KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN...
Transcript of KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN...
i
PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN EMOSIONAL,
LOVE OF MONEY DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP
PERILAKU ETIS AUDITOR
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Muhammad Zaid Al Fikri
NIM :11140820000086
JURUSAN AKUNTTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1349 H/ 2018 M
ii
PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN EMOSIONAL,
LOVE OF MONEY DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP
PERILAKU ETIS AUDITOR
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Muhammad Zaid Al Fikri
NIM. 11140820000086
Di bawah Bimbingan
Pembimbing
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
Yusro Rahma, SE., M.Si.
NIP : 19800506 200801 2 016
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis, 05 April 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Muhammad Zaid Al Fikri
2. NIM : 11140820000086
3. Jurusan : Akuntansi (Audit)
4. Judul Skripsi Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional,
Love of Money dan Tingkat pendidikan terhadap
Perilaku Etis Auditor.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan komprehensif ini diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 05 April 2018
1. Masrul Huda,SE.,M.Si ( )
NIP :19630506 201411 1 001 Penguji 1
2. Hepi Prayudhiawan,SE., AK.,MM ( )
NIP :19720516 200901 1 006 Penguji 2
:
:
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Senin, 23 Juli 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Muhammad Zaid Al Fikri
2. NIM : 11140820000086
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional,
Love of Money dan Tingkat Pendidikan terhadap Perilaku
Etis Auditor.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 Juli 2018
1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak. ( )
NIP. 19760924 200604 4 002 Ketua Penguji
2. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc
NIDN : 2004068701 Penguji Ahli
3. Yusro Rahma, SE., M.Si. ( )
NIP : 19800506 200801 2 016 Pembimbing
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhammad Zaid Al Fikri
Nomor Induk Mahasiswa : 11140820000086
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan
sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah
melalui pembuktian yang dapat di pertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 23 Juli 2018
Yang menyatakan,
(Muhammad Zaid Al Fikri)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Muhammad Zaid Al Fikri
2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Oktober 1996
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Jl. Bhakti RT. 03 RW.07 No. 16
Ciputat, Tenerang Selatan
5. Telepon : 085724585929
6. Email : [email protected]
II. Pendidikan
1. TK Aisiyah : Tahun 2000-2002
2. SDIT Nur Fatahillah : Tahun 2002-2008
3. MTs Husnul Khotimah : Tahun 2008-2011
4. MA Husnul Khotimah : Tahun 2011-2014
5. S1 Akuntansi UIN Syarif : Tahun 2014-2018
Hidayatullah Jakarta
III. Latar Belakang Keluarga
1. Ayah : Matroji
2. Ibu : Elysa Agustia
3. Anak ke- : Satu dari Dua bersaudara
vii
IV. Pengalaman Organisasi
1. Kepala kurikulum TPA Daarul Falaah Tahun 2012-2013
2. Koordinator Bagian Penerimaan Tamu Organisasi Santri Husnul
Khotimah Tahun 2012-2013
3. Anggota Korwil Jawa Barat Parlemen Remaja Indonesia Tahun
2012-2013
4. Bendahara Pelajar Asal Jakarta dan Depok (FOSPEK-HK) Tahun
2012-2013
5. Ketua Pembimbing Asrama Kelas 8 MTs Husnul Khotimah Tahun
2012-2013
6. Staff Ahli Bidang Keagamaan DEMA FEB UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2015-2016
7. Bendahara Orientasi mahasiswa Baru FEB UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2015
8. Staff PSDM LDK Komda FEB Tahun 2014-2015
9. Koordinator Divisi PSDM LDK Syahid Tahun 2016-2017
10. Staff Divisi Kegiatan SCOPE Tahun 2016-2017
viii
THE INFLUENCE OF SPIRITUAL INTELLIGENCE, EMOTIONAL
INTELLIGENCE, LOVE OF MONEY, LEVEL OF EDUCATION TOWARD
ETHICAL AUDITOR BEHAVIOR
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the inffluence of spiritual
intelligence, emotional intelligence, love of money and the level of formal
education on ethical behavior of auditors. This research was done in Public
Accounting Firm of the DKI Jakarta Province. This research was using 71
respondents as a sample. Data were analyzed using multiple regression analysis
method with the help of SPSS 24 program.
The results of this research indicated that spiritual intelligence affects the
ethical behavior of auditors. While the variables of emotional intelligence, love of
money and the level of education does not affect the ethical behavior of auditors.
Keywords: Spiritual intelligence, emotional intelligence, love of money, ethical
behavior of auditors.
ix
PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN EMOSIONAL,
LOVE OF MONEY, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP
PERILAKU ETIS AUDITOR
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh kecerdasan spiritual,
kecerdasan emosional, love of money dan tingkat pendidikan terhadap perilaku
etis auditor. Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di wilayah DKI
Jakarta. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 71 responden. Data
dianalisis menggunakan metode analisis regresi berganda dengan bantuan
program SPSS 24.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh
terhadap perilaku etis auditor. Sedangkan variabel kecerdasan emosional, love of
money dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap perilaku etis auditor.
Kata Kunci: Kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, love of money, perilaku
etis auditor.
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Spiritual,
Kecerdasan Emosional, Love of Money, dan Tingkat pendidikan Terhadap
Perilaku Etis Auditor.”. Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya menuju jalan
kebenaran.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat guna
meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur Alhamdulillah
penulis hanturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah menganugerahkannya.
Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tuaku tercinta, Bapak Matrojih dan Ibu Elysa Agustia yang selalu
meningatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini serta memberikan
dukungan, kasih sayang, semangat dan doa yang tiada henti.
2. Adikku Maula Ibnu Hudzaifah, Nenekku Ardiana, serta Adik dari Ibuku Elya
Juliawati yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Yusro Rahma, SE., M.Si. selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah
bersedia menyediakan waktunya untuk membimbing, memberikan arahan,
xi
dukungan, serta tempat berbagi cerita bagi penulis selama proses penulisan
skripsi.
7. Ibu Dr. Rini, Ak., CA. selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
bersedia menyediakan waktu untuk membina, memberikan pembelajaran,
serta memberikan nasihat dalam menjalankan perkuliahan.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang
sangat luas kepada penulis selama perkuliahan.
9. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
10. Ridwansyah selaku sahabat penulis yang telah berjuang bersama dari awal
masa perkuliahan hingga proses penyusunan skripsi selesai.
11. Handiko selaku sahabat penulis yang selalu membantu penulis selama masa
perkuliahan dan dalam proses penyusunan skirpsi.
12. Ridion Riski Niaga selaku sahabat penulis sosok yang selalu menjadi tempat
berbagi cerita, dan tak henti-hentinya memberikan dukungan kepada penulis.
13. Luniar Aulia, Firdha Ayu Fatmarani, dan Tiara Herdina selaku sahabat penulis
yang tidak lelah untuk berbagi ilmu akuntansi dari awal masa perkuliahan
serta memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.
14. Andara Utami dan Thoyyibah Nur Fitri yang selalu meluangkan waktu untuk
mengajarkan penulis untuk mengolah data menggunakan SPSS
15. Bang Zaki, Bang Taufik, Bang Badrus, Bang Salahuddin, Kak Indah, dan Kak
Ema selaku senior penulis yang telah banyak membantu penulis selama proses
penyebaran kuesioner.
16. Alif Aditya, Achmad Ryzky, Daris Mujib Rachmat, Ahmad Noval, Isyarah
Fahdilah, Avia Dian, Putri Nuraini dan Maissa Firasa yang selalu menemani
dan berbagi canda tawa bersama sehingga memberikan hiburan tersendiri bagi
penulis.
xii
17. Sahabat-sahabat penulis dari kelompok bermain yang bernama “C-Mens”
Dion, Ridu, Bacil, Alif, Irsal dan Noval yang selalu memberikan support,
berbagi cerita, dan perhatian terbaiknya selama masa kuliah.
18. Sahabat-sahabat penulis dari “Islah HK” Ahmad Habib, Salman Aziizi,
Khairil Rais dan yang lainnya yang selalu menjadi tempat berbagi serta
memberikan motivasi dan dukungan bagi penulis.
19. Hari Primayudha dan Sidiq Anshori yang selalu menjadi teman berdiskusi dan
mencari ilmu bersama serta tak lupa selalu memberikan motivasi kepada
penulis.
20. Keluarga Besar Lembaga Dakwah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LDKS FEB)
yang sudah seperti keluarga sendiri karena selalu memberikan dukungan dan
saling memotivasi antar anggotanya.
21. Keluarga Besar Lembaga Dakwah Kampus Syahid (LDK Syahid) yang sudah
seperti keluarga sendiri karena selalu memberikan dukungan dan saling
memotivasi antar anggotanya.
22. Keluarga Besar Akuntansi C 2014, terimakasih atas kenangan dan
semangatnya selama ini.
23. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2014, terimakasih atas doa
dan insipirasinya selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 23 Juli 2018
(Muhammad Zaid Al Fikri)
xiii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ............................................................... 14
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 15
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur ................................................................................ 17
xiv
1. Teori Atribusi ................................................................................. 17
2. Perilaku Etis Auditor ...................................................................... 21
3. Kecerdasan Spiritual ...................................................................... 24
4. Kecerdasan Emosional ................................................................... 28
5. Love of Money ................................................................................ 31
6. Tingkat pendidikan ........................................................................ 34
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................... 38
C. Pengembangan Hipotesis ..................................................................... 46
1. Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Perilaku Etis Auditor ... 46
2. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Perilaku Etis Auditor47
3. Pengaruh Love of Money Terhadap Perilaku Etis Auditor ............. 48
4. Pengaruh Tingkat pendidikan Terhadap
Perilaku Etis Auditor ...................................................................... 49
D. Kerangka Pemikirian ........................................................................... 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 51
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................... 51
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 52
D. Metode Analisis Data ........................................................................... 53
1. Statistik Deskriptif ......................................................................... 54
2. Kualitas Data .................................................................................. 54
a. Uji Validitas ............................................................................. 54
b. Uji Reliabilitas ......................................................................... 55
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 56
a. Uji Multikolonieritas ................................................................ 56
b. Uji Normalitas .......................................................................... 57
c. Uji Heteroskodestisitas ........................................................... 58
4. Uji Hipotesis .................................................................................. 59
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................................... 61
1. Kecerdasan Spiritual ...................................................................... 61
xv
2. Kecerdasan Emosional ................................................................... 62
3. Love of Money ................................................................................ 63
4. Tingkat pendidikan ........................................................................ 64
5. Perilaku Etis Auditor ...................................................................... 65
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian......................................... 69
1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 69
2. Karakteristik Profil Responden ...................................................... 71
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin ...................... 72
b. Deskripsi responden berdasarkan Pengalaman Kerja .............. 72
c. Deskripsi responden berdasarkan Tingkat Pendidikan ............ 73
d. Deskripsi responden berdasarkan Jabatan Terakhir ................. 74
B. Hasil Uji Instrument ............................................................................. 74
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................... 75
2. Hasil Uji Kualitas Data .................................................................. 76
a. Hasil Uji Validitas .................................................................... 76
b. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 82
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 83
a. Hasil Uji Normalitas ................................................................ 83
b. Hasil Uji Multikoliniaritas ....................................................... 86
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 86
4. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 88
C. Pembahasan .......................................................................................... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 96
B. Saran .................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 98
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 104
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Akuntan Publik yang Dibekukan izinnya selama tahun
2017 sampai dengan tahun 2018…………...................................3
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu .............................................. 38
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ................................................ 67
Tabel 4.1 Distribusi Penyebaran Kuesinoer ............................................... 70
Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian .............................................................. 70
Tabel 4.3 Deskripsi responden berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 72
Tabel 4.4 Deskripsi responden berdasarkan Pengalaman Kerja ................ 72
Tabel 4.5 Deskripsi responden berdasarkan Tingkat Pendidikan .............. 73
Tabel 4.6 Deskripsi responden berdasarkan Jabatan Terakhir ................... 74
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................... 75
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spiritual ................................... 77
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emsional .................................. 78
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Love of Money ............................................. 89
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Tingkat pendidikan ..................................... 80
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Perilaku Etis Auditor .................................. 81
Tabel 4.13 Hasil Uji Realiabilitas ................................................................ 82
Tabel 4.14 Hasil Uji Kolmogrof Smirnov .................................................... 85
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikoliniaritas ......................................................... 86
xvii
Tabel 4.16 Hasil Uji Glejser ........................................................................ 88
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................ 89
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F .................................................................... 90
Tabel 4.19 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Statistik t) .................................. 90
Tabel 4.20 Hasil Pengujian Hipotesis .......................................................... 96
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran .................................................... 50
Gambar 4.1 Grafik Histogram .................................................................... 83
Gambar 4.2 Grafik P-Plot ........................................................................... 84
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot ................... 87
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penelitian Skripsi .......................................................... 105
Lampiran 2 Surat Keterangan dari KAP .................................................... 113
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ............................................................... 121
Lampiran 4 Daftar Identitas dan Jawaban Responden ............................... 130
Lampiran 5 Ouput Hasil Pengujian Data ................................................... 157
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah menjelaskan betapa
kebutuhan akan audit semakin meningkat, dunia usaha yang semakin
terbuka dimana kepemilikan terhadap entitas usaha yang terdiri dari
saham dan investasi berbagai pihak. Terpisahnya antara pemilik dan
pengelola (manajemen) mengharuskan laporan yang disajikan oleh
pengelola entitas usaha kepada pemilik (owner) diperiksa kebenaran
dan kesesuaiannya dengan aturan dan ketentuan-ketentuan yang ada
(Mulyadi, 2013). Auditor eksternal merupakan pihak independen yang
memeriksa kewajaran dari laporan keuangan suatu entitas. Kehadiran
auditor oleh investor dan kreditur diharapkan tidak hanya
meningkatkan kredibilitas suatu laporan keuangan saja, namun juga
memberikan jaminan atas investasi mereka (Bulutoding, dkk, 2017).
Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan
masyarakat. Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan
publik maka dalam melaksanakan tugas auditnya, auditor harus
berpedoman standar audit yang ditetapkan oleh Institute Akuntan
Publik Indonesia (IAPI), yakni standar umum, standar pekerjaan
lapangan dan standar pelaporan. Dimana standar umum merupakan
cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor
yang mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan
2
teknis yang cukup dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan
standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan yang mengatur
auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang
dilaksanakan selama melakukan audit serta mewajibkan auditor untuk
menyusun laporan keuangan yang diauditnya secara keseluruhan
(Purnamasari dan Hernawati, 2013). Selain standar audit, seorang
auditor juga harus mematuhi kode etik profesi yang mengatur tentang
tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian profesional,
kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi seorang
auditor dalam menjalankan profesinya (Agusti dan Pertiwi, 2013). Isu
– isu mengenai etika dalam dunia bisnis dan profesi setelah terjadinya
skandal–skandal perusahaan besar membuat kepercayaan masyarakat
terhadap profesi akuntan menurun (Normadewi, 2012) dalam
(Pradanti, 2013). Terjadinya pelanggaran etika profesi akuntan di luar
negeri maupun dalam negeri dapat menyadarkan masyarakat untuk
mengutamakan perilaku etis (Arshinta, dkk, 2017).
Kinerja dari profesi auditor independen saat ini sedang
mendapatkan sorotan tajam bahkan sinis dari masyarakat umum akibat
terjadinya skandal-skandal besar di negara berkembang seperti
Indonesia. Penyimpangan tersebut timbul dari etika seorang akuntan
yang tidak sesuai dengan prinsip yang berlaku umum. Pahadal sudah
jelas terdapat kode etik akuntan yang menjelaskan prinsip-prinsip etis
3
yang harus dimiliki seorang akuntan. berikut daftar tabel terkait
dengan kasus-kasus yang menyangkut akuntan publik.
Tabel 1.1
Daftar Akuntan Publik yang Dikenakan Sanksi Pembekuan Izin selama
Tahun 2017 sampai dengan 2018
No. Akuntan Publik Keterangan
1 AP A.Krisnawan
Budipracoyo
(Pimpinan KAP
Kriswana Nugroho
& Fahmi)
Pembekuan izin akuntan publik yang
ditetapkan pada tanggal 16 mei 2018,
untuk jangka waktu 18 bulan dengan
alasan AP memberikan jasa audit umum
atas laporan keuangan tidak melalui KAP
dan melalui KAP yang telah dicabut
tzinnya. Lalu tidak mematuhi SA dan
SPAP atas pelaksanaan audit atas Laporan
Keuangan PT Nexcom Indonesia tahun
buku 2016 karena belum sepenuhnya
memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat dalam meyakini kewajaran akun
piutang usaha, persediaan, aset tetap,
hutang usaha, pendapatan, dan cost of
revenue ( SA 500). Selanjutnya belum
memperoieh bukti audit yang cukup dan
tepat dalam menguji reklasifikasi saldo
akun Hutang Pihak Berelasi ke akun
Hutang Lain-lain. Dan yang terakhir
Terdapat 8 Laporan Auditor Independen
(LAI) yang ditandatangani oleh AP A.
Krisnawan Budipracoyo tidak didukung
dengan kertas kerja.
4
No. Akuntan Publik Keterangan
2 James Pardomuan
Sitorus
Pembekuan izin akuntan publik yang
ditetapkan pada tanggal 14 mei 2018,
untuk jangka waktu 6 bulan dengan alasan
tidak mematuhi SA dan SPAP atas
pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan
PT Semen Bosowa Banyuwangi tahun
buku 2016 karena belum sepenuhnya
memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat dalam meyakini kewajaran saldo
Akun Persediaan, Penjualan Bersih, Beban
Pokok Penjualan, Beban Bunga Bank (SA
500).
3 Hans Burhanuddin
Makarao
Pembekuan izin akuntan publik yang
ditetapkan pada tanggal 3 April 2018,
untuk jangka waktu 3 bulan dengan alasan
tidak mematuhi SA dan SPAP atas
pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan
PT Rima Bintuni Lestari tahun buku 2016
karena belum sepenuhnya memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat dalam
meyakini kewajaran saldo Akun
Persediaan, Aset Tetap, Hutang Usaha,
Hutang Bank, Pendapatan dan Beban
Pokok Pendapatan.
4 Biasa Sitepu Pembekuan izin akuntan publik yang
ditetapkan pada tanggal 3 April 2018,
untuk jangka waktu 6 bulan dengan alasan
tidak mematuhi SA dan SPAP dalam
pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan
PT Jui Shin Indonesia tahun buku 2016
karena tidak melakukan pengujian saldo
awal dan tidak memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat dalam meyakini
kewajaran saldo Akun Penjualan, piutang
Usaha, Hutang Usaha, Aset Tetap,
Persediaan dan Harga Pokok Penjualan.
5
(sumber: iapi.or.id)
Kasus-kasus di atas tersebut telah memerlihatkan bahwa dalam
mewujudkan KAP yang berkualitas dan profesional sangat ditentukan
oleh kinerja auditornya, karena semakin meluasnya kebutuhan jasa
profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap independen,
maka akan menuntut profesi akuntan publik untuk terus meningkatkan
kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang dapat
diandalkan bagi pihak yang membutuhkan (Herawaty dan Susanto,
2008).
Berbagai pelanggaran mengenai kasus etika auditor seharusnya
tidak terjadi apabila seorang auditor mampu berperilaku etis dalam
menjalankan tugas keprofesiannya (Widyastuti dan Ludigdo, 2010).
No. Akuntan Publik Keterangan
5 AP Melina
Pangaribuan
(Pimpinan KAP Dra.
Meilina
Pangaribuan, M.M.)
Pembekuan izin akuntan publik yang
ditetapkan pada tanggal 15 Februari 2018,
untuk jangka waktu 12 bulan dengan
alasan belum sepenuhnya mematuhi kode
etik profesi dalam hal menerima dan
melaksanakan perikatan audit terhadap PT
Jui Shin lndonesia tahun buku 2015 yarrg
sudah diaudit oleh KAP lain dan belum
sepenuhnya mematuhi Standar Audit –
SPAP khususnya terkait tidak adanya bukti
audit atas akun Penjualan, Harga Pokok
penjualan, dan Hutang pajak dalam
pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan
PT Jui Shin lndonesia tahun buku 2015.
6 AP Drs. Arthawan
Santika, Ak., M.M.,
CPA
Pembekuan izin Akuntan Publik Drs.
Arthawan Santika, Ak., M.M., CPA,
ditetapkan pada tanggal 12 Juni 2017,
untuk jangka waktu 12 bulan dengan
alasan belum sepenuhnya mematuhi
peraturan perundang-undangan tentang
Akuntan Publik dalam hal terdapat 5 (lima)
laporan auditor independen yang tidak
didukung kertas kerja.
6
Adanya kasus pelanggaran etika yang menyebabkan perilaku yang
tidak etis pada auditor tersebut seharusnya tidak terjadi apabila setiap
akuntan mempunyai pengetahuan, pemahaman dan kemauan untuk
menerapkan nilai-nilai moral dan etika secara memadai dalam
pelaksanaan profesionalnya (Ludigdo dan Machfoedz, 1999) dalam
(Juniawan, dkk, 2017). etika yang dimiliki oleh akuntan akan
berpengaruh terhadap persepsi etisnya dalam melihat suatu
pelanggaran (Charismawati, 2011).
Trevino (1986) dalam Widyastuti dan Ludigdo (2010) menjelaskan
bahwa perilaku etis dipengaruhi oleh interaksi antara faktor individual
dengan faktor situasional untuk melihat mana yang lebih kuat dalam
menentukan perilaku individu. Secara garis besar perilaku individu
ditentukan oleh dua hal (Robbins 2006;172) dalam (Widyastuti dan
Ludigdo, 2010), yaitu : (1) aspek individual atau apek internal adalah
perilaku individu yang diyakini berada dibawah kendali pribadinya
untuk menanggapi dunia luar secara selektif, (2) aspek luar atau
eksternal adalah hal-hal atau keadaaan dari luar yang merupakan
rangsangan atau stimulus membentuk atau mengubah perilaku.
Dalam pasal 1 ayat 2 Kode Etik Akuntan Indonesia menyebutkan
bahwa setiap anggota harus mempertahankan integritas dan
objektivitas dalam melaksanakan tugasnya. Dengan mempertahankan
integritas, ia akan bertindak jujur, tegas, dan tanpa pretensi. Dengan
mempertahankan objektivitas, ia akan bertindak adil tanpa
7
dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan
pribadinya. Maka dari itu, etika profesi merupakan sarana pengaturan
diri yang sangat menentukan bagi pelaksanaan profesi sebagaimana
diharapkan oleh masyarakat (Sukmawati, dkk, 2014).
Perilaku etis auditor dipengaruhi oleh faktor internal individunya.
Agama adalah aspek yang sangat penting dalam menjalani kehidupan
sehari-hari bagi tiap individu. Agama adalah dasar atau pedoman
setiap umat manusia dalam bertindak/berprilaku. Baik buruk
seseorang dapat dilihat dari latar belakang agamanya. Menurut Arridla
(2016) Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang tertumpu
pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar
ego atau jiwa sadar, sehingga kecerdasan spiritual menjadikan
manusia yang benar-benar utuh secara intelektual, emosional dan
spiritual. Kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi
dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk
menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang
lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau
jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain
(Zohar dan Marshall, 2002).
Kecerdasan spiritual akan menjadikan kita menjadi makhluk yang
benar-benar utuh. Dengan adanya kecerdasan spiritual memberi kita
rasa moral, kemampuan menyesuaikan aturan yang kaku dibarengi
dengan pemahaman sampai batasnya. Kecerdasan spiritual merupakan
8
kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan
nilai, yaitu menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks
makna yang lebih luas dan kaya, dan salah satu komponen kecerdasan
spiritual adalah mutlak jujur dalam arti berkata benar dan konsisten
(Hermawan dan Nurlia, 2017).
Selain memiliki kecerdasan spiritual yang baik, auditor juga harus
dapat mengontrol emosinya dalam melaksanakan tugasnya.
Kecerdasan emosional (EQ) merupakan kemampuan untuk mengenali
perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri,
ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan
menunda kepuasan serta mengelola emosi diri sendiri dan dengan
orang lain (Goleman, 2005) dalam (Widyastuti dan Ludigdo, 2010).
Widagdo (2001) dalam Kusuma (2011) menyatakan seseorang dengan
kecerdasan emosional yang berkembang dengan baik, kemungkinan
besar akan berhasil dalam kehidupannya karena mampu menguasai
kebiasaan berfikir yang mendorong produktivitas. Demikian halnya
sebagai seorang auditor, kecerdasan emosional diperlukan untuk
membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan guna mendeteksi
kebenaran atas laporan keuangan yang disajikan klien.
Tanpa ada pengendalian atau kematangan emosi (EQ) akan tidak
mudah bagi auditor untuk dapat bertahan ketika mengalamai tekanan,
stress, menyelesaikan konflik yang sudah menjadi risiko profesi dan
memikul tanggung jawab seperti yang tertuang dalam prinsip etika
9
profesi akuntan indonesia serta untuk tidak menyalahgunakan
kemampuan dan keahlian yang dimilikinya sehingga nantinya akan
berpengaruh terhadap pemberian opini auditor (Juniawan, dkk, 2017).
Menurut Ashinta, dkk (2017) Pelanggaran etika yang dilakukan
oleh akuntan terjadi didasari atas berbagai faktor, salah satunya
berkaitan dengan uang. jadi selanjutnya yang dapat mempengaruhi
perilaku etis adalah kecintaan terhadap uang. Uang adalah salah satu
aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia
bisnis, manajer menggunakan uang untuk menarik, mempertahankan,
dan memotivasi karyawan (Milkovich dan Newman, 2002).
Sedangkan Sloan (2002) dalam Caesara dan Sjabadhyni (2014)
melihat uang sebagai suatu kecintaan dan keserakahan pada masing-
masing individu.
Menurut Tang et all (2003) mendefinisikan love of money sebagai
perilaku seseorang terhadap uang, pengertian seseorang terhadap
uang, serta keinginan dan aspirasi seseorang terhadap uang. Love of
money dapat juga diartikan sebagai level kecintaan seseorang terhadap
uang, bagaimana mereka menggangap pentingnya uang bagi
kehidupan mereka. Sikap terhadap uang dipelajari melalui proses
sosialisasi yang didirikan pada masa kanak-kanak dan dipelihara
dalam kehidupan dewasa (Tang et all, 2005).
Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi perilaku etis adalah
tingkat pendidikan. Menurut Gorda (2004) dalam Juniawan, dkk
10
(2017), pendidikan adalah kegiatan untuk memperbaiki dan
mengembangkan sumber daya manusia dengan cara meningkatkan
kemampuan pengetahuan termasuk di dalamnya peningkatan
pengetahuan teori dan keterampilan dalam upaya memecahkan
masalah yang dihadapi perusahaan. Tingkat pendidikan juga sangat
diperlukan dalam menentukan kualitas audit.
Pendidikan dengan berbagai programnya mempunyai peranan
penting dalam memperoleh dan meningkatkan kualitas kemampuan
profesional individu (Mamahit, 2013). Faktor pendidikan mempunyai
pengaruh besar terhadap perilaku etis akuntan sebab pendidikan tinggi
akuntansi tidak hanya mengajarkan transformasi ilmu pengetahuan,
tetapi juga mendidik seseorang agar memiliki kepribadian
(personality) yang utuh sebagai manusia. Hal ini sesuai dengan apa
yang diungkapkan oleh Fuad (2005) dalam Juniawan, dkk (2017),
yang menyatakan bahwa pendidikan adalah aktivitas dan usaha
manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina
potensi-potensi pribadinya, yaitu pikir, karsa, rasa, cipta dan budi
nurani.
Seseorang yang tinggi tingkat pendidikannya lebih tinggi memiliki
kecintaan terhadap uang yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah (Widyaningrum,
2013). Menurut Shaub (1994) dalam Juniawan, dkk (2017),
11
pentingnya peranan pendidikan adalah dapat meningkatkan kesadaran
etika.
Di Indonesia, penelitian mengenai sikap etis dan kode etik akuntan
masih sangat jarang. Padahal, kode etik merupakan elemen penting
untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan di dalam
situasi yang melibatkan pertanyaan mengenai etika (Chen &
Chenoweth, 2013). Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi
untuk melakukan penelitian ini karena pertama, masih banyak dari
auditor yang tidak melakukan auditnya dengan baik, sehingga opini
yang dikeluarkan nantinya kurang berkualitas. Kedua, belum banyak
dari peneliti-peneliti terdahulu yang menjadikan variabel kecerdasan
spiritual, kecerdasan emosional, variabel love of money, dan tingkat
pendidikan terhadap perilaku etis yang dilakukan oleh auditor.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Juniawan,
dkk (2017). Penelitian ini sedikit berbeda dengan penelitian
sebelumnya, yaitu dengan menambahkan variabel love of money dan
kecerdasan emosional. Lokasi pada penelitian kali ini berfokus pada
KAP yang berada di daerah Jakarta. Sedangkan untuk penelitian
sebelumnya berfokus di daerah Bali. Untuk responden dalam peilitian
kali ini berfokus pada auditor eksternal, sedangkan penelitian
sebelumnya berfokus pada auditor inspektorat.
12
Adapun kesamaan dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti
sama-sama menggunakan variabel kecerdasan spiritual, tingkat
pendidikan dan perilaku etis auditor.
Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini diharapkan para
akuntan publik dari mulai junior sampai partner dapat memperoleh
informasi yang relevan dalam usaha mereka untuk mencetak KAP
yang memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan
pemahaman akan pentingnya tingkat pendidikan yang baik agar
auditor dapat berperilaku sesuai dengan kode etik yang berlaku,
sehingga audit yang dilakukan bisa sangat berkualitas dan informasi
yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Dengan
demikian peneliti memberi judul skripsi ini sebagai “Pengaruh
Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional, Love of Money dan
Tingkat pendidikan Terhadap Perilaku Etis Auditor”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah yang
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah terkait permasalahan-
permasalahan yang dihadapi oleh auditor eksterna, misalnya:
1. Adanya auditor yang tidak independen.
2. Adanya auditor yang tidak memiliki kecakapan dalam mengerjakan
tugas.
3. Adanya auditor yang tidak objektif dalam melakukan audit.
4. Adanya auditor yang tidak dekat dengan Tuhan-Nya.
13
5. Adanya auditor yang cinta terhadap uang.
6. Adanya auditor yang tidak mengikuti kode etik.
7. Adanya auditor yang tidak memiliki emosi yang terkontrol.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas makan pembatasan
masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menguji kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, tingkat
pendidikan, love of money dan perilaku etis auditor eksternal.
Dari sekian banyak permasalahan-permasalahan yang ada,
penelitian ini hanya berfokus pada pengujian kecerdasan spiritual,
kecerdasan emosional, love of money, tingkat pendidikan dan
perilaku etis auditor eksternal. Adapun yang dimaksud dengan
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu
manusia menyembuhkan dan membangun diri manusia secara utuh.
Lalu yang dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah
kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan
orang lain, memotivasi diri sendiri, ketahanan dalam menghadapi
kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan serta
mengelola emosi diri sendiri dan dengan orang lain. Lalu, love of
money adalah orang yang memiliki kecintaan terhadap uang karena
mereka menganggap uang adalah suatu hal yang sangat penting
bagi kehidupannya. Adapun yang dimaksud dengan tingkat
14
pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk
meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-
potensi pribadinya, yaitu pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani.
Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku etis auditor merupakan
tingkah laku atau tanggapan seseorang dalam lingkungan tentang
hak dan kewajiban moral serta nilai-nilai benar atau salah.
2. Auditor eksternal yang berada di daerah Jakarta
Dari banyaknya auditor eksternal yang tersebar diseluruh
wilayah Indonesia, penelitian ini hanya berfokus pada auditor
eksternal yang berada di daerah Jakarta, yaitu Jakarta Timur,
Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas maka
permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah kecerdasan spiritual dapat berpengaruh terhadap perilaku
etis auditor?
2. Apakah kecerdasan emosional dapat berpengaruh terhadap perilaku
etis auditor?
3. Apakah love of money berpengaruh terhadap perilaku etis auditor?
4. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap perilaku etis
auditor?
15
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan suatu bukti empiris atas hal-hal berikut:
1. Pengaruh kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor.
2. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku etis auditor.
3. Pengaruh love of money terhadap perilaku etis auditor.
4. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perilaku etis auditor.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan berbagai manfaat sebagai berikut:
1. Kontribusi Teoritis
a. Mahasiswa, sebagai suatu bahan referensi untuk menambah
ilmu pengetahuan terkait dengan kecerdasan spiritual,
kecerdasan emosional, love of money, tingkat pendidikan dan
perilaku etis auditor.
b. Peneliti berikutnya, dapat menjadikan penelitian ini sebagai
bahan referensi bagi pihak-pihak yang ingin melaksanakan
penelitian lebih lanjut terkait kecerdasan spiritual, kecerdasan
emosional, love of money, tingkat pendidikan dan perilaku etis
auditor.
c. Penulis, menjadi sebuah sarana untuk penulis dalam menambah
wawasan terkait dengan pengaruh kecerdasan spiritual,
16
kecerdasan emosional, love of money, tingkat pendidikan dan
perilaku etis auditor.
2. Kontribusi Praktis
Auditor Eksternal, sebagai suatu tinjauan yang diharapkan
dapat memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, love of
money dan tingkat pendidikan sehingga dapat berperilaku etis
dalam menjalankan profesinya sesuai dengan kode etik yang
berlaku.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Atribusi
Teori atribusi mempelajari mengenai proses bagaimana seseorang
menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan, atau sebab perilakunya
(Bulutoding, dkk,2017). Teori atribusi ini menjelaskan tentang
pemahaman akan reaksi seseorang terhadap peristiwa di sekitar
mereka, dengan mengetahui alasan-alasan mereka atas kejadian yang
dialami. Teori ini menjelaskan bahwa terdapat perilaku yang
berhubungan dengan sikap dan karakteristik individu, maka dapat
dikatakan bahwa hanya melihat perilakunya akan dapat diketahui sikap
atau karakteristik orang tersebut serta dapat juga memprediksi perilaku
seseorang dalam menghadapi situasi tertentu (Ayuningtyas dan
Pamudji, 2012). Jadi dengan teori ini kita dapat melihat bagaimana kita
membuat keputusan tentang seseorang (Rini, dkk, 2015).
Menurut Lubis (2010:90) dalam Bulutoding, dkk (2017) dalam
bukunya “akuntansi keperilakuan”, menyatakan bahwa teori atribusi
dikembangkan oleh Fritz Heider. Sarwono (Darwati,2015) mengatakan
Heider percaya, bahwa orang seperti ilmuwan amatir, berusaha untuk
mengerti tingkah laku orang lain dengan mengumpulkan dan
memadukan potongan-potongan informasi sampai mereka tiba-tiba
pada sebuah penjelasan masuk akal tentang sebab-sebab orang lain
bertingkah laku tertentu.
18
Menurut Heider, ada dua sumber atribusi terhadap tingkah laku.
Pertama, atribusi internal atau disposisional. Kedua, atribusi eksternal
atau lingkungan. Pada atribusi internal, tingkah laku seseorang
disebabkan oleh kekuatan internal atau disposisi (unsur psikologis
yang mendahului tingkah laku) (Istiqomah, 2013). Pada atribusi
eksternal, tingkah laku seseorang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan
lingkungan (environmental forces). Kekuatan-kekuatan lingkungan ini
terdiri dari faktor situasi yang menekan, sehingga memunculkan
perilaku-perilaku tertentu. Kekuatan-kekuatan internal (personal
forces) dilihat sebagai hasil dari kemampuan (ability) power dan usaha
yang ditunjukkan seseorang (Darwati, 2015).
Dalam mencoba memahami perilaku seseorang, proses atribusi
dapat menjadi hal yang penting. Menurut Lubis (2010: 91) dalam
Bulutoding, dkk 2017), dalam mencoba menentukan apakah penyebab
perilaku seseorang secara internal atau eksternal, kita mempercayakan
pada tiga peran perilaku, sebagai berikut:
1. Perbedaan (Distinctiveness)
Perbedaan mengacu pada apakah seorang individu bertindak
sama dalam berbagai keadaan. Apakah mahasiswa selalu
underperforming (misalnya terlambat masuk kelas, masa bodoh
dengan pertemuan tim, tidak segera menjawab e-mail) atau apakah
perilaku mahasiswa dalam satu situasi tidak seperti apa yang dia
perlihatkan pada situasi lain? Jika perilaku adalah tidak biasa,
19
pengamat mungkin suka membuat satu atribusi eksternal. Jika
tindakan ini tidak biasa, pengamat mungkin akan menilai ini
seperti disebabkan pertimbangan internal.
2. Konsensus (Consensus)
Mempertimbangkan bagaimana perilaku seseorang individu
dibandingkan dengan individu lain pada situasi yang sama. Jika
setiap orang yang dihadapkan pada situasi yang sama menanggapi
situasi tersebut dengan cara yang sama, kita dapat mengatakan
perilaku tersebut menunjukkan konsensus. Ketika konsensus
tinggi, satu atribusi eksternal diberikan terhadap perilaku
seseorang. Namun, jika perilaku seseorang berbeda dengan orang
lain. Anda akan menyimpulkan penyebab perilaku individu adalah
internal.
3. Konsistensi (Consistency)
Akhirnya, seorang pengamat melihat konsistensi pada satu
tindakan yang diulangi sepanjang waktu. Jika seorang mahasiswa
yang biasanya datang tepat waktu ini (dia tidak pernah terlambat)
terlambat dalam 10 menit, jalannya perkuliahaan akan dirasakan
berbeda olehnya dibandingkan ketika mahasiswa yang terlambat
secara rutin ini (hampir setiap kelas) terlambat. Jika seorang
mahasiswa selalu terlambat, maka keterlambatan merupakan akibat
penyebab internal.
20
Menurut Haryanto dan Hariady (2017) Teori ini merupakan teori
yang ingin menjelaskan tentang perilaku seseorang. Apakah perilaku
tersebut disebabkan oleh faktor dalam, yaitu yang merupakan disposisi
internal, misal sikap, sifat-sifat tertentu ataupun aspek-aspek internal
yang lain ataukah disebabkan oleh keadaan eksternal, misal situasi.
Kontribusi penting lain yang dibuat oleh teori atribusi adalah
pengidentifikasian dari kesalahan sistematis atau bias yang
menyebabkan distorsi dalam atribusi. Menurut (Ivancevich et al, 2007:
124) dalam Bulutoding, dkk (2017) terdapat beberapa kesalahan yang
menyebabkan distorsi atau bias dalam atribusi, sebagai berikut :
1. Kesalahan atribusi mendasar (fundamental attribution error)
Yakni kecenderungan untuk merendahkan pentingnya faktor-
faktor eksternal dan melebih-lebihkan pentingnya faktor
internal ketika membuat atribusi mengenai perilaku orang lain.
Sebagai contoh, supervisor pabrik mengatribusikan tingkat
kecelakaan yang tinggi pada kecerobohan karyawan (penyebab
internal dari karyawan), dan bukan mempertimbangkan
kemungkinan bahwa penyebabnya adalah peralatan yang sudah
tua dan pemeliharaan yang buruk (penyebab ekternal dari
karyawan).
2. Selfserving bias
Hal ini digambarkan dalam kecenderungan orang untuk
menerima pujian untuk pekerjaan yang berhasil dan
21
menyangkal tanggung jawab untuk pekerjaan yang buruk. Self-
serving bias mengarahkan kita untuk menyimpulkan bahwa
ketika kita berhasil, hal tersebut oleh usaha kita yang luar biasa,
sementara jika kita gagal hal tersebut disebabkan oleh faktor-
faktor yang berada di luar kendali kita .
2. Perilaku Etis Auditor
Tikollah et al. (2006) menjelaskan bahwa etika merupakan
filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika sebagai refleksi moralitas dapat
dicermati dari berbagai dimensi, tergantung persoalan moral yang akan
dikritisi (Ludigdo, 2006) dalam (Lucynda dan Endro, 2012). Etika juga
merupakan pedoman cara bertingkah laku yang baik dari sudut
pandang budaya, susila, serta agama (Ludigdo dan Widyastuti, 2010).
. Perilaku etis merupakan tingkah laku atau tanggapan
seseorang dalam lingkungan tentang hak dan kewajiban moral serta
nilai-nilai benar atau salah (Hastuti, 2007 dalam Bulutoding, dkk,
2017). Triveno (19992) menambahkan bahwa perilaku etis dipengaruhi
oleh interaksi antara faktor individual dengan faktor situasional untuk
melihat mana yang lebih kuat dalam menentukan perilaku individu.
Agar auditor dapat mengemban tanggung jawabnya secara efektif,
auditor perlu memelihara standar perilaku yang tinggi dan memiliki
standar praktisi pelaksanaan pekerjaan yang handal (Konsorsium
Organisasi Profesi Audit Internal, 2004 dalam Juniawan, dkk 2017).
22
Dalam pasal 1 ayat 2 Kode Etik Akuntan Indonesia menyebutkan
bahwa setiap anggota harus mempertahankan integritas dan
objektivitas dalam melaksanakan tugasnya. Dengan mempertahankan
integritas, ia akan bertindak jujur, tegas, dan tanpa pretensi. Dengan
mempertahankan objektivitas, ia akan bertindak adil tanpa
dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan
pribadinya. etika profesi merupakan sarana pengaturan diri yang
sangat menentukan bagi pelaksanaan profesi sebagaimana diharapkan
oleh masyarakat (Sukmawati, dkk, 2014).
Berikut indiokator perilaku etis auditor menurut Kode Etik dalam
Juniawan, dkk (2017), sebagai berikut :
a. Prinsip integritas.
Setiap Praktisi harus tegas dan jujur dalam menjalin
hubungan profesional dan hubungan bisnis dalam
melaksanakan pekerjaannya.
b. Prinsip objektivitas.
Setiap Praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas,
benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak (undue
influence) dari pihak-pihak lain memengaruhi pertimbangan
profesional atau pertimbangan bisnisnya.
c. Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian
profesional (professional competence and due care).
23
Setiap Praktisi wajib memelihara pengetahuan dan keahlian
profesionalnya pada suatu tingkatan yang dipersyaratkan
secara berkesinambungan, sehingga klien atau pemberi kerja
dapat menerima jasa profesional yang diberikan secara
kompeten berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik,
perundang-undangan, dan metode pelaksanaan pekerjaan.
Setiap Praktisi harus bertindak secara profesional dan sesuai
dengan standar profesi dan kode etik profesi yang berlaku
dalam memberikan jasa profesionalnya.
d. Prinsip kerahasiaan.
Setiap Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang
diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan
hubungan bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan
informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari
klien atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat kewajiban untuk
mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum atau
peraturan lainnya yang berlaku. Informasi rahasia yang
diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis
tidak boleh digunakan oleh Praktisi untuk keuntungan
pribadinya atau pihak ketiga.
24
e. Prinsip perilaku profesional.
Setiap Praktisi wajib mematuhi hukum dan peraturan yang
berlaku dan harus menghindari semua tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi.
3. Kecerdasan Spiritual
Menurut Arridla (2016) Kecerdasan spiritual merupakan
kecerdasan yang tertumpu pada bagian dalam diri kita yang
berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar, sehingga
kecedasan spiritual menjadikan manusia yang benar-benar utuh secara
intelektual, emosional dan spiritual.
Zohar dan Marshal (2002) menjelaskan kecerdasan spiritual
sebagai kecerdasan untuk menempatkan perilaku hidup kita dalam
makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang akan lebih bermakna dibandingkan
dengan yang lain. Zohar dan Marshall (2002 menjelaskan lebih lanjut
bahwa kecerdasan spiritual disimbolkan sebagai teratai diri yang
menggabungkan tiga kecerdasan dasar manusia (rasional, emosional
dan spiritual), tiga pemikiran (seri, asosiatif dan penyatu), tiga jalan
dasar pengetahuan (primer, sekunder, dan tersier) dan tiga tingkatan
diri (pusat- transpersonal, tengah-asositif & interpersonal dan
pinggiran-ego personal). Dengan demikian, kecerdasan spiritual
berkaitan dengan unsur pusat dari bagian diri manusia yang paling
dalam menjadi pemersatu seluruh bagian diri manusia lain.
25
Adapun indikator kecerdasan spiritual menurut Zohar dan
Marshall (2002) terdiri dari, sebagai berikut :
1. Kemampuan untuk bersikap fleksibel
Kemampuan seseorang untuk bersikap adaptif secara
spontan dan aktif, memiliki pertimbangan yang dapat
dipertanggungjawabkan di saat mengalami dilematis.
2. Adanya tingkat kesadaran diri yang tinggi
Kemampuan autocritism dan mengerti tujuan serta visi
hidupnya.
3. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan
Kemampuan seseorang dalam menghadapi penderitaan dan
menjadikan penderitaan yang dialami sebagai motivasi
untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kemudian
hari. Serta ditandai dengan tidak adanya penyesalan, tetap
tersenyum, dan bersikap tenang.
4. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui perasaan
sakit.
Kemampuan seseorang dimana di saat dia mengalami sakit,
ia akan menyadari keterbatasan dirinya, dan menjadi lebih
dekat dengan Tuhan dan yakin bahwa hanya Tuhan yang
akan memberikan kesembuhan. Serta ditandai dengan
munculnya sikap ikhlas dan pemaaf.
26
5. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
Kualitas hidup seseorang yang didasarkan pada tujuan
hidup yang pasti dan berpegang pada nilai-nilai yang
mampu mendorong untuk mencapai tujuan tersebut.
6. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu
Hal yang dilakukan agar manusia tidak merugi yaitu,
menunda suatu pekerjaan dan cenderung untuk berpikir
sebelum bertindak.
7. Kecenderungan untuk berpandangan holistik
Kecenderungan seseorang untuk melihat keterkaitan
berbagai hal.
8. Kecenderungan untuk bertanya “mengapa” atau
“bagaimana jika” dan berupaya untuk mencari jawaban-
jawaban yang mendasar
Cenderung memiliki imajinasi yang tinggi, serta memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi pula.
9. Memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi.
Kemampuan seseorang yang memilki kemudahan untuk
bekerja melawan konvensi dan tidak tergantung dengan
orang lain.
Sinetar (di dalam, Avita 2001:21) menuliskan beberapa aspek
dalam kecerdasan spiritual, yaitu:
27
1. Kemampuan seni untuk memilih
Kemampuan untuk memilih dan menata hingga ke bagian
bagian terkecil ekspresi hidupnya berdasarkan suatu visi
batin yang tetap dan kuat yang memungkinkan hidup
mengorganisasikan bakat.
2. Kemampuan seni untuk melindungi diri
Individu mempelajari keadaan dirinya, baik bakat maupun
keterbatasannya untuk menciptakan dan menata pilihan
terbaiknya.
3. Kedewasaaan yang diperlihatkan
Kedewasaan berarti seseorang tidak menyembunyikan
kekuatankekuatannya dan ketakutan.
4. Kemampuan mengikuti cinta
Memilih antara harapan-harapan orang lain di mata
seseorang penting atau ia Cintai.
5. Disiplin-disiplin pengorbanan diri
Mau berkorban untuk orang lain, pemaaf tidak prasangka
mudah untuk memberi kepada orang lain dan selalu ingin
membuat orang lain bahagia.
Ginanjar (2005) dalam Dwijayanti (2009) menjelaskan bahwa
kecerdasan spiritual merupakan kemampuan untuk memberikan
makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku, dan kegiatan, serta
28
mampu mensinergikan kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan sosial.
4. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional (EQ) merupakan kemampuan untuk
mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi
diri sendiri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan
emosi dan menunda kepuasan serta mengelola emosi diri sendiri dan
dengan orang lain (Goleman, 2005) dalam (Sukmawati, dkk, 2014).
Tikollah et al. (2006) mendefinisikan kecerdasan emosional adalah
kemampuan untuk merasakan emosi, menerima dan membangun
emosi dengan baik, memahami emosi dan pengetahuan emosional
sehingga dapat meningkatkan perkembangan emosi dan intelektual.
Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, belajar untuk
mengakui, menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain (Tikollah
et al., 2006).
Menurut Goleman (2005) dalam Hermawan dan Nurlia (2017)
makin kompleks pekerjaan, makin penting kecerdasan emosi. Emosi
yang lepas kendali dapat membuat orang pandai menjadi bodoh.
Tanpa kecerdasan emosi, seseorang tidak akan mampu menggunakan
kemampuan kognitif mereka sesuai dengan potensi yang maksimum.
Widagdo (2001) dalam Kusuma (2011) menyatakan seseorang
dengan kecerdasan emosional yang berkembang dengan baik,
kemungkinan besar akan berhasil dalam kehidupannya karena mampu
29
menguasai kebiasaan berfikir yang mendorong produktivitas.
Demikian halnya sebagai seorang auditor kecerdasan emosional
diperlukan untuk membantu auditor di dalam melakukan pemeriksaan
guna mendeteksi kebenaran atas laporan keuangan yang disajikan
klien.
Tanpa ada pengendalian atau kematangan emosi (EQ) akan
tidak mudah bagi auditor untuk dapat bertahan ketika mengalamai
tekanan, stress, menyelesaikan konflik yang sudah menjadi risiko
profesi dan memikul tanggung jawab seperti yang tertuang dalam
prinsip etika profesi akuntan indonesia serta untuk tidak menyalah
gunakan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya sehingga
nantinya akan berpengaruh terhadap pemberian opini auditor
(Juniawan, dkk, 2017). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wijayanti (2012), yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional
akan mempermudah seorang auditor untuk melakukan pemeriksaan,
memiliki motivasi yang kuat, mengontrol diri/emosi, rasa empati serta
keterampilan dalam bersosialisasi akan membantu auditor dalam
menelusuri bukti-bukti audit serta informasi terkait.
Adapun in indikator kecerdasan emosional menurut Tikollah,
dkk (2006) terdiri dari, sebagai berikut :
1. Kesadaran Diri
Mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu saat dan
menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri
30
sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri
dan kepercayaan diri yang kuat.
2. Motivasi Diri
Menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan
menuntun kita menuju sasaran, membantu kita mengambil
inisiatif, bertindak efektif dan untuk bertahan menghadapi
kegagalan dan frustrasi.
3. Empati
merasakan apa yang di rasakan oleh orang lain, mampu
memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling
percaya, dan menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang.
4. Pengendalian Diri
Menangani emosi sehingga berdampak positif terhadap
pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda
kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran dan mampu pulih
kembali dari tekanan emosi.
5. Keterampilan Sosial
Menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang
lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial,
berinteraksi dengan lancar.
Law (2004) menuliskan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang, sebagai berikut :
31
1. Self emotions
Individu dapat mendalami emosinya serta
mengekspresikannya dengan alami.
2. Regulation of emotions
Individu dapat mengatur emosinya dan memiliki
mengendalikan yang baik pada emosi yang dimilikinya.
3. Use of emotions
Individu dapat memanfaatkan emosinya dengan
mengarahkan pada aktivitas positif dan produktif
4. Dan, Other emotions appraisal
Individu yang dapat memahami emosi orang-orang
yang berada disekitarnya.
5. Love of Money
Uang adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam dunia bisnis, manajer menggunakan
uang untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi karyawan
(Milkovich dan Newman, 2002).
Menurut Sloan (2002) dalam Syantika, dkk (2017) melihat
uang sebagai suatu kecintaan dan keserakahan pada masing-masing
individu. Karena tingkat pentingnya uang serta interpretasinya yang
berbeda pada masing-masing individu. Tang (1992) memperkenalkan
konsep "cinta uang". Konsep tersebut berusaha mengukur perasaan
subjektif individu tentang uang. Penelitian sebelumnya menunjukkan
32
bahwa kecintaan pada uang berkaitan dengan beberapa perilaku
organisasi yang diinginkan seperti tingkat pergantian pekerja yang
rendah, tingkat kepuasan kerja yang tinggi, ataupun juga perilaku
organisasi yang tidak diinginkan seperti, perilaku tidak etis tindakan
kecurangan akuntansi. Berdasarkan teori Herzberg dengan motivasi 2
faktor, yaitu faktor higene dan motivator, seseorang yang memiliki
kecintaan pada uang yang lebih tinggi akan lebih termotivasi untuk
meningkatkan kinerja.
Gbadamosi dan Joubert (2005) dalam Urumsah, dkk (2016)
mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa etika uang berhubungan
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai sektor publik di
Swaziland.
Dengan demikian dapat dikatakan love of money adalah
kecintaan seseorang terhadap uang. Hal ini dapat berpengaruh terhadap
kinerja yang dilakukannya.
Adapun indikator love of money menurut Tang (1992). terdiri
dari good, evil, achievment, respect, budget dan freedom/power,
namun hanya dikerucutkan menjadi tiga oleh Tang (1992) yaitu :
1. Succes
Faktor succes merupakan faktor yang meliputi faktor good,
achievment, freedom dan respect. Faktor achievment
merepresentasikan pencapaian seseorang seperti “uang
33
merepresentasikan pencapaian individu” dan “uang merupakan
simbol kesuksesan”. Faktor respect merepresentasikan
kehormatan, seperti “uang membuat saya dihormati di
lingkungan saya”. Faktor freedom atau power merepresentasikan
kebebasan dan kekuasaan, seperti “uang memberikan otonomi
dan kebebasan” serta “uang memberikan kesempatan untuk
menjadi yang kita inginkan”. Sedangkan faktor good meliputi
sikap-sikap positif terhadap uang, seperti „uang merupakan hal
yang paling penting dan berharga” (Tang, 1995) dalam (Caesara
dan Sjabadhyni, 2014).
2. Budget
Faktor budget merepresentasikan kemampuan individu untuk
membuat anggaran terhadap uang yang dimiliki, seperti “saya
menggunakan uang dengan hati-hati” dan “saya menggunakan
uang saya dengan baik” (Tang, 1995) dalam (Caesara dan
Sjabadhyni, 2014).
3. Evil
Faktor evil merepresenntasikan sikap-sikap negatif terhadap
uang, seperti “uang adalah akar dari segala kejahatan” dan
“uang itu jahat” (Tang, 1995) dalam (Caesara dan Sjabadhyni,
2014).
34
6. Tingkat Pendidikan
Faktor selanjutnya yang memengaruhi perilaku etis adalah
tingkat pendidikan. Menurut Gorda (2004) dalam Juniawan, dkk
(2017), pendidikan adalah kegiatan untuk meperbaiki dan
mengembangkan sumber daya manusia dengan cara meningkatkan
kemampuan pengetahuan termasuk di dalamnya peningkatan
pengetahuan teori dan keterampilan dalam upaya memecahkan
masalah yang dihadapi perusahaan. Tingkat pendidikan adalah tahap
pendidikan yang berkelanjutan, yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan
cara menyajikan bahan pengajaran (Ikhsan, 2005 dalam Wirawan,
dkk, 2016).
Pendidikan dengan berbagai programnya mempunyai peranan
penting dalam memperoleh dan meningkatkan kualitas kemampuan
profesional individu (Mamahit, 2013). Faktor pendidikan mempunyai
pengaruh besar terhadap perilaku etis akuntan sebab pendidikan tinggi
akuntansi tidak hanya mengajarkan transformasi ilmu pengetahuan,
tetapi juga mendidik seseorang agar memiliki kepribadian
(personality) yang utuh sebagai manusia. Menurut Dharmawan (2014)
Seorang auditor akan bisa menyelesaikan sebuah pekerjaan secara
efektif jika didukung dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini
sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Fuad (2005) dalam
Juniawan, dkk (2017) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah
35
aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya
dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu pikir, karsa,
rasa, cipta dan budi nurani.
Lestari (2011) dalam Wirawan, dkk (2016) mengatakan
bahwa tingkat pendidikan merupakan suatu kegiatan seseorang dalam
mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah lakunya,
baik untuk kehidupan masa yang akan datang dimana melalui
organisasi tertentu ataupun tidak terorganisir.
Seseorang yang tinggi tingkat pendidikannya memiliki
kecintaan terhadap uang yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah (Widyaningrum,
2013). Menurut Shaub (1994) dalam Juniawan, dkk (2017),
pentingnya peranan pendidikan adalah dapat meningkatkan kesadaran
etika. Tingkat pendidikan juga sangat diperlukan dalam menentukan
kualitas audit.
Indikator-indikator dari tingkat pendidikan menurut menurut
Fahrun dalam Liza dan Suktiarti (2013), sebagai berikut :
1. Pendidikan formal dengan indikatornya pendidikan yang
diperoleh dibangku sekolah, dan
2. pendidikan non formal dengan indikatornya pelatihan-
pelatihan yang pernah diikuti oleh pekerja.
36
Adapun indikator menurut Lestari (2011) dalam Wirawan, dkk
(2016) menjelaskan dimensi dan indikator tingkat pendidikan
meliputi, sebagai berikut:
1. dimensi pendidikan formal dengan indikatornya pendidikan
terakhir yang ditamatkan oleh setiap pekerja yang meliputi SD,
SMP, SMA dan perguruan tinggi, dan
2. dimensi pendidikan informal dengan indikatornya sikap dan
kepribadian yang dibentuk dari keluarga dan lingkungan.
Adapun indikator menurut Juniawan, dkk (2017) menjelaskan
dimensi dan indikator tingkat pendidikan meliputi, sebagai berikut:
1. Latar belakang pendidikan
Merupakan suatu usaha sadar untuk membekali individu
dengan pengalaman dan keterampilan sehingga individu
tersebut dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
2. Pendidikan berkelanjutan
Merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan serta informasi yang dimilikinya.
3. Pendidikan mempengaruhi kinerja
Dengan tingkat pendidikan yang memadai, seorang auditor
dapat menjalankan profesinya seefektif dan seefisien mungkin.
Hal ini tentu akan berpengaruh pada kinerja yang dapat
diindikasikan dari jumlah temuan dan kualitas hasil
pemeriksaan.
37
4. Pendidikan dapat meningkatkan independensi
Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam
keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dinamis guna
mencapai tujuan hidup kemanusiaan.
5. Pendidikan membentuk kepribadian
Merupakan suatu proses transfer ilmu dan pengetahuan antara
individu satu dengan individu yang lain, pendidikan sebagai
pembentukan krakter atau waktu seseorang karena di dalam
pendidikan di beri bimbingan agar seorang anak bisa keluar
dari suatu masalah, keluar dari suatu masalah disini adalah agar
anak yang tadinya memiliki kepribadian kurang baik bisa lebih
baik karena di proses dan dibimbing dalam dunia pendidikan.
38
B. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1
Tabel 2.1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Juniawan
dkk (2017)
Pengaruh Tingkat
pendidikan,
Kecerdasan
Intelektual dan
Kecerdasan Spiritual
terhadap Perilaku
Etis Auditor di
Pemerintahan
Daerah
Variabel
kecerdasan
spiritual,
tingkat
pendidikan,
perilaku etis
auditor
penelitian
kuantitatif,
metode
sampling.
Variabel
kecerdasan
emosional dan
love of money.
Lokasi penelitian,
responden.
Sampel penelitian pegawai negeri sipil
di Inspektorat Kabupaten Buleleng
sebanyak 41 orang. Teknik analisis data
menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan berbantuan SPSS 17.0
for Windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
secara parsial tingkat pendidikan,
kecerdasan intelektual (IQ), dan
kecerdasan spiritual (SQ) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap perilaku
etis auditor.
39
Tabel 2.2 (Lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2 Bulutoding
dkk (2017)
Pengaruh
Machiavellian dan
Love of Money
terhadap Perilaku
Etis Auditor
Variabel love
of money dan
perilaku etis
auditor
penelitian
kuantitatif,
metode
sampling.
Variabel
kecerdasan
spiritual,
kecerdasan
emosional dan
tingkat
pendidikan.
Lokasi penelitian,
responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sifat machiavellian
dan love of money berpengaruh secara
simultan dan signifikan
terhadap perilaku etis. Sementara itu
sifat machiavellian berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap perilaku etis
auditor. Sedangkan love of money
berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap perilaku etis auditor.
Bersambung pada halaman selanjutnya
40
Tabel 2.3 (Lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
3 Sayantika
dkk (2017)
Pengaruh
Independensi,
Kompetensi dan
Love of Money pada
Kinerja Pemeriksa
Inspektorat
Kabupaten Gianyar
variabel Love
of Money,
penelitian
kuantitatif,
metode
sampling.
Variabel
kecerdasan
spiritual,
kecerdasan
emosional dan
perilaku etis.
Lokasi penelitian,
responden.
Penelitian ini menggunakan metode
survey dan data primer yang diperoleh
dari kuesioner dengan sensus sebagai
teknik pengumpulan data. Jumlah
responden dalam penelitian ini adalah
37 orang. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan analisis regresi
linear berganda yang didahului dengan
melakukan uji validitas dan reliabilitas
serta uji asumsi klasik. Penelitian ini
menunjukkan hasil bahwa independensi,
dan kompetensi sumber daya manusia
berpengaruh positif pada kinerja
pemeriksa, sedangkan love of money
berpengaruh negatif pada kinerja
pemeriksa Inspektorat Kabupaten
Gianyar.
Bersambung pada halaman selanjutnya
41
Tabel 2.4 (Lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4 Kurniawan
dan
Widanaputra
(2017)
Pengaruh Love Of
Money dan
Machiavellian
Terhadap Persepsi
Etis Mahasiswa
Akuntansi
Variabel love
of money,
perilaku etis,
metode
sampling.
Variabel
kecerdasan
spiritual dan
kecerdasan
emosional, objek
penelitian.
hasil penelitian dari bab sebelumnya
terhadap variabelvariabel bebas yang
mempengaruhi Persepsi etis mahasiswa
akuntansi yang diukur dengan variabel
love of money dan machiavellian dapat
disimpulkan variabel love of money
berpengaruh negatif dan signifikan
secara statistik terhadap Persepsi etis
mahasiswa akuntansi. Semakin tinggi
sifat love of money mahasiswa tersebut,
maka akan semakin rendah persepsi etis
yang dimiliki . variable machiavellian
mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap Persepsi etis
mahasiswa akuntansi. Semakin tinggi
sifat machiavellian mahasiswa tersebut,
maka akan semakin rendah persepsi etis
yang dimiliki
Bersambung pada halaman selanjutnya
42
Tabel 2.5 (Lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
5 Hermawan,
Nurlia
(2017)
Dapatkah Love of
Money Sebagai
Variabel Intervening
Pengaruh
Kecerdasan terhadap
Persepsi Etis
Mahasiswa
Akuntansi
Variabel
kecerdasan
spiritual,
kecerdasan
emosional love
of money.
Variabel persepsi
etis, objek
penelitian dan uji
penelitian.
Hasil penelitian menyatakan love of
money tidak mampu menjadi variabel
intervening pada variabel pengaruh
kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual
terhadap persepsi etis mahasiswa
akuntansi. Selain itu, ada pengaruh
positif kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual terhadap persepsi etis
mahasiswa akuntansi.
Bersambung pada halaman selanjutnya
43
Tabel 2.6 (Lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
6 Arridla,
Ahdaf
(2016)
Pengaruh
Pendapatan dan
Kecerdasan Spiritual
Terhadap Persepsi
Etis Mahasiswa
dengan Love of
Money
Sebagai Variabel
Intervening
Variabel
kecerdasan
spiritual, love
of money,
perilaku etis,
metode
sampling.
Variabel
kecerdasan
emosional, objek
penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak ada pengaruh yang signifikan
antara pendapatan terhadap love of
money. Ada pengaruh yang signifikan
antara kecerdasan spiritual mahasiswa
terhadap persepsi etis mahasiswa, dan
ada pengaruh yang signifikan antara
love of money terhadap persepsi etis
mahasiswa.
Bersambung pada halaman selanjutnya
44
Tabel 2.7 (Lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
8 Widyastuti
dan Ludigdo
(2010)
Pengaruh
Kecerdasan
Emosional,
Kecerdasan Spiritual
dan Budaya
Organisasi Terhadap
Perilaku Etis
Auditor Pada KAP.
Variabel
Kecerdasan
Emosional,
Kecerdasan
Spiritual
danPerilaku
Etis, penelitian
kuantitatif,
Objek
Penelitian.
Variabel Budaya
Organisasi dan
Love of Money,
lokasi penelitian.
Tingkat
Pendidikan
Hasil penelitian ini adalah kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual dan
budaya organisasi memiliki kontribusi
yang besar untuk mempengaruhi
perilaku etis auditor pada KAP di Jawa
Timur. Walaupun demikian, secara
parsial hanya kecerdasan spiritual dan
budaya organisasi yang berpengaruh
signifikan terhadap perilaku etis auditor,
sedangkan kecerdasan emosional tidak
berpengauh secara signifikan.
Bersambung pada halaman selanjutnya
45
Tabel 2.8 (Lanjutan)
No Peneliti
(tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
8 Zoraifi
(2005)
Pengaruh Locus of
Control, Tingkat
Pendidikan,
Pengalaman Kerja,
dan Pertimbangan
Etis terhadap
Perilaku Auditor
dalam Situasi
Konflik Audit
Variabel
tingkat
pendidikan dan
Perilaku.
Variabel Locus of
Control dan
pengalaman kerja.
Lokasi penelitian
Hasil dari uji statistik menunjukkan
bahwa interaksi antara variabel kognitif
(pertimbangan etis etis) dan variabel
kepribadian (locus of control, tingkat
pendidikan dan pengalaman kerja)
berpengaruh signifikan terhadap
perilaku auditor dalam situasi konflik
audit.
Bersambung pada halaman selanjutnya
46
C. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor.
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang tertumpu
pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di
luar ego atau jiwa sadar, sehingga kecedasan spiritual menjadikan
manusia yang benar-benar utuh secara intelektual, emosional dan
spiritual (Arridla, 2016). Seorang auditor yang memiliki
pemahaman atau kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual yang
tinggi, akan mampu bertindak atau berperilaku dengan etis dalam
profesinya dan organisasi.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arridla
(2016) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara kecerdasan spiritual terhadap persepsi etis. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Widyastuti dan Ludigdo (2010) juga
mengatakan bahwa kecerdasan spiritual memiliki kontribusi yang
cukup besar dalam mempengaruhi perilaku etis auditor.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif
sebagai berikut :
H1: Kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap perilaku etis
auditor.
47
2. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku etis
auditor.
Kecerdasan emosional (EQ) merupakan kemampuan untuk
mengenali perasaan diri sendiridan perasaan orang lain,
memotivasi diri sendiri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan,
mengendalikan emosi dan menunda kepuasan serta mengelola
emosi diri sendiri dan dengan orang lain (Goleman, 2005) dalam
(Sukmawati, dkk, 2014). Tikollah et al. (2006) mendefinisikan
kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk merasakan emosi,
menerima dan membangun emosi dengan baik, memahami emosi
dan pengetahuan emosional sehingga dapat meningkatkan
perkembangan emosi dan intelektual.
Widagdo (2001) dalam Kusuma (2011) menyatakan
seseorang dengan kecerdasan emosional yang berkembang dengan
baik, kemungkinan besar akan berhasil dalam kehidupannya
karena mampu menguasai kebiasaan berfikir yang mendorong
produktivitas.
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lucyanda
dan Endro (2012) menyatakan bahwa kecerdasan emosional dapat
mempengaruhi perilaku etis. dalam penelitian Hermawan dan
Nurlia (2017) juga mengatakan hal demikian.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif
sebagai berikut :
48
H2: Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap perilaku
etis auditor.
3. Pengaruh love of money terhadap perilaku etis auditor.
Uang adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam dunia bisnis, manajer menggunakan
uang untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi karyawan
(Milkovich dan Newman, 2002). Menurut Sloan (2002) dalam
Syantika dkk (2017) melihat uang sebagai suatu kecintaan dan
keserakahan pada masing-masing individu. Karena tingkat
pentingnya uang serta interpretasinya yang berbeda pada masing-
masing individu.
Hasil penelitian Hermawan dan Nurlia (2017) mengatakan
bahwa terdapat pengaruh antara love of money terhadap persepsi
etis. Dalam penelitian Widyaningrum (2014) juga mengatakan
demikian bahwa terdapat pengaruh antara love of money terhadap
persepsi etis.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif
sebagai berikut :
H3: Love of money berpengaruh terhadap perilaku etis.
\
49
4. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perilaku etis auditor.
Menurut Gorda (2004) dalam Juniawan, dkk (2017),
pendidikan adalah kegiatan untuk meperbaiki dan mengembangkan
sumber daya manusia dengan cara meningkatkan kemampuan
pengetahuan termasuk di dalamnya peningkatan pengetahuan teori
dan keterampilan dalam upaya memecahkan masalah yang
dihadapi perusahaan. Tingkat pendidikan adalah tahap pendidikan
yang berkelanjutan, yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran
dan cara menyajikan bahan pengajaran (Ikhsan, 2005 dalam
Wirawan, dkk, 2016).
Menurut hasil penelitian Zoraifi (2005) menunjukkan
bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku etis auditor. Jika tingkat pendidikan semakin
tinggi, maka perilaku etis auditor juga semakin tinggi. Dalam
penelitian Widyaningrum (2014) juga mengatakan bahwa tingkat
pendidikan berpengaruh terhadap persepsi etis seseorang dalam hal
ini mahasiswa.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternatif
sebagai berikut :
H4: Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap perilaku etis
auditor.
50
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.
Informasi laporan
keuangan yang bermutu
tinggi sangat butuhkan
oleh pengguna informasi
Informasi yang
dihasilkan oleh auditor
kurang dipercaya.
GAP
Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional, Love of Money,
dan Tingkat Pendidikan terhadap Perilaku Etis Auditor
Basis Teori: Teori Atribusi
Kecerdasan
Spiritual
(X1)
Love of
Money
Perilaku Etis
Auditor
Metode Analisis: Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil yang diharapkan
Kesimpulan, Implikasi dan Saran
Kecerdasan
Emosional
Tingkat
Pendidikan
51
BAB III
Metodologi Penelitian
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu kecerdasan spiritual,
kecerdasan emosional, love of money, dan tingkat pendidikan terhadap
variabel dependen, yaitu perilaku etis auditor. Agar lebih fokus terhadap
penelitian yang dilakukan, maka ruang lingkup penelitian difokuskan
hanya pada KAP yang berada di daerah Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, pihak peneliti
selanjutnya menentukan populasi dan sampel yang akan diuji.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Riduwan dan Kuncoro: 37, 2014). Adapun pengertian
sampel menurut Riduwan dan Kuncoro: (38, 2014) adalah bagian dari
populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan
diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak
semua orang atau benda akan diteliti, melainkan cukup dengan
menggunakan sampel yang mewakilinya.
52
2. Metode Pengambilan Sampel
Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah metode
convenience sampling yaitu istilah umum yang mencakup variasi
luasnya prosedur pemilihan responden dimana audit sampel yang
ditarik mudah untuk dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk
mengukur dan bersifat koperatif (Hamid, 2012:28). Convenience
sampling juga merupakan pengumpulan informasi dari anggota
populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya
(Sekaran:2015).
Metode pemilihan sampel yang digunakan dimaksudkan untuk
mengantisipasi adanya kemungkinan tidak didapatkannya jawaban dari
para auditor yang berkerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
berada di wilayah Jakarta. Hal lain yang dianggap penting adalah
jumlah data yang terkumpul, agar tetap dapat memenuhi kriteria
pengolahan data.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Dalam memperoleh data-data penelitian, peneliti menggunakan dua cara
yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
53
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan
perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian
lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak
pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi
subyek penelitian adalah auditor eksternal yang bekerja pada
kantor akuntan publik. Peneliti memperoleh data dengan
mengirimkan kuesioner kepada kantor akuntan publik secara
langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur
dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor
yang berkerja pada KAP sebagai responden dalam penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-
masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian
kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor yang berkerja di
KAP sebagai responden.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas
data dan uji hipotesis.
54
1. Uji Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2016) Uji statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, maksimum dan minimum.
2. Uji Kualitas Data
Dalam penelitian ini uji kualitas data yang digunakan adalah uji
reliabilitas dan uji validitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi,
validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner
yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang
hendak kita ukur (Ghozali, 2016). Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan
cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari
pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang
didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang
diperoleh adalah valid (Ghozali, 2016).
55
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016).
(Ghozali, 2016) mengatakan bahwa pengukuran
reliabilitas dapat digunakan dengan dua cara, yaitu:
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang
Di sini seseorang akan disodori pertanyaan yang
sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian
dilihat apakah ia tetap konsisten dengan
jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja
Di sini pengukuran yang dilakukan hanya sekali
saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar
jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,70 (Nunnaly, 1994 dalam Ghozali,
2016).
56
3. Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas Data
Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal
yang harus dilakukan untuk setiap analisis multivariat, khususnya
jika tujuannya adalah inferensi. Walaupun normalitas suatu
variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji
statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal
(Ghozali, 2016). Pada penelitian ini uji normalitas yang
digunakan adalah dengan cara uji statistik Kolmogorov-Smirnov
dengan kriteria (Ghozali, 2016)
1) Data terdistribusi secara normal apabila nilai probabilitas
signifikan > 0,05.
2) Data tidak terdistribusi secara normal apabila nilai probabilitas
signifikan < 0,05.
B. Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2016;103) uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Pengujian multikolinearitas adalah
pengujian yang mempunyai tujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.
Efek dari multikolinearitas ini adalah menyebabkan tingginya variabel
pada sampel. Hal tersebut berarti standar error besar, akibatnya ketika
koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel. Hal ini
57
menunjukkan tidak adanya hubungan linear antara variabel
independen yang dipengaruhi dengan variabel dependen.
Untuk menemukan ada atau tidaknya multikolinearitas dalam
model regresi dapat diketahui sebagai berikut :
a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual vaariabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar
variabel independen tidak berarti bebas dari multikolnieritas.
Multi kolonieritas dapat disebabkan karena adanyan efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen.
c. Nilai toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Tolerance
mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance)
dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off
yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan
nilai VIF diatas 10.
58
C. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas
dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat
grafik sccatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu
SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola
tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada
sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi
juga dapat dikatakan terbebas dari heteroskedastisitas jika
memiliki nilai signifikansi di atas 0,05 (Ghozali, 2016: 143).
Model yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2016).
4. Uji Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan regresi
linier berganda, yaitu teknik analisis untuk mengetahui pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Model dalam
penelitian ini adalah :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + + β4X4 + e
59
Keterangan :
Y = Perilaku Etis Auditor
α = Konstanta
β1-β5 = Koefisien Regresi
X1 = Kecerdasan Spiritual
X2 = Kecerdasan Emosional
X3 = Love of Money
X4 = Tingkat pendidikan
e = Standart error
5. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel
dependen (Ghozali, 2016;95). Nilai koefisien determinasi adalah
nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemapuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016;95).
b. Uji Kelayakan Model (Statistik F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model yang
digunakan layak untuk memprediksi variabel Y. Jika nilai
signifikansi yang di dapat < 0,05 maka model regresi dapat
60
digunakan untuk memprediksi variabel dependen yang
menandakan bahwa variabel-variabel independen secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel independen.
a) Menentukan hipotesis masing-masing kelompok:
H0= Variabel independen secara parsial atau individu tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
H1= Variabel independen secara parsial atau individu
memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
b) Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dengan kriteria
sebagai berikut:
1) Jika t- hitung < t-tabel, maka variabel independen secara
individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
(H0 diterima).
2) Jika t- hitung > t-tabel, maka variabel independen secara
individual berpengaruh terhadap variabel dependen (H0
ditolak).
c) Menentukan tingkat signifikansi yaitu α = 0,05 (5%).
d) Dalam penelitian ini juga dilakukan dengan melihat nilai
tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%) dengan derajat bebas (n –
61
k), dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel.
Dengan kriteria pengujian :
1) Apabila tingkat signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima, berarti tidak ada pengaruh antara variabel
bebas dengan variabel terikat.
2) Apabila tingkat signifikansi < 0,05 maka H0 diterima dan
H1 ditolak, berarti ada pengaruh antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing
variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara
pengukurannya.
1. Kecerdasan Spiritual (X1)
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan untuk
menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu
menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks
makna yang lebih luas dan kaya, dan salah satu komponen
kecerdasan spiritual adalah mutlak jujur dalam arti berkata
benar dan konsisten (Hermawan dan Nurlia, 2017). Penelitian
Fallah dkk. (2015) menyatakan bahwa orang yang memiliki
kecerdasan spiritual akan memiliki keunggulan bersaing.
62
Dalam penelitian ini kecerdasan spiritual diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Zohar dan
Marshall (2002) kuesioner disesuaikan dengan topik penelitian
dimana semua pertanyaan diukur dengan skala Likert, 1 sampai
5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat
tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5)
sangat setuju.
2. Kecerdasan Emosional (X2)
Kecerdasan emosional (EQ) merupakan kemampuan untuk
mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain,
memotivasi diri sendiri, ketahanan dalam menghadapi
kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan serta
mengelola emosi diri sendiri dan dengan orang lain (Goleman,
2005) dalam (Sukmawati, dkk, 2014). Widagdo (2001) dalam
Kusuma (2011) menyatakan seseorang dengan kecerdasan
emosional yang berkembang dengan baik, kemungkinan besar
akan berhasil dalam kehidupannya karena mampu menguasai
kebiasaan berfikir yang mendorong produktivitas.
Dalam penelitian ini kecerdasan emosional diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Law and
Song (2004) yang telah diadopsi oleh Amilin (2016). dan
kuesioner disesuaikan dengan topik penelitian dimana semua
63
pertanyaan diukur dengan skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban
yang didapatkan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju,
(2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
3. Love of Money (X3)
Uang adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam dunia bisnis, manajer
menggunakan uang untuk menarik, mempertahankan, dan
memotivasi karyawan (Milkovich dan Newman, 2002).
Menurut Sloan (2002) dalam Syantika dkk (2017) melihat uang
sebagai suatu kecintaan dan keserakahan pada masing-masing
individu.
Dalam penelitian ini love of money diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Tang (1992)
disesuaikan dengan topik penelitian dimana semua pertanyaan
diukur dengan skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang
didapatkan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2)
tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
4. Tingkat pendidikan (X4)
Menurut Gorda (2004) dalam Juniawan, dkk (2017),
pendidikan adalah kegiatan untuk meperbaiki dan
mengembangkan sumber daya manusia dengan cara
meningkatkan kemampuan pengetahuan termasuk di dalamnya
peningkatan pengetahuan teori dan keterampilan dalam upaya
64
memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan. Tingkat
pendidikan adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan, yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,
tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan
pengajaran (Ikhsan, 2005 dalam Wirawan, dkk, 2016).
Pendidikan dengan berbagai programnya mempunyai
peranan penting dalam memperoleh dan meningkatkan kualitas
kemampuan profesional individu (Mamahit, 2013). Faktor
pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku etis
akuntan sebab pendidikan tinggi akuntansi tidak hanya
mengajarkan transformasi ilmu pengetahuan, tetapi juga
mendidik seseorang agar memiliki kepribadian (personality)
yang utuh sebagai manusia. Hal ini sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Fuad (2005), yang menyatakan bahwa
pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk
meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-
potensi pribadinya, yaitu pikir, karsa, rasa, cipta dan budi
nurani.
Dalam penelitian ini tingkat pendidikan diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Juniawan,
dkk (2017) disesuaikan dengan topik penelitian dimana semua
pertanyaan diukur dengan skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban
65
yang didapatkan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju,
(2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
5. Perilaku Etis Auditor (Y)
Menurut Ricky et.al (2006) dalam Arifiyani dan Sukirno
(2012) pengertian “etika” merupakan keyakinan mengenai
tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik
dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Sedangkan
perilaku etis adalah perilaku yang sesuai dengan norma-norma
sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan
tindakan-tindakan yang benar dan baik (Ricky et.al, 2006
dalam Arifiyani dan Sukirno, 2012).
Dalam penelitian variabel perilaku etis auditor diadopsi dari
kode etik auditor (aturan perilaku auditor) dalam (Juniawan,
dkk, 2017) dan mempunyai lima indikator, kuesioner
disesuaikan dengan topik penelitian dimana semua pertanyaan
diukur dengan skala Likert, 1 sampai 5. Jawaban yang
didapatkan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2)
tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
66
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
1 Kecerdasan
Spiritual (X1)
Zohar dan
Marshall (2002)
a. Kemampuan bersikap
fleksibel (adaptif secara
spontan dan aktif).
1 Likert
b. Tingkat Kesadaran
Tinggi
2 dan 3 Likert
c. Kemampuan
mengadaptasi dan
memanfaatkan
penderitaan.
4 dan 5 Likert
d. Kemampuan
menghadapi dan
melampaui rasa sakit.
6, 7, dan 8 Likert
e. Kualitas hidup yang
diilhami oleh visi
misi dan nilai-nilai.
9 dan 10 Likert
f. Keengganan untuk
menyebabkan
kerugian yang tidak
perlu
11, 12, dan
13
Likert
g. Kecenderungan untuk
melihat keterkaitan
antara berbagai hal
(berpendangan
holisitik).
14 Likert
67
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Lanjutan
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
h. Kecenderungan nyata
untuk bertanya
”mengapa atau
bagaimana mencari
jawaban dasar.
15 Likert
i. Memiliki kemudahan
untuk bekerja
melawan konvensi.
16 Likert
2 Kecerdasan
Emosional (X2)
Law and Song
(2004)
a. Self emotions 1 dan 2 Likert
b. Regulation of
emotions
3, 4, 5, dan
6
Likert
c. Use of emotions 7, 8, 9, dan
10
Likert
d. Other emotions
appraisal
11, 12, 13,
dan 14
Likert
3 Love of Money
(X3) Tang
(1992)
a. Succes 1 – 12 Likert
b. Budget 13, 14 dan
15
Likert
c. Evil 16, dan 17 Likert
4 Tingkat
pendidikan (X4)
Juniawan, dkk
(2017)
a. Latar belakang
pendidikan
1,2 dan 3 Likert
b. Pendidikan
berkelanjtan
4 dan 5 Likert
c. Pendidikan
mempengaruhi
kinerja
6 dan 7 Likert
d. Pendidikan dapat
meningkatkan
independensi
8, 9, dan 10 Likert
e. Pendidikan
membentuk
kepribadian
11 Likert
68
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Lanjutan
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
5 Perilaku Etis
Auditor (Y)
Kode Etik
Auditor
a. Integritas 1,2,3 dan 4 Likert
b. Objektivitas 5, 6 dan 7 Likert
c. Kompetensi dan
Kehati-hatian
profesional
8,9 dan 10 Likert
d. Kerahasiaan 11, 12, dan
13
Likert
e. Perilaku Profesional 14, 15, 16,
17 dan 18
Likert
69
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Penyebaran Kuesioner
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang
disebar kepada auditor eksternal yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta. KAP tersebut
tersebar di 3 wilayah DKI Jakarta yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Utara,
dan Jakarta Timur. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini
terdiri dari junior auditor, senior auditor, supervisor, dan manajer
auditor.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan melalui
penyebaran kuisioner penelitian secara langsung dengan mendatangi
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta
untuk membagikan kuisioner tersebut kepada auditor yang ada berada
di sana. Proses perizinan, penyebaran, dan pengembalian kuisioner ini
dilaksanakan mulai tanggal 23 April 2018 sampai dengan 25 Juni
2018. Gambaran mengenai distribusi penyebaran kuisioner pada
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.
70
Tabel 4.1
Distribusi Penyebaran Kuesioner
No. Sumber Kuisioner Kuesioner
yang Dikirim
Jumlah
Kuesioner yang
Kembali
1. KAP Jakarta Utara 10 10
2. KAP Jakarta Timur 10 10
3. KAP Jakarta Selatan 55 51
Total 75 71
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018.
Sementara data sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
4.2.
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah
1. Kuesioner yang dikirim 75
2. Kuesioner yang tidak kembali 4
3. Kuesioner yang tidak dapat diolah 0
4. Kuesioner yang dapat diolah 71
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Kuesioner yang dikirim sebanyak 75 eksemplar dan kuesioner
yang tidak kembali sebanyak 4 eksemplar. Hal tersebut dikarenakan
waktu penyebaraan kuesioner dilakukaan saat periode audit sedang
berlangsung, sehingga auditor masih berada di kantor klien atau bahkan
sedang berada di luar kota. Kuesioner yang tidak dapat diolah sebanyak
71
0 eksemplar hal ini dikarenakan terdapat beberapa butir penyataan yang
tidak dijawab oleh responden tersebut dan juga karena identitas
responden yang diisi tidak lengkap, hal tersebut tentunya tidak sesuai
dengan kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini. Oleh karena itu
dari semua kuesioner yang kembali, kuesioner yang dapat diolah adalah
sebanyak 71 eksemplar.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di
KAP wilayah DKI Jakarta yang tersebar di tiga wilayah yaitu Jakarta
Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan. Berikut ini adalah deskripsi
mengenai identitas responden penelitian yang terdiri atas jenis kelamin,
lama bekerja sebagai auditor, pendidikan terakhir dan jabatan.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
72
Tabel 4.3
Hasil Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 71 responden yang ada
didominasi oleh jenis kelamin perempuan sebanyak 44 responden
atau 61,98% dan sisanya sebanyak 27 orang atau 38,02% responden
berjenis kelamin laki-laki.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pengalaman kerja.
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 27 38,02 38,02 38,02
Perempuan 44 61,98 61,98 100,0
Total 71 100,0 100,0
Pengalaman Kerja
Frequency
Percen
t
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid <3Tahun
3-6 Tahun
6-10 Tahun
>10 Tahun
Total
60
9
0
2
71
84,5
12,6
0
2,9
100,0
84,5
12,6
0
2,9
100,0
84,5
97,1
97,1
100,0
73
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam
penelitian ini sebesar 84,5% atau sekitar 60 responden memiliki
pengalaman kerja selama kurang dari 3 tahun sebagai auditor.
Sedangkan responden yang memiliki pengalaman kerja selama 3-6
tahun sebanyak 9 responden atau 12,6%. dan sisanya responden yang
memiliki pengalaman kerja sebagai auditor selama di atas 10 tahun
sebanyak 2 responden atau 2,9%.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi
responden berdasarkan tingkat pendidikan.
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden
memiliki pendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 70
responden atau 98,5%. dan sisanya sebanyak 1 responden atau 1,5%
memiliki pendidikan terakhir Strata Dua (S2).
74
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Terakhir
Tabel 4.6 menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jabatan terakhir
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Terakhir
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.6 menunjukkan mayoritas responden terdiri dari auditor
junior sebanyak 54 responden atau 76,08%. Sedangkan responden yang
menduduki jabatan senior auditor sebanyak 15 responden atau 21,12%,
manajer auditor sebanyak 1 responden atau 1,4%. Dan sisanya sebanyak 1
responden atau 1,4% menduduki jabatan sebagai supervisor.
B. Hasil Uji Instrument Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kecerdasan
spiritual, kecerdasan emosional, love of money, tingkat pendidikan dan
perilaku etis auditor. Variabel-variabel tersebut akan diuji secara statistik
deskriptif seperti yang disajikan dalam tabel 4.7
75
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa Variabel kecerdasan spriritual
memiliki jawaban minimum responden sebesar 40 dan maksimum sebesar
80, dengan rata-rata 67,13 dan standar deviasi 7,506. Nilai standar deviasi
menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 7,506 dari nilai rata-rata
jawaban responden atas pernyataan tentang kecerdasan spiritual yang
besarnya 67,13. Variabel kecerdasan emosional memiliki jawaban
minimum responden sebesar 48 dan maksimum sebesar 70, dengan rata-
rata 58,54 dan standar deviasi 5,087. Nilai standar deviasi menunjukkan
adanya penyimpangan sebesar 5,087 dari nilai rata-rata jawaban responden
atas pernyataan tentang kecerdasan emosional yang besarnya 58,54.
Variabel love of money memiliki jawaban minimum responden sebesar
62 dan maksimum sebesar 85, dengan rata-rata 70,38 dan standar deviasi
4,083. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya penyimpangan sebesar
4,083 dari nilai rata-rata jawaban responden atas pernyataan tentang love
76
of money yang besarnya 70,83. Variabel tingkat pendidikan memiliki
jawaban minimum responden sebesar 37 dan maksimum sebesar 55,
dengan rata-rata 46,13 dan standar deviasi 4,232. Nilai standar deviasi
menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 4,232 dari nilai rata-rata
jawaban responden atas pernyataan tentang tingkat pendidikan yang
besarnya 46,13. Variabel perilaku etis auditor memiliki jawaban minimum
responden sebesar 67 dan maksimum sebesar 90, dengan rata-rata 76,82
dan standar deviasi 6,088. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya
penyimpangan sebesar 6,088 dari nilai rata-rata jawaban responden atas
pernyataan tentang perilaku etis auditor yang besarnya 76,82.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, love of money,
tingkat pendidikan dan perilaku etis auditor. Tabel-tabel di bawah
ini menunjukkan hasil uji validitas untuk setiap variabel. Tabel 4.8
menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel kecerdasan spiritual.
77
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spiritual
Pernyataan Pearson
Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
SQ1 0,728** 0,000 Valid
SQ2 0,755** 0,000 Valid
SQ3 0,563** 0,000 Valid
SQ4 0,709** 0,000 Valid
SQ5 0,729** 0,000 Valid
SQ6 0,700** 0,000 Valid
SQ7 0,700** 0,000 Valid
SQ8 0,787** 0,000 Valid
SQ9 0,659** 0,000 Valid
SQ10 0,584** 0,000 Valid
SQ11 0,743** 0,000 Valid
SQ12 0,586** 0,000 Valid
SQ13 0,764** 0,000 Valid
SQ14 0,649** 0,000 Valid
SQ15 0,555** 0,000 Valid
SQ16 0,801** 0,000 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.8 variabel kecerdasan spiritual mempunyai
nilai signifikansi dibawah 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua item
pernyataan variabel kecerdasan spiritual dapat dinyatakan valid. Tabel 4.9
78
di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel kecerdasan
emosional.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Kecerdasan Emosional
Pernyataan Pearson
Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
EQ1 0,592** 0,000 Valid
EQ2 0,528** 0,000 Valid
EQ3 0,626** 0,000 Valid
EQ4 0,637** 0,000 Valid
EQ5 0,606** 0,000 Valid
EQ6 0,574** 0,000 Valid
EQ7 0,604** 0,000 Valid
EQ8 0,562** 0,000 Valid
EQ9 0,615** 0,000 Valid
EQ10 0,591** 0,000 Valid
EQ11 0,564** 0,000 Valid
EQ12 0,430** 0,004 Valid
EQ13 0,539** 0,000 Valid
EQ14 0,728** 0,000 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan variabel kecerdasan
emosional memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05 sehingga item-item
79
tersebut dapat dinyatakan valid. Tabel 4.10 di bawah ini menunjukkan
hasil uji validitas untuk variabel love of money.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Love of Money
Pernyataan Pearson
Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
LOM1 0,576** 0,000 Valid
LOM2 0,367** 0,002 Valid
LOM3 0,429** 0,000 Valid
LOM4 0,483** 0,000 Valid
LOM5 0,523** 0,000 Valid
LOM6 0,587** 0,000 Valid
LOM7 0,372** 0,001 Valid
LOM8 0,275* 0,021 Valid
LOM9 0,422** 0,000 Valid
LOM10 0,471** 0,003 Valid
LOM11 0,532** 0,000 Valid
LOM12 0,581** 0,000 Valid
LOM13 0,492** 0,000 Valid
LOM14 0,537** 0,000 Valid
LOM15 0,425** 0,020 Valid
LOM16 0,402** 0,001 Valid
LOM17 0,439** 0,000 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
80
Berdasarkan tabel 4.10 variabel love of money mempunyai nilai
signifikansi dibawah 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua item
pernyataan variabel kecerdasan spiritual dapat dinyatakan valid. Tabel
4.11 di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel tingkat
pendidikan
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Tingkat pendidikan
Pernyataan Pearson
Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
TP1 0,408** 0,000 Valid
TP2 0,558** 0,000 Valid
TP3 0,569** 0,001 Valid
TP4 0,656** 0,000 Valid
TP5 0,646** 0,000 Valid
TP6 0,689** 0,000 Valid
TP7 0,624** 0,000 Valid
TP8 0,691** 0,000 Valid
TP9 0,697** 0,000 Valid
TP10 0,719** 0,000 Valid
TP11 0,678** 0,000 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa item-item pernyataan
di atas memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 yang menandakan item-
81
item tersebut dinyatakan valid. Tabel 4.12 di bawah ini menunjukkan hasil
uji validitas variabel perilaku etis auditor.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Perilaku Etis Auditor
Pernyataan Pearson
Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
PE1 0,654** 0,000 Valid
PE2 0,341** 0,004 Valid
PE3 0,645** 0,000 Valid
PE4 0,639** 0,000 Valid
PE5 0,661** 0,000 Valid
PE6 0,583** 0,000 Valid
PE7 0,611** 0,000 Valid
PE8 0,581** 0,000 Valid
PE9 0,625** 0,000 Valid
PE10 0,638** 0,000 Valid
PE11 0,592** 0,000 Valid
PE12 0,622** 0,000 Valid
PE13 0,645** 0,000 Valid
PE14 0,638** 0,000 Valid
PE15 0,646** 0,000 Valid
PE16 0,669** 0,000 Valid
PE17 0,550** 0,000 Valid
PE18 0,679** 0,000 Valid
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
82
Tabel 4.12 menunjukkan variabel perilaku etis auditor mempunyai
nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal ini berarti seluruh item pernyataan
untuk variabel perilaku etis auditor dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji reliabilitas pada variabel
penelitian yang terdiri dari variabel kecerdasan spiritual, kecerdasan
emosional, love of money, tingkat pendidikan dan perilaku etis auditor.
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Kecerdasan Spiritual 0,919 Reliabel
Kecerdasan
Emosional
0,852 Reliabel
Love of oney 0,776 Reliabel
Tingkat pendidikan 0,849 Reliabel
Perilaku Etis Auditor 0,899 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpa atas variabel
kecerdasan spiritual sebesar 0,919, variabel kecerdasan emosional sebesar
0,852, variabel love of money sebesar 0,776, variabel tingkat pendidikan
sebesar 0,849 dan variabel perilaku etis auditor sebesar 0,899. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner
reliabel karena mempunyai nilai Cronbach Alpha di atas 0,7.
83
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji
normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji multikoliniaritas. Berikut
disajikan hasil uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini:
a. Hasil Uji Normalitas
Analisis Grafik
Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram
dan P-Plot. Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukkan hasil analisis
grafik untuk menguji normalitas dalam penelitian ini.
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
84
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa grafik histogram
maupun grafik normal P-Plot memberika pola distribusi data yang
normal. Hal ini bisa terlihat dari grafik histogram yang
menggambarkan bentuk lonceng serta grafik normal P-Plot yang
menunjukkan bahwa titik-titik mendekati garis diagonal. Hal ini sesuai
dengan dasar pengambilan keputusan untuk menentukan apakah model
regresi memenuhi asumsi normalitas. Model regresi dikatakan
memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
(Ghozali, 2016: 163).
85
Analisis Statistik
Analisis statistik yang digunakan untuk melihat apakah data
sudah terdistribusi dengan normal melakukan pengujian Kolmogrof
Smirnov. Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji Kolmogrof Smirnov.
Tabel 4.14
Hasil Uji Kolmogrof Smirnov
Berdasarkan tabel 4.14 Hasil pengujian Kolmogrof Smirnov
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,83. Hal tersebut
menunjukkan bahwa data telah terdistribusi dengan normal karena
nilai signifikasi berada diatas 0,05 (Ghozali, 2016: 165).
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 71
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
4,72359886
Most Extreme
Differences
Absolute ,099
Positive ,099
Negative -,038
Test Statistic ,099
Asymp. Sig. (2-tailed) ,083c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
86
b. Hasil Uji Multikoliniaritas
Uji multikoliniaritas dilakukan untuk melihat apakah terjadi
korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Tabel 4.15
menujukkan hasil uji Multikoliniaritas.
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikoliniaritas
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji multikoliniaritas pada tabel 4.15 dapat
terlihat bahwa penelitian ini terbebas dari mulitikoliniaritas karena
memiliki nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10. Maka dapat
dikatakan tidak terjadi gejala multikoliniaritas antar variabel.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi heterosksdatisitas
(Ghozali,2016 : 139).
87
Analisis Grafik
Analisis grafik untuk menguji heteroskedastisitas dalam
penelitian ini menggunakan grafik Scatterplot. Gambar 4.3
menyajikan hasil uji heteroskedastisitas dengan grafik Scatterplot.
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Dari gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali, 2016: 141).
Analisis Statistik
Analisis statistik yang digunakan untuk melihat adakah
terjadinya Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan
uji glejser. Tabel 4.16 menunjukkan hasil Uji Glejser.
88
Tabel 4.16
Uji Glejser
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji glejser pada tabel 4.16 dapat terlihat
bahwa untuk variabel kecerdasan spiritual memiliki nilai
signifikansi 0,281, variabel kecerdasan emosional memiliki nilai
signifikasi 0,277, variabel love of money memiliki nilai signifikansi
0,529 dan tingkat pendidikan memiliki nilai signifikansi 0,889.
Model regresi dikatakan terbebas dari heteroskedastisitas jika
memiliki nilai signifikansi di atas 0,05 (Ghozali, 2016: 143). Maka
dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Analisis Regresi Berganda
1) Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Tabel 4.17 menyajikan hasil uji koefisien determinasi
(Adjusted R-Square) untuk penelitian ini.
89
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa variabel perilaku etis
auditor dapat dijelaskan oleh variabel kecerdasan spiritual,
kecerdasan emosional, love of money dan tingkat pendidikan
sebesar 0,362 atau 36,2%. Sedangkan sisanya sebesar 0,638 atau
63,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam
model penelitian ini. Seperti kecerdasan intelektual (Jinuawan,
dkk, 2017), sifat Machiavellian (Bulutoding, dkk, 2017) dan
pendapatan (Arridla, 2016).
2) Uji Statistik F
Tabel 4.18 di bawah ini menyajikan hasil uji statistik F
untuk penelitian ini.
90
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression
Residual
Total
1032,753
1561,867
2594,620
4
66
70
258,188
23,665
10,910 ,000b
a. Dependent Variable: Y_PE
b. Predictors: (Constant), X4_TP, X3_LOM, X2_EQ, X1_SQ
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.18, terlihat bahwa nilai signifikansi
padi kolom Sig. sebesar 0,000. Hal ini berarti nilai Sig. berada di
bawah 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model yang
digunakan dalam penelitian ini dinyatakan sudah fit.
3) Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Tabel 4.19 di bawah ini menyajikan hasil uji signifikansi
parsial (uji statistik t).
Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan Emosonal
Love of Money
Tingkat Pendidikan
35,258
,427
,274
,008
-,079
11,381
,108
,138
,132
,176
,526
,229
,006
-,055
3,098
3,936
1,982
,057
-,451
,003
,000
,052
,954
,653
a. Dependent Variable: Perilaku Etis Auditor
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
91
Hipotesis 1 : Kecerdasan Spiritual berpengaruh terhadap
Perilaku Etis Auditor
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel kecerdasan spiritual sebesar
0,000. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama (H1),
karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel kecerdasan
spiritual di bawah 0,05.
Hipotesis 2 : Kecerdasan Emosional tidak berpengaruh
terhadap Perilaku Etis Auditor
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel kecerdasan emosional sebesar
0,052. Hal ini berarti hasil penelitian ini tidak mendukung
hipotesis kedua (H2), karena tingkat signifikansi yang dimiliki
oleh variabel kecerdasan emosional menunjukkan angka di atas
0,05.
Hipotesis 3 : Love of Money tidak berpengaruh terhadap
Perilaku Etis Auditor
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel love of money sebesar 0,954. Hal
ini berarti hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis ketiga
(H3), karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel love of
money menunjukkan angka di atas 0,05.
92
Hipotesis 4 : Tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap
Perilaku Etis Auditor
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel tingkat pendidikan sebesar 0,653.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis keempat (H4),
karena tingkat signifikansi yang dimiliki oleh variabel tingkat
pendidikan di atas 0,05.
b) Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
1. Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Perilaku Etis Auditor
Hasil uji dari Hipotesis pertama (H1) membuktikan bahwa
kecerdasan spiritual memiliki pengaruh terhadap perilaku etis auditor. Hal
ini berarti penelitian ini mendukung hipotesis pertama (H1).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Arridla (2016) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh positif
antara kecerdasan spiritual terhadap persepsi etis yaitu semakin baik
tingkat kecerdasan spiritual maka persepsi etis terhadap suatu pelanggaran
semakin baik. dan juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Widyastuti dan Ludigdo (2010), yang mengatakan bahwa semakin tinggi
tingkat kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh auditor, maka perilaku
auditor untuk berperilaku sesuai dengan etika juga semakin tinggi.
Sebaliknya semakin rendah tingkat kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh
auditor maka perilaku auditor untuk berperilaku sesuai dengan etika juga
93
semakin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kecerdasan
spiritual auditor akan membuat para auditor berperilaku sesuai dengan
etika yang ada (Bulutoding, dkk, 2017).
2. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Perilaku Etis Auditor
Hasil uji dari Hipotesis kedua (H2) membuktikan bahwa
kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku etis
auditor. Hal ini berarti penelitian ini tidak mendukung hipotesis kedua
(H2). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Widyastuti dan Ludigdo (2010) yang menunjukkan hasil penelitian
kecerdasan emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perilaku etis auditor.
Hal semacam ini berarti auditor tidak berperilaku sesuai dengan
etika-etika yang berlaku dan hal tersebut dapat menyebabkan
penyimpangan-penyimpangan dalam melakukan audit untuk mencapai
kepentingan pribadinya. Perilaku tidak etis yang dilakukan oleh auditor
bisa terjadi karena auditor tidak mampu mengontrol emosi, mengenali diri
sendiri dan mengenali diri orang lain dengan baik. Akibatnya ketika
seseorang tidak dapat mengontrol kecerdasan emosional pada dirinya,
seseorang tidak akan mampu menggunakan kemampuan kognitif mereka
sesuai dengan potensi secara maksimum (Goleman, 2005 dalam
Hermawan dan Nurlia, 2017).
94
3. Pengaruh Love of Money terhadap Perilaku Etis Auditor
Hasil uji dari Hipotesis ketiga (H3) membuktikan bahwa sifat
kecintaan terhadap uang (love of money) tidak berpengaruh terhadap
perilaku etis auditor. Hal ini berarti hasil penelitian ini tidak dapat
mendukung hipotesis ketiga (H3). Hasil penelitian ini konsisten dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Bulutoding, dkk (2017) yang
menunjukkan bahwa love of money tidak berpengaruh terhadap perilaku
etis auditor. Dengan kata lain, apabila individu auditor memiliki love
of money yang tinggi ataupun rendah maka perilaku etis auditor tidak
akan terpengaruh. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Aristotelian
(1915) dalam Lucyanda dan Endro, (2012) bahwa perilaku etis individu
dipengaruhi oleh kecenderungannya sendiri untuk melakukan tindakan-
tindakan baik yang dibentuk dari kebiasaan .
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rindayanti dan Budiarto (2017) yang menyatakan bahwa love of money
tidak berpengaruh terhadap perilaku etis. Penelitian ini juga mendukung
penelitian yang dilakukan Foerthiono dan Sadjiarto (2014) yang
menyatakan bahwa love of money memiliki hubungan negatif, akan tetapi
tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap persepsi etis akan
skandal akuntansi.
4. Pengaruh Tingkat pendidikan Terhadap Perilaku Etis Auditor.
Hasil uji dari Hipotesis keempat (H4) membuktikan bahwa tingkat
pendidikan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen perilaku etis
95
auditor. Hal ini berarti penelitian ini tidak mendukung hipotesis keempat
(H4). Tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku etis
yang dilakukan oleh auditor. Hal ini berarti apapun tingkat pendidikan
seorang auditor tidak akan mempengaruhi perilaku etis auditor tersebut.
Mayoritas responden dalam penelitian ini merupakan junior auditor
dengan pengalaman bekerja sebagai auditor <3 tahun. Hal tersebut
menyebabkan junior auditor menilai, bahwa dalam menjalankan tugas
harus sesuai dengan kode etik atau peraturan yang berlaku agar tetap bisa
berada di dalam perusahaan dan memiliki reputasi yang baik, sehingga jika
sewaktu-waktu ingin mencari pekerjaan dilain tempat, maka dapat
direkomendasikan oleh perusahaan tempat dia bekerja sebelumnya. maka
dari itu mereka menganggap bahwa apapun tingkat pendidikan auditor
(D3, S1, S2 bahkan S3) itu tidak akan mempengaruhi perilaku mereka
dalam mentaati setiap peraturan atau kode etik yang ada.
Tabel 4.20
Hasil Pengujian Hipotesis
No. Hipotesis Hasil Pengujian
Hipotesis
1. H1 : Kecerdasan Spiritual berpengaruh
terhadap Perilaku Etis Auditor Diterima
2. H2 : Kecerdasan Emosional tidak
berpengaruh terhadap Perilaku Etis
Auditor
Ditolak
3. H3 : Love of Money tidak berpengaruh
terhadap Perilaku Etis Auditor Ditolak
4. H4 : Tingkat pendidikan tidak
berpengaruh terhadap Perilaku Etis
Auditor
Ditolak
96
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh dan hasil pengujian yang
telah dilakukan menggunakan uji regresi berganda dengan menggunakan
bantuan SPSS 24, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kecerdasan spiritual memiliki pengaruh terhadap perilaku etis auditor.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Arridla (2016).
2. Kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku etis
auditor. Hasil dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Widyastuti dan Ludigdo (2010).
3. Love of money tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku etis auditor.
Hasil dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Bulutoding, dkk (2017).
4. Tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap perilaku etis auditor.
Hasil dalam penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Zoraifi (2005) dan Widyaningrum (2014).
97
B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih terdapat keterbatasan dalam
pengetahuan dan pengalaman penulis baik secara teoritis maupun praktisi.
Oleh karena itu untuk menghasilan hasil penelitian yang lebih berkualitas
di masa mendatang, terdapat beberapa masukan untuk peneliti berikutnya
diantaranya:
1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mencari lebih banyak literatur
yang relevan dengan topik penelitian yang diambil serta menambahkan
variabel moderasi atau variabel mediasi agar penelitian lebih bervariasi
guna meningkatkan kualitas hasil penelitian.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas daerah penyebaran
kuesioner tidak hanya di DKI Jakarta saja tapi juga di
JABODETABEK, sehingga hasil penelitian memiliki kemampuan
generalisasi yang lebih luas.
3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan wawancara terhadap
manajer auditor atau bahkan partner agar mendapatkan hasil yang
sesuai.
98
DAFTAR PUSTAKA
Adinda, Rohman., 2015 “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan
Intelektual Terhadap Perilaku Etis Mahasiswa Akuntansi dalam Praktik
Pelaporan Laporan Keuangan”. Semarang. Semarang. Diponegoro Journal
Of Accounting Vol. 4 No. 2.
Amilin, Amilin., 2016 “The Role of Self-Confidence in Moderating the Effect of
Emotional Intelligence on Accountants' Career Development: An Indonesian
Evidence” Jakarta. International Journal of Economic Perspectives, Volume
10, Issue 1, 161-170.
Arridla, Ahdaf., 2016 “Pengaruh Pendapatan dan Kecerdasan Spiritual Terhadap
Persepsi Etis Mahasiswa dengan Love of Money Sebagai Variabel
Intervening” Semarang. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan, Vol.
4 No. 2.
Arifiyani, Sukirno., 2012”Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan, dan
Kompensasi Manajemen Terhadap Perilaku Etis Karyawan ” Yogyakarta.
Jurnal Nominal, Vol. I No. I.
Ashinta, dkk., 2017”Faktor-Faktor yang mempengaruhi Persepsi Etika
Mahasiswa Akuntansi Dengan Love of Money Sebagai Variabel Intervening”.
Madura. Jurnal Keuangan dan Perbankan,Vol. 13 No. 2 (Juni).
Basri, Rusli., 2016 “Pengaruh Etika Uang (money Ethics) Terhadap Kecurangan
Pajak (Tax Evasion) Dengan Religiusitas, Gender dan Materialisme Sebagai
Variabe lModerasi” Riau. Jom Fekon , Vol. 3 No. 1 (Februari).
Bulutoding, Paramitasari, Harun., 2017 “Pengaruh Sifat Machiavellian dan Love
of Money terhadap Perilaku Etis Auditor” Makassar. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Peradaban Vol. 3 No. 2.
Caesara, Sjabadhiny., 2014 “Hubungan antara Sikap terhadap Uang dan Kontrol
Diri pada Karyawan” Jakarta. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia.
Darwati, Yuli., 2015 “Keterlambatan Mahasiswa dalam Studi Ditinjau dari Teori
Atribusi dari Weiner (Upaya Mencari Solusi atas Keterlambatan Mahasiswa
dalam Studi di Prodi Psikologi Islam STAIN Kediri)”. UNIVERSUM, Vol. 9
No. 1.
99
Dharmawan, Nyoman Adi., 2014.”Pengaruh Tingkat Pendidikan dan
Pengalaman Pemeriksa terhadap Kualitas Audit Pemeriksaan”. Singaraja.
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika (JINAH) vol. 4 No. 1.
Fallah, Vahid., Soheila Khosroabadi., & HamidehUsefi. 2015. “Development of
Emotional Quotient and Spiritual Quotient : The Strategy of Ethics
Development”. International Letters of Social and Humanistic Sciences, 49,
43-52.
Foerthiono, A. N., Sadjiarto, R. A., 2015. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarier sebagai Akuntan Publik dengan
Persepsi Etis Skandal Akuntansi sebagai Variabel Intervening”. Tax &
Accounting Review, Vol.4 No 2.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamid, A. 2012. Buku Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hariady, Haryanto. 2017 “Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Kualitas Audit
terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Studi Kasus pada Badan
Pemeriksaan keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Tengah” Semarang.
Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 6 No. 1.
Herawaty, Arleen dan Yulius Kurnia Susanto. 2008. “Profesionalisme,
Pengetahuan Akuntan Publik dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi
dan Pertimbangan Tingkat Materialitas”. Jakarta. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol. 11 No. 1.
Hermawan, Nurlia., 2017 “Dapatkah Love of Money Sebagai Variabel
Intervening Pengaruh Kecerdasan terhadap Persepsi Etis Mahasiswa
Akuntansi” Sidoarjo. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis Vo. 12 No. 2.
Institut Akuntan Publik Indonesia 2011. “Standar Profesional Akuntan Publik”.
Jakarta.
Juniawan, Wahyuni, Sujana., 2017. “Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal,
Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) Terhadap
Perilaku Etis Auditor Di Pemerintah Daerah” Bali. E-Jurnal Universitas
Pendidikan Ganesha, Vol. 8 No. 2.
Kamarudin, Rawi, dan Ida R. 2011. “ Dampak Motivasi Dan Profesionalisme
Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam pengawasan keuangan
100
daerah”. Jakarta: Candi Mas Metropole. Jurnal Akuntansi volume
XV/03/Juli/2011.
Kurniawan, Widanaputra. 2017. “Pengaruh Love of Money dan Machieavellian
Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi”. Bali. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Undayana, Vol.21.3 Desember.
Law, K. S., Wong, C.-S., & Song, L. J. 2004. “The Construct and Criterion
Validity of Emotional Intelligence and Its Potential Utility for Management
Studies”. Journal of Applied Psychology by the American Psychological
Association, Vol. 89, No. 3, 483–496.
Lucyanda, Endro., 2012.”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Etis
Mahasiswa Akuntansi Universitas Bakrie” Jakarta. Media Riset Akuntansi,
Vol. 2 No. 2 Agustus.
Ludigdo, U. 2006.”Strukturisasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah
Studi Interpretif ”. Padang. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi IX: 1-
22.
Mabruri H dan Jaka W. 2010. “Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi
Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah”. Purwokerto.
Simposium Nasional Akuntansi XIII.
Mak Met, Ibrahim A., dan Juhary A. 2015. “Do monetary reward and satisfaction
influence employee performance? Evidence from malaysia”. European
Journal of Business and Social Sciences, 3(11): 184-200.
Mamahit, Rendry., 2013.”Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Kepuasan Kerja
Pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai di Badan Penanggulangan Bencana
Provinsi Sulawesi Utara”. Manado. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4.
Mulyadi. 2013. “Sistem Akuntansi”, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Salemba
Empat, Jakarta.
Mulyani, Sri. 2015.”Analisis Pengaruh Jenis Kelamin dan Status Pekerjaan
terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi dengan Love of Money sebagai
Variabel Intervening”. Kudus. Majalah Ilmiah Solusi Vol. 14, No. 3.
Normadewi, Berliana. 2012. “Analisis Pengaruh Love of Money terhadap
Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi”. Semarang. Jurnal Akuntansi
Universitas Diponegoro,
101
Purnamasari, Hernawati., 2013.”Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman,
Pengetahuan dan Perilaku Disfungsional terhadap Kualitas Audit”. Jakarta.
Jurnal NeO-Bis Vol. 7 No. 2.
Pradanti, Prastiwi., 2014. “Analisis Pengaruh Love of Money Terhadap Persepsi
Etis Mahasiswa Akuntansi” Semarang. Diponegoro Journal of Accounting
Vol. 3, No. 3, Hal. 1-12.
Riduwan, Kuncoro. 2014. “Cara Menggunakan dan memakai Path Analisys”.
Bandung : Alfabeta.
Rindayanti, Budiarto., 2017. “Pengaruh antara Love of Money, Machiavellian
Dengan Persepsi Etis: Analisis Berdasarkan Perspektif Gender”. Yogyakarta.
Jurnal Ilmu Akuntansi, Vol. 10 (2)
Rochmah, Inayati., 2015. “Pengaruh Kecerdasan Spiritual Pada Total Quality
Service di Rumah Sakit Umum Queen Latifa Yogyakarta” Yogyakarta. Jurnal
MD.
Rizal, Ana., 2016.”\Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas serta Ukuran
Perusahaan terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perbankan yang
Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014) ” Lumajang. Jurnal Spread Oktober-
2016, Vol.6 No.2.
Sekaran, Uma. 2015. “Research Methods for Business”. Jakarta : Salemba Empat.
Sukmawati, Herawati, Sinarwati., 2014 “Pengaruh Etika Profesi, Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Opini
Auditor” Bali. E-Journal Universitas Pendidikan Ganesha.
Sukrisno, Agoes. 2004. “Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh Kantor Akuntan
Publik”. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Susilo, Widyastuti., 2015. “Integritas, Objektivitas, Profesionalime Auditor dan
Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Jakarta Selatan”. Jakarta Selatan.
Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 2, No. 1, Juni 2015, hal 65
– 77
Syantika, Mimba, Budiash., 2017. “Pengaruh Independensi, Kompetensi dan Love
of Money pada Kinerja Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Gianyar” Bali. E-
Journal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.3.
Tang, T.L.P. 1992, “The Meaning of Money Revisited”, Journal of Organizational
Behavior, Vol. 13, pp. 197-202.
102
Tang, T., & Chiu, R. 2003. “Income, Money Ethic, Pay Satisfaction, Commitment
and Unhethical Behaviour: is the Love of Money the Root of Evil for Hong
Kong Managers” Journal of Business Ethic, 46, 13-30.
Tang, T.L.P., Tang, D.S.H. and Luna-Arocas, R. 2005, “Money profiles: the love
of money, attitudes, and needs”, Personnel Review, Vol. 34 No. 5, pp. 603-24
Tang, T.L.P., Tang T.L.N., and Homaifar, B.Y. 2006, “Income, the love of money,
pay comparison, and pay satisfaction, Race and gender as moderators”,
Journal of Managerial PsychologyVol. 21 No. 5, pp. 476-491.
Tang, T.L.P., Chen, Y.J. and Sutarso, T. 2008, “Bad apples in bad (business)
barrels: the love of money, Machiavellianism, risk tolerance, and unethical
behavior”, Management Decision, Vol. 46 No. 2, pp. 243-63
Tikollah, M., Triyuwono, L., & Ludigdo,U. 2006. “Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Sikap
Etis Mahasiswa )Studi Pada Perguruan Tinggi Negeri di Kota Makasar
Provinsi Sulawesi Selatan)” Padang. Proceeding Simposium Nasional
Akuntansi IX: 1- 25.
Trevino, L.K. (1992), “Moral reasoning and business ethics: implications for
research, education and management”, Journal of Business Ethics, Vol. 11,
pp. 445-59.
Urumsah, Wicaksono, Pratama., 2016. “ Melihat Jauh Ke dalam Dampak
Kecerdasan Spiritual terhadap Niat Melakukan Kecurangan” Yogyakarta.
Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol. 20 No. 1.
Wahyono, R.Setyo., 2012.”Pengaruh Corporate Governance terhadap
Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia ” Surabaya. Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi Vol.1 No.12.
Widianingrum, Ayu, & Ari Kamayanti. (2014). “Determinan Persepsi Etika
Mahasiswa Akuntansi Dengan Love of Money Sebagai Variabel Intervening”.
Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, pp:1-28
Widyastuti, Ludigdo., 2010. “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasaan
Spiritual, dan Budaya Organisasi Terhadap Perilaku Etis Auditor pada KAP”
Malang. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol. 1 No. 1 April 2010.
Wirawan. K.E, Bagia. W, Susila. G., 2016 ”Pengaruh Tingkat Pendidikan dan
Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan” Bali. Jurnal Jurusan
Manajemen Vol. 4 No.1.
103
Yeltsinta, Fuad., 2013 “Love of Money, Ethical Reasioning, Machiavellian,
Questionable Action: The Impct of Accounting Student’s Ethical Decision
Making By Gender Moderation” Semarang. Diponegoro Journal of
Accounting, Vol. 2 No.3.
Yenny, Zulfitri., 2012. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas,
Integritas dan Kompetensi AuditorTerhadap Kualitas Audit yang Dihasilkan
Auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) The Big Four” Jakarta: Eprint
Undergraduate Thesis Binus.
Zohar, Danah, & Ian Marshall., 2002. “Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual
dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan”.
Bandung: Mizan Media Utama.
Zoraifi, Renata., 2005. “Pengaruh Locus of Control, Tingkat Pendidikan,
Pengalaman Kerja, dan Pertimbangan Etis terhadap Perilaku Auditor dalam
Situasi Konflik Audit” Solo. Jurnal Akuntansi & Bisnis. Vol. 5 No. 1.
104
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi
105
106
107
108
109
110
111
112
LAMPIRAN 2
Surat Keterangan dari Kantor Akuntan Publik
113
114
115
116
117
118
119
120
LAMPIRAN 3
Kuesioner Penelitian
121
1. Kecerdasan Spiritual
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat
Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Berkata dengan jujur apapun hasil kinerja saya.
2. Jika pendapat saya benar, saya tidak akan mudah
dipengaruhi oleh pendapat orang lain yang belum
tentu kebenarannya.
3. Tujuan hidup saya untuk mengabdi kepada Tuhan
yang Maha Esa.
4. Jika saya salah, saya bersedia untuk disalahkan
apabila terdapat bukti yang dapat dibuktikan
kebenarannya.
5. Saya bersikap tenang ketika mendapatkan
masalah.
6. Saya dapat menerima kritik dengan pikiran terbuka
dan menerimanya bila hal itu dapat dibenarkan.
7. Saya akan meminta maaf jika melakukan
kesalahan.
8. Saya akan memaafkan orang yang berbuat salah
pada saya.
9. Saya bisa membuat keputusan sesuai dengan
tujuan hidup saya.
10. Saya merasa tenang ketika beribadah.
11. Saya mampu untuk menemukan makna dan tujuan
dalam hidup, sehingga dapat membantu saya
beradaptasi dengan situasi tertekan.
12. Saya mengutamakan kepentingan diri saya sendiri
daripada kepentingan orang lain.
122
No. Pertanyaan STS TS N S SS
13. Saya mengerjakan tugas sesegera mungkin.
14. Saya bisa menemukan hikmah dalam perjalanan
hidup yang saya lalui.
15.
.
Saya akan bertanya jika tidak tahu.
16. Jika saya menemukan masalah saya mencoba
untuk memilih jalan keluar dari masalah tesebut
dengan intuisi atau pemikiran yang saya miliki.
2. Kecerdasan Emosional
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat
Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya mengetahui bagaimana mengenali
dan mengendalikan emosi serta
mengelola perasaan saya.
2. Saya mampu mengambil keputusan
secara lugas walaupun berada dalam
kondisi tekanan dan ketidakpastian.
3. Dalam situasi yang paling berat
sekalipun, saya akan tetap fokus, berfikir
positif, dan tidak terganggu.
4. Saya akan tetap berfikir jernih, fokus dan
rasional meski dalam kondisi di bawah
tekanan.
5. Saya tidak takut mengakui kesalahan dan
berani menegur perbuatan tidak etis yang
dilakukan oleh rekan kerja saya.
123
No Pernyataan STS TS N S SS
6. Saya akan tetap memegang teguh prinsip
walaupun akibatnya menjadi tidak
disukai oleh orang lain.
7. Saya selalu berusaha untuk berprestasi.
8. Saya berusaha mencari informasi
sebanyak-banyaknya guna mengurangi
ketidakpastian, untuk mencari solusi
yang terbaik.
9. Saya bersedia mengorbankan
kepentingan pribadi maupun kelompok
untuk memenuhi tujuan institusi tempat
saya bekerja.
10. Walaupun banyak rintangan dan
kegagalan, saya akan tetap gigih dalam
mengejar tujuan.
11. Saya dapat memahami kebutuhan orang
yang saya layani serta bertindak sebagai
akuntan yang dapat dipercaya.
12. Saya bisa menjadi pendengar yang baik
dan mendukung tumbuhnya komunikasi
secara terbuka.
13. Saya mampu menangani orang-orang
yang sulit diatur maupun situasi yang
tegang melalui taktik dan diplomasi.
14. Saya mempunyai kemampuan dalam
mengidentifikasi hal-hal yang berpotensi
menimbulkan konflik, merubah kondisi
ketidaksepakatan menjadi sepakat dan
membantu mengurangi terjadinya
konflik.
124
3. Love of Money
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat
Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No. Pertanyaan STS TS N S SS
1. Uang melambangkan prestasi
seseorang.
2. Uang adalah sesuatu yang paling
berharga (tujuan) hidup saya.
3. Uang adalah simbol kesuksesan.
4. Uang dapat memberi saya segalanya.
5. Uang itu terhormat.
6. Uang membuat saya dihormati dalam
sebuah lingkungan saya.
7. Uang dapat mambuat saya memiliki
banyak teman.
8. Uang memberi saya kesempatan untuk
menjadi apa yang saya inginkan.
9. Uang berarti kekuatan.
10. Uang merupakan faktor yang sangat
penting bagi kehidupan kita semua.
11. Uang itu adalah sesuatu yang baik
12. Saya menghargai uang sangat tinggi
13. Saya menggunakan uang saya dengan
sangat berhati-hati.
125
No. Pernyataan STS TS N S SS
14. Saya mengalokasikan uang saya dengan
sangat baik.
15. Saya membayar semua tagihan dengan
segera agar tidak terkena denda dan
bunga.
16. Uang adalah akar dari kejahatan
17. Uang yang dikeluarkan adalah sebuah
kerugian
4. Tingkat Pendidikan
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat
Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
minimal harus berpendidikan D3.
2. Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
minimal harus berpendidikan S1.
3. Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
minimal harus berpendidikan S2.
4. Pendidikan berkelanjutan merupakan suatu hal
yang penting untuk masa depan seseorang.
5. Pendidikan yang berkelanjutan dapat
meningkatkan keahlian dan pengetahuan
karyawan.
126
No. Pernyataan STS TS N S SS
6. Pendidikan akademis dapat meningkatkan
kualitas dan kemampuan untuk mencapai
kedudukan dan karir yang lebih baik.
7. Pengetahuan yang dimiliki auditor efektif dalam
menunjang pekerjaan.
8. Pendidikan akan membuat auditor lebih objektif
dalam menjalankan tugasnya.
9. Pendidikan meningkatkan independensi seorang
auditor.
10. Pendidikan akan membentuk kepribadian dan
pengembangan wawasan bagi seorang auditor.
11. Latar belakang pendidikan akademis dapat
mempengaruhi etos kerja seorang auditor.
5. Perilaku Etis Auditor
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat
Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya mematuhi dan mentaati segala
peraturan dalam melaksanakan tugas yang
telah dipercayakan kepada saya.
2. Saya melakukan audit walaupun ada yang
tidak sesuai dengan Surat Perintah Tugas.
3. Saya menjalankan audit dengan jujur.
4. Saya selalu menggalang kerjasama yang
sehat dengan sesama auditor untuk mencapai
tujuan audit.
127
No. Pernyataan STS TS N S SS
5. Dalam melaksanakan tugas saya selalu
bersikap obyektif.
6. Saya bersikap tegas dalam mengambil
keputusan ketika mengaudit.
7. Saya tidak dapat diintimidasi serta tidak
tunduk karena tekanan orang lain, bersikap
tenang dan mampu mengendalikan diri.
8. Saya menjalankan audit sesuai dengan
standar profesi dan kode etik yang berlaku.
9. Saya memiliki keahlian yang diperlukan
dalam melaksanakan tugas dengan
mempraktikan pengetahuan tentang audit
untuk menyelesaikan tugas.
10. Saya melakukan audit dengan teliti dan
berhati-hati.
11. Saya selalu menjaga data klien saya dari
pihak yang tidak berkepentingan.
12. Saya selalu menjaga kerahasiaan dari
perusahaan tenpat saya bekerja.
13. Saya akan mengemukakan hal-hal yang
menurut pertimbangan dan keyakinan yang
diperlukan.
14. Saya berkewajiban untuk saling
membimbing/bertukar pengalaman kepada
sesama auditor.
15. Saya selalu mendorong/memotivasi auditor
lain untuk bertanggung jawab terhadap
tugasnya.
16. Saling mengingatkan ke sesama auditor
untuk senantiasa mematuhi kode etik.
128
No. Pernyataan STS TS N S SS
17. Saya memiliki rasa kebersamaan
/kekeluargaan diantara sesama auditor
dengan tidak berselisih pendapat dihadapan
pihak yang diaudit.
18. Saling mengomunikasikan informasi yang
dianggap penting mengenai obyek/pihak
yang pernah diauditnya kepada auditor lain
yang akan menjalankan tugas terhadap
obyek yang sama.
129
LAMPIRAN 4
Daftar Identitas dan Jawaban Responden
130
IDENTITAS RESPONDEN
No Jenis
Kelamin
Lama
Bekerja
Pendidikan
Terakhir
Jabatan
Terakhir
1 Perempuan <3Tahun S1 Junior auditor
2 Perempuan <3Tahun S1 Senior Auditor
3 Perempuan <3Tahun S1 Senior Auditor
4 Laki-Laki <3Tahun S1 Junior Auditor
5 Perempuan 3-6 Tahun S1 Senior Auditor
6 Laki-Laki <3Tahun S1 Junior Auditor
7 Perempuan <3Tahun S1 Senior Auditor
8 Laki-Laki <3Tahun S1 Junior Auditor
9 Laki-Laki <3 Tahun S1 Senior Auditor
10 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
11 Laki-Laki <3Tahun S1 Junior Auditor
12 Perempuan 3-6 Tahun S1 Senior Auditor
13 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
14 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
15 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
16 Perempuan <3Tahun S1 Junior Auditor
17 Perempuan <3Tahun S1 Junior Auditor
18 Perempuan <3Tahun S1 Junior Auditor
19 Perempuan <3Tahun S1 Junior Auditor
20 Perempuan <3Tahun S1 Junior Auditor
21 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
131
No Jenis
Kelamin
Lama
Bekerja
Pendidikan
Terakhir
Jabatan
Terakhir
22 Perempuan <3Tahun S1 Junior Auditor
23 Perempuan <3Tahun S1 Junior Auditor
24 Perempuan 3-6 Tahun S1 Manager
Auditor
25 Perempuan 3-6 Tahun S1 Junior Auditor
26 Perempuan 3-6 Tahun S1 Senior Auditor
27 Laki-Laki <3 Tahun S1 Senior Auditor
28 Laki-Laki 3-6 Tahun S1 Senior Auditor
29 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
30 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
31 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
32 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
33 Perempuan 3-6 Tahun S1 Senior Auditor
34 Perempuan <3 Tahun S1 Senior Auditor
35 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
36 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
37 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
38 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
39 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
40 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
41 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
42 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
132
No Jenis
Kelamin
Lama
Bekerja
Pendidikan
Terakhir
Jabatan
Terakhir
43 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
44 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
45 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
46 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
47 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
48 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
49 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
50 Perempuan >10 Tahun S2 Supervisor
Auditor
51 Laki-Laki >10 Tahun S1 Senior Auditor
52 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
53 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
54 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
55 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
56 Laki-Laki <3 Tahun S1 Senior Auditor
57 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
58 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
59 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
60 Laki-Laki 3-6 Tahun S1 Senior Auditor
61 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
62 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
133
No Jenis Kelamin Lama Bekerja Pendidikan
Terakhir
Jabatan
Terakhir
63 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
64 Perempuan 3-6 Tahun S1 Senior Auditor
65 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
66 Laki-Laki <3 Tahun S1 Senior Auditor
67 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
68 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
69 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
70 Laki-Laki <3 Tahun S1 Junior Auditor
71 Perempuan <3 Tahun S1 Junior Auditor
134
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Spiritual
RESPONDEN SQ 1 SQ 3 SQ 4 SQ 5 SQ 6 SQ 7 SQ 8 SQ 9 SQ 10 SQ 11 SQ 12 SQ 13 SQ 14 SQ 15 SQ 16 SQ 17
1 4 4 5 4 3 4 5 5 5 5 4 1 4 4 5 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4
4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4
6 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
7 4 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4
8 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4
10 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3
12 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4
13 4 3 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5
14 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5
15 4 3 5 4 3 4 5 4 3 3 4 3 4 5 4 4
16 4 3 5 4 4 4 4 4 3 5 3 2 4 4 4 4
17 4 3 4 4 2 5 4 5 5 3 3 2 3 5 4 4
18 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 2 3 4 5 4
19 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
20 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 5 4 3 3 5 4 5 5 4 3 3 5 3 5
135
23 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
24 4 4 5 5 3 5 5 4 3 4 3 2 4 3 5 4
25 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 5 3
27 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 2 2 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 5 4
31 1 2 2 2 2 4 2 2 4 1 2 4 2 4 4 2
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
36 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
37 4 4 4 5 3 4 5 5 3 5 3 3 4 3 5 4
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4
39 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4
40 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 2 3 4 5 4
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4
42 5 3 4 5 3 3 5 5 3 5 5 2 4 4 4 3
43 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4
44 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
45 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
46 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 5 4 4
47 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 3
136
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4
49 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
60 5 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 3 3 4 4 5
61 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
62 4 5 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
65 2 2 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 2 4 5 4
66 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4
67 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4
68 4 3 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5
69 5 3 4 5 3 4 5 5 3 5 5 4 4 4 4 3
70 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
71 5 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
137
Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Emosional
RESPONDEN EQ 1 EQ 2 EQ 3 EQ 4 EQ 5 EQ 6 EQ 7 EQ 8 EQ 9 EQ 10 EQ 11 EQ 12 EQ 13 EQ 14
1 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5
2 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
6 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3
7 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4
8 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4
9 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5
10 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
11 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
12 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
13 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4
14 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5
15 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4
16 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
17 3 3 3 3 3 4 4 4 3 5 4 5 3 4
18 3 3 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3
19 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
20 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4
21 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4
22 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5
23 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4
138
24 3 3 4 3 4 5 4 4 5 4 3 3 4 3
25 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
26 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4
31 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
36 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4
37 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 5 3
38 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 3
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3
41 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
42 5 3 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 3 3
43 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4
46 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 3 4 4 4
47 4 3 3 4 4 5 3 3 4 3 3 4 3 3
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
139
49 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
50 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5
51 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4
52 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5
53 4 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5
54 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5
55 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5
56 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5
57 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5
58 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5
59 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4
60 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4
61 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5
62 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4
63 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4
64 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4
65 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5
66 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4
67 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
68 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5
69 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 4
70 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5
71 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4
140
Jawaban Responden Variabel Love of Money
RESPONDEN LOM 1 LOM 2 LOM 3 LOM 4 LOM 5 LOM 6 LOM 7 LOM 8 LOM 9 LOM 10 LOM 11 LOM 12 LOM 13 LOM 14 LOM 15 LOM 16 LOM 17
1 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4
4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 5
5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
6 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4
7 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5
8 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 4 3 4 3
9 4 5 5 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5
10 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
11 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 5
12 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
14 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4
15 3 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4
16 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5
17 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 3 3
18 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5
19 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 5 5 4
21 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4
141
22 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4
23 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4
24 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
25 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5
26 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5
27 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5
28 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4
29 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5
30 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5
31 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5
32 4 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 5
33 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4
34 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5
35 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
36 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4
37 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5
39 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 5
40 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4
41 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5
42 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3
43 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
44 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5
45 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4
46 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4
142
47 5 5 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4
48 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4
49 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 3 4
50 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
51 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
52 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4
53 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
54 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
55 4 4 5 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4
56 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
57 3 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3
58 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4
59 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
60 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3
61 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4
62 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4
63 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5
64 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4
65 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4
66 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
67 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5
68 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5
69 5 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5
70 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5
71 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4
143
Jawaban Responden Variabel Tingkat Pendidikan
RESPONDEN TP 1 TP 2 TP 3 TP 4 TP 5 TP 6 TP 7 TP 8 TP 9 TP 10 TP 11
1 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5
2 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 3
3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 4
4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4
5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5
6 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5
7 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5
8 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4
9 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5
10 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4
11 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4
12 5 5 4 4 3 4 4 5 4 3 4
13 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4
14 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
15 4 5 4 4 3 4 3 4 5 5 5
16 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4
17 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3
18 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4
19 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5
20 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 5
21 5 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4
22 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4
23 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
144
24 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4
25 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5
26 4 3 4 5 5 5 4 3 5 4 4
27 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
28 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
36 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
38 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
39 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
40 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4
41 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 4
43 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
44 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
46 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3
47 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
145
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
51 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4
52 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5
53 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
54 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
55 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
56 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4
57 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5
58 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4
59 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
60 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5
61 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
62 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5
63 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4
64 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
65 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5
66 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
67 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
68 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3
69 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
70 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5
71 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5
146
Jawaban Responden Variabel Perilaku Etis Auditor
RESPONDEN PE 1 PE 2 PE 3 PE 4 PE 5 PE 6 PE 7 PE 8 PE 9 PE 10 PE 11 PE 12 PE 13 PE 14 PE 15 PE 16 PE 17 PE 18
1 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4
4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5
5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4
6 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
8 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
11 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
15 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
16 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
17 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 5 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5
22 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5
23 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
147
24 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4
25 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4
27 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
34 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 3 5 5 4 5
35 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
36 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
37 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5
38 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 5
39 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4
41 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4
42 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5
43 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4
44 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5
46 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4
47 5 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 4 4
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
148
49 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4
50 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
51 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
52 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5
53 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5
54 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
55 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5
56 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
57 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 5
58 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5
59 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
60 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5
61 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4
62 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4
63 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
64 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4
65 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5
66 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4
67 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
68 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5
69 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
70 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 5 5
71 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
149
LAMPIRAN 5
Output Pengujian Data
150
A. Uji Statistik Deskriptif
B. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas a. Uji Validitas Kecerdasan Spiritual
151
a. Kecerdasan Spiritual
Correlations
SQ1 SQ2 SQ3 SQ4 SQ5 SQ6 SQ7 SQ8 SQ9 SQ10 SQ11 SQ12 SQ13 SQ14 SQ15 SQ16 TOTAL
SQ1 Pearson
Correlation
1 .657** .394
** .483
** .545
** .378
** .510
** .743
** .274
* .449
** .524
** .250
* .706
** .376
** .130 .512
** .728
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .021 .000 .000 .035 .000 .001 .281 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ2 Pearson
Correlation
.657** 1 .346
** .586
** .521
** .461
** .505
** .621
** .478
** .377
** .467
** .406
** .573
** .410
** .271
* .526
** .755
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .022 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ3 Pearson
Correlation
.394** .346
** 1 .451
** .274
* .314
** .506
** .314
** .339
** .443
** .349
** .147 .354
** .334
** .355
** .491
** .563
**
Sig. (2-tailed) .001 .003 .000 .021 .008 .000 .008 .004 .000 .003 .222 .002 .004 .002 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ4 Pearson
Correlation
.483** .586
** .451
** 1 .406
** .448
** .689
** .681
** .286
* .401
** .535
** .361
** .385
** .342
** .399
** .462
** .709
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .016 .001 .000 .002 .001 .004 .001 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ5 Pearson
Correlation
.545** .521
** .274
* .406
** 1 .467
** .295
* .444
** .454
** .340
** .484
** .598
** .558
** .386
** .338
** .591
** .729
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .021 .000 .000 .013 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .001 .004 .000 .000
152
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ6 Pearson
Correlation
.378** .461
** .314
** .448
** .467
** 1 .399
** .557
** .577
** .168 .453
** .412
** .489
** .517
** .646
** .634
** .700
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .008 .000 .000 .001 .000 .000 .161 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ7 Pearson
Correlation
.510** .505
** .506
** .689
** .295
* .399
** 1 .641
** .271
* .496
** .431
** .245
* .554
** .433
** .435
** .512
** .700
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .013 .001 .000 .022 .000 .000 .040 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ8 Pearson
Correlation
.743** .621
** .314
** .681
** .444
** .557
** .641
** 1 .422
** .501
** .644
** .272
* .618
** .385
** .409
** .555
** .787
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .022 .000 .001 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ9 Pearson
Correlation
.274* .478
** .339
** .286
* .454
** .577
** .271
* .422
** 1 .357
** .480
** .366
** .387
** .719
** .393
** .610
** .659
**
Sig. (2-tailed) .021 .000 .004 .016 .000 .000 .022 .000 .002 .000 .002 .001 .000 .001 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ10 Pearson
Correlation
.449** .377
** .443
** .401
** .340
** .168 .496
** .501
** .357
** 1 .484
** .075 .452
** .197 .372
** .412
** .584
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .001 .004 .161 .000 .000 .002 .000 .532 .000 .100 .001 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ11 Pearson
Correlation
.524** .467
** .349
** .535
** .484
** .453
** .431
** .644
** .480
** .484
** 1 .387
** .502
** .465
** .427
** .608
** .743
**
153
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ12 Pearson
Correlation
.250* .406
** .147 .361
** .598
** .412
** .245
* .272
* .366
** .075 .387
** 1 .367
** .415
** .243
* .419
** .586
**
Sig. (2-tailed) .035 .000 .222 .002 .000 .000 .040 .022 .002 .532 .001 .002 .000 .041 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ13 Pearson
Correlation
.706** .573
** .354
** .385
** .558
** .489
** .554
** .618
** .387
** .452
** .502
** .367
** 1 .454
** .323
** .606
** .764
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .002 .000 .006 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ14 Pearson
Correlation
.376** .410
** .334
** .342
** .386
** .517
** .433
** .385
** .719
** .197 .465
** .415
** .454
** 1 .293
* .582
** .649
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .004 .004 .001 .000 .000 .001 .000 .100 .000 .000 .000 .013 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ15 Pearson
Correlation
.130 .271* .355
** .399
** .338
** .646
** .435
** .409
** .393
** .372
** .427
** .243
* .323
** .293
* 1 .393
** .555
**
Sig. (2-tailed) .281 .022 .002 .001 .004 .000 .000 .000 .001 .001 .000 .041 .006 .013 .001 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
SQ16 Pearson
Correlation
.512** .526
** .491
** .462
** .591
** .634
** .512
** .555
** .610
** .412
** .608
** .419
** .606
** .582
** .393
** 1 .801
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
154
TOTAL Pearson
Correlation
.728** .755
** .563
** .709
** .729
** .700
** .700
** .787
** .659
** .584
** .743
** .586
** .764
** .649
** .555
** .801
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
155
b. Uji Validitas Kecerdasan Emosional
Correlations
EQ1 EQ2 EQ3 EQ4 EQ5 EQ6 EQ7 EQ8 EQ9 EQ10 EQ11 EQ12 EQ13 EQ14 TOTAL
EQ1 Pearson Correlation 1 .325** .423
** .390
** .357
** .218 .304
** .097 .277
* .374
** .185 .299
* .242
* .390
** .592
**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .001 .002 .068 .010 .419 .019 .001 .122 .011 .042 .001 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ2 Pearson Correlation .325** 1 .258
* .466
** .164 .065 .318
** .281
* .137 .222 .358
** .181 .268
* .316
** .528
**
Sig. (2-tailed) .006 .030 .000 .171 .588 .007 .018 .255 .062 .002 .132 .024 .007 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ3 Pearson Correlation .423** .258
* 1 .434
** .370
** .284
* .378
** .430
** .375
** .313
** .259
* .025 .116 .472
** .626
**
Sig. (2-tailed) .000 .030 .000 .001 .016 .001 .000 .001 .008 .029 .839 .337 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ4 Pearson Correlation .390** .466
** .434
** 1 .285
* .300
* .348
** .392
** .293
* .226 .283
* .194 .321
** .289
* .637
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .016 .011 .003 .001 .013 .058 .017 .105 .006 .014 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ5 Pearson Correlation .357** .164 .370
** .285
* 1 .437
** .388
** .312
** .436
** .246
* .284
* .078 .248
* .322
** .606
**
Sig. (2-tailed) .002 .171 .001 .016 .000 .001 .008 .000 .038 .016 .520 .037 .006 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ6 Pearson Correlation .218 .065 .284* .300
* .437
** 1 .185 .429
** .313
** .253
* .182 .186 .326
** .397
** .574
**
Sig. (2-tailed) .068 .588 .016 .011 .000 .123 .000 .008 .034 .129 .120 .006 .001 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
156
EQ7 Pearson Correlation .304** .318
** .378
** .348
** .388
** .185 1 .289
* .376
** .246
* .386
** .304
* .130 .347
** .604
**
Sig. (2-tailed) .010 .007 .001 .003 .001 .123 .014 .001 .039 .001 .010 .279 .003 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ8 Pearson Correlation .097 .281* .430
** .392
** .312
** .429
** .289
* 1 .230 .409
** .252
* .075 .197 .316
** .562
**
Sig. (2-tailed) .419 .018 .000 .001 .008 .000 .014 .054 .000 .034 .535 .100 .007 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ9 Pearson Correlation .277* .137 .375
** .293
* .436
** .313
** .376
** .230 1 .244
* .305
** .098 .377
** .459
** .615
**
Sig. (2-tailed) .019 .255 .001 .013 .000 .008 .001 .054 .040 .010 .418 .001 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ10 Pearson Correlation .374** .222 .313
** .226 .246
* .253
* .246
* .409
** .244
* 1 .365
** .320
** .274
* .494
** .591
**
Sig. (2-tailed) .001 .062 .008 .058 .038 .034 .039 .000 .040 .002 .007 .021 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ11 Pearson Correlation .185 .358** .259
* .283
* .284
* .182 .386
** .252
* .305
** .365
** 1 .232 .192 .403
** .564
**
Sig. (2-tailed) .122 .002 .029 .017 .016 .129 .001 .034 .010 .002 .052 .108 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ12 Pearson Correlation .299* .181 .025 .194 .078 .186 .304
* .075 .098 .320
** .232 1 .263
* .371
** .430
**
Sig. (2-tailed) .011 .132 .839 .105 .520 .120 .010 .535 .418 .007 .052 .027 .001 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ13 Pearson Correlation .242* .268
* .116 .321
** .248
* .326
** .130 .197 .377
** .274
* .192 .263
* 1 .355
** .539
**
Sig. (2-tailed) .042 .024 .337 .006 .037 .006 .279 .100 .001 .021 .108 .027 .002 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
EQ14 Pearson Correlation .390** .316
** .472
** .289
* .322
** .397
** .347
** .316
** .459
** .494
** .403
** .371
** .355
** 1 .728
**
Sig. (2-tailed) .001 .007 .000 .014 .006 .001 .003 .007 .000 .000 .000 .001 .002 .000
157
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TOTAL Pearson Correlation .592** .528
** .626
** .637
** .606
** .574
** .604
** .562
** .615
** .591
** .564
** .430
** .539
** .728
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
158
c. Uji Validitas Love of Money
Correlations
LOM1 LOM2 LOM3 LOM4 LOM5 LOM6 LOM7 LOM8 LOM9 LOM10 LOM11 LOM12 LOM13 LOM14 LOM15 LOM16 LOM17 TOTAL
LOM1 Pearson
Correlation
1 .324** .361
** .139 .408
** .223 .112 -.042 .152 .030 .297
* .339
** .174 .307
** .316
** .205 .154 .576
**
Sig. (2-tailed) .006 .002 .249 .000 .061 .353 .728 .206 .807 .012 .004 .146 .009 .007 .087 .200 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM2 Pearson
Correlation
.324** 1 .258
* .150 .300
* .264
* -.117 -.108 .242
* .126 .073 .145 .213 -.029 -.037 .048 .062 .367
**
Sig. (2-tailed) .006 .030 .211 .011 .026 .329 .372 .042 .294 .545 .228 .074 .808 .760 .691 .610 .002
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM3 Pearson
Correlation
.361** .258
* 1 .221 .420
** .174 -.027 .063 .114 .052 .021 .115 .174 .156 .003 .033 .135 .429
**
Sig. (2-tailed) .002 .030 .064 .000 .146 .822 .599 .346 .668 .864 .341 .146 .195 .982 .783 .262 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM4 Pearson
Correlation
.139 .150 .221 1 .220 .390** .140 .068 .040 .224 .137 .193 .080 .167 .127 .216 .245
* .483
**
Sig. (2-tailed) .249 .211 .064 .066 .001 .245 .574 .740 .060 .253 .107 .507 .165 .292 .071 .039 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM5 Pearson
Correlation
.408** .300
* .420
** .220 1 .295
* .185 -.050 .235
* .096 .153 .175 .341
** .088 -.020 .057 .182 .523
**
Sig. (2-tailed) .000 .011 .000 .066 .013 .123 .677 .049 .427 .203 .144 .004 .468 .867 .639 .129 .000
159
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM6 Pearson
Correlation
.223 .264* .174 .390
** .295
* 1 .392
** -.001 .151 .313
** .314
** .246
* .291
* .160 .047 .133 .186 .587
**
Sig. (2-tailed) .061 .026 .146 .001 .013 .001 .996 .210 .008 .008 .039 .014 .182 .698 .267 .121 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM7 Pearson
Correlation
.112 -.117 -.027 .140 .185 .392** 1 .136 .171 .263
* .160 .298
* .200 .264
* -.101 -.058 .014 .372
**
Sig. (2-tailed) .353 .329 .822 .245 .123 .001 .257 .154 .026 .182 .012 .095 .026 .403 .632 .906 .001
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM8 Pearson
Correlation
-.042 -.108 .063 .068 -.050 -.001 .136 1 .152 .231 .247* .145 .326
** .263
* .157 -.149 -.118 .275
*
Sig. (2-tailed) .728 .372 .599 .574 .677 .996 .257 .206 .052 .038 .229 .006 .026 .191 .215 .328 .021
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM9 Pearson
Correlation
.152 .242* .114 .040 .235
* .151 .171 .152 1 .171 .307
** .196 .219 .143 .145 -.082 .098 .422
**
Sig. (2-tailed) .206 .042 .346 .740 .049 .210 .154 .206 .154 .009 .102 .067 .234 .227 .498 .415 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM10 Pearson
Correlation
.030 .126 .052 .224 .096 .313** .263
* .231 .171 1 .205 .217 .159 .311
** .091 .110 .248
* .471
**
Sig. (2-tailed) .807 .294 .668 .060 .427 .008 .026 .052 .154 .086 .070 .187 .008 .449 .362 .037 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM11 Pearson
Correlation
.297* .073 .021 .137 .153 .314
** .160 .247
* .307
** .205 1 .318
** .120 .190 .359
** .234
* .127 .532
**
160
Sig. (2-tailed) .012 .545 .864 .253 .203 .008 .182 .038 .009 .086 .007 .317 .112 .002 .049 .291 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM12 Pearson
Correlation
.339** .145 .115 .193 .175 .246
* .298
* .145 .196 .217 .318
** 1 .249
* .359
** .322
** .243
* .042 .581
**
Sig. (2-tailed) .004 .228 .341 .107 .144 .039 .012 .229 .102 .070 .007 .037 .002 .006 .041 .726 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM13 Pearson
Correlation
.174 .213 .174 .080 .341** .291
* .200 .326
** .219 .159 .120 .249
* 1 .239
* .059 -.017 .060 .492
**
Sig. (2-tailed) .146 .074 .146 .507 .004 .014 .095 .006 .067 .187 .317 .037 .044 .625 .886 .617 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM14 Pearson
Correlation
.307** -.029 .156 .167 .088 .160 .264
* .263
* .143 .311
** .190 .359
** .239
* 1 .254
* .290
* .171 .537
**
Sig. (2-tailed) .009 .808 .195 .165 .468 .182 .026 .026 .234 .008 .112 .002 .044 .033 .014 .153 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM15 Pearson
Correlation
.316** -.037 .003 .127 -.020 .047 -.101 .157 .145 .091 .359
** .322
** .059 .254
* 1 .375
** .301
* .425
**
Sig. (2-tailed) .007 .760 .982 .292 .867 .698 .403 .191 .227 .449 .002 .006 .625 .033 .001 .011 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
LOM16 Pearson
Correlation
.205 .048 .033 .216 .057 .133 -.058 -.149 -.082 .110 .234* .243
* -.017 .290
* .375
** 1 .453
** .402
**
Sig. (2-tailed) .087 .691 .783 .071 .639 .267 .632 .215 .498 .362 .049 .041 .886 .014 .001 .000 .001
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
161
LOM17 Pearson
Correlation
.154 .062 .135 .245* .182 .186 .014 -.118 .098 .248
* .127 .042 .060 .171 .301
* .453
** 1 .439
**
Sig. (2-tailed) .200 .610 .262 .039 .129 .121 .906 .328 .415 .037 .291 .726 .617 .153 .011 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TOTAL Pearson
Correlation
.576** .367
** .429
** .483
** .523
** .587
** .372
** .275
* .422
** .471
** .532
** .581
** .492
** .537
** .425
** .402
** .439
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .001 .021 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
162
d. Uji Validitas Tingkat Pendidikan
Correlations
TP1 TP2 TP3 TP4 TP5 TP6 TP7 TP8 TP9 TP10 TP11 TOTAL
TP1 Pearson Correlation 1 .254* .405
** .148 .122 .123 .172 .185 .194 .118 .286
* .408
**
Sig. (2-tailed) .032 .000 .219 .310 .308 .153 .122 .106 .329 .016 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TP2 Pearson Correlation .254* 1 .234
* .331
** .190 .309
** .128 .449
** .307
** .273
* .248
* .558
**
Sig. (2-tailed) .032 .049 .005 .113 .009 .286 .000 .009 .021 .037 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TP3 Pearson Correlation .405** .234
* 1 .288
* .468
** .160 .228 .201 .271
* .441
** .433
** .569
**
Sig. (2-tailed) .000 .049 .015 .000 .182 .056 .094 .022 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TP4 Pearson Correlation .148 .331** .288
* 1 .485
** .459
** .385
** .309
** .353
** .418
** .320
** .656
**
Sig. (2-tailed) .219 .005 .015 .000 .000 .001 .009 .003 .000 .007 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TP5 Pearson Correlation .122 .190 .468** .485
** 1 .416
** .418
** .410
** .272
* .535
** .230 .646
**
Sig. (2-tailed) .310 .113 .000 .000 .000 .000 .000 .022 .000 .053 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TP6 Pearson Correlation .123 .309** .160 .459
** .416
** 1 .474
** .495
** .407
** .384
** .513
** .689
**
Sig. (2-tailed) .308 .009 .182 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TP7 Pearson Correlation .172 .128 .228 .385** .418
** .474
** 1 .348
** .597
** .306
** .320
** .624
**
Sig. (2-tailed) .153 .286 .056 .001 .000 .000 .003 .000 .010 .006 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TP8 Pearson Correlation .185 .449** .201 .309
** .410
** .495
** .348
** 1 .485
** .487
** .320
** .691
**
Sig. (2-tailed) .122 .000 .094 .009 .000 .000 .003 .000 .000 .007 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TP9 Pearson Correlation .194 .307** .271
* .353
** .272
* .407
** .597
** .485
** 1 .438
** .472
** .697
**
163
Sig. (2-tailed) .106 .009 .022 .003 .022 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TP10 Pearson Correlation .118 .273* .441
** .418
** .535
** .384
** .306
** .487
** .438
** 1 .579
** .719
**
Sig. (2-tailed) .329 .021 .000 .000 .000 .001 .010 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TP11 Pearson Correlation .286* .248
* .433
** .320
** .230 .513
** .320
** .320
** .472
** .579
** 1 .678
**
Sig. (2-tailed) .016 .037 .000 .007 .053 .000 .006 .007 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TOTAL Pearson Correlation .408** .558
** .569
** .656
** .646
** .689
** .624
** .691
** .697
** .719
** .678
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
164
e. Uji Validitas Perilaku Etis Auditor
Correlations
PE1 PE2 PE3 PE4 PE5 PE6 PE7 PE8 PE9 PE10 PE11 PE12 PE13 PE14 PE15 PE16 PE17 PE18 TOTAL
PE1 Pearson
Correlation
1 .282* .418
** .496
** .481
** .411
** .388
** .293
* .283
* .224 .287
* .474
** .403
** .321
** .419
** .408
** .183 .433
** .654
**
Sig. (2-tailed) .017 .000 .000 .000 .000 .001 .013 .017 .061 .015 .000 .000 .006 .000 .000 .127 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE2 Pearson
Correlation
.282* 1 .222 .081 .086 .110 .192 -.038 .072 .205 .163 .231 .240
* .166 .181 .197 .041 .166 .341
**
Sig. (2-tailed) .017 .063 .503 .474 .359 .109 .755 .552 .086 .176 .052 .044 .167 .132 .100 .732 .168 .004
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE3 Pearson
Correlation
.418** .222 1 .386
** .532
** .386
** .389
** .336
** .450
** .295
* .163 .368
** .372
** .314
** .408
** .445
** .252
* .417
** .645
**
Sig. (2-tailed) .000 .063 .001 .000 .001 .001 .004 .000 .012 .174 .002 .001 .008 .000 .000 .034 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE4 Pearson
Correlation
.496** .081 .386
** 1 .450
** .360
** .314
** .363
** .245
* .478
** .461
** .346
** .353
** .349
** .342
** .277
* .352
** .452
** .639
**
Sig. (2-tailed) .000 .503 .001 .000 .002 .008 .002 .040 .000 .000 .003 .003 .003 .003 .019 .003 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
165
PE5 Pearson
Correlation
.481** .086 .532
** .450
** 1 .315
** .379
** .338
** .369
** .262
* .187 .329
** .462
** .371
** .338
** .572
** .403
** .510
** .661
**
Sig. (2-tailed) .000 .474 .000 .000 .008 .001 .004 .002 .027 .119 .005 .000 .001 .004 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE6 Pearson
Correlation
.411** .110 .386
** .360
** .315
** 1 .389
** .362
** .248
* .328
** .467
** .301
* .316
** .398
** .350
** .251
* .152 .243
* .583
**
Sig. (2-tailed) .000 .359 .001 .002 .008 .001 .002 .037 .005 .000 .011 .007 .001 .003 .035 .206 .041 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE7 Pearson
Correlation
.388** .192 .389
** .314
** .379
** .389
** 1 .368
** .451
** .467
** .256
* .300
* .325
** .309
** .323
** .261
* .173 .412
** .611
**
Sig. (2-tailed) .001 .109 .001 .008 .001 .001 .002 .000 .000 .031 .011 .006 .009 .006 .028 .148 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE8 Pearson
Correlation
.293* -.038 .336
** .363
** .338
** .362
** .368
** 1 .374
** .287
* .536
** .434
** .257
* .442
** .293
* .319
** .194 .241
* .581
**
Sig. (2-tailed) .013 .755 .004 .002 .004 .002 .002 .001 .015 .000 .000 .030 .000 .013 .007 .105 .043 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE9 Pearson
Correlation
.283* .072 .450
** .245
* .369
** .248
* .451
** .374
** 1 .390
** .382
** .317
** .283
* .321
** .395
** .430
** .421
** .421
** .625
**
Sig. (2-tailed) .017 .552 .000 .040 .002 .037 .000 .001 .001 .001 .007 .017 .006 .001 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE10 Pearson
Correlation
.224 .205 .295* .478
** .262
* .328
** .467
** .287
* .390
** 1 .386
** .314
** .422
** .418
** .362
** .297
* .481
** .430
** .638
**
Sig. (2-tailed) .061 .086 .012 .000 .027 .005 .000 .015 .001 .001 .008 .000 .000 .002 .012 .000 .000 .000
166
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE11 Pearson
Correlation
.287* .163 .163 .461
** .187 .467
** .256
* .536
** .382
** .386
** 1 .440
** .274
* .336
** .348
** .283
* .156 .357
** .592
**
Sig. (2-tailed) .015 .176 .174 .000 .119 .000 .031 .000 .001 .001 .000 .021 .004 .003 .017 .195 .002 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE12 Pearson
Correlation
.474** .231 .368
** .346
** .329
** .301
* .300
* .434
** .317
** .314
** .440
** 1 .337
** .620
** .327
** .356
** .096 .240
* .622
**
Sig. (2-tailed) .000 .052 .002 .003 .005 .011 .011 .000 .007 .008 .000 .004 .000 .005 .002 .424 .044 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE13 Pearson
Correlation
.403** .240
* .372
** .353
** .462
** .316
** .325
** .257
* .283
* .422
** .274
* .337
** 1 .332
** .312
** .576
** .439
** .439
** .645
**
Sig. (2-tailed) .000 .044 .001 .003 .000 .007 .006 .030 .017 .000 .021 .004 .005 .008 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE14 Pearson
Correlation
.321** .166 .314
** .349
** .371
** .398
** .309
** .442
** .321
** .418
** .336
** .620
** .332
** 1 .367
** .301
* .419
** .264
* .638
**
Sig. (2-tailed) .006 .167 .008 .003 .001 .001 .009 .000 .006 .000 .004 .000 .005 .002 .011 .000 .026 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE15 Pearson
Correlation
.419** .181 .408
** .342
** .338
** .350
** .323
** .293
* .395
** .362
** .348
** .327
** .312
** .367
** 1 .492
** .357
** .447
** .646
**
Sig. (2-tailed) .000 .132 .000 .003 .004 .003 .006 .013 .001 .002 .003 .005 .008 .002 .000 .002 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE16 Pearson
Correlation
.408** .197 .445
** .277
* .572
** .251
* .261
* .319
** .430
** .297
* .283
* .356
** .576
** .301
* .492
** 1 .437
** .486
** .669
**
167
Sig. (2-tailed) .000 .100 .000 .019 .000 .035 .028 .007 .000 .012 .017 .002 .000 .011 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE17 Pearson
Correlation
.183 .041 .252* .352
** .403
** .152 .173 .194 .421
** .481
** .156 .096 .439
** .419
** .357
** .437
** 1 .589
** .550
**
Sig. (2-tailed) .127 .732 .034 .003 .000 .206 .148 .105 .000 .000 .195 .424 .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
PE18 Pearson
Correlation
.433** .166 .417
** .452
** .510
** .243
* .412
** .241
* .421
** .430
** .357
** .240
* .439
** .264
* .447
** .486
** .589
** 1 .679
**
Sig. (2-tailed) .000 .168 .000 .000 .000 .041 .000 .043 .000 .000 .002 .044 .000 .026 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
TOTAL Pearson
Correlation
.654** .341
** .645
** .639
** .661
** .583
** .611
** .581
** .625
** .638
** .592
** .622
** .645
** .638
** .646
** .669
** .550
** .679
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
168
2. Uji Reliabilitas
a. Uji Reliabilitas Kecerdasan Spiritual
b. Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional
c. Uji Reliabilitas Love of Money
d. Uji Reliabilitas Tingkat Pendidikan
e. Uji Reliabilitas Perilaku Etis Auditor
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.919 16
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.852 14
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.776 17
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.849 11
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.899 18
169
3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
b. Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot
170
c. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrof Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 71
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
4,72359886
Most Extreme
Differences
Absolute ,099
Positive ,099
Negative -,038
Test Statistic ,099
Asymp. Sig. (2-tailed) ,083c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
171
d. Hasil Uji Multikoliniaritas
e. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot
172
f. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Gletser
1. Hasil Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dengan Regresi Berganda
Uji Koefisien Determinasi
173
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression
Residual
Total
1032,753
1561,867
2594,620
4
66
70
258,188
23,665
10,910 ,000b
c. Dependent Variable: Y_PE
d. Predictors: (Constant), X4_TP, X3_LOM, X2_EQ, X1_SQ
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
U
j
i
S
i
g
n
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan Emosonal
Love of Money
Tingkat Pendidikan
35,258
,427
,274
,008
-,079
11,381
,108
,138
,132
,176
,526
,229
,006
-,055
3,098
3,936
1,982
,057
-,451
,003
,000
,052
,954
,653
a. Dependent Variable: Perilaku Etis Auditor