KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1...

217
i KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Rismadiani Kurnia 1401409143 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1...

Page 1: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

i

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PADA MATERI BANGUN DATAR SISWA KELAS III

SD NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Rismadiani Kurnia

1401409143

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Page 2: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-

benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian

atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi

ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Tegal, 2013

Rismadiani Kurnia

Page 3: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian

Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang.

Di : Tegal

Tanggal : 10 Juli 2013

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Yuli Witanto, M.Pd.

19640717 198803 1 002

Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.

19611018 198803 1 002

Mengetahui,

Koordinator PGSD UPP Tegal

Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.

19630923 198703 1 001

Page 4: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A

Match terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar

Siswa Kelas III SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal oleh Rismadiani Kurnia

1401409143, telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP

UNNES pada tanggal 22 Juli 2013.

PANITIA UJIAN

Ketua

Drs. Hardjono, M.Pd.

19510801 197903 1 007

Sekretaris

Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.

19630923 198703 1 001

Penguji Utama

Dra. Noening Andrijati, M.Pd

19680610 199303 2 002

Penguji Anggota 1

Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.

19611018 198803 1 002

Penguji Anggota 2

Drs. Yuli Witanto, M.Pd.

19640717 198803 1 002

Page 5: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”.

(Q.S. Ar-Rahman: 13)

Don’t make mistake of thinking you know me.

(Dastan-Prince of Persia)

Orang-orang bisa tidak adil, tapi Tuhan pasti adil.

(Hyun Gi Jun-Lie to Me)

Persembahan

Untuk Bapak, Ibu, dan adikku yang telah

menyayangi dan selalu mendoakan yang terbaik

bagi peneliti.

Page 6: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

vi

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan

hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match terhadap Hasil

Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar Siswa Kelas III SD Negeri

Randugunting 3 Kota Tegal. Dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan

penyusunan skripsi, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, dukungan, pengarahan,

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan ijin kepada peneliti untuk menuntut ilmu di UNNES.

2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk menuntut ilmu di

UNNES.

3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian.

4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal yang telah

memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

5. Drs. Yuli Witanto, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada peneliti yang bermanfaat

kepada peneliti dalam penyusunan skripsi.

6. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd., dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada peneliti dalam penyusunan

skripsi.

7. Maesari, S.Pd, Kepala SD Negeri Randugunting 3 yang telah memberikan ijin

kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

Page 7: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

vii

8. Abu Su’ud, S.Pd, Kepala SD Negeri Randugunting 1 yang telah memberikan

ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

9. Tri Wiyanti, S. Pd, guru pengampu kelas III SD Negeri Randugunting 3 yang

telah memberikan waktu dan bimbingannya kepada peneliti dalam

melaksanakan penelitian.

10. Siti Arifah, S.Pd, guru pengampu kelas III SD Negeri Randugunting 1 yang

telah memberikan waktu dan bimbingannya kepada peneliti dalam

melaksanakan penelitian.

11. Staf guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Negeri Randugunting 1 dan 3 yang

telah bersedia bekerjasama dalam penelitian ini.

12. Bapak dan Ibu yang telah memberikan segalanya kepada peneliti sehingga

penelitian ini dapat terselesaikan.

13. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungannya.

14. Rekan-rekan mahasiswa PGSD UPP Tegal angkatan 2009.

Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan

pembaca, sehingga dapat dijadikan referensi bagi guru atau insan-insan yang

mempunyai perhatian di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan

anak bangsa.

Tegal, 10 Juli 2013

Peneliti

Page 8: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

viii

ABSTRAK

Kurnia, Rismadiani. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bangun Datar Siswa Kelas III SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs. Yuli Witanto, M.Pd, II. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Make A Match, dan Hasil Belajar.

Matematika merupakan mata pelajaran yang objeknya abstrak, sehingga dalam pembelajarannya diperlukan suatu model pembelajaran yang membuat siswa paham akan konsep yang sedang diajarkan dan lebih berpartisipasi aktif di dalam proses pembelajarannya. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Rumusan masalah penelitian ini yaitu “apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III SD pada materi Bangun Datar antara yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang menerapkan konvensional?”. Tujuan penelitian untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran Matematika.

Populasi dalam penelitian sebanyak 75 siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu propotionate stratified random sampling, dan diperoleh anggota sampel yang representatif sebanyak 63 siswa yang terdiri dari 33 SD Negeri Randugunting 3 yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan 30 siswa SD Negeri Randugunting 1 sebagai kelas kontrol. Data awal penelitian menggunakan nilai UTS siswa kelas III semester 2 dan diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen yaitu sebesar 80,61, sedangkan kelas kontrol sebesar 82,36. Setelah kelompok eksperimen diberikan model kooperatif tipe make a match dan kelompok kontrol diberi model pembelajaran konvensional, kedua kelompok diberikan tes akhir pada materi Bangun Datar dan diperoleh rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen sebesar 81,27, sedangkan kelas kontrol hanya 73,73. Data hasil penghitungan dengan menggunakan rumus independent samples t test melalui program SPSS versi 20, menunjukkan bahwa model kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap peningkatan hasil belajar ditandai dengan nilai hasil thitung > ttabel (2,153 > 2,000) dan 0,035 < 0,05.

Dari hasil penelitian, diharapkan guru dapat menerapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Bagi siswa, sebaiknya lebih menggali pengetahuan dan aktif berkomunikasi dengan temannya. Bagi sekolah, perlu mengambil kebijakan yang mendukung pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan menyediakan fasilitas berupa buku-buku sebagai referensi dan berbagai media pembelajaran yang mendukung pembelajaran.

Page 9: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Judul ................................................................................................................... i

Pernyataan Keaslian Tulisan .............................................................................. ii

Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii

Pengesahan ......................................................................................................... iv

Motto dan Persembahan ..................................................................................... v

Prakata ................................................................................................................ vi

Abstrak ............................................................................................................... viii

Daftar Isi ............................................................................................................ ix

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

Daftar Lampiran .................................................................................................. xiv

Bab

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................... 6

1.4 Perumusan Masalah ..................................................................................... 6

1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 6

1.5.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 7

1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

1.6.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................ 7

1.6.2 Manfaat Praktis ......................................................................................... 7

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ............................................................................................. 8

2.1.1 Hakikat Belajar ......................................................................................... 8

2.1.2 Hakikat Pembelajaran ............................................................................... 9

2.1.3 Hasil Belajar .............................................................................................. 10

Page 10: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

x

2.1.4 Hakikat Matematika Sekolah Dasar .......................................................... 11

2.1.5 Teori Belajar Matematika ......................................................................... 12

2.1.5.1 Teori Belajar Bruner .............................................................................. 12

2.1.5.2 Teori Belajar Dienes .............................................................................. 14

2.1.5.3 Teori Belajar Van Hiele ......................................................................... 16

2.1.6 Materi Geometri di Kelas III Sekolah Dasar ............................................. 19

2.1.6.1 Jenis dan Besar Sudut ............................................................................ 19

2.1.6.2 Sudut sebagai Jarak Putar ....................................................................... 20

2.1.6.3 Sifat-sifat Bangun Datar ......................................................................... 20

2.1.6.3.1 Segitiga ................................................................................................ 20

2.1.6.3.2 Persegi ................................................................................................. 21

2.1.6.3.3 Persegi Panjang ................................................................................... 22

2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ........................................................... 22

2.1.8 Model Pembelajaran .................................................................................. 23

2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 24

2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match ............................ 27

2.1.11 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match 29

2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 30

2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 32

2.4 Hipotesis ....................................................................................................... 34

2.4.1 Hipotesis Operasional ............................................................................... 34

2.4.2 Hipotesis Statistik ..................................................................................... 34

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel .................................................................................... 35

3.1.1 Populasi ..................................................................................................... 35

3.1.2 Sampel ....................................................................................................... 35

3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 36

3.3 Variabel Penelitian ....................................................................................... 37

3.3.1 Variabel Bebas .......................................................................................... 38

3.3.2 Variabel Terikat ........................................................................................ 38

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 38

Page 11: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

xi

3.4.1 Dokumentasi ............................................................................................. 38

3.4.2 Tes .............................................................................................................. 38

3.4.3 Observasi ................................................................................................... 39

3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 39

3.5.1 Lembar Observasi ..................................................................................... 40

3.5.2 Dokumentasi ............................................................................................. 40

3.5.3 RPP ............................................................................................................ 40

3.5.4 Soal-soal Tes ............................................................................................. 41

3.5.4.1 Validitas ................................................................................................. 41

3.5.4.2 Reliabilitas ............................................................................................. 42

3.5.4.3 Indeks Kesukaran Soal ........................................................................... 42

3.5.4.4 Daya Pembeda Butir Soal ...................................................................... 43

3.6 Deskripsi Data .............................................................................................. 45

3.7 Metode Analisis Data ................................................................................... 45

3.7.1 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................ 45

3.7.2 Uji Hipotesis Akhir ................................................................................... 47

3.8 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 48

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data .............................................................................................. 50

4.2 Uji Prasyarat Instrumen ................................................................................ 51

4.2.1 Uji Validitas .............................................................................................. 51

4.2.2 Uji Reliabilitas .......................................................................................... 52

4.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran ...................................................................... 53

4.2.4 Analisis Daya Pembeda Soal .................................................................... 54

4.2.5 Uji Kesamaan Rata-rata ............................................................................ 55

4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................ 57

4.4 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................... 57

4.4.1 Uji Normalitas Data .................................................................................. 58

4.4.2 Uji Homogenitas Data ............................................................................... 59

4.4.3 Pengujian Hipotesis (Uji t) ........................................................................ 60

4.5 Pembahasan .................................................................................................. 61

Page 12: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

xii

5. PENUTUP

5.1 Simpulan ...................................................................................................... 66

5.2 Saran ............................................................................................................. 67

Daftar Lampiran .................................................................................................. 69

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 196

Page 13: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif .................................. 27

3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ........................................................... 43

3.2 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ................................................................. 44

3.3 Prosedur Penelitian Eksperimen ............................................................... 49

4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa .......................................................... 50

4.2 Hasil Uji Reliabilitas Bentuk Soal Uraian ............................................... 53

4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Pilihan Ganda ......................... 54

4.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian ..................................... 54

4.5 Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda .............................................. 54

4.6 Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian .......................................................... 55

4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen .................................. 56

4.8 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol ......................................... 56

4.9 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata .................................................................. 57

4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen .......... 58

4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ................. 58

4.12 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen .......................................... 59

4.13 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ................................................. 59

4.14 Hasil Uji Homogenitas Data ..................................................................... 59

4.15 Hasil Uji t .................................................................................................. 60

Page 14: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Populasi Siswa Kelas Eksperimen ...................................................... 69

2. Daftar Populasi Siswa Kelas Kontrol ............................................................. 70

3. Daftar Sampel Siswa Kelas Eksperimen ........................................................ 71

4. Daftar Sampel Siswa Kelas Kontrol .............................................................. 72

5. Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Kelas Eksperimen ............................ 73

6. Silabus Matematika Kelas III SD ................................................................... 76

7. Silabus Pengembangan Matematika .............................................................. 77

8. Kisi-kisi Soal Uji Coba Matematika .............................................................. 79

9. Proses Validasi .............................................................................................. 82

10. Daftar Nilai UTS Siswa Kelas Eksperimen ................................................. 100

11. Daftar Nilai UTS Siswa Kelas Kontrol ........................................................ 101

12. Input Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Pilihan Ganda ...................... 102

13. Out Put Validitas Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Pilihan Ganda ........... 103

14. Out Put Reliabilitas Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Pilihan Ganda ... 107

15. Input Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Uraian ................................. 108

16. Out Put Validitas Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Uraian .............. 109

17. Out Put Reliabilitas Data Nilai Hasil Uji Coba Soal Bentuk Uraian .......... 110

18. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Pilihan Ganda ............................ 111

19. Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian ........................................ 112

20. Analisis Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda .................................. 113

21. Analisis Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian .............................................. 114

22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1 ..................................... 115

23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2 ..................................... 127

24. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 3 ..................................... 140

25. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 1 ............................................ 152

26. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 2 ............................................ 161

27. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 3 ............................................ 171

28. Soal Tes Akhir ............................................................................................. 181

Page 15: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

xv

29. Daftar Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ................................................... 188

30. Daftar Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol .......................................................... 189

31. Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 190

32. Hasil Uji Homogenitas dan Uji t .................................................................. 191

33. Hasil Penghitungan Manual Uji T Nilai Tes Akhir dengan Pihak Kanan ... 192

34. Dokumentasi ................................................................................................ 194

Page 16: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

 

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan naskah lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor

22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 mengenai standar isi, disebutkan bahwa

pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut,

pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana

tercantum dalam di dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Permendiknas 2006: 1).

Sistem Pendidikan Nasional merupakan integrasi dari komponen-komponen

pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional. Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang mengatur proses pelaksanaan

pendidikan di Indonesia. Hakikat pendidikan berdasarkan Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Ketentuan Umum

Pasal 1 yaitu:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

Page 17: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

2

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Usaha-usaha tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk jalur pendidikan.

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, informal, maupun nonformal.

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur

pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan

yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi. Kegiatan pendidikan jalur formal terdiri atas

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Berdasarkan Bab IV Pasal 6 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional,

setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib

mengikuti pendidikan dasar. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang

melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar

(SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta sekolah

menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang

sederajat. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat 10 mata

pelajaran yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya,

Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Keterampilan, dan Muatan Lokal.

Di dalam naskah lampiran peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2006:

416) ditegaskan bahwa mata pelajaran Matematika merupakan ilmu universal yang

mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan

Page 18: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

3

menciptakan teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan matematika yang kuat

sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai

dari Sekolah Dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis,

analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi

tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola,

dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu

berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Pada proses pembelajarannya, siswa masih kurang bisa menyesuaikan diri

pada kondisi pembelajaran yang cenderung bersifat kaku dan didominasi oleh guru.

Oleh karena itu, seorang guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam membelajarkan

Matematika kepada siswa, misalnya dalam menggunakan permainan atau games dan

media pembejaran. Permainan merupakan sesuatu yang erat hubungannya dengan

dunia anak-anak. Mereka memiliki ketertarikan yang tinggi akan hal tersebut.

Melalui permainan, siswa akan terbawa dalam suasana yang menyenangkan sambil

mempelajari suatu materi. Siswa tidak akan merasa terbebani dalam belajar ketika

pembelajaran yang dirancang guru disesuaikan dengan karakteristik perkembangan

mereka.

Namun pada kenyataannya, pembelajaran di SD pada umumnya masih

menerapkan model pembelajaran konvensional. Bernero (2000) dalam Hillen dan

Leigh (2006: 4) mengungkapkan pendapat mengenai pembelajaran konvensional

melalui pernyataan berikut ini “Traditional teaching in math classrooms has focused

on ‘teacher talks–students listen’. Learning in this manner tends to be very passive

and memory-based, making low cognition demands on learners”. Pendapat Bernero

tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran Matematika yang menggunakan model

Page 19: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

4

konvensional terfokus pada guru yang berbicara dan siswa yang mendengarkan.

Pembelajaran seperti ini cenderung sangat pasif dan bersifat hafalan, serta membuat

rendahnya perkembangan kognisi siswa. Akibatnya, Matematika dianggap sebagai

salah satu mata pelajaran di SD yang sulit, minat siswa rendah, dan capaian hasil

belajar siswa kurang maksimal, termasuk hasil belajar siswa pada materi Bangun

Datar.

Berdasarkan Permendiknas (2006: 417), ruang lingkup mata pelajaran

Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1)

Bilangan; (2) Geometri dan pengukuran; dan (3) Pengolahan data. Pembelajaran

Geometri di kelas III SD bertujuan untuk menanamkan konsep Bangun Datar. Untuk

membantu siswa memahami konsep tersebut, guru membutuhkan media dan model

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan mereka.

Pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas III SD

Negeri Randugunting 3, pada 8 Januari 2013, dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran Geometri, guru masih menggunakan model pembelajaran

konvensional. Hal ini menyebabkan ada beberapa siswa yang nilainya belum

melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan untuk mata

pelajaran Matematika yaitu 68. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi serta karakteristik perkembangan

siswa, sehingga siswa dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan dan

berpartsipasi aktif dalam proses pembelajarannya.

Masalah di atas dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran yang

lebih tepat. Penggunaan model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi dan

karakteristik siswa. Model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka

yang senang bermain salah satunya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make a

match. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe make a match juga sesuai

Page 20: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

5

untuk semua tipe gaya belajar siswa, yaitu tipe belajar visual, auditorial, dan

kinestetik.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match dikembangkan oleh Lorna

Curran (1994). Model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat

pasangan) memiliki keunggulan, yaitu melalui model ini siswa dapat mencari

pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang

menyenangkan (Rusman 2011: 223).

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran

Matematika materi Bangun Datar, dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make a Match terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada

Materi Bangun Datar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Randugunting 3 Kota

Tegal”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dia atas, dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

(1) Pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang berperan

aktif dalam pembelajaran.

(2) Model pembelajaran Matematika di SD masih menggunakan model

pembelajaran konvensional, sehingga menyebabkan siswa bosan.

(3) Penggunaan model pembelajaran konvensional yang tidak dikombinasikan

dengan metode lain yang lebih inovatif, menyebabkan nilai Matematika

siswa tidak maksimal.

Page 21: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

6

(4) Guru kurang kreatif dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik perkembangan siswa dan materi Bangun Datar,

sehingga siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran dan hal ini juga

berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa.

(5) Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match pada pembelajaran matematika materi Bangun Datar.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitimembatasipermasalahan

sebagai berikut:

(1) Variabel yang akan diteliti yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make

a match dan hasil belajar siswa pada materi Bangun Datar.

(2) Peneliti memfokuskan penelitian pada keefektifan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa SD kelas III

pada materi Bangun Datar.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang dapat

diambil yaitu:

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III SD pada materi Bangun

Datar antara yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dan yang menerapkan konvensional?

1.5 Tujuan Penelitian

Di dalam setiap penelitian tentu ada tujuan yang hendak dicapai. Terdapat dua

tujuan di dalam penelitian ini, yaitu tujuan umum dan khusus.

Page 22: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

7

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum diadakannya penelitian ini untuk mengetahui keefektifan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dibandingkan dengan model

pembelajaran konvensional pada pembelajaran Matematika.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan hasil belajar siswa kelas III SD antara yang menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang menerapkan konvensional pada

pembelajaran Matematika materi Bangun Datar.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

1.6.1 Manfaat Teoritis

(1) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Matematika

khususnya pada materi Bangun Datar.

(2) Memberikan informasi bagi guru mengenai pembelajaran kooperatif tipe

make a match.

(3) Membantu sekolah mencapai tujuan pendidikan institusional.

1.6.2 Manfaat Praktis

(1) Meningkatnya hasil belajar siswa kelas III SD khususnya mata pelajaran

Matematika materi Bangun Datar.

(2) Memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran inovatif.

(3) Memotivasi sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang

mengikutsertakan keterlibatan siswa.

Page 23: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

8

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Landasan teori berasal dari dua kata, yaitu kata “landasan” yang berarti dasar

atau tumpuan (KBI 2008: 808) dan “teori” yang berarti (1) pendapat yang didasarkan

pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; (2) penyelidikan

eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika,

metodologi, argumentasi; (3) asas dan hukum umum yg menjadi dasar suatu

kesenian atau ilmu pengetahuan; (4) pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan

sesuatu (KBI 2008: 1501). Teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan yang

membantu peneliti menyusun penelitian yaitu hakikat belajar, hakikat pembelajaran,

hasil belajar, hakikat Matematika sekolah dasar, teori belajar Matematika, materi

Geometri di kelas III sekolah dasar, karakteristik siswa sekolah dasar, model

pembelajaran, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe

make a match, dan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe make a

match.

2.1.1 Hakikat Belajar

Cronbach (t.t) dalam Suprijono (2012: 2) berpendapat bahwa learning is

shown by a change in behavior as a result of experience, yang berarti belajar adalah

perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pendapat lain dikemukakan oleh

Winkel (1989) dalam Kurnia dkk. (2007: 1.3) yang menyatakan bahwa belajar

merupakan suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam

Page 24: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

9

interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan

yang relatif menetap dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Hamalik (2008: 27) mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman.

Jadi, belajar pada hakikatnya merupakan salah satu proses usaha yang

dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif menetap

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi

individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar terjadi

secara sadar, bersifat kontinu, relatif menetap, serta mempunyai tujuan terarah pada

kemajuan yang progresif.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan

mempelajari (Suprijono 2012: 13). Menurut Corey (1986) dalam Ruminiati (2007:

1.14), pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang dikelola

secara disengaja untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu,

sehingga dalam kondisi-kondisi khusus akan menghasilkan respons terhadap situasi

tertentu juga. Nurani (2003) dalam Ruminiati (2007: 1.14) mengemukakan bahwa

konsep pembelajaran merupakan sistem lingkungan yang dapat menciptakan proses

belajar pada diri siswa selaku siswa dan guru sebagai pendidik, dengan didukung

oleh seperangkat kelengkapan, sehingga terjadi pembelajaran. Pendapat lain

dikemukakan oleh Rusman (2011: 144) yang mengemukakan bahwa pembelajaran

pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa, baik

interaksi secara langsung maupun tidak langsung.

Page 25: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

10

Jadi, pembelajaran selalu melibatkan guru dan siswa. Semua kegiatan yang

dilakukan oleh guru semata-mata diarahkan untuk membantu siswa mempelajari

materi tertentu. Peran guru dalam pembelajaran juga diungkapkan oleh Dykstra

dalam pernyataan berikut ini “the role of the teacher is not to steer the learning

process, but rather to create a rich learning environment” (2006: 15). Dykstra

menyatakan bahwa peran guru bukan untuk mengendalikan pembelajaran, lebih jauh

lagi yaitu menciptakan suasana pembelajaran yang baik.

Untuk dapat membantu siswa dengan baik, guru harus merencanakan

pembelajaran secara matang, dan mengetahui latar belakang serta kemampuan dasar

siswa. Latar belakang siswa yang dimaksud di sini yaitu latar belakang ekonomi, asal

sekolah, orang tua, dan keberadaan siswa di kelas. Pembelajaran yang dipersiapkan

secara matang akan memberi dampak positif terhadap hasil belajar siswa.

2.1.3 Hasil Belajar

Menurut Suprijono (2012: 5), hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-

nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Bloom (1956)

dalam Poerwanti dkk. (2008: 1.23) memberikan penjelasan bahwa hasil belajar

mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

(1) Ranah Kognitif

Dalam hubungannya dengan satuan pelajaran, ranah kognitif memegang

tempat utama, terutama dalam tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar,

Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menegah Atas. Jenjang ranah

kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi.

Page 26: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

11

(2) Ranah Afektif

Ranah afektif diartikan sebagai internalisasi sikap yang menunjuk ke arah

pertumbuhan batiniah yang terjadi bila individu menjadi sadar tentang

nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian

dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah lakunya.

Jenjang kemampuan dalam ranah afektif yakni menerima, menjawab,

menilai, dan organisasi.

(3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya

mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Kata operasional untuk

aspek psikomotor harus menunjuk pada aktualisasi kata-kata yang dapat

diamati, yaitu muscular or motor skill, manipulations of materials or objects,

neuromuscular coordination.

2.1.4 Hakikat Matematika Sekolah Dasar

Ibrahim dan Suparni (2012: 35) berpendapat bahwa Matematika merupakan

ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan mempunyai

peran penting dalam memajukan daya pikir manusia. Oleh karena itu, matematika

sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi

kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga matematika perlu

dikenalkan kepada siswa sejak Sekolah Dasar, bahkan Taman Kanak-kanak.

Tujuan mata pelajaran Matematika termaktub dalam Peraturan Menteri nomor

22 tahun 2006 sebagai berikut:

Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien,

Page 27: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

12

dan tepat, dalam pemecahan masalah, 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006, ruang lingkup mata pelajaran

Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek Bilangan, Geometri dan

Pengukuran, serta Pengolahan data. Salah satu aspek Geometri yang diajarkan pada

siswa di kelas III SD yaitu materi Bangun Datar. Sebenarnya, pengenalan berbagai

bentuk bangun datar bukan merupakan topik yang terlalu sulit untuk diajarkan, hanya

saja, selama ini guru sering kali kurang memerhatikan batasan-batasan sejauh mana

materi yang perlu diberikan kepada siswa.

Matematika merupakan ilmu yang cara bernalarnya abstrak, tetapi harus

diberikan kepada siswa SD yang cara berpikirnya masih pada tahap operasi konkret.

Oleh karena itu, guru perlu berhati-hati dalam mengajarkan konsep-konsep

matematika tersebut. Siswa SD belum mampu berpikir abstrak, berpikirnya harus

dikaitkan dengan gambar-gambar ataupun benda-benda konkret yang ada di sekitar

mereka.

2.1.5 Teori Belajar Matematika

2.1.5.1 Teori Belajar Bruner

Berdasarkan teori ini, manusia adalah pemroses, pemikir, dan pencipta

informasi. Menurut Bruner (t.t) dalam Aisyah dkk. (2007: 1.5), belajar matematika

adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang

Page 28: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

13

terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-

konsep dan struktur-struktur matematika itu. Siswa harus dapat menemukan

keteraturan dengan cara mengotak-atik objek. Jadi, siswa haruslah terlibat aktif agar

dapat mengenal konsep dan struktur yang sedang dibicarakan, siswa akan memahami

materi yang harus dikuasainya itu. Bruner memaparkan tiga tahapan penyajian

pengetahuan yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik yang dikenal dengan teori

belajar Bruner.

(1) Tahap Enaktif

Pada tahap ini, siswa belajar sesuatu pengetahuan secara aktif. Siswa

belajar dengan menggunakan benda-benda konkret. Siswa akan

memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan sesuatu.

(2) Tahap Ikonik

Dalam tahap ini, kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran

internal di mana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-

gambar atau grafik yang dilakukan siswa. Rangkaian gambar atau

grafik tersebut berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran

dari objek-objek yang dimanipulasinya.

(3) Tahap Simbolik

Pada tahap ini, pembelajaran direpresentasikan dalam bentuk simbol-

simbol abstrak, yaitu simbol-simbol arbiter yang dipakai berdasarkan

kesepakatan orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik

simbol-simbol verbal, lambang-lambang matematika, maupun lambang-

lambang abstrak yang lain.

Page 29: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

14

Bruner (t.t) dalam Aisyah dkk. (2007: 1.20) memaparkan bahwa terdapat

beberapa langkah dalam penerapan teori belajarnya. Langkah-langkah yang

dimaksud yaitu sebagai berikut:

(1) Sajikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang hendak diajarkan.

Misalnya: guru hendak mengajarkan bentuk bangun datar segiempat.

Untuk contoh, guru memberikan bangun datar persegi dan persegi

panjang, sedangkan segitiga, segilima, dan lingkaran mewakili bangun

yang bukan merupakan contoh dari segiempat.

(2) Bantu siswa untuk melihat adanya hubungan antara konsep-konsep.

Misalnya berikan pertanyaan kepada siswa seperti berikut ini: ”Apakah

nama bentuk ubin yang sering digunakan untuk menutupi lantai rumah?

Berapa cm ukuran ubin-ubin yang dapat digunakan?”.

(3) Berikan satu pertanyaan dan biarkan siswa untuk mencari jawabannya

sendiri. Misalnya: “Jelaskan ciri-ciri bangun ubin tersebut!”.

(4) Ajak dan beri semangat siswa agar mereka berani mengemukakan

pendapatnya. Guru dapat menggunakan pertanyaan yang dapat

memandu siswa untuk berpikir dan mencari jawaban yang benar

sehingga akan tercipta pembelajaran yang efektif.

2.1.5.2 Teori Belajar Dienes

Teori belajar Dienes menekankan pada tahapan permainan. Dienes (1992)

dalam (Aisyah dkk. 2007: 2.8) memaparkan tahap-tahap belajar, yaitu permainan

bebas, menggunakan aturan, kesamaan sifat, representasi, simbolisasi, dan

formalisasi.

Page 30: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

15

(1) Permainan Bebas

Dalam setiap tahap belajar, tahap yang paling awal dari pengembangan

konsep bermula dari permainan bebas. Permainan bebas merupakan

tahap belajar konsep yang aktivitasnya tidak berstruktur dan tidak

diarahkan. Siswa diberi kebebasan untuk mengatur dan memanipulasi

benda benda. Selama permainan, pengetahuan siswa akan muncul.

Dalam tahap ini, siswa mulai membentuk struktur mental dan sikap

dalam mempersiapkan diri untuk memahami konsep yang sedang

dipelajari.

(2) Permainan yang Menggunakan Aturan

Dalam permainan yang menggunakan aturan, siswa sudah mulai meneliti

pola-pola serta keteraturan yang terdapat dalam konsep tertentu. Keteraturan

ini mungkin terdapat dalam konsep tertentu, tetapi tidak terdapat dalam

konsep yang lainnya. Makin banyak bentuk-bentuk berlainan yang

diberikan dalam konsep tertentu, akan semakin jelas konsep yang dipahami

siswa, karena akan memperoleh hal-hal yang bersifat logis dan matematis

dalam konsep yang dipelajari itu. Menurut Dienes, untuk membuat konsep

abstrak, anak didik memerlukan suatu kegiatan untuk mengumpulkan

bermacam-macam pengalaman yang dapat diperoleh dari permainan.

(3) Permainan Kesamaan Sifat

Dalam permainan kesamaan sifat, siswa akan mencari kesamaan sifat

dari objek yang mereka amati. Siswa mulai diarahkan dalam kegiatan

menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti.

Page 31: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

16

(4) Permainan Representasi

Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang

sejenis. Siswa menentukan representasi dari konsep-konsep tertentu

setelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam

situasi-situasi yang dihadapinya.

(5) Permainan dengan Simbolisasi

Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan

kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep

dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan

verbal.

(6) Permainan dengan Formalisasi

Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam

tahap ini, siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan

kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut.

2.1.5.3 Teori Belajar Van Hiele

Van Hiele adalah seorang pengajar matematika yang telah mengadakan

penelitian di lapangan. Penelitian yang dilakukan Van Hiele memunculkan beberapa

kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami

geometri. Van Hiele (1998) dalam Aisyah dkk. (2007: 4.2) menyatakan bahwa

terdapat 5 tahap pemahaman geometri, yaitu pengenalan, analisis, pengurutan,

deduksi, dan keakuratan.

(1) Tahap Pengenalan

Pada tahap pengenalan, siswa hanya mengenal bangun-bangun geometri

seperti bola, kubus, segitiga, persegi, dan bangun-bangun geometri

Page 32: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

17

lainnya. Siswa belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-bangun

geometri yang dikenalnya.

(2) Tahap Analisis

Pada tahap analisis, siswa sudah dapat memahami sifat-sifat dari

bangun-bangun geometri, namun belum mampu mengetahui hubungan

yang terkait antara suatu bangun geometri dan bangun geometri lainnya.

(3) Tahap Pengurutan

Pemahaman siswa terhadap geometri lebih meningkat lagi. Pada tahap

ini siswa sudah mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu

bangun geometri dan bangun geometri lainnya. Pada umumnya, siswa

SD hanya mampu mencapai tahap ini.

(4) Tahap Deduksi

Pada tahap ini, siswa sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil

kesimpulan secara deduktif. Pengambilan kesimpulan secara deduktif

yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus.

(5) Tahap Keakuratan

Siswa sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-

prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Tahapan ini

memerlukan cara berpikir yang kompleks dan rumit. Oleh karena itu,

hanya sedikit sekali siswa yang sampai pada tahap berpikir ini.

Selain memaparkan tahapan pemahaman geometri, Van Hiele (1998) dalam

Aisyah dkk. (2007: 4.10) juga memaparkan fase-fase pada pembelajaran geometri.

Van Hiele mengemukakan pendapatnya bahwa dalam pembelajaran geometri

terdapat 5 fase yang dilalui oleh siswa.

Page 33: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

18

(1) Fase Informasi

Pada awal tingkat ini, guru dan siswa melaksanakan tanya jawab dan

kegiatan mengenai objek-objek yang dipelajari. Tujuan dari kegiatan ini

yaitu: (1) Guru mempelajari pengalaman awal yang dimiliki siswa

tentang topik yang dibahas dan (2) guru mempelajari petunjuk yang

muncul dalam rangka menentukan pembelajaran selanjutnya yang akan

diambil.

(2) Fase Orientasi

Setelah melewati tahap informasi, siswa akan memasuki tahap orientasi.

Pada tahap ini, siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat

yang telah disiapkan guru.

(3) Fase Penjelasan

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siswa menyatakan pandangan

yang muncul mengenai struktur yang diamati. Untuk membantu siswa

menggunakan bahasa yang tepat dan akurat, guru memberi bantuan

secukupnya.

(4) Fase Orientasi Bebas

Pada tahap orienrasi bebas, siswa akan mencoba untuk memperoleh

pengalaman sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan

oleh guru.

(5) Fase Integrasi

Pada fase ini, siswa meninjau kembali dan meringkas apa yang telah

dipelajari. Pada akhir fase ini, siswa mencapai tahap berpikir yang baru.

Siswa siap untuk mengulangi fase-fase belajar pada tahap sebelumnya.

Page 34: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

19

2.1.6 Materi Geometri di Kelas III Sekolah Dasar

Materi Geometri, khususnya materi Bangun Datar merupakan salah satu materi

di kelas III semester 2. Materi Bangun Datar termasuk dalam standar kompetensi

memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana. Alokasi waktu yang

disediakan untuk mengajar materi Bangun Datar yaitu 8 jam pelajaran. Berikut ini

merupakan rangkuman materi Bangun Datar yang menc akup Jenis dan Besar Sudut,

Sudut sebagai Jarak Putar, serta Sifat-sifat Bangun Datar.

2.1.6.1 Jenis dan Besar Sudut

Sudut

C

AB

Kaki sudut

Kaki sudut Titik sudut

Sudut Siku-siku Sudut Tumpul Sudut Lancip

Gambar 2.1 Bagian-bagian Sudut

Gambar 2.2 Jenis-jenis Sudut

Page 35: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

20

2.1.6.2 Sudut sebagai Jarak Putar

2.1.6.3 Sifat-sifat Bangun Datar

2.1.6.3.1 Segitiga

Untuk dapat mengetahui dan menanamkan pemahaman siswa

tentang konsep segitiga, guru dapat menempuh langkah-langkah berikut

ini:

(1) Menyediakan beberapa gambar bangun datar sederhana.

a

b b

b

b b 

Gambar 2.3 Sudut sebagai Jarak Putar

Gambar 2.4 Jenis-jenis Segitiga

Page 36: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

21

(2) Menyuruh siswa untuk menyebutkan benda-benda di sekeliling

mereka yang berbentuk segitiga.

(3) Selanjutnya, menyuruh siswa untuk memilih benda-benda yang

termasuk segitiga di antara bangun datar yang telah disediakan.

(Heruman 2008: 97).

2.1.6.3.2 Persegi

Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun persegi yaitu:

(1) Mempunyai empat sisi yang sama panjang.

(2) Mempunyai empat sudut siku-siku.

Untuk menanamkan pemahaman siswa tentang konsep persegi,

guru dapat menempuh langkah-langkah berikut ini:

(1) Menyediakan kertas berwarna.

(2) Bila kertas tersebut tidak berbentuk persegi, maka guru bersama

dengan siswa melipat kertas secara diagonal, menghimpitkan

sisinya, kemudian mengguntingnya.

(3) Menanyakan kepada siswa mengenai bangun tersebut dan

memberitahu bahwa bangun tersebut bernama persegi.

(4) Memberikan waktu kepada siswa untuk menganalisis bangun persegi

yang dipegangnya.

Gambar 2.5 Persegi

Page 37: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

22

(5) Menyimpulkan ciri-ciri persegi bersama siswa.

(Heruman 2008: 88)

2.1.6.3.3 Persegi Panjang

Sifat-sifat bangun persegi panjang yaitu:

(1) Mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan

sejajar.

(2) Mempunyai empat sudut siku-siku.

Untuk menanamkan pemahaman siswa tentang konsep persegi

panjang, guru dapat menempuh langkah-langkah berikut ini:

(1) Menugasi siswa untuk membawa 2 lembar kertas.

(2) Mengingatkan siswa tentang sifat-sifat persegi sebelum mengajarkan

sifat-sifat persegi panjang.

(3) Menugasi mereka untuk menganalisis kertas yang berbentuk persegi

panjang tersebut.

(Heruman 2008: 92).

2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Masa usia sekolah dasar (6-12 tahun) merupakan tahap perkembangan yang

paling penting dan bahkan sangat fundamental bagi kesuksesan di tahap

Gambar 2.6 Persegi Panjang

Page 38: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

23

perkembangan yang selanjutnya (Sumantri dan Permana 2001: 10). Basset, Jacka,

dan Logan (1983) dalam Sumantri dan Permana (2001: 11) memaparkan beberapa

karakteristik umum yang dimiliki siswa SD, yaitu:

(1) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi serta tertarik dengan dunia sekitar

yang mengelilingi mereka.

(2) Senang bermain dan bergembira riang.

(3) Senang bereksplorasi dan bereksperimen.

(4) Terdorong untuk berprestasi.

(5) Belajar secara efektif ketika puas dengan situasi yang terjadi.

(6) Belajar dengan cara bekerja, mengamati, berinisiatif, dan mengajar

teman-temannya.

2.1.8 Model Pembelajaran

Arends (1997) dalam Suprijono (2012: 46) mengemukakan bahwa model

pembelajaran mengacu kepada pendekatan yang digunakan, termasuk di dalamnya,

tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolalaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan

sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar (Suprijono

2012: 47). Pendapat lain dikemukakan oleh Joyce dan Weil (1980) dalam Rusman

(2011: 133) bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat

digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau

yang lain.

Page 39: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

24

Pengertian model pembelajaran di atas, mengasumsikan bahwa guru terikat

erat dengan model pembelajaran. Melalui model pembelajaran, guru dapat membantu

siswa mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan

ide. Rusman (2011: 136) mengemukakan ciri-ciri model pembelajaran sebagai

berikut:

(1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar para ahli tertentu.

(2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu.

(3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar

di kelas.

(4) Memiliki langkah pembelajaran, prinsip reaksi, sistem sosial, dan

sistem pendukung.

(5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.

(6) Membuat persiapan mengajar dengan model pembelajaran yang

dipilihnya.

2.1.9 Model Pembelajaran Kooperatif

Pada umumnya, masyarakat menilai bahwa pembelajaran kooperatif sama

dengan belajar kelompok. Padahal, pembelajaran kooperatif yang sesungguhnya

bukan sekedar kegiatan pembelajaran yang mengelompokkan siswa ke dalam

kelompok kecil kemudian menyuruh mereka untuk belajar bersama.

Menurut Suprijono (2012: 54), pembelajaran kooperatif merupakan konsep

yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk yang dipimpin

oleh guru atau diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan belajar

kelompok. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran

efektif apabila pembelajaran itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Memudahkan

Page 40: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

25

siswa belajar dan (2) Pengetahuan, nilai, serta keterampilan diakui oleh mereka yang

berkompeten menilai (Suprijono 2012: 58).

Lie (2010:31) menyatakan bahwa terdapat 5 ciri-ciri khusus pembelajaran

kooperatif, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap

muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok.

(1) Saling ketergantungan positif

Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan

masing-masing tugasnya. Kerja sama merupakan kunci dari keberhasilan

pembelajaran kooperatif. Kerja sama akan berhasil jika masing-masing

anggota berkontribusi terhadap pekerjaannya.

(2) Tanggung jawab perseorangan

Sebelum pembelajaran kooperatif diadakan, perlu diadakan persiapan dan

pembagian tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota

kelompok melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjunya

dalam kelompok bisa dilaksanakan.

(3) Tatap muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan

berdiskusi. Kegiatan ini akan memberikan siswa untuk membentuk sinergi

yang menguntungkan semua siswa. Hasil pemikiran beberapa kepala akan

lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala. Lebih jauh lagi, hasil

kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing

anggota. Inti dari sinergi yaitu menghargai perbedaan, memanfaatkan

kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing anggota. Sinergi

Page 41: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

26

sangat dibutuhkan karena pada dasarnya, setiap anggota kelompok

memiliki latar belakang pengalaman, keluarga, sosial, dan ekonomi yang

berbeda antara satu dan lainnya. Sinergi tidak dapat terbentuk dalam waktu

yang singkat. Melalui kegiatan tatap muka ini, siswa akan mengenal satu

sama lain dan belajar untuk menerima kelebihan serta kekurangan teman

saru kelompoknya.

(4) Komunikasi antar anggota

Unsur komunikasi menghendaki agar siswa dibekali dengan berbagai

keterampilan berkomunikasi. Perlu disadari bahwa tidak semua siswa

mempunyai keahlian dalam mendengarkan dan berbicara. Sebelum

memberikan tugas kepada siswa dalam kelompok, guru perlu mengajarkan

cara-cara berkomunikasi. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung

pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan

kemampuan mereka untuk mengungkapkan gagasan. Keterampilan

berkomunikasi dakam kelompok juga membutuhkan proses yang panjang.

(5) Evaluasi proses kelompok

Guru perlu membuat jadwal waktu khusus untuk mengevaluasi proses dan

hasil kerja sama kelompok. Hasil penilaian tersebut dapat dijadikan

sebagai tolok ukur, agar pada kesempatan selanjutnya mereka bisa bekerja

sama dengan lebih efektif.

Selanjutnya, Trianto (2010: 66) menyatakan terdapat enam tahap dalam

pembelajaran kooperatif. Enam tahap pembelajaran kooperatif tersebut disajikan

pada tabel 2.1

Page 42: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

27

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

Fase-1 Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase-2 Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Fase-4 Membimbing kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase-5 Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase-6 Memberikan Penghargaan

Guru mencari cara-cara materi untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat pasangan)

dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Teknik ini mampu menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Keunggulan teknik ini yaitu siswa

mencari pasangan sambil belajar mencari konsep atau topik dalam suasana yang

menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan

gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa (Rusman 2011: 223). Hamruni (2012:

Page 43: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

28

157) mengemukakan beberapa gaya belajar yang dimiliki oleh siswa, yaitu gaya

belajar visual, auditorial, dan kinestetik.

(1) Gaya Belajar Visual

Siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki ciri-ciri berikut: (1)

Rapi dan teratur; (2) Berbicara dengan cepat; (3) Teliti; (4) Lebih

mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar; (5)

Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika

ditulis; dan (6) Lebih suka membaca daripada dibacakan.

(2) Gaya Belajar Auditorial

Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial memiliki ciri-ciri berikut:

(1) Berbicara pada diri sendiri saat bekerja; (2) Menggerakkan bibir

mereka ketika membaca; (3) Pandai bercerita; (4) Pembicara yang

fasih; dan (5) Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang

lebar.

(3) Gaya Belajar Kinestetik

Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memiliki ciri-ciri berikut:

(1) Menanggapi perhatian fisik; (2) Mencari perhatian dengan cara

menyentuh orang; (3) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak sekali

bergerak; (4) Belajar melalui memanipulasi dan praktik; (5) Tidak dapat

duduk dan diam dalam waktu lama; dan (6) Menyukai permainan yang

menyibukkan.

Berdasarkan penjelasan mengenai macam-macam gaya belajar di atas, dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan

gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa, karena dalam prosesnya siswa akan

Page 44: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

29

terlibat dalam permainan menyenangkan yang melibatkan penglihatan, pendengaran,

serta gerak tubuh mereka.

2.1.11 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Hal yang perlu dipersiapkan dalam pembelajaran yang menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut

yaitu kartu pertanyaan dan jawaban. Kartu jawaban merupakan kartu yang berisi

jawaban dari pertanyaan yang ada di kartu pertanyaan. Menurut Suprijono (2012:

94), jika kartu telah disiapkan, maka langkah make a match berikutnya yaitu:

(1) Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama

merupakan kelompok pembawa kartu pertanyaan. Kelompok kedua

merupakan kelompok yang membawa kartu jawaban dan Kelompok

ketiga sebagai kelompok penilai.

(2) Atur posisi perkelompok hingga membuat huruf U untuk ketiga

kelompok tersebut dengan kelompok pertama dan kedua saling

berhadapan.

(3) Guru memberi tanda, misalnya dengan membunyikan peluit atau

tepukan, agar kelompok pertama dan kedua bergerak saling mencari

pasangan jawaban yang cocok.

(4) Berikan waktu pada kelompok pertama dan kedua untuk

mendiskusikan isi dari kartu yang mereka bawa.

(5) Hasil diskusi ditandai oleh terbentuknya pasangan antara anggota

kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kartu jawaban.

Page 45: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

30

(6) Pasangan-pasangan tersebut wajib memberikan pertanyaan dan jawaban

yang dibawanya kepada kelompok penilai.

(7) Penilai menilai jawaban pasangan-pasangan yang terbentuk dari diskusi.

(8) Pelaksanaan make a match dapat diulangi hingga semua siswa dalam

kelas mengalami berada dalam ketiga kelompok di atas dengan

perannya masing-masing.

2.2 Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian relevan tentang penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match, di antaranya yaitu:

(1) Penelitian yang berjudul “Keefektifan Penerapan Model Make A Match

pada Pembelajaran Matematika Kelas V Materi Geometri di Sekolah

Dasar Negeri 1 Purbalingga Kidul Kabupaten Purbalingga” yang

dilakukan oleh Wendi Nugraha pada tahun 2012. Rata-rata persentase

aktivitas belajar siswa yang menerapkan model make a match sebesar

88,45, sedangkan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa yang

menerapkan model konvensional sebesar 75,42. Hal ini membuktikan

aktivitas belajar di kelas yang menerapkan model make a match lebih

baik daripada kelas yang menggunakan model konvensional.

(2) Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Satyawati, mahasiswi jurusan

Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun

2009. Penelitian tersebut berjudul “Upaya Meningkatkan Minat Belajar

Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul dengan Model

Cooperative Learning Tipe Make a Match”. Berdasarkan hasil

Page 46: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

31

observasi, minat belajar matematika siswa setelah siklus I 63,3% dan

setelah siklus II naik menjadi 81,4%. Berdasarkan hasil angket, minat

belajar siswa sebelum tindakan, setelah siklus I dan setelah siklus II

berturut-turut 59,3%, 61,5%, dan 67,8%. Meningkatnya minat belajar

matematika siswa berdampak pada hasil tes prestasi siswa, yang

ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata hasil tes prestasi siswa dari

75,6 pada siklus I menjadi 78,2 pada siklus II. Hal ini membuktikan

bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe make a match

dapat meningkatkan minat belajar Matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Jetis Bantul.

(3) Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Esti Jayanti, mahasiswi jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang pada

tahun 2012. Penelitian tersebut berjudul “Keefektifan Penggunaan

Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match terhadap

Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas

IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal”. Hasil penelitian

menunjukkan rata-rata skor aktivitas belajar siswa kelas ekperimen

pada pertemuan pertama sebesar 79,61 dan pertemuan kedua sebesar

85,27 dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Rata-rata skor aktivitas

belajar siswa kelas kontrol pada pertemuan pertama sebesar 70,65 dan

pertemuan kedua sebesar 74,86 dengan kriteria penilaian sangat tinggi.

Hasil belajar siswa diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar

74,76, sedangkan kelas kontrol sebesar 62,83. Jadi, model pembelajaran

kooperatif tipe make a match terbukti efektif meningkatkan aktivitas

Page 47: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

32

dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Pekiringan 02

Kabupaten Tegal.

Dari beberapa hasil penelitian yang telah disebutkan, terdapat perbedaan dan

persamaan dengan apa yang akan peneliti lakukan. Perbedaannya terletak pada jenis

penelitian yang digunakan yaitu pada mata pelajaran Matematika menggunakan

penelitian tindakan kelas (PTK), sedangkan yang peneliti lakukan yaitu jenis

penelitian eksperimen, serta perbedaan pada materi dan mata pelajarannya yaitu IPS.

Persamaannya terletak pada model pembelajaran yang digunakan yaitu model

pembelajaran kooperatif teknik make a match.

Hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan dapat menjadi rujukan dalam

meneliti apakah model pembelajaran kooperatif tipe make a match efektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran Matematika materi

Bangun Datar SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal.

2.3 Kerangka Berpikir

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh

siswa di sekolah. Isi pelajaran Matematika itu sendiri berupa objek mental yang

bersifat abstrak, sedangkan pada umumnya perkembangan kognitif siswa sekolah

dasar baru mencapai tahap operasional konkret. dalam pembelajaran Geometri, guru

masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Bernero (2000) dalam

Hillen dan Leigh (2006: 4) mengungkapkan pendapat mengenai pembelajaran

konvensional melalui pernyataan “traditional teaching in math classrooms has

focused on ‘teacher talks–students listen’, learning in this manner tends to be very

passive and memory-based, making low cognition demands on learners”. Pendapat

Page 48: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

33

Bernero tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran Matematika yang

menggunakan model konvensional terfokus pada guru yang berbicara dan siswa yang

mendengarkan. Pembelajaran seperti ini cenderung sangat pasif dan bersifat hafalan,

serta membuat rendahnya perkembangan kognisi siswa. Oleh karena itu, guru perlu

menggunakan media atau model pembelajaran yang mempermudah mereka untuk

memahami setiap materi Matematika yang diajarkan di sekolah.

Geometri membahas mengenai logika keruangan atau pemahaman ruang.

Pembelajaran Geometri di kelas III SD bertujuan untuk menanamkan konsep Bangun

Datar. Untuk membantu siswa memahami konsep tersebut, guru membutuhkan

media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka.

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk menyampaikan materi

Geometri. Tentunya, cara yang ditempuh harus sesuai dengan materi serta

perkembangan siswa yang akan menerima materi tersebut. Model pembelajaran

kooperatif merupakan pembelajaran berbasis sosial, di mana siswa dikelompokkan

ke dalam kelompok-kelompok kecil, sedangkan guru bertugas sebagai pemimpin

atau pemberi arahan saja. Model pembelajaran tersebut mampu menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan, karena siswa akan mempelajari suatu konsep

dengan cara bermain mencari pasangannya.

Tentu saja, kegiatan pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan siswa

mengalami perubahan tingkah laku sebagai wujud adanya proses belajar. Untuk

mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa terhadap materi ini,

guru perlu melakukan evaluasi.

Page 49: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

34

2.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian berfungsi memberikan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah atau research questions (Sukardi, 2008: 42).

2.4.1 Hipotesis Operasional

Hipotesis operasional yang diajukan yaitu:

Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III antara yang

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan

yang menerapkan model pembelajaran konvensional.

Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III antara yang

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make match dan yang

menerapkan model pembelajaran konvensional.

2.4.2 Hipotesis Statistik

Ho: µ1 = µ2

Ha: µ1 ≠ µ2 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 50: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

35

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2011: 119), populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas III di SD Negeri Randugunting 1 dan 3

yang berjumlah 75 siswa. Rincian siswa kelas III sebagai berikut:

(1) Kelas III SD Negeri Randugunting 1 sebanyak 36 siswa.

(2) Kelas III SD Negeri Randugunting 3 sebanyak 39 siswa.

Alasan penentuan populasi tersebut yaitu karena kedua sekolah tersebut

memiliki karakteristik sebanding dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Karakteristik sekolah yang dimaksud yaitu: (1) Siswa yang memiliki kondisi dan

karakteristik yang relatif sama, yaitu berasal dari daerah dan tempat tinggal yang

sama, yang berdekatan dengan sekolah; (2) Kondisi guru yang mempunyai

klasifikasi yang sama, yaitu guru dengan kualifikasi S-1; dan (3) Kurikulum dan

materi pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan standar yang berlaku. Di

samping itu, kedua sekolah tersebut juga memiliki tingkat akreditasi yang sama,

yaitu A.

3.1.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011: 120), sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh sebuah populasi. Sukardi (2008: 58) menyatakan

Page 51: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

36

bahwa pemilihan teknik pengambilan sampel dengan probability sampling sangat

dianjurkan, karena prinsip objektivitas antara peneliti dan yang diteliti masih dapat

dijamin. Cara pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu

cara pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono 2011: 82). Berdasarkan

tabel Krecjie dengan α = 5% dan jumlah populasi 75 siswa, diambil sampel sebanyak

63 siswa. Berdasarkan banyak siswa masing-masing kelas, sampel dalam penelitian

ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Sampel tiap kelas = x jumlah sampel

Berdasarkan penghitungan dengan rumus di atas, rincian siswa kelas

eksperimen dan kontrol sebagai berikut:

(1) Kelas eksperimen sebanyak 33 siswa.

(2) Kelas kontrol sebanyak 30 siswa.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi

experimental design. Quasi experimental design merupakan pengembangan dari true

eksperimental design (eksperimen yang betul-betul) yang sulit dilaksanakan. Desain

ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen

(Sugiyono 2011: 116). Bentuk quasi experimental design yang digunakan oleh

peneliti yaitu nonequivalent control group design yang diterapkan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan paradigma sebagai berikut:

Jumlah siswa

Jumlah populasi

Page 52: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

37

Diagram 3.1 Paradigma Nonequivalent Control Group Design

Keterangan:

O1 dan O3 adalah kondisi siswa sebelum diberi perlakuan

O2 adalah kondisi siswa setelah diberi perlakuan

O4 adalah kondisi siswa yang tidak diberi perlakuan

(Sugiyono 2011)

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara

acak. Kelas III SD Negeri Randugunting 3 sebagai kelompok eksperimen (O1) diberi

perlakuan X (pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match) dan kelas III SD Negeri Randugunting 1 (O3) sebagai

kelompok kontrol tidak diberi perlakuan X ( pembelajaran menggunakan model

konvensional). Kelompok O3 (kelompok kontrol) tidak diberi perlakuan (menerapkan

model pembelajaran konvensional). Kedua kelompok diberi tes awal untuk

mengetahui keadaan awal dari kedua kelompok tersebut. Setelah kelompok

eksperimen diberi perlakuan, kemudian kedua kelompok tersebut diberi tes akhir

untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Hasil dari tes akhir pada

kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding bagi dampak perlakuan yang

diberikan pada kelompok eksperimen. Pengaruh rmodel pembelajaran kooperatif tipe

make a match bisa dikaji secara empiris dengan penghitungan (O2 - O1) - (O4 - O3).

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 63), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh

O1 X O2

O3 O4

Page 53: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

38

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam

penelitian ini ada dua, yaitu:

3.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2011: 64). Variabel bebas

pada penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match.

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2011: 64). Variabel terikat pada

penelitian ini yaitu hasil belajar Matematika materi Bangun Datar siswa kelas III SD.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

dokumentasi, tes, dan observasi.

3.4.1 Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan,

foto-foto, film dokumenter, dan data penelitian yang relevan (Riduwan 2012: 77).

Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh nama-nama siswa

dan data kemampuan awal siswa yang didapat melalui daftar nilai Matematika

Ulangan Tengah Semester (UTS) semester genap tahun ajaran 2012/ 2013.

3.4.2 Tes

Dalam penelitian ini, prosedur tes yang digunakan yaitu tes awal dan akhir. Tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar Matematika siswa kelas III SD pada materi

Page 54: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

39

Bangun Datar. Tes awal dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Hasil tes awal

digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk mengetahui kemampuan awal siswa

kelas eksperimen dan kontrol sebelum diberi perlakuan. Tes akhir dilakukan setelah

peneliti memberi perlakuan. Hasil tes akhir digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa setelah diberi perlakuan.

3.4.3 Observasi

Dalam penelitian kuantitatif, observasi lebih sering digunakan sebagai

instrumen pelengkap bagi instrumen lainnya. Observasi akan dilaksanakan ketika

pembelajaran sedang berlangsung. Ada beberapa alat bantu observasi, yaitu: (1) buku

catatan; (2) check list; (3) kamera; dan (4) film (Sukardi 2008: 78). Pengamatan

dalam penelitian ini akan dilakukan oleh guru kelas III SD dengan menggunakan

lembar observasi. Lembar pengamatan tersebut dibuat oleh peneliti. Pengamatan

dilakukan untuk mengamati keefektifan penerapan model pembelajaran make a

match pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar. Selain itu, pengamatan

juga dilakukan untuk mengamati seberapa tepat peneliti dalam menerapkan model

pembelajaran make a match pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur

variabel penelitian. Dalam penelitian ini, variabel yang hendak diukur yaitu hasil

belajar siswa. Hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar dapat mengacu pada

hasil pengajaran secara keseluruhan pada akhir penyelenggaraan atau pada kurun

waktu tertentu (Poerwanti dkk. 2008: 4.7). Beberapa instrumen yang diperlukan

Page 55: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

40

dalam penelitian ini di antaranya yaitu silabus kelas III SD, lembar observasi,

dokumentasi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal-soal tes.

3.5.1 Lembar Observasi

Instrumen yang digunakan dalam observasi yaitu lembar observasi. Pengamat

akan memberikan penilaian sesuai dengan deskriptor yang tersedia. Pengamat akan

memberikan penilaian sesuai dengan deskriptor yang tersedia. Adapun lembar

observasi dan deskriptor pedoman observasi dalam pembelajaran dapat dilihat pada

lampiran 5.

3.5.2 Dokumentasi

Instrumen dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu daftar nama

siswa dan nilai ujian tengah semester (UTS) semester genap yang digunakan sebagai

data kemampuan awal siswa untuk menentukan terpenuhi tidaknya persyaratan

penelitian eksperimen. Di samping itu, peneliti juga mengambil foto dan video untuk

mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.

3.5.3 RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat sebelum melakukan

pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol. RPP dibuat dengan mengembangkan

silabus pada materi Bangun Datar. Alokasi waktu yang disediakan untuk materi ini

yaitu 8 jam pelajaran. Peneliti membuat dua macam RPP yang berbeda. RPP yang

digunakan pada kelas eksperimen merupakan RPP yang menggunakan model

pembelajaran make a match, sedangkan RPP yang digunakan pada kelas kontrol

menggunakan model konvensional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran

22, 23, dan 24 untuk RPP kelas eksperimen pertemuan pertama, kedua, dan ketiga,

Page 56: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

41

sedangkan lampiran 25, 26, dan 27 untuk RPP kelas kontrol pertemuan pertama,

kedua, dan ketiga.

3.5.4 Soal-soal Tes

Pada penelitian ini, instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa berupa soal

tes akhir yang diujikan di akhir kegiatan pembelajaran. Bentuk dari instrumen ini

berupa 20 soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban dan 2 soal uraian.

Sebelum soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar, terlebih dahulu soal

tersebut diujicobakan kepada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal.

Banyak butir soal yang diperlukan dalam penelitian ini sebetulnya hanya 22 butir

soal, namun karena soal harus diujicobakan terlebih dahulu, maka dari satu kisi-kisi

dibuat dua paket soal paralel yang setara baik dalam tingkat kesukaran soal maupun

materinya. Banyak butir soal dengan dibuatnya dua paket soal menjadi 44.Untuk

lebih jelasnya, kisi-kisi dan soal-soal tes dapat dilihat pada lampiran 8. Selanjutnya,

langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian instrumen yaitu sebagai berikut:

3.5.4.1 Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki

validitas yang rendah (Arikunto 2010: 211). Terdapat beberapa validitas instrumen

dalam penelitian ini. Validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu:

(1) Validitas Logis

Validitas logis adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil

penalaran. Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai

Page 57: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

42

kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat

sebelumnya. Proses pengujian validitas logis melibatkan tiga penilai

ahli, yaitu Drs. Yuli Witanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I, Drs.

Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing II dan Siti Arifah,

S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD Negeri Randugunting 1.

(2) Validitas Empirik

Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil

pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas

empirik, apabila sudah teruji dari pengalaman (Arikunto 2010: 66).

Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product

moment. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan pearson

correlation pada program Statistical Product and Service Solution

(SPSS) versi 20.

3.5.4.2 Reliabilitas

Reliabilitas berarti konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian

dikatakan reliabel, ketika tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam

mengukur variabel yang hendak diukur (Sukardi 2008: 127). Pengujian reliabilitas

soal tes bentuk pilihan ganda menggunakan formula KR-21, sedangkan soal tes

bentuk uraian menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Reliabilitas instrumen penelitian

ini dihitung menggunakan program aplikasi SPSS versi 20.

3.5.4.3 Indeks Kesukaran Soal

Menurut Arikunto (2010: 207), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya

Page 58: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

43

suatu soal disebut difficulty index. Untuk menghitung indeks kesukaran soal pilihan

ganda peneliti menggunakan rumus:

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

(Arikunto 2010: 208)

Tabel 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal

No. Indeks Kesukaran Soal Kategori1 0,00 - 0,30 Soal sukar2 0,31 - 0,70 Soal sedang3 0,71 - 1,00 Soal mudah

Arikunto (2010: 225)

Untuk menghitung indeks kesukaran soal uraian peneliti menggunakan rumus:

IF =

Keterangan:

IF = (Item Facility) indeks tingkat kesulitan yang dicari

Sh = Jumlah skor betul kelompok tinggi

Sl = Jumlah skor betul kelompok rendah

N = Jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27,5%)

Skormax = Skor maksimal suatu bentuk soal

Skormin = Skor minimal suatu bentuk soal

(Nurgiyantoro 2001: 147)

Sh + Sl – (2N x Skormin)

2N x (Skormax – Skormin)

Page 59: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

44

3.5.4.4 Daya Pembeda Butir Soal

Arikunto (2010: 211) berpendapat bahwa daya pembeda soal adalah

kemampuan sebuah soal untuk membedakan siswa yang pintar dengan yang bodoh.

Soal yang baik yaitu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa-siswa yang pintar

saja. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks

diskriminasi, disingkat D. Untuk menghitung daya pembeda soal bentuk pilihan

ganda, peneliti menggunakan rumus:

Keterangan:

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto 2010: 213).

Tabel 3.2 Klasifikasi Daya Pembeda Soal

No. Daya Pembeda Soal Kategori 1 0,00 – 0,20 Jelek 2 0,21 – 0,40 Cukup 3 0,41 – 0,70 Baik 4 0,71 – 1,00 Sangat baik

Arikunto (2010: 232)

Page 60: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

45

Jika daya pembeda soal bernilai negatif, berarti soal tersebut tidak baik. Butir

soal yang mempunyai nilai daya pembeda soal negatif sebaiknya tidak dipakai.

Selanjutnya, daya pembeda butir soal uraian dihitung menggunakan rumus:

ID =

Keterangan:

ID = (Item Discrimination) indeks daya pembeda yang dicari

Sh = Jumlah skor betul kelompok tinggi

Sl = Jumlah skor betul kelompok rendah

N = Jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah (27,5%)

Skormax = Skor maksimal suatu bentuk soal

Skormin = Skor minimal suatu bentuk soal

(Nurgiyantoro 2001: 147)

3.6 Deskripsi Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen.

Data yang diamati dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif adalah

data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono 2011: 6).

Data kuantitatif berupa data nilai hasil belajar siswa baik di kelas kontrol maupun di

kelas eksperimen.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini antara lain yaitu uji

prasyarat analisis yang terdiri atas uji normalitas dan homogenitas serta uji hipotesis

Sh - Sl

N (Skormax – Skormin)

Page 61: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

46

akhir. Keterangan lengkap mengenai metode analisis data dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

3.7.1 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

normalitas dan homogenitas.

(1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai tes akhir

memiliki sebaran yang normal atau tidak. Uji normalitas terhadap nilai

tes akhir ini dilakukan menggunakan uji Liliefors pada taraf signifikan

5%. Pengolahan data diolah menggunakan program SPSS versi 20.

Pengolahan data dalam SPSS versi 20 yang menggunakan uji Liliefors

dilakukan dengan cara melihat nilai pada kolom Kolmogorof-Smirnov.

Data dapat dikatakan normal apabila nilai yang ditunjukkan pada kolom

nilai Kolmogorof-Smirnov lebih besar daripada 0,05. Hipotesis yang

diuji yaitu:

Ho = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha = Sampel berasal dari pupolasi yang berdistribusi tidak normal.

(2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

homogen atau tidak. Uji homogenitas yang akan peneliti gunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan uji Levene dengan pengambilan keputusan

dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikan 5%. Uji

homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS

Page 62: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

47

versi 20. Jika signifikansinya lebih besar daripada 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa variansnya sama (homogen), namun jika

signifikansinya kurang dari 0,05, maka variansnya berbeda (tidak

homogen). Hipotesis yang diajukan dalam uji homogenitas penelitian ini

yaitu:

Ho = Varians kedua kelas sampel homogen.

Ha = Varians kedua kelas sampel tidak homogen.

3.7.2 Uji Hipotesis Akhir

Setelah melakukan uji homogenitas, langkah senlajutnya yaitu menguji

hipotesis akhir. Uji hipotesis akhir dilakukan untuk mengetahui simpulan penelitian.

Jika data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

berdistribusi normal, maka uji hipotesisnya menggunakan uji statistik independent

sample t tes. Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai

berikut:

Keterangan: = rata-rata nilai kelompok kontrol

= rata-rata nilai kelompok eksperimen

= simpangan baku kelompok kontrol

= simpangan baku kelompok eksperimen

= varians kelompok kontrol

= varians kelompok eksperimen

= korelasi antara dua kelompok

Page 63: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

48

(Sugiyono 2010: 121)

Jika data yang diperoleh berdistribusi tidak normal, maka analisis akhir

menggunakan uji nonparametris yaitu dengan uji U Mann Whitney. Guna uji ini

untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa

perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel).

Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian menggunakan uji U

Mann Whitney. Harga U yang lebih kecil digunakan untuk pengujian dan

dibandingkan dengan U tabel. Kedua rumus tersebut yaitu sebagai berikut:

Rumus 1 : U1 = n1 n2 + ( )1

11

21 Rnn−

+

Rumus 2 : U2 = n1 n2 + ( )2

22

21 Rnn−

+

Keterangan :

n1 : jumlah sampel 1

n2 : jumlah sampel 2

U1 : jumlah peringkat 1

U2 : jumlah peringkat 2

R1 : jumlah ranking pada sampel n1

R1 : jumlah ranking pada sampel n2

(Sugiyono 2010: 61)

Peneliti menggunakan SPSS versi 20 untuk menguji hipotesis akhir. Ketentuan

yang dijadikan pedoman yaitu jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka

Ho diterima (Priyatno 2010: 35).

Page 64: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

49

3.8 Prosedur Penelitian

Dalam sebuah penelitian selalu dibutuhkan prosedur atau langkah-langkah

tertentu yang disusun secara sistematis supaya penelitian berjalan dengan teratur dan

terstruktur. Prosedur penelitian ini disajikan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Prosedur Penelitian Eksperimen

No. Kriteria Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

1. Tempat Penelitian Sekolah Dasar Negeri Randugunting 3

Sekolah Dasar Negeri Randugunting 1

a. Alamat Jl. Merak no. 15 Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.

Jl. Merpati no. 148 Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.

b. Akreditasi A A 2. Kelas III III

Populasi 39 siswa 36 siswa Sampel 33 siswa 30 siswa

3. Kemampuan Awal Menggunakan uji kesamaan rata-rata.

Menggunakan uji kesamaan rata-rata.

a. Data Nilai UTS Semester Genap tahun ajaran 2012/2013.

Nilai UTS Semester Genap tahun ajaran 2012/2013.

b. Mata Pelajaran Matematika Matematika c. Kelas III III

4. Perlakuan Model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

Model pembelajaran konvensional.

5. Pelaksanaan Pembelajaran a. Pertemuan I

1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu 4) RPP

Selasa 16 April 2013 08.15 – 10.10 Terlampir

Senin 15 April 2013 09.15 – 10.35 Terlampir

b. Pertemuan II 1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu

Senin 22 April 2013 08.15 – 10.10

Rabu 17 April 2013 09.15 – 10.35

Page 65: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

50

No. Kriteria Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

4) RPP Terlampir Terlampir c. Pertemuan III

1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu 4) RPP

Selasa 23 April 2013 08.15 – 10.10 Terlampir

Kamis 18 April 2013 09.15 – 10.35 Terlampir

d. Pertemuan IV (Tes Akhir) 1) Hari 2) Tanggal 3) Waktu

Selasa 30 April 2013 07.00 – 08. 10

Selasa 30 April 2013 09. 15 – 10. 35

Page 66: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

51

Page 67: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

52

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Data dalam penelitian yaitu hasil belajar Matematika materi Bangun Datar

siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 Kota Tegal. Deskripsi data hasil

belajar tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh data hasil pengukuran hasil belajar

Matematika siswa kelompok eksperimen dan kontrol setelah dilakukan

pembelajaran. Banyak siswa kelompok eksperimen yaitu 33 siswa dan kontrol 30

siswa. Dari hasil pengukuran hasil belajar Matematika siswa yang dilakukan dengan

cara pengisian soal tes akhir Matematika, diperoleh rata-rata nilai pada siswa

kelompok eksperimen sebesar 81,27, median sebesar 84, nilai tertinggi sebesar 100,

nilai terendah sebesar 44, dan standar deviasi sebesar 14,316, sedangkan rata-rata

nilai pada siswa kelompok kontrol sebesar 73,73, median sebesar 72, nilai tertinggi

sebesar 100, nilai terendah sebesar 44, dan standar deviasi sebesar 13,38.

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N Valid 33 30

Mean 81.27 73.73

Median 84.00 72.00

Std. Deviation 14.316 13.380

Minimum 44 44

Maximum 100 100

Page 68: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

53

4.2 Uji Prasyarat Instrumen

Instrumen soal yang akan diujikan kepada siswa terlebih dahulu diuji

validitas, reliabilitas, dan kesamaan rata-rata untuk mengetahui apakah soal tersebut

layak untuk diujikan kepada siswa. Berikut ini merupakan beberapa uji prasyarat

instrumen, antara lain:

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas instrumen uji coba pada penelitian ini menggunakan pearson

correlation pada program SPSS versi 20. Dalam penelitian ini, peneliti membuat 22

soal dan diparalelkan menjadi 44 butir soal untuk diujicobakan kepada siswa kelas

III SD Negeri Randugunting 3. Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir soal

tersebut telah dinilai validitas isinya oleh tiga orang penilai ahli, yaitu Drs. Yuli

Witanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I, Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai

dosen pembimbing II dan Siti Arifah, S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD

Negeri Randugunting 1.

Setelah soal dinilai dan dinyatakan layak untuk diujicobakan, selanjutnya

dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas III SD Negeri Randugunting 3 pada

tanggal 12 April 2013. Hasil uji coba selanjutnya dianalisis validitasnya dengan

menggunakan program SPSS versi 20.

Dari 44 butir soal, diperoleh 27 butir soal yang valid dan 17 butir soal yang

tidak valid. Butir soal bentuk pilihan ganda yang valid yaitu nomor 1, 5, 6, 7, 9, 11,

12, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, dan 40. Semua butir soal

bentuk uraian sebanyak 4 butir dinyatakan valid. Butir soal bentuk pilihan ganda

Page 69: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

54

yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu butir soal nomor 1, 22, 23,

24, 5, 6, 7, 28, 9, 30, 31, 12, 33, 34, 35, 16, 17, 38, 39, dan 40. Butir soal bentuk

uraian yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu butir soal nomor 41

dan 44. Berdasarkan penghitungan tersebut, semua indikator soal sudah terwakili.

Hasil out put pengujian validitas soal bentuk pilihan ganda ada pada lampiran 13 dan

soal bentuk uraian pada lampiran 16.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Berdasarkan penghitungan validitas tersebut, diperoleh item yang valid

sebanyak 27 butir soal. Butir soal tersebut yaitu 1, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 16, 17, 20, 22,

23, 24, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43 dan 44. Dari item yang valid

tersebut kemudian dihitung reliabilitasnya. Berikut merupakan keseluruhan hasil

penghitungan reliabilitas soal bentuk pilihan ganda yang dianalisa menggunakan

formula Kuder dan Richardson (KR-21)1:

Keterangan:

= reliabilitas instrumen

k = banyak butir soal

m = skor rata-rata

= varians total

Diketahui:

k= 20, M= 15,08, V1= 15,79

Page 70: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

55

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-

21), diperoleh data perbandingan rhitung sebesar 0,8043 lebih besar dari rtabel sebesar

0,325. Dengan demikian, dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung>rtabel, maka

semua butir soal yang valid dan akan digunakan dinyatakan sudah reliabel.

Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal bentuk uraian, peneliti

menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS versi 20. Reliabilitas soal bentuk uraian

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Bentuk Soal Uraian

Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010: 98), reliabilitas kurang dari 0,6

adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal bentuk uraian di atas, diperoleh nilai

cronbach’s alpha sebesar 0,641. Apabila mengacu pada pendapat Sekaran, instrumen

soal sudah terbukti reliabel.

4.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar

(Arikunto 2010: 207). Untuk mengetahui tingkat kesukaran, dilakukan penghitungan

dengan membandingan banyaknya peserta tes yang menjawab benar pada setiap butir

soal dibandingkan dengan banyaknya peserta tes. Berdasarkan hasil penghitungan

Cronbach's

Alpha

N of Items

,641 2

Page 71: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

56

manual, diperoleh data indeks tingkat kesukaran soal bentuk pilihan ganda yang

disajikan pada tabel 4.3 dan soal bentuk uraian pada tabel 4.4:

Tabel 4.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Pilihan Ganda

No.

Soal P Kriteria

No.

Soal P Kriteria

No.

Soal P Kriteria

No.

Soal P Kriteria

1 0, 41 Sedang 11 0, 49 Sedang 21 0, 95 Mudah 31 0, 54 Sedang

2 0, 86 Mudah 12 0, 89 Mudah 22 0, 81 Mudah 32 0, 95 Mudah

3 1, 00 Mudah 13 1, 00 Mudah 23 0, 92 Mudah 33 0, 92 Mudah

4 1, 00 Mudah 14 0, 86 Mudah 24 0, 89 Mudah 34 0, 89 Mudah

5 0, 92 Mudah 15 0, 86 Mudah 25 0, 92 Mudah 35 0, 62 Sedang

6 0, 76 Mudah 16 0, 78 Mudah 26 0, 95 Mudah 36 0, 95 Mudah

7 0, 65 Sedang 17 0, 78 Mudah 27 0, 70 Mudah 37 0, 81 Mudah

8 0, 81 Mudah 18 0, 81 Mudah 28 0, 43 Sedang 38 0, 81 Mudah

9 0, 68 Sedang 19 0, 97 Mudah 29 0, 95 Mudah 39 0, 89 Mudah

10 0, 81 Mudah 20 0, 78 Mudah 30 0, 68 Sedang 40 0, 81 Mudah

Tabel 4.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian

No. Soal P Kriteria 1 0, 60 Diterima 2 0, 31 Diterima 3 0, 70 Diterima 4 0, 39 Diterima

4.2.4 Analisis Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan siswa

yang pintar dengan yang bodoh. Soal yang baik yaitu soal yang dapat dijawab benar

oleh siswa-siswa yang pintar saja (Arikunto 2010: 211). Berdasarkan hasil

penghitungan manual, diperoleh data indeks daya pembeda soal bentuk pilihan ganda

yang disajikan pada tabel 4.5 dan soal bentuk uraian pada tabel 4.6:

Page 72: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

57

Tabel 4.5 Daya Pembeda Soal Bentuk Pilihan Ganda

No.

Soal D Kriteria

No.

Soal D Kriteria

No.

Soal D Kriteria

No.

Soal D Kriteria

1 0, 40 Cukup 11 0, 8 Sangat

Baik 21 0, 1 Jelek 31 0, 6 Baik

2 0, 0 Jelek 12 0, 3 Cukup 22 0, 5 Baik 32 0, 0 Jelek

3 0, 0 Jelek 13 0, 0 Jelek 23 0, 3 Cukup 33 0, 3 Cukup

4 0, 0 Jelek 14 0, 2 Jelek 24 0, 3 Cukup 34 0, 4 Cukup

5 0, 3 Cukup 15 0, 2 Jelek 25 0, 1 Jelek 35 0, 8 Sangat

Baik

6 0, 4 Cukup 16 0, 4 Cukup 26 0, 0 Jelek 36 0, 0 Jelek

7 0, 7 Baik 17 0, 5 Baik 27 0, 4 Cukup 37 0, 4 Cukup

8 0, 4 Cukup 18 0, 2 Jelek 28 0, 5 Baik 38 0, 5 Baik

9 0, 7 Baik 19 0, 0 Jelek 29 0, 0 Jelek 39 0, 4 Cukup

10 0, 0 Jelek 20 0, 3 Cukup 30 0, 6 Baik 40 0, 3 Cukup

Tabel 4.6 Daya Pembeda Soal Bentuk Uraian

No. Soal D Kriteria 1 0, 50 Diterima 2 0, 58 Diterima 3 0, 45 Diterima 4 0, 68 Diterima

4.2.5 Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan

siswa pada dua kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian. Apabila rata-

rata nilai kedua kelas tidak berbeda jauh, maka penelitian dapat dilakukan. Uji

kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai UTS Matematika pada semester genap

tahun ajaran 2012/2013 siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 Kota Tegal.

Data nilai UTS Matematika pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada kelas

eksperimen yang disajikan pada tabel 4.7 dan kelas kontrol pada tabel 4.8:

Page 73: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

58

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

No. Kelas Interval Frekuensi1 58 – 63 52 64 – 69 13 70 – 75 54 76 – 81 85 82 – 87 66 88 – 93 67 94 – 100 8

Jumlah 39

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol

No. Kelas Interval Frekuensi1 65 – 69 52 70 – 74 43 75 – 79 54 80 – 84 105 85 – 89 26 90 – 94 247 95 – 100 6

Jumlah 36

Rata-rata nilai UTS kelas eksperimen dan kontrol digunakan untuk menguji

kesamaan rata-rata. Rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 81,07, sedangkan kelas

kontrol sebesar 82,36. Dari rata-rata nilai tersebut, terlihat bahwa perbedaan rata-rata

nilai kelas eksperimen dan kontrol tidak begitu jauh sehingga secara empiris dapat

dianggap relatif sama.

Bentuk tabel distribusi frekuensi data nilai UTS di atas yaitu tabel distribusi

frekuensi bergolong, karena memuat data bergolong/berkelompok. Interval kelas

Page 74: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

59

yang ada dalam tabel distribusi frekuensi bergolong di atas disusun dengan

menggunakan aturan rumus sturges.

Selanjutnya, uji kesamaan rata-rata dilakukan secara statistik menggunakan

uji one sample test yang diolah dengan SPSS versi 20. Hasil uji kesamaan rata-rata

secara statistik disajikan pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata

Test Value = 80.61 t Df Sig. (2-tailed) Mean

Difference 95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

VAR00001 1,052 35 ,300 1,751 -1,63 5,13

Berdasarkan hasil uji kesamaan rata-rata secara statistik di atas, diperoleh

nilai 0,300 pada kolom sig. (2-tailed). Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol, sehingga penelitian eksperimen dapat

dilaksanakan.

4.3 Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan pada hari Senin tanggal 15 April, Rabu tanggal 17 April

dan Kamis 18 April 2013 di kelas III SD Negeri Randugunting 1 sebagai kelas

kontrol dan hari Selasa tanggal 16 April, Senin tanggal 22 April dan Selasa 23 April

2013 di kelas III SD Negeri Randugunting 3 sebagai kelas eksperimen. Sebelum

penelitian dilaksanakan, peneliti telah mempersiapkan instrumen yang digunakan

dalam penelitian, seperti kisi-kisi soal, soal, lembar observasi, dan lembar kerja siswa

yang sudah dimuat di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berikut ini

data nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen yang yang disajikan pada tabel 4.10

dan kelas kontrol pada tabel 4.11:

Page 75: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

60

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

No. Kelas Interval Frekuensi1 40 – 59 12 50 – 59 23 60 – 69 44 70 – 79 55 80 – 89 116 90 – 100 10

Jumlah 33

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

No. Kelas Interval Frekuensi

1 40 – 49 1

2 50 – 59 2

3 60 – 69 10

4 70 – 79 6

5 80 – 89 6

6 90 – 100 5

Jumlah 30 4.4 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dilakukan untuk menentukan langkah-langkah

berikutnya dalam menganalisis data khususnya untuk menentukan rumus yang

digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas

dan homogenitas data. Data yang akan diuji yaitu data nilai hasil belajar Matematika

siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun Datar.

4.4.1 Uji Normalitas Data

Data yang akan diuji yaitu data nilai tes akhir siswa kelas III SD Negeri

Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun Datar. Uji normalitas data menggunakan

Page 76: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

61

liliefors pada program SPSS versi 20. Data hasil uji normalitas data pada kelas

ekperimen disajikan pada tabel 4.12 dan kelas kontrol pada tabel 4.13:

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol

Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi (sig.) pada kolom Kolmogorov-

Smirnov lebih dari 0,05. Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi data

kelas eksperimen sebesar 0,200 dan data kelas kontrol sebesar 0,57. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa data nilai hasil belajar kedua kelas tersebut berdistribusi normal

(Priyatno 2010: 73).

4.4.2 Uji Homogenitas Data

Penghitungan homogenitas data dilakukan apabila data berdistribusi normal.

Jika data berdistribusi tidak normal, maka tidak perlu menguji homogenitas data.

Penghitungan homogenitas data dilakukan dengan menggunakan progran SPSS versi

20, yaitu dengan Lavene’s test karena data berdistribusi normal dan untuk menguji

varians dari beberapa populasi. Jika nilai signifikansi uji F ≥ 0,05, maka data dapat

dinyatakan homogen, namun jika nilai signifikansi uji F < 0,05, maka data tidak

homogen (Priyatno 2010: 32).

Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Data

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

NILAI ,121 33 ,200* ,925 33 ,025

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

NILAI ,157 30 ,057 ,958 30 ,269

Levene's Test for Equality of Variances

F Sig.

NILAI Equal variances assumed ,116 ,734Equal variances not assumed

Page 77: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

62

Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi uji

F sebesar 0,734, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.

4.4.3 Pengujian Hipotesis (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui simpulan penelitian. Pada uji t ini, ada

beberapa ketentuan yang dijadikan pedoman, yaitu jika thitung < ttabel atau nilai

signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikansi ≤

0,05, maka Ho ditolak (Priyatno 2010: 35). Dengan dk = n – 2 = (63 - 2) = 61 dan

taraf kesalahan 5% untuk uji dua pihak, diketahui harga ttabel = 2,000 (Priyatno 2010:

112). Penghitungan uji t melalui SPSS versi 20 menggunakan independent samples t

test. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.15 Hasil Uji t

t-test for Equality of Means

T Df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

N I LA I

Equal variances assumed 2,153 61 ,035 7,539 3,501 ,538 14,540

Equal variances not assumed 2,160 60,948 ,035 7,539 3,490 ,561 14,518

Berdasarkan kolom equal variances assumed di atas, dapat diketahui bahwa

nilai thitung = 2,153 dan signifikansinya sebesar 0,35. Dari hasil penghitungan tersebut

dapat diketahui bahwa 2,153 > 2,000 atau thitung > ttabel dan 0,035 < 0,05 atau nilai

signifikansi < 0,05. Berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk pengujian hipotesis

yang telah peneliti paparkan di atas, maka Ho ditolak. Jadi, simpulan dari penelitian

ini yaitu ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa pada kelas yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang tidak.

Jika dikaji secara empiris, maka penghitungan yang berlaku untuk pengujian

hipotesis berdasarkan desain penelitian yang dipakai yaitu (O2 - O1) - (O4 - O3).

Page 78: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

63

Berdasarkan penghitungan tersebut, diperoleh data bahwa nilai hasil belajar kelas

eksperimen dengan kontrol terpaut 5,13. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran

kooperatif tipe make a match efektif pada mata pelajaran Matematika materi Bangun

Datar siswa kelas III SD Negeri Randugunting 3 kota Tegal.

4.5 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Matematika. Pembelajaran pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match. Langkah pertama yang ditempuh sebelum melakukan

penelitian eksperimen yaitu menganalisis data nilai UTS semester genap tahun ajaran

2012/ 2013. Nilai tersebut diuji kesamaan rata-ratanya. Jika rata-ratanya tidak terpaut

jauh, maka penelitian eksperimen dapat dilakukan. Rata-rata nilai UTS kelas

eksperimen 81,07, sedangkan kelas kontrol 82,36. Berdasarkan data tersebut,

penelitian eksperimen dapat dilakukan.

Dalam penelitian ini, variabel yang hendak diukur yaitu hasil belajar siswa.

Hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar dapat mengacu pada hasil

pengajaran secara keseluruhan pada akhir penyelenggaraan atau pada kurun waktu

tertentu (Poerwanti dkk. 2008: 4.7). Untuk mendapatkan instrumen yang baik,

diperlukan uji instrumen. Soal-soal yang dibuat berupa soal pilihan ganda sebanyak

40 butir yang masing-masing memiliki empat alternatif jawaban dan 4 soal uraian.

Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir soal tersebut telah dinilai validitas isinya

oleh tiga orang penilai ahli, yaitu Drs. Yuli Witanto, M.Pd sebagai dosen

pembimbing I, Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing II dan Siti

Arifah, S.Pd sebagai guru Matematika kelas III SD Negeri Randugunting 1. Setelah

soal-soal tersebut dinyatakan layak untuk diujicobakan, selanjutnya dilakukan uji

Page 79: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

64

coba soal kepada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 3 pada tanggal 12 April

2013.

Data hasil uji coba kemudian diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,

dan daya pembeda soalnya. Untuk menguji validitas soal, peneliti menggunakan

program SPSS ver*si 20 dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari

Karl Pearson. Pengambilan keputusan uji validitas dilakukan menggunakan batasan

rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan harga rtabel dengan

jumlah n = 37, yaitu sebesar 0,325 (Priyatno 2010: 115). Artinya, apabila r hitung >

0,325, maka butir soal tersebut valid, sedangkan apabila harga r hitung < 0,325, maka

butir soal tersebut tidak valid (Priyatno 2010: 91). Dari penghitungan, diperoleh 23

butir soal bentuk pilihan ganda yang valid dan 17 butir soal yang tidak valid. Semua

soal bentuk uraian sebanyak 4 butir dinyatakan valid.

Langkah berikutnya yaitu uji reliabilitas. Soal yang diuji reliabilitasnya yaitu

soal-soal yang valid dan akan digunakan. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap

butir soal, peneliti menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS versi 20. Dari hasil

penghitungan, diperoleh data bahwa semua butir soal yang diujikan reliabel. Dari

hasil uji validitas dan reliabilitas, instrumen dapat dinyatakan seluruh soal sebanyak

27 butir dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Setelah uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya yaitu analisis tingkat

kesukaran dan daya pembeda soal. Berdasarkan hasil penghitungan manual, soal-soal

tes bentuk pilihan ganda memilki kriteria soal sedang dan mudah, sedangkan semua

soal bentuk uraian memiliki kriteria dapat diterima. Analisis daya pembeda soal yaitu

kemampuan sebuah soal untuk membedakan siswa yang pintar dengan yang bodoh.

Berdasarkan hasil penghitungan manual, 25 butir soal bentuk pilihan ganda memiliki

kriteria cukup, baik, dan sangat baik. Tetapi, terdapat 15 butir soal bentuk pilihan

Page 80: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

65

ganda yang memiliki kriteria jelek, sehingga tidak dapat digunakan. Semua soal

bentuk uraian memiliki kriteria dapat diterima.

Setelah semua instrumen diuji dan dinyatakan memenuhi syarat, penelitian

dapat dilaksanakan. Peneliti menentukan kelas eksperimen dan kontrol secara acak,

begitu juga saat menentukan sampel. Peneliti menetapkan kelas III SD Negeri

Randugunting 3 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Randugunting 1 sebagai

kelas kontrol. Berdasarkan tabel Krecjie, jumlah sampel yang digunakan jika

populasi sebanyak 75, yaitu 63. Sampel pada kelas eksperimen sebanyak 33 siswa

dan pada kelas kontrol sebanyak 30 siswa.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi

experimental design. Bentuk quasi experimental design yang digunakan yaitu

nonequivalent control group design. Hasil belajar kedua kelompok tersebut akan

dianalisis untuk mendapatkan simpulan penelitian.

Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran

konvensional. Selama penelitian berlangsung, siswa dari kelompok eksperimen yang

diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match cenderung lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran daripada

siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Tahapan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match di

kelas eksperimen yaitu dimulai dengan pembentukan kelompok besar, pembagian

kartu, diskusi pasangan, dan pengoreksian jawaban.

Dalam memulai pembelajaran, guru menyampaikan salam pembuka, do’a,

presensi, menyiapkan alat dan media pembelajaran, dan apersepsi. Pada tahap

eksplorasi, guru menjelaskan materi Bangun Datar menggunakan media yang relevan

kepada siswa sesuai standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.

Page 81: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

66

Pada tahap elaborasi, guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar dan

setiap kelompok beranggotakan 13 siswa, kemudian guru membagikan kartu kepada

kelompok pertama dan kedua. Setelah itu, guru memberikan waktu kepada kelompok

pertama dan kedua untuk menemukan pasangannya. Setelah bertemu dengan

pasangannya, siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelompok ketiga

dan guru. Tahap terakhir yaitu kelompok penilai dan guru akan mengoreksi jawaban

dari tiap-tiap pasangan.

Berbeda dengan perlakuan di kelas kontrol, guru memberikan materi dengan

model pembelajaran konvensional, sehingga siswa cenderung pasif dan merasa bosan

saat proses pembelajaran. Guru menjelaskan materi, lalu siswa mendengarkan

penjelasan dari guru. Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil yang terdiri dari

2 siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru secara berkelompok. Di akhir pembelajaran, guru menyimpulkan materi yang

telah dipelajari dan membagikan soal evaluasi, dilanjutkan dengan menutup

pelajaran.

Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match diketahui lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan

model konvensional. Terbukti dengan hasil rata-rata nilai Matematika materi Bangun

Datar pada kelas eksperimen sebesar 81,27, sedangkan kelas kontrol hanya 73,73.

Mengacu pada rata-rata nilai hasil belajar, dapat dinyatakan bahwa bahwa nilai hasil

belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

lebih tinggi daripada yang menggunakan model konvensional.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match (membuat pasangan)

dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Dari uraian mengenai proses pembelajaran

dan rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol, model

pembelajaran kooperatif tipe make a match terbukti mampu menciptakan suasana

Page 82: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

67

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Keunggulan teknik ini yaitu siswa

mencari pasangan sambil belajar mencari konsep atau topik dalam suasana yang

menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan

gaya belajar apapun yang dimiliki oleh siswa (Rusman 2011: 223). Di samping itu,

model pembelajaran kooperatif tipe make a match sesuai dengan teori belajar

Matematika yang dicetuskan oleh Bruner, Dienes, dan Van Hiele.

Selanjutnya, dari data nilai hasil belajar siswa dilakukan uji prasyarat analisis

data yang bertujuan menentukan rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis. Uji

prasyarat analisis yang pertama, yaitu uji normalitas. Uji normalitas data ini

menggunakan liliefors pada program SPSS versi 20 dan diperoleh data nilai

signifikansi pada kolom kolmogorov smirnov sebesar 0,200 pada kelas eksperimen

dan 0,057 pada kelas kontrol. Hal ini berarti nilai signifikansi pada kedua kelas

tersebut > 0,05 dan dinyatakan data berdistribusi normal. Uji prasyarat analisis

selanjutnya yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas yang dilakukan dengan

menggunakan independent samples t test dan diperoleh hasil yaitu dengan melihat

nilai signifikansi pada kolom equal variances assumed. Hasil uji homogenitas data

memiliki nilai signifikansi 0,734 atau > 0,05, maka data nilai tersebut dinyatakan

homogen, sehingga langkah selanjutnya yaitu uji hipotesis.

Berdasarkan penghitungan analisis statistik uji t yang dihitung menggunakan

independent samples t test pada SPSS versi 20, diperoleh hasil thitung > ttabel, yaitu

2,153 > 2,000 dan 0,035 < 0,05 atau nilai signifikansi < 0,05. Berdasarkan ketentuan

yang berlaku, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji t, terdapat perbedaan yang

signifikan antara nilai hasil belajar siswa kelas yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dan yang tidak. Ditinjau dari nilai rata-

rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol, peneliti mengasumsikan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar. 

Page 83: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

68

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan pada pembelajaran

matematika materi Bangun Datar dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri

Randugunting 1 dan 3 membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

make a match efektif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi Bangun

Datar. Keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada materi

Bangun Datar ditunjukkan melalui perbedaan nilai hasil belajar kelas eksperimen dan

kontrol.

Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan

model pembelajaran konvensional. Rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 81,27,

sedangkan kelas kontrol hanya 73,73. Data hasil penghitungan dengan menggunakan

rumus independent samples t test melalui program SPSS versi 20 menunjukkan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan

terhadap hasil belajar siswa. Keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match terhadap hasil belajar ditandai dengan nilai thitung > ttabel, (2,153 > 2,000) dan

signifikansi 0,035 < 0,05. Ditinjau dari nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kontrol, peneliti mengasumsikan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe make a match efektif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar.

Page 84: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

69

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, yaitu model pembelajaran

kooperatif tipe make a match terbukti efektif dan signifikan terhadap hasil belajar

Matematika siswa kelas III SD Negeri Randugunting 1 dan 3 pada materi Bangun

Datar, disarankan:

(1) Bagi Guru

Guru hendaknya mulai menerapkan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match, karena terbukti lebih

efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa daripada pembelajaran

menggunakan model konvensional. Sebelum menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match, hendaknya guru merencanakan

pembelajaran dengan baik, sehingga pelaksanaan pembelajaran kooperatif

tipe make a match dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan.

(2) Bagi Siswa

Pada pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe make a match,

sebaiknya siswa lebih menggali pengetahuan dan kemampuan yang

dimilikinya semaksimal mungkin. Siswa diharapkan aktif berkomunikasi

dengan teman-temannya. Selain itu, diharapkan tidak ada siswa yang malu

bertanya kepada guru atau temannya apabila mengalami kesulitan dalam

belajar.

(3) Bagi Sekolah

Kepala sekolah sebaiknya juga lebih memotivasi guru-guru untuk berkreasi

dan berinovasi dalam pembelajaran, salah satunya yaitu dengan

menggunakan model kooperatif tipe make a match. Pihak sekolah perlu

mengambil kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan

Page 85: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

70

pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe make a match, tidak

hanya pada pelajaran Matematika, tetapi juga pada mata pelajaran yang

lainnya. Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas berupa buku-buku

sebagai referensi dan berbagai media pembelajaran yang mendukung

pembelajaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 86: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

71

Lampiran 1

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN

SD NEGERI 3 RANDUGUNTING Jl. Merak No. 15 Telp. ( 0283 ) 351188 Tegal

 

DAFTAR POPULASI SISWA KELAS EKSPERIMEN

TAHUN AJARAN 2012/2013

NO. NAMA JENIS KELAMIN 1 BELINDA LIDIA NATALIA PEREMPUAN 2 MOH. TEGAR ADHITYANTO LAKI-LAKI 3 TEGAR EKANANDA S. LAKI-LAKI 4 ADAM YOS FARHAN Y. LAKI-LAKI 5 ADITYA DWI SAPUTRA LAKI-LAKI 6 AHMAD MUNARUN LAKI-LAKI 7 ALIF SEPTIAWAN LAKI-LAKI 8 ANNISA RIZQI S.A. PEREMPUAN 9 AULIA ASMARANI PEREMPUAN

10 AZHAR APRILIAN P. LAKI-LAKI 11 DAFFA NAUVAL K.H. LAKI-LAKI 12 FAYZA ALAYDA AZRA PEREMPUAN 13 FIKRI AMIR LAKI-LAKI 14 HARIS MAULANA MALIK A. LAKI-LAKI 15 KEVIN FEBRIANSYAH LAKI-LAKI 16 MERAH PUTIH UMBU AWANG LAKI-LAKI 17 MOH. FAHMI IRAWAN LAKI-LAKI 18 MOH. HALIM ALFIANSYAH LAKI-LAKI 19 MOH. RIZKY SYA’BAN S. LAKI-LAKI 20 MOH. ARIF MAULANA LAKI-LAKI 21 MOH. BAGUS PAMUNGKAS LAKI-LAKI 22 MOH. FIRDI FIRDAUS LAKI-LAKI 23 MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH LAKI-LAKI 24 MOH. JAUHAR NUR ISMAIL LAKI-LAKI 25 MUH. RIDHO PAMUNGKAS LAKI-LAKI 26 MUKTI ZULFA PUTRA LAKI-LAKI27 MUTIARA KHANSA R. PEREMPUAN28 NADYA AINUN ZAHRA PEREMPUAN29 NIKEN AYU P. PEREMPUAN30 NAWAL SUNGKAR PEREMPUAN31 RAFINA ARINITA PEREMPUAN32 REGITA SILVIANA D.P. PEREMPUAN 33 REVANDA MAULANA Z. LAKI-LAKI34 RIFADH ADIT SYAH P. LAKI-LAKI35 RISKA SEKAR ADDIEN PEREMPUAN 36 VIRA ADORIA SASHA PEREMPUAN 37 ZAHRA MUTIA SHAHAB PEREMPUAN 38 MUHAMMAD TONDI NASUTION LAKI-LAKI39 MAULANA AGIL SUMAWANG LAKI-LAKI

Page 87: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

72

Lampiran 2

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN

SD NEGERI 1 RANDUGUNTING Jl. Merpati No. 148 Telp ( 0283 ) 357723 Tegal

DAFTAR POPULASI SISWA KELAS KONTROL

TAHUN AJARAN 2012/2013

NO. NAMA JENIS KELAMIN 1 DEDY ANDRIANSYAH PEREMPUAN 2 M. AYAS NUR RACHMAT LAKI-LAKI 3 AMELIA ANJELIKA SAPUTRI PEREMPUAN 4 ADIB ADZKIA LAKI-LAKI 5 ADITYA RAYYIS HAQQANI LAKI-LAKI 6 ANGGITA AULIA PUTRI PEREMPUAN 7 ANNISA SARAH DEWI PEREMPUAN 8 DHEA AGUSTINA PEREMPUAN 9 DIAN ALVIRA PUTRI PEREMPUAN

10 DIAN OKTAVIANI PEREMPUAN 11 FAIZAL WAHYU PRATAMA LAKI-LAKI 12 FARAH NUR IZZATI PEREMPUAN 13 GALIH RAMADHANI N. LAKI-LAKI 14 HAFRIZA HEISEL HAFIZ LAKI-LAKI 15 KHANSA NEVA AURELIA PEREMPUAN 16 M. ROY ARDIANSYAH LAKI-LAKI 17 M. IKHZAM LAKI-LAKI 18 M. IRFAN ILYASA LAKI-LAKI 19 M. ARFAN FAUZAN LAKI-LAKI 20 M. ERZA PADMANEGARA LAKI-LAKI 21 M. ILHAM LAKI-LAKI 22 NOVITA RAMADHANI PEREMPUAN 23 NURZAKIYYA RAHMA PEREMPUAN 24 RISA REGITANIA PEREMPUAN 25 RENDY AKBAR MAULANA LAKI-LAKI 26 RISMARA MEI FADILLAH PEREMPUAN27 RIZKI SETIAWAN LAKI-LAKI28 SETYANING NUR ISLAMI PEREMPUAN29 SHAFANUHA NUR FILLAH PEREMPUAN30 SHAFIRA MAHARANI PEREMPUAN31 SASKYA PUTRI NATASYA PEREMPUAN32 TEGUH NURUL AULIA FIRLI LAKI-LAKI 33 VIVI PUSPITASARI PEREMPUAN34 ISFARA REISHA AZ ZAHRA PEREMPUAN35 M. IVAN KURNIAWAN LAKI-LAKI 36 DIVA ELSA ABELLIANA PEREMPUAN

Page 88: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

73

Lampiran 3

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN

SD NEGERI 3 RANDUGUNTING Jl. Merak No. 15 Telp. ( 0283 ) 351188 Tegal

 

DAFTAR SAMPEL SISWA KELAS EKSPERIMEN SD NEGERI 3 RANDUGUNTING TAHUN AJARAN 2012/2013

NO. NAMA JENIS KELAMIN

1. ADAM YOS FARHAN Y. LAKI-LAKI 2. AHMAD MUNARUN LAKI-LAKI 3. AULIA ASMARANI PEREMPUAN 4. ANNISA RIZQI S.A. PEREMPUAN 5. HARIS MAULANA MALIK A. LAKI-LAKI 6. FAYZA ALAYDA AZRA PEREMPUAN 7. DAFFA NAUVAL K.H. LAKI-LAKI 8. BELINDA LIDIA NATALIA PEREMPUAN 9. MOH. ARIF MAULANA LAKI-LAKI 10. FIKRI AMIR LAKI-LAKI 11. MOH. BAGUS PAMUNGKAS LAKI-LAKI 12. MOH. FAHMI IRAWAN LAKI-LAKI 13. MUHAMMAD TONDI NASUTION LAKI-LAKI 14. MOH. HALIM ALFIANSYAH LAKI-LAKI 15. MUKTI ZULFA PUTRA LAKI-LAKI 16. NADYA AINUN ZAHRA PEREMPUAN 17. MOH. FIRDI FIRDAUS LAKI-LAKI 18. MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH LAKI-LAKI 19. MOH. TEGAR ADHITYANTO LAKI-LAKI 20. MUH. RIDHO PAMUNGKAS LAKI-LAKI 21. NAWAL SUNGKAR PEREMPUAN 22. NIKEN AYU P. PEREMPUAN 23. RAFINA ARINITA PEREMPUAN 24. REGITA SILVIANA D.P. PEREMPUAN 25. REVANDA MAULANA Z. LAKI-LAKI 26 RIFADH ADIT SYAH P. LAKI-LAKI 27. RISKA SEKAR ADDIEN PEREMPUAN 28. MOH. RIZKY SYA’BAN S. LAKI-LAKI 29. TEGAR EKANANDA S. LAKI-LAKI 30. VIRA ADORIA SASHA PEREMPUAN 31. ZAHRA MUTIA SHAHAB PEREMPUAN 32. MUTIARA KHANSA R. PEREMPUAN 33. MOH. JAUHAR NUR ISMAIL LAKI-LAKI

Page 89: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

74

Lampiran 4

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

UPPD KECAMATAN TEGAL SELATAN

SD NEGERI 1 RANDUGUNTING Jl. Merpati No. 148 Telp ( 0283 ) 357723 Tegal

DAFTAR SAMPEL SISWA KELAS KONTROL SD NEGERI 1 RANDUGUNTING TAHUN AJARAN 2012/2013

NO. NAMA JENIS KELAMIN

1. M. ARFAN FAUZAN LAKI-LAKI 2. ADITYA RAYYIS HAQQANI LAKI-LAKI 3. DEDY ANDRIANSYAH LAKI-LAKI 4. ANGGITA AULIA PUTRI PEREMPUAN 5. ANNISA SARAH DEWI PEREMPUAN 6. HAFRIZA HEISEL HAFIZ LAKI-LAKI 7. M. IRFAN ILYASA LAKI-LAKI 8. DHEA AGUSTINA PEREMPUAN 9. DIAN ALVIRA PUTRI PEREMPUAN 10. DIAN OKTAVIANI PEREMPUAN 11. FAIZAL WAHYU PRATAMA LAKI-LAKI 12. DIVA ELSA ABELLIANA PEREMPUAN 13. FARAH NUR IZZATI PEREMPUAN 14. ISFARA REISHA AZ ZAHRA PEREMPUAN 15. M. AYAS NUR RACHMAT LAKI-LAKI 16. M. ERZA PADMANEGARA LAKI-LAKI 17. M. IKHZAM LAKI-LAKI 18. M. IVAN KURNIAWAN LAKI-LAKI 19. NOVITA RAMADHANI PEREMPUAN 20. RISA REGITANIA PEREMPUAN 21. RENDY AKBAR MAULANA LAKI-LAKI 22. RISMARA MEI FADILLAH PEREMPUAN 23. RIZKI SETIAWAN LAKI-LAKI 24. SASKYA PUTRI NATASYA PEREMPUAN 25. SETYANING NUR ISLAMI PEREMPUAN 26. SHAFANUHA NUR FILLAH PEREMPUAN 27. SHAFIRA MAHARANI PEREMPUAN 28. TEGUH NURUL AULIA FIRLI LAKI-LAKI 29. VIVI PUSPITASARI PEREMPUAN 30. NURZAKIYYA RAHMA PEREMPUAN

 

 

 

Page 90: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

73  

Lampiran 5 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

PADA KELAS EKSPERIMEN

Petunjuk

Pedoman Observasi

Skala Penilaian Penjelasan Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4

Tidak ada deskriptor yang tampak Jika satu deskriptor tampak Jika dua deskriptor tampak Jika tiga deskriptor tampak

Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman observasi aktivitas guru menggunakan model kooperatif tipe

make a match dalam pembelajaran Matematika, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan!

No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Skor Pertemuan 3

1.

Kegiatan Pendahuluan

Memotivasi siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

√ √ √ Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

2.

Kegiatan Inti Eksplorasi

Melibatkan siswa dala mencari informasi yang lugas dan dalam tentang materi Bangun Datar

√ √ √ Menggunakan media pembelajaran dan berbagai sumber belajar untuk membantu siswa memahami materi Bangun Datar

Page 91: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

74  

No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Skor Pertemuan 3 Memaparkan materi Bangun Datar Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya

Elaborasi Membagi siswa menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok pembawa kartu soal, pembawa kartu jawaban, dan krlompok penilai.

√ √ √

Membagikan kartu soal dan jawaban kepada kelompok pembawa kartu soal dan jawaban Menjelaskan aturan permainan dalam model pembelajaran make a match Memberi kesempatan kepada tiap-tiap siswa untuk memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang mereka bawa Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan pasangannya Menilai jawaban setiap pasangan kelompok

Konfirmasi Memberikan penguatan

√ √ √

Mengulas ulang materi yang telah dibahas secara singkat Memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas

3.

Kemampuan Mengelola Kelas

Pembelajaran dimulai dan diakhiri sesuai dengan rencana

√ √ √ Menciptakan suasana kelas yang kondusif Tidak terjadi penundaan kegiatan selama pembelajaran Tidak terjadi penyimpangan selama pembelajaran.

4. Keterapan antara Waktu dan Materi

Pembelajaran dimulai sesuai dengan rencana √ √ √ Waktu digunakan dengan efektif

Page 92: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

75  

No. Aspek yang Diamati Deskriptor Skor Pertemuan 1 Skor Pertemuan 2 Skor Pertemuan 3 Tidak terburu-buru atau diperlambat Pembelajaran diakhiri sesuai dengan rencana

5.

Menyampaikan Materi sesuai dengan Hierarki Belajar dan Karakter Siswa

Menjelaskan materi dimulai dengan hal yang konkret menuju ke yang abstrak

√ √ √ Materi berkaitan dengan materi lain Bermuara pada simpulan Pembelajaran dimulai dari hal yang telah diketahui siswa.

6.

Kegiatan Penutup Memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas Siswa (LTS)

√ √ √ Mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS Mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir Memberikan tindak lanjut

Jumlah Skor 26 28 29 Skor pelaksanaan model kooperatif tipe make a match 81,5 87,5 90,6

Skor maksimal = 32

Skor pelaksanaan model kooperatif tipe make a match = 100×alskormaksim

lehanskorjumlahpero

 Tegal, 30 April 2013

Tri Wiyanti, S. Pd

19650521 198806 2 002

Page 93: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

76  

Lampiran 6

SILABUS MATEMATIKA KELAS III SD Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : III (Tiga)/ 2 (Dua)

Standar Kompetensi : 2.2 Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

• Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

• Bangun Datar

• Sudut

• Mengidentifikasi jenis sudut

• Menjelaskan sudut sebagai jarak putar

• Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran

• Menggambar bangun sesuai dengan sifat-sifatnya

• Menjelaskan sudut sebagai jarak putar

• Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran

• Membangun bangun sesuai dengan sifat-sifatnya

• Teknik: Tes • Bentuk

Instrumen: Tertulis: Pilihan ganda, dan uraian

• Instrumen Tes:

Lembar Tugas Siswa (LTS)

8 x 35 menit Buku Matematika Kelas III

Page 94: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

77  

Lampiran 7

SILABUS PENGEMBANGAN MATEMATIKA KELAS III SD Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : III (Tiga)/ 2 (Dua)

Standar Kompetensi : 2.2 Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Media Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

• Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

• Bangun Datar

• Sudut

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Bangun Datar dan Sudut. Kegiatan Inti • Eksplorasi

Dengan menggunakan media gambar bangun datar dan sudut, siswa diberi kesempatan untuk menggali

• Gambar bangun datar

• Gambar sudut

• Kartu Jawaban

• Kartu Pertanyaan

• Lembar Tugas Siswa (LTS)

• Menjelaskan sudut sebagai jarak putar

• Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran

• Membangun bangun sesuai dengan sifat-sifatnya

• Teknik: Tes • Bentuk

Instrumen: Tertulis: Pilihan ganda, dan uraian

• Instrumen Tes: Lembar Tugas Siswa (LTS)

8 x 35 menit

• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III

• Bahan Ajar materi Bangun Datar

Page 95: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

78  

Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Media Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

pengetahuannya. • Elaborasi

Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan jawaban mencari pasangannya.

• Konfirmasi Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas

individu kepada siswa melalui LTS

• Siswa dibimbing untuk membuat simpulan.

• Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya.

 

 

Page 96: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

79  

 

 

Lampiran 8

KISI-KISI SOAL UJI COBA MATEMATIKA Satuan Pendidikan : SD

Kelas/Semester : III/2

Materi Pokok : Bangun Datar

Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Kunci Jawaban

Taraf Kesulitan Soal

Mudah Sedang Sulit Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.

1. Siswa dapat menyebutkan definisi sudut.

Pilihan Ganda C1 1

21 B A V

2. Siswa dapat menyebutkan benda yang memiliki pojok.

Pilihan Ganda C1 2

22 C B V

3. Siswa mampu menunjukkan gambar yang memiliki sudut siku-siku.

Pilihan Ganda C2 3

23 A D V

4. Siswa mampu menunjukkan gambar yang memiliki sudut lancip.

Pilihan Ganda C2 4

24 C B V

5. Siswa mampu menunjukkan gambar yang memiliki sudut tumpul.

Pilihan Ganda C2 5

25 D A V

Page 97: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

80  

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Kunci Jawaban

Taraf Kesulitan Soal

Mudah Sedang Sulit 6. Disajikan beberapa gambar,

siswa dapat memilih gambar yang memiliki sudut.

Pilihan Ganda C3 6

26 A B V

7. Disajikan beberapa gambar, siswa dapat memilih sudut yang paling besar.

Pilihan Ganda C3 7

27 D B

8. Siswa dapat menyebutkan besar sudut satu putaran penuh.

Pilihan Ganda C1 8

28 A D V

9. Disajikan gambar, siswa dapat menunjukkan sudut setengah putaran.

Pilihan Ganda C2 9

29 C C V

10. Disajikan gambar, siswa dapat menyebutkan besar sudut seperempat putaran.

Pilihan Ganda C1 10

30 D B V

11. Disajikan gambar, siswa dapat menyebutkan besar sudut setengah putaran.

Pilihan Ganda C1 11

31 B C V

12. Disajikan gambar, siswa dapat menunjukkan bangun persegi panjang.

Pilihan Ganda C2 12

32 D C V

13. Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun segitiga sama sisi.

Pilihan Ganda C1 13

33 A A V

14. Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun segitiga sebarang.

Pilihan Ganda C1 14

34 B C V

15. Disajikan gambar dan pernyataan, siswa dapat

Pilihan Ganda C1 15

35 B B V

Page 98: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

81  

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Kunci Jawaban

Taraf Kesulitan Soal

Mudah Sedang Sulit menyebutkan sifat-sifat bangun persegi.

16. Disajikan beberapa gambar, siswa dapat memilih bangun segitiga sama kaki, persegi, dan persegi panjang.

Pilihan Ganda C1 16

36 D D V

17. Disajikan gambar, siswa mampu menentukan bangun segitiga siku-siku yang terbentuk dari titik-titik yang dihubungkan dengan ruas-ruas garis.

Pilihan Ganda C2 17

37 A C V

18. Disajikan gambar, siswa mampu menentukan bangun segitiga sama kaki yang terbentuk dari titik-titik yang dihubungkan dengan ruas garis.

Pilihan Ganda C2 18

38 C B V

19. Disajikan gambar, siswa mampu menentukan bangun persegi panjang yang terbentuk dari titik-titik yang dihubungkan dengan ruas garis.

Pilihan Ganda C2 19

39 B C V

20. Disajikan gambar, siswa mampu menentukan bangun trapesium yang terbentuk dari titik-titik yang dihubungkan dengan ruas garis.

Pilihan Ganda C1 20

40 D B

V

Jumlah Soal 10 20 10

Page 99: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

82  

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Kunci Jawaban

Taraf Kesulitan Soal

Mudah Sedang Sulit Persentase Taraf Kesukaran Soal 25% 50% 25%

 

Page 100: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

83  

Lampiran 9

Proses Validasi Soal

1. Soal Uji Coba

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Bangun Datar

Kelas : III/2

Waktu : 45 menit

A. Pilihan Ganda

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!

1. Sudut adalah ….

a. panjang suatu bangun

b. pojok pada suatu benda

c. garis tengah pada suatu bangun

d. sisi pada suatu bangun

2. Benda-benda di bawah ini yang memiliki pojok yaitu ….

a. piring makan, papan tulis, dan jam dinding

b. jam dinding, piring makan, dan tutup botol

c. papan tulis, penggaris, dan buku tulis

d. buku tulis, jam dinding, dan papan tulis

3. Perhatikan gambar dibawah ini!

ABC merupakan sudut ….

a. siku-siku

b. lurus

c. lancip

d. tumpul

A

B C

Page 101: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

84  

4. Manakah yang disebut dengan sudut lancip?

a. c.

b. d.

5. Manakah yang disebut dengan sudut tumpul?

a. c.

b. d.

6. Manakah gambar yang mempunyai sudut?

a. c.

b. d.

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sudut yang paling besar yaitu ….

a. ABC c. GHI

b. DEF d. JKL

A

B C

D

E F H

G

I

J

K L

Page 102: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

85  

8. Besar sudut satu putaran penuh yaitu ….

a. 3600 c. 900

b. 1800 d. 450

9. Manakah gambar yang menunjukkan sudut setengah putaran?

a. c.

b. d.

10. Manakah gambar yang menunjukkan sudut dengan besar 900?

a. c.

b. d.

11. Perhatikan gambar di bawah!

Besar sudut pada gambar di bawah yaitu ....

a. 900

b. 1800

c. 3600

d. 450

12. Perhatikan gambar di bawah ini!

Nama bangun di bawah yaitu ....

a. trapesium c. persegi

b. jajar genjang d. persegi panjang

Page 103: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

86  

13. Berikut ini yaitu sifat-sifat sebuah bangun datar:

1) Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang.

2) Mempunyai 3 buah sudut yang sama besar.

Sifat-sifat tersebut dimiliki oleh bangun segitiga ....

a. sama sisi c. sebarang

b. sama kaki d. siku-siku

14. Sifat yang dimiliki oleh segitiga sebarang yaitu memiliki ....

a. dua sisi sejajar dan sama panjang

b. empat sudut siku-siku

c. tiga sisi yang panjangnya tidak sama

d. dua sisi yang panjangnya sama

15. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun di atas yaitu mempunyai ....

a. tiga sudut yang sama besar dan empat sisi yang sama panjang

b. empat sisi yang sama panjang dan empat sudut siku-siku

c. tiga sisi yang sama panjang dan sudut yang sama besar

d. empat sisi yang sama panjang dan dua sudut yang sama besar

16. Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini!

Nama-nama bangun datar di atas secara berurutan yaitu ....

a. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama kaki

b. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama sisi

c. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama sisi

d. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama kaki

(1) (2) (3)

Page 104: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

87  

17. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka akan terbentuk bangun ....

a. segitiga siku-siku

b. segitiga sama sisi

c. persegi panjang

d. persegi

18. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika dari titik E ditarik garis lurus ke titik F, maka akan terbentuk bangun ....

a. persegi panjang

b. persegi

c. segitiga sama kaki

d. segitiga sama sisi

19. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika dari titik J ditarik garis lurus ke titik I dan dari titik I ditarik garis lurus

ke titik H, maka akan terbentuk bangun ....

a. persegi

b. persegi panjang

c. jajar genjang

d. trapesium

D

E F

G H

I J

A

B C

Page 105: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

88  

20. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika titik-titik di atas dihubungkan, maka terbentuk bangun ....

a. jajar genjang

b. persegi panjang

c. layang-layang

d. trapesium

21. Pojok pada suatu benda disebut ....

a. sudut

b. sisi

c. luas

d. keliling

22. Papan pengumuman, penggaris, dan buku gambar merupakan benda-benda

yang ....

a. tidak memiliki sudut

b. memiliki sudut

c. memiliki 4 sisi yang sama panjang

d. memiliki 3 sudut yang sama besar

23. Manakah yang disebut dengan sudut siku-siku?

a. c.

b. d.

A

B C

D

E F

H

G

I

J

K L

Page 106: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

89  

24. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sudut ABC merupakan sudut ....

a. tumpul

b. siku-siku

c. lancip

d. lurus

25. Perhatikan gambar di bawah ini! Sudut JKL merupakan sudut ....

a. tumpul c. lancip

b. siku-siku d. lurus

26. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar yang memiliki sudut ditunjukkan oleh nomor ....

a. (1) dan (2)

b. (2) dan (3)

c. (2) dan (4)

d. (1) dan (4)

27. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sudut yang paling besar yaitu ....

a. ABC c. GHI

b. DEF d. JKL

A

B C

J

K L

(1) (2) (3) (4)

J

K L

A

B C

H

G

I

D

E F

Page 107: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

90  

28. Perhatikan gambar di bawah ini!

Besar sudut pada gambar di atas yaitu ....

a. 450 c. 1800

b. 900 d. 3600

29. Perhatikan gambar di bawah ini!

Nama sudut pada gambar di atas yaitu ....

a. lancip

b. siku-siku

c. setengah putaran

d. satu putaran penuh

30. Perhatikan gambar di bawah ini!

Besar sudut pada gambar di samping yaitu ....

a. 450

b. 900

c. 1800

d. 3600

31. Berapa derajat besar sudut yang dimiliki oleh sudut setengah putaran?

a. 450

b. 900

c. 1800

d. 3600

Page 108: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

91  

32. Manakah yang disebut dengan persegi panjang?

a. c.

b. d.

33. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun di atas yaitu memiliki ....

a. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang sama panjang

b. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang tidak sama panjang

c. dua sisi yang sejajar dan dua sudut siku-siku

d. tiga sisi yang sama panjang dan tiga sudut siku-siku

34. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Memiliki 3 sisi yang panjangnya tidak sama

(2) Memiliki 3 sudut yang besarnya tidak sama

Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun segitiga ....

a. sama kaki

b. sebarang

c. sama sisi

d. siku-siku

Page 109: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

92  

35. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Mempunyai 4 sisi yang sama panjang

(2) Mempunyai 4 sudut yang siku-siku

Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun ....

a. c.

b. d.

36. Manakah yang disebut dengan bangun segitiga sama kaki, persegi, dan

persegi panjang?

a.

b.

c.

d.

Page 110: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

93  

37. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika dari titik J ditarik garis lurus ke titik L, maka akan terbentuk bangun

segitiga ....

a. sama sisi

b. sama kaki

c. siku-siku

d. sebarang

38. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka

akan terbentuk bangun segitiga ....

a. siku-siku c. sebarang

b. sama kaki d. sama sisi

39. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika dari titik P ditarik garis lurus ke titik S dan dari titik Q ditarik garis lurus

ke titik R, maka akan terbentuk bangun ....

a. trapesium

b. persegi

c. persegi panjang

d. jajar genjang

J K

L

S R

Q P

A

B C

Page 111: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

94  

40. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika titik-titik di atas dihubungkan, maka terbentuk bangun ....

a. persegi panjang

b. trapesium

c. segitiga sebarang

d. jajar genjang

B. Uraian

Gambarlah bangun datar sesuai dengan perintah!

41. Gambarlah bangun persegi ABCD dengan panjang sisi 3 cm!

42. Gambarlah bangun segitiga sama sisi PQR dengan panjang sisi 4 cm!

43. Gambarlah bangun persegi panjang EFGH dengan panjang sisi EF 5 cm dan

EH 2 cm!

44. Gambarlah bangun segitiga sama kaki XYZ dengan panjang sisi XY 3 cm dan

YZ 5 cm!

Page 112: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

95  

2. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Drs. Yuli Witanto, M.Pd)

TELAAH SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika pada materi Bangun

Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai

No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk

bentuk pilihan ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan

pernyataan yang diperlukan saja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif

ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua

jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusunberdasarkan urutan besar kecilnya angka atau

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Page 113: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

96  

No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

kronologisnya 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal

sebelumnya

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

C. Bahasa/Budaya 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang

sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

 

Tegal, 10 April 2013

Penilai Ahli

Drs. Yuli Witanto, M.Pd.

19640717 198803 1 002

 

 

 

 

Page 114: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

97  

3. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd)

TELAAH SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika pada materi Bangun

Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai

No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk

bentuk pilihan ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan

pernyataan yang diperlukan saja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif

ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua

jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusunberdasarkan urutan besar kecilnya angka atau

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Page 115: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

98  

No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

kronologisnya 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal

sebelumnya

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

C. Bahasa/Budaya 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang

sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

 

Tegal, 10 April 2013

Penilai Ahli

 

 

Drs. Teguh Supriyanto,

M.Pd.

19611018 198803 1

002 

 

 

Page 116: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

99  

4. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Siti Arifah, S.Pd)

TELAAH SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika pada materi Bangun

Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai

No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk

bentuk pilihan ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Pilihan jawaban homogen dan logis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Hanya ada satu kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ B. Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan

pernyataan yang diperlukan saja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif

ganda √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. Panjang pilihan jawaban relatif sama √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua

jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusunberdasarkan urutan besar kecilnya angka atau

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Page 117: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

100  

No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

kronologisnya 10. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal

sebelumnya

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

C. Bahasa/Budaya 1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Menggunakan bahasa yang komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang

sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

 

Tegal, 10 April 2013

Penilai Ahli

Siti Arifah, S.Pd 

Page 118: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

101  

Lampiran 10

DAFTAR NILAI UTS MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN

NO. NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN NILAI 1 BELINDA LIDIA NATALIA 84 2 MOH. TEGAR ADHITYANTO 82 3 TEGAR EKANANDA S. 76 4 ADAM YOS FARHAN Y. 58 5 ADITYA DWI SAPUTRA 100 6 AHMAD MUNARUN 94 7 ALIF SEPTIAWAN 86 8 ANNISA RIZQI S.A. 80 9 AULIA ASMARANI 100

10 AZHAR APRILIAN P. 60 11 DAFFA NAUVAL K.H. 90 12 FAYZA ALAYDA AZRA 58 13 FIKRI AMIR 60 14 HARIS MAULANA MALIK A. 74 15 KEVIN FEBRIANSYAH 72 16 MERAH PUTIH UMBU AWANG 78 17 MOH. FAHMI IRAWAN 96 18 MOH. HALIM ALFIANSYAH 94 19 MOH. RIZKY SYA’BAN S. 74 20 MOH. ARIF MAULANA 86 21 MOH. BAGUS PAMUNGKAS 76 22 MOH. FIRDI FIRDAUS 96 23 MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH 80 24 MOH. JAUHAR NUR ISMAIL 88 25 MUH. RIDHO PAMUNGKAS 68 26 MUKTI ZULFA PUTRA 94 27 MUTIARA KHANSA R. 60 28 NADYA AINUN ZAHRA 70 29 NIKEN AYU P. 90 30 NAWAL SUNGKAR 74 31 RAFINA ARINITA 88 32 REGITA SILVIANA D.P. 80 33 REVANDA MAULANA Z. 82 34 RIFADH ADIT SYAH P. 76 35 RISKA SEKAR ADDIEN 100 36 VIRA ADORIA SASHA 88 37 ZAHRA MUTIA SHAHAB 80 38 MUHAMMAD TONDI NASUTION 82 39 MAULANA AGIL SUMAWANG 88

NILAI TERTINGGI 100 NILAI TERENDAH 58 JUMLAH NILAI 3144 RATA-RATA NILAI 80,61

 

 

 

Page 119: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

102  

Lampiran 11

DAFTAR NILAI UTS MATEMATIKA KELAS KONTROL

NO. NAMA SISWA KELAS KONTROL NILAI 1 DEDY ANDRIANSYAH 68 2 M. AYAS NUR RACHMAT 76 3 AMELIA ANJELIKA SAPUTRI 76 4 ADIB ADZKIA 82 5 ADITYA RAYYIS HAQQANI 98 6 ANGGITA AULIA PUTRI 82 7 ANNISA SARAH DEWI 76 8 DHEA AGUSTINA 84 9 DIAN ALVIRA PUTRI 82

10 DIAN OKTAVIANI 96 11 FAIZAL WAHYU PRATAMA 82 12 FARAH NUR IZZATI 80 13 GALIH RAMADHANI N. 100 14 HAFRIZA HEISEL HAFIZ 98 15 KHANSA NEVA AURELIA 94 16 M. ROY ARDIANSYAH 68 17 M. IKHZAM 74 18 M. IRFAN ILYASA 68 19 M. ARFAN FAUZAN 80 20 M. ERZA PADMANEGARA 78 21 M. ILHAM 90 22 NOVITA RAMADHANI 100 23 NURZAKIYYA RAHMA 82 24 RISA REGITANIA 80 25 RENDY AKBAR MAULANA 74 26 RISMARA MEI FADILLAH 77 27 RIZKI SETIAWAN 82 28 SETYANING NUR ISLAMI 88 29 SHAFANUHA NUR FILLAH 68 30 SHAFIRA MAHARANI 88 31 SASKYA PUTRI NATASYA 72 32 TEGUH NURUL AULIA FIRLI 92 33 VIVI PUSPITASARI 74 34 ISFARA REISHA AZ ZAHRA 68 35 M. IVAN KURNIAWAN 90 36 DIVA ELSA ABELLIANA 98

NILAI TERTINGGI 100 NILAI TERENDAH 68 JUMLAH NILAI 2965 RATA-RATA NILAI 82,36

 

Page 120: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

103  

Lampiran 12 INPUT DATA NILAI HASIL UJI COBA SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

No. Soal           No.        Siswa 

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15  16  17  18  19  20  21  22  23  24  25  26  27  28  29  30  31  32  33  34  35  36  37  38  39  40  SKOR 

1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  39 2  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  39 3  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  39 4  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  39 5  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  38 6  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  38 7  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  38 8  0  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  37 9  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  37 10  0  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  36 11  1  0  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  35 12  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  35 13  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  0  0  0  1  1  1  34 14  0  1  1  1  1  0  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  0  1  1  1  34 15  1  1  1  1  1  1  0  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  0  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  34 16  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  34 17  0  1  1  1  1  1  0  1  0  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  0  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  33 18  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  0  0  1  0  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  33 19  0  0  1  1  1  1  1  0  1  1  0  1  1  0  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  0  1  1  1  1  1  32 20  1  1  1  1  1  0  1  1  0  1  0  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  0  1  1  1  0  1  1  1  1  32 21  0  0  1  1  1  1  1  1  0  1  0  1  1  1  0  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  0  0  1  1  1  1  1  0  1  1  1  31 22  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  0  1  0  1  0  1  1  1  1  1  0  1  1  0  1  1  1  1  1  1  0  1  0  31 23  0  1  1  1  1  1  0  0  0  0  0  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  0  30 24  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  0  1  1  1  1  0  0  0  0  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  0  30 25  1  1  1  1  1  0  0  1  1  1  0  1  1  0  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  0  1  0  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  30 26  0  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  0  1  0  1  1  0  1  0  1  1  1  1  1  1  0  1  1  0  0  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  30 27  1  1  1  1  1  0  0  0  1  1  0  1  1  1  1  0  0  1  1  1  1  0  1  1  1  1  0  0  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  29 28  0  1  1  1  1  1  1  0  0  0  0  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  0  0  1  0  0  1  1  1  0  1  1  1  1  1  28 29  1  1  1  1  1  0  0  0  0  1  0  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  0  1  1  1  1  0  0  1  1  1  1  1  1  0  1  1  1  0  1  28 30  0  1  1  1  1  1  0  1  0  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  0  1  1  1  1  1  0  1  0  1  1  1  0  0  1  0  1  1  1  29 31  0  1  1  1  1  1  0  1  0  1  0  0  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  0  1  1  1  1  0  1  0  1  1  0  0  0  1  0  1  1  1  27 32  0  1  1  1  1  1  1  0  1  1  0  1  1  1  1  0  0  1  1  0  1  0  1  0  1  1  1  0  1  1  0  1  1  1  1  1  1  0  0  1  28 33  0  1  1  1  1  0  0  0  1  1  0  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  0  1  1  0  1  1  1  0  1  0  0  1  1  28 34  0  1  1  1  1  1  0  1  0  0  0  0  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0  0  1  0  0  1  1  1  0  1  0  1  0  1  26 35  0  1  1  1  0  0  0  1  0  1  0  1  1  1  0  0  1  1  1  0  1  1  0  0  1  1  1  0  1  1  0  1  0  0  0  1  1  0  1  0  22 36  0  1  1  1  0  0  1  1  0  1  0  1  1  0  0  1  0  0  1  1  1  0  1  0  0  1  1  0  1  0  0  1  1  1  1  1  1  0  1  0  23 37  0  1  1  1  0  1  0  1  1  1  1  0  1  1  1  0  0  0  1  0  1  0  1  1  1  1  0  1  1  0  0  1  0  0  0  1  1  0  0  0  22 

Page 121: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

104  

Lampiran 13 OUT PUT VALIDITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

SOAL

1

SOAL

2

SOAL

3

SOAL

4

SOAL

5

SOAL

6

SOAL

7

SOAL

8

SOAL

9

SOAL

10

SOAL

11

SOAL

12

SOAL

13

SOAL

14

SOAL

15

SOAL

16

SOAL

17

SOAL

18

SOAL

19

SOAL

20

SOAL

21

SOAL

22

SOAL

23

SOAL

24

SOAL

25

SOAL

26

S O

AL27

S O

AL28

SOAL

29

SOAL

30

SOAL

31

SOAL

32

SOAL

33

SOAL

34

SOAL

35

SOAL

36

SOAL

37

SOAL

38

SOAL

39

SOAL

40

JUMLAH

SO

AL1

Pearson Correlation 1 -

,157

.a .a ,245

-,17

3

,146

,118

,219

,258

,188

,287 .a ,16

5 ,16

5

-,10

1

,166

-,16

3

,138

,300

,197

,118

,245

,287

,044

-,04

6

-,06

5

,168

-,04

6

,219

,099

-,04

6

,245

,287

,190

-,28

9

,258

,399*

,110

,258 ,349*

Sig. (2-tailed) ,35

4 . . ,143

,305

,387

,488

,192

,123

,266

,084 . ,32

8 ,32

8 ,55

1 ,32

5 ,33

4 ,41

7 ,07

1 ,24

2 ,48

8 ,14

3 ,08

4 ,79

8 ,78

7 ,70

2 ,32

0 ,78

7 ,19

2 ,56

2 ,78

7 ,14

3 ,08

4 ,26

0 ,08

2 ,12

3 ,01

4 ,51

6 ,12

3 ,034

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL2

Pearson Correlation -

,157

1 .a .a -

,117

-,22

4

-,29

1

,011

,064

-,19

1

,068

-,13

8 .a ,07

5 ,30

6

-,01

6

-,01

6

,011

-,06

6

-,20

8

,255

-,19

1

-,11

7

-,13

8

-,11

7

-,09

4

-,25

7

-,453**

-,09

4

,233

,111

-,09

4

-,11

7

-,13

8

,181

-,09

4

,011

-,19

1

-,13

8

-,19

1 -,107

Sig. (2-tailed) ,354

. . ,48

9 ,18

2 ,08

1 ,94

9 ,70

7 ,25

8 ,68

8 ,41

7 . ,659

,065

,927

,927

,949

,698

,218

,128

,258

,489

,417

,489

,578

,124

,005

,578

,166

,511

,578

,489

,417

,285

,578

,949

,258

,417

,258 ,530

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL3

Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed) . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL4

Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed) . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL5

Pearson Correlation ,245

-,11

7 .a .a 1 ,29

3 ,19

6

-,14

3

,217

-,14

3

,091

,215 .a ,17

2 ,462**

,325*

,325*

,362*

-,05

0

,325*

-,07

1

,362*

,275

,534**

,275

-,07

1

,023

,059

-,07

1

,217

,322

-,07

1

,637**

,534**

,177

-,07

1

-,14

3

,615**

,215

,615** ,607**

Sig. (2-tailed) ,143

,489 . .

,078

,245

,397

,197

,397

,592

,200 . ,30

8 ,00

4 ,05

0 ,05

0 ,02

8 ,77

1 ,05

0 ,67

6 ,02

8 ,10

0 ,00

1 ,10

0 ,67

6 ,89

1 ,72

7 ,67

6 ,19

7 ,05

2 ,67

6 ,00

0 ,00

1 ,29

6 ,67

6 ,39

7 ,00

0 ,20

0 ,00

0 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL6

Pearson Correlation -

,173

-,22

4 .a .a ,29

3 1 ,374*

,209

,145

-,27

4

,300

-,19

7 .a ,14

4 ,14

4 ,467**

,008

,209

-,09

4

,161

-,13

6

,209

,062

,208

,293

,143

,320

,241

-,13

6

-,12

4

,362*

,143

,062

,005

,077

,143

,048

,209

,005

,209 ,434**

Sig. (2-tailed) ,305

,182 . . ,07

8 ,02

2 ,21

5 ,39

0 ,10

1 ,07

1 ,24

2 . ,394

,394

,004

,961

,215

,578

,340

,424

,215

,714

,216

,078

,398

,053

,152

,424

,466

,028

,398

,714

,974

,650

,398

,779

,215

,974

,215 ,007

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL7

Pearson Correlation ,146

-,29

1 .a .a ,19

6 ,37

4* 1 ,223

,337*

,078

,377*

,291 .a

-,12

5

-,12

5

,301

,164

-,06

6

-,12

3

,164

,074

,223

,196

-,07

4

-,21

9

-,17

6

,388*

,300

,074

,216

,117

-,17

6

,404*

,473**

,476**

-,17

6

,367*

,223

,291

,078 ,537**

Sig. (2-tailed) ,387

,081 . . ,24

5 ,02

2 ,18

5 ,04

2 ,64

6 ,02

2 ,08

1 . ,460

,460

,070

,333

,696

,470

,333

,662

,185

,245

,664

,194

,298

,018

,072

,662

,200

,492

,298

,013

,003

,003

,298

,025

,185

,081

,646 ,001

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL8

Pearson Correlation ,118

,011 .a .a

-,14

3

,209

,223 1 ,10

8 ,11

9 ,470**

-,16

8 .a ,21

3 ,01

1 ,24

9 ,08

2

-,05

7

-,08

1

,082

-,11

5

,295

,109

,054

-,14

3

-,11

5

,290

,282

-,11

5

-,18

7

,247

-,11

5

-,14

3

-,16

8

,192

-,11

5

-,05

7

,295

,276

-,05

7 ,314

Sig. (2-tailed) ,488

,949 . . ,39

7 ,21

5 ,18

5 ,52

6 ,48

3 ,00

3 ,32

0 . ,206

,949

,137

,631

,737

,636

,631

,496

,076

,520

,751

,397

,496

,082

,090

,496

,267

,141

,496

,397

,320

,254

,496

,737

,076

,098

,737 ,059

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO AL 9 Pearson Correlation ,2

19 ,06

4 .a .a ,217

,145

,337*

,108 1 ,10

8 ,559**

,131 .a ,06

4 ,23

3

-,08

3

,197

-,04

0

-,11

5

-,08

3

,345*

,108

,429**

,131

,006

-,16

6

,055

,139

-,16

6

,383*

,056

,090

,217

,317

,412*

,090

,255

,108

,131

,108 ,498**

Page 122: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

105  

Sig. (2-tailed) ,192

,707 . . ,19

7 ,39

0 ,04

2 ,52

6 ,52

6 ,00

0 ,44

1 . ,707

,166

,624

,242

,815

,496

,624

,036

,526

,008

,441

,973

,327

,748

,413

,327

,019

,740

,597

,197

,056

,011

,597

,128

,526

,441

,526 ,002

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL1

0 Pearson Correlation ,258

-,19

1 .a .a

-,14

3

-,27

4

,078

,119

,108 1

-,08

2

,276 .a ,21

3

-,19

1

-,25

4

,082

-,23

3

,345*

-,08

6

-,11

5

-,23

3

,109

-,16

8

-,14

3

,190

-,01

2

,282

,495**

,108

,109

,190

-,14

3

-,16

8

-,09

2

-,11

5

-,05

7

-,05

7

,054

-,05

7 ,054

Sig. (2-tailed) ,123

,258 . . ,39

7 ,10

1 ,64

6 ,48

3 ,52

6 ,62

9 ,09

8 . ,206

,258

,130

,631

,165

,036

,612

,496

,165

,520

,320

,397

,261

,943

,090

,002

,526

,523

,261

,397

,320

,587

,496

,737

,737

,751

,737 ,750

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL1

1 Pearson Correlation ,188

,068 .a .a ,09

1 ,30

0 ,37

7* ,470**

,559**

-,08

2 1

-,00

9 .a ,22

7 ,22

7 ,38

0* ,11

7

-,08

2

-,17

1

-,01

4

,233

,332*

,289

,165

-,10

7

-,24

6

,160

,242

-,24

6

,328*

,463**

-,00

6

,091

,165

,202

-,00

6

,194

,332*

,165

,056 ,577**

Sig. (2-tailed) ,266

,688 . . ,59

2 ,07

1 ,02

2 ,00

3 ,00

0 ,62

9 ,95

6 . ,178

,178

,020

,490

,629

,311

,934

,166

,045

,083

,330

,528

,143

,345

,149

,143

,048

,004

,970

,592

,330

,231

,970

,250

,045

,330

,742 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL1

2 Pearson Correlation ,287

-,13

8 .a .a ,21

5

-,19

7

,291

-,16

8

,131

,276

-,00

9 1 .a ,11

7

-,13

8

,029

,663**

,054

,479**

,029

-,08

3

,054

,215

-,12

1

-,10

3

,302

,154

-,04

7

,302

,503**

,028

,302

,534**

,439**

,267

-,08

3

,276

,054

,439**

,054 ,426**

Sig. (2-tailed) ,084

,417 . . ,20

0 ,24

2 ,08

1 ,32

0 ,44

1 ,09

8 ,95

6

. ,491

,417

,867

,000

,751

,003

,867

,624

,751

,200

,475

,542

,070

,362

,780

,070

,002

,868

,070

,001

,007

,110

,624

,098

,751

,007

,751 ,009

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL1

3 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL1

4 Pearson Correlation ,165

,075 .a .a ,17

2 ,14

4

-,12

5

,213

,064

,213

,227

,117 .a 1 ,30

6

-,01

6

,176

,011

,422**

-,20

8

-,09

4

,011

,172

,117

,172

,255

,089

,026

,255

,402*

,270

,255

-,11

7

-,13

8

,018

-,09

4

-,19

1

,011

-,13

8

,011 ,290

Sig. (2-tailed) ,328

,659 . . ,30

8 ,39

4 ,46

0 ,20

6 ,70

7 ,20

6 ,17

8 ,49

1 . ,06

5 ,92

7 ,29

6 ,94

9 ,00

9 ,21

8 ,57

8 ,94

9 ,30

8 ,49

1 ,30

8 ,12

8 ,60

1 ,87

9 ,12

8 ,01

4 ,10

6 ,12

8 ,48

9 ,41

7 ,91

8 ,57

8 ,25

8 ,94

9 ,41

7 ,94

9 ,082

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL1

5 Pearson Correlation ,165

,306 .a .a ,46

2** ,14

4

-,12

5

,011

,233

-,19

1

,227

-,13

8 .a ,30

6 1 -

,016

-,01

6

,011

-,06

6

-,01

6

,255

,011

,172

,372*

,172

-,09

4

-,25

7

,026

-,09

4

,064

,270

-,09

4

,172

,117

,181

,255

,213

,213

-,13

8

,213 ,306

Sig. (2-tailed) ,328

,065 . . ,00

4 ,39

4 ,46

0 ,94

9 ,16

6 ,25

8 ,17

8 ,41

7 . ,065

,927

,927

,949

,698

,927

,128

,949

,308

,024

,308

,578

,124

,879

,578

,707

,106

,578

,308

,491

,285

,128

,206

,206

,417

,206 ,065

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL1

6 Pearson Correlation -

,101

-,01

6 .a .a ,32

5* ,467**

,301

,249

-,08

3

-,25

4

,380*

,029 .a

-,01

6

-,01

6 1 ,20

3

-,08

6

-,08

8

,203

-,12

6

,249

,085

,240

-,15

6

-,12

6

,233

,061

-,12

6

,057

,570**

,165

,325*

,240

-,00

4

,165

-,08

6

,417*

,240

,082 ,437**

Sig. (2-tailed) ,551

,927 . . ,05

0 ,00

4 ,07

0 ,13

7 ,62

4 ,13

0 ,02

0 ,86

7 . ,927

,927

,229

,612

,606

,229

,459

,137

,619

,152

,356

,459

,165

,720

,459

,738

,000

,330

,050

,152

,983

,330

,612

,010

,152

,631 ,007

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL1

7 Pearson Correlation ,166

-,01

6 .a .a ,32

5* ,00

8 ,16

4 ,08

2 ,19

7 ,08

2 ,11

7 ,663** .a ,17

6

-,01

6

,203 1 ,08

2 ,31

7 ,04

3

-,12

6

,417*

,085

,240

,085

,165

,089

,061

,165

,337*

,174

,165

,325*

,240

,132

-,12

6

,082

,249

,451**

,082 ,506**

Sig. (2-tailed) ,325

,927 . . ,05

0 ,96

1 ,33

3 ,63

1 ,24

2 ,63

1 ,49

0 ,00

0 . ,296

,927

,229

,631

,056

,800

,459

,010

,619

,152

,619

,330

,599

,720

,330

,041

,302

,330

,050

,152

,437

,459

,631

,137

,005

,631 ,001

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL1

8 Pearson Correlation -

,163

,011 .a .a ,36

2* ,20

9

-,06

6

-,05

7

-,04

0

-,23

3

-,08

2

,054 .a ,01

1 ,01

1

-,08

6

,082 1

-,08

1

,249

-,11

5

,471**

-,14

3

,054

,362*

,190

,139

,143

-,11

5

,108

,109

-,11

5

,109

,054

,050

-,11

5

-,23

3

,295

,276

,471** ,270

Sig. (2-tailed) ,334

,949 . . ,02

8 ,21

5 ,69

6 ,73

7 ,81

5 ,16

5 ,62

9 ,75

1 . ,949

,949

,612

,631

,636

,137

,496

,003

,397

,751

,028

,261

,413

,398

,496

,526

,523

,496

,520

,751

,769

,496

,165

,076

,098

,003 ,105

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO AL 19

Pearson Correlation ,138

-,06

6 .a .a

-,05

0

-,09

4

-,12

3

-,08

1

-,11

5

,345*

-,17

1

,479** .a ,42

2**

-,06

6

-,08

8

,317

-,08

1 1

-,08

8

-,04

0

-,08

1

-,05

0

-,05

8

-,05

0

,697**

-,10

8

-,19

1

,697**

,241

-,15

4

,697**

-,05

0

-,05

8

-,13

0

-,04

0

-,08

1

-,08

1

-,05

8

-,08

1 ,073

Page 123: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

106  

Sig. (2-tailed) ,417

,698 . . ,77

1 ,57

8 ,47

0 ,63

6 ,49

6 ,03

6 ,31

1 ,00

3 . ,009

,698

,606

,056

,636

,606

,815

,636

,771

,733

,771

,000

,523

,258

,000

,152

,364

,000

,771

,733

,443

,815

,636

,636

,733

,636 ,666

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL2

0 Pearson Correlation ,300

-,20

8 .a .a ,32

5* ,16

1 ,16

4 ,08

2

-,08

3

-,08

6

-,01

4

,029 .a

-,20

8

-,01

6

,203

,043

,249

-,08

8 1

-,12

6

,249

,085

,451**

,325*

,165

,089

,193

-,12

6

-,22

4

,174

-,12

6

,325*

,240

-,00

4

-,12

6

-,08

6

,584**

,240

,752** ,369*

Sig. (2-tailed) ,071

,218 . . ,05

0 ,34

0 ,33

3 ,63

1 ,62

4 ,61

2 ,93

4 ,86

7 . ,218

,927

,229

,800

,137

,606

,459

,137

,619

,005

,050

,330

,599

,251

,459

,183

,302

,459

,050

,152

,983

,459

,612

,000

,152

,000 ,025

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL2

1 Pearson Correlation ,197

,255 .a .a

-,07

1

-,13

6

,074

-,11

5

,345*

-,11

5

,233

-,08

3 .a

-,09

4

,255

-,12

6

-,12

6

-,11

5

-,04

0

-,12

6 1 ,19

0

-,07

1

-,08

3

-,07

1

-,05

7

-,15

5

-,03

3

-,05

7

,345*

,019

-,05

7

-,07

1

,302

,060

-,05

7

,495**

-,11

5

-,08

3

-,11

5 ,105

Sig. (2-tailed) ,242

,128 . . ,67

6 ,42

4 ,66

2 ,49

6 ,03

6 ,49

6 ,16

6 ,62

4 . ,578

,128

,459

,459

,496

,815

,459

,261

,676

,624

,676

,737

,358

,848

,737

,036

,909

,737

,676

,070

,725

,737

,002

,496

,624

,496 ,535

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL2

2 Pearson Correlation ,118

-,19

1 .a .a ,36

2* ,20

9 ,22

3 ,29

5 ,10

8

-,23

3

,332*

,054 .a ,01

1 ,01

1 ,24

9 ,41

7* ,471**

-,08

1

,249

,190 1

-,14

3

,276

,109

-,11

5

,139

,282

-,11

5

,108

,247

-,11

5

,109

,276

,050

-,11

5

-,05

7

,471**

,499**

,295 ,501**

Sig. (2-tailed) ,488

,258 . . ,02

8 ,21

5 ,18

5 ,07

6 ,52

6 ,16

5 ,04

5 ,75

1 . ,949

,949

,137

,010

,003

,636

,137

,261

,397

,098

,520

,496

,413

,090

,496

,526

,141

,496

,520

,098

,769

,496

,737

,003

,002

,076 ,002

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL2

3 Pearson Correlation ,245

-,11

7 .a .a ,27

5 ,06

2 ,19

6 ,10

9 ,429**

,109

,289

,215 .a ,17

2 ,17

2 ,08

5 ,08

5

-,14

3

-,05

0

,085

-,07

1

-,14

3 1 ,21

5

-,08

8

-,07

1

,023

,259

-,07

1

,217

,124

-,07

1

,637**

,534**

,381*

-,07

1

,109

,109

-,10

3

,109 ,400*

Sig. (2-tailed) ,143

,489 . . ,10

0 ,71

4 ,24

5 ,52

0 ,00

8 ,52

0 ,08

3 ,20

0 . ,308

,308

,619

,619

,397

,771

,619

,676

,397

,200

,604

,676

,891

,121

,676

,197

,466

,676

,000

,001

,020

,676

,520

,520

,542

,520 ,014

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL2

4 Pearson Correlation ,287

-,13

8 .a .a ,53

4** ,20

8

-,07

4

,054

,131

-,16

8

,165

-,12

1 .a ,11

7 ,37

2* ,24

0 ,24

0 ,05

4

-,05

8

,451**

-,08

3

,276

,215 1 ,53

4**

-,08

3

-,03

6

,304

-,08

3

-,05

5

,203

-,08

3

,215

,159

-,09

2

-,08

3

-,16

8

,499**

,159

,499** ,408*

Sig. (2-tailed) ,084

,417 . . ,00

1 ,21

6 ,66

4 ,75

1 ,44

1 ,32

0 ,33

0 ,47

5 . ,491

,024

,152

,152

,751

,733

,005

,624

,098

,200

,001

,624

,832

,067

,624

,745

,228

,624

,200

,347

,587

,624

,320

,002

,347

,002 ,012

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL2

5 Pearson Correlation ,044

-,11

7 .a .a ,27

5 ,29

3

-,21

9

-,14

3

,006

-,14

3

-,10

7

-,10

3 .a ,17

2 ,17

2

-,15

6

,085

,362*

-,05

0

,325*

-,07

1

,109

-,08

8

,534** 1 ,36

7* ,24

0 ,25

9

-,07

1

,006

,124

-,07

1

-,08

8

-,10

3

-,23

2

-,07

1

-,14

3

,109

-,10

3

,615** ,214

Sig. (2-tailed) ,798

,489 . . ,10

0 ,07

8 ,19

4 ,39

7 ,97

3 ,39

7 ,52

8 ,54

2 . ,308

,308

,356

,619

,028

,771

,050

,676

,520

,604

,001

,026

,152

,121

,676

,973

,466

,676

,604

,542

,168

,676

,397

,520

,542

,000 ,204

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL2

6 Pearson Correlation -

,046

-,09

4 .a .a

-,07

1

,143

-,17

6

-,11

5

-,16

6

,190

-,24

6

,302 .a ,25

5

-,09

4

-,12

6

,165

,190

,697**

,165

-,05

7

-,11

5

-,07

1

-,08

3

,367* 1 ,10

6

-,03

3

,471**

,090

,019

,471**

-,07

1

-,08

3

-,18

7

-,05

7

-,11

5

-,11

5

-,08

3

,190 ,105

Sig. (2-tailed) ,787

,578 . . ,67

6 ,39

8 ,29

8 ,49

6 ,32

7 ,26

1 ,14

3 ,07

0 . ,128

,578

,459

,330

,261

,000

,330

,737

,496

,676

,624

,026

,532

,848

,003

,597

,909

,003

,676

,624

,269

,737

,496

,496

,624

,261 ,535

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL2

7 Pearson Correlation -

,065

-,25

7 .a .a ,02

3 ,32

0 ,38

8* ,29

0 ,05

5

-,01

2

,160

,154 .a ,08

9

-,25

7

,233

,089

,139

-,10

8

,089

-,15

5

,139

,023

-,03

6

,240

,106 1 ,21

0

-,15

5

,181

,231

-,15

5

,023

-,03

6

,224

-,15

5

-,01

2

-,01

2

,345*

,139 ,348*

Sig. (2-tailed) ,702

,124 . . ,89

1 ,05

3 ,01

8 ,08

2 ,74

8 ,94

3 ,34

5 ,36

2 . ,601

,124

,165

,599

,413

,523

,599

,358

,413

,891

,832

,152

,532

,213

,358

,284

,169

,358

,891

,832

,182

,358

,943

,943

,037

,413 ,035

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL2

8 Pearson Correlation ,168

-,453**

.a .a ,059

,241

,300

,282

,139

,282

,242

-,04

7 .a ,02

6 ,02

6 ,06

1 ,06

1 ,14

3

-,19

1

,193

-,03

3

,282

,259

,304

,259

-,03

3

,210 1

-,03

3

-,09

4

,257

-,27

4

,059

,128

,006

-,03

3

,143

,282

,128

,282 ,413*

Sig. (2-tailed) ,320

,005 . . ,72

7 ,15

2 ,07

2 ,09

0 ,41

3 ,09

0 ,14

9 ,78

0 . ,879

,879

,720

,720

,398

,258

,251

,848

,090

,121

,067

,121

,848

,213

,848

,578

,124

,101

,727

,450

,972

,848

,398

,090

,450

,090 ,011

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO AL 29

Pearson Correlation -

,046

-,09

4 .a .a

-,07

1

-,13

6

,074

-,11

5

-,16

6

,495**

-,24

6

,302 .a ,25

5

-,09

4

-,12

6

,165

-,11

5

,697**

-,12

6

-,05

7

-,11

5

-,07

1

-,08

3

-,07

1

,471**

-,15

5

-,03

3 1 ,09

0 ,01

9 ,471**

-,07

1

-,08

3

-,18

7

-,05

7

-,11

5

-,11

5

-,08

3

-,11

5 ,005

Page 124: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

107  

Sig. (2-tailed) ,787

,578 . . ,67

6 ,42

4 ,66

2 ,49

6 ,32

7 ,00

2 ,14

3 ,07

0 . ,128

,578

,459

,330

,496

,000

,459

,737

,496

,676

,624

,676

,003

,358

,848

,597

,909

,003

,676

,624

,269

,737

,496

,496

,624

,496 ,975

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL3

0 Pearson Correlation ,219

,233 .a .a ,21

7

-,12

4

,216

-,18

7

,383*

,108

,328*

,503** .a ,40

2* ,06

4 ,05

7 ,33

7* ,10

8 ,24

1

-,22

4

,345*

,108

,217

-,05

5

,006

,090

,181

-,09

4

,090 1 ,17

2 ,09

0 ,21

7 ,31

7 ,29

3

-,16

6

,255

-,04

0

,131

-,04

0 ,450**

Sig. (2-tailed) ,192

,166 . . ,19

7 ,46

6 ,20

0 ,26

7 ,01

9 ,52

6 ,04

8 ,00

2 . ,014

,707

,738

,041

,526

,152

,183

,036

,526

,197

,745

,973

,597

,284

,578

,597

,308

,597

,197

,056

,079

,327

,128

,815

,441

,815 ,005

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL3

1 Pearson Correlation ,099

,111 .a .a ,32

2 ,36

2* ,11

7 ,24

7 ,05

6 ,10

9 ,463**

,028 .a ,27

0 ,27

0 ,570**

,174

,109

-,15

4

,174

,019

,247

,124

,203

,124

,019

,231

,257

,019

,172 1 ,01

9 ,12

4 ,02

8

-,04

8

,019

-,03

0

,385*

,203

,247 ,565**

Sig. (2-tailed) ,562

,511 . . ,05

2 ,02

8 ,49

2 ,14

1 ,74

0 ,52

3 ,00

4 ,86

8 . ,106

,106

,000

,302

,523

,364

,302

,909

,141

,466

,228

,466

,909

,169

,124

,909

,308

,909

,466

,868

,776

,909

,860

,018

,228

,141 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL3

2 Pearson Correlation -

,046

-,09

4 .a .a

-,07

1

,143

-,17

6

-,11

5

,090

,190

-,00

6

,302 .a ,25

5

-,09

4

,165

,165

-,11

5

,697**

-,12

6

-,05

7

-,11

5

-,07

1

-,08

3

-,07

1

,471**

-,15

5

-,27

4

,471**

,090

,019 1

-,07

1

-,08

3

-,18

7

,471**

-,11

5

-,11

5

-,08

3

-,11

5 ,055

Sig. (2-tailed) ,787

,578 . . ,67

6 ,39

8 ,29

8 ,49

6 ,59

7 ,26

1 ,97

0 ,07

0 . ,128

,578

,330

,330

,496

,000

,459

,737

,496

,676

,624

,676

,003

,358

,101

,003

,597

,909

,676

,624

,269

,003

,496

,496

,624

,496 ,745

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL3

3 Pearson Correlation ,245

-,11

7 .a .a ,63

7** ,06

2 ,40

4*

-,14

3

,217

-,14

3

,091

,534** .a

-,11

7

,172

,325*

,325*

,109

-,05

0

,325*

-,07

1

,109

,637**

,215

-,08

8

-,07

1

,023

,059

-,07

1

,217

,124

-,07

1 1 ,85

3** ,38

1*

-,07

1

,109

,362*

,215

,362* ,524**

Sig. (2-tailed) ,143

,489 . . ,00

0 ,71

4 ,01

3 ,39

7 ,19

7 ,39

7 ,59

2 ,00

1 . ,489

,308

,050

,050

,520

,771

,050

,676

,520

,000

,200

,604

,676

,891

,727

,676

,197

,466

,676

,000

,020

,676

,520

,028

,200

,028 ,001

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL3

4 Pearson Correlation ,287

-,13

8 .a .a ,53

4** ,00

5 ,473**

-,16

8

,317

-,16

8

,165

,439** .a

-,13

8

,117

,240

,240

,054

-,05

8

,240

,302

,276

,534**

,159

-,10

3

-,08

3

-,03

6

,128

-,08

3

,317

,028

-,08

3

,853** 1 ,44

6**

-,08

3

,276

,276

,159

,276 ,517**

Sig. (2-tailed) ,084

,417 . . ,00

1 ,97

4 ,00

3 ,32

0 ,05

6 ,32

0 ,33

0 ,00

7 . ,417

,491

,152

,152

,751

,733

,152

,070

,098

,001

,347

,542

,624

,832

,450

,624

,056

,868

,624

,000

,006

,624

,098

,098

,347

,098 ,001

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL3

5 Pearson Correlation ,190

,181 .a .a ,17

7 ,07

7 ,476**

,192

,412*

-,09

2

,202

,267 .a ,01

8 ,18

1

-,00

4

,132

,050

-,13

0

-,00

4

,060

,050

,381*

-,09

2

-,23

2

-,18

7

,224

,006

-,18

7

,293

-,04

8

-,18

7

,381*

,446** 1 ,06

0 ,477**

,050

,267

-,09

2 ,425**

Sig. (2-tailed) ,260

,285 . . ,29

6 ,65

0 ,00

3 ,25

4 ,01

1 ,58

7 ,23

1 ,11

0 . ,918

,285

,983

,437

,769

,443

,983

,725

,769

,020

,587

,168

,269

,182

,972

,269

,079

,776

,269

,020

,006

,725

,003

,769

,110

,587 ,009

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL3

6 Pearson Correlation -

,289

-,09

4 .a .a

-,07

1

,143

-,17

6

-,11

5

,090

-,11

5

-,00

6

-,08

3 .a

-,09

4

,255

,165

-,12

6

-,11

5

-,04

0

-,12

6

-,05

7

-,11

5

-,07

1

-,08

3

-,07

1

-,05

7

-,15

5

-,03

3

-,05

7

-,16

6

,019

,471**

-,07

1

-,08

3

,060 1 ,19

0

-,11

5

-,08

3

-,11

5 -,045

Sig. (2-tailed) ,082

,578 . . ,67

6 ,39

8 ,29

8 ,49

6 ,59

7 ,49

6 ,97

0 ,62

4 . ,578

,128

,330

,459

,496

,815

,459

,737

,496

,676

,624

,676

,737

,358

,848

,737

,327

,909

,003

,676

,624

,725

,261

,496

,624

,496 ,793

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL3

7 Pearson Correlation ,258

,011 .a .a

-,14

3

,048

,367*

-,05

7

,255

-,05

7

,194

,276 .a

-,19

1

,213

-,08

6

,082

-,23

3

-,08

1

-,08

6

,495**

-,05

7

,109

-,16

8

-,14

3

-,11

5

-,01

2

,143

-,11

5

,255

-,03

0

-,11

5

,109

,276

,477**

,190 1

-,05

7

,054

-,23

3 ,227

Sig. (2-tailed) ,123

,949 . . ,39

7 ,77

9 ,02

5 ,73

7 ,12

8 ,73

7 ,25

0 ,09

8 . ,258

,206

,612

,631

,165

,636

,612

,002

,737

,520

,320

,397

,496

,943

,398

,496

,128

,860

,496

,520

,098

,003

,261

,737

,751

,165 ,176

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL3

8 Pearson Correlation ,3

99*

-,19

1 .a .a ,61

5** ,20

9 ,22

3 ,29

5 ,10

8

-,05

7

,332*

,054 .a ,01

1 ,21

3 ,41

7* ,24

9 ,29

5

-,08

1

,584**

-,11

5

,471**

,109

,499**

,109

-,11

5

-,01

2

,282

-,11

5

-,04

0

,385*

-,11

5

,362*

,276

,050

-,11

5

-,05

7 1 ,27

6 ,648** ,588**

Sig. (2-tailed) ,014

,258 . . ,00

0 ,21

5 ,18

5 ,07

6 ,52

6 ,73

7 ,04

5 ,75

1 . ,949

,206

,010

,137

,076

,636

,000

,496

,003

,520

,002

,520

,496

,943

,090

,496

,815

,018

,496

,028

,098

,769

,496

,737

,098

,000 ,000

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO AL 39

Pearson Correlation ,110

-,13

8 .a .a ,21

5 ,00

5 ,29

1 ,27

6 ,13

1 ,05

4 ,16

5 ,439** .a

-,13

8

-,13

8

,240

,451**

,276

-,05

8

,240

-,08

3

,499**

-,10

3

,159

-,10

3

-,08

3

,345*

,128

-,08

3

,131

,203

-,08

3

,215

,159

,267

-,08

3

,054

,276 1 ,05

4 ,444**

Page 125: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

108  

 

 

Sig. (2-tailed) ,516

,417 . . ,20

0 ,97

4 ,08

1 ,09

8 ,44

1 ,75

1 ,33

0 ,00

7 . ,417

,417

,152

,005

,098

,733

,152

,624

,002

,542

,347

,542

,624

,037

,450

,624

,441

,228

,624

,200

,347

,110

,624

,751

,098

,751 ,006

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

SO

AL4

0 Pearson Correlation ,258

-,19

1 .a .a ,61

5** ,20

9 ,07

8

-,05

7

,108

-,05

7

,056

,054 .a ,01

1 ,21

3 ,08

2 ,08

2 ,471**

-,08

1

,752**

-,11

5

,295

,109

,499**

,615**

,190

,139

,282

-,11

5

-,04

0

,247

-,11

5

,362*

,276

-,09

2

-,11

5

-,23

3

,648**

,054 1 ,487**

Sig. (2-tailed) ,123

,258 . . ,00

0 ,21

5 ,64

6 ,73

7 ,52

6 ,73

7 ,74

2 ,75

1 . ,949

,206

,631

,631

,003

,636

,000

,496

,076

,520

,002

,000

,261

,413

,090

,496

,815

,141

,496

,028

,098

,587

,496

,165

,000

,751

,002

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

JUM

LAH

Pearson Correlation ,3

49*

-,10

7 .a .a ,60

7** ,434**

,537**

,314

,498**

,054

,577**

,426** .a ,29

0 ,30

6 ,437**

,506**

,270

,073

,369*

,105

,501**

,400*

,408*

,214

,105

,348*

,413*

,005

,450**

,565**

,055

,524**

,517**

,425**

-,04

5

,227

,588**

,444**

,487** 1

Sig. (2-tailed) ,034

,530 . . ,00

0 ,00

7 ,00

1 ,05

9 ,00

2 ,75

0 ,00

0 ,00

9 . ,082

,065

,007

,001

,105

,666

,025

,535

,002

,014

,012

,204

,535

,035

,011

,975

,005

,000

,745

,001

,001

,009

,793

,176

,000

,006

,002

N 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37 37

Page 126: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

109  

Lampiran 14

OUT PUT RELIABILITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA

SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

Berikut merupakan keseluruhan hasil penghitungan reliabilitas soal bentuk

pilihan ganda yang dianalisa menggunakan formula Kuder dan Richardson (KR-

21)1:

Diketahui:

k= 20, M= 15,08, V1= 15,79

Keterangan:

= reliabilitas instrumen

k = banyak butir soal

m = skor rata-rata

= varians total

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21),

diperoleh data perbandingan rhitung sebesar 0,8043 lebih besar dari rtabel sebesar 0,325.

Dengan demikian, dari hasil rhitung dibanding rtabel diperoleh rhitung>rtabel, maka semua

butir soal yang valid dan akan digunakan dinyatakan sudah reliabel.

Page 127: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

110  

Lampiran 15

INPUT DATA NILAI HASIL UJI COBA

SOAL BENTUK URAIAN

NO. SOAL

NO. SISWA

1 2 3 4 JUMLAH

1 10 8 10 10 38 2 8 8 10 8 34 3 8 4 10 10 32 4 8 8 10 6 32 5 8 8 10 6 32 6 8 10 4 10 32 7 10 6 10 6 32 8 10 10 10 2 32 9 10 2 10 10 32 10 8 4 10 10 32 11 8 10 8 4 30 12 10 4 10 6 30 13 6 10 10 2 28 14 10 2 8 8 28 15 10 4 8 6 28 16 4 8 6 8 26 17 8 4 10 4 26 18 8 8 8 2 26 19 8 6 8 4 26 20 8 4 8 4 24 21 10 2 8 4 24 22 10 4 4 6 24 23 6 6 4 8 24 24 8 2 8 6 24 25 8 2 8 6 24 26 8 2 8 6 24 27 8 2 8 6 24 28 8 2 8 4 22 29 4 4 10 2 20 30 6 2 8 2 18 31 4 2 6 4 16 32 4 2 8 2 16 33 4 2 6 2 14 34 6 2 4 2 14 35 6 2 2 2 12 36 4 2 2 2 10 37 2 2 4 2 10

Page 128: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

111

Lampiran 16

OUT PUT VALIDITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA

SOAL BENTUK URAIAN

Correlations

S1 S2 S3 S4 JUMLAH

S1

Pearson Correlation 1 ,213 ,482** ,483** ,746**

Sig. (2-tailed) ,205 ,003 ,002 ,000

N 37 37 37 37 37

S2

Pearson Correlation ,213 1 ,281 ,186 ,640**

Sig. (2-tailed) ,205 ,092 ,270 ,000

N 37 37 37 37 37

S3

Pearson Correlation ,482** ,281 1 ,258 ,702**

Sig. (2-tailed) ,003 ,092 ,124 ,000

N 37 37 37 37 37

S4

Pearson Correlation ,483** ,186 ,258 1 ,700**

Sig. (2-tailed) ,002 ,270 ,124 ,000

N 37 37 37 37 37

JUMLAH

Pearson Correlation ,746** ,640** ,702** ,700** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 37 37 37 37 37

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 129: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

112

Lampiran 17

OUT PUT RELIABILITAS DATA NILAI HASIL UJI COBA

SOAL BENTUK URAIAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

S1 17,46 32,366 ,550 ,482

S2 20,27 32,925 ,290 ,661

S3 17,19 32,547 ,454 ,535

S4 19,68 31,003 ,401 ,573

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 130: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

113

Lampiran 18

ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL BENTUK PILIHAN GANDA  

                

No. Soal B Js P Kriteria No. Soal B Js P Kriteria

1. 15 37 0, 41 Sedang 21. 35 37 0, 95 Mudah

2. 32 37 0, 86 Mudah 22. 30 37 0, 81 Mudah

3. 37 37 1, 00 Mudah 23. 34 37 0, 92 Mudah

4. 37 37 1, 00 Mudah 24. 33 37 0, 89 Mudah

5. 34 37 0, 92 Mudah 25. 34 37 0, 92 Mudah

6. 28 37 0, 76 Mudah 26. 35 37 0, 95 Mudah

7. 24 37 0, 65 Sedang 27. 26 37 0, 70 Mudah

8. 30 37 0, 81 Mudah 28. 16 37 0, 43 Sedang

9. 25 37 0, 68 Sedang 29. 35 37 0, 95 Mudah

10. 30 37 0, 81 Mudah 30. 25 37 0, 68 Sedang

11. 18 37 0, 49 Sedang 31. 20 37 31 Sedang

12. 33 37 0, 89 Mudah 32. 35 37 32 Mudah

13. 37 37 1, 00 Mudah 33. 34 37 33 Mudah

14. 32 37 0, 86 Mudah 34. 33 37 34 Mudah

15. 32 37 0, 86 Mudah 35. 23 37 35 Sedang

16. 29 37 0, 78 Mudah 36. 35 37 36 Mudah

17. 29 37 0, 78 Mudah 37. 30 37 37 Mudah

18. 30 37 0, 81 Mudah 38. 30 37 38 Mudah

19. 36 37 0, 97 Mudah 39. 33 37 39 Mudah

20. 29 37 0, 78 Mudah 40. 30 37 40 Mudah

Page 131: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

114

Lampiran 19

ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL BENTUK URAIAN

No. Soal SH SL Skor Maks Skor Min 2N IF Kriteria

1. 88 48 10 2 20 0, 60 Diterima

2. 68 22 10 2 20 0, 31 Diterima

3. 94 58 10 2 20 0, 70 Diterima

4. 78 24 10 2 20 0, 39 Diterima

   

Page 132: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

115

Lampiran 20

ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL BENTUK PILIHAN GANDA No. Soal

BA JA BB JB D Kriteria No. Soal

BA JA BB JB D Kriteria

1 5 10 1 10 0, 40 Cukup 21 10 10 9 10 0, 1 Jelek

2 10 10 10 10 0, 0 Jelek 22 10 10 5 10 0, 5 Baik 3 10 10 10 10 0, 0 Jelek 23 10 10 7 10 0, 3 Cukup 4 10 10 10 10 0, 0 Jelek 24 10 10 7 10 0, 3 Cukup 5 10 10 7 10 0, 3 Cukup 25 10 10 9 10 0, 1 Jelek 6 10 10 6 10 0, 4 Cukup 26 10 10 10 10 0, 0 Jelek 7 10 10 3 10 0, 7 Baik 27 9 10 5 10 0, 4 Cukup 8 10 10 6 10 0, 4 Cukup 28 6 10 1 10 0, 5 Baik 9 10 10 3 10 0, 7 Baik 29 10 10 10 10 0, 0 Jelek

10 8 10 8 10 0, 0 Jelek 30 10 10 4 10 0, 6 Baik

11 9 10 1 10 0, 8 Sangat Baik 31 9 10 3 10 0, 6 Baik

12 10 10 7 10 0, 3 Cukup 32 10 10 10 10 0, 0 Jelek 13 10 10 10 10 0, 0 Jelek 33 10 10 7 10 0, 3 Cukup 14 10 10 8 10 0, 2 Jelek 34 10 10 6 10 0, 4 Cukup

15 10 10 8 10 0, 2 Jelek 35 10 10 2 10 0, 8 Sangat Baik

16 10 10 6 10 0, 4 Cukup 36 10 10 10 10 0, 0 Jelek 17 10 10 5 10 0, 5 Baik 37 10 10 6 10 0, 4 Cukup 18 9 10 7 10 0, 2 Jelek 38 10 10 5 10 0, 5 Baik 19 10 10 10 10 0, 0 Jelek 39 10 10 6 10 0, 4 Cukup 20 10 10 7 10 0, 3 Cukup 40 10 10 7 10 0, 3 Cukup                 

Page 133: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

116

Lampiran 21

ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL BENTUK URAIAN

No. Soal SH SL Skor Maks Skor Min N ID Kriteria 1 88 48 10 2 10 0, 50 Diterima 2 68 22 10 2 10 0, 58 Diterima 3 94 58 10 2 10 0, 45 Diterima 4 78 24 10 2 10 0, 68 Diterima

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 134: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

117

Lampiran 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan 1

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 3 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mengidentifikasi jenis dan besar sudut.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang Jenis dan Besar Sudut,

siswa dapat menyebutkan jenis sudut dengan benar.

2. Melalui model pembelajaran tipe make a match, siswa dapat

menggambarkan macam-macam sudut dengan benar.

3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran tipe

make a match, siswa dapat mengidentifikasi jenis dan besar sudut.

E. Materi Ajar

1. Benda yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai Sudut

Pojok pada benda atau bangun disebut sudut 

a  b c  d 

Page 135: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

118

2. Jenis dan Besar Sudut

a) Sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar

b) Jenis-jenis Sudut

F. Metode dan Model Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi.

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

G. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (5’)

a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan disiplin).

Bangun yang mempunyai sudut

Bangun yang tidak mempunyai sudut

Bangun a Bangun b

Bangun c Bangun d

Sudut

C

A B

Kaki sudut

Kaki sudut

Titik sudut

Sudut Siku-siku

Sudut Tumpul

Sudut Lancip

Page 136: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

119

b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin do’a

(taqwa).

c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media pembelajaran,

dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).

d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses pembelajaran

dengan menyayikan lagu Lingkaran Kecil (ramah).

e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu

Jenis dan Besar Sudut, serta menuliskannya di papan tulis.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, kalian diharapkan dapat mengidentifikasi

dan menggambarkan macam-macam sudut”.

2. Kegiatan Inti (40’)

Eksplorasi

1) Guru menunjukkan beberapa gambar benda dan menempelkannya di

papan tulis.

2) Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan benda yang mempunyai dan

yang tidak mempunyai pojok.

3) Guru menjelaskan materi mengenai Jenis dan Besar Sudut.

4) Guru menjelaskan materi Jenis dan Besar Sudut menggunakan media

gambar.

5) Guru mencontohkan cara menggambar macam-macam sudut di papan

tulis.

(Eksplorasi: disiplin dan tekun)

Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok yang heterogen untuk

berlaku sebagai kelompok pembawa kartu pertanyaan, pembawa kartu

jawaban, dan penilai. Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan

jawaban masing-masing beranggotakan 13 siswa. Kelompok penilai

beranggotakan 12 siswa.

2) Guru mengatur posisi bangku membentuk huruf U sehingga kelompok

pembawa kartu pertanyaan dan jawaban saling berhadapan.

Page 137: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

120

3) Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa kartu

jawaban diberi kartu pertanyaan dan kartu jawaban mengenai sudut

oleh guru.

4) Guru menyuruh siswa untuk mencari tahu pertanyaan atau jawaban dari kartu yang didapatnya.

5) Setelah guru memberikan tanda, kelompok pembawa kartu pertanyaan

dan kartu jawaban mencari pasangan jawaban yang cocok.

6) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan

dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban mendiskusikan

pertanyaan dan jawaban yang mereka bawa.

7) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan

dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban memperlihatkan

pertanyaan dan jawaban yang dibawanya kepada kelompok penilai.

8) Guru dan kelompok penilai menilai pasangan-pasangan anggota

kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan anggota kelompok

pembawa kartu jawaban.

9) Pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan

anggota kelompok pembawa kartu jawaban mempresentasikan hasil

diskusi mereka.

10) Guru dan kelompok penilai membenarkan atau menyalahkan jawaban

dari pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan

dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban.

11) Guru mengulang permainan hingga siswa mengalami ketiga kelompok

yang memiliki tugas masing-masing.

12) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa (Elaborasi: disiplin, kerja

keras, serta menghargai pendapat orang lain).

Konfirmasi

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang

belum jelas.

3. Kegiatan Penutup (25’) a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas

Siswa (LTS).

Page 138: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

121

b. Siswa mengerjakan LTS.

c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.

d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.

e. Guru memberikan tindak lanjut.

f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada

pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari materi

pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu Sudut

sebagai Jarak Putar.

H. Penilaian

1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket

1. Pemahaman konsep dan penalaran

Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS

2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)

Tes Akhir Pertemuan 1

Waktu: 15 menit

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Manakah bangun datar di bawah ini yang mempunyai sudut dan tidak

mempunyai sudut?

a b c  d e

f g  h

Page 139: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

122

a. Bangun yang memiliki sudut yaitu ....

b. Bangun yang tidak memiliki sudut yaitu ....

2. Buatlah garis lurus dari titik sudut ke arah lain, sehingga membentuk

sudut siku-siku!

3. Sudut yang lebih besar yaitu ....

3. Kunci Jawaban

1. Bangun yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut

Nama Bangun

Mempunyai sudut Tidak mempunyai

sudut A V B V C V D V E V F V G V H V

2. Sudut abc merupakan sudut siku-siku

b c 

a

b

c b 

a d 

e  f 

Page 140: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

123

3. Sudut abc lebih besar daripada sudut def

4. Pedoman Penilaian

Bobot Soal Nomor 1 = 80 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10

Nomor 2 = 10

Nomor 3 = 10

Rumus Penilaian:

NA x 100

I. Buku Sumber dan Media

1. Buku Sumber a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2

b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas

III. Jakarta: Erlangga. 146.

2. Media a. Gambar bangun datar yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut

b. Kartu pertanyaan dan jawaban

c. Lembar Tugas Siswa (LTS)

Tegal, 2013 Guru Kelas, Peneliti,

Tri Wiyanti, S.Pd Rismadiani Kurnia 19650521 198806 2 002 1401409143

Mengetahui, Kepala Sekolah

Maesari, S.Pd 19630514 198304 2 010

Page 141: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

124

KARTU PEMBELAJARAN MAKE A MATCH No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban

1 Papan tulis dan penggaris termasuk benda yang memiliki .... Sudut

2

Sudut abc merupakan ....

sudut tumpul

3

Sudut abc ... daripada sudut def

lebih besar

4

Bagaimanakah bentuk sudut siku-siku?

5 Sebutkan benda yang tidak memiliki sudut!

Tutup botol dan piring

6

Sudut abc ... sudut edf

lebih besar

7

Sudut cab merupakan sudut ....

Lancip

8

Sudut abc merupakan sudut ...

siku-siku

bc

a

b c d

e

f

a

b

c

b

a

c

a

b c

fe

da

... 

Page 142: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

125

No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban

9 sudut lancip

10

Sudut a ... sudut b

Lebih kecil

11

Bila ditarik garis tegak lurus dari titik a, maka akan terbentuk sudut ....

Siku-siku

12

Manakah titik sudutnya?

Titik sudutnya yaitu titik b

13

Sudut fgh merupakan sudut....

tumpul

 

 

 

 

b

a

a

b c

f g

Page 143: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

126

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 1

Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 3 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal Tingkat Kesulitan

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

1. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat mengklasifikasikan bangun datar yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut.

2. Disajikan garis tegak lurus, siswa dapat menggambarkan garis, sehingga terbentuk sudut siku-siku.

3. Disajikan gambar dua sudut, siswa dapat memilih sudut yang lebih besar.

ISIAN

ISIAN

ISIAN

C2

C2

C3

1 2

3

Mudah

Sulit

Sedang

Page 144: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

127

PENGEMBANGAN SILABUS SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 3 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR PERTEMUAN : 1 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.

Mengidentifikasi jenis dan besar sudut.

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Jenis dan Besar Sudut Kegiatan Inti • Eksplorasi

Dengan menggunakan media gambar bangun datar dan sudut, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.

• Elaborasi Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan

• Gambar bangun datar • Gambar sudut • Kartu jawaban • Kartu Pertanyaan • Lembar Tugas Siswa

(LTS)

• Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III

• Bahan Ajar materi Bangun Datar

2x35’

Page 145: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

128

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) jawaban mencari pasangannya.

• Konfirmasi Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas

individu kepada siswa melalui LTS

• Siswa dibimbing untuk membuat simpulan.

• Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya.

 

 

Page 146: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

129

Lampiran 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan 2

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 3 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan sudut sebagai jarak putar.

2. Menggambar sudut satu, setengah, dan seperempat putaran.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sudut sebagai

Jarak Putar, siswa dapat menjelaskan pengertian sudut satu, setengah,

dan seperempat putaran dengan benar.

2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menggambar sudut satu, setengah,

dan seperempat putaran dengan benar.

3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match, siswa dapat mengidentifikasi sudut satu,

setengah, dan seperempat putaran dengan benar.

E. Materi Ajar

Sudut sebagai Jarak Putar

Sudut Satu Putaran Penuh

Sudut Setengah Putaran

Sudut Seperempat Putaran

Page 147: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

130

Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum diputar,

yaitu potongan karton (a) dan (b).

Gambar (2) : potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b) diputar

satu putaran penuh sampai kembali ke tempat semula.

Gambar (3) : hasil satu putaran penuh sehingga potongan karton (a) dan (b)

berimpit kembali.

a

bb 

b b

Sudut Satu Putaran Penuh

a

(1) 

a

3600

(3) 

a

b b

b

b b 

(2) 

Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600

Page 148: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

131

Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum

diputar.

Gambar (2) : potongan kartu (a) diam sedangkan potongan karton (b)

diputar setengah putaran, sampai kedua potongan karton

membentuk garis lurus. Sudut setengah putaran disebut

sudut lurus.

Sudut Setengah Putaran 

a

(1) 

a b

1800

(2) 

Besar sudut setengah putaran yaitu 1800 

Sudut Seperempat Putaran 

a

(1) 

900 

(2) 

Page 149: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

132

Gambar (1): dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum

diputar.

Gambar (2): potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b)

diputar seperempat putaran. Hasilnya, kedua potongan

tersebut membentuk garis tegak lurus. Sudut seperempat

putaran disebut sudut asiku-siku.

F. Model Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, penugasan, dan diskusi.

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match

G. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (5’)

a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan

disiplin).

b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan

memimpin do’a (taqwa).

c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media

pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).

d. Menyiapkan kondisi psikis siswa dengan mengulas kembali materi

yang lalu, yaitu Jenis dan Besar Sudut (ramah).

e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan

dibahas yaitu Sudut sebagai Jarak Putar, serta menuliskannya di

papan tulis.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat mengidentifikasi sudut

satu, setengah, dan seperempat putaran dengan benar”.

Besar sudut seperempat putaran yaitu 900 

Page 150: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

133

2. Kegiatan Inti (40’)

Eksplorasi

1) Guru menjelaskan materi Sudut sebagai Jarak Putar menggunakan

media kertas karton.

2) Guru menjelaskan sudut satu, setengah, dan seperempat putaran

menggunakan media kertas karton.

3) Guru menunjukkan gambar sudut satu, setengah, dan seperempat

putaran dan menempelkannya di papan tulis.

4) Guru membimbing siswa dalam menggambar sudut satu, setengah,

dan seperempat putaran.

(Eksplorasi: disiplin dan tekun)

Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok yang heterogen untuk

berlaku sebagai kelompok pembawa kartu pertanyaan, pembawa

kartu jawaban, dan penilai. Kelompok pembawa kartu pertanyaan

dan kartu jawaban masing-masing beranggotakan 13 siswa.

Kelompok penilai beranggotakan 12 siswa.

2) Guru mengatur posisi perkelompok hingga membentuk huruf U

untuk ketiga kelompok tersebut dengan kelompok pembawa kartu

pertanyaan dan kelompok pembawa kartu jawaban saling

berhadapan.

3) Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa

kartu jawaban diberi kartu pertanyaan dan kartu jawaban mengenai

sudut oleh guru.

4) Guru menyuruh siswa untuk mencari tahu pertanyaan atau jawaban dari kartu yang didapatnya.

5) Guru memberi tanda agar masing-masing anggota dari kedua kelompok mencari pasangannya.

6) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan

dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban mendiskusikan

pertanyaan dan jawaban yang mereka bawa.

Page 151: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

134

7) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan

dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban

memperlihatkan pertanyaan dan jawaban yang dibawanya kepada

kelompok penilai.

8) Guru dan kelompok penilai menilai pasangan-pasangan anggota

kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan anggota kelompok

pembawa kartu jawaban.

9) Pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan

anggota kelompok pembawa kartu jawaban mempresentasikan

hasil diskusi mereka.

10) Guru dan kelompok penilai membenarkan atau menyalahkan

jawaban dari pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa

kartu pertanyaan dengan anggota kelompok pembawa kartu

jawaban.

11) Guru mengulang permainan hingga siswa mengalami ketiga

kelompok yang memiliki tugas masing-masing.

12) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.

(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang

lain).

Konfirmasi

1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

yang belum jelas.

2) Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas

2. Kegiatan Penutup ( 25’)

a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas

Siswa (LTS).

b. Siswa mengerjakan LTS.

c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.

d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.

e. Guru memberikan tindak lanjut.

Page 152: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

135

f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada

pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari

materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu

Sifat-sifat Bangun Datar.

H. Penilaian

1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket

1 Pemahaman konsep dan penalaran

Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS

2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)

Tes Akhir Pertemuan 2

Waktu: 15 menit

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan besar sudut dalam

putaran!

a.

b.

c.

d.

... 

... 

... 

... 

Page 153: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

136

2. Gambarlah sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh!

3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu ....

b. Besar sudut satu putaran yaitu ....

c. Sudut setengah putaran disebut sudut ....

3. Kunci Jawaban

1. a. Sudut seperempat putaran.

b. Sudut setengah putaran.

c. Sudut satu putaran penuh.

d. Sudut seperempat putaran.

2.

3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu 900.

b. Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600.

c. Besar sudut setengah putaran yaitu 1800.

4. Pedoman Penilaian

Bobot Soal

Nomor 1 = 40 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10

Nomor 2 = 45 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 15

Nomor 3 = 15 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 5

Sudut satu Putaran penuh

Sudut seperempat putaran

Sudut setengah putaran

Page 154: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

137

Rumus Penilaian:

NA x 100

I. Buku Sumber dan Media

1. Buku Sumber

a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2.

b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD

Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.

2. Media

a. Gambar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh

b. Kartu pertanyaan dan kartu jawaban

c. Lembar Tugas Siswa (LTS)

Tegal, 2013 Guru Kelas, Peneliti,

Tri Wiyanti, S.Pd Rismadiani Kurnia 19650521 198806 2 002 1401409143

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Maesari, S.Pd 19630514 198304 2 010

 

Page 155: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

138

KARTU PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban

1 Berapa besar sudut satu putaran penuh?

3600

2 Berapa besar sudut setengah putaran?

1800

3 Sudut setengah putaran juga bisa disebut dengan ....

sudut lurus

4

900

5 Seperti apa gambar sudut satu putaran penuh?

6

Sudut siku-siku

7 Berapa besar sudut seperempat putaran? 900

8

Sudut lurus

9

3600

10 Sudut yang besarnya 3600 disebut .... Sudut satu putaran penuh

11

Satu putaran penuh

Besar sudutnya yaitu .... 

Sudut di atas disebut ....

Besar sudutnya yaitu ....

Sudut di atas merupakan sudut ....

Page 156: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

139

No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban

12

Sudut siku-siku

13

Sudut setengah putaran

Sudut satu putaran penuh

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sudut di atas merupakan sudut ....

Nama sudut di atas secara berurutan yaitu ....

Page 157: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

140

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 2

Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 3 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal Ranah Kognitif

Nomor Soal Tingkat Kesulitan

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

1. Disajikan gambar beberapa sudut, siswa dapat menyebutkan nama sudut.

2. Siswa dapat menggambar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh.

3. Siswa dapat menyebutkan besar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh.

ISIAN

ISIAN

ISIAN

C1

C2

C1

1 2

3

Mudah

Sulit

Sedang

Page 158: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

141

PENGEMBANGAN SILABUS SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 3 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR PERTEMUAN : 2 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

1. Menjelaskan sudut sebagai jarak putar.

2. Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran.

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Sudut sebagai Jarak Putar. Kegiatan Inti • Eksplorasi

Dengan menggunakan media media kertas karton, jangka, dan gambar sudut, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.

• Elaborasi Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan jawaban mencari pasangannya.

• Konfirmasi Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas individu

kepada siswa melalui LTS. • Siswa dibimbing untuk

membuat simpulan. • Guru menyampaikan materi

untuk pertemuan berikutnya.

• Kertas karton • Jangka • Gambar sudut

seperempat, setengah, dan satu putaran penuh

• Kartu pertanyaan dan jawaban

• LTS

• Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III

• Bahan Ajar materi Bangun Datar

2x35’

Page 159: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

142

Lampiran 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

Pertemuan 3

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 3 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat Bangun

Datar, siswa dapat menyebutkan nama-nama bangun datar.

2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat Bangun

Datar, siswa dapat menyebutkan sifat masing-masing bangun datar.

3. Melalui bimbingan guru, siswa dapat menggambar bangun datar sesuai

dengan sifat-sifatnya.

 

 

 

 

 

 

 

Page 160: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

143

E. Materi Ajar

No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifat-sifat

1. Segitiga Sebarang

1) Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama panjangnya.

2) Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama.

2. Segitiga Sama Kaki

1) Mempunyai dua buah sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai dua buah sudut yang sama besar.

3. Segitiga Sama Sisi

1) Mempunyai tiga sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai tiga sudut yang sama besar.

4. Segitiga Siku-siku

1) Mempunyai satu sudut siku-siku. 2) Mempunyai dua sisi yang saling tegak lurus. 3) Mempunyai satu sisi miring.

5. Persegi

1) Mempunyai empat sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai empat sudut siku-siku.

6. Persegi Panjang

1) Mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

2) Mempunyai empat sudut siku-siku.

Sifat-sifat Bangun Datar

Page 161: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

144

E. Metode dan Model Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi, dan penugasan.

2. Model pembelajaran

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (5’)

a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan

disiplin).

b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin

do’a (taqwa).

c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media

pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).

d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan menyanyikan lagu Bangun Apa (ramah).

e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas

yaitu Sifat-sifat Bangun Datar, serta menuliskannya di papan tulis.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat menggambar bangun

datar sesuai dengan sifat-sifatnya”.

2. Kegiatan Inti (40’)

Eksplorasi

1) Guru menunjukkan beberapa bangun datar.

2) Guru menyuruh siswa untuk mengamati bangun datar tersebut.

3) Guru menjelaskan materi Sifat-sifat Bangun Datar menggunakan

media bangun datar.

4) Guru menyuruh siswa untuk menggambar bangun datar yang telah

mereka amati sebelumnya.

5) Guru membimbing siswa dalam menggambar bangun datar sesuai

dengan sifat-sifatnya.

(Eksplorasi: disiplin dan tekun)

Page 162: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

145

Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok yang heterogen untuk

berlaku sebagai kelompok pembawa kartu pertanyaan, kelompok

pembawa kartu jawaban, dan kelompok penilai. Kelompok

pembawa kartu pertanyaan beranggotakan 13 siswa. Kelompok

pembawa kartu jawaban beranggotakan 13 siswa. Kelompok

penilai beranggotakan 12 siswa.

2) Guru mengatur posisi perkelompok hingga membentuk huruf U

untuk ketiga kelompok tersebut dengan kelompok pembawa kartu

pertanyaan dan kelompok pembawa kartu jawaban saling

berhadapan.

3) Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan kelompok pembawa

kartu jawaban diberi kartu pertanyaan dan kartu jawaban mengenai

sudut oleh guru.

4) Guru menyuruh siswa untuk mencari tahu pertanyaan atau jawaban dari kartu yang didapatnya.

5) Setelah guru memberikan tanda, kelompok pembawa kartu

pertanyaan dan kartu jawaban mencari pasangan jawaban yang

cocok.

6) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan

dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban mendiskusikan

pertanyaan dan jawaban yang mereka bawa.

7) Pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan

dengan anggota kelompok pembawa kartu jawaban

memperlihatkan pertanyaan dan jawaban yang dibawanya kepada

kelompok penilai.

8) Guru dan kelompok penilai menilai pasangan-pasangan anggota

kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan anggota kelompok

pembawa kartu jawaban.

9) Pasangan anggota kelompok pembawa kartu pertanyaan dengan

pembawa kartu jawaban mempresentasikan hasil diskusi mereka.

Page 163: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

146

10) Guru dan kelompok penilai membenarkan atau menyalahkan

jawaban dari pasangan-pasangan anggota kelompok pembawa

kartu pertanyaan dengan anggota kelompok pembawa kartu

jawaban.

11) Guru mengulang permainan hingga siswa mengalami ketiga

kelompok yang memiliki tugas masing-masing.

12) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.

(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang

lain).

Konfirmasi

1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

yang belum jelas.

2) Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas.

2. Kegiatan Penutup ( 25’)

a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas

Siswa (LTS).

b. Siswa mengerjakan LTS.

c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.

d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.

e. Guru memberikan tindak lanjut.

f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada

pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian.

H. Penilaian

1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket

1 Pemahaman konsep dan penalaran

Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS

2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)

Tes Akhir Pertemuan 3

Waktu: 15 menit

Page 164: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

147

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat

1. Segitiga

Siku-siku

...

1. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku.

2. Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus.

2. Segitiga Sama Sisi 1. ....2. ....

3. ...

1. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

2. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.

4. Persegi ... 1. ....2. ....

5. Segitiga Sebarang .... 1. Mempunyai 3 sisi yang

panjangnya tidak sama. 2. Mempunyai 3 sudut

yang besarnya tidak sama.

6. ... .... 1. Mempunyai 2 sisi yang

sama panjang. 2. Mempunyai 2 sudut

yang sama besar. 3. Kunci Jawaban

No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat

1.

Segitiga Siku-siku

1. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku.

2. Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus.

2. Segitiga Sama Sisi

1. Mempunyai 3 sisi yang sama panjang.

2. Mempunyai 3 sudut yang sama besar.

3.

Persegi Panjang

1. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

2. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.

4. Persegi 1. Mempunyai 4 sisi yang

sama panjang. 2. Mempunyai 4 sudut siku-

siku.

5.

Segitiga Sebarang

1. Mempunyai 3 sisi yang panjangnya tidak sama.

2. Mempunyai 3 sudut yang besarnya tidak sama.

6. SegitigaSama Kaki

1. Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.

2. Mempunyai 2 sudut yang sama besar.

4. Pedoman Penilaian

Tes Akhir Pertemuan 3 Bobot Soal Nomor 1 = 15 Nomor 2 = 10 dengan rincian tiap poin benar mendapat skor 5 Nomor 3 = 10

Page 165: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

148

Nomor 4 = 25 dengan rincian sebagai berikut: • Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan sifat-

sifatnya mendapat nilai 15. • Siswa menyebutkan 2 sifat-sifat bangun datar dengan tepat

mendapat nilai 10. Nomor 5 = 15 Nomor 6 = 25 dengan rincian sebagai berikut:

• Siswa memberi nama bangun datar dengan benar mendapat nilai 10.

• Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya mendapat nilai 15.

Rumus Penilaian:

NA x 100

E. Buku Sumber dan Media 1. Buku Sumber

a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2 b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk

SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146. 2. Media

a. Bangun Datar b. Kartu pertanyaan dan kartu jawaban c. Lembar Tugas Siswa (LTS)

Tegal, 2013

Guru Kelas, Peneliti, Tri Wiyanti, S.Pd Rismadiani Kurnia

19650521 198806 2 002 1401409143

Mengetahui, Kepala Sekolah

Maesari, S.Pd 19630514 198304 2 010

Page 166: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

149

KARTU PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban

1 Sebutkan sifat-sifat persegi! • Mempunyai 4 sisi yang sama

panjang. • Mempunyai 4 sudut siku-siku.

2 Sebutkan sifat-sifat segitiga sebarang!

• Mempunyai 3 sisi yang panjangnya tidak sama.

• Mempunyai 3 sudut yang besarnya tidak sama.

3 Bagaimana gambar bangun persegi?

4

Apa nama bangun di bawah ini?

Segitiga siku-siku

5

Bagaimana gambar bangun

segitiga sebarang?

6

Bagaimana gambar bangun persegi panjang?

7

Berikut ini merupakan sifat-sifat sebuah bangun datar: • Mempunyai 3 sisi yang sama

panjang. • Mempunyai 3 sudut yang sama

besar. Bagaimana bentuk bangun datar tersebut?

8

Sebutkan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!

• Mempunyai 2 sisi yang sama panjang

• Mempunyai 2 sudut yang sama besar.

9

Sebutkan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!

• Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

• Mempunyai 4 sudut suku-siku.

Page 167: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

150

No. Kartu Pertanyaan Kartu Jawaban

10

Lengkapilah sifat-sifat dan berilah nama bangun datar di bawah ini!

• Mempunyai 4 pasang sisi yang sama panjang.

• ....

Nama bangun datar : Persegi Sifat bangun datar : mempunyai 4 sudut siku-siku

11

Berapa pasang jumlah sisi sejajar dan sama panjang yang dimiliki oleh bangun persegi panjang?

2 pasang

12 Sebutkan 4 macam bangun segitiga!

Segitiga sebarang, siku-siku, sama kaki, dan sama sisi.

13 Sebutkan 2 macam bangun segiempat!

Persegi panjang dan persegi.

Page 168: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

151

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 3 Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 3 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal Ranah Kognitif

Nomor Soal Tingkat Kesulitan

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

1. Siswa dapat menggambar bangun segitiga siku-siku.

2. Disajikan gambar bangun segitiga sama sisi, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar tersebut.

3. Disajikan gambar sebuah bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar sesuai dengan gambar dan sifat-sifatnya.

4. Siswa dapat menggambar dan menyebutkan sifat-sifat bangun persegi.

5. Siswa dapat menggambar bangun segitiga sebarang.

6. Siswa dapat menyebutkan nama dan menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki bangun datar tersebut.

ISIAN

ISIAN

ISIAN

ISIAN

ISIAN

ISIAN

C2

C1

C1

C2 dan C1

C2

C1 dan C2

1

2

3

4

5

6

Sedang

Mudah

Mudah

Sulit

Sedang

Sulit

 

Page 169: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

152

PENGEMBANGAN SILABUS

SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 3 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR PERTEMUAN : 3 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

Menggambar bangun sesuai dengan sifat-sifatnya.

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Sifat-sifat Bangun Datar Kegiatan Inti • Eksplorasi

Dengan menggunakan media bangun datar, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.

• Elaborasi Kelompok pembawa kartu pertanyaan dan jawaban mencari pasangannya.

• Konfirmasi Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas

individu kepada siswa melalui LTS.

• Siswa dibimbing untuk membuat simpulan.

• Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan

• Bangun Datar • Kartu pertanyaan dan

jawaban • LTS

Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III

• Bahan Ajar materi Bangun Datar

2x35’

Page 170: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

153

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

diadakan ulangan harian.  

Page 171: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

154

Lampiran 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Pertemuan 1

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 1 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mengidentifikasi jenis dan besar sudut.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang Jenis dan Besar Sudut,

siswa dapat menyebutkan jenis sudut dengan benar.

2. Melalui metode ceramah, diskusi, dan penugasan, siswa dapat

menggambarkan macam-macam sudut dengan benar.

3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran

tersebut, siswa dapat mengidentifikasi jenis dan besar sudut.

E. Materi Ajar

1. Benda yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai Sudut

Pojok pada benda atau bangun disebut sudut

a  b  c  d 

Page 172: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

155

2. Jenis dan Besar Sudut

1) Sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar

2) Jenis-jenis Sudut

F. Metode dan Model Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi, dan penugasan.

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran konvensional .

G. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (5’)

a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan

disiplin).

b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin

do’a (taqwa).

Bangun yang mempunyai sudut

Bangun yang tidak mempunyai sudut

Bangun a Bangun b

Bangun c Bangun d

Sudut

C

A B

Kaki sudut

Kaki sudut

Titik sudut

Sudut Siku-siku

Sudut Tumpul

Sudut Lancip

Page 173: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

156

c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media

pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).

d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan menyanyikan lagu Lingkaran Kecil (ramah).

e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas

yaitu Jenis dan Besar Sudut, serta menuliskannya di papan tulis.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat mengidentifikasi dan

menggambarkan macam-macam sudut”.

2. Kegiatan Inti (40’)

Eksplorasi

1) Guru menunjukkan beberapa gambar benda kepada siswa dan

menempelkannya di papan tulis.

2) Guru menyuruh siswa untuk menyebutkan benda yang mempunyai

dan tidak mempunyai pojok.

3) Guru menjelaskan materi Jenis dan Besar Sudut menggunakan media

gambar.

4) Guru mencontohkan cara menggambar macam-macam sudut di

papan tulis.

(Eksplorasi: disiplin dan tekun)

Elaborasi

1) Guru membentuk kelas menjadi 18 kelompok dan masing-masing

kelompok terdiri dari dua orang siswa.

2) Guru membagikan gambar bangun datar kepada masing-masing

kelompok.

3) Guru menyuruh siswa untuk mengklasifikasikan bangun yang

memiliki dan tidak memiliki sudut.

4) Guru mengoreksi jawaban bersama siswa.

5) Guru menyuruh beberapa siswa untuk menggambar sudut tumpul,

lancip, dan siku-siku di papan tulis.

Page 174: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

157

6) Guru menyuruh siswa untuk menggambarkan sudut tumpul, lancip

dan siku-siku di buku mereka masing-masing.

7) Guru mengawasi kegiatan siswa dalam menggambar.

(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat).

Konfirmasi

1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

yang belum jelas.

2) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman mengenai materi

yang telah dibahas.

3. Kegiatan Penutup ( 25’)

a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas

Siswa (LTS).

b. Siswa mengerjakan LTS.

c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.

d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.

e. Guru memberikan tindak lanjut.

f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada

pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari

materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu

Sudut sebagai Jarak Putar.

H. Penilaian

1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket

1 Pemahaman konsep dan penalaran

Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS

2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa LTS)

Tes Akhir Pertemuan 1

Waktu: 15 menit

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Manakah bangun datar di bawah ini yang mempunyai sudut dan

tidak mempunyai sudut!

Page 175: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

158

3. Buatlah garis lurus dari titik sudut ke arah lain, sehingga

membentuk sudut siku-siku!

4. Sudut yang lebih besar yaitu ....

3. Kunci Jawaban

1. Bangun yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut Nama

Bangun Mempunyai sudut Tidak mempunyai

sudut A V B V C V D V E V F V G V H V

2. Sudut abc merupakan sudut siku-siku

3. Sudut abc lebih besar daripada sudut def

a

b

cb

a d

e f

a

b c

a  b c d e 

f g  h

Page 176: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

159

4. Pedoman Penilaian

Bobot Soal

Nomor 1 = 80 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10

Nomor 2 = 10

Nomor 3 = 10

Rumus Penilaian:

NA x 100

I. Buku Sumber dan Media

1. Buku Sumber

a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2

b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD

Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.

2. Media

a. Gambar bangun datar yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut

b. Lembar Tugas Siswa (LTS)

Tegal, 2013 Guru Kelas, Peneliti,

Siti Arifah, S.Pd Rismadiani Kurnia 1401409143

Mengetahui, Kepala Sekolah

Abu Su’ud, S.Pd 19561125 197802 1 001

Page 177: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

160

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 1 Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 1 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal Tingkat Kesulitan

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

1. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat mengklasifikasikan bangun datar yang mempunyai dan tidak mempunyai sudut.

2. Disajikan garis tegak lurus, siswa dapat menggambarkan garis, sehingga terbentuk sudut siku-siku.

3. Disajikan gambar dua sudut, siswa dapat memilih sudut yang lebih besar.

ISIAN

ISIAN

ISIAN

C2

C2

C3

1 2

3

Mudah

Sulit

Sedang

Page 178: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

161

PENGEMBANGAN SILABUS

SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 1 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR PERTEMUAN : 1 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

Mengidentifikasi jenis dan besar sudut

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Jenis dan Besar Sudut Kegiatan Inti • Eksplorasi

Dengan menggunakan media gambar bangun datar dan sudut, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.

• Elaborasi Siswa mengerjakan soal latihan.

• Konfirmasi

• Gambar bangun datar • Gambar sudut • LTS

• Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III

• Bahan Ajar materi Bangun Datar

2x35’

Page 179: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

162

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas

individu kepada siswa melalui LTS

• Siswa dibimbing untuk membuat simpulan.

• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

 

 

 

 

 

 

Page 180: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

163

Lampiran 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Pertemuan 2

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 1 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan sudut sebagai jarak putar.

2. Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sudut sebagai

Jarak Putar, siswa dapat menjelaskan pengertian sudut satu, setengah,

dan seperempat putaran dengan benar.

2. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menggambar sudut satu, setengah,

dan seperempat putaran dengan benar.

3. Setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode ceramah,

diskusi, dan penugasan, siswa dapat mengidentifikasi sudut satu,

setengah, dan seperempat putaran dengan benar.

F. Materi Ajar

Sudut sebagai Jarak Putar

Sudut Satu Putaran Penuh

Sudut Setengah Putaran

Sudut Seperempat Putaran

Page 181: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

164

Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum diputar,

yaitu potongan karon (a) dan (b).

Gambar (2) : potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b) diputar

satu putaran penuh sampai kembali ke tempat semula.

Gambar (3) : hasil satu putaran penuh sehingga potongan karton (a) dan (b)

berimpit kembali.

Sudut Satu Putaran Penuh

a

(1) 

a

3600

(3) 

a

b b

b

b b 

(2) 

a

bb 

b b

Page 182: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

165

Gambar (1) : dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum diputar.

Gambar (2) : potongan kartu (a) diam sedangkan potongan karton (b) diputar

setengah putaran, sampai kedua potongan karton membentuk garis

lurus. Sudut setengah putaran disebut sudut lurus.

Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600

Sudut Setengah Putaran

a

(1) 

ab

1800

(2) 

Besar sudut setengah putaran yaitu 1800

Sudut Seperempat Putaran

a

(1) 

900 

(2) 

Page 183: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

166

Gambar (1): dua potongan karton yang disatukan berimpit sebelum

diputar.

Gambar (2): potongan karton (a) diam, sedangkan potongan karton (b)

diputar seperempat putaran. Hasilnya, kedua potongan

tersebut membentuk garis tegak lurus. Sudut seperempat

putaran disebut sudut asiku-siku.

G. Metode dan Model Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran

a. Ceramah b. Diskusi c. Penugasan

2. Model Pembelajaran Model pembelajaran konvensional.

H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (5’)

a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan disiplin).

b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin do’a (taqwa).

c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).

d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan mengulas materi yang lalu, yaitu Jenis dan Besar Sudut (ramah).

e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas yaitu Sudut sebagai Jarak Putar, serta menuliskannya di papan tulis.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat mengidentifikasi sudut satu, setengah, dan seperempat putaran dengan benar”.

Besar sudut seperempat putaran yaitu 900

Page 184: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

167

2. Kegiatan Inti (40’)

Eksplorasi

1) Guru menjelaskan materi Sudut sebagai Jarak Putar menggunakan

media kertas karton.

2) Guru menjelaskan sudut satu, setengah, dan seperempat putaran

menggunakan media kertas karton.

(Eksplorasi: disiplin dan tekun)

Elaborasi

1) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri

dari dua orang siswa.

2) Guru membagikan beberapa gambar sudut satu, setengah, dan

seperempat putaran.

3) Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk menentukan

manakah yang termasuk sudut satu, setengah, atau seperempat

putaran.

4) Guru mengoreksi jawaban bersama siswa.

5) Guru menyuruh siswa untuk menggambar sudut satu, setengah, dan

seperempat putaran.

6) Guru membimbing siswa dalam menggambar sudut satu, setengah,

dan seperempat putaran.

(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang

lain).

Konfirmasi

1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

yang belum jelas.

2) Meluruskan kesalahpahaman mengenai materi yang telah dibahas.

3. Kegiatan Penutup ( 25’)

a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas

Siswa (LTS).

b. Siswa mengerjakan LTS.

c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan LTS.

Page 185: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

168

d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.

e. Guru memberikan tindak lanjut.

f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada

pertemuan berikutnya, dengan memberi tugas untuk mempelajari

materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu

Sifat-sifat Bangun Datar.

I. Penilaian

1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket

1 Pemahaman konsep dan penalaran

Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS

2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)

Tes Akhir Pertemuan 1

Waktu: 15 menit

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan besar sudut dalam putaran!

a.

b.

c.

d.

... 

... 

... 

... 

Page 186: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

169

2. Gambarlah sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh!

3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu ....

b. Besar sudut satu putaran yaitu ....

c. Sudut setengah putaran disebut sudut ....

3. Kunci Jawaban

1. a. Sudut seperempat putaran.

b. Sudut setengah putaran.

c. Sudut satu putaran penuh.

d. Sudut seperempat putaran.

2.

3. a. Besar sudut seperempat putaran yaitu 900

d. Besar sudut satu putaran penuh yaitu 3600

e. Besar sudut setengah putaran yaitu 1800

2. Pedoman Penilaian

Tes Akhir Pertemuan 2

Bobot Soal

Nomor 1 = 40 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 10

Nomor 2 = 45 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 15

Nomor 3 = 15 dengan rincian tiap jawaban benar mendapat skor 5

Rumus Penilaian: NA x 100

Sudut satu putaran penuh

Sudut seperempat putaran

Sudut setengah putaran

Page 187: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

170

J. Buku Sumber dan Media

1. Buku Sumber

a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2

b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk

SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.

2. Media

a. Kertas karton dan jangka

b. Gambar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh

c. Lembar Tugas Siswa (LTS)

Tegal, 2013 Guru Kelas, Peneliti,

Siti Arifah, S.Pd Rismadiani Kurnia NIP 1401409143

Mengetahui, Kepala Sekolah

Abu Su’ud, S.Pd 19561125 197802 1 001

 

Page 188: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

171

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 2

Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 1 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

PENGEMBANGAN SILABUS

SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 1 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal

Tingkat Kesulitan

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

1. Disajikan gambar beberapa sudut, siswa dapat menyebutkan nama sudut.

2. Siswa dapat menggambar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh.

3. Siswa dapat menyebutkan besar sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh.

ISIAN

ISIAN

ISIAN

C1

C2

C1

1 2

3

Mudah

Sulit

Sedang

Page 189: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

172

PERTEMUAN : 2 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

1. Menjelaskan sudut sebagai jarak putar.

2. Membuat sudut satu, setengah, dan seperempat putaran.

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Sudut sebagai Jarak Putar. Kegiatan Inti • Eksplorasi

Dengan menggunakan media media kertas karton, jangka, dan gambar sudut, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.

• Elaborasi Siswa mengerjakan soal latihan.

• Konfirmasi Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas individu

kepada siswa melalui LTS. • Siswa dibimbing untuk

membuat simpulan. • Guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

• Kertas karton • Jangka • Gambar

sudut seperempat, setengah, dan satu putaran penuh

• Lembar Tugas Siswa (LTS)

• Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III

• Bahan Ajar materi Bangun Datar

2x35’

 

 

Page 190: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

173

Lampiran 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL

Pertemuan 3

Nama Sekolah : SD Negeri Randugunting 1 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Menggambar bangun sesuai dengan sifat-sifatnya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat

Bangun Datar, siswa dapat menyebutkan nama-nama bangun datar.

2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang materi Sifat-sifat

Bangun Datar, siswa dapat menyebutkan sifat masing-masing bangun

datar.

3. Melalui bimbingan guru, siswa dapat menggambar bangun datar sesuai

dengan sifat-sifatnya.

 

 

 

 

 

 

 

Page 191: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

174

E. Materi Ajar

No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifat-sifat

1. Segitiga Sebarang

1) Mempunyai tiga buah sisi yang tidak sama panjangnya.

2) Mempunyai tiga buah sudut yang besarnya tidak sama.

2. Segitiga Sama Kaki

1) Mempunyai dua buah sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai dua buah sudut yang sama besar.

3. Segitiga Sama Sisi

1) Mempunyai tiga sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai tiga sudut yang sama besar.

4. Segitiga Siku-siku

1) Mempunyai satu sudut siku-siku. 2) Mempunyai dua sisi yang saling tegak lurus. 3) Mempunyai satu sisi miring.

5. Persegi

1) Mempunyai empat sisi yang sama panjang. 2) Mempunyai empat sudut siku-siku.

6. Persegi Panjang

1) Mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

2) Mempunyai empat sudut siku-siku.  

 

Sifat-sifat Bangun Datar

Page 192: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

175

E. Model Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran

a. Ceramah

b. Diskusi

c. Penugasan

2. Model pembelajaran

Model pembelajaran konvensional

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (5’)

a. Guru mengucapkan salam dan mempresensi siswa (ramah dan

disiplin).

b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin

do’a (taqwa).

c. Menyiapkan kondisi fisik antara lain buku pelajaran, media

pembelajaran, dan Lembar Tugas Siswa (LTS ) (persiapan).

d. Menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses pembelajaran

dengan menyanyikan lagu Bangun Apa (ramah).

e. Guru memberikan informasi materi pembelajaran yang akan dibahas

yaitu Sifat-sifat Bnagun Datar, serta menuliskannya di papan tulis.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, kalian dapat menggambar bangun datar

sesuai dengan sifat-sifatnya”.

2. Kegiatan Inti (40’)

Eksplorasi

1) Guru menunjukkan beberapa bangun datar.

2) Guru menyuruh siswa untuk mengamati bangun datar tersebut.

3) Guru menjelaskan materi Sifat-sifat Bangun Datar menggunakan

media bangun datar.

(Eksplorasi: disiplin dan tekun)

Elaborasi

1) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil.

Page 193: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

176

2) Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk mendaftar benda

yang berbentuk persegi, peresegi panjang, dan segitiga.

3) Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk menyebutkan

sifat-sifat bangun persegi, peresegi panjang, dan segitiga.

4) Guru mengoreksi jawaban bersama siswa.

5) Guru menyuruh beberapa siswa untuk menggambar bangun datar di

papan tulis.

6) Guru menyuruh siswa untuk menggambar bangun datar sesuai

dengna sifat-sifatnya.

7) Guru membimbing siswa dalam menggambar bangun datar sesuai

dengan sifat-sifatnya.

8) Guru mengawasi semua kegiatan siswa.

(Elaborasi: disiplin, kerja keras, serta menghargai pendapat orang

lain).

Konfirmasi

1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

yang belum jelas.

2) Guru memberi penguatan kepada siswa.

3) Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman mengenai materi

yang telah dibahas.

3. Kegiatan Penutup ( 25’)

a. Guru memberi tugas individu kepada siswa melalui Lembar Tugas

Siswa (LTS).

b. Siswa mengerjakan LTS.

c. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan Lembar Tugas Siswa

(LTS).

d. Guru mengoreksi dan menganalisis hasil tes akhir.

e. Guru memberikan tindak lanjut.

f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran Matematika pada

pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian dengan materi Bangun

Datar.

Page 194: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

177

H. Penilaian

1. Aspek, teknik, dan waktu penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Waktu Penilaian Ket

1 Pemahaman konsep dan penalaran

Tes tertulis Akhir pertemuan Soal pada LTS

2. Instrumen Penilaian (Lembar Tugas Siswa)

Tes Akhir Pertemuan 1

Waktu: 15 menit

Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan besar sudut dalam putaran! No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat

1. Segitiga

Siku-siku

...

4. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku.

5. Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus.

2. Segitiga Sama Sisi 1. .... 2. ....

3. ...

3. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

4. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.

4. Persegi ... 3. .... 4. ....

5. Segitiga Sebarang ....

3. Mempunyai 3 sisi yang panjangnya tidak sama.

4. Mempunyai 3 sudut yang besarnya tidak sama.

6. ... ....

5. Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.

6. Mempunyai 2 sudut yang sama besar.

3. Kunci Jawaban

No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat

1. Segitiga

Siku-siku

1. Mempunyai 1 buah sudut siku-siku.

2. Mempunyai 2 sisi yang saling tegak lurus.

2. Segitiga Sama Sisi

1. Mempunyai 3 sisi yang sama panjang.

2. Mempunyai 3 sudut yang sama besar.

Page 195: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

178

No. Nama Bangun Gambar Bangun Sifa-sifat

3.

Persegi Panjang

1. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

2. Mempunyai 4 buah sudut siku-siku.

4. Persegi

1. Mempunyai 4 sisi yang sama panjang.

2. Mempunyai 4 sudut siku-siku.

5. Segitiga Sebarang

1. Mempunyai 3 sisi yang panjangnya tidak sama.

2. Mempunyai 3 sudut yang besarnya tidak sama.

6. Segitiga Sama Kaki

1. Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.

2. Mempunyai 2 sudut yang sama besar.

4. Pedoman Penilaian

Tes Akhir Pertemuan 3

Bobot Soal

Nomor 1 = 15

Nomor 2 = 10 dengan rincian tiap poin benar mendapat skor 5

Nomor 3 = 10

Nomor 4 = 25 dengan rincian sebagai berikut:

• Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan

sifat-sifatnya mendapat nilai 15.

• Siswa menyebutkan 2 sifat-sifat bangun datar dengan

tepat mendapat nilai 10.

Nomor 5 = 15

Nomor 6 = 25 dengan rincian sebagai berikut:

• Siswa memberi nama bangun datar dengan benar

mendapat nilai 10.

• Siswa membuat gambar bangun datar sesuai dengan

sifat-sifatnya mendapat nilai 15.

Page 196: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

179

Rumus Penilaian: NA x 100

I. Buku Sumber dan Media

1. Buku Sumber

a. Silabus Matematika Kelas III Semester 2

b. Joko Sugiarto dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika untuk SD

Kelas III. Jakarta: Erlangga. 146.

2. Media

a. Bangun datar

b. Lembar Tugas Siswa (LTS)

Tegal, 2013 Guru Kelas, Peneliti,

Siti Arifah, S.Pd Rismadiani Kurnia 1401409143

Mengetahui, Kepala Sekolah

Abu Su’ud, S.Pd 19561125 197802 1 001

 

 

 

 

 

 

Page 197: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

180

KISI-KISI SOAL TES FORMATIF 3

Satuan Pendidikan : SD Negeri Randugunting 1 Kelas/Semester : III/ 2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Bangun Datar Standar Kompetensi : Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis Soal

Ranah Kognitif

Nomor Soal Tingkat Kesulitan

Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

1. Siswa dapat menggambar bangun segitiga siku-siku.

2. Disajikan gambar bangun segitiga sama sisi, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar tersebut.

3. Disajikan gambar sebuah bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar sesuai dengan gambar dan sifat-sifatnya.

4. Siswa dapat menggambar dan menyebutkan sifat-sifat bangun persegi.

5. Siswa dapat menggambar bangun segitiga sebarang.

6. Siswa dapat menyebutkan nama dan menggambar bangun datar sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki bangun datar tersebut.

ISIAN

ISIAN

ISIAN

ISIAN

ISIAN

ISIAN

C2

C1

C1

C2 dan C1

C2

C1 dan C2

1 2

3 4 5 6

Sedang

Mudah

Mudah

Sulit

Sedang

Sulit

Page 198: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

181

PENGEMBANGAN SILABUS

SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI RANDUGUNTING 1 MATA PELAJARAN : MATEMATKA KELAS /SEMESTER : III/2 RUANG LINGKUP : BANGUN DATAR PERTEMUAN : 3 ALOKASI WAKTU : 2 x 35’

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsur

Menggambar bangun sesuai dengan sifat-sifatnya.

Kegiatan Pendahuluan Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran, dan garis besar materi Sifat-sifat Bangun Datar Kegiatan Inti • Eksplorasi

Dengan menggunakan media bangun datar, siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya.

• Elaborasi Siswa mengerjakan soal latihan.

• Konfirmasi Kegiatan Penutup • Guru memberi tugas

individu kepada siswa melalui Lembar Tugas Siswa (LTS).

• Siswa dibimbing untuk membuat simpulan.

• Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan

• Bangun Datar • LTS

Penilaian tertulis (hasil LTS)

• Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas III

• Bahan Ajar materi Bangun Datar

2x35’

Page 199: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

182

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Media Penilaian Sumber Belajar Alokasi Waktu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) diadakan ulangan harian.

Page 200: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

183

Lampiran 28

SOAL TES AKHIR

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : III/ Genap

Waktu : 20 menit

PETUNJUK:

1. Kerjakan soal di bawah ini secara individu dan dilarang bekerja sama.

2. Cermati tiap soal dan telitilah dalam menjawab.

A. Pilihan Ganda

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar!

1. Sudut adalah ….

a. panjang suatu bangun

b. pojok pada suatu benda

c. garis tengah pada suatu bangun

d. sisi pada suatu bangun

2. Papan pengumuman, penggaris, dan buku gambar merupakan benda-benda

yang ....

a. tidak memiliki sudut

b. memiliki sudut

c. memiliki 4 sisi yang sama panjang

d. memiliki 3 sudut yang sama besar

3. Manakah yang disebut dengan sudut siku-siku?

a. c.

b. d.

A

B C

D

E F

H

G

I

J

K L

Page 201: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

184

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sudut ABC merupakan sudut ....

a. tumpul

b. siku-siku

c. lancip

d. lurus

5. Manakah yang disebut dengan sudut tumpul?

a. c.

b. d.

6. Manakah gambar yang mempunyai sudut?

a.

b.

c.

d.

A

B C

Page 202: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

185

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sudut yang paling besar yaitu ....

a. ABC c. GHI

b. JKL d. DEF

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Besar sudut pada gambar di atas yaitu ....

a. 450 c. 1800

b. 900 d. 3600

9. Manakah gambar yang menunjukkan sudut setengah putaran?

a. c.

b. d.

J

K L

A

B C

H

G

I

D

E F

Page 203: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

186

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Besar sudut pada gambar di samping yaitu ....

a. 450

b. 900

c. 1800

d. 3600

11. Berapa derajat besar sudut yang dimiliki oleh sudut setengah putaran?

a. 450 c. 1800

b. 900 d. 3600

12. Perhatikan gambar di bawah ini!

Nama bangun di samping yaitu ....

a. trapesium c. persegi

b. jajar genjang d.persegi panjang

13. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sifat-sifat yang dimiliki oleh bangun di atas yaitu memiliki ....

a. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang sama panjang

b. tiga sudut yang sama besar dan tiga sisi yang tidak sama panjang

c. dua sisi yang sejajar dan dua sudut siku-siku

d. tiga sisi yang sama panjang dan tiga sudut siku-siku

14. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Memiliki 3 sisi yang panjangnya tidak sama

(2) Memiliki 3 sudut yang besarnya tidak sama

Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun segitiga ....

a. sama kaki c. sama sisi

b. sebarang d. siku-siku

Page 204: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

187

15. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Mempunyai 4 sisi yang sama panjang

(2) Mempunyai 4 sudut yang siku-siku

Sifat-sifat di atas dimiliki oleh bangun ....

a. c.

b. d.

16. Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini!

Nama-nama bangun datar di atas secara berurutan yaitu ....

a. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama kaki

b. persegi panjang, persegi, dan segitiga sama sisi

c. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama sisi

d. persegi, persegi panjang, dan segitiga sama kaki

17. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka akan terbentuk bangun ....

a. segitiga siku-siku

b. segitiga sama sisi

c. persegi panjang

d. persegi

(1) (2) (3)

A

B C

Page 205: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

188

18. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika dari titik A ditarik garis lurus ke titik C, maka akan

terbentuk bangun segitiga ....

a. siku-siku c. sebarang

b. sama kaki d. sama sisi

19. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika dari titik P ditarik garis lurus ke titik S dan dari titik Q ditarik garis lurus

ke titik R, maka akan terbentuk bangun ....

a. trapesium

b. persegi

c. persegi panjang

d. jajar genjang

20. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika titik-titik di atas dihubungkan, maka terbentuk bangun ....

a. persegi panjang

b. trapesium

c. segitiga sebarang

d. jajar genjang

S R

Q P

A

B C

Page 206: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

189

B. Uraian

Gambarlah bangun datar sesuai dengan perintah!

1. Gambarlah bangun persegi ABCD dengan panjang sisi 3 cm!

2. Gambarlah bangun segitiga sama kaki XYZ dengan panjang sisi XY 3 cm

dan YZ 5 cm!

Page 207: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

190

Lampiran 29

DATA NILAI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN

NO. NAMA NILAI

1. ADAM YOS FARHAN Y. 53 2. AHMAD MUNARUN 100 3. AULIA ASMARANI 96 4. ANNISA RIZQI S.A. 84 5. HARIS MAULANA MALIK A. 81 6. FAYZA ALAYDA AZRA 96 7. DAFFA NAUVAL K.H. 96 8. BELINDA LIDIA NATALIA 77 9. MOH. ARIF MAULANA 100 10. FIKRI AMIR 44 11. MOH. BAGUS PAMUNGKAS 68 12. MOH. FAHMI IRAWAN 88 13. MUHAMMAD TONDI NASUTION 93 14. MOH. HALIM ALFIANSYAH 81 15. MUKTI ZULFA PUTRA 69 16. NADYA AINUN ZAHRA 77 17. MOH. FIRDI FIRDAUS 92 18. MOH. FIRMAN HIDAYATULLAH 88 19. MOH. TEGAR ADHITYANTO 96 20. MUH. RIDHO PAMUNGKAS 76 21. NAWAL SUNGKAR 96 22. NIKEN AYU P. 88 23. RAFINA ARINITA 79 24. REGITA SILVIANA D.P. 84 25. REVANDA MAULANA Z. 84 26 RIFADH ADIT SYAH P. 65 27. RISKA SEKAR ADDIEN 76 28. MOH. RIZKY SYA’BAN S. 88 29. TEGAR EKANANDA S. 53 30. VIRA ADORIA SASHA 96 31. ZAHRA MUTIA SHAHAB 84 32. MUTIARA KHANSA R. 65 33. MOH. JAUHAR NUR ISMAIL 69

Page 208: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

191

Lampiran 30

DATA NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL

NO. NAMA NILAI

1. M. ARFAN FAUZAN 76 2. ADITYA RAYYIS HAQQANI 100 3. DEDY ANDRIANSYAH 67 4. ANGGITA AULIA PUTRI 53 5. ANNISA SARAH DEWI 93 6. HAFRIZA HEISEL HAFIZ 67 7. M. IRFAN ILYASA 81 8. DHEA AGUSTINA 76 9. DIAN ALVIRA PUTRI 86 10. DIAN OKTAVIANI 67 11. FAIZAL WAHYU PRATAMA 100 12. DIVA ELSA ABELLIANA 84 13. FARAH NUR IZZATI 65 14. ISFARA REISHA AZ ZAHRA 81 15. M. AYAS NUR RACHMAT 66 16. M. ERZA PADMANEGARA 72 17. M. IKHZAM 44 18. M. IVAN KURNIAWAN 65 19. NOVITA RAMADHANI 66 20. RISA REGITANIA 65 21. RENDY AKBAR MAULANA 53 22. RISMARA MEI FADILLAH 96 23. RIZKI SETIAWAN 78 24. SASKYA PUTRI NATASYA 84 25. SETYANING NUR ISLAMI 69 26. SHAFANUHA NUR FILLAH 72 27. SHAFIRA MAHARANI 67 28. TEGUH NURUL AULIA FIRLI 82 29. VIVI PUSPITASARI 65 30. NURZAKIYYA RAHMA 72

 

 

 

 

Page 209: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

192

Lampiran 31

HASIL UJI NORMALITAS

Tabel Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen

Tabel Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

NILAI ,121 33 ,200* ,925 33 ,025

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

NILAI ,157 30 ,057 ,958 30 ,269

Page 210: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

193

Lampiran 32

HASIL UJI HOMOGENITAS DAN T TES  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Independent Samples Test Levene's Test

for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

NILAI

Equal variances assumed ,116 ,734 2,153 61 ,035 7,539 3,501 ,538 14,540

Equal variances not assumed

2,160 60,948 ,035 7,539 3,490 ,561 14,518

Page 211: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

194

Lampiran 33

HASIL PENGHITUNGAN MANUAL UJI T NILAI TES AKHIR

DENGAN PIHAK KANAN

Diketahui:

n1 = 33 s1 = 14,31

n2 = 30 s2 = 13,38

= 81,27

2 = 73,73

Jawaban:

t =

t =

t =

t =

Page 212: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

195

t =

t =

t =

t =

t = 2,22

Hasil penghitungan secara manual diperoleh nilai thitung sebesar 2,22,

sedangkan untuk menentukan ttabel yaitu dengan mencari nilai signifikasi pada tabel t

dengan = 0,05, sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 2,00. Berdasarkan Karena

thitung > ttabel (2,22 > 2,00), maka Ho ditolak. Jadi, rata-rata nilai hasil belajar siswa

kelas III yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional.

 

Page 213: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

196

Lampiran 34

DOKUMENTASI

1. KELAS EKSPERIMEN

Guru mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siwa Guru memaparkan materi menggunakan media

Siswa mendiskusikan jawaban atau pertanyaan dari kartu yang mereka bawa

Guru dan kelompok penilai mencocokkan kartu

Siswa mengerjakan soal evaluasi

Page 214: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

197

2. KELAS KONTROL

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Guru mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siwa Guru memaparkan materi menggunakan media

Siswa mengerjakan soal evaluasi

Siswa berdiskusi dalam mengerjakan lembar kerja Siswa mengerjakan soal evaluasi

Page 215: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

198

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. ________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. ________________. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dykstra, Toon. (2006). High Perfomance and Success in Education in Flemish

Belgium and the Netherlands. Available at http://findpdf.net/reader/High-Performance-and-Success-in-Education-in-Flemish-Belgium.html [accessed 1/15/13].

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT

Pustaka Rosdakarya. Hillen, Karen dan Leigh, NE. (2006). Discourse and Cooperative Learning in the

Math Classroom. Available at http://findpdf.net/reader/Discourse-and-Cooperative-Learning-in-the-Math-Classroom.html [accessed 1/15/13].

Huda, Miftahul. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Metode, Teknik, Struktur,

dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ibrahim dan Suparni. 2012. Pembelajaran Matematika, Teori, dan Aplikasinya.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Press. Jayanti, Dwi Esti. 2012. Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Teknik Make A Match terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Kurnia, I. dkk. 2007. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Page 216: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

199

Nugraha, Wendi. 2012. Keefektifan Penerapan Model Make A Match pada Pembelajaran Matematika Kelas V Materi Geometri di Sekolah Dasar Negeri 1 Purbalingga Kidul Kabupaten Purbalingga. Skripsi Universitas Negeri Semarang.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Nyimas Aisyah, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22. 2006. Badan Standar Nasional

Pendidikan. Poerwanti, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik dengan SPSS. Yogyakarta:

MediaKom. Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: Rajawali Pers. Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Satyawati, Ratna. 2009. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul dengan Model Cooperative Learning Tipe Make a Match. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

_______. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

_______. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.

Suprijono, Agus. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Teori dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Page 217: KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …lib.unnes.ac.id/17473/1/1401409143.pdf · 3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ... 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen

200

Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2003. Dewan Perwakilan Rakyat.