kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

10
Pengertian Kecurangan Kecurangan tidak termasuk pencurian oleh karyawan, pemerasan, ataupun .konversi penggunaan secara pribadi aktiva-aktiva yang berada di bawah pengawasan si pelaku kejahatan. Institute of Internal Auditors (IIA) menyebutkan kecurangan adalah meliputi serangkaian tindakan-tindakan tidak wajar dan ilegal yang sengaja dilakukan untuk menipu. Tindakan tersebut dapat dilakukan untuk keuntungan ataupun kerugian organisasi dan oleh orang-orang di luar maupun di dalam organisasi. Kecurangan adalah serangkaian tindakan dilakukan dengan cara-cara nonfisik melalui penyembunyian ataupun penipuan untuk uang ataupun harta benda, untuk menghindari pembayaran atau hilangnya uang atau harta benda atau untuk mendapatkan keuntungan bisnis atau pribadi. Kecurangan adalah sebagai penggunaan jabatan/pekerjaan seseorang untuk memperoleh kekayaan pribadi melalui penerapan penyalahgunaan secara sengaja sumber daya ataupun kekayaan organisasi yang mempekerjakan.

Transcript of kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

Page 1: kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

Pengertian Kecurangan

Kecurangan tidak termasuk pencurian oleh karyawan, pemerasan, ataupun .konversi penggunaan secara pribadi aktiva-aktiva yang berada di bawah pengawasan si pelaku kejahatan. Institute of Internal Auditors (IIA) menyebutkan kecurangan adalah meliputi serangkaian tindakan-tindakan tidak wajar dan ilegal yang sengaja dilakukan untuk menipu. Tindakan tersebut dapat dilakukan untuk keuntungan ataupun kerugian organisasi dan oleh orang-orang di luar maupun di dalam organisasi.

Kecurangan adalah serangkaian tindakan dilakukan dengan cara-cara nonfisik melalui penyembunyian ataupun penipuan untuk uang ataupun harta benda, untuk menghindari pembayaran atau hilangnya uang atau harta benda atau untuk mendapatkan keuntungan bisnis atau pribadi.

Kecurangan adalah sebagai penggunaan jabatan/pekerjaan seseorang untuk memperoleh kekayaan pribadi melalui penerapan penyalahgunaan secara sengaja sumber daya ataupun kekayaan organisasi yang mempekerjakan.

Page 2: kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

Menurut Association of Certified Fraud Examinations (ACFE-2000), salah satu Asosiasi di USA membedakan dalam tiga

jenis kecurangan sbb :

Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau kecurangan non financial.

Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation)Penyalahagunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘Kecurangan Kas’ dan ‘Kecurangan atas Persediaan dan Aset Lainnya’, serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang (fraudulentdisbursement).

Korupsi (Corruption)Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE, bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion).

Page 3: kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

Kejahatan Komputer Perlindungan terbaik dari seluruh kecurangan yang ada

melaluikomputer adalah pencegahan. Kontrol-kontrol preventif meliputi hal-hal sbb :

a) Penyeleksian karyawan. g) Kontrol atas perancangan system.

b) Definidi tugas. h) Keamanan atas akses fisik.c) Pemisahan tugas. I) Keamanan atas akses

elektronik.d) Akses ganda. j) Kontrol dan pengeditan internal.e) Etika professional. k) Ketakutan akan deteksi.f) Lisensi.

Page 4: kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

Tiga Faktor yang Berhubungan dengan Kecurangan Situasi akan kebutuhan

Situasi ini dapat disebabkan oleh alasan keuangan karena pengeluaran atau kerugian uang lainnya yang tidak dapat ditutupi oleh sumber daya keuangan yang normal dari individu tersebut. Contohnya adalah: keluarga yang sakit, perjudian, hidup melebihi kemampuan pribadi, affair perselingkuhan, kerugian akibat investasi, kecelakaan, dan kebutuhan untuk pendidikan.

Lingkungan yang mengundang terjadinya penggelapanHal ini biasanya merupakan situasi di mana tidak terdapat kontrol, atau di mana kontrolnya lemah, atau di mana terdapat kontrol namun tidak berfungsi. Sering kali kondisi ini terungkap melalui situasi yang tidak disengaja ketika seorang individu, karena suatu kesalahan, menyadari bahwa ia telah menerima uang secara tidak benar, meskipun uang tersebut ia peroleh secara tidak sengaja, dan bahwa kontrol yang seharusnya mencegah kejadian tersebut tidak ada atau tidak berfungsi.

Karakteristik perilaku seseorang Kedua kondisi di atas dapat terjadi, namun jika individu tersebut memiliki sifat jujur yang tinggi, kecurangan tidak akan dilakukan. Akan tetapi, kasus-kasus ekstrem dari unsur pertama di atas, ditambah dengan situasi kontrol yang lemah dari unsur yang kedua, dapat menguasai moral dasar seseorang yang menjauhi hal-hal seperti itu dan akan membuka pintu terjadinya penyelewengan.

Page 5: kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

Pencegahan

Kontrol adalah hal paling penting namun tidak menjamin menghilangkan kecurangan. Control yang baik dapat membuat pekerjaan pencuri tersebut menjadi lebih sulit.

Cara mengontrol dan menjaga agar tidak terjadi fraud adalah sebagai berikut :

mengendalikan suasana kerja yang baik di lingkungan kerja, antara lain dengan menanamkan etika kerja dan peningkatan kesejahteraan pekerja/pegawai.

menghilangkan kesempatan untuk melakukan fraud dengan cara sistem pengawasan internal yang ketat.

Page 6: kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

Kecurangan Manajemen Dimana Kecurangan Manajemen Dapat Terjadi

Kecurangan manajemen dapat ditemukan pada tempat di mana para manajer memiliki kesempatan dan kebutuhan untuk meningkatkan dompet mereka, status mereka, atau ego mereka melalui kecurangan. Kesempatan terutama terletak pada posisi manajer yang dipercayai dalam organisasi.

Alasan di Balik Kecurangan Manajemen Tekanan-tekanan yang berbeda mendorong manajer melakukan kecurangan. Tekanan-tekanan ini dapat berupa internal maupun eksternal. Seorang manajer mungkin memiliki dorongan di dalam dirinya untuk mengalahkan para manajer yang lain, untuk melebihi kinerja yang telah ditampilkan di tahun fiskal sebelumnya, untuk mengalahkan pesaing dalam promosi yang didambakan, atau untuk menerima bonus insentif yang lebih besar. Alasan dan ketamakan ditetapkan dapat berada di luar kapasitas dari manajer tersebut untuk mencapainya.

Page 7: kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

Gejala-gejala Kecurangan Manajemen

Indikasi adanya kecuranganLaporan yang selalu terlambat. Laporan-laporan yang jujur pada umumnya dapat dikeluarkan tepat waktu karena tujuannya adalah untuk menginformasikan, bukan membohongi. Tetapi agar seorang pembohong tahu di mana ia harus memainkan angka-angka laporan, ia harus menganalisis data yang dilaporkan terlebih dahulu untuk mengetahui data mana yang manipulasi. Analisis ini memakan waktu. Laporan yang terus-menerus terlambat memerlukan investigasi mendalam dan sebuah pencarian penyebab mengapa keterlambatan tersebut terjadi.

Page 8: kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

Mengontrol Kecurangan Manajemen Beberapa ukuran kontrol diterapkan oleh manajer eksekutif adalah:

1. Menetapkan standar, anggaran dan statistik, serta melakukan investigasi untuk pangan material yang terjadi.

2. Menggunakan teknik-teknik analitis dan kuantitatif (analisis serial waktu, dan korelasi, serta metode sampling secara acak) untuk menyoroti perilaku yang kebiasaan. Mengembangkan indikator-indikator seperti ruangan yang digunalam. dibutuhkan, penerapan pembatasan beban, serta perbandingan penggunaan output yang dihasilkan.

3. Membandingkan kinerja dengan standar normal industri sekaligus dengan kiner lain yang dapat diperbandingkan di dalam organisasi.

4. Mengidentifikasi indikator-indikator proses yang kritis: hilangnya leburan pengerjaan ulang pada saat pernbuatan dan perakitan, serta pengujian laba kotor di operasi beli, jual atau jual eceran.

5. Secara saksama menganalisis kinerja yang terlihat terlalu bagus dan juga memenuhi standar.

Page 9: kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk.

PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan tersebut.Selanjutnya diikuti dengan pemberitaan di harian Kontan yang menyatakan bahwa Kementerian BUMN memutuskan penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah di PT KAEF setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan (overstated) dalam laporan keuangan pada semester I tahun 2002. Dimana tindakan ini terbukti melanggar Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan poin 2 – Khusus huruf m – Perubahan Akuntansi dan Kesalahan Mendasar poin 3) Kesalahan Mendasar, sebagai berikut:“Kesalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan atau kelalaian.Dampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali (restatement) untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru”.

Page 10: kecurangankaryawanmanajemen-130627040556-phpapp02

WorldComPerusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Amerika Serikat, mengakui telah Melakukan skandal akuntansi yang menyebabkan perdagangan sahamnya di bursa NASDAQ terhenti. Beberapa minggu kemudian, WorldCom menyatakan diri bangkrut. Perusahaan telah memberi gambaran yang salah tentang kinerja perusahaan dengan cara memalsukan milyaran bisnis rutin sebagai belanja modal, sehingga labanya overstated sebesar $11 milyar pada awal 2002. Perusahaan juga meminjamkan uang lebih dari $400 juta kepada Chief Executive Officer (CEO)-nya waktu, Bernard Ebbers, untuk menutupi kerugian perdagangan pribadinya. Ironisnya meski di dakwa telah melakukan pemalsuan, konspirasi dan laporan keuangan yang salah, mantan CEO WorldCom tersebut mengaku tidak bersalah (Mehta, 2003; Klayman, 2004; Reuters, 2004).