KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit...

39
i SKRIPSI OLEH: ANDI MAKKARAKALANGI I111 11 265 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016 KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT BUAH KAKAO HASIL FERMENTASI DALAM MENSUBTITUSI RUMPUT GAJAH PADA TERNAK KAMBING

Transcript of KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit...

Page 1: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

i

SKRIPSI

OLEH:

ANDI MAKKARAKALANGI

I111 11 265

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT

BUAH KAKAO HASIL FERMENTASI DALAM MENSUBTITUSI

RUMPUT GAJAH PADA TERNAK KAMBING

Page 2: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

ii

SKRIPSI

OLEH :

ANDI MAKKARAKALANGI

I 111 11 265

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT

BUAH KAKAO HASIL FERMENTASI DALAM MENSUBTITUSI

RUMPUT GAJAH PADA TERNAK KAMBING

Page 3: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Andi Makkarakalangi

NIM : I111 11 265

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam Bab

Hasil dan Pembahasan, tidak asli alias plagiasi maka saya bersedia

membatalkan dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Makassar, Mei 2016

Andi Makkarakalangi

Page 4: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

iv

Page 5: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

v

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat AllahSubhanahu wa

Ta’ala,shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada rasulullahNabi

Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta keluarganya, sahabat, dan

orang-orang yang mengikuti beliau hingga hari akhir, yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Kecernaan bahan kering dan bahan

organik Kulit buah kakao hasil fermentasi dalam mensubtitusi rumput gajah pada

ternak kambing”. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas

Peternakan, Universitas Hasanuddin.

Limpahan rasa hormat, kasih sayang, cinta dan terima kasih yang tulus

kepada kedua orang tua saya Ayahanda Andi Muh.Rustam dan Ibunda Andi

Tenri Pamauri serta saudara/i Dian Novita,Sitti Ramadani,Nyilitimo,Angki tenri

ola, yang selama ini banyak memberikan doa, semangat, kasih sayang, saran dan

dorongan kepada penulis.

Pada kesempatan ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati

penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ucapan terima kasih disampaikan dengan hormat kepada Dr. Jamila, S,Pt,

M,Si selaku pembimbing utama dan Ir.Anie Asriany, M,Si selaku

pembimbing anggota yang penuh ketulusan dankeikhlasan meluangkan

Page 6: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

vi

waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, arahan,serta koreksi dalam

penyusunan skripsi ini.

2. Dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih banyak Kepada

Pembimbing Akademik Dr. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt., MP yang terus

memberikan arahan, nasihat dan motivasi selama ini.

3. Keluarga Besar “SOLANDEVEN”, kalian merupakan teman, sahabat bahkan

saudara, terima kasih atas indahnya kebersamaan dalam bingkai kampus ini.

4. Buat teman-teman yang selama beberapa tahun ini bersama-sama

Kasman,Arfian Yunanda, Anto,Nurul Ilmi,Ana,Copi,Azmi,Rahma

Ningsi,Nopy Pratiwi,Rifky,Ide,Gumbus,Ikbal.

5. Teruntuk teman penelitian Kasman,Hasrul,Fardil,Darto,Fredy yang selama ini

bersama-sama berjuang untuk mendapatkan sebuah ilmu dan gelar.

6. Terkhusus buat Teman Kelas Kecil NU3C, Teman-Teman KKN PPM DIKTI

2015,Teman PKL,Teman SWEETY selama ini menjadi Sahabat terbaik dan

sekaligus membantu saya dalam penelitian.

Penulis menyadari meskipun dalam penyelesaian tulisan skripsi ini masih

perlu masukan dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun agar

penulisan berikutnya senantiasa lebih baik lagi. Akhir kata penulis ucapkan

banyak terima kasih dan menitip harapan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi

kita semua.

Amin ya robbal alamin.

Makassar, Mei 2016

Andi Makkarakalangi

Page 7: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

vii

Kulit buah Kakao, terfermentasi, kecernaan bahan kering dan

bahan organik, kambing.

RINGKASAN

Andi Makkarakalangi (I111 11 265). Pengaruh Kulit Buah Kakao Hasil

Terfermentasi terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik pada Ternak

Kambing (Dibawah bimbingan Dr.Jamila,S.Pt.,M.Si sebagai Pembimbing Utama

dan Ir.Anie Asriany,M.Si sebagai Pembimbing Anggota)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh KBK hasil

fermentasi mikrobat terhadap kecernaan bahan kering (BK) dan bahan organik

(BO) ternak kambing. Penelitian ini menggunakan 9 ekor kambing yang dibagi

kedalam 3 kelompok berdasarkan berat badan dan diletakkan dalam kandang

metabolisme. Pada penelitian ini digunakan empat ransum perlakuan, yaitu : P1 =

100 % Rumput Gajah (kontrol) P2 = 70% Rumput Gajah + 30% kulit buah kakao

hasil fermentasi P3 = 30% Rumput Gajah + 70% kulit buah kakao hasil

fermentasi. Pada setiap perlakuan ditambahkan konsentrat (dedak, jagung, garam,

urea, dan molases) sebanyak 1% dari berat badan untuk mencukupi kebutuhan

hidup ternak kambing, air minum diberikan secara adlibitum, masing-masing

petak dilengkapi tempat pakan bersekat dan tempat air minum. Pada masa koleksi

konsumsi diambil sebanyak 10% dari ransum untuk analisis bahan kering dan

bahan organik. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan ransum yang berbeda

memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan

kering dan bahan organik pada ternak kambing. Disimpulkan bahwa Starter

mikrobat belum mampu meningkatkan kecernaan BK dan Bo KBK pada kambing

Kata Kunci :

Page 8: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

viii

ABSTRACT

Andi Makkarakalangi (I11111265). Fermented,dry matter and organic matter

leather cacao fermented elephant grass rind fermented cocoa materials on goat

(under the guidance Dr. Jamila, S.Pt, M,Si as main supervisior and Ir.Anie

Asriany, M.Si as supervisior member )

The aim of study was to determine the effect of CBC fermented microbars the

digestibility of dry matter (DM) and organic matter (BO) goats.this study uses 9

goats were divided into three groups based on body weight and were placed in

metabolic cages. In this study used four ration treatment, that: P1 = 100% grass

elephant (control) P2=70%+30% elephant grass rind fermented cocoa

P3=30%+70% elephant grass rind fermented cocoa. At each treatment was added

concentrates( bran, corn, salt, urea and molasses) as much as 1% of boddy weight

to make ends meet goats,drinking,watter supplied ad libitum,each block was

fetted a sectional feed and drinking water. The time of collection consumption

take as many 10% of the ration dry matter for analysis and organic materials. The

study shows that the use of different ration gives a significant influence (p<0.01)

on dry matter and organic matter in goats.it was concluded that the starter

microbars not been able to increase digistibily BK and BO CBC in Goats.

Keywords:

Leather cacao, fermented, dry matter and organic matter, goats.

Page 9: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

RINGKASAN ................................................................................................ vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 3

Pemeliharaan Ternak Kambing .............................................................. 3

Gambran Umum Kulit Buah Kakao ....................................................... 4

Pemanfaatan Jamur Pelapuk Putih (White rot fungi) .............................. 5

Kecernaan Bahan Kering ........................................................................ 6

Kecernaan Bahan Organik ...................................................................... 8

METODE PENELITIAN ............................................................................... 9

Waktu dan Tempat ................................................................................. 9

Alat dan Bahan ........................................................................................ 9

Prosedur Penelitian ................................................................................. 9

Parameter yang Diukur ........................................................................... 12

Analisis Data ........................................................................................... 13

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 12

Kecernaan Bahan Kering Ternak Kambing ............................................ 12

Page 10: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

x

Kecernaan Bahan Organik Ternak Kambing .......................................... 15

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18

LAMPIRAN ................................................................................................... 22

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................

Page 11: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

xi

DAFTAR TABEL

No Halaman

Teks

1. Kecernaan Bahan Kering Ternak Kambing ................................................. 13

2. Kecernaan Bahan Organik Ternak Kambing ............................................... 16

Page 12: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

xii

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

Teks

1. Ternak Kambing ..................................................................................... 3

2. Kulit Buah Kakao .................................................................................... 5

Page 13: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

Teks

1. Data Hasil Analisis Laboratorium........................................................... 22

2. Hasil Analisis Statistik dan Uji Duncan Kecernaan Bahan Kerning

Ternak Kambing ...................................................................................... 23

3. Hasil Analisis Statistik dan Uji Duncan Kecernaan Bahan Organik

Ternak Kambing ...................................................................................... 23

4. Dokumentasi...... ..................................................................................... 25

Page 14: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

1

PENDAHULUAN

Sulawesi Selatan memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan bervariatif

sehingga limbah yang dihasilkan banyak dan beragam. Luas lahan pertanian

Sulawesi Selatan berkisar 399.173 Ha (BLP, 2014). Salah satu tanaman pertanian

yang banyak dibudidayakan dan menghasilkan limbah yang banyak adalah

tanaman kakao.

Kulit buah kakao (KBK) merupakan salah satu limbah hasil perkebunan

yang dapat dijadikan bahan pakan alternatif untuk ternak ruminansia (Nelson dan

Supardjo, 2011). Kulit buah kakao mempunyai komposisi gizi setara dengan

komposisi gizi rumput sehingga biomasa KBK sangat potensial sebagai pakan

alternatif untuk menggantikan rumput (Puastuti & Yulistiani 2011).

Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan

adalah karena kandungan lignin yang tinggi dan protein kasar yang rendah.

Kendala tersebut dapat diatasi dengan melakukan pengolahan terhadap kulit

kakao, upaya pengolahan yang dapat dilakukan secara biologis yaitu dengan

fermentasi.

Kulit buah kakao dapat difermentasi menggunakan jamur. Jamur pelapuk

merupakan jamur yang memiliki kemampuan mendegradasi lignin. Menurut

Hatakka (2001), jamur pelapuk putih mendegradasi lignin lebih cepat dan

ekstensif dibandingkan mikroorganisme lain. Menurunnya kandungnan lignin

pada kulit buah kakao hasil fermentasi diharapkan dapat meningkatkan daya cerna

bahan kering dan bahan organik ransum kambing.

Page 15: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

2

Rumusan Masalah

Kulit buah kakao (KBK) adalah limbah pertanian yang jumlahnya cukup

melimpah. Limbah kulit buah kakao memiliki peranan yang cukup penting dan

cukup berpotensi dalam penyediaan bahan pakan untuk ternak. Pada musim

kemarau kulit buah kakao dapat dimanfaatkan sebagai pakan, namun kandungan

lignin yang tinggi dan protein yang rendah merupakan kendala utama

pemanfaatan bahan ini sebagai pakan. Dari hasil penelitan secara invitro

kecernaan bahan kering dan bahan organik kulit buah kakao meningkat dengan

teknologi fermentasi menggunakan mikrobat. Oleh karena itu perlu dilakukan

penelitian untuk mengetahui kecernaan bahan kering dan bahan organik hasil

fermentasi menggunakan inokulan mikroba pada ternak kambing.

Hipotesis

Diduga bahwa kulit buah kakao hasil fermentasi mikrobat akan

meningkatkan daya cerna bahan kering dan bahan organik pada ternak kambing.

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh KBK hasil

fermentasi mikrobat terhadap kecernaan bahan kering (BK) dan bahan organik

(BO) ternak kambing.

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi kepada

masyarakat petani peternak tentang pengolahan kulit kakao dengan cara

fermentasi terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik untuk ternak

kambing.

Page 16: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

3

TINJAUAN PUSTAKA

Pemeliharaan Ternak Kambing

Secara umum sistem pemeliharaan kambing di Indonesia adalah ekstensif,

dimana kambing dilepas pada siang untuk mencari pakan hijauan dan

dikandangkan pada malam hari. Padahal untuk mendapatkan produktivitas yang

baik salah satunya adalah dengan kecukupan pakan yang diberikan baik kualitas

maupun kuantitas. Pemberian pakan konsentrat pada kambing telah terbukti dapat

meningkatkan pertumbuhan kambing (Sarwono, 2009).

Gambar 1. Ternak Kambing

Devendra dan Sevilla (2002), menyatakan bahwa beberapa keunggulan

kambing adalah mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru terutama daerah

tropis, kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang efisien dalam

mengkonversi rumput menjadi daging, tahan terhadap penyakit, dan reproduksi

baik. Namun potensi ini belum optimal karena pertumbuhan kambing relative

lambat. Tentunya ini menjadi masalah sekaligus tantangan untuk meningkatkan

produktivitas kambing terutama pertumbuhannya.

Page 17: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

4

Salah satu sumber daya yang memiliki peran strategis dalam produksi

kambing adalah pakan. Pakan merupakan komponen utama di dalam ekonomi

usaha, karena diperki rakan dapat menyumbang biaya 50–60% dari total biaya

produksi (Devendra dan Sevilla, 2002). Pakan merupakan faktor terbesar yang

mempengaruhi produktivitas ternak. Kondisi pakan (kualitas dan kuantitas) yang

tidak mencukupi kebutuhan, menyebabkan produktivitas ternak menjadi rendah,

antara lain ditunjukkan oleh laju pertumbuhan yang lambat dan bobot badan

rendah.Salah satu cara untuk menyediakan ransum bergizi seimbang yang dapat

meningkatkan produktivitas ternak adalah dengan memanfaatkan bahan pakan

sumber konstentrat yang dicampurdengan sumber serat kasar (hijauan) sesuai

dengan proporsinya di dalam ransum atau biasa disebut pakan komplit (complete

feed).

Gambaran Umum Kulit Buah Kakao

Pemanfaatan Kulit Buah Kakao sebagai pakan dapat menggantikan rumput

atau diberikan bersama-sama dengan rumput. Respon pemberian pakan KBK pada

berbagai ternak dilaporkan bervariasi yang dipengaruhi oleh besarnya proporsi

dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan dan jenis ternak. Ternak

yang diberi pakan KBK masih memerlukan pakan tambahan untuk mencukupi

kebutuhan produksi (Puastuti dan susana, 2014).

Page 18: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

5

Gambar 2. Kulit buah kakao

Pemberian ransum mengandung Kulit Buah Kakao fermentasi dalam

bentuk tepung tidak berbeda tingkat konsumsinya karena tidak ada pengaruh

terhadap palatabilitasnya (Murni et al. 2012), sebagaimana pernyataan Devendra

& Leng (2011) bahwa jumlah konsumsi ransum tergantung pada palatabilitas,

karakteristik fisik dan defisiensi asam amino esensial kritis serta protein kasar.

Hasil pengolahan Kulit Buah Kakao dengan starter mikroba melalui fermentasi

menghasilkan kualitas nutrien yang lebih baik terutama kadar proteinnya sehingga

lebih mampu menghasilkan performans yang lebih baik pula (Suparjo et al. 2011;

Murni et al. 2012).

Pemanfaatan Jamur Pelapuk Putih (white rot fungi)

Jamur pelapuk dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: jamur pelapuk putih

(white-rot fungi), jamur pelapuk coklat (brown-rotfungi), dan jamur pelapuk lunak

(soft-rot fungi). Jamur pelapuk putih (JPP) dan jamur pelapuk coklat (JPC)

termasuk di dalam kelompok basidiomycetes, sedangkan jamur pelapuk lunak

(JPL) termasuk di dalam kelompok ascomycetes, dan aktivitasnya seringkali

terkait dengan tinggi rendahnya kelembaban kayu. JPC lebih mendegradasi

Kulit

Biji

Page 19: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

6

poliskarida di dalam biomassa lignoselulosa dan hanya sedikit melarutkan lignin.

JPP adalah mikroba yang paling efisien dalam mendegradasi lignin menjadi CO2.

Ligninolitik berhubungan dengan produksi enzim ekstraseluler pendegradasi

lignin yang dihasilkan oleh JPP (Hammel, 1996).

Enzim ligninase dari organisme mampu memproduksi enzim dan

mempunyai peluang yang sangat besar untuk diaplikasikan di industri-industri,

seperti misalnya untuk degradasi polutan, biokonversi lignin, biobleaching dan

biopulping dari potongan-potongan kayu (wood chip), desulfurisasi minyak bumi

dan batu bara, serta deligninasi limbah pertanian (Dosoretz et al., 1993).

Jamur white rot menguraikan lignin melalui proses oksidasi menggunakan

enzim phenol oksidase menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga dapat

diserap oleh mikroorganisme. Selulosa dan hemiselulosa juga merupakan

penyusun jaringan tumbuhan yang tersusun dari gula yang berbeda. Selulosa

adalah polimer linier yang tersusun dari D-glukosa yang diikaat oleh β-1,4

glycosida membentuk celobiosa. Senyawa ini didegradasi oleh enzim mikroba

menjadi oligosakarida kemudian menjadi glukosa (Sanchez, 2009).

Kecernaan Bahan Kering

Kecernaan adalah selisih antara zat makanan yang dikonsumsi dengan

yang dieksresikan dalam feses dan dianggap terserap dalam saluran cerna. Jadi

kecernaan merupakan pencerminan dari jumlah nutrisi dalam bahan pakan yang

dapat dimanfaatkan oleh ternak. Tinggi rendahnya kecernaan bahan pakan

memberi arti sebesar besar bahan pakan itu mengandung zat-zat makanan dalam

bentuk yang dapat dicerna dalam saluran pencernaan (Ismail, 2011).

Page 20: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

7

Sutardi (1979), menyatakan kecernaan bahan kering di pengaruhi oleh

kandungan protein pakan, karena setiap sumber protein memiliki kelarutan dan

ketahanaan degradasi yang berbeda-beda.kecernaan bahan organik merupakan

factor penting yang dapat menentukan nilai pakan. Setiap jenis ternak ruminansia

memiliki mikroba rumen dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam

mendegradasi ransum, sehingga mengakibatkan perbedaan kecernaan.

Kecernaan pakan dapat di definisikan dengan cara menghitung bagian zat

makanan yang tidak dikeluarkan melalui feses dengan asumsi zat makanan

tersebut dapat di serap oleh ternak. Kecernaan pakan biasanya di nyatakan dalam

persen berdasarkan bahan kering. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecernaan

antara lain komposisi bahan pakan,perbandingan komposisi antara bahan pakan

satu dengan bahan pakan lainnya, perlakuan pakan, suplementasi enzim dalam

pakan, ternak dan taraf pemberian pakan ( Mc Donald dkk, 2002).

Zat-zat makanan yang dapat dipergunakan oleh ternak dari suatu bahan

makanan merupakan fungsi dari konsumsi bahan kering. Daya cerna suatu bahan

makanan merupakan salah satu factor yang sangat penting karena hal tersebut

berpengaruh langsung terhadap jumlah energy bahan makanan yang dapat

dimanfaatkan oleh ternak (Dixon dan Egan, 1988).

Page 21: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

8

Kecernaan Bahan Organik

Bahan organik merupakan bahan kering dikurangi abu, komponen bahan

kering bila difermentasi di dalam rumen akan menghasilkan asam lemak terbang

yang merupakan sumber energi bagi ternak. Nilai kecernaan bahan organik

(KBO) didapatkan melalui selisih kandungan bahan organik (BO) awal sebelum

inkubasi dan setelah inkubasi, proporsional terhadap kandungan BO sebelum

inkubasi tersebut (Blummel dkk, 1997).

Kecernaan bahan organik dalam saluran pencernaan ternak meliputi

kecernaan zat-zat makanan berupa komponen bahan organik seperti karbohidrat,

potein, lemak, dan vitamin. Bahan–bahan organik yang terdapat dalam pakan 27

tersedia dalam bentuk tidak larut, oleh karena itu diperlukan adanya proses

pemecahan zat-zat tersebut menjadi zat-zat yang mudah larut. Faktor yang

mempengaruhi kecernaan bahan organik adalah kandungan serat kasar dan

mineral dari bahan pakan (Ismail, 2011). Sutardi (1979) menyatakan bahwa bahan

organik berkaitan erat dengan bahan kering karena bahan organik merupakan

bagian dari bahan kering.

Arora (1989) menyatakan bahwa di dalam rumen protein akan dihidrolisa

menjadi oligopeptida oleh enzim proteolitik yang dihasilkan mikroba dan

oligopeptida ini dihidrolisa menjadi asam-asam amino. Mikroba akan merombak

asam-asam amino menjadi ammonia yang akan dimanfaatkan oleh kandungan

mikroba rumen untuk perkembangannya.

Page 22: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

9

Menurut Crowder dan Cheda (1982), kurangnya unsur nitrogen dalam

pakan akan menghambat aktivitas mikroba rumen dan menyebabkan menurunnya

kecernaan pakan. Selain itu seperti halnya pada kecernaan bahan kering (BK)

meningkatnya kandungan karbohidrat non struktural dalam ransum juga akan

meningkatkan kecernaan bahan organik (BO).

Page 23: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

10

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2015 – Januari 2016.

terdiri dari dua tahap. Tahap I pemeliharaan ternak bertempat di kandang

laboratorium uji pakan terpadu dan dilanjutkan dengan Tahap II yaitu analisis van

soest yang terdiri dari kecernaan bahan kering dan bahan organik yang bertempat

di laboratorium kimia pakan Universitas Hasanuddin Makassar.

Alat dan Bahan

Peralatan yang akan digunakan adalah ember, timbangan, copper, baskom,

timbangan analitik, kandang, tenda, timbah tempat minum dan parang dan alat

yang gunakan dalam analisis kecernaan bahan kering dan bahan organik.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kambing, kulit buah

kakao hasil fermentasi starter mikroba, rumput gajah, molasses, air, konsentrat

dan bahan yang di gunakan dalam analisis kecernaan bahan kering dan bahan

organik.

Prosedur Penelitian

Pemeliharaan ternak di lakukan dengan dua periode, adapun periode yang

di lakukan yaitu periode I masa adaptasi dengan maksud membiasakan ternak

terhadap ransum yang akan diteliti dan menghilangkan sisa – sisa dari waktu

sebelumnya. Periode II masa koleksi, masing-masing tahap berlangsung selama

15 hari.

Page 24: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

11

Pakan basah yang digunakan adalah rumput gajah (Pennsitum purpureum)

dan kulit buah kakao hasil fermentasi. Penelitian ini menggunakan 9 ekor

kambing yang dibagi kedalam 3 kelompok berdasarkan berat badan dan

diletakkan dalam kandang metabolisme. Berat rata-rata kambing pada masing-

masing kelompok adalah: Kelompok I = 17 ± 0,03, kelompok II = 15 ± 0,55,

kelompok III = 13 ± 0,75. Pada setiap perlakuan ditambahkan konsentrat(dedak,

jagung, garam, urea, dan molases) sebanyak 1% dari berat badan untuk

mencukupi kebutuhan hidup ternak kambing, air minum diberikan secara

adlibitum, masing-masing petak dilengkapi tempat pakan bersekat dan tempat air

minum. Pada masa koleksi konsumsi diambil sebanyak 10% dari ransum untuk

analisis bahan kering. Pada penelitian ini digunakan empat ransum perlakuan,

yaitu :

P1 = 100 % Rumput Gajah (kontrol)

P2 = 70% Rumput Gajah + 30% kulit buah kakao hasil fermentasi

P3 = 30% Rumput Gajah + 70% kulit buah kakao hasil fermentasi

Pakan diberikan sesuai kemampuannya mengkonsumsi bahan kering

ransum di daerah tropis (Siregar, 1994), dengan rumus (g/hari) 89-104,9W0,75.

Pemberian dilakukan pada jam 07.30 dan pada sore hari diberikan pada jam

17.30. Untuk analisis kandungan bahan kering sampel feses dan pakan yang

diperoleh pada periode sampel diovenkan pada suhu 650C selama ± 48 jam.

Selanjutnya digiling halus. Untuk analisis kandungan bahan organik sampel feses

dan pakan yang diperoleh pada periode sampel ditanur dengan suhu 5000C selama

± 2 jam.

Page 25: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

12

Parameter yang Diukur

Peubah yang diukur pada penelitian ini adalah kecernaan bahan kering dan

bahan organik ternak kambing menurut AOAC (2010). Adapun rumus

matematika dari kecernaan bahan kering dan bahan organik antara lain :

Kecernaan BK = BK yang dikonsumsi − BK feses

BK yang dikonsumsi× 100 %

Kecernaan BO = BO yang dikonsumsi − BK feses

BO yang dikonsumsi× 100%

Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan analisis sidik ragam menurut

Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan program SPSS dengan 3

perlakuan dan 3 kali ulangan. Jika hasil yang diperoleh berpengaruh nyata atau

sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Model matematikanya adalah

sebagai berikut :

Keterangan :

Yij: Nilai parameter taraf ke-I dan ulangan ke-j

µ : Nilai tengah umum

αi : Pengaruh perlakuanpenggunaan ransum yang berbeda

pada taraf ke-i

εij : Pengaruh galat dari satuan ulangan ke-j yang memperoleh

perlakuan ke-i

i : 1, 2 dan 3

j : 1, 2 dan 3

Yij = µ + αi + εij

Page 26: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

13

Rata-rata superskrip yang berbeda pada kolom yang berbeda menunjukkan perbedaan

yang sangat nyata (P<0,01). Perlakuan: P1: 100% Rumput Gajah, P2: 70% Rumput

Gajah + 30% kulit buah kakao hasil fermentasi, P3: 30% Rumput Gajah + 70% kulit

buah kakao hasil fermentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kecernaan Bahan Kering Ternak Kambing

Bahan kering merupakan salah satu hasil dari pembagian fraksi yang

berasal dari bahan pakan setelah dikurangi kadar air. Nilai kecernaan bahan kering

(KBK) didapatkan melalui selisih kandungan bahan kering (BK) awal sebelum

inkubasi dan setelah inkubasi, proporsional terhadap kandungan BK sebelum

inkubasi tersebut (Blummel dkk, 1997). Hasil pengamatan kecernaan bahan

kering dengan penggunaan ransum yang berbeda pada ternak kambing dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kecernaan bahan kering ternak kambing

Ransum Perlakuan Kecernaan Bahan Kering (KBK)

P1 82,806a

P2 77,396a

P3 61,316b

Ket :

Hasil analisis ragam meunjukkan bahwa penggunaan ransum yang berbeda

memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan

kering ternak kambing. Berdasarkan hasil uji duncan P1 dan P2 berbeda sangat

nyata dengan P3. (Lampiran 1). Rendahnya kecernaan bahan kering pada

perlakuan P2 dan P3 disebabkan oleh kandungan lignin dan silikat yang terdapat

pada kulit buah kakao yang mungkin tidak didegradasi secara sempurna pada saat

proses fermentasi.

Page 27: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

14

Hasil penelitian ini lebih tinggi jika dibandingkan dari hasil penelitian

Afrijon (2011), yaitu 60,11% pada pemberian 60% batang pisang + 40% kulit

buah kakao yang difermentasi dengan Aspergillus niger. Perbedaan hasil

kecernaan bahan kering yang diperoleh pada kulit buah kakao berkaitan dengan

degradasi lignin pada substrat yang difermentasi.

Adanya proses lignifikasi dan rendahnya daya cerna ternak terhadappakan

limbah disebabkan oleh tingginya kandungan silikat. Lignifikasi dan silifikasi

tersebut bersama-sama mempengaruhi rendahnya daya cerna. Kandungan lignin,

sellulosa, hemisellulosa mempengaruhi kecernaan makanan dan diketahui bahwa

antara kandungan lignin dan kecernaan bahan kering berhubungan sangat erat

(Jafar and Hasan, 1990).

Soebarinoto (1986) dan Dzowela et al.(1997) menyatakan bahwa tanin dan

lignin berkorelasi negatif dengan KBK. Kandungan zat anti nutrisi yang terdapat

pada bahan pakan akan menurunkan kecernaan pakan. Tanin dan lignin dapat

membentuk ikatan kompleks dengan protein dan karbohidrat sehingga

mengakibatkan aktivitas mikroba rumen dalam mendegradasi bahan kering

menjadi berkurang.

Menurut Sutardi (1980), kandungan lignin menentukan tingkat kecernaan zat

makanan dalam pakan. Haetami dan Junianto (2011) menyatakan bahwa faktor

yang diduga ikut mempengaruhi nilai kecernaan pakan adalah tingkat proporsi

bahan pakan, komposisi kimia, tingkat protein ransum, persentase lemak dan

mineral. Semakin seimbang nilai nutrisi dalam ransum, maka akan meningkatkan

nilai kecernaannya.

Page 28: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

15

Rata-rata superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan

yang sangat nyata (P<0,01). Perlakuan: P1: 100% Rumput Gajah, P2: 70% Rumput

Gajah + 30% kulit buah kakao hasil fermentasi, P3: 30% Rumput Gajah + 70% kulit

buah kakao hasil fermentasi.

Kecernaan bahan kering pada ternak ruminansia menunjukkan tingginya zat

nutrisi yang dicerna terutama yang dicerna oleh mikroba rumen. Semakin tinggi

nilai persentase kecernaan bahan pakan tersebut, berarti semakin baik

kualitasnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecernaan bahan kering, yaitu

jumlah ransum yang dikonsumsi, laju perjalanan makanan di dalam saluran

pencernaan dan jenis kandungan gizi yang terkandung dalam ransum tersebut.

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai kecernaan bahan kering ransum

adalah tingkat proporsi bahan pakan dalam ransum, komposisi kimia, tingkat

protein ransum, persentase lemak dan mineral (Tilman, dkk, 1991; Anggorodi,

1994).

Kecernaan Bahan Organik Ternak Kambing

Nilai kecernaan bahan organik (KBO) didapatkan melalui selisih

kandungan bahan organik (BO) awal sebelum inkubasi dan setelah inkubasi,

proporsional terhadap kandungan BO sebelum inkubasi tersebut (Blummel dkk,

1997). Hasil pengamatan kecernaan bahan organik dengan penggunaan ransum

yang berbeda pada ternak kambing dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kecernaan bahan kering ternak kambing

Ransum Perlakuan Kecernaan Bahan Organik (KBO)

P1 84.256a

P2 74,553b

P3 59,826c

Ket:

Page 29: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

16

Hasil analisis ragam meunjukkan bahwa penggunaan ransum yang berbeda

memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan

organik ternak kambing. Berdasarkan uji duncan menunjukkan jenis ransum yang

memiliki tingkat kecernaan bahan organik tertinggi secara berurutan yaitu P1, P2

dan P3 (lampiran 2).

Hasil penelitian ini memiliki kecernaan bahan organik yang lebih lebih tinggi

dibandingkan dengan penelitian Afrijon (2011), yaitu 63,71 pada pemberian 60%

batang pisang + 40% kulit buah kakao yang difermentasi dengan Aspergillus

niger.

Perbedaan tingkat kecernaan bahan organik antara ransum perlakuan

disebabkan karena kandungan serat kasar yang terdapat pada rumput gajah. Hal

ini sesuai dengan pendapat Parrakasi (1999), bahwa bahan organik merupakan

bahan kering yang telah dikurangi abu, komponen bahan kering bila difermentasi

di dalam rumen akan menghasilkan asam lemak terbang yang merupakan sumber

energi bagi ternak. Kecernaan bahan organik dalam saluran pencernaan ternak

meliputi kecernaan zat-zat makanan berupa komponen bahan organik seperti

karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Bahan-bahan organik yang terdapat

dalam pakan tersedia dalam bentuk tidak larut, oleh karena itu diperlukan adanya

proses pemecahan zat-zat tersebut menjadi zat-zat yang mudah larut. Faktor yang

mempengaruhi kecernaan bahan organik adalah kandungan serat kasar dan

mineral dari bahan pakan.

Perbedaan yang sangat nyata ini berkaitan dengan kecernaan bahan kering

yaitu apabila perlakuan mempengaruhi kecernaan bahan kering maka perlakuan

tersebut juga akan mempengaruhi kecernaan bahan organik. Menurut Tillman et

Page 30: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

17

al (1991) kecernaan bahan kering dapat mempengaruhi kecernaan bahan organik

dimana kecernaan bahan organik menggambarkan ketersediaan nutrien dari pakan

dan menunjukkan nutrien yang dapat dimanfaatkan ternak.

Page 31: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

18

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil yang telah diperoleh maka dapat di tarik sebuah

kesimpulan bahwa :

Pengunaan kulit buah kakao hasil fermentasi mampu mensubtitusi rumput

gajah sebanyak 30% dalam ransum, starter mikrobat belum mampu

meningkat kecernaan BK dan BO kulit buah kakao pada pada ternak

kambing

Pada penggunaan ransum ternak kulit buah kakao hasil fermentasi dalam

ransum perlu ditambahkan bahan lain agar kecernaan bahan kering dan

bahan organik dapat meningkat.

Saran

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai fermentasi yang

ditambah dengan inokulan pada substrat lain sehingga mampu meningkatkan nilai

kecernaan bahan kering dan bahan organik agar dapat dijadikan pakan organik.

Page 32: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

19

DAFTAR PUSTAKA

Afrijon. 2011. Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Kulit Buah Kakao

dan batang Pisang dalam Ransum yang Difermentasi dengan Aspergillus

niger pada Kambing Kacang Jantan Secara In – Vitro.Jur.Embrio 4 (1) (1-

5).

Anggorodi. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia. Jakarta

AOAC. 2010. Association of Official Analytical Chemists, Official Methods of

Analysis. 15 ed. Washington. DC., USA.

Arora, S.P. 1989. Pencernaan Mikroba pada Ruminansia.UGM Press, Yogyakarta.

Blummel, M., H. Steingass and K. Becker. 1997. The Relationship between in

vitro gas production, In Vitro microbial biomassy yield and 15N

incorporated and its implication for the prediction of voluntary feed intake

of roughages. Br. Nutr. 77:911-921.

Crowder, L. V. and H. R. Cheda. 1982. Tropical Grassland Husbandry. First

Published, United State of America, by Longman Inc., New York.

Devendra C, Leng RA. 2011. Feed resources for animals in Asia: issues, strategies

for use, intensification and integration for increased productivity. Asian

Australasian J Anim Sci. 24:303-321.

Devendra, C. and C.C. Sevilla. 2002. Availability and use of feed resources in

crop animal systems in Asia. Agric. System 71: 59 –73.

Dixon, R.M. dan Egan, A.R., 1988. Strategies for optimising use of fibrous crop

residues as animal feeds. In. Ruminant Feeding Systems Utilising Fibrous

Dozoretz, C.G., N. Rothschild, and Y. Hadar. 1993. Over-production of lignin

Peroxidase by Phanerochaetechrysosporium BKM-F1767. Applied and

EnvironmetalMicrobiology, 59 (6) : 1919-1926

Dzowela, B. H., L. Hove, B. V. Maasdorp, and P. L. Mafongonya. 1977. Recent

Work On The Establishment, Production and Utilization Of Multipurpose

Trees As Feed Resources In Zimbabwe. J. Anim Feed Sci & Tech. 655:1-

15.

Haetami, K. dan Junianto. 2011. Efektivitas Penggunaan Suplemen Dalam

Bioproses Bungkil Kelapa Sawit Oleh Kapang dan Pengaruhnya

Terhadap Kecernaan Ikan Nila..Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Universitas Padjajaran.

Page 33: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

20

Hammel K.E. 1996. Extracellular free radical biochemistryof ligninolytic fungi.

New J Chem 20:195-198.

Hatakka A. 2001. Lignin-modifying enzymes from selected white-rot fungi:

production and role in lignin degradation. FEMS Microbiol. Rev. 13 : 125

135.

Ismail, R. 2011. Kecernaan in vitro. http://rismanismail.wordpress.com (senin,

10Agustus 2015). Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press.

Fakultas Peternakan

Jafar, M.D. and A. Hasan. 1990. Optimum Steaming Condition of OPF

forFeed Utilization Processing and Utilization of Oil Palm by Products

forRuminant Mardi-Tarc Collaborative Study Malaysia.

Nelson dan Suparjo. 2011. Penentuan Lama Fermentasi Kulit Buah Kakao dengan

Phanerochaete chrysosporium : Evaluasi Kualitas secara Kimiawi.

Agrinak.

McDonald, Malcolm. 2002. Marketing Plans: How to Prepare Them. How to

UseThem. 5thedition. Burlington: Elsevier Butterwirt-Heinemann

Murni R, Akmal, Okrisandi Y. 2012. Pemanfaatan kulit buah kakao yang

difermentasi dengan kapang Phanerochaeta chrysosporium sebagai

pengganti hijauan dalam ransum ternak kambing. Agrinak. 2:6-10.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Indonesia

University Pres.Jakarta.

Puastuti W dan Yulistiani D, 2011. Ransum berbasis kulit buah kakao

yangdisuplementasi Zn organik: Respon pertumbuhan padadomba. JITV.

16:269-277.

Puastuti, Wisri dan IWR, Susana. 2014. Potensi dan pemanfaatan kulit buah

kakao sebagai pakan alternative ternak ruminansia. Jurnal wartazoa hlm

151-159

Sanchez C. 2009. Lignocellulosic residues: biodegration and bioconversion by

fungi.Biotechnol. Advan.27:185-194.

Sarwono,B. 2009. Berternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

Soebarinoto.1986. Evaluasi Beberapa Hijauan Leguminose Pohon Sebagai

Sumber Protein Untuk Ternak.Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut

Pertanian Bogor, Bogor. (Tidak Dipublikasikan).

Page 34: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

21

Suparjo, Wiryawan KG, Laconi EB, Mangunwidjaja D. 2011.Performans

kambing yang diberi kulit buah kakaoterfermentasi. Media Peternakan.

34:35-41

Sutardi, T. 1979. Ketahanan protein bahan makanan terhadap degradasi mikroba

rumen dan manfaatnya bagi peningkatan produktivitas ternak.Prosiding

Seminar Penelitian dan Penunjang Peternakan. LPP Institutn Pertanian

Bogor, Bogor.

Sutardi, T. 1980. Landasan Ilmu Nutrisi. Departemen Ilmu Makanan Ternak, IPB.

Tilman, A.D, H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, dan S.

Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada

University Press. Yokyakarta.

Page 35: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

22

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Hasil Analisis Laboratorium

PERLAKUAN KBK KBO

P1K1 79,32 83,67

P1K2 84,86 84,86

P1K3 84,24 84,24

TOTAL 248,43 252,78

RERATA 82,80 84,25

P2K1 80,56 78,13

P2K2 79,44 76,88

P2K3 72,17 68,69

TOTAL 232,18 223,71

RERATA 77,39 74,55

P3K1 63,27 60,98

P3K2 65,33 63,16

P3K3 55,33 52,54

TOTAL 183,94 176,69

RERATA 61,31 59,82

Page 36: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

23

Lampiran 2. Hasil Analisis Statistik dan Uji Duncan Kecernaan Bahan

Kerning Ternak Kambing

Descriptive Statistics

Dependent Variable:KBK

perlakuan Mean Std.

Deviation N

P1 82.8067 3.03541 3

P2 77.3967 4.55173 3

P3 61.3167 5.28593 3

Total 73.8400 10.40072 9

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:KBK

Source

Type III Sum

of Squares Df Mean Square F Sig.

Corrected

Model 749.655a 2 374.827 19.430 .002

Intercept 49071.110 1 49071.110 2.544E3 .000

perlakuan 749.655 2 374.827 19.430 .002

Error 115.746 6 19.291

Total 49936.511 9

Corrected Total 865.401 8

a. R Squared = ,866 (Adjusted R Squared = ,822)

Page 37: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

24

Homogeneous Subsets

KBK

perlakuan N

Subset

1 2

Duncana P3 3 61.3167

P2 3 77.3967

P1 3 82.8067

Sig. 1.000 .182

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 19,291.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Page 38: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

25

Lampiran 3. Hasil Analisis Statistik dan Uji Duncan Kecernaan Bahan

Organik Ternak Kambing

Descriptive Statistics

Dependent Variable:KBO

perlakuan Mean Std.

Deviation N

P1 84.2567 .59518 3

P2 74.5533 5.15050 3

P3 59.8267 4.04525 3

Total 72.8789 11.14869 9

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:KBO

Source

Type III Sum

of Squares Df Mean Square F Sig.

Corrected

Model 907.854a 2 453.927 31.489 .001

Intercept 47801.992 1 47801.992 3.316E3 .000

perlakuan 907.854 2 453.927 31.489 .001

Error 86.492 6 14.415

Total 48796.338 9

Corrected Total 994.346 8

a. R Squared = ,913 (Adjusted R Squared = ,884)

Page 39: KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK KULIT … · Salah satu kendala dalam pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan adalah ... dalam ransum, bentuk pemberian, metode pengolahan

26

Homogeneous Subsets

KBO

perlakuan N

Subset

1 2 3

Duncana P3 3 59.8267

P2 3 74.5533

P1 3 84.2567

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 14,415.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.