Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

16
Sosiologi Industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia merupakan mahluk social yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain dalam bidang apapun termasuk dalam bidang industri, tanpa adanya interaksi antar sesama manusia tidak akan mungkin adanya industri. Industri merupakan usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah / barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan, hasil industri tidak hanya berupa barang tetapi juga dalam bentuk jasa. Secara tidak langsung manusia merupakan mahluk industri,dimana manusia menggunakan alat – alat industri untuk mencari makan dan memenuhi kebutuhannya demi mempertahankan hidup dan mencapai kepuasan, sedangkan manusia yang lain menciptakan alat – alat industri tersebut. Manusia merupakan faktor terpenting dalam suatu industri, tanpa adanya manusia tidak akan mungkin munculnya industry itu. Semakin majunya peradaban, perkembangan industripun semakin meningkat, dengan segala sumber daya termasuk daya pikir yang dimiliki manusia dan digunakan secara tepat dan benar sehingga manusia mampu mengubah alat – alat industri dari sederhana menjadi berkembang untuk menghadapi persaingan globalisasi demi mencapai tujuan – tujuannya. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana peranan buruh terhadp industri ? 2. Bagaimana kehidupan buruh industri ? 3. Bagaimana kedudukan buruh industri ? Kelompok 2 TBKKP. TPL 2011 | 1

Transcript of Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Page 1: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manusia merupakan mahluk social yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain dalam bidang apapun termasuk dalam bidang industri, tanpa adanya interaksi antar sesama manusia tidak akan mungkin adanya industri.

Industri merupakan usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah / barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan, hasil industri tidak hanya berupa barang tetapi juga dalam bentuk jasa.

Secara tidak langsung manusia merupakan mahluk industri,dimana manusia menggunakan alat – alat industri untuk mencari makan dan memenuhi kebutuhannya demi mempertahankan hidup dan mencapai kepuasan, sedangkan manusia yang lain menciptakan alat – alat industri tersebut.

Manusia merupakan faktor terpenting dalam suatu industri, tanpa adanya manusia tidak akan mungkin munculnya industry itu.

Semakin majunya peradaban, perkembangan industripun semakin meningkat, dengan segala sumber daya termasuk daya pikir yang dimiliki manusia dan digunakan secara tepat dan benar sehingga manusia mampu mengubah alat – alat industri dari sederhana menjadi berkembang untuk menghadapi persaingan globalisasi demi mencapai tujuan – tujuannya.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana peranan buruh terhadp industri ?2. Bagaimana kehidupan buruh industri ?3. Bagaimana kedudukan buruh industri ?4. Bagaimana gerakan dan tindakan perburuhan ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah sosiologi industri ini adalah untuk mengetahui peranan, kedudukan, kehidupan dan gerakan buruh industri.

| 1

Page 2: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

BAB II PEMBAHASAN

A. BURUH INDUSTRI

Pengertian dan Peran Buruh

Istilah buruh identik dengan kondisi ketidakadilan, penghisapan, kebobrokan. dan

kemeralatan. Bahkan istilah buruh dilekatkan pada ideologi atau gerakan komunis dan bersifat

subversif. Karena itu, terdapat kecenderungan umum untuk mengganti istilah buruh dengan

istilah pekerja (worker) untuk menyebut orang-orang yang bekerja di pabrik. Di Indonesia,

kadang-kadang mereka disebut sebagai karyawan.

Kondisi perburuhan pada masa revolusi industri sangatlah memprihatinkan. Pekerja

pabrik pada masa itu bukan hanya terdiri dari pria usia kerja saja, tetapi juga wanita tua dari

gadis sampai ibu-ibu yang sudah tua renta dan anak-anak. Tiap hari mereka bekerja dalam waktu

panjang tanpa fasilitas kebersihan, keamanan dan kesehatan. Apabila buruh sakit/mendapat

kecelakaan kerja, pabrik tidak mau menanggung biayanya, bahkan yang bersangkutan dipecat

karena dianggap mangkir tidak mampu melaksanakan tugas. Pengusaha dan manajemennya

sangat berkuasa. Pekerja dengan upah sangat minim dipaksa bekerja mati-matian, lembur terus-

menerus tanpa jaminan, sementara pengusaha mendapat keuntungan sangat banyak.

Kondisi pabrik atau industri yang buram, lambat laun berubah menjadi bangunan yang

bersih, terang, sehat, terpelihara, serta lega dan mempunyai berbagai fasilitas dan kesejahteraan.

Nasib buruh menjadi lebih baik, jam kerja dikurangi, memiliki asuransi dan perlindungan hukum

dan keamanan. Kedudukan buruh juga sekarang cukup baik dan kuat karena dapat

mempengaruhi aturan, bahkan memaksa pengusaha dan penguasa.

Sosiolog Karl Marx menganjurkan kepada kaum buruh yang sering disebut kaum proletar

di seluruh dunia untuk bersatu dan secara aktif melawan eksploitasi kelas kapitalis yang selama

ini menghisapnya. Robohnya kelas atas (kapitalis) merupakan pertanda munculnya suatu jenis

masyarakat baru, yakni masyarakat sosialis atau komunis.

Dalam masyarakat komunis (di bawah kepemimpinan kaum buruh) seluruh alat produksi

tanpa, kecuali dibagikan secara merata. Tidak ada lagi pemilikan pribadi. Tidak ada pembagian

pekerjaan, tidak ada lagi yang menderita dan ditindas. Paling penting, seluruh manusia hidup

| 2

Page 3: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

sejahtera, tidak kekurangan suatu apa. Himbauan Marx ini cepat memperoleh sambutan luar

biasa di seluruh dunia.

Kehidupan Buruh di Pabrik

Pada dasarnya pekerjaan adalah satuan-satuan kegiatan yang saling berhubungan untuk

mengubah satu wujud benda ke wujud benda lain yang memiliki nilai pakai dan nilai tukar.

Setiap pekerjaan pada prinsipnya terdiri dari satuan-satuan kegiatan yang berbeda, tergantung

pada kondisi benda asal yang akan diubah.

Setiap benda membutuhkan alat atau peralatan, yaitu sarana fisik yang dikembangkan dan

atau dipakai manusia untuk membantu memudahkan pekerjaannya.

Dominasi mesin semakin jelas bila diamati bagaimana pekerjaan diterapkan di pabrik. Pada

hakikatnya ada 3 (tiga) jenis pekerjaan di pabrik, yaitu jenis pekerjaan sulit, relatif mudah, dan

relatif sangat mudah.

Mesin tetap membutuhkan manusia sebab:

1. belum ada mesin dapat beroperasi tanpa campur tangan manusia

2. mesin-mesin produksi yang canggih membutuhkan biaya yang sangat mahal sehingga

kurang ekonomis dalam pengoperasiannya;

3. ada kebijakan pemerintah, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia, yang

membatasi beroperasinya pabrik dengan mesin secara intensif.

Pembagian kerja (division of labor) dapat dikatakan merupakan hakikat peradaban modern oleh

karena itu pada pabrik yang tidak padat modal cenderung bersifat fungsional, sedangkan pada

perusahaan yang membutuhkan banyak tenaga profesional, pembagian kerjanya cenderung

bersifat sosial.

Mekanisme kerja yang diterapkan pabrik pada dasarnya bertumpu sepenuhnya kepada

prinsip rasionalitas, yakni kesesuaian antara cara (sarana) dengan tujuan. Pabrik menempatkan

mekanisme kerja sebagai cara yang menjamin tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.

| 3

Page 4: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

Kerja Buruh

Buruh adalah pihak paling potensial mengalami kelelahan secara fisik yang dapat terlihat

dari beberapa karakteristik, yaitu umumnya buruh bekerja sambil berdiri, mereka bekerja dengan

banyak menggerakkan tangan dan kaki, beberapa di antaranya juga banyak menggunakan indra

mata dan penciuman.

Ada 3 hal yang membuat pekerjaan buruh cenderung memiliki potensi keletihan yang

lebih tinggi karena pekerjaan berlangsung dalam rentang waktu yang lama dan intensitas yang

tinggi, tidak dapat menentukan sendiri kapan dan berapa lama ia dapat istirahat, dan tidak

memperoleh kesempatan untuk memperoleh kepuasan sosial yang dapat mengkompensasi

keletihan selama bekerja.

Kebosanan adalah merupakan konsekuensi yang bersifat psikologis karena buruh

cenderung melakukan pekerjaan mereka secara parsial, satu-satunya tugas yang dilakukannya,

tidak pernah melihat produk akhir sehingga tidak ada kepuasan kerja, dan waktu kerja dan jam

istirahat buruh diatur oleh pihak manajemen.

Mesin mempunyai logika dan hukumnya sendiri. Buruh perlu mengembangkan disiplin

serta sikap cermat dan konsentrasi tinggi bila sedang menggunakannya.

Ada 2 sumber utama yang mengancam keberlangsungan pekerjaan bahkan kehidupan mereka

secara keseluruhan, yaitu kehadiran mesin baru, kehadiran buruh (calon buruh) baru, pemerintah.

Kondisi tersebut di atas menimbulkan alienasi, yaitu keterasingan yang dialami buruh sewaktu

dan atau sebagai akibat mereka bekerja di pabrik. Ada 4 bentuk alienasi buruh, yaitu buruh

terasing dari kegiatan produktifnya, produk yang diciptakannya sendiri, potensi manusiawinya,

dan hubungan sosial.

Pekerjaan memiliki banyak matra (dimensi), salah satu yang tidak dapat dianggap remeh

adalah sarana untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup manusia secara wajar, namun

kenyataannya buruh hanya mendapat upah sangat kecil.

B. STRUKTUR SOSIAL DAN KEDUDUKAN BURUH

Pengertian Struktur Sosial

| 4

Page 5: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

Manusia adalah makhluk sosial. Karena itu, manusia cenderung hidup dalam unit-unit

sosial. Dalam unit sosial ada mekanisme sosial yang menerapkan peraturan tertentu, lengkap

dengan imbalan dan sanksinya dalam peraturan formal maupun peraturan informal.

Suatu unit sosial biasanya cenderung membedakan tindakan para anggotanya menurut dua

dimensi, yaitu vertikal (stratifikasi) dan horizontal (diferensiasi). Berdasarkan kekayaan yang

diperoleh dari pekerjaan dapat dibagi dalam beberapa lapisan (strata).

Unit sosial biasanya memberikan peran tersendiri kepada para anggotanya. Peran baru dapat

menjadi tindakan ketika orang menjalankan hak dan kewajiban yang ditetapkan secara normatif.

Dengan memahami struktur sosial maka kita dapat menganalisis suatu fenomena sosial, sehingga

dapat dilihat bahwa:

1. Buruh bertindak secara seragam, yang bersifat tipikal, khas, unik apabila dibandingkan

dengan anggota lainnya;

2. buruh menempati posisi tertentu dalam stratifikasi dan diferensiasi;

3. ada hubungan-hubungan tertentu antara buruh dengan para anggota lainnya;

4. munculnya masalah-masalah perburuhan harus dikaji secara komprehensif, bukan

sekadar dari buruh itu sendiri, melainkan juga dari para anggota unit sosial lainnya.

Secara tidak langsung buruh menyadari bahwa ia adalah kelompok yang terorganisasi, relatif

lebih terdidik, memiliki dukungan politik, yang memadai dari masyarakat, mampu melakukan

tekanan-tekanan baik terhadap perusahaan maupun pemerintah. Masyarakat, melalui negara,

memang memberikan hak formal kepada buruh untuk melakukan pemogokan, bahkan sejumlah

masyarakat mendorongnya.

Kedudukan Buruh di Pabrik

Dari satu segi, pabrik dapat dipandang sebagai unit sosial. Karena itu, sebagaimana keluarga

atau masyarakat, ia memiliki struktur sosial. Para anggotanya dapat dibedakan secara vertikal

(stratifikasi) dan secara horizontal (diferensiasi).

1. Stratifikasi

Secara vertikal pada dasarnya pabrik terdiri dari tiga kelompok:

| 5

Page 6: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

1. Industrialis atau pengusaha pada puncak stratifikasi Pengusaha dapat dibagi

dalam subkelompok pemilik sekaligus pengusaha (manajemen) dan pemilik tanpa

jabatan struktural dalam perusahaan

2. Manajemen, pengendali utama kegiatan pabrik sehari-hari yang kekuasaannya

bersumber pada profesional atau profesional dan kepemilikan. Manajemen dapat

dibagi dalam subkelompok manajemen puncak (top management), manajemen

menengah (middle management), staf pendukung (supporting staff).

3. buruh, tidak memiliki modal, alat produksi, keterampilan otak yang memadai.

Buruh dapat dikelompokkan dalam subkelompok manajemen tingkat pertama,

kepala regu, buruh massal.

Manajer lebih suka mengangkat mandor dari luar dengan pertimbangan memiliki pemahaman

yang lebih baik dalam mengoperasikan dan atau mengawasi mesin dan pekerjaan pada

umumnya, lebih mudah berkomunikasi dengan pihak manajer, dan lebih loyal kepada manajer.

2. Diferensiasi

Secara horizontal sebenarnya setiap buruh massal berada dalam kedudukan yang sama,

hal yang membedakan adalah spesifikasi bidang tugas dan atau divisi asal buruh yang ada

di pabrik. Ada beberapa pengecualian kecil, yaitu dalam beberapa kasus terjadi hubungan

buruh yang bersifat silang. Selain pemimpin formal dalam pabrik, kadang-kadang ada

pemimpin informal dan kadang-kadang ada juga peraturan nonformal yang disepakati

bersama. Pelanggaran terhadap kesepakatan non-formal akan mendapat sanksi sosial dari

para buruh.

Kedudukan Buruh dalam Masyarakat

Dalam beberapa hal ada kesejajaran antara struktur sosial di pabrik dengan struktur sosial

di masyarakat. Stratifikasi sosial ada enam lapisan atas-atas, atas-bawah, menengah-atas,

menengah-bawah, bawah-atas, dan bawah-bawah. Stratifikasi ini dapat disederhanakan menjadi

tiga tetapi dapat menghilangkan informasi yang relevan. Lapisan paling atas adalah menteri.

Lapisan atas-bawah adalah Gubernur, perwira tinggi, guru besar, dan pengusaha besar. lapisan

menengah-atas terdiri dari diplomat, Kepala Dati II, dokter, dosen, perwira menengah hingga

| 6

Page 7: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

pengusaha skala menengah. Lapisan menengah-bawah terdiri dari akuntan, asisten manajer,

pastur, guru, pramugari, pengusaha kecil hingga petani sedang dan pegawai TU.

Lapisan bawah-atas terdiri dari masinis, nelayan, montir, sopir, satpam. Lapisan bawah-bawah

terdiri dari kondektur, pesuruh, pembantu, tukang becak, pengemis dan gelandangan.

Pabrik hanya mempunyai 4 lapisan, yaitu atas-bawah, menengah-atas, menengah-bawah, bawah-

atas.

C. GERAKAN BURUH DAN SERIKAT BURUH

Gerakan Buruh

Gerakan buruh merupakan istilah yang digunakan secara luas untuk menjelaskan

dinamika organisasi kolektif para pekerja atau buruh dalam rangka menuntut perbaikan nasib

mereka kepada majikan (pengusaha) dan kebijakan-kebijakan perburuhan yang pro-buruh dan

adil. Revolusi Industri merupakan istilah yang digunakan oleh ilmuwan sosial untuk menjelaskan

perubahan besar pada alat-alat produksi di Inggris beserta konsekuensi sosialnya sejak

pertengahan Abad ke-18.

Revolusi Industri yang ditandai oleh adanya penemuan mesin uap telah mengubah secara

permanen hubungan buruh-majikan. Pada saat itu, bangsa Inggris mengalami sebuah

transformasi berupa peralihan dari era pertanian menuju era industri. Peralihan ini tentu saja

berdampak pada perubahan budaya kerja, metode kerja, upah kerja. Jika pada era pertanian yang

menjadi penguasa adalah para tuan tanah, maka pada era industri yang menjadi penguasa adalah

para pengusaha (pemberi kerja).

Para pengusaha (pemberi kerja) inilah yang menentukan sepenuhnya nasib para buruh.

Secara sederhana, gerakan-gerakan buruh dapat dikelompokkan ke dalam kategorisasi sebagai

berikut.

1. Gerakan buruh yang berorientasi untuk menyejahterakan para anggotanya sehingga para

anggotanya mendapatkan keuntungan, seperti jaminan sosial, jaminan kesehatan, dan

uang pensiun. Salah satu serikat buruh tertua yang tercatat dalam sejarah, Friendly

Societies, didirikan untuk mewujudkan tujuan tersebut.

| 7

Page 8: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

2. Gerakan buruh yang bertujuan untuk melakukan tawar-menawar secara kolektif

(bargaining collective) sehingga mereka dapat bernegosiasi dengan para pengusaha

mengenai upah dan kondisi kerja yang manusiawi.

3. Gerakan buruh yang berorientasi untuk melakukan perlawanan tindakan industri, seperti

pemogokan.

4. Gerakan buruh yang berorientasi kepada aktivitas politik. Di antara tujuan gerakan ini

berupaya untuk mewujudkan legislasi yang adil buat para buruh. Gerakan ini biasanya

berwujud partai politik, seperti halnya Partai Buruh di Inggris yang berawal dari gerakan

buruh.

Tindakan Perburuhan

Pada hakikatnya tindakan perburuhan adalah upaya menunjukkan kekuasaan kepada

pihak manajemen pabrik dengan cara memanipulasi jumlah untuk mengganggu jalannya

kegiatan produksi. Dalam terminologi lain, tindakan perburuhan adalah suatu aksi yang bersifat

politik, bahkan di beberapa negara Eropa Barat, buruh mendirikan partai dan mampu memegang

kendali pemerintahan.

Jenis-jenis Tindakan Perburuhan ada 5 yang masing-masing mempunyai pengertian,

bobot kekuasaan, dan implikasi tersendiri. Jenisjenis tindakan perburuhan tersebut adalah

gerakan pengorganisasian, pelambatan kerja, boikot, sabotase, dan pemogokan.

Serikat Buruh

Serikat buruh merupakan asosiasi para buruh yang bertujuan untuk meningkatkan

perekonomian dan kesejahteraan sosial buruh. Serikat buruh merupakan representasi dari

masing-masing anggotanya untuk melakukan negosiasi dengan pengusaha terkait dengan semua

aspek yang terkandung dalam kontrak kerja, termasuk di dalamnya adalah persoalan upah dan

kondisi kerja yang diinginkan. Para buruh, umumnya, menuntut kontrak kerja yang tegas dan

jelas.

| 8

Page 9: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkembangnya sebuah organisasi buruh di

Amerika Serikat. Faktor-faktor terpenting adalah situasi ekonomi, keberadaan peraturan

perundang-undangan, dan kepiawaian pemimpin serikat buruh.

Ada sekurang-kurangnya 2 bentuk serikat buruh di Amerika Serikat, yaitu serikat buruh non-

industri dan serikat buruh industri. Serikat buruh non-industri mencakup para buruh yang bekerja

di bidang kerajinan, tanpa melihat di mana mereka bekerja. Contohnya, serikat buruh listrik,

tukang kayu, dan percetakan. Serikat buruh non-industri (kerajinan) muncul dari serikat buruh

percetakan dan pembuat kayu yang memulai gerakan buruh di Amerika Serikat.

Perkembangan serikat buruh di Indonesia mengalami pasang surut. Kondisi perburuhan di

Indonesia mengalami kondisi yang mengenaskan dari masa kolonial sampai rezim pemerintahan

Orde Baru

| 9

Page 10: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah yang kami buat dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia ( tenaga kerja / buruh )

mempunyai peranan / faktor terpenting dalam sebuah industry, tanpa adanya manusia ( tenaga

kerja / buruh ) maka suatu produksi tidak akan mungkin dapat berjalan dengan baik. Mesin tetap

membutuhkan manusia sebab:

1. belum ada mesin dapat beroperasi tanpa campur tangan manusia

2. mesin-mesin produksi yang canggih membutuhkan biaya yang sangat mahal sehingga

kurang ekonomis dalam pengoperasiannya;

3. ada kebijakan pemerintah, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia, yang

membatasi beroperasinya pabrik dengan mesin secara intensif

Secara tidak langsung buruh menyadari bahwa ia adalah kelompok yang terorganisasi, relatif

lebih terdidik, memiliki dukungan politik, yang memadai dari masyarakat, mampu melakukan

tekanan-tekanan baik terhadap perusahaan maupun pemerintah

Buruh bertindak secara seragam, yang bersifat tipikal, khas, unik apabila dibandingkan

dengan anggota lainnya;

buruh menempati posisi tertentu dalam stratifikasi dan diferensiasi;

ada hubungan-hubungan tertentu antara buruh dengan para anggota lainnya;

munculnya masalah-masalah perburuhan harus dikaji secara komprehensif, bukan

sekadar dari buruh itu sendiri, melainkan juga dari para anggota unit sosial lainnya.

| 10

Page 11: Kedudukan Dan Peranan Masyarakat Sebagai Buruh Industri

Sosiologi Industri

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com / sosiologi industri. Doc

| 11