Kebijakan suasana akademik stikes sby

15
BUKU KEBIJAKAN SUASANA AKADEMIK SPMI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL KEBIJAKAN SUASANA AKADEMIK STIKES SURABAYA 1

Transcript of Kebijakan suasana akademik stikes sby

Page 1: Kebijakan suasana akademik stikes sby

BUKU KEBIJAKAN SUASANA AKADEMIK SPMI

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA

Kebijakan suasana akademik stikes Surabaya 1

Page 2: Kebijakan suasana akademik stikes sby

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangProses pendidikan tinggi merupakan sebuah proses transformasi-produktif untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, berkualitas dan mampu memenuhi kepuasan dari pengguna. Kualitas lulusan dapat dicapai dengan membangun lingkungan akademik yang baik, yaitu keselerasan antara komponen input dan proses daalam pembelajaran. Suasana akademik merupakaan komponen evaluasi diri yang harus selalu dilakukan perbaikan dan ditingkatkan secara sistematis dan berkelanjutan sebagai indicator mutu.Suasana akademik merupakan kondisi yang harus diciptakan untuk membuat proses pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan visi, misi dan tujuan. Suasana akademik menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi diantara sivitas akademisi dalam mengoptimalkan proses pembelajaran.

B. TujuanTujuan penyesuanan kebijakan suasana akademik STIKes Surabaya;1. Memenuhi standar dokumen yang harus tersedia dalam penyelenggaraan PT2. Sebagai bahan acuan bagi penyelenggaraan pendidikan di STIKes Surabaya mengelola dan

menyelenggarakan pendidikan3. Sebagai pedoman dalam menciptakan suasana akademik di STIKes Surabaya sehingga menjadi

panduan dalam terwujudnya visi, misi dan tujuan yang diharapkan.

Kebijakan suasana akademik stikes Surabaya 2

Page 3: Kebijakan suasana akademik stikes sby

BAB IIVISI, MISI, TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

A. VisiMenjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Unggulan yang bertaraf regional pada tahun 2020 dan

bertaraf nasional pada tahun 2025

B. Misi1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran melalui penggunaan berbagai teknologi sesuai

dengan standar kompetensi tenaga kesehatan yang dapat dilaksanakan dengan pendekatan keilmuan secara komprehensif berdasarkan kebutuhan dan kompetensi pendidikan

2. Meningkatkan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan profesional dalam mengelola pendidikan dan pengajaran

3. Meningkatkan sarana dan prasarana fisik pendidikan dan pengajaran sesuai dengan standar mutu nasional dan internasional

4. Menyelenggarakan dan berperan aktif dalam penelitian bidang kesehatan untuk meningkatkan IPTEK

5. Mendidik tenaga kesehatan profesional yang berkualitas prima berstandar nasional dan internasional sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat

6. Menjalin kerja sama multisektor dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk memenuhi permintaan tenaga kesehatan di dalam dan luar negeri

7. Mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berjiwa pancsila dan mampu mengembangakan entrepreneurship

C. Tujuan

1. Dihasilkannya kualitas pendidikan sesuai dengan standart kompetensi tenaga kesehatan. 2. Dihasilkannya tenaga pendidik yang profesional berintegritas dan berwawasan nasional maupun

global. 3. Terciptanya sarana dan prasarana penunjang yang mendukung proses pembelajaran sesuai

dengan isu dan tren terbaru. 4. Dihasilkannya tenaga kesehatan yang berjiwa pancasila, mempunyai kemampuan intelektual

profesional dan integritas pribadi yang berwawasan nasional maupun global5. Dihasilkannya pemikiran yang memperkokoh perkembangan watak, moral dan selalu mengacu ke

kode etik profesi6. Tercapainya penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga kesehatan profesional

sesuai jenjang kewenangan dan kompetensinya7. Terlaksananya peran dalam kegiatan penelitian dan menggunakan hasil penelitian sebagai

pengembangan IPTEK

D. Standar kompetensiStandar kompetensi lulusan merupakan salah satu acuan dalam menetapkan standar-standar lain di STIKes Surabaya. Standar kompetensi disusun dan ditetapkan oleh masing-masing prodi yang ada dilingkungan STIKes dan mengacu pada ketentuan serta pandangan yang berlaku.

BAB III

Kebijakan suasana akademik stikes Surabaya 3

Page 4: Kebijakan suasana akademik stikes sby

KOMPONEN SUASANA AKADEMIK

Suasana akademik yang kondusif akan tercermin dari proses pembelajaran yang berlangsung dalam sebuah suasana “feeling at home” prosses tersebut akan melibatkan semua sumber daya pendidikan (dosen, sarana-prasarana, laboratorium, perpustakan, organisasi-managemen dan kurikulum) yang mampu mmbeikan kontribusi dukungan untuk kelancaran proses pembelajaran. Komponen-komponen sumber daya pendidikan yang dirancang dan dikelola dengan mengikuti standar kualitas yang ditentukan akan mampu menciptakan suasana akademik yang kondusif, sehingga menimbulkan semangat belajar bagi dosen dan mahasiswa di STIKes Surabaya. Dengan mengacu pada indicator diharapkan peran manajemen STIKes dan sivitas akdemika dapat meningkatkan motivasi, kreativitas, kesungguhan dan keteraturan untuk menjamin tercapainya standar kualitas proses pembelajaran.

Suasana akademik tidak dapat dideskripsikan secara nyata, namun secara konsep dapat dioptimalkam dengan menilai komponen-komponen pendukung, yang meliputi interaksi akademik, kegiatan akademik, akses terhadap sumber belajar, aktivitas kurikuler (tridharma PT) maupun ko-kulikuler dan ekstra-kulikuler.

Kebijakan suasana akademik stikes Surabaya 4

Page 5: Kebijakan suasana akademik stikes sby

BAB IV

PENETAPAN STANDAR SUASANA AKADEMIK

Penerapan standar suasana akademik merupakan hal enting dalam mendukung proses pembelajaran yang kondusif bagi dosen dan mahasiswa. Standar suasana akademik yang diterapan harus mendukung terwujudnya budaya akademik yang mengedepankan nilai-nilai dan etik akademik dari seluruh akademika STIKes Surabaya.

A. Standar etika akademikPemahaman mengenai suasana akademik akan membawa kita pada sebuah kata kunci yang menjadi dasar pijakan untuk membahas etika, etik dan moral yang terwujud dalam sikap (attitude) yang menjadi elemen daalam kompetensi (pengetahuan, sikap dan keterampilan). Etika akademik perlu ditegakkan untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif bagi pengembangan STIKes Surabaya sesuai standar yang ditetapkan.STIKes Surabaya sebagai institusi pendidikan tinggi memiliki keterkaitan dengan etika-moral untuk melaksanakan misi dan tugas tridharma PT, sehingga seluruh civitas akademika memiliki keterkaitan dengan etika akaademik dalam menjalankan tridharma PT. sebagai contoh praktik baik dapat dikemukakan beberapa standar etika akademik, dipresentasikan sebagai etika dosen dan etika mahassiswa yang akan memberikan jaminan mutu proses interaksi dosen-mahasiswa daan suasana akdemik yang kondusif, sebagai berikut:1. Etika dosen

Dosen sebagai seorang professional memiliki tugas mencerdaskan bangsa, sehinga memiliki kewajiban untuk meningkatkan kopetensi dan kualitas serta kapabilitasnya. Dosen memiliki kewajiban meningkatkan kemampuan kogitif mahasiswa, sehingga memiliki standar minimum kehadiran yaitu 75%-80%, dengan konsewensi jika kehadiran kurang dari batas minimum, maka materi tidak dapat diujikan. Hal ini berlaku kepada mahasiswa dengan konsekwensi mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat mengikuti ujian.Seorang dosen wajib menghargai dan mengakui karya ilmiah yang dibuat oleh orang lain (termasuk mahasiswanya). Sehingga tidak dibenarkan melakukannya plagiaris, jika terjadi maka dilakukan tindakan tegas berupa teguran hingga scorsing dan pemecatan.

2. Etika mahasiswaMahasiswa sebagai bagian dari sivitas academia, memiliki hak dana kewajiban yang mengikat selama terdaftar sebagai mahasiswa STIKes Surabaya. Salah satu hak mahasiswa adalah mendapatkan pengajaran dan pelayanan akademik sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya. Mahasiswa memiliki hak untuk bisa memperoleh pelayanan akademik dan menggunakan sarana-prasarana maupun fasilitas kegiatan kemahasiswaan untuk menyalurkan minat, bakat untuk pengembangan diri. Kegiatan kemahasiswaan seperti pembinaan sikap ilmiah, sikap hidup bermasyarakat, sikap kepemimpinan dan sikap kejuangan merupakan kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kulikuler yang bertujuan untuk menjadikan mahasiswa lebih kompeten dan professional.

3. Standar budaya akademikPT merupakan suatu lembaga yang sudah lama dikenal orang, yang memiliki tradisi maupun budaya akademik adalah cara hidup dari masyarakat ilmiah yang beranekaragam, majemuk, multicultural yang bernaung dalam sebuah institusi yang mendasarkan diri pada nlai-nilai

Kebijakan suasana akademik stikes Surabaya 5

Page 6: Kebijakan suasana akademik stikes sby

kebenaran ilmiah dan objektifitas. Budaya tersebut dibangun berdasarkan prinsip kebebasan berfikir, berpendapat dan mimbar akademik dalam suasaana akademik yang dinamis, terbuka serta ilmiah. Budaya akademik yang mendasari suasana akademik menempatkan dosen sebagai pemegang kebenaran mutlak, yang dapat menihilkan pendapat mahasiswa daan secara bersama-sama diajak menemukan kebenaran ilmiah melalui sebuah proses pengkajia dan diskui yang dilakukan secara terbuka. Budaya akademik, diantaranya kebebasan akademik dan otonomi keilmuan, merupakan nilai-nilai yang paling berharga seperti halnya yang dijumpai dalm misi PT menurut UUno.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.Budaya akademik sebenarnya merupakan budaya yang bersifat universal dan hanya bisa dijumpai di dunia PT. artinya budaya tersebut dimiliki oleh setiap rang yang melibatkan dirinya dalam aktivitas akadeik PT manapun.budaya akademik yang mengedepankan kebebasan akademik, menjunjung tinggi kebenaran ilmiah, objekivitas, keterbukaan, serta otonomi keilmuan membuat PT tidak mudah terpengaruh atau dikendalikan oleh kekuasaan ataupun kepentingan politik praktis. Budaya akademik pun dipengaruhi oleh norma-norma yang terdapat di masyarakat yang lahir berdasar interaksi yang terjadi.Upaya yang dilakukan STIKes untuk mewujudkan budaya akademik dengan kegiatan membaca, meneliti dan menulis. Kegiatan ini akan membentuk perilaku skolar bagi dosen maupun mahasiswa. Fasilitas perpustakaan yang dilengkapi buku teks, referensi, jurnal dan sumber informaasi lainnya yang akan meningkatkan motivasi akademik. Laboratorium yang memungkinkan meningkatkan kemampuan psikomotor. Kegiatan penelitain dan pengabdian yang dikembangkan untuk diterbitkan pada jurnal baik nasional maupun internasional.

Kebijakan suasana akademik stikes Surabaya 6

Page 7: Kebijakan suasana akademik stikes sby

BAB VMEKANISME PEMENUHAN STANDAR SUASANA AKADEMIK

STIKes Surabaya sebagai institusi pendidikan pada umumnya merupakan sebuah investasi besar yang memiliki nilai strategi di dalam membentuk dan mengembangkan SDM demi keberlanjutan kehidupan bangsa dan Negara. PT merupakan saah satu pusat peradaban dan budaya bangsa. Prilaku skolar, santun, peduli social dan perilaku positif lain yang dilandasi nilai, norma, etik dan budaya akademik akan menjadi rumah lentera yang akan menunjukan arah pengembangan kehidupan bangsa dan masyarakat.A. Standar Sarana Dan Prasarana Akademik

Sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen penting yang menjamin keberhasilan kegiatan akademik. Sarana dan prasarana dlam hal ini tidak saja meliputi hal-hal terkait dengan kegiatan pendidikan baik langsung maupun tidak. Sarana praasarana merupakan salah satu komponen yang akan mempengaruhi kualitas sistem pendidikan terutaa pada proses pendidikan.STIKes harus mampu menyiapakn ruang kelas sesuai dengan standar minimum (1,25m2/mahasiswa), nyaman dan aman serta memiliki daya tamping 30-40 orang. Selain itu diperlukannya suatu ruangan besar sebagai tempat dilaksanakannya perkuliahan gabungan. Ruang tutorial dan diskusi untuk pelaksanaan pembelajaran dengan PBL/CBL.Proses pembelajaran harus berjalan secara harmonis, interaktif dan terjalin komunikasi yang baik antara dosen dan mahasiswa dengan standar minimum sarana pendukung seperti papan tulis, proyektor, dan pengeras suara (pada ruangan tertentu)

B. Standar Mutu Dan Kuantitas Interaksi Kegiatan AkademikInteraksi dosen dan mahasiswa dapat dijumpai pada prose pembelajaran dengan paradigm baru yaitu penerapan prinsip belajar tidak lagi pada dosen melainkan beralih ke mahasiswa (student centered learning). Suasana akademik akan terbentuk apabila intensitas interaksi berlangsung dengan jelas, dan baik. Keterbukaan dan kebebasan berpendapat dengan dibatasi dengan etika dan moral akademik menjadi dasar dalam interaksi kegiatan akademik. Mahasiswa dibebaskan untuk mengemukakan pendapat secara ilmiah dengan berdasarkan dasar yang jelas, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lebih kaya.

C. Standar Rancangan Pengembangan Suasana AkademikSuasana akademik yang kondusif dikembangkan dengan membangun hubungan antara sivitas akademika, khusunya mahasiswa dengan dosen melalui berbagai kegiatan tridharma PT. setiap dosen membangun sistemteam yang akan merancang subtansi kuliah yang akan diajarkan, metode pembelajaran, sumber belajar, media yang akan digunakan, serta persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Penyususnan RPP dan slabus disesuakan dengan kompetensi yang ingin dicapai, metode yang digunakan serta disesuaikan dengan kemampuan daasar mahasiswa.Suasana akademik yang dibentuk melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, yaitu dengan melibatkan mahasiswa sehingga melatih daya analisis, sikap kritis, kreativitas dan inovasi dalam memahami kebenaran secara ilmiah.

Kebijakan suasana akademik stikes Surabaya 7

Page 8: Kebijakan suasana akademik stikes sby

D. Standar keterlibatan sivitas akademika dalam kegiatan akademikSuasana akademik yang kondusif dapat diciptakan antara lain melalui hubungan dosen dengan mahasiswa secara terbuka, harmonis dan professional. Hubungan dosen dan mahasiswa terjalin melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain perkuliahan, kelompok studi, untuk mengevaluasi seberapa jauh keberhasilan interaksi yang terjadi sehingga dapat terciptanya suasana akademik yang kondusif.Kegiatan akademik seperti diskusi, seminar, symposium, konferensi, workshop, pelatihan, sharing pengetahuan dan pengalaman antar dosen merupakan upaya sivitas akademik untuk menunjukkan kepada masyarakat maupun professi mengenai fungsi dan peran PT sebagai pendidikan yang memberikan perhatian khusus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta problematika yang dihadapi bangsa, sehingga dapat menjadi bagian dari pemecahan masalah.

E. Standar pengembangan kepribadian ilmiahPT sebagai institusi yang mengembangkan suasana akademik, menjadi suatu keharusan untuk membentuk kepribadian ilmiah sivitas akademika secara berkelanjutan. Kepribadian ilmiah akan terwujud, apabila sivitas akademika melaksanakan setiap aktivitas akademik dengan penuh tanggungjawab dan dilandasi oleh etika dan budaya akademik. Kepribadian ilmiah akan muncul dari mereka yang memiliki perilaku dan kepribadian dalam koridor komunitas intelektual yang santun, jujur, memiliki budi pekerti, bermoral/akhlak mulia, mampu bertindak professional, sesuai kode etik profesi.Pengembangan kepribadian ilmiah dikalangan dosen difokuskan dengan memotivasi dosen untuk melakukan kegiatan Tridhara PT secara proporsional, selain itu senantiasa menjalankan dan melestarikan budaya baca dan menulis. Pada proses pembelajaran disusun suatu proses keaktifan mahasiswa dengan menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai serta menyusun kerangka kerja praktik berdasarkan kerjasama lintas keilmuan (dalam hal ini lintas prodi) sehingga diharapkan mampu membangun pemahaman secara konferhensif dan saling berkesinambung satu sama lain sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

BAB VPENGELOLAAN PENGENDALIAN STANDAR SUASANA AKADEMIK

A. Pembinaan Suasana dan Budaya AkademikSuasana akadeik di PT tidak akan terwujud dengan sendirinya, elainkan harus direncanakan, diorganisasikan, dioperasikan dan dikendalikan dengan model manajemen tertentu. Pendekatan PDCA dengan prinsip kaizen diharapkan mampu menjadi penunjang penjagaan mutu serta menjadi penyeimbang dan penyetaraan dengan pencapaian visi misi STIKes.

Kebijakan suasana akademik stikes Surabaya 8

Page 9: Kebijakan suasana akademik stikes sby

B. Pengukuran Kinerja Suasana AkademikPeningkatan suasana akademik seperti halnya dengan peningkatan kinerja tidak terjadi secara acak atau kebetulan, tetapi ebih merupakan akibat dari tindakan pengelolaan/pembinaan yang direncanakan, diorganisir, dilaksanakan dan dikendalikan komperhensif dan terintegrasi. Semua komponen tterkait dengan pencapaian tingkat mutu, suasana akademis yang baik dan lebih kondusif harus disiapkan dan dikondisikan dengan baik.Dimensi yang lazim digunakan sebagai komponen dalam program pembinaan suasana akademik adalah, tata hubungan antar pribadi, kepedulian mengenai tujuan kelembagaan, kemampuan inovasi, kepedulian pada peningkatan kualitas berkenajutan, kemampuan inovasi, kepedulian pada peningkatan kualitas berkelanjutan, kenyamanan suasana kerja dan kondisi akademik yang kondusif serta melibatkan komponen-komponen terkait secara ideal melalui PDCA dan dilaksanakan secara berkelanjutan.Langkah perbaikan dapat diawali dengan identifikasi maasalah utama dengan pemetaan, yang dapat dijadikan tolok ukur sesuai harapan dengan menggunakan analisis SWOT, dan dilakukan upaya perbaikan.

Kebijakan suasana akademik stikes Surabaya 9

Page 10: Kebijakan suasana akademik stikes sby

PENUTUP

Suasana akademik yang kondusif tidak dapat tercapai tanpa adanya kebebasan akademik. Kebebasan akademik yang dimaksudkan di sini adalah kebebasan untuk menentukan materi/subtassi embelajaran, penelitian serta metode penyampaian dan publikasai hasil penelitian yang harus dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan upaya manajemen STIKes untuk mengembangkan dan menjaga tradisi maupun budaya akademik yang baik.Pemberian otonomi yang lebih besar dipandang dapat memberikan iklim yang lebih kondusif untuk menunjang kebebasan akademik di lingkungan STIKes, pemberian otonomi STIkes merupakan penyelenggara kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kreatifitas, kemurnian, dan produktivitas dari sivitas akademika, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang lebih optimal.

Kebijakan suasana akademik stikes Surabaya 10