KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban...

25
KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI PADA KINERJA PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan kecerdasan spiritual dimasukkan sebagai variabel moderasi. Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai misi organisasi yang telah ditetapkan. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode nonprobability sampling dengan teknik sampel jenuh/sensus. Jumlah responden sebanyak 80 orang. Data yang digunakan berupa data primer dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi moderasian, data diolah dengan program SPSS versi 22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Kecerdasan spiritual memoderasi pengaruh budaya organisasi pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sedangkan kecerdasan spiritual tidak memoderasi pengaruh gaya kepemimpinan pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Kata kunci : kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, kecerdasan spiritual 1

Transcript of KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban...

Page 1: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI PADA KINERJA PENYUSUN LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh gaya kepemimpinan danbudaya organisasi pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansipemerintah dengan kecerdasan spiritual dimasukkan sebagai variabel moderasi.Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dankegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai misiorganisasi yang telah ditetapkan.

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode nonprobability sampling dengan teknik sampel jenuh/sensus. Jumlahresponden sebanyak 80 orang. Data yang digunakan berupa data primer denganmenggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresimoderasian, data diolah dengan program SPSS versi 22.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan budayaorganisasi berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja penyusun laporanakuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Kecerdasan spiritual memoderasipengaruh budaya organisasi pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerjainstansi pemerintah, sedangkan kecerdasan spiritual tidak memoderasi pengaruhgaya kepemimpinan pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansipemerintah.

Kata kunci : kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,gaya kepemimpinan, budaya organisasi, kecerdasan spiritual

1

Page 2: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

2

THE MODERATE OF SPIRITUAL INTELLIGENCE IN LEADERSHIPSTYLE AND ORGANIZATIONAL CULTURE TO PERFORMANCE OF REPORTS THE ACCOUNTABILITY REPORT PERFORMANCE

OF GOVERNMENT INSTITUTION

ABSTRACT

This study aims to examine the influence of leadership styles andorganizational culture on the performance of the reporting compilersaccountability performance of government agencies with spiritual intelligenceincluded as a moderation variable. Public accountability is a manifestation of theaccountability of success and failure in achieving goals and objectives in order toachieve the organizational mission that has been established.

Sample determination method used in this research is nonprobabilitysampling method with saturated / census sample technique. The number ofrespondents is 80 people. The data used in the form of primary data by usingquestionnaire. The analysis technique used is moderation regression analysis, dataprocessed with SPSS program version 22.0.

The results showed that leadership style and organizational culturehave a positive and significant influence on the performance of report makerperformance accountant performance. Spiritual intelligence moderates theinfluence of organizational culture on the performance of accountability reportreporting performance of government agencies, while spiritual intelligence doesnot moderate the influence of leadership style on the performance ofaccountability report reporter performance of government agencies.

Keywords: performance of government agencies performance accountabilityreport, leadership style, organizational culture, spiritualintelligence

Page 3: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

3

KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI PADA KINERJA PENYUSUN LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RINGKASAN

Proses penerapan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP)yang baik dalam rangka mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalanmisi organisasi menghadirkan sebuah sistem pertanggungjawaban yang disebutSistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Permasalahan yangterjadi sesuai dengan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun 2013,Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah mendapat predikat D (sangatkurang, perlu mendapat perbaikan sangat mendasar) dan hal ini menuntut kinerjaekstra dari tim penyusun agar hasil penyusunan Laporan Kinerja InstansiPemerintah (LAKIP) pada tahun-tahun ke depan lebih baik. Kinerja sektor publikmerupakan suatu konstruk multidimensional yang mencakup banyak faktor yangmempengaruhi, salah satunya faktor kepemimpinan dan faktor kultur (budaya)dalam organisasi. Berdasarkan fenomena tersebut penelitian ini dikaji lebih lanjutdengan memasukkan variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi sebagaivariabel independen. Penelitian ini mengkaji Goal-Setting Theory sebagai teoriutama yang menjelaskan adanya hubungan yang tidak terpisahkan antarapenetapan tujuan dan kinerja yang dihasilkan. Hasil penelitian terdahulu yangtidak konsisten mendorong peneliti memasukkan variabel kecerdasan spiritualsebagai variabel pemoderasi. Peneliti menduga adanya faktor kontingensi yangmempengaruhi hubungan antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi padakinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan tinjauan pustaka, penelitian inimembangun beberapa hipotesis yaitu, (1) gaya kepemimpinan berpengaruh positifpada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, (2)budaya organisasi berpengaruh positif pada kinerja penyusun laporanakuntabilitas kinerja instansi pemerintah, (3) kecerdasan spiritual memperkuatpengaruh gaya kepemimpinan pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerjainstansi pemerintah, (4) kecerdasan spiritual memperkuat pengaruh budayaorganisasi pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansipemerintah.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer melaluimetode survei dengan teknik kuesioner. Sampel penelitian diambil menggunakanmetode non probabilitas sampling dengan teknik sampel jenuh/sensus. Respondendalam penelitian ini berjumlah 80 orang yang terdiri dari pejabat eselon III dan IVditambah dengan Tim Penyusun LAKIP, namun dari 80 kuesioner yang dibagikanhanya 79 kuesioner yang kembali dan selanjutnya diolah dengan program SPSSversi 13.0. Skala Likert lima (5) poin digunakan untuk mengukur seluruhpengaruh variabel. Pengujian instrumen dilakukan dalam penelitian ini denganmenguji validitas dan reliabilitas atas jawaban kuesioner responden. Analisis data

Page 4: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

4

dilakukan dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji heterokedastisitas danuji multikolinearitas. Selanjutnya dilakukan uji analisis regresi yaitu uji regresilinear berganda dan uji regresi moderasi untuk melihat ketergantungan variabeldependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untukmengestimasi nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabelindependen yang diketahui.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama yaitu gayakepemimpinan berpengaruh positif pada kinerja penyusun laporan akuntabilitaskinerja instansi pemerintah sehingga hipotesis diterima. Hipotesis kedua yaitubudaya organisasi berpengaruh positif pada kinerja penyusun laporanakuntabilitas kinerja instansi pemerintah sehingga hipotesis diterima. Hipotesisketiga kecerdasan spiritual tidak memperkuat pengaruh gaya kepemimpinan padakinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sehinggahipotesis ditolak. Hipotesis keempat kecerdasan spiritual memperkuat pengaruhbudaya organisasi pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansipemerintah sehingga hipotesis diterima.

Page 5: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

5

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……………………………………………………………………………..PERSYARATAN GELAR ………………………………………………………...LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………..PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ………………………...UCAPAN TERIMA KASIH ………………………………………………………ABSTRAK …………………………………………………………………………ABSTRACT ……………………………………………………………………….RINGKASAN ……………………………………………………………………..DAFTAR ISI ………………………………………………………………………DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………DAFTAR TABEL …………………………………………………………………DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ……………………………………...DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………

iiiiiivviixxxi

xiiixvixviixviiixix

BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN ………………………………………………….......

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………..1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………..1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………

TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………..2.1 Goal Setting Theory …………….………………………………….

2.1.1 Path-Goal Leadership Theory …………………………….2.1.2 Human Relation Theory …………………………………...2.1.3 Spiritual Leadership Theory ………………………………2.1.4 Teori Keagenan (Agency Theory) ………………………..

2.2 Kinerja ………………………………………………………….......2.3 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ………………………...2.4 Gaya Kepemimpinan ……………………………………………….2.5 Budaya Organisasi …………………………………………………2.6 Kecerdasan Spiritual …………….....................................................2.7 Penelitian Terdahulu …………………………………………….

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN …………………………………………………………..3.1 Kerangka Berpikir ………………………………………………….3.2 Konsep …………………………………………………………......3.3 Hipotesis ……………………………………………………….......

3.3.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan pada Kinerja Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ………

11111213

141416192124262832353941

46464848

48

50

Page 6: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

6

BAB IV

BAB V

3.3.2 Pengaruh Budaya Organisasi pada Kinerja Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ……….

3.3.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan pada Kinerja Penyusun Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah denganKecerdasan Spiritual sebagai Pemoderasi …………

3.3.4 Pengaruh Budaya Organisasi pada Kinerja Penyusun LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan KecerdasanSpiritual sebagai Pemoderasi ………………….

METODE PENELITIAN ………………………………………………4.1 Rancangan Penelitian ………………………………………….......4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………4.3 Ruang Lingkup Penelitian …………………………………………4.4 Penentuan Sumber Data ……………………………………….......

4.4.1 Jenis Data ………………….………………………………. 4.4.2 Populasi ………………….……………………………....... 4.4.3 Sampel …………….……………………………………….

4.5 Variabel Penelitian ……………………………………………....... 4.5.1 Identifikasi Variabel ………………………………………. 4.5.2 Definisi Operasional Variabel ……………………………..

4.6 Instrumen Penelitian ………………………………………………. 4.6.1 Skala Pengukuran …………………………………………. 4.6.2 Pengujian Instrumen ……….………………………………

4.7 Prosedur Penelitian …………………………………………….......4.8 Analisis Data ……………………………………………………….

4.8.1 Pengujian Asumsi Klasik …………………………………..4.8.2 Analisis Regresi ……………………………………………4.8.2.1 Analisis Regresi Berganda ………………………….........4.8.2.2 Analisis Regresi Moderasi (MRA) ……………………….4.8.3 Uji Kelayakan Model (model fit) ………………………….

4.8.4 Uji Koefisien Determinasi (R²) ……………………………4.8.5 Uji Statistik t (Uji Parsial) …………………………….......

HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………5.1 Gambaran Umum Responden ……………………………………..

5.1.1 Jenis Kelamin Responden ………………………………….5.1.2 Umur Responden ………………………………………......5.1.3 Jabatan Responden …………………………………….......5.1.4 Masa Kerja Responden …………………………………….5.1.5 Tingkat Pendidikan Responden ……………………………

5.2 Pengujian Respon Bias …………………………………………….5.3 Uji Instrumen Penelitian …………………………………………...5.4 Deskripsi Variabel Penelitian ………………………………………

51

52

5353555555555656575758626263636464656566666767

68687070717171727476787880818284

84

Page 7: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

7

BAB VI

5.5 Analisis Data ……………………………………………………….5.5.1 Pengujian Asumsi Klasik …………………………………..5.5.2 Analisis Regresi …………………………………………….5.5.2.1 Regresi Linear Berganda …………………………………5.5.2.2 Regresi Moderasi ………………………………………...

5.6 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ………………………………….5.6.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan pada Kinerja Penyusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ……….. 5.6.2 Pengaruh Budaya Organisasi pada Kinera Penyusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ………...5.6.3 Kecerdasan Spiritual Memoderasi Pengaruh Gaya

Kepemimpinan pada Kinerja Penyusun LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …………………

5.6.4 Kecerdasan Spiritual Memoderasi Pengaruh Budaya…Organisasi pada Kinerja Penyusun Laporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah …………………

SIMPULAN DAN SARAN …………………………………………..6.1 Simpulan …………………………………………………………6.2 Saran ……………………………………………………………..

87

90

91

9394

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………………..

96 108

Page 8: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

8

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.13.24.1

Kerangka Berpikir ……………………………………………………..Konsep …………………………………………………………………Rancangan Penelitian ………………………………………………….

474854

Page 9: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

9

DAFTAR TABEL

Halaman

1.11.24.15.15.25.35.45.55.65.75.85.95.105.115.12

Hasil Evaluasi AKIP Kabupaten/Kota se-NTT Tahun 2013 ………….Kategori, Nilai dan Interpretasi Hasil Evaluasi LAKIP ……………….Sebaran Responden Penelitian ………………………………………...Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner …………………………….Profil Responden ………………………………………………………Hasil Uji Respon Bias Variabel Penelitian ……………………………Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………………Hasil Statistik Deskriptif ………………………………………………Uji Normalitas …………………………………………………………Uji Heterokedastisitas …………………………………………………Uji Multikolinearitas …………………………………………………..Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ………………………………Hasil Analisis Regresi Moderasi ………………………………………Statistik Deskriptif Gaya Kepemimpinan ……………………………..Statistik Deskriptif Budaya Organisasi ………………………………..

4556686973757779798081838688

Page 10: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

10

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

SINGKATAN

LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

AKIP : Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

SAKIP : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAN : Lembaga Administrasi Negara

BPKP : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

IKU : Indikator Kinerja Utama

NPM : New Public Management

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

Page 11: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

11

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Penelitian Terdahulu …………………………………………...Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian …………………………………………...Lampiran 3 : Gambaran Umum Responden ………………………………….Lampiran 4 : Uji Instrumen Penelitian (Validitas) ………..………………….Lampiran 5 : Pengujian Respon Bias ………………………………………...Lampiran 6 : Uji Instrumen Penelitian (Reliabilitas) ………………………...Lampiran 6 : Deskripsi Variabel Penelitian ………………………………….Lampiran 7 : Uji Normalitas, Uji Heterokedastisitas dan Uji

Multikolinearitas ……………………………...……………….Lampiran 8 : Analisis Regresi ………………………………………………..

108112120122126128132

133134

Page 12: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerapan sistem good governance merupakan kebutuhan

penyelenggaraan pemerintahan, dalam rangka mempertanggungjawabkan amanah

rakyat. Good governance merupakan proses penyelenggaraan kekuasaan negara

dalam melaksanakan penyediaan public good and services dan dalam praktek

terbaiknya biasa disebut dengan good governance dan ini bisa terselenggara

dengan baik dan dapat menjadi kenyataan, maka dibutuhkan komitmen dan

keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah, sektor bisnis dan masyarakat. Good

governance yang efektif menuntut adanya koordinasi yang baik dan integritas,

profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi.

Sebagai wujud pertanggungjawaban pemerintah dalam mencapai misi

dan tujuan organisasi seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor

29 Tahun 2014, perlu diukur sejauh mana instansi pemerintah telah memenuhi

standar kinerja untuk tercapainya pelayanan publik bagi kesejahteraan

masyarakat. Sejalan dengan dikeluarkannya peraturan perundangan dalam

kaitannya dengan pelaksanaan good governance dan peraturan presiden tentang

pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah tersebut, telah

dikembangkan dan diterapkan suatu sistem perencanaan dan pertanggungjawaban

Page 13: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

13

yang dinamakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Dengan adanya sistem SAKIP, dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) bergeser suatu pemahaman tentang "seberapa besar dana

yang telah dan akan dihabiskan" menjadi "seberapa besar kinerja yang telah

dihasilkan dan kinerja tambahan yang diperlukan, agar tujuan yang telah

ditetapkan pada akhir periode bisa tercapai”.

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah terkait dengan

konsep New Public Management (NPM) yang merupakan isu penting dalam

reformasi sektor publik. Pendekatan Baru Manajemen Sektor Publik menjelaskan

bahwa NPM merupakan teori manajemen publik yang beranggapan bahwa praktik

manajemen sektor swasta lebih baik dibandingkan dengan praktik manajemen

pada sektor publik. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja sektor publik

perlu diadopsi beberapa praktik dan teknik manajemen yang ditetapkan di sektor

swasta ke dalam organisasi sektor publik seperti penerapan pengukuran kinerja

sebagaimana yang juga diterapkan dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah.

Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent)

untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan

mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya

kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan

untuk meminta pertanggungjawaban tersebut (Mardiasmo, 2002). Dalam konteks

organisasi pemerintah, akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan

disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang

Page 14: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

14

berkepentingan dengan laporan tersebut (Mardiasmo, 2002). Akuntabilitas publik

yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberapa dimensi.

Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus

dipenuhi oleh organisasi sektor publik yaitu, akuntabilitas kejujuran dan

akuntabilitas hukum (accountability for probity and legality), akuntabilitas proses

(process accountability), akuntabilitas program (program accountability), dan

akuntabilitas kebijakan (policy accountability).

Hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

pemerintah kabupaten/kota seluruh Indonesia pada tahun 2014, dari 492

kabupaten/kota yang dievaluasi, sebanyak empat kabupaten/kota berhasil meraih

nilai dengan predikat B, dan 150 kabupaten/kota mendapat predikat CC. Pada

tahun 2012 baru ada dua kota yang meraih B, dan 37 dengan nilai CC, dan tahun

2013 meningkat menjadi lima kabupaten/kota dan 48 meraih nilai CC

(www.menpan.go.id). Penyimpulan hasil evaluasi dituangkan dalam bentuk

pengelompokan predikat, yaitu kategori AA (memuaskan), kategori A (sangat

baik), kategori B (baik), kategori CC (cukup baik/memadai), kategori C (agak

kurang), dan kategori D (kurang). Nilai akuntabilitas kinerja yang baik

mengindikasikan instansi pemerintah telah merencanakan target kinerja dengan

baik, menselaraskan apa yang dianggarkan dengan apa yang direncanakan,

menyesuaikan apa yang dilaksanakan dengan yang dianggarkan, serta telah

melaporkan capaian kinerja selaras dengan apa yang telah dilaksanakan dan

direncanakan sebelumnya.

Page 15: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

15

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah kabupaten/kota tahun

2013, Kabupaten Sumba Tengah mendapat predikat D. Mengindikasikan bahwa

pemerintah Kabupaten Sumba Tengah kurang dalam memenuhi nilai akuntabilitas

kinerja yang baik dan hal ini menuntut kinerja ekstra dari tim penyusun agar hasil

penyusunan LAKIP Kabupaten Sumba Tengah dapat lebih baik pada tahun-tahun

ke depan. Fenomena ini merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji lebih

lanjut. Adapun hasil evaluasi AKIP Kabupaten/Kota se-Nusa Tenggara Timur

Tahun 2013 pada Tabel 1.1

Tabel 1.1Hasil Evaluasi AKIP Kabupaten/Kota se-NTT Tahun 2013

No. Kabupaten/Kota Kriteria

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Kota Kupang

Kabupaten Kupang

Kabupaten Belu

Kabupaten TTS

Kabupaten TTU

Kabupaten Alor

Kabupaten Lembata

Kabupaten Flores Timur

Kabupaten Ende

Kabupaten Ngada

Kabupaten Manggarai Barat

Kabupaten Manggarai Timur

Kabupaten Manggarai

Kabupaten Maumere

Kabupaten Nage Keo

Kabupaten Sikka

Kabupaten Sabu Raijua

Kabupaten Rote Ndao

Kabupaten Sumba Timur

Kabupaten Sumba Barat

C

D

C

C

D

C

C

C

D

C

D

C

C

D

C

D

C

C

C

D

Page 16: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

16

21

22

Kabupaten Sumba Barat Daya

Kabupaten Sumba Tengah

D

DSumber : Biro Organisasi Setda Provinsi NTT.

LAKIP Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2013 mencerminkan capaian

kinerja sasaran-sasaran strategis dari sisi akuntabilitas kinerja di tahun 2013, oleh

karena itu diharapkan perkembangan dan kemajuan pencapaian sasaran-sasaran

strategis dari tahun ke tahun dapat meningkat. Berdasarkan surat Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20

Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

evaluasi AKIP dilaksanakan terhadap lima komponen besar manajemen kinerja

yang meliputi, perencanaan kinerja (35%), pengukuran kinerja (20%), pelaporan

kinerja (15%), evaluasi kinerja (10%), dan capaian kinerja (20%). Hasil evaluasi

yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0 – 100, kategori,

dan interpretasi ditunjukkan dalam Tabel 1.2.

Tabel 1.2Kategori, Nilai dan Interpretasi Hasil Evaluasi LAKIP

No. Kategori Nilai Angka Interpretasi1 AA >85-100 Memuaskan2 A >75-85 Sangat Baik3 B >65-75 Baik, perlu sedikit perbaikan

4 CC >50-65Cukup, perlu banyak perbaikan yangtidak mendasar

5 C >30-50Kurang, perlu banyak perbaikan danperubahan sangat mendasar

6 D 0-30Sangat kurang, perlu banyak sekaliperbaikan yang sangat mendasar

Sumber : Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 20 Tahun 2013

Page 17: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

17

Berdasarkan Tabel 1.1 dan Tabel 1.2, menunjukkan bahwa Pemerintah

Kabupaten Sumba Tengah memiliki nilai kurang dari optimal terkait pelaksanaan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Beberapa permasalahan AKIP di

Kabupaten Sumba Tengah terjadi karena belum adanya Standar Operating

Prosedure (SOP) tentang pengumpulan data kinerja, adanya Indikator Kinerja

Utama (IKU) yang belum mampu mengukur kinerja, penyajian sasaran dalam

dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang belum selaras dengan dokumen Rencana

Strategis (Renstra) SKPD dan hal yang paling penting adalah capaian kinerja tim

penyusun LAKIP yang belum optimal. Permasalahan tersebut sangat berpengaruh

sehingga penilaian AKIP jauh dari harapan.

Locke (1968) dalam goal-setting theory menekankan pada pentingnya

hubungan antara tujuan yang ditetapkan dan kinerja yang dihasilkan. Konsep

dasarnya yaitu seseorang yang mampu memahami tujuan yang diharapkan oleh

organisasi, maka pemahaman tersebut akan mempengaruhi perilaku kerjanya.

Luneburg (2011) menyatakan, capaian atas sasaran (tujuan) mempunyai pengaruh

terhadap perilaku pegawai dan kinerja dalam organisasi.

Mahmudi (2010) menyatakan, kinerja sektor publik merupakan suatu

konstruk multidimensional mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sektor publik adalah :

1) Faktor personal/individual, meliputi pengetahuan, keterampilan (skill),

kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh

setiap invidivu.

Page 18: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

18

2) Faktor kepemimpinan, meliputi kualitas dalam memberikan dorongan,

semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader.

3) Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh

rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,

kekompakan dan keeratan anggota tim.

4) Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastuktur yang

diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur (budaya) kinerja

dalam organisasi.

5) Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan lingkungan

eksternal dan internal.

Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi kinerja penyusun LAKIP

di Kabupaten Sumba Tengah adalah gaya kepemimpinan. Gibson (1996)

menyatakan bahwa terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja

seseorang, dan salah satu faktor utamanya adalah gaya kepemimpinan. Gaya

kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja

seseorang. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri

seorang yang memimpin yang tergantung dari macam-macam faktor baik faktor-

faktor intern maupun faktor-faktor ekstern. Handoko (2003) menyatakan, dalam

kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja,

loyalitas kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja terutama tingkat prestasi suatu

organisasi.

Beberapa penelitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

kinerja pegawai pernah dilakukan, dengan menunjukkan hasil yang berbeda-beda.

Page 19: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

19

Seperti penelitian yang dilakukan Rahayu (2014), Sugeng (2014), Wahyuni

(2015), Kusumawati (2008), Kasih (2011) dan Arumsari (2014), menunjukkan

hasil bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai. Kemudian terdapat pula penelitian dengan hasil yang

menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap kinerja pegawai seperti penelitian yang dilakukan oleh

Masrukhin dan Waridin (2006), serta Parlinda dan Wahyuddin (2009).

Faktor lain yang diduga mempengaruhi capaian kinerja penyusun

LAKIP adalah budaya organisasi. Budaya organisasi yang baik tentunya akan

memengaruhi kualitas pelayanan publik yang baik pula. Hal ini sesuai dengan

pendapat Tjiptono (2000: 75), yang mengemukakan bahwa kualitas pelayanan

sendiri sebenarnya dipengaruhi oleh banyak aspek salah satunya adalah budaya

organisasi dan cara pengorganisasiannya. Dalam organisasi tentunya banyak

faktor yang mempengaruhi seseorang untuk mencapai tujuannya, sedangkan

jalannya organisasi dipengaruhi oleh perilaku banyak individu yang memiliki

kepentingan masing-masing. Budaya organisasi sangat penting, karena merupakan

kebiasaan yang mengatur norma-norma perilaku yang harus diikuti oleh para

anggota, sehingga menghasilkan budaya organisasi yang produktif.

Solis dan Monroy (2015), mengatakan politik sebagai akumulasi dan

penggunaan kekuasaan untuk mendamaikan kepentingan yang berbeda; itulah

sebabnya kami percaya bahwa sebuah perusahaan, tidak peduli ukurannya, akan

terlibat dalam politik setiap hari. Politik organisasi adalah aspek fundamental dari

kehidupan organisasi dan berhubungan dengan kekuasaan, otoritas dan pengaruh.

Page 20: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

20

Organisasi dengan budaya dan politik yang positif akan memungkinkan orang

merasa termotivasi untuk berkembang, belajar dan memperbaiki diri. Budaya

organisasi berdampak pada kinerja organisasi, bahkan mungkin merupakan

faktor penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi

(Kasih, 2011).

Penelitian sebelumnya tentang budaya organisasi juga telah banyak

dilakukan dengan hasil yang berbeda. Penelitian oleh Rahayu (2014), Sugeng

(2014), Wahyuni (2015), serta Ayu dan Suprayetno (2009), memperoleh hasil

yaitu budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Abdullah dan Arisanti, (2010), memperoleh hasil

budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi dan penelitian

Trisnaningsih (2007), memperoleh hasil budaya organisasi tidak berpengaruh

langsung terhadap kinerja auditor. Sedangkan penelitian yang dilakukan , Kim et

al., (2004), Oparanma (2010); Saeed & Hassan (2000); Tseng (2010); Zain et al.,

(2009) berkaitan dengan pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja cakupannya

luas, namun hasilnya tidak meyakinkan karena adanya perbedaan dan masalah

definisi, struktur dan desain.

Hasil penelitian yang tidak konsisten pada variabel gaya kepemimpinan

dan variabel budaya organisasi mendorong peneliti untuk meneliti kembali

variabel tersebut dengan memasukkan variabel kecerdasan spiritual sebagai

variabel pemoderasi. Peneliti menduga ada faktor kontingensi yang memengaruhi

hubungan antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi pada kinerja

penyusun akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Murray (1990) menjelaskan

Page 21: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

21

bahwa agar dapat merekonsiliasi hasil yang saling bertentangan diperlukan

pendekatan kontingensi untuk mengidentifikasi variabel lain yang bertindak

sebagai pemoderasi ataupun pemediasi dalam model riset. Telaah penelitian telah

membuktikan faktor kondisional mampu memoderasi hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen. Ada empat klasifikasi faktor kondisional

tersebut yaitu: kultur, organisasional, interpersonal, dan individual (Brownell,

1982).

Kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient disingkat SQ) dipilih sebagai

variabel moderasi karena merupakan kecerdasan untuk memecahkan persoalan

makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam

konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa

tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain.

Spiritualitas, dalam pengertian yang luas, merupakan hal yang berhubungan

dengan spirit. Sesuatu yang spiritual memiliki kebenaran abadi yang berhubungan

dengan tujuan hidup manusia, sering dibandingkan dengan sesuatu yang yang

bersifat duniawi dan sementara.

Penelitian ini adalah penelitian tentang kinerja yang dilakukan di

Kabupaten Sumba Tengah yang berkaitan dengan kinerja individu dan kinerja

organisasi. Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai

dan Basri, 2005:14). Ada tiga faktor utama yang berpengaruh pada kinerja yaitu

Page 22: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

22

individu (kemampuan bekerja), usaha kerja (keinginan untuk bekerja), dan

dukungan organisasional (kesempatan untuk bekerja). Penelitian empiris tentang

kinerja telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti seperti Rahayu (2014),

Sugeng (2014), Wijaya dan Akbar (2013), Badruzman dan Irna (2011), Gori dan

Fissi (2014), Antipova dan Antipov (2014), Micheli dan Neely (2010), Yuen dan

Ng (2012), Dhermawan dan Utama (2014), Karmandita dan Subudi (2014),

Safwan dkk. (2014), Sanjaya dan Indrawati (2014), Sujana (2014), Wulandari dan

Tjahjono (2011) sehingga memberi wawasan baru pada perkembangan kinerja di

instansi pemerintah.

Penelitian ini didasarkan pada penelitian Rahayu (2014) mengenai

pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi pada kinerja pegawai.

Penelitian ini menambahkan variabel kecerdasan spiritual sebagai pemoderasi dan

kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai

variabel dependen, dengan menggunakan goal-setting theory untuk menjelaskan

hubungan antara variabel. Penelitian ini dilakukan pada pemerintah Kabupaten

Sumba Tengah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya

organisasi terhadap kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah dengan kecerdasan spiritual sebagai pemoderasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

Page 23: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

23

1) Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh pada kinerja penyusun laporan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kabupaten Sumba Tengah?

2) Apakah budaya organisasi berpengaruh pada kinerja penyusun laporan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kabupaten Sumba Tengah?

3) Apakah kecerdasan spiritual memoderasi pengaruh gaya kepemimpinan

pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Kabupaten Sumba Tengah?

4) Apakah kecerdasan spiritual memoderasi pengaruh budaya organisasi pada

kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Kabupaten Sumba Tengah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah :

1) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh gaya kepemimpinan pada

kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh budaya organisasi pada

kinerja penyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

3) Untuk mendapatkan bukti empiris kecerdasan spiritual memoderasi

pengaruh gaya kepemimpinan pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah.

Page 24: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

24

4) Untuk mendapatkan bukti empiris kecerdasan spiritual memoderasi

pengaruh budaya organisasi pada kinerja penyusun laporan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah.

1.4 Manfaat Penelitian

1) Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi,

wawasan dan pengetahuan mengenai gaya kepemimpinan, budaya

organisasi, kecerdasan spiritual dan kinerja penyusun laporan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah. Melalui konsep dasar goal-setting theory yang

menekankan pada pentingnya hubungan antara tujuan yang ditetapkan dan

kinerja yang dihasilkan dapat dimaknai sebagai sebuah keberhasilan

individu maupun organisasi dalam memanfaatkan penerapan sistem good

governance sebagai wujud pertanggungjawaban pemerintah kepada

masyarakat yang berkaitan dengan akuntabilitas pubik dengan

memperhatikan variabel kepemimpinan dan budaya kerja yang ada.

2) Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan

referensi untuk memberikan sumbangsih dalam rangka mengevaluasi

kinerja Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah. Diharapkan seluruh unit

organisasi (para pimpinan dan pegawai) dalam mempertanggungjawabkan

Page 25: KECERDASAN SPIRITUAL MEMODERASI GAYA … · Akuntabilitas publik merupakan wujud pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka mencapai

25

akuntabilitas publik melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) menitikberatkan pada kualitas kinerja penyusun

laporan dengan sebaik-baiknya agar laporan yang disampaikan

memberikan manfaat dan hasil yang berdaya guna.