil, 2.Infark miokard dengan non-ST

elevasi, 3.Infark miokard dengan ST elevasi, 4.Kematian jantung mendadak.

Page 23: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

PATOGENESIS

Page 24: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Beberapa hal yang mendasari patofisiologi SKA adalah :

1. Plak tidak stabilRupturnya plak yang kaya lipid. Adanya

komponen sel inflamasi yang berada di bawah subendotel merupakan titik lemah dan merupakan predisposisi terjadinya ruptur plak

2. Ruptur plakSetelah plak ruptur, sel-sel platelet akan

menutupi atau menempel pada plak yang ruptur, merangsang agregasi platelet, fibrinogen akan menyelimuti platelet dan merangsang pembentukan trombin.

Page 25: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

3. Angina tidak stabilSumbatan trombus yang parsial akan

menimbulkan gejala iskemia lebih lama dan dapat terjadi saat istirahat. Oklusi trombus yang bersifat intermiten dapat menyebabkan nekrosis miokard sehingga menimbulkan NSTEMI

4. MikroemboliMikroemboli dapat berasal dari trombus distal

dan bersarang di dalam mikrovaskular koroner yang menyebabkan troponin jantung meningkat risiko tinggi infark

Page 26: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

5. Oklusi trombusJika trombus menyumbat total

pembuluh darah koroner dalam jangka waktu yang lama, maka akan menyebabkan STEMI.

Page 27: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

DIAGNOSIS

Gejala :1.Lokasi nyeri daerah retrosternal dan

pasien sulit melokalisisr rasa nyeri2.Deskripsi nyeri rasa berat seperti

dihimpit, ditekan atau diremas3.Penjalaran nyeri menjalar ke lengan

kiri, bahu, punggung, leher, rahang bawah4.Lama nyeri nyeri pada SKA > 20 menit5.Gejala sistemik mual, muntah, atau

keringat dingin

Page 28: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

ELEKTROKARDIOGRAM

1. Elevasi segmen ST minimal di dua lead yang berhubungan atau LBBB (Left Bundle Branch Block) baru.

2. Depresi segmen ST atau inversi gelombang T yang dinamis saat pasien mengeluh nyeri dada.

3. EKG non diagnostik baik normal ataupun hanya ada perubahan minimal

Page 29: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt
Page 30: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

LABORATORIUM

Page 31: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

1. Mioglobin protein yang dilepaskan miokardium yang mengalami kerusakan, meningkat pada jam awal terjadinya infark dan mencapai puncak pada jam 1-4 dan tetap tinggi sampai 24 jam.

2. CKMB isoenzim dari creatinin kinase, yang merupakan konsentrasi terbesar miokardium. Meningkat 3 jam setelah infark dan mencapai puncak 12-14 jam. Mulai menghilang 48-72 jam setelah infark.

Page 32: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

3. Troponin mengatur interaksi kerja aktin dan myosin dalam otot jantung dan lebih spesifik dari CKMB. Meningkat pada 3-12 jam setelah onset iskemik. Mencapai puncak pada 12-24 jam dan masih tetap tinggi sampai hari ke 8-21 (Trop T) dan 7-14 (Trop I)

Page 33: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt
Page 34: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

TERAPI INISIAL

Oksigen oksigen diberikan pada semua pasien dengan sesak nafas, tanda gagal jantung, syok, atau saturasi oksigen <94%, diberikan dalam 6 jam pertama terapi

Aspirin direkomendasikan kepada semua pasien SKA kecuali terdapat kontraindikasi dan diberikan 160-325 mg dikunyah. Dosis pemeliharaan 75-100 mg/hari

Page 35: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Nitrogliserin dapat diberikan sublingual sampai 3 kali dengan interval 3-5 menit jika tidak ada kontraindikasi.

Kontraindikasi :1.TD < 90 mmHg atau ≥ 30 mmHg lebih

rendah dari pemeriksaan TD awal,2.Bradikardia < 50x/menit atau takikardia >

100x/menit tanpa adanya gagal jantung, dan adanya infark ventrikel kanan

3.Penggunaan fosfodiesterase (contoh : viagra) < 24 jam

Page 36: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Analgetik morfin diberikan bila pemberian nitrogliserin sublingual atau semprot tidak respons.

Clopidogrel dan antiplatelet lain terutama bermanfaat pada pasien STEMI dan NSTEMI risiko sedang sampai tinggi, dengan dosis pertama 300 mg dan dilanjutkan dosis pemeliharaan 75 mg

Page 37: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

TERAPI REPERFUSI

Terapi fibrinolitik Streptokinase 1,5 juta U dilarutkan dalam 100 cc NaCl 0.9% atau Dextrose 5%, diberikan secara infus selama 30-60 menit.

Fibrinolisis bermanfaat diberikan pada pasien :

1.ST elevasi atau perkiraan LBBB baru2.Infark miokard luas3.Pada usia muda dengan risiko perdarahan

intraserebral yang lebih rendah

Page 38: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

KONTRAINDIKASI

Absolut Relatif Pendarahan intrakranial

kapanpun Stroke iskemik < 3 bulan,

> 3 jam Kecurigaan diseksi aorta Adanya kelainan struktur

vaskular serebral (AVM) Perdarahan internal aktif

atau gangguan sistem pembekuan darah

Cedera kepala tertutup atau cedera wajah dalam 3 bulan terakhir

Tekanan darah tidak terkontrol TD sistolik > 180 mmHg,

diastolik > 110 mmHg Riwayat stroke iskemik > 3

bulan, demensia Trauma atau RJP lama (>10

menit) atau operasi besar < 3 bulan

Perdarahan internal dalam 2-4 minggu

Hamil, ulkus peptikum aktif, sedang menggunakan antikoagulan dengan INR tinggi

Page 39: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) primer terapi terpilih bila dapat dan efektif untuk pasien :

1.Syok kardiogenik2.STEMI usia > 75 thn dan syok

kardiogenik3.Pasien kontraindikasi fibrinolisis

Page 40: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

TERAPI FIBRINOLISIS TERAPI INVASIF (PCI)

Onset < 3 jam Onset > 3 jam

Terapi invasif bukan pilihan atau akan menimbulkan penundaan:-Kontak medik-balloon atau door-balloon > 90 menit- (Door-balloon) minus (door-needle) lebih dari 1 jam

Tersedia ahli PCI-Kontak medik-balloon atau door-balloon < 90 menit- (Door-balloon) minus (door-needle) < 1 jam

Tidak terdapat kontraindikasi fibrinolisis

Kontraindikasi fibrinolisis, termasuk risiko perdarahan dan perdarahan intraserebral

STEMI risiko tinggi (CHF, Killip ≥ 3)

Diagnosis STEMI diragukan

Page 41: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Antikoagulan diberikan pada ACS NSTEMI bersama antiplatelet, baik yang konservatif terapi maupun yang akan dilakukan intervensi koroner.

Enoxaparin atau fondaparinux merupakan pilihan antikoagulan di samping yang UFH (Unfraxionated heparin)

Page 42: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Hipotensi, Syok dan Edema Paru Akut

Page 43: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

DEFINISI

Hipotensi : sistolik dibawah 100 mmHg

Syok : kumpulan gejala akibat perfusi selular tidak mencukupi dan asupan O2 tidak cukup memenuhi kebutuhan metabolik yang dapat disebabkan oleh beberapa hal dengan gambaran klinis yang bervariasi.

Page 44: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Edema paru akut : timbunan cairan di pembuluh darah dan parenkim paru akibat gagal jantung akut

Gagal Jantung Akut : penurunan fungsi jantung yang mendadak dengan atau tanpa didahului kelainan jantung. Kelainan dapat merupakan gangguan fungsi sistolik, fungsi diastolik, gangguan irama, atau ketidakharmonisan preload dan afterload

Page 45: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

TANDA DAN GEJALA SYOK

Peningkatan tahanan vaskular perifer : kulit pucat dan dingin, oliguria

Tonus saraf adrenergik meningkat : takikardia, keringat banyak, cemas, mual, muntah atau diarrhea

Hipoperfusi organ vital berupa iskemi miokard ditandai nyeri dada dan atau sesak nafas, insufisiensi serebral ditandai perubahan status mental

Page 46: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

PENYEBAB SYOK

1. Syok kardiogenik2. Syok hipovolemiaMerupakan penyebab paling sering

dari syok dan hipotensi, bisa karena kekurangan cairan absolut seperti diare, muntah, perdarahan masif atau ekstravasasi misalnya syok dengue.

Page 47: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

Syok kardiogenik, tanda utama berupa :

1.Hipoperfusi 2.Tekanan darah sistolik < 90mmHg atau

mean arterial pressure < 30 mmHg3.Produksi urin < 0.5 mL/kgBB/jam4.Nadi > 60/mnt5.Kongesti organ6.Low output syndrome

Page 48: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

TANDA DAN GEJALA EDEMA PARU AKUT

Tergantung berat ringannya gagal jantung :

1. Gejala sesak terutama saat aktifitas

2. Batuk dengan riak berbuih kemerahan

3. Sesak bila berbaring disertai kardiomegali

4. Iktus bergeser ke lateral5. Bradi-takhiaritmi,6. Suara gallop7. Bising8. Ronkhi basah basal bilateral

paru

9. Wheezing10. Saturasi O2 <90% sebelum

pemberian O211. Foto polos dada tampak

bendungan “batswing” appearance.

Page 49: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

PENYEBAB EDEMA PARU AKUT

Yang terbanyak ialah penyakit arteri koroner, khususnya pada SKA dan hipertensi.

Penyakit jantung lain yang dapat menimbulkan edema paru akut misalnya penyakit katup, kardiomiopati, dll

Page 50: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt
Page 51: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut. Edisi 2013

American Heart Association. 2010 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation. 2010; 122 (3): 729-767

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV.

Page 52: KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR.ppt

TERIMA KASIH