Analisis Neraca Air dan Kebutuhan Air Tanaman Jagung Zea ...
Kebutuhan Air untuk Tanaman
-
Upload
jefry-jansen -
Category
Documents
-
view
24 -
download
8
description
Transcript of Kebutuhan Air untuk Tanaman
Kebutuhan Air Tanaman
Kebutuhan air tanaman dapat diartikan sebagai besarnya (banyaknya) air
yang benar-benar digunakan untuk pertumbuhan tanaman (untuk evaporasi dan
transpirasi) agar tanaman dapat tumbuh baik. Dalam hal ini, kebutuhan air
tanaman dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut.
Kebutuhan Air Tanaman untuk Penggunaan Konsumtif
Seperti dijelaskan sebelumnya, kebutuhan air tanaman merupakan
besarnya air yang dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan.
Air yang menguap dapat melalui permukaan air bebas di muka bumi (evaporasi),
atau melalui daun-daun tanaman (transpirasi). Bila kedua proses tersebut berjalan
bersamaan, maka terjadilah apa yang disebut evapotranspirasi. Besar kebutuhan
air tanaman dinyatakan dalam pengunaan konsumtif (mm/hari), yang besarnya:
Cu = k x ET0
Dimana:
k = koefisien tanaman
ET0 = Evaporasi Potensial
Cu = Cunsumtive Use, (mm) dapat dinyatakan dengan Etc.
Besar nilai k dipengaruhi jenis, varietas, dan umur pertumbuhan tanaman. Besar
ET0 dipengaruhi oleh faktor iklim, yaitu: suhu, kelembaban relatif, kecerahan
matahari, dan kecepatan angin. Usaha memperkecil kebutuhan air tanaman tidak
dapat dilakukan dengan memperkecil nilai ET0 (karena berhubungan dengan
faktor iklim), namun hanya dapat dilakukan dengan memperkecil nilai k.
Mengubah faktor k berarti mengubah jenis, varietas, atau umur pertumbuhan
tanaman.
Kebutuhan Air untuk Pengolahan Tanah
Besar air yang dibutuhkan untuk pengolahan tanah adalah 5-10 mm/hari,
atau ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
Wp = [A x s + A x d (n-1) / 2] x 10
Dimana:
Wp : besar air yang dibutuhkan saat pengolahan tanah (m3)
n : jumlah hari pengolahan tanah
s : tinggi air untuk pengolahan
d : unit water requirement (mm) = evaporasi + perkolasi
A : luas daerah yang akan diolah (ha)
Kebutuhan Air untuk Pembibitan
Air untuk pembibitan diberikan persamaan dengan air untuk pengolahan
tanah, yaitu antara 20-30 hari sebelum penanaman. Kebutuhan airnya 5-7
mm/hari.
Kebutuhan Air untuk Penggantian Lapisan Air
Ada beberapa-beberapa ketentuan dalam penggantian lapisan air,
ketentuan-ketentuan tersebut sebagai berikut.
1. WLR diperlukan apabila terjadi pemupukan maupun penyiangan yaitu 1-2
bulan dari transplating.
2. WLR = 50 mm (diperlukan penggantian lapisan air diasumsikan = 50 mm),
ada pada KP bagian penunjang.
3. Jangka waktu WLR = 1,5 bulan (selama 1,5 bulan air digunakan untuk WLR
sebesar 50 mm).
Sebagai contoh, berikut contoh perhitungan dalam periode 15 hari.
WLR = 50 mm selama 1,5 bulan
maka dari data tersebut didapat WLR/15 hari = 50 mm/15 hari
= 3,3 mm/hari
Dan WLR/hari = 50 mm/45
= 1,111 mm/hari
Perhitungan Curah Hujan
Pada dasarnya, curah hujan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: curah
hujan nyata yang diartikan sebagai sejumlah curah hujan yang nyata yang jatuh di
suatu daerah. Dan curah hujan efektif yang diartikan sebagai curah hujan yang
jatuh pada suatu daerah dan dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Dalam
hal ini yang menjadi sub pokok bahasan adalah curah hujan efektif.
Perhitungan Curah Hujan Efektif
Perhitungan curah hujan efektif dengan menggunakan metode PU
(perencanaan umum), dapat dicari dengan rumus berikut.
Untuk tanaman padi : (0,7 x Ra)/n
Untuk tanaman palawija : (0,5 x Ra)/n
Dimana:
Ra : curah hujan efektif dengan probabilitas 80%
N : pembagian pola tata tanam
Reff : curah hujan efektif
Contoh perhitungan curah hujan efektif metode PU untuk bulan Januari sebagai
berikut. Diketahui:
Ra : 139
N : 15 harian
Maka didapat: (0,7 x 139)/15 = 6,487 mm/hari
Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan total air irigasi yang diukur pada pintu pengambilan dalam satu
periode adalah hasil kali kebutuhan air di sawah dengan faktor efisieni dan jumlah
hari dalam satu periode penanaman, rumus yang digunakan sebagi berikut:
DR = (WR x A x T) (Ki x 1000)
Dimana:
DR : kebutuhan air irigasi pada pintu pengambilan (m3)
WR : kebutuhan air di sawah (mm/hari)
: Cu + P + WLR + Pd – Re
A : luas sawah yang dialiri (ha)
Ki : efisiensi irigasi
T : periode waktu pemberian air
: jumlah hari dalam 1 periode x 24 jam x 3600 detik
Perhitungan Pola Tata Tanam dengan Metode Keseimbangan Air (Water
Balance)
Untuk kebutuhan air irigasi di sawah dapat ditentukan dengan rumus
perhitungan sebagai berikut:
1. Untuk tanaman padi:
NFR = Cu + Pd + NR + P – Re
2. Untuk tanaman palawija:
NFR = Cu + P – Re
Dimana:
NFR : kebutuhan air di sawah (1 mm/hari x 10000
24 x60 x 60¿
: 1 lt/dt/ha
Cu : kebutuhan air tanaman (mm/hari)
Pd : kebutuhan air untuk kebutuhan tanah (mm/hari)
NR : kebutuhan air untuk pembibitan (mm/hari)
P : kehilangan air karena perkolasi (mm/hari)
Re : hujan efektif (mm)