KEBIJAKAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN - FORDA - … RHL.pdf · (Lampiran PP No. 38/2007) ......
Transcript of KEBIJAKAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN - FORDA - … RHL.pdf · (Lampiran PP No. 38/2007) ......
KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHANREHABILITASI HUTAN DAN LAHANREHABILITASI HUTAN DAN LAHANREHABILITASI HUTAN DAN LAHANREHABILITASI HUTAN DAN LAHANREHABILITASI HUTAN DAN LAHANREHABILITASI HUTAN DAN LAHANREHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
KEMENTERIAN KEHUTANANKEMENTERIAN KEHUTANANKEMENTERIAN KEHUTANANKEMENTERIAN KEHUTANAN
Jakarta Jakarta , , JuniJuni 20112011
O l e h :O l e h :
Dr. Ir. Harry Dr. Ir. Harry SantosoSantoso
DirekturDirektur JenderalJenderal BinaBina PengelolaanPengelolaan DAS DAS dandan PerhutananPerhutanan SosialSosial
DisampaikanDisampaikan dalamdalam rangkarangka OrientasiOrientasi JurnalistikJurnalistik KehutananKehutanan
VISI MISI
“Terwujudnya fasilitasi pembangunanrehabilitasi lahan dan perhutanan sosialdalam mendukung peningkatan fungsiDAS dan kesejahteraan masyarakat”
1. Memantapkan kebijakan bidang
rehabilitasi lahan dan perhutanan
sosial.
2. Memperkuat kapasitas
kelembagaan bidang rehabilitasi
lahan dan perhutanan sosial.
3. Mendorong pelaksanaan pemulihan
fungsi hutan dan lahan di DAS
prioritas berbasis pemberdayaan
masyarakat.
DIREKTORAT JENDERAL BPDASPS
VISI & MISI VISI & MISI VISI & MISI VISI & MISI
DITJEN DITJEN DITJEN DITJEN BPDASPSBPDASPSBPDASPSBPDASPS TAHUN 2010 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TAHUN 2010 ---- 2014201420142014
1983
Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal
Reboisasi dan Reboisasi dan Reboisasi dan Reboisasi dan
Rehabilitasi Lahan Rehabilitasi Lahan Rehabilitasi Lahan Rehabilitasi Lahan
(RRL)(RRL)(RRL)(RRL)
1999
Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Lahan Rehabilitasi Lahan Rehabilitasi Lahan Rehabilitasi Lahan
dan Perhutanan dan Perhutanan dan Perhutanan dan Perhutanan
SosialSosialSosialSosial
Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal
BinaBinaBinaBinaPengelolaanPengelolaanPengelolaanPengelolaan
DAS dan DAS dan DAS dan DAS dan
Perhutanan SosialPerhutanan SosialPerhutanan SosialPerhutanan Sosial
2010
Keppres RI No. 4/M/1983
SK Menhut No. 245/Kpts-II/1999
PerpresNo.24 /2010
DINAMIKA DINAMIKA DINAMIKA DINAMIKA ORGANISASIORGANISASIORGANISASIORGANISASI
Mengantisipasi kompleksitas permasalahan pembangunan rehabilitasi lahan dan
perhutanan sosial
STRUKTUR ORGANISASI DITJEN STRUKTUR ORGANISASI DITJEN STRUKTUR ORGANISASI DITJEN STRUKTUR ORGANISASI DITJEN BPDASPSBPDASPSBPDASPSBPDASPS(Per Menhut No. P.13/Menhut-II/2005)
DIRJEN
Sekretasis DITJEN
KABAGProgram.&Evaluasi
KABAGKO
KABAGUmum dan Keu
KABAGHukum dan KT
DIR Perenc.& Eval PDAS
DIRBina RHL
DIR Bina Perhut Sos
DIRBina Perbenih.Tan Htn
SUBDIT SUBDIT SUBDIT SUBDIT
UPT- 36 Balai Pengelolaan DAS- 6 Balai Perbenihan Tan Hutan- 2 Balai Pengelolaan Hutan Mangrove- 1 Balai Persuteraan Alam
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN(Lampiran PP No. 38/2007)
Dari 59 urusan pemerintahan sub bidang kehutanan, ada 9 sub
bidang urusan yang menjadi kewenangan Ditjen BPDASPS :
1. Perencanaan RHL termasuk mangrove
2. Pengelolaan DAS
3. Pelaksanaan RHL termasuk hutan mangrove
4. Reklamasi hutan pd areal yg dibebani ijin penggunaan kawasan
5. Reklamasi hutan areal bencana alam
6. Pemberdayaan masyarakat setempat di dalam & di sekitar hutan
7. Pengembangan hutan hak dan aneka usaha kehutanan
8. Hutan kota
9. Perbenihan tanaman hutan
KAITAN KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL DITJEN BPDASPS KAITAN KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL DITJEN BPDASPS KAITAN KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL DITJEN BPDASPS KAITAN KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL DITJEN BPDASPS DENGAN DENGAN DENGAN DENGAN KEBIJAKANKEBIJAKANKEBIJAKANKEBIJAKANPRIORITASPRIORITASPRIORITASPRIORITAS KEMENHUTKEMENHUTKEMENHUTKEMENHUT
KEBIJAKAN PRIORITAS KEMENHUT KEBIJAKAN PRIORITAS KEMENHUT
20102010--20142014
KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL
PADA DITJEN BPDASPS 2010PADA DITJEN BPDASPS 2010--20142014
1. Pemantapan Kawasan Hutan.
2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan
Daya Dukung Daerah Aliran Sungai
(DAS).
3. Pengamanan Hutan dan Pengendalian
Kebakaran Hutan.
4. Konservasi Keanekaragaman Hayati.
5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan
Industri Kehutanan.
6. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar
Hutan.
1. Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan
dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di
DAS Prioritas
2. Pengembangan Perhutanan Sosial
3. Pembinaan penyelenggaraan
pengelolaan DAS
KEGIATANKEGIATAN
PenyelenggaraanRehabilitasi Hutan dan Lahan dan
Reklamasi Hutan Di DAS Prioritas
PembinaanPenyelenggaraanPengelolaan DAS
PengembanganPerbenihan Tanaman
Hutan
PengembanganPerhutanan
Sosial
Kegiatan Bidang BPDASPS
Perencanaan, PenyelenggaraanRHL, Pengembangan Kelembagaan
dan Evaluasi DAS
Perencanaan, PengembanganKelembagaan dan Evaluasi
Hutan Mangrove
Kegiatan Pendukung : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
REHABILITASI HUTAN DAN REHABILITASI HUTAN DAN REHABILITASI HUTAN DAN REHABILITASI HUTAN DAN REHABILITASI HUTAN DAN REHABILITASI HUTAN DAN REHABILITASI HUTAN DAN REHABILITASI HUTAN DAN
LAHAN (RHL)LAHAN (RHL)LAHAN (RHL)LAHAN (RHL)LAHAN (RHL)LAHAN (RHL)LAHAN (RHL)LAHAN (RHL)
99
LAJU DEFORESTASI
Penyebab : Konversi hutan, penebangan hutan liar, perambahan da n kebakaran hutan,lemahnya penegakan hukum, kemiskinan, ketimpangan supply and demand kayudll.
Juta Ha
PENYEBAB DEGRADASI KONDISI DAS-DAS DI INDONESIA
� KeadaanKeadaanKeadaanKeadaan alamalamalamalam geomorfologigeomorfologigeomorfologigeomorfologi ((((geologigeologigeologigeologi, , , , tanahtanahtanahtanah, , , , dandandandan topografitopografitopografitopografi) ) ) ) yang yang yang yang rentanrentanrentanrentan terjaditerjaditerjaditerjadi erosierosierosierosi, , , , banjirbanjirbanjirbanjir, , , , tanahtanahtanahtanah longsorlongsorlongsorlongsor dandandandan kekeringankekeringankekeringankekeringan((((kemampuankemampuankemampuankemampuan lahanlahanlahanlahan////dayadayadayadaya dukungdukungdukungdukung wilayahwilayahwilayahwilayah))))
� IklimIklimIklimIklim////curahcurahcurahcurah hujanhujanhujanhujan tinggitinggitinggitinggi yang yang yang yang potensialpotensialpotensialpotensial menimbulkanmenimbulkanmenimbulkanmenimbulkan dayadayadayadayamerusakmerusakmerusakmerusak lahanlahanlahanlahan/ / / / tanahtanahtanahtanah ((((erosivitaserosivitaserosivitaserosivitas tinggitinggitinggitinggi))))
� AktivitasAktivitasAktivitasAktivitasmanusiamanusiamanusiamanusia ::::
----PenebanganPenebanganPenebanganPenebangan hutanhutanhutanhutan ilegalilegalilegalilegal ((((pencurianpencurianpencurianpencurian kayukayukayukayu hutanhutanhutanhutan))))
----KebakaranKebakaranKebakaranKebakaran hutanhutanhutanhutan
----PerambahanPerambahanPerambahanPerambahan hutanhutanhutanhutan, penggunaan kws hutan tidak sah, penggunaan kws hutan tidak sah, penggunaan kws hutan tidak sah, penggunaan kws hutan tidak sah
----EksploitasiEksploitasiEksploitasiEksploitasi hutanhutanhutanhutan dandandandan lahanlahanlahanlahan berlebihanberlebihanberlebihanberlebihan ( HPH, ( HPH, ( HPH, ( HPH, tambangtambangtambangtambang, , , ,
kebunkebunkebunkebun, , , , industriindustriindustriindustri, , , , permukimanpermukimanpermukimanpermukiman, , , , jalanjalanjalanjalan, , , , pertanianpertanianpertanianpertanian dlldlldlldll.).).).)
----PenggunaanPenggunaanPenggunaanPenggunaan / / / / pemanfaatanpemanfaatanpemanfaatanpemanfaatan lahanlahanlahanlahan tidaktidaktidaktidak menerapkanmenerapkanmenerapkanmenerapkan
kaidahkaidahkaidahkaidah konservasikonservasikonservasikonservasi tanahtanahtanahtanah dandandandan airairairair
PENGERTIAN RHL
� UpayaUpayaUpayaUpaya untukuntukuntukuntuk memulihkanmemulihkanmemulihkanmemulihkan, , , , mempertahankanmempertahankanmempertahankanmempertahankan dandandandan
meningkatkanmeningkatkanmeningkatkanmeningkatkan fungsifungsifungsifungsi hutanhutanhutanhutan dandandandan lahanlahanlahanlahan sehinggasehinggasehinggasehingga dayadayadayadaya
dukungdukungdukungdukung, , , , produktivitasproduktivitasproduktivitasproduktivitas dandandandan peranannyaperanannyaperanannyaperanannya dalamdalamdalamdalam
mendukungmendukungmendukungmendukung sistemsistemsistemsistem penyanggapenyanggapenyanggapenyangga kehidupankehidupankehidupankehidupan tetaptetaptetaptetap
terjagaterjagaterjagaterjaga....
(PP No.76 (PP No.76 (PP No.76 (PP No.76 TahunTahunTahunTahun 2008 2008 2008 2008 tentangtentangtentangtentang RehabilitasiRehabilitasiRehabilitasiRehabilitasi dandandandan
ReklamasiReklamasiReklamasiReklamasi HutanHutanHutanHutan))))
PP PP PP PP No.No.No.No.76767676 Th.Th.Th.Th.2008200820082008
Rehabilitasi Rehabilitasi Rehabilitasi Rehabilitasi Hutan Hutan Hutan Hutan
dan Lahandan Lahandan Lahandan Lahan
Kegiatan Rehabilitasi
menggunakan DASsebagai unit pengelolaan
Sasaran Areal :termasuk di dalamsasaran RencanaTeknik Rehabilitasi
Hutan dan Lahan (RTkRHL) DAS, jangka
waktu 15 tahun
Tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan
Berdasarkan :Kriteria Penetapan DAS Prioritas (SK Menhut No. 346/2005),
Peta DAS dalam PDTK 1:250.000 (Permenhut No. P.48/2009)
DAS DAS DAS DAS DAS DAS DAS DAS PRIORITAS PRIORITAS PRIORITAS PRIORITAS PRIORITAS PRIORITAS PRIORITAS PRIORITAS ((((((((20092009200920092009200920092009))))))))
UrutanUrutanUrutanUrutan PrioritasPrioritasPrioritasPrioritas Jumlah DASJumlah DASJumlah DASJumlah DAS
DAS PRIORITAS IDAS PRIORITAS IDAS PRIORITAS IDAS PRIORITAS I 342342342342 DASDASDASDAS
DAS PRIORITAS IIDAS PRIORITAS IIDAS PRIORITAS IIDAS PRIORITAS II 1.4321.4321.4321.432DASDASDASDAS
DAS PRIORITAS IIIDAS PRIORITAS IIIDAS PRIORITAS IIIDAS PRIORITAS III 1.4921.4921.4921.492DASDASDASDAS
Berdasarkan Kepmenhut No. SK.328/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009, untuk Tahun 2010-2014 yang ditangani sebanyak 108 DAS Prioritas
108 DAS 108 DAS 108 DAS 108 DAS
PrioritasPrioritasPrioritasPrioritas
PENETAPAN DAS PRIORITAS DALAM RANGKA RPJMPENETAPAN DAS PRIORITAS DALAM RANGKA RPJMPENETAPAN DAS PRIORITAS DALAM RANGKA RPJMPENETAPAN DAS PRIORITAS DALAM RANGKA RPJM
TAHUN 2010 TAHUN 2010 TAHUN 2010 TAHUN 2010 –––– 2014201420142014(Keputusan Menhut No. SK. 328/Menhut-II/2009)
• Lahan (lahan kritis, kemampuan/kesesuaianlahan, indeks erosi, morphoerosi dll.)
• Tata air (koefisien rejim aliran, koefisienaliran tahunan, muatan sedimen, banjir, indeks penggunaan air dll.)
• Sosial ekonomi dan kelembagaan (tekananpenduduk thd lahan, tingkat kesejahteraanpenduduk, tata nilai dll.)
• Aset/nilai investasi (infrastruktur, perkotaan/ perdesaan, fasum/fasos dll.)
• Tata ruang wilayah (kwsn lindung, kwsnbudidaya, kwsn tertentu dll.)
PERTIMBANGAN DAS SEBAGAI UNIT PERENCANAANPERTIMBANGAN DAS SEBAGAI UNIT PERENCANAANPERTIMBANGAN DAS SEBAGAI UNIT PERENCANAANPERTIMBANGAN DAS SEBAGAI UNIT PERENCANAAN
DAS DAS DAS DAS merupakanmerupakanmerupakanmerupakan wilayahwilayahwilayahwilayah daratandaratandaratandaratan yang yang yang yang dibatasidibatasidibatasidibatasi
kondisikondisikondisikondisi alamalamalamalam ((((geomorfologigeomorfologigeomorfologigeomorfologi), ), ), ), sangatsangatsangatsangat tepattepattepattepat
sebagaisebagaisebagaisebagai unit unit unit unit analisisanalisisanalisisanalisis perencanaanperencanaanperencanaanperencanaanwilayahwilayahwilayahwilayah
Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia beriklimberiklimberiklimberiklim tropistropistropistropis , , , , dengandengandengandengan potensipotensipotensipotensi
geomorfologigeomorfologigeomorfologigeomorfologi ((((geologigeologigeologigeologi, , , , topografitopografitopografitopografi, , , , tanahtanahtanahtanah) yang ) yang ) yang ) yang
rentanrentanrentanrentan terhadapterhadapterhadapterhadap kerusakankerusakankerusakankerusakan / / / / degradasidegradasidegradasidegradasi hutanhutanhutanhutan
dandandandan lahanlahanlahanlahan
4 PertimbanganPendekatanDAS
SeluruhSeluruhSeluruhSeluruh wilayahwilayahwilayahwilayah daratandaratandaratandaratan terbagiterbagiterbagiterbagi habishabishabishabis dalamdalamdalamdalam DASDASDASDAS----DASDASDASDAS
PendekatanPendekatanPendekatanPendekatan pengelolaanpengelolaanpengelolaanpengelolaan DAS DAS DAS DAS dapatdapatdapatdapat digunakandigunakandigunakandigunakan untukuntukuntukuntuk
mengendalikanmengendalikanmengendalikanmengendalikan hubunganhubunganhubunganhubungan faktor2 faktor2 faktor2 faktor2 biofisikbiofisikbiofisikbiofisik dandandandan
aktivitasaktivitasaktivitasaktivitas sosialsosialsosialsosial, , , , ekonomiekonomiekonomiekonomi dandandandan budayabudayabudayabudaya dalamdalamdalamdalam
pengelolaanpengelolaanpengelolaanpengelolaan hutanhutanhutanhutan dandandandan lahanlahanlahanlahan ....
DASDASDASDASADALAH : SUATU BENTANG LAHAN YANG DIBATASI OLEH PEMISAH ADALAH : SUATU BENTANG LAHAN YANG DIBATASI OLEH PEMISAH ADALAH : SUATU BENTANG LAHAN YANG DIBATASI OLEH PEMISAH ADALAH : SUATU BENTANG LAHAN YANG DIBATASI OLEH PEMISAH
TOPOGRAFI (TOPOGRAFI (TOPOGRAFI (TOPOGRAFI (TOPOGRAPHIC DIVIDETOPOGRAPHIC DIVIDETOPOGRAPHIC DIVIDETOPOGRAPHIC DIVIDE), BERUPA PUNGGUNG GUNUNG/BUKIT YANG ), BERUPA PUNGGUNG GUNUNG/BUKIT YANG ), BERUPA PUNGGUNG GUNUNG/BUKIT YANG ), BERUPA PUNGGUNG GUNUNG/BUKIT YANG
MENERIMA, MENYIMPAN, DAN MENGALIRKAN AIR HUJAN MELALUI JARINGAN MENERIMA, MENYIMPAN, DAN MENGALIRKAN AIR HUJAN MELALUI JARINGAN MENERIMA, MENYIMPAN, DAN MENGALIRKAN AIR HUJAN MELALUI JARINGAN MENERIMA, MENYIMPAN, DAN MENGALIRKAN AIR HUJAN MELALUI JARINGAN
SUNGAI DAN BERMUARA PADA SATU PATUSAN (SUNGAI DAN BERMUARA PADA SATU PATUSAN (SUNGAI DAN BERMUARA PADA SATU PATUSAN (SUNGAI DAN BERMUARA PADA SATU PATUSAN (SINGLE OUTLETSINGLE OUTLETSINGLE OUTLETSINGLE OUTLET) DI SUNGAI ) DI SUNGAI ) DI SUNGAI ) DI SUNGAI
UTAMA MENUJU KE DANAU ATAU LAUT. SELURUH WILAYAH DARATAN TERBAGIUTAMA MENUJU KE DANAU ATAU LAUT. SELURUH WILAYAH DARATAN TERBAGIUTAMA MENUJU KE DANAU ATAU LAUT. SELURUH WILAYAH DARATAN TERBAGIUTAMA MENUJU KE DANAU ATAU LAUT. SELURUH WILAYAH DARATAN TERBAGI
HABIS KEDALAM DASHABIS KEDALAM DASHABIS KEDALAM DASHABIS KEDALAM DAS----DAS. SETIAP DAS TERBAGI HABIS KE DALAM SUB DASDAS. SETIAP DAS TERBAGI HABIS KE DALAM SUB DASDAS. SETIAP DAS TERBAGI HABIS KE DALAM SUB DASDAS. SETIAP DAS TERBAGI HABIS KE DALAM SUB DAS----SUB SUB SUB SUB
DAS.DAS.DAS.DAS.
Sketsa DAS
KONSEP KONSEP KONSEP KONSEP PERENCANAANPERENCANAANPERENCANAANPERENCANAAN WILAYAHWILAYAHWILAYAHWILAYAH
WILAYAH ADMINISTRATIF
WILAYAHEKONOMI
WILAYAH HOMOGEN
DAS
BEBERAPA PENDEKATAN
Untuk pengelolaan sumber daya alam hutan, tanah dan air serta aktivitas manusia, pendekatan perencanaan berbasis DAS
paling layak dan manageable.
MULTI SISTEM MULTI SISTEM MULTI SISTEM MULTI SISTEM DAS DAS DAS DAS
Lintas Sektor/K/L
Lintas Disiplin Ilmu
Multi Pendekatan : Sistem, Proses dan Keterkaitan Para Pihak
LintasWil. Adm.(antar Neg, Prov, Kab/Kota)
• Sehinggamuncul konsep Pengelolaan DAS Terpadu (integrated watershed managemet)
• Makna TERPADU bukan dipadukan tetapi TERPADU dalam pendekatanperencanaanyang holistik,memperhatikan kondisi biofisik lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya.
� Tata air DAS optimal(jumlah, kualitas dan distribusi ruangdan waktu).
� HutanHutanHutanHutan dandandandan llllahanahanahanahan produktifproduktifproduktifproduktif,,,,
dayadayadayadaya dukungdukungdukungdukung dandandandan dayadayadayadaya tampungtampungtampungtampung
lingkunganlingkunganlingkunganlingkunganmeningkatmeningkatmeningkatmeningkat
� MasyarakatMasyarakatMasyarakatMasyarakat lebihlebihlebihlebih sejahterasejahterasejahterasejahtera
TUJUAN TUJUAN TUJUAN TUJUAN
PENGELOLAAN TERPADU DASPENGELOLAAN TERPADU DASPENGELOLAAN TERPADU DASPENGELOLAAN TERPADU DAS
StakeholdersStakeholders
KETERPADUAN TUJUAN KETERPADUAN TUJUAN KETERPADUAN TUJUAN KETERPADUAN TUJUAN
PENGELOLAAN DAS PENGELOLAAN DAS PENGELOLAAN DAS PENGELOLAAN DAS
Pemegang Hak Kelola
“Hak” atasmanfaat
Rumah tangga
Industry
Kab
Prop
Nasional
Sektor
Inst
rum
enIn
stru
men
ygygM
endo
rong
Men
doro
ngTe
rwuj
udny
aTe
rwuj
udny
aTu
juan
Tuju
anbe
rsam
abe
rsam
aya
ng
yang
sam
asa
ma Pemegang Pemegang
Hak KelolaHak Kelola
“Hak” atas“Hak” atasmanfaatmanfaat
IndustriIndustriR. tanggaR. tangga
Kab/KotaKab/Kota
PropProp
NasionalNasional
SektorSektor
RENCANA PENGELOLAAN DAS TERPADU SEBAGAI PENGIKAT PROGRAM/KEBIJAKAN SEKTORAL
LEMBAGA KOORDINASI
PENGELOLAAN DAS
DAS :• Lintas Negara• Lintas Provinsi• Lintas Kabupaten• Dalam Kabupaten/Kota
RENCANA PENGELOLAAN DAS RENCANA PENGELOLAAN DAS RENCANA PENGELOLAAN DAS RENCANA PENGELOLAAN DAS
TERPADU (TERPADU (TERPADU (TERPADU (JK PANJANG/ JK PANJANG/ JK PANJANG/ JK PANJANG/
20 TAHUN)20 TAHUN)20 TAHUN)20 TAHUN)
• Rumusan masalah, tujuan, kebijakan, program, kegiatan, kelembagaan, monev, sistem insentif dan disinsentif, pendanaan dan tata waktu
• Ditetapkan oleh Komisi antar negara, Per Pres, Perda Prov, Perda Kab/kota .
• Karakteristik Biofisik DAS
• Permasalahan
• Kelembagaan
Penyusunan Partisipatif PROGRAM DAN
RENCANA KEGIATAN SEKTORAL
Sebagai Sebagai Sebagai Sebagai
landasanlandasanlandasanlandasanKAJIAN
1
2
Data luas lahan kritis seluas 29.916.611,01 Ha
Data Lahan Kritis Nasional (Th. 2010)
Sangat Kritis
5.449.299,21 Ha
Kritis
24.467.311,8 Ha
� Peningkatan hasil rehabilitasi seluas500.000 Ha/Tahun
� Penghentian kerusakan lingkungan di 14 DAS yang rawan bencana mulai 2010 dan seterusnya
No No No No SASARAN 2010 2010 2010 2010
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
2011 2011 2011 2011
(Ha)(Ha)(Ha)(Ha)
2012 2012 2012 2012
(Ha)(Ha)(Ha)(Ha)
2013 2013 2013 2013
(Ha)(Ha)(Ha)(Ha)
2014201420142014
(Ha)(Ha)(Ha)(Ha)
TotalTotalTotalTotal
1. Tanaman Rehabilitasi
Hutan (RH) pada DAS
Prioritas (pada Hutan
Konservasi)
100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 500.000 500.000 500.000 500.000
2. Tanaman Rehabilitasi
Lahan (RL) pada DAS
Prioritas
- 389.000 488.000 537.000 540.000 1.954.0001.954.0001.954.0001.954.000
3. Tanaman Hutan Kota2.000 1.000 2.000 1.000 - 6.000 6.000 6.000 6.000
4. Tanaman Rehabilitasi
Hutan,
Mangrove,Pantai,
Gambut, dan Rawa
- 10.000 10.000 10.000 10.000 40.000 40.000 40.000 40.000
JUMLAHJUMLAHJUMLAHJUMLAH 102.000 102.000 102.000 102.000 500.000 500.000 500.000 500.000 600.000600.000600.000600.000 648.000648.000648.000648.000 650.000650.000650.000650.000 2.500.0002.500.0002.500.0002.500.000
TARGET RHL (RENSTRA 2010TARGET RHL (RENSTRA 2010TARGET RHL (RENSTRA 2010TARGET RHL (RENSTRA 2010TARGET RHL (RENSTRA 2010TARGET RHL (RENSTRA 2010TARGET RHL (RENSTRA 2010TARGET RHL (RENSTRA 2010--------2014)2014)2014)2014)2014)2014)2014)2014)
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN DitjenDitjenDitjenDitjen BPDASPSBPDASPSBPDASPSBPDASPSRenstraRenstraRenstraRenstra 2010201020102010----2014201420142014
KawasanKawasanKawasanKawasanHutanHutanHutanHutan
LuarLuarLuarLuarKawasanKawasanKawasanKawasanHutanHutanHutanHutan PendukungPendukungPendukungPendukung
• Rehabilitasi hutan danlahan seluas 2,5 jt ha
• Fasilitasi penyediaanareal kerja Hutan Kemasyarakatanseluas 2 jt ha
• Fasilitasi penyediaanareal kerja HutanDesa seluas 500.000 ha
• Fasilitasipembangunan HutanRakyat Kemitraanuntuk bahan baku kayu industri pertukanganseluas 250.000 ha
• Kebun Bibit Rakyat8.000-15.000 unit/th(400-750 jt bibit)/th )
• Persemaian permanen23-100 unit/th23 unit di 22 provinsi(2010), 100 unit (2011)
• Penyusunan RencanaPengelolaan DAS Terpadu pada 108 DAS Prioritas
• Areal Sumber Benih- Pengelolaan 4.500 Ha - Pembangunan 6.000 Ha
Menyusun Menyusun Menyusun Menyusun RP RHLRP RHLRP RHLRP RHL
•Hutan Lindung, Hutan Produksi dan Luar Kawasan hutan yg tdk dibebani hak
•Mengacu pada RTk RHL DAS;
•Batas akhir Desember 2011
Menyusun Menyusun Menyusun Menyusun RTn RHLRTn RHLRTn RHLRTn RHL
•RTn RHL dari berbagai sumber anggaran (DAK, APBN Kemhut, APBD dll mengacu RP RHL atau RTk RHL DAS
•Mulai Tahun 2011 dan setiap tahun (T-1)
Menyusun Menyusun Menyusun Menyusun Rancangan Rancangan Rancangan Rancangan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
RHLRHLRHLRHL
•Kegiatan RHL yang telah definitif akan dilaksanakan
•Mengacu pada RTn RHL
Tugas Kabupaten/Kota dan Pemangku Kawasan
CAKUPAN KEGIATAN RHLCAKUPAN KEGIATAN RHLCAKUPAN KEGIATAN RHLCAKUPAN KEGIATAN RHL
Rehabilitasi HutanRehabilitasi HutanRehabilitasi HutanRehabilitasi Hutan
1. Hutan Konservasi
2. Hutan Lindung
Rehabilitasi Rehabilitasi Rehabilitasi Rehabilitasi LahanLahanLahanLahan
1. Hutan
Rakyat
2 .Penghijauan
Lingkungan
3. Hutan Kota
Rehabilitasi Mangrove/Pantai/ Rawa/Gambut
1. Hutan
Mangrove
2. Hutan Pantai
3. Hutan Rawa/Gambut
TUJUANTUJUANTUJUANTUJUANmemulihkan fungsi pengatur tata air dan penyangga ekosistem DAS serta untuk mempertahankan dan meningkatkan
keanekaragaman dan kelestarian flora dan fauna serta pembinaan habitat.
JENIS TANAMAN
minimum 60 % kayu-kayuan, maksimum 40 % tanaman serbaguna/ MPTS (penghasil getah / buah / kulit). Jenis tanaman kayu-kayuan untuk reboisasi hutan lindung adalah jenis kayu yang berdaur
panjang.
KRITERIA
lahan kritis/ Land Mapping Unit (LMU) Terpilih pada hutan lindung
pada RTk RHL DAS namun diutamakan pada lahan kategori RHL Prioritas I, serta pada morfologi DAS
bagian hulu dan tengah.
TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN
Memulihkan fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
Lokasi RHL Pengkayaan apabila tegakan berupa anakan, pancang,
tiang, dan pohon sejumlah 200 – 400 batang per Ha.
Untuk lokasi yang populasi tegakan / anakan kurang dari 200 batang / ha, menjadi sasaran kegiatan penanaman.
KRITERIAKRITERIAKRITERIAKRITERIA
lahan kritis/ Land Mapping Unit (LMU) Terpilih pada hutan
lindung pada RTk RHL DAS namun
diutamakan pada lahan kategori RHL Prioritas I, serta pada morfologi DAS bagian hulu dan
tengah.
3. HUTAN RAKYAT
TUJUAN
memulihkan fungsi dan meningkatkan produktifitas lahan dengan berbagai hasil tanaman berupa kayu dan non kayu, memberikan peluang kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan pendapatan masyarakat, kemandirian
kelompok.
Lahan terbuka kerapatan minimal 400 pohon/Ha;
Pengkayaan antara 200 s/d 400 pohon/Ha
KRITERIA LOKASI
lahan kritis/ LMU Terpilih pada kawasan lindung dan budidaya ,
diutamakan pada kawasan lindung dan RHL Prioritas I serta morfologi
DAS hulu dan tengah
TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN
untuk perbaikan lingkungan perkotaan dengan tujuan untuk mewujudkan
lingkungan hidup wilayah perkotaan yang sehat, rapi dan indah dalam suatu
hamparan tertentu sehingga mampu memperbaiki dan menjaga iklim mikro,
estetika, resapan air serta keseimbangan lingkungan perkotaan
KRITERIA LOKASIKRITERIA LOKASIKRITERIA LOKASIKRITERIA LOKASI
hamparan lahan kosong di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.
5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. REHABILITASI HUTAN MANGROVEREHABILITASI HUTAN MANGROVEREHABILITASI HUTAN MANGROVEREHABILITASI HUTAN MANGROVEREHABILITASI HUTAN MANGROVEREHABILITASI HUTAN MANGROVEREHABILITASI HUTAN MANGROVEREHABILITASI HUTAN MANGROVE
TUJUANTUJUANTUJUANTUJUAN
mengembalikan keberadaan vegetasi daerah pesisir/pantai sehingga
mampu berfungsi sebagai wilayah perlindungan pantai dari aberasi dan intrusi air laut serta bencana alam
tsunami
SASARAN LOKASISASARAN LOKASISASARAN LOKASISASARAN LOKASI
adalah hutan dan lahan yang termasuk dalam ekosistem mangrove berdasarkan hasil
penyusunan RTk RHL DAS pada Ekosistem Mangrove dan Sempadan Pantai yang
diidentifikasi mempunyai vegetasi mangrove dengan kerapatan kurang (NDVI 1,00 s/d
1,42) dan wilayah yang berdasarkan peta land system termasuk KJP, KHY, PGO, LWW, TWH,
dan PTG yang kondisi vegetasinya telah terbuka dan atau terdeforestasi.
DANA PEMERINTAH
SUMBER BIAYA
DANA MASYARAKAT
DANA DUNIA USAHA
DANA LAINNYA
APBN, APBD, DAK Kehut, DBH DR
-Pencemar lingkungan
-Penerima manfaat hutan, tanah dan air
-Dana tanggung jawabsosial perusahaan/CSR
-Dana investasi usaha.
Perorangan, kelompokmasyarakat
Negara/lembaga donor
SUMBER BIAYA RHL