Kebutuhan Perawatan Ibu Dan Anak (Other File)
description
Transcript of Kebutuhan Perawatan Ibu Dan Anak (Other File)
1. Perspektif keperawatan anak
a. Family centered care
Filosofi asuhan berpusat keluarga menunjukkan keluarga bersifat konstan
dalam hidup anak. Sistem pelayanan dan personal harus mendukung,
menghargai, mendorong, dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi
keluarga melalui pemberdayaan pendekatan dan pemberian bantuan efektif
(Duns dan Trivette, 1996).
Keluarga didukung dalam peran pemberian perawatan yang alami dan peran
pembuatan keputusan dengan membangun kekuatan unik mereka sebagai
individu dan keluarga. Dua konsep dasar dalam asuhan berpusat keluarga
adalah;
1) Profesional memampukan yaitu memampukan keluarga dengan
menciptakan kesempatan dan cara bagi semua anggota keluarga untuk
menunjukkan kemampuan dan kompetensi terbaru mereka dan untuk
mendapatan kemampuan dan kompetensi yang baru yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarga.
2) Pemberdayaan yaitu menggambarkan interaksi profesional dengan
keluarga dalam cara tertentu sehingga keluarga mempertahankan atau
mendapat kontrol atas kehidupan mereka sendiri.
b. Atromatic care
Perawatan atraumatik yaitu penyediaan asuhan teurapetik dalam lingkungan
oleh personel dan melalui penggunaan intervensi yang menghapus atau
memperkecil distress psikologis dan fisik yang diderita oleh anak-anak dan
keluarga mereka dalam sistem pelayanan kesehatan.
1) Asuhan teurapetik. Mencakup pencegahan diagnosis penanganan atau
penyembuhan kondisi akut atau kronis.
2) Lingkungan, mengacu pada setiap tempat yang memberikan
perlindungan seperti rumah dan rumah sakit.
3) Personel, meliputi orang yang secara langsung terlibaat dalam
memberikan asuhan keperawatan teurapetik.
4) Intervensi, berkisar dari pendekatan psikologis seperti menyiapkan
anak-anak untuk prosedur pemeriksaan sampai pada intervensi fisik.
5) Distress psikologis, meliputi kecemasan, ketakutan, kemarahan,
kekecewaan, kesedihan, malu dan merasa bersalah.
6) Distress fisik, berkisar dari kesulitan tidur dan immobilisasi sampai
pengalaman stimulus sensori yang mengganggu seperti rasa sakit dan
temperatur ekstrim.
Tujuan utama dari perawatan traumatik adalah jangan melukai. Tiga prinsip
yang memberi kerangka kerja untuk mencapai tujuan ini adalah ;
1) Mencegah atau meminimalkan pemisahan anak dari keluarga.
2) Meningkatkan rasa kendali.
3) Mencegah atau meminimalkan nyeri pada tubuh.
2. Peran perawat anak
a. Hubungan teurapetik
Penetapan hubungan teurapetik merupakan pondasi penting untuk
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Perawat anak perlu
berhubungan dengan anak-anak dan keluarganya dan harus dapat
memisahkan antara perasaan dan kebutuhan mereka.
b. Advokasi/caring keluarga
Sebagai pembela perawat membantu anak-anak dan keluarga mereka dalam
menentukan berbagai pilihan yang diberitahukan dan bertindak dalam
memberikan yang terbaik kepada anak.
c. Pencegahan penyakit/ promosi kesehatan
Tren pelayanan kesehatan masa depan adalah kearah pencegahan penyakit
dan pemeliharaan kesehatan, bukan perawatan penyakit atau ketidak
mampuan. Keperawatan telah menyesuaikan perubahan ini, terutama dalam
lingkungan kesehatan anak.
d. Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan tidak dapat dipisahkan dari advokasi dan prevensi
keluarga. Penyuluhan kesehatan sering merupakan suatu bidang yang perlu
disiapkan dan di praktikkan oleh perawat dengan peran kompeten, karena
penyuluhan ini melibatkan transmisi informasi pada tingkat pemahaman
anak, keluarga dan kebutuhan meraka terhadap informsi.
e. Dukungan atau konseling
Dukungan dapat diberikan dengan cara berikut : mendengar, menyentuh,
dan kehadiran fisik. Sentuhan dan kehadiran fisik paling menolong anak-
anak karena cara ini memudahkan komunikasi nonverbal. Konseling
melibatkan pertukaran pendapat dan ide yang memberi dasar untuk
pemecahan masalah bersama.
f. Peran restoratik
Peran paling dasar dari semua peran perawatan adalah restorasi kesehatan
melalui aktifitas pemberian asuhan. Perawat secara langsung terlibat dalam
pemenuhan kebutuhan fisik dan emosi anak, termasuk makan, mandi,
toileting, berpakaian, keamanan, dan sosialisasi. Aspek penting dari
restorasi adalah pengkajian dan evaluasi status fisik yang
berkesinaambungan.
g. Koordinasi atau kolaborasi
Koordinasi dan kolaborasi pelayanan keperawatan dengan aktifitas
propesional sebagai anggota tim kesehatan. Kolaborasi dengan spesialis
lain untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkwalitas tinggi pada
perawatan anak.
h. Pengambilan keputusan etis
Dilema etis muncul ketika pertentangan dari pertimbangan moral mendasri
berbagai alternatif. Pertentangn nilai moral ini meliputi, autonomi (hak-hak
pasien untuk mengatur diri sendiri), nonmaleficence (kewajiban untuk
mencegah bahaya), beneficence (kewajiban untuk mempromosikan
kesejahteraan pasien), dan keadilan (konsep kesamaan). (kornelisol, 1998.
Salvatore dan baxter, 1998).
i. Riset
Perawat pelaksana harus berperan pada riset karna mereka adalah individu
yang mengamati respon manusia terhadap kesehatan dan kesakitan.
Tuntunan ini telah mengarungi tren saat ini kearah praktik berdasarkan
penelitian.
j. Perencanaan pelayanan kesehatan.
Beberapa tahun terakhir peran perawat telah meluas hingga keluar dari
keluarga inti hingga mencakup komunitas (kerfoot, 1996). Secara
tradisional perawat telah terlibat dalam pelayanan kesehatan masyarakat,
baik secara kontinu, atau episodik.
3. Konsep pertumbuhan dan perkembangan
a. Pengertian
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam
arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi atau bertambah
banyak sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur atau fungsi yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan, diramalkan
sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ, dan
sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2002).
b. Teori perkembangan kepribadian
1) Perkembangan psikososial (Freud)
Freud menganggap insting seksual sebagai sesuatu yang signifikan
dalam perkembangan kepribadian. Ia menggunakan istilah psikososial
untuk menjelaskan segala kesenangan sensual. Selama masa kanak-
kanak bagian tubuh tertentu memiliki makna psikologik yang menonjol
sebagai sumber kesenangan baru. Tahap-tahap perkembangannya yaitu:
a) Tahp oral (lahir – 1 tahun)
Selama masa bayi sumber utama mencari kesenangan berpusat pada
oral seperti menghisap.
b) Tahap anal (1-3 tahun)
Ketertarikan selama tahun kedua berpusat pada bagian anal saat
otot-otot sfingter berkembang dan anak-anak mampu menahan atau
mengeluarkan feses sesuai keingiinan.
c) Tahap falik (3-6 tahun)
Selama tahap falik genital menjadi area tubuh yang menarik dan
sensitif dan perbedaan jenis kelamin.
d) Periode laten (6-12 tahun)
Selama periode laten anak-anak melakukan sifat dan keterampilan
yang telah diperoleh.
e) Tahap genital (12 tahun ke atas)
Tahap terakhir yang dimulai pada saat pubertas dengan maturasi
sistem reproduksi dan produksi hormon seks.