Kebocoran HRSG Akibat Kavitasi
description
Transcript of Kebocoran HRSG Akibat Kavitasi
Secara desain/kontruksi bagian inlet tube tersebut merupakan daerah yang rentan mengalami aliran
turbulen akibat terjadinya perubahan arah aliran secara mendadak serta adanya perbedaan luas
penampang melintang yang cukup besar antara inlet header dengan tube sehingga dapat menimbulkan
penurunan tekanan fluida yang besar dibagian inlet tersebut. Adapun faktor-fakor
IV.Pembahasan dan Analisa Penyebab
Dari hasil analisa penyebab diatas, terdapat beberapa tambahan data fakta dari hasil uji laboratorium
yang telah dilakukan:
Gambar foto makro potongan tube yang bocor
Dari foto tersebut terlihat kawah/plit sisa dari pengikisan yang terbentuk dan tersebar pada dinding
bagian dalam tube, terutama pada bagian tube yang bocor(berlubang). Kondisi yang serupa juga terjadi
pada dinding bagian dalam tube lainnya yang memperlihatkan adanya sejumlah sumuran (pits) yang
tersebar pada cakupan daerah yang lebih luas, dengan tingkatan yang lebih insentif terutama di bagian
tube yang telah bocor. Terlihat sumuran (pits) ysng terbentuk tersebut menyebabkan dinding bagian
dalam tube tersebut mengalami penipisan yang sangat signifikan.
Gambar Uji Struktur Mikto pada PotonganTube yang Bocor
Kondisi struktur mikro material tube diperkirakan masih cukup baik, dimana pola strukur ferit
dan perlit yang terbentuk masih cukup jelas dan tidak diketemukan adanya perubahan struktur yang
berarti akibat fenomena metalurgi seperti : proses rekristalisasai, transformasi fasa, gratifikasi,
sperodisasi atau lainnya. Kondisi ini sangat terkait dengan suhu operasi tube HP Economizer-1 tersebut
yang suhu pengoperasiannya relative rendah, yaitu pada suhu dibawah 2000C. Dengan demikian
material tube tersebut diharapkan masih memiliki sifat mekanis yang cukup memadai.
Permasalahan yang sering terjadi pada pengopersian baja karbon rendah pada suhu dibawah
2000C tersebut adalah kerusakan berupa oksidasi, korosi dan atau erosi namun tidak terjadi pada
potongan tube HP ECO-1 tersebut. Pada tube tersebut terlihat bahwakerusakan/kegagalan yang
dominan terjadi pada dinding bagian dalam tube yaitu terbentuknya sejumlah sumuran (pits) yang telah
menimbulkan penipisan yang sangat signifikan dan bahkan telah menimbulkan kebocoran. Sumuran
(pits) yang terbentuk tersebut ditunjukkan oleh bentuk gerigi (jagged) yang terjadi pada dinding bagian
dalam tube. Disamping itu dari foto mikro juga terlihat dengan jelas bahwa pada dinding bagian dalam
tube terutama di bagian dalam sumuran (pits) tidak diketemukan adanya pembentukan lapisan kerak
(deposit). Sementara dibagian permukaan luar tube tersebut tidak dijumpai adanya
kerusakan/kegagalan permukaan yang berarti, melainkan hanya berupa pembentukan kerak (scale) yang
disebabkan oleh proses oksidasi akibat suhu pengoperasiannya, dan dari hasil pengukuran dimensi
diperoleh bahwa diameter luar tube tersebut masih mendekati sama dengan ukuran awal menurut
spesifikasinya yaitu OD = 31.8 mm.
3. Kavitasi Erosi – Physical Erosion
Faktor utama penyebab terjadinya kavitasi-erosi adalah karena terbentuknya gelembung
udara/uap didalam aliran fluida yang berada dalam kondisi turbulen yang kemudian pecah dan
menumbuk/menghantam dinding bagian dalam tube disekitar inlet dari tube tersebut. Kemudian faktor
yang meningkatkan intensitas gelembung udara/uap yang pecah di dalam fluida yang turbulen tersebut
sangat dipengaruhi oleh sifat fluida, karakteristik permukaan bagian dalam tube dan kondisi operasi.
Selanjutnya karakteristik permukaan bagian dalam tube sangat tergantung pada tingkat
kekasaran dan cacat permukaan dalam, perubahan aliran dan perbedaan luas penampang lintasan aliran
dari inlet header ke inlet tube. Sedangkan untuk kondisi operasi yang dapat memberikan kontribusi
terhadap terjadinya gelembung kavitasi tersebut antara lain: flow-induced vibration, laju atau kecepatan
aliran dan hambatan terhadap pasokan fluida ketika masuk ke dalam inlet tube dari inlet header.
Sesuai dengan referensi HRSG Tube Failure Manual Final Report, EPRI, November 2002
mengatakan bahwa jenis kerusakan kavitasi-erosi atau physical corrosion serupa dengan kejadian Flow
Accelerated Corrosion (FAC) dimana terjadi kemiripan dalm hal pengikisan oleh aliran air dalam tube.
Berikut skematik sederhana penjelasan terjadinya FAC:
Gambar skema pengikisan akibat aliran kavitasi
1. Pada kondisi normal, lapisan magnette menjadi terlarut dalam air namun tetap menjadi lapisan
pelindung dinding karena laju pertumbuhan magnette sama dengan laju pelarutannya
2. Kemudian dikarenakan adanya perubahan kecepatan aliran dan volume aliran yang meningkat
maka proses laju pelarutan magnette menjadi naik namun laju pertumbuhan tidak naik. Hal ini
mengakibatkan terjadinya penipisan lapisan pelindung dinding dan akhirnya terjadi pengikisan
dinding metal.
3. Dengan terjadi perubahan kecepatan aliran dan volume air dapat menimbulkan gelembung
udara sehingga terjadi tumbukan akibat gelembung tersebut ikut dalam aliran air tersebut.
Kemudian laju pembentukan gelembung udara makin meningkat akibat permukaan dinding
yang tidak rata yang disebabkan pengikisan dinding dalam metal.
4. Kondisi ini terus berlanjut sampai terjadi sumur/pits shingga terjadi kebocoran akibat penipisan
dinding yang disebabkan FAC
Rekomendasi
Untuk menghindari terjadinya kerusakan serupa atau untuk memperpanjang umur operasi inlet tube HP
Economizer-1 dan Economizer-2 tersebut, maka berikut ini diberikan beberapa saran/rekomendasi yaitu
antara lain:
Meningkatkan mutu sambungan las pada dinding bagian dalam antara inlet tube dengan inlet
header HP Economizer-1 agar tidak terjadi cacat permukaan atau cacat bentuk yang dapat
menimbulkan hambatan terhadap aliran fluida (air) di bagian hulu (upstream) dari inlet tube
Penggantian seluruh inlet tube HP Economizer -1 dan Economizer-2 terutama pada inlet tube
yang berada di dekat sambungan las antara tube dengan inlet header (Plain Tube), karena
diperkirakan bahwa kerusakan yang serupa seperti pada tube lainnya.