KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN...

17
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 35 BAB III PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR A. Gambaran umum Kelurahan Ngadirejo 1. Kondisi geografis Kelurahan Ngadirejo memiliki luas wilayah seluas 191,2 hektar. Kelurahan Ngadirejo memiliki koorinat bujur 112.177254 Bujur Timur dan koordinat lintang -8.057658 Lintang Selatan. Bercurah hujan 119 mm, memiliki 36 % kelembaban udara, dan bersuhu rata – rata 24 0 C. Sedangkan untuk ketinggian di atas permukaan laut adalah 468 meter. Kelurahan ini berbatasan dengan beberapa wilayah – wilayah. Batasan-batasan tersebut antara lain: Sebelah utara : Desa Bangsri Kecamatan Nglegok Sebelah selatan : Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Sebelah Timur : Kelurahan Sentul Kecamatan Kepanjenkidul Sebelah Barat : Desa Jeding Kecamatan Sanankulon 2. Kependudukan Potensi sumber daya manusia pada Kelurahan Ngadirejo berjumlah 1755 orang laki – laki dan 1724 orang perempuan. Untuk jumlah kepala keluarga berjumlah 1054 KK dan kepadatan penduduknya adalah 1.819,56 per KM.

Transcript of KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN...

Page 1: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

BAB III

PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR

A. Gambaran umum Kelurahan Ngadirejo

1. Kondisi geografis

Kelurahan Ngadirejo memiliki luas wilayah seluas 191,2

hektar. Kelurahan Ngadirejo memiliki koorinat bujur 112.177254 Bujur

Timur dan koordinat lintang -8.057658 Lintang Selatan. Bercurah hujan

119 mm, memiliki 36 % kelembaban udara, dan bersuhu rata – rata 240

C. Sedangkan untuk ketinggian di atas permukaan laut adalah 468

meter. Kelurahan ini berbatasan dengan beberapa wilayah – wilayah.

Batasan-batasan tersebut antara lain:

Sebelah utara : Desa Bangsri Kecamatan Nglegok

Sebelah selatan : Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul

Sebelah Timur : Kelurahan Sentul Kecamatan Kepanjenkidul

Sebelah Barat : Desa Jeding Kecamatan Sanankulon

2. Kependudukan

Potensi sumber daya manusia pada Kelurahan Ngadirejo

berjumlah 1755 orang laki – laki dan 1724 orang perempuan. Untuk

jumlah kepala keluarga berjumlah 1054 KK dan kepadatan penduduknya

adalah 1.819,56 per KM.

Page 2: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36

3. Mata Pencaharian

Tercatat jumlah penduduk Kecamatan Kepanjenkidul yang

bekerja sejumlah 949 orang yang semua adalah kaum laik – laki. Mereka

semua tersebar dari berbagai bidang pekerjaan. Kebanyakan dari mereka

bekerja di bidang wiraswasta yaitu sebanyak 322 orang. Sedangkan yang

paling sedikit adalah pekerjaan sebagai sopir yang ditekuni oleh hanya 1

orang saja.

Tabel 3.1

Mata Pencaharian Pokok

Jenis Pekerjaan Jumlah Pekerja

Pengrajin 4 orang

Pedagang kelontong 36 orang

Montir 7 orang

Guru swasta 11 orang

Seniman/artis 6 orang

Pedagang keliling 29 orang

Tukang kayu 11 orang

Tukang batu 19 orang

Karyawan perusahaan swasta 142 orang

Wiraswasta 322 orang

Pemilik perusahaan 19 orang

Kontraktor 3 orang

Sopir 1 orang

Karyawan honorer 5 orang

Tukang listrik 4 orang

Pelaut 2 orang

4. Kesehatan

Ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai sangat

diperlukan demi meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap

masyarakat. Ketersediaan tersebut tidak hanya di tingkat kabupaten

atau kota, tapi juga harus sampai di tingkat kecamatan bahkan

Page 3: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37

kelurahan. Oleh karena itu, di Kelurahan Ngadirejo disediakan 1 unit

puskesmas pembantu, 1 unit apotek, dan 4 unit posyandu.

Kesehatan di Kelurahan Ngadirejo ini adalah baik. Hal ini

terbukti adanya gizi yang baik dari masyrakat dan sedikitnya jumlah

orang yang sakit karena pola makan dan pola hidup yang sehat.

5. Peternakan

Peternakan yang dimiliki oleh warga Ngadirejo cukup banyak.

Peternakan yang mereka miliki yaitu sapi, kambing, domba, ayam,

kelinci, anjing, dan kucing. Sedangkan produksi yang dihasilkan dari

peternakan terdapat susu, kulit, telur, daging, madu, bulu, air liur burung

walet, hiasan, cinderamata, dan kerupuk kulit.61

Tabel 3.2

Jumlah Populasi Ternak

Jenis Ternak Jumlah Pemilik Perkiraan Jumlah Populasi

Sapi 50 orang 200 ekor

Ayam kampung 1000 orang 5000 ekor

Ayam broiler 7 orang 10000 ekor

Kambing 30 orang 150 ekor

Domba 25 orang 200 ekor

Anjing 10 orang 25 ekor

Kucing 200 orang 350 ekor

B. Deskripsi tentang pelaksanaan arisan “menurun”

Arisan merupakan kegiatan yang banyak digandrungi oleh kaum

wanita. Arisan adalah pengumpulan uang atau barang yang bernilai sama

oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan

61

Profil Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar Tahun 2016.

Page 4: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38

siapa di antara mereka yang memperolehnya62

. Sedangkan menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia arisan adalah kegiatan mengumpulkan uang atau

barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara

mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya. Undian dilaksanakan

di sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota

memperolehnya.63

Arisan yang berkembang di masyarakat kini ada

bermacam-macam, ada arisan motor, arisan handphone, arisan haji, dan lain-

lain.

Arisan yang terjadi di Kelurahan Ngadirejo di Kota Blitar adalah

arisan yang berbeda dari arisan lainnya yang dinamakan arisan “menurun”.

Arisan “menurun” adalah kelompok orang yang mengumpulkan uang secara

teratur pada tiap periode yang periodenya berdasarkan kesepakatan.

Pembayaran peserta pertama lebih besar dari peserta kedua, peserta kedua

lebih besar dari peserta ketiga, dan seterusnya hingga peserta terakhir.

Penentuan pemenang pada arisan ini ditentukan dengan berurutan mulai dari

peserta pertama berurutan hingga peserta terakhir. Perolehan arisan

dilaksanakan sehari setelah pembayaran arisan semua peserta.

1. Sejarah arisan “menurun”.

Arisan “menurun” ini sudah berjalan dua tahun yaitu dimulai dari

tahun 2015. Awal mula terbentuknya arisan ini tidak diketahui secara

pasti. Pencetus arisan juga tidak diketahui siapa orangnya. Tetapi para

62

Meity Taqdir Qodratilah, et al, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, (Jakarta: Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011), 28. 63

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), 65.

Page 5: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

penyelenggara mengetahui bahwa yang jelas pencetus arisan ini

merupakan teman mereka sendiri. Arisan ini diketahui dari mulut ke

mulut. Seseorang yang sudah mengetahui tata cara arisan ini

memberitahu tata cara dan ketentuan arisan ini kepada orang lain. Lalu

orang yang telah diberitahu tersebut dapat membentuk atau

menyelenggarakan kelompok arisan sendiri. Penyelenggara dapat

membentuk lebih dari satu kloter. Dan sekarang para penyelenggara

merupakan tim yang sudah berjumlah 30 orang.64

2. Tata cara akad

Akad merupakan suatu peristiwa di mana pihak yang satu

berjanji pada pihak lain untuk melaksanakan satu hal. Akad adalah

pertalian ijab (pernyataan melakukan ikatan) dan kabul (pernyataan

penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaruh

kepada obyek perikatan.65

Dalam suatu perjanjian harus terjadi

kesepakatan di antara orang yang mengadakannya.

Pada praktiknya, akad yang digunakan dalam arisan ini tidak

ditentukan akad apa yang mereka pakai. Mereka hanya mengadakan

arisan “menurun” sebagaimana proses arisan yang biasa terjadi di

masyarakat. Para peserta arisan sudah rela dengan aturan yang diadakan

di dalam arisan ini karena sebelum mengikuti arisan ini, para peserta

diberitahukan tentang tata cara pembayaran, jangka waktu, perolehannya,

sanksi, dan lain sebagainya.

64

Hartin, Wawancara, Blitar, 21 Juni 2017 65

Abdul Rahman Ghazaly, et al, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana, 2010), 51.

Page 6: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

40

3. Syarat menjadi anggota arisan “menurun”

Sebelum mendaftar arisan maka peserta harus mempersiapkan

terlebih dahulu syarat – syarat untuk mengikuti arisan ini. Syarat – syarat

sebelum mendaftar arisan “menurun” yakni sebagai berikut:

a. Peserta harus mendaftarkan diri ke penyelenggara arisan “menurun”

dengan menyerahkan photo copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan

Kartu Keluarga (KK). Jika peserta berdomisili di luar kota maka

dengan menyertakan foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu

Keluarga (KK). Untuk pembayarannya dilakukan melalui transfer.

b. Peserta sanggup membayar arisan hingga periode habis.

c. Peserta harus mematuhi peraturan – peraturan yang telah

ditentukan.66

Semua syarat yang telah disebutkan di atas harus dipenuhi oleh

semua peserta arisan “menurun” apapun keadaannya.

4. Peraturan Arisan “Menurun”

Dalam arisan “menurun” terdapat peraturan – peraturan yang

harus ditaati oleh semua anggota arisan. Jika ada anggota yang tidak taat

pada peraturan yang ada maka ia dapat dikenakan sanksi yang telah

ditetapkan. Peraturan yang terdapat dalam arisan ini merupakan peraturan

yang tidak ada kesepakatan hitam di atas putih. Sebelum mengikuti

arisan menurun, maka calon peserta harus memperhatikan peraturan

66

Hartin, wawancara, Blitar 21 Juni 2017.

Page 7: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

arisan. Di bawah ini merupakan peraturan – peraturan yang telah

ditentukan dalam arisan menurun:

a. Memilih nomor urut sama dengan setuju dengan nominal yang tertera

di arisan.

a. Peserta boleh membayar sebelum waktu yang telah disepakati, tetapi

tidak boleh terlambat membayar.

b. Jika peserta berdomisili di luar kota maka harus menjadi peserta

nomor urut 7, 8, 9 atau 10. Hal ini karena mengantisipasi jika peserta

luar tersebut terlambat membayar, maka penyelenggara dapat

menutupi pembayaran dengan nominal lebih sedikit dari nomor urut 1

sampai 6.

c. Kelebihan dari pembayaran merupakan biaya administrasi sebagai

upah jasa penyelenggara dan untuk menutupi kekurangan pembayaran

oleh peserta apabila terdapat peserta yang terlambat atau tidak

membayar arisan.67

5. Peserta arisan “menurun”

Tidak ada syarat khusus siapa saja yang boleh ikut, karena arisan

ini bersifat umum. Boleh wanita maupun pria, tua maupun muda, pekerja,

pengangguran, pelajar, dan lain - lain. Peserta yang telah mengikuti arisan

ini banyak terdiri dari kaum Adam, kaum Hawa, pengusaha, mahasiswa,

dan lain sebagainya. Nomor urut 1 sampai 3 banyak diminta oleh

pengusaha, karena nomor urut yang awal – awal mendapat arisan lebih

67

Hartin, wawancara, Blitar 21 Juni 2017.

Page 8: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42

cepat. Uang tersebut akan mereka gunakan untuk modal usaha mereka.

Untuk nomor urut yang 8 sampai 10 biasanya diisi oleh para mahasiswa,

karena nomor urut yang akhir – akhir jumlah pembayarannya adalah yang

lebih kecil. Para mahasiswa kebanyakan belum bekerja dan belum

menghasilkan uang sendiri, sehingga meskipun mereka lebih ringan dalam

membayarnya tetapi jumlah perolehan yang didapat adalah sama dengan

nomor urut yang di awal. Penyelenggara juga boleh untuk mengikuti

arisan ini ataupun tidak.68

Motivasi para peserta untuk mengikuti arisan “menurun” ini

adalah beragam, karena sebagai kebutuhan ataupun hanya sekedar ingin

ikut saja. Manfaat dari arisan ini yaitu dapat menambah pengalaman,

menjalin silaturahim, semakin banyak mengenal orang, dan lain

sebagainya.69

6. Tata cara arisan “menurun”

Satu kloter arisan hanya ada sepuluh orang. Maka, jika ada satu

kloter sudah penuh sedangkan ada satu orang saja yang belum masuk

kloter maka penyelenggara menambah kloter lain dan peserta bebas

memilih perolehan di antara 4 macam besar perolehan. Pembayaran dan

perolehan dalam arisan menggunakan uang yang jumlahnya telah

ditentukan dalam rumus. Rumusnya adalah sebagai berikut:

68

Hartin, wawancara, Blitar 21 Juni 2017. 69

Nia, Ibu Sari, Reo, Wawancara, Blitar, 22 Juni 2017.

Page 9: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

Tabel 3.3

Besar Pembayaran Arisan “Menurun”

Perolehan arisan tiap peserta (Rp) per periode

1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000

Pembayaran

tiap

Peserta di

setiap

periode

135.000 175.000 235.000 285.000

130.000 175.000 230.000 280.000

125.000 170.000 225.000 275.000

120.000 165.000 220.000 270.000

115.000 165.000 215.000 265.000

110.000 160.000 210.000 260.000

105.000 155.000 205.000 255.000

100.000 150.000 200.000 250.000

95.000 145.000 195.000 245.000

90.000 140.000 190.000 240.000

Tabel di atas merupakan urutan peserta dari yang paling atas

hingga ke bawah adalah nomor urut 1, 2, 3, dan seterusnya hingga yang

paling akhir adalah nomor urut 10. Dari nomor satu hingga sepuluh, calon

peserta yang ingin mengikuti arisan ini harus memilih antara nomor

tersebut, dan boleh mendaftar satu nama dalam lebih dari satu nomor.

Jika peserta telah memesan di antara nomor – nomor tersebut maka

peserta harus membayar sesuai dengan nomor yang telah ia pilih di setiap

periodenya. Besar pembayaran adalah tetap dan sesuai dengan rumus di

atas dan harus dibayarkan hingga akhir periode.70

Misalnya, Ibu Sari, Nia, dan Reo ingin mendaftar arisan

“menurun” yang jumlah perolehannya sebesar Rp. 1.000.000,-. Mereka

harus memperhatikan syarat – syarat dan peraturan terlebih dahulu. Jika

mereka sanggup memenuhi semuanya, maka selanjutnya mereka harus

memilih nomor peserta. Kemudian Ibu Sari memesan nomor 9 dan 10,

70

Hartin, wawancara, Blitar 21 Juni 2017.

Page 10: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

44

Reo memesan nomor 5, Nia memesan nomor 7. Periode arisan adalah 2

minggu sekali yaitu setiap tanggal 9 dan tanggal 25 per bulannya. Berarti

Reo harus membayar sebesar Rp. 115.000,- Ibu Sari harus membayar dua

pembayaran sekaligus yakni sebesar Rp. 95.000,- dan Rp. 90.000,-,

sedangkan Nia harus membayar sebesar Rp. 105.000,-. Mereka harus

membayar dengan jumlah yang tetap hingga periode habis. Waktu

maksimal pembayaran untuk dua minggu sekali adalah di setiap tanggal 9

dan 25.

Perolehan dalam arisan ini tanpa diundi, melainkan urut

berdasarkan posisi peserta. Perolehan pertama didapat oleh peserta nomor

pertama, perolehan kedua didapat oleh peserta kedua, dan begitu

seterusnya hingga habis periodenya. Perolehan didapat sehari setelah

pembayaran paling akhir arisan. Misalnya, pembayaran arisan paling akhir

adalah setiap tanggal 9 dan 25 maka, perolehan didapat pada tanggal 10

dan 26.71

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Di

bawah ini merupakan tabel yang berisi tentang contoh tata cara arisan

menurun beserta waktu perolehannya. Besar perolehannya adalah Rp.

1.000.000,- dan periode pembayaran setiap tanggal 9 dan 25 setiap

bulannya yang dimulai pada bulan Mei.

71

Nia, Ibu Sari, Reo, Wawancara, Blitar, 22 Juni 2017.

Page 11: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

Tabel 3.4

Tata Cara Arisan “Menurun” Nomor urut

peserta

Nama peserta Besar pembayaran

setiap periode

Pemeroleh beserta

waktunya

1 Rubiali Rp. 135.000,- Pemeroleh pertama

tanggal 10 bulan Mei

2 Jon Rp. 130.000,- Pemeroleh kedua

tanggal 26 bulan Mei

3 Wiyas Rp. 125.000,- Pemeroleh ketiga

tanggal 10 bulan Juni

4 Suta Rp. 120.000,- Pemeroleh keempat

tanggal 26 bulan Juni

5 Reo Rp. 115.000,- Pemeroleh kelima

tanggal 10 bulan Juli

6 Bita Rp. 110.000,- Pemeroleh keenam

tanggal 26 bulan Juli

7 Nia Rp. 105.000,- Pemeroleh ketujuh

tanggal 10 bulan

Agustus

8 Wulan Rp. 100.000,- Pemeroleh kedelapan

tanggal 26 bulan

Agustus

9 Ibu Sari Rp. 95.000,- Pemeroleh kesembilan

tanggal 10 bulan

September

10 Ibu Sari Rp. 90.000,- Pemeroleh kesepuluh

tanggal 26 bulan

September

Pengisian kloter dalam arisan menurun ini dilakukan dengan

sistem booking yang mana kloter yang sudah penuh maka penyelenggara

membuat grup di whatsapp dan membuat kesepakatan bersama. Dari

situlah arisan “menurun” sudah dapat dimulai. Satu grup di whatsapp

untuk satu kloter arisan. Pada arisan ini tidak ada yang disebut ketua,

melainkan penyelenggara. Satu orang penyelenggara dapat membentuk

lebih dari satu kloter.72

72

Hartin, wawancara, Blitar 21 Juni 2017.

Page 12: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

46

Masing-masing peserta tidaklah sama jumlah pembayarannya.

Ada yang lebih dari jumlah yang didapat dan ada yang kurang dari besar

perolehannya. Jumlah kelebihan dan kekurangan tiap peserta dapat dilihat

di tabel di bawah ini. Tabel di bawah ini merupakan contoh untuk

perolehan arisan sebesar Rp. 1.000.000,-:

Tabel 3.5

Besar Kelebihan dan Kekurangan dari perolehan sebesar Rp. 1.000.000,-:

Pembayaran tiap

peserta untuk tiap periode

Jumlah pembayaran

satu putaran (10x)

Jumlah kelebihan dan

kekurangan pembayaran

135.000 1.350.000 350.000

130.000 1.300.000 300.000

125.000 1.250.000 250.000

120.000 1.200.000 200.000

115.000 1.150.000 150.000

110.000 1.100.000 100.000

105.000 1.050.000 50.000

100.000 1.000.000 --

95.000 950.000 -50.000

90.000 900.000 -100.000

TOTAL 1.250.000

Besar kelebihan dan kekurangan dari total pembayaran yang

perolehannya sebesar Rp. 1.000.000,-, Rp. 2.000.000,- dan Rp. 2.500.000,-

adalah sama, yakni sebesar Rp. 1.250.000,- setiap kloter dalam satu

putaran. Berbeda dengan ketiga perolehan tersebut, untuk perolehan

sebesar Rp. 1.500.000,- total kelebihan dan kekurangan dari jumlah

pembayaran adalah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6

Besar Kelebihan dan Kekurangan dari perolehan sebesar Rp. 1.500.000,-

Pembayaran tiap

peserta untuk tiap periode

Jumlah pembayaran

satu putaran (10x)

Jumlah kelebihan dan

kekurangan pembayaran

175.000 1.750.000 250.000

175.000 1.750.000 250.000

Page 13: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

47

170.000 1.700.000 200.000

165.000 1.650.000 150.000

165.000 1.650.000 150.000

160.000 1.600.000 100.000

155.000 1.550.000 50.000

150.000 1.500.000 -

145.000 1.450.000 -50.000

140.000 1.400.000 -100.000

TOTAL 1.000.000

Kelebihan dari pembayaran arisan tersebut merupakan biaya

admin yang telah diterima oleh penyelenggara dalam satu kloter. Tidak

ada bukti pembayaran atau kwitansi yang dipegang oleh peserta,

penyelenggaralah yang mencatatnya di dalam buku. Arisan ini berjalan

dengan rasa saling percaya.73

Meskipun peserta tidak memegang bukti

bahwa mereka telah membayar arisan, tetapi semua peserta percaya

bahwa penyelenggara dapat dipercaya untuk memegang arisan ini.

Jika dilihat dari jumlah pembayarannya, maka tampaknya sangat

merugikan bagi peserta yang berada di posisi awal. Tetapi, hal ini sangat

membantu bagi mereka yang membutuhkan uang dalam waktu singkat

karena perolehan arisan didapat dalam waktu sehari setelah waktu paling

akhir membayar setoran arisan. Di samping itu, terdapat beberapa unsur

kebaikan dalam arisan ini, yakni sebagai ajang mempererat silaturahim,

menambah teman, dan saling tolong – menolong di antara sesama peserta.

7. Periode arisan “menurun”

Periode dalam arisan “menurun” ini terdapat dua macam, yaitu

setiap dua minggu sekali dan sebulan sekali. Dua minggu sekali yaitu 73

Hartin, wawancara, Blitar 21 Juni 2017

Page 14: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

48

tanggal 9 dan tanggal 25, sedangkan untuk periode satu bulan yaitu tidak

tentu, misalnya di setiap tanggal 3, 25, atau di tanggal berapapun di

setiap bulan, tergantung kesepakatan. Di setiap tanggal itulah waktu

paling akhir untuk membayar arisan untuk semua peserta. Sedangkan

waktu perolehan arisan adalah sehari setelah pembayaran semua peserta.

Para peserta boleh membayar lebih awal atau sebelum tanggal yang telah

ditentukan.

Peserta tidak boleh terlambat dalam membayar arisan ini apapun

kondisinya, karena hal ini merupakan tanggung jawab untuk banyak

orang. Periode dalam arisan ini sebanyak 10 kali pembayaran. Jika peserta

terlambat membayar maka penyelenggara akan datang langsung ke rumah

peserta jika alamat rumah itu diketahui oleh penyelenggara atau bisa juga

melalui kontak yang dimiliki oleh peserta.74

8. Sanksi untuk pelanggar arisan

Dalam arisan menurun ini jika ada peserta yang tidak mematuhi

peraturan yang tercantum, maka akan dikenakan sanksi. Seperti misalnya

ada yang sudah tidak membayar, ada yang telat dalam membayar, dan

lain sebagainya. Sama halnya dengan peraturan arisan “menurun”, sanksi

yang ada dalam arisan menurun inipun juga bukan merupakan perjanjian

tertulis hitam di atas putih. Meskipun demikian, semua peserta arisan

tidak ada yang melanggar arisan, mereka semua bersikap jujur. Adapun

sanksi – sanksinya adalah sebagai berikut:

74

Hartin, wawancara, Blitar 21 Juni 2017.

Page 15: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

49

a. Apabila pembayaran telat dalam waktu 2 hari, maka akan

diperingatkan dan kalau perlu penyelenggara akan mendatanginya ke

rumahnya.

b. Apabila pembayaran arisan telat dalam waktu 3 hari ke atas hingga 2

periode maka, dikenakan denda sebesar yang telah disepakati

bersama. Biasanya untuk peserta yang telah mendapat perolehan

arisan maka ia harus membayar denda sebesar Rp. 10.000,- per hari.

Untuk peserta yang belum memperoleh arisan denda yang harus

dibayar sebesar Rp. 5.000,- per hari dan perolehan akan didapat oleh

peserta nomor urut setelahnya jika anggota tersebut membayar arisan

kemudian. Jika ia belum juga membayar arisan maka ia tidak akan

mendapatkan perolehan arisan hingga ia mau membayar arisan

beserta dendanya. Misalnya, peserta nomor urut 4 telat membayar

selama 4 hari, maka ia mendapat perolehan arisan pada periode

setelah peserta nomor urut 5 memperoleh arisan lebih dulu beserta

pembayaran denda. Peserta nomor urut 5 akan mendapat arisan

setelah peserta nomor urut 3. Tetapi jumlah pembayaran arisan

masing – masing masihlah tetap.

c. Apabila peserta belum mendapat arisan akan tetapi dia menyatakan

keluar dari arisan, maka pembayaran sebelumnya tidak dapat ditarik

kembali.

d. Dan apabila peserta telah mendapat arisan dan tidak membayar

pembayaran selanjutnya hingga 3 periode ke atas maka peserta

Page 16: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

50

dinyatakan keluar dan akan ditindak ke jalur hukum yang berlaku di

Indonesia.75

9. Keuntungan dan kerugian dalam arisan “menurun”

Dalam melakukan tranksaksi apapun pastilah motivasi pokok

pihak pertama adalah ingin mendapat keuntungan, tetapi pihak kedua

yang bersangkutan juga tidak ingin rugi. Tetapi faktanya semua itu tidak

akan terjadi terus menerus, pastilah terdapat untung dan rugi baik pihak

pertama maupun pihak kedua. Bagi para peserta tidak ada yang merasa

dirugikan. Mereka sudah memaklumi peraturan yang ada dalam arisan

menurun.76

Untuk kerugian penyelenggara adalah jika ada peserta yang

terlambat dalam membayar atau tidak membayar hingga periode habis

maka penyelenggara harus menutupi pembayaran. Keuntungan bagi pihak

pertama dalam arisan menurun atau yang disebut penyelenggara adalah

menambah upah dari mengadakan arisan menurun ini.77

Jadi, jumlah pemasukan yang didapat oleh penyelenggara dari 4

kloter dalam satu putaran adalah sebesar Rp. 4.750.000,- jika semua

anggota membayar arisan hingga periode selesai.

10. Pemasaran arisan “menurun”

Untuk mendapatkan anggota arisan yang lebih banyak dan lebih

cepat penyelenggara melakukan pemasaran. Pemasaran yang dilakukan

75

Hartin, Wawancara, Blitar, 21 Juni 2017 76

Ibu Sari, Nia, Reo,Wawancara, Blitar, 22 Juni 2017. 77

Hartin, Wawancara, Blitar, 21 Juni 2017.

Page 17: KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITARdigilib.uinsby.ac.id/21150/6/Bab 3.pdf · KECAMATAN KEPANJEN KIDUL KOTA BLITAR. 35 BAB III . PELAKSANAAN ARISAN “MENURUN” DI KELURAHAN NGADIREJO

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

51

oleh penyelenggara ini tidak hanya melalui mulut ke mulut dalam satu

desa maupun satu kota. Tetapi penyelenggara juga melakukan pemasaran

melalui online. Tetapi pemasaran arisan “menurun” ini lebih sering

dipasarkan melalui online dan penyelenggara tidak perlu membuang

banyak tenaga lebih banyak. Orang – orang yang tak mengenal

penyelenggara inipun dapat melihat dan mengetahui adanya arisan

“menurun” melalui pemasaran online yang dilakukan oleh

peneyelanggara.78

Dari penjelasan mengenai praktik arisan “menurun” di atas dapat

penulis temukan permasalahan bahwa dalam arisan ini pembayaran setiap

peserta adalah tidak sama meskipun besar perolehan semua peserta adalah

sama. Besar pembayaran dari peserta urutan pertama adalah paling tinggi

kemudian jumlahnya menurun hingga peserta urutan terakhir.

78

Hartin, Wawancara, Blitar, 21 Juni 2017.