Kebudayaan flores

22
Manusia dan Kebudayaan di Indonesia

Transcript of Kebudayaan flores

Page 1: Kebudayaan flores

Manusia dan Kebudayaan di Indonesia

Page 2: Kebudayaan flores

Kebudayaan Flores

Oleh :

Latifah Chikmawati 13040112130104Yaumil Rizky Fauzan 13040112130113Anteng Jinnahtur R 13040112130123

Page 3: Kebudayaan flores

Pualu Flores adalah pulau yang berada di deretan kepulauan dari Propinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau Flores berada di Kepulauan Flores yang dikelilingi oleh Pulau Komodo, Rinca, Ende, Solor, Adonare dan Lomblem.

1. Identifikasi

Page 4: Kebudayaan flores
Page 5: Kebudayaan flores

Penduduk Flores terdiri dari delapan sub-suku bangsa, antara lain : 1. Orang Manggarai2. orang Riung3. Orang Ngada 4. orang Nage-keo 5. orang Ende6. orang Lio7. orang Sikka 8. orang Larantuka

sub-suku bangsa Flores

Page 6: Kebudayaan flores

Orang Flores

Page 7: Kebudayaan flores

Flores dikenal dengan multi bahasanya, terdapat beragam bahasa komunikasi sehari-sehari antar masyarakatnya, salah satunya yaitu bahasa Werana, bahasa Rembong, bahasa Rajong, dan bahasa Manggarai Kuku.Bahasa manggarai adalah bahasa yang khusus di mengerti oleh orang dalam kelompok manggarai saja

2. Bahasa

Page 8: Kebudayaan flores

Dari data terakhir yang didapatkan, jumlah penduduk Flores mencapai 4.184.923 jiwa atau 1,77% masyarakat Indonesia.

3. Data Demografis

Page 9: Kebudayaan flores

Salah satu mata pencaharian hidup orang flores adalah bercocok tanam di ladang.

Jagung dan padi adalah tanaman pokoknya.Beternak juga suatu mata pencaharian yang

penting, beternak kerbau, sapi, kuda, babi, anjing, dan ayam.

4. Sistem Ekonomi

Page 10: Kebudayaan flores

Di Flores juga tumbuh dan berkembang berbagai jenis kesenian khas daerah.Salah satu seni yang sudah mencapai tingkat sebuah peradaban dan dikenal luas adalah seni tenun kain songke.

5. Kesenian

Page 11: Kebudayaan flores

Seni MusikAlat-alat musik tradisional : sunding, gong, gendang, tambor, tinding.

Page 12: Kebudayaan flores

Tarian –tarian daerah yang biasa dipentaskan pada upacara adat, seperti : tarian tea eku, ja’I,  gawi, tandak dan tari ronda asli suu manggarai.

Page 13: Kebudayaan flores

6. Religi • Sebagian besar masyarakat Flores adalah pemeluk agama

khatolik. • Selain khatolik, di Flores juga terdapat agama lain,

seperti: Islam, Hindu , Budha, protestan, dan kongfuchu.

• Walaupun agama telah berkembang di Flores, Kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang hingga saat ini masih ada.

Page 14: Kebudayaan flores

Sistem stratifikasi sosial kuno masyarakat Flores, terbagi atas 3 lapisan :1. Lapisan orang kraeng : bangsawan dan orang berkuasa.2. Lapisan orang ata lehe : Petani dan pedagang.3. lapisan orang budak : para tawanan perang dan orang yang tidak mampu membayar hutang.

7. System masyarakat

Page 15: Kebudayaan flores

Seiring dengan perkembangan pendidikan sekolah di Flores, stratifikasi sosial kuno tersebut mulai menghilang , dan digantikan dengan yang baru antara lain guru, pendeta, dan para pegawai-pagawai.

Page 16: Kebudayaan flores

Kelompok kekerabatan di Flores yang berfungsi paling intensif dalam kehidupan sehari-hari adalah keluarga luas yang virilokal ( kilo ).

Sebagian besar kilo biasannya merasakan diri terikat pada patrilineal sebagai keturunan dari seorang nenek moyang kira-kira lima sampai enam generasi keatas.

Dalam suatu perkawinan, pihak perempuan akan meminta mas kawin yang banyak, mas kawin biasanya berupa kerbau.

8. Sistem Kekerabatan

Page 17: Kebudayaan flores

Ada tiga sistem perkawinan1. Cangkang

Perkawinan antar suku atau perkawinan diluar suku. Dalam perkawinan ini yang ditekankan adalah calon mempelai pria harus memiliki status sosial yang tinggi untuk meminang pengantin perempuannya.

2. TungkuPerkawinan untuk mempertahankan hubungan woe nelu (kerabat). Perkawinan antara anak laki-laki dari ibu kawin dengan anak perempuan dari saudara ibu atau om.

Pola perkawinan

Page 18: Kebudayaan flores

3. Cakoperkawinan dalam suku sendiri. Perkawinan cako biasanya dapat dilakukan pada lapisan ketiga atau lapisan keempat dalam daftar silsilah keluarga.

Page 19: Kebudayaan flores

Desa-desa di Flores pada zaman dahulu biasanya dibangun di atas bukit karena untuk pertahanan.

Pola perkampungannya terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian depan, tengah, dan belakang yang semuanya berada dalam satu lingkaran desa tersebut.

Dulu tiap-tiap bagian dari rumah ada tempat-tempat keramat yang berupa timbunan batu-batu besar. Namun sekarang ini hanya ada satu tempat keramat dalam sebuah desa,dan terletak di lapangan terbuka yang dekat dengan balai desa dan biasa disebut dengan mbaru gendang, karena didalamnya terdapat sebuah genderang yang keramat.

9. Pola Perkampungan Flores

Page 20: Kebudayaan flores

Rumah adat flores ini bernama Mbaru Niang dan sangat langka patut kita jaga, tinggal 9 unit saja.

Rumah adat Mbaru niang

Page 21: Kebudayaan flores

Rumah adat Wologai

Rumah adat ini biasa di pakai untuk tempat upacara adat yang terbuat dari batu,dan pada bagian belakang terdapat rumah adat kecil,yang atap nya dari rumput liar dan tiang nya dari balok kelapa yang bentuk nya seperti balai-balai.