Kedaulatan rakyat

20
KEDAULATAN RAKYAT DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA Siapa yang berkuasa di negara Indonesia? Pertanyaan diatas mungkin pernah kamu dengar atau mungkin kalian sendiri yang pernah bertanya ketika negara kita mengalami berbagai permasalahan dan mencari siapa sebenarnya yang bertangungjawab untuk menyelesaikannya. Kebanyakan orang akan menjawab orang yang berkuasa di Negara Indoensia adalah presiden. Bagaimana pendapatmu? Jika jawaban kalian persiden yang berkuasa di negara Indoensia, bisakah presiden berhenti dari jabatannya? Siapa memilih kembali presiden yang baru? Betul, jawabannya adalah rakyat, dan karena rakyat yang memilih perseiden maka sesungguhnya yang berkuasa di Negara Indonesia adalah rakyat, sedangkan presiden hanya menjalankan mandat karena telah diprecaya untuk menjalankan kekuasaan dari rakyat. Pemahaman akan siapa yang berkuasa tertinggi atau memilki kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara inilah yang dinamakan kedaulatan. Agar kalian dapat menjelaskan makna kedaulatan rakyat, mendeskripsikan sistem pemerintahan di Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dan menunjukan sikap positif terhadap pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan di Indonesia ikuti pembahasan dalam bab ini. A. MAKNA KEDAULATAN RAKYAT Kedaulatan Masih ingatkah kalian dalam pelajaran kelas VII tentang syarat berdirinya sebuah negara? Pasti ingatkan bahwa syarat berdiri sebuah negara yaitu harus ada rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat (sebagai unsur konstitutif) serta pengakuan dari negara lain (sebagi unsur deklaratif). Pemerintahan yang berdaulat merupakan salah satu syarat mutlak yang harus ada dalam sebuah negara. Maksud mutlak mengandung arti tampak adanya pemerintahan yang bedaulat maka negara tidak akan bisa berdiri. Pemerintahan yang berdaulat sendiri berasal dari dua kata yaitu pemerintahan dan berdaulat. Pemerintahan dalam arti luas mengandung arti segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelanggarakan (mengatur dan mengurus) negaranya untuk mencapai kesejahtraan rakyatnya dan kepentingan (cita dan tujuan) negaranya sendiri. Sedangkan berdaulat dapat diartikan merdeka atau memiliki kekuasaan sendiri yang terbebas dari pengaruh lain. Dengan demikian pemerintahan berdaulat mengandung memiliki dua makna yaitu pemerintahan berdaulat ke dalam (intern) dan keluar (ekstrn). Maksud pemerintahan berdaulat ke dalam yaitu berarti suatu negara harus haru mempu mengatur dan mengurus negaranya melaui lembaga-lembaga negaranya tampak campur tangan dari negara lain. Sedangkan pemerintahan berdaulat ke luar yaitu suatu negara harus mampu berhubungan dengan negara lain serta mempertahankan wilayah negaranya dari berbagai ancaman yang mengganggu keutuhan wilayahnya. Berbicara tentang pemerintahan yang berdaulat, timbul suatu pertanyaan siapa yang memiliki kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan dalam suatu negara? Dan berbicara kekuasaan dalam suatu negara ini berarti kita akan membahas tentang kedaulatan dalam sebuah negara.

description

Memahami makna kedaulatan rakyat sering memiliki multi tafsir. Untuk membantu siswa kelas VIII SMP kami sajikan materinya.

Transcript of Kedaulatan rakyat

Page 1: Kedaulatan rakyat

KEDAULATAN RAKYAT DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA Siapa yang berkuasa di negara Indonesia?Pertanyaan diatas mungkin pernah kamu dengar atau mungkin kalian sendiri yang

pernah bertanya ketika negara kita mengalami berbagai permasalahan dan mencari siapa sebenarnya yang bertangungjawab untuk menyelesaikannya. Kebanyakan orang akan menjawab orang yang berkuasa di Negara Indoensia adalah presiden. Bagaimana pendapatmu?Jika jawaban kalian persiden yang berkuasa di negara Indoensia, bisakah presiden berhenti dari jabatannya? Siapa memilih kembali presiden yang baru?Betul, jawabannya adalah rakyat, dan karena rakyat yang memilih perseiden maka sesungguhnya yang berkuasa di Negara Indonesia adalah rakyat, sedangkan presiden hanya menjalankan mandat karena telah diprecaya untuk menjalankan kekuasaan dari rakyat.

Pemahaman akan siapa yang berkuasa tertinggi atau memilki kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara inilah yang dinamakan kedaulatan.Agar kalian dapat menjelaskan makna kedaulatan rakyat, mendeskripsikan sistem pemerintahan di Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dan menunjukan sikap positif terhadap pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan di Indonesia ikuti pembahasan dalam bab ini. A. MAKNA KEDAULATAN RAKYAT

Kedaulatan Masih ingatkah kalian dalam pelajaran kelas VII tentang syarat berdirinya sebuah

negara? Pasti ingatkan bahwa syarat berdiri sebuah negara yaitu harus ada rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat (sebagai unsur konstitutif) serta pengakuan dari negara lain (sebagi unsur deklaratif).

Pemerintahan yang berdaulat merupakan salah satu syarat mutlak yang harus ada dalam sebuah negara. Maksud mutlak mengandung arti tampak adanya pemerintahan yang bedaulat maka negara tidak akan bisa berdiri.

Pemerintahan yang berdaulat sendiri berasal dari dua kata yaitu pemerintahan dan berdaulat. Pemerintahan dalam arti luas mengandung arti segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelanggarakan (mengatur dan mengurus) negaranya untuk mencapai kesejahtraan rakyatnya dan kepentingan (cita dan tujuan) negaranya sendiri. Sedangkan berdaulat dapat diartikan merdeka atau memiliki kekuasaan sendiri yang terbebas dari pengaruh lain. Dengan demikian pemerintahan berdaulat mengandung memiliki dua makna yaitu pemerintahan berdaulat ke dalam (intern) dan keluar (ekstrn).

Maksud pemerintahan berdaulat ke dalam yaitu berarti suatu negara harus haru mempu mengatur dan mengurus negaranya melaui lembaga-lembaga negaranya tampak campur tangan dari negara lain. Sedangkan pemerintahan berdaulat ke luar yaitu suatu negara harus mampu berhubungan dengan negara lain serta mempertahankan wilayah negaranya dari berbagai ancaman yang mengganggu keutuhan wilayahnya.

Berbicara tentang pemerintahan yang berdaulat, timbul suatu pertanyaan siapa yang memiliki kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan dalam suatu negara? Dan

berbicara kekuasaan dalam suatu negara ini berarti kita akan membahas tentang kedaulatan dalam sebuah negara.

Kedaulatan berasal dari bahasa Arab “daulah” berarti kekuasaan, yang dalam bahasa Inggris disebut soverignity atau dalam bahasa Italia disebut sovranita serta dalam bahasa Latin “supremus” artinya yang tertinggi. Dengan demikian kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara yang bersifat:1. Permanen (Abadi); artinya kedaulatan itu bersifat tetap dan akan ada selama suatu

negara masih berdiri.2. Asli; artinya kedulatan itu tida berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi3. Bulat (mutlak); artinya tidak terbagi-bagi, dimana hanya satu kekuasaan yang tertinggi

dalam suatu negara4. Tidak terbatas; artinya kedaulatan itu tidak dibatasi (tanpa batas) oleh siapa pun.

Berdasarkan pengertian kedaulatan di atas, maka kedaulatan dalam sebuah negara mengandung arti kekuasaan atau wewenang yang tertinggi yang ada dalam negara yang tidak berada di bawah kekuasaan atau wewenang lain.

Macam-macam kedaulatanTiap-tiap negara akan memiliki kedaulatan (kekuasaan tertinggi) yang berbeda

dengan negara lainnya. Hal ini tergantung dari berbagai faktor yang mempengaruinya seperti sejarah lahirnya negara, ideology atau dasar negara, dan sosial budayanya. Adapun menurut para ahli kenegaraan berdasarkan teorinya, macam-macam kedaulatan yang dianut dalam negara-negara di dunia yaitu kedaulatan Tuhan, kedaulatan raja, kedaulatan negara, kedaulatan hukum dan kedaulatan rakyat. 1. Kedaulatan Tuhan (teokrasi)

Menurut teori kedaulatan Tuhan bahwa kekuasaan tertinggi dalam negara berasal dari Tuhan yang diserahkan pada penguasa atau raja sebagai wakilnya di dunia. Untuk itu segala kegendak penguasa atau raja harus ditaati oleh rakyatnya karena perintah dia merupakan kehendak Tuhan. Contohnya bangsa Jepang sebelaum berakhir perang dunia II (1959-1945) saat Kaisar Hirohito sebagai Tenno Heika.2. Kedaulatan Raja

Teori kedaulatan raja sebenarnya merupakan penjabaran dari teori kedaulatan Tuhan bahwa tuhan mewakilkan kekuasaan didunia pada raja. Walaupaun raja merupakan wakil Tuhan, tetap saja kekuasaan tertitinggi dalam suatu negara ada pada raja, sehingga rajalah yang memiliki kekuasaan di atas segalanya yang harus ditaati. Cotohnya di Perancis pada masa pemerintahan Louis XIV (16538-1715) yang mengatakan L’etat c’est moi (negara adalah saya).3. Kedaulatan Negara

Teori ini mengajarkan bahwa negara merupakan sumber kekuasaan tertingggi yang diserahkan pada raja. Untuk itu segala aktifitas pemerintahan atau raja semuanya kehendak

Menurut Jean Bodin (1530-1596) kedaulatan sebagai kekuasaan mutlak, abadi dan asli.dari suatu negara.

Page 2: Kedaulatan rakyat

negara. Contohnya di Jerman masa pemrintahan Adolf Hitler dan di Italia masa Benito Mussolini dengan ideologinya Fasisme.4. Kedaulatan Hukum

Teori ini mengajarkan bahwa kekuasaan tertinggi terletak pada hukum sehingga segala aktifitas pemerintahan atau rakyat harus sesuai dengan hukum. Contoh negara negara Eropa dan Amerika termasuk Indonesia. 5. Kedaulatan Rakyat

Menurut teori ini kekuasaan tertinggi dalam negara terletak pada rakyat, sehingga aktifitas pemerintahan atau penguasa merupakan pelaksana kehendak rakyat.

Arti Kedaulatan rakyatKedaulatan rakyat mengajarkan bahwa pemerintah dan yang diperintah dalam

sebuah negara adalah rakyat atau dengan kata lain pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sehingga keberadaan dan ketentuan suatu negara merupakan kehendak rakyat yang harus ditaati oleh penguasa atau pemerintah termasuk rakyatnya.

Istilah rakyat dalam sebuah negara dapat dibedakan-bedakan berdasarkan klasifikasi keberadaannya di daerah atau hubungannya dengan negara yang meliputi:1. Warga negara ialah orang yang memiliki hak dan kewajiban terhadap suatu Negara

(anggota dari suatu Negara). 2. Penduduk ialah orang yang bertempat tinggal (menetap) pada wilayah suatu negara.3. Bangsa ialah sekelompok orang yang mediami suatu wilayah negara kerena memiliki

perasaan senasib akan keberadaannya dalam suatu negara.4. Masyarakat ialah sekelompok orang yang tinggal bersama di suatu daerah tertentu

(biasanya menetap) dan terikat pada nilai-nilai tertentu yang diterima secara bersama.Berbicara tentang masyarakat erat kaitannya dengan kedaulatan rakyat, hal ini

karena negara yang menganut teori kedaulatan rakyat menurut J.J. Rousseau beranggapan bahwa asal mula negara terbentuk karena kemauan masyarakat (volente genrale) melalui perjanjian masyarakat dengan istilah kontrak social ( social contract). Perjanjian masyarakat tersebut menghasilkan konstitusi yang harus dijalankan oleh pemerintah dalam mecapai keinginan atau tujuan masyarakat. Jika penguasa atau pemerintah tidak mampu menjalankan maka kekuasaan pemerintahan tersebut akan diambilnya.

Begitu juga menurut John Locke bahwa negara terbentuk berdasarkan perjanjian antar individu (factum unions) dan setelah terbentuk penguasa (dalam Negara) kemudian rakyat membuat perjanjian dengan penguasa tersebut (pactum subjectionis). Dalam perjanjiannya rakyat memberikan kekuasaan pada penguasa untuk memerintah selama penguasa mentaati aturan yang dibuat rakyat, dan apabila penguasa tidak mentaatinya maka kekuasaannya akan diambil kembali.

Berdasarkan pemikiran kedua tokoh tersebut, maka kedaulatan rakyat mengandung arti kekuasaan yang tertinggi dalam suatu negara (bernegara) ada ditangan rakyat. Untuk melaksanakan kekuasaan rakyat dalam menjalankan pemerintahannya, dilakukan melalui demokrasi langsung atau demokrasi perwakilan. Demokrasi langsung maksudnya rakyat

secara langsung mengambil bagian dalam tindakan-tindakan dan pemberian suara atau gagasan (ide-ide) untuk membahas penyelanggaraan negara termasuk dalam membuat dan mengesahkan undang-undang. Sedangkan demokrasi perwakilan maskudnya rakyat dalam penyelenggaraan negaranya atau membuat dan mengesahkan undang-undang diwakilkan melalui lembaga-lembaga negara (pemerintah) hasil pemilihan rakyat. B. PERAN LEMBAGA NEGARA SEBAGAI PELAKSANA KEDAULATAN RAKYAT DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Sistem pemerintahanSistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua istilah yakni system dan

pemerintahan. Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan dan saling ketergantungan yang akibatnya jika salah satu tidak bekerja dengan baik akan mempengaruhi pada keseluruhan.

Pemerintahan dalam arti luas mengandung arti segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelanggarakan (mengatur dan mengurus) negaranya untuk mencapai kesejahtraan rakyatnya dan kepentingan (cita dan tujuan) negaranya sendiri. Jadi pemerintahan itu tidak berarti membahas pemerintah yang menjalankan tugas eksekutif, tetapi juga meliputi tugas-tugas legislatif dan yudikatif. Karena itu membicarakan sistem pemerintahan berarti membicarakan pembagian kekuasaan atau hubungan lembaga-lembaga negara yang menjalankan kekuasaan dalam menyelenggarakan kesejahtraan atau kepentingan rakyatnya.

Pada prinsipnya, secara garis besar system pemerintahan yang dilakukan di negara-negara demokrasi (kedaulatan rakyat) menganut system parlementer dan system presidensiil. Tentu saja diantara kedua system ini masih ada bentuk lainnya sebagai bentuk variasi gabungannya disebabkan situasi dan kondisi yang berbeda, seperti quasi paelementer ataupun quasi presidensiil.

Sistem pemerintahan parlementer memiliki cirri antara lain; kepala negara (raja, kaisar atau presiden) hanya sebagai lambang negara tidak mengurus kepala pemerintahan dengan masa jabatannya biasanya turun menurun, dan pemerintahan dipegang oleh kabinet yang bertangungjawab pada parlemen (DPR) sehingga mentri-mentri diangkat dan diberhentikan oleh parleman (DPR). Sedangkan dalam pemerintahan presidensiil memiliki cirri sebagai berikut:1. Kedudukan presiden sebagai kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan2. mentri-mentri diangkat, diberhentikan dan bertanggungjawab pada presiden

Ditinjau dari segi pembagian kekuasaan dalam negara, John Locke membagi pada tiga kekuasaan yaitu kekuasan legislative (kekuasan lembaga Negara untuk menetapkan dan membuat UU), eksekutif (kekuasaan untuk melaksanakan UU), dan federatif (kekuasaan untuk menetapkan perang dan damai). Namun yang terkenal pembagian kakuasaan ini yang dingemukakan oleh Montesquieu dengan teorinya trias politica yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif (kekuasaan untuk mengawasi pelaksaan UU oleh badan peradilan). Sedangkan kekuasaan federatif menurutnya sudah masuk pada kekuasaan eksekutif.

Page 3: Kedaulatan rakyat

3. presiden dipilih secara langsung oleh rakyat atau melalui perwakilan badan perwakilan, dengan masa jabatan presiden ditetapkan dalam jangka waktu tertentu

4. kedudukan presiden dan parlemen sejajajar (DPR) sehinga tidak dapat saling menjatuhkan atau membubarkan.Berdasarkan system pemerintahan di atas, berdasarkan pasal 17 UUD 1945

amandemen negara Indoensia menganut system pemerintahan presidensiil dimana menurut ayat (1) dan (2) menyatakan presiden dibantu oleh mentri-mentri negara yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Selain itu menurut pasal 6A(1) presiden dipilih secara langsunh oleh rakyat, dan memegang jabatan lima tahun yang sesudahnya dapat dipilih kembali dalam masa jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.

Peranan Lembaga-lembaga Negara sebagai Pelaksana Kedaulatan RakyatBerdasarkan uraian di atas, sistem pemerintahan Indonesia adalah suatu kesatuan

yang terdiri atas berbagai unsur yang memerintah dalam negara Indonesia yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan negara Indonesia. Maksud unsur-unsur yang memerintah yaitu lembaga-lembaga negara sebagai wakil rakyat yang menjalankan pemerintahan di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan UUD 1945 pasal 1 ayat (2) yang menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.

Dengan ketentuan tersebut berarti, bahwa pemilik kedaulatan dalam negara Indonesia ialah rakyat yang pelaksanaan kedaulatannya ditentukan oleh Undang-Undang Dasar. Menurut UUD 1945 pelaksana kedaulatan adalah rakyat dan sebagai representasi kedaulatan rakyat sebagiannya lagi dijalankan oleh lembaga-lembaga negara sebagai pelaksana tugas-tugas kenegaraan.

Dengan semikian sistem pemerintahan Indonesia dijalankan oleh lembaga-lembaga negara yang dipilih melalui pemilu sebagai wujud pemerintahan yang didasarkan pada kedaulatan rakyat sebagaimana ditentukan oleh Undang-Undang Dasar 1945. Tetapi walaupun demikian kekuasaan rakyat tetap tidak dilimpahkan pada siapapun termasuk lembaga negara, karena lembaga negara bagi rakyat merupakan wadah dalam menyampaikan aspirasi dalam menjalankan kepentingan atau kehendaknya.

Adapun yang termasuk lembaga-lembaga negara menurut UUD 1945 adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Presiden, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan. Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sedangkan lembaga negara sebagai wadah aspirasi dalam menyampaikan kepentingan rakyat dalam menjalankan pemerintahan menurut UUD 1945 yaitu:a. keanggotaan MPR, yang terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui

pemilihan umum (Pasal 2 (1)).b. keanggotaan DPR melalui pemilihan umum (Pasal 19 (1)).c. keanggotaan DPD (Pasal 22 C (1)).

d. memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara langsung (Pasal 6A).Gambaran tentang hubungan lembaga-lembaga negara dalam menjalan sistem

pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar 1945 sebagai berikut:

Gambar Hubungan antar lembaga-lembaga negara dalam Sistem Pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 Sumber: Sekretariat MPR, 20061. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Dalam Pasal 2 (1) UUD 1945 menyatakan, bahwa MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang. Jumlah anggota MPR yaitu jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang ditamabah jumlah anggota DPD dari setiap propinsi yang ditetapkan sebanyak 4 orang dan jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR.

MPR merupakan lembaga permusyawaratan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara bukan lagi sebagai lembaga tertinggi Negara, dengan masa jabatan lima tahun dan bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara. Segala putusan MPR ditetapkan dengan suara terbanyak melalui pemungutan suara (voting).Sedangkan tugas dan wewenang MPR menurut pasal 3 UUD 1945 yaitu:(1) berwenang mengubah dan menetapkan UUD, (2) melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden, dan

Page 4: Kedaulatan rakyat

(3) hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD.

Mengenai tugas dan wewenang MPR tersebut diatur lebih lanjut diatur dalam UU No. 22 Tahun 2003 yaitu sebagai berikut:a. mengubah dan menetapkan UUD;b. melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam Sidang

Paripurna MPR;c. memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan

Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di Sidang Paripurna MPR;

d. melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya;

e. memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari.

f. memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil Presiden-nya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari;

g. menetapkan Peraturan Tata Tertib dan kode etik MPR.Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya menurut UU No. 22 Tahun 2003,

anggota MPR memiliki hak-hak dan kewajiban sebagai berikut:

Hak-hak MPR Kewajiban MPRa. mengajukan usul perubahan

pasal-pasal UUD;b. menentukan sikap dan pilihan

dalam pengambilan keputusan;c. memilih dan dipilih;d. membela diri;e. imunitas;f. protokoler; dan g. keuangan dan administratif

a. mengamalkan Pancasila;b. melaksanakan UUD Negara RI Tahun 1945

dan peraturan perundang-undangan;c. menjaga keutuhan negara kesatuan RI dan

kerukunan nasional;d. mendahulukan kepentingan negara di atas

kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan; dan

e. melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum

setiap lima tahun sekali (Pasal 19 (1)), yang susunan keanggotaannya diatur melalui undang-

undang (Pasal 19 (2)). Dalam UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD ditentukan jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang yang berasal dari anggota partai politik peserta pemilihan umum.Sedangkan fungsi DPR menurut Pasal 20A (1) UUD 1945 yaitu:a. Fungsi legislasi antara lain diwujudkan dalam pembentukan undang-undang bersama

Presiden. b. Fungsi anggaran berupa penetapan anggaran pendapatan dan belanja negara yang

diajukan Presiden.c. Fungsi pengawasan dapat meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang,

pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945.

Dalam menjalankan fungsi-fungsinya, anggota DPR menurt UUD 1945 pasal 20A (2) dilengkapi dengan beberapa hak, seperti:a. hak interpelasi (hak meminta keterangan pada pemerintah tentang suatu kebijakan

pemerintah) b. hak angket (hak mengadakan penyelidikan tentang suatu hal atau masalah tertentu) c. hak menyatakan pendapat (hak petisi; hak mengajukan pernyataan pendapat/anjuran

pada pemerintah tentang suatu masalah), serta menurut pasal 20A (3) memiliki hak mengajukan pertanyaan, hak menyampaikan usul dan pendapat, dan hak imunitas (hak mendapat kekebalan hukum/perlindungan hukum dalam menjalankan hak, tugas atau fungsinya).

Disamping itu DPR juga memilki hak amandemen (hak untuk mengadakan perubahan terhadap suatu usul RUU yang diajukan pemerintah pada DPR, dan hak budget/begroting (hak untuk menetapkan/mengesahkan RAPBN yang diajukan pemerintah.

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DPD merupakan bagian dari keanggotaan MPR yang dipilih melalui pemilihan umum

sebagai wakil-wakil dari setiap propinsi setiap lima tahun sekali. Oleh karena itu, anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, kecuali selama bersidang bertempat tinggal di ibukota negara RI. Adapun calon anggota DPD tidak disyaratkan harus berdomisili di daerah pemilihan asalkan saat menjadi peserta pemilihan umum mendapatkan dukungan minimal dari daerah pemilihan yang bersangkutan. Adapun kewenangan DPD menurut Pasal 22 D UUD 1945, yaitu: a. mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi

daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah;

b. ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah;

Page 5: Kedaulatan rakyat

c. memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama. d. Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan undang- undang mengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama, serta menyampaikan hasil pengawasan itu kepada DPR.

4. Presiden dan Wakil PresidenMenurut UUD 1945, Presiden dalam melakukan kewajibannya dibantu oleh satu

orang wakil Presiden (Pasal 4 (2)) yang dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat (pasal 6a(1) melalui usulan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum (Pasal 6 A (2), dengan memiliki syarat warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 6 (1)).

Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan undang-undang sebagaimana ditegaskan melalui pasal 6 (2) UUD 1945. Dan UU yang mengaturnya yaitu melalui pasal 6 UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum yang menyatakan bahwa calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus memenuhi syarat:a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima

kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri;c. idak pernah mengkhianati negara;d. mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai

Presiden dan Wakil Pre-siden;e. bertempat tinggal dalam wilayah negara kesatuan RI;f. telah melaporkan kekayaannya kepada instansi yang berwenang memeriksa laporan

kekayaan penyelenggara negara;g. tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan

hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara;h. tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan;i. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap;j. tidak pernah melakukan perbuatan tercela;k. terdaftar sebagai pemilih;l. memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan telah melaksanakan kewajiban pajak

selama lima tahun terakhir yang dibuktikan dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadim. memiliki daftar riwayat hidup;

n. belum pernah menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden selama dua kali masa jabatan dalam jabatan yang sama;

o. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;

p. tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana makar berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

q. berusia sekurang-kurangnya 35 tahun; r. berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau yang sederajat; s. bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk

organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung dalam G 30 S/PKI; t. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasekan putusan pengadilan yang mempunyai

kekuatan hukun tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih.

Dalam UUD 1945 ditegaskan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mendapat suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilu dengan sedikitnya dua puluh persen di tiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi presiden dan wakil presiden (pasal 6A(3). Tetapi jika tidak ada yang terpilih, maka dua pasangan calon yang memeperoleh suara terbanyak petma dan kedua dalam pemilu dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara terbanyak dilantik sebagai presiden dan wakil presiden (pasal 6A(4).

Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali, dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan (pasal 7 UUD1945). Namun presiden dan wakil presiden bisa diberhentikan dalam masa jabatannya melalui rapat paripurna MPR yang dihadiri 3/4 anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir. Pemberhentian tersebut dilakukan apabila usul DPR setelah melalui permeriksaan Mahkamah Konstitusi terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap Negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan wakil presiden.

Jika presiden berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya akan digantikan oleh wakil presiden sempai habis masa jabatnnya. Tetapi jika yang mengalami kekosongannya wakil presiden, maka selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari MPR harus menyelengrakan sidang untuk memilih Wakil Presiden dari dua calon Wakil Presiden yang diusulkan oleh Presiden. Apabila presiden dan wakil presiden secara bersamaan berhenti, diberhentikanm atau tidak dapat melakukan kewajiban dalam masa jabatannya maka tugas keperesidenan akan dilaksanakan oleh Mentri Luar Negeri, Mentri Dalam Negeri, dan Mentri Pertahanan secara bersama-sama. Setelah itu paling lambat tiga puluh hari MPR harus memilih calon Presiden

Presien dapat berakhir dari jabatnnya apabila:1. kerena berakhir masa jabatannya.2. Karena berhalangan tetap3. Karena dicabut mandatnya

sebelum berakhir masa jabatnnya.

Page 6: Kedaulatan rakyat

dan Wakil Presiden yang meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya untuk jadi Presiden dan Wakil Presiden sampai habis masa jabatannya.

Menurut UUD 1945, dalam menjalankan tugasnya, presiden memiliki kekuasaan sebagai berikut:a. Kekuasaan eksekutif

1). Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD (pasal 4)2). Menetapkan peraturan-peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang

sebagaimana mestinya.(pasal 5 (2)3). mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (Pasal 17 (2)

b. Kekuasaan legislative1). Membuat dan menetapkan UU bersama DPR (Pasal 5 (1) dan Pasal 20 )2). Membuat Perppu (pasal 22)2) membuat dan menetapakan APBN bersama DPR (Pasal 23).

c. Kekuasaan Kepala negara1). memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan

Angkatan Udara (Pasal 10);2). menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain

dengan persetujuan DPR (Pasal 11);3). menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12);4). mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan

DPR (Pasal 13);5). memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (Pasal 14);6). memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 14

(2) 7). memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15);8). membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan

pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16);

5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Menurut UUD 1945, anggota BPK dipilih oleh DPR

dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan selanjutnya diresmikan oleh Presiden (Pasal 23F) dengan berkedudukannya di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di tiap provinsi. BPK merupakan lembaga negara yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (Pasal 23 E (1)). Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya (Pasal 23 E (2)).

Dalam melaksanakan tugasnya, BPK berwenang meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan/instansi pemerintah, atau badan swasta sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang. Pembentukan BPK pada hakikatnya memperkuat

pelaksanaan kedaulatan rakyat, sebab melalui BPK rakyat dapat mengontrol atau mengawasi kebijaksanaan dan arah keuangan Negara. 6. Mahkamah Agung (MA)

MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman di samping Mahkamah Konstitusi di Indonesia (Pasal 24 (2) UUD 1945). Dalam melaksanakan kekuasaan kehakiman, MA membawahi beberapa macam lingkungan peradilan, yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara (Pasal 24 (2) UUD 1945).

Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 (1) UUD 1945). Oleh karena itu dalam melaksanakan tugasnya, MA terlepas dari pengaruh pemerintah dan pe- ngaruh-pengaruh lembaga lainnya.

Sebagai lembaga judikatif, MA memiliki kekuasaan dalam memutuskan per- mohonan kasasi (tingkat banding terakhir), memeriksa dan memutuskan sengketa tentang kewenangan mengadili, dan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Disamping itu MA juga berwenang untuk menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang serta mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.

MA merupakan lembaga peradilan umum di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menganut sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. Lembaga yang melaksanakan peradilan umum tersebut adalah Pengadilan Negeri, Pengadi lan Tinggi, dan Mahkamah Agung. Kedudukan peradilan umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi pada umumnya. Pengadilan Negeri sebagai pengadilan tingkat pertama dan Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan tingkat banding. Kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum berpuncak pada Mahkamah Agung. Pengadilan Negeri berkedudukan di Kota atau Kabupaten yang daerah hukumnya meliputi wilayah Kota atau Kabupaten. Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibu kota Propinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah Propinsi. 7. Mahkamah Konstitusi

Menurut UUD 1945 menyebutkan bahwa Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan untuk:(1) mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk menguji undang-undang terhadap

UUD, (2) memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh

UUD, (3) memutus pembuba- ran partai politik, dan (4) memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum (Pasal 24 C (1)), serta

Page 7: Kedaulatan rakyat

(5) wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24 C (2)).

Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa angggota Mahkamah Konstitusi berjumlah sembilan hakim konstitusi, di mana tiga anggota diajukan oleh MA, tiga anggota diajukan oleh DPR, dan tiga anggotanya lagi diajukan oleh Presiden (Pasal 24 C (3)). Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara (Pasal 24 C (5)).

Adapun syarat Mahkamah Konstitusi menurut Pasal 16 UU No. 24 Tahun 2003 yaitu: a. warga negara Indonesia; b. berpendidikan sarjana hukum; c. berusia sekurang-kurangnya 40 tahun pada saat pengangkatan; d. tidak pernah dijatuhi pidana penjara dengan hukuman lima tahun atau lebih; e. tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan; f. mempunyai pengalaman kerja di bidang hukum sekurang-kurangnya 10 tahun; g. membuat surat pernyataan tentang kesediaannya untuk menjadi hakim konstitusi. 8. Komisi Yudisial

Menurut UUD 1945 Komisi Yudisial adalah lembaga yang mandiri yang dibentuk oleh Presiden dengan persetujuan DPR (Pasal 24 B (3)). Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela (Pasal 24 B (2)), dan memiliki wewenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim (Pasal 24 B (1)). 9. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

DPRD dalam UU No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD di nyatakan, bahwa DPRD terdiri atas DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah propinsi (DPRD Provinsi) dan daerah kabupaten/kota (DPRD Kabupaten/Kota).. Fungsi DPRD secara umum sama dengan fungsi DPR, yaitu fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

8. Pemerintah Daerah Pemerintah Derah merupakan badan eksekutif daerah sebagai penyelenggara

pemerintahan daerah. Adanya pemerintahan daerah sebagai implemetasi dari Pasal 18 (1) UUD 1945 bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang- undang. Pemerintahan daerah provinsi dipimpin oleh Gubernur sebagai kepala daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten dipimpin oleh Bupati sebagai kepala daerah kabupaten, sedangkan pemerintah daerah kota dipimpin oleh Walikota sebagai kepala daerah kota.

Dalam melaksanakan tugasnya Gubernur dibawah dan bertangungjawab kepada presiden karena kedudukannya sebgai wakil pemeinrtah pusat. Sedangkan dalam menjalankan tugasnya baik Gubernur ataupun Bupati/walikota mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada DPRD. Serta DPRD menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. 10. Komisi Pemilihan Umum

Menurut UUD 1945 Komisi pemilihan umum merupakan komisi yang bertanggung jawab akan pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri (Pasal 22 E (5)). Komisi pemilihan umum (KPU) di atur dalam UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Presiden, serta kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung oleh rakyat.

Susunan organisasi penyelenggara pemilihan umum yaitu KPU Pusat yang berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia, KPU Provinsi berkedudukan di ibu kota provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota.

Adapun tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum menurut UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD yaitu: a. merencanakan penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu); b. menetapkan organisasi dan tata cara semua tahapan pelaksanaan pemilu; c. mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan

pelaksanaan pemilu; d. menetapkan peserta pemilu; e. menetapkan daerah pemilihan, jumlah kursi dan calon anggota DPR, DPD, DPRD

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; f. menetapkan waktu, tanggal, tata cara pelaksanaan kampanye, dan pemungutan suara; g. menetapkan hasil pemilu dan mengumumkan

calon terpilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota;

h. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilu;i. melaksanakan tugas dan kewenangan lain yang diatur undang-undang.

.

C. SIKAP POSITIF TERHADAP KEDAULATAN RAKYAT DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

Sikap positif warga megara Indonesia terhadap adanya kedaulatan rakyat dalam menjalankan perannya dalam sisitem pemerintahan diantaranya dapat ditunjukan melalui:1. Ikut berperan aktif atau mendukung dalam kegiatan partai politik

Dalam menyelenggarakan pemilihan umum menurut Pasal 2 UU No. 22 Tahun 2007, KPU berpedoman kepada asas mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib penyelenggara pemilihan umum, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas

Page 8: Kedaulatan rakyat

Menurut UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, bahwa partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memper juangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Untuk itu sebagai wujud sikap positif terhadap kedaulatan rakyat setiap warga negara Indonesia diupayakan ikut berperan aktif atau mendukung adanya partai politik. Hal ini karena karena melalui partai politik setiap warga negara dapat menyalurkan pendapat dan aspirasi yang beraneka ragam untuk ditampung dan digabung (penggabungan kepentingan/ interest aggregation) kemudian diolah dan dirumuskan dalam bentuk yang teratur (perumusan kepentingan/interest articulation) sebagai usul kebijakan. Usul kebijakan ini dimasukkan dalam program partai untuk diperjuangkan atau disampaikan kepada pemerintah agar dijadikan kebijakan umum (public policy).

Dengan demikian tuntutan dan kepentingan masyarakat dapat disampaikan kepada pemerintah melalui partai politik. Sebaliknya pemerintah juga dapat menggunakan partai politik untuk menyampaikan informasinya kepada masyarakat (komuniasi politik).

Disamping itu partai politik juga memiliki peranan sebagai sarana sosialisasi politik (instrument of political socialization) agar warga negara memahami dan sadar akan hak-hak politiknya sebagai wujud kedaulatan rakyat dan juga berperan untuk mengatasi terjadinya konflik (conflict management). Selain itu partai politik juga berfungsi untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai (political recruitment) untuk dididik menjadi kader yang di masa mendatang sebagai pengganti pimpinan lama (selection of leadership),

Adapun fungsi partai politik menurut pasal 11 UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik yaitu sebagai sarana:a. pendidikan politik bagi para anggota dan masyarakat luar agar menjadi warga negara

Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; sosialisasi politik

b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat;

c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara;

d. partisipasi politik warga negara Indonesia; dane. rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi

dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender. Partai-partai politik dalam memperjuangkan kepentingannya, salah satunya dilaksanakan

melalui pemilihan umum.2. Berperan aktif dalam mensukseskan pelaksanaan PEMILU

Pada umumnya dalam praktik pemilihan umum dikenal dua sistem pemilihan umum, yaitu Sistem Distrik (single-member constituency) dan Sistem Perwakilan Berimbang (Sistem Proporsional).

Sistem distrik maksudnya negara dibagi dalam beberapa distrik dimana satu distrik (daerah pemilihan) memilih satu orang wakil untuk menjadi anggota lembaga legislative. Sedangkan sistem perwakilan berimbang (Proportional Representation) bersifat multi-member constituency, maksudnya satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil dengan gagasan pokok jumlah kursi di lembaga legislatif yang diperoleh oleh partai politik adalah sesuai dengan jumlah suara yang diperolehnya.

Apabila dilihat dari kedua sistem pemilihan umum tersebut, pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia yang mendasarkan pada UU No. 10 Tahun 2008 merupakan sistem campuran antara keduanya. Sebab Pasal 52 UU No. 10 Tahun 2008 menyatakan, bahwa pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan sistem proporsional dengan daftar calon terbuka yang diusulkan oleh partai politik. Sedangkan pemilu untuk memilih anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik yang didasarkan pada nama calon yang memperoleh suara terbanyak.

Berdasarkan hal tersebut tentu saja setiap warga Negara harus berperan aktif dalam mensukseskan pemilu, karena melalui pemilu akan dibentuk lemba`ga-lembaga negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai wajud pelaksanaan kedaulatan rakyat.

Untuk mensukseskan pemilu diantaranya dapat dilakukan melalui melaksanakan hak pilih bagi yang memenuhi syarat seperti WNI, usia 17 tahun atau sudah kawin, dsb. dan bagi warga negara yang memenuhi syarat seperti WNI, usia 25 tahun, pendidikan minimal SLTA, dsb. bisa mencalonan diri menjadi calon anggota lembaga negara melalui partai politik. 3. Berperan aktif dalam mensukseskan pelaksanaan PILPRES dan WAPRES serta

PILKADAPemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan kepala daerah (PILKADA)

dilksanakan secara langsung oleh rakyat setiap lima tahun sekali. PILKADA dilaksanakan untuk memilih gubernur beserta wakilnya sebagai kepala daerah di tingkat provinsi, dan memilih Bupati atau walikota beserta wakilnya sebagai kepala daerah di tingkat kabupaten atau kotamadya.

Pemilihan presiden dan wakil presiden serta kepala daerah merupakan sarana atau bentuk adanya kedaulatan rakyat dalam menjalankan sitem pemerintahan di Negara Indoensia. Untuk setiap warga negara harus berperan aktif dalam mensukseskannya agar terpilih pemimpin yang baik sesuai dengan kegendak rakyat.4. Aktif berperan dalam kegiatan organisasi lainnya

Di negara Indoensia kebebasan berorganisasi diatur dalam UUD 1945 pasal 28E (3) bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan. Melalui organisasi warga negara dapat berperan aktif menyampaikan berbagai aspirasi berupa kritik dan saran terhadap pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Selain itu melalui organisasi juga tiap warga negara dapat beperan membantu pemerintah dalam melaksanakan pemerintahan demi mewujudkan tujuan nasional.

Page 9: Kedaulatan rakyat

5. Melakukan pengawasan terhadap lembaga lembaga negara dalam menjalankan pemerintahan

Sebagai sikap positif rakyat terhadap wujud kedaulatan rakyat, maka rakyat harus aktf mengawasi lembaga-lembaba negara dalam menjalankan pemerintahan. Pengawasan tersebut dilakukan sebagai kotrol masyarakat agar diketahui berbagai upaya yang dilakukan lembaga-lembaga megara dalam menjalankan pemerintahan. Apabila lembaga-lembaga negara menyimpang dari kesepakatan (Perundang-undangan atau kehendak rakyat) maka rakyat dapat memprotesnya (melalui demonstrasi) atau memberikan saran dan kritik demi perbaikan. 6. Memberikan masukan dan melaksanakan berbagai kebijakan atau peraturan

perundang-undangan yang berlaku.Dalam pembuatan kebijakan (perundang-undangan) masyarakat dapat secara aktif

memberikan masukan baik melalui media massa atau organisasi-organisasi. Hal ini dilakukan agar setap kebijakan yang dibuat pemerintah (lembaga-lembaga negara) sesuai dengan kegendak rakyat. Selain itu rakyat juga harus menghormati dan mentaati atau melaksanakan hasil dari kebijakan yang dibuat oleh lembaga-lembaga negara sebagai bukti sikap positif terhadap kedaulatan rakyat. Karena hakekatnya setiap kebijakan yang dibuat oleh lembaga negara merupakan kehendak atau keinginan rakyat yang telah diwakilkan. 7. Berperan aktif dalam pelasanaan pembangunan

Pembangunan bukan semata tanggungjawab pemerintah, tetapi juga tanggungjawab semua warga Negara. Untuk itu sebagai sikap positif rakyat dalam kedaulatan rakyat dapat dilakukan dengan mau berperan aktif sebagai subjek bersama-sama dengan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan. Karena keberhasilan pembanguan apabila adanya saling mendukung, saling melangkapi dan saing menunjang antara rakyat dan pemerintah. 8. Berperan dalam pertahanan dan keamanan serta pembelaan Negara untuk menjaga

keutuhan dan kedaulatan negara.Pertahanan dan keamanan negara merupakan tangungjawab semua rakyat

Indoensia. Untuk itu sikap postif yang ditunjukan dalam kedaulatan rakyat berarti juga rakyat harus mau menjaga pertahanan dan keamanan sarta ikut dalam pembelaan negara demi menjaga keutuhan dan kedaulatan negara sebagai representasi dari kedaulatan rakyat.

RefleksiSetelah mengikuti pembelajaran ini, cobalah kalian adakan evaluasi diri.1. Sudahkah kalian memahami hakekat kedaulatan rakyat? 2. Bisakah kalian mendiskripsikan system pemerintahan di Indoensia?3. Bisakah kalian menjelaskan peranan lembag-lembaga negara di Indoensia?4. Bisakah kalian menunjukan bagaimana sikap positif terhadap wujud kedaulatan rakyat

dalam system pemerintahan di Indoensia?5. Adakah kesulitan-kesulitan yang kalian temui dalam mengikuti pembelajaran ini? Jika

ada, tulislah pertanyan-pertanyaan tersebut dan tanyakan kepada guru tutormu!.

Rangkuman1. Adanya pemerintahan yang berdaulat merupakan syarat mutlak yang harus ada bila

suatu negara merdeka. 2. Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi yang ada dalam sebuh negara dengan

memiliki sifat permanen (abadi), asli, bulat (mutlak), dan tidak terbatas. 3. Menurut pasal 1 ayat (2) UUD 1945 menyatakan, bahwa Kedaulatan berada di tangan

rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Dengan ketentuan itu dapat diartikan, bahwa pemilik kedaulatan dalam negara Indonesia ialah rakyat.

4. Pelaksana kedaulatan negara Indonesia menurut UUD 1945 adalah rakyat dan lembaga-lembaga negara yang berfungsi menjalankan tugas-tugas kenegaraan sebagai representasi kedaulatan rakyat. Sedangkan lembaga negara sebagai wadah aspirasi dalam menyampaikan kepentingan rakyat dalam menjalankan pemerintahan menurut UUD 1945 yaitu MPR, DPR, DPD, dan Presiden beserta Wakil Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat..

5. Sistem perintahan di Indoensia menganut system presidensiil hal ini karena presiden merupakan kepelanegara sekaligus kepala pemerintahan, persiden dinatu oleh mentri-mentri negara, dan presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, dan memegang jabatan lima tahun yang sesudahnya dapat dipilih kembali dalam masa jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.

6. Dalam membangun sikap positif terhadap kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan Indonesia antara lain dapat dilakukan dengan Ikut berperan aktif atau mendukung dalam kegiatan partai politik, mensukseskan pelaksanaan pemilu, Pilpres besrta Wpres dan Pilkada, aktif berperan dalam kegiatan organisasi lainnya, melakukan pengawasan terhadap lembaga lembaga negara dalam menjalankan pemerintahan, memberikan masukan dan melaksanakan berbagai kebijakan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, berperan aktif dalam pelasanaan pembangunan, serta berperan dalam pertahanan dan keamanan serta pembelaan negara untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.

I. PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang menurut kalian paling tepat. Berilah tanda X pada jawaban yang dipilih.

Page 10: Kedaulatan rakyat

1. Kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara maksud dari . . .

A. pemerintahan C. kedaulatan B. negara D. berdaulat2. yang tidak termasuk ke dalam macam-

macam teori kedaulatan adalah ... A. kedaulatan rakyat B. kedaulatan negara C. kedaulatan politik D. kedaulatan raja3. Sekelompok orang yang memiliki jaminan

hak dan kewajiban dari negara tersebut dinamakan ...

A. rakyat C. penduduk B. warga negara D. bangsa 4. Kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan

lain yang lebih tinggi. Ini berarti kedaulatan bersifat . . .

A. permanen B. bulat B. asli D. tidak terbatas5. Negara Indonesia menganut teori

kedaulatan rakyatm Hal ini sesuai dengan UUD 1945 pasal . . .

A. 1 ayat (1) C. 1 ayat (3) B. 1 ayat (2) D. 2 ayat (1)6. Sistem pemerintahan di Indonesia

adalah system A. parlementer B. presidensiil

C. quasi parlementer D. quasi presidnsiil7. Prinsip kedaulatan rakyat menunjukkan

bahwa pemerintahan negara dikuasai oleh . . .

A. Presiden C. MPR B. rakyat D. partai politik 8. Yang tidak termasuk lembaga Negara

untuk menampung aspirasi rakay dan dipilih langsung secara langsung oleh rakayat adalah . . .

A. Presiden dan wakil presiden B. DPR C. Mahkamah Konstitusi D. DPD9. Salah tugas presiden sebagai kepala

pemerintahan adalah . . . A. membuat dan menetapkan UU B. menyatakan perang C. mengangkat dan menerima duta dan

konsul. D. memberi grasi dan rehabilitasi 10. Lembaga negara pemegang kekuasaan

kehakiman menurut UUD 1945 adalah A. MA, KY dan Jaksa B. MA, MK dan KY C. MA, MK dan Jaksa D. MK, KY dan Jaksa

II. ESSAYJawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini daengn benar !1. Jelaskan maksud dari kedaulatan rakyat?, dan tuliskan dasar hukum Negara Indoensia

menganut teori kedaultan rakyat!2. Tuliskan perbedaan pemerintahan sistem parlementer dan presidensiil!3. Tuliskan wewenang MPR dan fungsi DPR!4. Tuliskan fungsi Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial dalam sistem pemerintahan di

Indonesia!5. Tuliskan tiga sikap positif warga negara terhadap pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam

sistem pemerintahan di Indonesia

III. SKALA SIKAP DENGAN ALASANPetunjuk khususBerikan tanda √ pada kolom SS bila sangat setuju, S setuju, TS tidak setuju, dan STS sangat tidak setuju pada pernyataan disampingnya, serta berikan alas an. Skor maksimun untuk penentuan sikap adalah 4, dan untuk alasan adalah 4, sehingga keseluruhan skor maksimum adalah 8.

.No Pernyataan SS S TS STS Alasan1 Kedaulatan rakyat dapat ditunjukan melalui

pemilu 2 Lembaga negara merupakan pelaksana

kedaulatan rakyat, sehingga rakyat tidak usah ikut campur dalam urusan pemerintahan.

3 Kedudukan DPR dan Presiden seimbang, sehingga keduanya tidak bisa saling menjatuhkan.

4 BPK merupakan lembaga negara representasi wakil rakyat untuk mengawasi jalanya keuangan dalam penyelenggaraan negara, walaupun BPK dalam pengangkatannya tidak dipilih langsung oleh rakyat.

5 Semua warga negara harus aktif demonstrasi untuk menurunkan lembaga negara bila dinggap menyimpang dari peraturan perundang-undangan sebagai wujud bahwa di Indonesia yang memliki kekuasaan tertinggi adalah rakyat.

PETA KONSEPMAKNA

KEDAULATAN RAKYAT

Page 11: Kedaulatan rakyat

SIKAP POSITIF TERHADAP

KEDAULATAN RAKYAT DALAM

SISTEM PEMERINTAHAN

INDONESIA

PERAN LEMBAGA NEGARA SEBAGAI

PELAKSANA KEDAULATAN RAKYAT

DALAM SISTEM PEMERINTAHAN

INDONESIA