Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

14
KEMENTERIAN ESDM © DJMIGAS 2010 Pembangunan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) disampaikan pada Seminar Kajian Lingkungan Hidup Strategis Teluk Jakarta Jakarta, 24 Nopember 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

Transcript of Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

Page 1: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

Pembangunan Floating Storage

and Regasification Unit (FSRU)

disampaikan pada

Seminar Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Teluk Jakarta

Jakarta, 24 Nopember 2010

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALDIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

Page 2: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

1. Latar Belakang

2. Deskripsi Pembangunan FSRU

a. Deskripsi Proyek Pembangunan FSRUJawa Barat

b. Lokasi FSRU Jawa Barat

c. Status Perijinan

3. Potensi Masalah

Outline

2

Page 3: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

1. LATAR BELAKANG

3

Page 4: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

4

1. Latar Belakang

Instruksi Presiden No 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional Tahun 2010

• Mengamanatkan untuk dibangunnya 3 (tiga) terminal LNG di daerah konsumen gas utama, yaitu:• Jawa Bagian Barat;

• Sumatera Bagian Utara, dan

• Jawa Bagian Timur/Jawa bagian Tengah

• Dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral diberi kewenangan untuk melakukan pengawasan pembangunan terhadap ketiga terminal LNG Floating Storage Regasification Unit (FSRU) tersebut.

Page 5: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

5

Khusus untuk Wilayah Jawa Bagian Barat (meliputi Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta),kebutuhan gas selama ini dipasok dari lapangan gas Pertamina Jati Barang, Pertamina ONWJ(Ofshore North West Java), CNOOC serta dari lapangan gas Conoco Phillips dan Pertamina diSumatera Selatan yang dialirkan melalui pipa SSWJ (South Sumatera West Java). Namunkebutuhan gas yang meningkat untuk industri, listrik dan pupuk di Jawa Barat tidak dapatdipenuhi dengan pasokan dan sumber gas di Jawa Barat dan Sumatera Selatan. Oleh karena itudiperlukan pasokan gas dari luar Jawa Barat dan Sumater Selatan.

*) (Existing+project supply)-(contracted+committed demand)

1. Latar Belakang (lanjutan)

Supply

Tahun 2010

Demand Tahun 2010

Supply

Tahun 2020

Demand

Tahun 2020

Page 6: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

6

1. Latar Belakang (lanjutan)

Diagram pasokan dan kebutuhan gas untuk Wilayah Jawa Bagian Barat) dalam mmscfd

(existing+project supply)-(contracted+committed demand)

1502

101

934

759

-292

-2100 -1600 -1100 -600 -100 400 900 1400

Existing + Project Supply

Pupuk

Listrik

Industri Lain

LNG (eksport)

NERACA GAS REGION JABAR

PERIODE 2010

Existing + Project Supply Pupuk Listrik Industri Lain LNG (eksport)

885

105

1355

710

-1285

-2100 -1600 -1100 -600 -100 400 900 1400

Existing+Project Supply

Pupuk

Listrik

Industri Lain

Balance

NERACA GAS REGION JABAR

PERIODE 2020

Existing+Project Supply Pupuk Listrik Industri Lain Balance

Balance

Balance

Page 7: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

7

Pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) merupakan

pilihan yang paling layak untuk mengatasi ketidaktersediaan infrastruktur guna

mendatangkan gas dari luar Jawa Bagian Barat, mengingat:

• Pembangunan FSRU yang lebih singkat dibandingkan dengan on-shore

terminal;

• Kapasitasnya yang fleksibel.

• Dengan adanya infrastruktur FSRU ini, pasokan gas ke tempat yang jauh

dari sumber gas bumi dapat dilakukan, yaitu dalam bentuk pengiriman LNG.

1. Latar Belakang (lanjutan)

Page 8: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

2. DESKRIPSI PEMBANGUNAN FSRU

8

Page 9: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

2.a. Deskripsi Proyek Pembangunan FSRU Jawa Barat

Lokasi (usulan) lokasi fsru: 5o 58’ 28,920” ls dan 106o 47’ 57,96” bt radius : 2 km kedalaman laut : 22 – 23 m jarak pipa bawah laut dari FRU ke ORF Muara Karang : ±15 km

Kapasitas 3 MTPA

Konsumen Pembangkit listrik

Pasokan LNG Domestik

Pemilik PT Nusantara Regas (Joint Venture antara PT Pertamina dan PT PGN)

Completion Akhir 2011

Page 10: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

Lokasi FSRU: 5o 58’ 28,920” LS dan 106o 47’ 57,96” BT

Radius: 2 km, Kedalaman Laut: 22 – 23 m,

Panjang pipa dari darat: 15 km

2.b. Lokasi FSRU Jawa Barat

Page 11: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

NO. NAMA SURAT DIKELUARKAN OLEH STATUS

1. Surat Izin Usaha MIGAS Dir Jen MIGAS Selesai

2 Izin Penetapan Lokasi FSRU Dir Jen HUBLA In Process

Dokumen pendukung :

- Rekomendasi UPT Dis Hub Tanjung Priok UPT Tg Priok Selesai

- Rekomendasi Adpel Kepeluan Seribu Adpel Kep. 1000 Selesai

- Laporan Bupati Kep. Seribu ke Gubernur DKI Bupati Kep. 1000 Selesai

- Rekomendasi Gubernur DKI Pemprov DKI Selesai

3. Izin Prinsip untuk penggelaran pipa Dir Jen HUBLA In Process

4. SKPI Dir Jen MIGAS Belum diajukan

5. SKPP Dir Jen MIGAS Belum diajukan

6. AMDAL*) KLH In Process

*) Asistensi ke 3 atas dokumen ANDAL, RKL dan RPL telah dilaksanakan oleh NR, tim KLH dan konsultan PSLH UGM pada tanggal 20 -21

September 2010. Draft final revisi akhir dokumen tersebut masih ditunggu kedatangan dari PSLH UGM untuk diverifikasi oleh NR minggu I

bulan Oktober 2010.

2.c. Status Perijinan

Page 12: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

3. POTENSI MASALAH

12

Page 13: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

Dari overlay peta infrastruktur pasokan gas dan ketenagalistrikan dari PT PLN, PT Nusantara Regas dan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kotamadya Jakarta Utara tahun 2010 terdapat potensi dampak dari

pengembangan wilayah tersebut terhadap kelangsungan operasi pembangkit Muara Karang, Tanjung Priok

dan rencana pembangunan FSRU Jawa bagian Barat.

1. Berdasarkan peta rencana reklamasi,

pipa FSRU (± 2 km) akan terganggu

oleh aktifitas reklamasi.

2. Aktifitas reklamasi diatas jalur pipa gas

sangat beresiko terjadi kerusakan /

ledakan (tekanan 620 – 800 psig).

2. Untuk menjaga ketepatan jadwal

pembangunan FSRU dan menjaga

kehandalan kelangsungan operasi

pembangkit, maka telah dilakukan

rapat koordinasi antara instansi terkait

di lingkungan Pemprov DKI dan

KESDM.

Rencana Reklamasi

Kecamatan Penjaringan

Lokasi PLN Muara

Karang

Rencana

Jalur Pipa

FSRU

Pipa PHE

ONWJ

ExistingPipa PLN

distribusi gas

ke T. Priok

3. Potensi Masalah

Page 14: Kebijakan Sektor ESDM Di Kawasan Teluk Jakarta

KEMENTERIANESDM

© DJMIGAS 2010

www.migas.esdm.go.id

14