KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi...

26
KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS TERHADAP KITA<B AL-AMWA<L KARYA AL-DA<WUDI< Oleh: Ramadhan 21141200100082 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Fathurrahman Djamil MA PROGRAM MAGISTER KONSENTRASI EKONOMI SYARIAH SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi...

Page 1: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS

TERHADAP KITA<B AL-AMWA<L KARYA AL-DA<WUDI<

Oleh:

Ramadhan

21141200100082

Dosen Pembimbing :

Prof. Dr. Fathurrahman Djamil MA

PROGRAM MAGISTER

KONSENTRASI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017

Page 2: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji Bagi Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa. Karena atas rahmat

dan karunia-Nya buku dengan judul Kebijakan Publik dan Keadilan Sosial dalam

Perspektif Al-Dawudi terselesaikan. Shalawat dan salam kepada junjungan alam

Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian. Buku

ini merupakan tesis penulis yang telah direvisi berdasarkan saran dan bimbingan

para penguji, dan promotor yang dilaksanakan pada tanggal 20 April 2017.

Selama menyelesaikan buku ini penulis menyadari telah banyak mendapat

bantuan dan masukan serta bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada Bapak Prof. Dr. Masykuri

Abdillah MA selaku direktur sekolah pascasarjana UIN yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengecap pendidikan di Sekolah Pascasarja UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ketua jenjang Doktor Prof. Dr. Didin Saepudin, MA,

yang telah memberikan masukan-masukan guna maksimalnya buku ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Dr. JM.

Muslimin sebagai kajur magister yang telah memberikan banyak kesempatan untuk

berdiskusi demi maksimalnya tesis ini. Dari sejak ujian proposal, WIP I, WIP II,

ujian komprehensif dan ujian pendahuluan selalu memberikan saran-saran dan

masukan kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Fathurrahman

Djamil MA selaku pembimbing utama yang telah banyak meluangkan waktu,

pikiran serta tenaga untuk membantu penulis dalam menyusun buku ini.

Kepada team sekretariat, penulis haturkan terima kasih yaitu, mbak vemmy,

mas arif, dan mas adam beserta jajarannya. Berkat respon cepat tanggap dari

mereka lah penulis dapat merampungkan buku ini.

Terutama sekali untuk keluarga penulis tercinta, terutama Ibunda Mauliana

dan Ayahanda Razali serta adik – adikku tercinta Hanna Fitria, Raudhatul Jannah,

Salam Al- Farisi dan ananda Yunita yang banyak memberikan dukungan baik moril

Page 3: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

iv

maupun materil.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada teman-teman

SMP IT INSAN TAQWA seluruhnya terima kasih banyak telah banyak mambantu

dan memberikan dukungan demi lancarnya pembuatan Tugas Akhir ini. dan juga

terima kasih kepada Teman – teman yang terlibat langsung maupun tidak langsung

dalam pembuatan tugas akhir ini yang telah banyak mambantu yang tidak bisa saya

sebutkan namanya satu – persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan imbalan yang berlipat ganda

bagi amal shaleh yang telah dilakukan hamba-Nya. Kritik dan saran diharapkan dari

para pembaca untuk perbaikan buku ini di masa mendatang. Semoga buku ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Jakarta, 20 Februari 2017

Penulis,

Page 4: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

iv

ABSTRAK

Kesimpulan dari penelitian ini adalah eksistensi keadilan sosial dalam

kebijakan publik Islam dapat memakmurkan masyarakat dan memajukan tingkat

perekonomian Negara. Eksistensi prinsip keadilan sosial dapat dilihat dari

instrument distribusi Islam yang menginginkan adanya penyamaarataan kekayaan

dalam masyarakat. Prinsip keadilan juga terdapat dalam instrument pajak tanah

Islam. Oleh karena itu, penawaran instrument-instrument dalam keuangan publik

Islam yang ditawarkan oleh Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi> sangat relevan dengan

zaman ini.

Penelitian ini menggunakan teori perpajakan Adam Smith yang mengatakan

diantara prinsip-prinsip perpajakan adalah adanya kepastian, keadilan, ekonomis,

dan convience. Sedangkan untuk teori keadilan sosial penulis menggunakan teori

John Rawls yang menjelaskan dalam keadilan harus adanya prinsip equity dan

equality.

Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan

metode kualitatif, dan pengumpulan data dan informasi melalui kepustakaan

(library research). Sebagai data Primer dalam penelitian ini diantaranya adalah

buku Al-Da>udi,> yaitu Kita>b Al-Amwa>l karangan Abi> Ja’far Ibn Nasr Al-Da>wudi>.

Sementara untuk data sekunder penulis menggunakan buku-buku yang berkaitan

dengan tema, yaitu tesis atau disertasi serta jurnal-jurnal dan media informasi yang

berkaitan dengan tema tesis ini. Adapun pendekatan yang akan digunakan adalah

pendekatan sejarah dan pendekatan ekonomi Islam kontemporer.

Kata kunci: Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>, Keuangan Publik Islam, Keadilan Sosial,Instrument Distribusi, Pajak Islam.

Page 5: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

1. Huruf

Arab Indonesia Arab Indonesia

{t ط a ا

}z ظ b ب

‘ ع t ت

gh غ th ث

f ف j ج

q ق {h ح

k ك kh خ

l ل d د

m م dh ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

‘ ء sh ش

y ي {s ص

{d ض

2. Vokal

Vokal (a) panjang = â

Vokal (i) panjang = î

Vokal (u) panjang = û

3. Diftong

Aw = او Ay = اي

4. Ta’ marbuthah ( ة) ditransliterasikan dengan huruf h kecuali

dalam bentuk kata majemuk اضا فة (id{a>fah) ditulis dengan t.

5. Huruf al-ya> al-nisbah diakhir kata ditulis dengan î.

Page 6: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

ix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

PEDOMAN TRANLITERASI ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Permasalahan ..................................................................................... 8

1. Identifikasi Masalah .................................................................... 8

2. Pembatasan Masalah ................................................................... 9

3. Rumusan Masalah ....................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................... 10

F. Metodelogi Penelitian ....................................................................... 15

G. Sistematika Pembahasan ................................................................... 18

BAB II : DISKURSUS KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL

A. Dialektika Keuangan Publik dalam Teori .......................................... 21

a. Keuangan Publik Menurut Para Ahli ........................................... 21

b. Ruang Lingkup dan Dasar Metodologi Keuangan Publik ........... 24

c. Tipologi Sektor Publik Konvensional dan Islam ........................ 28

d. Anggaran Pembelanjaan Publik Dalam Islam ............................. 36

e. Intervensi Kebijakan Publik oleh Negara ................................... 39

f. Institusi Keuangan Publik dalam Ekonomi Islam ...................... 41

B. Dinamika Keadilan Sosial dalam Teori ............................................. 46

a. Keadilan Sosial Menurut Para Ahli ........................................... 46

b. Pilar Dasar Keadilan ................................................................... 47

c. Diskursus Teori-Teori Keadilan Sosial Barat dan Islam ............ 49

C. Eksistensi Keadilan Sosial dalam Keuangan Publik Islam .............. 54

a. Landasan Keadilan Sosial dalam Islam ...................................... 54

b. Keadilan Sosial dalam Keuangan Publik Islam .......................... 56

BAB III : KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PERSPEKTIF AL-DA<WUDI<

A. Kitab Al-Amwal Sebagai Interpretasi Terhadap Zamannya ............. 59

B. Diskurus Keuangan Publik dalam Kita>b Al-Amwa>l .......................... 70

a. Sumber-sumber Pendapatan Negara dalam Kita>b al-Amwa>l ...... 72

b. Pengeluaran Pemerintah Menurut Al-Da>wudi ............................. 101

C. Prospek Implementasi Pajak Tanah Al-Da>wudi> ................................ 104

BAB IV : EKSISTENSI KEADILAN SOSIAL DALAM DISTRIBUSI ISLAM

A. Distingsi Kepemilikan Islam ............................................................ 107

Page 7: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

x

a. Disparitas Kepemilikan dalam Kita>b Al-Amwa>l ......................... 107

b. Infiltrasi Maqashid Syariah dalam Kepemilikan Harta ............... 117

B. Konsep Keadilan Distribusi dan Alokasi dalam Kita>b Al-Amwa>l ... 118

a. Konsep Anggaran Publik Pada Masa Islam Awal ...................... 118

b. Keadilan Sosial Adalah Landasan dalam Distribusi .................... 120

c. Pendistribusian Terhadap Kepentingan Masyarakat ................... 127

C. Baitul Mal Sebagai Institusi Distribusi ............................................. 138

BAB V : RELEVANSI PEMIKIRAN AL-DA<WUDI<

A. Eksistensi Smith’s Canon dan Teori Rawls dalam Kebijakan Publik

Islam .................................................................................................. 141

B. Zakat Sebagai Pengentasan Kemiskinan .......................................... 148

C. Implementasi Sistem Pajak Tanah Islam Pada Era Moderen .......... 153

BAB VI : PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 157

B. Saran .................................................................................................. 159

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 161

INDEKS ................................................................................................................. 172

GLOSARIUM ........................................................................................................ 175

BIODATA PENULIS ............................................................................................ 176

Page 8: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keadilan sosial (social justice) dalam Islam merupakan salah satu bentuk

keimanan terhadap keesaan tuhan (the unity of god).1 Dalam konteks Islam seperti

yang dijelaskan oleh Sayyid Qutb, eksistensi keadilan sosial terstruktur secara

konstruktif dalam penerapan sikap solidaritas antar sesama muslim.2

Secara

spesifik keadilan sosial dalam ekonomi Islam “menjelma” menjadi persamaan

distribusi (distributional Equity).3 John Rawls dalam bukunya A Theory of Justice

menjelaskan bahwa distribusi yang adil akan terkonstruk apabila semua nilai-nilai

sosial, kebebasan dan kesempatan, pendapatan dan kekayaan, dan basis harga diri

harus didistribusikan secara merata. Namun, jika dengan adanya distribusi tidak

merata yang dapat membawa manfaat terhadap masyarakat, maka hal tersebut

dibolehkan.4 Tentunya, dengan adanya pemerataan distribusi, sirkulasi kekayaan

tidak hanya beredar di antara golongan tertentu saja, yang artinya berdampak pada

ketidak adanya kesenjangan sosial.5

Distribusi bagi pemerintahan amatlah penting. Distribusi dijadikan dalam

bentuk hasil pemungutan pajak yang kemudian dijadikan sebagai pendapatan

Negara, dan selanjutnya pihak pemerintah (government) mendistribusikannya

untuk kepentingan-kepentingan rakyat.6 Salah satu sisi, secara teoritis pemungutan

pajak yang akan menghasilkan dana pendistribusian tidak boleh besar. Seperti yang

dijelaskan oleh Milton Friedman, bahwa pemungutan pajak yang semakin besar

terhadap masyarakat akan berdampak terhadap banyaknya pengeluaran negara.7

Oleh karena itu, dalam pemungutan pajak dibutuhkan stabilisaasi. Tanpa adanya

1 Hussam S. Timani, Religion and Social Justic, ed Michael D. Palmer (London: Wiley-

Blackwell, 2012), 137. 2 Sayyid Qutub, Al-‘Ada>lah Al-Ijtima>’iah fi Al-Isla>m (Kairo: Dar Asy-Syuruq, 1993),

31. 3 Zubair Hasan, Distributive Justice and Need Fulfilment in an Islamic Economy

(Islamabad: International Institute of Islamic Economics, 1986), 35 4 John Rawls, A Theory of Justice (Cambridge, Massachusetts: Harvard University

Press, 1971), 62. Lihat juga Andre Ata Ujan, Keadilan dan Demokrasi: Telaah Filsafat Politik John Rawls (Yogyakarta: Kanisius, 2001), 72.

5 Afzalurrahman, Muhammad sebagai Seorang Pedagang (Jakarta: Yayasan Swarna

Bhumi, 1996), 93. Lihat juga Fathurrahman Djamil, Hukum Ekonomi Islam Sejarah, Teori, dan Konsep (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), 186.

6 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisa Fikih dan Keuangan (Jakarta: Grafindo, 2004),

89-90. 7 Milton Friedman, Capitalism and Freedom (Chicago: The University of Chicago Press,

2002), 79. Hal serupa juga ditegaskan oleh David Ricardo. Lihat David Ricardo, The Principles of Political and Taxation (Kanada: Batoche Books, 2001), 104.

Page 9: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

2

stabilisasi dalam pemungutan pajak, akan berimplikasi terhadap meningkatnya

kemiskinan dalam masyarakat. 8

Pemungutan pajak juga tidak boleh hanya dikenakan terhadap satu kalangan

saja. Akan tetapi, pemungutan tersebut harus merata kepada siapa saja.9 Namun,

dalam pajak tertentu, pengambilan pajak harus sesuai dengan pendapatan yang

diterima oleh masyarakat. Pemungutan tersebut harus berbasis pada prinsip-prinsip

perpajakan, yaitu: prinsip-prinsip keadilan (justice), prinsip kepastian (certainty),

prinsip kenyamanan (convenience), dan prinsip ekonomi (economy).10

Implementasi prinsip tersebut kedalam pajak akan memproduksikan pemungutan

pajak yang adil dan merata, tersedianya kebutuhan dasar bagi fakir dan miskin, dan

adanya perlindungan yang lemah dari kesewenang-wenangan pihak yang kuat.11

Berbicara tentang distribusi berarti kita berbicara tentang pendapatan dan

pengeluaran kebijakan publik. Oleh karena itu, diskursus tentang kebijakan publik

terutama dalam kebijakan distribusi sudah lama mendapatkan perhatian para ahli.

Studi kebijakan publik sudah amat sering dilakukan. Para ahli menggunakan

berbagai pendekatan dalam melakukan penelitian tersebut. Sebagian di antara

mereka menggunakan analisis studi dengan pendekatan kepentingan maksimalisasi

kesejahteraan sosial (maximing social welfare).12

Sebagian yang lain menggunakan

pendekatan kesejahteraan sosial (social welfare approach) dengan menerapkan

fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh

Edgewort (1897)13

, Ramsey (1927)14

, Pigou (1951)15

, dan Samuelson (1954).16

Bahkan dari mereka juga melakukan studi dengan menggunakan pendekatan pajak

8 John C Wood And others, Milton Friedman Critical Assessmant (London: Routledge,

1990), 207. 9 John Stuart Mill, Prinsiple of Political Economy with Chapters on Socialism (London:

Oxford University Press, 2008), xxxviii. 10

Adam Smith, The Wealth of Nations (New York: The Modern Library, 1994), 888-

889. Lihat pula pada, Noor Fuad, Kebijakan publik: Teori dan Aplikasi (Jakarta: LPKPAP,

2006), 123. 11

Muhammad Sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam Prinsip Dasar , terj. Suherman

Rosyidi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), 293. 12

Lihat Richard Musgrave and Alan Peacock, Classic in the Theory of Public policy

(New York: Macmillan, 1958). 13

Francis Y. Edgeworth, “The Pure Theory of Taxation,” Economic Journal VII (1897):

13-14. 14

F.P. Ramsey, “a Contribution to the Theory of Taxation,” Economic Journal 37

(1927): 47-61. 15

A.C. Pigau, a Study in Public policy (London: Macmillan, 1951), 46-47. 16

Paul A. Samuelson, “The Pure Theory of Public Expenditure,” Review of Economics and Statistic 36 (1954): 387-389.

Page 10: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

3

optimal, seperti yang dilakukan oleh Mirrless dan Atkinson.17

Akan tetapi, studi-

studi tersebut nampaknya belum membuahkan hasil yang maksimal, yang akhirnya

para ahli menggunakan “optimalisasi pareto” untuk pengambilan keputusan

publik.18

Menurut penulis, diskursus dalam mengoptimalkan distribusi dalam

kebijakan publik, juga diperlukan pendekatan agama (religion approach).19

Adapun

aksioma keagamaan yang diperlukan harus bersifat elastis.20

Selain aksioma

keagamaan, optimalisasi kebijakan publik juga membutuhkan intervensi

pemerintah secara optimal, dimana tujuan pemerintah tersebut adalah

mengimplementasikan prinsip keadilan dan melakukan yang terbaik dalam

kehidupan masyarakat.21

Dengan adanya aksioma-aksioma keagamaan yang

berbentuk fleksibel, elastis dan prinsip-prinsip keadilan dalam pemerintahan.22

Maka, nilai-nilai keadilan sosial dalam pendapatan dan pengeluaran kebijakan

publik dapat dirasakan. Wal-hasil, implementasi instrument-instrument dalam

kebijakan publik akan optimal dan maksimal.

Efisiensi pemerintah dalam mengambil kebijakan harus melibatkan berbagai

pihak, agar formulasi kebijakan-kebijakan lebih optimal.23

Intervensi pemerintah

juga harus merangkap dalam kehidupan sosial dan ekonomi, dimana dua pakem ini

selalu membutuhkan jaminan keamanan setiap saat.24

Tentunya, jika ditelusuri

pemerintah tidak hanya harus bersifat otoriter dalam kebijakan, namun juga harus

bersifat sosialistik. Keberadaan paham “sosialisme” dalam pemerintahan Islam

tersebut sangat kontradiksi dengan konvensional, dimana fokus utamanya

(konvensional) adalah tujuan sosial yang berdasarkan individualisme dan

17

Stanley L. Winer dan Walter Hettich, “ Structure and Coherence in the Political

Economy of Public policy,” Oxford Handbook of Politicl Economy, 16 November 2004: 1-

2. 18

Richard A. Musgrave and Peggy B. Musgrave, Public policy in Theory and Practice (New York: McGraw Hill, 1989), 3-15.

19 Hal tersebut seperti dijelaskan oleh Brett Freundenberg. Lihat Brett Freundenberg,

“The Constitution In Islam: Are Tax Reforms Possible To Facilitate Islamic Finance?”,

Revenue Law Journal 20 no. 5 (Januari, 2011): 1. 20

Yasin Muhammad Ahmad Ghadi, Al-Amwa>l wa Al-Amla>k Al-‘Amma>h fi Al-Isla>m wa Al-Hukm Al-‘Itida> ‘Alaiha> (Baghdad: Mu’assah Ram, 1994), 17-24.

21 Samir Madzhar Kantakji, D{awabit Al-Iqtis}a>d Al-Isla>mi fi Mu’a>lija>t Al-Azma>t Al-

Ma>li>ya>t Al-‘Ala>mi>yah (Damaskus: Dar Al-Nahdhah, 2008). 22

Ziauddin Ahmad, “Public policy In Islam”, International Monetary Fund (September,

1989): 1. 23

Faridi, “Theory of Fiscal Policy in an Islamic State,” Journal Res. Islamic Economic I,

no. 1 (1983): 15-30. 24

Shala>huddi>n ‘Abdul Lati>f Nahi<, Al-Khawa>lid min Ara> Abi> Al-H}asan Al-Bashri> Al-Baghda>di> Al-Ma’ru>f bi Al-Ma>wardi> (Beirut: Dar Al-Jail, 1994), 126-127.

Page 11: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

4

kepentingan pribadi, tanpa adanya sifat sosialisme.25

“egoistik” tersebut sangat

jelas dan nampak dari pengkultusan individu, kepentingan pribadi, dan

kebebasannya yang hampir-hampir bersifat mutlak dalam pemilikan,

pengembangan, dan pembelanjaan Negara.26

Dalam konteks sejarah keIslaman, impelementasi pendapatan dan

pengeluaran kebijakan publik sudah dirasakan dari masa Nabi Saw. Teori-teori

yang dilahirkan kemudian dijadikan pijakan oleh para cendekiawan muslim.27

Titik

fokus Nabi Saw adalah pemenuhan kebutuhan (need), keadilan (justice), efisiensi

(efficiency), pertumbuhan (growth), dan kebebasan (freedom) yang kemudian

menjadi inspirasi pemikiran-pemikiran ekonomi Islam.28

Pada masa Nabi Saw,

pendapatan kebijakan publik yang menjadi fundamental dalam fiskal adalah zakat

yang hanya dibebankan pada muslim. Kemudian pengembangan pendapatan fiskal

tersebut muncul dengan berupa pajak seperti khara>j (land lax)29

, jizyah (poll tax),

ghanimah (spoils), dan kewajiban-kewajiban khusus atas kepemilikan.

Perkembangan diskursus tentang kebijakan publik (public policy) dalam

Islam selanjutnya melaju dengan pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya

literatur klasik yang membicarakan kebijakan publik dalam Islam. Menurut MA

Khan, terdapat 15 karya ilmiah cendekiawan terdahulu yang membicarakan tentang

kebijakan publik (public policy). Namun, hanya beberapa karya ilmiah yang masih

nampak ditangan kita. 30

Pada akhir abad ke 7 Abu> Yu>suf (w 182/798) menulis

kitabnya yang berjudul Al-Khara>j atas permintaan khalifah Ha>ru>n Al-Rasyid (w

25

Fu’ad Abdul Mun’im Ahmad, Al-Siya>sah Al-Shar’i>yah wa ‘Ala>qatuha> bi Al-Tanmi>yah Al-iqtis}a>diyah wa Tat}biqa>tuha> Al-Mu’a>shira (Jeddah: IDB-IRTI, 2001), 71-72.

Oleh karena itu, Menurut Taqiyuddin An-Nabhani diperlukan adanya ilustrasi yang

berbentuk aktual guna dijelaskan kepada penganutnya. Lihat Taqyuddin An-Nabhani, an-Niz}a>m Al-Iqtis}a>di> fi>l Al-Isla>m (Beirut: Darul Ummah, 1990), 5.

26 Yusuf Qardhawi, Daurul Al-Qiya>m wa Al-Akhla>q fi Al-Iqtis}a>di Al-Isla>mi> (Kairo:

Maktabah Wahbat, 1994), 83. 27

Abdul Aziz Islahi, “Works on Public policy By The Sixteenth Century Muslim

Scholars,” Islamic Economics Research Center 18322 (November, 2009): 1. 28

M. Nejatullah Siddiqi, Recent Works on History of Economic Thought in Islam: A Survey (Jeddah: ICRIE King Abdul Aziz University, 1982), 34.

29 Menurut Adiwarman Karim khara>j setara dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Adapun perbedaan yang mendasar antara sistem PBB dengan sistem khara>j adalah bahwa

khara>j ditentukan berdasarkan tingkat produktivitas dari tanah (land Productivity) bukan

berdasarkan zoning. Hal ini berarti bahwa bisa jadi untuk tanah yang bersebelahan

sekalipun misalnya di satu sisi ditanam anggur sedangkan di sisi lain ditanam kurma, maka

mereka harus membayar jumlah Khara>j yang berbeda. Lihat Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 257.

30 Muhammad Akram Khan, “Public policy in Islam”, Islamic Studies 40, no. 2 (2001):

227.

Page 12: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

5

193/809) untuk menjelaskan fiskal dalam Negara Islam.31

Buku ini adalah salah

satu karya terbesar cendekiawan muslim pertama dalam hal kebijakan publik.

Sementara beberapa buku lainnya seperti Kita>b Al-Amwa>l karangan Abi > ‘Ubayd

Al-Qa>sim ibn Salla>m (w 224/839), 32

Kita>b Al-Khara>j karangan Quda>mah Ibn

Ja’far (w 336/948),33

Kita>b Al-Khara>j karangan Ibnu Zanjawaih,34

Kita>b Al-Khara>j

karangan Yah}ya Ibn Adam,35

Kita>b ar-Rasa>il fil Iqtis}a>diyah karangan Ibnu

Nujaym,36

dan Al-Ah}ka>m Al-Sult}a>niyyah karangan Abi> H{asan ‘Ali> Ibn

Muh}ammad Al-Ma>wardi> (w 450/1058) lebih banyak menjelaskan aspek pajak

(taxation),37

pembelanjaan negara (public expenditure), dan management

pemerintahan (role of the government). 38 Namun, perkembangan intelektual

ekonomi tersebut beberapa abad kemudian tidak dipaparkan oleh Joseph A.

Schumpeter dalam bukunya History of Economic Analysis. 39

Tak hanya

Schumpeter, Lionel Robbins juga tidak mengenal nama-nama pemikir Islam

tersebut.40

Menurut Umar Chapra pihak Barat tidak memberikan penghargaan yang

31

Al-Qa>d}hi Abi> Yu>suf Ya’qu>b Ibn Abi> Ibra<him, Kita>b Al-Khara>j (Libanon: Dar Al-

Ma’rifah, 1979), 29. Ashkar lebih lanjut menjelaskan bahwa Kita>b Al-Khara>j selain milik

Abi> Yu>suf juga ditulis oleh beberapa pakar ekonomi Islam yang lain, seperti Kita>b Al-Khara>j karangan Yah}ya Ibn Adam, dalam bukunya Yah}ya ibn Adam lebih banyak

menukilkan hadis-hadis Rasulullah Saw, selain memasukkan hadis-hadis tersebut Yah}ya

juga memasukkan pendapat-pendapat ulama sezamannya. Selain Yah}ya ibn Adam, Kita>b Al-Khara>j juga ditulis oleh Quda>mah Ibn Ja’far. Dalam bukunya, Quda >mah banyak

memasukkan pendapat-pendapat para ulama, dan hadis-hadis. Menurut Ashkar Kita>b Al-Khara>j karangan Quda>mah lebih rapi dan lebih terarah dibandingkan karya-karya yang

terdahulu. Lihat Ahmed El-Ashker and Rodney Wilson, Islamic Economics a Short History

(Leiden: Brill, 2006), 170. Menurut sejarah, Implementasi fiskal dalam sejarah Islam

mengalami masa keemasan di masa Harun Al-Rasyid. Pendapatan fiskal pada masa tersebut

mencapai 900 juta dirham. Akan tetapi, kemunduran potensi kebijakan publik Islam

menurun seiring dengan kemunduran Dinasti (Abbasiyah). Ahmad Dahlan, Kebijakan publik Islam Teori dan Praktik (Yogyakarta: Grafindo Litera Media, 2008), 2.

32 ‘Ubayd al-Qa>sim Ibn as-Sala>m, Kita>b Al-Amwa>l (Kairo: Dar Syuruq, 1989), 96.

33 Quda>>mah Ibn Ja’far, Ad-Dawa>waini Min Al-Khara>j (Yordania: Jami’ah Urduniah,

1986), 22. 34

Hami>d Ibn Zanjawaih, Kita>b Al-Khara>j (Riyadh: Markaz Malik Faisal Lilbuhus wa

Ad-Dirasah Al-Islamiyah, 1987), 115. 35

Yah}ya Ibn Adam Al-Qura>syi, Kita>b Al-Khara>j (Kairo: Dar Syuruq, 1987), 58. 36

Markaz ad-Dirasa>h Al-Fiqhiyyah Al-Iqtis}a>diyyah, Rasa>il Ibn Nujaym Al-Iqtis}adiyyah (Kairo: Dar Salam, 1998), 459.

37Abi>> H{asan ‘Ali > Ibn Muh}ammad Al-Ma>wardi>, Al-Ah}ka>m Al-Sult}a>niyyah (Kuwait:

Maktabah Dar Ibn Qutaibah, 1989), 161. 38

Sabhi Fandi Al-Kabisi, “Al-Fikr Al-Iqtis}a>di> li Al-Mawardi> min Khila>li Al-Ahka>m Al-

S}ulthaniyyah,” Dira>sah Al-Iqtis}a>diyah, Vol. 2, No. 2, (2002): 97-112. 39

Joseph A. Schumpeter, History of Economic Analysis (London: Routledge, 1986), 70. 40

Lionel Robbins, a History of Economic Thought the LSE Lectures (London: Princeton

University Press, 2000), 16-26.

Page 13: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

6

layak atas kontribusi peradaban Islam terhadap kemajuan manusia. 41

Faktanya,

distorsi dalam sejarah tersebut bukan dilakukan oleh mereka berdua, namun distorsi

sejarah dilakukan oleh Francis Bacon.42

Karya-karya para cendekiawan Islam awal tersebut memiliki metode

tersendiri dalam memaparkan teori-teori kebijakan publik. Misalnya, Kita>b Al-

Amwa>l karangan Abi> Yusu>f yang lebih bercorak pragmatis dan bercorak fiqih

(judicial oriented), Kita>b Al-Khara>j karangan Yah}ya Ibn Ada>m yang lebih banyak

mengemukakan hadits (compilation oriented), Kita>b Al-Khara>j karangan Quda>mah

Ibn Ja’far lebih bercorak judicial oriented deskriptif. Metode dalam penulisan Kita>b

Al-Khara>j tentunya berbeda dengan metode yang digunakan dalam Kita>b-kita>b

yang berjudul Al-Amwa>l, seperti Kita>b Al-Amwa>l karangan Abi> Ubayd yang lebih

bercorak historis normatif, Kita>b Al-Amwa>l karangan Abu> Humaid Ibn Zanjawaih

lebih bercorak normatif. Berbedal dari buku-buku yang berjudul Al-Khara>j dan Al-

Amwa>l sebelumnya, Kita>b Al-Ah}ka>m Al-Sult}aniyyah karangan Al-Mawardi> lebih

bercorak komparatif mazhab, sedangkan Kita>b Al-Ah}ka>m Al-Sult}a>niyyah karangan

Abi> Ya’la yang lebih beraliran Hanabilah.

Metode penulisan dan diskursus karya ilmiah dalam kebijakan publik Islam

juga didapati dalam Kita>b Al-Amwa>l karangan Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>.

Namun, perbedaan dalam penulisan dan teori Kita>b Al-Amwa>l karya Abi> Ja’far Ibn

Nasr al-Daw>udi>> sangat berbeda dengan penulisan kita>b-kita>b yang lain. Secara

spesifik, Menurut al-Daw>udi>, optimalisasi kebijakan publik selain mengharuskan

adanya nafas-nafas Islam, al-Daw>udi> juga berpendapat adanya distribusi yang

bersifat keadilan. Tak hanya dalam distribusi, akan tetapi juga dalam hal

kepemilikan.43

Statement yang dikemukan oleh al-Da>wudi> merujuk pada keadaan

empiris saat itu. Oleh karena itu, penulisan Kita>b Al-Amwa>l karangan Abi> Ja’far

Ibn Nasr al-Da>wudi> lebih berorientasi pada empiric legal reasoning. Pantas saja,

S{ala>huddi>n H{usain Khuz}air mengungkapkan bahwa Kita>b Al-Amwa>l merupakan

sumber yang penting dalam pengkajian turats ekonomi Islam. 44

Namun, karya

ilmiah tersebut masih sangat langka diteliti oleh para akademisi. 45

Menurut Ridha Muhammad, ada beberapa point yang membuat Kita>b Al-

Amwa>l karangan Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi> menjadi sebuah kitab rujukan

41

Adiwarman Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2004), 8. 42

Francis Bacon, The Advancement of Learning (Pdf). 43

Abi> Ja’far Ibn Na>sr al-Da>wudi>, Kita>b Al-Amwa>l (Lebanon: Dar Al-Kitab Al-

‘Ilmiyyah, 2008), 62-63. 44

S{alahuddi>n H{usain Khuz}air, “Kita>b Al-Amwa>l Lial-Da>udi> Masdaran Likita>bah Al-

Tari>khi Al-Iqtisha>di Al-Islami>”, Majalah Ja>miah Kuwait lil’ulum al-insaniah, Vol. 17,

No.6 (2010): 282. 45

Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Depok: Gramata Publising, 2010),

vi.

Page 14: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

7

penting yang antara lain adalah; Pertama, otentisitas kitab tersebut dan kapabilitas

Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi> dalam bidang fikih dan hadist membuat Kita>b Al-

Amwa>l menjadi referensi yang otoritatif pada zamannya. Kedua, moderenisasi

pemikiran ma>likiyyah dalam permasalahan ekonomi oleh Abi> Ja’far Ibn Nasr al-

Da>wudi> dan merekonstruksi ulang karya Ismai>l bin Ishaq Al-Qa>dhi> agar karya

tersebut lebih maksimal.46

Ketiga, dalam pandangan al-Da>wudi>, ekonomi Islam

terbentuk bukan hanya dari konsep ilmiah saja. Akan tetapi juga terbentuk oleh

praktik. Oleh karena itu, eksistensi Kita>b Al-Amwa>l karangan Abi> Ja’far Ibn Nasr

al-Da>wudi> dianggap sangat penting dizamannya guna menjelaskan implementasi

dasar-dasar ekonomi Islam yang berkaitan dengan kekayaan Negara dan menjadi

pedoman bagi kalangan ekonom masa itu. Keempat, dalam Kita>b Al-Amwa>l, al-

Da>wudi> juga merajihkan pendapat yang paling benar. Kelima, selain menjelaskan

berbagai teori dalam Kita>b Al-Amwa>l tersebut. al-Da>wudi> juga menjelaskan

instrument-instrument Islam yang berkenaan dengan kebijakan publik (public

policy). 47

Dalam konteks kebijakan publik, menurut Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>

kebijakan publik mencakup dua aspek yaitu, kekayaan Negara atau barang milik

Negara dan sistem pajak yang meliputi zakat, jizyah, khara>j, ghanimah dan fay.48

Aspek-aspek yang disebutkan selaras dengan pendapat Ahmad Dahlan yang

menjelaskan ada tiga aspek utama yang harus dikaji dalam kebijakan publik (public

policy), yaitu: pertama, potensi-potensi keuangan Negara sebagai pendapatan fiskal

yang bersumber dari sumber daya publik. Kedua, kebijakan-kebijakan Negara

terkait dengan sumber daya pendapatan publik tersebut dalam mengatur

pengeluaran pemerintah (government expenditure). Ketiga, Mekanisme distribusi

serta kebijakan pemerintah dalam menciptakan stabilitas fiskal.49

Sedangkan untuk

sumber keuangan sendiri seperti yang dijelaskan oleh Baqr ash-Shadr bahwa

sumber daya keuangan terbagi kepada dua tingkatan, pertama distribusi sumber-

sumber produksi dan kedua, adalah distribusi kekayaan produktif.50

Menurut al-Da>wudi>, sumber-sumber produksi yang menjadi pendapatan

pemerintah harus didistribusikan untuk keperluan-kepeluarn Negara, seperti

pendistribusian terhadap upah-upah pekerja, pembiayaan pertahanan dan

pemerintah, pembiayaan untuk pembangunan Negara, distribusi berupa pengelolaan

46

Abi> Ja’far Ibn Na>sr al-Da>wudi>, Kita>b Al-Amwa>l , 77. 47

Abi > Ja’far Ibn Na>sr al-Da>wudi>, Kita>b Al-Amwa>l , 78. 48

Muhammad Ziyab, Al-Fikr Al-Iqtis}a>di Inda> Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi> (Tesis,

Program Pascasarjana Universitas Al-Hadj Al-Lakhdar, Batna), 74. 49

Ahmad Dahlan, Kebijakan publik Islam Teori dan Praktik (Yogyakarta: Grafindo

Litera Media, 2008), 1. 50

Muhammad Baqir Ash-Shadr, Buku Induk Ekonomi Islam Iqtishaduna, terj yudi (Jakarta: Zahra, 2008), 149.

Page 15: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

8

tanah kepada siapa saja yang ingin memilikinya, dan pemerataan irigasi untuk

kemakmuran pertanian.51

Pandangan al-Da>wudi> sangat relevan dengan pandangan

John Stuar Mill, menurut Mill dalam kebijakan publik dibutuhkan intervensi

pemerintah dalam membiayai hal pertahanan, dan adanya pemerataan lahan kepada

yang membutuhkan.

Beradasarkan paparan di atas menurut penulis, pemikiran Abi> Ja’far Ibn Nasr

al-Da>wudi> sangat layak untuk di kaji. Selain sangat jarang disentuh oleh akademisi.

Pemikiran moderen Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Daw>udi> sangat tampak jelas dalam Kita>b

al-Amwa>l. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti konsep kebijakan publik

dan keadilan sosial dalam perspektif Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Daw>udi>> serta

menganalisisnya dengan menggunakan teori-teori kebijakan publik konvensional

baik itu sistem perpajakan, pendapatan Negara dan keadilan sosial didalamnya.

Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji pemikiran tokoh tersebut malalui

pendekatan sejarah, guna mengetahui latar belakang pemikiran tokoh serta sosio-

cultural yang mempengaruhi pemikiran tersebut. Penelitian ini juga menggunakan

pendekatan ekonomi Islam kontemporer untuk melihat esensi, moderenisasi,

kontribusi, serta relevansi instrument terhadap zaman sekarang.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Tema umum dari penelitian ini adalah kebijakan publik dan analisis keadilan

sosial terhadap instrument distribusi kebijakan publik Islam yang secara spesifik

penulis ambil dari pemikiran tokoh Islam awal yaitu Abi Ja’far Ibn Nasr Al-

Da>wudi>. Berdasarkan paparan masalah yang telah diuraikan setidaknya, ada

beberapa pemasalahan yang harus diidentifikasi, guna memaksimalkan penelitian

ini. Dari landasan konsep kebijakan publik di atas melahirkan beberapa

permasalahan yang dapat diidentifikasi dan ditimbulkan, diantaranya adalah:

1. Mekanisme kebijakan publik (public policy) pada masa Abi> Ja’far Ibn Nasr

al-Da>wudi>.

2. Perbedaan mekanisme perpajakan kapitalis, sosialis dan Islam.

3. Instrument yang sudah diimplementasikan pada masa Islam awal guna

meningkatkan pendapatan Negara terutama pada masa Abi> Ja’far Ibn Nasr

al-Da>wudi>.

4. Relevansi instrument keuangan Islam awal bila diterapkan di Indonesia.

5. Pandangan al-Da>wudi>> terhadap kebijakan publik (public policy).

6. Keadilan sosial menjadi basis bagi pengelolaan kebijakan publik dalam

Kita>b Al-Amwa>l.

51

Abi> Ja’far ibn Na>sr al-Da>wudi>, Kita>b Al-Amwa>l , 50-69.

Page 16: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

9

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang diidentifikasi dan di

timbulkan di atas. Maka, muncul pertanyaan yang mendasar, yaitu:

- Bagaimana konsep kebijakan publik menurut al-Da>wudi>, serta apakah

keadilan sosial sebagai landasan dalam distribusi kebijakan publik Islam?

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah dalam penelitian

ini, maka masalah yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

- Bagaimana konsep pemikiran Al-Da>wudi> tentang kebijakan publik (Public

policy), serta relevansi pemikiran tersebut terhadap zaman moderen?

- Bagaimana keadilan sosial menjadi basis bagi pengelolaan distribusi

pendapatan kebijakan publik Islam dalam Kita>b al-Amwa>l?

3. Pembatasan Masalah

Agar lebih terarah dalam mengumpulkan data dan mengingat luasnya ruang

lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka

penulis membatasi masalah dalam penelitian ini hanya pada konsep pemikiran Abi>

Ja’far Ibn Nasr Al-Da>wudi> tentang kebijakan publik Islam serta aspek-aspek dalam

kebijakan publik Islam. Adapun untuk keadilan sosial, penulis akan menganalisis

distribusi pendapatan kebijakan publik (dalam Kita>b al-Amwa>l) terhadap golongan-

golongan yang sudah ditetapkan. Penulis juga mencoba menganalisis sejauhmana

pandangan Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>, tentang landasan dasar teori-teori pasca

Islam moderen dalam bidang kebijakan publik, dengan mekorelasikan beberapa

literatur ekonomi Islam yang penulis anggap relevan, dengan tema kebijakan publik

dan keadilan sosial.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Memahami pemikiran Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi> tentang kebijakan

publik.

2. Memahami keadilan sosial sebagai basis kebijakan publik al-Da>wudi> dan

relevansi pemikirannya terhadap Ekonomi Islam kontemporer.

D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi

bahan rujukan para ekonom islam tentang kebijakan publik dalam perspektif tokoh

ekonomi Islam terdahulu. Adapun secara khusus, manfaat teoritis dari penelitian ini

adalah:

Page 17: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

10

a. Untuk mengembangkan konsep dan teori kebijakan publik Islam. sehingga

dapat memberikan manfaat dan menyumbangkan konsep dan teori yang

cukup berarti bagi perkembangan ekonomi Islam.

b. Memperkaya teori-teori dan konsep kebijakan publik dalam kajian ekonomi

Islam kontermporer. sehingga bisa menjadi bahan rujukan para ekonom

Islam.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat tesis ini antara lain adalah:

a. Memberikan sumbangsih kepada praktisi ekonomi islam moderen melalui

teori-teori dan konsep pemikiran-pemikiran para-para tokoh islam yang

memiliki kaitan dengan kebijakan publik dan dasar-dasar teori dalam

kebijakan publik yang ditawarkan oleh tokoh tersebut. Sehingga,

memungkinkan pengaplikasiannya dalam praktek ekonomi islam baik oleh

praktisi, akademisi dan masyarakat secara umum.

b. Menambah khazanah konsep ekonomi Islam serta menerapkan instrument-

instrument tersebut secara komprehensif di Indonesia.

c. Menela’ah kembali pemikiran cendekiawan-cendekiawan Islam terdahulu

terhadap kebijakan publik yang sesuai menurut karakteristik dan prinsip-

prinsip syariah.

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Untuk menelusuri penelitian terdahulu yang relevan dan pernah dilakukan

atas karya-karya dan inteletualitas Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>>, maka perlu

dilakukan studi literatur yang pernah diteliti oleh para sarjana Muslim dan barat.

Kepentingan ini di samping untuk meninjau ulang sejauh mana studi-studi tersebut

difokuskan pada pemikirannya, juga menelusuri sejauh mana penelitian-penelitian

yang pernah dilakukan tersebut, guna lebih memfokuskan kajiannya pada pemikiran

Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>> tentang kebijakan publik dan keadilan sosial.

Tentunya, hal tersebut akan memberikan kejelasan bagi analisis terhadap fokus

masalah ini, sehingga akan ditemukan konsep, teori, atau rumusan lainnya yang

belum pernah dikaji atau kurang mendapat perhatian serius dari para pengkaji

pemikiran al-Da>wudi> sampai sekarang ini.

Penelusuran atas pemikiran al-Da>wudi> dapat dikategorikan menjadi dua

jenis; Pertama, kajian secara khusus dan utuh yang dituangkan dalam suatu studi

khusus tentang pemikiran Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>. Kedua, kajian kebijakan

publik Islam yang pernah dilakukan untuk menemukan sejauhmana perkembangan

studi ini, dan lebih khusus tentang pemikiran Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi> dalam

kebijakan publik Islam.

Page 18: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

11

Untuk kategori yang pertama, antara lain adalah Muh}ammad Ziyab dalam

tesisnya yang berjudul Al-Fikr Al-Iqtis}a>di> ‘Inda> Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>.

Dalam tesisnya Ziyab menjelaskan tentang intelektualitas Abi> Ja’far Ibn Nasr al-

Da>wudi> tentang ekonomi Islam secara umum. Dalam kesimpulannya Muh}ammad

Ziyab menjelaskan bahwa Kita>b Al-Amwa>l karangan Abi> Ja’far Ibn Nasr al-

Da>wudi> adalah kitab ekonomi yang paling berpengaruh dizamannya. Dalam Kita>b

Al-Amwa>l tersebut al-Da>wudi> menjelaskan diskursus ekonomi Islam dengan

menggunakan kaidah-kaidah ketauhidan, kaidah-kaidah syariah, dan kaidah-kaidah

ekonomi. Selain itu dalam Kita>b Al-Amwa>l, al-Da>wudi> juga menjelaskan tentang

kepemilikan seperti yang diterapkan oleh syariah. kepemilikan menurut al-Da>wudi>>

adalah kepemilikan umum harus dijaga layaknya kepemilikan pribadi. Selain

menjelaskan kaidah-kaidah dalam ekonomi dan kepemilikan, al-Da>wudi>> juga

menjelaskan zakat secara rinci. Namun, uraian Muhammad Ziyab kurang banyak

mengungkap dimensi kebijakan publik dan penerapannya melalui kebijakan

pemerintah.52

Selain itu, dalam penelitiannya Muhammad Ziyab hanya

memaparkan konsep pemikiran ekonomi Abi> Ja’far Ibn Nasr Al-Da>wudi> secara

umum dan tidak menukik terhadap permasalahan kebijakan publik, terlebih lagi

analisis tentang keadilan sosial.

Rizki Syahputra dengan judul Analisis Pemikiran Ahmad Ibn Na>sr al-Da>wudi>

Tentang Kebijakan publik Studi Kita>b Al-Amwa>l. Dalam Tesis ini, Rizki

menjelaskan bahwa Al-Da>wudi>> merupakan seorang pakar dalam bidang ekonomi

Islam yang berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah. Hal tersebut dibuktikan

dengan penyampaiannya ketika membahas suatu bab dalam kitabnya, dan Al-

Da>wudi>> banyak mengambil riwayat-riwayat dari para ulama mu’tabar. Namun,

uraian dari tesis ini kurang memaparkan penjelasan secara analisis ekonomi Islam

dan keterkaitannya dengan kebijakan publik moderen kurang mendapatkan

penjelasan yang memadai. penelitian ini juga lebih menjurus kepada penelitian fiqih

muamalah.53

Sehingga aspek kajian ekonomi Islam tidak didapati dalam tesis ini.

H{amim ‘Imran dalam tesisnya yang berjudul Ara> Al-Ima>m Al-Da>wudi> fi

Ba>b Al-Mu’a>malah min Khila>l Al-Mi’ya>r Al-Mu’rab lebih banyak menjelaskan

pemikiran-pemikiran Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi> dalam permasalahan

mu’amalah. Hamim ‘Imran menyimpulkan bahwa Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>

adalah salah seorang yang paling berpengaruh di masanya dan tegas. Hal ini

dibuktikan dengan keberanian Al-Da>wudi> dalam menjelaskan berbagai macam

problematika di masanya dengan menggunakan mazhab maliki yang ketika itu

52

Muhammad Ziyab, Al-Fikr al-Iqtisha>di ‘Inda Abi Ja’far Ibn Nasr Al-Da>udi> (Batna:

Tesis Program Pascasarjana Universitas Al-Hadj Al-Lakhdar, 2007), 208-209. 53

Rizki Syahputra, Analisis Pemikiran Ahmad Ibn Na>sr Al-Da>udi> Tentang Kebijakan publik Studi Kita>b Al-Amwa>l (Medan: Tesis UIN Sumatera Utara, 2013), 155-159.

Page 19: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

12

tampuk pemerintahan dipegang oleh daulah ‘Ubaidiyah yang anti terhadap mazhab

maliki. Dalam tesisnya, H{amim ‘Imran juga mengkomparasikan fatwa-fatwa al-

Da>wudi> dalam permasalahan fiqih dengan ulama-ulama moderen. Akan tetapi,

dalam tesis ini Hamim ‘Imran tidak menjelaskan aspek ekonomi dalam pemikiran

Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi> terutama dalam bidang kebijakan publik yang

menurut penulis aspek kebijakan publik yang sepatutnya menjadi bahan primer

dalam penelitian al-Da>wudi>.54

Hal ini dikarenakan aspek konsep kebijakan publik

Al-Da>wudi> jarang disentuh ekonom Islam. Dalam tesisnya H{amim ‘Imran hanya

menjelaskan konsep fiqh mu’amalah menurut al-Da>wudi>.

Untuk katagori kedua, kajian atas kebijakan publik Islam, sejauh pengamatan

penulis belum banyak dilakukan dan cukup terbatas di kalangan para sarjana

Muslim kontemporer maupun Barat. Meskipun demikian, rujukan singkat tentang

kebijakan publik Islam pada akhir-akhir ini mempresentasikan suatu perkembangan

subyek keilmuan ini. Aan jaelani menjelaskan bahwa terdapat beberapa literaratur

klasik yang dapat dikaji dan menjadi sumber utama sebagai kebijakan publik

Islam.55

sementara itu, menurut Sabahuddin Azmi literatur klasik tersebut antara

lain adalah pertama, Kita>b Al-Khara>j yang ditulis oleh Abi> Yu>suf (w.798 M),

Yah}ya Ibn Adam Al-Qarasyi (w.818 M), dan Quda>mah Ibn Ja’far (w. 932 M);

kedua, kitab yang berjudul Al-Amwa>l yang ditulis oleh Abi> Ubayd Al-Qasim Ibn

as-Sala>m (w. 838 M), Humayd Ibn Zanjawayh, dan Abi> Ja’far Ibn Nasr al-

Da>wudi>(w. 1012 M) yang akan kita teliti; ketiga, literatur klasik yang berjudul Al-

Ah}ka>m Al-S{ult}a>niyyah yang ditulis oleh Abi> H{asan Ali al-Mawardi> (w. 1058 M)

dan Abi> Ya’la Al-Hambali.56

Penelitian tentang kebijakan publik pernah dilakukan oleh Aan Jaelani dalam

disertasinya yang berjudul Reaktualisasi Pemikiran al-Mawardi> Tentang Kebijakan

publik. Dalam bukunya Aan banyak menjelaskan pemikiran-pemikiran Abi> H{asan

Ali al-Mawardi> tentang kebijakan publik. Disertasi yang terdiri dari 7 bab ini

menjelaskan tentang intelektualitas, filsafat ekonomi, dan Negara kesejahteraan

menurut al-Mawardi>, peran ekonomi Negara dalam kebijakan publik, sumber-

sumber pendapatan Negara menurut al-Mawardi>, pengeluaran pemerintah menurut

al-Mawardi>, kontemporisasi pemikiran al-Mawardi> dalam pengelolaan kebijakan

publik di Indonesia. Selain itu, Aan Jaelani mencoba memoderenisasi pemikiran al-

Mawardi> dengan membenturkan kebijakan publik Islam dan kebijakan publik

kapitalis, dan menyimpulkan bahwa Negara sangat berperan dalam pengelolaan

54

Hamim ‘Imran, Ara> Al-Ima>m Al-Da>udi> fil Al-Ba>b Al-Mu’a>malah min Khila>l Al-Mi’yar wa Al-Mu’rab (Batna: Tesis Program Pascasarjana Universitas Al-Hadj Al-Lakhdar,

2010), 116-117. 55

Aan Jaelani, Reaktualisasi Pemikiran Al-Mawardi Tentang Kebijakan publik, 43. 56

Sabahuddin Azmi, Islamic Economics: Public policy in Early Thought In Islam a Survey, terj: Widyawati (Bandung: Nuansa, 2005),14.

Page 20: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

13

kebijakan publik yang berdasarkan hukum-hukum yang ditetapkan syari’at atau

undang-undang dengan berkewajiban menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Namun dalam disertasi tersebut, Aan Jaelani tidak menjelaskan pemikiran Abi>

Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>. Dalam disertasi tersebut Aan Jaelani hanya

menyinggung bahwa kebijakan publik pernah ditulis oleh Abi> Ja’far Ibn Nasr al-

Da>wudi> tanpa mengambil teori-teori dari al-Da>wudi>.57

sehingga disertasi tersebut

hanya diperkaya oleh konsep-konsep pemikiran Al-Mawardi>.

Secara khusus, kajian atas kebijakan publik Islam lebih bersifat historis dari

pada uraian yang bersifat analisis dan mendudukkannya dalam bahasan ekonomi.

Beberapa diantaranya adalah Monzer Kahf dalam artikelnya yang berjudul Public

Sector Economics From Islamic Perspective banyak menjelaskan tentang sistem

fiskal dalam perspektif islam. menurut Kahf sistem fiskal dalam Islam terbagi

kepada 4 bagian yaitu: pendapatan publik (public revenues), pembelajaan publik

(public expenditures), anggaran pembelanjaan (budgeting), defisit publik (public

deficit). Selain itu, Kahf juga membahas tentang instrument hutang dan non hutang

dalam keuangan Negara seperti ijarah, mudharabah dan musyarakah (profit and loss

sharing), pembagian pengeluaran (output sharing). Dalam artikelnya Monzer Kahf

lebih menekankan terhadap aplikasi-aplikasi mu’amalah yang ditawarkan oleh fiqih

terhadap keuangan. Namun, Monzer Kahf tidak menyebutkan aplikasi-aplikasi fiqih

yang menyangkut dengan pajak Negara dan pendapatan Negara dalam persepsi

Islam serta aplikasi-aplikasi yang sudah terimplementasi pada masa islam awal.58

Yasin Ghadi dalam bukunya Al-Amwa>l wal Al-Amla>k Al-‘Am>mah fi Al-

Isla>m wal Hukm Al-‘Itida ‘Alaiha> menjelaskan tentang konsep harta dan kebijakan

publik. Selain itu, dalam buku ini Yasin Ghadi menganalisa kebijakan publik yang

dihubungkan dengan konsep harta. Yasin juga menjelaskan tentang harta secara

rinci dengan menggunakan dalil-dalil syar’iah, dasar-dasar pengelolaan harta, dan

kaidah-kaidah hukum Islam. Yasin Ghadi juga menjelaskan tentang kepemilikan

publik, dasar-dasar pengelolaan kepemilikan publik, dan kaidah-kaidah hukum

Islam tentang kepemilikan. Yasin Ghadi juga menjelaskan tentang fasilitas-fasilitas

publik yang harus dijaga oleh setiap Muslim. Namun, dalam buku ini Yasin Ghadi

tidak menjelaskan mekanisme pelaksanaan aplikasi-aplikasi dalam kebijakan

publik. Selain itu, Yasin Ghadi kurang menjelaskan tentang kebijakan publik secara

utuh dan secara mendetail. Yasin Ghadi juga tidak menyisipkan pemikiran-

pemikiran tokoh Islam.59

57

Aan Jaelani, Reaktualisasi Pemikiran Al-Mawardi Tentang Kebijakan publik , 379. 58

Monzer Kahf, Public Sector Economics From Islamic Perspective (pdf). 59

Yasin Muhammad Ahmad Ghadi, Al-Amwa>l wa Al-Amla>k Al-‘Amma>h fi Al-Isla>m wa H{ukm Al-I’tida>’ ‘Alaiha> (Baghdad: Mu’assasah Ram, 1994), 47-96.

Page 21: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

14

Ahmad Dahlan dalam bukunya yang berjudul Kebijakan publik Islam Teori

dan Praktik. Banyak menjelaskan tentang kebijakan publik secara utuh. Namun,

dalam bukunya Ahmad dahlan sangat sedikit menyinggung tentang mekanisme

pelaksanaan aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam kebijakan publik. Selain itu,

Ahmad Dahlan juga tidak menyisipkan pemikiran-pemikiran tokoh ekonomi Islam

seperti Abu Ja’far Ibn Nasr Al-Da>udi> dan Al-Mawardi dan relevansi aplikasi-

aplikasi Islam awal terhadap zaman moderen.60

Ugi Suharto dalam jurnalnya yang berjudul Zakat Sebagai Lembaga

Keuangan Publik Khusus: Refleksi Kita>b Al-Amwa>l Karya Abu ‘Ubaid (W 838

M). Dalam jurnalnya, Ugi menjelaskan tentang konsep pendapatan khusus yaitu

zakat dan membuatnya menjadi sebuah lembaga khusus. Menurut Ugi alasan zakat

dapat dijadikan lembaga keuangan khusus berdasarkan zakat sebagai sumber

pendapatan. Terpisah dari sumber pendapatan lainnya. Zakat dikhususkan untuk

pendapatan publik. Menurut Ugi zakat juga bukan merupakan zakat. Karena zakat

dapat berfungsi bahkan tanpa adanya pemerintah. 61

Ben Shemesh dalam bukunya yang berjudul Taxation in Islam, banyak

menjelaskan kebijakan publik islam (Islamic public policy) baik itu berupa jizyah,

khara>j. selain itu Ben Shemesh juga menjelaskan mekanisme pengelolaan tanah

mati, mekanisme pemungutan pajak, dan kepemilikan publik lainnya seperti air.

Ben Shemesh juga menjelaskan tentang waktu pemungutan pajak yang ideal (time

taxes given). Namun dalam bukunya Ben Shemesh tidak menjelaskan pemikiran-

pemikiran cendekiawan terdahulu yang menjelaskan secara rinci tentang kebijakan

publik. Selain itu, dalam bukunya Ben Shemesh tidak membenturkan dan

mengkomparasikan kebijakan publik Islam dan kebijakan publik konvensional.

Akibatnya analisis yang dilakukan oleh Ben Shemesh lebih menjurus kepada ilmu

fiqih tanpa ada kajian ekonomi Islam kontemporer.62

Fatimah Al-Matar dalam jurnalnya yang berjudul Zakat vs Taxation: The

Issue of Social Justice and Redistribution of Wealth banyak memaparkan

komparisasi antara fiskal konvensional dan fiskal Islam yang berbentuk Zakat dan

pajak (taxation). Selain itu dalam kesimpulannya Fatimah Al-Matar menjelaskan

bahwa zakat dapat menghilangkan kesenjangan sosial dalam masyarakat. Akan

tetapi, faktanya menurut Fatimah Al-Matar implementasi zakat di masyarakat

sering salah digunakan seperti alokasi dana yang tidak tepat dituju. Hal tersebut

60

Ahmad Dahlan, Kebijakan publik Islam Teori dan Praktik (Yogyakarta: Grafindo

Litera Media, 2008), 10. 61

Ugi Suharto, “Zakat Sebagai Lembaga Keuangan Publik Khusus: Refleksi Kita>b Al-

Amwa>l Karya Abu Ubayd (W 838 M),” Jurnal Pemikiran dan Gagasan Vol. II (2009): 15. 62

Ben Shemesh, Taxation in Islam (Amsterdam: Leiden E. J Brill, 1967), 23-83.

Page 22: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

15

menyebabkan tidak optimalnya aplikasi zakat. 63

Akan tetapi, dalam penelitiannya

ini Fatimah Al-Matar tidak menyebutkan kebijakan publik secara terperinci.

Fatimah hanya menjelaskan perbedaan zakat dan pajak konvensional

Dari semua penelitian terdahulu baik itu berupa buku, karya ilmiah, tesis dan

disertasi yang sudah peneliti paparkan. Ada beberapa hal yang penulis anggap

belum tersampaikan dalam penelitian, diantaranya adalah:

1. Analisis pemikiran tokoh Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi> tentang keuangan Islam

dan keadilan sosial.

2. Penjelasan tentang pemikiran Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi> dengan menukik

lebih dalam pemikiran tersebut serta memoderenisasi dan menganalisis relevansi

pemikirannya terhadap zaman moderen.

3. Penawaran teori-teori dan konsep-konsep kebijakan publik baik itu berupa

sistem dan mekanisme yang ditawarkan oleh Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>

serta menganalisis mekanisme tersebut dengan menggunakan teori-teori

konvensional.

4. Penelitian ini akan memaparkan relevansi perpajakan dan pendapatan Negara

dengan instrument-instrument Islam sehingga memungkinkan untuk

diimplementasikan di Indonesia.

5. Secara analisis, penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu. Dalam

penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan

sejarah dan pendekatan ekonomi Islam dalam meneliti Kita>b Al-Amwa>l.

Sehingga hasil dari penelitian ini akan lebih utuh, optimal dan maksimal.

6. Secara spesifik, penulis belum mendapatkan analisis keadilan sosial dalam

distribusi kebijakan publik Islam. Oleh karena itu, kehadiran penelitian tesis ini

akan memperkaya khazanah keilmuan kebijakan publik Islam.

F. Metodelogi Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tekstual terhadap pemikiran tokoh Abi>

Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>, melalui karya yang ditulis sebagai sumber utama

penelitian ini. Meskipun demikian, studi ini juga akan merangkul setting sosio-

budaya dan intelektual yang mengitarinya sepanjang dibutuhkan dalam penelitian.

Selain itu juga dibutuhkan bentuk personifikasi dari idealitas serta gagasan

masyarakat yang berkembang pada masa tersebut. Karena bersifat historis, maka

pembacaan atas “teks” dan menganalisis “konteks”-nya menjadi penting untuk

mengeksplorasi gagasan-gagasannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif.

63

Fatimah Al-Matar, “Zakat vs Taxation: The Issue of Social Justice and Redistribution

of Wealth”, European Journal of Business Economics and Accountancy 3, No. 3 (2015):

119.

Page 23: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

16

Sementara sifat dari penelitian ini adalah penelitian analisis isi (kualitatif empiric),

menurut Travers tujuan utama dari penelitian analisi isi adalah untuk

menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian

dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.64

Hal ini berbeda

dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan variable-variabel yang berbentuk

angka-angka untuk menunjukkan pembuktian penelitian.65

Oleh karena itu,

dibutuhkan banyak data sekunder untuk melengkapi penelitian ini, agar optimal

dan terarah.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pemikiran ekonomi tokoh Abi> Ja’far Ibn

Nasr al-Da>wudi yang tertuang dalam karya ilmiahnya berjudul Kita>b Al-Amwa>l. al-

Da>wudi> adalah seorang tokoh Islam yang berasal dari Al-Jazair. Hidup pada masa

dinasti Fathimiyyah dan meninggal pada tahun 402 H.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, menggunakan studi

pustaka (Library Research) yaitu mengkaji dan menela’ah serta menganalisis buku-

buku yang peneliti anggap relevan dengan tema tesis ini baik itu berbentuk jurnal-

jurnal, dan karya-karya yang berhubungan dengan tesis ini. Kemudian peneliti akan

menganalisis data-data dengan menggunakan ilmu-ilmu yang dapat membantu agar

tesis ini melahirkan sebuah kesimpulan yang diharapkan. Sebagai data Primer

dalam penelitian ini adalah Kita>b Al-Amwa>l karangan Abi> Ja’far Ibn Nasr al-

Da>wudi>. Karena ringkasnya karya ilmiah yang akan dikaji, peneliti menggunakan

buku-buku cendekiawan terdahulu yang langsung mengkaji kebijakan dan keuangan

publik pada masa Islam awal untuk menunjang tesis ini, adapun data penunjang

adalah sebagai berikut;

1. Kita>b Al-Khara>j karangan Abu Yusuf.

2. Kita>b Al-Amwa>l karangan Abu> ‘Ubayd Al-Qa>sim ibn Salla>m.

3. Kita>b Al-Khara>j karangan Quda>mah Ibn Ja’far.

4. Kita>b Al-Khara>j karangan Ibnu Zanjawaih.

5. Kita>b Al-Khara>j karangan Yahya Ibn Ada>m.

6. Rasa>il Al-Iqtis}a>diyah karangan Ibnu Nujaym.

7. Al-Ah}ka>m al-Sult}aniyyah karangan al-Mawardi>.

64

Consuelo G. Sevilla and others, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: UI-Press,

1993), 71. 65

G.S. Maddala, Limited-dependent and Qualitative Variables in Econometrisc (New

York: Cambridge University Press, 1983), 1.

Page 24: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

17

8. Al-Ah}ka>m al-Sult}aniyyah karangan Abu Ya’la >.dan buku-buku cendekiawan

terdahulu.

Sedangkan untuk data sekunder penulis menggunakan buku-buku

penghubung yang berkaitan dengan tema, yaitu tesis-tesis seperti:

1. Tesis karangan Muhammad Ziyab dengan judul Al-Fikr Al-Iqtis}a>di> ‘Inda> Abi>

Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>.

2. Tesis yang ditulis oleh Hamim Imran dengan judul Ara> Al-Ima>m al-Da>wudi> fil

Al-Ba>b Al-Mu’a>malah min Khila>l Al-Mi’yar wa Al-Mu’ra>b.

3. Tarti>bu Al-Mada>rik yang ditulis oleh Qa>dhi> ‘Iya>dh.

4. Syajaratun An-Nu>r Az-Zakiyah yang ditulis oleh Makhluf Muhammad.

5. Al-I’la>m yang ditulis oleh Khairu Ad-Di>n Az-Zarkalani> dan karya-karya yang

lainnya.

Selain tesis dan karya ilmiah yang penulis sebutkan yang langsung meneliti

tokoh Abi> Ja’far Ibn Nasr al-Da>wudi>, penulis juga menggunakan disertasi serta

jurnal-jurnal dan media informasi yang berkaitan dengan tema tesis ini.

4. Analisis Data

Untuk memahami sejarah pemikiran Islam, khususnya kebijakan publik dan

keadilan sosial, pendekatan yang terpaku pada analisis kritis pada teks-teks saja

tidaklah memadai. Oleh karena itu, studi tekstual harus dilengkapi dengan studi

atas realitas sosial dan dinamika historis.66

Studi tekstual yang filosofis akan sangat

memungkinkan “terumuskannya” ide-ide Islam dan acuan dasar bagi seluruh

lapangan kehidupan.67

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

sejarah (historical approach)68

dan auto biografi yang berupa studi biografis, yaitu

studi atas kehidupan seseorang dalam hubungannya dengan masyarakat, sifat-sifat,

pengaruh pemikiran dan idenya, serta pembentukan watak tokoh tersebut selama

hidupnya.69

Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini terdapat esensi yang berbeda

dengan penelitian sebelumnya yaitu mengkaji pemikiran Abi> Ja’far Ibn Nasr al-

Daw>udi>> dengan mengkaji aspek sejarah dan pemikiran ekonomi Islam serta

menganalisis keadilan sosial dalam instrument distribusi Islam. Dalam menganalisa

data terhadap penelitian yang mengumpulkan informasi melalui pengujian arsip dan

66

Taufik Abdullah, Sejarah dan Masyarakat: Lintasan Historis Islam di Indonesia

(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1987), 9-12. 67

Mark B. Woodhouse, a Preface to Philosophy (California: Worddworth Publishing

Company, 1984), 3. Lihat pula Anton Bekker, Metode-metode Penelitian Filsafat (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 1984), 141-143. 68

Klaus Krippendorf, Content Analysis, terj. Faridj Wajidi (Jakarta: Rajawali Pers,

1991), 15. 69

Noegroho Notosusanto, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer (Jakarta: Yayasan

Idayu, 1978), 112. Lihat pula Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial (Bandung: Mandar Maju, 1990), 243-253.

Page 25: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

18

dokumen, sangat dibutuhkan interpretasi untuk menganalisa setiap peristiwa, jadi

dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis wacana (discourse analysis)

yaitu metode analisis secara sistematis dan menjelaskan diskursus secara kualitatif

dari isi proses kualitatif.70

Untuk mendapatkan esensi yang lebih optimal, dalam

penelitian ini peneliti menganalisis dengan menggunakan teori-teori prinsip-prinsip

perpajakan Adam Smith atau disebut Smith’s Canon dan teori John Rawls sebagai

teori besar dalam penelitian ini, untuk menganalisa prinsip-prinsip perpajakan dan

pendapatan Negara dalam perspektif Islam dan menganalisis keadilan sosial dalam

distribusi pendapatan kebijakan publik Islam.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan penulisan tesis ini, maka penulis membagi pembahasan

kedalam beberapa bab, yakni sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, dalam bab Pendahuluan peneliti menyisipkan beberapa

subjudul yang antara lain adalah: latar belakang masalah, permasalahan

yang di dalamnya terdapat identifikasi masalah, pembatasan masalah

serta perumusan masalah, penelitian terdahulu yang relevan, tujuan

penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penelitian.

Bab II : Diskursus Kebijakan publik dan Keadilan Sosial atau Landasan

Kerangka Teori, dalam bab ini penulis akan memaparkan teori-teori

yang berkaitan dengan kebijakan publik baik itu teori-teori ekonomi

konvensional klasik, teori ekonomi konvensional moderen dan teori-

teori keadilan sosial serta mendeduksi teori-teori tersebut kedalam

kebijakan publik Islam. Dalam bab ini penulis juga akan memaparkan

polemik-polemik perpajakan dan pendapatan Negara, serta melihatnya

dari sudut pandang ekonomi Islam. adapun subjudul dalam bab ini

adalah kebijakan publik ditinjau dari segala aspek umum, dialektika

kebijakan publik dalam perspektif kapitalis, sosialis, dan Islam. tipologi

kebijakan publik konvensional yang meliputi kebijakan publik kapitalis,

sosialis dan kebijakan publik Islam, karakteristik kebijakan publik Islam,

prinsip-prinsip kebijakan publik dalam Islam serta teori-teori keadilan

sosial yang berkenaan dengan distribusi.

Bab III : Kebijakan publik dalam Perspektif Al-Daudi. Dalam bab ini peneliti

akan menganalisis mekanisme perpajakan dan pendapatan Negara

menurut tokoh ini. Peneliti akan memaparkan beberapa subjudul antara

lain adalah : biografi tokoh ini yaitu seputar kehidupan, karya-karya

70

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998),

49-51.

Page 26: KEBIJAKAN PUBLIK DAN KEADILAN SOSIAL : ANALISIS … · fungsi kesejahteraan sosial dalam ekonomi publik, seperti yang dilakukan oleh Edgewort (1897) 13 , Ramsey (1927) 14 , Pigou

19

ilmiah yang dihasilkan dan pengaruh penulisan terhadap sumber data

primer dalam penelitian ini. Peneliti juga memaparkan sumber-sumber

keuangan Negara menurut tokoh tersebut, sistem perpajakan menurut

Abi> Ja’far Ibn Nasr Al-Da>udi>, Kebijakan Publik Islam, pengeluaran

publik menurut al-Da>wudi>, dan prospek impelementasi pajak tanah al-

Da>wudi>.

Bab IV :Eksistensi Keadilan Sosial dalam Distribusi Kebijakan publik Islam.

Dalam bab ini penulis akan menganalisis prinsip-prinsip keadilan sosial

dalam distribusi Islam. penulis memulainya dengan distingsi

kepemilikan Islam yang mencakup didalamnya dua sub-bab yaitu

disparitas kepemilikan dalam Kita>b al-Amwa>l dan infiltrasi maqashid

syariah dalam kepemilikan harta. Penulis juga menjelaskan konsep

keadilan distribusi dan alokasi dalam Kita>b al-Amwa>l, dan baitul mal

sebagai institusi distribusi.

Bab V : Relevansi Pemikiran al-Da>wudi>. Dalam bab ini penulis akan

merelevansikan pemikiran al-Da>wudi> terhadap zaman moderen. Adapun

sub-bab yang akan penulis sisipkan adalah eksistensi teori Rawls dan

Smith’s Canon dalam kebijakan publik Islam, zakat sebagai pengentasan

kemiskinan, dan implementasi sistem pajak tanah islam pada era

moderen.

Bab VI : Penutup. Setelah menganalisis data primer melalui teori-teori yang

ada, pada bab terakhir penulis tutup dengan bab penutup yang berisikan

kesimpulan dan saran.