Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

57
1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Perusahaan, baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin kritis atas pemanfaatan secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari timbulnya persaingan yang semakin tajam, ada tiga kemungkinan yaitu mundur, bertahan atau tetap unggul dan bahkan semakin berkembang. Agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan berkembang diperlukan upaya penyehatan dan penyempurnaan meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi serta efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Menghadapi hal ini, berbagai kebijakan dan strategi terus diterapkan dan ditingkatkan. Kebijakan yang ditempuh manajemen antara lain meningkatkan pengawasan dalam perusahaan (internal control). Dalam perusahaan, pelaksanaan pengawasan dapat dilaksanakan secara langsung oleh pemiliknya sendiri dan dapat pula melalui sistem internal control. Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka kegiatan dan masalah yang dihadapi perusahaan semakin kompleks, sehigga semakin sulit bagi pihak pimpinan untuk melaksanakan pengawasan secara langsung terhadap seluruh aktivitas perusahaan. Dengan demikian maka dirasakan perlunya bantuan manajer-manajer

description

 

Transcript of Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

Page 1: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Perusahaan, baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi

tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran

yang makin kritis atas pemanfaatan secara optimal penggunaan berbagai sumber

dana dan daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari timbulnya persaingan yang

semakin tajam, ada tiga kemungkinan yaitu mundur, bertahan atau tetap unggul dan

bahkan semakin berkembang. Agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan

berkembang diperlukan upaya penyehatan dan penyempurnaan meliputi peningkatan

produktivitas, efisiensi serta efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Menghadapi

hal ini, berbagai kebijakan dan strategi terus diterapkan dan ditingkatkan. Kebijakan

yang ditempuh manajemen antara lain meningkatkan pengawasan dalam perusahaan

(internal control).

Dalam perusahaan, pelaksanaan pengawasan dapat dilaksanakan secara

langsung oleh pemiliknya sendiri dan dapat pula melalui sistem internal control.

Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka kegiatan dan masalah yang

dihadapi perusahaan semakin kompleks, sehigga semakin sulit bagi pihak pimpinan

untuk melaksanakan pengawasan secara langsung terhadap seluruh aktivitas

perusahaan. Dengan demikian maka dirasakan perlunya bantuan manajer-manajer

Page 2: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

yang profesional sesuai dengan bidang yang ada dalam organisasi misalnya bidang

pemasaran, produksi, keuangan dan lain-lain. Perlu adanya struktur organisasi yang

memadai, yang akan menciptakan suasana kerja yang sehat karena setiap staf bisa

mengetahui dengan jelas dan pasti apa wewenang dan tanggung jawabnya serta

dengan siapa ia bertanggung jawab. Selain itu, dengan bertambah besarnya

perusahaan diperlukan suatu pengawasan yang lebih baik agar perusahaan dapat

dikelola secara efektif. Salah satu sistem pengawasan yang baik adalah melalui

sistem internal control.

Untuk menjaga agar sistem internal control ini benar-benar dapat

dilaksanakan, maka sangat diperlukan adanya internal auditor atau bagian

pemeriksaan intern. Fungsi pemeriksaan ini merupakan upaya tindakan pencegahan,

penemuan penyimpangan-penyimpangan melalui pembinaan dan pemantauan

internal control secara berkesinambungan. Bagian ini harus membuat suatu program

yang sistematis dengan mengadakan observasi langsung, pemeriksaan dan penilaian

atas pelaksanaan kebijakan pimpinan serta pengawasan sistem informasi akuntansi

dan keuangan lainnya.

Agar fungsi pemeriksaan intern dapat berjalan dengan baik, maka seorang

internal auditor haruslah orang yang benar-benar memahami prosedur audit yang

telah ditetapkan oleh perusahaan dan juga bagian ini harus memiliki kebebasan atau

independensi yang cukup terhadap bagian yang diperiksa.

Dalam suatu perusahaan, internal auditor menilai apakah sistem pengawasan

intern yang telah ditetapkan manajemen berjalan dengan baik dan efisien, apakah

laporan keuangan menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha yang akurat serta

Page 3: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

setiap bagian benar-benar melaksanakan kebijakan sesuai dengan rencana dan

prosedur yang telah ditetapkan. Pemeriksaan intern memberikan informasi yang

tepat dan objektif untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan

sehingga dapat meningkatkan kemampuan manajemen dan mengurangi

kemungkinan yang dapat merugikan perusahaan.

Melihat banyaknya sumbangan yang dapat diberikan oleh internal auditor

kepada manajemen, maka penulis mencoba untuk melihat pentingnya peranan

internal auditor untuk membantu manajemen dalam menjalankan kegiatan

perusahaan. Maka penulis melakukan peninjauan dan penelitian pada PT. Citra

Bangun dengan judul ”Kedudukan dan Fungsi Internal Auditor Pada PT. Citra

Bangun, Medan.”

B. Perumusan Masalah

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan setiap perusahaan pada

umumnya selalu menghadapi berbagai masalah. Adapun masalah yang dihadapi

setiap perusahaan berbeda-beda tergantung pada ruang lingkup kegiatan perusahaan.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan pada PT. Citra Bangun,

maka penulis mencoba merumuskan beberapa permasalahan dalam bentuk

pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah fungsi internal auditor pada PT. Citra Bangun dapat berperan bagi

tercapainya pemeriksaan intern yang baik?

2. Apakah kedudukan internal auditor pada perusahaan benar-benar independen

sehingga dapat mencapai tujuan pemeriksaan yang objektif?

Page 4: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dan kegunaan penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mendapatkan gambaran nyata tentang fungsi dan kedudukan internal

auditor dalam perusahaan kemudian membandingkan dengan teori-teori yang

selama ini penulis terima dari perkuliahan dan sumber lainnya.

2. Dari perbandingan ini diajukan saran yang mungkin bagi pihak yang

berkepentingan.

3. Untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan penyelesaian kuliah guna

memperoleh gelar sarjana ekoomi pada Fakultas Ekonomi STIE Harapan

Medan.

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis dapat mengemukakan

beberapa hipotesis:

1. Fungsi dan kedudukan internal auditor dalam perusahaan telah berfungsi cukup

baik, hal ini terjadi karena adanya dukungan dari pihak top manajer.

2. Internal auditor dalam melaksanakan program pemeriksaan telah membuat

rencana pemeriksaan yang cukup bagus.

3. Kedudukan internal auditor cukup independen dalam perusahaan karena berada

dibawah kedudukan komisaris dan direktur utama.

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Page 5: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

5

Penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian kepustakaan dan penelitian

ke lapangan. Penelitian kepustakaan ditempuh dengan cara membaca literatur-

literatur yang berhubungan dengan internal auditor. Penelitian ke lapangan

dilakukan dengan cara meninjau peranan dan fungsi internal auditor dalam

perusahaan, yaitu PT. Citra Bangun.

2. Jenis Data

Jenis data yang penulis kumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data

primer diambil langsung dari objek penelitian (PT. Citra Bangun) antara lain:

a. Sejarah singkat perusahaan

b. Struktur atau bagan organisasi perusahaan

c. Data yang berhubungan dengan audit intern

Sedangkan data sekunder diperoleh penulis dari buku-buku, catatan-catatan

kuliah dan literatur-literatur yang berhubungan dengan audit intern.

3. Teknik Pengumpulan Data

Data dilakukan dengan:

a. Observasi, yaitu melakukan serangkaian pengamatan langsung terhadap internal

auditor pada PT. Citra Bangun

b. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak atau

bagian-bagian yang berwenang dalam perusahaan tersebut.

c. Kepustakaan, yaitu mengumpulkan sejumlah informasi mengenai teori-teori

audit intern dan teori lain yang mendukung.

4. Metode Penganalisaan Data

Page 6: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

6

a. Metode deskriptif, yaitu dengan terlebih dahulu mengumpulkan data dari hasil

penelitian untuk diklasifikasikan, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga

dapat memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan yang ditulis.

b. Metode komparatif, yaitu suatu metode analisis yang dilakukan dengan

membandingkan teori-teori dengan praktek di dalam perusahaan, kemudian

mengambil kesimpulan-kesimpulan dan selanjutnya memberikan saran-saran

dari hasil perbandingan tersebut.

Page 7: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

7

C. BAB II

URAIAN TEORITIS

Pengertian Auditing

Auditing berasal dari bahasa latin, yaitu ”audire” yang berarti mendengar

atau memperhatikan. Mendengar dalam hal ini adalah memperhatikan dan

mengamati pertanggungjawaban keuangan yang disampaikan penanggung jawab

keuangan, dalam hal ini manajemen perusahaan. Pada perkembangan terakhir

sesuai dengan perkembangan dunia usaha, pendengar tersebut dikenal dengan

auditor atau pemeriksa. Sedangkan tugas yang diemban oleh auditor tersebut

disebut dengan ”auditing”.

Untuk dapat memahami lebih lanjut pengertian auditing, maka perlu

dikemukakan pendapat Kohler yang menyatakan sebagai berikut:

Auditing is an explorotary, critical review by a profesional account of

the underlying internal control and accounting records of a business

enterprises or other economic unit, precedent to the expression by the

auditor of an opinion of the propriety (fairness) of its financial

statement.1

1 W. W Cooper, Yuri Ijiri, Kohler’s Dictionary for Accountant, Sixth Edition,

Prentice Hall of India Private Limited, New Delhi, 1984, hal. 44.

Page 8: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

8

Dari definisi diatas dapat diketahui tiga sasaran pokok pemeriksaan yaitu:

1. Pemeriksaan atas pengawasan intern

Dalam hal ini pengawasan intern meliputi pengawasan akuntansi dan

pengawasan administrasi.

2. Pemeriksaan atas catatan keuangan

Catatan keuangan meliputi catatan yang memuat satuan uang seperti faktur

pembelian, faktur penjualan, bukti penerimaan uang, daftar gaji, buku harian,

buku besar, buku tambahan dan lain sebagainya.

3. Pemeriksaan atas catatan lain

Catatan lain meliputi seluruh catatan diluar catatan keuangan seperti anggaran dasar,

notulen rapat, data statistik dan sebagainya.

Selanjutnya Moenaf Regar memberikan pengertian auditing sebagai berikut:

Pemeriksaan (auditing, general audit, financial audit) adalah

serangkaian pemeriksaan kegiatan yang bebas dilakukan oleh akuntan

untuk meneliti daftar keuangan dari suatu perusahaan yang

dilaksanakan menurut norma pemeriksaan akuntan untuk dapat

memberikan (atau menolak memberikan) pendapat mengenai

kewajaran dari daftar keuangan yang diperiksa. 2

Pendapat diatas mengandung pengertian bahwa pemeriksaan yang dilakukan

oleh akuntan (auditor) terhadap daftar keuangan perusahaan harus dilaksanakan

secara bebas, tanpa adanya tekanan dari pihak manapun dan juga dilaksanakan

menurut norma pemeriksaan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang. Kata

Page 9: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

9

bebas yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu sikap yang tidak berpihak dalam

melaksanakan pemeriksaan untuk sampai kepada pemberian pendapat, baik dalam

kenyataan (in fact) maupun dalam penglihatan (in appearance). Sedangkan norma

pemeriksaan adalah suatu ukuran untuk mengetahui mutu pelaksanaan pemeriksaan.

Selanjutnya pengertian auditing dikemukakan dalam bentuk yan lebih luas

oleh Arens dan James sebagai berikut:

Auditing adalah suatu proses dengan apa seseorang yang mampu dan

independen dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari

keterangan yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan

untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari

keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan.3

Definisi di atas dapat dijelaskan lebih lanjut berdasarkan unsur-unsur yang

dicakup sebagai berikut:

1. Pengumpulan dan penilaian bukti

Yang dimaksud dengan bukti disini adalah segala keterangan yang digunakan

oleh auditor untuk menentukan apakah keterangan atau informasi yang diperiksa

tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

2. Keahlian dan kebebasan

2 Moenaf H. Regar, Memahami Laporan Akuntan, Pusat Pengembangan

Akuntansi Fakultas Ekonomi USU, Medan, 1989, hal. 16. 3 Alvin arens, James K. Loebecke, Auditing Suatu Pendekatan Terpadu, Edisi

Kelima, Jilid Satu, Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat, Jakarta, 1993, Hal. 2.

Page 10: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

0 Seorang auditor harus mempunyai pengetahuan yang cukup agar dapat

memahami kriteria-kriteria yang digunakan dan cukup mampu atau kompoten

untuk mengetahui dengan pasti jenis dan jumlah fakta yang dibutuhkan agar

pada akhir pemeriksaan ia dapat menarik kesimpulan.

Yang tepat. Auditor juga harus memiliki sikap mental yang bebas atau

independen.

4. Satuan ekonomi tertentu

Setiap kali akan dilakukan suatu audit, ruang lingkup pertanggungjawaban auditor

harus dinyatakan secara jelas, yang terutama harus dilakukan adalah menegas

satuan ekonomi yang dimaksud dan periode waktunya.

5. Data keterangan yang terukur dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan

Untuk mempermudah penilaian keterangan, data harus dapat dikumpulkan dengan

mudah, berarti data tersebut disusun dalam suatu sistem akuntansi. Data yang

disajikan manajemen tersbut dibandingkan dengan kriteria atau standar yang

telah ditetapkan.

6. Pelaporan

Hasil akhir suatu pemeriksaan adalah menerbitkan laporan yang berisi kesimpulan

dan temuan yang didapat selama pemeriksaan berlangsung sampai selesai. Isi

dan bentuk laporan biasanya berbeda, tergantung pada maksud, tujuan dan sifat

pemeriksaan yang dilakukan. Tetapi suatu laporan harus dapat menjelaskan

pada pembaca mengenai kesamaan antara informasi yang dinyatakan dengan

angka, kriteria atau ukuran yang ada,

Page 11: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

1 Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pemeriksaan bertujuan

memberikan gambaran tentang kesesuaian yang diperiksa berupa kegiatan, data atau

bukti dengan kriteria yang ditentukan oleh orang yang mempunyai keahlian yang

bebas untuk memberikan kesimpulannya melalui alat komunikasi yang dituangkan

dalam bentuk laporan. Secara umum, tujuan pemeriksaan yang dilakukan auditor

adalah untuk meningkatkan kepercayaan (credibility) daftar keuangan yang disajikan

manajemen, dengan memberikan pendapat mengenai kelayakan dari daftar

keuangan yang disajikan tersebut.

Pengertian Internal Auditing

Apabila diteliti dalam berbagai buku, tidak ada perbedaan yang mendasar

mengenai pengertian internal auditing. Para ahli sepakat menyatakan bahwa internal

auditing adalah suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi guna

menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan guna

memberikan saran-saran kepada manajemen.

Kegiatan penilaian ini bersifat independen bukanlah dalam arti absolut yang

berarti bebas dari semua ketergantungan seperti halnya eksternal auditor, tetapi

maksudnya bahwa pemeriksa intern bebas dari pengaruh atau kekuasaan pihak yang

diperiksanya sehingga diharapkan akan dapat memberikan penilaian yang objektif.

Sebagaimana yang dikemukakan salah seorang penulis bahwa:

Pemeriksaan intern adalah serangkaian proses dan teknik yang menjadi

saluran untuk menyakinkan manajemen dengan observasi langsung

apakah pengendalian yang telah ditetapkan manajemen berjalan baik

dan efektif, apakah pembukuan dan laporan keuangan telah

menunjukkan gambaran aktivitas yang sesungguhnya, teliti dan cepat

Page 12: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

2 serta apakah setiap bagian/unit benar-benar melaksanakan

kebijaksanaan, rencana dan prosesdur yang telah ditetapkan. 4

The Institute of Internal Auditors, suatu organisasi di Amerika Serikat

memberikan definisi internal auditing sebagai berikut:

Internal Auditing adalah kegiatan penilaian yang independen dalam

organisasi untuk mereview operasi sebagai jasa yang diberikan kepada

manajemen. Jadi internal auditing merupakan pengendalian

manajerial, yang melaksanakan fungsinya dengan mengukur dan

mengevaluasi keefektifan pengendalian lain. 5

Definisi di atas, mengandung pengertian bahwa internal auditing merupakan

suatu aktifitas penilaian yang bebas dalam organisasi, yang tugasnya meliputi

seluruh bidang kegiatan operasi perusahaan. Definisi ini juga menegaskan bahwa

tujuan utama pemeriksaan ditekankan pada aspek pengawasan menajemen

(management control).

1. Tujuan Internal Auditing

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, auditing bertujuan untuk

mengadakan penilaian atas kekayaan dan menilai kewajaran penyajian laporan

keuangan. Pada dasarnya tujuan tersebut tidak jauh berbeda dengan tujuan internal

auditing, hanya saja internal auditing berorientasi kepada kepentingan perusahaan.

Tujuan internal auditing adalah membantu anggota organisasi melaksanakan

tanggung jawab mereka secara efektif. Internal auditing menyediakan analisis,

penilaian-penilaian, rekomendasi, nasehat dan informasi mengenai kegiatan objek

4 Ruchyat Kosasih, Auditing Prinsip dan Prosedur, Cetakan Keempat, Palapa,

Surabaya, 1985, Hal. 285.

5 Arthur W. Holmes anda David A. Burns, Auditing Norma dan Prosedur, Jilid

Satu, Edisi Kesembilan, Terjemahan Moh. Badjuri, Erlangga, Jakarta, 1990, Hal. 152.

Page 13: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

3 yang diperiksa. Tujuan pemeriksaan termasuk meningkatkan pengendalian yang

efektif dengan biaya yang wajar, Tujuan tersebut hanya dapat dicapai dengan

meneliti dan menilai apakah pelaksanaan sistem pengawasan intern bidang

akuntansi, keuangan dan oeprasi berfungsi dengan baik dan memenuhi kriteria

tertentu.

Tugas internal auditor adalah menyelidiki dan menilai pengendalian intern

dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi. Dengan demikian internal

auditing merupakan bentuk pengendalian yang fungsinya adalah untuk mengukur

dan menilai efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.

Internal auditing merupakan kegiatan penilaian yang bebas yang terdapat

dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan dan

kegiatan lain, untuk memberikan jasa kepada manajemen. Internal auditing

berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya

terbatas pada pemeriksaan terhadap catatan akuntansi. Adapun tujuan internal

auditing sebagai berikut:

1. Pemeriksaan dan penilaian terhadap baik atau tidaknya pengendalian akuntansi

dan pengendalian administratif dan mendorong penggunaan cara-cara yang

efektif dengan biaya yang efektif dengan biaya yang minimum.

2. Menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijaksanaan manajemen

puncak dipatuhi.

3. Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan dipertanggungjawabkan

dan dilindungi dari segala macam kerugian.

Page 14: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

4 4. Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan

dalam perusahaan.

5. Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegaitan perusahaan.

2. Ruang Lingkup Internal Auditing

Ruang lingkup internal auditing dapat dibagi atas dua bagian, yaitu financial

audit dan operasional audit, seprti yang dijelaskan oleh Ruchyat Kosasih:

Aktivitas pemeriksaan intern menyangkut dua hal, yaitu:

a. Pemeriksaan keuangan

b. Pemeriksaan operasi/manajemen 6

1. Pemeriksaan keuangan (Financial Audit)

Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan yang ditujukan untuk

membuktikan keakuratan data keuangan dan operasi, keefektifan pengawasan intern

yang meliputi verifikasi atas keberadaan harta benda perusahaan dan menyakinkan

bahwa pengamanannya cukup memadai dan pencatatannya dilakukan dengan tepat.

Untuk lebih jelasnya lagi diberikan batasan financial audit sebagai berikut:

Financial audit atau pemeriksaan keuangan adalah verifikasi eksistensi

kekayaan dan menyakinkan bahwa pengamanannya cukup dan apakah

sistem akuntansi dan sistem pelaporan dapat dipercaya termasuk

pembahasan internal control. 7

6 Ruchyat Kosasih, Op.Cit., hal 286.

7 Ibid, hal. 286

Page 15: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

5 Dari pengertian di atas maka internal auditor harus mengadakan konfirmasi

hutang dan piutang, mentest efektif atau tidaknya sistem akuntansi yang ada dan

prosedur yang berhubungan dnegan sistem internal control.

2. Pemeriksaan Operasional (Operational Audit)

Pemeriksaan operasional dilaksanakan pada berbagai tingaktan manajemen

(level of management), objek yang dinilai adalah aktivitas operasi, kebijaksanaan

dan daya guna usaha.

Federal Financial Institute in Canada, memberikan definisi Operasional

Audit sebagai berikut:

Operational audit adalah suatu aktivitas penilaian independen

sistematis dalam suatu organisasi untuk menilai operasi-operasi seluruh

departemen sebagai pemberi jasa pada manajemen. Tujuan

keseluruhan audit operasi adalah membantu semua tingkat manajemen

agar dapat melaksanakan tanggung jawab mereka dengan efektif

dengan menyajikan pada mereka analisa-analisa penelitian,

rekomendasi-rekomendasi yang objektif dan komentar-komentar yang

tepat mengenai efektifitas ditinjau. 8

Sofyan Safri mengatakan bahwa:

Operation Audit yang sering juga disebut operasi audit muncul dari

pengembangan financial. Dalam audit ini dinilai bukan saja aspek

keuangan tapi juga aspek non keuangan. 9

Menurut pendapat Arthur W. Holmes dalam buku Auditing Norma dan

Prosedur mengatakan sebagai berikut:

8 Arifin Wirahadikusumah, Beberapa Masalah Auditing, Alumni Bandung, 1983,

hal. 131-132.

9 Sofyan Safri, Auditing Komtemporer, Cetakan Pertama, Erlangga, Jakarta, 1991,

hal. 275.

Page 16: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

6 Adapun tujaun dari operasi audit adalah terutama menyangkut

pencapaian sasaran-sasaran operasional seperti humas, efisiensi

produksi atau efisiensi operasional, keefektifan operasional dan

keefektifan manajerial. 10

Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa operasional audit

ditekankan pada penelitian yang bebas dan dilakukan dengan sistematis atas seluruh

pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan dan untuk melaksanakan operasi audit

perlu adanya gabungan pemeriksaan dengan berbagai ahli. Mengenai hal ini S.

Hadibroto mengatakan sebagai berikut:

Auditor (pemeriksa) diharapkan menguasai berbagai bidang ilmu

yaitu: ilmu ekonomi, manajemen, hukum, moneter dan sebagainya.

Maka dari itu seyogyanya sebagai pemeriksa bertindak sebuah tim yang

sifatnya multi displiner, khusus dari pola pemeriksa disyaratkan

menguasai ilmu organisasi (manajemen). 11

C. Fungsi Internal Auditor

Pada mulanya internal auditor dalam suatu perusahaan mempunyai fungsi

yang terbatas, yaitu mengadakan pengawasan atas pembukuan, namun sejalan

dengan meningkatnya sistem informasi akuntansi, aktivitas internal auditor tidak

lagi berputar pada pengawasan pembukuan semata-mata.

Akan tetapi mencakup pemeriksaan dan evaluasi terhadap kecukupan dan

efektivitas sistem organisasi, sistem internal control dan kualitas kertas kerja

manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

10

Arthur W. Holmes and David C. Burns, Op.Cit., hal 114. 11

S. Hadibroto, Masalah Akuntansi, Buku Dua, Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 1984, hal. 50.

Page 17: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

7 Fungsi internal auditor yang dikemukakan oleh Holmes dan Overmayer

yang menggolongkan secara terperinci:

1. Menentukan baik tidaknya internal control dengan memperhatikan

pemeriksaan fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-benar telah

dilaksanakan.

2. Bertanggung jawab dalam menentukan apakah pelaksanaan sesuai

dengan rencana policy dan prosedur yang telah ditetapkan sampai

nilai apakah hal tersebut telah diperbaiki atau tidak,

3. Menverifikasi adanya keuntungan kekayaan atau asset termasuk

mencegah dan menentukan penyelesaian.

4. Menverifikasikan dan menilai tingkat kepercayaan terhadap sistem

akuntansi dan pelaporan.

5. Melaporkan secara objektif apa yang diketahui kepada manajemen

disertai rekomendasi perbaikan. 12

Pendapat lain tentang fungsi pemeriksaan adalah menurut General

Accounting Officer yang diterjemahkan oleh Sumardjo Tjitrosidojo adalah sebagai

berikut:

1. Menemukan berbagai situasi untuk meniadakan pemborosan dan

daya guna yang tidak baik.

2. Menyarankan perbaikan dalam bidang kebijaksanaan prosedur dan

struktur organisasi.

3. Menciptakan alat penguji terhadap hasil pekerjaan para individu

dan berbagai unit organisasi.

4. Mengawasi ketaatan pada syarat-syarat yang telah ditentukan oleh

anggaran dasar dan undang-undang.

5. Mencek akan adanya tindakan-tindakan yang tidak atau belum

disetujui, penyelewengan dan tidak wajar secara lain.

6. Mengidentifikasikan tempat-tempat yang mengandung

kemungkinan timbulnya kesulitan kegiatan masa depan.

7. Menciptakan saluran komunikasi antara berbagai tingkatan dan

pimpinan tertinggi. 13

12

Ruchyat Kosasih, Op. Cit., hal 169.

13

Soemardjo Tjitrosidojo, Bunga Rampai Menuju Pemeriksaan Pengelolaan

(Management Auditing), PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1980, Hal. 121.

Page 18: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

8 Dari fungsi internal auditor yang diuraikan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa pada dasarnya fungsi internal auditor dalam perusahaan adalah untuk

mengawasi pelaksanaan sistem pengawasan intern dan memberikan saran perbaikan

kepada manajemen bila ditemukan kelemahan dan penyimpangan baik yang terdapat

pada sistem tersebut maupun dalam pelaksanaannya dalam perusahaan. Untuk

keefektifan fungsi internal auditor ini maka ada sasaran-sasaran audit tertentu yang

harus ditetapkan dan harus senantiasa dikaji ulang. Sasaran audit intern ini menurut

Arthur W. Holmes dan David C. Burns dapat dibagi atas dua bagian yaitu:

1. Saran pengawasan akuntansi dilaksanakan dengan cara:

a. Mengidentifikasikan jenis kekeliruan dan penyelewengan

akuntansi yang mungkin terjadi.

b. Menetapkan prosedur yang harus mencegah atau menemukan

dan penyelewengan semacam itu.

c. Menguji transaksi serta prosedur-prosedur untuk menentukan

apakah prosedur-prosedur yang diperlukan sudah digariskan dan

dipatuhi secara memuaskan.

d. Mengevaluasi semua jenis kekeliruan dan penyelewengan yang

tidak cukup oleh prosedur pengendalian internal yang ada ini

akan membantu dalam menentukan pengaruhnya terhadap sifat,

waktu atau luasnya prosedur auditing lainnya yang mungkin

diperlukan.

2. Sasaran pengawasan administrasi dilaksanakan dengan cara:

a. Evaluasi atas upaya-upaya organisasi seperti yang dicerminkan

oleh hubungan laporan dalam perusahaan.

b. Tinjauan yang cermat atas bagan organisasi dan uraian posisi

yang menjelaskan pembagian upaya itu. Tinjauan ulang ini harus

diperlihatkan apakah penyediaan atau pengendalian atas setiap

orang di dalam perusahaan memadai atau tidak boleh ada

seorangpun menempati posisi yang bertentangan dengan

kebijaksanaan pengendalian intern yang sehat.

c. Evaluasi atas saluran komunikasi di dalam perusahaan

khususnya komunikasi dengan manajemen puncak dan dengan

komite audit, saluran ini harus ditetapkan dengan jelas sehingga

pelaporan akan tetap aktual dan objektif.

d. Pengujian dan evaluasi atas kebijaksanaan perusahaan. 14

Page 19: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

1

9 Berdasarkan uraian pada kedua sasaran tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. Tekanan pengawasan akuntansi adalah menentukan keandalan dari sistem

pengawasan intern yang dapat mencegah/menemukan keandalan adanya

kekeliruan dan penyelewengan yang material dalam pelaksanaan akuntansi.

2. Tekanan pengawasan administrasi adalah tujuan yang meliputi tanggung jawab,

untuk menentukan apakah ada ketaatan terhadap kebijaksanaan perusahaan dan

mencatat serta melaporkan adanya penyimpangan terhadap pelaksanaan suatu

kebijaksanaan.

Baik fungsi akuntansi maupun fungsi administrasi yang mencakup dalam

internal auditor harus dilaksanakan secara sinkron dalam meningkatkan efektivitas

sistem internal control perusahaan, dan fungsi internal auditor sebagai staf

manajemen harus mampu memeriksa, baik aspek keuangan maupun administrasi.

Ditinjau dari kemampuan internal auditor, maka manajemen mempunyai

wewenang dalam menetapkan personil yang akan melaksanakan tugas internal

auditor. Penetapan tersebut hendaknya dilakukan secara selektif memenuhi syarat

sebagaimana dikatakan Ruchyat Kosasih, bahwa syarat yang harus dipenuhi seorang

internal auditor adalah sebagai berikut:

a. Staf pemeriksa intern harus diangkat atas dasar kecakapan dan

kemampuan serta ada kemungkinan untuk maju ke posisi yang lebih

tinggi.

b. Setiap pemeriksa intern harus kontinyu mendapat pendidikan dan latihan

yang cukup dalam bidangnya serta memperbaiki (mengupgrade) dirinya

sendiri (self improvement).

c. Semua pemeriksa intern harus mempertahankan sikap independen dalam

semua pekerjaan dan data yang relevan. 15

14

Arthur W. Holmes and David C. Burns, Op. Cit., hal 154. 15

Ruchyat Kosasih, Op. Cit., hal 172.

Page 20: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

0

D. Kedudukan Internal Auditor

Berhasil tidaknya suatu internal auditor dalam perusahaan sangat

dipengaruhi oleh kedudukan dalam struktur organisasi perusahaan. Internal auditor

hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga memungkinkannya untuk dapat

melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya dengan baik serta dapat menjamin

kebebasannya. Dalam hal ini The Institute of Internal Auditors menyatakan bahwa:

Internal auditing is a staff or advisory dunction rather than a line

operating funstion. Therefore the internal auditor does not exercise

direct authority over other person in the organization. 16

Jadi kedudukan internal auditor dalam suatu perusahaan merupakan posisi staf. Ini

berarti bahwa posisi ini diadakan untuk memberikan informasi, saran dan

rekomendasi kepada manajemen yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan

perusahaan.

Konflik antara internal auditor dan para manajer sering terjadi disebabkan

kedua belah pihak tidak ada saling pengertian sebagaimana mestinya tentang

kedudukan dan pandangan masing-masing. Para manajer menganggap para internal

auditor mempunyai pandangan yang terlalu ketat mengenai peraturan dan penilaian

transaksi-transaksi, serta bertindak sebagai penyelidik yang sering mencari

keterangan tentang penyimpangan-penyimpangan kecil dari prosedur-prosedur yang

telah ditetapkan. Sementara ini para internal auditor merasa manajer-manajer

16

Moenaf H. Regar, Op. Cit., hal 266.

Page 21: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

1 tersebut tidak memperhatikan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya

dengan baik serta tidak mau menerima saran-saran yang diberikan.

Secara garis besarnya ada tiga alternatif kedudukan internal auditor dalam

struktur organisasi, yaitu:

1. Langsung bertanggung jawab pada dewan komisaris.

Hal ini banyak dilakukan dalam perusahaan-perusahaan bank dan

asuransi. Dalam perusahaan-perusahaan ini internal auditor merupakan

penjaga bagi dewan komisaris. Secara teoritis maka seluruh organisasi

termasuk direktur utama dapat diteliti oleh internal auditor.

2. Bertanggung jawab pada direktur utama

Cara ini agak jarang dipakai mengingat direktur dengan tugas-tugasnya

yang berat biasanya tidak mempunyai waktu untuk mempelajari laporan

intenal auditor dan kemudian melakukan tindakan-tindakan koreksi

berdasarkan laporan tersebut.

3. Yang paling sering dilaksanakan adalah bahwa internal auditor

bertanggung jawab pada fungsionaris keuangan yang tertinggi.

Fungsionaris tersebut mungkin berfungsi sebagai direktur bidang

keuangan dan bendahara maupun controller. Yang penting adalah bahwa

fungsionaris tersebut adalah yang bertanggung jawab atas koordinasi

daripada persoalan-persoalan keuangan dan akuntansi. 17

Hadibroto menggambarkan skema kedudukan internal auditor sebagai berikut:

17

D. Hartanto, Akuntansi Untuk Usahawan, Cetakan Kesatu, Edisi Kelima,

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 1984, hal. 195-294.

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR

PENJUALAN DIREKTUR

PEMBELIAN DIREKTUR

KEUANGAN

DIREKTUR

PRODUKSI

DIREKTUR

PERSONALIA

DIREKTUR UTAMA

INTERNAL

AUDITOR

Page 22: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

2

18

E. Wewenang dan Tanggung Jawab Internal Auditor

Selain kedudukan internal auditor dalam organisasi, hal penting lainnya

dalam pelaksanaan fungsi pemeriksaan intern adalah penetapan secara jelas tentang

tanggung jawab dan wewenang yang dimiliki oleh internal auditor. Perincian

wewenang dan tanggung jawab pemeriksa hendaknya dibuat secara hati-hati dan

mencakup semua wewenang yang diperlukan serta tidak mencantumkan tanggung

jawab yang tidak akan dipikulnya. Wewenang yang berhubungan dengan tanggung

jawab tersebut harus memberikan akses penuh kepada internal auditor tersebut untuk

berurusan dengan kekayaan dan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok

masalah yang dihadapi. Internal auditor harus bebas dalam mereview dan menilai

kebijaksanaan, rencana, prosedur dan catatan.

Holmes menguraikan dan menilai tanggung jawab internal auditor sebagai

berikut:

1. Memberikan informasi dan nasehat kepada manajemen dan

menjalankan tanggung jawab ini dengan cara konsisten dengan

kode etik Institute of Internal Auditor.

18

S. Hadibroto, Op. Cit., Hal. 97

BAGIAN

AKUNTANSI

INTERNAL

AUDITOR

INTERNAL

AUDITOR

Page 23: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

3 2. Mengkoordinasikan kegiatan dengan orang lain agar berhasil

mencapai sasaran audit dan sasaran perusahaan 19

Dalam menjalankan fungsinya, internal auditor tidak memikul tanggung

jawab langsung dan juga tidak mempunyai wewenang atas kegiatan-kegiatan yang

sedang diperiksa itu. Oleh karena itu, pemeriksaan dan penilaian internal auditor

tidak membebaskan orang lain dalam perusahaan itu dari tanggung jawab. Dengan

kata lain internal auditor harus bebas membahas dan menilai kebijaksanaan,

rencana, prosedur dan pencatatan yang ada, tetapi tidak berarti internal auditor

menggantikan tugas pejabat yang diperiksanya tersebut.

Tanggung jawab internal auditor terhadap ketidakberesan yang ditemukan

dikaitkan dengan norma pemeriksaan akuntan. Dalam financial audit, kesalahan

yang material akan mempengaruhi kewajaran laporan keuangan yang kelak diaudit

oleh akuntan publik. Karena itu intenal auditor bertanggung jawab sesuai dengan

norma pemeriksaan akuntan untuk merencanakan pemeriksaan agar dapat

menemukan kesalahan yang material. Tanggung jawab ini tidak berarti auditor

harus dapat menemukan setiap kesalahan.

F. Laporan Internal Auditor

Laporan internal auditor merupakan saran pertanggungjawaban internal

auditor atas penugasan pemeriksaan oleh pimpinan. Melalui laporan ini internal

auditor akan mengungkapkan dan menguraikan kelemahan yang terjadi dan

keberhasilan yang telah dicapai.

19

Arthur W. Holmes and David C. Burn, Op. Cit., hal 153.

Page 24: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

4 Internal auditor dalam melakukan pemeriksaan senantiasa diikuti dengan

pembuatan laporan, yang mana hal ini adakah merupakan hasil akhir dari

pekerjaannya. Laporan harus disusun, sehingga pimpinan perusahaan dapat

mengerti permasalahannya dan segera mengambil keputusan mengenai tindakan

seperlunya. Laporan ini sedapat mungkin ringkas, jelas dan lengkap. Fakta yang

dilaporkan harus menggambarkan seluruh kegiatan perusahaan yang diperiksa.

Maksudnya laporan harus objektif dan dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti-

bukti pendukung yang kuat. Laporan ini sebaiknya dibuat tepat pada waktunya,

karena laporan yang terlambat akan kurang atau tidak bermanfaat.

Laporan internal auditor pada dasarnya adalah merupakan laporan intern

perusahaan. Bantuk laporan ini dapat berbeda-beda dari perusahaan ke perusahaan

lainnya, karena bentuk yang standar tidak ada ditetapkan, berbeda dengan laporan

yang dibuat akuntan publik. Namun laporan pemeriksaan intern harus memenuhi

kriteria sebagai berikut:

1. Cermat

2. Jelas

3. Ringkas

4. Tepat waktu. 20

Ad. 1. Cermat

Laporan secara keseluruhan haruslah berdasarkan fakta. Setiap pernyataan,

angka dan referensi harus didasarkan atas bukti-bukti yang kuat. Pemeriksa harus

berusaha dengan segala upaya agar laporannya dapat dipercaya atau diandalkan.

Page 25: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

5 Keandalan haruslah menjadi ciri dari laporan permeriksa. Laporan haruslah ditulis

dan didokumentasikan agar dapat dipercaya serta menyakinkan. Apapun yang

dikemukakan di dalam laporan harus cukup bukti pendukungnya.

Ad. 2. Jelas

Tujuan laporan pemeriksaan adalah agar diambil tindakan yang perlu. Oleh

karen itu laporan harus efektif. Dan agar efektif, laporan haruslah jelas. Kejelasan

menyangkut banyak hal, tetapi pada pokoknya hal ini harus disadari pemeriksa

ketika ia menulis atau menyampaikan laporannya. Pemeriksa harus memperhatikan

dan menghindarkan hal-hal yang menyebabkan laporan menjadi tidak jelas. Adapun

sebab-sebab ketidakjelasan suatu laporan ialah karena:

1. Pemeriksa tidak memahami pokok masalah yang dilaporkannya.

2. Laporan ditulis dengan gaya bahasa yang membosankan atau ditulis secara

bertele-tele.

3. Struktur laporan jelek, gagasan-gagasan yang disajikan dengan urutan yang baik

akan lebih mudah dipahami. Kalimat-kalimat dan paragrap-paragrap yang kacau

dapat menyebabkan temuan yang penting menjadi tidak terlihat. Ide-ide atau

gagasan-gagasan yang sangat diperlukan oleh manajemen mungkin menjadi

tidak terkomunikasikan.

4. Banyak menggunakan istilah-istilah teknis dan istilah khusus yang kurang

lazim.

5. Temuan-temuan dilaporkan tanpa diuraikan latar belakangnya.

20

Lawrence B. Sawyer, Pemeriksaan Intern, Edisi Ketiga, Pusat Pengembangan

Akuntansi, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, 1992, hal. 295.

Page 26: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

6 Memberikan informasi mengenai latar belakang adalah penting untuk dapat

memahami suatu proses atau keadaan atau untuk memahami berapa pentingnya

sesuatu hal. Apabila pemeriksa merekomendasikan suatu prosedur yang baru,

pertama-tama ia harus menjelaskan mengenai prosedur yang sekarang berlaku,

apa kekurangan-kekurangannya, akibat-akibat apa yang mungkin timbul jika

prosedur tersebut digunakan. Dengan demikian manajemen akan lebih terbuka

dan lebih mudah diyakinkan akan perlunya melaksanakan usul-usul pemeriksa.

6. Uraian yang panjang lebar mengenai hal yang bersifat teknis.

Ad. 3. Ringkas

Ringkas berarti membuang hal-hal yang tidak berguna atau yang berlebih-

lebihan. Ringkas bukan berarti pendek, sebab mungkin suatu pokok persoalan

memerlukan uraian yang luas. Akan tetapi ringkas berarti menghilangkan apa yang

tidak relevan dan tidak material, seperti gagasan-gagasan, temuan-temuan, kalimat-

kalimat dan sebagainya, yang tidak menunjang tema pokok laporan.

Ad.4. Tepat waktu

Laporan resmi dibuat tidak untuk dijadikan suatu dokumen sejarah, tetapi

untuk meminta dilakukan suatu tindakan. Laporan dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan manajemen akan informasi yang mutakhir. Tujuan tersebut tidak akan

tercapai apabila laporan tidak tepat waktunya.

Mengenai unsur-unsur dari suatu laporan pemeriksaan disebutkan bahwa:

Bagimanapun bentuk laporan, laporan tersebut harus memuat satu

atau lebih unsur-unsur berikut ini: suatu intisari, suatu pendahuluan

atau pengantar, suatu ruang lingkup, suatu pendapat dan temuan-

temuan. Pernyataan-pernyataan mengenai temuan-temuan itu sendiri

harus memuat unsur-unsur tertentu. Unsur-unsur untuk temuan

Page 27: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

7 positif: wewenang, tujuan, kondisi. Untuk temuan-temuan negatif

suatu intisari, kriteria, fakta, pengaruh/akibat yang ditimbulkan, sebab-

musabab dan rekomendasi. Grafik-grafik dapat merupakan bumbu

suatu laporan dan menambah ilustrasi-ilustrasi yang diperlukan. 21

Selanjutnya Lianto Hidayat Susanto menguraikan berbagai informasi yang

harus dicantumkan pada laporan internal auditor sebagai berikut:

1. Nomor laporan yang mencerminkan jenis laporan, letak arsip dan

sebagainya

2. Ditujukan kepada siapa

3. Tanggal dibuatnya laporan

4. Ruang lingkup pekerjaan dan jenis pekerjaan yang dilakukan

5. Pendapat dan kesimpulan

6. Tanda tangan internal auditor (penanggung jawab pemeriksaan)

7. Saran jika memang ditemukan sesuatu yang telah final.

8. Keterangan tentang lampiran

9. Keterangan mengenai distribusi laporan

10. Keterangan mengenai tim yang terlibat. 22

Selanjutnya bentuk laporan internal auditor dapat dibagi atas dua bagian.

Seperti yang dikemukakan oleh JB. Heckert, sebagai berikut:

A. Tulis (written)

1. Tabulasi

a. Laporan akuntansi formal

b. Statistik

2. Uraian/paparan singkat

3. GrafikSuatu kombinasi dari berbagai bentuk di atas

B. Lisan (oral)

1. Persentase formal group. Seperti penggunaan alat visual

2. Konvensi-konvensi individu. 23

Banyak ragam laporan pemeriksaan, baik dalam ukuran maupun style. Tidak

ada suatu bentuk laporan yang standar. Contoh laporan pemeriksaan yang dimuat di

21

Lawrence B. Sawyer, Ibid, hal 330. 22

Lianto Hidayat Susanto, Laporan Pemeriksaan Intern dan Distribusi, VII No.

12, Desember 1988, IAI. Jakarta, 1988, hal 14.

Page 28: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

8 bawah ini diambil dari organisasi pemeriksaan yang berbeda, untuk menunjukkan

adanya berbagai variasi.

Contoh I

INDUSTRI ALAT BERAT

Pemeriksaan dilakukan terhadap pengeluaran Biaya dari suatu bagian

xyz. Laporan ditujukan kepada Wakil Direktur Keuangan dengan suatu

memorandum yang mengikhtisarkan komenta-komentar Pemeriksa. Laporan

dibatasi untuk temuan-temuan kekurang efesienan. Pada laporan terdapat

judul-judul yang mengikhtisarkan rekomendasi pemeriksa diikuti dengan

analisa-analisa lengkap mengenai kondisi-kondisinya.

Memo yang disampaikan dan beberapa kutipan dari salah satu temuan

dikemukakan dalam uraian berikut ini:

KEPADA : WAKIL DIREKTUR KEUANGAN

DARI : KEPALA BAGIAN PEMERIKSAAN INTERN

SUBYEK : Pemeriksaan Biaya Bagian XYZ

Bagian Pemeriksaan Intern telah melakukan pemeriksaan atas catatan-

catatan akuntansi biaya dan prosedur-prosedur pada Bagian XYZ. Catatan-

catatan bulan Mei 19xx telah diperiksa secara lengkap dan catatan-catatan

untuk bulan-bulan lainnya telah diuji secukupnya. Ikhtisar hasil pemeriksaan

adalah sebagai berikut:

1. Pembebanan-pembebanan untuk jasa-jasa daripihak ketiga harus

diperiksa secara lengkap untuk menghindarkan pembayaran-pembayaran

lebih.

2. Lemahnya pengendalian mengakibatkan terjadinya duplikasi pembayaran

upah buruh.

3. Efisiensi pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan harus dievaluasi melalui

norma-norma teknis.

4. Biaya listrik pada beberapa pabrik harus diperiksa.

5. Pemborosan pemakaian lebih tidak dihitung atas dasar biaya berjalan.

6. Mandor menyetujui slip dari kas kecil yang mereka pegang.

Kami telah membicarakan rekomendasi-rekomendasi lainnya dengan

bagian Akuntansi yaitu agar:

1. Perkiraan 401 biaya-biaya pengiriman yang telah dibebankan kepada

persedian M & S dan

2. Menyepurnakan penjelasan-penjelasan ”journal voucher”

Tindakan-tindakan perbaikan telah dilaksanakan

23

James D. Wilson and Jhon B. Champbell, Controllership Tugas Akuntan

Manajemen, Edisi Ketiga, Terjemahan Tjintjin Felix H. Tjendra, Jakarta, 1991, Hal. 557.

Page 29: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

2

9 Laporan ini telah dibahas dengan Pengawas Umum Bagian XYZ,

Kepala Bagian Akuntansi dan Kepala Bagian Teknik.

Komentar-komentar mereka dituangkan dalam laporan lengkap.

Bagian Pemeriksa Intern

3. Effisiensi Pelaksanaan Kegiatan Harus Dievaluasi Melalui Norma-norma

Teknis.

3.1. Pengamatan

Pengamatan lapangan dan diskusi-diskusi dengan petugas operasi

menunjukkan bahwa pengendalian atas biaya buruh harus

disempurnakan melalui norma-norma teknis selagi suatu cara untuk dapat

mengukur efisiensi dan produktivitas dari masing-masing tingkatan

mandor.

A. Suatu pengujian lapangan (tanggal 2 Agustus) terhadap 5 petugas yang

diberi tugas memperbaiki stasiun 21 menunjukkan bahwa:

1. Waktu reperasi adalah 8 jam untuk setiap petugas

2. Selama pengamatan lapangan yaitu jam 11.10 stasiun 21 tidak ada

yang mengawasi

3. Tidak ada alat-alat reperasi yang dapat dijadikan bukti.

4. Lima orang pekerja ditemui sedang duduk dalam truk yang

berada di dekat lokasi stasiun 21.

5. Mandor tidak melaksanakan pengecekan fisik terhadap pegawai-

pegawai yang berada dalam pengawasannya. Komunikasi hanya

dilakukan dengan radio.

Pada pengamatan lapangan berikutnya yaitu pada waktu

penggantian regu pekerja ditemukan seorang pegawai sedang

tidur pada bagian pengendalian operasi.

B. Prosentase penggunaan alat-alat, suatu pengukuran operasional yang

penting ditentukan dari beberapa mandor yang bertugas melakukan

pengamatan selama jam kerja normal.

Waktu yang terpakai termasuk waktu menganggur dan waktu istirahat.

Kartu-kartu peralatan yang disusun oleh operator-operator peralatan

yang menunjukkan waktu menganggu, tidak menjangkau sampai pada

effisiensi penggunaan peralatan. Laporan dilanjutkan dengan suatu

analisa statistik dan pembicaraan lanjutan atas kondisi-kondisi yang

ditemukan dalam pemeriksaan.

3.2. Rekomendasi

Kami menyarankan agar bagian ini mempertimbangkan pembuatan

program pengujian skala kecil untuk menyusun norma-norma teknis.

Penyusunan norma-norma dapat dimulai dalam bidang-bidang

produksi yang mudah didefinisikan dan diukur.

Page 30: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

0 Semua informasi yang diperlukan untuk menentukan efisiensi harus

dipertimbangkan sampai pada penggunaan peralatan dan tenaga

manusia.

3.3. Komentar dari Bagian Akuntansi

Norma-norma teknis harus ditetapkan lebih dahulu. Tanpa norma

tersebut pengujian tidak akan efektif.

3.4 Komentar dari Pengawas Umum

Kami harus menetapkan suatu sistem standar pemeliharaan pada dua

pabrik. Standar tersebut didasarkan pada data historis dan suatu sistem

yang efektif. Keduanya adalah program percontohan. Jika ternyata

hasilnya memuaskan maka kami bermaksud untuk lebih memperluasnya

lagi.

Contoh II

PERUSAHAAN PEMINTALAN

Laporan ini mencakup pemeriksaan terhadap Bagian Perajutan pada

perusahaan pemintalan. Laporan dibuat oleh Bagian Pemeriksaan intern

ditujukan kepada pimpinan Bagian yang diperiksa. Salinan laporan

dikirimkan kepada Direktur Utama Perusahaan, Direktur Keuangan dan

Direktur Akuntansi Perusahaan.

Laporan dikirimkan dengan suatu surat pengantar.

Laporan dimulai dengan lingkup pemeriksaan yang menunjukkan

luasnya pemeriksaan yang dicakup. Selanjutnya temuan-temuan diringkas

dan dibagi menjadi masalah dimana telah diadakan tindakan dan masalah

dimana masih diperlukan tindakan.

Ringkasan diikuti dengan temuan-temuan yang dikelompokkan dalam

group-group sesuai dengan aktivitas fungsional.

Laporan ditandatangani Pimpinan Bagian Pemeriksaan Intern.

LAPORAN PEMERIKSAAN INTERN

PEMERIKSAAN BAGIAN PERAJUTAN

Ruang Lingkup Pemeriksaan

Pemeriksaan kami mencakup analisa oeprasi pada Pabrik Pusat

Pelayanan pada Langganan dan kantor Perajutan. Kami memeriksa

kebijaksanaan dan prosedur yang diikuti dalam pembukuan pesanan.

Pembuatan faktur, pengiriman, penerimaan, klaim , pembelian, pembayaran

upah, pengendalian terhadap pemborosan, pemeriksaan kualitas, jadwal

produksi dan pengendalian.

Page 31: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

1 Ringkasam temuan

A. Masalah-masalah yang telah ditanggulangi.

1. Perbaikan prosedur-prosedur yang mencakup pembungkus,

pengiriman dan penagihan penjualan eceran diharapkan menghasilkan

tambahan pendapatan sebesar Rp. 129.000.000.000,00 per tahun.

2. Terdapat pengurangan kerja lembur bernilai sebesar Rp. 14.000.000,00

per tahun.

3. Pembukuan kembali sebesar Rp 3.000.000,00 kelebihan utang biaya

pengiriman barang, akibat kesalahan penghitungan potongan harga

faktur pembelian barang.

4. Perbaikan penanganan terhadap upah yang tidak diklaim, disesuaikan

dengan kebijaksanaan perusahaan.

5. Menghentikan pembebanan kepada perusahaan, pemakaian telepon

pribadi personalia bagian penjualan.

B. Masalah-masalah yang masih perlu ditanggulangi

1. Perbaikan pengendalian terhadap penerimaan kas bagi penjualan

eceran.

2. Perbaikan pengendalian terhadap pertanggungjawaban order

pembelian.

3. Penetapan prosedur untuk menjamin kualitas material dan supplies

yang diterima sesuai dengan uang yang dibayar.

4. Perbaikan pengendalian terhadap Bill of Lading untuk menjamin

semua barang yang dikirimkan ditagih.

5. Penetapan pengendalian rutin berkenaan dengan penggunaan truk dan

pembelian bahan bakar.

6. Diperlukan pemeriksaan medis bagi karyawan baru.

7. Potongan asuransi yang tepat bagi para karyawan.

8. Hitung dengan tepat potongan-potongan pajak pendapatan yang harus

ditahan perusahaan.

9. Laksanakan kebijaksanaan perusahaan mengenai penghentian

pekerja.

10. Ikuti kebijaksanaan perusahaan mengenai:

a. Persetujuan atas waktu pesanan

b. Biaya perjalanan yang dibayar dari kas kecil

c. Penggajian dan peraturan-peraturan kerja

d. Pengumuman peraturan-peraturan perusahaan

e. Penyiapan wawancara.

11. Hindarkan salinan-salinan laporan serta fotocopy yang tidak perlu

12. Sempurnakan pengendalian serta pertanggungjawaban terhadap

pengerahan persediaan.

13. Konsolidasikan pengiriman-pengiriman antara pabrik: diperkirakan

penghematan tahunan sebesar Rp 1.300.000,00.

14. Tetapkan program pemakaian serta pengendalian terhadap spareparts

untuk mendapatkan biaya pemeliharaan dan penyediaan sparepart

yang wajar bagi setiap mesin.

Page 32: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

2 15. Siapkan program untuk penentuan secara cermat serta

pelaporannya, pemborosan-pemborosan yang timbul pada setiap

operasi produksi.

16. Sesuaikan lembaran catatan waktu pegawai dengan kebijaksanaan

perusahaan.

17. Kembangkan prosedur operasi tertulis bagi para pelatih, serta

koordinasikan aktivitas.

18. Larang tamu-tamu yang tidak berkepentingan berada dalam wilayah

pabrik untuk menghindarkan kecelakaan-kecelakaan yang mungkin

menjadi beban perusahaan dan untuk menjaga keamanan.

19. Tangani dengan baik dan pada waktunya tindak lompat terhadap

order pembelian.

TEMUAN TERPERINCI DAN REKOMENDASI

1. Penjualan Cicilan

A. Pengujian-pengujian yang diadakan mengungkapkan bahwa kira-kira

10 % dari barang yang dikirimkan tidak ditagih karena terdapat

perbedaan kuantitas antara dokumen pengiriman dengan faktur

karena terdapat kesalahan dalam mengukur kuantitas yang dibungkus.

Penerapan prosedur-prosedur untuk menyakinkan bahwa semua

kuantitas ditagih, akan menghasilkan tambahan pendapatan sebesar

Rp. 129.000.000,00 per tahun berdasarkan proyeksi volume penjualan

sekarang. Prosedur untuk menjamin kecermatan pembungkus,

pengiriman dan penagihan telah diterapkan.

B. Internal control terhadap penerimaan kas untuk penjualan eceran

ternyata lemah dengan adanya pegawai penerima kas yang merangkap

penyiapan dokumen-dokumen penjualan asli. Selain itu dokumen

penjualan tersebut tidak bernomor urut. 24

Dengan adanya laporan dari internal auditor, maka pimpinan perusahaan

dapat mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh suatu kejadian terhadap

pengambilan keputusan. Disamping itu menjadi bahan pertimbangan dalam

membentuk suatu sistem yang baik agar kesalahan yang tejadi tidak sampai terulang

kembali serta dapat mencegah kemungkinan terjadinya penyelewengan di masa yang

akan datang.

24

Lawrence B. Sawyer, Op. Cit., hal 350.

Page 33: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

3 Laporan hasil pemeriksaan merupakan informasi bagi pimpinan/direktur

utama yang dapat digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan. Ada

beberapa manfaat laporan internal auditor bagi pimpinan antara lain:

a. Untuk mengetahui sampai sejauh mana para pelaksana mampu melaksanakan

tugas-tugasnya dan apakah kebijaksanaan yang telah ditetapkan telah dipenuhi.

b. Menambah keyakinan atas kebenaran data akuntansi.

c. Memberikan keyakinan atas perlindungan yang cukup terhadap harta benda

perusahaan.

d. Untuk menilai apakah operasi perusahaan berdaya guna dan berhasil guna.

Page 34: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

4 D. BAB III

GAMBARAN UMUM PT. XXX

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. XXX yang berkedudukan dan berkantor pusat di Jalan XXXXX, yang

didirikan pada tanggal 21 Januari 1990 dengan akte pendirian No. 55 dibuat

dihadapan notaris Syahrir Sofyan, SH.

Maksud dengan tujuan dari pendirian perusahaan antara lain: melakukan

usaha dalam bidang industri pengolahan kayu (moulding timber) yang berorientasi

ekspor terutama ke Selangor Malaysia. Adapun kayu yang diekspor yaitu kayu

meranti, gu-bal, kayu pisang, kayu durian dan kempas.

Disamping mengekspor kayu-kayu tersebut, perusahaan juga melakukan

pengolahan kayu seperti kayu profil, picture frame, jendela, kosen, furniture dan

komponen-komponen lainnya baik untuk keperluan ekspor maupun lokal.

Moulding timber yang diproduksi perusahaan saat ini adalah merupakan

bahan pelengkap bangunan, baik bangunan perumahan maupun gedung-gedung.

Kegunaan dari produk ini selain untuk memperindah bangunan juga mengatur udara

(ventilasi) dan keamanan bangunan.

Ekspor perdana moulding pada perusahaan ini berupa Flooring Deck ke

Singapore. Dalam pembuatan moulding perusahaan membutuhkan bahan dasar

Page 35: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

5 yaitu kayu olahan, dimana sebagian besar kayu olahan tersebut didatangkan dari

luar wilayah yaitu industri-industri Sawmill di Aceh, Riau, Jambi dan Sumatera

Barat. Adapun jenis kayu yang dipergunakan dalam pabrik ini adalah Meranti,

Kruing, Damar Laut, Sembarang, Kapur dan Sung.

B. Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan perusahaan. Suatu struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang

didalamnya digambarkan hubungan, wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan

yang ada dalam organisasi tersebut untuk melaksanakan kegiatan ke arah tercapainya

tujuan perusahaan tersebut.

Penyusunan struktur organisasi berbeda-beda antara suatu perusahaan

dengan perusahaan lain. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan bidang usaha dan

luas perusahaan yang satu berbeda dengan perusahaan lain.

Struktur organisasi yang tertera berikut ini mempunyai uraian tugas dan

tanggung jawab sebagai berikut:

1. Komisaris

Bertugas sebagai pemegang saham untuk mengawasi jalannya perusahaan.

2. Direktur Utama

Direktur utama bertanggung jawab penuh terhadap pemegang saham dan

pemilik perusahaan.

Page 36: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

6 STRUKTUR ORGANISASI

E. PT. XXXX

Sumber: PT. XXXX

3. Internal Audit bertugas:

Komisaris

Direktur Utama

Account-

ing Finance Budget Sales Umum Persona-

lia

Marketing Production

Internal Audit

Page 37: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

7 a. Menentukan baik/tidaknya internal control dengan memperhatikan

pemisahan fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-beanr telah

dilaksanakan.

b. Bertanggung jawab dalam menentukan apakah pelaksanaannya telah menaati

peraturan, rencana, policy dan prosedur yang telah ditetapkan sampai menilai

apakah hal-hal tersebut perlu diperbaiki atau tidak.

c. Menverifikasi adanya keutuhan kekayaan (asset) termasuk mencegah dan

menemukan penyelewengan.

d. Menverifikasi dan menilai tingkat kepercayaan terhadap sistem akuntansi dan

pelaporan

e. Menilai kehematan, efisiensi dan efektifitas kegiatan.

f. Melaporkan secara objektif apa yang diketahuinya kepada manajemen

disertai rekomendasi perbaikannya.

4. Accounting (pembukuan) bertugas:

a. Memeriksa semua transaksi yang ada pada perusahaan dan mencek kebenarannya.

b. Mengawasi dan mengatur pembukuan berdasarkan laporan kas harian dan kasir.

c. Membuat rekapitulasi posisi keuangan setiap sepuluh hari dan menunjukkan posisi keuangan baik dalam bentuk

uang kas, outstanding bills yang tercatat pada periode tersebut serta melaporkan ke kantor pusat.

d. Mempersiapkan bukti-bukti pemungutan PPN dan kewajiban-kewajiban lainnya sehubungan dengan kas negara.

e. Mempersiapkan voucher, melaksanakan pembayaran pajak dimaksud serta membuat laporan kegiatan kepada

instansi yang bersangkutan secara berkala.

5. Finance (keuangan)

Bertugas memberikan pelayanan di bidang operasional dengan

membina/mengatur dan mengawasi serta bertanggung jawab atas kelancaran

penerimaan dan pengeluaran uang.

Page 38: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

8 6. Budget (penganggaran)

Bagian ini bertugas untuk membuat rencana anggaran biaya yang akan

digunakan oleh perusahaan dan anggaran pendapatan untuk tahun yang akan

datang.

7. Purchasing (pembelian)

Bagian ini melaksanakan pembelian lokal berdasarkan permintaan dari pabrik

maupun pembelian untuk keperluan perusahaan, melakukan penawaran dengan

pihak supplier dan mengatur pengiriman barang tersebut ke pabrik maupun

kantor.

8. Marketing (pemasaran) bertugas:

a. Memperkenalkan produk kepada langganan

b. Bertindak langsung sebagai juru tagih

c. Mencari informasi harga dari produksi sejenis

d. Mengawasi pencatatan order langganan

9. Bagian Penjualan bertugas:

Bagian ini melaksanakan pekerjaan sehubungan dengan penjualan hasil

produksi, memeriksa laporan produksi dan berhubungan dengan harga penjualan

yang telah ditetapkan dan membuat kontrak perjanjian.

10. Bagian produksi bertugas:

a. Bersama-sama dengan bagian lapangan melakukan perhitungan untuk

mengadakan order pembelian bahan setelah menerima Surat Perintah Kerja

Produksi (SPKP) dari bagian marketing.

Page 39: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

3

9 b. Melakukan sinkronisasi/hubungan dengan semua bagian agar proses

produksi berjalan lancar.

c. Membuat jadwal produksi untuk pengiriman (ekspor) setiap bulan.

11. Bagian Personalia

a. Pengadaan tenaga kerja baik operator maupun pegawai yang dibutuhkan perusahaan.

b. Melatih tenaga kerja yang ada untuk mencapai tingkat keterampilan yang dibutuhkan.

c. Memelihara lingkungan perusahaan dan keselamatan perusahaan dari gangguan luar dan dalam perusahaan.

12. Bagian Umum

Tugas bagian ini adalah bertalian dengan instansi pemerintah dan pihak lain,

misalnya persoalan tanah, izin perusahaan, pajak, retribusi dan sebagainya.

C. Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab Internal Auditor

Tujuan keterlibatan internal auditor dalam perusahaan ini erat hubungannya

dengan fungsi yang dijalankan. Pada umumnya tugas internal auditor dalam

perusahaan adalah membantu pimpinan perusahaan untuk melaksanakan

pengawasan atas aktifitas operasi perusahaan untuk melaksanakan pengawasan atas

aktifitas operasi perusahaan dan keuangan serta untuk menilai apakah kebijaksanaan

yang telah digariskan dilaksanakan dengan baik. Disamping itu aktifitas yang

berhubungan tugasnya hanya dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, sedang waktu

biasa digunakan untuk membantu tugas bagian keuangan dan akuntansi atau dengan

kata lain bahwa yang merupakan tugas rutin internal auditor dalam perusahaan

adalah menilai efektifnya sistem pengawasan intern.

Page 40: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

0 Internal auditor merupakan alat bagi manajemen sehingga dia harus bekerja

sesuai dengan keinginan manajemen, sedangkan manajemen bertanggung jawab atas

berhasilnya perusahaan yang diperlihatkan dalam laporan keuangan. Pekerjaan yang

dilakukan internal auditor dan manajemen bukanlah kompetitif melainkan saling

melengkapi satu sama lain.

Bagian internal auditor pada dasarnya tidak bertanggung jawab secara

langsung terhadap kelemahan yang ada di perusahaan. Bagian internal auditor hanya

berkewajiban melakukan pemeriksaan dan selanjutnya hasil pemeriksaan inilah yang

dipakai oleh direktur utama untuk melakukan tindakan perbaikan. Tegasnya

pelaksanaan operasi secara tepat dan cermat adalah tanggung jawab manajemen,

sedangkan kewajiban bagian intenal auditor hanyalah menilai keampuhan

pengawasan yang dilakukan oleh manajemen pada semua kegiatan dan melaporkan

temuan-temuan yang menghambat operasi perusahaan.

Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki internal auditor,

maka tugas internal auditor dalam perusahaan ini adalah:

1. Merencanakan dan membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang

guna menyelenggarakan kegiatan pengawasan operasi perusahaan dan program

perusahaan secara menyeluruh.

2. Menetapkan anggaran biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan progran kerja bagian internal audit.

3. Melaksanakan pengawasan operasional untuk menjamin terlaksananya tugas,

kewajiban dan kegiatan dengan sukses sesuai dengan program kerja yang

ditetapkan.

Page 41: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

1 4. Meneliti dan mengawasi apakah peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

telah diikuti dan dilaksanakan.

5. Melakukan pengujian dan penilaian (evaluasi) atas laporan berkala setiap unit

atau instansi di lingkungan perusahaan demi tercapainya laporan yang bermutu,

penuh ketelitian serta menyakinkan, mengidentifikasikan tempat-tempat rawan

dalam kegiatan masa depan.

6. Membantu mengamankan modal atau kekayaan, kewibawaan, keandalan, nama

perusahaan, serta kepercayaan masyarakat kepada perusahaan dalam

meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan, melaksanakan pembinaan,

koordinasi dan control atas segala unsur dan kegiatan pengawasan di lingkungan

kerja satuan.

7. Membuat laporan hasil segala macam pemeriksaan termasuk pengujian,

evaluasi, saran serta usul kepada pimpinan sebagai dasar tindakan atau koreksi

serta pencegahan terulangnya hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Ruang lingkup dan sasaran pemeriksa intern yang dilakukan oleh internal

auditor meliputi seluruh aspek kegiatan perusahaan untuk mencapai efisiensi dan

efektifitas yang meliputi:

a. Pemeriksaan keuangan (financial audit)

Pemeriksaan keuangan yang dilakukan mencakup pemeriksaan terhadap

transaksi-transaksi, perkiraan-perkiraan, kegiatan dan fungsi serta

pertanggungjawaban keuangan pada setiap bagian organisasi yang diperiksa sesuai

dengan ruang lingkup pemeriksaan atau prosedur pemeriksaan yang telah ditentukan

Page 42: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

2 untuk membuktikan kewajaran, kecermatan dan kehandalan data keuangan;

melindungi harta kekayaan perusahaan dan menilai keadaan dan keberhasilan sistem

pengendalian intern yang dirancang untuk membina kewajiban dan perlindungan

tersebut diatas.

b. Pemeriksaan operasional (operational audit)

Pemeriksaan operasional merupakan analisa/evaluasi secara objektif dengan

orientasi ke masa depan atas pelaksanaan suatu program atau operasi perusahaan

guna membantu manajemen dalam:

- Meningkatkan kehematan dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya

perusahaan oleh entitas-entitas ekonomi dalam lingkungan perusahaan.

- Meningkatkan efektifitas pencapaian hasil/tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan dari pemeriksaan operasional adalah menghasilkan perbaikan

dalam pengelolaan aktifitas/program objek yang diaudit dengan membarikan saran-

saran tentang cara-cara pelaksanaan yang lebih hemat, efisien dan efektif. Hal

tersebut dilakukan dengan cara:

1. Melakukan evaluasi atas efisiensi dan efektif entitas ekonomi dalam perusahaan.

2. Menemukan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan efisiensi dan atau

efektifitas kegiatan perusahaan.

3. Evaluasi ketaatan terhadap peraturan dan kebijaksanaan perusahaan.

Dalam pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukannya maka bagian internal

audit menggolongkannya atas pemeriksaan rutin dan pemeriksaan khusus.

Pemeriksaan rutin merupakan pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan program

kerja pemeriksaan tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya, sedangakn

Page 43: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

3 pemeriksaan khusus merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal

audit berdasarkan perintah langsung dari pimpinan atau disebut dengan pemeriksaan

mendadak.

D. Kedudukan Internal Auditor

Hasil dan luas pemeriksaan yang diharapkan dari internal auditor sangat

dipengaruhi oleh kedudukannya dalam organisasi. Secara teoritis telah

dikemukakan bahwa semakin tinggi kedudukan internal auditor maka ruang lingkup

pemeriksaan yang akan dilakukan internal auditor semakin luas dan diharapkan hasil

pemeriksaan tersebut semakin objektif. Selain dari pada itu tingginya kedudukan

internal auditor dalam suatu perusahaan akan menempatkannya pada suatu keadaan

yang independen dalam melakukan pemeriksaan.

Dari uraian teoritis telah dikemukakan bahwa ada beberapa alternatif

kedudukan bagian internal auditor di dalam perusahaan yaitu:

1. Langsung berada di bawah dewan komisaris

2. Langsung berada di bawah presiden direktur/direktur utama

3. Langsung berada di bawah fungsionaris keuangan yang tertinggi

Dari ketiga kedudukan tersebut, bila dilihat dari struktur organisasi PT. Citra

Bangun, maka internal auditor berada langsung di bawah direktur utama sebagai

fungsi staf. Dengan demikian hal ini memungkinkan bagian internal audit

melaksanakan pemeriksaan ke seluruh departemen yang terdapat dalam perusahaan

secara independen dan objektif. Jadi dengan kedudukan sedemikian rupa dan

Page 44: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

4 disertai dengan adanya uraian tugas yang jelas, dapat ditarik beberapa hal positif

terhadap kedudukan internal auditor sebagai staf direktur, yaitu:

1. Dukungan dari pimpinan sepenuhnya dapat diharapkan.

2. Tingkat kebebasan (independensi) internal auditor cukup memadai sehingga

memungkinkan dapat dilaksanakannya pemeriksaan yang objektif.

3. Adanya wewenang internal auditor untuk melakukan pemeriksaan pada seluruh

unit usaha dan unit kerja dalam perusahaan.

Latar belakang pendidikan personil internal audit pada PT. Citra Bangun,

cukup mendukung hasil kerja bagian internal audit ini. Personil internal auditor

pada perusahaan ini berpendidikan sarjana ekonomi dari jurusan akuntansi.

E. Laporan Internal Auditor

Seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, bahwa setiap pemeriksaan yang

dilakukan oleh internal auditor senantiasa diikuti dengan pembuatan laporan

sebagai hasil pemeriksaan yang ditugaskan kepadanya. Laporan ini merupakan

bukti tertulis dan sekaligus merupakan pertanggungjawaban pemeriksaan intern

bahwa pekerjaan pemeriksaan telah selesai dilaksanakan. Laporan merupakan

produk akhir dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor pada

perusahaan.

Begitu pula halnya dengan PT. Citra Bangun, hasil pemeriksaan yang

dilakukan internal auditor dituangkan dalam bentuk laporan. Laporan ini

merupakan dokumen yang amat penting, baik bagi direktur sebagai pimpinan teratas

maupun bagi pimpinan dari unit yang diperiksanya. Bagi direktur hal ini merupakan

Page 45: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

5 bahan informasi sedangkan bagi pimpinan unit yang diperiksa berguna untuk

tindakan perbaikan sehingga kesalahan dan kesilapan yang terjadi tidak akan

terulang lagi.

Laporan auditor pada PT. Citra Bangun disusun dalam sistematika sebagai

berikut:

1. Dasar penugasan dan scope pemeriksaan.

2. Temuan pemeriksaan dan informasi laporan ini.

3. Follow up laporan yang lalu.

Ad. 1. Dasar penugasan dan scope pemeriksaan

Pada bagian ini diterangkan hal-hal mengenai:

Dasar penugasan (dalam hal ini berdasarkan surat tugas dari direktur utama)

Scope (ruang lingkup) pemeriksaan yang dilakukan internal auditor

Nama personil auditor yang melakukan pemeriksaan masing-masing scope

(ruang lingkup) pemeriksaan.

Ad. 2. Temuan pemeriksaan dan informasi laporan ini

Bagian ini merupakan inti laporan yang memuat uraian-uraian atas termuan-

temuan pemeriksaan, yang berisikan hal-hal mengenai:

Penilaian atas laporan keuangan yang disajikan oleh bagian pembukuan

Adanya penyimpangan yang terjadi yang dapat merugikan pihak perusahaan

Pengamatan atas pemborosan yang terjadi sebagai akibat tidak dipatuhinya

prosedur dan pedoman yang telah digariskan oleh pimpinan.

Pada bagian ini internal auditor menyampaikan saran-saran perbaikan yang

perlu dilakukan dalam upaya memperbaiki kekurangan yang ada selama ini

Page 46: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

6 berdasarkan hasil temuan pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor. Dan

pada setiap point temuan pemeriksaan, ada suatu komentar/tanggapan yang

diberikan oleh pimpinan unit yang diperiksa.

Ad.3. Follow-up laporan yang lalu

Bagian ini menerangkan mengenai laporan internal auditor yang belum

ditindaklanjuti (difollow-up) oleh pihak/bagian yang diperiksa. Apabila kondisi

yang telah dilaporkan dalam laporan internal auditor sebelumnya masih berlanjut,

karena pihak objek pemeriksaan belum/tidak mengambil tindakan yang diperlukan,

maka dalam laporan internal auditor yang sekarang ini diberikan bagian tersendiri

dalam laporan yang menguraikan kembali rekomendasi-rekomendasi terdahulu.

Dan pada bagian ini juga akan dikomentari oleh pimpinan unit yang diperiksa

seperti halnya dalam bagian yang terdahulu.

Page 47: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

7 F. BAB IV

ANALISA DAN EVALUASI

Analisa dan evaluasi yang diuraikan pada bab ini merupakan hasil

pengamatan penulis dengan berpedoman pada uraian teoritis dan membandingkan

dengan kenyataan yang ditemukan dalam praktek pada PT. XXX sebagaimana yang

diuraikan dalam bab III. Untuk mempermudah analisa dan evaluasi pembahasannya

dalam beberapa segi yakni:

A. Fungsi Internal Auditor

B. Kedudukan Internal Auditor

C. Laporan Internal Auditor

Fungsi Internal Auditor

Sebagaimana yang telah penulis kemukakan pada uraian teoritis, fungsi

pengawasan merupakan salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam

setiap perusahaan, khususnya bagi perusahaan yang memiliki skala operasi yang

cukup besar. Suatu pengawasan yang dilandasi oleh suatu kebijaksanaan yang tepat

dan akurat, disertai dengan penerapan suatu sifat pengawasan intern yang baik akan

membawa manfaat yang sangat besar bagi perusahaan terutama untuk mengurangi

dan menghindari penyelewengan, pemborosan dan hal lain yang dapat merugikan

perusahaan.

Page 48: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

8 Dalam uraian pada bab III, dijelaskan bahwa perusahaan memberikan

perhatian yang cukup besar terhadap arti pentingnya suatu pengawasan intern yang

merupakan salah satu bagian yang terdapat dalam perusahaan dalam melakukan

pengawasan dan pemeriksaan terhadap semua aspek kegiatan dalam perusahaan.

Internal auditor bertugas membantu direktur dalam mengadakan penilaian atas

sistem pengawasan manajemen dan pelaksanaannya serta memberikan saran-saran

perbaikan. Untuk memenuhi tugas tersebut internal auditor berfungsi melakukan

suatu pemeriksaan yang dilaksanakan secara terus-menerus terhadap kegiatan

operasi perusahaan dan melakukan penilaian serta pengawasan terhadap

terlaksananya sistem pengawasan manajemen. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan

untuk memastikan apakah pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan telah sesuai

dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan.

Secara garis besar, fungsi internal auditor pada PT. Citra Bangun ini adalah

sebagai berikut:

1. Melaksanakan pemeriksaan keuangan untuk mengetahui bagaimana

pelaksanaan catatan keuangan terutama untuk pengamanan harta perusahaan,

serta untuk mengetahui adanya penyalahgunaan dari harta perusahaan dan

penyimpangan-penyimpangan lainnya.

2. Melaksanakan pemeriksaan manajemen yang tujuannya untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan peraturan yang dibuat oleh pimpinan telah

dilaksanakan.

3. Menyarankan penyempurnaan sistem pengawasan intern yang dimiliki

perusahaan, bila hal ini dipandang perlu. Usulan tersebut diajukan kepada

Page 49: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

4

9 pimpinan perusahaan setelah diadakan evaluasi terhadap sistem pengawasan

intern yang ada.

4. Melakukan pemeriksaan khusus dalam hal adanya suatu masalah yang

mendesak atas dasar instruksi pimpinan.

5. Menganalisa laporan-laporan dari tiap-tiap divisi.

6. Menganalisa bahan masukan dan saran kepada pimpinan dalam penyusunan

rencana program dan pengambilan keputusan.

Fungsi-fungsi di atas sudah cukup memadai bagi perusahaan karena sudah

mencakup seluruh bagian. Disamping itu internal auditor juga ikut membantu pihak

luar dalam arti memperlancar tugas mereka. Jadi dari fungsi di atas dapat dilihat

bahwa pemeriksaan ditujukan untuk pengamanan harta perusahaan, pelaksanaan

kegiatan terutama yang menyangkut efisiensi dan efektifitas usaha, ketaatan

terhadap kebijaksanaan serta peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Menurut penulis, fungsi internal auditor pada PT. Citra Bangun cukup baik

dan telah melaksanakannya sesuai dengan yang telah digariskan.

B. Kedudukan Internal Auditor

Kedudukan internal auditor dalam perusahaan sangat besar artinya dalam

menentukan luasnya pekerjaan yang akan dilakukannya. Sebagaimana yang telah

diuraikan dalam bab II bahwa semakin tinggi kedudukan dari internal auditor, maka

semakin luas pula objek pemeriksaan yang akan dilakukannya.

Keberhasilan pelaksanaan internal auditor banyak tergantung dari kedudukan

internal auditor dalam struktur organisasi, tanggapan pimpinan perusahaan terhadap

Page 50: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

5

0 hasil-hasil penemuan internal auditor, pengertian dari bagian yang diperiksa dan

keahlian internal auditor itu sendiri.

Dari uraian teoritis telah dikemukakan bahwa ada beberapa alternatif

kedudukan internal auditor di dalam perusahaan, yaitu:

1. Langsung berada di bawah Dewan Komisaris

2. Langsung berada di bawah Direktur Utama

3. Langsung berada di bawah fungsionaris keuangan yang tertinggi.

Jika dilihat dari struktur organisasi PT. Citra Bangun, maka internal auditor

berada langsung di bawah Direktur Utama sebagai fungsi staff. Jelas bahwa auditor

intern bebas memeriksa seluruh bagian yang berada di bawah Direktur Utama dan

bertanggungjawab kepada Direktur Utama sebagai pimpinan tertinggi.

Dengan demikian dapat ditarik beberapa keuntungan yang diperoleh dari

penempatan internal auditor sebagai staf Direktur Utama, yaitu:

a. Karena internal auditor berada di bawah Direktur Utama sebagai fungsi staf,

maka dukungan dari pimpinan dapat diharapkan sepenuhnya, sehingga

memudahkan bagi auditor dalam bertindak sesuai dengan wewenangnya.

b. Tingkat kebebasan dapat dipertahankan dan cukup memadai sehingga

memungkinkan untuk dapat melakukan pemeriksaan yang objektif.

c. Adanya wewenang yang cukup luas dalam melakukan pemeriksaan yaitu seluruh

bagian yang berada di bawah Direktur Utama.

Tingkat keahlian pemeriksa mempengaruhi sukses tidaknya suatu

pemeriksaan. Kedudukan pemeriksa yang cukup tinggi di dalam perusahaan tidak

akan ada gunanya jika tidak dibarengi dengan keahlian pemeriksa itu sendiri.

Page 51: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

5

1 Internal auditor yang baik adalah mereka yang mempunyai pengetahuan yang luas

baik di bidang akuntansi dan auditing, teknik, moneter dan lain sebagainya. Selain

itu juga harus memiliki kesanggupan menyesuaikan diri, bijaksana, mempunyai

ketegasan sikap, jujur, objektif dan mempunyai rasa tanggung jawab.

Menurut pengamatan penulis, kualifikasi staf internal auditor di perusahaan

ini berdasarkan disiplin ilmu yang cukup memadai, tetapi perlu ditambah personal-

personal di dalam melaksanakan tugasnya mengingat semakin meluasnya

perkembangan perusahaan dan kegiatannya.

C. Laporan Internal Auditor

Laporan adalah merupakan produk akhir dalam proses pemeriksaan yang

dilakukan internal auditor, yang fungsinya sebagai bahan informasi dan dasar

pengambilan keputusan bagi pimpinan. Pemeriksaan yang dilakukan oleh internal

auditor adalah pemeriksaan yang bersifat pemeriksaan operasional dan keuangan.

Laporan sedapat mungkin harus dibuat ringkas dan tepat tetapi yang dilaporkan

harus jelas dan laporan harus objektif, dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti

yang kuat serta memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Disamping itu juga bentuk

laporan internal auditor hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian

laporan. Apabila ditujukan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi hendaknya

disajikan dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dipahami, sedangkan untuk

bagian yang lebih rendah disajikan dalam bentuk yang lebih rinci. Yang penting

adalah sebelum menulis laporan resmi kepada manajemen, hendaknya didiskusikan

dan dibahas kembali dengan bagian yang diperiksa, sehingga bagian yang diperiksa

Page 52: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

5

2 tersebut dapat memberikan tanggapan dan penjelasan atas hasil temuan audit yang

didapat.

Dari hasil pengamatan penulis terhadap laporan internal auditor pada PT.

Citra Bangun ini, dapat dikatakan bahwa laporan tersebut memenuhi syarat-syarat

antara lain adanya:

a. Dasar penugasan dan scope (ruang lingkup) pemeriksaan.

b. Temuan pemeriksaan

c. Saran perbaikan

d. Komentar dari pihak yang diperiksa.

Dilihat dari objektifitasnya, maka keobjektifan dari laporan telah dilihat

dimana laporan yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan yang didukung oleh

bukti-bukti yang cukup, sehingga laporan ini dapat dipertanggungjawabkan.

Dari bentuk laporan yang dibuat oleh internal auditor dapat dikatakan bahwa

laporan sudah memenuhi syarat. Laporan telah memuat informasi yang lengkap,

ringkas dan tepat waktu.

Adapun kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada laporan pemeriksaan

ini yaitu digabungnya laporan pemeriksaan operasional dengan laporan pemeriksaan

keuangan. Walaupun manfaat kedua laporan ini sama besarnya untuk membantu

pihak manajemen dalam mengambil keputusan dan kebijaksanaan tapi aspek

penekanan kedua pemeriksaan ini berbeda. Pada pemeriksaan operasional,

pemeriksaaan selalu dilakukan untuk menemukan jawaban mengapa dan seharusnya

bagaimana (yang terutama menyangkut efisiensi dan kehematan pengelolaan dan

penggunaan sarana produksi). Sedangkan pada pemeriksaan keuangan penekanan

Page 53: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

5

3 pemeriksaan ditekankan untuk menemukan jawaban berupa (menyangkut transaksi

financial dan laporan keuangan).

Page 54: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

5

4 G. BAB V

H. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan evaluasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

fungsi dan kedudukan internal auditor pada PT. XXX, telah dilaksanakan/diterapkan

dengan baik dengan alasan sebagai berikut:

1. Kedudukan internal auditor pada struktur organisasi perusahaan berada di

bawah Direktur Utama. Melihat dari kedudukannya yang langsung di bawah

Direktur Utama, maka internal auditor mendapat dukungan penuh dari pimpinan

perusahan dalam pelaksanaan tugasnya. Disamping itu terdapat juga

pelimpahan tugas dan wewenang yang jelas. Oleh karenanya tingkat kebebasan

dan objektifitas pemeriksaan dapat terlaksana.

2. Pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh internal auditor sangat

membantu pimpinan perusahaan dalam mengetahui bagaimana pelaksanaan

kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan pemeriksaan bukan saja menyangkut

keuangan tetapi juga tentang operasional perusahaan. Pelaksanaan pengawasan

yang dilakukan oleh internal auditor telah disesuaikan dengan tugas dan

tanggung jawabnya.

3. Internal auditor dalam menjalankan tugasnya terlepas dari tugas rutin

perusahaan, artinya internal auditor tidak terlibat dalam kegiatan operasional

perusahaan yang menjadi objek pemeriksaannya. Dengan demikian diharapkan

Page 55: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

5

5 hasil pemeriksaan lebih objektif.

4. Dalam melaksanakan pemeriksaan, internal auditor terlebih dahulu menyusun

program pemeriksaan dan kertas kerja pemeriksaan. Hal ini dimaksudkan untuk

membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadi lebih efektif dan lebih terarah.

Program pemeriksaan dan kertas kerja pemeriksaaan merupakan alat bagi

pimpinan untuk mengawasi pelaksanaan pemeriksaan apakah sesuai dengan

rencana yang sudah ditetapkan.

5. Setiap laporan hasil pemeriksaan yang dihasilkan oleh internal auditor

disampaikan kepada Direktur Utama untuk setiap objek pemeriksaan yang

diperiksa, dan dengan adanya laporan tersebut internal auditor dapat membantu

mengambil keputusan dalam menentukan rencana dan kebijakan selanjutnya.

Namun masih terdapat beberapa kelemahan yaitu:

1. Belum adanya pemisahan antara laporan pemeriksaan keuangan dengan laporan pemeriksaan operasional (management

audit).

2. Pemakaian tata bahasa masih kurang bagus dalam penyusunan laporan internal

auditor.

3. Aktivitas internal auditor dalam perusahaan belum maksimal karena jumlah

tenaga internal auditor yang tersedia kurang memadai.

4. Kurangnya kemampuan dan ketrampilan tenaga internal auditor dalam

melakukan pemeriksanaan secara komputerisasi (computer audit).

Page 56: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

5

6 B. Saran

Berdasarkan kelemahan tersebut diatas, penulis mengajukan saran-saran

sebagai berikut:

1. Untuk laporan pemeriksaan, sebaiknya dipisahkan antara laporan pemeriksaan

keuangan dengan laporan pemeriksaan operasional (management audit) agar

lebih efektif.

2. Pemakaian tata bahasa dalam laporan internal auditor ini agar dapat lebih

diperhatikan lagi sehingga pembaca laporan dapat lebih mengerti akan isi

laporan tersebut.

3. Dalam usaha untuk meningkatkan aktivitas yang dilakukan oleh internal auditor

guna mencapai hasil pemeriksaan yang lebih baik, perlu adanya penambahan

jumlah staf internal auditor sebanyak dua orang.

4. Mengingat perusahaan telah menggunakan komputer untuk pengolahan data,

maka secara otomatis pemeriksaan terhadap data melalui komputer harus

dilaksanakan. Untuk itu perusahaan seharusnya telah memiliki auditor yang

memahami dan menguasai pelaksanaan audit dengan komputer. Hal ini bisa

dilakukan melalui pendidikan bagi auditor yang ada atau menerima auditor

yang baru, dengan harapan dapat menghemat waktu dan biaya serta kecepatan

informasi yang dihasilkan.

Page 57: Kedudukan dan fungsi internal auditor pada pt. citra bangun, medan

5

7