KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

24

description

KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH. Sebelum Era Otonomi A. Jalur Program/ Proyek: 1. P2M (Surveilans Terpadu, PWS) 2. Gizi (SKPG) 3. Farmasi (LP/LPO) 4. SDMK (SIMKA, SIPTK, SINAKES, SISDK) 5. Litbang (SI-IPTEKKES) 6. Yankes (SPRS, SIMPUS) - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

Page 1: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH
Page 2: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

I. Sebelum Era Otonomi

A. Jalur Program/ Proyek:1. P2M (Surveilans Terpadu, PWS)2. Gizi (SKPG)3. Farmasi (LP/LPO)4. SDMK (SIMKA, SIPTK, SINAKES, SISDK)5. Litbang (SI-IPTEKKES)6. Yankes (SPRS, SIMPUS)

Mekanisme alur data dilakukan secara manual, surat menyurat, telpon, faximili dan kurir.

Page 3: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

B. Jalur Pengelola/Bank Data:1. Profil Kesehatan2. Peta Situasi Kesehatan3. SP2TP SP34. Minimal Data Set

Mekanisme alur data dari puskesmas-DKK-Dinkesprop-Pusat,dilakukan secara manual, surat menyurat, telpon, faximili dan kurir.

Publikasi melalui buku dan LAN.

Page 4: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

II. Setelah Era Otonomi (Pasca UU No. 22/1999)

A. Jalur Program/ Proyek:1. P2M (GIS, CTN, Surveilans Terpadu,

PWS)2. Gizi (SKPG, SIM-GAKY)3. Farmasi (SIM-OBAT dan SIKER)4. SDMK (SIMKA, SIMPEG, SINAKES,

SIPTK)5. Litbang (SI-IPTEKKES)6. Yankes (SPRS, SIMPUS)

Mekanisme alur data dilakukan secara manual (sebagian besar sudah dg software), surat menyurat, telpon, faximili, kurir dan internet (email, website)

Page 5: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

B. Jalur Pengelola/Bank Data:1. Profil Kesehatan2. Peta Situasi Kesehatan3. SP2TP SP34. Minimal Data Set

Mekanisme alur data dilakukan secara manual, surat menyurat, telpon, faximili, kurir dan elektronis (LAN, Internet: email, website).

Page 6: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

1. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.2. Program lingkungan sehat3. Program upaya kesehatan masyarakat4. Program upaya kesehatan perorangan5. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit6. Program perbaikan gizi masyarakat.7. Program sumber daya kesehatan8. Program obat dan perbekalan kesehatan9. Program pengawasan obat dan makanan10.Program pengembangan obat asli Indonesia11.Program kebijakan dan manajemen pembangunan12.Program penelitian dan pengembangan kesehatan

Page 7: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

diperlukan data dan informasi yang bersifat menyeluruh, meliputi:

- Statistik kependudukan- Statistik vital- Statistik penyakit- Statistik lingkungan- Statistik sumber daya kesehatan

Page 8: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

Sangat diharapkan, bahwa dengan adanya

UU 32/2004, PP 39/2001, PP 108/2000, dan KW-SPMBK,

dapat menjadikan momentum untuk terbangunnya kembali sistem

informasi tersebut, dengan tehnologi informasi sesuai dengan

perkembangan jaman, sehingga informasi yang diinginkan dapat

diakses dengan cara yang mudah dan cepat, dengan jangkauan

luas, dengan akurasi dan kontinuitas yang tepat.

Page 9: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

1. Azas Desentralisasi : Mendekatkan pengambilan keputusan ke sumber issue. Untuk mengetahui adanya suatu issue, dibutuhkan SIK.

2. SIK adalah perekat dan urat syaraf Sistem Kesehatan. SIK terganggu Sistem Kesehatan sakit. Dilain pihak, bilamana komitmen komponen2 Sistem lemah untuk bekerja dalam sistem SIK tidak akan dimanfaatkan.

3. Perlu perumusan & penataan Sistem Kesehatan Propinsi & Kab/Kota dlm rangka pencapaian Indonesia Sehat 2010.

4. Data dan variabel yang ada dalam sistem pencatatan dan pelaporan belum dirancang untuk mengukur indikator kesehatan secara khusus. Output juga belum terintegrasi.

5. Apresiasi terhadap penggunaan teknologi masih kurang.6. Seolah-olah ada hubungan yg putus antara Kab/Kota

dengan propinsi serta dengan pusat.

Page 10: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

1. SISTEM-SISTEM PENCATATAN & PELAPORAN YG ADA BELUM TERKOORDINASIKAN DLM SATU MEKANISME KERJASAMA

2. SEBAGIAN BESAR DAERAH KURANG MEMILIKI KEMAMPUAN UTK MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

3. PEMANFAATAN DATA & INFORMASI DLM MANAJEMEN KES BELUM OPTIMAL AKIBAT BELUM BERKEMBANGNYA SISTEM KESEHATAN & MANAJEMEN KES DI BERBAGAI TINGKAT

4. PEMANFAATAN DATA & INFORMASI KESEHATAN OLEH MASY CENDERUNG MENINGKAT, TETAPI SISTEM INFORMASI KES BELUM DPT MENGIMBANGINYA

5. PEMANFAATAN TEKNOLOGI TELEMATIKA DALAM SISTEM INFORMASI KES BELUM OPTIMAL

6. DANA UTK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KES MASIH TERBATAS

7. BELUM BANYAK TENAGA PURNA-WAKTU PENGELOLA SISTEM INFORMASI KES YG MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL

Page 11: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

SISTEM INFORMASI KESEHATANSISTEM INFORMASI KESEHATANMemberikan bimbingan dan pengendalian Sistem Informasi Kesehatan Memberikan bimbingan dan pengendalian Sistem Informasi Kesehatan sebagai upaya pengembangan Sistem Kesehatansebagai upaya pengembangan Sistem Kesehatan

Pengelolaan Data dan Informasi disesuaikan dengan kebutuhan setiap Pengelolaan Data dan Informasi disesuaikan dengan kebutuhan setiap tingkat organisasitingkat organisasi

Merupakan integrasi dari sejumlah sub-sistem yang telah ada dan yang akan Merupakan integrasi dari sejumlah sub-sistem yang telah ada dan yang akan dikembangkandikembangkan

Digunakan oleh seluruh penyelenggara kesehatan dan di bangun serta Digunakan oleh seluruh penyelenggara kesehatan dan di bangun serta dikelola oleh tenaga profesional bidang Teknologi Informasi, Epidemiologi, dikelola oleh tenaga profesional bidang Teknologi Informasi, Epidemiologi, Statistik Kesehatan dan Administrasi Kesehatan.Statistik Kesehatan dan Administrasi Kesehatan.

Dikembangkan sesuai dengan kemampuan wilayah, secara bertahap dan Dikembangkan sesuai dengan kemampuan wilayah, secara bertahap dan berkesinambungan.berkesinambungan.

Pada proses pengembangannya dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah Pada proses pengembangannya dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah Sistem Informasi dan terintegrasi.Sistem Informasi dan terintegrasi.

Secara bertahap dikembangkan sistem pengelolaan data dengan prinsip satu Secara bertahap dikembangkan sistem pengelolaan data dengan prinsip satu pintu melalui (berbasis) web.pintu melalui (berbasis) web.

Memberikan bimbingan dan pengendalian Sistem Informasi Kesehatan Memberikan bimbingan dan pengendalian Sistem Informasi Kesehatan sebagai upaya pengembangan Sistem Kesehatansebagai upaya pengembangan Sistem Kesehatan

Pengelolaan Data dan Informasi disesuaikan dengan kebutuhan setiap Pengelolaan Data dan Informasi disesuaikan dengan kebutuhan setiap tingkat organisasitingkat organisasi

Merupakan integrasi dari sejumlah sub-sistem yang telah ada dan yang akan Merupakan integrasi dari sejumlah sub-sistem yang telah ada dan yang akan dikembangkandikembangkan

Digunakan oleh seluruh penyelenggara kesehatan dan di bangun serta Digunakan oleh seluruh penyelenggara kesehatan dan di bangun serta dikelola oleh tenaga profesional bidang Teknologi Informasi, Epidemiologi, dikelola oleh tenaga profesional bidang Teknologi Informasi, Epidemiologi, Statistik Kesehatan dan Administrasi Kesehatan.Statistik Kesehatan dan Administrasi Kesehatan.

Dikembangkan sesuai dengan kemampuan wilayah, secara bertahap dan Dikembangkan sesuai dengan kemampuan wilayah, secara bertahap dan berkesinambungan.berkesinambungan.

Pada proses pengembangannya dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah Pada proses pengembangannya dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah Sistem Informasi dan terintegrasi.Sistem Informasi dan terintegrasi.

Secara bertahap dikembangkan sistem pengelolaan data dengan prinsip satu Secara bertahap dikembangkan sistem pengelolaan data dengan prinsip satu pintu melalui (berbasis) web.pintu melalui (berbasis) web.

Page 12: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

BATASANBATASAN

KEBIJAKAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAPENGEMBANGA

N N SISTEM SISTEM

INFORMASI INFORMASI KESEHATANKESEHATAN

KEBIJAKAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAPENGEMBANGA

N N SISTEM SISTEM

INFORMASI INFORMASI KESEHATANKESEHATAN

SIK dikembangkan di SIK dikembangkan di tingkat Kab/Kota, Prop dan tingkat Kab/Kota, Prop dan Pusat untuk mendukung Pusat untuk mendukung Kab, Kota, Prop dan Kab, Kota, Prop dan Indonesia SehatIndonesia Sehat

SIK tidak berdiri sendiri, SIK tidak berdiri sendiri, melainkan bagian fungsional melainkan bagian fungsional dari sistem kesehatandari sistem kesehatan

Dalam SIK perlu Dalam SIK perlu dikembangan : dikembangan : SurveilansSurveilans, , SI Program-program SI Program-program khusus, SI Sumber Daya khusus, SI Sumber Daya Kesehatan dan Registrasi Kesehatan dan Registrasi VitalVital

Dalam SIK harus Dalam SIK harus dikembangkan upaya saling dikembangkan upaya saling mendukung antara mendukung antara pengumpulan data rutin dan pengumpulan data rutin dan pengumpulan data sewaktu- pengumpulan data sewaktu- waktuwaktu

Di Setiap tingkat harus Di Setiap tingkat harus dibangun dibangun pangkalan datapangkalan data yang dapat di olah dan yang dapat di olah dan dimanfaatkan setempat dimanfaatkan setempat serta diakses oleh fihak serta diakses oleh fihak lainlain

SIK dikembangkan secara SIK dikembangkan secara bertahap dg ditunjang oleh bertahap dg ditunjang oleh pengembangan infrastruktur pengembangan infrastruktur Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Manusia dan Teknologi InformasiTeknologi Informasi

SIK berhubungan SIK berhubungan dengan sistem dengan sistem informasi lainnyainformasi lainnya

Mengakomodasi Mengakomodasi kekhususan kekhususan yang kemungkinan besar tidak yang kemungkinan besar tidak dimiliki oleh Dinas Kesehatan dimiliki oleh Dinas Kesehatan Propinsi lainnyaPropinsi lainnya

Page 13: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

VISI, MISI DAN TUJUANVISI, MISI DAN TUJUAN

VisiVisi

MisiMisi

TujuaTujuann

INFORMASI YANG LENGKAP, AKURAT, DAN CEPAT INFORMASI YANG LENGKAP, AKURAT, DAN CEPAT MENGANTARKAN JAWA TENGAH SEHAT 2010MENGANTARKAN JAWA TENGAH SEHAT 2010

Mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan yang Mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan yang komunikatif, informatif dan edukatifkomunikatif, informatif dan edukatifMengembangkan dan membina jaringan kerja sama Mengembangkan dan membina jaringan kerja sama informasi kesehataninformasi kesehatanMenyajikan data/informasi yang lengkap, akurat , Menyajikan data/informasi yang lengkap, akurat , dapat diakses dengan mudah dan cepat, dengan dapat diakses dengan mudah dan cepat, dengan jangkauan luasjangkauan luas

Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan yang Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan yang menyeluruh, berdayaguna dan berhasil guna, yang menyeluruh, berdayaguna dan berhasil guna, yang dapat mengantarkan pembangunan kesehatan dapat mengantarkan pembangunan kesehatan mencapai Jawa Tengah Sehat 2010mencapai Jawa Tengah Sehat 2010

Page 14: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

KIEKIEQ.AQ.A

MOBILISASIMOBILISASI

PROGRAM

PROGRAM

•SP2RSSP2RS• PWSPWS• SKPGSKPG• GIS, CTNGIS, CTN• SIMPUSSIMPUS• dlldll

OBATOBAT•SIKERSIKER

•SIMOSIMO

SDMSDM

SI-SDMKES - SIMKA - SITK - SIPTK - SINAKES - SIDIKLAT

Page 15: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

Manajemen

Surveilans Epidemiologi

Knowledge Based

Service

E_Health &Telemedicine

G I S

AksesLiteratur &Informasi

Page 16: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

1. Subsistem data (database management system - DBMS)2. Subsistem model (model base management system - MBMS)3. Subsistem antarmuka (graphic user interface - GUI).

Models Base: Sistem Pakar,

research, Metodologi, interaktif, dll

Databases: Profil, GIS,

CTN, Simpus, Simka, dll

GUI: INTRANET/ INTERNET

Portal

UserFigure: Komponen Utama SPK

Page 17: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

1. Berbagai Sistem Informasi yang ada harus dapat men-support dan menjadi payung pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang ada di Propinsi, Kabupaten/Kota.

2. Berbagai SIK harus dapat menjadi pelengkap terhadap sistem yang lain. Harus ada satu mekanisme terpusat untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan output dari masing-masing sub-sistem.

3. Sub sistem yang dikembangkan harus menyediakan informasi yang evidence based yang berguna untuk pendukung pengambilan keputusan.

4. Sumber informasi lain dapat diperoleh melalui stakeholder misal: LSM, Swasta, media masa dan Instansi Pemerintah.

5. Sistem informasi dikembangkan berdasarkan kemampuan atau potensi setempat yang ada, dan secara bertahap dikembangkan pada sistem inforamasi yang berbasis web, sehingga di masing-masing tingkatan dapat saling mengakses secara cepat dan mudah.

Page 18: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

Alur pelaporan dan informasiAlur pelaporan dan informasi

Crisis centreCrisis centre

ProvProv ProvProv

Kab/Kab/KotaKota

PuskPusk PuskPusk

Kab/Kab/KotaKota

LapLap LapLap

LapLap

LapLap

LapLap

LapLap

InfoInfo

InfoInfo

InfoInfo

Radio Radio KomKom

Sarana: Radio Komunikasi; Internet; Intranet; LAN; WAN; Sarana: Radio Komunikasi; Internet; Intranet; LAN; WAN; Telepon; Faksimili; SuratTelepon; Faksimili; Surat

Radio Radio KomKom

Page 19: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

Perguruan Tinggi

Media Masa

Swasta, LSM,

Masyarkat

LintasSektorPusat Data

Propinsi

Perguruan Tinggi

Media Masa

Swasta, LSM,

Masyarkat

LintasSektorPusat Data

Kab

Perguruan Tinggi

Media Masa

Swasta, LSM,

Masyarkat

LintasSektor

Prog 1 Prog 6

Pusat DataNasional

Prog 1

Prog 2

Prog 3 Prog 4

Prog 6

Prog 5

Prog 1 Prog 6

Page 20: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

PENGELOLAAN DATA & INFORMASIPENGELOLAAN DATA & INFORMASIONE GATE SYSTEMONE GATE SYSTEM

Data masuk bisa dari semua sumber, data keluar dari satu pintuData masuk bisa dari semua sumber, data keluar dari satu pintu Di setiap tingkatan memiliki Pusat Data sbg pintu keluar/masuk Di setiap tingkatan memiliki Pusat Data sbg pintu keluar/masuk

datadata Diperlukan standarisasi data di semua tingkatanDiperlukan standarisasi data di semua tingkatan Laporan yg non data base divalidasi dgn LS/LP terkait sebelum Laporan yg non data base divalidasi dgn LS/LP terkait sebelum

dipublikasikan (Profil Kesehatan, Lapkesda dan SPM)dipublikasikan (Profil Kesehatan, Lapkesda dan SPM) Publikasi via web d/a : Publikasi via web d/a : www.health-lrc.or.idwww.health-lrc.or.id dan media resmi : dan media resmi :

Majalah INFOKES, Profil Kesehatan, Hasil Kinerja SPM, Laporan Majalah INFOKES, Profil Kesehatan, Hasil Kinerja SPM, Laporan Kesehatan Daerah.Kesehatan Daerah.

Setiap rencana pembuatan software yg akan diaplikasikan ke Setiap rencana pembuatan software yg akan diaplikasikan ke web agar dikonsultasikan dulu ke Pusat Data/infoweb agar dikonsultasikan dulu ke Pusat Data/info

Master-plan SIKDA Jawa Tengah akan disusun pada Tahun 2006, Master-plan SIKDA Jawa Tengah akan disusun pada Tahun 2006, diperlukan koordinasi yg baik dgn semua Kab/Kota (sharing diperlukan koordinasi yg baik dgn semua Kab/Kota (sharing dana).dana).

Kebijakan ini direncanakan efektif 2006.Kebijakan ini direncanakan efektif 2006.

Page 21: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

KEBUTUHAN VARIABEL & KEBUTUHAN VARIABEL & INDIKATORINDIKATOR

SPMSPMPROFIL KESEHATANPROFIL KESEHATANLAPKESDALAPKESDALAPSUSLAPSUSMANAJEMEN SIKDAMANAJEMEN SIKDALOKAL SPESIFIKLOKAL SPESIFIK

Page 22: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

YANG ADA SAAT INIYANG ADA SAAT INI STATIC WEBSITE: STATIC WEBSITE: www.dinkes-jateng.go.idwww.dinkes-jateng.go.id DYNAMIC WEBSITE: DYNAMIC WEBSITE: www.health-lrc.or.idwww.health-lrc.or.id LOCAL AREA NETWORK ( LAN )LOCAL AREA NETWORK ( LAN ) JATENG ON LINEJATENG ON LINE LEARNING RESOURCE CENTRELEARNING RESOURCE CENTRE MAJALAH KESEHATAN: INFOKESMAJALAH KESEHATAN: INFOKES KERJASAMA LINTAS SEKTOR/PROP:KERJASAMA LINTAS SEKTOR/PROP:

STATISTIK; BALITBANGDA; BKKBNSTATISTIK; BALITBANGDA; BKKBN LITBANGKES, DLLLITBANGKES, DLL MPU & LINTAS BATASMPU & LINTAS BATAS

SUMBER DATA:SUMBER DATA: RUTIN: Bank Data Kab/Kota; Laporan RUTIN: Bank Data Kab/Kota; Laporan

Program(Profil,SPM,Lapkesda)Program(Profil,SPM,Lapkesda) NON-RUTIN: SURVEY-SURVEY, SUSENASNON-RUTIN: SURVEY-SURVEY, SUSENAS LIPUTAN INFOKES & MEDIA MASSALIPUTAN INFOKES & MEDIA MASSA

Page 23: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH

1. TERBATASNYA SDM YG MENANGANI SIK, meliputi:• JUMLAH TENAGA YANG BELUM MEMADAI• KURANG TANGGAP AKAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI (GAGAP

TEKNOLOGI)• DISTRIBUSI dan PENEMPATAN YANG KURANG SESUAI• BELUM ADANYA SDM PURNA WAKTU (FUNGSIONAL)

2. APRESIASI TERHADAP DATA DAN INFORMASI MASIH KURANG, DALAM HAL INI TERKAIT:• PEMBIAYAAN YG KURANG TERUTAMA PADA TK. KAB/KOTA• PEMANFAATAN DATA dan INFORMASI YG KURANG OPTIMAL.• SISTEM INFORMASI DIANGGAP BELUM PRIORITAS.• PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELUM BERDASARKAN FAKTA

(EVIDENCE BASED).3. SISTEM INFORMASI MASIH TERKOTAK-KOTAK BELUM TERINTEGRASI,

ADA YG MELALUI JALUR PROGRAM/PROYEK dan JALUR PENGOLAH DATA

4. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI YG SANGAT CEPAT BELUM DIIMBANGI DG KEMAMPUAN PEMANFAATANNYA.

5. KEMAMPUAN ANGGARAN YG MASIH SANGAT TERBATAS UNTUK PENGEMBANGAN SIK, TERUTAMA PADA TK. KAB/KOTA.

6. BELUM ADA MASTER-PLAN SIKDA JATENG.7. BELUM ADA APLIKASI SOFTWARE PADA WEBSITE.

Page 24: KEBIJAKAN SIKDA PROPINSI JAWA TENGAH